BAB III DATA PERUSAHAAN. yang merupakan perusahaan kerjasama antara Korea Development Leasing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DATA PERUSAHAAN. yang merupakan perusahaan kerjasama antara Korea Development Leasing"

Transkripsi

1 BAB III DATA PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS), dikenal sebagai TA Finance, adalah perusahaan kerjasama antara Toyota Financial Services Corporation, Japan dan PT Astra International Tbk., dimana kepemilikannya masing-masing 50%. Pada 3 Februari 2006, TA Finance membeli saham PT KDLC Bancbali Finance yang merupakan perusahaan kerjasama antara Korea Development Leasing Corporation dan Bank Bali terkait dengan ditutupnya izin pendirian multifinance baru pada tahun 2002 oleh Menteri Keuangan Boediono. TA Finance menyediakan layanan jasa pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan Toyota. Produk pembiayaan yang disediakan oleh TA Finance terdiri dari: 1. Pembiayaan konsumen Ditujukan bagi pelanggan individual yang akan membeli kendaraan untuk keperluan non-komersial. 2. Pembiayaan usaha/bisnis Merupakan solusi pembiayaan yang dirancang khusus untuk mendukung bisnis klien. 3. Sewa guna usaha kendaraan (lease) Produk ini disediakan bagi badan usaha yang memerlukan layanan pembiayaan dalam bentuk penyewaan dan cocok untuk pembiayaan yang melibatkan jumlah unit kendaraan yang besar. 28

2 TAFS secara formal didirikan pada 4 Agustus 2006 walaupun telah beroperasi sejak awal Mei Saat ini, TAFS mempunyai kantor perwakilan di 5 kota, yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Bogor, dan Denpasar. PT Toyota Astra Financial Services beserta kantor perwakilannya di seluruh Indonesia, berkantor pusat di Jakarta yang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: C HT TH.2006 dan Akta Notaris Ny. Enimarya Agoes Suwarko, S.H. Notary Nomor 30 tanggal 15 April 1994 Jo Akta Notaris Linda Herawati, S.H. Nomor 13 tanggal 3 Februari PT Toyota Astra Financial Services, yang memiliki visi Menjadi pilihan utama dalam solusi pembiayaan kendaraan Toyota dengan pelayanan yang prima dan misi Memberi yang terbaik bagi pelanggan, menjadi mitra Toyota dalam mencapai keberhasilan jangka panjang, memberi manfaat yang berkelanjutan bagi pemegang saham, menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya, dan membawa kemakmuran bagi masyarakat ini, berkantor pusat di Mega Plaza Building 8 th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta Sampai dengan bulan Maret 2007, PT Toyota Astra Financial Services memiliki 95 orang karyawan tetap dan 22 orang karyawan kontrak. 29

3 III.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Pencapaian tujuan ini dapat terwujud bilamana mendapat dukungan dari karyawannya dan setiap karyawan mengetahui dengan jelas mengenai tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Struktur organisasi menggambarkan hubungan di antara beraneka fungsi dan aktivitas organisasi dengan memperlihatkan individu, kelompok, dan departemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi tersebut. Selain itu, struktur organisasi berperan dalam mengidentifikasikan deskripsi pekerjaan pada setiap posisi pekerjaan dan hubungan diantara posisiposisi tersebut. Struktur organisasi juga menentukan bagaimana mengalokasikan sumber daya manusia pada berbagai tugas. Oleh karena itu, struktur organisasi dimaksudkan agar pembagian wewenang dan tanggung jawab menjadi jelas sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. PT Toyota Astra Financial Services menggunakan struktur organisasi fungsional. Berikut ini sebagian dari struktur organisasi PT Toyota Astra Financial Services yang relevan dengan bahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 30

4 31

5 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES PT Toyota Astra Financial Services belum memiliki job descriptions secara tertulis. Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab PT Toyota Astra Financial Services yang diperoleh dari keterangan lisan dengan Organization Development Department Head sebagai berikut: 1. RUPS Tugas dan wewenang dari RUPS adalah sebagai berikut: a. Memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari Direksi dan / atau Komisaris. b. Merupakan pemberi modal utama. c. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan kebijakan perusahaan pada tahun yang akan datang. d. Memberikan suaranya sesuai dengan besarnya kepemilikan dalam RUPS. e. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. 2. Board of Commissioner Tugas dan wewenang dari Board of Commissioner adalah sebagai berikut: a. Mengangkat Dewan Direksi. b. Memberhentikan untuk sementara anggota Direksi dari jabatannya apabila anggota Direksi melakukan tindakan yang bertentangan dengan anggaran dasar atau bertindak tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. 32

6 c. Mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. d. Memberikan petunjuk terhadap berbagai rencana kebijakan perusahaan sebelum rencana tersebut diajukan ke RUPS. e. Memberi tanggapan terhadap laporan keuangan bulanan, kuartalan, dan tahunan yang disiapkan oleh Direksi melalui keputusan rapat Dewan Komisaris. f. Berhak untuk memeriksa catatan dan dokumen dan kekayaan perseroan selama jam kerja perseroan dalam rangka menjalankan tugas mereka. 3. Board of Director Tugas dan wewenang dari Board of Commissioner adalah sebagai berikut: a. Mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. b. Memberikan semua informasi berkenaan dengan perseroan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas mereka. c. Membuat rencana kebijakan dan strategi operasional perusahaan. d. Menjalankan operasional perusahaan berdasarkan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan. e. Membuat dan memelihara Daftar Pemegang Saham, risalah RUPS, dan risalah Rapat Direksi f. Menyelenggarakan pembukuan perseroan. g. Dapat mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri agar perseroan dinyatakan pailit berdasarkan keputusan RUPS. h. Memberi kuasa tertulis kepada 1 (satu) orang karyawan perseroan atau lebih atau orang lain untuk dan atas nama perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu. 33

7 i. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan perseroan. 4. President Director Tugas dan wewenang dari President Director adalah sebagai berikut: a. Menandatangani risalah Rapat Direksi b. Menandatangani Daftar Pemegang Saham dan surat saham mengenai pemindahan hak atas saham. c. Menandatangani pengubahan anggaran dasar. d. Menandatangani setiap pencatatan atau perubahan atas Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. 5. Vice President Director Tugas dan wewenang dari Vice President Director adalah sebagai berikut: a. Menandatangani pengubahan anggaran dasar. b. Menandatangani setiap pencatatan atau perubahan atas Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. c. Menandatangani Daftar Pemegang Saham dan surat saham mengenai pemindahan hak atas saham. d. Memimpin Rapat Direksi bilamana Direktur Utama tidak hadir. 34

8 6. Quality & Standardization Department Bertanggung jawab kepada: President Director dan VP Director Tugas dan wewenang dari Quality & Standardization Department adalah sebagai berikut: a. Memastikan tercapainya tujuan perusahaan melalui implementasi sistem pengendalian mutu (quality control system). b. Meningkatkan kesadaran kualitas dengan menjalankan program perbaikan yang berkelanjutan. c. Memastikan seluruh proses kerja terdokumentasi sesuai standar dokumentasi. d. Meningkatkan kesadaran kualitas dengan menjalankan program perbaikan yang berkelanjutan. 7. Corporate Business Planning Department Bertanggung jawab kepada: President Director dan VP Director Tugas dan wewenang CBP Department adalah sebagai berikut: a. Memfasilitasi pengaturan Perencanaan Induk organisasi (Visi, Misi, Market Differentiation, Strategi Bisnis, Rencana Lima Tahunan, Rencana Satu Tahun). b. Memastikan semua aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan Perencanaan Induk Organisasi (Rencana Lima Tahunan, Rencana Satu Tahun) dengan memonitor kemajuan aktivitas (mengumpulkan dan menganalisa laporan, mengkoordinasi rapat / pertemuan, dan rapat laporan kemajuan). c. Memastikan aktivitas PDCA (Plan-Do-Check-Action) berjalan sesuai dengan jadwal. d. Memfasilitasi dan memonitor KPI (Key Performance Indicator). 35

9 8. Corporate Legal & Compliance Department Bertanggung jawab kepada: President Director dan VP Director Tugas dan wewenang Corporate Legal & Compliance Department adalah sebagai berikut: a. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan stakeholder, meyakinkan semua aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan kebijakan organisasi dan pemerintah, dan perjanjian lain dengan pihak ketiga (compliance). b. Mempublikasikan laporan eksternal dengan koordinasi dari departemen/divisi terkait. c. Mengatur persiapan RUPS dan RUPSLB, beserta implementasinya sampai ditindak lanjuti hasil RUPS dan RUPSLB. d. Membuat draft, mengesahkan, dan mendistribusikan SK (kebijakan organisasi). e. Memastikan kelengkapan dokumen legal (seperti: Berita Acara Rapat, dokumen kerjasama, dan lain-lain). f. Memecahkan masalah organisasi yang berhubungan dengan hukum. 9. Corporate Internal Audit Department Bertanggung jawab kepada: President Director dan VP Director Tugas dan wewenang Corporate Internal Audit Department adalah sebagai berikut: a. Memastikan semua aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan kebijakan organisasi melalui proses auditing (planning, examining, reporting, and follow up). b. Menjalankan review proses pengendalian internal dalam rangka mempertimbangkan kemungkinan risiko yang terjadi. 36

10 c. Menyediakan rekomendasi strategis ketika organisasi mengalami perubahan, terutama perubahan yang berhubungan dengan risiko bisnis. d. Mengkoordinasi proses audit dengan eksternal auditor. 10. Human Resources & General Affair (HRGA) Division Membawahi: Human Resources Organization Development Department Head, Human Resources Competency Development Department Head, Human Resources Services Department Head, dan General Affair Department Head. Tugas dan wewenang HRGA Division Head adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia berdasarkan pertumbuhan dan kebutuhan organisasi. b. Bertanggung jawab atas sumber daya fisik dan pengelolaan masalah umum berdasarkan kebijakan dan peraturan perusahaan Human Resources Organization Development Department Head Membawahi: Organization Development Staff Tugas dan wewenang HR Organization Development DH adalah sebagai berikut: a. Memfasilitasi proses perencanaan sumber daya manusia (man power plan) untuk masa sekarang dan yang akan datang. b. Merancang dan mengimplementasi sosialisasi dan internalisasi program Budaya dan Nilai Organisasi. c. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (termasuk perencanaan tenaga kerja dan penyusunan struktur organisasi). 37

11 d. Memfasilitasi survei kepuasan karyawan. e. Menyusun Key Performance Indicator (KPI) Organization Development Staff Tugas dan wewenang OD Staff adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan dan mensosialisasikan norma, pedoman atau harapan organisasi kepada karyawan serta mengendalikan perilaku dari anggota organisasi. b. Menyediakan struktur organisasi yang mendukung strategi organisasi termasuk menyusun dan mengkoordinasikan job descriptions Human Resources Competency Development Department Head Membawahi: Competency Development Staff Tugas dan wewenang Human Resources Competency Development DH adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan karir karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi. b. Merancang pengembangan kompetensi karyawan dengan pelatihan. c. Menjalankan kurikulum pelatihan termasuk proses administrasinya. 38

12 Competency Development Staff Tugas dan wewenang Competency Development Staff adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan dan mengimplementasikan program untuk meningkatkan kompetensi dan efektivitas dari sumber daya manusia organisasi termasuk merancang program, menentukan biaya/keuntungan proyek, me-review dan mengevaluasi efektivitas program. b. Mengatur pelaksanaan internal dan external training Human Resources Services Department Head Membawahi: Industrial Relations Staff, Human Resources Services Staff, dan Payroll Admin Tugas dan wewenang Human Resources Services DH adalah sebagai berikut: a. Mendukung manajemen dengan menyediakan karyawan yang memiliki kualifikasi, memperoleh dan memotivasi karyawan, serta mempekerjakan dan memberhentikan karyawan. b. Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana dan program kompensasi karyawan. c. Memastikan ketaatan pada peraturan ketenagakerjaan. d. Berpartisipasi pada pengembangan karir dan mendiskusikan career path dengan manajer lini serta merekomendasikan kandidat yang tepat untuk promosi. 39

13 Industrial Relations Staff Tugas dan wewenang Industrial Relations Staff adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan dan mengarahkan implementasi rencana, kebijakan, dan program yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan karyawan serta perwakilannya termasuk menginvestigasi dan memecahkan masalah hubungan ketenagakerjaan sehari-hari baik secara langsung atau melalui manajer lini. b. Menyiapkan Peraturan Perusahaan, mendistribusikan, dan memastikan bahwa karyawan mengetahuinya Human Resources Services Staff Tugas dan wewenang Human Resources Services Staff adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan dan mengimplementasikan program untuk merekrut dan memilih SDM yang disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. b. Melaksanakan pencarian calon karyawan. c. Melaksanakan seleksi, penerimaan, dan penempatan karyawan Payroll Admin Tugas dan wewenang Payroll Admin adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan proses penggajian dengan tepat waktu. b. Menjalankan proses penggajian (gaji dan tunjangan lain) 40

14 c. Menyediakan laporan pembayaran gaji General Affair Department Head Membawahi: Asset Management & EHS (Environment, Healthy, and Safety) Staff, Purchasing & Services Staff, dan GA Admin Tugas dan wewenang General Affair DH adalah sebagai berikut: a. Menyediakan sumber daya fisik dan pelayanan umum untuk mendukung aktivitas operasional berdasarkan kebutuhan organisasi, kebijakan pemerintah, dan kebijakan organisasi. b. Menentukan supplier penyedia sumber daya fisik dan pelayanan umum dengan mempertimbangkan kualitas, biaya, dan pengiriman. c. Mempromosikan green company. d. Mengelola keamanan asset organisasi dan pemeliharaannya Asset Management & Environment, Healthy, and Safety Staff Tugas dan wewenang Asset Management & EHS Staff adalah sebagai berikut: a. Memelihara dan memperbaiki seluruh peralatan dan gedung perusahaan demi kelangsungan operasi termasuk menyiapkan rancangan dan spesifikasi dan mengestimasi biaya renovasi, modifikasi, ekspansi atau instalasi fasilitas pabrik. b. Membuat kebijakan, standarisasi, program, dan evaluasi terhadap kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja. 41

15 Purchasing & Services Staff Tugas dan wewenang Purchasing & Services Staff adalah sebagai berikut: a. Memastikan pembelian ekonomis pada biaya optimum dan tepat waktu dan termasuk menyediakan prosedur dan standarnya. b. Mengelola rencana outsourcing dengan mempersiapkan jadwal kerja untuk karyawan administratif serta memonitor kinerja karyawan yang bersangkutan General Affair Admin (GA Admin) Tugas dan wewenang GA Admin adalah sebagai berikut: a. Membeli perlengkapan dan peralatan kantor. b. Mengelola asset perusahaan termasuk mencatat, memberi kode, mengawasi, dan mengevaluasi asset. 42

16 III.3 Manajemen SDM di Perusahaan PT TAFS sudah mempunyai Standard Operating Procedures (SOP) secara tertulis hanya untuk perekrutan karyawan, penilaian kinerja, dan pelatihan dan pengembangan sedangkan untuk prosedur dan aturan tentang PHK mengacu pada buku Peraturan Perusahaan Berikut ini akan dijelaskan beberapa fungsi SDM pada PT TAFS: 1. Perencanaan Proses perencanaan karyawan pada PT TAFS meliputi: 1) Pada awal tahun telah ditetapkan jumlah Man Power Plan (MPP) yang diperlukan untuk tahun berjalan dan yang akan datang. Penentuan jumlah MPP sesuai dengan formula yang telah dirumuskan oleh Organization Development Department Head. 2) MPP yang telah dirumuskan harus memperoleh persetujuan Board of Director (BOD). 3) Setelah jumlah MPP disetujui oleh BOD, maka dilakukan proses perekrutan karyawan sesuai jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. 2. Perekrutan dan Seleksi Berikut ini adalah proses perekrutan dan seleksi pada PT TAFS meliputi: 1) Pengajuan permohonan perekrutan karyawan oleh user. Bila permohonan sudah sesuai dengan Man Power Plan (MPP), proses dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Apabila permohonan tidak sesuai dengan MPP, maka permohonan harus mendapat persetujuan BOD. 43

17 2) Tahap selanjutnya adalah pengidentifikasian kebutuhan karyawan yang dilakukan melalui pencarian bank data yang ada di perusahaan. Bank data calon karyawan diperoleh melalui pemasangan iklan, surat lamaran yang masuk dalam perusahaan, data referrals, data lulusan dari lembaga pendidikan, data dari ARC (Astra Recruitment Center), dan sumber lainnya. 3) Proses sortir administrasi Dari bank data yang masuk, user atau HR melakukan proses sortir administrasi terhadap lamaran sesuai dengan persyaratan posisi yang dibutuhkan. 4) Tes masuk Kandidat yang lolos sortir administrasi harus melakukan tes psikologi atau interview yang dilakukan secara simultan. Namun, gagalnya kandidat pada proses tersebut akan menggagalkan yang bersangkutan menuju proses selanjutnya, kecuali mendapat persetujuan khusus. 5) Proses tes psikologi dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga penyedia tes psikologi yang ditunjuk. Kandidat tidak harus melalui proses tes psikologi, apabila: a. Kandidat adalah mutasi dari Astra Group yang lain, dimana data tes psikologi sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dan dapat dialihkan dari perusahaan Astra Group. b. Eks karyawan TAFS yang telah mengundurkan diri kurang dari 2 tahun dan diproses kembali sebagai calon karyawan pada golongan yang sama. c. Atas persetujuan Direksi. 44

18 6) Interview Proses interview dilakukan oleh user atau HR untuk mengetahui kecocokan kandidat terhadap posisi yang dibutuhkan. Untuk golongan III dan ke bawah, interview user dilakukan hingga level Head atau 2 orang Branch Manager dengan persetujuan Department Head yang setara. Untuk golongan IV dan ke atas, interview dilakukan hingga Division Head dan Director. Pengaturan golongan karyawan adalah sebagai berikut: a. Golongan I, dengan sub golongan A - F : Administrator b. Golongan II, dengan sub golongan A- F : Administrator / Clerk c. Golongan III, dengan sub golongan A - F : Officer d. Golongan IV, dengan sub golongan A F : Staff / Supervisor / Junior Manager e. Golongan V, dengan sub golongan A F : Manager / Senior Manager f. Golongan VI, dengan sub golongan A - F : General Manager g. Golongan VII, dengan sub golongan A - F : Director / CEO 7) Medical check up Setelah kandidat lolos dari tes psikologi dan interview, maka kepada mereka akan diminta untuk melakukan medical check up khususnya kepada kandidat yang merupakan calon karyawan tetap ataupun karyawan kontrak dengan masa kontrak minimal 6 bulan. Medical check up dilakukan pada 45

19 laboratorium yang ditunjuk oleh perusahaan. Kandidat dapat tidak melalui proses Medical check up apabila: a. Mutasi dari Astra Group. b. Eks karyawan Astra Group yang telah melakukan Medical check up kurang dari 6 bulan dan diproses kembali sebagai kandidat. c. Eks karyawan TAFS yang telah mengundurkan diri kurang dari 1 tahun dan diproses kembali sebagai calon karyawan. d. Atas persetujuan Direksi. 8) Offering Kandidat yang dinyatakan fit bekerja dalam medical check up akan diberikan offering mengenai paket remunerasi sesuai dengan posisi dan atau kompetensi yang dimiliki oleh kandidat. Dari hasil pengamatan, interview dengan HR Services Staff, dan dokumentasi diketahui bahwa divisi HR belum mempunyai database pelamar sehingga HR tidak mengetahui pelamar yang sudah melamar 2 kali, pemeriksaan referensi dari calon karyawan yang potensial belum dilakukan secara cermat, dan lamaran dapat dikirim pelamar melalui surat maupun . Namun, lamaran yang dikirim melalui belum diproses lebih lanjut karena perusahaan menyatakan bahwa lamaran yang masuk melalui biasanya menghasilkan tingkat kehadiran kandidat/pelamar yang rendah. 46

20 3. Penempatan Apabila kandidat menerima offering yang ditawarkan oleh perusahaan, karyawan diberitahukan bahwa yang bersangkutan sudah menjadi karyawan perusahaan dan karyawan mulai bekerja sesuai tanggal yang telah disepakati. Persyaratan umum untuk diterima sebagai karyawan adalah: 1) Warga Negara Indonesia 2) Berusia minimum 18 tahun pada saat penerimaan 3) Berbadan dan berjiwa sehat 4) Memenuhi tuntutan persyaratan jabatan pada saat penerimaan 5) Bersedia mentaati peraturan-peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan 6) Tidak terlibat dalam kegiatan keanggotaan dari partai/organisasi yang dilarang oleh pemerintah 7) Tidak terlibat dalam hubungan kerja secara formal dengan pihak/subyek hukum lain 8) Tidak mempunyai hubungan kerabat dalam perusahaan (sesuai SK HRD) Dari hasil pengamatan, dokumentasi, dan konfirmasi dengan beberapa karyawan diketahui bahwa perusahaan belum mempunyai program orientasi formal untuk karyawan baru. 47

21 4. Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) Prosedur penilaian kinerja di PT TAFS adalah sebagai berikut: 1. Pertama kali karyawan bekerja harus mengisi Individual Performance Plan (IPP). IPP berisi program atau peran yang harus dilaksanakan oleh karyawan yang bersangkutan, bobot kerja dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab, kegiatan yang dilakukan dalam tugas atau peran tersebut, target, anggota yang terlibat dalam project, due date, schedule, dan budget. IPP ini disetujui oleh atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan dan Human Resources Director. 2. Perusahaan melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan setiap 1 tahun sekali pada bulan Oktober. Hasil dari penilaian kinerja dicantumkan dalam Performance Evaluation Form. Kriteria penilaian kinerja berdasarkan target yang dicapai. 3. Perusahaan melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan yang telah menyelesaikan 3 bulan masa percobaannya. Dari hasil pengamatan dan dokumentasi diketahui bahwa perusahaan belum mempunyai KPI. Selama ini, perusahaan menilai kinerja karyawan berdasarkan Individual Performance Plan (IPP). Selain itu, divisi HR belum menyampaikan hasil penilaian kinerja kepada karyawan yang sudah menyelesaikan masa percobaan. 48

22 5. Pelatihan dan Pengembangan Pengembangan karyawan dimulai saat karyawan masuk kerja untuk pertama kali. Dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari, karyawan diarahkan oleh atasannya. Biasanya disebut coaching. Bila ternyata setelah di-coaching (diarahkan) performance kerjanya masih kurang, maka akan digali dari dalam diri karyawan yang bersangkutan, maka atasan akan melakukan counselling (bimbingan). Hasil dari penilaian kinerja akan menghasilkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dari karyawan yang bersangkutan. Kekuatan dan kelemahan karyawan akan di follow up dengan mencantumkan kompetensi yang dibutuhkan oleh karyawan yang bersangkutan sesuai dengan posisi yang dimilikinya saat ini serta jenis training untuk meningkatkan kompetensi karyawan tersebut dalam Competency Evaluation Form. Perusahaan menyelenggarakan 2 jenis training, yaitu: internal dan eksternal training. (flow process dari internal dan external training terdapat di lampiran L13-L15) Dari hasil pengamatan dan dokumentasi diketahui bahwa PT TAFS mempunyai program pelatihan dan pengembangan tetapi perusahaan belum mengadakan test awal, test akhir, dan post training test untuk internal training. 6. Perencanaan Karier Dari hasil interview dan dokumentasi diketahui bahwa PT TAFS belum mempunyai career path untuk karyawannya. Perusahaan belum mempunyai prosedur promosi, transfer, dan demosi jabatan secara tertulis. Hal ini dikarenakan perusahaan baru beroperasi sejak Mei

23 7. Pemutusan Hubungan Kerja PT TAFS berusaha maksimal mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Namun, jika dalam keadaan-keadaan memaksa perusahaan akan melakukan PHK. PHK dapat terjadi dalam hal: 1) Dalam masa percobaan 2) Mengundurkan diri 3) Berakhirnya hubungan kerja waktu tertentu 4) Sakit berkepanjangan 5) Tidak mampu bekerja (medically unfit) 6) Meninggal dunia 7) Pensiun 8) Pelanggaran tata tertib kerja 9) Karyawan ditahan oleh pihak yang berwajib 10) Rasionalisasi 11) Tidak cakap bekerja Dari hasil pengamatan dan dokumentasi diketahui bahwa divisi HR belum melakukan exit interview terhadap karyawan yang akan keluar karena mengundurkan diri. 8. Berdasarkan hasil pengamatan, tanya jawab dengan karyawan, dan dokumentasi, ditemukan beberapa indikasi permasalahan secara umum, antara lain: a. Perusahaan belum memiliki job descriptions dan job requirements secara tertulis. 50

24 b. Adanya perangkapan jabatan Human Resources and General Affair Division Head dengan Human Resources Director c. Posisi Industrial Relations Staff belum ada yang menempati d. Perusahaan belum melakukan survei atas kepuasan karyawan. 51

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan L1 KUISIONER Berikan tanda () pada jawaban yang dipilih Umum 1. Apakah selama ini dalam pengalaman Bapak/Ibu pernah terjadi pekerjaan yang sudah ditangani Bapak/Ibu ditangani juga oleh orang lain? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT TAFS mencakup penyelenggaraan seluruh fungsi manajemen SDM dan ketaatan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 Abstrak Tujuan dari penelitian yang diadakan pada PT Toyota Astra Financial Services adalah

Lebih terperinci

b. Mencakup permintaan dan pemenuhan tenaga kerja terencana di pusat maupun cabang perusahaan.

b. Mencakup permintaan dan pemenuhan tenaga kerja terencana di pusat maupun cabang perusahaan. Halaman : 1 dari 12 Halaman 1. TUJUAN Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam proses perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pencarian dan mendapatkan calon karyawan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

Permintaan dan Pemenuhan Tenaga Kerja Tidak Terencana 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. DEFINISI 4. TANGGUNG JAWAB

Permintaan dan Pemenuhan Tenaga Kerja Tidak Terencana 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. DEFINISI 4. TANGGUNG JAWAB Halaman : 1 dari 8 Halaman 1. TUJUAN Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam proses penambaahan karyawan baru diluar kebutuhan tenaga kerja yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia adalah sub dari Allianz Group, pemimpin penyedia asuransi dan servis keuangan di dunia. Berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Temuan risiko dalam sistem perekrutan PT.Metrodata Electronics,Tbk, yaitu: 1. Prosedur Mengidentifikasi Kebutuhan Rekrut a. Keterlambatan pembuatan MPP dan O-Chart

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Xsis Mitra Utama didirikan di Jakarta pada awal tahun 2005, sebagai sebuah tambahan / cabang usaha dari PT.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Siapa kami Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami

DAFTAR ISI. 1. Siapa kami Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami DAFTAR ISI 1. Siapa kami... 2. Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami Dimulai dari kumpulan praktisi praktisi Human Resources yang berdomisili di kawasan EJIP, Kabupaten

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Clean Jaya Lestari merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great -

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great - / Career Centre Terkait Production Group Leader : Melakukan fungsi eksekusi design tambang dan kontrol terhadap proses pencapaian produksi tahunan, bulanan, mingguan dan harian. S1 Teknik Tambang, Teknik

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14

ANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14 MODUL PERKULIAHAN ANALISIS JABATAN Contoh Latihan Penyusunan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 14 MK Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah BAB IV PEMBAHASAN Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah untuk menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dari fungsi dan aktivitas tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

TUGAS TAMBAHAN MATA KULIAH: PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM

TUGAS TAMBAHAN MATA KULIAH: PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM TUGAS TAMBAHAN MATA KULIAH: PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, ingat jangan saling menyontek. Jawaban ditulis dalam lembar jawaban yang disediakan oleh Pascasarjana

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DIREKSI PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Mandom Indonesia Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi penyelengaraan seluruh fungsi dan aktivitas manajemen SDM. Tujuan audit operasional ini adalah untuk menilai tingkat

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 3.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 5 November

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) Tahun Buku 2014 DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) 2015

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) Tahun Buku 2014 DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) 2015 PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) Tahun Buku 2014 DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) 2015 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan ) Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Uraian Pekerjaan dan Jabatan

Uraian Pekerjaan dan Jabatan KEPALA DIVISI LITIGASI 1. IDENTIFIKASI PEKERJAAN Nama Posisi : Kepala Divisi Litigasi Tanggal Berlaku : 2012 Direktorat/Divisi : Pangkat : Hukum dan Peraturan / Litigasi Vice President Senior Vice President

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS Piagam Dewan Komisaris 1 I. Dasar Pembentukan 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014 Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 9. Service of Logincom Sumber: Arsip Perusahaan 16 3.1.1 Penawaran Projek Penawaran Projek Pada umumnya dari pihak luar atau klien akan diterima

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Perusahaan Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan kantor pusat yang bertempat di Jl. Ks.Tubun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit manajemen SDM di perusahaan, agar dapat

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012 Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai

Lebih terperinci

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great -

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great - Production Group Leader : Melakukan fungsi eksekusi design tambang dan kontrol terhadap proses pencapaian produksi tahunan, bulanan, mingguan dan harian. S1 Teknik Tambang, Teknik Sipil, Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

Gudanglowongan.com COMPANY PROFILE

Gudanglowongan.com COMPANY PROFILE Gudanglowongan.com COMPANY PROFILE PT KINANTI KREASI INDONESIA JL. Tekno Widya Ruko Buolevard Blok D No.01 Kelurahan Setu Kecematan Setu Kota Tangerang Selatan Tlp. 021-29313480 Hp. 0852-1984-6669 PT KINANTI

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 4.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 1 Desember

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. PT. MPM Finance PT. Elbatama Securindo didirikan di Jakarta sebagai perusahaan sekuritas. Pada tanggal 6 Juli 1990, perusahaan memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman.

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai BAB 4 PEMBAHASAN Pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik di suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, audit operasional atas pengelolaan Sumber

Lebih terperinci

Human Resource Management System

Human Resource Management System Human Resource Management System Latar Belakang Perkembangan bisnis kini tidak hanya bergantung pada strategi bisnis yang baik. Banyak perusahaan dari sektor bisnis yang berbeda-beda terus menerus mengembangkan

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Hal 1/6 RINCIAN PEDOMAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DAFTAR ISI 1.0 Nama. 3 2.0 Keanggotaan... 3 3.0 Fungsi Remunerasi. 3 4.0 Fungsi Nominasi.. 4 5.0 Rapat. 5 6.0

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Rekrutmen Dan Seleksi Calon Tenaga Kerja Outsourcing Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Rekrutmen Dan Seleksi Calon Tenaga Kerja Outsourcing Pada 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Rekrutmen Dan Seleksi Calon Tenaga Kerja Outsourcing Pada PT Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya Rekrutmen merupakan proses pencarian calon karyawan sesuai dengan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Hasil Wawancara L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara Dengan: Esther Melinda Jabatan: Human Resource Manager Tanggal: 20 Maret 2013 1. PT BINTANG SEMPURNA perusahaan yang bergerak di bidang apa dan sejak kapan berdiri nya? PT BINTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. Ada berapakah jumlah kantor pusat dan cabang pada PT

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci