BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profile Diskominfo Kab. Bogor Sebagai Penerbit Majalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profile Diskominfo Kab. Bogor Sebagai Penerbit Majalah"

Transkripsi

1 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Profile Diskominfo Kab. Bogor Sebagai Penerbit Majalah Inovasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor merupakan sebuah Instansi Pemerintahan Daerah yang mempunyai fungsi sebagai dinas penyampai informasi di lingkungan pemerintah setempat. Selain sebagai penyampai informasi di lingkup internal, dinas ini mempunyai tupoksi sebagai dinas penyampai informasi untuk eksternal. Dalam sebuah roda Pemerintahan dibutuhkan sebuah komunikasi yang jelas, sehingga informasi yang disampaikan akan diterima dengan jelas. Dasar pembentukan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor diantaranya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota pasal 7 ayat 2 huruf q (Komunikasi dan informatika merupakan Urusan Wajib Pemerintahan), peraturan daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang pembentukan dinas daerah.

2 2 Visi dan Misi Visi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor periode yaitu terwujudnya komunikasi dan teknologi informasi termaju di Indonesia. Misi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor periode yaitu : 1. Meningkatkan pelaksanaan E-Goverment melalui integrasi dan koneksitas jaringan informasi 2. Meningkatkan peran pusat informasi, kehumasan dan penyerapan aspirasi masyarakat 3. Meningkatkan pengelolaan Pos dan Telekomunikasi 4. Meningkatkan kualitas aparatur komunikasi dan informasi. Tupoksi Dinas Komunikasi dan Informasi sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008, Pasal 8 yaitu Membatu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi di bidang komunikasi dan informasi serta tugas pembantu. Sedangkan Fungsinya : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan komunikasi dan informasi 2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang komunikasi dan informasi 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidag komunikasi dan informasi

3 3 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Komunikasi dan InformasiKabupaten Bogor dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun susunan organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, Yang Mengayomi : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan; c. Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Telematika, Yang Mengayomi : a. Seksi Pos dan Telekomunikasi; b. Pengelolaan Jaringan dan Komunikasi Data, dan; c. Seksi Standarisasi dan Audit. 4. Bidang Teknologi Informasi, Yang Mengayomi : a. Seksi Operasionalisasi Sistem Informasi; b. Seksi Pengembangan Perangkat Lunak; dan c. Seksi Pengelolaan Situs Web Pemerintah Daerah. 5. Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Yang Mengayomi : a. Seksi Pelayanan Informasi; b. Seksi Pemberdayaan Media Massa; c. Seksi Hubungan Kelembagaan;

4 4 d. Unit Pelayanan Teknis Radio dan Televisi Sejarah Terbentuknya Majalah Inovasi Majalah Inovasi merupakan sarana pelayanan informasi Pemerintah Kabupaten Bogor melalu media cetak. Tujuan dari adanya Majalah Inovasi adalah untuk memberikan berbagai macam informasi, khususnya yang terjadi di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. Selain memberikan informasi tentang pemerintah Kabupaten Bogor, Majalah Inovasi memberikan berbagai macam informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. Penerbitan Majalah Inovasi merupakan salah satu sarana strategis sebagai jembatan antara OPD, Pemerintah dan Masyarakat, agar program dan kebijakan pemerintah dapat tersebar secara luas dan merata. Majalah Inovasi dibuat untuk mengembangkan pelayanan informasi kepada publik melaui media cetak. Isi berita dari majalah inovasi, selain berkaitan tentang berita Pemerintah Kabupaten Bogor, mengangkat juga tentang aspirasi masyarakat, kuliner, kebudayaan, dan, pariwisata, prestasi-prestasi yang diraih Kabupaten Bogor, sosok berprestasi dan pekerja yang terlupakan jasanya namun memiliki peran yang penting bagi kehidupan. Majalah Inovasi berdiri bulan Februari Awal mula berdirinya Majalah Inovasi ketika Rachmat Yasin masih menjadi ketua DPRD Kabupaten Bogor. Ketika itu muncul sebuah ide untuk mempunyai media

5 5 internal pemerintah. Setelah ide itu didapat, kemudian melakukan konsolidasi dengan membuat sebuah tim, untuk menentukan visi, misi dan lain-lain. Setelah visi dan misi sudah didapat, sepakat untuk membuat sebuah media penerbitan majalah. Secara tidak langsung ketika rapat tercetus sebuah kata INOVASI. Majalah Inovasi dalam segi pemberitaan dibuat tidak hanya untuk pencitraan, tetapi untuk menggambarkan kondisi masyarakat apa adanya. Sisi konten/isi menjadi ciri khas khusus Majalah Inovasi sebagai media pemerintah. Dalam isi konten majalah inovasi terdapat berbagai macam rubrik, diantaranya : 1. Salam inovasi; 2. Dari Redaksi; 3. Asmara (Aspirasi Masyarakat); 4. Laporan utama; 5. Laporan khusus; 6. Wawancara; 7. Kolom; 8. Bogor Membangun; 9. Parlementaria; 10. Profil; 11. Saba Desa; 12. Kiprah; 13. Galeria Foto;

6 6 14. Man / Women of the month; 15. Renungan; 16. Kuliner / Budaya; 17. Catatan Kaki; 18. Ujung Tombak. Team Redaksi Pembina : Bupati Bogor & Wakil Bupati Bogor ; Pengarah : Sekda Kabupaten Bogor ; Pemimpin Umum : Drs. H. Wawan Munawar Sidik, M.M. ; Wakil Pemimpin Umum : Drs. H. Sony Abdussukur K Ak, M.Si. ; Pemimpin Redaksi : Drs. Erwin Suriana, M.Si. ; Redaktur Pelaksana : Dra. Betty Sugiarti. ; Sekretaris : Mimin Sumirat, SE, M.Si. ; Bendahara : Supartini ; Editor/LayOut : Dadang Iwa S.Sos ; Aries Monafrody ; H. Muharom, S.Sos, M.AP. ; Staf Redaksi : Ruth F Manulang ; Dheni Heryandi Rachman, S.Sos ; Arie Fauzi Rahman ; Derima Gema A.Md. ; Suryadi S.Kom ; Arif Sigit Permana, S.I.Kom ; Iwan Setiawan, S.E ; Susy Susana, S.S ; Kartiwa ; Didik Darmadi S.I.Kom ; Dina Nababan, S.AP, M.AP. Iklan/Marketing : Christian Mesakh, S.Sos. ; Sirkulasi : Edi Kasmara, S.E ; Asbi ; Agus Aming ; Parman. ; Fotografer : Purnama Karnadi, S.E ; Andhika S.S ; Andrey W Fitrada.

7 7 Alamat Redaksi : Dinas Komunikasi & Informasi Kabupaten Bogor Jalan Tegar Beriman-Cibinong. Telepon : (0251) website : diskominfo@bogorkab.go.id 4.2 Deskripsi Cover Majalah Inovasi Versi Dua Petinggi Daerah Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui makna dalam Cover Majalah Inovasi versi dua petinggi daerah, dengan menggunakan penelitian analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Dalam penelitian ini akan meneliti dari makna tanda dan simbol yang terdapat dalam cover majalah ini, sehingga akan terungkap makna dari tanda-tanda dan simbol dalam cover majalah inovasi. Analisis semiotika ini menggunakan metode Charles Sanders Peirce yang berdasarkan konsep segitiga makna yaitu object (objek), sign (tanda), interpretant (interpretan) dan di bagi menjadi dua bagian yaitu tanda dalam bentuk verbal (kata-kata dan tulisan) dan non verbal (visual atau gambar). Dalam penelitian cover majalah inovasi edisi 50 bulan januari 2014 ini, peneliti meneliti makna gambar atau foto dua petinggi daerah yaitu Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Rachmat Yasin (RY) sebagai Bupati Bogor yang sedang meninjau lokasi longsor dengan menggunakan jaket dengan warna yang berbeda dan headline. Jokowi

8 8 menggunakan jaket berwarna merah dan Rachmat Yasin menggunakan jaket berwarna hijau. Dengan bentuk visual seperti ini tentu menjadi sesuatu yang unik dan menarik bagi para pembaca majalah inovasi. Dimana dengan para petinggi daerah mengunakan warna jaket berbeda, memunculkan berbagai anggapan. Cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah ini menampilkan sesuatu yang berbeda. Biasanya cover majalah inovasi tidak pernah menampilkan sosok para petinggi daerah dan selalu menampilkan cover tentang gambar atau foto masyarakat biasa, lingkungan sekitar dan keadaan yang sedang terjadi. Dengan menggunakan sosok dua petinggi daerah yang menggunakan warna jaket sesuai partai yang mereka bela, banyak anggapan akan adanya koalisi dan menaikan pamor dari partai yang mereka usung. Hal ini cukup beralasan karena di tahun 2014 merupakan tahun pemilu, mulai dari pemilu legislati sampai pemilu presiden. 4.3 Hasil Penelitian Charles Shanders Pierce membagi tanda-tanda dalam gambar dan dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotik. Untuk suatu keberadaan, pierce membaginya menjadi 3 tahap, yaitu firstness, secondness dan thirdness. Firstness merupakan keberadaan seperti apa adanya tanpa menunjuk pada sesuatu yang lain. Secondness merupakan tahap keberadaan yang mulai dikaitkan dengan sesuatu yang ada di luar

9 9 dirinya. Thirdness merupakan tahap keberadaan yang sudah menjadi konvensi. Pierce berpendapat bahwa sesuatu disebut tanda harus memenuhi tiga syarat, yaitu ground, denotatum dan interpretant. Ground menjadi dasar atau latar dari tanda dan terdiri dari tiga macam, yaitu Qualisign, Sinsign dan Legisign. No Jenis Tanda Penjelasan 1. Qualisign Qualisign adalah penanda yang bertalian dengan kualitas. Tanda-tanda yang merupakan tanda berdasarkan suatu sifat. Qualisign yang murni pada kenyataannya tidak ada. Qualisign agar benar-benar berfungsi harus mempunyai bentuk. Menurut penulis, Qualisign pada cover majalah inovasi ini adalah foto dua petinggi daerah yang menggunakan jaket sesuia dengan warna partai yang mereka usung, yaitu jaket berwarna merah dan hijau melambangkan keberanian, kekuatan, elegan, alami. Hal ini disampaikan penulis karena penulis melihat foto dua petinggi daerah dan warna jaket yang dipakai kedua petinggi daerah sama dengan headline yang ditampilkan pada cover majalah inovasi, yaitu waduk megamendung bukan wacana lagi, segera dibangun. Adanya kesamaan makna yang dimiliki oleh foto dua petinggi daerah dan warna dua jaket petinggi daerah dengan tagline yang dimunculkan. Maka Qualisign dari foto

10 10 dua petinggi daerah dengan menggunakan warna jaket sesuai dengan partainya adalah kuat, berani, elegan dan alami. 2. Sinisign Sinsigns adalah penanda yang bertalian dengan kenyataan. Tanda-tanda yang merupakan tanda atas dasar tampilannya dalam kenyataan. Semua pernyataan individual yang tidak dilembagakan merupakan sinsign. Sinsign yang dimaksud disini adalah foto atau gambar dua petinggi daerah yang menggunakan jaket sesuai dengan identitas warna partai yang mereka naungi, warna merah dan hijau menandakan bahwa keseriusan dan keberanian dari dua petinggi daerah untuk membuat sesuatu terobosan demi masyarakat banyak. 3. Legisign Legisign adalah penanda yang bertalian dengan kaidah. Tanda-tanda yang merupakan tanda atas dasar suatu peraturan yang berlaku umum, sebuah konvensi, sebuah kode. Semua tanda bahasa merupakan legisign, karena bahasa merupakan kode. Setiap legisign mengimplikasikan sinsign, sebuah second yang mengaitkan sebuah third, yakni peraturan bersifat umum. Jadi legisign sendiri merupakan sebuah third. Legisign pada cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah adalah warna jaket dua petinggi daerah. Warna merah melambangkan keberanian dan kekuatan sedangkan warna hijau

11 11 melambangkan elegan dan alami. Sehingga legisign pada simbol ini memberi makna sikap keberanian dan elegan dalam menjalankan suatu hal atau terobosan untuk kepentingan masyarakat banyak. Denotatatum merupakan hubungan tanda atau unsur kenyataan tanda dan terbagi menjadi tiga, yaitu ikon, indeks dan simbol. 1. Ikon Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon pada cover majalah ini adalah gambar atau foto dari dua petinggi daerah dan warna jaket yang digunakan oleh dua petinggi daerah tersebut. 2. Indeks Indeks merupakan tanda yang memiliki keterikatan eksistensi terhadap petandanya atau objeknya atau sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan penandanya. Di dalam indeks, hubungan antara petandanya bersifat nyata dan aktual. Indeks pada cover majalah ini adalah foto dua petinggi daerah yang berpengaruh yang memberikan makna positif. 3. Simbol Simbol merupakan tanda yang bersifat

12 12 konvensional. Atau, simbol adalah suatu tanda yang sudah ada aturannya atau kesepakatan yang dipatuhi bersama. Simbol pada cover majalah ini adalah warna jaket yang dipakai dua petinggi daerah yang membuat simbol ini mudah diingat oleh para pembaca. Dimana sisi unik dari simbol ini dua petinggi daerah yang sudah terkenal menggunakan jaket dengan warna partai yang menaungi mereka. Interpretant adalah interpretasi kenyataan tanda. Interpretant diperoleh dengan melihat ground dan denotatum. Interpretant terdiri atas tiga macam, yaitu rheme, deasign dan argumen. 1. Rheme Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan atau singkatnya interpretasi kenyataan yang masih berupa kemungkinan. Rheme merupakan tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum. Rheme adalah suatu tanda kemungkinan kualitatif, yaitu tanda apapun yang tidak benar dan tidak salah. Rheme pada cover majalah ini adalah foto dua petinggi daerah dengan menggunakan warna jaket sesuai dengan partai masing-masing. Dalam persepsi pembaca dan masyarakat, warna jaket dari kedua petinggi daerah tersebut

13 13 mencerminkan dengan warna partai yang menaungi mereka. 8. Dicent Sign Dicent Sign adalah tanda yang sesuai dengan kenyataan atau pernyataan yang sudah terbukti benar atau berdasarkan fakta. Dicent sign pada cover majalah ini foto dua petinggi daerah menggunakan jaket dengan warna yang berbeda, makna tentang partai yang menaungi mereka, dimana warna merah melambangkan keberanian dan kekuatan dan hijau melambangkan elegan dan alami. 9. Argumen Argumen adalah tanda yang merupakan iferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu atau tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Argumen pada cover ini adalah saat melihat dua petinggi daerah menggunakan jaket dengan warna sesuai partai yang mereka naungi, muncul dibenak peneliti bahwa cover yang memuat dua petinggi daerah tersebut benar mempunyai makna tentang warna jaket dari partai yang mereka naungi. Namun kepentingan disini bukan tentang partai, melainkan tentang sebuah terobosan dan tindakan nyata untuk kepentingan masyarakat banyak. Dengan demikian, argumen pada cover ini terletak pada warna jaket yang dipakai oleh kedua petinggi daerah tersebut yang bermakna

14 14 tentang keberanian dan elegan dalam melakukan tindak atau terobosan dan benarbenar dilakukan bukan sekedar janji belaka. Dari jenis tahapan tanda yang digunakan mulai dari ground, denotatum dan interpretant yang telah diuraikan, secara umum dari objek yang diteliti tentang cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah, muncul makna yang terkandung dalam foto dua petinggi daerah dengan menggunakan jaket sesuai dengan partai masing-masing. Hal ini dikarenakan dua petinggi daerah merupakan sosok yang terkenal dan menjadi unik ketika mereka dalam sebuah moment menggunakan jaket dengan warna yang berbeda. Masing-masing menggunakan jaket sesuai dengan partainya. Keunikan dari cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah muncul selain dari kedua tokoh yang terkenal, sisi lain yang menyebabkan cover ini menarik adalah warna jaket yang mereka pakai. Dalam cover ini pun gambar atau foto yang disajikan mempunyai kesan sederhana nanum mempunyai sebuah makna yang begitu tersirat. Jika digabungkan antara foto dua petinggi daerah tersebut dengan headline pada cover ini, mempunyai kesamaan makna. Untuk menemukan makna tanda dalam penelitian ini, digunakan metode analisis sistem segitiga makna (triangle meaning) yang dikenal menjadi grand theory.

15 15

16 16 Penelitian ini melihat bahwa huruf Arial merupakan typografi utama dalam objek cover majalah inovasi edisi 50 bulan januari tahun Arial adalah jenis huruf yang memiliki kesan modern dan dinamis. Kesan modern dan sederhana dalam cover ini melambangkan arti dua petinggi daerah ini mempunyai kesederhanaan dalam memimpin namum mempunyai pemikiran yang modern dalam menjalankan roda pemerintahan di masing-masing daerahnya. Warna huruf dalam headline Waduk Megamendung Bukan Wacana Lagi, Segera Dibangun menggunakan warna kuning. Warna kuning melambangkan optimis, harapan. Dalam headline tersebut dari dua petinggi daerah tersebut, memberikan harapan untuk segera membangun waduk yang nantinya untuk mengurangi banjir di Jakarta. Dalam headline yang dibuat secara sederhana ini, pembaca majalah inovasi secara tidak langsung berpikir apa makna dibalik headline ini. Hal ini yang membuat cover majalah inovasi edisi 50 bulan januari 2014 berbeda dengan cover-cover sebelumnya. Karena cover ini seakan-akan ingin memperlihatkan kesan sederhana pada dua petinggi daerah tersebut, namun mempunyai tujuan yang sama dalam mengatasi banjir Jakarta. OBJECT SIGN INTERPRETANT (Objek) (Tanda) - Tulisan pada Headline tersebut di desain dengan jenis (Interpretan) - Huruf jenis San Serif memiliki makna atau kesan modern dan dinamis.

17 17 huruf Arial yang termasuk dari jenis huruf San Serif. - Warna huruf pada headline tersebut kuning. - Warna kuning pada headline tersebut melambangkan harapan dan optimis. - Headline tersebut mampu memberikan kesan sederhana dengan demikian para pembaca merasa tertarik untuk melihat headline tersebut dan berusaha untuk mengetahui apa makna yang terkandung pada headline tersebut. Dalam cover ini terdapat gambar dua petinggi daerah menggunakan jaket dengan warna yang berbeda. Warna jaket berbeda disini menjadi unik dikarenakan dua petinggi daerah menggunakan jaket sesuai partai masing-masing. Warna dominan pada gambar atau foto kedua petinggi daerah tersebut ialah merah dan hijau. Warna merah yang dipakai Gubernur Joko Widodo (Jokowi) melambangkan power, energi yang bisa membawa perubahan dalam sebuah tindakan nyata.

18 18 OBJECT (Objek) SIGN (Tanda) - Foto Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggunakan jaket berwarna merah - Warna dominan merah INTERPRETANT (Interpretan) - Jaket merupakan pelindung tubuh sekaligus aksesoris atau lambang dari sebuah organisasi. Banyak dari berbagai partai yang menggunakan jaket sebagai atribut untuk menjadi ciri khas dengan motif dan warnanya. - Warna merah pada jaket memaknai keberanian, kekuatan dalam menentukan tindakan dan merelaisasikan tindakan tersebut dengan bukti nyata bukan sebuah janji. - Pada cover ini menginterpretasikan bahwa jaket berwarna merah mengadung makna keberanian, energi yang kuat untuk melakukan suatu hal tanpa banyak mengumbar janji-janji semata.

19 19 Warna hijau yang dipakai Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) melambangkan kesan kesejukan, keberuntungan, elegan dalam bersikap dan mempunyai pemikiran-pemikiran yang fresh dalam menentukan sesuatu hal. OBJECT (Objek) SIGN (Tanda) - Foto Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) menggunakan jaket berwarna hijau - Warna dominan hijau INTERPRETANT (Interpretan) - Jaket merupakan pelindung tubuh sekaligus aksesoris atau lambang dari sebuah organisasi. Banyak dari berbagai partai yang menggunakan jaket sebagai atribut untuk menjadi ciri khas dengan motif dan warnanya. - Warna hijau pada jaket memaknai kesan elegan dan berutung. Elegena dalam hal menetukan sikap dan menjalankan roda pemerintahan. - Pada cover ini menginterpretasikan bahwa jaket berwarna hijau mengadung makna elegan, keberuntungan, ketenangan dalam menetukan sikap politik

20 20 denga mempunyai pemikiran yang fresh. Wajah Joko Widodo, tampak serius dengan menkerutkan dahi. OBJECT (Objek) SIGN (Tanda) - Foto wajah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dengan tatapan sendu, kerutan di dahi. INTERPRETANT (Interpretan) - Foto Jokowi sedang memandang serius, dengan mengkerutkan dahi, seakan berfikir keras untuk melakukan terobosan guna menanggulangi masalah banjir. - Pada cover ini menginterpretasikan seorang petinggi daerah yang juga tokoh politik terkenal, sedang berfikir dengan segera melakukan tindakan yang nyata guna melakukan hal-hal yang bisa sesegera mungkin terealisasi guna penanggulangan masalah banjir.

21 21 Foto gerakan tangan Bupati Bogor, Rachmat Yasin, yang menggambarkan keseriusan guna menanggulangi masalah banjir di Jakarta. OBJECT (Objek) SIGN (Tanda) - Foto gerakan tangan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. INTERPRETANT (Interpretan) - Foto gerakan tangan Bupati Rachmat Yasin, seolah sedang menerangkan apa yang sudah terjadi dan meberikan gambaran apa saja yang harus segera dilakukan. - Pada cover ini menginterpretasikan seorang petinggi daerah yang juga tokoh politik terkenal, sedang memaparkan apa-apa saja yang harus segera dilakukan guna menanggulangi masalah banjir, salah satunya dengan membangun sebuah waduk.

22 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan Teori dari Charles Sanders Peirce, dengan melihat dari tanda foto dua petinggi daerah dan headline, memberikan pesan kepada masyarakat bahwa ada komitmen yang kuat diantara dua petinggi daerah untuk melakukan sebuah terobosan dalam menanggulangi masalah banjir dengan membangun sebuah waduk. Cover versi dua petinggi daerah ini mampu menekankan pesan dalam bentuk gambar atau foto yang menciptakan daya tarik dengan mengedepankan pesan yang terdapat pada foto tersebut. Dalam cover majalah inovasi edisi dua petinggi daerah ini menggunakan tanda-tanda yang memiliki makna yang dilihat sebagai berikut : 1. Headline, jenis tandanya ialah objek dari triagle meaning tanda verbal yang ada dalam cover ini yaitu Waduk Megamendung Bukan Wacana Lagi, Segera Dibangun. Penggunaan huruf dan warna tagline tersebut sangat sesuai, dimana warna kuning menandakan kesan optimis dan harapan tentang sebuah hal yang akan segera dilakukan. Penggunaan Arial termasuk jenis huruf San Serif mengandung kesan modern dan dinamis. Kesan modern dan dinamis pada cover ini digunakan sebagai arti rasa optimis untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang nyata, bukan sekedar janji. 2. Jenis tanda ini berupa simbol dari warna jaket yang berbeda dari dua petinggi daerah tersebut. Foto dua petinggi daerah dengan menggunakan jaket berwarna berbeda ini untuk mempertegas dari cover ini yaitu

23 23 memberitahukan kepada pembaca bahwa petinggi daerah walaupun menggunakan aksesoris dengan menggunakan jaket sesuai warna partainya, tetap solid dan kompak untuk membereskan masalah banjir yang terjadi di Jakarta setiap tahunnya. Karena Kabupaten Bogor sebagai penyanggah ibu kota, diharapkan Kabupaten Bogor bisa memberikan solusi untuk penanggulangan bencana banjir, salah satunya dengan membangun waduk. Melalui studi semiotika, peneliti mendapatkan makna dari semua unsurunsur yang terdapat pada cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah. Dari semua tanda yang dijelaskan, peneliti melihat pendekatan yang digunakan ialah dengan menggunakan daya tarik bersifat persuasif dimana cover ini mengedepankan foto yang mempunyai makna yaitu menggunakan tokoh Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Rachmat Yasin sebagai Bupati Bogor sebagai representasi tokoh petinggi daerah yang sangat terkenal di wilayahnya masingmasing. Bahkan sosok Jokowi sudah terkenal secara nasional dengan rentetan prestasi yang perna diukirnya. Sehingga para pembaca yakin akan kualitas dari dua petinggi daerah tersebut dan yakin mampu mengatasi permasalahan banjir yang sudah mejadi masalah lama. Dapat kita lihat bagaimana ilustrasi dari dua petinggi daerah yang menggunakan jaket sesuai partainya, tatapan fokus dari jokowi, gerakan tangan dari rachmat yasin, merupakan sekumpulan tanda yang dibentuk dari simbolsimbol yang mampu mempresentasikan sebagai bentuk dari pesan untuk para pembaca.

24 24 Elemen warna yang mampu mendominasi pada cover ini adalah merah dan hijau yang menandakan bahwa warna merah melambangkan keberanian, kekuatan, energi dan warna hijau melambangkan ketenangan, elegan dan keberuntungan. Pemaknaan ini sangat cocok untuk visual secara keseluruhan dengan pesan memberitahu kepada masyarakat atau para pembaca bahwa penanganan dan pembuatan waduk ini bukan sekedar wacana belaka. Bahasa, gambar, warna serta keseluruhan dalam sebuah cover, dari analisis peneliti terhadap tanda yang terdapat dalam cover ini terlihat adanya makna. Dalam cover ini menjelaskan dua sosok petinggi daerah yang populer di masyarakat sebagai objek. Diharapkan masyarakat yakin dengan terobosan yang dilakukan oleh dua petinggi daerah tersebut. Dalam penelitian ini secara keseluruhan peneliti mampu merangkum hasil penelitian yang sudah didapat, bahwa cover majalah inovasi versi dua petinggi daerah ini menggunakan penokohan Jokowi dan Rachmat Yasin yang menjadi perhatian banyak kalangan masyarakat, khususnya jokowi yang sudah terkenal secara nasional dengan segala prestasi yang telah dia capai, akan mampu mengatasi permasalahan banjir yang sudah lama ini menjadi peer bagi pemimpin di DKI Jakarta. Dengan didukung oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin yang juga mempunyai banyak prestasi, agar bisa meyakinkan pembaca atau masyarakat tentang penanggulangan masalah banjir dan pembuatan waduk. Dengan simbolisasi visual dua petinggi daerah dengan menggunakan jaket berwarna sesuai partainya dan berbagai macam tanda dan simbol lainnya.

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat dihadapkan pada banyak

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL

KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL (Analisis Semiotika Pada Iklan Bintang Toedjoe Masuk Angin Versi Kw2 dan Pemilu) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklan kampanye politik merupakan suatu tindakan spesifik yang dirancang untuk mengiklankan sebuah aktifitas politik atau kampanye dalam rangka proses pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti 3.1. Paradigma Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Peneliti memakai paradigma konstruksionis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Paradigma Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang

Lebih terperinci

PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA

PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA (Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Charles Sander Pierce. Alasan peneliti menngunakan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Widyokusumo (2012:613) bahwa sampul majalah merupakan ujung tombak dari daya tarik sebuah majalah. Dalam penelitian tersebut dideskripsikan anatomi sampul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Paradigma Penelitian Peneliti memakai paradigma konstruktivis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

Lebih terperinci

KEGIATAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015

KEGIATAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 KEGIATAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 Kode Prog Keg. Uraian Output Target Kinerja 1 2 3 4 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 01 0002 Penyediaan Jasa Komunikasi,

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Profil Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat adalah adalah kelanjutan dari organisasi sejenis, yang semula sudah ada di lingkungan

Lebih terperinci

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan seorang (komunikator) kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. Telekomunikasi Indonesia merayakan ulang-tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal itu pula dilaksanakan soft launching suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian, peneliti menggunakan paradigma kritis. Hal ini dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

Lebih terperinci

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung adalah instansi yang berada dibawah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang

Lebih terperinci

PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU DI MEDIA CETAK

PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU DI MEDIA CETAK 1 PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 versi Sang Raja Tampil Makin Keren dengan

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT

PEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT PEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT St. Victor Marulitua L. Tobing (1) (1) Dosen Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Email: vict.tobing@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat Kualitatif. Metode ini adalah meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan taylor menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualtatif.penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu

Lebih terperinci

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan. Metode penelitian adalah kegiatan yang secara sistematis, direncanakan dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa

Lebih terperinci

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma berpikir dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme yang memandang bahwa kehidupan sosial bukanlah sebuah realita yang natural akan tetapi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN

Lebih terperinci

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI. PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI Oleh : Wicaksono Harumbintoro NPM. 0643010211 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. semiotika Modul ke: Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 5 TAHUN 2002 TENTANG POLA ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

PEMAKNAAN IKLAN TELKOMSEL VERSI HOW FLASH ARE YOU DI TABLOID BOLA. ( Studi Semiotik Pemaknaan Iklan Telkomsel Versi How Flash Are You Di

PEMAKNAAN IKLAN TELKOMSEL VERSI HOW FLASH ARE YOU DI TABLOID BOLA. ( Studi Semiotik Pemaknaan Iklan Telkomsel Versi How Flash Are You Di PEMAKNAAN IKLAN TELKOMSEL VERSI HOW FLASH ARE YOU DI TABLOID BOLA ( Studi Semiotik Pemaknaan Iklan Telkomsel Versi How Flash Are You Di Tabloid Bola Edisi 2.348 ) SKRIPSI OLEH : DANANG ADI PAMUNGKAS NPM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism). Konstruktivisme beranggapan bahwa dunia dikonstruksi (constructed) dan bukan diterima

Lebih terperinci

PERSONAL IMAGE KEPEMIMPINAN JOKO WIDODO SEBAGAI KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA (PERIODE JULI SEPTEMBER 2012)

PERSONAL IMAGE KEPEMIMPINAN JOKO WIDODO SEBAGAI KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA (PERIODE JULI SEPTEMBER 2012) PERSONAL IMAGE KEPEMIMPINAN JOKO WIDODO SEBAGAI KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA (PERIODE JULI SEPTEMBER 2012) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era reformasi ini pers Indonesia memang mendapat angin segar dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era reformasi ini pers Indonesia memang mendapat angin segar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Di era reformasi ini pers Indonesia memang mendapat angin segar dengan kelonggaran dalam pendirian perusahaan pers, serta dihapusnya penyensoran, pembredelan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Foto jurnalistik sangat penting dalam menunjang pemberitaan dalam sebuah situs media online maupun surat kabar dan media lainnya. Seorang fotografer mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Lazimnya manusia mulai dari lahir sudah ditakdirkan untuk berkomunikasi, karena komunikasi merupakan hak lahiriah dari setiap individu. Komunikasi sendiri

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN WONOGIRI BUPATI WONOGIRI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, SALINAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-pde) Provinsi Riau terbentuk berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311 1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 1 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bahasa juga

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 21 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DAN KANTOR KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah 46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Yang merupakan suatu bentuk penelitian untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang

Lebih terperinci

PEMAKNAAN IKLAN ATTACK VERSI AIR DI MEDIA CETAK ( Studi Semiotik Mengenai Pemaknaan Iklan Attack Versi Air di Media Cetak Nyata Edisi 2018 ) SKRIPSI

PEMAKNAAN IKLAN ATTACK VERSI AIR DI MEDIA CETAK ( Studi Semiotik Mengenai Pemaknaan Iklan Attack Versi Air di Media Cetak Nyata Edisi 2018 ) SKRIPSI PEMAKNAAN IKLAN ATTACK VERSI AIR DI MEDIA CETAK ( Studi Semiotik Mengenai Pemaknaan Iklan Attack Versi Air di Media Cetak Nyata Edisi 2018 ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci