BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan (Rigby & Bilodeau, 2015). Balanced Scorecard pada awalnya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan (Rigby & Bilodeau, 2015). Balanced Scorecard pada awalnya"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Balanced Scorecard telah menjadi salah satu alat manajemen yang paling banyak digunakan (Rigby & Bilodeau, 2015). Balanced Scorecard pada awalnya dikembangkan sebagai alat pengukuran kinerja, tetapi fungsi alat manajemen tersebut telah menjadi lebih dari sekedar alat pengukuran kinerja. Balanced scorecard dikembangkan sebagai alat manajemen strategi yang menghubungkan visi, misi, tujuan, serta strategi perusahaan sampai kepada tingkatan paling bawah dari organisasi (Kaplan & Norton, 1992; Kaplan & Norton, 1993; Kaplan & Norton 1996). Salah satu peranan Balanced Scorecard adalah sebagai alat pengukuran kinerja. Alat manajemen ini berbeda dari alat pengukuran kinerja tradisional karena Balanced Scorecard tidak hanya menekankan pada perspektif keuangan saja melainkan pada perspektif non-keuangan juga (Kaplan & Norton, 1992). Pada awalnya, Kaplan dan Norton (1992) mengemukakan kegelisahan mereka terhadap pengukuran kinerja tradisional yang terlalu memfokuskan pengukuran pada ukuran keuangan (financial). Untuk itu, mereka mengusulkan tiga perspektif non-keuangan yaitu perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran serta pertumbuhan. Lebih lanjut lagi, ketiga perspektif tersebut yang digabungkan dengan satu perspektif

2 keuangan membentuk Balanced Scorecard sehingga pengukuran kinerja dapat diseimbangkan pada aspek keuangan dan non-keuangan (Kaplan & Norton, 1992). Selain seimbang, kelebihan Balanced Scorecard dibanding alat pengukuran kinerja lainnya adalah semua ukurannya terintegrasi sehingga membentuk hubungan kausalitas pada setiap ukuran. Balanced Scorecard juga membentuk seluruh ukuran keuangan dan non keuangan secara komprehensif. Untuk itu, Balanced scorecard menjadi salah satu alat pengukuran kinerja yang paling banyak digunakan dibanding alat manajemen lainnya (Kaplan & Norton, 1992; Rigby & Bilodeau, 2015). Penggunaan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja mendatangkan permasalahan (Lipe & Salterio, 2000; Itner, Larcker, & Meyer, 2003; Banker, Chang, & Pizzini, 2004; Ding & Beaulieu, 2011). Permasalahan yang dibahas oleh para periset tersebut adalah kompleksitas penggunaan informasi Balanced Scorecard. Kompleksitas tersebut berasal dari informasi yang dihasilkan dari ukuranukuran pengukuran kinerja yang banyak. Lebih lanjut lagi, informasi-informasi yang berlebihan tersebut berujung pada fenomena yang disebut information overload (Ding & Beaulieu, 2011). Kelebihan informasi disebut sebagai dosa yang mematikan untuk penggunaan Balanced Scorecard. Istilah tersebut diangkat karena jika perusahaan tidak bisa mengatasi atau mencari cara memitigasi kelebihan informasi tersebut, investasi besar yang telah ditanam untuk Balanced Scorecard dapat menjadi sia-sia karena pengguna tidak bisa memanfaatkan kegunaan alat manajemen ini dengan optimal (Neumann, Roberts, & Cauvin, 2010).

3 Lipe dan Salterio (2000) menemukan salah satu akibat dari kelebihan informasi dalam evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard. Mereka melakukan eksperimen untuk melihat keseimbangan pembobotan oleh partisipan terhadap ukuran umum dan unik. Mereka berargumen bahwa manajer harusnya memberi bobot yang sama pada ukuran-ukuran tersebut karena ukuran umum dan unik menggambarkan strategi yang diterapkan dalam setiap divisi perusahaan. Lebih lanjut lagi, teori psikologi digunakan untuk mendukung argumen mereka. Hasilnya, partisipan cenderung memberi perhatian lebih pada ukuran umum daripada ukuran unik. Mereka menyimpulkan bahwa dalam evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard, kelebihan informasi mengakibatkan terjadinya bias pengukuran umum (common measure bias). Selanjutnya, beberapa peneliti berusaha untuk menemukan cara untuk mengurangi terjadinya bias pengukuran umum (common measure bias) diantaranya Libby, Salterio, dan Webb (2004), Dilla & Steinbart (2005a), serta Roberts, Albright, dan Hibbets (2004). Libby, Salterio, dan Webb (2004) menguji dua cara untuk memitigasi bias pengukuran umum (common measure bias). Mereka berargumen bahwa bias terjadi karena individu yang mengevaluasi kinerja kurang memberikan usaha kognitif sehinga individu tersebut hanya fokus pada ukuran umum saja. Libby et al. (2004) kemudian mengemukakan dua cara untuk mereduksi bias tersebut yaitu dengan proses akuntabilitas (mewajibkan manajer untuk menjustifikasi kepada atasan evaluasi kinerja yang mereka berikan) dan meningkatkan persepsi kualitas ukuran-ukuran Balanced Scorecard (contohnya melalui laporan jaminan dari pihak ketiga). Selanjutnya, mereka

4 melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis yang mereka kembangkan. Hasilnya, efek utama yang dihipotesiskan tidak terdukung sedangkan efek interaksi dari justifikasi dan penjaminan signifikan. Mereka menyimpulkan bahwa kedua saran tersebut dapat diterapkan dalam praktek manajerial tergantung pada lingkungan setiap organisasi (Libby et al., 2004). Selanjutnya, Dilla dan Steinbart (2005a) menguji peranan pengetahuan Balanced Scorecard dalam memitigasi bias pengukuran umum. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh individu dapat memengaruhi penilaian kinerja individu tersebut. Untuk itu, mereka mengajukan bahwa individu yang memiliki pengetahuan mengenai Balanced Scorecard dapat memberi perhatian pada ukuran umum dan unik. Hasil eksperimen yang mereka lakukan membuktikan bahwa pengambil keputusan yang diberikan pelatihan mengenai teori dan perkembangan Balanced Scorecard, menggunakan kedua ukuran dalam mengevaluasi kinerja dan mengalokasi bonus, tetapi bobot yang lebih besar tetap diberikan pada ukuran umum daripada ukuran unik dalam menilai kinerja tersebut. Lebih lanjut lagi, Utami (2011) menjelaskan bahwa terjadi bias pengukuran umum ketika partisipan melakukan evaluasi kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Utami mengambil 116 mahasiswa sebagai partisipan. Penelitian yang dilakukan di Indonesia tersebut membuktikan bahwa bias kognitif bukan hanya terjadi pada individu yang berada di Amerika (Lipe & Salterio, 2000) melainkan terjadi juga di Indonesia.

5 Roberts, Albright, dan Hibbets (2004) menemukan mitigasi untuk bias pengukuran umum. Mereka menguji strategi disagregasi dalam evaluasi kinerja untuk ukuran umum dan unik. Strategi tersebut diajukan setelah mereka menggabungkan berbagai argumen dari penelitian-penelitian sebelumnya dalam dunia psikologi. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya bantuan yang diberikan untuk pengambilan keputusan, dapat meningkatkan kualitas keputusan. Bantuan yang diberikan dalam penelitian tersebut adalah strategi disagregasi. Lebih lanjut lagi, melalui eksperimen yang mereka lakukan, partisipan diberikan bantuan melalui pembobotan setiap ukuran umum dan unik. Selanjutnya, partisipan memberi nilai untuk setiap ukuran berdasarkan ketentuan yang diberikan kemudian menjumlahkan nilai keseluruhan. Keputusan evaluasi kinerja mereka dapat didasarkan pada nilai keseluruhan tersebut. Hasilnya, ketika strategi disagregasi dilakukan, para partisipan dapat memberi fokus pada ukuran umum dan unik sehingga bias pengukuran umum berhasil dimitigasi. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts et al. (2004) telah berhasil menemukan mitigasi untuk bias pengukuran umum, tetapi terdapat beberapa kesenjangan terkait dengan penelitian tersebut. Pertama, penelitian tersebut tidak menguji tingkat konsensus, konsistensi, dan kemudahan evaluasi kinerja dari keputusan yang dihasilkan dengan strategi disagregasi (Dilla & Steinbart, 2005b). Konsensus merupakan tingkat kesepakatan antara setiap pembuat keputusan (Ashton, 1985) sedangkan konsistensi merupakan ketetapan dalam bertindak. Dalam konteks pengukuran kinerja, konsistensi dilihat sebagai ketetapan dalam pemberian evaluasi

6 kinerja dan dalam pemberian bonus (Dilla & Steinbart, 2005b). Kurangnya konsensus dapat berujung pada perilaku manajer untuk bertindak semaunya dan perilaku yang tidak didasarkan pada akal sehat. Disisi lain, pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard biasanya dihubungkan dengan pemberian bonus. Manajer kadang memberikan penilaian yang baik untuk kinerja yang dievaluasi tetapi penilaian tersebut tidak sejalan dengan bonus yang diberikan sehingga terjadi ketidakkonsistenan antara evaluasi kinerja dan pemberian bonus. Untuk itu, konsistensi antara evaluasi kinerja dan pemberian bonus merupakan hal yang penting. Jadi, konsensus dan konsistensi merupakan ukuran yang penting dalam menentukan kualitas keputusan yang dihasilkan (Dilla & Steinbart, 2005b). Merujuk pada penelitian Dilla & Steinbart (2005b), bantuan tampilan tabel dan grafik dapat meningkatkan tingkat konsensus, konsistensi, dan kemudahan dalam mengevaluasi kinerja. Tampilan tabel memfasilitasi penggunanya untuk membandingkan secara langsung kinerja dari setiap unit (Fennema & Kleinmuntz, 1995; Kleintmuntz & Schkade, 1993). Pengorganisasian informasi dalam bentuk tabel membuat manajer menggunakan proporsi atribut yang lebih tinggi dalam proses pengambilan keputusan daripada ketika informasi dipresentasikan dalam tampilan yang terpisah (Dilla & Steinbart, 2005b). Untuk itu, dengan menyediakan informasi tambahan dalam bentuk tabel dapat meningkatkan kemungkinan pengevaluasi untuk membuat strategi dalam pengambilan keputusan.

7 Lebih lanjut lagi, Martinson, Davison, dan Tse (1999) menemukan bahwa grafik juga memfasilitasi pembuatan keputusan dalam kompleksitas Balanced Scorecard. Pertimbangan penilai juga dapat ditingkatkan melalui tampilan grafik (Dilla & Steinbart, 2005b). Selanjutnya, penggunaan tabel dan grafik dapat berguna sebagai alat tambahan untuk menolong manajer sehingga keputusan yang dihasilkan dapat menjadi lebih berkualitas (Dilla & Steinbart, 2005b). Selain berkualitas, penggunaan bantuan tampilan juga membuat penilaian kinerja dan alokasi bonus menjadi lebih mudah dibanding dengan penilaian kinerja dan alokasi bonus yang tidak disertai dengan bantuan tampilan. Disisi lain, penelitian-penelitian sebelumnya mengenai perbandingan penggunaan tampilan (grafik vs tabel) belum menemukan hasil yang konsisten. Kedua, bias pengukuran umum tidak hanya terjadi untuk para pengambil keputusan di luar negeri, bias tersebut juga terjadi di Indonesia Utami (2011). Belum ada penelitian yang menguji strategi disagregasi serta kualitas keputusan yang dihasilkan melalui strategi tersebut. Penelitian ini mencoba melihat relevansi strategi disagregasi beserta kualitas keputusan yang dihasilkan. Untuk itu, mengacu pada kedua kesenjangan penelitian tersebut, penelitian ini dilakukan.

8 1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kesenjangan penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya, dirumuskan masalah sebagai berikut Apakah strategi disagregasi yang disertai dengan bantuan tampilan informasi mempengaruhi evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard?. Lebih lanjut lagi, rumusan masalah penelitian tersebut dibentuk dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan informasi dapat menunjukkan tingkat konsensus yang lebih tinggi dibanding pembuat a. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menunjukkan tingkat konsensus yang lebih tinggi dibanding pembuat b. Apakah Pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan grafik dapat menunjukkan tingkat konsensus yang lebih tinggi dibanding pembuat 2. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan informasi dapat menunjukkan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dibanding pembuat a. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menunjukkan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dibanding pembuat

9 b. Apakah Pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan grafik dapat menunjukkan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dibanding pembuat 3. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menilai tugas lebih mudah dibanding pembuat keputusan yang tidak diberikan bantuan tampilan (tradisional)? a. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menilai tugas lebih mudah dibanding pembuat keputusan yang tidak diberikan bantuan tampilan (tradisional)? b. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan grafik dapat menilai tugas lebih mudah dibanding pembuat keputusan yang tidak diberikan bantuan tampilan (tradisional)? 4. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menunjukkan tingkat kualitas keputusan yang lebih tinggi dibanding pembuat keputusan yang diberikan bantuan grafik. a. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menunjukkan tingkat konsensus yang lebih tinggi dibanding pembuat keputusan yang diberikan bantuan grafik. b. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menunjukkan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dibanding pembuat keputusan yang diberikan bantuan grafik.

10 c. Apakah pembuat keputusan yang diberi bantuan tampilan tabel dapat menilai tugas lebih mudah dibanding pembuat keputusan yang diberikan bantuan grafik. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat konsensus, konsistensi, dan kemudahan dalam mengevaluasi kinerja serta alokasi bonus berbasis Balanced Scorecard dengan strategi disagregasi. Selanjutnya, Penelitian ini juga menguji perbandingan penggunaan tabel dan grafik dalam mengevaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard. Lebih lanjut lagi, penelitian ini bertujuan untuk menguji relevansi strategi disagregasi di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk para periset dan praktisi. Untuk para periset, penelitian ini menambahkan literatur dalam penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan mengkonfirmasi dan menambahkan hasil penelitian Roberts et al. (2004). Selanjutnya, penelitian ini bermanfaat untuk para periset dalam bidang tampilan informasi akuntansi. Penelitian ini menambahkan literatur tampilan informasi dengan menguji konsensus, konsistensi, dan kemudahan para pengambil keputusan ketika disertai dengan tampilan informasi. Lebih lanjut lagi, penelitian ini bermanfaat

11 untuk para praktisi dalam mengevaluasi kinerja. Penggunaan strategi disagregasi yang disertai dengan tampilan informasi diharapkan mengurangi terjadinya bias pengukuran umum serta meningkatkan konsensus, konsistensi, dan kemudahan pengambilan keputusan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab. Bab I membahas mengenai latar belakang permasalahan, masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang dilakukan. Selanjutnya, Bab II membahas mengenai literature-literatur yang mendukung penelitian ini, landasan teori, serta logika pembangunan hipotesis. Bab III membahas mengenai metode penelitian yang dilakukan. Bab IV membahas mengenai hasil dan pembahasan penelitian ini. Bab V membahas mengenai kesimpulan, implikasi, keterbatasan, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan. Kinerja dalam suatu periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. topik yang populer untuk penelitian selama beberapa dekade, baik di ranah sektor

BAB I PENDAHULUAN. topik yang populer untuk penelitian selama beberapa dekade, baik di ranah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Balanced scorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1992). Sistem pengukuran ini menjadi

Lebih terperinci

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa Program Manajemen Bisnis

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa Program Manajemen Bisnis Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa Program Manajemen Bisnis Krisanti Pramono dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Balanced Scorecard Konsep BSC dikembangkan oleh (Kaplan dan Norton 1990) yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis. BSCmenerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana dikatakan oleh Kaplan dan Norton, perusahaan dalam membangun ukuran-ukuran Balance Scorecard (BSC) seharusnya menghubungkan ukuran-ukuran tersebut

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia

Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 20(2) Desember 2016 Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia www.journal.uii.ac.id/index.php/jaai Strategi pemitigasian bias pengukuran umum dalam evaluasi balanced scorecard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan kerangka komprehensif bagi eksekutif untuk digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan kerangka komprehensif bagi eksekutif untuk digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balanced scorecard (BSC) merupakan sebuah alat manajemen yang menyediakan kerangka komprehensif bagi eksekutif untuk digunakan dalam menerjemahkan visi dan strategi

Lebih terperinci

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Angkatan 2010 dan 2012

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Angkatan 2010 dan 2012 Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Angkatan 2010 dan 2012 Evelyne Tri Kurniawati dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan bisnis yang terjadi di antara perusahaan semakin ketat, termasuk pula pada bisnis di sektor perbankan. Untuk itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia usaha di indonesia saat ini semakin berkembang dengan seiring kemajuan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia bisnis yang juga mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 oleh ahli Amerika Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Efektivitas kinerja saat ini sangat diperlukan untuk dapat memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian kinerja memiliki peran yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

Keywords: common measures bias, dissaggregated, management communication, compensation allocation

Keywords: common measures bias, dissaggregated, management communication, compensation allocation Telaah Bisnis, Volume 15, Nomor 1, Juli 2014 Strategi Mengatasi Common Measures Bias... (Sekar Akrom Faradiza, dkk.) STRATEGI MENGATASI COMMON MEASURES BIAS DALAM BALANCED SCORECARD Sekar Akrom Faradiza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin pesat sehingga kian meningkatnya persaingan antara perusahaan dewasa ini. Ditengah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau entitas didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau entitas ini beroperasi. Namun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga transfer (transfer pricing) merupakan harga produk atau jasa yang ditransfer secara

BAB I PENDAHULUAN. Harga transfer (transfer pricing) merupakan harga produk atau jasa yang ditransfer secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga transfer (transfer pricing) merupakan harga produk atau jasa yang ditransfer secara internal oleh pusat-pusat pertanggungjawaban (divisi) dalam sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Syaiful Anas Universitas Padjajaran. Mahfud Sholihin Universitas Gadjah Mada ABSTRACT

Syaiful Anas Universitas Padjajaran. Mahfud Sholihin Universitas Gadjah Mada ABSTRACT PENGARUH KETERLIBATAN DALAM PEMILIHAN INISIATIF STRATEGIS DAN LAPORAN INISIATIF STRATEGIS TERHADAP EVALUASI INISIATIF STRATEGIS DAN KINERJA MANAJER DIVISI YANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Syaiful Anas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi dimana perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

AKUNTANSI KEPERILAKUAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN Bagaimana akuntansi keperilakuan berkembang Dimana posisi akuntansi keperilakuan saat ini Kemana akuntansi keperilakuan akan menuju EVOLUSI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan pada hakikatnya merupakan organisasi yang meniti kegiatan rutinnya bagi kepentingan semua Stakeholders, seperti : pemegang saham, kreditur,

Lebih terperinci

PENGARUH KETERLIBATAN MANAJER DALAM PEMILIHAN STRATEGI DAN INFORMASI WAKTU IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP EVALUASI KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD

PENGARUH KETERLIBATAN MANAJER DALAM PEMILIHAN STRATEGI DAN INFORMASI WAKTU IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP EVALUASI KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PENGARUH KETERLIBATAN MANAJER DALAM PEMILIHAN STRATEGI DAN INFORMASI WAKTU IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP EVALUASI KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi dan tolak ukur pemberian reward terhadap kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi dan tolak ukur pemberian reward terhadap kinerja karyawan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi manajemen memiliki peran penting sebagai alat evaluasi dan tolak ukur pemberian reward terhadap kinerja karyawan atau manajer dalam sebuah organisasi.

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara, bergerak di bidang jasa komunikasi pos dan giro yang melayani seluruh lapisan masyarakat. Untuk dapat mencapai keberhasilan jangka panjangnya,

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA

KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENYEBAB KEGAGALAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KINERJA Perbedaan lingkungan perusahaan dengan kerangka kerja standar Adanya resistensi dari dalam perusahaan 7

Lebih terperinci

STRATEGI MENGATASI COMMON MEASURES BIAS DALAM BALANCED SCORECARD

STRATEGI MENGATASI COMMON MEASURES BIAS DALAM BALANCED SCORECARD STRATEGI MENGATASI COMMON MEASURES BIAS DALAM BALANCED SCORECARD Sekar Akrom Faradiza Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi, Universitas Teknologi Yogyakarta sekar.akrom@gmail.com Vera Desy Nurmalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan adanya persaingan yang semakin ketat. Banyak perusahaan baru yang terus bermunculan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konflik organisasi dapat muncul ketika suatu inisiatif baru mulai diperkenalkan

BAB I PENDAHULUAN. konflik organisasi dapat muncul ketika suatu inisiatif baru mulai diperkenalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan yang dinamis menuntut organisasi untuk dapat melakukan penyesuaian dengan cepat. Salah satu penyesuaian yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diera otonomi daerah, rumah sakit sebagai institusi publik harus menempuh langkah yang strategis dalam berkompetisi. Berdasarkan kajian manajemen strategik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

Lebih terperinci

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard dalam Penilaian Kinerja pada Mahasiswa S1 Program Akuntansi Pajak

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard dalam Penilaian Kinerja pada Mahasiswa S1 Program Akuntansi Pajak Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard dalam Penilaian Kinerja pada Mahasiswa S1 Program Akuntansi Pajak Hellen Josephine Cardiana Mitan dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rias Andriati dalam artikel majalah SWA,16 Agustus 2010 menyatakan bahwa seringkali perusahaan hanya berorientasi pada laba, yaitu keuntungan yang didapat dari

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL : MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCED SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA S1 PROGRAM MANAJEMEN PERHOTELAN

STUDI EKSPERIMENTAL : MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCED SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA S1 PROGRAM MANAJEMEN PERHOTELAN STUDI EKSPERIMENTAL : MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCED SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA S1 PROGRAM MANAJEMEN PERHOTELAN Jessica Octavia dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akuntansi indonesia. Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akuntansi indonesia. Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan profesi akuntansi di Indonesia dapat dikatakan masih sangat baru, pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai komponen masyarakat di bidang ekonomi sangat dibutuhkan. Setiap orang dituntut untuk dapat memperbaiki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, kegiatan yang terus menerus berubah dan berkembang merupakan ciri khusus dari persaingan. Persaingan melahirkan inovasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya pengukuran-pengukuran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan kini tidak hanya didominasi oleh sekolahsekolah negeri tapi kini sekolah swasta juga mulai berpartisapasi. Hal ini ditunjukkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Partisipan dalam eksperimen penelitian iniadalah mahasiswa S1 Fakultas ekonomi jurusan akuntansi sebanyak 56 mahasiswa yang sudah mengikuti matakuliah Akuntansi Manajemen,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL: MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCE SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA SI PROGRAM MANAJEMEN PARIWISATA

STUDI EKSPERIMENTAL: MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCE SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA SI PROGRAM MANAJEMEN PARIWISATA STUDI EKSPERIMENTAL: MENGURANGI BIAS PENGUKURAN UMUM BALANCE SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA PADA MAHASISWA SI PROGRAM MANAJEMEN PARIWISATA Janet Georgina dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas Kristen

Lebih terperinci

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Pemasaran

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Pemasaran Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Pemasaran Lana Aristya Prabowo dan Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan terkait dengan masalah mutu pendidikan di Indonesia saat ini adalah tingkat mutu pendidikan yang

Lebih terperinci

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Desain Eksperimen Metoda yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian ini adalah metoda eksperimen laboratorium. Metoda eksperimen laboratorium untuk menguji teori yang menerangkan

Lebih terperinci

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Keuangan

Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Keuangan Studi Eksperimental: Mengurangi Bias Pengukuran Umum Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja Pada Mahasiswa S1 Program Manajemen Keuangan Unani, Yesyurun Benya dan Dra. Juniarti Akuntansi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan signifikan kearah yang lebih baik. Pada akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1. Sistem Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan BAB V KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Perusahaan maupun organisasi yang tidak memiliki system pengukuran kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan penilaian kinerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Bagi manusia, air merupakan prioritas utama untuk menjalankan segala aktivitasnya.

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan dan Implikasi 5.1.1 Simpulan Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini hanya menterjemahkan strategi perusahaan ke dalam tindakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penilaian kinerja suatu perusahaan hanya dititikberatkan pada laporan keuangan. Keberhasilan suatu kinerja perusahaan dapat dikatakan baik apabila perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan perkembangan bisnis. Untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dan terus berkembang sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks. Kompleksitas bisnis tersebut terjadi dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) di Indonesia setiap tahunnya terus menerus mengalami peningkatan, berdasarkan infomasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2010, hlm Burney dan Swanson Sistem Sumber Daya Manusia : Bagasatwa,

BAB I PENDAHULUAN. 2010, hlm Burney dan Swanson Sistem Sumber Daya Manusia : Bagasatwa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang pesat telah mendorong semakin tingginya tingkat persaingan terutama pada sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada umumnya pengukuran kinerja yang dilakukan oleh suatu badan usaha hanya berorientasi pada jangka pendek dan mengandung tingkat subyektivitas yang tinggi. Di samping

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan global saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam bisnis, ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat perkembangan persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan tersebut, para usahawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi pihak manajemen dalam menilai performa perusahaannya. Hal ini dilakukan oleh pihak manajemen agar

Lebih terperinci