MOJAKOE PERPAJAKAN 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MOJAKOE PERPAJAKAN 1"

Transkripsi

1 MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Dilarang memperbanyak mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di FB: SPA FEUI

2 Soal 1 Mojakoe Perpajakan 1 Perpajakan 1 Tim Dosen Pararel 1. Mr. Stepen adalah warga Negara Inggris yang mulai bekerja di PT Pelanggi pada 1 Agustus Sesuai kontrak kerja dengan PT Pelangi, Mr Stephen akan bekerja di Indonesia selama 2 tahun. a) Menurut anda, apakah Mr. Stephen merupakan subjek pajak dalam negeri atau luar negeri? Berikan pendapat dan dasar hukumnya? b) Dengan asumsi tidak ada penghasilan lain yang diterima oleh Mr. Stepen (TK/0) selain gajih sebesar Rp 25juta/bulan, berapa PPH pasal 21 tahun 2010 yang terutang oleh Mr. Stephen? Jawaban : a) Subjek pajak dalam negeri adalah: a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; pasal 2 ayat 3a UU PPH Berdasarkan dasar hukum tersebut, karena Mr. Stephen memiliki niat untuk menetap di Indonesia, maka Mr. Stephen adalah Subjek Pajak Dalam Negeri. b) Gaji 25,000,000 Gaji Bruto 25,000,000 -/-Biaya Jabatan 500,000 Penghasilan neto/bulan 24,500,000 Penghasilan neto 6 bulan* 122,500,000 PTKP Wajib Pajak Sendiri 15,840,000

3 15,840,000 Penghasilan Kena Pajak 106,660,000 Pajak Teutang 5%* %* Pajak Terutang PPH pasal 21 tahun 2010 yang terutang oleh Mr. Stephen adalah *tidak disetahunkan karena subjek pajak dalam negeri 2) Hampir semua Orang pribadi (OP) telah memiliki NPWP. Salah satu kewajiban NPWP adalah tersebut kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan OP. Menurut anda, apakah SPT Tahunan OP akan selalu menunjukan posisi kurang bayar? Berikan Penjelasan Jawaban : Tidak, SPT Tahunan OP memiliki 3 kemungkinan posisi yaitu, lebih bayar, nihil dan kurang bayar. Posisi nihil biasanya terjadi bila OP hanya memperoleh pendapatan dari 1 sumber dan pajak atas pendapatan tersebut telah dipotong oleh pemberi kerja. Sehingga di SPT Tahunan, Pajak terutang sama dengan kredit pajak. Akibatnya SPT berada pada posisi nihil. Posisi lebih bayar dapat terjadi karena angsuran pajak (yang menjadi kredit pajak), lebih besar dari pada pajak terutang, karena pendapatan wajib pajak tahun ini idak sebesar tahun-tahun sebelumnya co/ karena bisnis sedang terpuruk. 3) Terkait dengan perhitungan PPH pasal 21 terdapat istilah PPH Pasal 21 yang ditanggung perusahaan dan Tunjanga PPH pasa 21. Berikan penjelasan apa efek perpajakan terkait kedua istilah tersebut bagi suatu perusahaan! Jawaban : PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan termasuk dalam pengertian imbalan/penghasilan berupa kenikmatan yang tidak dipotong PPH Pasal 21 sehingga dalam perhitungan PPH pasal 21 atas gaji pegawai yang bersangkutan, jumlah pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja tersebut tidak ditambahkan pada penghasilan pegawai yang bersangkutan

4 Tunjanga PPh pasal 21 merupakan penghasilan bagi pegawai yang bersangkutan, sehingga dalam perhitungan PPH pasal 21 atas gaji pegawai yang bersangkutan, tunjuangan pajak tersebut ditambahkan pada penghasilan yang diterimanya. Soal 2 Bapak Derwanto dan Jayadi adalah karyawan tetap di PT.Pelangi. Bapak Derwanto bekerja sebagai manajer sejak bulan Juli 2009 sedangkan Jayadi baru bekerja di PT Pelangi pada bulan April Berikut adalah data gaji dan tunjangan per bulan yang diperoleh Bapak Derwanto dan Jayadi selama tahun 2010: Dewantoro Jayadi Gaji Tunjangan Mobil Tunjangan Transport Untuk pembayaran JKK, iuran THT dan Iuran pensiun adalah sebagai berikut : Ditanggung Pegawai Ditanggung Perusahaan Iuran THT 2% 3,70% Iuran Pensiun 4% 2% JKK 0,24% JK 0,30% PT Pelangi memiliki kebijakan memberi bonus dan THR kepada pegawai tetapnya yang masingmasing besarnya 1x gaji bulanan. Namum Bonus dan THR ini mempertimbangkan berapa lama pegawai bekerja dalam satu tahun (jika pegawai belum bekerja selama 1 tahun, maka bonus dan THRnya akan diprorata sesuai dengan jumlah bulan dia bekerja selama 1 tahun). Terkait dengan kesehatan dari para pegawainya, PT Pelangi bekerjasama dengan suatu klinik. Pegawai yang sakit dipersilakan datang ke klinik tersebut untuk berobat dengan sistem cashless. Selama tahun 2010,Bapak derwantoro memanfaatkan fasilitas kesehatan ini sebesar Rp 2juta sedangkan Jayadi sebesar RP500ribu Setalah bekerja di PT pelangi, Jayadi memutusakan untuk menikah pada bulan agustus Sementara itu susunan keluarga yang menjadi tanggungan bapak derwantoro adalah sebagai berikut :

5 No Tanggal lahir Hubungan Pekerjaan 19-Mei- 50 Ibu pensiunan 07-Feb- 78 Istri x 03-Apr- 03 Anak x 14-Jun- 07 Anak x 31-Des- 48 Mertua x Diminta : 1. Berapa PPH 21 yang terutang atas penghasilan bapak derwantoro dan jayadi selama tahun 2010? 2. Berapa PPH 21 yang dipotong perbulan atas penghasilan bapak derwantoro dan Jayadi pada tahun 2010? 3. Berapa PPH 21 atas bonus dan THR yang diterima Bapak Derwantoro dan Jayadi pada tahun 2010? Jawaban : 1. - PPh 21 Penghasilan Bapak Derwantoro selama tahun 2010 adalah Perhitungan PPh 21 Bapak Derwantoro dengan bonus dan THR Gaji setahun Tunjangan Mobil setahun JKK setahun JK setahun Bonus THR Gaji Bruto setahun Tunjangan Jabatan setahun Iuran THT setahun

6 Iuran Pensiun setahun Gaji Netto/tahun PTKP WP sendiri Kawin Tunjangan Total Penghasilan Kena Pajak Pajak terutang : 5% % % Pajak terutang selama tahun 2010 dengan bonus dan THR PPh 21 Penghasilan Bapak Jayadi selama tahun 2010 adalah Perhitungan PPh 21 Bapak Jayadi dengan bonus dan THR Gaji (april-des) Tunjangan transport (april-des) JKK (april-des) JK (april-des) Bonus THR Gaji Bruto Tunjangan Jabatan Iuran THT Iuran Pensiun

7 Gaji Netto (april-des) PTKP WP sendiri Total Penghasilan Kena Pajak Pajak terutang : 5% Pajak terutang selama tahun 2010 dengan bonus dan THR Pajak atas Bonus dan THR ) PPh 21 atas bonus dan THR = PPh 21 penghasilan dengan bonus dan THR PPh 21 penghasilan atas bonus dan THR Bapak Derwantoro Perhitungan PPh 21 Bapak Derwantoro tanpa bonus dan THR Gaji Tunjangan Mobil JKK JK Gaji Bruto Tunjangan Jabatan Iuran THT Iuran Pensiun Gaji Netto/bulan Gaji Neto/tahun PTKP WP sendiri

8 Kawin Tunjangan Total Penghasilan Kena Pajak Pajak terutang : Sehingga : 5% % % Pajak terutang selama tahun 2010 sebelum bonus dan THR PPh 21 atas Bonus dan THR Bapak Jayadi Perhitungan PPh 21 Bapak Jayadi tanpa bonus dan THR Gaji Tunjangan transport JKK JK Gaji Bruto Tunjangan Jabatan Iuran THT Iuran Pensiun Gaji Netto/bulan Gaji Neto/tahun (per bulan*9) PTKP WP sendiri

9 Total Penghasilan Kena Pajak Pajak terutang : 5% Pajak terutang selama tahun 2010 sebelum bonus dan THR Sehingga : PPh 21 atas Bonus dan THR ) PPh 21 yang dipotong perbulan (dengan asumsi THR dan Bonus dibagikan di akhir tahun) adalah : Bapak Derwantoro Januari-November : / 12 = per bulan Desember : pajak atas bonus dan THR ( ) = Bapak Jayadi April-November : /9 = per bulan Desember : pajak atas bonus dan THR ( ) = Soal 3 Bagian A Pak Kemal memiliki usaha pemasok barang-barang keperluan kantor ke beberapa instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Kantornya terletak di samping rumah Pak Kemal sehingga usahanya dapat dikendalikan dari rumah. Istrinya membantu usaha Pak Kemal dan bertindak sebagai Direktur keuangan. Pak kemal memiliki keluargaa yang menjadi tanggungan yaitu : 1. Atikah (istri) lahir 11 Juni 1963 bekerja di Dep Pertanian 2. Alisa (anak) lahir 2 Februari 1987 bekerja sebagai Junior Auditor di PWC 3. Amran (anak) lahir 1 Januari 1995 SMA 4. Akhirah (anak) lahir 29 Desember 2000 SD

10 5. Ardita (anak asuh) lahir 25 Desember 2004 SD 6. Amir (orang tua) pensiunan Depkeu 7. Aida (orang tua) istri Pak Amir, tidak bekerja Selain memiliki usaha, Pak Kemal juga bekerja sebagai dosen tetap di Universitas Swasta dengan kewajiban mengajar minimal 6 sks per semester dan menjadi komite audit di PT Mulia. Hasil usahanya sebagian diinvestasikan. Di kantornya Pak Kemal mempekerjakan 5 orang staff. Berikut ini adalah informasi tentang hasil usaha dari CV Kemal dan Co. Untuk tahun 2011 Penjualan Harga pokok penjualan Laba Kotor Beban-beban: Beban gaji Beban administrasi Beban depresiasi Beban air, telepon, listrik Beban lain-lain Total Beban Laba Bersih Informasi terkait dengan laporan hasil usaha Pak Kemal: a. termasuk dalam beban lain-lain adalah i. angsuran PPh 25 sebesar ii. PBB untuk rumah sebesar dan PBB untuk bangunan kantor iii. Biaya rekreasi bersama keluarga dan karyawan sebesar , 60% untuk keluarga iv. Biaya sumbangan lingkungan dan kegiaan keagamaan v. Membayar ke Badan Amil Zakat yang mendapat persetujuan untuk zakat dan untuk sedekah vi. Iuran pensiun untuk Pak Kemal sebesar vii. Iuran pensiun untuk karyawan termasuk dalam beban gaji. viii. Biaya untuk penyediaan makan siang untuk karyawan sebesar ix. Pembelian parcel lebaran diberikan kepada pelanggan dan kolega

11 b. beban depresiasi merupakan beban depresiasi atas 3 kendaraan yang dibeli pada tahun 2005, depresiasi fiskal 8 tahun. Satu sedan harga perolehan 250 juta, kijang 150 juta, dan pick up 150 juta. Untuk sedan dan kijang selain dipakai untuk kegiatan kantor, juga dipakai untuk keperluan pribadi. c. Pembayaran kepada guru les sebesar termasuk dalam komponen beban gaji. d. Biaya sekolah sebesar termasuk dalam beban administrasi e. termasuk dalam beban air, telepon, listrik untuk keperluan rumah tangga sebesar f. Selama tahun tersebut, jumlah penjualan ke instansi pemerintah sebesar 985 juta setelah pajak bendaharawan 1,5%. Bagian keuangan mencatat penjualan sebesar nilai neto setelah pajak. Dari jumlah penjualan tersebut, 50% merupakan penjualan khusus yang tidak diperoleh pada periode yang akan datang. Margin dari penjualan tersebut sebesar 40%. 2. Pendapatan dari gaji di Universitas swasta sebesar 40 juta per bulan bruto. Universitas tersebut memotong PPh 21 sesuai ketentuan berlaku. Honor tambahan karena kelebihan SKS setahun bruto dan honor menguji dan membimbing (setahun bruto). 3. Pendapaan dari Komite Audit PT Mulia sebesar per bulan (bruto). Jumlah total PPh 21 yang telah dipotong sebesar Pendapatan bunga deposito sebesar setelah dipotong pajak sebesar 20%. 5. Amran sering mendapatkan kerjaan dari Production house untuk dubbing. Selama tahun 2011 mendapatkan penghasilan 20 juta (bruto) dan dipotong PPh 21 sebesar 1 juta. Untuk tahun depan, Amran tidak dapat lagi mendapatkan honor karena suaranya sudah tidak cocok dengan karakter anak-anak. 6. Pak Kemal menerima hasil sewa rumah sebesar 45 juta (net) setelah dipotong pajak 10%. 7. Hasil investasi di saham di pasar modal, menghasilkan keuntungan sebesar 60 juta (bruto) dengan total transaksi sebesar 600 juta dan dividen sebesar 40 juta (bruto). Pajak telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan yaitu 0.1% dari nilai transaksi dan 10% dari nilai dividen. 8. Pak Kemal memiliki investasi di LN, pada tahun tersebut menerima dividen sebesar 85 juta (net) setelah dipotong pajak sebesar 15%. 9. Menerima jasa konsultasi penyusunan laporan keuangan sebesar 30 juta (bruto), pajak atas jasa ini sebesar 2 %, PPn sebesar 3 juta. 10. PPN selama tahun tersebut yang dibayarkan sebesar 138 juta sedangkan 100 juta PPN dipungut oleh instansi pemerintah.

12 11. PPh 21 karyawan yang dipotong oleh perusahaan sebesar 30 juta termasuk dalam komponen biaya gaji. Diminta: 1. Hitunglah PPh 21 yang dipotong oleh Universitas atas penghasilan sebagai dosen tetap di universitas tersebut, termasuk penghasilan lainnya. 2. Identifikasikan penghasilan yang dikenakan pajak final dan jumlah pajaknya 3. Hitunglah laba hasil usaha menurut fiskal 4. Buatlah perhitungan untuk menentukan berapakah jumlah pajak terutang Pak Kemal dalam satu tahun fiskal 5. Hitunglah kredit ajak dan tentukan berapakah jumlah pajak kurang/lebih bayar 6. Hitunglah PPh 25 untuk tahun fiskal 2011, jika kontrak Pak Kemal sebagai komite audit berakhir sampai dengan Desember 2011 dan belum ada tawaran pekerjaan ain serta memperhatikan penjelasan 1f. Jawaban : 1. PPh 21 yang dipotong oleh Universitas atas penghasilan sebagai dosen Gaji pokok/bulan 4,000, Gaji per tahun 48,000, Honor kelebihan SKS 15,000, Honor menguji dan membimbing 4,000, Total Gaji Bruto 67,000, Pengurang: Biaya Jabatan (5% dr gaji bruto) (3,350,000.00) Penghasilan netto 63,650, PTKP : WP (15,840,000.00) Kawin (1,320,000.00) Tanggungan (max 3) (3,960,000.00) Total PTKP (21,120,000.00) PKP 42,530, PPh 21 5% 2,126,500.00

13 2.Penghasilan yang dikenakan pajak final : Pendapatan bunga deposito Bruto 7,250, Pajak (20%) 1,450, Pendapatan sewa rumah Bruto 50,000, Pajak (10%) 5,000, Penghasilan dari bursa efek Bruto 600,000, Pajak (0.01%) 600, Dividen Orang Pribadi Bruto 40,000, Pengahasilan menurut perusahaan Koreksi fiskal : Pajak (10%) 4,000, ,000, a. 1. Koreksi (+) 48,000, Koreksi (+) 1,000, Koreksi (+) 8,000, natura 4. Koreksi (+) 5,000, Koreksi (+) 8,000, Koreksi (+) 12,000, Tidak ada koreksi - 8. Tidak ada koreksi - 9. Koreksi (+) 11,000, b. Koreksi (+) 25,000, asumsi pemakaian 50% perusahaan

14 c. Koreksi (+) 8,000, d. Koreksi (+) 5,000, e. Koreksi (+) 24,500, f. Koreksi (+) 15,000, Koreksi (+) 30,000, Total Koreksi Fiskal Laba Menurut Fiskal 200,500, ,500, Perhitungan jumlah pajak terutang tahunan Laba Menurut Fiskal 373,500, Penghasilan netto lainnya : Honor Dosen 63,650, Komite Audit 144,000, Pendapatan dr production house anak 20,000, Dividen dari luar negeri 100,000, Jasa Konsultasi 30,000, ,650, Total penghasilan netto 731,150, PTKP : WP (15,840,000.00) Kawin (1,320,000.00) Tanggungan (max 3) (3,960,000.00) Total PTKP (21,120,000.00) PKP 710,030, PPh :

15 5% 2,500, % 30,000, % 62,500, % 63,009, ,009, Jumlah pajak kurang/lebih bayar PPh terutang 158,009, Kredit Pajak : PPh 21 untuk gaji dosen 2,126, PPh 21 untuk komite audit 16,600, PPh 21 untuk penghasilan anak 1,000, PPh 22 15,000, PPh , PPh 24 15,000, PPh 25 48,000, ,326, PPh kurang bayar 59,682, Angsuran PPh 25 PKP 710,030, Penghasilan tidak teratur : Pendapatan dari komite audit 144,000, Pendapatan anak 20,000, Penjualan kepada pemerintah (margin 40%) 200,000, ,000, Penghasilan teratur 346,030, PPh terutang :

16 5% 2,500, % 30,000, Kredit Pajak : 25% 24,007, ,507, PPh 21 untuk gaji dosen 2,126, PPh 22 (sisa penjualan 50%) 7,500, PPh , PPh 24 15,000, ,226, Angsuran PPh 25 per tahun 31,281, Angsuran PPh 25 per bulan 2,606, Bagian B Usaha Pak Kemal mengharuskan Pak Kema menjaga hubungan baik dengan kolega, terutama untuk penjualan kepada instansi pemerintah yang hampir dari 40% dari total omset. Saat ini pak kemal memberikan parsel. Namun karena persaingan yang cukup ketat dengan pesaing lain yang sering memberikan hadiah lebih pada pelanggan, akhir-akhir ini penjualan kepada instansi pemerintah mulai turun dan porsi kepada swasta semakin mendominasi. Pak kemal mendapat masukan dari Ari salah satu staf langkah yang dapat diambil pak kemal: Saat ini perusahaan menerima diskon 5% dari pembelian barang. Perusahaan saat ini mencatat pembelian setelah diskon sebagai komponen HPP. Merurut Ari, suplier dapat dinegosiasikan untuk membut kwtansi terpisah antara diskon dan nilai aktual pembelian barang. Rencananya diskon tersebut akan dikumpulkan dalam rekening terpisah atas nama istri sebagai cadangan untuk diberikan kepada pelanggan dan kolega bisnis, agar perusahaan dapat terus mendapatkan proyek. Dengan cara ini, untuk keperluan pajak biaya tersebut tetap dapat dikurangkan sebagai beban dan tidak diketahui. Bahkan hasil diskon ini dapat digunakan juga untuk membiayai pembelian parsel dan biaya-biaya lain yang menurut pajak tidak diperkenakan. Diminta : Berikan saran dan masukan kepada Pak Kemal erkait dengan usulan Ari, apakah masukan tersebut layak untuk diterapkan pada periode mendatang.

17 Jawaban : Dalam Pasal 39 ayat 1 UU KUP, orang yang dengan sengaja menyampaiakn SPT dengan tidak benar dikenakan ketentuan pidana Usulan : masukan ari tidak tepat, karena melanggar hukum Soal 4 CV Taxon adalah perusahaan perdagangan umum, pesewaan, serta ekspor dan impor. Darim pembukuan bulan november 2010 terdapat data dan catatan sebagai berikut a) Mengimpor 100 unit komputer dari taiwan dengan nilai CIF US$ Bea masuk 30%, BMT 5% dan pengutan pabean lainnya Rp /unit. (Kurs KMK : Rp 8.800,- dan memilki API) b) Menjual ATK ke Departemen Tenaga Kerja sebesar Rp (termasuk PPN) c) Menyewakan 10 buah mesin foto kopi kepada CV Ceria dengan total biaya sewa Rp d) Membeli 5 ton pinang (hasil pertanian) dari bapak tugiman (pedagang pengepul) seharga Rp untuk dieskpor ke Eropa e) Salah satu ruangan kantor CV Taxon disewa oleh Notaris Usman SH untuk praktik pengacara senilai Rp f) Menerima bunga atas pinjaman dari PT Andalas sebesar RP g) Menerima deviden dari PT Nusa sebesar Rp atas kepemilikan saham pada PT tersebut sebesar 15% h) Membayar bunga kepada : Bank BCA sebesar Rp Bank Singapore sebesar US$ , kurs Menkeu Rp 9.000,-/US$ PT Materialis Jaya sebesar Rp ,- Tuan Sakura, warga negara jepang sebesar Rp yang tinggal di Indonesia selama 4 tahun i) Menerima bunga deposito dari bank BCA sebesar Rp j) Membayar honor pengajar in house training kepada Mr Rendall (WNA inggris) yang berada di Indonesia selama 2 bulan sebesar Rp Pak Tedy Iswahyudi,pengajar brevet pajak karyawan sebesar Rp k) Membayar angsuran sewa guna usaha dengan hak opsi atas gedung kantor berupa angsuran pokok Rp dan bunganya sebesar Rp kepada PT Leasor Diminta : Tentukan siapakah pihak memotong/memungut PPh Tentukan jenis PPh yang terkait setiap transaksi (dalam 1 poin bisa terdapat lebih dari 1 transaksi) Hitung besar PPh yang dipotong/dipungut

18 No Pihak Pemotong/Pemungut Jenis PPh terkait DPP PPh dipotong/dipungut a Pemungut : Direktorat Bea dan Cukai PPh b Pemungut : Bendaharawan Pemerintah PPh c Pemotong : CV Ceria PPh d Tidak dikenakan PPh potong/pungut e CV Taxon PPh pasal 4 ayat f Pemotong: PT Andalas PPh g Pemotong : PT Nusa PPh Bunga ke Bank BCA Bukan Objek Pajak PPh 23 CV Taxon Tidak dikenakan PPh potong/pungut Bunga ke Bank Singapore Pemotong : CV Taxon Bunga ke PT Materalis Jaya PPh Pemotong : Cv Taxon Tuan Sakura PPh h Pemotong: CV Taxon PPh i Bank BCA PPh pasal 4 ayat j k Honor ke Mr Randall, pemotong : CV Taxon PPh Honor ke pak teddy, pemotong : CV Taxon PPh 21 50%*10juta Tidak dikenakan PPh potong/pungut

MENTORING PERPAJAKAN 1

MENTORING PERPAJAKAN 1 SPA MENTORING PERPAJAKAN 1 Senin, 19 Maret 2012 Dilarang Memperbanyak tanpa seijin SPA FEUI Download Mojakoe dan SPA Mentoring : www.spa-feui.com FB: SPA FEUI Twitter: @spafeui SOAL 1 PT Pinky adalah perusahaan

Lebih terperinci

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie SPA MENTORING Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie Soal 1: PPh 21 Penghasilan Bulanan Luthfi Lubis merupakan seorang pegawai tetap perusahaan swasta, beristri namun belum berketurunan, memperoleh

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 1

MOJAKOE PERPAJAKAN 1 MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui UJIAN TENGAH SEMESTER SEMESTER GENAP 2010/2011 PERPAJAKAN

Lebih terperinci

2

2 2 3 4 5 6 7 8 JAWABAN SOAL 1: a. Pajak final adalah pajak yang terutang dan dibayarkan seketika saat penghasilan diperoleh atau diterima, serta pemotongan dilakukan oleh pemberi penghasilan, atau pihak

Lebih terperinci

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UAS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: Dilarang memperbanyak MOJAKOE

Lebih terperinci

PAJAK WP ORANG PRIBADI

PAJAK WP ORANG PRIBADI PAJAK WP ORANG PRIBADI SISTEMATIKA 1. SPT WP Orang Pribadi 2. Komponen-Komponen SPT 3. WP OP Lebih dari Satu Pemberi Kerja 4. WP OP Pengusaha 5. WP OP Lebih satu Pemberi Kerja & Pengusaha 2 SPT WP Pribadi

Lebih terperinci

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 2 UAS Semester Genap 2013/2014 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official partners: Official Partners: Official Media

Lebih terperinci

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di 1 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Official Learning Partner: Official Media Partner: @spafeui SPA FEUI www.spa-feui.com

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 2

MOJAKOE PERPAJAKAN 2 Presented By: SPA-Tax Study Division Perpajakan 2 MOJAKOE PERPAJAKAN 2 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

By Afifudin PSP FE Unisma 2

By Afifudin PSP FE Unisma 2 Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal

Lebih terperinci

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM. PENGHASILAN Oleh Iwan Sidharta, MM. Penghasilan Penghasilan Dari Kegiatan Usaha Penghasilan Sebagai Karyawan Gaji Upah Tunjangan Honor Komisi, bonus Hadiah Penghasilan Yang Merupakan Objek Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK A. NPWP : 0 7 4 5 6 1 2 3 0 0 1 3 0 0 0 B. C. JENIS USAHA : SPESIFIKASI USAHA : D. ALAMAT : Pegawai Swasta JL. BATU TULIS NO. 33 E. KELURAHAN / : KECAMATAN F. KOTA / KODE POS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor

Lebih terperinci

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di 2 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Official Learning Partner: OfficialMedia Partner: @spafeui SPA FEUI www.spa-feui.com

Lebih terperinci

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA OLEH: Yulazri M.Ak. CPA Pajak Penghasilan (PPh) Dasar Hukum : No. Tahun Undang-Undang 7 1983 Perubahan 7 1991 10 1994 17 2000 36 2008 SUBJEK PAJAK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN 1. a. Orang Pribadi b. Warisan

Lebih terperinci

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Tuan Wahyudi (PKP) seorang pengusaha garmen yang memiliki 5 kios di Jakarta, Bandung,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN Sesuai dengan ketentuan UU PPh No. 17 tahun 2000, setiap pemberi kerja wajib untuk melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan atas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2010

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL 0 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM

Lebih terperinci

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan PPh Pasal 25 Rp Rp Angsuran PPh pada tahun Berjalan Pendahuluan PPh pasal 25 UU No. 36 Tahun 2008 membahas tentang besarnya angsuran pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak pada tahun berjalan. Besarnya

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL 10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM

Lebih terperinci

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24 PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24 PPh 21 Ilustrasi; (Gaji Bulanan) Kudungga adalah pegawai yang menikah dengan dua anak dan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi

Lebih terperinci

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Misalnya: a. Usaha apotek; b. Rumah makan; c. Toko *) dapat bersifat final apabila memiliki peredaran bruto tertentu (PP No. 46 Tahun 2013) Penghasilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari Pengetahuan atas ketentuan perpajakan yang benar, sangat mutlak diperlukan oleh Wajib Pajak karena dengan pengetahuan itu

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 6 P1.1 Teori Pajak Penghasilan Umum Dan Norma Perhitungan Pajak Penghasilan A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang

Lebih terperinci

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut : Contoh Soal PPN dan Pembahasan PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut : Penjualan langsung ke konsumen

Lebih terperinci

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.

PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ. PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ./2009) Tahun Pajak : 2009 Formulir 1770 S ini merupakan formulir SPT Tahunan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Perpajakan 2.2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Perpajakan Tahun 2007, Pajak didefinisikan sebagai berikut: Pajak adalah kontribusi wajib

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00. SOAL PAJAK SMK 1.Penghasilan yang termasuk obyek PPh Pasal 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21) adalah. a. bunga b. deviden c. Gaji d. royalty e. sewa 2. Berdasarkan data laporan keuangan atas usaha tahun pajak

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA IV.1 Evaluasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan UU PPh no. 17 Tahun 2000, setiap

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL KASUS 1 PT. RAFI bergerak dalam bisnis perdagangan Kain Batik yang merupakan Wajib Pajak Badan yang berdomisili di Pekalongan. Data laporan keuangan tahun 29

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat

1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat BAYAR 1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat final 2. Pembayaran pada akhir tahun pajak (PPh Pasal

Lebih terperinci

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000 Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000 DEFINISI Angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk setiap bulan pada tahun berjalan.

Lebih terperinci

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB PAJAK PAJAK . PAJAK yang dibayarkan digunakan untuk kegiatan Penyelenggaraan Negara, dan Membiayai pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung sekolah, Sarana Kesehatan (rumah sakit), sarana umum, pembangunan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi 1 SISTEMATIKA 1. 2. 3. Konsep Rekonsiliasi Rincian Item Rekonsiliasi Kasus dan Ilustrasi 3 Bagan Pajak Perusahaan Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa Penghitungan Pajak Perusahaan Penghasilan XXX Beban

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA PT. TS INDONESIA. Analisis Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda

BAB IV ANALISIS PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA PT. TS INDONESIA. Analisis Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda BAB IV ANALISIS PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA PT. TS INDONESIA IV.1 Analisis Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Berikut adalah analisis dari hasil temuan yang didapatkan oleh penulis selama penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan. Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Soemitro, S.H yang dikutip dalam buku karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS Perbedaan antara perlakuan akuntansi dan pajak dalam pengakuan pendapatan dan beban akan mengakibatkan perbedaan laba

Lebih terperinci

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT Setelah dievaluasi biaya dan penghasilan dalam laporan laba rugi komersial terdapat perbedaan pengakuan biaya dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Secara umum pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

Lebih terperinci

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Definisi Pajak yang dikenakan atas penghasilan berasal dari Indonesia yang diterima atau diperoleh WP luar negeri selain BUT. Subjek PPh 26 dapat

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. IV.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perencanaan Pajak PT Artha Daya Coalindo Perbedaan antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter PJ.091/PL/S/008/2014-00 Apa Itu Pajak? Gambaran Umum Subjek Pajak Objek Pajak Sumber Penghasilan Dokter Kewajiban Pajak

Lebih terperinci

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur dalam Undang - Undang No.28 tahun 2007 yaitu perubahan ketiga atas Undang-Undang No.16 tahun 2000 A.

Lebih terperinci

AGENDA. PPh Pasal 26

AGENDA. PPh Pasal 26 1 AGENDA 1. PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 26 2 Landasan Hukum: UU No 36 Th 2008, Psl 21 UU PPh Peraturan Dirjen Pajak No. PER-31/ PJ/ 2012 3 DEFINISI Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri

Lebih terperinci

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu: PERPAJAKAN ORGANISASI NIRLABA Tri Purwanto Pengantar Pajak Organisasi Nirlaba UU No 28 Th 2007 ttg KUP Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi pajak dalam pasal 1 ayat 1 UU KUP No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada

Lebih terperinci

KULIAH PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Oleh : Mustofa, S.Pd., M.Sc. Dosen Pendidikan Ekonomi FE UNY. PPh UMUM 1

KULIAH PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Oleh : Mustofa, S.Pd., M.Sc. Dosen Pendidikan Ekonomi FE UNY. PPh UMUM 1 KULIAH PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Oleh : Mustofa, S.Pd., M.Sc. Dosen Pendidikan Ekonomi FE UNY PPh UMUM 1 STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan konsep dan prosedur dalam

Lebih terperinci

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK 2011 Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Pendapatan dan Beban Menurut Akuntansi 1. Pendapatan Menurut Akuntansi Suatu perusahaan didirikan untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran

Lebih terperinci

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PENCATATAN PAJAK Dwi Martani 1 PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PAJAK PENGHASILAN Pajak atas penghasilan perusahaan yang dipotong oleh pihak

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO IV.I Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. PRIMA SINDO Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan

Lebih terperinci

Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari :

Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari : Problem 1 (PBB) Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari : Luas tanah : 4000 m2. NJOP = Rp 4,000,000 / m2 Bangunan : 100 unit tipe 75, 50 unit tipe 48. NJOP Rp 3,000,000

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH P E R P A J A K A N II

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH P E R P A J A K A N II RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH P E R P A J A K A N II 1 13 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2015 Nama Mata Kuliah : PERPAJAKAN II Kode Mata Kuliah/sks : EKA4072 / 3 sks Program Studi Semester

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan BAB IV PEMBAHASAN IV.I Perubahan Peraturan Pajak Penghasilan Untuk meningkatkan penerimaan negara khususnya disektor pajak, pemerintah melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia.

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;

Lebih terperinci

Pertemuan 6 PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 (Awal)

Pertemuan 6 PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 (Awal) Pertemuan 6 PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 (Awal) Pertemuan 6 53 P6.1 Contoh Kasus PT. JARANG RUGI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri garment mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak memiliki dimensi atau pengertian yang berbeda-beda menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) menyatakan

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERPAJAKAN Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian, unsur-unsur, fungsi dan peranan, pemungutan

Lebih terperinci

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

Lebih terperinci

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/2015-00 OUTLINE Dasar hukum Gambaran Umum SPT 1770 SS Dasar Hukum Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR PAJAK PERHATIAN 77 S SPT AN

Lebih terperinci

Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26

Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26 Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26 Pertemuan 5 41 P5.1 Teori Pajak Penghasilan 23, 25, 26 & Pasal 4 ayat 2 A. Pengertian PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PAJAK PENGHASILAN (PPh) PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pengaturan PPh UU No. 7/1983 UU No. 7/1991 UU No. 10/1994 UU No. 17/2000 UU No. 36/2008 tentang PPh Subjek Pajak Orang pribadi atau badan yang memenuhi syarat subjektif (berdomisili

Lebih terperinci

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH Hutang merupakan kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang. Kewajiban tersebut muncul karena adanya transaksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

Kelompok 3. Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan

Kelompok 3. Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan Kelompok 3 Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan Pajak penghasilan, subjek, objek pajak dan objek pajak BUT Tata cara dasar pengenaan pajak Kompensasi Kerugian PTKP, Tarif pajak dan cara

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26 PPh PASAL 21/26 PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN - PEKERJAAN ATAU HUBUNGAN KERJA, KEGIATAN ORANG PRIBADI PENGHASILAN BERUPA : - GAJI, BONUS, THR, GRATIFIKASI,

Lebih terperinci

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991 Copyright 2002 BPHN UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991 *8679 Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan untuk kepentingan umum. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri PT Cipta Sukma Mandiri merupakan wajib pajak badan sesuai yang tertuang di dalam Undang-Undang No. 36 Pasal 2 ayat 1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN

I. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN I. PENDAHULUAN Mengingat pentingnya masalah Perpajakan dalam pengelolaan Dana Pensiun, maka perlu adanya pedoman mendasar tentang Perpajakan. Peraturan Perpajakan Dana Pensiun mengacu pada Undang-undang

Lebih terperinci

Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi - pembukuan

Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi - pembukuan Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi - pembukuan Damara adalah seorang pengusaha sukses dalam bidang peralatan rumah tangga, pemilik UD TOPS. Omzetnya dalam 1 tahun sebesar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Laporan Keuangan yang disiapkan oleh PT. Dipta Adimulia adalah pencatatan komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN. Tujuan Instruksional :

PAJAK PENGHASILAN. Tujuan Instruksional : 3 PAJAK PENGHASILAN Tujuan Instruksional : A. Umum Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang pajak penghasilan secara umum B. Khusus o Mahasiswa mengetahui subjek pajak dan bukan subjek pajak.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata serta partisipasi masyarakat dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional.

Lebih terperinci

RUGI LABA BIAYA FISKAL

RUGI LABA BIAYA FISKAL RUGI LABA BIAYA FISKAL BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIJADIKAN PENGURANG PENGHASILAN (PASAL 9) Pengeluaran untuk pemegang saham atau pihak yang memillki hubungan istimewa beserta orang-orang yang menjadi tanggungannya.

Lebih terperinci

MOJAKOE. Pajak 1. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

MOJAKOE. Pajak 1. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di MOJAKOE Pajak 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com FB : SPA FEUI Twitter : @spafeui Ujian Tengah Semester Perpajakan 1 Senin, 26 Maret

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

DASAR-DASAR PERPAJAKAN DASAR-DASAR PERPAJAKAN A. Definisi dan Unsur Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Lebih terperinci

Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi

Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi Kategori Wajib Pajak PP Nomor 46 Tahun 2013 PJ.091/KUP/S/005/201401 Agenda Studi

Lebih terperinci

Pengertian Pajak Penghasilan 21

Pengertian Pajak Penghasilan 21 Pajak Penghasilan Pasal 21/26 PPh PASAL 21/26 PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN - PEKERJAAN ATAU HUBUNGAN KERJA, KEGIATAN ORANG PRIBADI PENGHASILAN BERUPA : - GAJI, BONUS, THR, GRATIFIKASI,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pajak Penghasilan 2.1.1. Pengertian Pajak Penghasilan Di Indonesia, pajak atas penghasilan sudah dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu. Dimulai dari dikenalkannya Paten Recht

Lebih terperinci