pelayanan yang baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat harus dapat bekerjasama dengan pihak pihak lain yang berkaitan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "pelayanan yang baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat harus dapat bekerjasama dengan pihak pihak lain yang berkaitan dengan"

Transkripsi

1 A. Pengantar Seorang perawat profesional dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan yang baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat harus dapat bekerjasama dengan pihak pihak lain yang berkaitan dengan tugasnya. Seperti dengan pasien, teman sejawat, profesi lain yang terkait dan instansi. Menurut Ismani ( perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan asuhan keperawatan seoptimal mungkin dengan pendekatan bio, psiko, sosial dan spiritual sesuai kebutuhan pasien. Hubungan yang baik antara perawat dan pasien akan terjadi bila : (1) Terdapat saling percaya. (2) Perawat benar-benar memahami hak-hak pasien. (3) Perawat harus sensitif terhadap perubahan-perubahan kondisi pasien akibat penyakit. (4) Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga sabar dan tetap mempertimbangkan etika dan moral. (5) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat. (6) Perawat harus dapat menghindari konflik dengan pasien dengan cara membina hubungan yang baik. Dalam menjalankan tugasnya perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain, misalnya dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga radiologi dan sebagainya. Masalah-masalah yang muncul dalam keperawatan dengan melihat masalah keperawatan dan medis, perawat tidak akan exist bila bekerja sendiri tanpa profesi kesehatan lain, karena perawat bekerja lebih pada bidang perawatan dan keperawatannya, namun pada kenyataannya lebih dari hal itu. Misalnya melaksanakan monitoring respon pasien atau monitoring komplikasi yang terjadi dari suatu treatment. Kegiatan yang dilakukan perawat tersebut adalah tindakan-tindakan kolaboratif dengan 1

2 medis (dokter). Masalah-masalah yang dikaji secara bersama-sama disebut dengan masalah kolaborasi (Black & Jacobs, 1993). Oleh karena itu, perawat diharapkan memiliki kemampuan untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungan kerja, seperti pasien, rekan perawat dan dengan profesi lain yang berhubungan langsung dalam menjalankan pekerjaan. Karena profesi perawat yang mengharuskan untuk bekerja sama. Misalnya penyesuaian dengan pasien, perawat harus benar benar sensitif terhadap perubahan kondisi pasien akibat suatu penyakit, harus memahani keberadaan pasien sehingga sabar dan tetap menjaga etika dan moral (Abraham & Shanley, 1997). Permasalahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sering timbul karena kurangnya kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan orang lain dan tidak adanya pengertian perawat mengenai emosi, ketakutan dan konflik yang tersembunyi yang mewakili perilaku pasien yang terlibat. Keberhasilan seorang perawat dalam membangun hubungan yang baik dengan pasien sangat ditentukan oleh kemampuan untuk berhubungan, berinteraksi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kegagalan perawat dalam menyesuaikan diri menyebabkan pasien merasa kurang diperhatikan, tidak nyaman dalam menjalani parawatan. Seorang perawat dituntut untuk lebih peka dan mencurahkan seluruh perhatiannya terhadap setiap perubahan yang terjadi pada diri pasien sehingga pada akhirnya seorang perawat memperoleh kepercayaan dari pasien yang dirawatnya. Keberhasilan seseorang dalam mengadakan penyesuaian diri akan membentuk relasi sosial yang baik. Individu akan terbebas dari konflik dan perasaan perasaan yang menekan. Hal tersebut akan menimbulkan rasa puas, 2

3 menambah rasa percaya diri, harga diri serta memperlancar aktifitas fisik yang bermacam macam (Tallent dalam Rohmah, 2004). Sedangkan jika tidak berhasil dalam menyesuaikan diri dengan pasien, rekan kerja, dokter atau instansi akan menimbulkan konflik atau perselisihan. Konflik terjadi karena persepsi individu yang berbeda beda. Jika tidak dapat segera menyesuaikan diri, kerja sama mereka dalam bekerja akan terganggu dan akan mempengaruhi pelayanan pada pasien. Perawat yang berhasil mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungan kerja akan menimbulkan rasa nyaman, percaya diri dan senang dalam melaksanakan tugasnya. Terutama keberhasilan menyesuaikan diri dengan pasien yang akan menimbulkan rasa nyaman dan tenang dalam menjalani perawatan, dan akan timbul rasa percaya satu sama lain. Faktor dari dalam diri individu yang turut mendorong keberhasilan dalam menyesuaikan diri pada perawat di antaranya adalah peran jenis kelamin. Hasil penelitian Major (Isti anah,1999) menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai peran jenis kelamin androgini memperoleh nilai yang tinggi dalam kemampuan penyesuaian diri. Bem (1981) lebih jauh mengatakan bahwa seseorang yang androgini lebih luwes dalam menghadapi beberapa situasi dibandingkan dengan yang sex tiped (maskulin dan feminin). Peran jenis kelamin secara umum berarti pola perilaku bagi anggota kedua jenis kelamin yang disetujui dan diterima oleh kelompok. Menurut Word (Hurlock, 1993) peran jenis kelamin yang ditentukan secara budaya mencerminkan perilaku dan sikap yang umumnya disetujui sebagai maskulin dan feminin. Berdasarkan penelitian lebih lanjut, Bem (1981) mengatakan peran jenis kelamin tidak hanya terdiri dari dua macam saja. Tetapi dapat dikelompokkan menjadi maskulin, feminin, androgini 3

4 dan tak tergolongkan atau undifferentiated. Istilah androgini muncul dimaksudkan untuk menunjukkan keadaan psikis yang sehat memiliki daya penyesuaian yang baik. Menurut Bem (1981) orang yang maskulin adalah mempunyai sifat kelaki lakian diatas rata rata, sifat kewanitaannya kurang dari rata rata. Orang yang maskulin ini mempunyai sifat agresif, kepuasan diri hanya lewat prestasi, pengendalian emosi pada setiap saat untuk menunjukkan kekuatan, orientasi pada diri sendiri. Sedangkan orang yang feminin yaitu orang yang mempumyai sifat kewanita wanitaannya diatas rata rata dan sifat maskulinnya dibawah rata rata. Orang yang feminin ini cenderung patuh dalam menuruti keinginan pria, mengekspresikan emosi, berorientasi pada orang lain, membiarkan pria mengambil keputusan yang penting. Orang yang androgini adalah orang yang mempunyai sifat kelaki lakiannya dan sifat kewanita wanitaanya diatas ratarata. Orang yang androgini ini fleksibel, asertif dan bebas. Menurut Bem (1981) individu dalam kelompok androgini dapat berfungsi efektif dalam berbagai situasi. Hal ini karena individu dapat menggabungkan karakteristik secara seimbang antara peran jenis feminin, yaitu ramah dan dapat melakukan hubungan sosial dengan baik dan karakteristik maskulin, misalnya berdikari dan memiliki kemampuan diri yang baik. Pria dan wanita yang melihat dirinya sebagai seorang yang androgini dan memainkan peranan maskulin dan feminin akan lebih fleksibel, lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi dan hubungan yang lebih luas dan bervariasi, dibanding dengan individu yang mengikuti peran tradisional (Bem, 1981). Tipe orang yang undifferentiated atau yang tak tergolongkan ini mempunyai sifat yang kaku dan sulit. Individu yang mempunyai orientasi peran 4

5 jenis tak tergolongkan ini umumnya mempunyai harga diri yang rendah. Penelitian yang dilakukan Selva dan Dusek (Ismurti, 1999) di temukan pula bahwa individu yang mempunyai orientasi peran jenis tak tergolongkan atau undifferentiated kurang dapat menyelesaikan persoalan dengan baik, karena individu tersebut cenderung memandang dirinya tidak mampu menyelesaikan suatu persoalan, dan juga lebih depresi, cemas dan mengalami gangguan penyesuaian sosial. Keperawatan secara tradisional menekankan hubungan antara sosialisasi feminin (kewanitaan) dengan ketrampilan merawat. Pemberian asuhan keperawatan dipandang sebagai pekerjaan wanita karena sifat sifat kewanitaannya. Keperawatan atau merawat sebagai ekspresi dan kodrat dari wanita yaitu keibuan dan suka merawat. Pekerjaan dari merawat digambarkan sebagai tanggung jawab wanita (feminine role) dan perawat diharapkan patuh sesuai dengan perilaku perempuan (Abraham & Shanley, 1997). Perawat adalah pekerjaan yang identik dengan pekerjaan wanita. Karena tugas perawat yang membutuhkan kesabaran, ketelitian, ketelatenan dan penuh kasih sayang dalam menangani pasien. Sifat sifat yang harus dimiliki perawat itu adalah termasuk dalam karakteristik peran jenis feminin. Tetapi perawat modern lebih ditekankan untuk memiliki sifat androgini, misalnya saja perawat modern sering membuat keputusan mandiri tentang perawat yang memerlukan dasar tentang apa yang diketahui perawat mengenai individu tersebut dan masalah yang akan terjadi, perawat dapat memutuskan bahwa dengan tujuan untuk mencegah dekubitas, pasien perlu dibalik setiap dua jam sekali (Ester, 2005). Dengan beralihnya perawat yang feminin manjadi androgini membuat 5

6 perawat memikili sifat kepemimpinan, merawat dan mandiri (Dingwall dkk dalam Abraham dkk, 1997). B. Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel tergantung : Penyesuaian diri 2. Variabel bebas : Peran jenis kelamin B. Subjek Penelitian Subjek adalah perawat berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dengan usia antara 23 tahun sampai 35 tahun, berstatus sebagai perawat yang masih aktif di RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta. C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket, yaitu suatu alat pengumpulan data yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang diminta untuk memberikan jawaban atau pendapat terhadap masing masing pertanyaan. Penggunaan metode angket ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dari segi biaya, waktu dan tenaga lebih efisien. Angket yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak dua jenis, yaitu angket peran jenis kelamin dan angket penyesuaian diri. Sebelum dijadikan alat pengumpul data, kedua angket tersebut diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket serta untuk mengukur pemahaman subjek terhadap susunan kalimat dalam angket. Angket yang disajikan pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang 6

7 mengungkap identitas, sedangkan bagian yang lain berisi butir butir pernyataan mengenai peran jenis kelamin dan penyesuaian diri. Dalam penelitian ini digunakan anova satu jalur dengan modul SPSS 12.0 for windows. Menggunakan analisis anova satu jalur karena metode analisis ini membedakan penyesuaian diri berdasarkan peran jenis kelamin. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi Data Penelitian Variabel Empirik Mean Std.Deviation Min Max Penyesuaian Diri 3,128 8, ,867 3,450 Peran Jenis 3,774 14, ,43 4,300 Sebaran data empirik dari skor Penyesuaian diri dan skor peran jenis kelamin dapat diuraikan untuk mengetahui keadaan subjek penelitian yang berdasarkan pada kategorisasi standar deviasi, dapat dilihat pada table berikut: Norma kategorisasi angket penyesuaian diri. Kategori Rentang Skor Jumlah Prosentasi X > 116,25 sangat tinggi 4 6,67 % 100,75 < X < 116,25 tinggi 10 16,67 % 85,25 < X < 100,75 sedang % 69,75 < X < 85,25 rendah 1 1,67 % Jumlah % Sebaran data empirik pada skor penyesuaian diri diketahui nilai terendah adalah < 69,75 dan nilai sangat tertinggi >116,25. Luas jarak sebarannya adalah 3,450-2,867 = 0,583, sehingga setiap satuan standar deviasinya bernilai 8,61211 dan mean teoritisnya 3,128. Hasil pengolahan yang ditunjukkan pada tabel di atas terlihat bahwa dari keseluruhan subjek yaitu 60 orang, mayoritas subjek berada pada tingkat penyesuaian diri yang sedang, yaitu 75 %. 7

8 2. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum analisa data penelitian atau uji hipotesis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian sampel yang diteliti homogen atau tidak. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan menggunakan program komputer SPSS versi 12.0 dengan statistk teknik Kruskal wallis Test. Variabel penyesuaian diri menunjukkan asymp. Sig = 0.97 ; p > Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa alat ukur penyesuaian diri memiliki sebaran normal. b. Uji Homogenitas Hasil dari homogenitas untuk variabel penyesuaian diri diperoleh nilai sebesar dengan p > 0.05 yang berarti sebaran homogen dapat diterima dan keempat peran jenis sama. 3. Uji Hipotesis Perbedaan penyesuaian diri ditinjau dari peran jenis kelamin dapat diketahui dengan cara uji hipotesis. Hasil analisis data dengan menggunakan One-way Anova pada komputer SPSS versi 12.0 untuk hipotesis pertama diperoleh bahwa F = 2.323; p = (p > 0.05). Maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan penyesuaian diri di lingkungan kerja ditinjau dari peran jenis kelamin dapat ditolak. Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan ada perbedaan penyesuaian diri ditinjau dari peran jenis kelamin, maka perlu dilakukan analisa selanjutnya, yaitu 8

9 untuk mengetahui peran jenis kelamin mana saja yang berbeda dan mana saja yang sama dengan menggunakan analisis Bonferroni dan Tukey. a. Perbedaan antara maskulin dan feminin. Terlihat nilai probabilitasnya adalah 0,957 ; >0,05 maka rata rata penyesuaian diri maskulin dan feminin perbedaannya tidak signifikan. b. Perbedaan antara feminin dan androgini. Terlihat nilai probabilitasnya adalah 0,126 ; >0,05 maka rata rata penyesuaian diri feminin dan androgini perbedaannya tidak signifikan. c. Perbedaan antara androgini dan maskulin. Terlihat nilai probabilitasnya adalah 0,606 ; >0,05 maka rata rata penyesuaian diri androgini dan maskulin perbedaannya tidak signifikan. D. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan One-way Anova yang menunjukkan bahwa ada perbedaan penyesuaian diri di lingkungan kerja ditinjau dari peran jenis kelamin ini diketahui F = 2.323; p = (p > 0.05). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak ada perbedaan penyesuaian diri ditinjau dari peran jenis kelamin. Tidak ada subjek yang memiliki peran jenis kelamin tak tergolongkan. Perbedaan Penyesuaian diri di lingkungan kerja antara androgini, maskulin dan feminin tidak signifikan disebabkan hasil dari penelitian yang tidak seimbang antara perawat yang memiliki peran jenis androgini, maskulin dan feminin. Perawat yang memiliki peran jenis androgini sangat dominan sehingga sulit untuk dibandingkan dengan perawat yang memiliki peran jenis maskulin atau feminin. Perawat diharapkan mampu melayani dan merawat pasien dengan 9

10 kasih sayang yang merupakan ciri dari peran jenis feminin tapi juga cekatan yang merupakan ciri dari peran jenis maskulin. Oleh karena itu tidak ada perawat yang berperan jenis kelamin tak tergolongkan. Perawat harus bisa menyesuaiakan diri dengan dengan lingkungan kerja, baik dengan sesama perawat, dokter dan pasien. Jika perawat tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan kerja dan menganggap tugas sebagai perawat adalah suatu beban, maka perawat akan mengalami ketidaknyamanan dalam menjalankan tugas, sehingga menimbulkan stess, konflik dan kecemasan sehingga menjadi tidak maksimal dalam merawat pasien. Menurut Gunarsa (1998) faktor faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah sesuatu yang diperoleh dari kelahiran yang merupakan sifat dasar, penyesuaian dan kebutuhan pribadi yaitu dalam penyesuaian antara individu satu dengan individu yang lain tergantung cara persepsi terhadap kebutuhan. Aturan yang dilakukan dalam rumah sakit adalah bahwa perawat harus dapat maksimal dalam bekerja, untuk itu dibutuhkan kemampuan dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerja, khususnya lingkungan rumah sakit dan harus bisa berperan dengan baik ketika menjalankan tugas sebagai seorang perawat, oleh karena itu mayoritas perawat berperan jenis kelamin androgini dan tidak ada yang berperan jenis kelamin tak tergolongkan. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dengan singkat dapat disimpulkan 10

11 bahwa hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan penyesuaian diri di lingkungan kerja ditinjau dari peran jenis kelamin pada perawat tidak dapat diterima. Artinya tidak ada perbedaan penyesuaian diri di lingkungan kerja ditinjau dari peran jenis kelamin antara maskulin, feminin, androgini dan tak tergolongkan atau undifferentiated pada perawat. F. Saran saran Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang ditemukan, maka ada beberapa saran yang dapat disimpulkan. 1. Saran Kepada Pihak Rumah Sakit Pihak rumah sakit dapat mempertahankan mutu dan kualitas perawat serta meningkatkan kemampuan perawat dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerja sehingga hasil kerja perawat dapat maksimal. 2. Saran kepada peneliti selanjutnya. Penelitian sejenis ini perlu dilakukan dengan penambahan subjek supaya hasil penelitian antara peran jenis androgini, peran jenis maskulin, peran jenis feminin dan peran jenis tak tergolongkan lebih merata dan dapat dilihat perbedaan penyesuaian dirinya, variabel yang berbeda sehingga sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya yang tertarik terhadap penelitian serupa diharapkan untuk melihat bahwa begitu banyak variabel yang mempengaruhi penyesuaian diri selain peran jenis kelamin 11

12 DAFTAR PUSTAKA Abraham, C. &Shanley, E Psikologi Sosial Untuk Perawat. Jakarta : EGC. Alih Bahasa : Leoni Sally Maitimu. Dahesihsari, R. & Seniati, A. N. L Hubungan Atara Peran Jenis Kelamin, Fear of Success dan Kesukubangsaan Dengan Komitmen Dosen Perempuan Terhadap Organisasi. Jurnal Anima., 17, Darajat, Z Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung. Ester, M Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC. Eviandaru, M Hubungan Antara Sikat Terhadap Stereotip Peran Gender Dengan Objektifikasi Diri. Jurnal Anima, Fahmi, M Kesehatan Jiwa. Jakarta : Bulan Bintang. Gunarsa, S.D Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia. Hadi, S Statistik Jilid 1. Jogjakarta : Andi Offset. Hadi, S Metodologi Research Jilid 1. Jogjakarta : Andi offset. Hurlock, E. B Psikologi Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa. Hurlock, E. B Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa. Ismurti, D Perbedaan Sikap Terhadap Peran Ganda Wanita Antara Kelompok Maskulin, Feminin, dan Androgini. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Isti anah Penyesuaian Diri di Tinjau Dari Orientasi Peran Pada Mahasiswa Baru. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Ismani Upaya Meningkatkan Profesionalisme Perawat. ( Kartono Psikologi Wanita, Gadis Remaja, Wanita Dewasa. Bandung : Alumni. Kartikawati, Hubungan Harga Diri dan Penyesuaian Diri Dengan Motif Berprestasi. Skripsi (tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Meichati, S Kesehatan Mental. Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM 12

13 Nuryoto, S Kemandirian Remaja Ditinjau Dari Tahap Perkembangan, Jenis Kelamin dan Peran Jenis Kelamin. Tesis (Tidak Diterbitkan). Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM Nuryoto, S Manfaat Penanaman Sifat Androgini Pada Anak Sejak Dini. Anima : Indonesian Psychologi Journal, Vol 19, No I, Partosuwido Penyesuaian Diri Mahasiswa Dalam Kaitannya Dengan Persepsi Diri, Pusat Kendali dan Status Perguruan Tinggi. Disertasi (Tidak Diterbitkan). Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM Prabandini, W Penyesuaian Diri Ditinjau Dari Orientasi Peran Jenis Pada Pria Transeksual. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM Sarwono, S. W Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers. Rohmah, F. A Pengaruh Pelatihan Harga Diri Terhadap Penyesuaian Diri Pada Remaja. Humanitas : Indonesian Psychological Journal, 1,

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada suatu organisasi atau perusahaan kualitas produk yang dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan menggunakan produk tersebut. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psychological well-being (PWB) atau kesejahteraan psikologis merupakan suatu kondisi yang menjadikan individu dapat mengenali, menggali dan memiliki potensi yang khas

Lebih terperinci

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M.

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M. Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin Rini Suparti 16512413 Dr Aski Marissa, M.Psi, Psikolog BBAB I: Latar Belakang Didalam kehidupan pondok pesantren para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

KETAKUTAN SUKSES PADA WANITA KARIR DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA

KETAKUTAN SUKSES PADA WANITA KARIR DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA 1 KETAKUTAN SUKSES PADA WANITA KARIR DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA Lilyant Ch Daeng, Sri Hartati, Endang Widyastuti Universitas Setia Budi dan Universitas Gadjah Mada ABSTRAK Wanita Karir yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana utama dan tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data skala motivasi berprestasi dan skala peran jenis dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik ANOVA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan pemberian gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan akan diuraikan ke dalam gambaran subjek, analisis data dan interpretasi hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana pengaruh Intensitas mengikuti bimbingan agama Islam terhadap kecerdasan emosional

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

PERILAKU AGRESIF ORANGTUA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI RELIGIUSITAS

PERILAKU AGRESIF ORANGTUA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI RELIGIUSITAS PERILAKU AGRESIF ORANGTUA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI RELIGIUSITAS SKRIPSI DIAN SAVITRI 99.40.3019 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2005 PERILAKU AGRESIF ORANGTUA TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Kepribadian manusia sejatinya telah ditentukan berdasarkan jenis kelaminnya. Namun dalam kenyataanya, masih sering kita menemukan orang orang yang berpenampilan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana pengaruh intensitas mengikuti pengajian selapanan terhadap peningkatan akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi sebagian orang dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia banyak mengalami masalah-masalah kompleks dalam kehidupannya yang sebenarnya berasal dari diri sendiri, sehingga tanpa sadar manusia menciptakan mata

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

Journal of Social and Industrial Psychology

Journal of Social and Industrial Psychology JSIP 1 (1) (2012) Journal of Social and Industrial Psychology http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip PENGARUH SITUASI KOMPETISI KERJA TERHADAP FEAR OF SUCCESS PADA PEGAWAI WANITA Ratna Mulya Sari

Lebih terperinci

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram. 155 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang akan diuraikan pada bab IV ini terdiri dari empat bagian yaitu: deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki

Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : 10512722 Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki Latar Belakang Masalah MAHASISWA MENGIKUTI ORGANISASI Lingkungan Sosial TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI KOMPETENSI INTERPERSONAL

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian Rumah Sakit Umum Kecamatan Kalideres yakni satu dari sekian RS milik Pemprop Jakarta Barat yang berwujud RSU, dinaungi oleh Pemerintah Provinsi dan tercatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Mahasiswa Kedokteran UMY Berdasarkan Nilai Kecerdasan Emosional Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik mahasiswa kedokteran UMY berdasarkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya zaman, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Angkatan kerja dituntut untuk kompeten dan memiliki keterampilan yang mumpuni

Lebih terperinci

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA Virgia Ningrum Fatnar, Choirul Anam Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan virgia_nfatnar@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan formal yang bertujuan untuk mempersiapkan dan mengasah keterampilan para siswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang HUBUNGAN KELEKATAN DAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK USIA DINI Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang ABSTRAK. Kelekatan (Attachment) merupakan hubungan emosional antara seorang anak dengan pengasuhnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang Sejarah keberadaan MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang, bermula dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metoda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi subjek Karang taruna merupakan organisasi yang beranggotakan para pemuda dan merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh atas dasar kesadaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah upaya multi dimensional untuk mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus disertai peningkatan harkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subyek yaitu usia, jenis kelamin, lama menjadi gamer, pekerjaan, dan

Lebih terperinci

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba.

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba. 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan untuk melayani masyarakat. Sebagai rumah sakit swasta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul dapat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA MELALUI TES TULIS DAN TES LISAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA MELALUI TES TULIS DAN TES LISAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI NASKAH PUBLIKASI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA MELALUI TES TULIS DAN TES LISAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : FITRIANI A 420 090 030 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH

KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah Semarang. Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya berusia

BAB I PENDAHULUAN. Usia siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya berusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya berusia antara 16 sampai 18 tahun. Siswa SMA adalah individu yang tengah berada dimasa remaja, dimana masa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU Oleh: AMELIA DESTARI SONNY ANDRIANTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi pada data penelitian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi pada data penelitian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Sebelum melakukan uji hipotesis, maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi normalitas dan linearitas data penelitian. Uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan semakin besar proporsi populasi orang-orang lanjut usia (lansia) beserta heterogenitas, pengalaman hidup yang kompleks, dan perubahan demografis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar terhadap kehidupan remaja baik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Wilayah Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

HASIL. Karakteristik Remaja

HASIL. Karakteristik Remaja HASIL Karakteristik Remaja Jenis Kelamin dan Usia. Menurut Monks, Knoers dan Haditono (1992) kelompok usia remaja di bagi ke dalam empat kategori, yakni usia pra remaja (10-12 tahun), remaja awal (12-15

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi Variabel Penelitian, (b) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S. (1987). Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S. (1987). Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar DAFTAR PUSTAKA Arjanggi. (2010). Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi Diri. Jurnal Psikologi. Vol. 14 no. 2. Hal. 91-97. Azwar, S. (1987). Test Prestasi.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama.

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama. SELF & GENDER Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id www.uny.ac.id KONSEP DIRI Penghayatan individu terhadap identitasnya, sekumpulan keyakinan mengenai dirinya sebagai seorang individu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian dilakukan pada awal bulan Mei 2017 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2017. Berikut ini adalah uraian gambaran umum subjek berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Nirva Diana

Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Nirva Diana Abstrak Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Nirva Diana Banyaknya upaya yang dilakukan guru, orang tua maupun para siswa itu sendiri

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif non eksperimen, disain yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan (Robbins, 2002 : 163). Dalam suatu organisasi peranan pemimpin dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Tabel berikut ini menyajikan gambaran umum/deskripsi singkat mengenai penelitian yang berisikan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN. FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN. FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana-S1 Psikologi Disusun oleh: YULIANA FATMA SARI F 100 040

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak. Sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18-22 tahun (Santrock, 2003: 31). Lebih rinci, Konopka dalam

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA JULI SUSANTI SUKARTI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan remaja sering menimbulkan berbagai tantangan bagi para orang dewasa. Banyak hal yang timbul pada masa remaja,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total % BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subyek, yaitu berupa jenis kelamin dan divisi. Subyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA 30 HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA Astri Carissia Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik. Pada masa ini remaja tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikis, perubahan terhadap pola perilaku dan juga

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci