BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.
|
|
- Handoko Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam masyarakat. Rubrik yang ada di dalam media massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit. Clekit yang arti harfiahnya adalah rasa sakit karena cubitan atau gigitan serangga. Fungsi Clekit sebagai opini berbentuk visual adalah mengingatkan khalayak masyarakat dan pemerintah bahwa di sekitar mereka terdapat fenomena yang layak dibahas bersama. Clekit muncul secara periodik di Jawa Pos mulai bulan Oktober 1994 satu kali seminggu yaitu hari sabtu, namun pada perkembangannya Clekit hadir secara periodik tiga kali dalam satu minggu yaitu di hari selasa, kamis, dan sabtu. Kemunculan tiga kali dalam satu minggu itu sejak bulan Januari 1997 sampai sekarang. Clekit merupakan opini redaksi media Jawa Pos yang dituangkan dalam bentuk gambar yang menggambarkan permasalahan bangsa ini, baik masalah sosial, politik, ekonomi, budaya bahkan musibah yang sedang dialami oleh masyarakat. Isi pesan dari gambar tersebut biasanya digunakan untuk mengkritik kebijakan, langkah pemerintah atau lembaga dalam menyelesaikan suatu 1
2 permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Tentu saja kritik yang diopinikan media tersebut merupakan kritik yang membangun dan ditujukan kepada arah perbaikan kepada semua pihak yang bersangkutan. Segmen karikatur Clekit pada Koran Jawa Pos lebih berani dalam mengkritisi persoalanpersoalan sosial yang sedang terjadi. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karikatur digunakan dalam rubrik opini dengan tujuan lebih menarik minat pembaca untuk membaca pada rubrik ini. Hal ini dipertegas oleh pendapat Pramoedjo (2005:13) bahwasannya wujud karikatur mengandung tanda-tanda komunikatif, dan lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Menurut Djoyosuroto (2005: 70) mengatakan kajian semiotik adalah kajian yang bertolak dari pandangan bahwa semua yang terdapat dalam karya sastra merupakan lambang-lambang atau kode-kode yang mempunyai arti/makna tertentu. Hal itu diperkuat oleh pendapat Sobur (2002: 145) yang menyatakan bahwa kajian semiotika dipakai untuk mencari makna yang laten/konotatif. Menurut taksonomi Peirce (dalam Bimantoro, 2005) dalam semiotika, terdapat elemen-elemen semiotika, yaitu tanda, intertpretan, dan obyek. Tanda yaitu tanda yang dapat dilihat yaitu tanda itu sendiri. Objek adalah sesuatu yang ditunjukkan/diwakili oleh tanda, sedangkan interpretan adalah tanda lain dalam pikiran penerima tanda (sebagai makna). Elemen-elemen tersebut terdapat relasi. 2
3 Salah satunya yaitu tanda yang dikaitkan dengan objek yang menghasilkan ikon, simbol dan indeks. Ikon adalah tanda yang sedemikian rupa sebagai kemungkinan, tanpa sebuah denotatum (benda), tetapi dapat dikaitkan dengannya, peta dan foto (terdapat kemiripan atau persamaan antara tanda dan denotatumnya). Elemen kedua, yaitu indeks yang berarti sebuah tanda yang dalam hal corak tandanya tergantung pada adanya sebuah denotatum. Hubungan antara keduanya bersebelahan, misalnya pada asap berarti api. Elemen yang ketiga adalah simbol atau lambang yang berarti antara tanda dan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, misalnya anggukan kepala yang berarti tanda persetujuan. Ikon ditandai dengan kemiripan dengan objek sehingga dapat di lihat, indeks ditandai dengan hubungan sebab akibat sehingga dapat dikenali, sedangkan simbol ditandai dengan kesepakatan sehingga harus di pelajari. Zoest (1993: 23-24). Pembaca lebih dituntut teliti dan banyak menafsirkan gambar yang ada dari sebuah karikatur. Dengan melihat karikatur tidak hanya gambar saja yang dibahasakan akan tetapi pesan yang disampaikan. Begitu pula dengan bentukbentuk yang bermacam-macam tentunya ada makna yang tersirat. Sebagai bahan kajian bandingan, penelitian yang membahas tentang analisis semiotika pernah dibahas dalam skripsi Andi Caturisma (2008) Analisis Semiotika Karikatur Oom Pasikom Harian Kompas sebagai media kritik sosial. Hasil rumusan masalah pertama yang ada dalam penelitian ini adalah makna tanda di dalam karikatur untuk menampilkan bagaimana situasi politik yang terjadi di 3
4 Indonesia dan penggambaran kritik politiknya yaitu kehidupan politik disajikan untuk mengkritisi realita dampak ketidakstabilan sosial. Ideologi yang diselipkan dalam kritik sosial pada karikatur menyiratkan kebutuhan rakyat akan pemerintah yang dapat bertanggung jawab dan perhatian kepada nasib rakyat di garis kemiskinan dan penggambaran kritik sosialnya yaitu realita sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hasil rumusan masalah yang kedua Karikatur bertema perorangan pribadi, tokoh-tokoh yang dijadikan karikatur digambarkan berdasarkan ciri khas bentuk tubuh, latar belakang, jabatan, kegemaran ataupun, sifat dan sikap pribadi dari tokoh tersebut dan penggambaran kritik dalam karikatur bertema perorangan pribadi lebih kepada kritik langsung kepada tokoh masyarakat ataupun orang terkenal yang dikarikaturkan Penelitian di atas memiliki kaitan dengan penelitian yang saat ini dilakukan oleh peneliti. Peneliti lebih fokus pada analisis semiotik pada rubrik opini khususnya karikatur Clekit yang terdapat dalam media massa cetak Jawa Pos, sehingga penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana penggunaan indeks, ikon, simbol dalam karikatur Clekit, ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu bahasa khususnya yang terkait dengan bidang linguistik. Peneliti berusaha mengungkap tanda-tanda yang terdapat dalam karikatur Clekit, di lihat dari sudut teks dan konteks dalam analisis semiotika. Peneliti akan mengkaji tentang indeks, ikon, dan simbol yang terdapat pada karikatur Clekit yang ada pada media massa cetak Jawa Pos. 4
5 Jawa Pos karena merupakan salah satu media yang memberikan porsi idealis termasuk pula pada visinya selalu ada yang baru sekaligus menjadi merek dagang Jawa Pos yang membidik pasar kelas menengah. Media massa Jawa Pos merupakan salah satu saluran komunikasi politik di Indonesia setelah era reformasi, relitas media dapat dilakukan dengan berbagai macam cara disamping menggunakan bahasa tulis sebagai media utama penyampaian informasi, juga dapat menggunakan dengan memaknai gambar kartun. Sebagai koran nasional Jawa Pos meliputi hampir seluruh kota di Indonesia dan selalu menjadi pemimpin di pasaran (market leader). Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti mengangkat permasalahan tentang Kajian Semiotika Pada Karikatur Clekit Jawa Pos Edisi Mei-Juni Fokus Penelitian Aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah semiotika. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Pendapat ini dikemukakan oleh tokoh semiotika yaitu Charles Sanders Piece. Charles Sanders Peirce mengatakan bahwa tanda-tanda memungkinkan kita untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Berdasarkan interpretant tanda (sign, representamen) dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Selain itu Peirce mengadakan klasifikasi tanda. 5
6 Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. 1.3 Batasan Penelitian Mengingat luasnya permasalahan yang ada dan keterbatasan pada peneliti, maka masalah yang diteliti perlu dibatasi. Dari segi media massa cetak dibatasi pada Jawa Pos pada rubrik karikatur Clekit yang terbit pada edisi bulan Mei-Juni Teori semiotika yang dipakai pada penelitian ini adalah teori Charles Sanders Pierce yaitu mengenai ikon, indeks dan simbol. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan topik penelitian yang difokuskan pada semiotika maka dapat dirumuskan, masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimanakah penggunaan indeks karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 2) Bagaimanakah penggunaan ikon karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 3) Bagaimanakah penggunaan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 1.5 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan penelitian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 6
7 a. Tujuan Umum Tujuan umum yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan indeks, ikon, dan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni b. Tujuan Khusus Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan khusus penelitian ini untuk : 1) Mendeskripsikan penggunaan indeks karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni ) Mendeskripsikan penggunaan ikon karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni ) Mendeskripsikan penggunaan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua lapisan yang berada dalam lingkup Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teoritis dan praktis. a. Secara Teoretis Secara teoretis penelitian ini memberikan penjelasan sistematis tentang analisis semiotika pada karikatur Clekit pada media massa cetak Jawa Pos dan memberikan manfaat kepada pembaca. 7
8 b. Secara Praktis Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang semiotik. 1.7 Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran, maka peneliti memberikan penegasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. a. Karikatur Karikatur adalah penyajian atau penggambaran seseorang, suatu contoh atau suatu kegitan dalam keadaan terdistorsi, biasanya dalam suatu penyajian yang diam yang dibuat berlebihan dari gambar-gambar binatang, burung, sayursayuran yang menggantikan bagian-bagian dari benda hidup atau persamaanya dengan kegiatan binatang yang diberi muatan pesan yang bernuansa kritikan atau usulan terhadap seseorang atau suatu permasalah (Sibarani, 2001: 10) b. Clekit Clekit merupakan opini redaksi media Jawa Pos yang dituangkan dalam bentuk gambar karikatur yang menggambarkan berbagai permasalaan bangsa ini, baik masalah sosial, politik, ekonomi, budaya bahkan musibah yang sedang dialami masyarakat. Isi pesan dari gambar tersebut biasanya digunakan untuk mengkritik kebijakan, atau langkah pemerintah atau lembaga dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat luas. Tentu saja kritik yang diopinikan media tersebut tentu 8
9 kritik yang membangun, kritik yang ditujukan ke arah perbaikan kepada semua pihak yang bersangkutan (Siregar Ashadi, 1995:28). c. Jawa Pos Media yang memberikan porsi idealis termasuk pula pada visinya selalu ada yang baru dan merupakan alat komunikasi kelas menengah. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, pendapatan Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, upahnya hanya tinggal eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. d. Indeks Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat yang langsung mengacu pada kenyataan. indeks merupakan tanda yang memiliki kaitan fisik, eksistensial, atau kausal di antara representamen dan objeknya sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang mejadikannya tanda jika objeknya dihilangkan atau dipindahkan. Indeks dapat berupa hal-hal semacam zat atau benda material, asap (asap adalah indeks dari adanya api) (Sobur, 2003:126). 9
10 e. Simbol Simbol adalah sebuah tanda di mana hubungan antara sigfnifier dan signified semata-mata adalah masalah konvensi, kesepakatan atau peraturan. Unsur bahasa yang bersifat arbitrer dan konvensional yang mewakili hubungan objek dan signifikasinya. Simbol merupakan tanda yang representamennya menunjuk kepada objek tertentu tanpa motivasi (unmotivated) simbol terbentuk melalui kovensi-konvensi atau kaidah-kaidah tanpa adanya kaitannya langsung diantara representamen dan objeknya, yang dikatakan sebagai sifat tanda yang arbitrer. (Van Zoest, 1996:23) f. Ikon Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan dan berbentuk alamiah. Ikon merupakan tanda yang didasarkan pada keserupaan atau kemiripan di antara representamen dan objeknya, Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup citra-citra realistis seperti pada foto atau lukisan, melainkan juga pada grafis, skema, peta geografis, persamaan-persamaan matematis, bahkan metafora (Sobur, 2003:126). 10
BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni lukis merupakan bagian dari seni rupa yang objek penggambarannya bisa dilakukan pada media batu atau tembok, kertas, kanvas, dan kebanyakan pelukis memilih
Lebih terperinciKAJIAN SEMIOTIKA PADA KARIKATUR CLEKIT JAWA POS EDISI MEI-JUNI 2012
KAJIAN SEMIOTIKA PADA KARIKATUR CLEKIT JAWA POS EDISI MEI-JUNI 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Oleh: ALEK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang
Lebih terperinciALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG
ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki nilai seni kesusastraan yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan katanya. Puisi
Lebih terperinciPEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT
PEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT St. Victor Marulitua L. Tobing (1) (1) Dosen Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Email: vict.tobing@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat Kualitatif. Metode ini adalah meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu bagaimana komunikasi narsisme agnezmo direpresentasikan dalam akun instagram @Agnezmo. Maka penelitian
Lebih terperinciSemiotika, Tanda dan Makna
Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada
Lebih terperinciNIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika
Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk memperkuat dan mengubah kognisi dalam menciptakan sejumlah makna-makna konotatif. Namun bahasa tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS
KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos Kontroversi Pencoretan Gedung DPR Edisi Sabtu,
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan tulisan yang berisi fakta dari suatu peristiwa. Hal ini menyebabkan surat kabar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan
Lebih terperinci!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Charles Sander Pierce. Alasan peneliti menngunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi media massa mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum serta berbagai informasi kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna
Lebih terperinciMAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.
ANALISIS SEMIOTIKA MAKSUD DAN TUJUAN Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak. Menganalisis sajak itu bertujuan memahami makna sajak SEMIOTIKA TOKOH SEMIOTIKA XXX PUISI
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL KARIKATUR CLEKIT KEBOHONGAN PEMERINTAH
KRITIK SOSIAL KARIKATUR CLEKIT KEBOHONGAN PEMERINTAH (Studi Semiotik Kritik Sosial Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos Kebohongan Pemerintah Edisi Sabtu, 15 Januari 2011) SKRIPSI oleh : FACHRIR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan terbukanya gerbang kebebasan pers yang mulai dinikmati oleh para wartawan pada penghujung tahun 1990-an, saat ini media massa lebih leluasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang tidak dapat menggunakan
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Interpretasi Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semenjak tumbangnya rezim orde baru media massa terus berkembang hingga di era demokrasi saat ini. Berbagai jenis media massa telah tumbuh dan berkembang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam bidang komunikasi sudah sampai pada tingkat modernisasi dan kecanggihan media-media komunikasi. Bangsa Indonesia termasuk salah satu Negara
Lebih terperincimengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media
Bab 6 Kesimpulan Pada dasarnya tulisan ini ingin melihat suatu perubahan untuk mewakili hal-hal lain yang berkaitan. Hal yang dimaksud disini adalah keingintahuan mengenai perubahan representasi kartun
Lebih terperincitersebut misalnya drama, cerpen, puisi, dan novel (Waluyo dan Soliman, oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sastra merupakan karya imajinasi yang menggambarkan kehidupan bermasyarakat yang dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat. Hasil dari
Lebih terperinciPEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA
PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode Analisis Semiotik dengan paradigma konstruktivitis. Yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian, peneliti menggunakan paradigma kritis. Hal ini dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Kepustakaan yang relevan ialah salah satu cara untuk mendapatkan referensi yang lebih tepat dan sempurna tentang informasi atau data yang ingin kita teliti.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualtatif.penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinci43 Pengertian Paradigma selanjutnya dijelaskan :Penulisan menggunakan paradigma konstruksivis untuk mengetahui pendapat para komunitas maupun penikmat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT LPI VS PSSI DI HARIAN JAWA POS
PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT LPI VS PSSI DI HARIAN JAWA POS (Studi semiotika tentang pemaknaan karikatur editorial Clekit LPI vs PSSI edisi 8 Januari 2011 di Harian Jawa Pos) SKRIPSI Oleh: SURAIDA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI SKRIPSI
PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Versi "Koalisi Oposisi" Pada Harian Jawa Pos Edisi 6 Februari 2010) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah memperoleh sedikit gambaran tentang kerangka berpikir ilmiah, kita memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian ilmiah.43
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mendukung seluruh data-data yang terkumpul pada saat penelitian dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Untuk mendukung seluruh data-data yang terkumpul pada saat penelitian dan sebagai acuan dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan serangkaian
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM SKRIPSI
PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari 6 Februari 2011 ) SKRIPSI O l e h : RISTA VIVIN NURRITA 0643010312
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah sebuah hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini pun menjelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Foto jurnalistik sangat penting dalam menunjang pemberitaan dalam sebuah situs media online maupun surat kabar dan media lainnya. Seorang fotografer mempunyai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai metode penelitian. Adapun dalam metode penelitian ini berisi tentang jenis
50 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ketiga dari rangkaian lima bab penulisan tesis ini akan diuraikan mengenai metode penelitian. Adapun dalam metode penelitian ini berisi tentang jenis penelitian, data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paragdima Sebuah tontonan akan menjadi daya tarik tersendiri jika memiliki jalan cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas imajinatif. Secara garis besar dibedakan atas sastra lisan dan tulisan, lama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah berbagai bentuk tulisan, karangan, gubahan, yang didominasi oleh aspek-aspek estetis. Ciri utama yang lain karya sastra adalah kreativitas imajinatif.
Lebih terperinci(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos) SKRIPSI
PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos) SKRIPSI Oleh : Irma Sofianti NPM : 0843010067
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koentjaraningrat (2004:5-8) menyatakan bahwa kebudayaan itu mempunyai tiga. berpola dari manusia dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koentjaraningrat (2004:5-8) menyatakan bahwa kebudayaan itu mempunyai tiga wujud : a. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,
Lebih terperinciKajian Semiotik Huruf dan Aksara
Kajian Semiotik Huruf dan Aksara Huruf sebagai bagian dari sistem Tanda Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun kata lalu kalimat. Rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism). Konstruktivisme beranggapan bahwa dunia dikonstruksi (constructed) dan bukan diterima
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Yang merupakan suatu bentuk penelitian untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon ( dalam Moleong, 2004: 49 ), Paradigma adalah cara mendasar untuk persepsi berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciREPRESENTASI KELAMBATAN KERJA
REPRESENTASI KELAMBATAN KERJA (Studi Semiotik Representasi Kelambatan Kerja Dalam Karikatur 100 Hari Pemerintahan SBY-Budiono Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinciSEMIOTIKA #2. C.S. Pierce
SEMIOTIKA #2 C.S. Pierce REVIEW - SAUSSURE - TANDA (SIGN) PENANDA (SIGNIFIER) PETANDA (SIGNIFIED) SEMIOTIKA PIERCE SEMIOTIK ilmu memadukan entitas yang disebut sebagai representamen dengan entitas lain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mencari informasi tentang keadaan disekitarnya. Komunikasi digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain, maka dari itu manusia selalu berusaha untuk berinteraksi dengan orang lain dan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukan kajian pustaka. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. latar dan individual secara holistic yang disebut denga kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN Untuk mengungkapkan rialitas sosial yang ada, maka seseorang harus menggunakan berbagai jenis metodelogi penelitian, dengan melalui sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Untuk memperjelas dan memantapkan ruang lingkup permasalahan, sumber data, dan kerangka teoretis penelitian ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kalangan yang berisi kepribadian yang dipegang saat menjalankan sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Dari situ lambang negara juga dapat diartikan sebagai indentitas suatu kalangan yang berisi kepribadian
Lebih terperinciPEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.
PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI Oleh : Wicaksono Harumbintoro NPM. 0643010211 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR SURAT KABAR KOMPAS
PEMAKNAAN KARIKATUR SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas Kontroversi Hubungan Indonesia - Malaysia Edisi Sabtu, 4 September 2010) S K R I P S I oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinci