DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM
|
|
- Erlin Makmur
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Reformasi Birokra asi Undang undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional mengamanatkan bahwa pembangunan aparatur negaraa dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Sebagai wujud komitmen nasional untuk melakukan reformasi birokrasi, pemerintah telah menetapkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan menjadi prioritas utamaa dalam Perpres Nomor 5 Tahun tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Makna reformasi birokrasi adalah: Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia; Pertaruhan besar bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan abad ke 21; melibatkan jutaan pegawai, dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit; Upaya Berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antarfungsi fungsi pemerintahan, menata ulang prosess birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, dan dengan upaya luar biasa; Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkann berbagai kebijakan dan praktek manajemen pemerintah pusat
2 dan daerah, dan menyesuaikan baru. tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma dan peran Atas dasar makna tersebut, pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan dapat: Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik oleh pejabat di instansi yang bersangkutan; Menjadikan negara yang memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani; Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat; Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi; Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi; Menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi globalisasi dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah di Indonesia pada dasarnya dimulai sejak akhir tahun 2006 yang dilakukan melalui pilot project di Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung, dan Badan Pemeriksa Keuangan. Sejak itu, dikembangkan konsep dan kebijakan Reformasi Birokrasi yang komprehensif yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden No.81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi , dan Permenpan rb No. 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Selain itu, diterbitkan pula 9 (sembilan)
3 Pedoman dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi yang ditetapkan dengan Permenpan rb No. 7 sampai dengan No. 15 yang meliputi pedoman tentang Pengajuan dokumen usulan sampai dengan mekanisme persetujuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan tunjangan kinerja. Pelaksanaan reformasi birokrasi di masing masing instansi pemerintah dilakukan berdasarkan kebijakan/program/kegiatan yang telah digariskan dalam Grand Design Reformasi Birokrasi dan Road Map reformasi Birokrasi, serta berbagai pedoman pelaksanaannya. Selanjutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi memerlukan sistem monitoring dan evaluasi yang solid dan kredibel dan dapat mencerminkan suatu sistem pengukuran yang objektif, dan pengguna dapat menerima dan menindaklanjuti hasil dari sistem tersebut. Dalam rangka itu, ditetapkan Permenpanrb No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan untuk operasionalisasinya ditetapkan Permenpanrb No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online. Pedoman dan Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) tersebut merupakan acuan bagi instansi pemerintah untuk melakukan penilaian upaya pencapaian program Reformasi Birokrasi sejalan dengan pencapaian sasaran, indikator dan target nasional. PMPRB mengkaitkan penilaian atas output dan outcome pelaksanaan program reformasi birokrasi di instansi pemerintah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama masingmasing instansi pemerintah dengan indikator keberhasilan reformasi birokrasi secara nasional. Sistem Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), berperan sangat penting dalam mengetahui dan menilai serta mengawal pencapaian reformasi birokrasi sebagaimana diharapkan.
4 PERAN DAN KINERJA SEKTOR ESDM DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM Jakarta, Januari 2013
5 DAFTAR ISI 1. PERAN SEKTOR ESDM 2. LINGKUP SEKTOR ESDM 3. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEBIJAKAN SEKTOR ESDM 4. PENERIMAAN NEGARA SEKTOR ESDM 5. INVESTASI SEKTOR ESDM 6. PENGANGGARAN KESDM 7. TANTANGAN SEKTOR ESDM 8. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM
6 PERAN SEKTOR ESDM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL HARGA TERJANGKAU (DAYA BELI) TERJAMINNYA PASOKAN BAHAN BAKAR DAN BAHAN BAKU (KETERSEDIAAN & INFRASTRUKTUR) FISKAL (APBN) MONETER PENERIMAAN NEGARA SUBSIDI INFLASI PEMBANGUNAN NASIONAL PERTUMBUHAN (PRO GROWTH) LAPANGAN KERJA (PRO JOB) PEMERATAAN (PRO POOR) NILAI TAMBAH SEKTOR RIIL INVESTASI LINGKUNGAN (PRO ENVIRONMENT) ISU LINGKUNGAN 1. Sektor ESDM berperan sebagai penjamin sumber pasokan bahan bakar dan bahan baku (energi dan minerba) yang didukung oleh lhharga energi yang terjangkau dankemampuan meningkatkan k nilai i tambah. 2. Sektor ESDM berpengaruh terhadap indikator fiskal, moneter dan sektor riil. 3. Untuk fiskal, sektor ESDM berkontribusi kepada penerimaan negara (revenue) tapi juga menimbulkan konsekuensi subsidi dalam upaya mewujudkan harga energi yang terjangkau. Untuk moneter, komoditas ESDM yang bersifat administered price berpengaruh kepada inflasi. Untuk sektor riil, secara timbal balik, sektor ESDM menumbuhkan investasi dan sekaligus membutuhkan investasi. 4. Semua menjadi landas gerak pembangunan nasional melalui four tracks yaitu pertumbuhan (pro growth), penciptaan lapangan kerja (pro job), pemerataan pembangunan dengan orientasi pengentasan kemiskinan (propoor), dan kepedulian terhadap lingkungan (pro environment).
7 LINGKUP SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Ketenagalistrikan MIGAS Mineral dan Batubara Kegeologian Bidang lainnya Energi baru terbarukan dan konservasi energi ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
8 DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEBIJAKAN SEKTOR ESDM 1. Landasan Konstitusional UUD 1945 PASAL 33 Ayat (2) ayat (3), dan ayat (5) 2. Landasan Kebijakan Nasional UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (BAB III dan BAB IV) 3. Landasan Operasional UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi (Pasal 4 ayat (3)) UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan UU No. 22 Tahun 2001 Tentang Migas*) UU No.27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Menteri**) Catatan : *) Dengan perubahannya berdasarkan putusan MK tahun 2004 **) Sepanjang diamanatkan Peraturan yang lebih tinggi dan/atau dalam rangka melaksanakan tugas & fungsi penyelenggaraan negara (Hak Atribusi)
9 PENERIMAAN SEKTOR ESDM Triliu un Rupiah * 2013** Total 238,02 288,84 387,97 415,20 403,36 Lainnya 0,64 0,52 1,89 1,87 1,08 Panas bumi 0,43 0,52 0,43 0,74 0,40 Pertambangan umum 52,27 66,82 107,27 123,59 144,60 Minyak dan Gas Bumi 184,69 220,99 278,39 289,00 257,28 *) Perkiraan Realisasi **) Rencana
10 PENERIMAAN SEKTOR ESDM (RENCANA vs REALISASI) Penerimaan sektor ESDM selalu melebihi target *) Perkiraan Realisasi **) Rencana
11 INVESTASI SEKTOR ESDM Miliar US S$ * 2013** Total 20,31 21,81 27,19 28,34 39,38 EBT 0,27 0,28 0,10 0,31 0,47 Minerba 2,21 3,19 3,41 4,20 3,77 Ketenagalistrikan 5,08 4,68 4,98 5,62 7,20 Minyak dan Gas Bumi 12,75 13,66 18,70 18,21 27,94 *) Perkiraan Realisasi **) Rencana
12 PENGANGGARAN KESDM (dalam juta rupiah) Tahun Alokasi Anggaran (d/h Pagu , , , , , , , , , ,38 Definitif) Catatan: 2009 termasuk Pagu Stimulus Fiskal 2013 berdasarkan hasil rekapitulasi usulan pada Presentasi Kegiatan Eselon II 2014 Rencana aindikasi Pendanaan aa sesuai Pagu Indikatif RPJMN TOTAL = ,87 TOTAL = ,23 Rupiah Juta , , , , ,00 0,00 Anggaran KESDM , ,00 Anggaran KESDM , Tahun Juta Rupiah , , , , , , , ,8 7 TOTAL TOTAL
13 TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN 1. Pengurangan subsidi BBM dan subsidi listrik. Dengan tingginya harga minyak, maka subsidi energi dapat semakin membebani APBN. Kenaikan BBM bukan merupakan pilihan, sehingga kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi ke depan harus lebih ditingkatkan antara lain melalui program/kegiatan peningkatan pemanfaatan gas untuk transportasi (pembangunan SPBG, konversi ke BBG dan LGV), peningkatan pemanfaatan gas untuk rumah tangga (jaringan distribusi gas kota), konversi mitan ke LPG, dan substitusi bahan bakar pembangkit listrik. 2. Peningkatan rasio elektrifikasi,, melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringan distribusi dan gardu distribusi di perdesaan, serta pembangunan pembangkit energi baru terbarukan. 3. Meningkatkan produksi/lifting dan cadangan minyak bumi, antara lain melalui evaluasi cadangan migas dan CBM, eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru, peningkatan kontrak kerja sama migas dan CBM.
14 TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN (Lanjutan) 3. Diversifikasi energi, antara lain melalui pengembangan energi berbasis sumber daya lokal (DME), pengembangan pemanfaatan gas bumi, pengembangan panas bumi, pengembangan energi baru (CBM, oil shale, shale gas, gas hydrate). 4. Konservasi energi, antara lain melalui audit energi bagi industri, edukasi dan sosialisasi konservasi energi. 5. Peningkatan infrastruktur energi, antara lain melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringan dan gardu distribusi di perdesaan, penyediaan listrik hemat dan murah bagi masyarakatarakat nelayanan dan daerah tertinggal, pembangunannan SPBG, pembangunan jaringan distribusi gas kota, dan pembangunan Mini LPG Plant.
15 TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN (Lanjutan) 6. Peningkatan nilai tambah mineral, antara lain melalui Penyiapan Peraturan MESDM tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara. 7. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mineral dan batubara, antara lain melalui peningkatan pengawasan produksi dan pemasaran mineral dan batubara, inventarisasi dan penyusunan produksi mineral dan batubara nasional, inventarisasi dan verifikasi potensi PNBP pertambangan umum.
16 PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
17 KRONOLOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM Sesuai dengan Permen PAN dan RB Nomor PER/15/M.PAN/2008 tentang t Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, i bahwa untuk pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga, perlu menyusun Dokumen dan Road Map Reformasi Birokrasi KESDM pada tanggal 31 Desember 2009 telah mengusulkan pelaksanaan reformasi birokrasi kepada Kementerian PAN dan RB, namun belum dapat ditindak lanjuti mengingat Kementerian PAN dan RB sedang menyempurnakan peraturan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Berdasarkan Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi ibirokrasi i dan Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi , KESDM telah menyusun dokumen usulan dan road map reformasi birokrasi KESDM Usulan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KESDM telah disampaikan MESDM kepada Menteri PAN dan RB pada tanggal 27 November 2012 Capaian masing-masing Area Perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, sebagai berikut:
18 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 1. Membentuk Tim Manajemen Perubahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KESDM sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM; 2. Melaksanakan sosialisasi reformasi birokrasi dan menyebarluaskan informasi i aktual terkait dengan Sektor ESDM kepada para pejabat strukural dan fungsional dan kepada seluruh pegawai dengan bentuk audio visual yang saat ini sedang berjalan; 3. Menyusun strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi; 4. Melibatkan pegawai dan stakeholder dalam pengambilan kebijakan yang strategis melalui rapat kerja, seminar dan simposium; 5. Mendorong berkembangnya budaya inovatif; 6. Mengembangkan budaya organisasi yang berorientasi pada peningkatan kinerja. 7. Membudayakan dialog, kerja sama tim, dan keterbukaan berkomunikasi
19 2. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Penataan peraturan perundang-undangan d (program legislasi l i dan regulasi) telah dilakukan dan menghasilkan: a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, beserta peraturan di bawahnya b. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, beserta peraturan di bawahnya c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, beserta peraturan di bawahnya d. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, beserta peraturan di bawahnya e. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, beserta peraturan di bawahnya 2. Mengembangkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum 3 Identifikasi peraturan perundang-undangan Sektor ESDM 3. Identifikasi peraturan perundang-undangan Sektor ESDM yang tumpang tindih dengan sektor lain
20 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI a. Penerapan sistem manajemen kinerja dilakukan dengan menyusun IKU Kementerian dan Unit Utama berdasarkan Balanced Scorecard serta pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai b. Rencana Strategis ditetapkan dalam Renstra KESDM, dijabarkan dalam program dan kegiatan. Renstra KESDM menjadi percontohan nasional c. Evaluasi asi dan penataan organisasi KESDM dilaksanakan berdasarkan Renstra dan Analisis Beban Kerja (ABK). d. Pembentukan Organisasi Setjen Dewan Energi Nasional e. Evaluasi dan penataan Organisasi BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) f. Evaluasi dan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada BPH MIGAS g. Evaluasi dan Penataan Organisasi Unit Pelaksana Teknis di lingkungan KESDM h. Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa i. Pembentukan Organisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
21 4. PENATAAN TATALAKSANA a. Penyusunan proses bisnis i level l Kementerian dan Unit Eselon I b. Evaluasi dan pengembangan Standar Operating Prosedur (SOP) c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu (ISO) d. Pembangunan dan pengembangan e-government e. Penyusunan Blue Print Pengembangan e-government Situs Ditjen Minerba meraih penghargaan sebagai pemenang II katagori eselon I pada Warta Ekonomi e-government Award Tahun 2008 Situs Ditjen Migas meraih penghargaan sebagai pemenang III katagori eselon I pada Warta Ekonomi e-government taward Tahun 2011
22 5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR a. Penataan dan penyusunan kebutuhan pegawai berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK) b. Penataan rekrutmen pegawai secara online c. Pemberian kenaikan pangkat PNS Pra TMT d. Penyusunan Peta Jabatan pada tahun 2007 dan telah dievaluasi pada tahun 2012 e. Penyusunan evaluasi jabatan yang menghasilkan informasi faktor jabatan dan Job Grading f. Penyusunan standar kompetensi jabatan struktural eselon III dan IV g. Pelaksanaan assessment individu pegawai h. Penerapan sistem penilaian kinerja individu i. Pengembangan database pegawai j. Pengembangan diklat PNS berbasis kompetensi (penyertaan pendidikan S2/S3 dalam dan luar negeri, diklat teknis dan fungsional dalam a dan luar negeri) k. Penerapan disiplin PNS KESDM mendapat BKN Award sebagai Pengelola Kepegawaian Instansi Pusat Terbaik
23
24 6. PENGUATAN PENGAWASAN a. KESDM telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah b. KESDM telah melakukan inisiatif anti korupsi dan pelaporan LHKPN c. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) KESDM sesuai Kepmen ESDM No. 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan SPIP di lingkungan KESDM d. Pembentukan Satuan Tugas Pelaksana SPIP di lingkungan KESDM sesuai Kepmen ESDM No K/73/MEM/2011 e. Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan Consulting sesuai Permen ESDM No. 01 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengawasan di ligkungan KESDM Laporan keuangan KESDM mendapat opini WTP DPP tahun 2010, WTP pada tahun 2011 PIAK KESDM mendapat peringkat III Nasional
25
26 7. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA a. KESDM telah menerapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi b. Pengadaan barang/jasa untuk kegiatan Sektor ESDM yang cukup besar, memprioritaskan penggunaan produksi dalam negeri. 1. LAKIP KESDM mendapat penilaian B pada tahun 2009, 2010 dan KESDM mendapat penghargaan Nomor 1 Anugerah Cinta Karya Bangsa pada Tahun 2011 dan 2012
27
28
29 8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK a. Untuk meningkatkan pelayanan Sektor ESDM, telah dibentuk: Unit Pelayanan Investasi Migas Terpadu Unit Pelayanan Ketenagalistrikan Terpadu Unit Pelayanan Mineral dan Batubara Terpadu b. Telah dikembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menghindari interaksi pegawai dengan masyarakat c. Telah dilakukan survey untuk kepuasan masyarakat dan pengembangan sistem pengaduan masyarakat Unit Pelayanan Investasi Migas Terpadu telah mendapat Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat Madya pada tahun 2010
30
31 8. MONITORING DAN EVALUASI a. Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring i dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pencapaian indikator kinerja pelaksanaan reformasi birokrasi
32 REFORMASI = PERUBAHAN Good and Clean Governance Pelayanan PublikYang Prima Kinerja yang Excellent Tunjangan Kinerja yang Sesuai Manajemen Perubahan Penataan peruuan Penataan & Penguatan Organisasi Penataan Tata Laksana Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Penguatan Pengawasan Penguatan Akuntabilitas 100% Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik VISI & MISI R E M U N E R A S I
33 Terima Kasih Terima Kasih
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASINYA 2013-2014 Oleh: Dr. Drs. H. Maisondra, S.H, M.H, M.Pd,
Lebih terperinciARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Lebih terperinciPROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses
Lebih terperinciBAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.
BAB 6 P E N U T U P L sebelumnya. aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2011 merupakan media perwujudan akuntabilitas terhadap keberhasilan
Lebih terperinci- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS
- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,
Lebih terperinciKEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan pada Acara Kunjungan Kerja Menpan-RB di Provinsi Banten 20 Januari 2012
Lebih terperinciAREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda
Lebih terperinciA. RINGKASAN EKSEKUTIF
A. RINGKASAN EKSEKUTIF KESDM merupakan Kementerian yang memiliki lingkup tugas cukup luas, setidaknya mencakup 5 bidang strategis yaitu: bidang minyak dan gas bumi, bidang ketenagalistrkan, bidang mineral
Lebih terperinciROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah
Lebih terperincibirokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam
RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas
Lebih terperinciTabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja
Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Indikator Target 2011 1. Meningkatnya
Lebih terperinciInformasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
1. Biro Kepegawaian Dan Organisasi Sekretariat Jenderal 1.1. Formasi CPNS KESDM yang telah ditetapkan 1.2. Penerimaan CPNS 1.3. Pengangkatan CPNS 1.4. Penempatan CPNS 1.5. Pelantikan Pejabat Struktural
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Reformasi Birokrasi bermakna suatu perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan, serta
Lebih terperinciBAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan
BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata
Lebih terperinciDaya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral VISI Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat
Lebih terperinciPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM
REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM Bahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2015- Infrastructure: Executing The Plan KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciPERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI
PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL
VISI: Terwujudnya pengelolaan energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian energi dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan
Lebih terperinciESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
1. INDIKATOR MAKRO 2010 2011 2012 No Indikator Makro Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap APBN - P Target 2012 1 Harga Minyak Bumi US$/bbl 78,07 111,80 112,73
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciWritten by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13
RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2014 Jakarta, 5-7 Februari 2014 Rapat Kerja dengan tema Undang-Undang Perindustrian Sebagai Landasan Pembangunan Industri Untuk Menjadi Negara
Lebih terperinciSEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SOSIALISASI ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN
Lebih terperinciMenimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 3940 K/08/MEM/2017 TENTANG PROSES BISNIS LEVEL 0 DAN LEVEL 1 KEMENTERIAN
Lebih terperinciPETA REGULASI KONSERVASI ENERGI
PETA REGULASI KONSERVASI ENERGI LOKAKARYA LPPM-ITB Bandung, 25 Februari 2011 YULI SETYO INDARTONO Dr Eng. Dr. AISYAH KUSUMA AGENDA 1. PENDAHULUAN 2. LANGKAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL 3. ARAH KEBIJAKAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciInformasi Wajib Tersedia Setiap Saat Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
Sekretariat Jenderal 1. Biro Kepegawaian Dan Organisasi 1.1. Formasi CPNS KESDM yang sudah ditetapkan 1.2. Pengangkatan CPNS 1.3. Sumpah PNS 1.4. Administrasi bimbingan teknis kepegawaian dan pembekalan
Lebih terperinciRINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu
RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lebih terperinciKESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM
KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM Oleh : Drs. Buntaram *) ABSTRAK Memasuki Tahun 2013 sebagai pelaksanaan Reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Lebih terperinci2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.753, 2015 KEMEN-ESDM. Reformasi Birokrasi. Unit Pengelola. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PENGELOLA
Lebih terperinci1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan
1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana
Lebih terperinciEVALUASI KELEMBAGAAN SETJEN DAN BKD
9 AGUSTUS 201 1 EVALUASI KELEMBAGAAN SETJEN DAN BKD Dalam rangka pelaksanaan evaluasi kelembagaan pemerintah pada Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, sesuai permenpan dan RB Nomor 7 Tahun 2011
Lebih terperinciMenetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan
Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan
Lebih terperinciINSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI
MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010
RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi Energi dan
Lebih terperinciMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Materi Men.PAN-RB pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung 10 14 Oktober 2010 tentang Pembangan Reformasi Birokrasi Balikpapan Outline
Lebih terperinci4/16/2013 MODEL PMPRB. Model PMPRB
MODEL PMPRB Model PMPRB 1 Model PMPRB KOMPONEN KRITERIA Subkriteria Subkriteria Subkriteria Subkriteria 9 PROGRAM REFORMASI BIROKRASI KRITERIA Subkriteria Subkriteria Subkriteria Kriteria dan Sub Kriteria
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi
Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi 2011-2012 Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02.1/M-DAG/PER/1/2012 Tentang
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725,2014 KEMEN ESDM. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA
Lebih terperinciEVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciPeraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
- 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017
REFORMASI BIROKRASI (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017 Kegiatan Belajar 1 Reformasi Birokrasi Pengertian Reformasi Birokrasi Salah satu cara untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan
Lebih terperinciARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA
ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA SOSIALISASI PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TEPAT UNTUK DAERAH Assalammu alaikum Wr.Wb
Lebih terperinciRencana Strategis
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional
Lebih terperinciPENCAPAIAN TAHUN 2015
ESDM Dalam Angka PENCAPAIAN TAHUN 2015 Jakarta, 29 Desember 2015 1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Daftar Isi 3 4-5 6-8 9-11 12 13 14 15 16 17-18 7 Perubahan Sistemik Energi Baru, Terbarukan
Lebih terperinciIkhtisar Eksekutif. vii
Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi
Lebih terperinciSEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya
Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Nama Organisasi :
Lebih terperinciMENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN
MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Ang garan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN I.1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan... 1
DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN... 1 I.1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan... 1 I.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)... 2 I.3. Landasan Yuridis Penyusunan Road Map Reformasi...
Lebih terperinciHermien Roosita Sekretaris Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup
Hermien Roosita Sekretaris Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup DASAR HUKUM Peraturan Menteri Negara PAN Nomor : PER/ 15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi PERMEN-PAN dan REFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Lebih terperinciRENSTRA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
RENSTRA 2015-2019 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Penyusunan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi
Lebih terperinciKebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan Disajikan di Universitas Diponegoro, Semarang 8 November 2011 Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan Nasional 2011 20/07/2017
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
17 A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Rincian pelaksanaan kegiatankegiatan reformasi birokrasi pada tahun 2011 meliputi penanggung jawab, time frame per bulan, output /hasil yang
Lebih terperinci1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan
( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2013 1. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 2. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan UU No 14 Tahun2008
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4
i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciURAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013
2012, No.1059 6 LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR Survei/evaluasi kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kementerian PAN dan RB 1. Hubungan dengan Logika Program: a. EOPO: 1.2. KemenPAN RB mengimplementasikan sistem
Lebih terperinciINSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia
LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis
Lebih terperinciPROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI
Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2015-2019 GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu:
- 47 - BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI A. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu: 1. Nasional
Lebih terperinciMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan dalam Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi kepada Pemerintah Daerah Regional I (Provinsi/Kabupaten/Kota se-sumatera, DKI
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap
Lebih terperinciPEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN
5 2012,No.590 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciInsentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan
Focus Group Discussion Pendanaan Energi Berkelanjutan Di Indonesia Jakarta, 20 Juni 2013 Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan
Lebih terperinciPenataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc, PhD. DEPUTI BIDANG TATALAKSANA deddys@menpan.go.id
Lebih terperinciDisampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012
Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 1 KERANGKA KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI GRAND DESIGN ROAD MAP PEDOMAN- PEDOMAN PERPRES NOMOR 81 TAHUN
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
-1- Lampiran II.1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciPENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus
Lebih terperinci3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
Lebih terperinciEVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinci