BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Dimana peneliti secara berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas IV menerapkan pembelajaran koopertaif tipe TGT dalam mengajar Matematika pokok bahasan pecahan. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koopertaif, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang hendak menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan diangkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut didiskusikan dengan guru kelas, dan setelah didapat masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT guna membantu meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Model Penelitian ini melalui 4 langkah yaitu: 1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada. 2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan yang jelas. 3) Memberikan treatmen atau perlakuan terhadap kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperative tipe TGT. 4) Memberikan tes akhir guna mengetahui peningkatan prestasi belajar yang signifikan dengan standar KBM sebagai patokannya. 31

2 Setting dan Karakteristik Penelitian Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, semester II tahun pelajaran 2011/ Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 ini membutuhkan waktu selama 4 bulan. Kegiatan ini dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April Jadwal pelaksanaan penilitian disajikan pada tabel 3.1 berikut: No Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/2012 Jenis Kegiatan Waktu Februari Maret April Mei Persiapan a. Penulisan Proposal b. Penyusunan Instrumen Pelaksanaan a. Pelaksanaan siklus I b. Pelaksanaan siklus II c. Analisis Data 3. Pelaporan

3 33 Pada tabel jadwal penelitian dapat dilihat jangka waktu penelitian. Penelitian di SD akan dilakukan pada minggu ke 2 bulan Maret hingga minggu ke 4 bulan Maret dengan tetap melakukan bimbingan Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo sebagai kelas yang akan mengalami perlakuan. Pengambilan subjek penelitian didasarkan atas observasi yang telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas. Dari pengamatan dan diskusi dengan guru kelas yang dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap pembelajaran Matematika di kelas yang menjadi subjek penelitian. 3.3 Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel ini merupakan variabel yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, penyelenggaraan KBM seperti interaksi belajar-mengajar, ketrampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar peserta didik, serta implementasi model pembelajaran di kelas dan sebagainya. Dalam hal ini unsur-unsur tersebut merupakan variabel bebas, yakni variabel yang mengikat muculnya unsur lain. Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi ada atau tidaknya peningkatan dalam prestasi belajar peserta didik. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yakni penerapan model cooperative learning tipe TGT. Dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada dan dipadukan dengan pendekatan yang telah dipilih yakni pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa melalui prosedur evaluasi yang telah dibuat Variabel Terikat Unsur-unsur yang tergolong dalam variabel ini adalah kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan, motivasi peserta didik,

4 34 hasil belajar peserta didik, sikap terhadap pengalaman belajar yang diperoleh melalui tindakan perbaikan, rasa keingintahuan peserta didik, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut tersebut merupakan variabel terikat. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel bebas, atau unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini merupakan prestasi siswa sebagai hasil setelah dilakukannya penelitian. Unsur-unsur dalam variabel terikat ini akan mengalami perubahan baik meningkat ataupun tidak setelah dilakukan perlakuan khusus terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi fokus peningkatan adalah prestasi belajar peserta didik. Unsur-unsur lain yang termasuk dalam variabel ini akan mengikuti perubahan bila prestasi belajar peserta didik berubah. 3.4 Prosedur Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto, Suhardjono, Supardi: 2007). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada gambar berikut ini : Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) oleh Kemmis dan Taggart

5 35 Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1) Perencanaan (planning) 2) Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing) 3) Refleksi (reflecting) Pemberian perlakuan dimulai dengan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemudian tahap pelaksanaannya hingga tahap relfeksi sebagai tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi pemahaman khusus terhadap karakteristik pesertsa didik, menyesuaikan materi dengan permasalahan yang diangkat dan kesesuaiannya dengan pendekatan yang dijadikan sebagai sarana penyampaian materi. Selanjutnya membuat alat peraga atau memanfaatkan media belajar yang diperlukan dengan memperhatikan peserta didik, setelah itu masuk ke dalam tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian RPP yang telah disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan kesesuaian antara peserta didik, materi, sarana dan prasarana serta alokasi waktu saat mengajar. Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi tahapan ini akan sampai pada tahap kurang lebih 6 kali mengajar. Dimana tahap pertama akan melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai masuk ke tahap dimana peningkatan dapat terlihat dan diukur secara signifikan. Setiap pembelajaran telah selesai dilaksanakan maka akan dibuat adanya evaluasi, untuk mengukur perubahan yang terjadi, apakah ada peningkatan atau tidak. Evaluasi yang dilakukan diterapkan secara berkala, yakni adanya kesinambungan antara evaluasi yang pertama dengan yang selanjutnya agardapat dijadikan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi sekaligus sebagai bukti dari pembelajaran yang dilakukan telah memberikan perubahan kepada peserta didik baik berupa motivasi, prestasi belajar, minat dan daya kreatifitas, dan lain-lain. Bila telah dilakukan evaluasi dan penerapan pembelajaran telah selesai dilaksanakan

6 36 maka data yang diperoleh akan dianalisis agar peningkatan yang dimaksudkan dapat terlihat Rencana Tindakan Siklus 1 a. Perencanaan Perencanaan pada siklus I meliputi: 1) Persiapan dengan meminta ijin dari sekolah yang hendak dijadikan tempat untuk melakukan observasi, wawancara dengan anggota sekolah, dan mengidentifikasi masalah. 2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung dengan materi ajar dan kesesuain dengan pendekatan yang digunakan. 4) Pembuatan lembar soal. 5) Pembuatan lembar observasi. b. Tindakan dan observasi Tindakan Pertemuan I 1) Guru memberikan penjelasan mengenai arti pecahan serta jenis-jenis pecahan. 2) Guru memberi motivasi siswa. 3) Guru membagi kelas ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 anak. 4) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas yang akan dikerjakan dalam kelompok. 5) Guru membagikan gambar-gambar bangun datar ke masing-masing kelompok. 6) Siswa diminta mengerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh guru. 7) Setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok diminta mempresentasikan hasil dari tugas yang sudah dikerjakan. 8) Guru memberikan reward. 9) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

7 37 Pertemuan II 1) Guru memberi motivasi pada siswa; 2) Guru memberi penjelasan mengenai desimal dalam pecahan melalui media power point. 3) Siswa diminta mengerjakan soal secara individu. 4) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 5) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok. 6) Setelah selesai mengerjakan, guru dan siswa membahas hasil pekerjaan. 7) Guru memberikan reward. Pertemuan III 1) Guru memberi motivasi siswa. 2) Guru memberi penjelasan mengenai perbandingan pecahan. 3) Guru memberi contoh soal, siswa mengerjakan. 4) Siswa bersama dengan guru membahas contoh soal. 5) Guru membagi kelas ke dalam kelompok. 6) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok. 7) Guru memberikan reward. Observasi Kegiatan observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelaksanaan tindakan kelas yang telah disiapkan. Penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi dengan guru kelas memberikan ruang yang cukup bagi peneliti untuk melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti tidak lepas dari bantuan guru kelas, karena penelitian yang dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas. Hal itu dimaksudkan agar murid nyaman terhadap pembelajaran yang basisnya menggunakan pembelajaran tipe TGT. Data dari observasi selanjutnya dimasukan dalam lembar observasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.

8 38 c. Refleksi Kegiatan refleksi ditujukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran dari siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus I yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian berikutnya. Hasil yang diperoleh dalam siklus I apabila masih terdapat kekurangan akan diperbaiki pada siklus II dan hasil yang menunjukkan tingkat perkembangan akan dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut untuk pedoman dalam menuju materi berikutnya Rencana Tindakan Siklus 2 a. Perencanaan yaitu: a. Pembuatan RPP b. Menyiapkan media c. Pembuatan lembar soal d. Pembuatan lembar observasi e. Pembuatan lembar evaluasi b. Tindakan dan Observasi Tindakan Pertemuan I 1) Guru memotivasi siswa; 2) Guru menerangkan mengenai pecahan yang senilai. 3) Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. 4) Guru membagikan kertas warna yang berisi pecahan ke masing-masing kelompok sesuai jumlah anggota kelompok. 5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tugas yang akan dikerjakan dalam kelompok. 6) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok. 7) Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. 8) Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menyimpulkan hasil belajar.

9 39 9) Guru memberikan reward. Pertemuan II 1) Guru memotivasi siswa. 2) Guru memberi penjelasan mengenai cara menyederhanakan pecahan. 3) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 4) Siswa diminta mengerjakan tugas yang diberikan. 5) Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. 6) Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menyimpulkan pembelajaran. 7) Guru memberikan reward. Pertemuan III 1) Guru memberi motivasi kepada siswa. 2) Guru memberikan contoh soal, siswa mengerjakan. 3) Siswa bersama dengan guru membahas soal yang telah dikerjakan. 4) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 5) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok. 6) Guru memberika reward. 7) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Observasi Kegiatan observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai kecocokan model pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Kegiatan ini meliputi kegiatan pengamatan sebelum, selama dan setelah proses kegiatan belajar mengajar dilakukan. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru lain sebagai guru observer II dan peneliti sebagai observer I. c. Refleksi Jika hasil pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar terhadap pokok bahasan, maka pembelajaran dapat dikatakan berhasil. 3.5 Intrumen Penelitian Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran:

10 40 a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kendala-kendala yang dihadapi selama melaksanakan proses kegiatan belajara mengajar, serta kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Mengacu pada modifikasi RPP yang didesain mengaacu pada PERMENDIKNAS No 41 tahun 2007, dikolaborasikan dengan cooperative learning tipe TGT dan substansi materi Matematika pokok bahasan pecahan kelas IV, kemudian dirancang pembuatan RPP dengan coopertive learning, maka acuan lembar observasi yang dilakukanpun berdasarkan RPP modifikasi yang dibuat tersebut. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi berikut:

11 41 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir Aspek yang Diamati Membuka Pelajaran Penyampaian Materi dan Strategi Pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran dan Pemanfaatan Sumber Belajar Penilaian Hasil Belajar Mengakhiri Pelajaran Indikator a. Memberikan salam. b. Memberikan apersepsi. c. Penyampaian tujuan pembelajaran. d. Pemberian motivasi a. Menyiapkan alat peraga bangun datar b. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang perlu dicapai. c. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uruaian kegiatan sesuai silabus. a. Guru menjelaskan materi ajar dengan memanfaatkan media yang telah disiapkan. b. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. c. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. d. Guru mengkondisikan kelas ke dalam kegiatan game tournament. e. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugasnya. a.mengevaluasi hasil belajar b.memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. c.pemberian penghargaan atas hasil yang dicapai siswa. a. Pemberian penguatan terhadap materi ajar. b. Melakukan bimbingan dalam penarikan kesimpulan. c. Pemberian motivasi d. Pemberian tindak lanjut

12 42 Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal Kegiatan inti Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Aspek yang Indikator Diamati Membuka Pelajaran Penyampaian Materi dan Strategi Pembelajaran Penggunaan Cooperative Learning Penilaian Hasil Belajar a. Siswa siap menerima pelajaran. b.siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi. c. Siswa memahami tujuan pembelajaran. a. Siswa memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa aktif bertanya tentang materi ajar yang dijelaskan. c. Siswa mengerti instruksi tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe TGT. d. Siswa siap melakukan kegiatan game tournament. a. Siswa melakukan kegiatan kelompok. b. Siswa menyelesaikan tugas yang diperoleh dalam kelompok. c. Siswa bekerja sama dan saling membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diperoleh. d. Siswa melakukan diskusi bersama antar anggota kelompok. a. Siswa melakukan presentasi hasil belajar. b. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan guru c. Siswa mendapatkan reward dari perolahan skor dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan Akhir Mengakhiri Pelajaran a. Siswa mampu menjawab soal yang diberikan secara lisan. b. Siswa mampu menyimpulkan hasil pembelajaran.

13 43 b. Lembar Soal Tes Evaluasi Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebagai tes evaluasi atau tes formatif hasil setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang diberikan di akhir siklus. Adapun lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penjabaran lembar soal tes evaluasi siklus I maupun siklus dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam tabel berikut: Kompetensi Dasar/Standar Kompetensi 6. Menggunakan arti pecahan dalam pemecahan masalah. 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus I Indikator Menuliskan nama dan lambang pecahan biasa. Mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dan pecahan campuran ke pecahan biasa. Jumlah Soal 3 6 No.Soal 1.a, b, c 2. a, b, c, d, e, f Menuliskan pecahan dalam bentuk desimal a,b, c Membandingkan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama a, b, c, d Mengurutkan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama a, b, c, d

14 44 Kompetensi Dasar/Standar Kompetensi 6. Menggunakan arti pecahan dalam pemecahan masalah. 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus II Indikator Menentukan pecahan yang senilai Melengkapi bagian dari pecahan yang senilai Jumlah Soal 3 6 No.Soal 1.a, b, c 2. a, b, c, d, e, f Mengelompokan pecahan yang senilai 3 3. a,b, c Menyederhanakan pecahan 4 4. a, b, c, d Mengelompokan pecahan yang paling sederhana 4 5. a, b, c, d 3.6 Data dan Cara Pengumpulannya Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas haruslah sejalan dengan prosedur dan langkahlangkah dalam PTK. Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis menggunakan cara pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi, dan observasi. a. Teknik Tes Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengetahuan peserta didik teknik yang paling tepat digunakan adalah teknis tes. Tes awal pada pra

15 45 siklus yang dilakukan oleh guru adalah intrumen yang tepat sebagai cara pengumpulan data, karena melalui hasil tes awal ini maka akan dapat dilihat sejauh mana perkembangan peserta didik dalam hal intelektualnya. Selanjutnya setelah hasil tersebut diketahui, maka penulis dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan observasi sebelumnya. Perlakuan yang diberikan harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik serta diselaraskan dengan model pembelajaran yang digunakan guna menunjang proses pembelajaran. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu diujicobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada responden yaitu siswa kelas IV SD Negeri 1 Krangrejo dengan jumlah 27 siswa. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. 1) Validitas Tes Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukur dapat mengukur apa yang hendak diukur (Kurniawan, 2011: 49). Sependapat dengan hal tersebut Priyanto (2010: 24) mengungkapkan Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument dalam mengukur apa yang inigin diukur. Sugiyono (2010: 348) berpendapat bahwa sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan dalam memperoleh data tersebut (mengukur) itu valid. Didukung dengan pendapat Sambas (2007: 30) bahwa suatu intrumen pengukuran dikatakan valid jika intrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Arikunto memaparkan bahwa data yang valid merupakan data evaluasi yang sudah sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2010: 373) bahwa N= 27 (N= jumlah siswa dalam kelas uji validitas), maka batas koefisiennya adalah > 0,381. Batas koofisien tersebut diperoleh dengan melihat r tabel. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai N = 27, dengan taraf signifikan 5 % maka batas koofisiennya adalah > 0,381. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan Analyze Scale Reliability Analysis (Priyanto, 2010: 27-30) kemudian untuk melihat hasilnya

16 46 apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,381 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. 2) Reliabilitas Tes Menurut Priyanto (2010: 14) uji reliabilitas yaitu menguji konsistensi alat ukur, apakah hasil pengukuran tetap sama atau konsisten meskipun diukur berulangkali. Singarimbun (Kurniawan, 2011: 51) mengungkapkan bahwa reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman menurut Sekaran dalam Priyatno, D (2010: 32) sebagai berikut: < 0,6 = 0,7 > 0,8 : kurang baik : dapat diterima : baik Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan Software SPSS 17 dengan Analyze Scale Reliability Analysis. Dengan demikian hasil output dari uji reliabilitas diukur dengan > 0,6 agar data yang akan digunakan reliabel. 3) Uji Taraf Kesukaran Soal Tingkat taraf kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah (Arikunto, 2009: 207). Oleh karena itu uji taraf kesukaran soal diperlukan untuk melihat tingkat kesukaran soal yang akan dijadikan sebagai soal tes dari akhir pembelajaran agar nilai dari hasil tes tersebut dapat dikatakan sesuai dengan kriteria yang ditentukan yakni dengan kriteria soal yang baik pula. Adapun mengenai kriteria yang digunakan sebagai penentu kriteria soal menurut Sudjana (2011) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah sebagai berikut:

17 47 0 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah Adapun cara melakukan analisis untuk menguji tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009: 208) adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = Keterangan: P = Indeks kesukaran soal untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab dengan benar setiap butir soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes b. Dokumentasi Pada instrumen ini, diberlakukan upaya untuk mencari sumber sebanyak-banyaknya yang difungsikan sebagai penunjang dari penelitian. Dokumentasi digunakan sebagai alat ukur dalam perkembangan penelitian selanjutnya. Bermula dari bagaimana keadaan peserta didik, situasi belajar, sarana dan prasarananya sampai keadaan lingkungan di sekitar sekolah tersebut. c. Observasi Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut (Arikunto, 2010: 272). Sugiyono (2010: 203) juga berpendapat bahwa observasi dilakukan guna memberikan penilaian yang berkenaan dengan tingkah laku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam, namun Sugiyono menambahkan observasi ini dapat dilakukan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam hal ini, observasi dapat dilakukan pada SD Negeri 3 Karangrejo karena jumlah responden tidaklah terlalu besar sesuai dengan pendapat yang telah dipaparkan oleh Sugiyono. Adapun penilaian yang diberikan dalam observasi yang akan digunakan yakni dengan skala Likert. Sugiyono (2010: 134) memaparkan

18 48 bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang terhadap keadaan tertentu. Keadaan ini dapat diartikan dengan proses pembelajaran, jadi penilaian yang diberikan berfokus pada aspek dalam pembelajaran. Aspek dalam pembelajaran ini dijabarkan ke dalam pengamatan yang dilakukan terhadap siswa untuk menggambarkan keseuaian model pembelajaran dengan karakteristik siswa dan guru untuk menggambarkan model pembelajaran dapat digunakan dengan mudah sehingga dapat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sugiyono (2010: ) juga menambahkan dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian instrumen tersebut dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item instrumen. Item-item tersebut dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka tiap butir jawaban dapat diberi skor, misalnya: Kriteria: 1) Sangat Baik 2) Baik 3) Cukup Baik 4) Baik Skor: Validasi Data Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini valid, digunakan dua cara,yaitu data yang berbentuk angka/data kuantitatif yang berupa nilai formatif siswa, kami siapkan instrumennya. Sedangkan untuk data kualitatif yang berupa observasi, peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu melalui kolaborasi dengan guru kelas. 3.8 Indikator Kinerja Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan ke arah perbaikan dari prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut adalah:

19 49 1) Guru tampil mengelola kelas dalam proses pembelajaran Matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2) Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika yang ditandai dengan aktivitas siswa minimal baik dalam lembar observasi. 3) Rata-rata kelas berdasarkan nilai tes siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. 4) Melalui tes formatif pada akhir siklus II 80 % siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangrejo kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo mengalami ketuntasan belajar dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan pecahan. 3.9 Analisis/Intepretasi Data Penelitian Analisis data adalah menelaah hasil pengamatan yang dilakukan untuk menguji rancangan perencanaan program, monitoring penelitian pada setiap refleksi penelitian tindakan kelas, dan masing-masing analisis akan dipaparkan melalui tabel sebagai laporan penelitian. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap tiap siklus. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (tes formatif/tes evaluasi) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 60 ini jumahnya sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

20 50 Ketuntasan individual = 100% Ketuntasan klasikal = 100% Keterangan Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 60 Ketuntasan klasikal : Jika > 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD N Kemiri 1 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, semester II tahun pelajaran 2012/2013. 3.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (2010) penelitian tindakan kelas merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas berikut langkahlangkah/prosedur umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITTIAN 17 BAB III METODE PENELITTIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian SD Negeri Weton Kulon terletak di desa Weton Kulon, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen dengan letak geografis di wilayah dataran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III tentang model penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis penelitian, setting penelitian. 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan januari sampai bulan juni 2012 atau selama I Semester. Berdasarkan Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindak Kelas. Menurut Slameto (2015: 148) penelitian Tindak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kopeng 02 yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kellas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian ini akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian ini akan dilaksanakan. Karakteristik subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Kelas 2 SD Negeri Papringan 03. Letak SD Negeri Papringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berawal dari permasalahan di dalam kelas. Sebagai upaya tindak lanjut perbaikan atas permasalahan tersebut maka jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci