PT BANK BUKOPIN Tbk. Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Surabaya, 24 November 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT BANK BUKOPIN Tbk. Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Surabaya, 24 November 2011"

Transkripsi

1 PT BANK BUKOPIN Tbk. Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Surabaya, 24 November 2011

2 Disclaimer PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh PT. Bank Bukopin Tbk secara independen dan diedarkan untuk tujuan informasi umum saja. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Beberapa pernyataan yang terkandung dalam dokumen ini berisi Pencapaian" laporan yang sehubungan dengan kondisi keuangan, hasil usaha dan bisnis, dan rencana terkait dan tujuan. Laporan ini tidak secara langsung atau eksklusif berhubungan dengan fakta-fakta sejarah dan mencerminkan keinginan dari perusahaan baik rencana, harapan, asumsi dan keyakinan tentang peristiwa masa depan. Laporan melibatkan dikenal dan risiko yang tidak diketahui dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan hasil, kinerja atau peristiwa untuk berbeda secara materi dari orang-orang dalam laporan sebagai awalnya dibuat. Ini bukan sekedar penyataan, dan tidak harus ditafsirkan sebagai representasi untuk kinerja masa depan Perseroan. Pembaca disarankan untuk melihat semua pernyataan yang tercantum di sini dengan hati-hati. 2

3 Daftar Isi Bagian 1 Ikhtisar 4 Bagian 2 Keunggulan Kompetitif 10 Bagian 3 Ringkasan Keuangan 25 3

4 Bagian 1: Ikhtisar Professionalism Respect Others Integrity Dedicated to Customers Excellence

5 Struktur Kepemilikan Saham, Per 30 Sept 2011 Pemegang Saham dari Koperasi Memperluas Cakupan Distribusi Kami Saham % Total Seri A Seri B Saham Kopelindo - 2,542,461,428 2,542,461, % Negara RI 4,736,255 1,034,232,376 1,038,968, % Yabinstra 6,118, ,697, ,815, % Kopkapindo 2,971, ,559, ,530, % Masyarakat - 3,114,893,073 3,114,893, % Lain lain 7,512,328 99,583, ,096, % Total 21,337,978 7,933,427,813 7,954,765, % Masyarakat, 39.2% Lain-lain, 1.2% Kopelindo, Pemegang Saham % Saham 32.0% Koperasi 37.1% Masyarakat 40.4% Negara RI 13.1% Yayasan 9.4% Kopkapindo, 5.1% Yabinstra, 9.4% Negara RI, 13.1% Total 100% 5

6 Posisi Industri "Salah Satu Bank Terbesar di Indonesia Fokus Pada UKM" Aset Peringkat ke 14 Dana Pihak Ketiga Peringkat ke 11 Kredit Peringkat ke 14 MANDIRI BRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN CITIBANK OCBC - NISP MEGA BUKOPIN HSBC JABAR BANTEN UOB BUANA Tokyo - Mitsubishi STANCHART BTPN 151, , ,428 86,045 79,663 73,836 57,679 52,930 51,574 50,825 49,119 47,842 43,995 43,614 42,757 39, , , , ,045 MANDIRI BRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN BUKOPIN OCBC - NISP MEGA CITIBANK JABAR BANTEN UOB BUANA HSBC BTPN DBS Indonesia Bank BPD - Jawa Timur 120,938 82,381 77,979 66,605 65,665 48,257 42,789 39,958 39,920 39,078 34,861 33,281 32,884 29,453 21,077 20, , , , ,403 BRI MANDIRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN OCBC - NISP UOB BUANA Tokyo - Mitsubishi BUKOPIN HSBC MEGA BTPN JABAR BANTEN CITIBANK STANCHART 159, , ,044 82,089 63,677 56,824 54,609 53,034 34,348 33,841 30,709 30,268 28,532 27,133 26,706 25,048 24,845 23, , ,409 Dalam Rp Jutaan Sumber: Publlikasi Bank per Juni 2011, Bank only 6

7 Tonggak Sejarah Menerbitkan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B dan Obligasi Syariah Mudharabah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) berdiri Menjadi Perseroan Terbatas, PT Bank Bukopin Spin off unit usaha Syariah ke dalam PT Bank Syariah Bukopin, kepemilikan 65,4% Penawaran Umum Terbatas I Merger dengan beberapa bank koperasi Berubah nama menjadi Bank Bukopin Menerbitkan Obligasi Mendapat ijin sebagai bank devisa Menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) Penawaran Umum Terbatas II Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 77,57% 7

8 Ikhtisar Portofolio Kredit Konsumer Komersial UKMK (termasuk Bulog dan Mikro *) Rp.23,01 T Rp T 8.3% 8.1% Segmen Plafond 29.4% 35.9% UKMK Rp.500 Jt Rp.25M UKMK (Mikro) <Rp.500Jt 60.8% Bulog 56.0% (39.9 %) Bulog (33.8%) Komersial >Rp.25M Des-08 ** ** Sep-11 Segmen Mikro ditujukan untuk pemberian kredit bagi karyawan dengan pendapatan tetap, sedangkan segmen konsumer ditujukan untuk kredit rumah, kendaraan dan kartu kredit. ** audited 8

9 Komposisi Dana Pihak Ketiga Komposisi DPK (Berdasarkan Produk) Komposisi DPK (Berdasarkan Segmen Bisnis) Giro Tabungan Deposito Rp.27.5 T Rp.43.5 T 21% 17% 15% 21% UKMK 35% Komersial 36% UKMK 33% Komersial 36% 64% 62% Konsumer 29% Konsumer 31% Des-08 * * Sep-11 Des -08 * * Sep-11 Kami menargetkan untuk meningkatkan dana pihak ketiga berupa Giro dan Tabungan. Peningkatan dicapai melalui kampanye pemasaran, promosi dan memperluas jaringan, khususnya jaringan elektronik. Kami juga mengembangkan layanan pembayaran dan cash management. * audited 9

10 Bagian 2: Keunggulan Kompetitif Professionalism Respect Others Integrity Dedicated to Customers Excellence

11 Strategi Pertumbuhan Kemitraan Strategis Manajemen yang berpengalaman Keunggulan sistem pembayaran dan cash management Leading sophisticated mid-sized bank Sistem pengendalian dan manajemen risiko yang solid/kuat Outlet dan jaringan elektronik yang luas Pengenalan citra yang luas dan pemasaran yang kuat 11

12 Kemitraan Strategis Membangun Kemitraan Strategis yang Terpilih Pertamina BULOG Badan Urusan Logistik Bertanggung jawab atas ketahanan pangan, distribusi pangan dan pengendalian harga. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kemitraan Strategis Bukopin Swamitra Koperasi berbasis komunitas. Bank Bukopin bermitra dengan sekitar 600 Swamitra dengan sekitar anggota Taspen Perusahan milik Negara untuk pensiunan PNS Jamsostek Perusahaan milik Negara untuk jaminan sosial tenaga kerja sektor swasta Memiliki 33.9 juta anggota, 10 juta diantaranya adalah anggota aktif. 12

13 Kemitraan Strategis Jaringan Distribusi Bulog: 26 Divisi Regional 95 Sub-Divisi Regional 32 Kantor Logistik 475 Gudang Bank Bukopin dan Bulog telah bermitra sejak lama. Sekitar 20% dari portofolio kredit Bank Bukopin adalah pinjaman kepada Bulog. Kredit Bank Bukopin kepada Bulog untuk pembiayaan distribusi pasokan pangan dari hulu hingga hilir. Bank Bukopin juga memberi bantuan kepada Bulog berupa sistem informasi logistik dan manajemen akuntansi. Koperasi Simpan Pinjam Sejak akhir 1990-an, Bank Bukopin mengembangkan model Swamitra. Bank Bukopin menyediakan Bantuan Manajemen, Sistem dan Prosedur serta Sistem TI. Saat ini, Bank Bukopin bermitra dengan sekitar 600 Swamitra, terdiri dari anggota di seluruh Indonesia. Sebagian besar anggota koperasi berasal dari segmen bisnis mikro. Bank Bukopin memberikan pinjaman kepada Swamitra, yang kemudian disalurkan kepada anggotanya (two step loan). Melalui pinjaman Swamitra, setiap anggota dalam koperasi dapat saling mengawasi untuk memastikan pembayaran sehingga dapat menjaga keuntungan koperasi. Hal ini menghasilkan rasio NPL pinjaman Swamitra yang rendah. 13

14 Kemitraan Strategis Jaminan sosial tenaga kerja swasta Jamsostek mengelola jaminan sosial bagi 33.9 juta tenaga kerja sektor swasta, 10 juta diantaranya anggota aktif, dengan total aset lebih dari Rp 100 triliun. Bank Bukopin memiliki 33 kantor yang berada di kantor Jamsostek. Kantor ini dapat melayani penyetoran iuran keanggotaan dan pembayaran klaim Jamsostek kepada anggotanya. Kepemilikan Jamsostek di PT Bank Syariah Bukopin sebesar 6,14%, dimana Bank Bukopin memiliki 77,57% (pemegang saham lainnya dari dalam negeri). Sejalan dengan kebijakan transformasi Jamsostek, dari hanya memberikan manfaat finansial menjadi "manfaat total" bagi para anggotanya (termasuk manfaat pangan, perumahan dan kesehatan) Bank Bukopin bekerjasama dengan Jamsostek untuk menyediakan pembiayaan dan cash managment untuk program perumahan dan pangan. Skema pensiun bagi PNS Bank Bukopin memberikan pembiayaan perorangan untuk anggota Taspen pada kuartal ke , melalui pembiayaan segmen mikro. Mekanisme pembayaran melalui pemotongan dana pensiun yang dibayarkan. Total Pinjaman melalui program Taspen ini tumbuh signifikan, menjadi sekitar Rp.1,37 Triliun pada bulan September 2011 Bank Bukopin ditunjuk sebagai salah satu dari 3 bank pembayar dana pensiun. 14

15 Kemitraan Strategis Perusahaan Listrik Milik Negara Bank Bukopin saat ini melayani 13 juta dari 24 juta pelanggan PLN yang membayar tagihan melalui bank. Bank Bukopin merupakan bank komersial pertama di Indonesia yang membangun Payment Point On-line Bukopin (PPOB) lebih dari 3 tahun yang lalu. Saat ini terdapat sekitar PPOB di seluruh Indonesia. PPOB memberikan layanan kepada pelanggan PLN seperti pembayaran tagihan, pemasangan instalasi baru dan pembelian token listrik prabayar. Kemitraan dengan PLN mendorong peningkatan fee based income Bank Bukopin, layanan cash management, akumulasi CASA (current account dan saving account) dan portofolio pinjaman (catatan: fee based income memberikan kontribusi sekitar 20% dari total pendapatan Bank Bukopin). Perusahaan Tambang Minyak Milik Negara Bank Bukopin adalah salah satu dari 6 bank yang diberikan hak eksklusif oleh Pertamina untuk penerimaan pembayaran atas produk Pertamina (BBM dan non-bahan bakar), yang dimulai pada awal Bank Bukopin menyediakan fasilitas perbankan (LC / trade finance) dan layanan cash management untuk kegiatan operasi Pertamina. Kegiatan transaksi Pertamina melalui Bank Bukopin saat ini mencapai rata-rata Rp2 triliun per bulan. 15

16 Keunggulan Sistem Pembayaran dan Cash Management Target meningkatkan fee based income PLN SWITCHING BUKOPIN Data Center Biller/ PLN Switching Base Delivery Channels: Teller ATM EDC Mini ATM SMS Banking Internet Banking Phone Banking Bank Bukopin menerapkan berbagai jaringan distribusi elektronik seperti teller, ATM, EDC Mini ATM, SMS banking, internet banking dan phone banking. Saat ini Bank Bukopin memiliki sekitar PPOB di seluruh Indonesia yang menyediakan berbagai layanan, termasuk memungkinkan pelanggan PLN untuk membayar tagihan bulanan. Jangkauan yang luas ini memungkinkan Bank Bukopin mencapai hingga daerah pedesaan. Hal ini meningkatkan brand awareness Bank Bukopin. Fee-based income memberikan kontribusi 20% dari pendapatan Bank Bukopin, terdiri dari cash management, trade finance, perbankan elektronik dan remittance. Switching Point Collecting Agent Payment Point Online Bukopin (PPOB) Pembayaran: Individu Koperasi Korporasi 16

17 Pengenalan Citra yang Luas dan Pemasaran yang Kuat Above-the-line marketing Bank Bukopin menggunakan figur terkenal sebagai bagian dari kampanye pemasaran. Hadiah seperti mobil BMW digunakan untuk menarik calon nasabah, sehingga meningkatkan jumlah nasabah. Bank Bukopin memiliki berbagai produk kartu kredit yang memungkinkan perusahaan bekerja sama dengan Bank Bukopin (co branding). Below-the-line marketing Staff marketing di cabang-cabang yang berlokasi di 22 provinsi memberikan kontribusi terhadap upaya marketing. Para staff dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah dan cross-selling produk dan layanan perbankan. 17

18 Outlet dan Jaringan Elektronik yang Luas Infrastruktur yang Kuat Untuk Pertumbuhan Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Kep Riau Riau Jambi Lampung Sumatera Selatan Banten Kalimantan Barat DKI Jakarta Jawa Tengah D.I.Yogyakarta Jawa Barat Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Sulawesi Selatan Jawa Timur Bali Sulawesi Utara Nusa Tenggara Timur Per 30 Sept 2011 Kantor Cabang 36 Kantor Cabang Pembantu 106 Kantor Kas 132 Kantor Fungsional (Layanan Mikro) 92 Payment point 51 Total outlet 417 PPOB ~13,000 ATM 345 Mini ATM 685 Jaringan Bank Bukopin ada di 22 dari 33 provinsi di Indonesia. Kartu ATM Bukopin memberikan akses kepada pemegangnya untuk semua jaringan ATM di seluruh Indonesia (seperti ATM BCA, ATM Bersama, ATM Plus dan ALTO), di lebih dari ATM PPOB di seluruh Indonesia menjangkau penduduk perkotaan dan pedesaan. Sistem teknologi informasi kami dapat memonitor secara real time on-line atas setiap transaksi dan posisi di setiap cabang. Banda Aceh 18

19 Sistem Pengendalian dan Manajemen Risiko yang Kuat Sistem Manajemen Risiko yang solid Kebijakan Bank Bukopin menetapkan prosedur dan kriteria yang jelas untuk analisis dan persetujuan kredit. Bank Bukopin menggunakan sistem data kredit terpusat yang berbasis web. Hal ini memudahkan persetujuan kredit dengan menyajikan sensitivitas harga dan analisis risiko kredit pada nasabah tertentu. Pada umumnya rasio jaminan untuk pinjaman sebesar 125%, kecuali pinjaman untuk perusahaan milik negara sebesar 100%. Pinjaman lebih besar dari Rp.2,5 miliar harus diputuskan oleh Kantor Pusat. Permohonan pinjaman Opini Account Officer menginput historis kredit, keuangan dll ke dalam sistem data kredit Opini dikeluarkan oleh Unit Kerja Hukum, Kepatuhan dan Manajemen Risiko Komite Kredit Pemeringkatan berdasarkan Internal Credit Risk Rating (ICRR) Persetujuan oleh komite kredit (minimal dua anggota) Sistem data kredit 19

20 Manajemen yang Berpengalaman Direksi Glen Glenardi, Direktur Utama Berpengalaman lebih dari 20 tahun Sebelumnya menjabat sebagai Direktur UKM & Mikro ( ), Direktur Usaha Kecil & Koperasi (1999), Kepala Urusan Usaha Kecil & Koperasi ( ) dan Pemimpin Cabang Bank Bukopin Cirebon ( ). Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan & Perencanaan Berpengalaman lebih dari 20 tahun Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi ( ), Sekretaris Perusahaan ( ), Group Head Bisnis ( ), Kepala Urusan Sumber Daya Manusia ( ) dan Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Koperasi ( ) Agus Hernawan, Direktur Pelayanan & Distribusi Berpengalaman lebih dari 20 tahun Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer ( ), Group Head Bisnis ( ) dan Pemimpin Cabang Bank Bukopin ( ) Sunaryono, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan & Sumber Daya Manusia Berpengalaman lebih dari 20 tahun Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko & Kepatuhan ( ), Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Usaha Kecil & Koperasi ( ), Group Head Wilayah Jawa Tengah ( ) dan Kepala Urusan Supervisi Cabang ( ). 20

21 Manajemen yang Berpengalaman Direksi Sulistyohadi DS, Direktur Usaha Kecil, Menengah & Koperasi Berpengalaman lebih dari 20 tahun Jabatan sebelumnya sebagai Group Head Bisnis Institusi ( ) dan berbagai posisi di Bank Bukopin sejak 1988 Lamira S. Parwedi, Direktur Konsumer Berpengalaman lebih dari 20 tahun Jabatan sebelumnya sebagai Group Head Bisnis Komersial ( ), Group Head Bisnis ( ), Group Head Bisnis Komersial ( ), Kepala Kantor Capem ( ) Mikrowa Kirana, Direktur Komersial Berpengalaman lebih dari 20 tahun Sebelumnya menjabat sebagai Group Head Bisnis Komersial ( ), Group Head Bisnis Komersial Wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah ( ), Group Head Bisnis ( ) dan Pemimpin Cabang Kupang ( ) 21

22 Manajemen yang Berpengalaman Dewan Komisaris Mulia P. Nasution, Komisaris Utama Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (2006-Agustus 2011), Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan (2004), Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara (2001), Kepala Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran (1999), Direktur Perbendaharaan dan Kas Negara (1998), Direktur Pembinaan Anggaran II (1995), Kepala Kanwil II Denpasar (1992). Deddy S.A. Kodir, Komisaris Saat ini menjabat sebagai Direktur SDM & Umum Bulog (Jan 2011-sekarang). Sebelumnya menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog, dan Ketua Kopelindo. Pengalaman lebih dari 30 tahun di Bulog. Syamsul Effendi, Komisaris Independen Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kopkapindo dan Direktur PT Kutai Timber Indonesia. Sebelumnya menjabat sebagai Manajer General Affair PT Kutai Timber Indonesia. 22

23 Manajemen yang Berpengalaman Dewan Komisaris Yoyok Sunaryo, Komisaris Independen Pengalaman sebelumnya Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Fasilitator PUSKUD, Ketua Koordinator GKSI Mojosongo, Manajer GKSI Cirebon. Margustienny, Komisaris Independen Ketua Badan Layanan Umum Kementerian Perumahan Rakyat. Pengalaman lebih dari 30 tahun di Kementerian Keuangan. Abdul Waries Patiwiri, Komisaris Akan diajukan permohonan persetujuan ulang ke Bank Indonesia 23

24 Penghargaan Bank Bukopin adalah salah satu dari dua bank nasional yang memperoleh sertifikat ISO untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi Banking Service Excellence Award 2011: 2 nd Best Mobile Banking Commercial Bank 3 rd Best SMS Banking Commercial Bank 10 th Best Performance Overall Commercial Bank Banking Efficiency Award 2011 untuk Efisiensi Operasional dari Bisnis Indonesia The Most Favourite Banking Hall Service Concept, 2011 Katagori: The Excellent Conventional Bank in Prime Services Indonesia Brand Champion, Indonesia Bank Loyalty Award, Brand Equity Champion, 2011 dari MarkPlus, 24

25 Bagian 3: Ringkasan Keuangan Professionalism Respect Others Integrity Dedicated to Customers Excellence

26 Neraca Total Aset (Rp. Triliun) Periode Persentase % Y o Y 20.46% % Y to D 9.05% Sep Sep-11 Total Kredit (Rp. Triliun) UKMK Komersial Konsumer Periode Persentase % Y o Y 31.50% % Y to D 19.26% Sep Sep-11 audited 26

27 Neraca Peningkatan Modal adalah Landasan Kami untuk Menjaga Pertumbuhan Total Dana Pihak Ketiga (Rp. Triliun) Deposito Tabungan Giro Rp 27.5 T Rp 31.9 T Rp 36.9 T Rp 41.4 T Rp 43.5 T Periode Persentase % Y o Y 17.89% % Y to D 5.07% Sep Sep-11 Total Modal (Rp. Triliun) 4.1 Periode Persentase % Y o Y 51.85% % Y to D 41.38% Sep Sep-11 audited 27

28 Laba Rugi Sep Sep-11 Laba Sebelum Pajak Laba Setelah Pajak Periode % Laba Sebelum Pajak % Laba Setelah Pajak %Y o Y 36.18% 36.90% Triliun Rp audited 28

29 Pendapatan Pendapatan Bunga Bersih yang Lebih Baik Pendapatan Bunga Bersih (Rp. Miliar) 1,468 1,382 1,297 1,797 1, Sep Sep-11 Net Interest Margin (NIM) (%) Sep Sep-11 audited 29

30 Rasio Keuangan Penurunan Cost to Income Ratio Sebagai Hasil Program Efisiensi Berkelanjutan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) (%) Cost-to-Income Ratio (CIR) (%) Sep Sep Sep Sep-11 Gross Non-Performing Loan (NPL) (%) Net Non-Performing Loan (NPL) (%) Sep Sep Sep Sep-11 audited 30

31 Rasio Keuangan (lanjutan) CAR Masih Mendukung Ekspansi Kami Return-on-Equity (ROE) (%) Return-on-Assets (ROA) (%) Sep Sep Sep Sep-11 Capital Adequacy Ratio (CAR) (%) Sep Sep-11 uadited 31

32 Terima Kasih 32

33 Tanya Jawab 33

PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q Jakarta, 28 April 2016

PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q Jakarta, 28 April 2016 PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q 2016 Jakarta, 28 April 2016 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk. Jakarta, 1 Agustus 2016

PUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk. Jakarta, 1 Agustus 2016 PUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk Jakarta, 1 Agustus 2016 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan

Lebih terperinci

PRESENTASI PERUSAHAAN 1H Jakarta, 28 Juli 2016

PRESENTASI PERUSAHAAN 1H Jakarta, 28 Juli 2016 PRESENTASI PERUSAHAAN 1H 2016 Jakarta, 28 Juli 2016 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

BANK BUKOPIN PRESENTASI PERUSAHAAN FY 2015

BANK BUKOPIN PRESENTASI PERUSAHAAN FY 2015 BANK BUKOPIN PRESENTASI PERUSAHAAN FY 2015 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh PT. Bank

Lebih terperinci

PRESENTASI PERUSAHAAN 3Q Jakarta, 31 Oktober 2016

PRESENTASI PERUSAHAAN 3Q Jakarta, 31 Oktober 2016 PRESENTASI PERUSAHAAN 3Q 2016 Jakarta, 31 Oktober 2016 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

Public Expose. PT Bank Bukopin Tbk BANK BUKOPIN. Jakarta, 5 Desember 2013

Public Expose. PT Bank Bukopin Tbk BANK BUKOPIN. Jakarta, 5 Desember 2013 Public Expose PT Bank Bukopin Tbk Jakarta, 5 Desember 2013 BANK BUKOPIN Disclaimer IMPORTANT: The following forms part of, and should be read in conjunction with, this presentation. This report is prepared

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASIAN

NERACA KONSOLIDASIAN NERACA KONSOLIDASIAN KONSOLIDASIAN No. POS-POS 31-Des-2009 31-Des-2008 31-Des-2009 31-Des-2008 AKTIVA 1. Kas 747.870 681.321 767.238 683.155 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q Jakarta, 27 April 2017

PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q Jakarta, 27 April 2017 PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q 2017 Jakarta, 27 April 2017 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

Presentasi Perusahaan FY16. Jakarta, 29 Maret 2017

Presentasi Perusahaan FY16. Jakarta, 29 Maret 2017 Presentasi Perusahaan FY16 Jakarta, 29 Maret 2017 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh PT

Lebih terperinci

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7%

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Kinerja BNI Semester I - 2017 Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Jakarta, 12 Juli 2017 --- Pada paruh I tahun 2017, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) mencatatkan

Lebih terperinci

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 Biro Riset BUMN Center LM FEUI Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan

Lebih terperinci

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Press Conference Laporan Keuangan unadited Juni 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1 Daftar Isi 1 Ikhtisar Kinerja 4-7 Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6 Rasio Keuangan 7 2 Jaringan Kantor 8-9 3

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan pembiayaan yang berorientasi pada ekspor-impor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah memberikan beban yang besar bagi industri perbankan di Indonesia dan sebagian besar bank mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

PRESS CONFERENCE PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE MARET Copyright BJTM

PRESS CONFERENCE PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE MARET Copyright BJTM PRESS CONFERENCE PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE MARET 2014 Copyright BJTM 1 AGENDA PROFIL DIREKSI & DEKOM LAPORAN KEUANGAN DANA PIHAK KETIGA & KREDIT KEKUATAN Copyright BJTM 2 PROFIL DIREKSI Bank Jatim

Lebih terperinci

Public Expose PT BANK SINARMAS TBK. Jakarta, 23 Desember 2011

Public Expose PT BANK SINARMAS TBK. Jakarta, 23 Desember 2011 Public Expose PT BANK SINARMAS TBK Jakarta, 23 Desember 2011 Agenda KONDISI MAKRO EKONOMI PROFIL PT BANK SINARMAS TBK KINERJA KEUANGAN PENGHARGAAN DAN PRESTASI PERISTIWA PENTING Kondisi Makro Ekonomi Perbandingan

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013 INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Grand City Mall & Convex Lantai 3 Surabaya 30 31 Oktober 2013 Copyright IRU BJTM Daftar Isi Perihal Halaman Perihal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah memiliki keinginan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Selain bank konvensional, di Indonesia juga berkembang pesat bank syariah. Bank syariah semakin diminati oleh masyarakat dilihat dari ekspansi perbankan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

PRESENTASI PERUSAHAAN Per September Jakarta, 30 Oktober 2017

PRESENTASI PERUSAHAAN Per September Jakarta, 30 Oktober 2017 PRESENTASI PERUSAHAAN Per September 2017 Jakarta, 30 Oktober 2017 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat

Lebih terperinci

PRESENTASI PERUSAHAAN PER JUNI Jakarta, Juli 2017

PRESENTASI PERUSAHAAN PER JUNI Jakarta, Juli 2017 PRESENTASI PERUSAHAAN PER JUNI 2017 Jakarta, Juli 2017 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan kelompok usaha sinarmas yang berada di bawah unit usaha Financial Services mengambil

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan di dunia perbankan Indonesia makin kompetitif. Bank-bank milik negara tidak hanya bersaing dengan bank-bank swasta nasional, tetapi juga bersaing dengan bank-bank

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank X mempertajam fokus bisnis untuk meningkatkan kinerja. Memasuki usia ke-11 pada 2009, Bank X akan mengembangkan bisnis yang memberi nilai tambah yang

Lebih terperinci

Mempertahankan Soliditas

Mempertahankan Soliditas Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 1998 tentang perubahan dari Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Pada penelitian ini fokus pada perusahaan lembaga keuangan milik pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2011 2013 dengan mengakses website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan. pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut

I. PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan. pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut menuntut keseriusan pemerintah dalam

Lebih terperinci

BAB II PT. BANK XXXX. Berdiri sejak 1946, Bank XXXX yang dahulu dikenal sebagai Bank

BAB II PT. BANK XXXX. Berdiri sejak 1946, Bank XXXX yang dahulu dikenal sebagai Bank BAB II PT. BANK XXXX A. Sejarah Ringkas PT. Bank XXXX Berdiri sejak 1946, Bank XXXX yang dahulu dikenal sebagai Bank XXXXN, merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang apa perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha di segala

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI

PERKEMBANGAN TERKINI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN A. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset industri perbankan mencapai 80 persen dari total aset sektor keuangan di Indonesia (Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

Disclaimer. PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini.

Disclaimer. PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. 1 Disclaimer PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan oleh PT. Bank Bukopin,Tbk. (selanjutnya disebut Bank Bukopin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Perbankan a. Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan berdasarkan syariat Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut

Lebih terperinci

PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE DESEMBER 2013 (AUDITED) Copyright IRU BJTM 1

PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE DESEMBER 2013 (AUDITED) Copyright IRU BJTM 1 PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE DESEMBER 2013 (AUDITED) Copyright IRU BJTM 1 PROFIL MANAJEMEN AGENDA IKHTISAR KEUANGAN DANA PIHAK KETIGA & KREDIT KEKUATAN 2 PROFIL DIREKSI Bank Jatim dipimpin oleh tim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citibank merupakan bank asing yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank didirikan pada 1812

Lebih terperinci

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA Posisi 30 September 2017 Kondisi Perbankan Syariah Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dengan tingginya pertumbuhan Aset, Pembiayaan yang Disalurkan (PYD),

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank

Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank Terbesar Di Indonesia Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank yang telah di hitung sebelumnya dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan dalam sebuah perekonomian Negara, yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran pembayaran, pelaksana kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam sistem perekonomian, sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat dapat dikatakan bank

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut merupakan uraian beberapa penelitian terdahulu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut merupakan uraian beberapa penelitian terdahulu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut merupakan uraian beberapa penelitian terdahulu, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini, perusahaan tidak lagi berfokus pada Profit Oriented, melainkan berfokus pada Customer Oriented, dimana perusahaan berfokus pada semua keinginan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM. ANALISIS KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA BANK BUMN PERIODE 2011-2015 AGUS KURNIAWAN(10212393) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

Lebih terperinci

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk 2012 Agenda Highlights Financial Performance Business Planning Mission, Vision and Values Key Milestones Didirikan dengan nama PT Executive International Bank.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi. menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi. menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara. Dimana dengan kehadiran perbankan diharapkan akan membantu meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN 2013-2015 Nama : Nur Azmi Lubis NPM : 25212450 Jurusan Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri perbankan di Indonesia sangat pesat dimana laporan total aset secara industri perbankan ditahun 2015 diperkirakan tumbuh sebesar 12,5%. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci