BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Walikota Jakarta Barat selama 2 bulan di mulai pada tanggal 1 Maret sampai

Transkripsi

1 BAB III PELAKSANAAN MAGANG 1.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek kerja lapangan atau magang pada kantor Walikota Jakarta Barat selama 2 bulan di mulai pada tanggal 1 Maret sampai 30 April Pelaksanaan magang dilaksanakan dari hari Senin s/d kamis. Pada Kantor Walikota Jakarta Barat sebelum masuk jam kerja di terapkan briefing/apel pagi terlebih dahulu dari jam 07:30 s/d 08:00 WIB dan masuk kerja pada Pukul s/d WIB. Pada hari pertama pelaksanaan magang penulis langsung bertemu dengan Kepala Bagian Perekonomian, perkenalan kepada para pegawai dan kepada bapak Andre menjelaskan tentang tata tertib serta diberikan materi tentang gerak kerja bagian bidang Perekonomian yang menangani di wilayah Jakarta Barat. Setelah selesai dijelaskan tentang tata tertib yang berlaku dan diberikan materi, Kemudian Penulis diperkenalkan bagian tugas dari pegawai tentang divisi Pariwisata dan Perekonomian dijelaskan pula tugas masingmasing para karyawan yang bekerja di perekonomian. Pemaparan yang di berikan pengarah kepada tentang harga pasar yang tidak setabil, pedagang kaki(pkl), pasokan kebutuhan masyarakat dan event kegiatan. 25

2 Kegiatan Selama Magang Selama kegiatan magang berlangsung penulis mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan yang di dapat, seperti belajar mengatur acara event kegiatan, pemasaran website wisata, cara membuat surat-surat resmi pemerintahan, membuat laporan data pedagang pasar, berorganisasi di dalam dunia kerja, belajar kepemimpinan, ketelitian dalam melakukan pekerjaan dan belajar menjalankan sebuah tanggung jawab. Adpun kegiatan yang penulis lakukan pada Kantor Walikota Jakarta Barat di bagian perekonomian, yaitu sebagai berikut : 1. Kegiatan Rutin Kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan magang adalah sebagai berikut: a. Mempelajari dan mengetahui cara kerja sistem pemasaran melalui website untuk promosi pariwisata dan budaya. b. Membantu dan merapihkan persiapan barang-barang untuk kegiatan. c. Mengarahkan Pedagang Kaki Lima yang ada di Wilayah Jakarta Barat. d. Membuat laporan hasil pemantauan Lokasi Sementara (Loksem) di wilayah Jakarta Barat. 2. Kegiatan Non Rutin a. Berkunjung di acara jobfair di Jakarta Barat b. Menyortir surat masuk

3 27 c. Membuat surat pengajuan Pedagang Kaki Lima ( PKL ) Lokasi Sementara ( Loksem ) wilayah Jakarta Barat. d. Membuat data untuk Pembangunan pedagang e. Mengikuti survey Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan grogol f. Berkunjung di tempat kegiatan event-event Bazar di Kantor Walikota Jakarta Barat. 1.3 Masalah Yang Ditemui Pada Unit Kerja Ada beberapa masalah yang penulis temukan pada saat magang, masalah tersebut terbagi menjadi 2 ( dua ) yaitu : A. Masalah Kebijakan 1. Banyak karyawan yang datang tidak tepat pada waktunya. 2. Kurangnya kedisiplinan pada saat setelah jam istirahat. Banyak karyawan yang memanfaatkan waktu jam istirahat secara berlebihan sehingga belum kembali ke tempat kerja masing-masing. 3. Pada saat jam bekerja banyak karyawan yang keluar dari ruangan. 4. Menonton televisi pada saat jam bekerja.

4 28 B. Masalah Pemasaran Upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk penjualan destinasi wisata. Disamping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations di pasar nasional atau internasional. C. Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Tidak adanya tenaga yang banyak untuk lebih menggerakan sarana dan prasana untuk kegiatan promosi karna promosi hanya di lakukan sedikit orang di dinas pariwisata & kebudayaan. 3.4 Penyebab Masalah A. Masalah Kedisiplinan Masalah Kedisiplinan yang penulis temukan pada saat magang adalah masalah keterlambatan karyawan pada saat jam masuk kerja dan setelah istirahat makan siang, menonton televisi, mengobrol pada saat jam kerja sehingga dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak selesai tepat pada waktunya.

5 29 B. Jabatan kosong yang Belum Terisi Para Karyawan seringkali melakukan Pelatihan ke luar kota, sehingga sering terjadinya penumpukan tugas dan terlambatnya pelaporan yang bersangkutan. Karena hanya di kerjakan oleh beberapa orang di sebuah bagian, yang dikarenakan adanya jabatan yang kosong di beberapa bagian tersebut. Hal tersebut merupakan dari beberapa Karyawan yang sedang melukakan pelatihan dinas / menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) sehingga berakibat kepada produktivitas yang hilang selama masa pergantian karyawan tersebut. C. Masalah Pemasaran di Sudin Pariwisata 1. Promosi wisata amat mendesak mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Yang jadi soal, para pengelola wisata dari kalangan pemerintah tidak memiliki sense of tourism promotion. Mereka terjebak pada rutinitas tugas nya masingmasing. Ini memang jadi tantangan berat. 2. Menggunakan media cetak, seperti brosur dan surat kabar untuk menyebarluaskan informasi tentang obyek wisata di Jakarta sudah tidak lagi pada mulai tahun 2015 ini keputusan pemerintahan DKI Jakrta.

6 Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan masalah adalah kegiatan yang mengerahkan pada suatu solusi dalam memecahkan suatu masalah. Dalam mencari pemecahan masalah tersebut hendaknya dicarikan juga alternatifnya agar dapat dipilih pemecahan masalah yang paling tepat. Berikut penulis akan mengemukakan alternatif pemecahan masalah, yaitu : 3.6 Pemecahan Masalah Yang Disarankan Setelah penulis mengetahui penyebab dari suatu masalah dalam hal masalah kebijakan dan alternatif pemecahan masalah yang di ungkapkan, maka penulis disini ingin memberikan pemecahan masalah yang disarankan dan mungkin ini berguna bagi perusahaan. A. Masalah Kedisiplinan Pemecahan Masalah Kedisiplinan sudah dilakukan, yaitu dibuatkan absen briefing morning, tetapi masih saja ada karyawan yang masih terlambat, alternatif untuk mengatasi masalah ini agar tidak terjadi terus-menerus adalah : a. Memberikan reward, bagi karyawan yang memiliki kinerja baik dan berprestasi. Dan sebaliknya berikan hukuman atau sanksi yang tegas, berupa teguran langsung kepada karyawan dan penerbitan surat teguran sampai surat peringatan bagi karyawan yang tidak disiplin dan memiliki kinerja buruk.

7 31 b. Di berikannya arahan suatu pelatihan untuk karyawan agar karyawan berperilaku disiplin dan juga datang ke kantor tepat waktu dan menggunakan waktu istirahat tidak berlebihan. c. Adanya suatu perjanjian tata tertib dari bagian personalia untuk karyawan langsung agar datang tepat waktu dan tentunya perjanjian itu ditandatangi oleh karyawan sebagai bukti bahwa karyawan tersebut tidak akan mengulangi kesalahannya kembali. d. Harus tegas nya kepala bagian terhadap para bawahan karyawannya untuk memberikan kinerja kerja yang baik dan mentaati aturan yang ada. B. Jabatan kosong yang Belum Terisi Pemecahan masalah yang disarankan untuk mengatasi masalah belum terpenuhinya jabatan yang belum terisi adalah dilakukannya analisis ketersediaan tenaga kerja yaitu sumber dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan, dan adanya rotasi jabatan segera terhadap jabatan yang kosong yang harus memerlukan karyawan segera dan menyesuaikan jabatan yang kosong kepada karyawan yang baru. penulis menyarankan adanya pelatihan khusus untuk posisi yang kosong kepada karyawan yang telah menyelesaikan trainingnya, seperti karyawan on job training(ojt) yang belum

8 32 mendapatkan surat keputusan untuk jabatan yang tetap, sehingga posisi yang kosong tersebut dapat terpenuhi oleh karyawan on job training (OJT) tersebut. c. Masalah pemasaaran Memanfaatkan teknologi komunikasi ( internet ) sebagai sumber informasi dan sarana promosi. Kemajuan teknologi informasi khususnya Internet memungkinkan terlaksananya proses yang cepat, akurat dan murah baik pengiriman maupun penerimaan data. Pemanfaatan teknologi Internet dibidang kepariwisataan akan memberikan banyak kemudahan dan penghematan yang dulunya sulit dilakukan serta membutuhkan biaya besar. Untuk sektor pariwisata, Internet dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas booking (pemesanan) kamar hotel dan restoran, Informasi Obyek dan Daya Tarik Wisata yang tersedia berikut fasilitas pendukungnya, tingkat biaya hidup (sosial ekonomi) masyarakat di Daerah tujuan Wisata, dan informasi lainya beserta gambar / foto.