SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL Aloe vera TERHADAP SEL FIBROBLAS SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR SECARA IN VITRO

Transkripsi

1 SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL Aloe vera TERHADAP SEL FIBROBLAS SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : ENGGIANA RENAWATI NIM : FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 i

2 ii Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Konservasi Gigi Tahun 2011 Enggiana Renawati Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro xiv + 61 halaman Pada kasus tertentu dibutuhkan bahan medikamen dalam perawatan saluran akar. Ca(OH) 2 sebagai bahan medikamen yang dianggap paling baik digunakan ternyata memiliki beberapa kelemahan. Untuk mendapatkan bahan medikamen yang lebih baik dan memenuhi syarat sebagai bahan medikamen, maka diperlukan pengujian sitotoksisitas sebagai langkah awal dalam penggunaan bahan alami yang biokompatibel. Dalam penelitian ini digunakan alternatif bahan alami berupa ekstrak etanol A.vera. Ekstrak A.vera 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, dan 0,78% (8 sampel) dilarutkan dengan media RPMI 1640 dan Ca(OH) 2 100% dengan air untuk dilakukan uji sitotoksisitas menggunakan metode MTT assay pada kultur cell lines fibroblas (BHK-21). Absorbansi dari formazan dengan menggunakan ELISA reader menunjukkan jumlah sel yang hidup. Hasil uji ANOVA dan LSD data persentase kehidupan sel menunjukkan ekstrak etanol A.vera dan Ca(OH) 2 pada pengamatan 24 jam memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kehidupan sel fibroblas (BHK-21) dan tidak didapatkan nilai IC 50. ii

3 iii Bahkan terjadi stimulasi pertumbuhan sel pada konsentrasi 0,78%. Ca(OH) 2 menunjukkan perbedaan sitotoksisitas yang signifikan dengan ekstrak etanol A.vera (p<0,05) yang menandakan Ca(OH) 2 lebih toksik daripada ekstrak A.vera. Dari penelitian ini, A.vera bersifat tidak toksik pada sel fibroblas (BHK-21) dan aman untuk dijadikan bahan alternatif medikamen saluran akar. Daftar rujukan: 34 ( ). iii

4 SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL Aloe vera TERHADAP SEL FIBROBLAS SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : ENGGIANA RENAWATI NIM : FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ii

5 iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA TANGGAL 28 APRIL 2011 OLEH : Pembimbing Nevi Yanti, drg., M.Kes NIP : Mengetahui Ketua Departemen Ilmu konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Cut Nurliza, drg., M.Kes NIP : iii

6 iv PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi berjudul SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL Aloe vera TERHADAP SEL FIBROBLAS SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR SECARA IN VITRO Yang dipersiapkan dan disusun oleh : ENGGIANA RENAWATI NIM : Telah dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 28 April 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Susunan Tim Penguji Skripsi Ketua Penguji Nevi Yanti, drg., M.Kes NIP : Anggota tim penguji lain Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.Kg(K) Cut Nurliza, drg., M.Kes NIP : NIP : Medan, 28 April 2011 Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Konservasi Gigi Ketua, Cut Nurliza, drg., M.Kes NIP : iv

7 v KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas kedokteran Gigi. Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini. Skripsi ini didedikasikan untuk kedua orang tua, Bapak dan Ibu tercinta sebagai tanda hormat dan terima kasih yang tiada terhingga atas kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan doanya selama ini. Juga untuk kakanda Nina dan Teguh, kakanda Eva, serta adinda Evi. Dalam penulisan skripsi ini, banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, disampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Prof. H. Nazruddin, drg., C. Ort., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi. 2. Cut Nurliza, drg., M.Kes, selaku Ketua Departemen Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi,, yang telah membantu dalam kelancaran skripsi ini. 3. Nevi Yanti, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, motivasi, nasihat, dan semangat selama penulisan skripsi ini. v

8 vi 4. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi,, yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg, Sp. BM, selaku dosen pembimbing akademik di Fakultas Kedokteran Gigi,. 6. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik, membimbing dan membantu selama menuntut ilmu di masa pendidikan. 7. Wahyu Hidayatiningsih, S.Si., M.Kes selaku peneliti di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Surabaya yang telah meluangkan waktunya, membimbing, dan membantu pelaksanaan penelitian ini. 8. Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt selaku Kepala Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membagi ilmunya, memberi semangat dan masukan, serta telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi. 9. Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG(K) yang telah memberikan masukan, serta telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi. 10. Prof. Dr. Harry Agusnar, drs., M.Sc., M.Phil selaku Kepala Bagian Laboraturium Pusat Penelitian FMIPA USU, beserta staf Sukirman atas izin, bantuan fasilitas, dan bimbingannya dalam pelaksanaan penelitian ini. 11. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M. Kes, yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk berdiskusi tentang analisis data dalam penelitian ini. 12. Teman-teman, yaitu: Yaya, Febby, Emil, Uwi, Elin, Yua, Shinta, Febri, Ade, Rani, Evi, Adel, Muchlis, Jannah, Yopa, Nunu, Sani, serta semua teman-teman vi

9 vii angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu atas dukungan semangat dan bantuannya selama penelitian dan penulisan skripsi ini. 13. Senior-senior, yaitu: Kakak Naomi, Kakak Lia, Kakak Roza, Kakak Tiwi, Kakak Tari, Kakak Ratih, yang telah memberikan bantuan, masukan, dan semangat. Skripsi ini masih belum sempurna disebabkan oleh kelemahan dan keterbatasan ilmu yang dimiliki, tetapi diharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu, dan masyarakat. Medan, 28 April 2011 Penulis, (ENGGIANA RENAWATI) NIM: vii

10 viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... vii ix x xiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Medikamen Saluran Akar Ca(OH) 2 Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Lidah Buaya (Aloe vera) Sitotoksisitas Sel Fibroblas. 14 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian viii

11 ix 4.2 Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Defenisi Operasional Bahan dan Alat Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Data BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Ekstrak A.vera Uji Screening Fitokimia Ekstrak A.vera Pengujian Sitotoksisitas Ekstrak Etanol A.vera Analisis Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... ix

12 x DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Komponen Utama Dari A.vera Kandungan Zat Aktif Lidah Buaya (A.vera) Yang Sudah Teridentifikasi Data Hasil Uji Screening Fitokimia Ekstrak A.vera Dan Ampas Ekstrak A.vera Hasil Uji ANOVA Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol A.vera Dan Ca(OH) 2 Terhadap Kehidupan Sel Fibroblas (BHK-21) Hasil Uji LSD Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol A.vera Dan Ca(OH) 2 Terhadap Sel Fibroblas (BHK-21) x

13 xi DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Obat-obat yang ditempatkan dalam saluran akar dapat bekerja (1) dalam saluran itu sendiri; (2) dalam tubulus dentin; (3) dalam foramen apikal dan (4) dalam jaringan periodontal serta (5) periapikal Seal ganda dari obat-obatan intrasaluran: A. pasta obat; B. Gulungan kapas; C. Cavit/bahan penutup sementara serupa; D. Restorasi penguat IRM, GIC, RK, atau amalgam Aloe barbadensis Miller yang ditanam di Kelurahan Sidomulyo, Kec. Medan Tuntungan, Sumatera Utara 9 4. Reaksi Reduksi MTT menjadi Formazan Sel fibroblas Bubuk Ca(OH) Freeze dryer Rotavapor well tissue culture plate Microscope inverted Laminar flow hood Inkubator Micropipette Multi channel pipette ELISA reader Daun A.vera dicuci bersih Penimbangan daun A.vera sebanyak 1015,5 gram xi

14 xii 18. Daun A.vera diiris tipis (tebalnya + 2 mm) Irisan A.vera disusun(a) dimasukkan ke dalam cawan freeze dryer sebanyak 7 cawan (b) Cawan disusun didalam freeze dryer (a), ditutup dengan tabung penutup freeze dryer (b) untuk proses pengeringan beku selama 48 jam (c) A.vera kering (a) selanjutnya diblender (b) hingga menjadi serbuk (c) Prosedur maserasi, Serbuk A.vera dimasukkan kedalam erlenmeyer 1 L (a), ditambahkan etanol 600 ml (b), didiamkan selama 2 hari sambil digoyang-goyangkan (c) Setelah 2 hari disaring (a dan b) dan diperoleh ekstrak cair Sebanyak 380 ml (c) Ampas serbuk A.vera dimaserasi kembali selama 2 hari (a) dan diperoleh ekstrak cair kembali (b) Seluruh ekstrak cair yang diperoleh dilakukan pengeringan dengan menggunakan rotavapor a. Ekstrak A.vera, b. Ampas ekstrak A. vera Kultur cell lines BHK-21 dalam media RPMI a. Sel fibroblas didistribusikan kedalam 96- well microplate b. Sel fibroblas dalam 96- well microplate Kontrol sel fibroblas diperiksa dengan microscope inverted Siapkan bahan uji Bahan uji dimasukkan ke dalam sumuran 25 μl/konsentrasi Inkubasi selama 24 jam MTT dilarutkan dalam PBS 5 mg/ml dan ditambahkan langsung pada plate yang berisi sel fibroblas sebanyak 10 μl dan diinkubasi selama 4 jam 36 xii

15 xiii 34. Hasil uji diperiksa dengan microscope inverted untuk melihat terbentuknya formazan Seluruh media dan bahan uji dalam sumuran diambil dan ditambah DMSO 50 µl Plate di-shaking dengan plate shaker a. Plate dimasukkan kedalam alat ELISA reader b. Formazan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 620 nm Hasil pembuatan ekstrak A.vera 6,6 gr a. Ampas ekstrak A.vera (saponin -), b. Ekstrak A.vera (saponin +, terbentuk busa setinggi 1 cm) a. Ekstrak A.vera (tanin +, terbentuk warna hijau kehitaman), b. Ampas ekstrak A.vera (taninn -) a. ampas ekstrak A.vera (antrakuinon -), b. ekstrak A.vera (antrakuinon +, lapisan air berwarna merah dan lapisan benzene tidak berwarna) Kontrol sel 24 jam (pembesaran 40x) a. Kristal formazan, b. Sel fibroblas yang hidup, c. Sel fibroblas yang mati. (Pembesaran100x) a. Menunjukkan bagian hidrofobik dari protein membran yang diduga akan berikatan dengan bagian hidrofobik dari saponin sehingga protein membran dapat larut, b. Struktur fosfolipid bilayer membran, c. Protein transmembran Struktur mitokondria sel xiii

16 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Penyiapan Bahan coba 2. Alur pengujian Sitotoksisitas 3. Hasil Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera dan Ca(OH) 2 Terhadap Sel Fibroblas 4. Alur Pikir 5. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan 6. Hasil Uji statistik (ANOVA dan LSD) Uji Sitotoksisitas ekstrak etanol A.vera terhadap sel fibroblas (BHK-21) xiv