BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
|
|
- Vera Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran, peledakan dan tersengat arus listrik. Oleh karena itu, perusahaan melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja seperti pemasangan safety sign, pemasangan safety guarding pada mesin bergerak, jalur passway, rotasi jam kerja, mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja melalui medical check up dan penyediaan alat pelindung diri, serta mengadakan kegiatan inspeksi keselamatan kerja. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat (1) poin (a) mengenai Syarat-syarat Keselamatan Kerja yaitu: Mencegah dan mengurangi kecelakaan, poin (b) yaitu: Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, poin (f) yaitu: Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja, selain itu juga memenuhi Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada bagian kelima mengenai Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 pasal 14 ayat (1) dijelaskan bahwa Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan 65
2 66 ayat (5) yaitu Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan. B. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penerapan SMK3 di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi kebijakan K3, perencanaan K3, implementasi dan operasi, kompetensi atau pelatihan K3, pemeriksaan dan pengawasan dan tinjauan ulang manajemen. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen telah memiliki organisasi yang mengurus bagian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta membuat dan melaksanakan program-program K3 yang ada di perusahaan yaitu team Health and Safety yang bekerjasama dengan team Social Compliance dalam memenuhi kriteria-kriteria SMK3 untuk audit internal maupun audit eksternal. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 10 ayat (2) dan (3) yaitu : Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3, yang dimaksud adalah kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat.
3 67 C. Jenis-jenis Inspeksi 1. Jenis Inspeksi Keselamatan Kerja yang diterapkan di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi : a. Inspeksi Informal (tidak terencana) Inspeksi informal pelaksanaannya dilakukan sewaktu-waktu dalam aktivitas sehari-hari yang jadwal pelaksanaannya tidak direncanakan terlebih dahulu. Sasaran inspeksi ini adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan mengawasi proses pekerjaan baik tenaga kerja, mesin dan lingkungan kerja termasuk masalah kebersihan dan kerapian tempat kerja (housekeeping) berjalan sesuai prosedur dan instruksi kerja yang telah dibuat di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen. Hal ini telah memenuhi Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat (1) poin (a) yang menyatakan tentang Syarat-syarat Keselamatan Kerja yaitu: Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 15 ayat (1) yaitu : Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3, pengusaha wajib melakukan peninjauan. b. Inspeksi Formal (terencana) Inspeksi formal atau inspeksi terencana merupakan inspeksi yang dilakukan secara terencana dan periodik tergantung pada objek yang
4 68 diinspeksi. Inspeksi formal yang dilakukan PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi inspeksi umum dan inspeksi khusus. 1) Inspeksi Umum Inspeksi umum adalah inspeksi yang dialkukan secara rutin terhadap sumber bahaya yang timbul dari tempat kerja secara menyeluruh yang ada di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen misalnya inspeksi harian. Inspeksi harian yang dilakukan oleh PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi inspeksi terhadap pemakaian APD dan kebersihan toilet. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per 08/MEN/2010 tentang Alat Pelindung Diri pasal 7 ayat (1) dan (2) poin (g) yaitu: Pengusaha atau pengurus wajib melaksanakan manajemen APD di tempat kerja, manajemennya meliputi : inspeksi. 2) Inspeksi terhadap Bidang Teknik dan Pemeliharaan Peralatan Penanggulangan a) APAR APAR yang digunakan di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen jenisnya serbuk. Pemeriksaan APAR yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR pasal 11 ayat (1) mengenai pemeliharaan yaitu : Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 kali dalam setahun dan pada ayat (2) yaitu : Cacat
5 69 pada alat perlengkapan pemadaman api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat segera diganti dengan yang tidak cacat. b) Hydrant Inspeksi terhadap hydrant dilakukan untuk menemukan kerusakan maupun ketidakfungsian dari alat penanggulangan kebakaran tersebut. Hal ini telah sesuai dengan Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins 11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran BAB IV tentang pemeriksaan dan pengujian poin (8a) yaitu : Periksa hasil pemeriksaan terakhir, apakah syarat-syarat yang diberikan sebelumnya telah dilaksanakan. c) Inspeksi Lamp Exit atau Emergency Light Pemeriksaan lamp exit di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen dilakukan untuk menemukan kerusakan maupun ketidakfungsian dari lamp exit atau emergency light tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan ini dilakukan oleh mekanik PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen di masing-masing unit setiap 1 bulan sekali di masing-masing unit. Pemeriksaan meliputi lokasi dan kondisi visual. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
6 70 Kesehatan Kerja lampiran II bagian & mengenai Standar Pemantauan pada poin (7.1.1) yaitu : Pemeriksaan atau inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur dan poin (7.1.2) yaitu : Pemeriksaan atau inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya. d) Fire Alarm System Pemeriksaan terhadap fire alarm system di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen dilakukan untuk menemukan ketidakfungsian fire alarm system tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh mekanik perusahaan setiap 1 bulan sekali di masing-masing unit. Pemeriksaaan fire alarm system meliputi kondisi alarm seperti kontrol panelnya, jaringan kabel, bel alarm, alarm lamp, smoke detector, dan heat detector. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik BAB II pasal 57 mengenai Pemeliharaan dan Pengujian yaitu : Terhadap instalasi alarm kebakaran automatik harus dilakukan pemeliharaan dan pengujian secara mingguan, bulanan dan tahunan.
7 71 3) Inspeksi pelayanan Jasa Penyedia Makanan dan Kebutuhan Pendukung Perusahaan. 1) Inspeksi terhadap Pelayan Kantin Inspeksi terhadap pelayan kantin di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen dilakukan untuk menilai kebersihan dan kesehatan dari pelayan kantin tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan ini dilakukan oleh team Social Compliance setiap 1 bulan sekali bersamaan dengan dilakukannya audit internal oleh perusahaan. Pemeriksaan pelayan kantin meliputi kondisi kesehatan pelayan kantin dengan dilakukan medical check up setiap 6 bulan sekali dan penggunaan APD bagi pelayan kantin berupa celemek, masker dan topi. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri pasal 7 ayat (1) dan (2) yaitu : Pengusaha atau pengurus wajib melaksanakan manajemen APD di tempat kerja meliputi : inspeksi. Serta telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga pasal 6 ayat (1) dan (2) yaitu : Setiap tenaga penjamah makanan yang bekerja pada jasaboga harus memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi makanan, berbadan sehat dan tidak menderita penyakit menular dan harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 2 kali dalam 1 tahun bekerja.
8 72 2) Inspeksi terhadap Penyedia Jasa Boga Inspeksi terhadap penyedia jasa boga di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen dilakukan untuk menilai kebersihan dan penyediaan makanan tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh team Social Compliance setiap 1 bulan sekali. Pemeriksaan penyedia jasa boga meliputi bahan penyimpan makanan, persyaratan sanitasi lingkungan, fasilitas pengelolaan makanan, lingkungan tempat masak, tempat pembuangan sisa makanan, variasi makanan dan kecukupan makanan. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga pasal 10 ayat (2) yaitu : Tim pemeriksa harus memiliki pengetahuan dibidang higiene sanitasi yang bertugas melakukan pemeriksaan lapangan dan menilai kelayakan higiene sanitasi jasaboga. 3) Inspeksi terhadap Pelayanan Penyediaan Air Minum Inspeksi terhadap penyediaan air minum mineral di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi kondisi dispenser dan kemasan galon yang dilakukan untuk menilai kebersihan dan kondisi dari penyediaan air minum mineral tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan penyedia air minum mineral untuk dispenser meliputi kondisi instalasi listrik, kondisi dispenser, peletakan dispenser, kondisi kran dispenser yang dilakukan oleh URTP. Sedangkan pemeriksaan untuk kejernihan
9 73 air dan bau serta bakteri yang ada dalam air dilakukan oleh pihak ketiga penyedia jasa air minum setiap 3 bulan sekali. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MEN/KES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum pasal 4 ayat (3) yaitu : Pengawasan kualitas Air Minum secara internal merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum yang di produksi memenuhi syarat sebagaiamana diatur dalam peraturan ini. Dan ayat (4) yaitu : Kegiatan pengawasan kualitas air minum sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) meliputi inspeksi sanitasi. 4) Inspeksi terhadap Sanitasi Lingkungan Perusahaan Inspeksi terhadap housekeeping di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, menghasilkan produk yang berkualitas baik dan mencapai efisiensi yang optimal. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh team Social Compliance setiap hari di masing-masing unit. Pemeriksaan housekeeping meliputi pemilahan peralatan kerja yang sering digunakan, jarang digunakan dan tidak digunakan lagi, penataan terhadap peralatan atau barang pada posisi yang baik, pembersihan terhadap area lingkungan tempat kerja, pemantapan terhadap 3R yang sudah dilakukan dan disiplin dalam bekerja. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
10 74 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 14 ayat (2) yaitu : Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang berkompeten. 5) Inspeksi Khusus Inspeksi khusus yang dilakukan oleh PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen meliputi inspeksi terhadap APAR jenis CO2. Inspeksi ini dilakukan untuk mengecek dan mengetes sistem CO2 apakah dalam kondisi yang baik atau terjadi suatu kerusakan sistem sehingga mampu mencegah terjadinya potensi kebakaran. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per- 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR pasal 12 ayat (1) poin (h) yaitu : Untuk alat pemadam api jenis carbon dioxida harus diperiksa dengan cara menimbang serta mencocokan beratnya dengan berat yang tertera pada alat pemadam api tersebut, apabila terdapat kekurangan berat sebesar 10 % tabung pemadam api harus diisi kembali sesuai dengan berat yang ditentukan. 2. Objek Inspeksi Berdasarkan observasi di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen, objek pelaksanaan inspeksi meliputi manusia, peralatan dan lingkungan kerja belum sesuai dengan teori Tarwaka (2008) yang menyatakan bahwa objek inspeksi
11 75 meliputi Hazard, peraturan perundang-undangan bidang K3 dan standar yang berkaitan dengan hazard, dan masalah-masalah K3 yang terjadi sebelumnya. 3. Pelaksana Inspeksi PT. Dan Liris Sukoharjo, secara keseluruhan yang melaksanakan inspeksi K3 adalah bagian Health and Safety, namun untuk inspeksi safety building bekerjasama dengan inspektor pihak ketiga. Pelaksana inspeksi K3 atau yang biasa disebut inspektor memiliki syarat-syarat sebagai berikut : a. Mempunyai pengetahuan tentang objek yang akan diperiksa b. Mempunyai pengetahuan tentang syarat-syarat K3 serta peraturan perundangan yang berkaitan c. Dapat berkomunikasi secara baik d. Memiliki integritas yang tinggi e. Mengetahui prosedur inspeksi K3 Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 10 ayat (2) dan (3) yaitu : Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3, yang dimaksud adalah kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat 4. Pelaksanaan Inspeksi Hasil pengamatan inspeksi di PT. Dan Liris Sukoharjo telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan telah dilaksanakannya inspeksi K3 di semua area kerja dengan rutin dan terencana. Pelaksanaan inspeksi melalui 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan juga pelaporan. Inspeksi K3
12 76 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh bagian H&S. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran II bagian & mengenai Standar Pemantauan pada poin dengan yaitu Pemeriksaan atau inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur 5. Tindak lanjut Inspeksi Setelah kegiatan inspeksi dilaksanakan oleh inspektor, kemudian inspektor menyerahkan hasil temuan ketidaksesuaian di lapangan yang dilengkapi dengan sumber bahaya, lokasi inspeksi, hari, tanggal dan jam dilaksanakannya inspeksi serta saran perbaikan kepada pihak yang berwenang atau ketua H&S. Pihak yang menerima laporan harus merekomendasikan kepada departemen terkait tentang tindak lanjut perbaikan serta dilakukan pemantauan pelaksanaan perbaikan tersebut. Dalam hal ini PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu team H&S memantau efektivitas pelaksanaan inspeksi K3 dengan cara mengecek secara berkala perkembangan pelaksanaan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan K3 sampai memenuhi persyaratan standar K3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 15 ayat 1 yaitu Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3, pengusaha wajib melakukan peninjauan.
13 77 Dari pelaksanaan Inspeksi K3 di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen didapatkan hasil tambahan berupa tindakan persuasif dan tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, yaitu : a) Tindakan Persuasif Dalam pelaksanaan kampanye K3, dan penyuluhan K3, terhadap seluruh tenaga kerja PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap K3, sehingga hal ini telah sesuai dengan Lampiran Menteri Tenaga Kerja No. KEP 13/MEN/1984 tentang pola kampanye nasional K3 yang menyatakan bahwa Kampanye nasional K3 mencakup 2 aspek pokok yaitu aspek umum Berisi Motivasi, Imbauan, dan Dorongan untuk Menanamkan dan Meningkatkan Pengertian Serta Kesadaran masyarakat Mengenai Hakikat dan Makna K3.... Untuk pelaksanaan training K3 telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mensyaratkan pentingnya penyelenggaraan training K3 untuk pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja pada BAB V pasal 9 mensyaratkan diadakan pembinaan di perusahaan. Sedangkan dalam pemasangan warning sign dan safety sign dari hasil pengamatan di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen telah berjalan dengan efektif. Pemasangan warning sign dan safety sign dikelola dan berdasarkan petunjuk dan pengawasan bagian H&S. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja BAB X Pasal 14 yang menyatakan bahwa Memasang Dalam Tempat Kerja yang Dipimpinnya, Semua Gambar Keselamatan
14 78 Kerja yang Diwajibkan dan Semua Bahan Pembinaan Lainnya, Pada Tempat-tempat yang Mudah Dilihat dan Terbaca Menurut Petunjuk Pengawas dan Ahli Keselamatan Kerja. b) Tindakan Preventif Untuk pengendalian potensi bahaya yang bisa berdampak pada kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen telah dilakukan inspeksi peralatan kerja melalui hirarki pengendalian yang telah dilaksanakan dengan baik dan tepat, yang meliputi eliminasi, substitusi, pengendalian rekayasa, isolasi, pengendalian administrasi dan APD, dan juga dilakukan pengawasan terhadap tenaga kerja melalui pendidikan dalam bentuk training dan penyuluhan. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 15 ayat (1) dan (2) yaitu : Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3, pengusaha wajib melakukan peninjauan. Peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciJUDUL : Managemen Tanggap Darurat
JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat dan signifikan yang mendorong perusahaan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Azham Umar Abidin 1, Fahmi R. Putranto 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Departemen
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag
BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program
Lebih terperinciNama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tinjauan Pelaksanaan Program Tanggap Darurat Kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Tahun 2013 Nama : Bekerja di
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Area kerja di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara meliputi Area 1 (Train
BAB V PEMBAHASAN A. Tempat Kerja Area kerja di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara meliputi Area 1 (Train 1), Area 2 (Train 2), Area 3 (Train 3), Area 6 (Addictive Palletezing Unit (APU)), Area 7 (Utility),
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara definisi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak
Lebih terperinciPENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO
PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO Pengertian (definisi) resiko K3 (risk) ialah potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT
INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
Lebih terperinci2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran
VI. KEGIATAN K3 LISTRIK DALAM PENERAPAN SMK3 Penetapan Kebijakan K3: - Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko terkait listrik - Melakukan peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Lebih terperinciCONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi
CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI LSK-K3 ICCOSH Ahli K3
SKEMA SERTIFIKASI LSK-K3 ICCOSH Ahli K3 PENGERTIAN: Persyaratan sertifikasi khusus bagi pemohon/pemegang sertifikat Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berkaitan dengan kategori profesi
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO
TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO 6506 040 032 Latar Belakang PT. Philips Indonesia merupakan pabrik lampu yang dalam proses
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Dari data perbandingan lima proyek konstruksi gedung yang terbaik dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang semakin berat dan dinamis, produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu produktivitas
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian
Lebih terperinciMenjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar
Menjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar Disampaikan oleh : Gerry Aditya HP, ST. Dit.PNK3 Depnakertrans
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi baik besar ataupun kecil ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyelenggaraan kantin, faktor higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap penyajian makanan,
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri
BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN. 7.1 Prosedur Kerja perusahaan dan prosedur kerja yang diterapkan oleh
BAB VII PEMBAHASAN 7.1 Prosedur Kerja perusahaan dan prosedur kerja yang diterapkan oleh Prosedur kerja yang diterapkan oleh pekerja las asetilin di bagian Rangka Bawah PT. Kereta Api belum sesuai dengan
Lebih terperinci12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN
12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN Untuk mengkoordinasi pemrosesan yang sedang berjalan di seluruh area produksi Manajer Operasi Perencanaan dan Pengembangan ( Penjadwal ) Pengontrol Operasi Supervisor Pengembangan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 DISUSUN OLEH : 1. DENA SHOUM MELLIAN (021500426) 2. KHOLISA ROHMATUN NIKMAH (021500438) 3. RAFA RUMAISHA RUBAWAN A (021500450) PRODI JURUSAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena sangat bermanfaat dalam kemajuan bangsa. Dalam pembangunan industri terdapat beberapa industri dengan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah
BAB V PEMBAHASAN 1. Define Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah memenuhi OHSAS 18001 : 2007 klausul 4.3.3 yaitu objektif dan program K3. Ada kemungkinan didapatkan temuan-temuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi, Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
Lebih terperinciAUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. (031) 5501011-5501013, Fax. 031-5022068, 5028735 S U R A B A Y A (60286) KEPUTUSAN DIREKTUR
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinci#2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Kuliah #2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) dalam INDUSTRI KIMIA Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI Februari 2008 Landasan Formal HUKUM UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini. Efisiensi biaya dan peningkatan keuntungan semakin diperhatikan seiring dengan penekanan resiko
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciMenerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)
Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) 1 OBJEKTIF Menetapkan standar, prosedur dan kebijakan K3 di lingkungan kerja Melakukan sosialisasi K3 Menyediakan saran-saran ergonomis
Lebih terperinciANALISIS UPAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI GEDUNG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG
ANALISIS UPAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI GEDUNG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG Minati Karimah, Bina Kurniawan, Suroto Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR INSTRUMENTASI SPAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I yang bergerak dibidang konstruksi
BAB V PEMBAHASAN PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I yang bergerak dibidang konstruksi memiliki komitmen tinggi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada seluruh komponen pada proses kerja. Seperti halnya
Lebih terperinci#10 MANAJEMEN RISIKO K3
#10 MANAJEMEN RISIKO K3 Risiko adalah sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakan, atau sakit yang dihasilkan karena bahaya. Selain itu Risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciMata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks
Mata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks oleh : Yudy Surya Irawan YudySuryaIrawan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rencana Pokok Bahasan dalam Perkuliahan: 1. Pendahuluan
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciPANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja PENDAHULUAN UUD 1945 Setiap Warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Layak bagi
Lebih terperinci5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 1
Bagian PROTEK.KEB 5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 1 5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 2 Phenomena kebakaran 5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 3 Lapis I Pet. Peran Kebakaran Lapis II Fire Men FIRE
Lebih terperinciSTANDAR USAHA ARENA PERMAINAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia
Lebih terperinciDIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA 0,8 0,6 0,4 0,2. Ringan Berat Mati 0,69
1 200 150 100 50 0 0 1 2008 2 2009 Ringan Berat Mati 3 2010 4 2011 5 2012 6 2013 No. Tahun RINGAN BERAT MATI TOTAL 1 2008 162 74 19 285 2 2009 176 83 44 303 3 2010 100 94 15 209 4 2011 94 101 22 217 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciHEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR
HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT STRUKTUR ORGANISASI HSE PROJECT MANAGER Ir. P Tanudjaja HSE OFFICER Suharso HSE SUPERVISOR Widianto HSE SUPERVISOR Deni Santoso HSE STAFF Jauhari J HSE STAFF
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada era globalisasi sekarang ini, semua negara berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuan bersaing satu sama lain dalam hal teknologi. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
Lebih terperinci(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI Perbaikan Berkesinambungan Dokumentasi 2 Dari 78 6.1 MANUAL SMKP 6.2 Pengendalian Dokumen 6.3 Pengendalian Rekaman 6.4 Dokumen dan
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. telah melakukan upaya untuk mengendalikan energi melalui salah satu program
BAB V PEMBAHASAN Hasil Penelitian yang diperoleh bahwa PT. Coca Cola Amatil Indonesia telah melakukan upaya untuk mengendalikan energi melalui salah satu program keselamatan kerja yaitu penerapan sistem
Lebih terperinciAPLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA
APLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA DASAR HUKUM 1. UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 1 (1a.) : dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan diterapkan syarat-syarat keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016
PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016 MOTTO SAFETY FIRST PT. MEIWA KOGYO INDONESIA ( MADING KORIDOR DAN MADING KANTIN. 14 06 2016 ). PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Motto Safety
Lebih terperinciKeywords: HIRARC, risk control.
PENERAPAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) SEBAGAI PENGENDALIAN POTENSI KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI BODY BUS PT. X MAGELANG Annisa Devi Primasari, Hanifa Maher Denny,
Lebih terperinciLampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS
Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR
Lebih terperinciSoal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAGIAN A : beri tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia KESELAMATAN KERJA 1. Kecelakaan kerja disebabkan oleh perbuatan tidak aman dan kondisi tidak aman
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
Lebih terperinciPembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan sekunder atau tersier dengan karakteristik tersendiri, yaitu padat modal, padat teknologi dan multiprofesi. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, pelayanan kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbag
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah industri yang bergerak dibidang layanan jasa kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciDASAR K3 PERTEMUAN I MG CATUR YUANTARI
DASAR K3 PERTEMUAN I MG CATUR YUANTARI POKOK BAHASAN PERTEM. I II III POKOK BAHASAN RPKPS Silabus Kontrak Belajar Pengertian dan Ruang lingkup K3 Perundang-undangan bidang K3 Struktur Organisasi K3 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciPRAKUALIFIKASI UMUM CSMS (Contractor Safety Management System)
UMUM CSMS (Contractor Safety Management System) Lampiran 2 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :.. Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciK3 Konstruksi Bangunan
K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,
Lebih terperinciRISK MANAGEMENT PROCEDURE RISK MANAGEMENT PROCEDURE
Nama Dokumen RISK MANAGEMENT PROCEDURE 1 / 9 RISK MANAGEMENT PROCEDURE Dibuat oleh Ferdian Diperiksa Oleh Thomas Marsetyo G. S. Disetujui Oleh Jacob Mailoa Nama Dokumen RISK MANAGEMENT PROCEDURE 2 / 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pekerja merupakan faktor yang sangat dominan dalam suatu industri, karena majunya suatu industri sangatlah dipengaruhi pula adanya suatu jaminan keselamatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah.keselamatan dan kesehatan
Lebih terperinciKOP SURAT BADAN USAHA
KOP SURAT BADAN USAHA...,... Nomor Lampiran Perihal : : 1 (satu) berkas : Laporan Berkala Periode Tahun 20.. Kepada Yth. Gubernur Kalimantan Barat Cq. Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Lebih terperinciBENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI
BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk
Lebih terperinci