BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.
|
|
- Yuliana Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok yang sudah dikenal di masyarakat luas, seperti sampoerna kretek A Mild, Sampoerna adalah afiliasi dari PT. Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. Pada tahun 2012, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35,6% di pasar rokok Indonesia. Berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Result Full Year Tahun 2012 tahun yang cemerlang bagi perusahaan dimana sampoerna mencapai rekok penjualan melebihi 100 miliar batang, ditambah berbagai pencapaian lain di banyak bidang lainnya, berkat focus dan investasi pada portofolio merk pada tahun 2012, kelompok merek inti perseroan berhasil mempertahankan posisi pada 10 merek rokok teratas di Indonesia, kelompok merek inti tersebut adalah U Mild, Dji Sam Soe, Marlboro, Sampoerna Kretek, dan A Mild. 55 A Mild diluncurkan pertama kali oleh Sampoerna pada tahun 1989, A Mild Merupakan Pionir produk rokok kategori LTLN (rendah tar rendah nikotin) di
2 45 Indonesia, sedangkan untuk A Mild Menthol pertama kali diluncurkan pada tahun 1997, A Mild mulai beriklan pada 1988 yaitu dengan slogan others can only follow dan beberapa versi iklan lainnya yang terus berkembang mengikuti fenomena yang sedang terjadi seperti : how low can you go, bukan basa basi, free yiur taste, Tanya kenapa? dan sekarang yang terbaru adalah Go Ahead. 56 A Mild Menthol sebagai varian dari rokok A Mild dalam penyajiannya tetap memiliki kesatuan slogan dengan A Mild biasa, namun tetap memiliki Logo yang berbeda dengan A Mild biasa, dalam A Mild Menthol Logo A mengandung unsur warna hijau yang menjadikan pembeda dengan A Mild sebelumnya. Iklan A Mild Menthol versi Kejenuhan Go Ahead ini adalah iklan cetak billboard yang dikeluarkan pada periode September 2013, iklan ini berbeda dengan iklan rokok produk A Mild lainnya karena tidak menampilkan sosok manusia secara utuh seperti pada yang terjadi pada umumnya, dan menjadikan lekukan-lekukan tubuh untuk menggambarkan bentuk fisik lain yaitu seperti yang dapat dilihat adalah bentuk tubuh burung unta, dan terdapat dua jenis bahasa yang berbeda yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris yang memiliki maknanya masing-masing, sehingga iklan ini menarik untuk di jadikan objek analisis pada penelitian ini agar dapat diketahui makna apa yang terdapat pada iklan ini. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan teori semiotika dari Charles Sanders Peirce, untuk 56
3 46 dilakukan analisis terhadap tanda-tanda yang ada dalam iklan cetak billboard A Mild Menthol Versi kejenuhan Segar Go Ahead. 4.2 Hasil Penelitian Iklan cetak Billboard A Mild Menthol versi Kejenuhan Segar Go Ahead
4 47 Gambar 4.1 Iklan Cetak Billboard A Mild Menthol Versi Kejenuhan Segar Go Ahead Pemetaan tanda verbal dan non verbal pada iklan cetak billboard A Mild Menthol Versi Kejenuhan Segar Go Ahead
5 48 4 Ket : tanda verbal (teks) tanda non verbal (visual) Analisis tanda semiotika Charles Sanders Peirce pada iklan cetak billboard A Mild Menthol Versi Kejenuhan Segar Go Ahead Untuk menemukan makna tanda dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian semiotika teori Charles Sanders Peirce, dengan yang disebut triangle meaning. Dalam hal ini unit tanda yang akan di analisis dibagi kedalam dua kategori, yang berdasarkan yaitu kategori verbal (teks) dan kategori non verbal (visual) Hasil analisis tanda verbal yang berupa elemen teks dalam iklan cetak billboard A Mild Menthol Versi Kejenuhan Segar Go Ahead Tanda Verbal (TEKS) No Sign (representamen) Objek Interpretan 1 Ikon : GO AHEAD itu sendiri ikon dari sebuah bahasa Rhema : GO AHEAD (maju terus) dimana makna kata GO AHEAD itu sendiri, atau
6 49 Qualisign : kata GO AHEAD (maju terus) berdasarkan artinya ayo maju tanda tersebut seakan memerintahkan untuk maju Sinsign : kata GO AHEAD (maju terus) menandakan bahwa ada indikasi dalam masyarakat sebuah keinginan untuk maju namun masih ada rasa takut, sehingga masih membutuhkan motivasi Legisign : kata GO AHEAD (maju terus) dalam hal ini suatu kode dimana dapat dipahami secara umum dalam masyarakat bahwa sebuah motivasi atau dorongan semangat, dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang ingin maju dalam segala hal yaitu bahasa inggris yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu (maju terus) Indeks : GO AHEAD (maju terus) sendiri memiliki kedekatan makna sebagai suatu kata motivasi. Simbol : GO AHEAD (maju terus) sebagai simbol konvensional yaitu sebagai kata kata dapat saja sebuah perintah atau juga sebuah persetujuan. Decisign : GO AHEAD selain memiliki arti (maju terus) dalam bahasa Indonesia dapat juga memiliki makna sebagai penyemangat. Argument : GO AHEAD (maju terus) dalam hal ini jika di
7 50 untuk menggantikan sesuatu yaitu GO AHEAD (maju terus) sema dengan sebuah motivasi yang dilambangkan dengan katakata GO AHEAD itu representasikan dalam hubungan yang berlaku secara umum adalah sebagai sebuah arti dari harus melihat dan berpikiran kedepan, serta kemodern sebuah budaya. sendiri. Headline Ikon : KEJENUHAN, SEGAR, GO Rhema : KEJENUHAN, SEGAR, GO 2 AHEAD suatu ikon dari kata itu sendiri seperti AHEAD digunakan untuk mengartikan kata itu sendiri
8 51 Qualisgn : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD dapat diartikan sesuatu yang berhubungan dengan rasa jenuh, segar, dan semangat Sinsign : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD menunjukkan sebuah keadaan yang saling berkaitan Kejenuhan dari kata dasar Jenuh, Kejenuhan Segar Go Ahead, mengartikan sebuah keadaan jika sedang jenuh maka harus berani melakukan sesuatu untuk dapat merasakan kesegaran Legisign : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD bahasa yang dikodekan untuk mengungkapkan suatu perasaan Kejenuhan sama dengan Jenuh, Segar sama dengan segar, Go Ahead sama dengan (maju terus) Indeks : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD digunakan sebagai tanda dari headline dalam iklan tersebut Simbol : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD dan dapat pula menunjukkan suatu keadaan Decisign : dalam kata KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD tersebut menunjukkan suatu keadaan namun tidak menerangkan sebuah alasan. Argument : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD adalah suatu keadaan.
9 52 Kata A Mild Menthol digunakan sebagai sebuah simbol yang merepresentasi kan dari sebuah keadaan. Ikon: ikon dari A Mild Menthol itu sendiri Rhema: kata yang digunakan untuk sebagai sebuah nama 3 Indeks : menunjukkan keberadaan yang mengacu pada objeknya Decisign : kata Qualisgn : A Mild Menthol menunjukkan kedekatan sebagai sebuah nama Legisign : A Mild Menthol mengacu kepada nama sebuah brand atau merek yang digunakan pada suatu produk. dari sebuah produk Simbol : nama merk atau brand A Mild Menthol itu sendiri memiliki hubungan dengan nama
10 53 suatu produk. dari A Mild Menthol itu sendiri Argument : A Mild Menthol nama yang sudah berlaku umum dalam masyarakat sebagai sebuah nama merk produk.
11 54 Ikon: kalimat Rhema : Peraturan Pemerintah / Pelengkap tersebut kalimat tersebut dapat ikon dari yang memiliki mengacu pada beberapa makna sendiri makna, yaitu dari kalimat sebagai sebuah Qualisgn : sebagai sebuah peringatan tersebut seperti nama-nama peraturan, sebagai sebuah Sinsign : adanya sebab akibat dari suatu dari penyakit. larangan, atau 4 perilaku yaitu merokok terhadap dampak kesehatan Legisign : peraturan pemerintah Indeks : kalimat tersebut indeks dari keberadaan yang menandakan adanya hubungan dengan sebagai kalimat yang mewakili penyebab timbulnya penyakit. Decisign : kalimat tersebut memiliki hubungan yang
12 55 kesehatan manusia. Simbol : kalimat tersebut simbol yang digunakan sebagai sebuah peringatan yang menjadi sebuah peraturan. benar ada, dimana merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit. Argument : sebagai suatu tanda yang berlaku secara umum dalam masyarakat yaitu sebagai sebuah peraturan yang telah ditetapkan.
13 Hasil analisis elemen visual dalam iklan cetak billboard A Mild Menthol Versi Kejenuhan Segar Go Ahead TANDA NON VERBAL (VISUAL) NO Sign (representamen) Objek Interpretan 1 Ikon : gambar tersebut adalah ikon dari seorang pria Indeks : gambar pria yang leku leku tubuhnya membentuk sosok burung unta dan terlihat Rhema : kelenturan tubuh pria pada gambar menunjukkan bahwa pria tersebut seorang penari atau orang yang biasa berolahraga. Qualisign : gambar tersebut menunjukkan kelenturan Sapuan warna hijau dan putih dan keemasan. Sinsign : lekuk tubuh dari seorang pria yang terlihat dari gambaran otot ototnya, yang membentuk lekukan menjadi sosok gambar pada kedua kaki pria tersebut dalam gambar yang memperjelas kaki Decisign dan Argument : sosok pria dan burung unta, sama sama menggambarkan
14 57 burung unta. Legisign : gambar tersebut bahwa lekuk lekuk tubuh dan kelenturan tubuh seperti pada gambar menunjukkan kelenturan yang dimiliki seorang penari. dari burung unta Simbol : gambar tersebut simbol dari kelenturan tubuh manusia. sifat keberanian, kekuatan dan ketenangan Warna hijau putih menandakan ketenangan, dan kedamaian. Warna keemasan dapat menandakan kemewahan. Ikon : huruf san serif kapital, warna hitam dan Rhema : huruf san serif memberikan 2 hijau. Indeks : tanda dari suatu situasi. Simbol : kata kesan kontemporer dan efisien, serta penggunaan
15 58 Qualisign : backround warna hijau terang, dan huruf kapital KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD, serta warna hitam dan hijau Sinsign : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD menunjukkan sebuah situasi yang sedang terjadi. Legisign : KEJENUHAN, SEGAR, GO AHEAD bahasa yang dikodekan untuk mengungkapkan suatu perasaan kata tersebut dapat arti sesungguhnya atau sebagai sebuah simbol untuk menggambarkan sesuatu. huruf kapital menunjukkan ketegasan atau keseriusan, begitu pula dengan penggunaan warna hitam untuk menunjukkan ketegasan dan warna hijau untuk memberikan kesan segar ataupun rileks. Argumen : warna hitam menggambarkan keterpurukan, ketegasan dan
16 59 keberanian. Warna hijau kesegaran. Ikon : jenis Rhema : huruf huruf san serif san serif dan warna hijau memberikan Indeks : GO kesan AHEAD sebagai kontemporer Qualisign : huruf kapital pada GO AHEAD sebuah slogan dan efisien, dan warna hijau, Simbol : warna hijau 3 Sinsign dan Legisign : GO AHEAD menjadi sebuah motivasi simbol yang digunakan menunjukkan sebuah rasa yaitu untuk sebagai ketenangan dan sebuah slogan santai serta kesegaran. Decisign dan Argument : GO AHEAD dan warna hijau dalam gambar
17 60 4 A Mild Menthol Qualisign : background warna hijau, dan font yang menggunakan warna hijau dan putih. Ikon : A Mild Menthol dari ikon font jenis miscellaneous script, san serif, warna hijau dan putih Indeks : A besar dengan mengacu kepada artian dimana warna hijau jika dalam rambu lalu lintas sebagai tanda untuk maju demikian pula makna nya dalam gambar tersebut. Rhema : jenis font miscellaneous memiliki kesan artistic, script agar memberikan kesan akrab, san serif memberikan
18 61 Sinsign : A besar dan Mild Menthol yang pada tanda tersebut dapat digunakan untuk menandakan atau sebuah nama yang sudah dimiliki. Legisign : gambar A Mild Menthol itu sendiri menandakan suatu hal yang telah berlaku umum atau sebagai konvensi yaitu sebagai sebuah nama. warna hijau dan mild menthol warna putih, mangacu pada kenyataan nya sebagai sebuah nama dari produk A Mild Menthol. Simbol : A besar digunakan sebagai sebuah Logo kesan kontemporer. Decisign : gambar A besar tersebut tidak hanya mewakili sebuah huruf saja namun juga mewakili apa yang menjadi sebuah lambang. Argumen : huruf A besar dan warna hijau penuh semakin mempertegas menjadikannya sebuah logo.
19 Pembahasan Dalam iklan cetak billboard A Mild Menthol versi Kejenuhan Segar Go Ahead tersebut, memiliki makna yang dapat dilihat berdasarkan klasifikasinya seperti yang mengacu pada iklan cetak tersebut, serta keterkaitan terhadap pengaruh dari sosial budaya yang ada pada masyarakat. Kejenuhan Segar Go AHead yang digunakan sebagai headline dalam iklan tersebut memiliki makna yang menunjukkan suasana serta keadaan sosial yang digunakan iklan ini untuk dijadikan headline, yang memiliki makna dimana menunjukkan sebuah keadaan yang sering terjadi dalam masyarakat dan harus berani melakukan sesuatu untuk mendapatkan hal yang lebih baik, headline tersebut pesan moral yang dibuat dalam iklan tersebut yang berupa sebuah motivasi atau dorongan semangat. Go Ahead yang digunakan sebagai slogan dalam iklan ini menggunakan bahasa inggris yang menunjukkan bahwa keadaan sosial dalam masyarakat menunjukkan sebuah kemajuan zaman dan menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sudah dapat menerima dengan baik budaya lain dalam hal ini di tunjuukkan dengan pengunaan bahasa inggris yang digunakan dalam iklan tersebut sebagai slogan. Warna hijau yang dominan dalam iklan cetak tersebut ingin membangun sebuah keadaan yang berhubungan dengan ketenangan, kedamaian serta kesegaran yang dalam artian secara harafiah dapat kita dapatkan dari keadaan alam seperti
20 63 suasana perkebunan atau daerah daerah yang banyak memiliki pepohan yang dapat memberikan efek yang tenang, damai dan rileks atau santai. Gambar sosok pria yang membentuk tubuhnya mirip dengan burung unta, ini menunjukkan budaya kita, yaitu sebuah budaya keluwesan atau budaya yang mampu dengan mudah menerima atau beradaptasi terhadap sebuah keadaan yang sedang terjadi dalam masyarakat namun masih dapat mempertahankan identitasnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya budaya yang berkembang dan masuk di dalam masyarakat kita yang sedikit banyak dapat mempengaruhi pola pikir ataupun perilaku yang dapat terjadi dalam masyarakat, gambar pria dalam gambar yang membentuk tubuhnya mirip dengan burung unta seakan memiliki kesamaan yaitu sama sama memiliki makna tentang kekuatan dan keberanian serta sebagai penjaga dalam keluarga. Dan kembali lagi bahwa iklan ini menjadi pembeda dengan iklan iklan lainnya yang sama-sama menjual jenis produk yang sama, dimana iklan ini lebih ingin menunjukkan sisi lain dari kebiasaan atau pola umum yang biasa dilakukan oleh seorang pria bahwa kekuatan atau kejantanan tidak selalu ditunjukkan dengan kegiatan berpetualang, melakukan kegiatan fisik yang berat, ataupun bergaya seperti binaragawan untuk memperlihatkan bentuk otot-otot namun juga dapat ditunjukkan dengan kelenturan.
21 64 Hubungan yang terdapat antara kejenuhan segar go ahead dengan gambar pria yang membentuk lekuk tubuh seperti burung unta yang ada pada iklan A Mild Menthol ini adalah bahwa setiap hal yang terjadi dalam kehidupan itu adalah sesuatu yang harus dijalani, setiap tantangan harus dihadapi, harus berani menentukan pilihan seperti pada gambar pria yang membentuk lekuk tubuh seperti unta tersebut yang menandakan bahwa harus berani melakukan perubahan-perubahan penting. Dan dalam iklan cetak billboard A Mild Menthol versi Kejenuhan Segar Go Ahead, terlihat bahwa iklan tidak lagi hanya berbicara tentang produknya saja, namun iklan juga dapat berperan sebagai sebuah pesan yang dapat digunakan untuk menyampaikan hal-hal penting yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi
Lebih terperinciANALISIS MAKNA DALAM IKLAN CETAK BILLBOARD A MILD MENTHOL VERSI KEJENUHAN SEGAR GO AHEAD? (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) SKRIPSI
ANALISIS MAKNA DALAM IKLAN CETAK BILLBOARD A MILD MENTHOL VERSI KEJENUHAN SEGAR GO AHEAD? (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. rinci, sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Deskripsi obyek penelitian yang
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Bab II ini akan membahas atau mendeskripsikan obyek penelitian secara rinci, sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Deskripsi obyek penelitian yang akan dijelaskan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat dihadapkan pada banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)
ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kegiatan perekonomian saat ini, jumlah produk serta layanan jasa baru bermunculan cukup signifikan. Di zaman di mana perkembangan dan kemajuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perjalanan sejarah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (PT. H.M. Sampoerna Tbk) berawal dari tahun 1913 ketika imigran dari Surabaya,
Lebih terperinciANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.
1 ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN Oleh Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penanda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinci!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati
Lebih terperinciMUSLIKAH SUCIATI B
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia dengan memproduksi sejumlah merek rokok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampoerna A Mild adalah perintis rokok mild di Indonesia sejak awal tahun 90-an. Perusahaan ini telah bekerja keras untuk mempromosikan dan mengedukasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka
Lebih terperinciALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG
ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunduran industri rokok di negara barat memberikan dorongan kepada industri tembakau untuk mencari konsumen baru di negara-negara termiskin di dunia. Fakta
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. Telekomunikasi Indonesia merayakan ulang-tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal itu pula dilaksanakan soft launching suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pipa atau mengunyah tembakau sejak 1000 sebelum masehi. Tradisi membakar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah rokok dimulai saat warga asli benua Amerika menghisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak 1000 sebelum masehi. Tradisi membakar tembakau kemudian
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Konsep Dasar Bubble Chat Bubble chat merupakan gambaran dari suatu kegiatan komunikasi antar sesama individu. Bubble chat membuat kesan pada suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
47 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Zulyanto Ariwibowo 11209855 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula
BAB 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa muncul dan diperlukan dalam
Lebih terperinci43 Pengertian Paradigma selanjutnya dijelaskan :Penulisan menggunakan paradigma konstruksivis untuk mengetahui pendapat para komunitas maupun penikmat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel
KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profile Diskominfo Kab. Bogor Sebagai Penerbit Majalah
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Profile Diskominfo Kab. Bogor Sebagai Penerbit Majalah Inovasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA VISUAL DAN PESAN IKLAN SUSU BUBUK MILO PADA MEDIA CETAK
BAB IV ANALISA VISUAL DAN PESAN IKLAN SUSU BUBUK MILO PADA MEDIA CETAK 4.1 Kajian Visual dan Pesan Iklan Susu Bubuk Milo Pada Media Cetak Iklan susu bubuk Milo pada media cetak khususnya dalam majalah
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI
PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi berdampak pada perkembangan media massa yang begitu cepat. Kemajuan tersebut tidak dapat
1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi berdampak pada perkembangan media massa yang begitu cepat. Kemajuan tersebut tidak dapat dipungkiri membawa dampak terhadap berbagai bidang kehidupan
Lebih terperinciSemiotika, Tanda dan Makna
Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan industri rokok di Indonesia tidak terlepas dari dukungan berbagai faktor yang ada di dalamnya, salah satunya adalah kondisi sosial budaya masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB 5 METODE PERANCANGAN
BAB 5 METODE PERANCANGAN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 : Logo Kampanye tanimini Logo utama kampanye tanimini terdiri dari logogram dan logotype. Logogram tanimini berupa pot dan bentuk bangunan rumah dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Europe Gmbh yang bergerak pada bidang sistem, piranti lunak dan
78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. Gambaran Objek Penelitian A. Sejarah Develop GmBH Develop adalah bagian dari Konica Minolta Business Solutions Europe Gmbh yang bergerak pada bidang sistem,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. PT. Gudang Garam Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie. Disaat
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Singkat Tentang PT. Gudang Garam PT. Gudang Garam Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie. Disaat berumur sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Konsep Dengan menggunakan konsep Epic yang dikemas dengan visual modern, maka upaya untuk mengenalkan superhero Indonesia, akan tergambar jelas dalam sebuah buku. Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KREATIF
BAB IV STRATEGI KREATIF Perancangan kampanye dan desain yang bersifat persuasif ditujukan kepada segmentasi remaja usia 15 22 tahun di kota Semarang. Kampanye dibuat dengan menerapkan nilai nilai kepedulian
Lebih terperinciNIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika
Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian
Lebih terperinciFRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467
DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 1. PENDAHULUAN Slogan adalah frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan sosial sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat Kualitatif. Metode ini adalah meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Brief Pekerjaan Berdasarkan data dan informasi, Lawang Agung membutuhkan sebuah media yaitu brosur sebagai penunjang promosi Lawang Agung. Sebelum membuat desain media promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seperti semua orang ketahui rokok adalah produk yang yang menimbulkan penyakit bila dikonsumsi. Di Indonesia industri rokok sangat besar adanya hampir enam puluh juta
Lebih terperinciBAB V PROTOTYPE. OBS INDONESIA. OBS sendiri merupakan kependekan dari kata OBST yang
BAB V PROTOTYPE 5.1 Brand Merk atau brand yang akan digunakan dalam bisnis model ini adalah OBS INDONESIA. OBS sendiri merupakan kependekan dari kata OBST yang merupakan suatu kata dari bahasa Jerman yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat
Lebih terperinciDaftar pertanyaan untuk audiens
Daftar pertanyaan untuk audiens Nama Usia Pekerjaan : Mumammad ikbal : 20 Tahun : Mahasiswa 1. Menurut anda apakah makna pesan iklan ini? Jawab: sedang berlangsungnya diskon di dunia bangunan 2. Menurut
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan
Lebih terperinciKajian Semiotik Huruf dan Aksara
Kajian Semiotik Huruf dan Aksara Huruf sebagai bagian dari sistem Tanda Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun kata lalu kalimat. Rangkaian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta
BAB IV GAMBARAN UMUM A. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok
Lebih terperinciREPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI GELAR DI TELEVISI
REPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI GELAR DI TELEVISI (Studi Semiotik Representasi Kreativitas Dalam Iklan Rokok A Mild Versi Gelar di Televisi) SKRIPSI Oleh : HIDAYANA SASKIA 0843010048
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dari data yang diperoleh, dan telah dipaparkan pada bab sebelumnya, peneliti
BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Dari data yang diperoleh, dan telah dipaparkan pada bab sebelumnya, peneliti berusaha untuk menganalisis tentang tanda kejujuran dalam iklan yang akan disajikan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperincitahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut maka perusahaan dapat dikenal luas. visi perusahaan. Logo PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari perbincangan dengan seorang karyawan PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia mengenai logo yang terdapat pada PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai media. Bagi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Manusia berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KREATIF
BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Kampanye Dengan kampanye yang dirancangkan penulis bertujuan mengajak para remaja dan dewasa dengan usia antara 17-25 tahun serta para pengusaha
Lebih terperinciBAB 1. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 1.1 KONTEKS MASALAH Istilah identitas produk secara luas dipakai dalam pengertian yang sering kita dengar yaitu nama produk, logo, kalimat pendek (tagline/slogan), warna, serta kendaraan, atau hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhanmanusia semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi.kemajuan teknologi juga dapat menunjang kemajuan dibidang lainnya, yang salah satunya yaitu dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha tidak lepas dari persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk mempertahankan kredibilitas perusahaan yang telah lama berdiri dari munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Disatu sisi era globalisasi memperluas pasar
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KREATIF
BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Danial Farhan 11210668 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian semakin akrab oleh khalayak, khalayak disini juga menjadi saksi atas perkembangan teknologi di dunia pertelevisian saat ini. Tentunya
Lebih terperinciPaparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018
Paparan Publik Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS )
Lebih terperinciAn affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016
An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam
Lebih terperinciTujuan Komunikasi
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Dalam penyampaian strategi komunikasi, agar pesannya tersampaikan secara benar, dimana ingin menyampaikan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Gudang Garam Tbk. dengan menganalisis kinerja perusahaan melalui analisis strategi bisnis serta menggunakan rasio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi telah semakin pesat. Teknologi informasi khususnya telah membawa dampak yang siginifikan bagi perkembangan dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan televisi pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya, pengiklan juga ingin
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.591, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Peringatan. Informasi. Kesehatan. Kemasan Rokok. Pencantuman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciTUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TUGAS LAPORAN Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Proses Bisnis (APB) Disusun Oleh : Nama : Andrian Ramadhan
Lebih terperinci