BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin jelas terlihat dalam era modern saat ini. Perspektif tradisional
|
|
- Handoko Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah Pergeseran perspektif mengenai peran akuntan manajemen dalam suatu perusahaan semakin jelas terlihat dalam era modern saat ini. Perspektif tradisional mengenai sistem akuntansi manajemen tidaklah cukup untuk mendeskripsikan peran profesi akuntan manajemen. Brewer (2008) menggagas sebuah kerangka baru mengenai peran akuntan manajemen dalam menambah nilai pemegang kepentingan suatu perusahaan yang dituangkan ke dalam empat pilar, yaitu kepemimpinan (leadership), manajemen strategik, penyelarasan operasional (operational alignment), serta perbaikan dan pembelajaran yang berkelanjutan. Kerangka yang dikembangkan oleh Brewer (2008) sejalan dengan penelitian studi kasus yang dilakukan oleh Ma dan Tayles (2009) mengenai peran akuntansi manajemen strategik yang memfasilitasi diskusi antarfungsi dalam suatu perusahaan. Laporan yang dihasilkan oleh akuntan manajemen diharapkan dapat berperan sebagai alat pengambilan keputusan (decision tool) strategik guna menyelaraskan seluruh strategi dalam kegiatan perusahaan. Akuntan manajemen bertanggung jawab atas tersedianya masukan (input) dalam pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen terakumulasi secara berurutan, mulai dari analisis varians, penganggaran modal, hingga evaluasi kinerja karyawan (Lewis et al., 1983; Brown, 1985; Dillard et al., 1991). Pola penyajian informasi yang berurutan dapat 1
2 memengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan yang diakibatkan oleh adanya kondisi bounded rationality 1 pada manajer sehingga menghasilkan keputusan yang bias dan tidak optimal. Pengambilan keputusan yang bias disebabkan oleh penggunaan strategi heuristik oleh individu, yaitu penyederhanaan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu bias yang dapat terjadi akibat perolehan informasi secara bertahap ialah order effect (efek urutan), yaitu manajer melakukan pertimbangan tidak berdasar pada substansi informasi yang ada, tetapi cenderung dipengaruhi oleh urutan penyajian informasi yang diperolehnya secara bertahap. Efek urutan terdiri dari primacy effect (efek primasi), yaitu individu memberi bobot yang lebih tinggi terhadap informasi yang paling awal diterimanya sehingga keputusan akhir yang diambil cenderung dipengaruhi oleh informasi awal tersebut, dan recency effect (efek resensi), yaitu individu memberi bobot yang lebih tinggi terhadap informasi yang paling akhir diterimanya sehingga keputusan akhir yang diambil cenderung dipengaruhi oleh informasi akhir tersebut. Efek urutan ini sangat dimungkinkan terjadi dalam bidang akuntansi manajemen, salah satunya ialah dalam penyusunan anggaran tahunan perusahaan yang membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengolah informasi terkait. Penelitian ini mengacu pada model belief-adjustment (Hogarth dan Einhorn, 1992) dengan berasumsi bahwa tugas penyusunan anggaran merupakan tugas yang familiar dilakukan oleh para manajer, serta menggunakan beberapa informasi seri pendek untuk tujuan penyederhanaan kasus eksperimen. 1 Bounded rationality adalah kondisi individu yang memiliki keterbatasan dalam memroses informasi secara sistematis dan rasional akibat adanya keterbatasan informasi, waktu, kapasitas memori dan sebagainya. 2
3 Efek urutan memiliki dampak negatif dalam keputusan manajemen, khususnya penyusunan anggaran. Sebagai contoh, ketika manajer memeroleh informasi dari akuntan manajemen terkait anggaran yang akan disusun, informasi tersebut dapat bersifat positif ataupun negatif. Proses perolehan informasinya-pun dapat secara bertahap maupun simultan yang dapat mengakibatkan terjadinya efek urutan. Pada mulanya manajer menerima beberapa informasi positif, kemudian pada akhir penyusunan diperoleh informasi negatif, apabila terjadi efek resensi, maka manajer akan memberi bobot lebih tinggi terhadap informasi negatif yang terakhir diterimanya tanpa mempertimbangkan substansinya. Sebaliknya, apabila efek primasi yang terjadi, maka manajer cenderung akan mengabaikan informasi negatif yang terakhir diterimanya, dan memberi bobot lebih tinggi terhadap informasi positif yang diperolehnya di awal. Hal tersebut akan menyebabkan pengambilan keputusan yang bias dalam penyusunan anggaran. Angka yang ditargetkan untuk dicapai dalam anggaran menjadi kurang relevan dan berdampak pada ketepatan pencapaian target. Beberapa penelitian empiris terdahulu terkait efek urutan dianalisis berdasar pada model belief-adjustment, yang dikembangkan oleh Hogarth dan Einhorn (1992) yang merupakan suatu pendekatan psikologis terhadap proses pengambilan keputusan yang kompleks, telah dilakukan di bidang pengauditan (Asare dan Messier, 1991; Pei et al., 1992; Bamber et al., 1997; Krishnamoorthy et al., 1999; Nasution dan Supriyadi, 2007) dan investasi saham (Alvia dan Sulistiawan, 2010; Pinsker, 2011; Gunawan dan Yusuf, 2012; Armet, 2013). Selain itu, terdapat beberapa penelitian terkait efek urutan dalam ranah akuntansi manajemen yang 3
4 telah dilakukan oleh Dillard et al. (1991) dan Rutledge (1995). Penelitian ini mencoba memberi tambahan bukti empiris terkait efek urutan dalam bidang akuntansi manajemen serta mencoba memperluas kajian dan memberikan solusi agar dapat mengarahkan para manajer dalam pengambilan keputusan secara optimal (tidak terpengaruh oleh efek urutan) dalam dunia praktik. Penelitian yang dilakukan oleh Dillard et al. (1991) dan Rutledge (1995), dengan menggunakan skenario eksperimennya, menemukan adanya efek resensi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan informasi akuntansi manajemen yang disajikan secara bertahap. Partisipan cenderung merevisi keyakinannya berdasar pada informasi akhir yang diterimanya apabila urutan informasi tersebut disajikan secara beragam (positif-negatif atau negatif-positif). Beberapa strategi debiaser yang terbukti dapat memitigasi efek resensi juga telah diteliti, misalnya dengan menggunakan self-review pada penugasan audit (Ashton dan Kennedy, 2002), framing informasi anggaran laba (Rutledge, 1995), serta informasi tambahan berupa analisis teknis dalam keputusan investasi saham (Alvia dan Sulistiawan, 2010). Rutledge (1995) menyatakan bahwa manajer akan merevisi keyakinannya terkait kemungkinan ketercapaian anggaran laba seiring dengan informasi mengenai aktivitas tak terduga yang disajikan oleh akuntan manajemen yang dapat menimbulkan efek resensi. Namun, Ia juga menunjukkan bahwa framing dapat memitigasi efek resensi yang terjadi melalui framing yang tak konsisten, misalnya ketika disajikan informasi positif-negatif, kemudian diberi framing positif, maka efek resensi yang cenderung terjadi akibat pemberian bobot yang 4
5 lebih tinggi pada informasi yang paling akhir diharapkan dapat menjadi netral karena diberi frame yang berlawanan. Di sisi lain, beberapa penelitian efek resensi di bidang pengauditan yang menggunakan framing sebagai suatu strategi untuk memitigasi efek resensi tidak terbukti secara signifikan (Asare, 1992; Guiral dan Esteo, 2006). Hal ini dimungkinkan dapat disebabkan oleh adanya faktor lain yang dapat memengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan, yaitu faktor psikologis individual, seperti gaya kognitif, yang telah diteliti dalam beberapa penelitian efek urutan terdahulu (Chan, 1995; Alvia dan Sulistiawan, 2010). Gaya kognitif diyakini dapat memengaruhi individu dalam memroses informasi yang diperolehnya dan telah diteliti dalam beberapa penelitian terkait pengambilan keputusan (Chenhall dan Morris, 1991; Chan, 1995). Selain itu, terdapat mode respon End-of-Sequence (EoS) yang belum digunakan dalam penelitian efek urutan di bidang akuntansi manajemen (Dillard et al., 1991 dan Rutledge, 1995), padahal manajer dimungkinkan memeroleh informasi (dalam hal ini penyusunan anggaran) secara simultan. Selain itu, model belief-adjustment (Hogarth dan Einhorn, 1992) juga menunjukkan bahwa ketika individu dihadapkan pada informasi berurutan berseri pendek, sederhana, dan beragam, maka akan mengakibatkan terjadinya efek urutan pada kedua mode respon, efek resensi ketika mode respon SbS, serta efek primasi ketika mode respon EoS. Penelitian ini mengembangkan riset Rutledge (1995) dengan menggunakan skenario eksperimen, yaitu berupa kasus anggaran biaya mahasiswa, sehingga 5
6 partisipan eksperimen yang merupakan mahasiswa dapat secara langsung terinternalisasi oleh informasi-informasi yang terkait dengan pengalaman sehariharinya. Skenario penyusunan anggaran biaya hidup dan pendidikan mahasiswa ini dianggap dapat merepresentasikan pekerjaan manajer dalam proses penyusunan anggaran tahunan perusahaan yang meliputi tugas evaluasi anggaran tahun berjalan sebagai dasar perkiraan target anggaran yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya. Selain itu, mode respon yang dijadikan treatment tidak hanya Step-by-Step (SbS), tetapi juga End-of-Sequence (EoS) dengan diberi framing konsisten atau inkonsisten. Gaya kognitif dari partisipan eksperimen juga diidentifikasi karena diduga memoderasi efek urutan, bersamaan dengan teknik framing dalam perolehan informasi. Berdasar pada uraian di atas, beberapa pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini, yaitu: 1) apakah urutan informasi mengakibatkan terjadinya efek resensi pada mode respon SbS, dan efek primasi pada respon EoS?; 2) apakah efek urutan yang terjadi dapat dimoderasi oleh bagaimana informasi tersebut di-framing (konsisten/inkonsisten), baik pada mode respon SbS maupun EoS?; 3) apakah framing informasi dan gaya kognitif dapat memoderasi efek urutan, baik pada mode respon SbS maupun EoS? 6
7 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji: 1. Pengaruh urutan informasi yang beragam (positif-negatif/negatif-positif) terhadap munculnya efek urutan dalam mode respon Step-by-Step ataupun End-of-Sequence. 2. Pengaruh moderasi dari framing informasi (konsisten/inkonsisten) terhadap efek urutan dalam mode respon Step-by-Step ataupun End-of-Sequence. 3. Pengaruh moderasi dari framing informasi dan gaya kognitif terhadap efek urutan dalam mode respon Step-by-Step ataupun End-of-Sequence Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni: 1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori dan pengetahuan, terutama tentang efek urutan dalam mode respon Step-by-Step ataupun End-of-Sequence di bidang akuntansi manajemen, khususnya penyusunan anggaran. 2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori dan pengetahuan tentang efek interaksi urutan dengan framing dan gaya kognitif di bidang akuntansi manajemen, khususnya penyusunan anggaran. 3. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi di dunia praktik terkait petunjuk dalam perancangan sistem informasi akuntansi manajemen dalam hal penyediaan urutan serta framing informasi yang mungkin dapat mengurangi 7
8 bias dalam pengambilan keputusan manajemen sehingga menghasilkan kinerja yang optimal Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini dibagi dalam lima kelompok dengan rincian sebagai berikut: 1. Bab pertama menjelaskan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab kedua menjelaskan kajian teoretis yang menjadi landasan perumusan hipotesis. 3. Bab ketiga membahas metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi pemilihan responden, desain eksperimen, prosedur dan skenario eksperimen, pengukuran variabel, dan pengujian hipotesis. 4. Bab keempat membahas hasil penelitian, meliputi pilot test, partisipan, cek manipulasi, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan. 5. Bab kelima membahas kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 8
PERAN MODERASI FRAMING DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP BIAS EFEK URUTAN BUKTI DALAM KEPUTUSAN PENGANGGARAN
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 PERAN MODERASI FRAMING DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP BIAS EFEK URUTAN BUKTI DALAM KEPUTUSAN PENGANGGARAN Wulandari Fitri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi tersebut tidak terlepas dari perkembangan pasar modal dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan investasi pada era globalisasi saat ini memiliki peran penting sebagai alternatif bagi para investor untuk pengalokasian dananya. Kegiatan investasi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang cukup besar. Akan tetapi, fluktuasi tersebut juga memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting sebagai alternative bagi pendanaan dan sarana berinvestasi. Pergerakan indeks dan fluktuasi pergerakan harga saham memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan berinvestasi di negara-negara yang maju karena Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah berhasil menunjukkan bahwa investasi saham menjadi sangat menguntungkan. Oleh karena itu, hal ini merupakan peluang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang telah dilakukan dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini disusun dengan merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan dan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Luciana Spica Almilia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang sangat pesat dan kebutuhan investor akan informasi sebagai acuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal yang sangat pesat membuat investor harus membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Keputusan investasi yang tepat membutuhkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk diikuti. Terutama bagi para pelaku ekonomi khususnya para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi selalu memiliki kharismanya yang selalu membuat menarik untuk diikuti. Terutama bagi para pelaku ekonomi khususnya para investor. Fluktuasi pergerakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang secara garis besar membahas mengenai penelitian sebelumnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini disusun berdasarkan acuan dan keterkaitan dengan penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini akan dijelaskan beberapa penelitian terdahulu
Lebih terperinciMODEL BELIEF ADJUSTMENT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI BERDASARKAN INFORMASI NONAKUNTANSI
MODEL BELIEF ADJUSTMENT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI BERDASARKAN INFORMASI NONAKUNTANSI Anita Angraeni STIE Perbanas Surabaya Luciana Spica Almilia STIE Perbanas Surabaya lucy@perbanas.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciRISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA MITIGASI EFEK URUTAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI A R T I K E L I L M I A H
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA MITIGASI EFEK URUTAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI A R T I K E L I L M I A H Oleh : AURAVITA ASTANIA NIM 2012310779 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan penjelasan secara garis besar mengenai penelitian. 1. Tri IkaAyuananda dan Intiyas Utami (2014)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini disusun merujuk berdasarkan pada penelitian terdahulu. Berikut ini merupakan penjelasan secara garis besar mengenai penelitian terdahulu
Lebih terperinciPENGARUH ORDER EFFECT DAN POLA PENGUNGKAPAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
Jurnal InFestasi Vol. 8 No.2 Desember 2012 Hal. 123-136 PENGARUH ORDER EFFECT DAN POLA PENGUNGKAPAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Barbara Gunawan M. Hendra Yusuf Program Studi Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bab V memaparkan tentang simpulan, keterbatasan-keterbatasan dan
BAB V PENUTUP Bab V memaparkan tentang simpulan, keterbatasan-keterbatasan dan saran-saran. Bagian awal dipaparkan simpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan; bagian
Lebih terperinciRISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT PADA INFORMASI AKUNTANSI SERI PANJANG TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI HALAMAN JUDUL ARTIKEL ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciPENGARUH ORDER EFFECT DAN POLA PENGUNGKAPAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Luciana Spica Almilia STIE Perbanas Surabaya
PENGARUH ORDER EFFECT DAN POLA PENGUNGKAPAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Luciana Spica Almilia STIE Perbanas Surabaya Abstract: Hogarth and Einhorn's Model (1992) predicted that judgment after
Lebih terperinciPENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI: EKSPERIMENTASI RANGKAIAN INFORMASI PENDEK ARTIKEL ILMIAH
PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI: EKSPERIMENTASI RANGKAIAN INFORMASI PENDEK ARTIKEL ILMIAH Oleh: AULIDA KHOLIFATUN NISA NIM: 2013310420 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konflik organisasi dapat muncul ketika suatu inisiatif baru mulai diperkenalkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan yang dinamis menuntut organisasi untuk dapat melakukan penyesuaian dengan cepat. Salah satu penyesuaian yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi dan tolak ukur pemberian reward terhadap kinerja karyawan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi manajemen memiliki peran penting sebagai alat evaluasi dan tolak ukur pemberian reward terhadap kinerja karyawan atau manajer dalam sebuah organisasi.
Lebih terperinciSelf-Review Sebagai Metode Mitigasi Efek Resensi Pada Informasi Audit Seri Panjang
Self-Review Sebagai Metode Mitigasi Efek Resensi Pada Informasi Audit Seri Panjang Abstract The purpose of this study is to observe the order effect and the presentation of long series information and
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dibuat berdasarkan acuan dan keterkaitan teori dan penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengarahkan organisasi ke arah tujuan strategis dan keunggulan kompetitif
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengendalian manajemen (SPM) merupakan alat bantu manajemen yang mengarahkan organisasi ke arah tujuan strategis dan keunggulan kompetitif (Anthony dan Govindarajan,
Lebih terperinciPENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT TERHADAP INVESTOR OVERCONFIDENCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH
PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT TERHADAP INVESTOR OVERCONFIDENCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Oleh : FAIRITA DEWI ROFIYAH NIM: 2013310407 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. implikasi hasil-hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan dan saran-saran. Pada
BAB V PENUTUP Bab V memaparkan mengenai simpulan penelitian, pemaparan implikasi hasil-hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan dan saran-saran. Pada bagian awal dipaparkan simpulan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. hasil-hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan dan saran-saran. Pada bagian
BAB V PENUTUP Bab V memaparkan tentang simpulan penelitian, pemaparan implikasi hasil-hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan dan saran-saran. Pada bagian awal dipaparkan simpulan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu a. Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efek urutan dan mode respons (Step by Step /SbS dan End of
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Bab ini menjelaskan latar belakang dan tujuan penelitian. Bagian A
BAB I PENGANTAR Bab ini menjelaskan latar belakang dan tujuan penelitian. Bagian A menjelaskan latar belakang yang meliputi pendahuluan, motivasi, dan kontribusi penelitian. Bagian B menjelaskan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu secara garis besar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini disusun dan merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu secara garis besar mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang akan dilakukan tentu tidak terlepas dari penelitianpenelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan obyek yang akan diteliti. Berikut uraian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dan keterbatasan kemampuan rasional manusia. dengan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan merupakan suatu proses mengkombinasikan pendekatan yang rasional dan judgmental, yang prosesnya tidak dapat diformulasikan secara lengkap. Dalam
Lebih terperinciPENGARUH URUTAN PENYAJIAN INFORMASI DAN PERSONALITAS TERHADAP REVISI KEYAKINAN INVESTOR SEBUAH EKSPERIMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGARUH URUTAN PENYAJIAN INFORMASI DAN PERSONALITAS TERHADAP REVISI KEYAKINAN INVESTOR SEBUAH EKSPERIMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN THE INFLUENCE OF SEQUENTIAL OF INFORMATION PRESENTATION AND PERSONALITY ON
Lebih terperinciEFEK RISENSI DALAM KEPUTUSAN AUDIT : DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MITIGASI
EFEK RISENSI DALAM KEPUTUSAN AUDIT : DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MITIGASI LATAR BELAKANG Gibbins (1984) memberi bukti empiris bahwa terjadi efek risensi keyakinan auditor dalam pengambilan keputusan
Lebih terperinciMODEL REVISI KEYAKINAN DAN KEPUTUSAN AUDIT: SUATU PENGUJIAN EKSPERIMENTAL
Tri Ika Ayuananda dan Intiyas Utami, Model Revisi Keyakinan dan Keputusan Audit 106 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 12 Nomor 2, Desember 2015 MODEL REVISI KEYAKINAN DAN KEPUTUSAN AUDIT:
Lebih terperinciMODEL REVISI KEYAKINAN DAN KEPUTUSAN AUDIT: SUATU PENGUJIAN EKSPERIMENTAL
210 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 12 Nomor 2, Desember 2015 MODEL REVISI KEYAKINAN DAN KEPUTUSAN AUDIT: SUATU PENGUJIAN EKSPERIMENTAL (Belief Revision Adjustment Model and Audit Decision:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga transfer (transfer pricing) merupakan harga produk atau jasa yang ditransfer secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga transfer (transfer pricing) merupakan harga produk atau jasa yang ditransfer secara internal oleh pusat-pusat pertanggungjawaban (divisi) dalam sebuah perusahaan
Lebih terperinciPOLA PENYAJIAN INFORMASI DAN KEPUTUSAN INVESTOR YANG IRASIONAL A R T I K E L I L M I A H
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA POLA PENYAJIAN INFORMASI DAN KEPUTUSAN INVESTOR YANG IRASIONAL A R T I K E L I L M I A H Oleh : HERLA KUSUMAWARDHANI NIM : 2012310496 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan secara ekonomi, namun perkembangan bisnis saat ini mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi perusahaan dalam memutuskan investasi proyek adalah berorientasi pada keuntungan kompetitif jangka panjang (Huang dan Chang, 2010) sehingga manajer dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah dilakukan oleh peneliti lain sehingga penelitian yang akan dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini tentu tidak lepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain sehingga penelitian yang akan dilakukan memiliki
Lebih terperinciPENGARUH URUTAN PENYAJIAN INFORMASI DAN PERSONALITAS TERHADAP REVISI KEYAKINAN INVESTOR (SEBUAH STUDI EKSPERIMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN) Full Paper
1 PENGARUH URUTAN PENYAJIAN INFORMASI DAN PERSONALITAS TERHADAP REVISI KEYAKINAN INVESTOR (SEBUAH STUDI EKSPERIMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN) Abdul Hamid Habbe University of Hasanuddin hamidhabbe@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan atau auditor adalah suatu profesi yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan opini atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori ekonomi menjelaskan bahwa pengambilan keputusan rasional ditandai dengan upaya manajer untuk meningkatkan keuntungan maksimal perusahaan. Tindakan tersebut
Lebih terperinciUrutan, Cara dan Bentuk Informasi: Pengujian Eksperimental Efek Resensi dan Keputusan Audit
Urutan, Cara dan Bentuk Informasi: Pengujian Eksperimental Efek Resensi dan Keputusan Audit TRI IKA AYUANANDA INTIYAS UTAMI Universitas Kristen Satya Wacana Abstract: The purpose of the research is to
Lebih terperinciRISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA POLA PENYAJIAN INFORMASI, URUTAN INFORMASI DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA POLA PENYAJIAN INFORMASI, URUTAN INFORMASI DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Oleh: MOCHAMMAD ZAHID MUZAMMIL HADI 2013310164 SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi
BAB I PENDAHULUAN Bab pertama menguraikan latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. keputusan investasi antara partisipan yang memperoleh informasi good news
BAB V PENUTUP Bab V memaparkan tentang simpulan penelitian, keterbatasanketerbatasan dan saran-saran. Bagian awal dipaparkan simpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan;
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Keputusan Investasi Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan kepada suatu aktiva dengan mengharapkan keuntungan dari investasi tersebut di masa yang akan datang (Wadu,
Lebih terperinciRISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA
RISET KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL ARTIKEL ILMIAH Oleh : TAUFAN HANAFI NIM : 2013310216
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. informasi yang berbeda serta framing effect pada informasi seri panjang dan tipe
BAB V SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan keputusan investasi yang disebabkan oleh urutan informasi dan pola penyajian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang mulai tumbuh dan berkembang, sehingga tingkat persaingan antar perusahaan di Indonesia menjadi semakin tinggi yang
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara untuk menilai kinerja dari perusahaan yaitu menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban dari aktivitas yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses untuk mendukung terlaksananya strategi perusahaan. Tim adalah sebuah unit yang terdiri dari dua orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, proses penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh pemangku kepentingan (pihak eksternal perusahaan) dalam menilai kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi organisasi menyebabkan inefisiensi alokasi sumber daya dan merugikan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eskalasi komitmen terbukti menjadi masalah yang serius bagi organisasi. Kecenderungan manajer melanjutkan proyek yang tidak memberikan keuntungan bagi organisasi menyebabkan
Lebih terperinciLiza Alvia Universitas Lampung. Dedhy Sulistiawan Universitas Surabaya ABSTRACT
Pengujian Efek Resensi dan Pengetahuan pada Penyajian Informasi Analisis Fundamental & Teknis*: Studi Eksperimen pada Pengambilan Keputusan Investasi Saham Liza Alvia Universitas Lampung Dedhy Sulistiawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate governance menjadi isu yang sangat menarik dari waktu ke waktu, khususnya mulai mengemuka pada tahun 1998 ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin modern menuntut perusahaan untuk berantisipasi pada suatu keadaan yang tidak menentu. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja dan keberlanjutan sebuah organisasi adalah tantangan terbesar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja dan keberlanjutan sebuah organisasi adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh seorang pemimpin (Emmons, 2013). Kesuksesan tidak hanya berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi global yang sangat perkembang pesat, perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-20, terjadi pergerakan dan perubahan yang sangat besar dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam berbagai usaha menjadi kompetisi global yang
Lebih terperincipemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian
Lebih terperinciPERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)
1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uraian pada bab ini diawali dengan latar belakang masalah yang menguraikan tentang hasil
BAB I PENDAHULUAN Uraian pada bab ini diawali dengan latar belakang masalah yang menguraikan tentang hasil penelitian kinerja judgment auditor dari perspektif keperilakuan dan kognitif. Selanjutnya, bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciSoal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan
Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan Pendekatan Universal ke pendekatan Kontijensi. Dalam hal pendekata
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
0 DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Rumah Sakit di Wilayah Surakarta) Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan (Rigby & Bilodeau, 2015). Balanced Scorecard pada awalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Balanced Scorecard telah menjadi salah satu alat manajemen yang paling banyak digunakan (Rigby & Bilodeau, 2015). Balanced Scorecard pada awalnya dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. perilaku keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba merupakan indikator penting dan sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan, pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN Bab ini memaparkan tentang simpulan penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan, dan saran bagi penelitian selanjutnya. Bagian pertama memaparkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan persaingan bisnis yang di hadapi
Lebih terperinciPENGARUH POLA PENYAJIAN END OF SEQUENCE (EoS) DAN SERI INFORMASI PENDEK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2015, Hal. 129 139 Vol. 22, No. 2 129 ISSN: 1412-3126 PENGARUH POLA PENYAJIAN END OF SEQUENCE (EoS) DAN SERI INFORMASI PENDEK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya permasalahan yang belakangan ini dihadapi oleh beberapa perusahaan perbankan di Indonesia menyebabkan keresahan masyarakat atas keamanan uang mereka yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menciptakan berbagai perubahan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang paling signifikan adalah perkembangan di bidang Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pasar modal mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan yang diaudit akan menambah kredibilitas suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, terdapat tuntutan sektor publik khususnya pemerintah yaitu terlaksananya akuntabilitas pengelolaan keuangan sebagai bentuk terwujudnya praktik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor merupakan profesi yang unik. Auditor dibayar oleh klien (perusahaan) tetapi bertanggung jawab pada publik khususnya pengguna laporan keuangan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu perekonomian di dunia semakin berkembang. Globalisasi membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Karena itu, organisasi dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini mengalami perkembangan dengan sangat pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab 5 membahas kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya. 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. topik yang populer untuk penelitian selama beberapa dekade, baik di ranah sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Balanced scorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1992). Sistem pengukuran ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bazerman (1994) mendefinisikan eskalasi adalah derajat dimana individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eskalasi komitmen adalah tendensi dari pengambil keputusan untuk tetap bertahan atau mengeskalasi komitmennya pada serangkaian tindakan yang gagal. Bazerman (1994)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal. Tekanan pekerjaan yang tinggi dapat menurunkan tingkat kepuasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Tekanan pekerjaan berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja auditor internal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan memperluas kegiatan usahanya. Terdapat banyak cara bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan
Lebih terperinciPENGARUH URUTAN BUKTI, GAYA KOGNITIF, DAN PERSONALITAS TERHADAP PROSES REVISI KEYAKINAN
PENGARUH URUTAN BUKTI, GAYA KOGNITIF, DAN PERSONALITAS TERHADAP PROSES REVISI KEYAKINAN DAMAI NASUTION Akademi Akuntansi YKPN SUPRIYADI Universitas Gadjah Mada ABSTRACT Researches that tried to examine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai macam usaha dilakukan
Lebih terperinciBAB I PE DAHULUA Latar Belakang. Perusahaan seringkali menghadapi peluang atau kebutuhan untuk
BAB I PE DAHULUA 1.1. Latar Belakang Perusahaan seringkali menghadapi peluang atau kebutuhan untuk melakukan investasi dalam aktiva atau proyek untuk memaksimumkan nilai perusahaan/kekayaan pemegang saham
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Pemahaman atas aktivitas bisnis klien dilakukan auditor dengan mengembangkan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Pemahaman atas aktivitas bisnis klien dilakukan auditor dengan mengembangkan suatu perspektif holistik dalam pengauditan berbasis risiko (risk-based audit) untuk
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. dilengkapi dengan hasil wawancara, implikasi, keterbatasan, dan saran-saran
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilengkapi dengan hasil wawancara, implikasi, keterbatasan, dan saran-saran penelitian terhadap pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada perusahaan go public yang harus memberikan informasi berupa laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang berhubungan dengan empat keterampilan. Keterampilan merupakan salah satu unsur kompetensi yang harus dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang memiliki kompeten, tidak memihak, dan objektif, yang disebut akuntan publik atau lebih dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem evaluasi kinerja masih menjadi topik yang mendominasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem evaluasi kinerja masih menjadi topik yang mendominasi dalam penelitian akuntansi manajemen (Harris dan Durden, 2012). Lebih lanjut Harris dan Durden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/ menyebutkan. bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/07-2004 menyebutkan bahwa perusahaan yang go public diwajibkan
Lebih terperinci