PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK"

Transkripsi

1 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK Andy 1 ; Artur Laurensius 2 ; Firmansyah 3 ; Iman H. Kartowisastro 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat Iman H. Kartowisastro ABSTRACT Robot Industrial Model which will be designed is a small scale model from portable industrial robot. The robot is based on microcontroller 89S51 with kinematic system using automatic motor servo from a computer using Visual Basic software in interface RS-232 and manually controlled using teaching box. The research objective is to build robot s hand in kinematical aspect with detail in waist, shoulder, elbow, pitch, roll, and gripper motion; also to create a simulation software using MATLAB for Robot Industrial Model in kinematical operation forward and Inverse. The research methodology is learning about workspace and robot s kinematical hand, kinematical modeling robot, designing robot simulation on computer, developing robot s hands through mechanic, electronic, and software needed and doing validation (comparing the result of robot simulation and experiment). Robot motion in this research suits kinematical concept system between simulation and real robot. Article dimension grabbed by the gripper is 0-20 mm and reached the farthest point in 370 mm. Keywords: Robot Industrial Model, Microcontroller 89S51, Kinematic, Servo, Visual Basic, Matlab, RS 232 ABSTRAK Model robot industri yang akan dirancang merupakan model skala kecil dari robot industri yang mudah dibawa/dipindahkan. Perancangan meliputi model kinematika dalam bentuk perangkat lunak simulasi dan robot itu sendiri yang berbasiskan mikropengendali 89S51 dengan sistem gerak manggunakan motor servo di mana bisa dikontrol secara otomatis dari komputer menggunakan software Visual Basic dengan interface RS-232 dan dikontrol manual dengan menggunakan teaching box. Tujuan dari penelitian ini membangun lengan robot dilihat dari aspek kinematiknya dengan memperlihatkan secara langsung pergerakan waist, shoulder, elbow, pitch, roll, dan gripper serta membuat perangkat lunak simulasi menggunakan Matlab untuk Model Industrial Robot dalam melakukan operasi Forward dan Inverse kinematik. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan pembelajaran mengenai workspace dan kinematika lengan robot, pemodelan kinematika robot, merancang simulasi robot pada komputer, membangun lengan robot meliputi mekanik, elektronik dan perangkat lunak yang dibutuhkan dan melakukan validasi (perbandingan antara hasil simulasi robot dan data hasil percobaan). Pergerakan robot pada penelitian ini sudah sesuai dengan konsep kinematika antara simulasi dengan robot sesungguhnya. Dimensi benda yang dapat dicengkram gripper adalah 0-20 mm dan dapat menjangkau titik terjauh sebesar 370 mm. Kata kunci: Model Industrial Robot, Mikropengendali 89S51, Kinematik, Servo, Visual Basic, Matlab, RS 232 Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 147

2 PENDAHULUAN Perkembangan tentang dunia robot saat ini sangatlah pesat, seperti robot industri dan robot service. Robot-robot jenis ini banyak digunakan untuk membantu proses produksi di pabrik-pabrik dalam kegiatan proses industrinya. Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, pembicaraan seputar robot tidak lagi hanya seputar dunia industri namun lingkupnya telah merambah ke dunia yang lebih luas seperti robot yang digunakan membantu pekerjaan rumah tangga, pekerjaan medis dan lain sebagainya. Berdasarkan data hasil survei Internasional Federasi Robotics (IFR) yang berada dibawah naungan PBB untuk Komisi Pengawas Ekonomi Eropa (UNECE) menerbitkan studi tentang robot di dunia. Institusi ini dalam analisisnya meringkas hasil Pertumbuhan Industrial Robot di seluruh dunia dalam periode tahun dan perkiraan untuk Rata-rata setiap tahunnya meningkat sekitar 6% mencapai robot yang digunakan untuk membantu proses industri. (UNECE/IFR Robotics survey. Geneva 11 Oktober 2005). Pada Tabel 1, Gambar 1 dan Gambar 2 dibawah ini dapat dillihat perkembangan robot industri ini sangat cepat dimana jumlah robot industri di dunia ini sudah berkisar diatas unit menurut perkiraan yang dilakukan oleh IFR. Tabel 1 Pemasangan dan operasional Robot Industri pada tahun 2003, 2004 dan perkiraan sampai 2008 COUNTRY Pemasangan Industrial Robot per/tahun Operational stok pada akhir tahun America - USA Asia/Australia - Japan Indonesia Eropa - Germany Africa TOTAL Sumber: UNECE, IFR dan asosiasi robot nasional Gambar 1 Grafik Pemasangan Industrial robot tiap tahunnya, , dan Perkiraan Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

3 Gambar 2 Grafik Estimasi operational stok industrial robot and Sumber: UNECE, IFR dan asosiasi robot nasional. Pemahaman permasalahan mengapa pada penelitian ini mengangkat tema Perancangan Model Industrial Robot Portable secara kinematik karena terdapat 4 permasalahan utama. Permasalahan yang timbul saat ini kelihatannya dunia industrial robot masih kurang diminati di Indonesia, hal itu dapat dilihat dari data penggunaan industrial robot di pabrik-pabrik masih dalam jumlah sedikit, dan masih banyak kampus yang belum menerapkan robotic pada kurikulum tersendiri karena masih digabung dengan matakuliah seperti Sistem kontrol, Mikroprosesor dan Interfecing atau Teknik Kendali. Selanjutnya, belum terdengar adanya isu tentang peneliti-peneliti mengenai industrial robot di Indonesia. Tidak seperti halnya di Jepang, di mana sudah banyak tim peneliti tentang robot industri baik tingkat kampus maupun institusi. Di Indonesia tidak adanya institusi atau badan resmi yang mengurusi masalah robot industri, seperti di Jerman (VDMA Robotics + Automation), Jepang (JARA atau Japan Robot Association) dan di Amerika (RIA atau Robotic Industries Association). Permasalahan berikutnya muncul dari keterbatasan studi literatur tentang studi mekanik mengenai berbagai macam jenis robot, karena dalam melakukan studi kepustakaan, khususnya di Perpustakaan Universitas Bina Nusantara, dan juga melalui internet yang mana banyak buku yang membahas tentang robot industri jenis Programmable Universal Machine for Assembly (PUMA). Hampir setiap buku hanya membahas tentang industry robot PUMA 560. Pada dasarnya setiap robot memiliki kesamaan karakteristik seperti Robot PUMA, namun apabila ingin merancang suatu robot yang berbeda karakteristik dengan Robot PUMA, literatur semacam itu sangat jarang. Hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap hasil karya ilmiah skripsi di lingkungan Universitas Bina Nusantara selama ini: 1. Simulasi Kinematika Robot Mitsubishi RV-M1 (Wihardi, Gunawan, Chandra K., 2003). Tetapi skripsinya hanya membahas simulasi Robot 3 Joint, skripsi ini hanya memperlihatkan simulasi kinematik 3 Joint saja. 2. Simulasi lengan robot dengan 6 derajat kebebasan, tetapi hanya simulasinya saja dan robotnya tidak ada (Andy R., Riza P.N., Theodorus, 2004). Pada penelitian ini, keterbatasan lainnya ialah masalah biaya. Keterbatasan biaya sangat berpengaruh terhadap pembelajaran kinematika, karena robot industri harganya cukup mahal. Dengan demikian, pemahaman terhadap kinematika akan dipelajari melalui teori dan simulasi, sehingga mereka yang tertarik mendalami kinematika robot industri akan kesulitan mengimajinasi bagaimana pergerakan suatu robot secara fisik. Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 149

4 Alasan mengangkat penelitian ini untuk membentuk tim peneliti skala kecil pada Universitas Bina Nusantara dan juga memperdalam ilmu tentang dunia robotik, khususnya pada robot industri. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan untuk memberikan semangat atau motivasi kepada rekan-rekan mahasiswa agar mau memgembangkan dan meneliti tentang robot industri agar bisa menciptakan sistem pergerakan robot dan teknologi robotika yang terbarukan supaya bisa membawa nama kampus ke ajang internasional. Dengan pertimbangan literatur yang tersedia di BINUS maupun internet yang umumnya berkisar mengenai robot PUMA, maka penelitian ini berdasarkan struktur robot yang berbeda dengan struktur robot PUMA. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap hasil karya ilmiah skripsi di lingkungan BINUS University selama ini, ditemukan beberapa penelitian ilmiah tentang kinematika robot. Misalnya, Simulasi Kinematika Robot Mitsubishi RV-M1 (Wihardi, Gunawan, Chandra K., 2003), yang hanya memperlihatkan simulasi kinematik 3 Joint saja. Lalu simulasi lengan robot dengan 6 derajat kebebasan, tetapi hanya simulasinya saja dan robotnya tidak ada (Andy Rosady, Riza Peter Ngelow, Theodorus, 2004). Pada akhirnya disimpulkan, simulasi pada komputer untuk model robot industri secara kinematik bisa dilakukan dengan mengembangkan penelitian Wihardi, Gunawan, Chandra K, (2003) dari 3 Joint menjadi 5 Joint (tidak termasuk gripper) dan juga membuat perangkat model robot industri bentuk fisik yang berukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. PEMBAHASAN Model robot industri yang akan dirancang merupakan model skala kecil dari robot industri yang mudah dibawa atau dipindahkan. Robot ini dirancang untuk dapat menirukan pergerakan robot industri. Perancangan yang dimaksud meliputi model kinematika dalam bentuk simulasi software, dan robot portable yang digerakkan oleh motor servo. Sebelum mengembangkan fisik robot, terlebih dahulu dilakukan pengembangan simulasi sifat kinematika robot pada komputer menggunakan software Matlab untuk melihat pergerakan robot sesuai dengan tujuan dan memastikan robot berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila sistem yang dibuat mengalami kegagalan. Setelah simulasi telah berjalan dengan baik kemudian dilakukan perancangan hardware. Pengembangan Model Kinematika untuk Simulasi Model Robot Industri Pengembangan model kinematika pada simulasi kinematika robot dilakukan untuk menjawab permasalahan kinematika, yakni Forward Kinematics dan Inverse Kinematics. Perhitungan kinematika untuk Forward Kinematics dan Invese Kinematics mengacu pada penggunaan model Denavit-Hartenberg Parameter (D-H Parameter) dalam membentuk matriks transformasi homogeneous yang dipakai dalam pemodelan lengan robot. Model pergerakan lengan robot yang dirancang menggunakan gerak rotasi untuk menjangkau posisi dan orientasi dari end effector (dalam hal ini ialah gripper). Penggunaan konsep D-H Parameter untuk melakukan proses perhitungan Forward Kinematics dan Inverse Kinematics akan menggunakan software Matlab sebagai sistem pusatnya. Penggunaan Konsep Denavit-Hartenberg dalam Simulasi Konsep Denavit-Hartenberg ini mempengaruhi perhitungan Forward Kinematics dan Inverse Kinematics, karena model robot industri ini terdiri atas sejumlah bagian tubuh seperti link dan sejumlah joint. Setiap joint mewakili satu derajat kebebasan. Untuk mendeskripsikan hubungan rotasional antara link yang berdekatan, maka terlebih dahulu dirancang sebuah metode matriks 150 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

5 yang secara sistematis membangun sebuah sistem koordinat dari masing-masing link. Gambar 3 dan Gambar 4 menunjukkan sistem koordinat link robot industri. Gambar 3 Koordinate frame lengan robot Gambar 4 Koordinate frame lengan robot model tabung Untuk mencari sebuah matriks transformasi dari sebuah ujung alat hingga basis dari sebuah manipulator, ditentukan frame dari link dan didapatkan teknik sistematikal, yang dapat dijabarkan secara kinematik dari sebuah robot dengan 1 derajat kebebasan. Setiap joint pada sebuah robot industri memiliki batasan operasi yang berbeda satu sama lain. Batasan operasi joint robot berupa batasan pergeseran (translasi) dan perputaran (rotasi) dari sebuah joint. Batasan translasi dan rotasi ini memiliki 2 pergerakan yang berbeda yaitu bergeser atau berputar ke arah positif (berlawanan jarum jam) dan bergeser atau berputar ke arah negatif (searah jarum jam). Besar nilai batasan negatif disebut batasan minimum (min) dan besar nilai batasan positif akan disebut batasan maksimum (max) untuk sebuah joint. Besar nilai batasan operasi dihitung dari posisi joint pada posisi awal robot. Untuk robot ini nilai awal pada setiap joint pada saat robot dihidupkan yaitu menuju 0 atau dalam posisi tengah. Dan untuk nilai maksimum sebesar 90 dan minimumnya sebesar -90. range = max min range = total pergerakan joint ( ) max = nilai batas pergerakan positif ( ) min = nilai batas pergerakan negatif ( ) Tabel 2 Tabel Batasan Rotasi Lengan Robot Joint i batasan operasi pergerakan robot Struktur Max Min Joint Range 1 Waist Shoulder Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 151

6 3 Elbow Pitch Roll Pada penelitian ini untuk model robot industri menggunakan 5 buah Joint (tidak termasuk gripper) dengan diketahuinya nilai max, min dan range. Simulasi parameter joint untuk batasan operasi ini akan diperhitungkan untuk pergerakan kinematika baik dengan Inverse Kinematics maupun Forward Kinematics. Gambar 5 dan Tabel 3 di bawah ini merupakan contoh parameter Denavit-Hartenberg untuk simulasi dan robot (fisik) pada penelitian ini dengan joint [i] dan [i] buah Link. Gambar 5 Lengan Robot Untuk Karakteristik D-H Parameter Tabel 3 Sistem koordinat Link untuk Model Industrial Robot Joint i i a i (mm) d i (mm) Joint Range dimana : i = joint ke-i ai = jarak perpotongan sumbu Zi-1 dengan sumbu Xi ke pusat sumbu koordinat ke-i sepanjang sumbu Xi (atau jarak terpendek antara sumbu Zi-1 dan sumbu Zi). 152 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

7 α i = Sudut dari sumbu Zi-1 ke sumbu Zi dengan poros sumbu Xi (perputarannya dengan menggunakan aturan tangan kanan). di = Jarak dari pusat koordinat ke (i-1) ke perpotongan sumbu Zi-1 dengan sumbu Xi sepanjang sumbu Zi-1 (offset distance). θ i = Sudut pada Joint dari sumbu Xi-1 ke sumbu Xi dengan sumbu Zi-1 sebagai porosnya (perputarannya menggunakan aturan tangan kanan). Dengan mengetahui batasan operasi dari joint-joint robot industri dan parameter Denavit- Hartenberg maka dapat ditentukan area jangkauan (workspace) dari robot industri. Berikut Rumus Matriks Transformation Homogeneus berdasarkan konsep Denavit-Hartenberg untuk joint-joint i terhadap i-1 pada joint putar. ( 1) Pemodelan Forward Kinematics dan Inverse Kinematics Secara Umum. Pada penelitian ini akan memperhitungkan Forward Kinematics dan Inverse Kinematics. Melalui persamaan yang didapatkan dari konsep Denavit-Hertenberg, matriks transformasi masingmasing joint untuk mendapatkan posisi dan orientasi pada model robot industri dapat dicari dengan memasukan parameter-parameter model robot industri. Pada penelitian ini, matriks transformasi komposit yang digunakan untuk mencari 0A1, 1A2, 2A3, 3A4, 4A5, dan 0A5. Pada Forward Kinematics menggunakan matriks komposit dengan parameter D-H, parameter yang diberikan akan menghasilkan sebuah matriks yang memberi nilai posisi dan orientasi sebuah matriks rotasi untuk end effector. Untuk mendapatkan matriks transformasi komposit yang digunakan adalah untuk mencari 0A1, 1A2, 2A3, 3A4, 4A5 dan 0A5, maka nilai yang ada pada tabel sistem koordinat link untuk model robot industri menggunakan konsep D-H parameter disubstitusikan pada persamaan (1) matriks transformasi pada model robot industri. Substitusi nilai pada tabel sistem koordinat link untuk mendapatkan matrik transformasi komposit, yaitu: Matriks Transformasi Joint 1 Terhadap Base: (2) Matriks Transformasi Joint 2 Terhadap Joint 1: (3) Matriks Transformasi Joint 3 Terhadap Joint 2 : Matriks Transformasi Joint 4 Terhadap Joint 3 : (4) Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 153

8 (5) Matriks Transformasi Joint 5 Terhadap Joint 4 : (6) Pada penelitian ini, perhitungan Inverse Kinematics dengan pendekatan numerik telah dilakukan sampai dengan joint 5. Mencari sudut masing-masing joint dengan informasi yang minimum berupa titik koordinat target dibutuhkan untuk mencari Inverse Kinematics. Untuk melakukan ini, maka Inverse Kinematics model robot industri berdasarkan input posisi yang diberikan akan diproses melalui perhitungan trial and error yang menghasilkan output simulasi Inverse Kinematics berupa lima buah sudut pada setiap joint. Untuk cara numerik atau cara mencoba coba ini menggunakan sedikit campuran dari cara Forward Kinematics yang dihitung berulang-ulang agar end effector mengarah ke target. Tentu saja cara ini akan sangat tidak efisien bila dilakukan dengan perhitungan matematis. Cara ini biasanya diproses dengan teknologi komputer, dan tampilan pun akan dapat digambarkan secara langsung dan proses perhitungan akan lebih cepat. Pendekatan metode numerik ini sendiri digunakan dengan melakukan pengecekan terus menerus dengan cara Forward Kinematics secara berulang dengan resolusi pergerakan 1 derajat dimulai dari joint ke 5. Posisi awal robot dalam melakukan pencarian dengan menggunakan metode numerik ini terlihat seperti gambar 6. Kemudian dilakukan pengujian apakah end effector atau joint 5 yang berjarak lebih dekat ke target. Bila ya, maka putar atau mencari titik hanya memutar joint 5 saja. Apabila joint 5 tidak mencapai target maka joint 4 digerakkan sejauh 1 derajat, lalu joint 5 melakukan pencarian lagi sejauh sudut putarnya seperti yang terlihat pada gambar 7. Apabila tidak mencapai target maka joint 4 akan melakukan kenaikan 1 derajat lagi dan joint 5 melakukan pencarian lagi sejauh sudut putarnya. Apabila tidak mencapai target, maka joint 4 akan bertambah 1 derajat seperti yang terlihat pada gambar 8. Apabila joint 4 dan joint 5 sudah berputar sejauh sudut putarnya tetapi tidak mendekati target. Maka joint 3 akan naik 1 derajat. Begitu seterusnya. Dengan kata lain metode ini melakukan percobaan 1 per 1 sampai mendekati target. Gambar 6 Metode numeric dalam pemecahan masalah Invese kinematik Gambar 7 Lengan Robot sedang melakukan pencarian sudut untuk mendekati target 154 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

9 Gambar 8 Target ditemukan pada Metode Numerik Perancangan Hardware Model industrial robot Pada perancangan hardware model robot industri ini akan dirancang hardware mekanik berupa lengan robot fisik dan hardware elektronik berupa mikropengendali untuk mengontrol hardware mekanik. Karakteristik hardware model robot industri pada penelitian ini, yaitu base, waist, shoulder, elbow, wrist pitch, wrist roll, gripper (end effector). Sementara, untuk komponen model robot industri adalah (1) manipulator: mekanik, penyangga gerakan (appendage), base (fondasi/landasan robot); (2) controller, yaitu jantung dari robot untuk mengontrol pergerakan lengan robot; (3) power supply, sumber tenaga yang dibutuhkan oleh robot. Pada penelitian ini menggunakan 2 power supply, yaitu untuk keperluan mikropengendali dan untuk keperluan servo motor; (4) end effector, yaitu piranti yang terpasang pada lengan robot untuk melaksanakan fungsifungsi tertentu untuk memenuhi kebutuhan si pemakai. Pada penelitian ini, end effector yang dipakai berupa gripper; control program; menggunakan 2 jenis kode program untuk mengontrol lengan robotnya: bahasa pemrograman Assembly dan Visual Basic. Perancangan Hardware Mekanik Untuk perancangan peranti keras ini, ada 4 hal utama yang harus dilakukan yaitu menentukan workspace, menentukan panjang link, menentukan arah putar joint, dan proses perakitan. Menentukan Workspace Workspace (area kerja) adalah luas area di mana robot itu dapat bekerja. Secara teknis dapat dikatakan adalah di mana ujung bagian masih digerakkan di bawah pengendali. Gambar berikut merupakan workspace untuk model robot industri. Gambar 9 Workspase Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 155

10 Menentukan Panjang Setiap Link Dari workspace di atas maka ditentukanlah panjang setiap link. Ukuran untuk panjang setiap link bisa dilihat pada gambar di bawah ini: - Panjang Link 1 dan Link 2 = 100 mm - Panjang Link 3 = 80 mm Gambar 10 Link 1 dan Link 2 - Panjang Link 4 = 60 mm Gambar 11 Link 3 - Panjang link 5 = 60 mm Gambar 12 Link 4 Link 5 secara fisik hanyalah tempat penyangga servo motor untuk joint 6 dalam melakukan pergerakan gripper. Panjang link 5 diukur dari titik akhir joint 5 sampai titik akhir end effector, seperti yang terlihat pada gambar 13 di bawah ini. Gambar 13 Link 5 Menentukan Posisi Stuktur dan Arah Putar Antara Joint dengan Link Agar memudahkan proses perakitan, ada baiknya terlebih dahulu tentukan posisi struktur letak joint dan arah putar joint seperti yang terlihat pada gambar 14 di bawah ini: 156 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

11 Gambar 14 Sudut putar kerangka model robot industri Proses Perakitan Proses perancangan ini diawali dengan pembuatan base, link, clamp, dan gripper. 1. Pembuatan Base Pada penelitian ini pembuatan base dilakukan dengan proses pembubutan. Sebelum melakukan proses pembubutan awalnya base diukur terlebih dahulu untuk menentukan tinggi dari lengan robotnya. Tinggi dari base ini sekitar 120 mm dengan struktur seperti gambar di bawah ini. Gambar 15 Base 2. Pembuatan Link Pada penelitian ini pembuatan base dilakukan dengan proses pembubutan Sebelum melakukan proses pembubutan awalnya link diukur terlebih dahulu seperti yang sudah dibahas pada subbab diatas pada penentuan panjang link. Struktur link bisa dilihat pada gambar di bawah ini: 3. Pembuatan Clamp Gambar 16 Link Pada penelitian ini pembuatan clam dilakukan dengan proses pembubutan. Fungsi clamp ini adalah untuk mengikat motor servo pada link struktur clamp bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 157

12 Gambar 17 Clamp 4. Gripper Pada penelitian ini pembuatan gripper berfungsi untuk memegang dan mencengkram obyek struktur gripper bisa dilihat pada gambar di bawah ini. 5. Motor Servo Gambar 18 Gripper Motor servo DC berguna untuk menggerakkan lengan robot. Di sini fungsinya sebagai joint. Berikut gambar motor servo DC. Gambar 19 Servo Motor Dibawah ini merupakan gambar informasi dari model robot industri. Gambar 20 Informasi Lengan Robot 158 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

13 Perancangan Hardware Elektronik Perancangan hardware elektronik ini berfungsi untuk mengontrol lengan robot. Pada perancangan ini meliputi perancangan modul mikropengendali, modul power supply, modul servo motor, modul teaching box, modul indikator dan modul RS-232. Perancangan Modul Mikropengendali Berikut merupakan gambar perancangan modul mikropengendali dan rangkaian mikropengendali. Gambar 21 Modul Mikropengendali Dibawah ini menunjukkan gambar rangkaian keseluruhan dari hardware elektronik. Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 159

14 Gambar 22 Rangkaian keseluruhan hardware elektronik Evaluasi Model Industrial Robot Portable Setelah robot sesungguhnya dibangun berdasarkan rancangan dari simulasi dengan menggunakan Matlab, maka perlu dilakukan analisis servo untuk pergerakkan robot melalui PC (program VB) dan melalui tombol (teaching box) sudah berjalan dengan baik atau tidak. Pada table 4 adalah analisis servo pada setiap joint. Tabel 4 Analisis servo pada 5 joint model robot industri portable Pulsa Servo(ms) -90º -75º -60º -45º -30º -15º 0º 15º 30º 45º 60º 75º 90º Joint 1 0,55 0,65 0,75 0,85 0,95 1,05 1,15 1,25 1,35 1,45 1,55 NOP 1,75 Joint 2 0,55 0,65 0,75 0, NOP ,25 1,35 1,45 1,55 1,65 1,75 Joint 3 0,55 0,65 0,75 0,85 0,95 1,05 1,15 1,25 1,35 1,45 1,55 1,65 1,75 Joint 4 0,55 NOP 0,75 0,85 0,95 1, NOP 1,35 1,45 1,55 1,65 1,75 Joint 5 0,55 0,65 0,75 0,85 0,95 1,05 1,15 1,25 1,35 1,45 1,55 1,65 1,75 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa servo 1, servo 2, servo 3, servo 4, dan servo 5 memiliki perbedaan karakteristik pada pemberian pulsa untuk menentukan besar sudut pada setiap joint. Hal ini dikarenakan akibat dari pemakaian merek servo yang berbeda-beda. Untuk servo 1, servo 2, servo 3 dan servo 4 menggunakan servo merek GWS. Sedangkan servo 5 menggunakan servo merek Hitech. Perbedaan ini tidak hanya timbul dikarenakan perbedaan merek saja, tetapi merek 160 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

15 yang sama pun masih menimbulkan perbedaan. Hal ini bisa disimpulkan setelah dilakukan analisis setiap servo pada penelitian ini. Analisis Forward Kinematics Simulasi Forward Kinematics dilakukan untuk mencari posisi dan orientasi dari end effector (dalam hal ini ialah gripper relatif terhadap basis dengan memberikan nilai sudut tertentu pada setiap joint (θi)). Pada model robot industri portable, gripper ialah ujung terluar dari link 5. Simulasi Forward Kinematics dilakukan dengan menggunakan model matematika. Bagian ini akan membahas tentang analisis posisi dan orientasi dari hasil- hasil simulasi Forward Kinematics yang telah digunakan. Pengambilan hasil simulasi dilakukan dengan acuan keadaan sebenarnya pada MIR. Pengambilan hasil simulasi ini dimaksudkan agar dapat mewakili secara keseluruhan jangkauan joint dari MIR, sehingga diharapkan muncul pemahaman mendalam dari sifat kinematis (Forward Kinematics) MIR, yaitu posisi Px, Py, dan Pz untuk posisi gripper yang akan dianalisis. Berikut ini adalah perbandingan Forward Kinematics antara simulasi robot dengan model robot industri portable seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Data Perbandingan Forward Kinematics antara Simulasi Robot Dengan Model Industrial Robot Sudut Joint (Dalam Derajat) Posisi Simulasi Robot (Dalam mm) Posisi Model Industrial Robot Portable (Dalam mm) Error (Dalam mm) No Θ1 θ2 θ3 θ4 Θ5 Px Py Pz Px Py Pz Px Py Pz Berdasarkan hasil simulasi pada tabel 5, maka dapat diamati kelebihan-kelebihan yang dapat dirangkum dalam hasil analisis berikut ini. Posisi awal (nest), sudut- sudut Joint MIRP pada simulasi robot ialah pada saat θ1 = θ2 = θ3 = θ4 = θ5 = 0. Maka koordinat kartesian ialah Px = 370 mm, Py = 0 mm dan Pz = 160 mm. Apabila θ1 = θ2 = 0 maka koordinat sumbu Y (Py) = 0 mm. Hal ini dikarenakan posisi gripper berada pada bidang planar sumbu X dan sumbu Z. Apabila semua sudut joint (joint 1, joint 2, joint 3, joint 4 dan joint 5) bernilai 90, maka posisi Perancangan Model Industrial... (Andy; dkk) 161

16 end effector akan berada pada Px, Py, dan Pz positif. Apabila θ1 = 90 (baik bernilai positif ataupun negatif) dan θ2 = 0 maka koordinat sumbu X (Px) = 0 mm. Hal ini dikarenakan posisi gripper berada pada bidang planar sumbu Y dan sumbu Z. Apabila θ3 = θ4 = 0, maka koordinat sumbu Z (Pz) = 160 mm. Hal ini dikarenakan posisi gripper berada pada bidang planar sumbu X dan sumbu Y. Apabila θ1 dan θ2 bernilai positif (+), maka koordinat yang ada pada sumbu Y akan bernilai positif (+). Apabila θ1 dan θ2 bernilai negatif (-), maka koordinat yang ada pada sumbu Y akan bernilai negatif (-). Error yang terjadi antara simulasi robot dengan MIRP memberikan rata-rata sebesar Px = 12,24mm, Py = 7,7mm dan Pz = 4,6mm. Sehingga didapat bahwa toleransi error untuk posisi Px = 1,9125%, Posisi Py = 1,040541% dan Posisi Pz = 1,352941%. PENUTUP Pembahasan kinematika lengan robot pada penelitian ini dan penelitian sebelumnya sudah terselesaikan. Simpulannya, sudah terdapat simulasi sampai 5 derajat kebebasan beserta model robot industri. Selanjutnya, pembahasan dinamika untuk robot industri perlu diulas lebih lanjut. Selain itu, disarankan untuk menambahkan sensor 3 axis agar dapat mengetahui posisi end effector secara langsung berupa titik koordinat Px, Py dan Pz. DAFTAR PUSTAKA Andy, Riza, Theodorus, (2004). Simulasi Kinematika Lengan Robot Industri dengan 6 Derajat Kebebasan. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. Gunawan, Wihardi, Chandra, K. (2003). Simulasi Kinematika robot Mitsubishi RV-M1. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. UNECE, IFR Statictical department, (2005). Robotics Survey, Geneva. 162 Jurnal Teknik Komputer Vol. 17 No. 2 Agustus 2009:

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, 92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan robot servise. Robot - robot jenis ini banyak digunakan untuk membantu proses

BAB 1 PENDAHULUAN. dan robot servise. Robot - robot jenis ini banyak digunakan untuk membantu proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan tentang dunia robot saat ini sangatlah pesat, seperti robot industri dan robot servise. Robot - robot jenis ini banyak digunakan untuk membantu proses

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK. robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang untuk dapat

BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK. robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang untuk dapat 39 BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK Model industrial robot yang akan dirancang merupakan model skala kecil dari robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang

Lebih terperinci

Rekayasa Elektrika. Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika

Rekayasa Elektrika. Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 11 NOMOR 2 OKTOBER 2014 Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika Firmansyah, Yuwaldi Away, Rizal Munadi, Muhammad Ikhsan, dan Ikram Muddin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN Andy Rosady 0400530056 Riza

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur. Seiring dengan perkembangan teknologi, pengertian robot tak lagi hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur. Seiring dengan perkembangan teknologi, pengertian robot tak lagi hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan seputar dunia robot umumnya difokuskan pada industri. Robot jenis ini banyak digunakan untuk membantu dalam proses produksi di pabrik-pabrik manufaktur.

Lebih terperinci

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron Tugas Besar 1 Mata Kuliah Robotika Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron Oleh : DWIKY HERLAMBANG.P / 2212105022 1. Forward Kinematics Koordinat posisi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan komputer telah menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar di dalam kegiatan manusia, di mana manusia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana computer Semester Genap tahun 2004/2005 Simulasi Kine matika dari Integrasi Robot Mitsubishi RV-M1 Dengan Festo Modular Production System

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia robotika memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan lainnya. Ilmu dasar biasanya berkembang dari suatu asas atau hipotesa

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Syarifah Hamidah [1], Seno D. Panjaitan [], Dedi Triyanto [3] Jurusan Sistem Komputer, Fak.MIPA Universitas Tanjungpura [1][3] Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT Dalam bab ini berisi tentang tahapan dalam mendesain humanoid robot, diagaram alir penelitian, pemodelan humanoid robot dengan software SolidWorks serta pemodelan kinematik

Lebih terperinci

BAB 2 ROBOTIKA. Perancangan aplikasi..., Dian Hardiyanto, FT UI, 2008.

BAB 2 ROBOTIKA. Perancangan aplikasi..., Dian Hardiyanto, FT UI, 2008. BAB 2 ROBOTIKA 2.1 Definisi Robot Apabila kita melihat di dunia industri, penggunaan robot dapat dikatakan sebagai hal yang sudah biasa, meskipun penggunaan dari tipe sederhana hingga robot cerdas yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang robot menggunakan algoritma kinematika balik. 2.1. Metode Trial and Error Metode trial and

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM INTERFACE UNTUK PENGONTROLAN RV-M1

PEMBUATAN PROGRAM INTERFACE UNTUK PENGONTROLAN RV-M1 PEMBUATAN PROGRAM INTERFACE UNTUK PENGONTROLAN RV-M1 Endra 1 ; Silvester H 2 ; Yonny 3 ; Galang Titan 4 1, 2, 3, 4 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DENAVIT-HARTENBERG PADA PERHITUNGAN INVERSE KINEMATICS GERAKAN LENGAN ROBOT

PENERAPAN METODE DENAVIT-HARTENBERG PADA PERHITUNGAN INVERSE KINEMATICS GERAKAN LENGAN ROBOT PENERAPAN METODE DENAVIT-HARTENBERG Agus Budi Dharmawan et al. PENERAPAN METODE DENAVIT-HARTENBERG Agus Budi Dharmawan 1, Lina 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. elektronik berupa manipulator yang didesain khusus untuk dapat mampu

Bab I. Pendahuluan. elektronik berupa manipulator yang didesain khusus untuk dapat mampu Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan robotika dewasa ini menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk diamati dan dipelajari, hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya buku-buku, jurnal-jurnal,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan dari prototype yang dibuat, yaitu konsep dasar alat, diagram blok, perancangan elektronika yang meliputi rangkaian rangkaian elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robot, kata robot berasal dari bahasa Czech yaitu robota, yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robot, kata robot berasal dari bahasa Czech yaitu robota, yang berarti 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definsi Robot Robot, kata robot berasal dari bahasa Czech yaitu robota, yang berarti kerja. Kamus besar Webster memberikan definisi mengenai robot, yaitu sebuah peralatan otomatis

Lebih terperinci

INTEGRASI MATH DAN CAD TOOL UNTUK MERANCANG KINEMATIKA MANIPULATOR SERI ROBOT INDUSTRI

INTEGRASI MATH DAN CAD TOOL UNTUK MERANCANG KINEMATIKA MANIPULATOR SERI ROBOT INDUSTRI INTEGRASI MATH DAN CAD TOOL UNTUK MERANCANG KINEMATIKA MANIPULATOR SERI ROBOT INDUSTRI Roche Alimin Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jalan. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Indonesia

Lebih terperinci

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt Adiyatma Ghazian Pratama¹, Ir. Nurussa adah, MT. 2, Mochammad Rif an, ST.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS Lanang Febriramadhan *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Program S1 Teknik Elektro, Departemen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robot merupakan perangkat otomatis yang dirancang untuk mampu bergerak sendiri sesuai dengan yang diperintahkan dan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan.

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT

DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT *Munadi, Beni Anggoro Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET

REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET ABSTRAK Paulus Christianto(0822073) JurusanTeknikElektroUniversitas Kristen Maranatha Email : kurniawan.paulus73@gmail.com

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pengantar Robotika : AK0223 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Pengenalan Tentang Disiplin Ilmu Robotika mengetahui tentang

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Disusun

Lebih terperinci

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh. PENGENALAN ROBOTIKA Manipulator robot adalah sistem mekanik yang menunjukkan pergerakan dari robot. Sistem mekanik ini terdiri dari susunan link(rangka) dan joint (engsel) yang mampu menghasilkan gerakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. Bagian Perangkat Keras Robot Humanoid Kondo KHR-3HV

BAB III PERANCANGAN 3.1. Bagian Perangkat Keras Robot Humanoid Kondo KHR-3HV BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas perancangan tugas akhir yang meliputi mekanik robot yang dibuat, sistem kontrol robot, dan algoritma perangkat lunak pada robot. 3.1. Bagian Perangkat Keras

Lebih terperinci

PENGATURAN PERGERAKAN ROBOT LENGAN SMART ARM ROBOTIC AX-12A MELALUI PENDEKATAN GEOMETRY BASED KINEMATIC MENGGUNAKAN ARDUINO

PENGATURAN PERGERAKAN ROBOT LENGAN SMART ARM ROBOTIC AX-12A MELALUI PENDEKATAN GEOMETRY BASED KINEMATIC MENGGUNAKAN ARDUINO 1 PENGATURAN PERGERAKAN ROBOT LENGAN SMART ARM ROBOTIC AX-12A MELALUI PENDEKATAN GEOMETRY BASED KINEMATIC MENGGUNAKAN ARDUINO Dina Caysar NIM. 105060301111006 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI ROBOT MANIPULATOR PEMINDAH BARANG DENGAN UMPAN BALIK VISUAL

SISTEM KENDALI ROBOT MANIPULATOR PEMINDAH BARANG DENGAN UMPAN BALIK VISUAL SISTEM KENDALI ROBOT MANIPULATOR PEMINDAH BARANG DENGAN UMPAN BALIK VISUAL Andik Yulianto 1), Edy Ramadan ) 1), ) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Internasional Batam

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengurangi hambatan yang diciptakan oleh program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan menambahkan feature

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Sistem Kendali atau control system terdiri dari dua kata yaitu system dan control. System berasal dari Bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS Proses Belajar Mengajar Dosen Mahasiswa Mata Pra Syarat SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Menjelaskan, Memberi Contoh, Diskusi, Memberi Tugas : Mendengarkan, Mencatat, Diskusi, Mengerjakan Tugas : Mikrokomputer,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Simulasi Sistem Kontrol Gerak Kinematika Robot Manipulator

Lebih terperinci

Realisasi Prototipe Gripper Tiga Jari Berbasis PLC (Programmable Logic Control) Chandra Hadi Putra /

Realisasi Prototipe Gripper Tiga Jari Berbasis PLC (Programmable Logic Control) Chandra Hadi Putra / i Realisasi Prototipe Gripper Tiga Jari Berbasis PLC (Programmable Logic Control) Chandra Hadi Putra / 0122181 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Usep Mohamad Ishaq 1), Sri Supatmi 2), Melvini Eka Mustika

Lebih terperinci

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT. Chapter 2 ROBOTIKA DEFINISI Berdasarkan definisi Robotics Institute of America (RIA): "Robot adalah manipulator multifungsi yang dapat diprogram ulang yang dirancang untuk memindahkan material, komponen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomatisasi dan robotika maka akan kalah dalam bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. otomatisasi dan robotika maka akan kalah dalam bersaing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama di bidang elektronika dan robotika. Sistem otomatisasi banyak menggantikan peranan manusia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGAKUAN LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Perancangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC)

Perancangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-11 Peranangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC) Duli Ridlo Istriantono

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan wireless

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT YANG TERINTEGRASI DENGAN REAL TIME POSITION JOYSTICK INPUT DAN 3D VIEW SIMMECHANICS

DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT YANG TERINTEGRASI DENGAN REAL TIME POSITION JOYSTICK INPUT DAN 3D VIEW SIMMECHANICS Jurnal Teknik Mesin S-, Vol. 4, No. 4, Tahun 05 DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT YANG TERINTEGRASI DENGAN REAL TIME POSITION JOYSTICK INPUT DAN D VIEW SIMMECHANICS *Rahmana Muhammad Fajri,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA PENGENDALI LANGKAH ROBOT HUMANOID R2C-R9 KONDO KHR-3HV BERBASIS KINEMATIKA BALIK. Oleh Bangkit Meirediansyah NIM:

PENERAPAN ALGORITMA PENGENDALI LANGKAH ROBOT HUMANOID R2C-R9 KONDO KHR-3HV BERBASIS KINEMATIKA BALIK. Oleh Bangkit Meirediansyah NIM: PENERAPAN ALGORITMA PENGENDALI LANGKAH ROBOT HUMANOID R2C-R9 KONDO KHR-3HV BERBASIS KINEMATIKA BALIK Oleh Bangkit Meirediansyah NIM: 612012025 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah,

BAB I PENDAHULUAN. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia menggunakan anggota gerak untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, anggota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2011 di Lab. Instrumentasi dan Kontrol, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN PEMASANGAN SENSOR GELOMBANG ULTRASONIK UNTUK APLIKASI ROBOT ANTI-BENTUR

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN PEMASANGAN SENSOR GELOMBANG ULTRASONIK UNTUK APLIKASI ROBOT ANTI-BENTUR PEMASANGAN SENSOR GELOMBANG ULTRASONIK UNTUK APLIKASI ROBOT ANTI-BENTUR Masturi, Sujarwata Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang E-mail : sjarwot@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggota tubuh manusia terdiri dari kepala, badan, tangan dan kaki. Seperti anggota tubuh lainnya, tangan berfungsi sebagai anggota gerak bagian atas manusia. Manusia

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Elvys, (2015) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan mesin perkakas CNC bagi workshop industri kecil dan atau sebagai media pembelajaran pada institusi pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem yang dirancang. Teori-teori yang digunakan dalam realisasi skripsi ini antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Furqan, Rusdhianto Effendi AK, Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO Rika Puspitasari Rangkuti NRP 2215105046 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, MT. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Alat Adapun urutan pengujian alat meliputi : - Pengujian sistem elektronik - Pengujian program dan mekanik 4.1.1 Pengujian Sistem Elektronik Pengujian sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pemodelan Robot Dengan Software Autocad Inventor. robot ular 3-DOF yang terdapat di paper [5].

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pemodelan Robot Dengan Software Autocad Inventor. robot ular 3-DOF yang terdapat di paper [5]. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metodologi Penelitian Pada bab ini, dibahas mengenai tahapan perancangan robot dimulai dari perancangan model 3D robot menggunakan Autocad Inventor hingga simulasi dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap segala aspek kehidupan manusia. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN

HALAMAN JUDUL ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN Praditya Handi Setiawan NRP 2213106026 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Konsep dasar Perancangan Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL ROBOT INDUSTRI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer- Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 7 PERTEMUAN #8 TKT312 OTOMASI

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI LENGAN ROBOT TIGA DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN SENSOR AKSELEROMETER ADXL345 DAN ARDUINO ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI LENGAN ROBOT TIGA DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN SENSOR AKSELEROMETER ADXL345 DAN ARDUINO ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI LENGAN ROBOT TIGA DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN SENSOR AKSELEROMETER ADXL345 DAN ARDUINO Maria Fransiska 0822040 maria.ska69@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Robotika Kode : TKC225 Teori : 2 sks Praktikum : 1 sks Deskripsi Matakuliah Standar Kompetensi Program Studi : Mata kuliah TKC225 Robotika ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PERGERAKAN ARM MANIPULATOR BERBASIS SENSOR INERTIAL MEASUREMENT UNIT (IMU) DAN SENSOR FLEX

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PERGERAKAN ARM MANIPULATOR BERBASIS SENSOR INERTIAL MEASUREMENT UNIT (IMU) DAN SENSOR FLEX PERANCANGAN SISTEM KENDALI PERGERAKAN ARM MANIPULATOR BERBASIS SENSOR INERTIAL MEASUREMENT UNIT (IMU) DAN SENSOR FLEX Arief Saifuddin *), Sumardi, and Darjat Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION Bab ini akan menjelaskan tentang penanganan jaringan untuk komunikasi antara dua sumber yang berpasangan.

Lebih terperinci

SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL

SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL ISSN: 1693-6930 209 SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL Balza Achmad, Musthofa Sunaryo, Agus Arif Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Toolbox Virtual Reality. Sistem robot pengebor PCB dengan batasan posisi,

ABSTRAK. Toolbox Virtual Reality. Sistem robot pengebor PCB dengan batasan posisi, ABSTRAK Industri robot saat ini sedang berkembang dengan pesat. Perancangan sebuah robot harus direncanakan sebaik mungkin karena tingkat kesulitan dan biaya pada saat pembuatan. Perangkat simulasi dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 Ditulis sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Diploma Tiga)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini

Lebih terperinci

Arti Kata & Definisi Robot

Arti Kata & Definisi Robot Materi #10 Arti Kata & Definisi Robot 2 Arti kata robot Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia: robota yang berarti pekerja paksa (forced worker). Definisi robot Menurut Kamus Webster: Robot adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Hybrid Powder Spray CNC 2 Axis dengan pengendali software Artsoft Mach3. Mulai Studi Literatur Penentuan Spesifikasi Mesin Perancangan Desain Tidak

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Robotika Kode : TKC225 Teori : 2 sks Praktikum : 1 sks Deskripsi Matakuliah Standar Kompetensi Program Studi : Mata kuliah TKC225 Robotika ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang Isaac Asimov mengajukan ada 3 hukum dari robotics dimana

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang Isaac Asimov mengajukan ada 3 hukum dari robotics dimana BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN ROBOT Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang berarti pekerja. Robot diciptakan atas dasar untuk mendukung dan membantu pekerjaan manusia. Istilah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di belahan dunia saat ini tidak terlepas dari pemanfaatan mesin-mesin industri sebagai alat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN ROBOT TANGAN MENGGUNAKAN FLEX SENSOR TERINTEGRASI DENGAN 3D ANIMATION SIMMECHANICS

PENGEMBANGAN DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN ROBOT TANGAN MENGGUNAKAN FLEX SENSOR TERINTEGRASI DENGAN 3D ANIMATION SIMMECHANICS PENGEMBANGAN DESAIN, SIMULASI DAN PENGUJIAN ROBOT TANGAN MENGGUNAKAN FLEX SENSOR TERINTEGRASI DENGAN 3D ANIMATION SIMMECHANICS *Ahmad Nurmiranto, Mochammad Ariyanto Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu

Lebih terperinci

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 281 Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Hasbullah Ibrahim

Lebih terperinci

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA Disusun oleh : Nama : Christian Hadinata NRP : 0822017 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No. 65,

Lebih terperinci

Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel

Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel Daniel Santoso 1, Indra Gitomarsono 1 1 Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Robotika Kode : TKC225 Teori : 2 sks Praktikum : 1 sks Deskripsi Matakuliah Standar Kompetensi Program Studi : Mata kuliah TKC225 Robotika ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan robotika tumbuh sangat pesat, salah satunya robot line follower dan robot transporter. Robot line follower bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC [1] Uray Ristian, [2] Ferry Hadary, [3] Yulrio Brianorman [1] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) kini menjadi suatu kebutuhan di dalam kehidupan untuk berbagai tujuan dan fungsi. Desain dari

Lebih terperinci

koordinatnya. KALENG, dan KUBUS. huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 90 pt dan dengan style Bold. geometri.

koordinatnya. KALENG, dan KUBUS. huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 90 pt dan dengan style Bold. geometri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi robotika tidak hanya pada bidang industri, namun juga sudah mulai merambah dunia pendidikan. Bahkan perkembangan teknologi di industri

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MANIPULATOR ROBOT DENSO DENGAN METODE NEURAL NETWORK

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MANIPULATOR ROBOT DENSO DENGAN METODE NEURAL NETWORK HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 KINEMATIKA BALIK MANIPULATOR ROBOT DENSO DENGAN METODE NEURAL NETWORK Tegar Wangi Arlean NRP 2215105051 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, MT. DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

Desain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi Permukaan (Self-Reconfigurable Table-1)

Desain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi Permukaan (Self-Reconfigurable Table-1) The 14 th Industrial Electronics Seminar 212 (IES 212) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 212 Desain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan IPB. Waktu penelitian dilaksanakan secara efektif selama 4 bulan terhitung

Lebih terperinci

SIMULASI ROBOT MANIPULATOR 4 DOF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM KASUS ROBOT MENULIS HURUF

SIMULASI ROBOT MANIPULATOR 4 DOF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM KASUS ROBOT MENULIS HURUF SIMULASI ROBOT MANIPULATOR DOF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM KASUS ROBOT MENULIS HURUF * Rendyansyah dan Aditya P. P. Prasetyo Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci