(n n 11 ) (n n +1 n 11 ) ( n. n +1)
|
|
- Liana Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Uji Eksak Fisher Uji independensi untuk table kategorik 2 X 2 ber dasarkan distribusi pendekatan Chi-Kuadrat hanya cocok untuk ukuran sampel besar. Dengan demikian uji independensi tidak cocok untuk sampel-sampel kecil. Untuk kasus sampel kecil Fisher dan Irwin telah mengembangkan suatu prosedur uji berdasarkan perhitungan probabilitas bersyarat frekuensi sel dengan anggapan jumlah baris (kolom) tetap. Dalam H 0 bebas, dari sebuah distribusi eksak dikatakan bebas dari beberapa parameter yang tidak diketahui, dari frekuensi marginal bersyarat. Ketika diasumsikan Poisson, multinomial, atau independent multinomial sampling kemudian syarat jumlah tepi terpenuhi. Maka berlaku distribusi hipergeometri (n n 11 ) (n n +1 n 11 ) ( n n +1) Persamaan ini menunjukkan distribusi dari 4 sel perhitungan dalam table dari hanya satu elemen, n 11. Diberikan total marginal, yang merupakan nilai dari n 11 yang dioeroleh dari perhitungan 3 sel lainnya. Interval nilai peluang untuk n 11 dalam dstribusi ini adalah m_ n 11 m + di mana m_ adalah maksimum (0, n 1+ + n +1 n) dan m + = minimum (n 1+, n +1 ). Asumsi dan Statistik Uji Sumber asumsi yang diperlukan untuk menguji pasangan hipotesis tersebut diatas adalah: 1. Data terdiri dari A buah hasi pengamatan dari populasi pertama, dan B buah hasil pengamatan dari populasi kedua. 2. Kedua sampel bebas dan diambil secara acak. 3. Masing-masing hasil pengamatan dapat digolongkan kedalam salah satu dari dua jenis atau ciri pengamatan yang saling terpisah (exclusive). Jika asumsi ini dipenuhi, dan tabel yang dibuat memenuhi syarat seperti pada tabel yang sebelumnya, statistik uji b yang digunakan. Defenisi statistik b sesuai tabel sebelumnya adalah sebagai berikut, b = banyaknya subjek dengan karakteristik yang di perhatikan (kategori 1) dalam sampel Prosedur Pengambilan Keputusan
2 Jika kita tetapkan α sebagai taraf signifikasi yang digunakan dalam pengujian, kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut. 1. Uji dua sisi Kesimpulan menolak H 0 di ambil apa bila b B k, karena keterbatasan tabel yang tersedia, nilai α yang dapat digunakan untuk uji dua pihak, hanyalah 0.10, 0.05, 0.02, dan 0,01, karena nilai peluang yang tercantum pada lampiran adalah 0.05, 0.025, 0.01 dan Almy (1973) menyelidiki hubungan antara daerah tempat tinggal sejumlah kelompok dengan kelas sosial tertentu di kota-kota besar amerika dan kesatupaduan pendapat dalam pemilihan umum yang diikuti oleh penduduk tersebut. Ia juga mempelajari peran kesatuan pendapat diantara anggota kelompok pada konflik antarkelompok seperti yang sering terjadi menjelang pemilihan umu. Tabel 1.2 memperlihatkan 14 kota besar yang dikelompokkan menurut daerah tempat tinggal kelompok dengan kelas sosial tertentu dan kesatuan pendapat di antara anggota kelompok yang sama pda suatu jejak pendapat tentang pendidikan. Kita sesuaikan data dalam tabel 1.2 dengan simbol yang digunakan pada tabel 1.1 dengan demikian, A=10, B=4, a=1 dan b= 3. Sysrat pertama A B terpenuhi, akan tetapi syarat kedua a/a b/b tidak terpenuhi, karena a/a=1/10 dan b/b=3/4. Untuk memenuhi syarat kedua ini, kolom dalam tabel 1.2 harus dipertukarkan dan diperoleh tabel 1.3 Interpretasi masalah sesuai tabel 1.3 apabila kita menganggap kelompok yang anggotanya tersebar sebagai sampel 1, dan tingginya kesatuan pendapat di antara anggota kelompok yang sama sebagai karakteristik yang diamati. Tabel 1.3 jugamenunjukkan bahwa sampel yang diambil dari pola hunian tersebar berukuran 10 dan sampel yang diambl dari pola hunian berkumpul berukuran 4. Kita ingin tahu apakah kita dapat menyimpulkann bahwa proporsi kota-kota dengan kesatuan pendapat yang tinggi di antara anggota kelompo kelas sosial yang saling berjauhan (tersebar) sama dengan populasi kota-kota dengan kelompo sosial yang berdekatan(berkumpul)? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pasangan hipotesis berikut dirumuskan.
3 H 0 ; proporsi kota-kota dengan kesatuan pendapat tinggi sebagai karakteristik yang diperhatikan dalam kedua populasi sama. H 1 ; proporsi kota-kota dengan kesatuan pendapat tinggi dalam populasi pertama tidak sama dengan proporsi serupa dalam populasi kedua. Misalnya kita tetapkan taraf signifikasi α=0.10. nilai kritis dilihat dalam lampiran B dengan A = 10, B=4 dan a=9. Cuplikan tabel ini dapat dilihat pada tabel 1.4. pada kolom peluang 0.05 (α/2), kita peroleh bilangan bulat sebagai nilai kritis B k = 1. Karena b=1= B k berarti kita menolak H 0 pada taraf signifikan 10%. Berdasarkan angka-angka dalam tabel tersebut, kita tidak dapat menolak H 0 dalam signifikasi kurang dari 5%. Sebenarnya, kita dapat menghitung nilai peluang eksak dengan menggunakan fungsi maswsa peluang hipergeometris sebagai berikut. P=p(9,0)+p(9,1)= Nilai peluang kumulatif untuk nilai B k tidak akan lebih besar dari nilai peluang terdapat padaa baris atas tabel lampiran B. untuk kepentingan praktis, kita tidak perlu menghitung nilai p tersebut, sepanjang kesimpulan dapat diambil. Namun demikian, jika perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer, nilai p ini dapat diperoleh secara langsung. Kesimpuln menolak H 0 yang diambil pada taraf signifikasi 10% menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola hunian dan kesatuan pendapat penduduk. 2. Uji satu sisi Berbeda dengan uji dua pihak, uji satu puhak merujuk nilai kritis B k pada kolom peluang α(bukan α/2). Kesimpulan menolak H 0 juga diambil apabila statistik b kurang atau sama dengan B k. Dalam sebuah studi mengenai pengaruh teknik wawancara yang berbeda terhadap tekanan darah diastolik orang yang diwawancarai, williams dkk. (1975)memperoleh hasil pengamatan yang diberikan dalam tabel 1.5 Dalam salah satu teknik wawancara, orang yang diwawancarai berperan passif. Wawancara berlangsung dengan kartu yang diisi dan dijawab oleh orang yang diwawancarai. Teknik wawancara kedua, pewawancara berinteraksi secara hangat dan bertatap muka dengan orang yang diwawancarai. Pewawancara mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar pada saat yang diwawancarai memberikan jawaban. Tekanan darah diastolik diukur pada saat selang waktu satu menit selama wawancara berlangsaung.
4 Berdasarkan data tesebut, kita akan mengetahui apakah wawancara dengan tatap muka memberikan perubahan yang lebih besar terhadap tekanan darah diastolik? Utyuk menjawab pertanyaan ini. Kita perhatikan tabel 1.5 dan kita dapatkan A=6, B=6, a=6] dan b=1. Kedua persyaratan A B dan a/a b/b terpenuhi, karena a/a=1 dan b/b= 1/6. Kita akan mengambil kesimpulan dengan tingkat keyakinan 99%, yang berarti taraf signifikasi α=0.001 yang digunakan. Cuplikan tabel lampiran B diberikan pada tabel 1.6 Kita mendapatkan nilai kritis B k = 1 pada kolom peluang 0,01. Karena statistik b=1 yang sama dengan nilai kritis, kita menolak hipotesis yang menyatakan bahwa perubahan tekanan darah diastolik sama saja bagi orang yang diwawancarai melalui cara kartu dengan cara tatap muka. Ini berarti tekanan darah diastolik mengalami perubahan yang cukup besar pada wawancara tatap muka(keseluruhan 6 dari 6 mengalami perubahan tekanan darah yang cukup besar), sedangkan wawancara melalui kartu tidak memberoikan perubahan yang besar (hanya 1 dari 6 yang mengalami perubahan tekanan darah yang cukup besar). Contoh Kasus Untuk Uji Eksak : Misalkan, suatu studi telah dilakukan untuk membandingkan efektivitas obat dalam menyembuhkan suatu penyakit darah yang langka. Sebanyak 15 orang pasie yang menderita penyakit itu (yang kira kira sama parahnya) kita gunakan sebagai subjek studi ini. Dari 15 orang ini, 7 orang kita pilih secara acak dan kita beri obat A, sedangkan 8 orang lainnya kita beri obat B. Hasil pengobatan ini rang lainnya kita beri obat B. Hasil pengobatan ini ditunjukkan dalam table di bawah ini. TABEL 1 HASIL PENGOBATAN DENGAN OBAT A DAN OBAT B hasil pengobatan Macam obat Sembuh Tidak Sembuh Jumlah A B 1 7 8
5 Jumlah Berdasarkan data ini kita ingin melkukan uji hipotesis bahwa kedua macam obat iu sama efektifnya dalam menyembuhkan penyakit itu dengan alternatif satu sisi bahwa obat A lebih efektif. Jika sekiranya tidak ada perbedaan antara kedua macam obat itu, maka sampel gabungan dengan 5 orang sembuh dan 10 orang tidak sembuh dapat dipandang sebagai suatu sampel random dari satu populasi. Dengan memandang hasil gabungan ini sendiri sebagai suatu populasi kecil, uji Fisher-Irwin mengajukan pertanyaan, Dapatkah kedua baris table kemungkinan itu dipandang sebagai sampel-sampel yang homogeny dari populasi kecil ini? Dalam melakukan inferensi, kita berpegang pada alas an bahwa fakta yang kuat mendukung kurangnya homogenitas dalam subsample-subsampel itu menunjukkan bahwa kedua obat itu tidak serupa (efektivitasnya). Model subsample-subsampel yang homogeny menganggap bahwa kedua baris table merupakan hasil pembagian secara acak 5 orang sembuh dan 10 orang tidak sembuh menjadi dua kelompok dengan masing-masing 7 orang dan 8 orang. Banyak cara 7 orang dapat dipilih dari 15 orang adalah ( 15 7 ), yng masing-masing memiliki kemungkinan sama akan terjadinya, karena pemilihannya secara acak. Banyak cara dalam memilih 4 dari 5 orang yang sembuh dan memilih 3 dari 10 orang yang tidak sembuh adalah ( ). Sekali pemilihan baris pertama selesai, berarti baris kedua tertentu. Oleh karena itu, probabilitas bersyarat frekuensi sel observasi, jika hasil gabungan diketahui 5 sembuh dan 10 tidak sembuh adalah ; ( 5 4) ( 10 3 ) ( 15 = ) =0,093 Dengan jumlah baris tertentu (tetap), kita mulai mencari susunan frekuensi sel yang lebih ekstrim, dalam arti susunan-susunan frekuensi itu mendukung hipotesis alternative lebih kuat daripada susunan frekuensi observasi. Dukungan lebih kuat untuk menyimpulkan obat A lebih efektif memerlukan frekuensi yang lebih tinggi dalam sel sudut atas kiri table itu. Satu-satunya susunan yang mungkin adalah seperti yang tertuang dalam Tabel di bawah; dan probabilitas bersyaratny dihitung dengan cara seperti yang telah kita lakukan di atas.
6 TABEL 2 SUSUNAN YANG LEBIH EKSTRIM DARI TABEL 1 Sembuh Tidak Sembuh Jumlah Obat A Obat B Probabilitas bersyarat = ( 5 5)( 10 2 ) ( 15 =0,007 7 ) Andaikan kita pilih tingkat signifikan α=0,15. Untuk menentukan apakah frekuensi sel observasi bertentangan dengan model pembagian menjadi subsample secara random, kita hitung probabilitas frekuensi observasi dan frekuensi yang lebih ekstrim, yakni 0, ,007 = 0,10. Karena harga ini lebih kecil dari tingkat signifikan yang kita pilih maka hipotetis pembagian secara random ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (dengan α=0,15 ) kedua obat itu berbeda efektifitasnya, yakni obat A lebih efektif daripada obat B. Jika tingkat signifikan yang kita gunakan 0,05, H 0 tidak ditolak. Ini kelihatan aneh jika mengingat selisih antara proporsi sampel yang sembuh 4/7 = 0,57untuk obat A dan 1/8 = 0,125 untuk obat B cukup besar. Hal ini menjelaskan untuk sampel kecil, seperti 7 dan 8, selisih antara proporsi sampel yang besar dapat terjadi karena kebetulan saja, meskipun proposi populasinya sama. Untuk uji H 0 bahwa tidak ada perbedaan antara efek dua tritmen versus alternative dua sisi,prosedur yang kita jalankan pada dasarnya sama. Tetapi, susunan-susunan yang lebih ekstrim harus diidentifikasi dalam dua sisinya. Untuk melihat hal ini, susunan umum dengan menggunakan jumlah baris dalam Tabel 1 kita sajikan dalam table 3 dibawah ini. TABEL 3. SUSUNAN LEBIH EKSTRIM DENGAN JUMLAH BARIS SAMA DEGAN TABEL 1 sembuh Tidak Sembuh Jumlah Obat A X 7 x 7 Obat B 5 - x 3 + x 8 Jumlah Selisih proporsi sampel dalam table ini adalah ( x 7 5 x 8 )
7 Dalam table 1 adalah ( ). Maka susunan yang lebih ekstrim dua sisi dapat diidentifikasi sebagai harga-harga x yang memenuhi x 7 5 x 8 > atau 3 x 7 >5 Kriterium ini dipenuhi oleh table 2 dan table 4 TABEL 4 SUSUNAN LEBIH EKSTRIM DARI TABEL 1 Sembuh Tidak Sembuh Jumlah Obat A Obat B Jumlah Probabilitas yang lebih ekstrim = ( 5 0)( 10 7 ) ( 15 =0,019 7 ) Sehingga probabilitas signifikansi untuk alternative dua-sisi adalah 0, , ,019 = 0,119
HIPOTESIS KOMPARATIF
MODUL MATA KULIAH STATISTIKA HIPOTESIS KOMPARATIF oleh Bambang Admadi H dan I Wayan Arnata PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 I. KOMPARATIF
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan crossecsional (Notoadmojo, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel
Lebih terperinciCHI SQUARE. Pengantar
BAB 1 CHI SQUARE CHI SQUARE Pengantar Dua buah gejala atau lebih pada kenyataannya sebenarnya hanya dapat diperbandingkan atau dihubungkan. Oleh karena itu untuk mengkaji keterkaitan antara dua buah gejala
Lebih terperinciAyundyah Kesumawati. April 20, 2015
Pengujian Kesumawati Nol dan Prodi Statistika FMIPA-UII April 20, 2015 Pengujian Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh hasil perhitungan. Maupun pengukuran kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif
Lebih terperinciUji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan
Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi, dilambangkan dengan fo ) dengan frekuensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Serang 3, kecamatan Serang, kabupaten Serang Provinsi Banten
Lebih terperinciSTATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09
MODUL PRKULIAHAN STATISTIKA SOSIAL Uji Chi Square Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM MARcomm 09 Kode MK? Hani Yuniani, M.Ikom Abstract UJI beda untuk mendapat hubungan keeratan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Metode Statistik Nonparametrik Metode statistik nonparametrik adalah metode yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk
Lebih terperinciUJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR
UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR Banyak data hasil pengamatan yang dapat digolongkan kedalam beberapa factor, karakteristik atau atribut dengan tiap factor atau atribut teridiri dari beberapa klasifikasi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama
Lebih terperinciPokok Bahasan: Chi Square Test
Pokok Bahasan: Chi Square Test Start Pokok Bahasan A. Pengertian Distribusi Chi Kuadrat B. Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test) (Kontigensi Table Test) 1 Instruksional Umum Memberi penjelasan tentang distribusi
Lebih terperinciUJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)
UJI CHI SQUAR (Uji data kategorik) A. Pendahuluan Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan anatara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama digunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciUJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI
PENGUJIAN HIPOTESIS UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI Uji Hipotesis untuk Proporsi Data statistik sampel: - = Proporsi kejadian sukses dalam sampel - p = Proporsi kejadian sukses dalam populasi - - Statistik
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu dengan pendekatan korelasional sebab-akibat yakni untuk meneliti sejauh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dalam pembuatannya. Metode eksperimen ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.
Lebih terperinciBAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.
10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,
Lebih terperinciStatistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono
Statistik Non-Parametrik Saptawati Bardosono Uji statistik non-parametrik: Chi-square test Fisher-test Kolmogorov-Smirnov McNemar test Korelasi rank Mann Whitney Wilcoxon Chi-squared test tabel 2X2 Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
Lebih terperinciTerima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan
PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Dengan mengambil suatu sampel acak dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dimiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Terminal Rawabango ini berada di jalur jalan provinsi Jawa Barat diantara jalur Bandung - Cianjur, tepatnya berada di Kecamatan Karangtengah. Sedangkan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS 1
PENGUJIAN HIPOTESIS 1 Pengertian Pengujian Hipotesis From: BAHASA YUNANI HUPO THESIS Lemah, kurang, di bawah Teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti Hipotesis suatu pernyataan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas
Lebih terperinciPENGUJIAN POLA DISTRIBUSI
PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI 1. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Normal Langkah-langkah : a. Menetapkan hipotesis H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal b. Menghitung statistik uji
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen semu, maka dilakukan Pre-Tes atau bisa juga dikatakan tes
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 1 (Pre-Test) Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi
Lebih terperinciMetode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /
Metode Sampling 6.1 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Populasi dan Sampel Metode Sampling Teknik Penentuan Jumlah Sampel Populasi dan Sampel 3 Populasi
Lebih terperinciPENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER
PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER Arti Penarikan Sampel Populasi ( Universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Setelah melakukan penelitian di SMK Diponegoro Kabupaten Batang, peneliti memperoleh hasil berupa data
Lebih terperinciDISTRIBUSI SAMPLING besar
DISTRIBUSI SAMPLING besar Distribusi Sampling Sampling = pendataan sebagian anggota populasi = penarikan contoh / pengambilan sampel Sampel yang baik Sampel yang representatif, yaitu diperoleh dengan memperhatikan
Lebih terperinciKucing Peliharaan Rumah Tangga
Kucing Peliharaan Rumah Tangga Dari sebuah survei 47,000 rumah tangga Amerika pada tahun 2007 ditemukan bahwa 32.4% memilihara kucing sebagai hewan peliharaan. 1. Apakah nilai 32.4% (atau, desimal, 0.324)
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,
Lebih terperinci6 Departemen Statistika FMIPA IPB
Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 6 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Uji Kebaikan Suai Khi- Kuadrat untuk Sebaran Kontinu dan Uji
Lebih terperinciPOPULASI DAN SAMPLING. MUSLIM, MPH Blog: HP:
POPULASI DAN SAMPLING MUSLIM, MPH Blog: www.muslimpinang.wordpress.com Email: muslimmph@yahoo.co.id HP: 081-27769269 DEFENISI SAMPLING Proses memilih sebagian (sampel) dari kelompok besar (populasi), untuk
Lebih terperinciBAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN
BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 94. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilaksanakan di SMK Taruna Mandiri Cimahi, yang beralamatkan di Jalan Komplek Sangkuriang Nomor 36 Cimahi, pada kompetensi
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar
43 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan penelitian itu sendiri, metode yang digunakan dalam suatu penelitian
Lebih terperinciESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN
ESTIMASI Arna Fariza PENDAHULUAN MATERI LALU Karena adanya berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan, maka penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
11. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Dalam analisis regresi suatu persamaan regresi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Di dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 60 siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 01 yang dibagi menjadi 2 kelas parallel,
Lebih terperinciMODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR
TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif
Lebih terperinciHIPOTESIS NOL DAN HIPOTESIS ALTERNATIF
685 JURNAL KIP - Vol. No. III. No. 3 November 2014 Februari 2015 HIPOTESIS NOL DAN HIPOTESIS ALTERNATIF Enos Lolang Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Kristen Indonesia Toraja Jl. Nusantara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara
Lebih terperinciBAB III Metodologi. Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan
1 BAB III Metodologi 3.1 Metode Pengumpulan Data Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan cara analisa data yang digunakan dalam penelitian ini. a) Populasi Target
Lebih terperinciUJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel
STATISTIKA NON-PARAMETRIK UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel Oleh : Suci Barlian Sari (H12115025) Melly Amelia (H12115009) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah berupa data yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument instrument yang telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
50 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.
Lebih terperinciPr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.
6.. Proses Kelahiran Murni Dalam bab ini, akan dibahas beberapa contoh penting dari waktu kontinu, state diskrit, proses Markov. Khususnya, dengan kumpulan dari variabel acak {;0 } di mana nilai yang mungkin
Lebih terperinciAnalisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan
Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri Norma Puspita, ST.MT Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan
Lebih terperinciKontrak Kuliah Metode Statistika 2
Kontrak Kuliah Metode Statistika 2 Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Deskripsi Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Metode Statistika 2 Semester/SKS : I / 3 SKS Kompetensi
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu
50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun sampel tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ada kalanya dalam suatu penelitian dimana data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun sampel tidak dapat diperoleh dengan menggunakan skala
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 08
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)
Lebih terperinciStatistika (MMS-1403)
Statistika (MMS-1403) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM MMS-1403 p.1/93 Distribusi Sampling Statistik Populasi: himpunan keseluruhan obyek yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi
Lebih terperinciUJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih
UJI HOMOGENITAS Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas terbagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif eksperimen (true experiment). Jenis penelitian ini merupakan metode eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh sumber data yang diperlukan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah peramalan permintaan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Paritas Riwayat Keluarga Penggunaan KB Hormonal Kanker Payudara Riwayat Kanker Sebelumnya Status Perkawinan Gambar 3.1 Kerangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Metode penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu pengujian validitas dan realibilitas tes, dan teknik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciLAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.
LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMINGGU VI UJI CHI SQUARE. Dyah Maharani, Ph.D.
MINGGU VI UJI CHI SQUARE Dyah Maharani, Ph.D. PENGERTIAN CHI-SQUARE Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi dengan frekuensi
Lebih terperinciBAB V PENGANTAR PROBABILITAS
BAB V PENGANTAR PROBABILITAS Istilah probabilitas atau peluang merupakan ukuran untuk terjadi atau tidak terjadinya sesuatu peristiwa. Ukuran ini merupakan acuan dasar dalam teori statistika. 1. Beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem
Lebih terperinciSTUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO
STUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO Suatu supermarket telah melakukan pengamatan mengenai permintaan bayam sebagai salah satu item sayur sayuran yang dijualnya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini tidak dikelompokkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan open-ended terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik pada materi Persamaan Garis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam
Lebih terperinci