BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif"

Transkripsi

1 66 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif akan mendeskripsikan fenomena-fenomena sesuai keadaan yang sebenarnya di lapangan secara sistematis untuk memperoleh informasi atau gambaran yang jelas tentang keadaan saat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara (interview), penyebaran kuisioner, studi dokumen atau literatur yang terkait dengan penelitian ini. Pendekatan tersebut akan mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya berdasarkan pendapat informan tentang faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pengembangan Agrowisata Desa Kerta sebagai pariwisata berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Desa ini berada di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar dan di Kawasan Agrowisata Gianyar Utara. Lokasi penelitian ditetapkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar berdasarkan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 194 Tahun Selain itu, lokasi penelitian juga ditetapkan dengan fungsi utama sebagai daerah konservasi air, pengembangan agrowisata, dan culture heritage, yang dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 tentang RTRW, khususnya pada Bagian Kedua pasal 10 ayat 7.

2 67 Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan didasari beberapa pertimbangan, antara lain yaitu (1) Desa Kerta memiliki potensi pertanian cukup besar dengan lahan yang luas dan subur, (2) Desa Kerta berada pada zona V (lima) dalam pengembangan wilayah Kabupaten Gianyar, yaitu Zona Konservasi Air, Pengembangan Agrowisata dan Culture Heritage, (3) Desa Kerta sebagai Pusat Pertumbuhan di Kawasan Agropolitan Payangan dan Pusat Pengembangan Agrowisata Gianyar Utara, (4) sebagai kawasan pengembangan berbagai komoditas pertanian seperti buah-buahan, sayur mayur, perkebunan, florikultura (pisang hias/bunga potong tropika jenis Heliconia sp, (5) memiliki banyak mata air dengan sungainya yang mengalir sepanjang tahun, (6) memiliki hutan tropis dan hutan bambu yang relatif luas dan masih lestari, (7) memiliki tradisi Bali Aga, adat istiadat dan budaya yang cukup beragam, (8) memiliki peninggalan sejarah seperti sarkofagus dan goa-goa, dan (9) aktivitas wisata sudah berkembang baik, seperti wisata bunga potong tropika Sekar Bumi Farm, wisata Jembatan Kuning, wisata mancing, wisata tracking, wisata bersepeda (cycling), wisata kano/tubing, wisata buggy dan quad. Selain itu, Desa Kerta memiliki posisi strategis, berada di jalur utama pariwisata dan kawasan pariwisata terkenal, yaitu Kawasan Pariwisata Batubulan Kintamani, Kawasan Pariwisata Ubud Kintamani dan dekat dengan Kawasan Pariwisata Tegalalang, yang merupakan pusat kerajinan di wilayah Kabupaten Gianyar. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3 68 PETA WILAYAH DESA KERTA WILAYAH KABUPATEN GIANYAR Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

4 Ruang Lingkup Penelitian Dalam operasionalnya, penelitian ini memiliki ruang lingkup yang dibatasi dengan tiga variabel, yaitu potensi desa, variabel internal dan variabel eksternal Potensi Desa Potensi desa adalah seluruh sumberdaya yang ada yang memiliki keunggulan dan keunikan atau kekhasan, yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik Agrowisata maupun daya tarik wisata pendukung. Potensi ini, dapat berupa potensi alam, potensi agro, potensi budaya dan atraksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi komponen-komponen pariwisata yang terdapat di lokasi penelitian, antara lain atraksi (attraction), fasilitas (amenities), kelembagaan (ancillary), aksesibilitas (accessibility), serta keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan agrowisata Variabel Internal Variabel internal adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki atau berasal dari lingkungan internal Agrowisata Desa Kerta sendiri. Kekuatan (strength) merupakan keunggulan-keunggulan atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki Desa Kerta, baik berupa atraksi (attraction), fasilitas (amenities), kelembagaan (ancillary), aksesibilitas (accessibility), maupun pola kehidupan masyarakat. Sedangkan kelemahan (weaknesses) adalah segala kekurangan yang ada atau yang dimiliki Agrowisata Desa Kerta Variabel Eksternal Variabel eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar lingkungan berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang mempengaruhi

5 70 pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Variabel eksternal dapat berupa situasi sosial dan politik, kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, situasi keamanan dan persaingan. Peluang (opportunities) adalah kesempatan yang berasal dari luar lingkungan eksternal, yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta, dan ancaman (threats) merupakan serangan yang berasal dari luar lingkungan yang dapat mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta. 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan angka-angka melainkan berupa kata, kalimat, dan informasi-informasi lain yang sesuai dengan kenyataan di lapangan, seperti gambaran umum lokasi penelitian, dan penjelasanpenjelasanlainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari obervasi, penyebaran kuesioner, wawancara mendalam dan dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Muhktar (2013:99-108) data adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang diperoleh di lapangan sebagai pendukung ke arah konstruksi ilmu secara ilmiah dan akademis. Data penelitian adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang sudah diketahui atau dianggap. Diketahui, berarti sesuatu yang sudah terjadi sebagai fakta empirik (bukti yang ditemukan secara empiris melalui penelitian).

6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah pimpinan instansi atau lembaga atau orang yang dianggap memiliki kompetensi atau kemampuan serta dapat mewakili instansi atau lembaga atau populasi dalam memberikan data dan informasi-informasi tentang masalah yang diteliti. Sumber data primer dalam penelitian ini terdiri dari 20 responden dari unsur masyarakat, 10 responden dari unsur pemerintah, dan 14 responden dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata. Selain itu, sumber data primer, juga terdiri dari 11 informan dari unsur masyarakat, delapan informan dari unsur pemerintah, dan delapan informan dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata serta para pakar atau orang yang memiliki kompetensi atau mengetahui tentang permasalahan yang diteliti (pengembanggan Agrowisata Desa Kerta). Sumber data sekunder terdiri dari dokumen, literatur, buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, gambar-gambar, dan tulisan-tulisan lainnya yang terkait dengan penelitian ini. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini, yakni (1) pedoman Observasi, merupakan pendoman yang dipergunakan untuk menggali informasi (data-data) secara langsung di lapangan; (2) Pedoman wawancara, adalah pedoman yang dipergunakan untuk menggali data dari informan yang sudah ditentukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) terkait masalah yang diteliti; (3) Kuesioner, adalah instrumen penelitian tersetruktur, yang diberikan kepada para

7 72 responden yang telah ditentukan (unsur masyarakat, pemerintah dan pelaku/pengusaha pariwisata) untuk mendapatkan jawaban/tanggapan tentang potensi desa yang dapat dikembangkan sebagai produk agrowisata serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta; (4) Kamera, dipergunakan untuk mengambil gambar-gambar atau foto-foto objek dan kegiatan penelitian (observasi dan wawancara) ; dan (5) Alat Perekam, yang dipergunakan untuk merekam kegiatan wawancara dengan para informan yang sudah ditentukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian, terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Sedangkan instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian ke lapangan. Validasi peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Sugiyono, 2012: ).

8 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan. Pertama, pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen (data sekunder). Pada tahap ini data diperoleh atau digali dari dokumen-dokumen, literatur-literatur, buku-buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, gambar-gambar, dan tulisan-tulisan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data, informasi dan materi penting serta rujukan untuk langkah pengumpulan data selanjutnya, yaitu pengumpulan data primer. Tahap kedua pengumpulan data primer dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung di lapangan bertujuan untuk memperoleh data atau informasi atau gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti, yang sesuai dengan kondisi atau keadaan yang sebenarnya. Cara kedua adalah pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada duapuluh responden dari unsur masyarakat, sepuluh responden dari unsur pemerintah, dan empatbelas dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata. Cara ketiga adalah melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan sebelas informan dari unsur masyarakat, delapan informan dari unsur pemerintah, dan delapan informan dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata Studi Dokumen Pengumpulan data awal dalam penelitian ini, dilakukan melalui studi dokumen yang relevan atau terkait dengan masalah yang diteliti. Data ini merupakan data sekunder yang dijadikan rujukan dalam penelitian tahap

9 74 selanjutnya. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain berupa buku-buku, literatur-literatur, hasil-hasil penelitian sebelumnya, jurnal, makalah, majalah, artikel, surat kabar, gambar-gambar, dan laporan-laporan resmi, yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, kelompok maupun perseorangan yang relevan atau terkait dengan masalah yang diteliti. Menurut Gharuty (2009:10), studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Nasoetion (2003:85) dalam Gunawan (2013:181), menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) bahan dokumenter itu telah ada, tersedia dan siap pakai; (2) penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya; (3) banyak pengetahuan yang dapat ditimba dari bahan itu bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan; (4) dapat memberikan latar belakang yang luas mengenai pokok penelitian; (5) dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan (6) merupakan bahan utama dalam penelitian historis. Menurut Gunawan (2013:180), kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya.

10 Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data primer, yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di lapangan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk memperoleh data primer berupa potensi desa yang dapat dikembangkan sebagai produk agrowisata melalui pengamatan secara langsung terhadap kondisi sebenarnya dan fenomena yang terjadi di lapangan. Di samping itu, observasi juga dilakukan untuk memperoleh data tentang faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta sebagai pariwisata berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar. Observasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan teknik observasi partisipasi atau terlibat (participant observation), yaitu peneliti berada bersama atau terlibat langsung dalam situasi sosial yang diteliti, dan merupakan bagian dari situasi sosial tersebut. Menurut Nasution (2011:106), ilmu pengetahuan selalu diawali atau dimulai dengan observasi dan selalu harus kembali kepada observasi untuk mengetahui kebenaran ilmu itu. Melalui observasi diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Observasi dilakukan, apabila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang diteliti, sehingga diperlukan penjajakan melalui observasi.

11 Wawancara Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview), dilakukan terhadap para informan atau para pakar atau pihak-pihak yang berkompeten dan dianggap mampu memberikan informasi tentang masalah yang diteliti serta mewakili populasi sampel yang ada. Dalam penelitian ini, wawancara mendalam dilakukan kepada 11 informan dari unsur masyarakat, delapan informan dari unsur pemerintah, dan delapan informan dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata. Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali atau memperoleh data tentang potensi desa yang sudah dan potensial dikembangkan sebagai produk agrowisata, faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta sebagai pariwisata berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar. 3.7 Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel mempergunakan teknik purposive sampling yaitu cara penentuan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam penelitian ini informan ditentukan sebanyak sebelas orang dari unsur masyarakat, delapan orang dari unsur pemerintah dan delapan orang dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata. Informan dari unsur masyarakat terdiri dari Sekretaris Desa, BPD, LPM, Badan Pengelola Desa Wisata, Karang Taruna, Bendesa Pekraman, Kelian Banjar Dinas/Adat, BUM Desa, Kelian Subak Abian, Pekaseh, dan Sekaa Teruna. Informan dari unsur pemerintah terdiri dari Kepala Bappeda, Kepala BPMD, Kadisparda, Kadis PU, Kadis Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan, Pemdes,

12 77 Camat, Kepala BPP, dan informan dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata terdiri dari Agen Perjalanan (Travel Agent), Pengusaha Penginapan seperti Villa/Pondok Wisata, Pengusaha Rumah Makan (Restaurant), Pengelola/Manager Usaha Wisata, dan Pemandu Wisata (Guide). Sedangkan responden dalam penelitian ditentukan sebanyak duapuluh orang dari unsur masyarakat, sepuluh orang dari unsur pemerintah dan empatbelas orang dari unsur pelaku/pengusaha pariwisata. Menurut Sugiyono (2012: ), teknik pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, dan area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Sedangkan Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi, sampling sistematis, kouta, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Purposive sampling dalam penelitian ini dipilih berdasarkan ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh responden atau informan. Sebagai contoh, dianggap dapat mewakili, mampu, mengetahui dan memahami tentang masalah yang diteliti. Mewakili dalam hal ini berarti, responden atau informan yang dipilih dianggap dapat mewakili masyarakat, kelompok atau populasi. Mampu dalam hal ini berarti mampu memberikan penjelasan/pendapat dan informasi tentang agrowisata,

13 78 khususnya Agrowisata Desa Kerta. Mengetahui dan memahami berarti responden atau informan benar-benar mengetahui dan memahami tentang pengembangan Agrowisata Desa Kerta, termasuk pemahaman tentang mengapa Desa Kerta dijadikan sebagai pusat pengembangan Agrowisata Gianyar Utara, manfaat apa yang akan diperoleh masyarakat, pemerintah daerah, pelaku dan pengusaha pariwisata dari pengembangan Agrowisata Desa Kerta tersebut. 3.8 Teknik Analisis Data Analisis dilakukan dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal dan Analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Menurut Sugiyono 2012:333), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dilakukan sejak mulai dan selama penelitian di lapangan, sampai dengan penulisan hasil penelitian. Analisis dan pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, pertama dilakukan secara bersamaan saat pengumpulan data berlangsung di lapangan. Kedua dilakukan setelah pengumpulan data selesai. Tahapan pertama dilakukan untuk mendapatkan fokus penelitian dan mendapatkan data-data awal dari kegiatan observasi dan wawancara di lapangan. Analisis kedua berfungsi untuk mengantisipasi berbagai temuan yang layak untuk dieksplorasi lebih mendalam setelah survei di lapangan. Rangkaian alur ini ditempuh agar data

14 79 dan analisis dapat dilakukan secara komprehensif, dan mampu mengkontekstualisasi antara tujuan dan target penelitian dengan berbagai kenyataan yang berkembang di lapangan (Arida, 2009:12). Menurut Effendi dan Manning (2012: ), analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Muhktar (2013:120) menyatakan analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengolah, memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang tersetruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian Analisis Matriks Internal Eksternal Matriks Internal Eksternal dipergunakan untuk merumuskan strategi umum (grand strategi) yang akan diterapkan, setelah posisi Agrowisata Desa Kerta dalam Matriks Internal Eksternal.dapat diketahui Untuk menentukan posisi Agrowisata Desa Kerta di Kawasana Agropolitan Payangan, maka dilakukan tahapan analisis matriks IFAS dan EFAS sebagai berikut: 1. Menentukan kekuatan dan kelemahan IFAS serta peluang dan ancaman EFAS pada kolom 1; 2. Memberikan bobot pada masing-masing faktor dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (sangat tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-

15 80 faktor tersebut terhadap pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Pemberian bobot dilakukan oleh birokrat, akademisi dan praktisi, yang berkompeten di bidang agrowisata; 3. Menghitung rating pada masing-masing faktor dengan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pengembangan Agrowisata Desa Kerta; 4. Pada kolom 4, perkalian bobot dengan rating menghasilkan skor dengan hasil yang bervariasi, yaitu mulai dari 4,0 (sangat baik) sampai dengan 1,0 (tidak baik); 5. Memberikan komentar terhadap factor-faktor yang dipilih sekaligus menghitung skor pembobotannya. Tabel 3.1 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Kekuatan Kelemahan Total Skor Bobot x Rating Komentar Tabel 3.2 Eksternal Faktor Analysis Summary (EFAS) Faktor-faktor Strategi Esternal Bobot Rating Peluang Ancaman Total Skor Bobot x Rating Komentar

16 81 Sumber: Rangkuti (2004) Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail (Rangkuti, 1997:95). Pemberian interval penilaian atas posisi agrowisata terhadap faktor internal dan eksternal menggunakan rumus seperti di bawah ini. Interval = Range Kelas Keterangan : Selisih nilai tertinggi dan terendah yakni 4 (sangat baik) Range = 3 sampai ai 1 (sangat kurang baik) Kelas = Jenis penilaian (sangat baik, baik, kurang baik, sangat kurang baik) Jadi interval penilaian = ¾ = 0,75 Dari rumus tersebut dapat ditentukan kriteria penilaian hasil analisis pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Kriteria Hasil Analisis Nilai Range Hasil 4 3,26 4,00 Sangat baik 3 2,51 3,25 Baik 2 1,76 2,50 Kurang baik 1 1,00 1,75 Sangat kurang baik (Sumber: Rudika, 2004:77)

17 82 Tabel 3.3, menggambarkan faktor internal dan eksternal Agrowisata Desa Kerta. Indikator faktor internal dengan sebutan sangat baik diidentikkan dengan sangat kuat, baik diidentikkan dengan kuat, kurang baik diidentikkan dengan lemah, dan sangat kurang baik diidentikkan dengan sangat lemah. Kriteria baik dan sangat baik memiliki rentang nilai 2,51 sampai 4,00 merupakan kekuatan, dan kriteria kurang baik dan sangat kurang baik memiliki rentang nilai 1,00 sampai 2,50 merupakan kelemahan. Indikator faktor eksternal yang masuk dalam kriteria baik dan sangat baik dengan rentang nilai 2,51 4,00 adalah peluang, tetapi jika nilai yang diperoleh masuk dalam kriteria kurang baik dan sangat kurang baik dengan rentang nilai 1,00-2,5, merupakan ancaman bagi pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Matriks Internal Eksternal (IE) terdiri dari dua dimensi yaitu total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahan ke dalam matriks yang terdiri dari sembilan sel, seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Matriks Internal-Eksternal Evaluasi Faktor Internal (Total Nilai IFE yang diberi bobot) 4,0 3,0 2,0 1,0 Evaluasi Faktor Eksternal (Total nilai EFE) 3,0 2,0 1,0 I II III IV V VI VII VIII IX (Sumber: David 1995:210)

18 83 Tabel 3.4 di atas, menggambarkan sembilan sel dengan tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu sebagai berikut. 1. Pada Sel I, II, IV, strategi yang harus diterapkan adalah Grow and Build, yaitu strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar. 2. Pada Sel III, V dan VII, strategi yang dibutuhkan adalah Hold and Maintain, yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Pada Sel VI, VIII dan IX, dibutuhkan penerapan strategi Harvest or Diverst Analisis SWOT Analisis SWOT dipergunakan untuk mengkaji faktor internal dan faktor eksternal dalam pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Kombinasi antara kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman diperoleh Matriks SWOT, seperti pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Matriks SWOT EFAS IFAS Peluang (Opportunities) (O) Ancaman (Threats) (T) Kekuatan/Strength (S) Strategi SO 1 Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST 2 Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Kelemahan/Weaknesses (W) Strategi WO 3 Coptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT 4 Ciptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Matriks Strengths - Weaknesses Opportunities - Threats (SWOT) merupakan alat pencocokan yang akan membantu perumusan strategi

19 84 pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Dalam matriks SWOT ada empat tipe strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1. Menuliskan kekuatan dan kelemahan yang menentukan pengembangan. 2. Menuliskan peluang dan ancaman yang menentukan pengembangan. 3. Mencocokkan kekuatan dengan peluang dan mencatat hasil strategi SO. 4. Mencocokkan kelemahan dengan peluang dan mencatat hasil strategi WO. 5. Mencocokkan kekuatan dengan ancaman dan mencatat hasil strategi ST. 6. Mencocokkan kelemahan dan ancaman serta mencatat hasil strategi WT. Menurut Rangkuti (1997:19-21), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 3.9 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu formal dan informal. Penyajian hasil analisis data secara formal, disajikan dalam bentuk tabel, sedangkan penyajian hasil analisis data secara informal dilakukan dengan penjelasan-penjelasan atau dalam bentuk naratif. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan secara formal dan informal, yaitu dalam bentuk tabel maupun narasi atau penjelasan-penjelasan yang mudah dipahami, berdasarkan Matriks IFAS dan EFAS serta analisis SWOT.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi potensi budaya yang ada di Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pantai Tanjung Bara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimanan Timur selama 3 (tiga) bulan, mulai bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lebih terperinci

Gambar 2 Tahapan Studi

Gambar 2 Tahapan Studi 13 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Studi dilakukan di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Gambar 1). Pelaksanaan studi dimulai dari bulan Maret 2010 sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Daerah pengembangan yang akan di teliti oleh penulis adalah Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Memiliki luas wilayah 352,2

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan melakukan penelitian terhadap proses implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Ruang lingkup wilayah atau lokasi penelitian ini adalah Desa Cintaasih yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus 39 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Indikator Pengukuran Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus Penelitian, untuk memahami beberapa istilah tersebut, berikut

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL Rattih Poerwarini 1, Indung Sudarso 2, I Nyoman Lokajaya 3 1,2 Magister Teknik Industri ITATS, Surabaya, Jl. Arief Rahman Hakim No. 100

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Gunung Pawon dan Gunung Masigit (Gambar 3) yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Adat Ciptarasa terletak di bawah Gunung Halimun lebih tepatnya berada di punggung Gunung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci