BAB III GAMBARAN UMUM PT GRAHACITRA ADHITAMA. dengan akte pendirian nomor 51, yang dibuat dihadapan notaris Haji Paulus Natagale

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM PT GRAHACITRA ADHITAMA. dengan akte pendirian nomor 51, yang dibuat dihadapan notaris Haji Paulus Natagale"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM PT GRAHACITRA ADHITAMA III.I Sejarah Singkat Perusahaan PT Grahacitra Adhitama mendapatkan ijin usaha pada tanggal 18 Januari 1993 dengan akte pendirian nomor 51, yang dibuat dihadapan notaris Haji Paulus Natagale SH dan diperbaiki dengan akte tertanggal 30 Januari 2004 no 9 yang dibuat dihadapan notaris Raden Soenarto, SH dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 2001 dengan nomor C-539 HT TH Pada mulanya modal dasar perusahaan sejumlah Rp ,- yang dimiliki oleh empat pemegang saham yaitu; 1. Tuan Insinyur Robert Sudjono 2. Tuan Susanto Baros 3. Nona Insinyur Monica Tjitjik Anggriani 4. Nyonya Luciana Dan seiring jalannya waktu dan perkembangan perusahaan hingga sekarang modal yang disetor sebesar Rp Kantor pusat PT Grahacitra Adhitama berkedudukan di Jakarta tepatnya di Jalan Raya Srengseng No 89, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabangnya terletak di Jalan Intan V/5, Gatot Subroto Timur, Denpasar-Bali. 33

2 Pada awalnya PT Grahacitra Adhitama adalah perusahaan yang memproduksi furniture berdasarkan pesanan. Akan tetapi, perubahan kepemilikan perusahaan dan berkembangnya modal perusahaan, PT Grahacitra Adhitama berubah menjadi perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang arsitektur, interior, furniture dan concept design. Oleh karena itu, perusahaan melakukan proses produksi furniture-nya sendiri. III.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang melaksanakan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk dapat mencapai hasil kerja yang efektif dan efisien maka dibutuhkan suatu pemisahan tugas dan fungsi tersebut digambarkan dengan jelas dalam struktur organisasi. Struktur organisasi memegang peranan yang penting bagi perusahaan, karena struktur organisasi memberikan pemisahan tugas dan wewenang dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam suatu perusahaan sehingga tercipta koordinasi yang baik antar masing-masing fungsi yang akan memudahkan dalam melaksanakan tugas. PT Grahacitra Adhitama menggunakan bentuk struktur organisasi garis (line organization). Dalam praktek, struktur organisasi ini banyak dipakai di perusahaan. Ciriciri organisasi garis yaitu: 1. Organisasi ini biasanya dipergunakan pada perusahaan kecil dan jumlah anggotanya relatif banyak. 2. Terdapat hubungan kerja yang langsung antara pihak atasan dengan bawahan. 34

3 3. Pemberian hak dan wewenang berjalan dari atas ke bawah melalui garis lurus yang telah ditentukan. Kebaikan dari struktur organisasi garis, antara lain: 1. Rasio solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi, karena saling mengenal. 2. Proses pengambilan cepat, sehingga dapat dihindarkan adanya pemborosan waktu. Namun stuktur ini mempunyai kelemahan sebagai berikut: 1. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak otokrasi, tidak mau menanggapi kritik dan saran dari bawah. 2. Tidak adanya kesempatan bagi bawahan untuk mengembangkan kemampuannya. 3. Tidak adanya pemikiran yang matang dalam pengambilan keputusan, karena seluruh organisasi terlalu tergantung pada satu orang saja. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Grahacitra Adhitama: 35

4

5 Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian dalam struktur organisasi PT Grahacitra Adhitama diuraikan sebagai berikut: 1. Direktur - Membuat visi dan misi perusahaan. - Menetapkan kebijakan dan tujuan perusahaan. - Memimpin perusahaan dan menentukan rencana pendek dan rencana jangka panjang dari perusahaan. - Setiap akhir tahun bersama dengan tim manajemen melakukan penilaian analisa dan mengevaluasi semua kegiatan perusahaan yang telah dijalankan dan perkembangan perusahaan. 2. Keuangan dan Akuntansi - Melakukan control terhadap seluruh pemasukan dan pengeluaran uang (cash in and cash out), meliputi; a. mengontrol terhadap schedule cash in setiap proyek, b. melengkapi data kelengkapan penagihan sesuai kebutuhan masing-masing proyek, c. mengontrol piutang on progress pada pelanggan dan mengkoordinasikan dengan divisi yang terkait apabila ada kendala terhadap proses piutang proyek, d. mengontrol seluruh kelengkapan data penagihan supplier yang sah sesuai peraturan yang berlaku, dan e. mengontrol hutang on progress. 37

6 - Memberikan saran atau revisi terhadap aturan yang diperlukan atau yang lebih benar sesuai dengan kebutuhan manajemen atau pejabat yang terkait. - Membuat laporan keuangan mingguan dan bulanan. - Membuat Neraca dan Laporan Rugi Laba. - Membuat lapuran hutang, piutang, mutasi keuangan di bank, job costing dan inventaris. - Membuat evaluasi akhir proyek. - Membuat laporan pencapaian target marketing danproyek sesuai dengan aturan yang berlaku. 3. Project Koordinator - Mengikuti tender. - Mengkoordinasi semua bagian dalam mendukung terlaksananya proyek yang sedang berlangsung. - Memantau pelaksanaan proyek dari dimulainya proyek sampai dengan berakhirnya. 4. Administrasi - Melakukan pengecekan terhadap Purchase Order dan Surat Order Supplier. - Mengecek absensi dan uang harian karyawan dan tenaga kerja lapangan. - Membuat berita acara sampai dengan proyek selesai. - Melakukan pengecekan terhadap Surat Jalan Supplier yang diterima di kantor. - Melakukan pengecekan Surat Jalan Pengiriman Barang ke lapangan. 38

7 - Membuat tanda terima terhadap Surat Order Supplier (khusus supplier yang mengerjakan di lapangan). 5. Control dan Technical Support - Memuat pengelompokkan job costing. - Mengatur pembagian tugas kepada semua divisi dalam pelaksanaan proyek. - Memeriksa gambar (soft drawing) dari bagian marketing apakah sudah sesuai dengan Bill Of Quantity (BoQ). - Mengontrol kualitas pekerjaan dari segi material, biaya dan waktu. 6. Workshop a. Persiapan dan Perencanaan Proyek - Membuat perencanaan dan target proyek (sesuai plan & target proyek terkait). - Mempersiapkan atas kebutuhan material dan tenaga kerja. - Melakukan klarifikasi gambar apabila tidak sesuai dengan Bill of Quantity (BoQ), rencana anggaran proyek atau analisa marketing. - Melakukan klarifikasi apabila ada indikasi masalah yang mengakibatkan hasil proyek tidak sesuai dengan tingkat kualitas, waktu atau biaya yang diharapkan. b. Proses Pelaksanaan Proyek - Menggerakkan dan mengarahkan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. - Mengontrol secara rutin atas pelaksanaan pekerjaan proyek. 39

8 - Melakukan follow up terhadap setiap masalah sampai tercapai solusinya. - Bertanggung jawab terhadap kondisi existing / lokasi WS, inventaris dan material terpakai di workshop, secara kualitas maupun kuantitas. - Bertanggung jawab terhadap kebersihan area workshop. c. Penyelesaian Proyek - Melakukan pemeriksaan intern terhadap hasil yang belum sempurna. - Memberikan data-data (sesuai standar proyek) untuk persiapan As Build Drawing. d. Pengadaan Material - Menghitung material yang akan diperlukan. - Membuat pemintaan bahan (PB), dan memantau datangnya material. e. Pengadaan Tenaga Kerja - Pengadaan pekerja borongan dan harian. - Mengatur kelompok kerja dengan benar. - Melakukan pengarahan dan kontrol pekerjaan dengan konsisten. - Menerapkan aturan dan disiplin kerja yang berlaku. - Mengembangkan sumber daya manusia / pekerja. - Membuat administrasi sesuai aturan (absen, perongkosan, dll). - Memberikan saran atau revisi aturan yang diperlukan atau yang lebih benar sesuai dengan kebutuhan, kepada manajemen atau pejabat terkait. f. Laporan - Membuat laporan teknis maupun administrasi sesuai aturan. 40

9 - Membuat data tertulis dan melaporkan kepada tim terkait setiap permintaan pelanggan, masalah atau perubahan. - Membuat evaluasi proyek akhir. - Membuat laporan penilaian sesuai dengan aturan yang berlaku. 7. Site Manager - Membuat laporan progress proyek. - Memantau pekerjaan proyek sampai proyek selesai. - Mengkoordinasi tim proyek sampai dengan kebagian workshop. 8. Drafter - Melakukan pengukuran lapangan (jika diperlukan). - Membuat dokumentasi awal secara keseluruhan. - Menggabungkan gambar kondisi existing dengan gambar desain dengan sistem layer. - Membuat dokumentasi akhir secara keseluruhan terkait dengan As Built Drawing. - Mengklarifikasikan as built drawing dengan BoQ akhir. 9. Pembelian - Memilih supplier barang, mempertimbangkan harga dan syarat-syarat pembayaran pada setiap transaksi pembelian. - Melakukan penawaran harga terhadap supplier. 10. Logistik - Mencatat persediaan barang di gudang. 41

10 - Melakukan pemeriksaan fisik persediaan di gudang. 11. Marketing a. Mendapatkan Pelanggan. - Mencari cara dan melakukan promosi untuk menambah pelanggan baru. - Membina hubungan baik secara aktif dengan pelanggan. b. Menjual (Tender dan Non-Tender) - Mengikuti unwizing dan mencari keterangan proyek selengkapnya. - Membuat strategi perencanaan penawaran proyek. - Melakukan analisa dan hitungan harga satuan dan volumenya. - Membuat Bill of Quantity. - Membuat surat penawaran harga. - Menyiapkan data administrasi sesuai dengan permintaan pelanggan. - Menyelesaikan seluruh dokumen tender tepat waktu. - Melakukan klarifikasi dan negosiasi. - Melakukan penutupan proyek. c. Pengembangan - Meng-update data base (analisis harga, upah dan pelanggan) - Melakukan pengembangan untuk efisiensi, efektifitas dan kecepatan kerja. d. Laporan - Membuat laporan teknis maupun administrasi sesuai aturan. - Membuat evaluasi setiap penawaran harga. - Membuat laporan penilaian sesuai dengan aturan yang berlaku. 42

11 12. Bagian IT - Bertanggung jawab atas maintanance server dan operasional perusahaan - Membuat website perusahaan - Meng-update server operasional perusahaan III.3. Proses Produksi Perusahaan Dalam kaitannya dengan pengumpulan harga pokok produksi, perusahaan menggunakan metode harga pokok pesanan. Perusahaan memproduksi produk secara terputus-putus. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, sehingga pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lainnya. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi credenza ukuran 120 x 92 x 50 cm adalah sebagai berikut: 1. Biaya bahan baku langsung, yang terdiri dari : a. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat lemari adalah bahan yang digunakan untuk pekerjaan kayu. Bahan-bahan tersebut, antara lain: - Triplek (plywood) Meranti. Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan lemari. Ukuran triplek yang digunakan dalam pembuatan credenza tipe a adalah ukuran 4mm, 12mm dan 15mm. 43

12 - Melaminto Bahan ini digunakan untuk melapisi sisi bagian dalam lemari. - Kayu jenis nyatoh oven. Bahan ini digunakan untuk rangka lemari. - Lem kuning Bahan ini digunakan untuk menyambungkan triplek dengan kayu nyatoh dan triplek dengan melaminto. - Lem putih Bahan ini digunakan sebagai perekat antar bagian lemari seperti bagian bawah dengan atas lemari. - Paku tembak Paku ini digunakan untuk merakit rangka lemari. - Veneer putih Bahan ini berjenis kayu tipis dan digunakan untuk menutupi permukaan luar kayu. b. Accessories yang digunakan untuk membuat lemari (credenza tipe 120) adalah sebagai berikut; handle, grendel, plat kunci, lem besi, kaki kursi plastik, engsel sendok, pin ambalan, kunci laci dan sekrup. Proses produksi merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan dalam penentuan harga pokok produksi dari suatu produk, karena dari proses produksi tersebut dapat mengikuti bagaimana biaya-biaya itu terjadi. 44

13 Berikut ini merupakan proses produksi furniture pada PT Grahacitra Adhitama sebagai berikut: 1. Penyerutan. Pada tahap ini, permukaan kayu dihaluskan terlebih dahulu. Setelah itu, kayu disamakan ketebalannya. 2. Pemotongan. Pada tahap ini kayu dan plywood dipotong sesuai dengan desain produk yang akan dibuat. 3. Perakitan. Pada tahap ini, kayu dan plywood dirakit sesuai dengan desain produk yang telah ditentukan. 4. Penyelesaian (Finishing). Pada tahap ini, penyelesaian dapat dilakukan dengan 3 (tiga) proses yaitu: 1. Finishing HPL Dalam proses ini, HPL ditempel atau direkatkan pada kayu dan plywood dengan menggunakan lem. Untuk tahap ini, penyelesaian dikerjakan langsung oleh bagian kayu tepatnya dibagian perakitan karena proses penempelan ini tidak terlalu sulit sehingga bisa sekaligus dikerjakan oleh bagian perakitan. 45

14 2. Finishing Duko Proses pada finishing duko berbeda dengan HPL karena pada tahap ini permukaan kayu dan plywood tertutup penuh dengan warna cat. Proses penyelesaian duko sebagai berikut: Pertama, permukaan kayu dan plywood diratakan (didempul) dengan menggunakan sampolak. Kedua, kayu dan plywood diamplas untuk diratakan atau dihaluskan permukaannya. Ketiga, kayu dan plywood di semprotkan cat meni lalu dikeringkan. Keempat, dilakukan pendempulan serta pengamplasan lagi pada bagian permukaan kayu dan plywood yang belum tertutup rapi Kelima, setelah tertutup rapi, kayu dan plywood disemprotkan cat warna dasar dengan menggunakan cat merek Nippe tipe 270. Keenam, kayu dan plywood dikeringkan secara manual biasanya dengan menggunakan tingkat suhu berdasarkan cuaca atau dibantu dengan lampu tembak. Ketujuh, kayu dan plywood disemprotkan dengan cat akhir yang warnanya sesuai dengan pesanan pelanggan. Cat tersebut dicampur dengan cairan yang sesuai dengan pesanan pelanggan yang terbagi atas 3 macam yaitu; gloss, semi-gloss dan dove. 46

15 3. Finishing Melamik Proses pada finishing melamik sama seperti finishing duko, hanya saja jenis cat yang digunakan berbeda. Finishing melamik menghasilkan permukaan kayu dan plywood secara transparan tergantung komposisi cat melamik tersebut sehingga masih terlihat serat kayunya. Proses penyelesaian melamik sebagai berikut: a. Pertama, kayu dan plywood diratakan (didempul) dengan menggunakan wood filler dan amplas. b. Kedua, kayu dan plywood disemprotkan cat warna dasar. c. Ketiga, kayu dan plywood dikeringkan secara manual. d. Keempat, kayu dan plywood disemprotkan dengan cat akhir yang warnanya sesuai dengan pesanan. Setiap warna cat terbagi atas 3 jenis yaitu gloss, semi-gloss dan dove. 47

16 Pemotongan Penyerutan Perakitan - Perakitan Produk - Penyelesaian HPL Penyelesaian - Finishing Duko - Finishing Melamik. Gambar III.2 Proses Produksi Perusahaan 48

17 III.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Jual. III.4.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan memproduksi furniture berdasarkan pesanan. Oleh karena itu, metode pengumpulan harga pokok yang digunakan oleh PT Grahacitra Adhitama adalah metode harga pokok pesanan. produksi : Berikut ini akan dibahas cara perhitungan untuk masing-masing unsur biaya 1. Biaya Bahan Baku Langsung Biaya bahan baku langsung dibebankan pada saat bahan tersebut digunakan untuk produksi atas produk yang sedang dikerjakan. Prosedur pemakaian bahan dimulai dari permintaan tenaga kerja pabrik kepada bagian workshop lalu dibuatkan bon bahan atas permintaan bahan tersebut. Didalam bon bahan tersebut, tercantum nomor urut, kode pekerjaan, jenis atau nama barang yang akan dihasilkan, nama proyek dan tanggal pengambilan bahan baku tersebut. Bon bahan terdiri dari 2 rangkap, rangkap pertama akan diberikan kepada bagian akuntansi untuk disortir menurut kode pekerjaan lalu kemudian diinput ke dalam rincian mingguan proyek yang bersangkutan dan rangkap kedua akan dipegang oleh bagian workshop sebagai pemantauan penggunaan bahan atas produk yang dikerjakan. Setelah bon bahan dibuat, rangkap kedua akan diberikan kepada tenaga kerja yang bersangkutan untuk dibawa kepada bagian logistik sebagai ijin pengambilan barang di gudang dan setelah itu bon bahan tersebut dikembalikan ke bagian workshop. 49

18 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung terdiri dari 2 bagian yaitu : a. Bagian kayu Pada bagian ini, perusahaan menggunakan tenaga kerja borongan. Perhitungan biaya tenaga kerja menggunakan harga borongan per meter dan tergantung dengan pekerjaan finishing-nya (lihat daftar harga satuan borongan pada lampiran 7). Perkembangan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja borongan ini, dicatat dalam kartu hadir. Di dalam kartu hadir tersebut, terdapat jam datang dan jam pulang pekerja serta persentase penyelesaian pekerjaan. Kartu hadir tersebut diisi oleh bagian workshop yang bertugas memantau pekerja borongan yang bersangkutan. b. Bagian finishing Pada bagian ini, perusahaan menggunakan tenaga kerja harian karena pada proses ini diperlukan keahlian yang khusus dalam pengerjaannya. Pembayaran tenaga kerja harian dihitung berdasarkan jumlah hari kerja masuk ditambah uang lembur yang dilihat dari kartu absen masing-masing pekerja. Di dalam kartu absen tersebut, terdapat jam datang dan jam pulang masing-masing pekerja serta jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja pada hari tersebut. 3. Biaya Overhead Proyek Dalam menentukan biaya overhead proyek, perusahaan membebankan kepada setiap jenis pekerjaan menggunakan dasar pembebanan unit produksi. Perusahaan 50

19 membebankan biaya overhead proyek menggunakan perbandingan jumlah unit yang diproduksi untuk setiap jenis kode pekerjaan. Perhitungan harga pokok produksi credenza tipe a adalah sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku (dilihat dari kartu biaya bahan baku langsung pada tabel III.1 di lampiran 1) Total Bahan Baku Utama... Rp Total Accessories... Rp Total Biaya Bahan Baku... Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung a. Upah tenaga kerja bagian kayu (lihat pada tabel III.2 dan daftar harga satuan borongan di lampiran 2 dan 8) Ukuran credenza tipe a = 120 x 92 x 50 cm = 1.2 x 1 m = 1.2 m 2 - Upah pekerja borongan = Rp / m 2 - Total Upah credenza tipe a = 1.2 m 2 x Rp x 53 unit = Rp

20 b. Upah tenaga kerja bagian finishing Tarif / jam = upah per hari : jam kerja normal = Rp / 7 jam = Rp ,71 Upah harian = 1463 jam x Rp ,71 = Rp Uang lembur = 489 jam x Rp ,71 = Rp Total upah = 1952 jam x Rp ,71 = Rp c. Berikut ini adalah total biaya tenaga kerja langsung secara keseluruhan : Total B.T.K Langsung credenza tipe a = Rp Rp = Rp Biaya Overhead Proyek Perusahaan memproduksi 88 unit furniture yang termasuk diantaranya 53 unit credenza tipe a. Biaya overhead proyek dibebankan kepada masing-masing pesanan berdasarkan jumlah unit yang diproduksi setiap kode pekerjaan. Berikut ini adalah perhitungan biaya overhead proyek pada kode pekerjaan CR.A.120 (lihat pada laporan biaya overhead proyek pada tabel III.3 dan kartu biaya overhead proyek pada tabel III.4 di lampiran 3 dan 4): 1. Nama Pekerjaan : Credenza tipe A Kode Pekerjaan : CR.A.120 Unit yang diproduksi : 53 unit 52

21 2. Perhitungan alokasi biaya overhead proyek : BOP CR.A.120 = 53 unit x Rp = Rp unit III.4.2 Penetapan Harga Jual Sebelum menetapkan harga jual, perusahaan membuat perhitungan estimasi harga pokok produksi karena harga jual ditetapkan sebelum proses produksi dimulai dan diajukan sebagai penawaran harga dalam tender. Perhitungan estimasi harga pokok produksi dibuat oleh bagian marketing yang disusun dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB). PT Grahacitra Adhitama menggunakan metode cost plus pricing dalam perhitungan harga jualnya yaitu dengan cara mengakumulasikan harga pokok produksi berdasarkan biaya standar dan di mark-up sebesar persentase yang selalu berubah sesuai dengan kondisi tender. Pada dasarnya perusahaan mempunyai standar margin yang diinginkan yaitu sebagai berikut: 1. Nilai proyek < Rp ,- => margin minimal 30% 2. Nilai proyek Rp s/d Rp => margin minimal 25% 3. Nilai proyek Rp s/d Rp => margin minimal 20% 4. Nilai proyek > Rp => margin minimal 15% Pada kenyataannya standar margin di atas tidak dijadikan sebagai dasar dalam menentukan laba yang akan menentukan harga jual. Hal ini diakibatkan karena perusahaan perlu menekan harga jual agar mendapatkan atau memenangkan tender 53

22 sehingga laba yang diharapkan perusahaan bisa tidak sesuai dengan standar margin yang telah dibuat oleh perusahaan. Berikut ini adalah perhitungan estimasi harga pokok produksi untuk kode pekerjaan CR.A.120 : 1. Estimasi Harga Pokok Produksi Credenza tipe A (CR.A.120) a. Biaya Bahan Baku : - Bahan baku utama... Rp Accessories... Rp Total Biaya Bahan Baku... Rp b. Biaya Tenaga Kerja Langsung : - Upah Bagian Kayu... Rp Upah Bagian Finishing... Rp Total Biaya Tenaga Kerja Langsung... Rp Biaya Overhead Proyek... Rp Estimasi Harga Pokok Produksi... Rp Laba (20 %)... Rp TOTAL HARGA JUAL... Rp

23 Berikut ini adalah perbandingan antara perhitungan biaya estimasi dan biaya aktual harga pokok produksi CR.A.120 dan selisih yang timbul antara biaya estimasi dan biaya aktual : TABEL III.5 PT. GRAHACITRA ADHITAMA PERBANDINGAN BIAYA ESTIMASI DAN BIAYA AKTUAL Kode Pek. Keterangan Biaya Estimasi Biaya Aktual Selisih CR.A B.B Langsung: - Bahan Baku Rp Rp Accessories Rp Rp Biaya T.K.L - Upah Bag. Kayu Rp Rp Upah Bag. Finishing Rp Rp Biaya O.H Proyek Rp Rp Rp Rp (Rp ) (Rp ) (Rp ) Harga Pokok Produksi Rp Rp (Rp ) Perbandingan Biaya Estimasi dan Biaya Aktual Sumber: PT Grahacitra Adhitama Dari data tabel III.5 dapat diketahui bahwa PT Grahacitra Adhitama belum melakukan perhitungan estimasi dengan baik karena biaya aktual yang terjadi lebih besar dibandingkan biaya estimasinya sehingga timbul selisih negatif antara biaya estimasi dengan biaya aktualnya. Selisih negatif yang terjadi dapat dilihat dari perhitungan biaya estimasi lebih rendah yaitu sebesar Rp Sedangkan biaya aktualnya sebesar Rp , sehingga diperoleh selisih negatif sebesar Rp

24 Perbedaan antara biaya estimasi dengan biaya aktual menyebabkan perubahan persentase laba yang diperoleh oleh perusahaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini : TABEL III.6 PT GRAHACITRA ADHITAMA PERBANDINGAN LABA ANTARA BIAYA ESTIMASI DAN BIAYA AKTUAL Keterangan Biaya Estimasi Biaya Aktual Selisih Penjualan Rp Rp Harga Pokok Produksi Rp Rp (Rp ) Laba Rp Rp (Rp ) Persentase Laba 20 % 16,73 % (3,27 %) Perbandingan Laba antara Biaya Estimasi dan Biaya Aktual Sumber: PT Grahacitra Adhitama Dari data perbandingan laba pada Tabel III.6, dapat dilihat bahwa persentase laba aktual perusahaan lebih rendah 3,27% dibandingkan persentase laba dari perhitungan estimasi harga pokok produksi. Pada perhitungan awal dengan menggunakan perhitungan estimasi harga pokok produksi, perusahaan memperoleh laba sebesar 20 % (dihitung dari (Rp : Rp ) x 100%). Setelah biaya aktual diketahui, laba perusahaan menjadi sebesar 16,73 % (dihitung dari (Rp : Rp ) x 100 %). 56

25 Berdasarkan dari data di atas yang telah diperoleh oleh penulis, dapat diketahui sebagai berikut : 1. Ada beberapa unsur Biaya Bahan Penolong diklasifikasikan sebagai kelompok biaya bahan baku langsung oleh perusahaan. 2. Adanya pembebanan biaya administrasi umum yang dimasukkan ke dalam kelompok biaya overhead proyek. 3. Adanya beberapa unsur biaya penjualan dan pemasaran yang dimasukkan ke dalam kelompok biaya overhead proyek. 4. Terdapat perhitungan alokasi biaya yang kurang tepat pada unsur biaya overhead proyek. 5. Perhitungan alokasi biaya overhead proyek berdasarkan output fisik atau unit produksi yaitu perbandingan unit yang diproduksi dikali dengan biaya overhead proyek keseluruhan. 57

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan. BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. simpulan bahwa kesalahan dalam mengklasifikasikan biaya dan perhitungan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. simpulan bahwa kesalahan dalam mengklasifikasikan biaya dan perhitungan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang terdapat pada bab sebelumnya, dapat ditarik simpulan bahwa kesalahan dalam mengklasifikasikan biaya dan perhitungan pembebanan biaya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Surya Citra Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi (Interior Contractor) dan Event Organizer. Perusahaan melakukan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompetitif. Pimpinan perusahaan dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan perubahan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture. 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan perkembangan perusahaan Jepara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara 1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Mandiri Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor (bahan konstruksi, mekanikal,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1. Informasi dan Data 4.1.1.1 Input Sistem kerja yang ada dan berjalan sebelumnya dilakukan secara manual. Manual dalam hal ini adalah masih menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) Job costing adalah biaya produksi yang diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI Nama : AYU MAYLISA NPM : 21210248 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih,

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan manufaktur furnitur PT. Livio Furniture sebelumnya bernama CV. Policrystal didirikan bulan Oktober 1996. Penggunaan PT. Livio

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah Singkat Perusahaan Dengan Perkembangan bisnis bidang telekomunikasi di Indonesia yang demikian cepat serta potensi pasar yang luas, maka pada tahun 2007

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. Willindo Sukses Abadi PT. Willindo Sukses Abadi berdiri pada tanggal 31 Juli 2008 dengan akte pendirian nomor 116 dari notaris bernama Ibu Marina Soewana,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, sebab apabila pimpinan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi Menghitung dan menganalisis harga pokok produksi diperlukan data data biaya yang akurat dan perhitungan biaya harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pintu Sukses Lestari merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis pintu, kusen, dan jendela. Berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan ini melakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Profil perusahaan CV. Dwi Sarana Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun 1999. Saat ini CV.

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan 48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan akta notaris nomor 61 oleh notaris H. Harjono Moekiran, SH., M.Kn, dan disahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

Ada dua macam jenis data, antara lain:

Ada dua macam jenis data, antara lain: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian objek yang digunakan oleh penulis adalah UD. Mebel Hakaem 11 yang terletak di Jl. Raya Jepara-Kudus ds. Troso RT 009/ 010 Pecangaan

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. KREASI mulai didirikan sekitar 20 tahun yang lalu, dimulai dari usaha seorang arsitek yang ingin membuat bermacam-macam

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. RICKY KENCANA SUKSES MANDIRI PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE Dwi Mulia Septiani 21209272 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku Timber didirikan oleh Sutan Jati. PT. Maluku Timber bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Biaya dan Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan cabang akuntansi, yang berasal dari pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH Nama : Rina Wahyuni NPM : 25210973 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan apartemen casa de parco, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO A. Gambaran Singkat Perusahaan PT. Integra Indocabinet pertama kali didirikan pada tahun 1989, berlokasi di desa Betro kecamatan Sedati

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci