ABSTRAK. Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Laporan Akhir Program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Laporan Akhir Program"

Transkripsi

1 ABSTRAK Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Laporan Akhir Program A. Nama : Resi Keneka Putra B. Judul : Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Staff Pada Food And Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali C. Jumlah Halaman : xiii + 76 (Lampiran: tabel, gambar, dan form performance appraisal) D. Isi ringkasan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja dengan cara menganalisis dua variabel yang menjadi pokok bahasan yaitu variabel independent (stres) apakah berpengaruh signifikan terhadap variable dependent (kinerja) pada staff Food And Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali. Tehnik sampling menggunakan metode sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff Food and Beverage Service Department yang berjumlah 60 orang yang juga ditetapkan sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner, dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS versi 17. Pada analisis regresi linear sederhana didapatkan hasil Y = 42, X yang berarti Bila X (stres kerja) meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y (kinerja) menurun atau berkurang sebesar 7,51 atau 75,1% dan penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif (signifikan) antara stres kerja terhadap kinerja staff pada Food and Beverage Service Department Di Hotel Pullman Bali dengan nilai t hitung = -14,053 > t tabel = 2,002 dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%). Kontribusi yang diberikan variabel stres (X) terhadap variabel kinerja (Y) adalah KD = ( r ) 2 x 100% = (0,879) 2 x 100% = 77,3%, hasil ini menunjukkan besarnya kontribusi pengaruh variabel X (stress kerja) terhadap variabel Y (kinerja) sebesar 77,3%, sedangkan sisanya sebesar 22,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti bonus, service charge, dan pengaruh lingkungan kerja pada Food and Beverage Service Department, di Hotel Pullman Bali. E. Kata kunci : Kinerja, Stres, Food and Beverage Service Department, Hotel Pullman Bali. 1

2 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM... xiii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penyajian TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tinjauan Konsep Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Stres Konsep Kinerja Konsep Food and Beverage Department Konsep Hotel Konsep Manajemen Konsep Manajemen Tenaga Kerja METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Definisi Operational Variabel Variabel Independent (Stres on the work place) Variabel Dependent (Kinerja) Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan Sampel Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Kualitatif... 44

3 Analisis Kuantitatif Skala Likert Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis Regresi Linear Sederhana Uji Signifikansi Koefisien Determinasi BAB IV BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fasilitas - faslitas Pullman Hotel Pembahasan Karakteristik Responden Hasil Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas Analisis Data Tanggapan Responden Pada Variabel Stres Tanggapan Responden pada Variabel Kinerja Hasil Analisis Linear Sederhana Analisis Data Tabel Descriptive Statistic Analisis Data Tabel Correlation Analisis Data Tabel coefficients Uji-t Analisis Koefisien Determinasi SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan wisata atau berkunjung ke suatu daerah atau negara lain dengan tujuan untuk berlibur ataupun rekreasi dan tidak menetap. Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang besar dan terkenal di Mancanegara karena Bali memilki kekayaan alam, budaya, seni, adat istiadat, dan memiiki orang yang begitu bershabat dengan wisatawan, sehingga banyak wistawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali, baik itu untuk tujuan berlibur maupun bisnis. Oleh karena itu dengan banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, dengan begitu mulailah sektor pariwisata dikembangkan guna memenuhi kebutuhan wisatawan, salah satunya yang paling penting adalah tempat menginap yang sangat pesat perkembanganya saat ini di Bali adalah industri perhotelan. Hotel adalah bangunan permanen yang dikelola secara komersil dengan menawarkan produk jasa pelayanan, penginapan, makanan dan minuman serta yang paling trend sekarang adanya fasilitas treatment spa yang ada disetiap hotel berbintang. Perkembangan hotel di Bali sangatlah pesat bisa terlihat di sepanjang jalan Kabupaten Badung terutama di daerah Nusa Dua, Jimbaran, Kuta yang mana di daerah tersebut banyak terlihat pembangunan hotel disepanjang daerah Badung. (Jumlah hotel di Bali, terutama di wilayah selatan, yang terus bertambah setiap tahun sudah melebihi kebutuhan. Jumlah hotel dengan total kamar tersebut adalah yang tercatat di Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Diperkirakan, jumlah riil kamar hotel/penginapan di Bali lebih dari ruangan karena adanya bangunan vila atau pondok wisata serta penginapan ilegal. Hal ini berdampak, salah satunya, penurunan tingkat

5 5 hunian hotel dari rata-rata 62 persen per tahun pada menjadi 51 persen pada 2014 Anonim, 2016). Dengan pembangunan hotel yang terus meningkat ini akan mengakibatkan penurunan tingkat hunian disetiap hotel, sehingga hal itu bisa membuat persaingan yang ketat pada setiap hotel contohnya seperti perang harga yang terjadi saat ini di Bali seperti dikutip dari Kompas Travel Untuk memenangkan persaingan, hotel-hotel di Bali ada yang meningkatkan pelayanannya kepada pengunjung, itu bagus. Namun, kenyataannya lebih banyak yang menurunkan harga untuk merebut hati para wisatawan lokal maupun internasional. Ini yang membahayakan, iklim bisnisnya, (Anonim,2016). Untuk memenuhi tuntutan kinerja perusahaan yang tinggi dan meningatkan target pendapatan hotel, banyak hotel-hotel yang bersaing dengan cara merusak bisnis dengan menurunkan harga yang begitu murah sehingga hal ini merusak pasaran hotel di Bali. Dengan begitu hal ini juga otomatis berdampak pada karyawan dimana perusahaan juga akan menuntut karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang tinggi dengan budget yang minim demi mengurangi biaya produksi perusahaan. Persaingan kerja yang ketat akan menyebabkan para karyawan merasa tertekan, mudah tersinggung dan akhirnya menimbulkan stres, menurut Handoko (1987) stres merupakan keadaan negatif yang dialami seseorang dimana hal ini mempengaruhi emosional seperti kecemasan berlebihan dan rasa cepat marah, Jika hal ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan yang serius maka hal yang paling parah terjadi, karyawan akan mengalami penurunan mood kerja, tingginya absensi, sakit dan parahnya lagi karyawan akan memilih resign, sehingga hal ini juga berdampak kurang baik bagi perusahaan, karena untuk mengganti karyawan

6 6 yang resign tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sperti biaya pemasangan iklan perekrutan staff baru, pelatihan kemampuan dan potensi serta biaya-biaya yang lain dalam mendukung performa pegawai Di Tahun 2015 Salah satu hotel yang memiliki turnover karyawan yang tinggi adalah hotel Pullman Bali, hotel ini terletak di kawasan pariwisata Bali yang sangat sibuk dengan persaingan antar hotel-hotel yang terletak berdekatan dan juga terkenal dengan pantainya yaitu Pantai Kuta Bali. Hotel Pullman memiliki Sepuluh departemen pendukung yaitu Human Resources Dept, Welcomer/Front Office Dept, Sales and Marketing Dept, IT Solution Dept, House Keeping Dept, Enggineering Dept, Security Dept, SPA and Recreation Dept, dan Food Beverage Service, Food Beverage Product Dept, dimana yang mengalami turnover karyawan yang paling tinggi adalah Food and Beverage Service Department. Berikut Turnover Staff Food and Beverage Service Department di Pullman Hotel mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Data Staff Resign Pada Food And Beverage Service Department di Pullman Hotel 2012 sampai 2015 Tahun Total Staff Resign Persentase Staff Resign % % % % Total % Sumber: HRD Employee Resign (Data Diolah,2016)

7 7 Tabel 1.1 di atas dapat didefinisikan bahwa terdapat jumlah angka turnover karyawan pada tahun 2012 sampai 2015 yaitu sebanyak 81 orang, di tahun 2012 ada 17 orang yang telah resign dengan persentase 24%, tahun 2013 berikutnya mengalami peningkatan jumlah staff yang resign sebanyak 19 orang dengan persentase 23%, tahun 2014 terdapat 18 orang dengan persentase 19%, yang terakhir tahun 2015 dimana pada tahun ini terdapat jumlah staff resign yang paling tinggi yaitu 27 orang dengan persentase 34%. Persentase turnover yang melebihi standar yaitu diatas 10% tergolong sangat tinggi, sehingga hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pihak manajemen terutama di Department Food And Beverage Service untuk mencari tahu penyebabnya dan untuk dapat mengendalikan supaya angka turnover tidak terlalu tinggi, karena jika setiap tahunnya terjadi turnover yang terlalu tinggi ini akan berdampak juga pada perusahaan dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan perekrutan staff baru, training, proses adaptasi, dan juga staff yang bagus dapat terpengaruh karena adanya beberapa staff yang mengalami stress yang dapat menimbulkan konflik di dalam organisasi. Oleh karena itu untuk mengetahui beban kerja yang diterima oleh staff dilakukan pengecekan jumlah staff yang incharge di setiap outlet yang ada di Food And Beverage Service Department seperti yang terlihat berikut pada Tabel 1.2.

8 8 Tabel 1.2 Daily Staff Incharge Food And Beverage Service Department Tahun2012 sampai 2015 Outlet dan Jumlah Staff yang dibutuhkan disetiap Outlet Co-Meeting B'Z Restaurant Bar Kapasitas seat Kapaitas Ballroom, seat Kapasitas seat Ip, Tahun Staff Meeting Room Staff Restoran Staff Garden dan L Bar Incharge 4, 5 dan 6 Incharge B'Z Incharge Bl Ip Garden L Sumber: Daily Schedule Food And Beverage Service Department Tabel 1.2 di atas dapat dijelaskan Restaurant B z memiliki kapasitas sebanyak 550 pax, dan rata2 kunjungan mencapai 550 setiap harinya. Hal ini membuat para staff terkadang merasa kewalahan melayani tamu yang begitu banyak setiap harinya dengan staff yang kurang yaitu seharinya rata-rata hanya 22 orang staff, pada tahun 2012 terdapat jumlah staff incharge sebanyak 33 orang, ditahun berikutnya 2013 terdapat pengurangan dikarenakan beberapa orang yang resign sehingga menjadi 21 orang, dan sampai pada tahun 2015 hanya ada 24 orang staff yang incharge. In Room Dinning Staff Incharge Maximal Pengiriman tray Makanan dan Minuman Total Staff Incharge Pada B z Restaurant ini dibagi tiga morning shift, middle shift, afternoon shift dan night shift, peralatan yang kurang, dan sering juga beberapa staff selain incharge di restoran mereka juga harus membantu beberapa outlet lain yaitu Co- Meeting atau Banquet di saat ada event dan In Room Dinning setiap pagi karena pada jam breakfast hanya ada satu order taker yang incharge, sedangan server In Room Dinning mulai kerja jam dan jam Selain itu disaat salah satu

9 9 karyawan ada yang absen sakit atau izin maka untuk mengganti staff yang absen, staff yang libur akan ditelpon untuk menggantikan staff yang absen sehingga ini menimbulkan rasa ketidak nyamanan beberapa staff, belum lagi libur mereka sering di pending, jarak libur yang begitu jauh, dan pemberian jam kerja yang begitu ketat seperti sehabis masuk night shift para staff langsung diberikan middle shift atau afternoon shift. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa B Z Restaurant memiliki staff yang kurang dan juga peralatan yang kurang, serta memberikan beban kerja yang terlalu berat kepada para staff-nya seperti ketidakjelasan tanggung jawab karena selain incharge direstoran juga incharge di Banquet di saat ada event dan In Room Dinning, selain itu terkadang staff hanya diberikan libur satu hari yang mana standar libur yang diberikan pihak manajemen adalah dua hari, yang terakhir pemberian jam kerja yang begitu ketat antara shift malam lanjut ke shift middle atau afternoon. Bar yang dimiliki oleh Pullman hotel adalah sebanyak tiga outlet yang pertama bernama LBar yang terletak didekat lobby, yang kedua GBar berada di taman dekat dengan kolam renang anak maupun dewasa, dan yang terakhir adalah Ip Pool Bar yang mana Bar ini terletak di rooftop area hotel dengan pemandangan yang menghadap kelaut sehingga outlet ini menjadi favorit para tamu yang berkunjung. Staff yang ada pada bar sudahlah cukup memadai tetapi dari segi peralatan ada yang kurang seperti draught beer yang hanya ada pada GBar sehingga bartender sering naik turun tangga hanya untuk mengambil pesanan draught beer, hal ini sangat menyita waktu pelayanan tamu,. Selain itu ice machine

10 10 yang di sediakan pihak manajemen hanya ada satu yaitu di Ip Pool Bar saja, beberapa hal sudah dilakukan oleh pihak manajer dengan cara memesan ice machine tetapi hal itu malah susah untuk disetujui oleh pihak manajemen di karenakan masalah budget yang tinggi. Dengan begitu pihak F&B Service mengambil langkah untuk memesan ice yang berbentuk kemasan kepada supplier untuk memenuhi kebutuhan ice di Bar. In Room Dinning merupakan outlet yang mempunyai tugas pesan antar makanan maupun minuman yang mana cara pemesananya melalui telpon yang berada disetiap kamar tamu dan langsung pesanan itu dikirim ke kamar tamu tersebut, waiter yang sering mengantar pesanan makanan tersebut sering disebut dengan Server dan yang mencatat pesanan tamu adalah Order Taker. Di outlet ini sering pada waktu breakfast hanya ada satu order taker incharge dan untuk server dipinjam dari salah satu staff B z Restaurant hal ini juga dirasakan mengganggu jalanya operasional karena staff yang dipinjam itu memiliki dua beban kerja yang berbeda di waktu yang sama, yang juga harus diselesaikanya. Selain masalah itu ada juga beban kerja lain pada order taker yaitu diberikannya dua buah telepon, disaat dua telepon tersebut berdering order taker merasa kebingungan yang mana harus di jawab terlebih dahulu, sehingga sering beberapa telepon terabaikan. Co-Meeting adalah outlet yang bertugas melayani suatu acara resmi maupun casual yang sudah dipesan melalui sales and marketing department terlebih dahulu dan telah direncanakan sebelumnya antara pihak hotel maupun pihak konsumen, melingkupi pelayanan makanan dan minuman baik itu buffet maupun ala carte, ruangan dan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan ditentukan

11 11 oleh waktu yang telah ditentukan bersama melalui pihak konsumen dan pihak hotel. Department ini sering juga mengalami turnover yang begitu cepat, setelah mengadakan wawancara kepada beberapa staff banyak dari staff menjelaskan bahwa beban kerja yang berat, peralatan yang kurang, seringnya overtime, dan staff yang kurang sehingga ada beberapa staff yang tiba-tiba resign. Dengan demikian untuk sementara waktu ini daily worker dan staff B z Restaurant yang diberikan schedule secara bergantian untuk incharge di department tersebut agar operasional berjalan ketika ada event. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus hal ini akan berdampak pada kinerja para staff disaaat melayani para tamu. Kinerja merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh si pekerja atau karyawan sesuai dengan ketentuan dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai stres yang telah di alami oleh para staff berpengaruh terhadap kinerja mereka disaat melayani tamu, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut rekapitulasi guest comment. Tabel 1.3 Rekapitulasi Guest Comment Pullman Hotel tahun 2015 dan 2016 Indikator Complaint Tahun Speed Service % Quality Service % Staff courteasy % Attentive % Cleanliness % % 9 23% 7 18% 8 20% 2 5% % 7 18% 3 8% 4 10% 2 5% Sumber : Tripadvisor, booking.com, Agoda (diakses tanggal 24 Maret 2016,) Pada Tabel 1.3 terdapat 39 jumlah guest complaint ditahun 2015 dan 2016 yang mana dapat dijelaskan sebagai berikut, pada guest complaint ini satu comment terdiri dari beberapa indikator yang mana setiap indikator itu dibagi

12 12 dalam bentuk tabel untuk mencari persentase dari setiap indikator dan mengetahui indikator mana yang mendapatkan persentase comment tertinggi. Ditahun 2015 persentase yang paling tinggi terdapat di indikator quality Service 23%, yang mana staff terkadang kurang teliti dalam memberikan pelayanan seperti kesalahan pesanan makanan atau minuman karena staff tidak melakukan repeating order, speed service dan staff courteasy kedua indikator tersebut mendapatkan percentase yang sama 18%, kecepatan staff dalam melayani tamu dinilai sangat lambat contohnya seperti reaksi mereka dalam melayani dan set up table yang banyak tamu menilai lambat, untuk kesopanan staff juga banyak tamu menilai kurang baik karena ada beberapa staff yang meminta pembayaran kepada tamu disaat tamu sedang menikmati makananya sehingga hal tersebut membuat tamu merasa kurang nyaman. Attentive 20% staff di nilai cuek kepada tamu karena sering adanya diskriminasi antara tamu domestik, staff lebih terlihat memberikan pelayanan yang baik kepada tamu international, terakhir cleanliness 5% salah satu tamu menilai kurang dijaganya kebersihan perlengkapan mereka seperti gelas dan peralatan makan seperti garpu dan sendok serta tamu pernah melihat sendiri ada salah satu staff tidak mencuci gelas tersebut dan memberikannya kepada tamu lain. Tahun 2016 indikator yang ditemukan sama yang mana paling tinggi berada pada indikator quality service 18% beberapa staff masih banyak melakukan kesalahan disaat taking order sehingga apa yang diinginkan oleh tamu berbeda dengan apa yang telah staff tulis di captain order dan kesalahan pesanan pun terkadang sering terjadi, speed service dan attentive keduanya mendapatkan

13 13 persentase 10% tamu menilai slow service karena hampir memakan waktu yang cukup banyak staff menyajikan makanan tersebut dan mempersiapkan cutleries masih adanya dikriminasi antara tamu domestik dan tamu asing yang mana staff lebih dominan memberikan pelayanan kepada tamu asing. staff courteasy 8% tamu menilai ada salah satu staff yang kurang ramah seperti tanpa senyuman dan tidak memberiakan greeting yang baik kepada tamu, terakhir cleanliness sebanyak 5% staff kurang menjaga kebersihan area sekitar counter makanan yang dibiarkan dilihat oleh tamu sangat kotor. Dari penjelasan diatas complaint comment perlu menjadi perhatian karena banyak comment menyatakan tamu kurang puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Food and Beverage Service, dengan begitu hal ini menjadi perhatian yang serius oleh pihak manajemen. Oleh sebab itu perlu diadakannya pengecekan performance appraisal dilakukan untuk mereview dan mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh para staff. Berikut Tabel 1.4 adalah hasil dari rekapitulasi performance appraisal yang telah dicapai oleh staff pada periode Tabel 1.4 Performance Appraisal Food and Beverage Service Department 2015 performance appraisal (penilaian kinerja/kinerja) Pedoman Evaluasi No Indikator Penilaian Hotel Pullman Bali Sangat Baik/EP (Orang) Baik/SP (Orang) Kurang/DP (Orang) Sangat Kurang/NP (Orang) Jumlah Orang 1 Orientasi positif 4 9% 24 53% 14 31% 3 7% 45 2 Inisisatif 2 4% 26 58% 12 27% 5 11% 45 3 Pemecahan masalah 3 7% 31 68% 11 24% 45 4 Komunikasi 3 7% 24 53% 18 40% 45 5 Kerjasama tim 3 7% 35 77% 6 13% 1 2% 45 6 Orientasi kepada kepuasan tamu 2 4% 25 55% 10 22% 8 18% 45 Sumber: Annual Performance Appraisal 2015 Pullman Bali

14 14 Dari tabel 1.4 dapat dijelaskan mengenai definisi pedoman evaluasi yang dipergunakan dalam penilaian kinerja karyawan, Exceptional Performer Menunjukan semua perilaku kompetensi yang selalu memiliki standar tinggi atau dilakukan dengan sering. Kinerja karyawan mengindikasikan bahwa mereka dapat dianggap sebagai panutan untuk karyawan lain atau sebagai ahli dibidangnya, Successful Performer Menunjukkan semua perilaku kompetensi yang hampir setiap saat memiliki standar tinggi atau hampir sering dilakukan. Kinerja mereka mengindikasikan bahwa mereka telah menguasai kompetensi ini, Developing Performer Menunjukkan sebagian besar perilaku kompetensi tetapi masih terdapat inkonsistensi atau perlu pengembangan lebih lanjut, Novice or Non Performer Menunjukkan perlunya peningkatan yang signifikan di area-area kritis pada kompetensi yang diharapkan. Hal ini mungkin diakibatkan oleh akktifitas pengembangan atau diakibatkan kurangnya usaha, kemampuan atau kemauan. Melalui penjelasan diatas terdapat 45 orang yang telah dinilai dengan menggunakan empat point sebagai penilaian yang diberikan oleh pihak manajemen, yang pertama pada point Exceptional Performer ada beberapa orang yang telah mendapatkan nilai tersebut, yang paling banyak terdapat diindikator orientasi positif sebanyak 4 orang, pemecahan masalah 3, komunikasi 3, kerjasama tim 3, inisiatif 2, dan orientasi kepada tamu 2. Kedua pada point Successful Performer sudah banyak staff yang banyak menjalankan pekerjaanya dengan baik yang mana indikator yang paling tinggi adalah kerjasama tim sebanyak 35 orang, pemecahan masalah 31 orang, inisiatif

15 15 26, orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 25, dan 24 orang terdapat di indikator orintasi positif dan komunikasi yang paling terendah Ketiga Developing Performer ada beberapa staff menjadi perhatian karena mereka menjalankan tugas secara inkonsistensi pada indikator komunikasi yang paling tinggi sebanyak 18 orang, orientasi positif 14 orang, inisiatif 12 orang, pemecahan masalah 11 orang, orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 10 orang dan yang paling rendah ada 6 orang mendapat nilai pada indikator kerjasama tim. Terakhir Non Performer pada point ini sangat menjadi perhatian pihak manajemen karena beberapa orang perlu mendapatkan peningkatan yang signifikan karena pada point ini bisa diartikan bahwa kinerja mereka sangat buruk, pada indikator orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 8 orang, inisiatif 5 orang, orientasi positif 3 orang, dan kerja sama tim hanya 1 orang, oleh Karena itu hal ini perlu diteliti lebih lanjut, untuk dapat memperbaiki nilai-nilai yang kurang didapatkan oleh beberapa staff dan juga untuk mencegah adanya complaint dimasa yang akan datang. Dapat dilihat dari data-data yang telah dijelaskan bahwa adanya pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja karyawan, sehingga hal ini menarik untuk diteliti dengan mengambil judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Food & Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali selanjutnya perlu di adakanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut dan mendapatkan jawaban yang akurat dari para informan.

16 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian dapat dibuat sebagai berikut: Apakah ada pengaruh stres kerja terhadap kinerja pada staff F&B Service Department pada Hotel Pullman Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Lapangan Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja staff F&B Service Department pada Hotel Pullman Bali. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini dan tujuan yang ingin dicapai, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat Akademik Diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengatur sumber daya manusia dengan baik dan tepat Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja para staff, sehingga kinerjanya semakin meningkat di masa yang akan datang.

17 Sistematika Penulisan Sistematika ini disusun untuk memudahkan dalam membuat laporan yang mana sistematika ini terdiri dari lima bab, antara bab satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan, sehingga akan memudahkan dalam memahami isi laporan. Adapun sistematika penulisan laporan ini dapat dijabarkan sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA bab ini akan diuraikan dasar-dasar konsep yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan yang terdiri dari atas telaah hasil penelitian sebelumnya, tinjauan konsep MSDM, konsep Stres, konsep Kinerja, konsep Food and Beverage Service, dan konsep hotel. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini metode penelitian ini dapat diuraikan tentang lokasi penelitian, definisi variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sample dan teknik analisis data.

18 18 BAB IV : HASIL PEMBAHASAN Di bab empat ini hasil dan pembahasan akan diuraikan, seperti gambaran umum serta pembahasan atas pokok permasalahan yang diteliti.bab V : SIMPULAN DAN SARAN Di dalam bab lima ini akan menguraikan kesimpulan dari masalah yang dibahas setelah itu akan diberikan beberapa saran sesuai dengan jumlah permasalahan yang ada, dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya yang sangat diminati oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura, oleh karena itu Bali menjadi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aityan (2011) menyatakan kondisi kerja dikatakan baik apabila karyawan merasa betah berada di dalam perusahaan dibandingkan diluar perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi arus globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) yang terkenal di Indonesia dan mancanegara. Pariwisata di Bali memberikan pesona wisata yang berbeda dari daerah

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan industri kepariwisataannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari oleh masyarakat. Perkembangan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak. Secara khusus kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan dan saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang memiliki luas 17,52 km 2. Wilayah ini memiliki salah satu daerah tujuan wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Bali sangat pesat, seperti yang terjadi didaerah Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah Seminyak mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan nilai dan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK Judul : Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta Nama : Alland Christ Wida Wijaya NIM : 1006205168 ABSTRAK Keseimbangan Kehidupan-Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan suatu organisasi. Dalam pemilihan sumber daya manusia diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Pariwisata merupakan kegiatan seseorang dan biasanya menyenangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar (Wakil Menteri Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait pada kegiatan pariwisata seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry (penjualan kamar-kamar hotel) dan food service industry (penjualan makan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil-hasil karya yang relevan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pulau Bali sebagai barometer pariwisata nasional (Bali Post: 2003) dan mendapat penghargaan sebagai pulau terindah di dunia versi Majalah Conde Nast Traveler Rusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang ditetapkan sebagai pusat pariwisata di Indonesia bagian tengah merupakan daerah wisata yang terkenal dengan keramah tamahan penduduknya, adat istiadatnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menghadapi persaingan industri pada abad

Lebih terperinci

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1.Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut : 1. Manager HRD (Human Resource Development) di Jambuluwuk Batu Village Resort

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia telah mengalami perkembangan yang cukup besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bagian dari lokomotif ekonomi Negara Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. Beragam potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta sebagai kota pariwisata, sedang giat dalam membangun industri pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan domestik

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing daerahnya, kondisi alam Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar?

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar? LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan sumber dari wawancara dengan pihak managemen Siantar Hotel, Pematang Siantar. PROFIL USAHA 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perhotelan dalam upaya penyediaan jasa akomodasi pariwisata di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan yang erat. Bisa dikatakan bahwa industri perhotelan menjadi salah satu pondasi pendukungpembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading sector dengan kemampuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan Melia Bali Villas and SPA Resort, Nusa Dua-Badung Nama : Ni Putu Yavi Radita NIM : 1315251153 Abstrak

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA. STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dibidang manufaktur dan jasa sangat ketat, untuk itu produsen harus senantiasa menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai kemajemukan suku dan bangsa. Disamping itu Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan pesona alam yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jika berbicara mengenai perhotelan selalu berkaitan dengan makanan dan minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN. tertua di Jakarta dan masih bertahan sampai hari ini. Terletak di pusat ibukota

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN. tertua di Jakarta dan masih bertahan sampai hari ini. Terletak di pusat ibukota 50 BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Hotel Aryaduta memiliki sejarah panjang yang merupakan salah satu hotel tertua di Jakarta dan masih bertahan sampai hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang berkembang di Indonesia. Oleh sebab itu industri pariwisata sangat berkembang di Indonesia. Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran strategis dalam pembangunan Kota Bandung. Posisi Kota Bandung sebagai pusat bisnis, pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata Indonesia saat ini mulai tumbuh kembali, setelah sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang

Lebih terperinci

diperlakukan sebagai stakeholders yang memiliki hak tertentu dalam organisasi, dan

diperlakukan sebagai stakeholders yang memiliki hak tertentu dalam organisasi, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti dikelola dan diisi oleh manusia. Tanpa adanya peran serta manusia, maka perusahaan tersebut tidak dapat melaksanakan operasionalnya. Manusia

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA. Oleh ABSTRAK

OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA. Oleh ABSTRAK OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA Oleh Feri Prasetyo MSU Adjie Agus Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan di berbagai sektor semakin cepat dalam era globalisasi sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami perubahan dari tahun

Lebih terperinci

021 31930108 9 marketing@cdmione.com P erkembangan sektor pariwisata di Bali dalam lima tahun terakhir sangat luar biasa. Indikasinya adalah meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan wisatawan memiliki hubungan erat dengan kualitas pelayanan (jasa). Terjadinya loyalitas konsumen disebabkan adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupkan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

KOTA BATU KATALOG BPS : 35794. 15.01 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : 35794.14.01 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu prioritas pembangunan yang sangat diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP TURNOVER INTENTION DI RESTAURANT THE BELLY CLAN JAKARTA

PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP TURNOVER INTENTION DI RESTAURANT THE BELLY CLAN JAKARTA PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP TURNOVER INTENTION DI RESTAURANT THE BELLY CLAN JAKARTA Noventius Halim Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa keramahtamahan berupa pelayanan penginapan, pelayanan makanan serta minuman.selain menginap, tamu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI 21020110141084 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/ PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG APRIL 2015 TUGAS AKHIR 129/51 PERIODE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam ruang lingkup perbisnisan saat ini, bisnis di bidang jasa semakin berkembang, salah satunya adalah bisnis restoran. Bisnis restoran mengalami kemajuan pesat dan mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini?

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini? APPENDIX #Company history A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 1. Kapan berdirinya? 27 Mei 2007 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini? Lahan tersebut dimanfaatkan owner untuk dimanfaatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. Lautan merupakan barang sumber daya milik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat dan berkembang sangat luas.perkembangan pariwisata dapat berkembang sangat pesat, hal ini tidak lepas

Lebih terperinci