Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Berbasis Kompetensi Inti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Berbasis Kompetensi Inti"

Transkripsi

1 National Conference on Management Research 2008 ISBN: Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Berbasis Kompetensi Inti Oleh : Agung Eko Widodo, Setiadi Djohar dan Bunasor Sanim *). Manajemen strategik berbasis kompetensi inti saat ini sedang dikembangkan oleh berbagai perusahaan untuk menjawab tantangan perusahaan dalam menghadapi turbulensi bisnis yang semakin tinggi. Tujuan dari paper ini adalah untuk: (1) meneliti posisi strategis PT Sigma Utama dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (2) meneliti kompetensi inti yang dimiliki dan sedang dikembangkan oleh PT Sigma Utama dan (3) menyusun arsitektur strategik PT Sigma Utama untuk masa 10 tahun yang akan datang. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan Agustus Data primer dan sekunder yang didapatkan kemudian diproses dengan tehnik Delphi dan AHP. Pengambilan sampel dipilih secara sengaja. Penelitian ini adalah studi kasus, metode yang dilakukan adalah dengan analisa deskripsi terhadap kondisi yang dialami oleh perusahaan, yakni dengan analisa kondisi internal dan kondisi eksternal untuk menentukan posisi PT Sigma Utama dalam Matriks IE, analisa intensitas persaingan dengan Porter s Five Forces, analisa kapabilitas/kompetensi dengan Prahalad s Tree Diagram, analisa performa kompetensi dari Hafeez and Ali s Financial & Non Financial Perform Analysis, analisa keunikan kompetensi dengan Hafeez and Ali s Collectiveness & Uniqueness Analysis dan analisa fleksibilitas kompetensi inti dengan Durand s Competences Flexibility Analysis. Posisi strategis PT Sigma Utama terletak pada kuadran II dalam Matriks IE yang berarti perusahaan dalam posisi tumbuh dan berkembang dan dalam intensitas persaingan yang sedang. Dari semua analisa kompetensi tersebut diatas didapatkan kompetensi inti yang saat ini dimiliki dan sedang dikembangkan adalah Surface Tension Modifier, Adhesion Control, Metal Coating dan Waterbased System. Analisa fleksibilitas kompetensi inti dari Durand juga digunakan didalam penyusunan arsitektur strategik PT Sigma Utama. *) Agung Eko Widodo adalah direktur di PT Sigma Utama, Cibinong. Setiadi Djohar adalah dosen di Sekolah Tinggi Manajemen PPM Bunasor Sanim adalah dosen di Institut Pertanian Bogor Pendahuluan Setiap perusahaan berkepentingan atas keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage). Manajemen strategis berbasis kompetensi merupakan salah satu pilihan utama saat ini. Perspektif berbasis kompetensi yang berakar pada RBV (resources based value) menerapkan pendekatan yang menerapkan kapabilitas dinamis (Sanchez & Heene, 1997 ; Durand, 1997 ; David, 2004). Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Berbasis Kompetensi Inti

2 Industri cat adalah industri yang bergantung pada minyak bumi dan turunannya, sehingga gejolak harga minyak sangat sensitif terhadap industri cat. Dengan adanya fluktuasi harga minyak yang sangat tinggi saat ini dan posisi PT Sigma Utama (PTSU) bukan anggota dari grup perusahaan penghasil minyak maka manajemen PTSU dan telah disetujui oleh rapat pemegang saham, berusaha memperkecil pengaruh gejolak harga minyak dunia terhadap perusahaan dengan berupaya mengembangkan unit bisnis baru yang kurang tergantung dari harga minyak dunia walaupun dengan konsekwensi adanya perubahan atau penambahan kompetensi (competence) baru yang dimiliki perusahaan saat ini. Aksi merger akuisisi industri cat secara global, yang mana industri cat yang semakin besar adalah yang tergabung dalam grup perusahaan petro-chemical industry atau grup perusahaan yang memiliki akses terhadap eksplorasi dan produksi minyak bumi serta produk turunannya. PT. Sigma Utama tidak tergabung dalam grup perusahaan yang memiliki akses ke eksplorasi dan produksi minyak bumi sehingga perlu menyusun rencana strategik yang tepat, komprehensif dan mampu melihat jauh kedepan didasarkan atas kompetensi yang dimiliki saat ini dan yang akan datang. Penyusunan rencana strategik yang tepat tersebut memerlukan pengkajian terlebih dahulu permasalahan sebagai berikut yaitu :(1) Bagaimana posisi PT Sigma Utama didalam persaingan industri cat saat ini? (2) Bagaimana kompetensi yang dimiliki dan yang akan dikembangkan oleh PT Sigma Utama? dan (3)Bagaimana arsitektur strategik PT Sigma Utama dalam kurun waktu 10 tahun yang akan datang? Penelitian bertujuan untuk : (1) Memetakan posisi PT Sigma Utama didalam persaingan industri cat (2) Menganalisa kompetensi PT Sigma Utama dan kompetensi yang akan dikembangkan (3) Menyusun arsitektur strategik PT Sigma Utama untuk kurun waktu 10 tahun yang akan datang. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran. Rampersad (2006) menyebutkan bahwa visi misi yang dirumuskan dengan baik dan diutarakan dengan tegas akan menciptakan kesatuan sikap karyawan, memperkuat tekad mereka, dan memperbaiki suasana komunikasi dua arah di

3 dalam organisasi. Pearce dan Robinson (1997) menyatakan analisis lingkungan internal adalah pencocokan antara faktor-faktor internal perusahaan yakni kekuatan dan kelemahan internal dengan faktor eksternal yang ada yakni peluang dan ancaman yang berasal dari luar. Lingkungan jauh terdiri dari lingkungan ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Lingkungan ini memberi peluang dan ancaman serta kendala bagi perusahaan. Porter (1997), menyatakan bahwa sifat dan derajad persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor yakni: (1) ancaman pendatang baru, (2) daya tawar menawar pembeli (pelanggan), (3) daya tawar pemasok, (4) ancaman produk atau jasa substitusi dan (5) pertarungan diantara para anggota industri (peserta persaingan). Hamel dan Heene (1997), menyatakan bahwa kompetensi (competence) adalah integrasi dari keahlian dan teknologi (a bundle of constituent skills and technology), istilah kompetensi (competence) dan kapabilitas (capability) adalah saling menggantikan (interchangeability), sedangkan kompetensi inti adalah: (1) representasi dari integrasi berbagai macam keahlian individu (integration of a variety of individual skills), (2) bukanlah suatu aset seperti dalam pengertian akuntansi (is not an assets in the accounting sense), (3) harus bernilai/ menguntungkan bagi pelanggan (disproportionate contribution to customerperceived value), (4) secara kompetitif adalah unik (competitively unique), (5)memperlancar akses untuk masuk ke pasar baru (provide an entree into new markets). Kompetensi dibagi kedalam 3 tipe, yakni: (1) kompetensi akses masuk ke pasar (market-access competencies), (2) kompetensi yang berhubungan dengan integritas (integrity related competencies) dan (3) kompetensi yang berhubungan dengan fungsi (functionality-related competencies), misalnya adalah kecakapan (skill) yang membuat suatu produk menjadi unik dan lebih baik. Ljungquist (2007) menyatakan bahwa pengertian dari competence (kompetensi), capability (kapabilitas) dan resources (sumber daya) adalah berbeda secara konseptual dan empiris. Pengertian kompetensi inti ditunjukkan dengan beberapa riset sebelumnya merupakan keterkaitan dari resource, competence, learning, knowledge, dan dinamic capability based views. Karena adanya perbedaan persepsi antara difinisi aslinya dengan aplikasinya maka untuk sementara kompetensi inti tidak dapat diklasifikasikan sesuai dengan satu teori.

4 Hafeez dan Ali (2007) telah membuat kerangka kerja untuk mengevaluasi kompetensi inti (core competence) yang dihubungkan dengan kompetensi personal. Tahapan kerja yang dilakukan oleh Hafeez adalah sebagai berikut: (1) Mapping the capabilities and underlying tangible and intangible assets, (2) Determining key capabilities, (3) Determining competences, (4) Identifying core competences, (5) Evaluating and linking the related the personal competencies. Untuk menentukan kapabilitas kunci dari kapabilitas yang telah ditentukan digunakan analisa besarnya kontribusi kapabilitas tersebut terhadap proforma keuangan (financial performance) dan non keuangan (non financial performance). Suatu kapabilitas inti bisa menjadi kompetensi inti bila memenuhi persyaratan selain harus bernilai buat perusahaan dan pelanggan (melalui analisa kontribusi financial and non financial performance) juga harus terintegrasi secara internal (collectiveness) dan bersifat unik (uniqueness). Collectiveness adalah fleksibilitas operasional perusahaan dalam pengintegrasian fungsi-fungsi yang terkait (across-function, across-product dan across business). Sedangkan uniqueness adalah diferensiasi secara eksternal atau keunikan dalam berkompetisi yang terdiri dari; kelangkaan (rareness), tidak mudah ditiru (inimitability) dan tidak mudah digantikan (non-substitutability). Durand (1997) menyatakan hirarki kempetensi berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya pengembangan, maka urutan yang paling sulit atau paling lama adalah : (1) budaya atau identitas, (2) routines dan proses-proses, (3) strategi, (4) struktur, (5) kapabilitas kognitif dan (6) stand alone assets. Prioritas pendekatan pengembangan dan pendayagunaan kompetensi dapat dilaksanakan sesuai dengan pemetaan terhadap kesenjangan kapabilitas pada organisasi. Durand (1997) mengemukakan 4 pendekatan pengembangan dan pendayagunaan kompetensi, yakni: (1) reinforcement dalam pendayagunaan, (2) synergetic fit, (3) akses pemanfaat jaringan (networking access) dan (4) adaptabilitas. Arsitektur strategik merupakan suatu cetak biru dari peta strategi pengembangan fungsi-fungsi baru dari suatu organisasi diantaranya seperti mengakuisisi atau menambah serta melakukan perubahan dari kompetensi yang sudah ada atau melakukan konfigurasi ulang terhadap pelanggan yang akan dihadapai di masa yang akan datang (Hamel dan Prahalad, 1994).

5 Visi dan Misi PT Sigma Utama Analisis Faktor Internal : Analisis Lingkungan Internal (persp. Balance Scorecard) Analisa Kompetensi Inti Matriks IE Industry Foresight Analisis Faktor Eksternal : Faktor Lingkungan Jauh (PEST) Five Force s Porter gap analysis Perumusan Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Periode Corporate Challenges Implementasi Program Kerja PT Sigma Utama Periode Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian. Metode Penelitian. Penelitian dilaksanakan di PT. Sigma Utama yang berlokasi di Citeureup, Bogor selama bulan Juni - Agustus Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui studi kasus. Data primer didapat melalui wawancara menggunakan kuisioner kepada pemegang saham, manajemen, karyawan dan pakar eksternal yang berkompeten. Teknik pengambilan data dilakukan selain dengan Forum Group of Discussions (FGD) juga berupa pembagian kuisioner kepada responden untuk tahapan identifikasi, pembobotan dan penilaian diperoleh dari sampel responden yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling).

6 Data yang diperoleh dilakukan pengolahan dan analisa dengan cara analisa deskriptif dan kuantitatif dengan tahapan sebagai berikut: (1) melakukan penilaian visi dan misi PT. Sigma Utama secara deskriptif, (2) melakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan metode AHP, (3) memetakan posisi PT. Sigma Utama dalam matrik IE dan melakukan analisis lingkungan eksternal mikro industri dengan metode Five Forces s Porter, (4) analisa kompetensi dengan metode Prahalad s Competences Tree Diagram untuk memetakan kompetensi inti, produk inti dan bisnis PT Sigma Utama. Analisa selanjutnya adalah analisa kompetensi inti dengan tahapan sebagai berikut: analisa kapabilitas/kompetensi didasarkan pada proforma keuangan dan non keuangan dengan metode AHP, untuk menentukan sejauh mana kompetensi tersebut bernilai bagi perusahaan dan pelanggan, analisa Collectiveness dan Uniqueness, untuk menentukan sejauh mana kompetensi tersebut bersifat unik dan terintegrasi dengan baik secara internal untuk menghasilkan kompetensi inti. Analisa fleksibilatas Durand untuk menentukan sejauh mana kompetensi tersebut melibatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (human, organization dan technology) dengan metoda AHP, (5) melakukan analisis industry foresight, (6) mengetahui kesenjangan antara kondisi PT. Sigma Utama saat ini dengan kondisi masa depan yang diharapkan dengan analisa kesenjangan (gap analysis) baik kesenjangan dalam aspek operasi maupun kompetensi, (7) menyusun arsitektur strategik PT. Sigma Utama Periode yang didasarkan atas matriks IE, analisis industry foresight dan analisis kompetensi inti, (8) menggambarkan tantangan perusahaan (corporate challenges) yang akan dilakukan dan dihadapi oleh PT Sigma Utama dan (9) menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Kerja PT. Sigma Utama Periode Hasil dan Pembahasan. Penilaian terhadap visi dan misi perusahaan terhadap pemenuhan aspek yang ada dalam balance scorecard yakni untuk visi adalah 3,72 dan misi adalah 3,88 (dari skala 1 5) berarti visi dan misi PT Sigma Utama sudah memenuhi aspek yang ada dalam balance scorecard.

7 Pengukuran kinerja internal PT Sigma Utama menggunakan perspektif balanced scorecard terlihat bahwa critical success factor tertinggi adalah customer retention, customer satisfaction dan customer profitability. Skor ratarata evaluasi lingkungan internal PT Sigma Utama adalah 2,37 (skala 1 4), hal ini dibawah rata-rata dan menandakan bahwa secara internal posisi kekuatan PT Sigma Utama adalah sedang. Hasil pengukuran kinerja eksternal makro PT Sigma Utama, faktor yang mempunyai bobot prestasi tertinggi adalah fluktuasi harga minyak dunia dengan respon dari perusahaan yang sangat baik, rating = 4 (skala 1 4), kemudian diikuti dengan perkembangan teknologi cat yang lebih ramah lingkungan dengan respon perusahaan adalah baik (rating = 3). PT Sigma Utama menjadikan fluktasi harga minyak dunia tersebut sebagai faktor eksternal strategis dikarenakan kebutuhan terhadap minyak dan turunannya sebagai bahan baku cat menjadi faktor keberhasilan keberlanjutan bagi perusahaan. Secara keseluruhan skor ratarata faktor eksternal makro adalah 3,03 (skala 1 4) hal ini menunjukkan bahwa PT Sigma Utama merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Analisis perusahaan PT Sigma Utama yang dilakukan dengan menggunakan matriks Internal Eksternal (IE), hasil evaluasi IFE PT Sigma Utama menghasilkan total skor 2,37 dan EFE menghasilkan total skor 3,03. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut PT Sigma Utama yang dipetakan dalam matriks Internal Eksternal menempatkan posisi perusahaan dalam kuadran II. Posisi perusahaan dalam posisi ini adalah grow and build. Menurut David (2004) strategi yang tepat untuk kuadran II adalah strategi intensif seperti market penetration, market development dan product development atau strategi terintegrasi seperti backward integration, forward integration dan horizontal integration. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan kepada responden diperoleh tingkat persaingan industri cat dalam kategori sedang dengan rata-rata skor 2,65 (skala 1 4). Secara umum PT Sigma Utama bersama dengan anggota industri cat lainnya menghadapi intensitas persaingan paling kuat berasal dari persaingan perusahaan sejenis dengan skor 2,83 dan disusul intensitas persaingan dari pendatang baru dengan skor 2,81. Persaingan terbesar dari faktor pendatang baru adalah akses terhadap pemasok. Dari informasi yang didapat dari perusahaan,

8 pendatang baru industri cat yang tidak memiliki akses kuat di pemasok bahan baku atau yang tidak tergabung dalam industri minyak dan turunannya akan kesulitan dalam bersaing. Di industri cat secara keseluruhan kekuatan persaingan antar perusahaan, faktor jumlah pesaing merupakan intensitas terbesar. Dengan adanya AFTA, saat ini industri cat di Indonesia menghadapi persaingan yang sangat ketat dari rivalnya yang berasal dari negara-negara ASEAN dan sekitarnya, jumlah pesaing semakain besar, terutama di industri cat jenis heavy duty (protective coating dan marine coating). Analisa kompetensi yang didapatkan dari pembagian kuisioner dan Forum Group of Discussion (FGD) pertama-tama adalah menentukan gambaran secara lebih detil pohon kompetensi yang dimiliki oleh PT Sigma Utama, untuk kemudian dianalisa setiap kompetensi yang terkait dengan produk inti yang dihasilkan. Acuan yang akan dijadikan dasar membuat analisa keterkaitan kompetensi (kapabilitas) adalah diagram pohon kompetensi menurut diagram pohon Hamel dan Prahalad (1994) untuk memetakan hubungan kompetensi inti, produk inti, bisnis perusahaan dan produk yang dihasilkan PT Sigma Utama. Dalam diagram pohon tersebut terdapat 13 kompetensi yang menurut responden paling terkait dengan produk inti, yakni: Anti Corrosion Coating, Bio Control Coating, Adhesion Control, Heat & Fire Barrier Protection, Cathodic Protection, Surface Treatment Technology, Application System, Quickly & Quality Application, Metal Coating, Waterbased System, UV Protection dan Surface tension modifier Analisa kompetensi inti dilakukan untuk menentukan kompetensi inti dari kompetensi (kapabilitas) yang dihasilkan dari berbagi kompetensi yang didapat dari analisa diagram pohon Hamel dan Prahalad (1994). Pertama-tama dilakukan adalah analisa keterkaitan kompetensi (kapabilitas) tersebut dengan proforma yang dihasilkan (Hafeez dan Ali, 2007) yakni aspek keuangan (sales growth, operating profit dan return on capital employed) dan aspek non keuangan (customer satisfaction, market share dan new product introduction). Dari analisa ini didapatkan kompetensi yang paling memenuhi aspek proforma yakni: Metal Coating, Surface Tension Modifier, Adhesion Control, Water Based System dan Anti Corrosion Coating.

9 Setelah dilakukan analisa proforma finansial dan non finansial maka dilakukan analisa Uniqueness (diferensiasi dari sudut eksternal (Organization s External Differentiation) yang terdiri dari aspek rareness, inimitability dan nonsubstitutability) dan Collectiveness (fleksibilitas operasional (Operational Flexibility) yang terdiri dari: across function, across product dan across business), untuk menentukan kompetensi inti (Hafeez dan Ali, 2007). Hasil dari analisa Uniqueness dan Collectiveness didapatkan kompetensi yang paling memenuhi syarat adalah: Waterbased System, Surface Tension Modifier, Adhesion Control, Heat & Fire Barier Protection, Metal Coating dan Bio Control Coating. Menurut Hamel dan Prahalad (1994) dan Ljungquist (2007) suatu kompetensi akan menjadi kompetensi inti apabila bersifat unik, bernilai bagi perusahaan dan pelanggan dan dapat menciptakan pasar baru. Hafeez dan Ali (2007), Hafeez, Malak dan Zhang (2006), menyatakan suatu kapabilitas atau kompetensi apabila mempunyai proforma yang baik (finansial dan non finansial) serta bersifat unik dan mempunyai fleksibilitas operasional dengan baik (colectiveness) maka kapabilitas / kompetensi tersebut bisa disebut sebagai kompetensi inti. Dari analisa proforma serta kriteria Uniqueness dan Collectiveness didapatkan bahwa kompetensi inti PT Sigma Utama adalah: Surface tension modifier, Adhesion Control, Metal Coating dan Waterbased System. Kompetensi inti hasil analisa tersebut diatas selanjutnya dianalisa sejauh mana keterkaitannya dengan faktor sumberdaya (human, organization dan technology) atau disebut juga flexibility analysis. Analisa ini sangat diperlukan didalam pengembangan kompetensi inti selanjutnya. Dari analisa yang diperoleh, kompetensi inti Surface Tension Modifier melibatkan lebih banyak faktor organizational dibanding faktor lainnya, kompetensi inti Adhesion Control lebih banyak melibatkan faktor Human, kompetensi inti Metal Coating lebih banyak melibatkan organizational dan Waterbased System lebih banyak melibatkan faktor technological. Arsitektur Strategik PT Sigma Utama didasarkan pada posisi PT Sigma Utama di Matriks IE, kondisi persaingan industri, tinjauan masa depan

10 perusahaan, analisa kesenjangan serta tantangan perusahaan dengan memberikan gambaran yang lebih detil pada kompetensi inti organisasi. Pada pertemuan Forum Group of Discussion (FGD) dibicarakan masalah masa depan PT Sigma Utama untuk jangka waktu 10 tahun yang akan datang yang didasarkan pada analisa internal dan eksternal serta hasil analisa kompetensi inti yang telah dilakukan dengan memperhatikan kekuatan dan peluang serta trend perubahan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Analisa kesenjangan didasarkan pada industry foresight PT Sigma Utama dikaitkan dengan kompetensi inti perusahaan serta berbagai perspektif lainnya yakni: regulasi, geopolotik, keuangan, pelanggan, bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, untuk kondisi saat ini dan 10 tahun yang akan datang. Perumusan arsitektur strategik PT Sigma Utama mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2018 yang didasarkan pada kompetensi inti organisasi dipaparkan pada Gambar C O M P E T E N C Y High Adhesion Control Adaptability Waterbased System Surface Tension Modifier Synergetic Fit Metal Coating Diversification, Merger and Acquisition Sustainable Growth A3 INDUSTRI PROTEKSI LOGAM & BETON & V A L U E Reinforce ment Networking Access Market Intelligent and Product Innovations Networking and Outsourching A2 Customer Loyal A2 Financial Learning and Growth Customer Well Trained Personel Internal Business INDUSTRI CAT A1 EF. Prod TIME FRAMEWORK Gambar 2. Arsitektur Strategik PT Sigma Utama

11 National Conference on Management Research 2008 ISBN: Kesimpulan Hasil analisa Visi dan Misi PT Sigma Utama didapatkan bahwa penetapan visi dan misi telah memenuhi perspektif balanced scorecard. Hasil evaluasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal PT Sigma Utama yang ditunjukkan dalam matrik Internal External (IE) PT Sigma Utama berada dalam posisi grow and build. Dalam posisi ini, alternatif strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti market penetration, market development dan product development atau strategi terintegrasi seperti backward integration, forward integration dan horizontal integration. Analisis terhadap persaingan dalam industri cat menunjukkan intensitas persaingan tinggi terjadi pada perusahaan sejenis. Dari 13 buah kompetensi yang saat ini dimiliki dan dikembangkan oleh PT Sigma Utama menjadi kompetensi inti dengan menggunakan analisa performa keuangan dan non keuangan serta analisa collectiveness dan uniqueness didapatkan 4 buah kompetensi inti yakni Surface tension modifier, Adhesion Control, Metal Coating dan Waterbased System, yang selanjutnya akan dikembangkan secara simultan mengikuti road map yang telah dibuat disesuaikan dengan arsitektur strategik PT Sigma Utama dan tantangan perusahaan (corporate challenges). Kompetensi inti tersebut juga dianalisa dengan analisa fleksibilitas keterkaitan sumber daya (human, organization dan technology), untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi tersebut fleksibel sehingga kompetensi inti bisa dikembangkan dengan lebih baik. Peningkatan atau pengembangan kompetensi disesuaikan dengan gap analysis terhadap nilai fleksibilitas yang diperoleh. Arsitektur Strategik PT Sigma Utama Berbasis Kompetensi Inti

12 Daftar Pustaka Ahuja dan Khamba Justification of total productive maintenance initiatives in Indian manufacturing industry for achieving core competitiveness, Journal of Manufacturing Technology Management. Vol.19, No.5, hal: Emerald Group Publishing Limited. Chen,YF dan TC Wu The conceptual construction of core competence or two distinct corporations in Taiwan, Journal of American Academy of Business,. Vol.8, Hal: Cambridge Djohar, S Modul Kuliah Manajemen Strategik Agribisnis. Tesis yang Tidak Dipublikasikan. MMA IPB. Bogor Durand, T Strategizing for Innovation: Competence Analysis in Assessing Strategik Change. Dalam Heene, Aime & Ron Sanchez (editors), Competence Based Strategik Management. Hal: , John Wiley & Sons. New York Hafeez, K. N.Malak dan Y.B.Zhang Outsourcing Non-Core Assets and Competences of A Firm Using Analytical Hierarchy Process. Computers & Operations Research 3. hal: , Hafeez, K dan E, Ali Evaluating organization core competences and associated personal competencies using analitical hierarchy process, Management Research News, Vol.30, No.8, hal: Emerald Group Publishing Limited. Hamel, G dan A. Heene Competence Based Competition. John Willey & Sons. Chichester. Hamel, G dan C.K.Prahalad, Competing for The Future, Harvard Business School Press, Boston, Massachusetts. Ljungquist, U. (2007). Core Competency Beyond Identification: Presentation of A Model, Management Decision, Vol.45, No.3, hal: , Emerald Group Publishing Limited. Ljungquist, U. (2008). Specification of Core Competence and Associated Components: A Proposed Model and A Case Illustration, European Business Review, Vol.20 No.1, hal: 73-90, Emerald Group Publishing Limited. Pearce, JA dan RB.Robinson Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Binarupa Aksara. Jakarta. Porter, ME Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Terjemahan Agus Maulana. Penerbit Erlangga. Jakarta. Reimann, BC Planning Review of Gary Hamel: How to Compete for the future, Sep/Oct, 22, 5, page 39; ABI/INFORM Global, USA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...xii DAFTAR ISI...xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...xii DAFTAR ISI...xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...xii DAFTAR ISI...xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI Kirbrandoko Harianto.

RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI Kirbrandoko Harianto. RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI, 2007. Arsitektur Strategik Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TAAT TMII). Di bawah bimbingan Kirbrandoko dan Harianto. Pertumbuhan bisnis pariwisata tidak

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN...... vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN. Dwi Rorin Mauludin Insana Universitas Indraprasta PGRI

FORMULASI STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN. Dwi Rorin Mauludin Insana Universitas Indraprasta PGRI FORMULASI STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN ABSTRAK Dwi Rorin Mauludin Insana Universitas Indraprasta PGRI dwirorin@gmail.com Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Identifikasi faktor internal dengan menggunakan model The Three

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana informasi yang nantinya diperoleh, digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan strategi baru atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di Kota Bandung, dari hotel non-bintang sampai hotel berbintang.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daftar Isi

DAFTAR ISI Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

STRATEGI BISNIS DENGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK PERGURUAN TINGGI

STRATEGI BISNIS DENGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK PERGURUAN TINGGI STRATEGI BISNIS DENGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK PERGURUAN TINGGI Hendy Wijaya; Suparto Darudiato; Tanty Octavia Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl.

Lebih terperinci

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

Diskusi mengenai topik minggu lalu. Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN -33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING

Lebih terperinci

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

# $ !! ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!!  #! # % #, #,-! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!' /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$ !!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Industri penerbangan merupakan salah satu industri high profile karena

BAB I. PENDAHULUAN. Industri penerbangan merupakan salah satu industri high profile karena BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri penerbangan merupakan salah satu industri high profile karena memiliki beberapa karakteristik. Industri penerbangan bersifat global bahkan merupakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

# $ !! ! # $! $ % !! # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!!    #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!! !!"! # $! $ %!&!'!!" # %!!! '(!!!$)!" # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!%

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi 3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi Dalam mengkaji perencanaan strategi sistem informasi diperlukan suatu pendekatan metodologi yang berisi metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun 47 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun perencanaan Strategic Planning tahap demi tahap. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN

KONTRAK PEMBELAJARAN KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI Kode Mata Kuliah : IE 008 Pengajar : Semester : Ganjil Hari Pertemuan/ Jam : Tempat Pertemuan : 1. Manfaat Mata Kuliah Dalam ilmu manajemen dikenal

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Kerangka Konseptual Untuk menemukan akar permasalahan dari isu bisnis yang ditemui di Bank X, maka dibuatlah kerangka konseptual. Kerangka Konseptual memiliki bagian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PABRIK GULA GENDING PROBOLINGGO Oleh Munifah Teknik Industri UNS ABSTRAKSI Pabrik

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.

METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Anugerah Rieski Gunung, sebuah perusahaan UKM yang bergerak pada sektor pertambangan batubara. Perusahaan berlokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E Monica Dea Puspita BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA Devia Marina BINUS UNIVERSITY,

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

Analisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

Analisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia 33 3.2.5. Tantangan-tantangan lain yang dihadapi PT. YZ Krisis ekonomi global yang terjadi pada awal tahun 2008 memberikan dampak terhadap industri dimana PT. YZ bersaing. Dengan adanya krisis ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global, Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci