BAB 5 ANALISIS DATA. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran. Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu. Pelataran Parkir Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 ANALISIS DATA. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran. Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu. Pelataran Parkir Timur"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISIS DATA 5.1 Akumulasi Parkir Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang sedang diparkir pada waktu tertentu. Besarnya akumulasi parkir diperoleh dari jumlah kendaraan yang telah berada dilokasi parkir ditambah kendaraan yang masuk dan dikurangi jumlah kendaraan yang keluar. Contoh perhitungan untuk akumulasi parkir dilokasi pelataran parkir Barat pada pukul : Jumlah mobil yang ada sampai pukul 10:30 = 126 mobil Jumlah mobil masuk antara pukul 10:30 11:00 = 9 mobil Jumlah mobil keluar antara pukul 10:30 11:00 = 7 mobil Akumulasi parkir pada pukul = (9-7) = 128 mobil Selisih antara akumulasi mobil yang masuk dan akumulasi mobil yang keluar di lokasi parkir pada satu satuan waktu juga menunjukkan nilai akumulasi parkir. Karakteristik akumulasi kendaraan untuk setiap tata guna lahan akan memberikan hasil yang berbeda. Dari data akumulasi kendaraan tersebut akan dapat diperkirakan besarnya kapasitas parkir yang diperlukan Akumulasi Parkir Pelataran Hasil rekapitulasi data mobil yang masuk-keluar dan akumulasi parkir di setiap lokasi pelataran parkir dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran Pelataran Parkir Barat Pelataran Parkir Timur Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Awal Survey =1 mobil Awal Survey =12 mobil Awal Survey =1 mobil 6: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Max = 129 Max = 97 Max =

2 Grafik akumulasi kendaraan masuk dan keluar pelataran parkir beserta waktu terjadinya akumulasi parkir maksimum pada setiap lokasi survey dapat dilihat pada Gambar 5.1 sd Gambar 5.3. Gambar 5.1 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Pelataran Parkir Barat Gambar 5.2 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Pelataran Parkir Timur Gambar 5.3 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Pelataran Parkir Sabuga Atas Dari pengolahan data survey, diketahui bahwa akumulasi parkir maksimum dari setiap pelataran terjadi pada waktu yang berbeda, yaitu: 56

3 o Pada pelataran parkir Barat, akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 10:00 sebesar 129 mobil. o Pada pelataran parkir Timur, akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 12:30 dan pukul 13:00 sebesar 97 mobil. o Pada pelataran parkir Sabuga Atas, akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 14:30 sebesar 120 mobil. Perbedaan waktu terjadinya akumulasi maksimum ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik dari pemarkir kendaraan (mahasiswa) di setiap lokasi pelataran. Hal-hal yang mempengaruhi karakteristik pemarkir kendaraan antara lain adalah perbedaan lokasi gedung perkuliahan dan perbedaan jadwal perkuliahan. Mayoritas mahasiswa akan memilih untuk memarkir kendaraannya di lokasi pelataran yang paling dekat dengan gedung kuliahnya sehingga waktu dan jarak yang mereka tempuh untuk menuju ke gedung perkuliahan lebih singkat. Selain itu perbedaan jadwal kuliah dari mahasiswa menyebabkan waktu keberangkatan dan kedatangan kendaraan di setiap lokasi pelataran parkir tidak dalam periode waktu yang sama. Grafik distribusi akumulasi parkir di setiap lokasi pelataran dapat dilihat pada Gambar 5.4 s.d. Gambar 5.6. Gambar 5.4 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Pelataran Parkir Barat Gambar 5.5 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Pelataran Parkir Timur 57

4 Gambar 5.6 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Pelataran Parkir Sabuga Atas Dari grafik distribusi akumulasi parkir terlihat bahwa terjadi peningkatan akumulasi kendaraan yang signifikan di setiap lokasi pelataran parkir, dimulai dari semenjak pelataran parkir dibuka, yaitu pukul 06:00, sampai kurang lebih pukul 09:30. Hal tersebut terjadi karena banyak kegiatan perkuliahan yang dimulai pada pagi hari. Setelah pukul 09:30 terjadi kenaikan dan penurunan akumulasi kendaraan yang bervariasi sampai pukul 14:30 dan akumulasi maksimum juga terjadi di periode waktu ini. Selanjutnya pada pukul 14:30 sampai dengan pukul 18:00 terjadi penurunan akumulasi kendaraan yang signifikan. Hal ini terjadi karena banyak mahasiswa yang telah selesai melakukan sesi perkuliahan dan meninggalkan kampus untuk pulang. Dari grafik distribusi akumulasi parkir juga terlihat bahwa hampir disetiap pelataran jumlah kendaraan pada saat jam-jam puncak, jumlah kendaraan yang parkir melebihi kapasitas parkir yang ada. Hal tersebut terjadi karena pada kenyataannya dilapangan para petugas parkir juga menggunakan gang-gang atau jalan sirkulasi di pelataran parkir sebagai ruang parkir untuk kendaraan mahasiswa yang datang dan ingin parkir. Di pelataran parkir Barat tercatat akumulasi parkir maksimum sebesar 129 mobil, sedangkan kapasitasnya sebesar 74 petak parkir, yang berarti ada 55 mobil diparkir di gang-gang atau jalan sirkulasi. Di pelataran Parkir Sabuga Atas juga demikian, dimana tercatat akumulasi parkir maksimum sebesar 120 mobil, sedangkan kapasitasnya sebesar 102 petak parkir, yang berarti 18 mobil diparkir di gang-gang atau jalan sirkulasi. Sedangkan untuk pelataran parkir Timur akumulasi parkir maksimum sama besarnya dengan kapasitas yaitu sebesar 97 petak parkir. Berlebihnya kendaraan yang parkir di lokasi pelataran parkir dibandingkan kapasitas parkir yang tersedia mengindikasikan kurangnya fasilitas ruang parkir untuk mahasiswa yang ada di kampus ITB Akumulasi Parkir On-street Hasil rekapitulasi data mobil yang masuk-keluar dan akumulasi parkir di setiap zona patroli dapat dilihat pada Tabel

5 Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Survey Parkir On-Street Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Waktu Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Awal Survey = 0 mobil Awal Survey = 0 mobil Awal Survey = 8 mobil Awal Survey = 2 mobil 6: : : : : : : : : : : : : : : : : : : Max = 100 Max = 76 Max = 104 Max = 62 Grafik akumulasi kendaraan masuk dan keluar zona patroli beserta waktu terjadinya akumulasi parkir maksimum pada setiap lokasi survey dapat dilihat pada Gambar 5.7 s.d. Gambar Gambar 5.7 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Zona 1 Gambar 5.8 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Zona 2 59

6 Gambar 5.9 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Zona 3 Gambar 5.10 Grafik Akumulasi Mobil Masuk-Keluar di Zona 4 Dari pengolahan data survey, diketahui bahwa akumulasi parkir maksimum dari setiap zona patroli terjadi pada jam yang berbeda. o Pada ruas Jl. Ganesha (Zona 1), akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 14:30 sebesar 100 mobil. o Pada ruas Jl. Skanda dan Jl.Ciungwanara (Zona 2), akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 13:00 sebesar 76 mobil. o Pada ruas Jl. Tamansari mulai dari kantor Batan sampai gerbang Sabuga dan ruas jalan kecil menuju kola renang Sabuga (Zona 3), akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 13:00 sebesar 104 mobil. o Pada ruas Jl. Tamansari mulai dari depan pintu masuk Sabuga sampai Jl. Dayangsumbi (Zona 4), akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 09:30, 10:00 dan 10:30 sebesar 62 mobil. Perbedaan ini juga disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik pemarkir (mahasiswa) di setiap zona. Grafik distribusi akumulasi parkir di setiap zona survey patroli dapat dilihat pada Gambar 5.11 s.d. Gambar

7 Gambar 5.11 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Zona 1 Gambar 5.12 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Zona 2 Gambar 5.13 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Zona 3 61

8 Gambar 5.14 Grafik Distribusi Akumulasi Parkir di Zona 4 Grafik distribusi akumulasi parkir on-street di setiap zona menunjukkan bahwa dari pukul 06:00 sampai dengan pukul 07:00 akumulasi kendaraan tidak terlalu signifikan. Peningkatan akumulasi kendaraan yang signifikan baru terlihat pada pukul 07:00 sampai kurang lebih pukul 10:00. Hal tersebut terjadi karena banyak mahasiswa memilih memarkir kendaraannya di pelataran parkir yang masih belum penuh terisi kendaraan. Setelah pukul 10:00 terjadi kenaikan dan penurunan akumulasi kendaraan sampai pukul 15:00 dan akumulasi maksimum juga terjadi pada periode waktu ini. Untuk pukul 15:00 sampai pukul 18:00 data tidak diperoleh namun diasumsikan akan terjadi penurunan akumulasi kendaraan yang signifikan, seperti yang terjadi di pelataran parkir, karena pada periode tersebut banyak mahasiswa yang telah selesai melakukan sesi perkuliahan dan meninggalkan kampus untuk pulang. 5.2 Tingkat Occupancy Pada survey plate matching, jumlah penumpang yang berada dalam kendaraan yang akan parkir dicatat untuk mengetahui tingkat occupancy dari kendaraan yang dibawa mahasiswa ke kampus. Distribusi tingkat occupancy kendaraan yang diparkir di setiap pelataran parkir dapat dilihat pada Gambar 5.15 s.d. Gambar Gambar 5.15 Tingkat Occupancy Mobil di Pelataran Parkir Barat 62

9 Gambar 5.16 Tingkat Occupancy Mobil di Pelataran Parkir Timur Gambar 5.17 Tingkat Occupancy Mobil di Pelataran Parkir Sabuga Atas Dari pengolahan data survey tersebut diketahui bahwa sebagian besar kendaraan, baik yang masuk dan yang keluar, hanya berisi satu orang penumpang, artinya penggunaan satu kendaraan untuk satu orang dikalangan mahasiswa yang membawa kendaraan ke kampus sangat tinggi. 5.3 Durasi Parkir Durasi parkir adalah lamanya kendaraan diparkir di suatu tempat yang diperoleh dari selisih waktu masuk dan waktu keluar kendaraan di lokasi parkir. Distribusi dari durasi parkir dapat digunakan untuk menghitung durasi parkir rata-rata, dengan menggunakan persamaan (2.5) Dimana : fx adalah perkalian dari nilai tengah setiap durasi parkir dengan jumlah kendaraan yang diparkir pada durasi parkir tersebut. 63

10 5.3.1 Durasi Parkir Pelataran Hasil pengolahan data durasi parkir dari setiap pelataran parkir dapat dilihat pada Tabel 5.3 s.d Tabel 5.5. Karakteristik durasi parkir dari setiap pelataran parkir adalah sebagai berikut: Pelataran Parkir Barat a % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Barat adalah short-term parking, yaitu yang durasi parkirnya kurang dari dua jam. b % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Barat adalah mediumterm parking, yaitu yang durasi parkirnya antara dua sampai lima jam. c. 40% dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Barat adalah long-term parking, yaitu yang durasi parkirnya lebih dari lima jam. d. Durasi parkir rata-rata di pelataran parkir barat adalah 4,90 jam/mobil Pelataran Parkir Timur a % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Timur adalah shortterm parking, yaitu yang durasi parkirnya kurang dari dua jam. b % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Timur adalah mediumterm parking, yaitu yang durasi parkirnya antara dua sampai lima jam. c % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Timur adalah long-term parking, yaitu yang durasi parkirnya lebih dari lima jam. d. Durasi parkir rata-rata di pelataran parkir Timur adalah 4,72 jam/mobil Pelataran Parkir Sabuga Atas a % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Sabuga Atas adalah short-term parking, yaitu yang durasi parkirnya kurang dari dua jam. b % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Sabuga Atas adalah medium-term parking, yaitu yang durasi parkirnya antara dua sampai lima jam. c % dari seluruh mobil yang parkir di pelataran parkir Sabuga Atas adalah long-term parking, yaitu yang durasi parkirnya lebih dari lima jam. d. Durasi parkir rata-rata di pelataran parkir Sabuga Atas adalah 4,84 jam/mobil. 64

11 0-1 jam 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam jam jam 9-10 jam 8-9 jam 7-8 jam 6-7 jam 5-6 jam 4-5 jam Tabel 5.3 Perhitungan Durasi Parkir Barat Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase Kumulatif fx % 0.54% % 2.16% % 2.70% % 2.70% % 5.95% % 8.11% % 10.81% % 16.22% % 22.70% % 24.86% % 29.19% % 34.05% % 35.68% % 36.76% % 42.70% % 47.03% % 48.65% % 51.35% % 54.59% % 60.00% % 62.16% % 62.70% % 63.78% % 69.73% % 70.81% % 71.89% % 71.89% % 72.97% % 75.14% % 77.30% % 78.92% % 81.08% % 83.24% % 84.32% % 86.49% % 88.65% % 89.73% % 90.81% % 91.89% % 92.97% % 94.59% % 97.30% % 98.38% % 98.92% % 99.46% % % Volume = 185 Σ fx = Durasi Rata-rata =

12 0-1 jam 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam 4-5 jam 5-6 jam 6-7 jam 7-8 jam 8-9 jam 9-10 jam jam jam Tabel 5.4 Perhitungan Durasi Parkir Timur Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase Kumulatif fx % 5.49% % 10.99% % 12.09% % 15.38% % 17.58% % 19.78% % 23.08% % 25.27% % 28.57% % 30.77% % 35.16% % 40.66% % 43.96% % 45.05% % 47.25% % 47.25% % 51.65% % 56.04% % 56.04% % 58.24% % 59.34% % 63.74% % 63.74% % 64.84% % 65.93% % 68.13% % 68.13% % 68.13% % 73.63% % 74.73% % 74.73% % 75.82% % 78.02% % 81.32% % 83.52% % 86.81% % 89.01% % 89.01% % 90.11% % 90.11% % 92.31% % 93.41% % 96.70% % 98.90% % % Volume = 91 Σ fx = Durasi Rata-rata =

13 0-1 jam 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam 4-5 jam 5-6 jam 6-7 jam 7-8 jam 8-9 jam 9-10 jam jam jam Tabel 5.5 Perhitungan Durasi Parkir Sabuga Atas Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase Kumulatif fx % 1.18% % 2.37% % 4.73% % 7.10% % 9.47% % 10.65% % 13.02% % 15.38% % 17.75% % 20.71% % 23.67% % 30.18% % 33.14% % 34.91% % 37.28% % 44.38% % 47.34% % 49.11% % 56.21% % 61.54% % 63.31% % 66.27% % 68.64% % 71.60% % 73.96% % 75.74% % 76.33% % 76.33% % 77.51% % 78.70% % 82.25% % 84.02% % 84.62% % 84.62% % 86.39% % 88.76% % 89.94% % 92.31% % 92.90% % 93.49% % 94.67% % 96.45% % 98.22% % 99.41% % 99.41% % % Volume = 169 Σ fx = Durasi Rata-rata =

14 Untuk mengetahui distribusinya, durasi parkir dari setiap mobil dapat disusun tiap interval waktu tertentu. Histogram dari durasi parkir mobil untuk tiap jamnya di setiap pelataran parkir dapat dilihat pada Gambar 5.18 s.d Gambar 5.20: Gambar 5.18 Distribusi Durasi Parkir Barat Gambar 5.19 Distribusi Durasi Parkir Timur Gambar 5.20 Distribusi Durasi Parkir Sabuga Atas Histogram dari distribusi durasi parkir memperlihatkan hasil yang berbeda untuk setiap lokasi pelataran. Di pelataran parkir Barat, kendaraan paling banyak parkir selama 2-3 jam, di 68

15 pelataran parkir Timur paling banyak parkir selama 0-1 jam atau 2-3 jam dan di pelataran parkir Sabuga Atas kendaraan paling banyak parkir selama 4-5 jam. Kendaraan dengan kategori durasi parkir (0-1jam) diasumsikan sebagai kendaraan yang masuk ke lokasi parkir hanya untuk melakukan antar jemput. Dari histogram dapat dilihat untuk durasi parkir (0-1jam) dipelataran parkir Barat terdapat lebih sedikit kendaraan dibandingkan di pelataran lainnya, dan paling banyak terdapat di pelataran parkir Timur. Sehingga di asumsikan di pelataran parkir Timur paling banyak aktifitas antar jemputnya. Untuk kategori durasi selanjutnya (1-2 jam, 2-3 jam, dst) terlihat hanya pelataran parkir Barat dan pelataran parkir Sabuga Atas yang menunjukkan susunan histogram yang mirip, sedangkan di pelataran parkir Timur menunjukkan susunan yang berbeda. Hal tersebut disebabkan karena pelataran parkir Timur beroperasi selama 24 jam, sehingga pada proses pencocokan pelat nomor kendaraan banyak kendaraan yang waktu keluarnya lebih dari pukul 18:00 dimana survey telah berakhir yang menyebabkan banyak kendaraan yang tidak dapat diklasifikasikan durasi parkirnya Durasi Parkir On-street Dalam pengolahan data survey parkir on-street, durasi parkir yang dapat dihitung hanya hingga pukul Data pengolahan durasi parkir on-street dapat dilihat pada Tabel 5.6 hingga Tabel Tabel 5.6 Karakteristik Durasi Parkir On-Street Durasi Parkir Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Kendaraan % Kendaraan % Kendaraan % Kendaraan % Short-term parking (< 2 jam) % 90 51% 57 32% 43 36% Mid-term parking (2-5 jam) 58 20% 61 35% 57 32% 48 40% Long-term parking (>5 jam) 52 18% 25 14% 63 36% 28 24% % % % % Tabel 5.7 Durasi Parkir Zona 1 Zona 1 Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase kumulatif fx 0-1 jam % 49% jam % 62% jam % 71% jam % 77% jam % 82% jam % 88% jam % 96% jam % 99% jam % 100% 25.5 Volume 293 Σfx Durasi rata-rata 2:15 69

16 Tabel 5.8 Durasi Parkir Zona 2 Zona 2 Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase kumulatif fx 0-1 jam % 22% jam % 31% jam % 41% jam % 46% jam % 52% jam % 56% jam % 59% jam % 60% jam % 60% 0 Volume 176 Σfx 425 Durasi rata-rata 2:24 Tabel 5.9 Durasi Parkir Zona 3 Zona 3 Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase kumulatif fx 0-1 jam % 10% jam % 19% jam % 28% jam % 32% jam % 39% jam % 47% jam % 52% jam % 59% jam % 60% 42.5 Volume 177 Σfx Durasi rata-rata 3:46 Tabel 5.10 Durasi Parkir Zona 4 Zona 4 Waktu Median Kendaraan Persentase Persentase kumulatif fx 0-1 jam % 7% jam % 15% jam % 22% jam % 26% jam % 31% jam % 35% jam % 37% jam % 40% jam % 41% 8.5 Volume 119 Σfx Durasi rata-rata 3:15 70

17 5.4 Indeks Parkir dan Tingkat Pergantian Parkir Indeks parkir adalah persentase yang menunjukkan tingkat pemakaian areal parkir, besarnya adalah persentase dari akumulasi parkir dibagi dengan total kapasitas parkir. Kapasitas parkir mobil diperoleh dari data dari penelitian sebelumnya dimana untuk pelataran parkir barat terdapat 74 petak parkir, pelataran parkir timur terdapat 97 petak parkir, pelataran parkir atas sabuga terdapat 102 petak parkir. Total kapasitas parkir di seluruh pelataran adalah 273 petak parkir. Nilai indeks parkir di pelataran parkir kampus ITB, adalah : Akumulasi Maksimum Pelataran Parkir Indeks Parkir 100% Total Kapasitas Pelataran Parkir % % 273 Tingkat pergantian parkir (parking turn over) adalah jumlah kendaraan yang dapat menggunakan satu petak parkir dalam satu periode tertentu. Besarnya tingkat pergantian parkir dihitung dengan cara membagi volume parkir dengan kapasitas parkir. Hasil perhitungan Tingkat Pergantian Parkir di pelataran parkir kampus ITB, adalah : Volume Parkir 634 Total Kapasitas Pelataran Parkir 273 2,32 Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks parkir lebih dari 100 %. Hal tersebut berarti pada jam puncak kapasitas parkir di seluruh pelataran tidak lagi mampu menampung kendaraan karena pemakaian areal parkir sudah melebihi kapasitasnya. Sedangkan besarnya tingkat pergantian parkir adalah 2,32 kendaraan per petak parkir. 5.5 Analisis Tarif Parkir Dari data karakteritik durasi parkir di seluruh pelataran dapat dihitung perkiraan besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan parkir. Distribusi dari hasil gabungan seluruh pelataran dapat dilihat pada Gambar Gambar 5.21 Distribusi Durasi Parkir Hasil Gabungan Seluruh Pelataran 71

18 Sistem tarif yang berlaku diseluruh pelataran kampus adalah sistem tarif tetap (flat) sebesar Rp. 1000,- per kendaraan. Selanjutnya penulis mencoba membandingkan kondisi eksisting dari sistem pentarifan dengan alternatif sistem pentarifan yang lain yaitu : - Alternatif 1 : Sistem tarif progresif Rp.1000 per jam, - Alternatif 2 : Sistem tarif kombinasi dengan ketentuan Rp. 1000,- pada dua jam pertama, Rp. 500,- pada setiap jam berikutnya dan maksimum tarif Rp. 5000,-. Perhitungan taksiran/perkiraan pendapatan dari kegiatan parkir dihitung dengan rumus yang terdapat pada bab 2 melalui persamaan 2.1 s.d. persamaan 2.4. Hasil perhitungan tarif parkir dari ketiga sistem pentarifan tersebut dapat dilihat pada Tabel Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang diperoleh jika menggunakan sistem pentarifan eksisting Rp ,- per hari. Untuk alternatif sistem pentarifan yang lain perkiraan pendapatan yang diperoleh adalah Rp ,- per hari untuk alternatif pertama dan Rp ,- per hari untuk alternatif ke dua. Selanjutnya besarnya pendapatan tahunan dibandingkan dengan biaya operasional dan pemeliharaan untuk mengetahui apakah besarnya pendapatan dapat menutupi biaya operasional dan pemeliharaan. Besarnya satuan biaya operasional dan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel Penghitungan besarnya biaya operasional dan pemeliharaan dilakukan terhadap gedung parkir rencana (desain dan analisis pemilihan layout dapat dilihat pada bab selanjutnya). Asumsi yang digunakan adalah: Luasan yang digunakan adalah luas gedung keseluruhan Fasilitas lift yang tersedia sebanyak 2 unit. Jumlah petugas yang dibutuhkan sebanyak 1 petugas per lantai ditambah 1 petugas per gerbang. Hasil perhitungan biaya operasional dan pemeliharaan gedung rencana dapat dilihat pada tabel Dari hasil perhitungan juga terlihat bahwa sistem pentarifan yang memberikan hasil maksimum adalah alternatif pertama. Hal tersebut disebabkan karena pada sistem tarif progresif, besarnya tarif yang harus dibayar terus meningkat untuk setiap durasi parkir yang bertambah. Pada contoh ini tarif bisa mencapai Rp. 12,000 untuk parkir selama 12 jam. Walaupun sistem tarif progresif ini memberikan pendapatan yang terbesar akan tetapi dari sisi mahasiswa hal tersebut akan sangat memberatkan. Karakteristik dari durasi parkir untuk perguruan tinggi umumnya adalah long-term parking, yang artinya banyak mahasiswa akan memarkir kendaraannya dalam jangka waktu yang lama. Dari hal tersebut mahasiswa akan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk dapat memarkir kendaraannya. Dari perbandingan kedua alternatif terhadap biaya operasional dan pemeliharaan, besarnya pendapatan yang diperoleh masih mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan tahunan. Selain itu, sistem pentarifan eksisting sebaiknya tidak diterapkan karena tidak mampu menutupi besarnya biaya operasional dan pemeliharaan gedung. 72

19 Alternatif yang direkomendasikan adalah alternatif kedua, karena selain mampu untuk menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, alternatif tersebut juga lebih dapat diterima oleh mahasiswa. Tabel 5.11 Perhitungan Alternatif Pentarifan Durasi Parkir Jumlah Persentase Jumlah Tarif Eksisting Alternatif 1 Alternatif 2 (jam) Mobil Jumlah Mobil Mobil Taksiran Taksiran Taksiran (survey pelataran) (Rencana) Tarif Pendapatan Tarif Pendapatan Tarif Pendapatan (per hari) (per hari) (per hari) <1 31 7% % % % % % % % % % % % Total % Pendapatan tahunan (asumsi 300 hari efektif dalam setahun) Pajak 20% Pendapatan bersih tahunan Tabel 5.12 Satuan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Keterangan Biaya (Rp.) Penggunaan listrik/m2/bulan 260 Penggunaan listrik/lift/bulan Gaji petugas Pemeliharaan/m2/bulan 125 Sumber: Setiawan (2005) Tabel 5.13 Biaya Operasional dan Pemeliharaan Gedung Rencana Keterangan Biaya (Rp.) Unit Bulanan (Rp.) Tahunan(Rp.) Penggunaan listrik/m2/bulan x Penggunaan listrik/lift/bulan Gaji petugas Pemeliharaan/m2/bulan x Total Biaya Operasi dan Pemeliharaan

20 5.6 Analisis Data Kuesioner Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan angka kejadian parkir yang jauh lebih besar daripada angka kejadian parkir hasil survey pelataran parkir maupun survey patroli parkir onstreet. Di samping itu, karakteristik parkir yang didapat dari pengolahan data kuesioner juga jauh berbeda dengan karakteristik parkir yang didapat dari pengolahan data survey pelataran maupun survey patroli parkir on-street. Berikut perbedaan yang diperoleh setelah membandingkan hasil survey pelataran dan survey patrol dengan hasil dari kuesioner: Dari survey parkir pelataran pada hari Kamis, 24 Maret 2008, akumulasi parkir maksimum tercatat sebanyak 333 mobil, sedangkan dari pengolahan kuesioner untuk hari yang sama tercatat data kejadian parkir maksimum sebanyak 46, artinya ada 2008 mobil. Data kejadian parkir dari hasil kuesioner untuk hari Kamis saja di pelataran parkir dapat dilihat Tabel 5.8 Untuk parkir on-street, akumulasi parkir maksimum di lokasi-lokasi sekitar kampus pada hari tersebut sebanyak 330 mobil, sedangkan dari pengolahan kuesioner untuk hari yang sama tercatat sebanyak 305 mobil. Data kejadian parkir di luar kampus untuk hari Kamis saja dari hasil kuesioner dapat dilihat Tabel 5.8. Dari survey parkir pelataran, durasi parkir mobil rata-rata adalah 5.29 jam, dengan jumlah kendaraan terbanyak parkir selama 2-3 jam yaitu 72 kendaraan, sedangkan dari pengolahan kuesioner, durasi parkir mobil rata-rata adalah 7.48 jam, dengan jumlah kendaraan terbanyak parkir selama 8 sampai 9 jam yaitu 611 kendaraan. Data durasi dapat dilihat pada Lampiran D. Tabel 5.7 Kejadian parkir hari Kamis dari Hasil Kuesioner Jam Timur Barat Sabuga Atas Luar Max 46 7 Dalam survey ini diberikan pertanyaan mengenai kesediaan parkir di gedung rencana. Pertanyaan ini ditujukan khusus bagi sampel yang meenggunakan kendaraan. Dari pengolahan data, pertanyaan ini membagi sampel menjadi empat golongan: 1. Sampel yang menggunakan dan membawa mobil dan bersedia memarkir di gedung rencana sebanyak 57 sampel yang mewakili 2489 mahasiswa. 2. Sampel yang menggunakan dan membawa mobil dan tidak bersedia memarkir di gedung rencana sebanyak 23 sampel yang mewakili 1004 mahasiswa. 74

21 3. Sampel yang menggunakan tapi tidak membawa mobil dan bersedia memarkir di gedung rencana sebanyak 13 sampel yang mewakili 568 mahasiswa. 4. Sampel yang menggunakan tapi tidak membawa mobil dan tidak bersedia memarkir di gedung rencana sebanyak 5 sampel yang mewakili 218 mahasiswa. Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebanyak 58.16% dari seluruh sampel yang menggunakan dan membawa mobil ke kampus bersedia memarkir di gedung rencana. 2. Kebutuhan parkir yang tak terlayani sebanyak 13 sampel atau 3.55% dari total 366 sampel yang kembali, yang mewakili 554 mahasiswa ITB. Yang dimaksud kebutuhan parkir yang tak terlayani disini adalah mahasiswa yang menggunakan mobil tapi tidak membawa mobilnya ke kampus sampai saat ini dan bersedia membawa dan memarkir mobilnya apabila ada fasilitas gedung parkir baru. 5.7 Analisis Metode Kuesioner Pada pelaksanaan survey, banyak sampel yang tidak mengerti maksud pertanyaan yang diberikan dalam form kuesioner. Hal ini menyebabkan beberapa sampel menjawab seadanya, atau bahkan mengosongkan form isian, sehingga banyak informasi penting yang hilang atau tidak lengkap. Pada beberapa kasus, sampel menjawab sembarangan/tidak serius, sehingga formulir tidak dapat digunakan dalam pengolahan data. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya jumlah sampel ditambah dan dilakukan survey lanjutan berdasarkan evaluasi variansi dan standar deviasi dari survey kuesioner yang telah dilakukan. Oleh karena tidak ada data pembanding untuk menguji kebenarannya, data kuesioner dari hasil penelitian ini tidak dapat dianggap sebagai main survey. Hasil pengolahan kuesioner ini dapat digunakan sebagai pilot survey dan acuan dalam menentukan jumlah sampel minimum bagi survey kuesioner selanjutnya. 5.8 Analisis Kebutuhan Parkir Dari informasi hasil survey parkir pelataran dan survey patroli parkir on-street total akumulasi akan diperoleh. Rekapitulasi akumulasi parkir total dapat dilihat pada Tabel 5.8. Dari data akumulasi total yang merupakan gabungan dari parkir pelataran dan parkir on-street dapat diketahui bahwa akumulasi maksimum parkir mobil mahasiswa di kampus ITB adalah sebesar 663 mobil yang terjadi pukul 13:00. Dari hasil data kuesioner yang dapat dilihat pada Tabel 5.7 akumulasi maksimum total yang terjadi di kampus, terjadi pada pukul 10:00 11:00 yaitu sebesar 53 sampel untuk mobil dan 77 sampel untuk motor yang mewakili 2314 mobil dan 3362 motor. Menurut Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Dit BSLLAK, 1998, standar kebutuhan ruang parkir berdasarkan tata guna lahan berjenis sekolah/perguruan tinggi adalah SRP/mahasiswa. Dengan demikian, untuk kampus ITB yang memiliki mahasiswa maka kebutuhan parkirnya sebesar SRP. 75

22 Tabel 5.8 Rekapitulasi Akumulasi Parkir Gabungan Seluruh Pelataran Parkir Gabungan Seluruh Zona Total Waktu Jumlah Akumulasi Selisih Jumlah Akumulasi Selisih Selisih Mobil Mobil Akumulasi Mobil Mobil Akumulasi Akumulasi Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Mobil Awal Survey =14 mobil Awal Survey = 10 mobil 6: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Akumulasi Maksimum = 663 Standard yang disarankan pedoman mengacu pada standard NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities), yang lebih cocok diterapkan pada negara-negara maju dengan tingkat kepemilikan kendaraan yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh kebutuhan parkir sebesar 2314 mobil dan 3362 motor atau total 5676 kendaraan yang berarti masih dibawah standard NAASRA. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya kebutuhan parkir mahasiswa yang akan dilayani di gedung parkir baru, digunakan metode akumulasi maksimum kendaraan parkir hasil survey yang merupakan hasil analisis karakteristik aktual di lapangan. Jumlah kebutuhan parkir yang akan dilayani dalam gedung parkir didapat sebesar 390 mobil, yang berasal dari selisih antara akumulasi parkir maksimum total yang terjadi sebesar 663 mobil dikurangi kapasitas total dari pelataran parkir Barat, parkir Timur, dan parkir Sabuga Atas yang sebesar 273 petak parkir. 76

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Umum

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Umum BAB 3 METODOLOGI 3.1 Umum Dalam Laporan Tugas Akhir ini dibutuhkan langkah-langkah atau tahapan pengerjaan yang teratur dan sistematis agar diperoleh hasil yang sesuai harapan di akhir penyusunan laporan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh DICKEY ANGGARA 15001058

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Karakteristik Parkir Karakteristik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan perumusan tujuan dan sasaran studi ini maka dari hasil tahapan pengumpulan data dan tahapan analisis yang sesuai dengan pendekatan studi, maka

Lebih terperinci

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT. TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO Agus Surandono 1, Ardinal Putra Ariya 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email:

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Durasi Parkir (Survei 1, kamis 4 Juni 2009)

Tabel 4.1. Durasi Parkir (Survei 1, kamis 4 Juni 2009) DATA HASIL SURVEY Tabel 4.1. Durasi Parkir (Survei 1, kamis 4 Juni 2009) Durasi Parkir Nama Jalan 0-15 15-30 30-45 45-60 60-75 75-90 90-105 105-120 Total Kertajaya parkir Ruas 1 85 12 6 10 2 5 2 1 123

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas) A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir

ABSTRAK. Kata kunci: Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir ABSTRAK Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli merupakan pusat pelayanan kesehatan negeri di Kabupaten Bangli. Di rumah sakit ini menjadi rujukan pertama masyarakat Bangli, dimana jumlah pasien setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Dari hasil studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Permasalahan parkir yang ada di Bandung Trade Center antara lain: a. Kurangnya jumlah petak parkir

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN Suheriah Mulia Devi 1), Irna Hendriyani 2), Nova Hariyanti 3) Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan Email:

Lebih terperinci

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN Adhi Surya adhisurya1998@gmail.com Abstrak Kajian Penelitian bertujuan secara khusus mendapatkan gambaran karakteristik parkir

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet Parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Data

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Data BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pustaka Data Data Primer (Survei lokasi) 1) Jumlah mobil yang masuk dan keluar area parkir

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekeja guna memperoleh data yang dibutuhkan yang akan digunakan selanjutnya untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tanjungpinang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan fungsi sebagai pusat pelayanan administrasi dan pemerintahan provinsi, pusat pendidikan, perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK LAHAN PARKIR DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR

STUDI KARAKTERISTIK LAHAN PARKIR DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR 38 STUDI KARAKTERISTIK LAHAN PARKIR DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR Basuki Hidayat 1), Rika Sylviana 2), Elma Yulius 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 24 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Akumulasi Parkir Akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu. Data ini diperoleh

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Parkir

Analisis Kebutuhan Parkir Definisi Analisis Kebutuhan Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993. IDENTIFIKASI MASALAH PARKIR Berdasarkan jenis moda angkutan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG Anna Kusrini Tinambunan Nrp : 0021065 Pembimbing : Budi Hartanto,Ir.,MSc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Volume Parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari). Volume

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Parkir Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkir Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Fasilitas parkir dibangun bersamaan dengan pembangunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya (Nawawi, Sherly Novita Sari, 2015). Secara hukum dilarang

Lebih terperinci

ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA Ady Abraham Laurens NRP : 0021099 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Masalah parkir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Parkir Beberapa pengertian tentang parkir antara lain : 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). 2. Parkir

Lebih terperinci

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993. Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993. IDENTIFIKASI MASALAH PARKIR Berdasarkan jenis moda angkutan Parkir Kendaraan

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) 1 Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) Deka Agrapradhana, Ir. Ervina Ahyudanari ME, Ph.D. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS DAN PENATAAN RUANG PARKIR DI GEDUNG PARKIR KAMPUS BONAVENTURA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir

EVALUASI KAPASITAS DAN PENATAAN RUANG PARKIR DI GEDUNG PARKIR KAMPUS BONAVENTURA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir EVALUASI KAPASITAS DAN PENATAAN RUANG PARKIR DI GEDUNG PARKIR KAMPUS BONAVENTURA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG Noto Royan Dosen Fakultas Teknik UM Palembang Abstrak PT.PUSRI merupakan salah satu intansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir ABSTRAK Kampus Universitas Udayana Jl.P.B Sudirman merupakan salah satu gedung kampus milik Universitas Udayana yang memiliki kegiatan edukasi yang paling intens diantara gedung kampus milik Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK PARKIR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

ANALISA KARAKTERISTIK PARKIR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA ANALISA KARAKTERISTIK PARKIR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA M. Fakhruriza Pradana ) ) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Akumulasi Parkir Akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu.data ini diperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian lain parkir yaitu suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya populasi manusia dan peningkatan ekonomi suatu daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal ini juga menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR ISTILAH DAN NOTASI...x

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Manajemen Parkir Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Pendahuluan Parkir mutlak diperlukan bagi pengendara, namun belum terpikirkan dengan baik Padahal : 1.

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA Joko Suprianto 1,Sri Wiwoho Mudjanarko 2 1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Narotama josun_umb@yahoo.com 2 Dosen Teknik Sipil Universitas Narotama sriwiwoho.ubraw@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DI KAMPUS UNISKA MAB BANJARMASIN. Adhi Surya

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DI KAMPUS UNISKA MAB BANJARMASIN. Adhi Surya Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.1 No.1 Nopember 2015 54 ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DI KAMPUS UNISKA MAB BANJARMASIN Adhi Surya adhisurya1998@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Parkir Parkir adalah lalu lintas berhenti yang ditinggal pengemudi saat mencapai suatu tempat tujuan dengan jangka waktu tertentu. Perilaku pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR. oleh PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, M.SC. IR. ADE SJAFRUDDIN, M.SC. PH.D.

EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR. oleh PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, M.SC. IR. ADE SJAFRUDDIN, M.SC. PH.D. EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh AJI NUGRAHA PRATAMA REIZA ARI SATRIA 15000004

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : JANRA MEI WANDI SARAGIH No. Mahasiswa : 11136 / TST NPM : 02 02 11136 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR KAWASAN PASAR KLANDASAN BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR Laporan Tugas Akhir Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : INDRA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Kapasitas dan Kebutuhan Ruang Parkir di Kantor Dinas Perhubungan kota Surabaya

Evaluasi Kinerja Kapasitas dan Kebutuhan Ruang Parkir di Kantor Dinas Perhubungan kota Surabaya Evaluasi Kinerja Kapasitas dan Kebutuhan Ruang Parkir di Kantor Dinas Perhubungan kota Surabaya Nama : Rachmat ali hamdany NIM : 03111090 Fakultas : Teknik Sipil Dosen Pembimbing : I. Dr. H. Sri Wiwoho

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PARKIR DI GRAHA AMERTA RSUD DR.SOETOMO SURABAYA : Muhammad Usman NIM : Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT.

EVALUASI KINERJA PARKIR DI GRAHA AMERTA RSUD DR.SOETOMO SURABAYA : Muhammad Usman NIM : Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT. EVALUASI KINERJA PARKIR DI GRAHA AMERTA RSUD DR.SOETOMO SURABAYA Nama : Muhammad Usman NIM : 03111094 Fakultas : Teknik Sipil Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT. ABSTRAK Seiring dengan peningkatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya berupa penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karakteristik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus / truk, sepeda motor), termasuk ruang bebas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir dan Pedestrian Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang BAB IV ANALISA DATA 4. 1 Analisis Kondisi Geometri 4.1.1 Denah dan Dimensi Parkir Denah parkir merupakan salah satu faktor perencanaan suatu fasilitas parkir. Dalam denah inilah dapat diatur sedemikian

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT.

Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT. Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Nama : Muchammad Rizfandi Perdana P. NIM : 0314058 Fakultas : Teknik Sipil Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan / barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju,1996).

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna memperoleh data yang dibutuhkan yang akan digunakan selanjutnya untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder Dari interview yang dilakukan pada beberapa hari sebelum survei pada tanggal 14-17 April 2016 di Empire XXI Yogyakarta yang dilakukan oleh peneliti pihak Empire

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Satuan Ruang Parkir 2.1.1. Dimensi Ruang Suatu Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah tempat untuk satu kendaraan. Dimensi ruang parkir menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG Noto Royan Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas MuhammadiyahPalembang INTISARI Parkir

Lebih terperinci

Studi Ruang Parkir Universitas Samudra Kampus Meurandeh

Studi Ruang Parkir Universitas Samudra Kampus Meurandeh Studi Ruang Parkir Universitas Samudra Kampus Meurandeh Wan Alamsyah 1, Meilandy Purwandito 2 1,2) Program Studi Sipil, Universitas Samudra, Meurandeh - Langsa 24416, Aceh INFORMASI ARTIKEL A B S T R A

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD. SULTAN IMANUDDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD. SULTAN IMANUDDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD. SULTAN IMANUDDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : M. KASPIAN NOOR No. Mahasiswa : 11128 / TST NPM : 02 02 11128

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

Yusri Bermawi ABSTRAK

Yusri Bermawi ABSTRAK BANGKITAN LALULINTAS DAN KEBUTUHAN PARKIR PADA KAMPUS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Yusri Bermawi ABSTRAK Politeknik Negeri Sriwijaya adalah salah satu dari tiga Perguruan Tinggi yang ada di Sumatera Selatan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir BAB III LANDASAN TEORI A. Satuan Ruang Parkir Menurut Hobbs (1995) dalam Herfanyah (2013), dalam mengatur perparkiran bukan kepentingan teknik semata yang menjadi perhatian, melainkan juga yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Parkir merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi dan juga merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu perlu suatu penataan dan pemenuhan fasilitas pakir

Lebih terperinci

STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG

STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG Dian Kumala NRP : 9821005 Pembimbing : Budi Hartanto S, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Dengan peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS PARKIR MOBIL DI GEDUNG ISTANA PLAZA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

ANALISIS PARKIR MOBIL DI GEDUNG ISTANA PLAZA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL ANALISIS PARKIR MOBIL DI GEDUNG ISTANA PLAZA Disusun oleh : Felix Yulyanto Nrp : 9621021 Nirm : 41077011960300 Pembimbing : Budi Hartanto S., Ir., M.Sc. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat BAB in LANDASAN TEORI 3.1 Ketentuan Umum Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir [3], terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut ini: 1. Parkir adalah kendaraan tidak bergerak

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTARGAMBAR... viii DAFTARNOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran. a. Parkir adalah

Lebih terperinci

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat dan melengkapi tugas untuk menempuh Ujian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan.

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. 5.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil studi yang telah

Lebih terperinci

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: ) Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN:2303-0011) Studi Optimalisasi Perparkiran dan Pedestrian di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia dan Teknik Geofisika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi Studi evaluasi kapasitas lahan parkir dilakukan dikawasan Bandar Udara Syamsudin Noor tepatnya di Jalan Jend. Ahmad Yani Km 25 Kecamatan Landasan Ulin,Banjarbaru.

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD RAA SOEWONDO PATI

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD RAA SOEWONDO PATI ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD RAA SOEWONDO PATI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : YUNIAR SETYO WICAKSONO NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan fasilitas fasilitas yang menunjang perkembangan kota tersebut. Seperti halnya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA DI UNISKA MAB BANJARMASIN

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA DI UNISKA MAB BANJARMASIN Al Ulum Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 Nopember 217 38 KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA DI UNISKA MAB BANJARMASIN Adhi Surya 1) dan Fathurrahman 2) Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat (1996), parkir merupakan keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara sedangkan berhenti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci

BAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci BAB III METODE EVALUASI Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Ketentuan Umum Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, 1996), terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut ini. 1. Parkir adaiah

Lebih terperinci

KAJIAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA MALL GALAXY DI KOTA SURABAYA

KAJIAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA MALL GALAXY DI KOTA SURABAYA KAJIAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA MALL GALAXY DI KOTA SURABAYA Machsus, Mukafi Dosen Program Diploma Teknik Sipil FTSP ITS Mahasiswa Program Diploma IV Teknik Sipil FTSP ITS machsus@ce.its.ac.id, mukafi@ce.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian dalam penulisan skripsi ini menjelaskan mengenai tahapan atau prosedur penelitian untuk menganalisa besarnya willingness to pay (WTP)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermarket, maka diperoleh hasil sebagai berikut: A. Analisis kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI I-1 BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI I-1 BAB III METODOLOGI I-1 BAB III METODOLOGI 3.1 METODE Metode yang diambil dalam rangka pembuatan Tugas Akhir ini adalah dengan cara mengumpulkan Data Primer dan Data Sekunder. Data-data tersebut di dapat dengan survey ke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat

Lebih terperinci

KAJIAN STANDARISASI KEBUTUHAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP) UNTUK APARTEMEN DI SURABAYA

KAJIAN STANDARISASI KEBUTUHAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP) UNTUK APARTEMEN DI SURABAYA KAJIAN STANDARISASI KEBUTUHAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP) UNTUK APARTEMEN DI SURABAYA Anik Budiati Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya Nurul Imamah Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart)

MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart) Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.9 November 017 (65-638) ISSN: 337-673 MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Parkir adalah tempat yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung kendaraan dan kebutuhan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISTILAH... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Rahayu Widhiastuti 1), Eka Priyadi 2), Akhmadali 2) Abstrak Penelitian ini meneliti kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN B. Tujuan Penelitian A. Latar Belakang C. Manfaat Penelitian D. Batasan Masalah E. Keaslian Penelitian A.

I PENDAHULUAN B. Tujuan Penelitian A. Latar Belakang C. Manfaat Penelitian D. Batasan Masalah E. Keaslian Penelitian A. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Empire XXI merupakan salah satu tempat hiburan yang ada di kota Yogyakarta. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta pada tahun 2012 tercatat penduduk Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditnggal oleh pengemudinya. Menurut Hobbs (1995), parkir diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. IV. 1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV METODE PENELITIAN. IV. 1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1. BAB IV METODE PENELITIAN IV. 1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Mulai Studi literatur Penentuan lokasi penelitian Proposal disetujui Ya Tidak Observasi

Lebih terperinci