Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di"

Transkripsi

1 1 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di Official Learning Partner: Official Media SPA FEUI

2 Ujian Tengah Semester Semester Genap 2012/2013 Tim Dosen- Paralel SOAL 1 (20%) a. Penghasilan menurut UU PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia dan dari luar Indonesia yang dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan... Jelaskan bagaimana penerapan definisi dari Indonesia dan dari luar Indonesia dalam regulasi pajak di Indonesia. Saat ini KPK mengeluarkan daftar kekayaan pejabat publik, bagaimana informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh DJP dalam meningkatkan jumlah pajak sesuai dengan definisi di atas? b. Asuransi baik sebagai beban, pendapatan premi, dan klaim asuransi memiliki aturan tersendiri menurut UU PPh. Jelaskan bagaimana asuransi dari sudut pandang individu, perusahaan yang membayar asuransi untuk keperluan perusahaan, perusahaan yang membayarkan asuransi untuk karyawan dan perusahaan asuransi? c. Jelaskan azas dalam perpajakan menurut Adam Smith dan aplikasinya dalam regulasi dan sistem pajak di Indonesia? Bagaimana meningkatkan tingkat kepatuhan membayar pajak dengan berdasarkan azas pajak tersebut? d. Jelaskan perbedaan secara konseptual cara penentuan jumlah pajak terutang untuk perusahaan perseroan, perusahaan perorangan, perusahaan firma dan perusahaanyang memperoleh ijin melakukan pencatatan. SOAL 2 (20%) PT Lawu pada bulan Maret 2013 melakukan pembayaran kepada beberapa pegawai berikut ini. (masing- masing kasus anggap sebagai transaksi yang terpisah) a. Pak Kaya sebagai komisaris independen menerima gaji sebesar 40juta perbulan. Bulan Maret ini merupakan bulan terakhir Pak Karya menjabat sebagai komisaris. Pada bulan Maret Pak Karya juga menerima tantiem sebesar 100juta. b. Kirana seorang gadis bekerja sebagai staf bagian keuangan baru mulai bekerja pada bulan Maret Gaji sebulan Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi jaminan kecelakaan kerja 0,5% dan premi jaminan kematian 0,3% dari gaji dibayar oleh pemberi kerja. Premi jaminan hari tua yang ditanggung oleh pemberi kerja 3,7%, sedangkan kirana membayar premi jaminan hari tua sebesar 2% dari gaji. Perusahaan membayar iuran pensiun untuk Kirana sebesar dan Kirana membayar iuran pensiun sendiri c. Pak Gilang menikah dengan 4 orang anak bekerja sebagai pegawai tetap bagian tugas luar dengan gaji yang dibayar mingguan. Pak Gilang menerima gaji pada minggu terakhir di bulan Maret sebesar MOJAKOE Perpajakan 1 2 UTS Semester Genap 2012/2013

3 ditambah lembur sebesar lembur ini merupakan pengahsilan yang rutin karena setiap minggu adanamun jumlahnya tidak sama setiap minggunya. d. Sally, seorang konsultan dari Singapura bekerja selama 2 minggu di perusahaan. Atas konsultasinya Sally dierikan honor sebesar USD. Kurs KMK yang berlaku pada saat pembayaran honor Rp Akomodasi dan transportasi sally selama di Jakarta ditanggung. Perusahaan mengeluarkan Rp untuk transportasi, Rp untuk hotel. e. Pak Nurdin (K/1) pada 18 Maret 2013 dikontrak selama 2 minggu (5 hari kerja) untuk membersihkan taman dengan honor Rp perhari. Nurdin dibayar setiap hari Jumat, pembayaran gaji di bulan Jumat kedua sebesar x 5 = Diminta : 1. Hitunglah jumlah pajak PPh 21 yang dipotong pada saat membayar gaji Pak Karya, Kirana, Pak Gilang, Sally, dan Nurdin untuk honor yang diterima pada minggu kedua. 2. Buatlah jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat membayar Kirana dan Sally. SOAL 3 (20%) PT Terbit Sempurna (Perusahaan) bergerak dalam berbagai bidang usaha dimana selama tahun 2012 telah melakukan kegiatan sebagai berikut : (tarif tabel ada dibawah) 1. Perusahaan terkait kontrak pengadaan barang cetak dengan Pemerintah Kota (pemkot) Depok senilai Rp Karena barang cetakan tersebut sangat dibutuhkan, maka sebagian dari barang cetakan itu senilai Rp telah diserahkan kepada Pemkot Depo dan Perusahaan menerima pembayaran dimuka sebesar Rp Demi kelancaran proyek yang sedang berjalan, Perusahaan telah menyewa dengan pembayaran dimuka : a. Lima buah ruang kantor PT Tegar Berdiri selaku pengelola Gedung Sentral Arta untuk masa tiga tahun senilai total Rp setelah dipotong Pajak Penghasilan (PPh) b. Lima buah mobil dari CV Sembilan- Sembilan untuk masa tiga tahun senilai total Rp Perusahaan membantu penjualan aset milik Mr. Sneijder, seorang warga negara Belanda yang dulu pernah tinggal di Indonesia sebelum meninggal dunia dua tahun yang lalu. Aset yang dijual meliputi tanah, di Bekasi dan lembar saham PT ABCD (Persero) Tbk. Seluruh hasil penjualan aset tersebut, setelah dikurangi komisi Perusahaan sebesar 10% dari penjualan, diserahkan kepada ahli waris Mr. Sneijder di Belanda dimana tanah berhasil dijual dengan harga Rp dan saham berhasil dijual di bursa efek dengan harga Rp5.000 perlembar. MOJAKOE Perpajakan 1 3 UTS Semester Genap 2012/2013

4 4. Mengimpor infrastrukturkomunikasi dengan harga USD , freight 5% dari cost, dan asuransi 1% dari c&f, dimana bea masuk 25% dari CIF serta bea masuk tambahan Rp , belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PnBM) 20%. Saat itu kurs BankIndonesia adalah Rp8.900 sementara kurs berdasarkan keputusan Mentri Keuangan adalah Rp Perusahaan sudah memiliki Angka Pengenal In=mportir (API). 5. Membayar biaya rancang bangun kepada Bapak Cendikia selaku arsitek profesional untuk mendesain kantor senilai Rp Menjual mobil dinas direksi seharga Rp dimana harga pasar mobil tersebut adalah Rp Membayar bunga kepada Bank XYZ sebesar Rp ditambah pokok pinjaman Rp Membayar bunga royalti kepada Bapak Eko sebesar Rp ditambah denda keterlambatan Rp Memberika hadiah kepada juara lomba lari maraton yang diselenggarakan Perusahaan masing- masing senilai : a. Bapak Doyok Juara I, Rp b. Bapak Andar Juara II, Rp c. Bapak Siahaan Juara III, Rp Perusahaan menerima pembayaran dividen sebesar Rp setelah dipotong PPh dari PT Deru Campur Debu dimana perusahaan menguasai 20% sahamnya. Dari total jumlah dividen yang diterima perusahaan tersebut, Rp berasal dari cadangan laba ditahan PT Deru Campur Debu. Nilaitransaksi diatas adalah nilai sebelum pajak kecuali disebutkan lain. Seluruh pihak dalam transaksi juga diasumsikan telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dari sudut pandang perusahaan (PT Terbit Sempurna) : 1. Untuk setiap transaksi diatas, tentukan PPh yang terutang, sifat PPh (final/tidak final), siapa pemotong/pemungutnya, berapa nilai PPh yang terutang termasuk perhitungannya, disertai keterangan transaksi yang diperlukan, sesuai dengan format tabel dibawah. Perhatikan juga bahwa dalam satu nomor mungkin terdapat lebih dari satu transaksi. Anda juga harus mengidentifikasi transaksi yang tidak terutang witholding tax dengan keterangan tidak terutang witholding tax. No Transaksi Jenis PPh Sifat PPh Dipotong /dipungut Nama Pemotong/ pemungut Nilai PPh Perhitungan PPh *) buatlah pada halaman tengah folio sehingga memudahkan Anda untuk bekerja dan leluasa untuk mengisikan tabel berikut. 2. Buatlah jurnal untuk transaksi pada nomor 1 dan 2. Keterangan MOJAKOE Perpajakan 1 4 UTS Semester Genap 2012/2013

5 Daftar beberapa objek dan tarif pajak yang berlaku Objek Tarif Bunga 1,5% atau 20% Saham 0,1% atau 0,5% Hadiah 15% atau 25% atau tarif Pasal 17 Sewa tanah dan bangunan 10% PPHTB 5% Impor barang 2,5% atau 7,5% Pajak bendaharawan 1,5% Penjualan hasil produksi kertas 0,1% Penjualan hasil produksi kendaraan 0,45% bermotor Dividen 10% dan 15 % Royalti 15% Sewa dan jasa 2% PPh 26 20% SOAL 4 Pak Amir setelah lulus bekerja dikantor akuntan publik besar untuk mendapatkan pengalaman. Namun, tiga tahun yang lalu Pak Amir berhenti bekerja dan membuka kantor konsultan pajak bersama istrinya. Pak Amir selain sebagai konsultan, juga bekerja sebagai komite audit PT.Pelangi dan mem=ngajar di sebuah universitas swasta sebagai dosen tidak tetap. Istrinya Wati bekerja sebagai dosen tetap di universitas swasta dan membantu suaminya bekerja sebagai konsultan. Pak Amir dan Bu Wati karena kepakarannya dibidang pajka sering dimintai sebagai trainer ataupun pembicarta di beberapa seminar. Keluarga dan tanggungan Pak Amir dan Bu Wati berdasarkan informasi 15 Februari 2014 saat Pak Amir akan menyelesaikan SPT Tahunan adalah : 1. Beta (anak) lahir 20 Desember 2004 SD 2. Boni (anak) lahir 13 Juni 2008 SD 3. Belina (anak) lahir 3 Januari Bintara (anak asuh) lahir 20 desember 2005 SD 5. Baiti (orang tua) menerima pensiunan dari almarhum suaminya pensiunan Guru SMP. 6. Harini (mertua) tidak bekerja dan tidak memiliki pensiun. Berikut informasi penghasilan Pak Amir selama tahun 2013 Penghasilan dari jasa konsultan pajak terlihat dalam tabel berikut ini : Pendapatan Rp Beban Beban gaji Rp Beban administrasi Rp Beban transportasi Rp Beban konsumsi dan akomodasi Rp Beban depresiasi dan pemeliharaan Rp MOJAKOE Perpajakan 1 5 UTS Semester Genap 2012/2013

6 Beban air, telepon, listrik Rp Beban lain- lain Rp Total beban Rp Laba bersih Rp Tambahan informasi terkait dengan pembukuan jasa konsultan : o Biaya air dan listrik termasuk untuk kepentingan rumah sebesar Rp dan untuk pembayaran telpon pakamir. o Beban gaji termasuk untuk membayar pembantu sebesar Rp yang sesekali ikut untuk membantu membersihkan kantor yang letaknya disebelah rumah keluarga pak Amir. o Biaya depresiasi dan pemeliharaan 60% untuk depresiasi dan pemeliharaan bangunan kantor, sedangkan sisanya untuk kendaraan. Kendaraan selain digunakan untuk kepentingan kantor juga digunakan untuk kepentingan pribadi. o Biaya konsumsi untuk keperluan keluarga dan entertain yang tidak ada daftar nominatifnya, sedangkan merupakan uang konsumsi untuk makan bersama karyawan saat ulang tahun. o Termasuk dalam biaya lain- lain biaya pembayaran PBB rumah pribadi , biaya sekolah putra/putri pak Amir , biaya sumbangan kegiatan sosial dan sumbangan kegiatan agama , zakat pada LAZ yang mendapat izin sebesar o Atas pendapatan tersebut terdapat PPh 23 yang telah dipotong pihak lain sebesar Rp dan PPh 22 sebesar Rp Penghasilan telah dicatat sebesar jumlah pendapatan dan pajak dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Penghasilan Pak Amir yang lain adalah : o Keuntungan penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp tanah dan bangunan yang dijual senilai 600juta, dan dengan harga perolehan 500juta. Atas penjualan tanah ini dikenakan pajak 5% dari harga jual yaitu 30juta sudah disetor. o Pak Amir memiliki beberapa investasi dalam bentuk saham. Atas investasinya tersebut Pak Amir selama tahun 2013 menerima dividen dari PT Indofood (Tbk) sebesar 40juta dividen dari PT. Sekar senilai 120juta dan dividen dari PT. Juita sebesar 30juta. PT Indofood perusahaan terbuka, kepemilikan saham Pak Amir kurang dari 1%. PT Sekar bukan merupakan perusahaan terbuka, kepemilikan Pak Amir 60%, laba PT Sekar pada tahun 2013 sebesar 300juta. PT Juita bukan merupakan perusahaan terbuka, kepemilikan Pak Amir 30%, laba PT Juita pada 2013 sebesar MOJAKOE Perpajakan 1 6 UTS Semester Genap 2012/2013

7 200juta. Pembayaran dividen telah memotong pajak ataas penghasilan yang diterima Pak Amir. o Hom]nor mengajar sebagi dosen tidak tetap sebesar 20juta, oleh universitas yang memberikan gaji dipotong pajak sebesar 5%. o Gaji sebagai komite audit perbulan sebesar 15juta perbulan. Untuk honor komite audit, perusahaan memotong pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan menganggap Pak Amir sebagai karyawan tetap. Pengurang penghasilan untuk honor komite audit hanya biaya jabatan. Mulai tahun 2014 pak Amir tidak menjabat lagi sebagai komite audit. o Pak Amir menerima honor seminar dan konsultasi luar negeri sebesar 60juta setelah pajak. Di luar negeri pengahsilan tersebut telah dipotong pajak sebesar 40%. Aktivitas pembicara diluar negeri sanagt jarang terjadi. o Honor seminar yang telah diterima selam atahun 2013 sebesar 50juta, puhak pembayar honor telah memenuhi kewajibannya memotong PPh 21. o Pak Amir menerima sewa ruko sebesar 90juta setelah dipotong pajak 10%. Penghasilan yang diterima Ibu Wati adalah : o Gaji dosen tetap sebesar 7juta perbulan dari STIE Jelita. STIE membayarkan jaminan hari tua Rp perbulan. STIE Jelita telah memotong PPh 21 sesuai ketentuan yang berlaku. o Menerima honor training pajak sebesar 10juta dipotong PPh 21 sebesar 5%. o Melakukan investasi di pasar modal. Capital gain yang belum direalisasi atas investasi saham selama tahun 2013 sebesar 200juta. Keuntungan yang telah direalisasi dari investasi saham tersebut sebesar 50juta, setelah dikurangi pajak. o Bunga deposito yang diperoleh dari tabungan Bu Wati sebesar 40juta setelah dikenakan pajak 20%. Boni menerima royalti dari menulis buku sebesar 20juta atas penghasilan ini dipotong PPh pasal 23 sebesar 15%. Pak Amir membayar iuran pensiun untuk keluarganya sebesar 2juta perbulan dan dibayarkan langsung ke sebuah lembaga keuangan. Pak Amir dan Bu wati melakukan angsuran pajak setiap bulan. Srlama 2013, jumlah angsuran pajak yang telah dibayar sebesar Rp150juta Atas gaji karyawan Pak Amir telah memotong PPh 21 sesuai dengan ketentuan berlaku sebesar 23juta selama tahun Diminta : 1. Hitunglah laba dari hasil usaha setelah koreksi fiskal MOJAKOE Perpajakan 1 7 UTS Semester Genap 2012/2013

8 2. Hitunglah PPh 21 yang dipotong oleh perusahaan atas gaji yang diterima Bu Wati sebagai dosen tetap dan pak Amir sebagai komite audit? 3. Hitunglah pajak yang telah dipotong pihak lain dari semua penghasilan Amir dan identifikasi pajak final! 4. Buatlah perhitungan untuk menentukan berapakah penghasilan kena pajak pak Amir dan hitung pajak terhutang dalam satu tahun fiskal 5. Hitunglah total kredit pajak (PPh 21, 22,23,24) dan tentukan berapakah jumlah pajak kurang/lebih bayar untuk tahun pajak 2013? 6. Hitunglah PPh 25 untuk tahun fiskal 2014 dengan memperhatikan beberapa informasi di atas, termasuk melakukan identifikasi penghasilan yang tidak teratur. JAWABAN SOAL 1 a) Penghasilan yang didapat oleh Wajib Pajak baik dari dalam maupun dari luar negeri dikenakan pajak. Penghasilan yang berasal dari dalam negeri dikenakan aturan PPh 21, 22, 23, sedangkan penghasilan yang berasal dari luar negeri dikenakan aturan PPh 24. Untuk PPh 25 (angsuran) berlaku bagi penghasilan dari dalam dan luar negeri karena dihitung setelah penghasilan dalam negeri dan luar negeri digabungkan. Dengan dikeluarkannya daftar kekayaan pejabat oleh KPK, Direktorat Jendral Pajak (DJP) dapat mengetahui kekayaan apa saja yang belum dikenakan pajak. Sehingga, dari informasi tersebut DJP dapat mengenakan pajak pada kekayaan yang belum dikenakan pajak dan dapat meningkatkan pendapatan bagi negara. b) Dari sisi orang pribadi Premi asuransi yang dibayar sendiri tidak ada kaitannya dengan konsep PPh karena bukan merupakan pendapatan atau beban pengurang gaji. Klaim asuransi yang diterima oleh Orang Pribadi dikecualikan dari objek pajak. Dari sisi perusahaan Premi asuransi yang dibayar perusahaan untuk karyawan dapat dikategorikan sebagai pendapatan bagi karyawan. Perusahaan dapat mengakuinya sebagai deductible expense. Premi asuransi yang dibayar perusahaan untuk kepentingan perusahaan juga dapat diakui sebagai deductible expense. Klaim asuransi yang diterima perusahaan dianggap sebagai penghasilan sehingga dikenakan pajak. Dari sisi perusahaan asuransi Premi asuransi dikategorikan sebagai objek pajak dan klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi dapat dikategorikan sebagai deductible expense karena sesuai dengan Pasal 6 UU PPh No. 38/2008 ini merupakan biaya sehubungan dengan upaya untuk medapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. c) Azas perpajakan menurut Adam Smith MOJAKOE Perpajakan 1 8 UTS Semester Genap 2012/2013

9 Equality : pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata yaitu pajak yang dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Contoh : Orang yang berpenghasilan dibawah PTKP tidak dikenakan pajak karena dianggap memiliki kemampuan membayar pajak yang kecil atau tidak mampu membayarpajak. Certainty : Penetapan pajak tidak ditentukan sewenang- wenang. Contoh : UU mengenai perpajakan di Indonesia mengatur dengan jelas tata cara perhitungan dan pembayaran pajak untuk mencegah kesewenang- wenangan. Convenience: Kapan wajib pajak harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat- saat yang tidak menyulitkan wajib pajak. Contoh : pada saat wajib pajak memperoleh penghasilan Economy : secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang ditanggung wajib pajak. Contoh : Aplikasi e- SPT atau disebut dengan Elektronik SPT yang merupakan aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT sehingga dapat meminimalisasi biaya pelaporan. Cara meningkatkan kepatuhan dengan berdasarkan azas Equality : pajak dikenakan sesuai dengan kemampuan bayar wajib pajak Certainty : peraturan dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti dan diberi kejelasan pengalokasian dari pendapatan pajak. Convenience : pajak dikenakan saat wajib pajak mendapat penghasilan. Economy : mengadakan fasilitas mobil pajak keliling terutama di daerah- daerah yang jarang KPP- nya (Kantor Pelayanan Pajak) untuk mempermudah pengurusan dan pelaporan pajak d) Perusahaan Perseroan : 25% x Penghasilan Kena Pajak (Status perpajakannya berdiri sendiri sebagai WP Badan) Perusahaan perseorangan : Tarif pajak progresif (pasal 17) Penghasilan Kena Pajak x Tarif pajak (Status perpajakannya menginduk pemilik) Perusahaan firma : 25% x Penghasilan Kena Pajak (Status perpajakannya berdiri sendiri sebagai WP Badan) Perusahaan yang memperoleh izin melakukan pencatatan : Dikenakan tarif norma, dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = peredaran bruto x tarif norma (penghasilan netto) lalu dikalikan dengan tarif pajak. (Status perpajakannya menginduk pemilik) MOJAKOE Perpajakan 1 9 UTS Semester Genap 2012/2013

10 SOAL 2 a. Pak Karya Asumsi tanpa tantiem, kerja satu tahun penuh Gaji/bulan Rp Gaji/tahun Rp Pajak PPh 21 5% x Rp % x Rp % x Rp Pajak/tahun Rp Pajak/bulan Rp Asumsi dengan tantiem kerja sampai bulan Maret Gaji/bulan Rp Gaji/tahun (Januari s.d Maret) Rp Tantiem Rp Penghasilan bruto Rp Pajak PPh 21 terutang sampai dengan Maret 5% x Rp % x Rp PPh 21 terutang untuk masa kerja Januari s.d Maret termasuk tantiem Rp PPh 21 yang telah dipotong s.d Februari (2x ) tanpa tantiem Rp PPh 21 terutang untuk penghasilan 3 bulan dan tantiem Rp Total pajak yang dipotong saat membayar gaji Pak Karya adalah Rp b. Kirana Gaji/bulan Rp Iuran JKM dibayar perusahaan Rp Iuran JKK dibayar perusahaan Rp Penghasilan bruto Rp Pengurang Iuran JHT dibayar sendiri Rp ( ) Iuran pensiun dibayar sendiri Rp ( ) Biaya jabatan Rp ( ) Penghasilan netto/bulan Rp Penghasilan netto 10 bulan Rp PTKP Orang Pribadi Rp ( ) MOJAKOE Perpajakan 1 10 UTS Semester Genap 2012/2013

11 PKP Rp Pajak PPh 21 5% x Rp Pajak/bulan Rp Pajak PPh 21 yang dipotong saat membayar gaji Kirana adalah Rp Jurnal perusahaan saat membayar Kirana Beban gaji Rp Beban Tunjangan JKK Rp Beban Tunjangan JKM Rp Beban Tunjangan JHT Rp Beban Tunjangan iuran pensiun Rp Utang PPh 21 Rp Utang JKK Rp Utang JKM Rp Utang iuran pensiun Rp Utang iuran premi JHT Rp Kas Rp Utang PPh 21 Rp Kas Rp Utang pensiun Rp Utang JHT Rp Utang JKK Rp Utang JKM Rp Kas Rp c. Pak Gilang Hanya menghitug gaji pada minggu ke- 4 Gaji/minggu Rp Lembur Rp Penghasilan bruto Rp Biaya jabatan Rp (47.500) Penghasilan netto/minggu Rp Penghasilan netto/bulan Rp Penghasilan netto/tahun Rp PTKP Orang pribadi Rp ( ) Menikah Rp ( ) Tanggungan : 3 Anak Rp ( ) PKP Rp MOJAKOE Perpajakan 1 11 UTS Semester Genap 2012/2013

12 Pajak PPh 21 5% x Rp Pajak/minggu Rp Pajak PPh 21 yang dipotong pada saat membayar Pak Gilang adalah Rp d. Sally Honor Rp Pajak PPh 26 20% x Rp Pajak PPh 26 yang dipotong saat membayar gaji Sally adalah Rp Jurnal Beban jasa konsultasi Utang PPh Kas e. Pak Nurdin Gaji Jumat minggu ke- 1 (5 hari) Gaji Rp Batas harian Rp ( ) Penghasilan netto Rp Pajak PPh 21 5% x Rp Gaji Jumat minggu ke- 2 (10 hari) Gaji sampai dengan hari ke- 10 Rp PTKP Orang pribadi (10/360 x ) (Rp ) Menikah (10/360 x ) (Rp ) Tanggungan (10/360 x ) (Rp ) PKP Rp PPh 21 5% x Rp Pajak sampai dengan minggu ke- 2 Rp Pajak minggu ke- 1 Rp Pajak minggu ke- 2 Rp Pajak yang dipotong saat membayar gaji Pak Nurdin yang diterima pada minggu ke- 2 adalah Rp MOJAKOE Perpajakan 1 12 UTS Semester Genap 2012/2013

13 SOAL 3 (ada di file Mojakoe Witholding) Soal 4 1. Laba sebelum pajak Rp Koreksi Fiskal (positif) Air, telepon, listrik Rp Handphone Rp Beban Gaji Rp Kendaraan Rp Konsumsi Rp PBB rumah Rp Biaya sekolah putra/putri Rp Sumbangan sosial Rp Sumbangan agama Rp Rp Laba menurut Fiskal Rp PPh Ibu Wati Gaji/bulan Rp Gaji/tahun Rp Biaya Jabatan Rp ( ) Penghasilan netto Rp PTKP Wajib pajak Rp ( ) PKP Rp PPh 21 5% Rp Rp % Rp Rp PPh terutang Rp PPh 21 Pak Amir Komite Audit Gaji pokok Rp Biaya jabatan Rp ( ) Penghasilan netto Rp PTKP Orang pribadi Rp ( ) Menikah Rp ( ) Tanggungan Rp ( ) PKP Rp PPh 21 5% Rp Rp % Rp Rp PPh terutang Rp MOJAKOE Perpajakan 1 13 UTS Semester Genap 2012/2013

14 3. PPh 21 Honor dosen Rp Komite Audit Rp Honor seminar (50%x50 jutax5%) Rp Gaji Dosen Ibu Wati Rp Honor training Rp PPh 22 Rp PPh 23 Royalti Rp PPh 23 Rp Pajak yang dibayar di Luar Negeri Honor seminar Rp Pajak yang dipotong pihak lain Rp Pajak Final Deviden yang diterima Pak Amir Rp Keuntungan penjualan tanah dan bangunan Rp Pendapatan sewa ruko Rp Bunga deposito Rp Capital gain (atas yang direalisasi) Rp Ket: atas capital gain yang belum direalisasi belum bisa diakui sebagai income sehingga tidak dikenakan PPh karena pajak menganut prinsip realisasi, bukan perkiraan atau hal yang belum terjadi) 4. Penghasilan konsultan pajak Rp Penghasilan lain Honor dosen Rp Komite audit Rp Honor seminar di LN Rp Honor seminar Rp Gaji dosen ibu Wati Rp Honor training pajak Rp Royalti Rp Rp Penghasilan Neto Fiskal Rp PTKP (K/I/3) Orang pribadi Rp ( ) MOJAKOE Perpajakan 1 14 UTS Semester Genap 2012/2013

15 Istri Rp ( ) Menikah Rp ( ) Tanggungan : 3 Rp ( ) Rp ( ) PKP Rp PPh terutang 5% Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp Pajak terutang Rp PPh 21 Honor dosen Rp Komite Audit Rp Honor seminar Rp Gaji Dosen Ibu Wati Rp Honor training Rp PPh 22 Rp PPh 23 Royalti Rp PPh 23 Rp Honor seminar LN Rp PPh 24 * PPh 25 Rp Total kredit pajak Rp *Perhitungan PPh 24 Penghasilan dari LN : Pajak di LN : PKP : Pajak Terutang: Batas kredit pajak LN : x = Pajak terutang Rp Total kredit pajak Rp ( ) PPh 29 kurang bayar Rp Penghasilan tidak teratur Komite audit (2014 tidak lagi menjadi komite audit) Rp ( ) Pembicara luar negeri Rp ( ) Rp ( ) Penghasilan netto fiskal sebelumnya Rp Penghasilan teratur Rp PTKP (K/I/3) Orang pribadi Rp ( ) MOJAKOE Perpajakan 1 15 UTS Semester Genap 2012/2013

16 Istri Rp ( ) Menikah Rp ( ) Tanggungan : 3 Rp ( ) Rp ( ) PKP Rp PPh 21 terutang 5% Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp Pajak terutang Rp PPh kredit PPh 21 Honor dosen Rp Honor seminar Rp Gaji Dosen Ibu Wati Rp Honor training Rp PPh 22 Rp PPh 23 Royalti Rp PPh 23 Rp Rp ( ) PPh 25 tahun 2014 Rp Angsuran PPh 25 Rp MOJAKOE Perpajakan 1 16 UTS Semester Genap 2012/2013

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie SPA MENTORING Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie Soal 1: PPh 21 Penghasilan Bulanan Luthfi Lubis merupakan seorang pegawai tetap perusahaan swasta, beristri namun belum berketurunan, memperoleh

Lebih terperinci

MENTORING PERPAJAKAN 1

MENTORING PERPAJAKAN 1 SPA MENTORING PERPAJAKAN 1 Senin, 19 Maret 2012 Dilarang Memperbanyak tanpa seijin SPA FEUI Download Mojakoe dan SPA Mentoring : www.spa-feui.com FB: SPA FEUI Twitter: @spafeui SOAL 1 PT Pinky adalah perusahaan

Lebih terperinci

PAJAK WP ORANG PRIBADI

PAJAK WP ORANG PRIBADI PAJAK WP ORANG PRIBADI SISTEMATIKA 1. SPT WP Orang Pribadi 2. Komponen-Komponen SPT 3. WP OP Lebih dari Satu Pemberi Kerja 4. WP OP Pengusaha 5. WP OP Lebih satu Pemberi Kerja & Pengusaha 2 SPT WP Pribadi

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 1

MOJAKOE PERPAJAKAN 1 MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui UJIAN TENGAH SEMESTER SEMESTER GENAP 2010/2011 PERPAJAKAN

Lebih terperinci

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di 2 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Official Learning Partner: OfficialMedia Partner: @spafeui SPA FEUI www.spa-feui.com

Lebih terperinci

2

2 2 3 4 5 6 7 8 JAWABAN SOAL 1: a. Pajak final adalah pajak yang terutang dan dibayarkan seketika saat penghasilan diperoleh atau diterima, serta pemotongan dilakukan oleh pemberi penghasilan, atau pihak

Lebih terperinci

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK A. NPWP : 0 7 4 5 6 1 2 3 0 0 1 3 0 0 0 B. C. JENIS USAHA : SPESIFIKASI USAHA : D. ALAMAT : Pegawai Swasta JL. BATU TULIS NO. 33 E. KELURAHAN / : KECAMATAN F. KOTA / KODE POS

Lebih terperinci

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut : Contoh Soal PPN dan Pembahasan PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut : Penjualan langsung ke konsumen

Lebih terperinci

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi 1 SISTEMATIKA 1. 2. 3. Konsep Rekonsiliasi Rincian Item Rekonsiliasi Kasus dan Ilustrasi 3 Bagan Pajak Perusahaan Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa Penghitungan Pajak Perusahaan Penghasilan XXX Beban

Lebih terperinci

By Afifudin PSP FE Unisma 2

By Afifudin PSP FE Unisma 2 Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal

Lebih terperinci

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 2 UAS Semester Genap 2013/2014 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official partners: Official Partners: Official Media

Lebih terperinci

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24 PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24 PPh 21 Ilustrasi; (Gaji Bulanan) Kudungga adalah pegawai yang menikah dengan dua anak dan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor

Lebih terperinci

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Misalnya: a. Usaha apotek; b. Rumah makan; c. Toko *) dapat bersifat final apabila memiliki peredaran bruto tertentu (PP No. 46 Tahun 2013) Penghasilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Perpajakan 2.2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Perpajakan Tahun 2007, Pajak didefinisikan sebagai berikut: Pajak adalah kontribusi wajib

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL 10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Secara umum pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL 0 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM

Lebih terperinci

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UAS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: Dilarang memperbanyak MOJAKOE

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2010

Lebih terperinci

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00. SOAL PAJAK SMK 1.Penghasilan yang termasuk obyek PPh Pasal 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21) adalah. a. bunga b. deviden c. Gaji d. royalty e. sewa 2. Berdasarkan data laporan keuangan atas usaha tahun pajak

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 6 P1.1 Teori Pajak Penghasilan Umum Dan Norma Perhitungan Pajak Penghasilan A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE 1. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan, Menagih dan Memelihara Penghasilan - Prinsip Realisasi Pasal 28 UU KUP - Konservatis/Penyisihan Pasal 28 UU KUP 2. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan,

Lebih terperinci

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB PAJAK PAJAK . PAJAK yang dibayarkan digunakan untuk kegiatan Penyelenggaraan Negara, dan Membiayai pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung sekolah, Sarana Kesehatan (rumah sakit), sarana umum, pembangunan

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK IDENTITAS PERHATIAN TAHUN PAJAK FORMULIR SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN ATAU NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 dipotong atas penghasilan penghasilan yang berasal dari modal penyerahan jasa hadiah dan penghargaan SIAPA PEMOTONG PPH Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Dasar Pajak Secara Umum II.1.1 Definisi Pajak Menurut Mardiasmo (2006) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak

Lebih terperinci

RUGI LABA BIAYA FISKAL

RUGI LABA BIAYA FISKAL RUGI LABA BIAYA FISKAL BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIJADIKAN PENGURANG PENGHASILAN (PASAL 9) Pengeluaran untuk pemegang saham atau pihak yang memillki hubungan istimewa beserta orang-orang yang menjadi tanggungannya.

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 770 PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN - I. SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

LAMPIRAN - I. SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PERHATIAN HALAMAN - I LAMPIRAN - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN NPWP NAMA WAJIB

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 1

MOJAKOE PERPAJAKAN 1 MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Dilarang memperbanyak mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com FB: SPA FEUI Twitter: @spafeui Soal 1 Mojakoe Perpajakan 1 Perpajakan 1 Tim Dosen

Lebih terperinci

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERPAJAKAN Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian, unsur-unsur, fungsi dan peranan, pemungutan

Lebih terperinci

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur dalam Undang - Undang No.28 tahun 2007 yaitu perubahan ketiga atas Undang-Undang No.16 tahun 2000 A.

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PERHATIAN 0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN SPT YANG DIKENAKAN

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR 1770 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI

Lebih terperinci

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 A. Pengertian PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari deviden, bunga, royalty, sewa dan penghasilan lain atas

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah Keramik Kegiatan kewajiban pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan, dilaksanakan

Lebih terperinci

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL RINGKASAN REKONSILIASI KETERANGAN LABA BRUTO USAHA Penjualan Neto -/- HPP 1. Penjualan Neto a. Metode Pengakuan Pendapatan Akrual - Akrual b. Potongan Penjualan > Metode Realisasi > Metode Penyisihan c.

Lebih terperinci

AGENDA. PPh Pasal 26

AGENDA. PPh Pasal 26 1 AGENDA 1. PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 26 2 Landasan Hukum: UU No 36 Th 2008, Psl 21 UU PPh Peraturan Dirjen Pajak No. PER-31/ PJ/ 2012 3 DEFINISI Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri

Lebih terperinci

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA OLEH: Yulazri M.Ak. CPA Pajak Penghasilan (PPh) Dasar Hukum : No. Tahun Undang-Undang 7 1983 Perubahan 7 1991 10 1994 17 2000 36 2008 SUBJEK PAJAK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN 1. a. Orang Pribadi b. Warisan

Lebih terperinci

Penghitungan PPh Akhir Tahun

Penghitungan PPh Akhir Tahun PPh Orang Pribadi disampaikan Oleh: Bubun Sehabudin Penghitungan PPh Akhir Tahun Lanjut A Lanjut B Lanjut C Lanjut D A. Penghasilan Neto Fiskal B. Zakat C. Kompensasi Kerugian D. Pengh Tdk Kena Pajak (PTKP)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PERHATIAN 770 BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI LAINNYA/LUAR NEGERI.

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI IDENTITAS FORMULIR PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN

Lebih terperinci

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM. PENGHASILAN Oleh Iwan Sidharta, MM. Penghasilan Penghasilan Dari Kegiatan Usaha Penghasilan Sebagai Karyawan Gaji Upah Tunjangan Honor Komisi, bonus Hadiah Penghasilan Yang Merupakan Objek Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS Perbedaan antara perlakuan akuntansi dan pajak dalam pengakuan pendapatan dan beban akan mengakibatkan perbedaan laba

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS KOMPENSASI OPSI SAHAM UNTUK KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS KOMPENSASI OPSI SAHAM UNTUK KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN BAB IV ANALISIS PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS KOMPENSASI OPSI SAHAM UNTUK KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN A. Pajak Penghasilan atas Kompensasi Opsi Saham untuk Karyawan dari Pekerjaan

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR PAJAK PERHATIAN 77 S SPT AN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak memiliki dimensi atau pengertian yang berbeda-beda menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ PT. XYZ menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang KUP No. 16 Tahun 2009 Pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Pendapatan dan Beban Menurut Akuntansi 1. Pendapatan Menurut Akuntansi Suatu perusahaan didirikan untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI. Mata Uji : Perpajakan Kelas : II Hari, tanggal : Waktu : 60 menit

UJI KOMPETENSI. Mata Uji : Perpajakan Kelas : II Hari, tanggal : Waktu : 60 menit UJI KOMPETENSI Mata Uji : Perpajakan Kelas : II Hari, tanggal : Waktu : 60 menit I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari kelima alternatif jawaban yang ada dengan memberi tanda silang (x),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat Soemitro, dalam buku Mardiasmo, (2011:1) Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

Lebih terperinci

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN Aris Munandar, SE., M.Si Tujuan Pembelajaran Jenis biaya yang diperkenankan bagi WP DN dan BUT untuk dibebankan sebagai biaya Jenis yang tidak diperkenankan bagi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

DASAR-DASAR PERPAJAKAN DASAR-DASAR PERPAJAKAN A. Definisi dan Unsur Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata serta partisipasi masyarakat dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perhitungan Laba Rugi Secara Komersial Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1adalah kontribusi wajib kepada negara

Lebih terperinci

SOSIALISASI. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017

SOSIALISASI. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017 SOSIALISASI SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017 PMK NOMOR 243/PMK.03/2014 s.t.d.t.d. PMK NOMOR 9/PMK.03/2018 Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.

PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ. PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ./2009) Tahun Pajak : 2009 Formulir 1770 S ini merupakan formulir SPT Tahunan

Lebih terperinci

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal Penghitungan PPh diakhir tahun bagi WP Badan didasarkan atas LK Fiskal (Laba Rugi Fiskal) Laba rugi fiskal disusun berdasarkan Laba Rugi Komersial yang telah disesuaikan

Lebih terperinci

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991 Copyright 2002 BPHN UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991 *8679 Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan untuk kepentingan umum. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak Pajak menurut Soemitro (Resmi, 2016:1) merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat

Lebih terperinci

Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Yang termasuk subjek pajak Orang pribadi Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan

Lebih terperinci

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas : a.penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha; b.impor Barang Kena Pajak;

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan. Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Soemitro, S.H yang dikutip dalam buku karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat BAB II LANDASAN TEORI II.1 Gambaran Umum Pajak Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat memahami mengapa kita harus membayar pajak. Dari pemahaman inilah diharapkan muncul kesadaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan Menurut Undang-Undang no. 28 th. 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pajak Pajak merupakan salah satu pungutan negara terhadap rakyatnya. Pada hakekatnya, pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta Wajib

Lebih terperinci

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu: PERPAJAKAN ORGANISASI NIRLABA Tri Purwanto Pengantar Pajak Organisasi Nirlaba UU No 28 Th 2007 ttg KUP Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (2006), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II LANDASAN TEORI. (2006), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Gambaran Umum Pajak II.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Soemitro. R yang dikutip oleh Mardiasmo (2006), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan BAB IV PEMBAHASAN IV.I Perubahan Peraturan Pajak Penghasilan Untuk meningkatkan penerimaan negara khususnya disektor pajak, pemerintah melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia.

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN 1 PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh) yang telah diubah dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/2015-00 OUTLINE Dasar hukum Gambaran Umum SPT 1770 SS Dasar Hukum Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan penerimaan negara yang paling utama, untuk itu pajak merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANGNOMOR 7 TAHUN 1991 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

Lebih terperinci

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot STIE Widya Praja Tanah Grogot Tanggal Penerbitan 25 April 2016 Pertemuan SURAT SETORAN PAJAK Wajib Pajak dapat membayar pajak yang terutang dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Dengan menggunakan Surat Setoran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi pajak dalam pasal 1 ayat 1 UU KUP No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pajak Penghasilan 2.1.1. Pengertian Pajak Penghasilan Di Indonesia, pajak atas penghasilan sudah dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu. Dimulai dari dikenalkannya Paten Recht

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Laporan Keuangan yang disiapkan oleh PT. Dipta Adimulia adalah pencatatan komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

PAJAK PENGHASILAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan SUBJEK PAJAK Orang Pribadi Warisan yang Belum Terbagi Badan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat

1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat BAYAR 1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat final 2. Pembayaran pada akhir tahun pajak (PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci