BAB IV HASIL. PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi merupakan. dengan teknologi modern. Produk mobil yang dihasilkan oleh PT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL. PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi merupakan. dengan teknologi modern. Produk mobil yang dihasilkan oleh PT."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL A. Gambaran Umum Proses Kerja PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi merupakan perusahaan internasional di bidang manufaktur yaitu pembuatan mobil Suzuki dengan teknologi modern. Produk mobil yang dihasilkan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi yaitu APV, Swift, Ertiga, Karimun dan lain-lain. Proses pembuatan mobil ini dilalui dengan 5 tahapan yaitu pressing, welding, painting, assembling dan final inspection. Pembuatan mobil di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi menggunakan mesinmesin canggih yang di dapat dari luar negeri. Selain menggunakan mesin dan tenaga manusia PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi juga menggunakan robot untuk membantu proses produksinya. Sehingga pekerjaan yang sulit dilakukan oleh tenaga kerja atau pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan dapat dihindari dan tenaga kerja akan mendapatkan derajat keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Alat bantu kerja yang telah disediakan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi memiliki manfaat yang sangat besar untuk membantu dan memudahkan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya setiap hari. Alat bantu kerja yang ada di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi misalnya adalah forklift, elect car, truck dan handlip. 38

2 39 Struktur Organisasi 5S pada area welding di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi yaitu : PENANGGUNG JAWAB WELDING Mr. X TC.K3 & 5S WELDING Mr. X APV A APV B Y9J A Y9J B YT.4 Mr. X Mr. X Mr. X Mr. X Mr. X Gambar 4. Struktur Organisasi 5S area welding di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Sumber : PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi tahun 2015 Proses welding adalah proses pembuatan mobil kosong dengan cara menggabungkan komponen melalui proses pengelasan. Proses pengelasan tersebut meliputi : 1. Proses front floor yaitu proses pembentukan/penyatuan komponen mobil bagian depan. 2. Proses real floor yaitu proses pembentukan komponen bagian belakang 3. Proses side body yaitu proses pembentukan mobil bagian samping 4. Proses main body yaitu proses penyambungan dari masing-masing inti di atas menjadi satu kesatuan.

3 40 Area dan pekerjaan yang ada pada area welding tersebut memiliki banyak faktor bahaya dan potensi bahaya yang akan menimbulkan risiko yang mungkin terjadi pada tenaga kerja peralatan, area kerja dan lingkungan. Faktor bahaya dan potensi bahaya pada area welding tersaji dalam tabel berikut ini : Faktor bahaya 1. Kebisingan 2. Getaran 3. Radiasi 4. Suhu 5. Penerangan Potensi bahaya 1. Terjatuh 2. Tergores 3. Tertimpa 4. Tergencet 5. Tertusuk 6. Tersandung Tidak sedikit kecelakaan kerja yang dialami tenaga kerja yang berkerja di area welding tersebut. Kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu unsafe actions dan unsafe condition. 1. Unsafe Action Tindakan tidak aman yang sering dilakukan oleh tenaga kerja di area weldingadalah : a. Tenaga kerja melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur kerja atau tidak sesuai aturan kecelakaan dan kesehatan kerja b. Tenaga kerja tidak berhati-hati dalam mengambil tindakan pada saat bekerja atau melakukan perbaikan.

4 41 c. Tenaga kerja meletakkan box basket yang temporer tidak rapi (berada di luar garis yang sudah ditentukan). d. Pada saat mengkikir tenaga kerja tidak mematikan/mencabut switch. e. Tenaga kerja tidak memperhatikan posisi kaki dan posisi tangan saat mengangkat spot gun. 2. Unsafe Condition a. Tumpukan komponen dengan wadah yang terbuka sehingga komponen tersebut dapat jatuh dan mengenai tenaga kerja b. Troli penempatan komponen/barang keluar dari jalur yang disediakan (tidak sesuai untuk penempatannya). B. Hirarki Pengendalian Apabila suatu risiko terhadap kecelakaan telah dinilai, maka pengendalian risiko harus diimplementasikan untuk mengurangi risiko sampai batas-batas yang dapat diterima berdasarkan ketentuan, peraturan dan standar yang berlaku. Untuk mendapat langkah pencegahan yang relevan dalam pengendalian kecelakaan di area welding harus mengacu pada hirarki pengendalian risiko yang ada. Hirarki pengendalian risiko adalah suatu urutanurutan dalam pencegahan dan pengendalian risiko yang mungkin timbul yang terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : 1. Eliminasi Berbagai bahaya yang timbul akibat mesin atau alat kerja dan dapat menimbulkan fatality maka harus dilakukannya eliminasi. PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi sudah melakukan pengendalian

5 42 eliminasi yaitu dengan mengganti mesin pengelasan area dalam mobil yang dulunya dikerjakan oleh tenaga kerja (manusia) sekarang perusahaan sudah menyediakan robot untuk menggantikan pekerjaan tersebut sehingga akan mengurangi potensi kecelakaan kerja yang ada. 2. Subtitusi Pengendalian subtitusi yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi adalah dengan mengganti bahan thinner dengan water base sehingga bahan yang digunakan sudah tidak terlalu berbahaya untuk para tenaga kerja. Tenaga kerja akan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya setiap hari. 3. Isolasi Pengendalian ini tidak dapat dilakukan karena pekerjaan di area welding adalah pekerjaan utama yang tidak dapat diisolasikan. Tenaga kerja harus turun secara langsung untuk melakukan pekerjaan pengelasan. 4. Rekayasa teknik Pemberian pengaman pada mesin, atau penutup tombol yang ada pada mesin adalah pengendalian yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi untuk memberikan keamanan kepada para tenaga kerja yang akan mengoperasikan mesin dalam bekerja. 5. Administrasi Banyak pengendalian administrasi yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi yaitu mulai dari pemberian tanda-tanda bahaya, safety sign, memberi label pada B3, memberi garis

6 43 pembatas dan dengan melakukan penerapan 5S sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. 6. APD PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi sudah memberikan APD kepada setiap tenaga kerja sesuai dengan pekerjaannya. APD yang disediakan oleh perusahaan adalah safety shoes, helmet, safety glass, body harness, masker, apron, sarung tangan, ear plug, sarung nadi dan pakaian kerja. Perusahaan menyediakan APD dan memberikan kepada tenaga kerja secara cuma-cuma. C. Implementasi 5S pada area Welding Upaya pengendalian dan pencegahan kecelakaan kerja di area welding dengan menggunakan penerapan metode 5S termasuk hirarki pengendalian risiko bagian administrasi. Pengendalian administrasi dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja salah satunya dengan adanya prosedur kerja, Indomobil Suzuki Operational Standart (ISOS), durasi kerja ( shift kerja), tanda bahaya, rambu-rambu di area kerja yang memberikan informasi, larangan, kewajiban atau informasi lainnya, poster, dan label. Metode 5S juga termasuk dalam bagian administrasi karena dengan menerapkan metode 5S di perusahaan secara disiplin maka akan meminimalisir kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan menerapkan metode 5S secara disiplin maka akan mewujudkan tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman untuk seluruh tenaga kerja atau tamu yang akan datang di perusahaan dan berkeliling pada area produksi.

7 44 Berikut adalah penjabaran dari 5S (seiri, seiso, seiton, seiketsu, shitsuke) : 1. Kategori Seiri/Ringkas a. Tempat komponen part yang sudah tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang) Gambar 5.Part NG dan Scrab Pembuangan. Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Pada area welding terdapat tempat untuk menyimpan komponen yang sudah tidak digunakan lagi. Komponen-komponen yang rusak atau tidak dapat digunakan lagi akan ditempatkan ke part NG, setelah itu, komponen tersebut dibawa ke scrab (pengumpulan material/komponen yang tidak dapat digunakan kembali). Setelah terkumpul maka akan diangkut oleh pengumpul/pembeli yang merupakan pihak ke 3 (outsourching).

8 45 b. Loker penyimpanan barang tenaga kerja (perlengkapan/barang pribadi) tidak boleh berada di tempat kerja Gambar 6. Loker Tenaga Kerja Laki-Laki Sumber: Data Primer, area penempatan loker tenaga kerja, 2016 Pada area welding tidak terdapat loker penyimpanan barang tenaga kerja. Penempatan loker untuk penyimpanan barang tenaga kerja berada di dekat pos satpam PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II. Loker ini hanya diperuntukkan bagi tenaga kerja laki-laki saja. Loker ini tidak diletakkan di area kerja agar area kerja lebih ringkas dan tidak mengganggu penempatan mesin, alat kerja dan komponen kerja. Selain itu juga untuk menjaga keamanan barang-barang bawaan tenaga kerja.

9 46 c. Jumlah komponen. Stok benda kerja ( component & alat) tidak boleh berlebihan Jumlah komponen yang ada di area welding disesuaikan dengan kebutuhan. Di setiap tempat pengumpulan komponen (dalam suatu box) sudah tertera kapasitas jumlah maksimum dan minimum sehingga komponen tidak akan melebihi kapasitas tempat atau tidak akan habis sampai box kosong. Penempatan label maksimum dan minimum komponen ditempel di luar box sehingga semua tenaga kerja dapat melihat dengan jelas. d. Penempatan komponen Gambar 7. Penempatan Komponen Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Penempatan komponen yang ada di area welding sudah ditempatkan dengan rapi. Tempat komponen yang permanen atau tetap

10 47 diberi pembatas garis sesuai dengan ukuran tempatnya. Tempat sudah disesuaikan dengan masing-masing jenis komponen. Namun, ada beberapa tempat untuk komponen yang tidak permanen ditempatkan dengan tidak rapi dan penempatan box yang tidak sesuai dengan garis batas (kurang/sisa). e. Ada pencatatan data dalam lembar kerja 5S (foto) untuk perbandingan kondisi sebelum dan sesudah Pencatatan data dalam lembar kerja 5S sudah dilakukan oleh tim 5S area welding. Pencatatan tersebut meliputi perbandingan kondisi sebelum dan sesudah diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk memantau sejauh mana proses perbaikan dari temuan yang telah dilakukan oleh tim 5S. Data ini disimpan oleh tim 5S digunakan untuk arsip, namun ada beberapa penilaian yang dipasang di papan pengumuman diperuntukkan untuk tenaga kerja agar mereka mengetahui hasil penilaian dan perbaikan yang sudah dilakukan. Dengan ini diharapkan tenaga kerja senantiasa menjaga area kerjanya agar tetap bersih dan rapi. Perbandingan penilaian yang dilakukan oleh tim 5S area welding terdapat pada Lampiran 1.

11 48 2. Kategori Seiton/Rapi a. Garis jalan dan tanda batas area Gambar 8.Garis Jalan Tenaga Kerja Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Setiap section di area welding sudah diberi pembatas dan garis jalan. Sudah dibedakan jalan khusus forklift dan jalan khusus pejalan kaki di area welding tersebut. Garis jalan berwarna kuning dengan jalur jalan berwarna hjau dan diberi petunjuk misalnya diberi tulisan jalur evakuasi. Tempat peletakan wadah komponen harus diberikan batas untuk menghindari terjadinya wadah yang berserakan. Tanda batas dibuat dengan jelas dengan warna yang terang dan berbeda dengan warna lantai sehingga dapat dengan jelas meletakkan wadah komponen tersebut.

12 49 b. Area istirahat yang ada di area welding Gambar 9. Area Istirahat Tenaga Kerja Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Gambar 10. Area Merokok Tenaga Kerja Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Berdasarkan observasi pada area welding area istirahat untuk para tenaga kerja terdapat di tengah tempat kerja. Setiap section memiliki area istirahat tersendiri untuk para pekerjanya. Selain itu sudah disediakan tempat khusus merokok, sehingga tenaga kerja tidak boleh merokok di sembarang tempat dan hanya dapat merokok di waktu yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Tempat merokok terdapat di luar

13 50 area produksi dan masing-masing area sudah dilengkapi dengan tempat merokok tenaga kerja. c. Penempatan komponen sesuai dengan jenis dan ukuran Gambar 11. Komponen Mobil dan Part Sumber: Data Primer, area welding Penempatan komponen sudah sesuai yaitu dengan pembedaan tempat, jenis dan ukuran. Ukuran yang paling kecil ditempatkan di bagian atas sendiri lalu disusun dibawahnya yang sedang.rak penempatan komponen ada 3 susun. Wadah yang digunakan juga disesuaikan ukuran komponen yang ada. Penempatan komponen yang besar diletakkan di luar area kerja, hal ini dilakukan agar tidak mengganggu jalannya proses produksi dan tidak terlalu memakan tempat di dalam area kerja. Cara penempatan barang sudah baik dan teratur sehingga terlihat lebih rapi. Dengan demikian, tenaga kerja tidak kesulitan untuk menemukan barang yang dicari.

14 51 d. Papan pengumuman Gambar 12. Papan Pengumuman Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Papan pengumuman di area welding terletak di depan area welding dan di tengah area welding diletakkan di tempat yang mudah dilihat oleh semua orang khususnya tenaga kerja di ares tersebut. Papan pengumuman di area welding memberikan beberapa informasi yaitu : 1. Pemberitahuan adanya MCU Jadwal pelaksanaan MCU Tata tertib tenaga kerja yang tidak masuk kerja 4. Hasil cost reduction program 5. Pengaturan merokok dilokasi perusahaan 6. Bantuan bagi anak tenaga kerja berprestasi 7. Layanan informasi HRD

15 52 e. Label/identitas barang harus lengkap dan sesuai dengan tempatnya Gambar 13. Label Part Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Pelabelan yang ada sudah lengkap dan sesuai tempatnya, salah satunya adalah pelabelan untuk nama komponen yang diletakkan di luar box komponen. Pelabelan komponen terdiri dari nama part dan nomor part. Label tersebut akan mempermudah tenaga kerja menemukan komponen yang dibutuhkan dan juga akan meminimalisir waktu pencaharian. f. Denah atau peta lokasi barang Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap penanggung jawab 5S di area welding belum terdapat denah atau peta lokasi barang.

16 53 3. Kategori Seiso/Resik a. Kondisi mesin/peralatan kerja produksi Kondisi mesin yang ada di area welding sudah cukup baik karena mesin dan peralatan sering dicek dan dibersihkan setiap minggu, tepatnya pada hari sabtu pada saat libur kerja. Pengecekan atau pembersihan mesin dilakukan oleh maintenance perusahaan. b. Semua barang, alat atau tempat kerja harus bersih, bebas dari debu dan bau Kondisi lantai di area welding bersih dan tidak basah. Pembersihan area welding dilakukan setiap pagi hari oleh pihak ketiga. Tidak ada petugas piket harian karena semua pembersihan lingkungan area kerja sudah dilakukan oleh pihak ketiga. Disamping itu tenaga kerja juga dapat membersihkan area kerjanya apabila terdapat kotoran, alat kebersihan sudah disediakan oleh perusahaan di masing-masing section. c. Kondisi dinding, jendela dan lampu Gambar 14. Penerangan Alami Sumber: Data Primer, area welding, 2016

17 54 Gambar 15. Penerangan Buatan Sumber: Data Primer, area welding, 2016 Kondisi dinding di area welding cukup baik dan bersih karena tidak ada coretan-coretan di dinding. Di area welding tidak ada jendela, angin berasal dari luar yaitu melalui pintu dan kipas angin yang dipasang di area welding di setiap section. Penerangan yang digunakan di area welding adalah penerangan alami dan penerangan buatan, penerangan alami digunakan pada saat bekerja di siang hari dan penerangan buatan seperti lampu listrik hanya digunakan pada malam hari pada saat shift 3. d. Sarana kebersihan/ alat kebersihan Gambar 16. Tempat Sampah dan Penyimpanan Alat Kebersihan Sumber: Data Primer, area welding, 2016

18 55 Sarana kebersihan yang disediakan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi adalah adanya tempat sampah yang disediakan di dalam area welding. Alat kebersihan disediakan dan diberi tempat sendiri atau diletakkan di dekat tempat sampah yang sudah disediakan. Alat kebersihan di tempat kerja dipergunakan untuk tenaga kerja membersihkan area yang kotor karena pihak ketiga hanya membersihkan setiap pagi. Klasifikasi tempat sampah yang ada pada area welding adalah sebagi berikut : 1) Tempat sampah berwarna hijau : untuk sampah organik 2) Tempat sampah berwarna kuning : untuk sampah anorganik 3) Tempat sampah berwarna hitam : untuk sampah/limbah B3 Selain adanya tempat sampah yang sudah diklasifikasikan, di area welding juga sudah terdapat tempat untuk menempatkan alat kebersihan yang berupa : 1) Sapu 2) Pel lantai 3) Pengki e. Tanggung jawab kegiatan 5S Tanggung jawab kegiatan 5S ini dilakukan oleh kepala bagian pengurus 5S di area welding. Pengurus 5S di area welding sudah rutin melaksanakan sidak (inspeksi mendadak) setiap hari, namun sidak ini sifatnya tidak tertulis sehingga apabila sedang mengontrol tempat kerja

19 56 maka hanya akan melakukan perbaikan secara lisan. Misalnya apabila ada sampah segera diambil dan dibuang ke tempat sampah. f. Di tempat kerja sarana cahaya dan penerangan harus baik Sarana cahaya dan penerangan yang ada pada area kerja welding sudah baik. Penerangan yang ada pada area welding berasal dari pencahayaan alami (cahaya m atahari) dan cahaya buatan (lampu). Penggunaan lampu seharusnya terus menerus pada saat produksi berjalan namun karena siang hari pencahayaan dari matahari sudah cukup maka lampu tidak dipergunakan untuk bekerja pada siang hari. Lampu digunakan para tenaga kerja yang bekerja pada malam hari. Pengaturan waktu lampu sudah dilakukan yaitu 5 menit istirahat lampu harus dimatikan. g. Pembagian daerah tanggung jawab 5S Gambar 17. Penanggung Jawab 5S section Line APV Sumber: Data Primer, area welding, 2016

20 57 Setiap section terdapat satu penanggung jawab 5S yang tugasnya melakukan genba setiap hari dan pelaporan kepada ketua penanggung jawab 5S area welding selama 1 minggu sekali. h. Adanya pemeriksaan kebersihan dan pemeriksaan berkala Pembersihan pada area welding dilakukan oleh pihak ketiga, di area welding sudah terdapat check sheet pemeriksaan terhadap kebersihan namun belum dilakukan secara berkala. 4. Kategori Seiketsu/Rawat a. Rencana kerja/perbaikan berkelanjutan unit 5S Setelah dilakukannya evaluasi maka tim 5S di area welding akan membuat rencana untuk dilaksanakan. Rencana terbaru yang sudah dibuat dan akan dilaksanakan oleh tim 5S beserta tenaga kerja yaitu : 1) Pengecatan Jig-Jig yang kusan dan kotor 2) Pengecatan garis/line yang kusam dan hilang 3) Cleaning kipas angin 4) Perbaikan angin bocor

21 58 b. Bila terjadi hambatan dari standar, diidentifikasi dan ditangani dengan baik Gambar 18. Papan informasi Hambatan Produksi Welding APV Sumber: Data Primer, area welding Telah terdapat informasi komunikasi mengenai hambatan 5S yang ditempatkan di dalam area kerja. Hal ini bertujuan dilakukannya pemantauan secara berkala oleh tim 5S sehingga apabila ada temuan akan langsung disampaikan kepada penanggung jawab 5S dan akan dilakukan perbaikan yang sebelumnya akan diinformasikan ke seluruh tim 5S. c. Perawatan dinding, pintu dan lampu Dinding, pintu dan lampu dilakukan oleh petugas kebersihan yaitu GA section PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II. Perawatan tersebut dilakukan untuk menjaga kebersihan dan mengoptimalkan kegunaan agar tidak rusak atau terlihat tidak terawat. Dalam hal ini GA

22 59 section bekerja sama dengan pihak ketiga mengenai penyelesaian masalah kebersihan di area kerja. Untuk perawatan atau pergantian lampu yang rusak dilakukan oleh pihak maintenance perusahaan. d. Perawatan mesin dan alat kerja Perawatan mesin dan alat kerja dilakukan oleh pihak maintenance perusahaan. Perawatan yang dilakukan oleh maintenance adalah satu minggu sekali pada saat tenaga kerja libur yaitu pada hari sabtu. e. Pemeriksaan 5S Pada area welding selalu dilakukan pemeriksaan 5S oleh seluruh tim 5S area welding setiap 1 bulan sekali. Untuk pemeriksaan mingguan dilakukan pada hari jumat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kedisiplinan tenaga kerja untuk menjaga area kerja berdasarkan 5S. f. Perawatan lantai kerja Lantai di area kerja bertekstur keras, tahan air, tahan tumpahan bahan kimia dan tidak licin. Kondisi lantai kerja pada area welding sudah cukup bersih namun di bagian tertentu misalnya di sekitar mesin masih berdebu dikarenakan lokasi yang sempit dan dipenuhi dengan mesin serta komponen-komponen bahan yang akan digabungkan. Perawatan lantai kerja dilakukan oleh seluruh tenaga kerja section welding dan dibantu oleh pihak ketiga perusahaan.

23 60 g. Pemasangan rambu Gambar 19.Rambu K3 dan Safety Sign Sumber: Data Primer, area welding Rambu yang ada di area welding sudah terpasang dengan baik salah satunya adalah rambu wajib memakai APD yang terpasang jelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua tenaga kerja. Salah satunya adalah rambu memakai safety shoes, ear plug, helmet, dan safety glass. Selain rambu wajib memakai APD ada safety sign bahan kimia berbahaya yang dipasang di penempatan limbah bahan berbahaya dan beracun yang ditempatkan digudang. Rambu hati-hati juga sudah terpasang di setiap area yang berbahaya. h. Semua barang atau alat kerja yang sedang tidak dipakai terletak pada tempatnya Barang atau peralatan pekerjaan yang tidak/belum digunakan akan disimpan di tempat yang sudah disediakan sehingga tidak mengganggu

24 61 jalannya pekerjaan dan akan membuat area kerja terlihat rapi dan bersih. 5. Kategori Shitsuke/Rajin a. Organisasi 5S Di area welding sudah terdapat organisasi 5S yang dipasang di ruang kerja tenaga kerja (bukan area produksi). Organisasi 5S yang telah terbentuk memiliki tugas masing-masing yaitu mengurus, menangani, menilai dan mengevaluasi jalannya/penerapan 5S oleh tenaga kerja. b. Slogan dan promosi 5S Berdasarkan observasi dan wawancara belum terdapat slogan atau promosi 5S di area welding. Materi, pengertian, serta promosi 5S yang diberikan perusahaa terhadap tenaga kerja adalah hanya pada saat training tenaga kerja baru. c. Training 5S untuk tenaga kerja Tenaga kerja yang bekerja di PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II Bekasi khususnya di area welding sudah mendapatkan training tentang 5S yaitu pada saat sudah diterima menjadi pegawai baru. Training dilaksanakan pada saat pegawai baru diterima dan sebelum bekerja di area welding. Penanggung jawab kegiatan 5S terlebih dahulu mendapatkan training 5S kemudian ilmu yang didapatakan diimplementasikan pada

25 62 area welding dan disosialisasikan kepada rekan kerja lainnya agar dapat menerapkan 5S di area kerja section masing-masing. d. Kesesuaian pemakaian APD dan pakaian kerja Berdasarkan observasi yang dilakukan pada area welding dapat di lihat tenaga kerja sudah menggunakan pakaian kerja yang sesuai dengan bagian dan ketentuan yang sudah ada.selain memakai pakaian kerja tenaga kerja juga menggunakan safety shoes, ear plug, helmet, masker, safety glass, sarung tangan dan sarung nadi. APD yang digunakan tenaga kerja sudah disediakan oleh perusahaan sehingga tenaga kerja hanya langsung memakainya saja. Apabila ada tenaga kerja yang tidak menggunakan APD hal pertama yang dilakukan adalah menegur, setelah itu apabila tenaga kerja masih tidak disiplin maka akan dikenakan peringatan (sanksi). Berdasarkan pedoman perjanjian Kerja Bersama PT. Suzuki Indomobil Motor dan PT. Suzuki Indomobil Sales tahun pasal 79 (i) tentang sanksi -sanki menyatakan Tidak memakai pakaian kerja dan tanda pengenal dari perusahaan akan diberi sanksi sebagai berikut : 1) Peringatan tertulis pertama diberikan kepada tenaga tenaga kerja oleh Departemen HRD dan GA 2) Peringatan tertulis kedua yang diberikan kepada tenaga kerja oleh Departemen HRD dan GA 3) Peringatan tertulis ketiga diberikan kepada tenaga tenaga kerja oleh Departemen HRD dan GA

26 63 4) Skorsing akibat melakukan perbuatan lagi setelah mendapatkan surat peringatan tertulis ketiga selama masa berikutnya e. Penerapan forum komunikasi bersama Setiap pagi para tenaga kerja di area welding melakukan morning meeting bersama untuk mengevaluasi hasil akhir, menginformasikan jalannya produksi, adanya hambatan, ketersediaan bahan baku/komponen, informasi mengenai main power dan informasiinformasi penting lainnya. Morning meeting dilakukan oleh kepala bagian welding, tenaga kerja beserta tenaga kerja produksi. f. Peraturan/instruksi terperaga dengan baik Sesuai dengan observasi yang telah dilakukan bahwa prosedur kerja berupa ISOS yang sesuai dengan kondisi pekerjaan belum disediakan oleh pihak welding. Pada area welding belum terdapat ISOS masing-masing pekerjaan namun sudah ada himbauan yang dilakukan oleh atasan kepada semua tenaga kerja. g. Evaluasi berkala Evaluasi 5S di area welding sudah dilakukan secara berkala yaitu setiap satu bulan sekali oleh tim 5S area welding. Hasil evaluasi terakhir pada Desember 2015 menyatakan bahwa di area welding setelah dilakukan penilaian mendapatkan nilai 850. Hasil penilaian 5S sesuai dengan checklist pada area welding line APV terlampir pada lampiran 2.

BAB V PEMBAHASAN. a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak. sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang)

BAB V PEMBAHASAN. a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak. sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang) BAB V PEMBAHASAN Gambaran 5S di area welding 1. Kategori Seiri/Ringkas a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang) Terdapat

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Ahli Madya PRIMA EKA WULANDARI R

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Ahli Madya PRIMA EKA WULANDARI R IMPLEMENTASI 5S (housekeeping) PADA AREA WELDING (LINE APV) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II BEKASI LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR. Nama : Fatchul Mizan NPM : Kelas : 4ID01

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR. Nama : Fatchul Mizan NPM : Kelas : 4ID01 MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR Nama : Fatchul Mizan NPM : 38411798 Kelas : 4ID01 LATAR BELAKANG PT Mitsubishi Jaya Elevator & Escalator Proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian, T u j uan dan Manfaat Penerapan 5 R ( 5S) di Tempat Kerja Langka h- Langka h P enerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 5, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi. Hal ini tidak terjadi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT KWM adalah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur aksesoris garmen yang terbuat dari timah dan menerima pesanan pewarnaan metal. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang paling

Lebih terperinci

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melihat pembahasan pada bab 4 mengenai kondisi awal perusahaan dan rancangan 5S yang telah dibuat untuk memperbaiki keadaan perusahaan UKM Dian Rubber, maka peneliti

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya pengolahan data dan analisis data dalam penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut ini : 1. Gerakan kerja

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data

Bab 3. Analisis Data Bab 3 Analisis Data PT. Nippon Ceramics Indonesia terletak di Cikarang, produk yang dihasilkan adalah berupa filter untuk menyaring emisi gas pembuangan kendaraaan bermotor ( 車両 ). Pada pertengahan 2007

Lebih terperinci

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. INDOLAKTO JAKARTA Created by: Esa Rahmanda H 32410439 Click to edit Master title style Latar Belakang Kebutuhan Manusia Meningkat Perusahaan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 DISUSUN OLEH : 1. DENA SHOUM MELLIAN (021500426) 2. KHOLISA ROHMATUN NIKMAH (021500438) 3. RAFA RUMAISHA RUBAWAN A (021500450) PRODI JURUSAN

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN

I. BAB I PENDAHULUAN I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai macam barangbarang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini, manusia menggunakan mobil sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bengkel Pioneer Motor merupakan bengkel umum di Bandung yang menawarkan jasa cuci mobil, body repair, dan perbaikan mesin mobil. Berdasarkan pengamatan, penulis menemukan bagian perbaikan mesin

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada perusahaan JOIES CLUB, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Kondisi fasilitas fisik saat ini masih kurang baik karena kursi kerja yang digunakan tidak memiliki sandaran, beberapa stasiun kerja tidak memiliki meja dan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1) Tata letak tempat kerja saat ini : Tata letak tempat kerja keseluruhan PT Kecap Salem pada saat ini masih kurang baik. Gang yang terdapat dalam pabrik hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Bahagia adalah Perusahaan yang bergerak di bidang percetakan Digital yang didirikan oleh Bapak Tommy Handoko

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Kebutuhan dan Syarat APD Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan penulis di Instalasi Laundry Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dalam

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7. Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. Kecelakaan kerja a. Bagaimana cara mengetahui gambaran jumlah unsafe action dan unsafe condition penyebab kecelakaan kerja? b. Apa yang anda lakukan apabila terjadi kecelakaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Home industry pembuatan tempe sebuah usaha yang memproduksi tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari satu tahun

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Daftar Isi Ⅰ Manajemen Umum 1 Ⅰ-1.Pakaian Kerja 1 Ⅰ-2.Rapih dan Teratur 2 Ⅰ-3.Jalur Aman 3 Ⅰ-4.Kantor dan Tempat Istirahat 4 Ⅰ-5.Tempat Tinggal 5 Ⅰ-6.Peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat melindungi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Daftar Isi

Kata Pengantar. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi berdampak pada persaingan yang semakin tajam baik di bidang jasa maupun manufaktur. Persaingan menyangkut kualitas produk kepada konsumen. Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan Berkembang pesatnya industri perumahan baik itu perumahan yang berada di daerah pinggiran kota merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERSEPSI PEKERJA TENTANG RISIKO KECELAKAAN KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN UTILITY PT. WILMAR NABATI INDONESIA DUMAI TAHUN 2012 Data Umum Responden No Responden

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2 Daftar Isi Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2 1. Tiga Jenis Kecelakaan Yang Sering Terjadi di Tempat Kerja 3 2. Mengapa Kecelakaan Bisa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan dan pembahasan yang sudah dilakukan, kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Top Soil Removal dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Top Soil Removal dilakukan 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Overburden Removal Dalam pekerjaan Overburden Removal dimulai dengan proses pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Top Soil Removal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 3.1.1 Definisi Pemeliharaan Secara umum pengertian (maintenance) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan

Lebih terperinci

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL Referensi Penyusunan GMP Manual Page 1 RUANG LINGKUP 1.1. Umum. GMP Manual ini menjelaskan mengenai persyaratan umum tatacara berproduksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Saya Mahasiswi: Nama : Kristina Magdaria NIM : 201131072 Fakultas : Kesehatan Masyarakat (Universitas Esa Unggul) Jurusan : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Jenjang : S1 Bertujuan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Percetakan Karet UKM Dian Rubber adalah sebuah perusahaan yang mencetak lembaran karet menjadi sebuah bentuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa perbandingan setelah menggunakan 5S Penerapan 5S pada PT. TJM Internasional divisi warehouse terutama packing dilakukan dengan melibatkan pihak terkait

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement in Small Medium Enterprise (WISE) by PAOT

Lebih terperinci

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Keselamatan Kerja, Kesehatan & Perlindungan Lingkungan (K3L) Lab Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Sadari! Area Labtek X (termasuk Lab Pilot & Bengkel2

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Agenda 1. Sejarah perkembangan perusahaan Fase awal pendirian perusahaan Fase pengembangan I Fase pengembangan II Fase pengembangan III 2. Visi dan Misi Perusahaan 3.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA No. Responden : UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN DI DEPT. UTILITY

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melihat kondisi awal perusahaan, menganalisis masalahnya, dan membuat rancangan untuk memperbaikinya maka alat analisi yang digunakan yaitu metode 5S (Seiri,

Lebih terperinci

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik A. Pengertian Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S 1 RINGKAS 1.1 Komponen atau bahan kerja (office: kertas kerja, file dokumen; lapangan : oli, spare part, dll ;fasos-fasum : gula,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging. LAMPIRAN Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line BOTTLING OFFICE Roller Conv Crate Spare Pintu masuk area Packaging Alat Transpot NR Sisa Roller Conv Crate Spare Ink jet Coding Bottle Conveyoor Carton Closing

Lebih terperinci

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT. Hazard Identification Pengalaman menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data A. Gambaran Umum Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta Jepang, yang bergerak dibidang otomotif berbadan hukum dengan status Penanaman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Program K3 Disusun Oleh : Fahmi Ahmad Husaeni 201302025 Dosen Pengampu : Ferry S.T M.T Program Studi : Teknik Mekatronika POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA PURWAKARTA

Lebih terperinci

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Apa itu 5S? Koni-Chi-Wa Let s start 5S. 5S memberi jawaban untuk kita, karena 5S merupakan teknik penanganan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *

USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE)

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Kuesioner 4.1.1 Kuesioner Pakar Butir kuesioner yang digunakan diambil berdasarkan studi literatur terdahulu. Sebelum kuesioner diberikan ke responden, maka kuesioner

Lebih terperinci

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA DI PT. INTI BENUA PERKASATAMA DUMAI Saya adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Sari Harum adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi kerupuk, dimana perusahaan tersebut ingin meningkatkan kelancaran sistem kerjanya, dalam memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas

Lebih terperinci

kejadian yang mengganggu proses kerja? (Jika tidak pernah lanjut ke pertanyaan C) 5. Apabila pernah, jenis kejadian apa yang anda alami?

kejadian yang mengganggu proses kerja? (Jika tidak pernah lanjut ke pertanyaan C) 5. Apabila pernah, jenis kejadian apa yang anda alami? Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN LOADING RAMP DI PABRIK NEGERI LAMA SATU PT. HARI SAWIT JAYA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2017 A. Identitas

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

Lebih terperinci

GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA

GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA Riana Bintang Rozaaqi Universitas Airlangga: Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat, Surabaya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan. Sasaran : Waktu : Tempat : I. A. Tujuan Instruksi Umum Setelah mengikuti

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci