2. Tinjauan Pustaka. b. Reaksi oksidasi pada anoda, reaksi ini ada beberapa macam yaitu:
|
|
- Erlin Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Korosi dan Inhibitor Korosi Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan sifat-sifat penting dari suatu material yang disebabkan oleh interaksi kimiawi atau elektrokimia antara material tersebut dengan lingkungannya. Lingkungan yang menyebabkan logam mengalami korosi ada bermacammacam, namun secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu air (air tawar, air terdistilasi, air garam, dan air tambang), asam (asam klorida, asam sulfat, asam nitrat, dan beberapa asam organik seperti asam asetat dan asam formiat) dan gas (klor, amoniak, dan gas bahan bakar). ampir semua proses reaksi korosi berupa proses elektrokimia, dan melibatkan air baik dalam bentuk cairan maupun dalam bentuk fasa uapnya. Seperti hal nya proses elektrokimia yang lain, proses korosi juga melibatkan dua reaksi yaitu reaksi reduksi pada katoda dan reaksi oksidasi pada anoda. Secara umum reaksi elektrokimia tersebut dapat dituliskan sebagai berikut (Denny A. Jones, 1992): a. eaksi reduksi suatu logam (M) pada katoda: M M n+ + ne - b. eaksi oksidasi pada anoda, reaksi ini ada beberapa macam yaitu: e (reduksi gas oksigen) e (reduksi ion hidrogen) 3. Jika reaksi-reaksi reduksi di atas tidak dijumpai, maka air akan tereduksi dengan persamaan reaksi e Di negara-negara industri yang sudah maju, masalah korosi ini telah mendapat perhatian yang serius sehingga banyak lembaga-lembaga yang dibentuk baik oleh pemerintah maupun swasta yang berupaya dengan sungguh-sungguh menangani permasalahan ini. Data terakhir menyebutkan bahwa di Amerika Serikat saja kerugian akiat korosi diperkirakan mencapai $276 miliar. Mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh korosi, maka dilakukan upaya-upaya untuk menghambat proses korosi tersebut.
2 Upaya untuk menghambat proses korosi ada beberapa macam, diantaranya dengan pengecatan, proteksi katodik dan menggunaan inhibitor korosi. Mekanisme inhibisi korosi pada umumnya adalah proses adsorpsi inhibitor pada permukaan logam sehingga inhibitor memproteksi permukaan logam dengan cara membentuk film (lapisan tipis). Inhibitor biasanya didistribusikan ke permukaan logam dari larutan. Proses lambat dari inhibitor adalah sebagai berikut (Bundjali, 2005): 1. Meningkatkan polarisasi anodik dan katodik (Tafel slope) 2. eduksi pergerakan atau difusi ion ke permukaan logam; dan 3. Meningkatkan resistansi listrik dari permukaan logam. Senyawa-senyawa yang berpotensi untuk berperan sebagai inhibitor korosi biasanya mempunyai dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofil dan bagian yang bersifat hidrofob. Bagian hidrofil biasanya mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat berikatan koordinasi dengan permukaan logam yang bermuatan positif, sedangkan bagian hidrofobnya berperan untuk menghambat interaksi antara senyawa yang korosif dengan permukan logam. Dengan demikian diharapkan terjadinya pengurangan terhadap laju korosi logam. Laju korosi diukur dengan menggunakan alat VoltaLabs () dengan metode tahanan polarisasi atau dikenal dengan metode Tafel. Laju korosi ditentukan dengan mengukur besar arus anoda yang dihasilkan pada potensial korosi. Pada alat VoltaLabs () ini digunakan tiga buah elektroda, yaitu Fe sebagai elektroda kerja, Pt sebagai elektroda pembanding dan elektroda kalomel jenuh g/g 2 l 2 sebagai elektroda pembantu Dasar yang digunakan pada metode ini dituliskan dalam persamaan berikut (Brahma, 2005): = + a c 2,3( E Ecor ) 2,3( E Ecor ) exp exp de I I ap cor β β dt dengan: I app I cor E E cor = arus yang diberikan; = arus korosi; = potensial yang diberikan; = potensial korosi; = kapasitas antar muka; a dan c = koefisien Tafel anodik dan katodik; de/dt = laju perubahan waktu potensial yang diberikan (scan rate) yang secara ideal nilainya ~ 0. 5
3 Dari persamaan tersebut di atas, dapat diamati hubungan antara arus yang diberikan dengan potensial yang dihasilkan. Data yang didapat dari hasil pengukuran dapat dibuat grafik yang mengalurkan hambatan laju korosi () terhadap waktu (t). Sebelum terjadinya penambahan inhibitor maka tentu saja nilai hambatan akan rendah. Seiring dengan adanya penambahan inhibitor maka nilai akan semakin besar. Besar kecilnya nilai akan bergantung pada daya adsorpsi dari inhibitor pada material logamnya. Nilai hambatan kemudian akan mencapai nilai konstan dimana hambatan laju korosinya mencapai nilai maksimum. Gambar alat VoltaLab adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Skema alat VoltaLab 2.2 Senyawa-senyawa rganik Asam Amino Asam α-amino merupakan polimer dari protein. Secara umum terdapat tiga bagian utama dalam struktur molekul asam α-amino yaitu gugus karboksilat, amino dan rantai samping. Gugus amino terikat pada karbon α yaitu karbon yang paling dekat dengan gugus karboksil. leh karena itulah asam ini disebut dengan asam α-amino. Selain gugus amino, pada karbon α juga terikat sebuah atom hidrogen dan sebuah rantai samping. Satu asam α-amino dibedakan dari asam amino lain berdasarkan rantai sampingnya (). Gambar struktur umum dari asam α-amino adalah sebagai berikut: + 3 N - Gambar 2.2 Gambar umum struktur molekul asam amino 6
4 Asam amino termasuk ke dalam asam karboksilat yaitu suatu asam lemah. Nilai pka dari gugus karboksil dan amino secara berturut-turut berada pada kisaran 2 dan 10. leh karena itu, pada p netral gugus karboksilat pada asam amino akan kehilangan proton, sedangkan gugus amino akan mendapatkan satu proton tambahan menghasilkan suatu zwitter ion (suatu senyawa yang mengandung gugus fungsi bermuatan positif dan negatif secara sekaligus sehingga bisa bereaksi baik dengan asam maupun basa). Biasanya struktur asam amino dituliskan dengan bentuk zwitter ion ini (Matthews et al). Asam amino tidak selalu barsifat seperti senyawa-senyawa organik. Misalnya, titik lelehnya di atas 200 0, sedangkan sebagian besar senyawa organik dengan bobot molekul yang mirip berupa cairan pada temperatur kamar. Asam amino larut dalam air dan pelarut polar lainnya, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar seperti dietil eter atau benzena. Asam amino mempunyai momen dipol yang besar, kurang bersifat asam dibandingkan dengan sebagian besar asam karboksilat dan kurang basa dibandingkan dengan sebagian besar amina (Fessenden, 1986) Asam amino mempunyai sifat yang tidak biasa seperti ini karena asam amino mengandung suatu gugus amino yang bersifat basa dan gugus karboksil yang bersifat asam di dalam molekul yang sama. Suatu asam amino mengalami reaksi asam-basa internal yang menghasilkan suatu ion di polar yang disebut juga dengan zwitter ion (lihat Gambar 2.2). Pada kenyataannya tidak semua asam amino bersifat netral. Dalam hal ini rantai samping suatu asam amino memegang peranan yang cukup penting apakah suatu asam amino bersifat asam, basa atau netral. Sebagian besar asam amino bersifat asam, karena keasaman gugus - N + 3 lebih kuat daripada kebasaan gugus - 2. Akibat perbedaan dalam keasaman dan kebasaan ini adalah bahwa asam amino lebih banyak berada dalam bentuk anionnya daripada dalam bentuk kationnya. p suatu asam amino yang tidak mengemban muatan ion netto disebut dengan titik isoelektrik dari asam amino tersebut (pi). Berikut pi dari asam amino: Tabel 2.1 Nilai pi dari asam amino Asam amino pi asam amino Alanin 6,00 Arginin 11,15 Asam aspartat 5,41 Asparagin 2,77 Sistein 5,02 Asam glutamat 5,65 Glutamin 3,22 7
5 Tabel 2.1 lanjutan Asam amino pi asam amino Glisin 5,97 istidin 7,47 Isoleusin 5,94 Leusin 5,98 Lisin 9,59 Metionin 5,74 Fenilalanin 5,48 Prolin 6,30 Serin 5,68 Treonin 5,64 Triptofan 5,89 Tirosin 5,66 Valin 5,96 Di alam terdapat 20 jenis asam amino. Asam amino merupakan salah satu jenis senyawa yang diduga mempunyai aktifitas inhibisi korosi karena beberapa diantaranya mempunyai pasangan elektron bebas sehingga bisa teradsorpsi pada permukaan logam dan membentuk ikatan koordinasi dengannya. Ada 6 asam amino yang diuji aktifitas inhibisi korosinya dalam penelitian ini. Keenam asam amino tersebut yaitu glisin, alanin, fenilalanin, histidin, asam aspartat dan tirosi. Berikut adalah struktur molekul keenam asam amino tersebut: 2 N 2 N 2 N 3 2 Alanin Glisin Asam Aspartat 2 N 2 N 2 N N N istidin Fenilalanin Tirosin Gambar 2.3 Gambar struktur molekul 6 jenis asam amino yang digunakan dalam penelitian 8
6 2.2.2 Ester Ester merupakan kelompok senyawa organik yang mengandung gugus 2 dengan dapat berbentuk alkil atau aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatau asam karboksilat dan suatu alkohol, yang dikenal sebagai reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel. (Fessenden, 1982) + ' +, kalor ' + 2 Suatu asam karboksilat Suatu alkohol Suatu ester Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam laju pembentukkan ester. Salah satu mekanisme lain yang dapat digunakan untuk mensintesis ester adalah dengan membentuk suatu asil halida terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah dengan membentuk asil klorida sebagai berikut. (Solomon, 1976) Suatu asam karboksilat Sl 2 l Suatu asil klorida ', basa (-l) ' Suatu ester Kereaktivan alkohol terhadap esterifikasi: tersier sekunder primer 3 bertambahnya kereaktivan Kereaktivan asam karboksilat terhadap esterifikasi: bertambahnya kereaktivan eaksi-reaksi ester : Senyawa ester merupakan senyawa yang bersifat polar, senyawa ini apabila dalam keadaan murni tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul ester, akan tetapi atom oksigen yang ada pada gugus karbonilnya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain yang mengandung atom hidrogen yang bersifat parsial positif, 9
7 seperti molekul air. Akibatnya, ester memiliki titik didih yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan asam karboksilat dan alkohol, yang mana kedua kelompok senyawa ini mampu membentuk ikatan hidrogen antar molekul. Berbeda dengan kelompok senyawa asam karboksilat yang memiliki berat molekul rendah, dalam struktur ester umumnya memiliki aroma bau yang sedap. (Solomon, 1976) a. eaksi dengan ammonia. Ester bereaksi dengan ammonia berair menghasilkan amida. 0 o N 3 l 2 N jam etil kloroasetat kloroasetamida (80%) l b. eduksi. Ester dapat direduksi oleh hidrogenasi katalitik, suatu reaksi yang kadangkadang disebut hidrogenolisis ester, atau oleh litium aluminium hidrida. Suatu teknik yang lebih tua ialah reaksi antara ester dan logam natrium dalam etanol. Apapun zat pereduksinya, dihasilkan sepasang alkohol (sekurangnya satu adalah alkohol primer) dari reduksi suatu ester. ' [] 2 + ' c. eaksi dengan reagensia Grignard. eaksi ester dengan reagensia Grignard merupakan teknik yang sangat bagus untuk membuat alkohol tersier dengan dua gugus yang identik. (Fessenden 1982). ' (1) 2 ''MgX (2) 2, + '' dua gugus '' yang sama '' Aldehida Aldehida merupakan kelompok senyawa karbonil yang memiliki sekurang-kurangnya satu buah atom hidrogen yang terikat pada karbon karbonil. Secara umum kelompok senyawa aldehida memiliki kerangka dasar dengan yang dapat berupa alkil, aril atau. Sintesis senyawa aldehida dapat dilakukan dengan beberapa cara (Solomon, 1976), yaitu: 10
8 1. ksidasi alkohol primer - 2 [] 2. eduksi asil klorida l + Al[( 3) 3 ] 2, 2 3. eduksi ester ' + Al(i-Bu) 2, 2 4. eduksi nitril Al(i-Bu) N 2, 2 Aldehida merupakan suatu molekul yang polar sehingga melakukan tarik menarik dipoldipol antar molekul. Aldehida mendidih pada temperatur yang lebih tinggi daripada senyawa non polar yang berbobot molekul yang sama. Aldehida mempunyai pasangan elektron bebas pada atom oksigen sehingga dapat mengadakan ikatan hidrogen (tetapi tidak dengan senyawa karbonil lain, kecuali jika senyawa itu mempunyai hidrogen asam untuk ikatan hidrogen). Akibat adanya kemampuan untuk melakukan ikatan hidrogen, aldehida dengan berat molekul yang rendah dapat larut dalam pelarut polar. Akan tetapi, karena tidak dapat membentuk ikatan hidrogen intra molekuler maka titik didihnya menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan alkohol padanannya. 11
9 Aldehida dapat dibedakan dari senyawa-senyawa non karbonil dengan mereaksikannya terhadap senyawa turunan amonia. Semikarbazida, 2,4-dinitrofenilhidrazin dan hidroksilamin bereaksi dengan aldehida membentuk suatu endapan. Semikarbazon dan oksim biasanya tidak berwarna, sedangkan 2,4-dinitrofenilhidrazin dan hidroksilamin berwarna oranye. Identifikasi aldehida pun dapat dilakukan dengan titik leleh. ara identifikasi yang lain adalah dengan melakukan tes menggunakan reagen Tollens. eagen ini mengandung ion diaminoperak(i), Ag(N 3 ) + 2. Meskipun ion ini merupakan oksidator yang sangat lemah namun mampu mengoksidasi aldehida menjadi ion karboksilat, sementara perak tereduksi dari ion Ag + pada Ag(N 3 ) + 2 menjadi logam perak. Metode ini dikenal dengan istilah metode cermin perak. eaksinya adalah sebagai berikut: Aldehida Ag(N 3 ) Ag (s) ermin perak 2.3 eduktor Dalam sintesis organik, reaksi reduksi memiliki peranan yang cukup penting. Banyak molekul-molekul organik yang dapat direduksi dengan berbagai reduktor dan metode reduksi yang telah kita kenal dengan baik. Diantara senyawa-senyawa dan metode reduksi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan LiAl 4, NaB 4, hidrogenasi katalitik, serta penggunaan reduktor baik logam dan non logam lainnya. Pada penelitian ini, reduktor yang dipergunakan adalah NaB 4 dalam I 2 /TF. Natrium borohidrida NaB 4 ditemukan oleh Schlesinger dan Brown pada tahun NaB 4 merupakan suatu reagen yang sangat selektif, mampu mereduksi aldehida, keton dan imin (Michael B. Smith, 1994). ontoh mekanisme reaksi reduksi dengan menggunakan NaB 4 adalah sebagai berikut: B Na ' B Na + ' 12
10 B - Na + ' - B Na B Na B Na Gambar 2.4 Gambar mekanisme reaksi reduksi menggunkan NaB Spektroskopi Infra Merah Spektrum inframerah (I) merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang terletak diantara spektrum cahaya tampak dan spektrum gelombag mikro (microawave). Inframerah merupakan suatu teknik pengukuran spektrum absorpsi molekul yang didasarkan pada transisi vibrasi gugus fungsi pada molekul tersebut. adiasi yang berada pada batasan bilangan gelombang antara cm cm -1 ditangkap oleh suatu molekul organik lalu dikonversi menjadi energi vibrasi molekul. Absorpsi ini terkuantisasi tetapi spektrum vibrasinya akan muncul sebagai pita bukan sebagai garis karena setiap perubahan energi vibrasi selalu diikuti dengan perubahan energi rotasi molekul. Frekuensi atau panjang gelombang dari absorpsi tergantung dari massa relatif dan geometri dari atom itu sendiri. Absorpsi terkuantisasi dilakukan pada daerah inframerah yaitu pada panjang gelombang (λ) nm atau dinyatakan dengan nilai bilangan gelombang (υ) yang mempunyai hubungan dengan λ adalah υ = 1/ λ, dimana υ = bilangan gelombang dinyatakan dengan satuan cm -1, λ = panjang gelombang dinyatakan dengan satuan cm (Silverstein, hal 71-73) 13
11 Pada spektrum inframerah, daerah dengan bilangan belombang cm -1 disebut dengan daerah gugus fungsional. Dalam daerah ini gugus-gugus fungsional yang penting seperti, -N, -=, -N, dan = menunjukkan puncak yang khas, dan letak puncak tersebut tidak berubah karena bentuk atau ukuran molekulnya. Daerah cm-1 yang disebut sebagai daerah sidik jari (finger print region) adalah amat kompleks, tetapi spektrum daerah ini sangat berharga bila kita menggunakan ini dan disesuaikan dengan daerah lain (Wiwin, 2006). Intensitas pita absorpsi dapat dinyatakan baik dengan transmitan (T) maupun absorbans (A). Transmitan merupakan perbandingan kekuatan radiasi yang ditransmisikan terhadap kekuatan radiasi pada sampel tersebut. Absorbans merupakan bentuk logaritma dari transmitan dengan hubungan sebagai berikut: A = log (1/T) Vibrasi molekul (v) terdiri dari dua jenis yaitu regangan/stretching dan belokan/bending. Vibrasi regangan merupakan pergerakan sepanjang sumbu molekul sehingga jarak antara atom dalam senyawa tersebut bertambah atau berkurang. Vibrasi belokan (δ) berkaitan dengan perubahan sudut ikatan. Vibrasi belokan terdiri dari vibrasi dengan gerakan puntiran (twisting), ayunan (rocking) dan pilinan. Penting untuk diperhatikan bahwa hanya vibrasi yang menghasilkan perubahan momen dipol yang dapat diamati oleh I. Senyawa atau gugus yang bervibrasi tetapi vibrasinya tidak menghasilkan momen dipol disebut dengan senyawa atau gugus aktif raman dan biasanya digunakan untuk analisis kuantitatif dengan metode hamburan. Sebuah molekul dengan n atom mempunyai derajat kebebasan sebanyak 3n. Untuk molekul yang nonlinier 3 derajat kebebasan menggambarkan rotasi molekul, sedangkan 3 derajat kebebasan yang lain menggambarkan translasi. leh karena itu derajat kebebasan vibrasi molekul nonlinier adalah 3n-6. Untuk molekul yang linier derajat kebebasan vibrasinya berjumlah 3n-5 karena untuk molekuk linier hanya diperlukan 2 derajat kebebasan untuk menggambarkan rotasi molekul. Spektrum infra merah dapat digunakan untuk mengkarakterisasi gas, cairan maupun padatan. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan merupakan sampel padatan. Sampel digerus bersama-sama dengan KBr sampai benar-benar tercampur dengan baik lalu dijadikan sebuah film yang tipis. Kualitas spektrum akan bergantung pada homogenitas campuran sampel-kbr dan reduksi partikel tersuspensi. 14
12 Panjang gelombang (cm -1 ) Gambar 2.5 Gambaran umum posisi absorpsi gelombang inframerah beberapa gugus fungsi ( 15
4. Hasil dan Pembahasan
4. asil dan Pembahasan 4.1 Analisis asil Sintesis Pada penelitian ini aldehida didintesis dengan metode reduksi asam karboksilat menggunakan reduktor ab 4 / 2 dalam TF. 4.1.1 Sintesis istidinal dan Fenilalaninal
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON
SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Bahan dan Peralatan 3.1.1 Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metanol, NaBH 4, iod, tetrahidrofuran (THF), KOH, metilen klorida,
Lebih terperinciLAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I UJI ASAM AMINO UJI MILLON UJI HOPKINS-COLE UJI NINHIDRIN Oleh LUCIANA MENTARI 06091010033 PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein
Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi
Lebih terperinciI. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein
I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR
Lebih terperinciStruktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.
Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang
Lebih terperinciGugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
Lebih terperinciChapter 20 ASAM KARBOKSILAT
Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciI. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol
JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010
Lebih terperinciMAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang
Lebih terperinciTURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Surfaktan Gemini 12-2-12 Sintesis surfaktan gemini dilakukan dengan metode konvensional, yaitu dengan metode termal. Reaksi yang terjadi adalah reaksi substitusi bimolekular
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT
LAPRAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA RGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKL DAN ASAM BENZAT LABRATRIUM KIMIA RGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS GADJA MADA YGYAKARTA 2005 SINTESIS BENZIL
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh
37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sintesis Senyawa Difeniltimah(IV) oksida Hasil sintesis senyawa difeniltimah(iv) oksida [(C 6 H 5 ) 2 SnO] menggunakan senyawa awal difeniltimah(iv) diklorida [(C 6 H 5 )
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Isolasi Kitin dari Limbah Udang Sampel limbah udang kering diproses dalam beberapa tahap yaitu penghilangan protein, penghilangan mineral, dan deasetilasi untuk
Lebih terperinciKIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya. Salah satu bahan tambang yang banyak fungsinya yaitu batu bara, misalnya untuk produksi besi
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperinciALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
ALDEHID DAN KETN Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id ontoh senyawa-senyawa karbonil penting H 3 H Asam asetat (asam cuka) H N H H 3 Asetaminofen (analgesik, antipiretik) H H 3 Asam asetil
Lebih terperinciUntuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam
Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam klorida 0,1 N. Prosedur uji disolusi dalam asam dilakukan dengan cara
Lebih terperinci2. Tinjauan Pustaka Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
2. Tinjauan Pustaka 2.1 2.1 Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) Sel bahan bakar merupakan salah satu solusi untuk masalah krisis energi. Sampai saat ini, pemakaian sel bahan bakar dalam aktivitas sehari-hari masih
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Isolasi Kitin dan Kitosan Isolasi kitin dan kitosan yang dilakukan pada penelitian ini mengikuti metode isolasi kitin dan kitosan dari kulit udang yaitu meliputi tahap deproteinasi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Produksi Furfural Bonggol jagung (corn cobs) yang digunakan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur 4-5 hari untuk menurunkan kandungan airnya, kemudian
Lebih terperinciPembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip
Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @ http://urip.wordpress.com Dengan senang hati jika ada yang mau mengoreksi pembahasan ini A. Pilih jawaban yang paling tepat ( 25
Lebih terperinciSenyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si
Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Polimer Benzilkitosan Somorin (1978), pernah melakukan sintesis polimer benzilkitin tanpa pemanasan. Agen pembenzilasi yang digunakan adalah benzilklorida. Adapun
Lebih terperinciKelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )
Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur
Lebih terperinciSAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN
SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM
SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED Daerah radiasi IR: 1. IR dekat: 0,78 2,5 µm 2. IR tengah: 2,5 50 µm 3. IR jauh: 50 1000 µm Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 1000 µm Penggunaan
Lebih terperinciD. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8
1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI 2 dalam air adalah 1,5 x 10-3 mol/liter. Berdasarkan itu maka Kp PbI 2 adalah... A. 4,50 x 10-9 B. 3,37 x 10-9 C. 6,75 x 10-8 S : PbI 2 = 1,5. 10-3 mol/liter
Lebih terperinciBIOMOLEKUL II PROTEIN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk
Lebih terperinciReaksi Esterifikasi. Oleh : Stefanus Dedy ( ) Soegiarto Adi ( ) Cicilia Setyabudi ( )
Reaksi Esterifikasi Oleh : Stefanus Dedy (5203011003) Soegiarto Adi (5203011006) Cicilia Setyabudi (5203011014) Macam Reaksi Senyawa Organik Reaksi Substitusi Reaksi penggantian (penukaran) suatu gugus
Lebih terperinciKIMIAWI SENYAWA KARBONIL
BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di
Lebih terperinciAsam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes
Asam Amino, Peptida dan Protein Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes Pendahuluan Protein adalah polimer alami terdiri atas sejumlah unit asam amino yang berkaitan satu dengan yg lainnya Peptida adalah oligomer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciStruktur atom, dan Tabel periodik unsur,
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori
Lebih terperinciSTUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra)
STUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra) Oleh: Sangya Fitriasih 1405.100.042 ABSTRAK Inhibisi korosi baja 304
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinci1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat
1.1 Latar Belakang Senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan 1-pentanol akan menghasilkan senyawa amil asetat.padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil alkohol) atau campuran
Lebih terperinciBAB 17 ALKOHOL DAN FENOL
Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.
Lebih terperinci- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL
- 1 - KIMIA MAKRMLEKUL KARBIDRAT» Merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi» Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:» Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus
Lebih terperinciD. 2 dan 3 E. 2 dan 5
1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan
Lebih terperinciPEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI
PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI TUJUAN Mempelajari pengaruh konsentrasi katalisator asam sulfat dalam pembuatan etil asetat melalui reaksi esterifikasi DASAR TEORI Ester diturunkan dari
Lebih terperinciGambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi
Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 (5 September 2006)
PENDAULUAN Makanan, kebutuhan pokok bagi manusia, dapat mengandung kontaminan kimia yang dapat mengganggu kesehatan. leh karena itu keamanan pangan (food safety) merupakan hal yang sangat penting. Akrilamida
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.
II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sintesis Cairan Ionik Turunan Imidazolin. Dalam penelitian ini, cairan ionik turunan imidazolin yang digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sintesis Cairan Ionik Turunan Imidazolin Dalam penelitian ini, cairan ionik turunan imidazolin yang digunakan sebagai inhibitor korosi baja karbon pada kondisi pertambangan
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASINAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
Bab 4 asil dan Pembahasan 4.1 Pembuatan dan Kitosan Kulit udang yang digunakan sebagai bahan baku kitosan terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Tahapan-tahapan dalam pengolahan kulit udang menjadi kitosan
Lebih terperinciGugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi CH 3 -CH 3 O O H 2 C CH 2 C O C C S C O CH 3 C OCH 2 CH 3 H C NH 2 CH 3 C NH 2. Alkana.
Gugus Fungsi Struktur Golongan Senyawa ontoh spesifik Gugus Fungsi Struktur Golongan Senyawa ontoh spesifik Alkana - Alkohol Alkena Fenol Alkuna Arena (aromatik) S Tiol (Merkaptan) S Eter X Alkil halida
Lebih terperinciSoal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2
Bab 14 Kimia Karbon II: Gugus Fungsi Soal-Soal Latihan Alkohol dan Eter 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 (B) -CH (C) -CH(H)-C 2 (D) C 3 H 7 -C- (E) -CH 2. Suatu senyawa dengan rumus
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Kajian mengenai korosi dan inhibisi korosi pada logam Cu-37Zn dalam larutan Ca(NO 3 ) 2 dan NaCl (komposisi larutan uji, tiruan larutan uji di lapangan) melalui penentuan laju
Lebih terperinciTRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009
TRY UT UJIAN NASINAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 LEMBAR SAL B Bidang Studi : KIMIA Kelas/Program : XII (Dua Belas)/IPA PETUNJUK UMUM 1. Berdo alah sebelum mengerjakan soal 2. Tulislah dahulu nama dan kelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam karboksilat adalah salah satu grup senyawa organik oleh grup karboksil yang berasal dari dua kata yaitu karbonil dan hidroksil. Pada umumnya formula dari asam
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 4 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron
Lebih terperinciKelarutan & Gejala Distribusi
PRINSIP UMUM Kelarutan & Gejala Distribusi Oleh : Lusia Oktora RKS, S.F.,M.Sc., Apt Larutan jenuh : suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Kelarutan
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minyak Goreng 1. Pengertian Minyak Goreng Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas
Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas Protein Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar Rantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciAlkena dan Alkuna. Pertemuan 4
Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Korosi Korosi berasal dari bahasa Latin corrous yang berarti menggerogoti. Korosi didefinisikan sebagai berkurangnya kualitas suatu material (biasanya berupa logam
Lebih terperinciREAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) Yogyakarta Mei Lembar Jawab.
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2016 Yogyakarta 18-24 Mei 2015 Lembar Jawab Kimia TEORI Waktu: 240 menit KEMENTERIAN
Lebih terperinciPenentuan struktur senyawa organik
Penentuan struktur senyawa organik Tujuan Umum: memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metoda spektroskopi Tujuan Umum: mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyulingan atau destilasi dari tanaman Cinnamomum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL Nama : Winda Amelia NIM : 90516008 Kelompok : 02 Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2017 Tanggal Pengumpulan : 18 Oktober 2017 Asisten : LABORATORIUM
Lebih terperinciGUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON
GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciAldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si
Aldehid dan Keton Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Golongan aldehid disebut juga alkanal dan golongan keton disebut juga alkanon. Keduanya berisomer fungsional, karena mempunyai rumus
Lebih terperinciKISI-KISI UN KIMIA SMA/MA
KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)
Lebih terperinciKISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator
Lebih terperinciREAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL
BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinci1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn
1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...
Lebih terperinciDalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.
20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan
Lebih terperinci30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.
30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi
Lebih terperinciKata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol
PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN hexadecyltrimethylammonium (HDTMA) PADA ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGADSORPSI FENOL Sriatun, Dimas Buntarto dan Adi Darmawan Laboratorium Kimia Anorganik
Lebih terperinciKondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin
Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani
Lebih terperinci1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.
1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ASIL PECBAAN DAN PEMBAASAN Transesterifikasi, suatu reaksi kesetimbangan, sehingga hasil reaksi dapat ditingkatkan dengan menghilangkan salah satu produk yang terbentuk. Penggunaan metil laurat dalam
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinci