FRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467"

Transkripsi

1 DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/ PENDAHULUAN Slogan adalah frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan sosial sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan yang mudah diingat. Dalam dunia komersial, penggunaan slogan perlu memperhatikan pemilihan diksi agar menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Rokok merupakan produk yang sering membuat slogan dalam upaya komersil. Beberapa slogan rokok dapat ditafsirkan sudut pandang linguistik kognitif, yakni frame. Untuk dapat menganalisis interpretasi dalam sebuah konstruksi, terdapat empat unsur yang dapat dianalisis, yakni latar depan dan latar belakang, perspektif, metafora, dan frame. Frame adalah pembingkaian/skematisasi berbagai macam pengalaman yang terepresentasi pada tingkat pemahaman seseorang dan akan melekat dalam ingatan untuk waktu yang lama (Evan dan Green, via Arimi:2015:64-65). Frame merupakan bingkai yang mendasari pikiran dalam pengeluaran setiap satuan ekspresi kebahasaan. Menurut Lee (2001), frame disebut sebagai pengetahuan latar belakang. Latar belakang pengetahuan penutur merupakan faktor yang mendasari makna tuturan. Dalam tuturan akan terdapat latar belakang pengetahuan penutur sehingga penutur mampu untuk mengujarkan 1

2 sebuah tuturan. Frame merupakan pembingkaian dari latar belakang pengetahuan penutur dalam sebuah tuturan, baik itu tuturan lisan maupun tulisan. Berbeda dengan perspektif, fokus utama frame adalah tuturan. Perspektif didefinisikan sebagai cara pandang sebuah kejadian atau peristiwa dengan pengutamaan peserta (Arimi,2015:47). Perspektif mengutamakan penutur dalam analisis, sedangkan frame mengutamakan tuturan. Objek dalam penelitian ini adalah beberapa slogan iklan rokok. Peneliti akan mengidentifikasikan latar belakang pengetahuan pembuat slogan iklan rokok dan menentukan frame yang terdapat pada slogan iklan rokok. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan latar belakang pengetahuan slogan, mendeskripsikan frame yang terdapat dalam slogan iklan rokok, dan mengetahui kecenderungan frame slogan iklan rokok. 2. DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF Pada slogan iklan rokok, sering kali terdapat penafsiran untuk memahami maksud pembuta slogan iklan rokok menuturkan slogan tersebut. Dalam konsep berpikir manusia, manusia bertutur pasti mempunyai latar belakang pengetahuan sehingga penutur mampu mengujarkan ekspresi kebahasaan. Begitu pula pada slogan iklan, pembuat slogan tentu mempunyai latar belakang pengetahuan untuk membuat slogan karena slogan merupakan sebuah tulisan pendek yang bermaksud untuk menyampaikan makna kepada pembaca atau lawan tutur. Dalam konteks ini, slogan bersifat komersial, untuk menjualbelikan rokok sehingga terdapat 2

3 interpretasi pembaca atau lawan tutur ketika membaca atau mendengar slogan iklan rokok. Interpretasi pada konstruksi slogan iklan rokok dapat dianalisis dari sudut pandang latar belakang pengetahuan pembuat slogan dan frame slogan iklan rokok. Frame selalu berkaitan dengan interpretasi latar belakang pengetahuan penutur dalam mengekspresikan ekspresi kebahasaan dan interpretasi berfokus pada tuturan. Dalam makalah ini, peneliti mengumpulkan data penelitian slogan iklan rokok berbahasa Indonesia melalui media internet. Berikut data penelitian yang telah ditemukan peneliti MERK ROKOK DJARUM SUPER DJARUM COKLAT LA Lights GUDANG GARAM INTERNATIONAL GUDANG GARAM MERAH GUDANG GARAM MERAH SURYA 12 SURYA 12 SURYA SLIMS BENTOEL MERAH KANSAS STAR MILD STAR MILD DJI SAM SOE FILTER SAMPOERNA EXCLUSIVE SAMPOERNA EXCLUSIVE A MILD U MILD SLOGAN IKLAN Yang Penting Rasanya Bung! Hidup Berkarya Hidup Puas Gerak Lebih Cepat Pria Punya Selera Kreteknya Lelaki Nyalakan Merahmu Selera Pemberani Taklukkan Tanntanganmu Perubahan Itu Perlu! Kawan Sejati Langkah Pasti Bikin Hidup Lebih Hidup Ekspresi Remaja, Ekspresi Teman Menembus Batas Berani Coba Rasa Baru Nyalakan Nyali Bukan Basa Basi Ini Baru Cowo 3

4 SAMPOERNA HIJAU SAMPOERNA HIJAU SAMPOERNA Asyiknya Rame-Rame Nggak Ada Loe Gak Rame Teman Yang Asyik Melihat dari data di atas, peneliti mengklasifikasikan frame yang terdapat dalam latar belakang pengetahuan dari slogan iklan di atas antara lain 2.1 Frame Maskulinitas Menurut KBBI, maskulinitas berarti kejantanan seorang laki-laki dengan memiliki ciri-ciri tertentu. Maskulinitas berasal dari kata maskulin yang berarti bersifat jantan. Perhatikan beberapa slogan berikut DJARUM SUPER Yang Penting Rasanya Bung! Dalam slogan iklan rokok Djarum Super yang berupa tulisan Yang Penting Rasanya Bung!terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut 4

5 Yang Penting Rasanya Bung! Pria mementingkan rasa Pria adalah pemilih yang andal Dalam memilih rokok, pria selalu mengedepankan aspek rasa terlebih dahulu Rokok Djarum, yang menjadi objek slogan tersebut, dianggap memiliki rasa yang baik MASKULI NITAS Dari konstruksi slogan tersebut, dapat diuraikan interpretasi mengenai latar belakang pengetahuan bahwa pria dalam merokok selalu mengedepankan aspek rasa, lalu pembuat slogan ingin menunjukkan pengetahuan bahwa rokok Djarum Super memiliki rasa yang baik sehingga layak untuk menjadi rokok pilihan pria. Orientasi pada pria di sini menunjuk pada kata Bung! dalam slogan tersebut. GUDANG GARAM INTERNATIONAL Pria Punya Selera Dalam slogan iklan rokok Gudang Garam yang berupa tulisan Pria Punya Selera, terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Pria Punya Selera Pria mempunyai selera tinggi dalam memilih sesuatu Pria adalah pemilih Pria mempunyai selera yang lebih tinggi dibandingkan wanita dalam memilih sesuatu Pria tidak suka dengan sesuatu yang mempunyai mutu atau kualitas rendah Pria mempunyai cita rasa tersendiri pada sesuatu Pria memiliki selera dalam memilih rokok MASKULI NITAS 5

6 Dapat disimpulkan bahwa penulis slogan mempunyai latar belakang pengetahuan bahwa pria mempunyai selera yang tinggi terhadap sesuatu, dan diasumsikan bahwa selera pria lebih tinggi daripada wanita. Terlihat dari interpretasi latar belakang pengetahuan slogan, terdapat unsur maskulinitas yang menonjolkan sifat pria yang unggul dalam selera memilih sesuatu. GUDANG GARAM MERAH Kreteknya Lelaki Dalam slogan iklan rokok Gudang Garam Merah yang berupa tulisan Kreteknya Lelaki, terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Kreteknya Lelaki Rokok kretek merupakan rokok lelaki Kretek dari Gudang Garam Merah merupakan kretek yang pas untuk lelaki MASKULI NITAS Slogan iklan tersebut memiliki frame maskulinitas karena dalam slogan tersebut dituliskan bahwa produk iklan yang dikomersialkan, yaitu rokok, hanya ditujukan kepada lelaki. U MILD Ini Baru Cowo Dalam slogan iklan rokok U Mild Merah yang berupa tulisan Ini Baru Cowo, terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut 6

7 Ini Baru Cowo Lelaki selalu identik dengan perilaku merokok Rokok menjadi label maskulin Orang yang merokok U Mild (rokok yang diiklankan slogan tersebut) pantas disebut lelaki MASKULI NITAS Maskulin dijadikan sebuah label bagi seseorang yang merokok. Hal tersebut dapat dilihat dari konstruksi slogan iklan. Ini dalam slogan menunjuk pada referen rokok, terutama rokok yang dikomersialkan pada slogan iklan. 2.2 Frame Kesetiakawanan Kesetiakawanan adalah sifat yang menunjukkan solidaritas antarmanusia. Kesetiakawanan identik dengan loyalitas pada kelompok yang sudah memiliki keakraban. Menurut KBBI, setia kawan berarti perasaan bersatu, sependapat, solidaritas, tenggang rasa yang sanggup merasakan dan ditunjukkan dalam bentuk toleransi kepada orang lain. Ada beberapa slogan iklan rokok yang ditemukan memiliki latar belakang pengetahuan yang dapat dibingkai menjadi frame kesetiakawanan, yakni menunjukkan sifat-sifat setia kawan, yang sudah dijelaskan di atas. Perhatikan beberapa contoh slogan iklan rokok berikut BENTOEL MERAH Kawan Sejati Dalam slogan iklan rokok Bentoel Merah Merah yang berupa tulisan Kawan Sejati, terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut 7

8 Kawan Sejati Kawan sejati adalah orang yang mampu menemani di saat sepi Kawan sejati mampu menghilangkan rasa sepi pada seseorang Rokok merupakan kawan sejati bagi para perokok Saat sepi dan sendiri merupakan waktu yang pas untuk merokok Rokok Bentoel Merah dapat dijadikan opsi untuk menemani perokok KESETIAKAWANAN Slogan tersebut mengindikasikan bahwa Kawan Sejati ditujukan kepada rokok Bentoel Merah, yang menjadi objek yang diiklankan slogan tersebut. STAR MILD Ekspresi Remaja, Ekspresi Teman Dalam slogan iklan rokok Star Mild yang berupa tulisan Ekspresi Remaja, Ekspresi Teman, terdapat latar belakang pengetahuan pembuat slogan. Ekspresi kebahasaan, yang berupa slogan, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Ekspresi Remaja, Ekspresi Teman Remaja merupakan masa yang tepat untuk mencari teman sebanyak-banyaknya Sikap dan karakter remaja dapat menggambarkan lingkungan pergaulan dan teman-temannya Rokok merupakan kegiatan yang dapat berkembang di waktu remaja Rokok dapat menciptakan solidaritas di kalangan remaja KESETIAKAWANAN 8

9 SAMPOERNA HIJAU Nggak Ada Loe Gak Rame Dalam slogan iklan rokok Sampoerna Hijau yang berupa tulisan Nggak Ada Loe, Nggak Rame!, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Nggak Ada Loe, Nggak Rame! Kelengkapan anggota teman akan menimbulkan suasana yang seru dan ramai Persahabatan yang baik adalah dalam berkumpul penuh dengan senda gurau dan canda tawa Anak muda ketika nongkrong membutuhkan kehadiran teman-temannya Penjual membutuhkan kehadiran pembeli rokok agar jualannya laku Rokok merupakan alat untuk silaturahmi Rokok dibutuhkan ketika nongkrong dan mengobrol santai KESETIAKAWANAN Frame pada slogan Nggak Ada Loe, Nggak Rame! salah satunya adalah frame kesetiakawanan. Slogan tersebut terdapat latar belakang pengetahuan bahwa di dalam pertemanan jika tidak ada salah satu anggota teman akan terasa tidak ramai/tidak seru. Lalu, jika dikaitkan dengan iklan rokok, terdapat interpretasi bahwa slogan Nggak Ada Loe, Nggak Rame! ditujukan kepada pembeli rokok, karena jika pembeli rokok tidak ada maka konsumsi rokok hanya sedikit dan rokok tidak laku. Maka, prinsip kesetiakawanan pembeli rokok ingin diungkapkan penulis slogan dalam mengiklankan rokok. SAMPOERNA HIJAU Asyiknya Rame-Rame Dalam slogan iklan rokok Sampoerna Hijau yang berupa tulisan Asyiknya Rame-Rame, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut 9

10 Asyiknya Rame- Rame Kelengkapan anggota teman yang rame akan menimbulkan keasyikan Rasa asyik adalah ketika berkumpul dengan banyak orang dan saling bercengkerama satu sama lain Penjual rokok menginginkan orang-orang dapat membeli rokok dengan jumlah banyak Rokok merupakan alat untuk silaturahmi Rokok dibutuhkan ketika nongkrong dan mengobrol santai dengan banyak orang KESETIAKAWANAN Hampir sama dengan slogan sebelumnya, slogan Asyiknya Rame-Rame mempunyai dua perspektif, yakni untuk konsumen dan penjual rokok. Perokok akan mendapatkan sensasi asyik merokok jika sedang berkumpul dan merokok bersama teman-teman lain. Sedangkan penjual rokok akan mendapatkan sensasi asyik ketika banyak orang yang datang membeli rokok yang membuat dagangan laris. Intinya, ada unsur kesetiakawanan di dalan slogan tersebut jika melihat interpretasi latar belakang pengetahuan slogan iklan tersebut. SAMPOERNA Teman Yang Asyik Dalam slogan iklan rokok Sampoerna yang berupa tulisan Teman Yang Asyik, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Teman yang Asyik Teman yang asyik adalah orang yang mampu menemani di saat sepi Teman yang asyik mampu menghilangkan rasa sepi pada seseorang Rokok merupakan teman yang asyik bagi para perokok Merokok membuat suasana asyik Rokok Sampoerna dapat dijadikan opsi untuk menemani perokok dan menjadi teman yang asyik bagi perokok KESETIAKAWANAN 10

11 Hampir sama dengan slogan iklan rokok Bentoel Merah, slogan iklan rokok Samporena yang bertuliskan Teman yang Asyik tersebut ditujukan kepada rokok. Bahwa rokok Sampoerna merupakan teman yang asyik bagi perokok karena rokok menyebabkan efek kecanduan. 2.3 Frame Keberanian Rokok merupakan produk yang mayoritas dikonsumsi oleh pria di Indonesia. Rokok telah dilabeli sebagai produk yang berbahaya untuk dikonsumsi manusia, namun banyak orang yang tidak mengacuhkan imbauan tersebut dan tetap mengonsumsi rokok sebagai rutinitas sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa sifat yang tergambar dari perokok adalah sifat berani karena perokok berani mengonsumsi rokok yang telah dilabeli sebagai produk berbahaya untuk dikonsumsi. Maka dari itu, banyak sekali slogan iklan rokok yang menonjolkan sifat berani untuk mempromosikan rokok. Berani dalam KBBI berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya kesulitan. Berani identik dengan sifat gagah dan maskulin. Perhatikan beberapa slogan iklan rokok berikut ini SURYA 12 Selera Pemberani Dalam slogan iklan rokok SURYA 12 yang berupa tulisan Selera Pemberani, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut 11

12 Selera Pemberani Rokok merupakan selera dari seorang yang memiliki sikap pemberani Rokok menyimbolkan sikap berani Orang yang belum pernah merokok merupakan ciri orang penakut Rokok Surya 12 dilabeli sebagai selera seorang pemberani KEBERANIAN Slogan iklan rokok tersebut menunjukkan bahwa Surya 12 merupakan selera seorang pemberani. Pemberani merupakan sifat yang dianggap positif dalam pikiran masyarakat dan penulis slogan memanfaatkan hal tersebut untuk mengunggulkan produk rokok. GUDANG GARAM MERAH Nyalakan Merahmu Dalam slogan iklan rokok Gudang Garam yang berupa tulisan Nyalakan Merahmu!, dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Nyalakan Merahmu! Warna merah merupakan lambang dari sifat berani Keberanian harus ditanamkan pada diri setiap orang Wadah pembungkus rokok Gudang Garam berwarna merah Orang yang merokok rokok Gudang Garam merupakan orang yang memiliki sifat berani KEBERANIAN 12

13 Salah satu frame pada slogan Nyalakan Merahmu! adalah frame keberanian. Merah menggambarkan sifat berani. Slogan tersebut merupakan kalimat direktif, yakni untuk menyalakan merahmu yang dalam latar belakang pengetahuan merupakan gambaran keberanian. Sedangkan jika dikaitkan dengan rokok, wadah rokok Gudang Garam berwarna merah sehingga penulis slogan menginginkan pembaca slogan untuk merokok rokok Gudang Garam yang disimbolkan dalam slogan dengan kata merah. SURYA 12 Taklukkan Tanntanganmu Dalam slogan iklan rokok SURYA 12 yang berupa tulisan taklukkan tantanganmu dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Taklukkan Tantanganmu Orang yang berhasil menghadapi sebuah tantangan merupakan seorang yang pemberani Merokok merupakan aktivitas yang penuh dengan tantangan Orang merokok berarti orang yang mampu menaklukkan sebuah tantangan Rokok merupakan suatu yang menantang KEBERANIAN Slogan iklan tersebut menggambarkan sebuah seruan untuk menaklukkan tantangan dengan merokok karena merokok sampai saat ini merupakan kegiatan yang dianggap berbahaya, tabu, dan dilarang oleh beberapa pihak. Hal tersebut yang mengakibatkan pembuat slogan membuat pemikiran bahwa dengan merokok akan menjadi orang yang pemberani, yang berhasil menaklukkan tantangan. 13

14 SAMPOERNA EXCLUSIVE Berani Coba Rasa Baru Dalam slogan iklan rokok Sampoerna Exclusive yang berupa tulisan Berani coba rasa baru dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Berani Coba Rasa Baru Rokok Sampoerna Exclusive merupakan rokok yang mempunyai rasa baru dan berbeda dengan rokok lain Suka mencoba adalah sikap dari seorang pemberani Berani mencoba berarti siap untuk menerima konsekuensi KEBERANIAN Slogan tersebut menunjukkan bahwa produk rokok Sampoerna Exclusive telah dibuat dengan rasa baru yang berbeda dengan rokok-rokok lain. SAMPOERNA EXCLUSIVE Nyalakan Nyali Dalam slogan iklan rokok Sampoerna Exclusive yang berupa tulisan Nyalakan nyali dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Nyalakan nyali Merokok merupakan kegiatan yang bernyali Rokok disimbolkan sebagai nyali seseorang Orang yang merokok berarti orang yang memiliki nyali Orang yang memiliki nyali merupakan orang yang pemberani KEBERANIAN 14

15 Rokok disimbolkan sebagai nyali dalam slogan iklan tersebut. Konstruksi nyalakan nyali berarti menyalakan rokok. Nyali dalam KBBI berarti orang yang mempunyai keberanian. 2.4 Frame Semangat Semangat dalam KBBI berarti kekuatan berupa kegairahan batin, nafsu untuk bekerja dan berjuang, dan sesuatu yang memberi motivasi, menggiatkan, membangkitkan kebenaran. Slogan dalam iklan rokok memuat konstruksi yang bersifat memotivasi seseorang. Hal itu dapat digambarkan terdapat unsur semangat dalam slogan iklan rokok. DJARUM COKLAT Hidup Berkarya Hidup Puas Dalam slogan iklan rokok Djarum Coklat yang berupa tulisan Hidup berkarya Hidup puas dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Hidup Berkarya Hidup Puas Hidup harus berkarya, agar mencapai kepuasan Diperlukan semangat untuk berkarya dalam hidup Rokok Djarum Coklat merupakan sebuah karya yang memuaskan Berkarya menandakan seseorang hidup SEMANGAT Dalam slogan dapat diasumsikan bahwa Djarum Coklat adalah sebuah karya yang berbeda dengan rokok-rokok lain, yang tentunya lebih memuaskan. 15

16 LA Lights Gerak Lebih Cepat Dalam slogan iklan rokok LA yang berupa tulisan Gerak Lebih Cepat dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Gerak Lebih Cepat Hari kerja harus diselingi oleh kegiatan merokok Merokok akan melancarkan saat melakukan pekerjaan Dengan merokok, bekerja akan lebih semangat dan bergerak cepat SEMANGAT Salah satu frame dalam slogan Gerak Lebih Cepat adalah frame semangat. Di dalam ilustrasi, terdapat tulisan hari kerja yang menujuk pada angka 100. Jika dikaitkan dengan dengan slogan, akan terbingkai sebuah konsep yakni semangat untuk bekerja. SURYA SLIMS Perubahan Itu Perlu! Dalam slogan iklan rokok SURYA SLIMS yang berupa tulisan Perubahan Itu Perlu! dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Perubahan Itu Perlu! Perubahan itu membutuhkan perjuangan Semangat untuk berjuang dibutuhkan dalam melakukan perubahan Rokok Surya Slims mengalami perubahan dari sebelumnya. Perubahan diperlukan dalam kehidupan SEMANGAT 16

17 Unsur semangat yang terdapat dalam slogan tersebut adalah kegairahan untuk melakukan sebuah perubahan. Dalam konteks tersebut, pembuat slogan ingin menyampaikan bahwa produk rokok Surya Slim telah mengalami perubahan, baik bentuk maupun rasa dan kualitas, dari yang sebelumnya. STAR MILD Bikin Hidup Lebih Hidup Dalam slogan iklan rokok Star Mild yang berupa tulisan Bikin Hidup Lebih Hidup dapat dimaknai dengan membangun konstruksi kebahasaan berdasarkan latar belakang pengetahuan sebagai berikut Bikin Hidup Lebih Hidup Hidup dengan semangat membuat kita dapat menemukan makna hidup yang sebenarnya Merokok membuat sensasi yang lebih dalam hidup SEMANGAT Slogan tersebut mengandung isi bahwa dengan merokok, akan membuat hidup menjadi tidak biasa. Bikin Hidup Lebih Hidup di sini menggambarkan suatu upaya untuk mencoba hal baru yang membuat diri semakin tertantang dan bersemangat. Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan kerja keras. 3. KESIMPULAN Berdasarkan beberapa data slogan iklan rokok yang sudah dianalisis di atas dapat disimpulkan bahwa frame pada slogan iklan rokok cenderung mengandung sifat-sifat positif dan identik dengan laki-laki. Contohnya, frame maskulinitas, kesetiakawanan, keberanian, dan semangat dalam bekerja. Hal tersebut disebabkan karena penjualan rokok memiliki target konsumen pria. Dalam budaya Indonesia, rokok merupakan produk yang banyak dinikmati oleh 17

18 pria dibandingkan wanita. Ada beberapa pemikiran yang menganggap merokok merupakan kegiatan yang menunjukkan sifat kepriaan seseorang. Pandangan seperti itu yang menyebabkan perokok pemula banyak dialami saat remaja, saat kondisi jiwa masih labil dan dapat dengan mudah dipengaruhi. Remaja laki-laki cenderung lebih luas pergaulannya dibandingkan remaja perempuan. Hal itulah yang menyebabkan konsumen rokok di Indonesia lebih didominasi oleh pria dibandingkan wanita dan sudah terdapat risetnya. Oleh sebab itu, slogan rokok mengandung frame yang cenderung mengandung unsur sifat-sifat pria dalam latar belakang pengetahuan pembuat slogan iklan rokok karena konsumen rokok di Indonesia mayoritas pria. Slogan iklan tersebut berisikan konstruksi bahasa yang bersifat persuasif yang menyebabkan timbulnya stimulus dari konsumen, pria khususnya, untuk membeli rokok karena pikirannya dipengaruhi oleh makna dalam konstruksi slogan tersebut. 18

19 DAFTAR PUSTAKA Arimi, Sailal Linguistik Kognitif: Sebuah Pengantar. Yogyakarta:A.com Press. Musyayyab, Imam Metafora Konseptual, Perspektif, dan Frame pada Ekspresi Permintaan Maaf: Studi Kasus atas Diskusi Indonesian Lawyers Club 50 Tahun G30s/Pki: Perlukah Negara Minta Maaf? (Kajian Linguistik Kognitif). Skripsi. (Tidak Terbit). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. 19

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai penyampai pesan produsen mengenai suatu produk tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada dasarnya, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat bahasa saling mengerti. Bahasa dan masyarakat adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Gaya hidup masyarakat saat ini sangat dekat dengan rokok. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak sekarang juga sudah banyak yang mengkonsumsi rokok. Menurut

Lebih terperinci

Perlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang. semakin maju dan berkembang, yang menimbulkan adanya perubahan dalam

Perlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang. semakin maju dan berkembang, yang menimbulkan adanya perubahan dalam BAB PENDAHULUAN I I BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang seiring dengan beijalannya waktu. Banyak ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian semakin akrab oleh khalayak, khalayak disini juga menjadi saksi atas perkembangan teknologi di dunia pertelevisian saat ini. Tentunya

Lebih terperinci

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET. VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET www.rokokzone.com SKRIPSI Disusun Untuk Mencapai Galar Sarjana SI Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk menyebabkan setiap perusahaan harus dapat memberikansuatu strategi yang berbeda dari perusahaan lain

Lebih terperinci

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia secara garis besar memang belum benar-benar pulih sejak terjadi krisis moneter sekitar tujuh tahun yang lalu, hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut melakukan berbagai upaya untuk meraih pangsa pasar konsumen. Konsumen yang

Lebih terperinci

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok memang sangat identik dengan pria. Tetapi tidak menutup kemungkinan seorang wanita bisa saja merokok. Jika seorang wanita merokok, khusus seorang gadis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Perusahaan berusaha membuat suatu produk

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan analisa dua jalur : 4.1.1. Komposisi Responden Antara Segmen Mahasiswa Dan Pekerja Dari komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan serba tidak pasti menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Setiap perusahaan dalam industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam 1 BAB I PENDAHULUAN C. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam tujuan, baik untuk tujuan perdagangan, mengumumkan kehilangan sesuatu, dan sebagainya. Iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus meraih laba.

BAB I PENDAHULUAN. guna memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus meraih laba. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas saat ini membuat persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi dapat terjadi kapanpun, dan dimana saja. Komunikasi yang terjadi dapat bersifat verbal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian 84 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah. Pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan rokok gudang garam yang menawarkan produknya ke pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal ini menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran bahasa sebagai salah satu alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang. cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang. cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan senantiasa terjadi terus menerus dalam proses perkembangan suatu negara yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rokok dan perokok bukan suatu hal yang baru didunia ini, tetapi telah ada sejak lama. Di Indonesia, rokok sudah menjadi barang yang tidak asing dan sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merokok adalah suatu budaya yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

I. PENDAHULUAN. Merokok adalah suatu budaya yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok adalah suatu budaya yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Hampir seluruh lapisan masyarakat mengkonsumsi rokok, baik kaya, miskin, tua, muda, hampir

Lebih terperinci

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan baru dan jenis atau

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan baru dan jenis atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri rokok di Indonesia cukup menggairahkan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan baru dan jenis atau merek yang beredar di pasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa muncul dan diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor

Lebih terperinci

REPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI GELAR DI TELEVISI

REPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI GELAR DI TELEVISI REPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI GELAR DI TELEVISI (Studi Semiotik Representasi Kreativitas Dalam Iklan Rokok A Mild Versi Gelar di Televisi) SKRIPSI Oleh : HIDAYANA SASKIA 0843010048

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan perolehan devisa, baik dari sektor migas maupun dari sektor non migas. Namun dengan semakin menipisnya sumber

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula BAB 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISA MANAGEMENT STRATEGY PT.GUDANG GARAM, TBK. Oleh : Iyan Gustiana Staf Dosen Sistem Informasi UNIKOM

ANALISA MANAGEMENT STRATEGY PT.GUDANG GARAM, TBK. Oleh : Iyan Gustiana Staf Dosen Sistem Informasi UNIKOM ANALISA MANAGEMENT STRATEGY PT.GUDANG GARAM, TBK Oleh : Iyan Gustiana Staf Dosen Sistem Informasi UNIKOM Likmis2@gmail.com ABSTRAK PT. Gudang Garam merupakan produser rokok kretek terbesar di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak Perusahaan yang maju dan berkembang berusaha untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide bagi pemasaran produknya. Tujuan dari kegiatan perusahaan dengan

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh: INDIAH CAHYANI A 310 090 020 PENDIDIKAN BAHASA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak ditemukan di supermarket, warung, asongan, ataupun di toko makanan. Permen Kis menawarkan produk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu menginginkan kehidupan yang bahagia dan tubuh yang ideal. Harapan ini adalah harapan semua wanita di dunia, tetapi kenyataannya tidak semua wanita memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan wajah identik bagi para wanita saja, namun saat ini para pria mulai menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Berbagai macam produk perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan jumlah 253.609.643 (Detik, 2014, para. 5) tentu saja menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan industri rokok di Indonesia saat ini terlihat semakin besar, ini terlihat dari semakin besarnya penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok dari tahun ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunduran industri rokok di negara barat memberikan dorongan kepada industri tembakau untuk mencari konsumen baru di negara-negara termiskin di dunia. Fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang

BAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena pada orang masa kini, saat ini sudah begitu meluas dan semakin meningkat dari tahun ke tahun disemua kalangan baik laki-laki atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghisap tembakau merupakan hal kebiasaan telah dikenal sejak lama

BAB I PENDAHULUAN. Menghisap tembakau merupakan hal kebiasaan telah dikenal sejak lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghisap tembakau merupakan hal kebiasaan telah dikenal sejak lama dimuka bumi. Sejak dulu bangsa yang dikenal sebagai bangsa penghisap tembakau yaitu bangsa Indian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alasan mengapa merokok menjadi sesuatu yang pro dan kontra di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Alasan mengapa merokok menjadi sesuatu yang pro dan kontra di kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat, sebagian orang memandang merokok lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Menurut pandangan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang kita telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan berkembang pesatnya teknologi. Perkembangan teknologi ini juga membawa dampak

Lebih terperinci

AKTIFITAS REMAJA DALAM RUANG ROKOK (Melihat Kehadiran Rokok Dalam Kehidupan Remaja Sehari-hari) Oleh: Alfarabi S.Sos

AKTIFITAS REMAJA DALAM RUANG ROKOK (Melihat Kehadiran Rokok Dalam Kehidupan Remaja Sehari-hari) Oleh: Alfarabi S.Sos AKTIFITAS REMAJA DALAM RUANG ROKOK (Melihat Kehadiran Rokok Dalam Kehidupan Remaja Sehari-hari) Oleh: Alfarabi S.Sos Data Perokok Remaja di Indonesia Dari Total Perokok di Indonesia, 30% diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ogawa (dalam Triyanti, 2006) dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi dewasa ini merokok disebut sebagai tobacco

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebiasaan merokok sudah meluas di semua kelompok masyarakat di Indonesia. Jumlah perokok cenderung meningkat terutama di kalangan anak dan remaja, yang mungkin

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai

BAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di perusahaan rokok yang semakin pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai dari kalangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN 2.1. Pengertian Tindak Tutur Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan pengaruh yang besar di bidang filsafat dan lingustik. Gagasannya yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Bedasarkan tujuan penelitian serta pembahasan dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja PT HM Sampoern, Tbk sangat baik dan jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya. Siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya. Perkembangan zaman juga mempengaruhi. perkembangan media massa. Dimana media massa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya. Perkembangan zaman juga mempengaruhi. perkembangan media massa. Dimana media massa merupakan alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting, terutama dalam proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN. Nadira Artantie.

PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN. Nadira Artantie. PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN Nadira Artantie (nadiraart@yahoo.co.id, 105020200111061@students.ub.ac.id) Menurut (Sumarwan: 2003) menyebutkan : Kelompok referensi (reference

Lebih terperinci

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Research Report http://repository.ekuitas.ac.id Internal Research 2016-01-08 Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Mengenai Aktivitas Penjualan. No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan

Daftar Pertanyaan. Mengenai Aktivitas Penjualan. No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan Daftar Pertanyaan Mengenai Aktivitas Penjualan No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan 1 Apakah fungsi penjualan dilakukan oleh bagian penjualan? 2 Apakah bagian penjualan tersebut dibagi lagi kedalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum. 1 ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN Oleh Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penanda

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak terlupakan karena penuh dengan kegembiraan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN I. Karakteristik Responden No responden : TAHUN 2012 Nama : Kelas : Umur : Uang saku : Tanggal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap citra perusahaan PT. Gudang Garam Tbk pada mahasiswa Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan jaman tidak akan pernah lepas dari pembangunan baik fisik

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan jaman tidak akan pernah lepas dari pembangunan baik fisik BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman tidak akan pernah lepas dari pembangunan baik fisik maupun non-fisik, dalam hal ini seeara tidak langsung akan berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian akibat rokok adalah 4 juta jiwa pertahun yang 500.000 diantaranya adalah perempuan. Data Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejak rokok mild diperkenalkan oleh PT HM Sampoerna dengan merek dagang Sampoerna A Mild pada tahun 1989, pangsa pasar rokok jenis ini berkembang dengan

Lebih terperinci

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu cara manusia untuk menyampaikan pemikiran dan perasaannya. Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa untuk bertutur. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai sangat tinggi. Hal ini terlihat dari manfaat bahasa yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik 68 BAB IV KESIMPULAN Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik (ekonomi) merupakan konsep kesetaraan gender. Perempuan tidak selalu berada dalam urusan-urusan domestik yang menyudutkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha tidak lepas dari persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk mempertahankan kredibilitas perusahaan yang telah lama berdiri dari munculnya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.876, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Iklan. Kemasan. Produk Tembakau. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Djarum Super MLD 4.1.1 Profil PT. Djarum PT. Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Gencarnya promosi rokok banyak menarik perhatian masyarakat. Namun bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampoerna A Mild adalah perintis rokok mild di Indonesia sejak awal tahun 90-an. Perusahaan ini telah bekerja keras untuk mempromosikan dan mengedukasi

Lebih terperinci

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan formal yang bertujuan untuk mempersiapkan dan mengasah keterampilan para siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian, BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian, batasan masalah, dan rumusan masalah. Selanjutnya, dipaparkan pula tujuan dan manfaat penelitian. Pada bagian berikutnya

Lebih terperinci