Bab 2. Landasan Teori. membantu analisis penulis terhadap makna simbol kadomatsu, penulis
|
|
- Deddy Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk membantu analisis penulis terhadap makna simbol kadomatsu, penulis menggunakan beberapa teori seperti teori semantik, teori semiotika yaitu teori triangle meaning, konsep Shinto, konsep kadomatsu, konsep cemara, konsep bambu dan konsep plum dalam Shinto. 2.1 Pengertian Semantik Sebelum memahami lebih mendalam lagi tentang makna-makna simbol yang tekandung dalam kadomatsu yaitu simbol Sho-Chiku-Bai 松竹梅 penulis akan menjelaskan pengertian dari makna itu sendiri sebagai dasar analisis. Teori dasar yang dapat membantu untuk memahami dalam penelitian makna-makna dari Sho- Chiku-Bai 松竹梅 adalah teori semantik. Semantik adalah sebuah studi tentang makna, karena itu untuk memahami suatu ujaran dalam konteks yang tepat, seseorang harus memahami makna (Keraf, 2007 : 25). Menurut Saeed (2003 : 3) definisi tentang semantik adalah studi tentang makna yang di komunikasikan melalui bahasa dan semantik adalah studi tentang makna kata dan kalimat. Akan tetapi, ruang lingkup semantik tidak hanya membahas makna dalam kata ataupun kalimat saja. Keraf memberikan definisi bahwa kata atau bentuk bahasa mempunyai relasi dengan dunia nyata. Sehingga istilah referensi dipakai untuk menyatakan relasi antara bahasa dengan sesuatu yang bukan bahasa. Bidang yang mempelajari 8
2 hubungan itu biasa disebut semantik (Keraf, 2007 : 31-32) Denotatif dan Konotatif Menurut Ihalauw (2008 : 39-40) muatan makna itu dibedakan ke dalam dua jenis berikut ini. Muatan makna ekstensional atau denotatif adalah muatan makna tertentu diberikan atau dilekatkan pada simbol untuk menujuk objek atau himpunan objek. Contoh kata aktiva-lancar, simbol yang merupakan kata aktivalancar ini mempunyai muatan makna ekstensional atau denotatif karena kata aktiva-lancar dapat digunakan baik untuk kas, piutang, dan persediaan. Muatan makna intensional atau konotatif adalah muatan makna tertentu diberikan pada atau diisi ke dalam sebuah simbol untuk memperlihatakan adanya ciri-ciri yang mirip dan unik dari objek atau himpunan objek tersebut. Contoh kata pencakar langit, simbol ini menunjukkan ciri-ciri yang mirip dan unik, antara lain: ketinggian; bentuk; fasilitas keselamatan; keamanan struktur. Keraf mengungkapkan, kata makna dalam semantik dibagi menjadi dua, yaitu makna yang bersifat denotatif dan makna yang bersifat konotatif. Berikut di bawah ini adalah pengertian dari makna denotatif dan makna konotatif, yaitu : 1. Makna denotatif adalah makna dari sebuah frase atau kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan. Dalam hal ini, seorang penulis hanya menyampaikan informasi, khususnya dalam bidang ilmiah, biasanya akan cenderung untuk mempergunakan kata-kata yang bermakna denotatif. Tujuan utamanya adalah untuk memberi pengenalan yang jelas terhadap fakta. Ia tidak menginginkan interpretasi tambahan dari tiap pembaca. 2. Makna konotatif adalah makna yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Makna 9
3 tersebut sebagian terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang pada pihak pendengar dengan orang lain. Sebab bahasa manusia tidak hanya menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional dan sebagainya (Keraf, 2007 : 28-29) Teori Analisis Medan Makna Pada awal analisis linguistik struktural, para linguis sangat dipengaruhi oleh psikologi asosianistik dalam pendekatan terhadap makna. Para linguis dengan intuisi mereka sendiri yang menyimpulkan hubungan di antara seperangkat kata. Misalnya, dengan data baik, kebaikan, memperbaiki, pembaikan, perbaikan atau satu, satuan, penyatu, persatuan, penyatuan, bersatu, pemersatu memberikan simpulan bahwa kata-kata tersebut memiliki asosiasi antar sesamanya. Berdasarkan hal tersebut, Ferdinand de Saussure memulai konsep asosiasi makna (Parera, 1990 : 67). Bally, seorang murid Saussure dalam Parera (1990 : 68) memasukkan konsep medan asosiatif dan menganalisisnya secara mendetail dan terperinci. Ia melihat medan asosiatif sebagai satu lingkaran yang mengelilingi satu tanda dan muncul ke dalam lingkungan leksikalnya. Pemikiran tersebut kemudian berkembang menjadi medan makna. Jadi, medan makna adalah satu jaringan asosiasi yang rumit berdasarkan pada similaritas atau kesamaan, kontak atau hubungan dan hubungan-hubungan asosiatif dengan penyebutan satu kata. Dengan penjelasan tersebut, Parera memberikan contoh medan makna dengan kata kerbau dalam Bahasa Indonesia. Dengan kata kerbau tersebut orang mungkin akan berpikir tentang kekuatan atau kebodohan. Medan makna ini kemudian dikembangkan oleh J. Trier. Trier dalam Parera 10
4 (1990 : 69) yang melukiskan vokabulari sebuah bahasa tersusun rapi dalam medan-medan dan dalam medan itu setiap unsur yang berbeda didefinisikan dan diberi batas yang jelas sehingga tidak ada tumpang tindih antar sesama makna. Setiap medan makna akan selalu tercocokkan antar sesama medan sehingga membentuk satu keutuhan bahasa. Pendekatan medan makna memandang bahasa sebagai satu keseluruhan yang tertata dan dapat dipenggal-penggal atas beberapa bagian yang saling berhubungan secara teratur. Perlu diketahui bahwa pembedaaan medan makna tidak sama untuk setiap bahasa, misalnya dalam bahasa Indonesia medan makna kata melihat yang dapat dibedakan menjadi melirik, mengintip, memandang, menatap, meninjau, melotot dan sebagainya (Parera, 1990 : 69). 2.2 Teori Semiotika Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang makna simbol Sho-Chiku- Bai 松竹梅 dalam kadomatsu, teori dasar yang dapat membantu untuk memahami dalam penelitian makna-makna dari simbol Sho-Chiku-Bai 松竹梅 ini selain teori semantik adalah teori semiotik. Odgen dan Richard dalam bukunya the meaning of meaning mengemukakan, istilah simbol hanya dipakai untuk kata yang merujuk kepada benda, situasi, peristiwa, dan sebagainya. Ilmu baru tentang simbolisme dibatasi pada bidang semantik yang langsung berhubungan dengan kata yang merujuk kepada benda melalui pikiran. (Odgen dan Richard terjemahan Parera, 28). Apa yang dimaksudkan Odgen dan Richard dapat di gambarkan seperti pada gambar dibawah ini, diagram ini dikenal dengan triagle of meaning atau segi tiga makna. 11
5 Gambar 2.1 Segi Tiga Maknaa Sumber: % htm Teori segitiga makna atau triangle of meaning yang terdiri dari tiga istilah kunci dalam karya Odgen dan Richard: symbol, reference, dan referent. Mereka tidak mempergunakann istilah ide atau pikiran dan sebagainya. (Odgen dan Richard terjemahan Parera 1990 : 28-29) (1) Symbol Untuk Odgen dan Richard hanya kata-kata yang merujuk kepada benda, orang, kejadian, peristiwa melalui pikiran symbol. Bagi Odgen dan Richard kata-kata tidak termaksuk dalam pengertian symbol. Ilmu baru yang menyatakan perasaan, sikap, harapan, impian dan sebagainya simbolisme Odgen dan Richard hanya berurusan dengan bidang yang terbatas dari pengalaman manusia. Bahasa simbolik seperti yang didefinisikan oleh Odgen dan Richard ialah bahasa yang sesuai dengan fakta dan kenyataan. Simbol itu bebas atau impersonal dan harus diverifikasikan dengan fakta. 12
6 (2) Reference Odgen dan Richard tidak mempergunakan kata pikiran. Mereka menggunakan istilah reference untuk menunjukkan bahwa pikiran adalah satu reference ke suatu objek, yakni ke satu referent. Odgen dan Richard tidak menyinggung pikiran dalam karya mereka. (3) Referent Odgen dan Richard menciptakan istilah referent. Kata itu masih dipakai hingga saat ini. Sudah jelas kata memenuhi satu kebutuhan. Kata merujuk sesuatu di luar otak manusia dan berada di dunia ini. Jika kita mempergunakan simbol, maka kita merujuk kepada referent, misalnya, apa itu, di mana itu, kapan itu, siapa itu yang berada di dunia nyata. Odgen dan Richard menyatakan bahwa adalah penting untuk menemukan referent agar diketahui apakah satu reference benar atau tidak. Dan jika reference benar, maka ia merujuk kepada fakta. Mereka mengatakan If a reference hangs together in the way the actual referent hangs together, the reference is true and refers to a fact. Secara simbolis, Odgen dan Richard mengatakan terdapat reference yang kompleks karena beberapa reference dihubungkan satu dengan yang lain. Nah, jika reference kompleks yang saling berhubungan itu tepat sesuai dengan cara referent berhubungan dengan faktual, maka peryataan itu logikal. Hal yang penting dalam ilmu simbolisme ialah mencocokkan konteks psikologis dan konteks fisikal atau kita harus mencocokkan reference yang kompleks dan referent yang kompleks pula. Jika kita telah mencocokkan reference yang kompleks dan referent yang kompleks, maka reference itu benar dan logis (Parera 1990 : 29-31) 13
7 2.3 Konsep Shinto Menurut Tanaka (2002 : 298) menyatakan bahwa pengertian Shinto didefinisikan sebagai berikut : 一般に 神道 と言った場合 日本民族などの固有の神 神霊に基づいて発生し してきた宗教の総称で あるとされているが 神霊や神について信念のや伝統的な祭祝ばかりでなく 広く生活習俗や伝承されている考え方などもその中に含まれる Pada dasarnya, Shinto adalah nama umum yang diberikan kepada kepercayaan terhadap dewa dan roh. Bukan hanya itu, ajaran Shinto menjadi pedoman orang Jepang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Menurut Ono (1998 : 2), Shinto berasal dari dua huruf kanji, yakni kanji shin 神 yang berarti kami atau dewa sedangkan tou atau dou 道 berarti michi atau jalan, sehingga secara harafiah Shinto dapat diartikan sebagai jalan para dewa. Kemudian Ueda (1996 : 27) memberikan definisi tentang pembagian agama Shinto sebagai berikut. Basic forms. As a religious system, contemporary Shinto has four main forms: the Shinto of Imperial House (koushitsu Shinto), Shrine Shinto (jinja Shinto), Sect Shinto (kyouha Shinto), and Folk Shinto (minkan Shinto). Pada dasarnya. Sebagai sistem agama, Shinto kontemporer memiliki empat bentuk utama: Shinto dari Imperial House (koushitsu Shinto), Kuil Shinto (jinja Shinto), Sekte Shinto (kyouha Shinto), dan Mitos Shinto (minkan Shinto). 14
8 2.4 Konsep Kadomatsu Kadomatsu 門松 yang mengandung arti penjaga pintu gerbang, yang berasal dari dua kanji yaitu 門 dibaca mon atau kado dan 松 matsu adalah dekorasi tahun baru yang dirancang untuk menarik perhatian kami. Dalam tahun baru, arwah leluhur dipercaya datang kembali ke rumah yang dulu pernah dia tinggali dalam bentuk toshigami. Awal kemunculan kadomatsu berasal dari tiongkok. Tradisi ini diperkenalkan ke Jepang pada zaman heian Brandon (1994 : 67). Akan tetapi, pemotongan bambu secara zundou cukup jarang sekali ditemukan. Pada umumnya pemotongan bambu secara sogi yang sering kita temukan. Selain bambu, di dalam kadomatsu terdapat daun cemara dan aprikot. Bambu dan daun cemara selalu di kombinasikan dengan aprikot. Trio bambu, daun cemara pinus dan aprikot juga dikenal dengan sebutan three friends of winter atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Sho-Chiku-Bai 松竹梅 daun cemara pinus (matsu) bertahan lama mengandung makna dikaitkan dengan panjang umur, dan untuk bambu (take) mengandung makna dengan kekuatan dan fleksibilitas. Sedangkan plum (ume), pohon pertama yang mekar dalam cuaca dingin, mekar di tahun baru ketika kalender lunar digunakan dan merupakan simbol dari keindahan dan harapan untuk tahun yang lebih baik (Bess dan Wein 2007 : 170). Shimoyama (2008 : 135) memberikan penjelasan tentang kadomatsu sebagai berikut. 正月に年神が訪れ 一年の幸福を宿す所とされています 外から見て左に雄松 ( 葉は硬いもの ) 右に雌松 ( 葉が柔らかく技が多もの ) と 左右一対で飾ります Satu set kadomatsu ditempatkan di pintu depan pekarangan rumah dan tempat umum, hal ini di yakini karena pada tahun baru dewa akan 15
9 menginap selama musim tahun baru dan dengan begitu akan mendapatkan keberuntungan. Kadomatsu dihiasi sebagai sepasang, dengan kadomatsu laki-laki, yang terdiri dari daun keras, di pasang di sebelah kanan, dan kadomatsu perempuan, yang terdiri dari daun lembut, di pasang di sebelah kiri. Shimoyama menjelaskan (2008 : 134) sebaiknya pemasangan kadomatsu dilakukan pada tanggal 27, 28 dan 30 Desember. Pada tanggal 29 Desember tidak baik memasang kadomatsu hal ini dikarenakan, dalam bahasa Jepang tanggal 29 二十く dibaca nijuuku mengandung makna menderita dan dianggap sial. Selain tanggal 29 Desember, pada tanggal 31 Desember tidak diperbolehkan memasang kadomatsu karena hari itu juga dianggap sebagai hari sial. Ornamen di dalam kadomatsu terdiri dari 松 cemara, 竹 bambu dan 梅 plum. Berikut ini adalah gambar kadomatsu dan penjelasan letak ornament 松竹梅 diletakan. Gambar 2.2 Kadomatsu 竹 bambu 梅 plum 松 cemara Sumber: 16
10 2.4.1 Konsep Cemara 松 Matsu Menurut Shinto Pohon cemara merupakan tumbuhan yang mempunyai makna yang penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Norman dan Cornell (2003 : 93) mengemukakan pengertian konsep pohon cemara sebagai berikut. Pine, the king of the trees, is one of the most traditional ikebana materials. It is often used in festival arrangements, especially at New Year s. Pine symbolizes constancy, endurance, and happiness. Pohon cemara, raja pohon, adalah salah satu bahan ikebana yang paling tradisional. Hal ini sering digunakan dalam pengaturan festival, terutama pada tahun baru. Pohon cemara melambangkan keteguhan, daya tahan, dan kebahagiaan. berikut. Kemudian Aikawa (2002 : 328) memberikan definisi tentang cemara sebagai 松は常緑樹で 樹齢が長く 巨木となるところから 長寿や節操を表すめでたい木とされる 正月や祝いの席に松の生け花や盆栽を飾るのはこのためである Karena pepohonan cemara yang megah, tumbuh menjadi pohon-pohon yang menjulang tinggi, mereka diambil sebagai simbol umur yang panjang dan keteguhan. Dekorasi cemara atau bonsai yang ditetapkan di tahun baru dan pada kesempatan keberuntungan lainnya. Pohon cemara di Jepang digunakan sebagai pohon yang memiliki makna khusus pada perayaan Tahun Baru sebagai kadomatsu yang memiliki makna sebagai harapan untuk kesehatan dan panjang umur. Selain itu pohon cemara juga dipercaya sebagai kendaraan dari para dewa-dewi untuk keluar masuk dari dunia ini (Brandon 1994 : 164). Hal ini didukung dengan pernyataan Motoji (2001 : 40) memberikan definisinya tentang cemara sebagai berikut. 17
11 Since ancient times, the pine (matsu) has been revered as a tree of long life and good fortune. It appears often in a variety of pattern: the tree alone; pine needles; pine nut; and Matsubara, a place known for its pine. Sejak zaman kuno, cemara (matsu) telah dipuja sebagai pohon kehidupan yang panjang dan keberuntungan. Cemara sering muncul dalam berbagai pola: pohon saja; jarum cemara; kacang cemara; dan matsubara, sebuah tempat yang di kenal cemaranya. Berikut ini adalah gambar daun cemara yang digunakan dalam kadomatsu. Gambar 2.3 Daun Cemara Sumber: Konsep Bambu 竹 Take Menurut Shinto Wong (2004 : 1) mengemukankan bahwa bambu, salah satu botanical yang dianggap sebagai kelompok khusus dalam keluarga rumput yang menarik untuk alasan yang berbeda. Sebagian besar Cina, Jepang, Indian dan orang-orang Asia Tenggara dan Amerika Selatan, bambu sangat berhubungan erat dengan baik budaya dan bahkan kelangsungan hidup, sejak zaman kuno. Secara garis besar penggunaan bambu sebagai obat, konstruksi, kain, alat musik, bahan dasar kerajinan tangan, pengolahan air dan transportasi. Bees dan Wein (2007 : 18) menyatakan dalam ritual, bambu sebagai simbol dari pemurnian, fleksibilitas, 18
12 ketahanan, dan kebenaran, bambu memegang peranan penting dalam berbagai ritual keagamaan dan festival di Jepang. Dalam beberapa festival, bambu dipilih karena karakteristik simbolisme bambu yang cepat tumbuh, fleksibilitas, warna hijau terang yang menggambarkan pemurnian dan pembaharuan, dan tidak tergantikan. Beberapa jenis bambu khusus pada tahun baru yang digunakan pada kadomatsu untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi roh-roh pelindung. Kemudian Aikawa (2002 : 330) memberikan penjelasan konsep bambu sebagai berikut. 竹は強い萌芽力 まっすぐにすくすく伸びる生長力 常緑のすがすがし姿 地下茎の豊かな広がり などから繁栄の象徴とされる 竹はまた神霊を招くとされ 正月の門松に添える Bambu adalah tumbuhan yang sangat kuat, yang tumbuh sangat lurus, sangat tinggi, dan sangat cepat. Dengan struktur akar yang kokoh, melambangkan simbol kemakmuran. Bambu juga digunakan dalam dekorasi tahun baru, kadomatsu untuk mengundang para dewa. Menurut Brandon (1994 : 67) ada dua jenis cara pemotongan bambu dalam kadomatsu yaitu, secara sogi (ujung bambu dipotong secara diagonal) dan secara zundou (ujung bambu dipotong secara mendatar). Bees dan Wein (2007 : 168) menjelaskan pemotongan bambu pada konstruksi kadomatsu simbolis dibuat secara teratur dengan puncak-puncak dari tiga tiang vertikal dari bambu yang dipotong secara tajam atau diagonal ke atas (sogi), sebagian besar masyarakat Jepang percaya tiga bambu yang dipotong secara sogi ini untuk menusuk roh jahat. Berikut ini adalah gambar jenis bambu yang digunakan dalam kadomatsu. 19
13 Gambar 2.4 Bambu Sumber: Konsep Ume 梅 Menurut Shinto Bees dan Wein (2007 : 170) menjelaskan pohon ume (bai), pohon pertama yang mekar dalam cuaca dingin, mekar di tahun baru ketika kalender lunar digunakan dan merupakan simbol dari keindahan dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Berikut ini adalah gambar ume yang digunakan dalam kadomatsu. Gambar 2.5 Ume Sumber: 20
14 berikut. Menurut Aikawa (2002 : 334) konsep plum atau ume memiliki makna sebagai 梅は奈良時代に中国から渡来した 梅は清楚 清雅 気品 忍耐などのイメ一ジをもつ 早春 百花にさきがけ 高い香気を放って咲く梅の花の愛好者は多い Diperkenalkan dari Cina pada periode nara ketika itu segala sesuatu dalam mode Cina. Ume, adalah kerapian, kemurnian, martabat, dan kesabaran. Mekar pada awal musim semi, aroma manis telah memenangkan banyak hal mengagumi. Kemudian Rowthorn dan Florence (2001 : 21) memberikan penjelasan tentang plum atau ume sebagai berikut. Japanese tradition holds that the Ume functions as a protective charm against evil. For this reason, the Ume is traditionally planted in the northeast of the garden, the direction from which evil is believed to come. The eating of the pickled fruit for breakfast is also supposed to stave off misfortune. Tradisi Jepang menyatakan bahwa fungsi ume sebagai benda untuk melindungi dari kejahatan. Untuk alasan ini, ume secara tradisional ditanam di bagian utara timur taman, yang diyakini dari arah situlah roh jahat akan datang. Makan dari buah acar untuk sarapan juga baik untuk mencegah kemalangan. 21
Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Oshougatsu atau lebih dikenal dengan shougatsu adalah perayaan tahun baru masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis dekorasi-dekorasi
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Pada bab ini penulis hanya akan meneliti simbol kadomatsu yang terdiri dari
Bab 3 Analisis Data Pada bab ini penulis hanya akan meneliti simbol kadomatsu yang terdiri dari simbol-simbol Sho-Chiku-Bai 松竹梅 yang berasal dari Cina yaitu cemara, kemudian ada bambu dan plum. Di Jepang
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Kepercayaan Masyarakat Jepang Dewasa Ini. Pengertian agama bagi orang Jepang berbeda dengan orang Indonesia. Pengertian agama bagi orang Indonesia lebih mengarah kepada
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.
Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan semantik yang meliputi makna dan majas disertai dengan pengkajian puisi. Hal tersebut untuk mendukung
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kanyouku 慣用句 Dalam bahasa Jepang, penggunaan kanyouku 慣用句 dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Kanyouku 慣用句 sendiri sering disalah artikan. Pada umumnya, petutur
Lebih terperinciBJ システムについて Mengenai BJ System
BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciKEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Kepercayaan Agama Dalam Masyarakat Jepang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kepercayaan Agama Dalam Masyarakat Jepang Di Jepang, mayoritas masyarakatnya menganut agama Buddha dan Shinto, dan setelah itu mayoritas terbanyak adalah Kristen yang mulai
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori Konsep Kepercayaan Masyarakat Jepang terhadap Agama
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Kepercayaan Masyarakat Jepang terhadap Agama Menurut Danandjaja (1997 : 165), sebelum mulai menguraikan agama-agama besar yang telah mempengaruhi Jepang, ada baiknya dijelaskan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu
Lebih terperinciBab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan
Bab II Landasan Teori Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji, teori
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI Oleh : RIA MA RIFATUN NISA 105110201111023 PROGAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep
Lebih terperinciPENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)
ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.
Lebih terperinciPENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015
PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori kanyouku 慣用句 Kanyouku 慣用句 adalah suatu ungkapan yang maknanya tidak dapat diturunkan dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joshi dalam bahasa Jepang yang dikenal dengan istilah partikel, kata bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2007:181),
Lebih terperinciGAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12
GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota
ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Sebelum berusaha untuk dapat memahami makna haiku yang rumit, maka kita harus
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Sebelum berusaha untuk dapat memahami makna haiku yang rumit, maka kita harus memahami pengertian dari makna itu sendiri sebagai dasar dari analisis. Teori dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbedaan budaya antara suatu negara tentu saja menghasilkan suatu cara komunikasi yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Salah satu
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal
BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang
Lebih terperinciDikerjakan O L E H SUNITA BR
PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi dengan judul Makna Hanabi dalam Lagu Jepang
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki
Lebih terperinciPENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI
PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Menurut Ogden dan Richards dalam Setiawati
Lebih terperinciHasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018
Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciBAB 2. yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori
BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam Bab 2 yang berisi landasan teori ini, penulis akan memberikan teoriteori yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori yang digunakan adalah teori
Lebih terperinciPengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik
Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Cicik Hariati Rusni Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. suatu teori untuk dapat mengetahui makna dari warna yang bersangkutan dan
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Untuk dapat memahami makna yang terkandung di dalam suatu warna diperlukan suatu teori untuk dapat mengetahui makna dari warna yang bersangkutan dan menggambarkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara
Bab 5 Ringkasan Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapinya. Penulis memilih lirik lagu Uzu karya Isshi dengan
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.
Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan
Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciCARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK
CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini saya akan memperkenalkan teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis bab 3. 2.1 Semantik 意味論 Dalam menganalisis lagu, tidak dapat terlepas dari semantik. Keraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia setingkat dengan negara-negara di Eropa dan Amerika. Letak geografis Jepang terletak di Timur
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI
KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciPERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA
PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik yang berkembang di Indonesia. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang memiliki makna dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan digunakan untuk menganalisa data pada bab selanjutnya. Teori yang
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab 2 yang berisikan landasan teori ini, penulis untuk memberikan teoriteori yang akan digunakan untuk menganalisa data pada bab selanjutnya. Teori yang digunakan oleh penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciMAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI
SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinci