birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam"

Transkripsi

1 RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam negeri. Hal ini dipertegas di dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, yang pada Pasal 66 ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam negeri untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam rangka menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam negeri, Kementerian Dalam Negeri memiliki cakupan tugas dan fungsi yang sangat luas, yakni pembinaan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum, pembinaan penyelenggaraan otonomi daerah, fasilitasi pengelolaan pembangunan daerah, fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan, fasilitasi pemberdayaan masyarakat, fasilitasi penataan kependudukan dan pencatatan sipil, serta fasilitasi pengelolaan keuangan daerah. Luasnya cakupan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri tersebut, memerlukan susunan organisasi dan tata kerja yang tepat, dan didukung dengan jumlah dan kompetensi aparatur yang memadai, agar tugas dan fungsi tersebut dapat dilaksanakan secara efektif. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010, maka telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (sebagai pengganti Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri). Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kementerian Dalam Negeri senantiasa melakukan upaya terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah. Namun, harus diakui bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri belum sepenuhnya mencapai kinerja yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Beberapa Permasalahan di Bidang Peraturan Perundang-undangan: a. Masih terdapat peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang memerlukan penataan ulang, karena sudah tidak sesuai dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri; b. Belum dikaji seluruh peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang menghambat efektivitas pelaksanaan reformasi v

2 birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah; c. Belum disusun seluruh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan program reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, seperti regulasi di bidang manajemen kepegawaian. 2. Beberapa Permasalahan di Bidang Organisasi: a. Belum dilakukan diagnosis secara komprehensif terhadap tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri, sehingga masih terdapat tumpang tindih tugas antar unit kerja di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (contoh: tumpang tindih tugas antara Ditjen Pemerintahan Umum dengan dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan); b. Belum dilaksanakan Analisis Beban Kerja secara komprehensif terhadap tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri sebagai dasar dalam menetapkan jumlah dan kompetensi aparatur yang dibutuhkan pada setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; c. Belum dilaksanakan upaya penguatan unit kerja yang mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, khususnya unit kerja yang membidangi organisasi, tatalaksana, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, serta pelayanan publik. 3. Beberapa Permasalahan di Bidang Tatalaksana: a. Belum dilaksanakan analisis secara komprehensif terhadap pola tatalaksana dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pada setiap unit kerja di lingkungan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; b. Belum terpolanya sistem ketatalaksanaan (business process), karena belum semua proses penyelenggaraan tugas ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelayanan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah; c. Belum seluruh manajemen pelayanan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri menggunakan teknologi informasi berbasis elektronik, baik melalui e-government maupun e-office. 4. Beberapa Permasalahan di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur: a. Belum ditetapkan Standar Kompetensi Jabatan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan rotasi, mutasi, dan promosi aparatur Kementerian Dalam Negeri; b. Belum disusun secara komprehensif Profil Kompetensi Pegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; c. Masih relatif rendah disiplin kerja sebagian aparatur, yang mencerminkan belum berubahnya pola pikir dan budaya kerja aparatur Kementerian Dalam Negeri; d. Belum disusun secara komprehensif sistem pendidikan dan pelatihan aparatur berbasis kompetensi; vi

3 e. Belum terwujud perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur dalam menerima berbagai perubahan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi. 5. Beberapa Permasalahan di Bidang Pengawasan: a. Masih terdapat penyalahgunaan wewenang pengelolaan keuangan negara sebagaimana tercermin pada Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI); b. Belum optimal tingkat efisiensi penggunaan keuangan negara, meskipun hasil audit BPK-RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); c. Belum efektif peran Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam mendorong peningkatan kepatuhan atas pengelolaan keuangan negara di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. 6. Beberapa Permasalahan di Bidang Akuntabilitas Kinerja: a. Belum disusun Sistem Manajemen Kinerja di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; b. Belum disusun secara komprehensif Indikator Kinerja Utama (IKU) hingga unit kerja terendah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; c. Masih diperlukan peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada unit kerja Eselon I Kementerian Dalam Negeri, meskipun LAKIP Kementerian Dalam Negeri pada Tahun 2010 telah mendapat kualifikasi B. 7. Beberapa Permasalahan di Bidang Pelayanan Publik: a. Belum seluruh prosedur pelayanan disusun dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP), baik pelayanan kepada masyarakat maupun pelayanan/fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah; b. Masih terbatasnya tingkat transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik oleh Kementerian Dalam Negeri; c. Belum dilaksanakannya evaluasi kepuasan masyarakat dan Pemerintah Daerah terhadap pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur Kementerian Dalam Negeri. Permasalahan-permasalahan tersebut harus diatasi melalui langkah-langkah penataan dan pembenahan birokrasi Kementerian Dalam Negeri, yang akan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Melalui pelaksanaan reformasi birokrasi, diharapkan akan terwujud profil birokrasi Kementerian Dalam Negeri yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, dalam rangka penataan dan pembenahan birokrasi Kementerian Dalam Negeri dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan aparatur pemerintahan yang bersih di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, maka Kementerian Dalam Negeri melaksanakan reformasi birokrasi, dengan berpedoman pada: vii

4 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun Berpedoman pada kedua ketentuan tersebut, maka Kementerian Dalam Negeri menyusun 2 (dua) dokumen kebijakan reformasi birokrasi, yakni: (1) Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri; dan (2) Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun Kedua dokumen kebijakan reformasi birokrasi tersebut diajukan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (selaku Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional) sebagai wujud kesiapan Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan reformasi birokrasi, serta menjadi dasar bagi Tim Reformasi Birokrasi Nasional dalam melakukan penelaahan dan penilaian terhadap substansi program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun Tujuan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri adalah: (1) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, yang ditunjukkan oleh peningkatan kepuasan masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam memperoleh pelayanan dari aparatur Kementerian Dalam Negeri, melalui proses pelaksanaan tugas dan fungsi secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, produktif, dan berkinerja tinggi; dan (2) Terwujudnya perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) aparatur Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dengan lebih berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan kualitas fasilitasi kepada Pemerintah Daerah. Sedangkan sasaran pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri adalah: (1) Terwujudnya produk peraturan perundangan-undangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (2) Terwujudnya organisasi Kementerian Dalam Negeri yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing), melalui penataan kembali struktur organisasi sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri, serta meningkatnya peran unit kerja yang membidangi organisasi, tatalaksana, kepegawaian, kediklatan, dan pelayanan publik dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi; (3) Terwujudnya sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan terukur dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui penataan ketatalaksanaan (business process) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance); (4) Terwujudnya sistem manajemen sumber daya manusia aparatur yang viii

5 lebih efektif di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, melalui pengembangan instrumeninstrumen kebijakan kepegawaian yang mendukung terlaksananya pola rekruitmen pegawai yang lebih transparan, penyediaan database kepegawaian yang lebih akurat, peningkatan disiplin dan etos kerja pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai yang berbasis kompetensi, mutasi dan promosi pegawai yang lebih sesuai dengan kompetensi dan integritas pegawai, serta peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; (5) Terwujudnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan, melalui upaya penguatan pengawasan dengan menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau SPIP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; (6) Terwujudnya peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan kinerja organisasi, melalui penetapan Sistem Manajemen Kinerja sebagai dasar dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama/IKU (Key Performance Indicators/KPI s) mulai dari eselon tertinggi hingga eselon terrendah, dan peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Kementerian Dalam Negeri dan (7) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui penataan sistem dan instrumen manajemen pelayanan publik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, maka perlu ditetapkan Kriteria Keberhasilan untuk masingmasing program dan kegiatan reformasi birokrasi. Dalam hal ini, Program dan Kegiatan, serta Kriteria Keberhasilan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, adalah sebagai berikut: 1. Program Percepatan (Quick Win), dengan kegiatan: a. Fasilitasi Pelayanan Pemanfaatan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)/ e-procurement di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: (1) Terlaksananya program e-procurement; (2) Terlaksananya tugas unit kerja Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Hasil/Outcomes: Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah di b. Prosedur Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Pejabat/Pegawai Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan Pimpinan serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dengan kriteria Keluaran/Outputs: (1) Terlaksananya pelayanan administrasi perjalanan dinas luar negeri di lingkungan Kemendagri secara cepat, tepat, dan sederhana. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan para pemanfaat layanan administrasi perjalanan dinas luar negeri di ix

6 c. Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Tromol Pos 888, kriteria kebehersilan: Keluaran/Outputs: Terlaksananya pelayanan pengaduan masyarakat secara cepat dan tepat dari aparatur Kemendagri. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam menerima hasil penanganan pengaduan masyarakat. d. Percepatan Pelayanan Surat Pemberitahuan Penelitian, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya pelayanan surat pemberian ijin penelitian secara cepat, tepat, dan sederhana dari aparatur Kemendagri. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan para peneliti dalam menerima hasil layanan surat pemberian ijin penelitian dari aparatur Kemendagri. e. Penetapan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD Provinsi, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Ditetapkannya secara cepat dan tepat Kepmendagri tentang Evaluasi Rancangan Perda tentang APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD Provinsi. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan Pemerintah Daerah Provinsi atas layanan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD Provinsi. f. Penetapan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan APBD Provinsi, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Ditetapkannya secara cepat dan tepat Kepmendagri tentang Evaluasi Rancangan Perda tentang Perubahan APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan APBD Provinsi. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan Pemerintah Daerah Provinsi atas layanan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan APBD Provinsi. g. Penetapan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban dan Pelaksanaan APBD Provinsi, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Ditetapkannya secara cepat dan tepat Kepmendagri tentang Evaluasi Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi. Hasil/Outcomes: Meningkatnya kepuasan Pemerintah Daerah Provinsi atas layanan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan x

7 APBD Provinsi dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi. h. Proses Penyelesaian Keputusan Pengangkatan/Penetapan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya percepatan proses penyelesaian Keputusan Pengangkatan/Penetapan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Hasil/Outcomes: Terlaksananya pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara tepat waktu. i. Fasilitasi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional, dengan kriteria Keluaran/Outputs: (1) Terlaksananya fasilitasi pengembangan e-ktp di kabupaten/kota; dan (2) Terlaksananya pelayanan KTP secara elektronik bagi setiap penduduk wajib KTP. Hasil/Outcomes: Diperolehnya KTP berbasis NIK secara Nasional oleh seluruh penduduk wajib KTP. 2. Program Manajemen Perubahan, dengan kegiatan: a. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terbentuknya Tim Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Hasil/Outcomes: Terbangunnya kesamaan persepsi, komimen, konsistensi, serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi di b. Penyusunan strategi manajemen perubahan dan rencana implementasi, serta Strategi komunikasi di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Rencana Implementasi, serta Strategi Komunikasi di Hasil/Outcomes: Terbangunnya kesamaan persepsi, komitem, konsistensi, serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi di c. Sosialisasi dan Internalisasi kebijakan Reformasi Birokrasi Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terselenggaranya sosialisasi dan internalisasi kebijakan Reformasi Birokrasi Kemendagri. Hasil/Outcomes: Terbangunnya kesamaan persepsi, komitem, konsistensi, serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi di xi

8 3. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan kegiatan: a. Penataan berbagai peraturan perundang-undangan di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: (1) Teridentifikasinya peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Kemendagri; (2) Tersedianya peta peraturan perundangundangan yang tidak harmonis dan tidak sinkron di lingkungan Kemendagri; dan (3) Terlaksananya deregulasi dan regulasi peraturan perundang-undangan di Hasil/Outcomes: Tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis dan sinkron dan pelaksanaannya yang efektif dan efisien. 4. Program Penataan dan Penguatan Organisasi, dengan kegiatan: a. Restrukturisasi/Penataan Tugas dan Fungsi Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya peta tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan Kemendagri. Hasil/Outcomes: Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kemendagri, dan terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di b. Penguatan unit kerja yang menangani organisasi dan tatalaksana di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi dan tatalaksana, agar mampu mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Hasil/Outcomes: Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kemendagri, dan terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di c. Penguatan unit kerja yang menangani kepegawaian di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya penguatan unit kerja yang menangani fungsi kepegawaian, agar mampu mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Hasil/Outcomes: Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kemendagri, dan terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di d. Penguatan unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya penguatan unit kerja yang menangani fungsi pendidikan dan pelatihan, agar mampu mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di xii

9 Hasil/Outcomes: Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kemendagri, dan terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di e. Penguatan unit kerja pelaksana pelayanan publik di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terlaksananya penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik, agar mampu mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Hasil/Outcomes: Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanan tugas dan fungsi Kemendagri, dan terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di 5. Program Penataan Tatalaksana, dengan kegiatan: a. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya dokumen SOP yang sudah disahkan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemendagri. Hasil/Outcomes: Terselenggaranya transparansi, akuntabilitas, dan standarisasi proses penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemendagri. b. Pengembangan e-government dan e-office di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersediannya e-government dan e-office di lingkungan Kemendagri Hasil/Outcomes: Terselenggaranya transparansi, akuntabilitas, dan standarisasi proses penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemendagri. 6. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur, dengan kegiatan: a. Penataan Sistem Rekruitmen Pegawai di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terbangunnya sistem rekruitmen pegawai yang terbuka, transparan, akuntabel, dan berbasis kompetensi. Hasil/Outcomes: Diperolehnya para pegawai baru maupun yang sedang berkarier yang memiliki tingkat kompetensi sesuai yang dipersyaratkan oleh jabatan di b. Analisis Jabatan di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya uraian jabatan di lingkungan Kemendagri Hasil/Outcomes: Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di lingkungan Kemendagri xiii

10 c. Evaluasi Jabatan di dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya peringkat jabatan di Hasil/Outcomes: Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di lingkungan Kemendagri d. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Lingkup Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya dokumen Standar Kompetensi Jabatan di lingkungan Kemendagri Hasil/Outcomes: Terwujudnya Standar Kompetensi untuk masing-masing jabatan dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat tentang Profil Kompetensi Individu Pegawai di e. Pelaksanaan asesmen individu pegawai berdasarkan kompetensi, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya peta Profil Kompetensi Individu Pegawai di Hasil/Outcomes: Terwujudnya Standar Kompetensi untuk masing-masing jabatan dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat tentang Profil Kompetensi Individu Pegawai di f. Penerapan sistem penilaian kinerja pegawai lingkup Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya indikator kinerja individu pegawai yang terukur di Hasil/Outcomes: Terwujudnya sistem pengukuran kinerja individu yang obyektif, transparan, dan akuntabel di g. Pengembangan database pegawai lingkup Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya data pegawai yang mutakhir dan akurat di Hasil/Outcomes: Berjalannya sistem informasi pegawai yang akurat, transparan, dan akuntabel di h. Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terbangunnnya sistem dan proses pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi di Hasil/Outcomes: Berjalannya sistem pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi yang dapat mengurangi kesenjangan antara Profil Kompetensi Pegawai dengan Standar Kompetensi Jabatan di xiv

11 7. Program Penguatan Pengawasan, dengan kegiatan: a. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terjadinya peningkatan ketaatan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi di Hasil/Outcomes: : (1) Tercapainya tujuan organisasi Kemendagri secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan; dan (2) Berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya. b. Peningkatan Peran Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan Consulting di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: APIP yang lebih berperan dalam melakukan penguatan sistem pengendalian intern, quality assurance dan konsultasi atas pelayanan kepemerintahan di Hasil/Outcomes: (1) Tercapainya tujuan organisasi Kemendagri secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan; dan (2) Berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya. 8. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dengan kegiatan: a. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terjadinya peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kemendagri. Hasil/Outcomes: Berjalannya sistem akuntabilitas kinerja Kemendagri yang efektif. b. Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terbangunnya sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi Kemendagri yang terukur. Hasil/Outcomes: Berjalannya sistem akuntabilitas kinerja Kemendagri yang efektif. c. Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) setiap unit kerja di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersusunnya IKU pada Kemendagri Hasil/Outcomes: Berjalannya sistem akuntabilitas kinerja Kemendagri yang efektif. 9. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dengan kegiatan: a. Penerapan Standar Pelayanan di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terimplementasinya penggunaan standar pelayanan dalam pelayanan publik di Hasil/Outcomes: Terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik, dan lebih terjangkau di xv

12 b. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Hasil/Outcomes: Terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik, dan lebih terjangkau di 10. Program Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan, dengan kegiatan: a. Monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Hasil/Outcomes: Diperoleh dan dimanfatkannya data dan informasi mengenai kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi di b. Evaluasi dan Pelaporan Tahunan Mengenai Perkembangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya Laporan Hasil Evaluasi Tahunan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Hasil/Outcomes: Diperoleh dan dimanfatkannya data dan informasi mengenai kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi di c. Evaluasi dan Pelaporan Lima Tahunan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kemendagri, dengan kriteria Keluaran/Outputs: Tersedianya Laporan Hasil Evaluasi Lima Tahunan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Hasil/Outcomes: Diperoleh dan dimanfatkannya data dan informasi mengenai kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Program dan kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kemendagri akan dilaksanakan pada Tahun Rencana waktu pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi Kemendagri tersebut diatur secara bertahap sebagai berikut: Tahun Pertama (Tahun 2010): Membangun landasan yang kuat untuk menjamin efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan, dengan langkah-langkah yang dilakukan: a. Sosialisasi dan internalisasi kebijakan nasional reformasi birokrasi kepada seluruh aparatur Kementerian Dalam Negeri; b. Membentuk Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri; c. Menyusun dokumen kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri, yang meliputi: (1) Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri; dan (2) Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun ; xvi

13 d. Melaksanakan kegiatan inisiasi reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri, dengan berpedoman pada arahan kebijakan nasional reformasi birokrasi. Tahun Kedua (Tahun 2011): Memperkuat komitmen aparatur untuk melaksanakan secara bertahap kegiatan reformasi birokrasi, mempublikasi kebijakan reformasi birokrasi kepada masyarakat, serta menyiapkan pedoman operasional pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dengan langkah-langkah yang dilakukan: a. Melaksanakan sosialisasi dan internalisasi mengenai kebijakan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri kepada apratur dan publikasi kepada masyarakat; b. Menyusun dokumen-dokumen operasional, antara lain: (1) Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri; (2) Strategi dan Rencana Aksi Perubahan dalam proses Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri; (3) Pedoman Sistem Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai Kementerian Dalam Negeri; dan dokumen terkait lainnya; c. Melaksanakan secara bertahap program dan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri; d. Memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun Tahun Ketiga (Tahun 2012): Melanjutkan pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri, termasuk mereview kegiatan reformasi birokrasi yang sudah dilaksanakan, dengan langkah-langkah yang dilakukan: a. Melanjutkan penyusunan dokumen operasional reformasi birokrasi yang belum diselesaikan tahun 2011; b. Melaksanakan secara bertahap terhadap program dan kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; c. Review perkembangan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2011; d. Memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun Tahun Keempat (Tahun 2013): Melanjutkan pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri, termasuk mereview kegiatan reformasi birokrasi yang sudah dilaksanakan, dengan langkah-langkah yang dilakukan: a. Melaksanakan secara bertahap program dan kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. b. Review perkembangan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2012; xvii

14 c. Memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri Tahun Tahun Kelima (Tahun 2014): Memantapkan pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri, termasuk mereview kegiatan reformasi birokrasi yang sudah dilaksanakan, dengan langkah-langkah yang dilakukan: a. Review perkembangan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri pada Tahun 2013; b. Pelaksanaan secara bertahap program dan kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. c. Memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun d. Menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun e. Menyusun laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun ; f. Penyiapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun , termasuk penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dibutuhkan dukungan anggaran yang memadai, yakni: (1) Anggaran untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri sekitar Rp.15 miliar pertahun; (2) Anggaran untuk pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai Kementerian Dalam Negeri sekitar Rp.350 miliar pertahun; (3) Untuk mendukung pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai Kementerian Dalam Negeri, maka dilakukan penghematan/efisiensi anggaran sebagaimana exercise Tahun 2011 sebesar Rp.165 miliar, sehingga pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai Kementerian Dalam Negeri dapat didukung dari anggaran yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Dalam Negeri. Pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, merupakan tanggungjawab seluruh pegawai, yang difasilitasi oleh Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri dan Tim Reformasi Birokrasi pada masing-masing unit kerja Eselon I dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Jakarta, 29 Desember 2011 Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia xviii

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda

Lebih terperinci

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Ang garan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 2 PEDOMAN PEnilaian dokumen usulan dan road map pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/ lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 8 tahun 2011

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 17 A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Rincian pelaksanaan kegiatankegiatan reformasi birokrasi pada tahun 2011 meliputi penanggung jawab, time frame per bulan, output /hasil yang

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi

Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi 2011-2012 Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02.1/M-DAG/PER/1/2012 Tentang

Lebih terperinci

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan dalam Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi kepada Pemerintah Daerah Regional I (Provinsi/Kabupaten/Kota se-sumatera, DKI

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS) KEMENTERIAN DALAM MEGERI SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2013

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS) KEMENTERIAN DALAM MEGERI SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS) KEMENTERIAN DALAM MEGERI SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2013 I. Pendahuluan 1. Dalam rangka implementasi kebijakan nasional reformasi birokrasi,

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL Jl.HR Rasuna Said Kav C-19 Kuningan Jakarta Selatan 12920 DKI Jakarta www.ombudsman.go.id 1 ROADMAP SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.0

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.873, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata

Lebih terperinci

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013 2012, No.1059 6 LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Reformasi Birokrasi bermakna suatu perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan, serta

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO Disampaikan dalam Training Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Itjen Kemenristekdikti Bogor 29 April 2016

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,46 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 0,78 a. Tim Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI KECAMATAN CICURUG Jalan Siliwangi Nomor 111 Telepon (0266) 731002 Faksimil (0266) 731002 Website: sidikcicurug@yahoo.com email: cicurug.marema@gmail.com CICURUG 43359 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR A. DASAR 1. Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

- 7 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan telah menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N No.87,2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengaduan Publik. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PUBLIK DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

URAIAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2012

URAIAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2012 LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 47 Tahun 2011 TANGGAL : 29 September 2011 I. Pendahuluan A. Umum URAIAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.483, 2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B 1 PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2017 T E N T A N G RENCANA KERJA PEMBANGUNAN REFORMASI BIROKRASI PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.753, 2015 KEMEN-ESDM. Reformasi Birokrasi. Unit Pengelola. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PENGELOLA

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR : KEP/1019/M/XII/2011 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERTAHANAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR : KEP/1019/M/XII/2011 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERTAHANAN KEMETERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR : KEP/1019/M/XII/2011 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERTAHANAN Ditetapkan di Jakarta Pada

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.04.1.24.11.12.7154 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009 Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 Pokok Bahasan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Format Road Map 3. Langkah-langkah

Lebih terperinci

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH buku 3 PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 9 tahun 2011 kementerian

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Road Map Reformasi Birokrasi

Road Map Reformasi Birokrasi LAMPIRAN Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor: 20 Tahun 2010 Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Road Map Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP Jeffrey Erlan Muler, SH Asisten

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana OUTLINE GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS ASESMEN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan 297 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B erdasarkan uraianpada padabab B ai b dan I dii aserta n I I hasil s e ranalisis t a h a sdan i l aevaluasi n a l i s i s kinerja d a n e v a l u a s i k i n e r j a p

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan pada Acara Kunjungan Kerja Menpan-RB di Provinsi Banten 20 Januari 2012

Lebih terperinci

4/16/2013 MODEL PMPRB. Model PMPRB

4/16/2013 MODEL PMPRB. Model PMPRB MODEL PMPRB Model PMPRB 1 Model PMPRB KOMPONEN KRITERIA Subkriteria Subkriteria Subkriteria Subkriteria 9 PROGRAM REFORMASI BIROKRASI KRITERIA Subkriteria Subkriteria Subkriteria Kriteria dan Sub Kriteria

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis 79 BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang

Lebih terperinci

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJM Tahun 2005 2025).

Lebih terperinci