OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA. Oleh ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA. Oleh ABSTRAK"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI PERAN KERJA WAITER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI HOTEL IBIS SURAKARTA Oleh Feri Prasetyo MSU Adjie Agus Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana dampak kecepatan, ketepatan dan ketelitian berpengaruh terhadap tingkat kualitas pelayanan pada Food and Beverage di Hotel Ibis Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dengan menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan bentuk dan strategi deskriptif analisis kualitatif. Adapun tekhnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh antara kecepatan, ketepatan dan ketelitian terhadap tingkat kualitas pelayanan pada Food and Beverage. Hal ini berdasarkan rekapitulasi prosentase kecepatan yaitu kualitas pelayanan kerja dengan 90% responden yang menjawab iya. Berdasarkan rekapitulasi prosentase ketepatan yaitu kualitas pelayanan kerja dengan 90% responden yang menjawab iya. Dan berdasarkan rekapitulasi prosentase ketelitian yaitu kualitas pelayanan kerja dengan 90% responden yang menjawab iya. Kesimpulan yang dapat untuk menjaga kualitas pelayanan kerja maka waiter/waitress diharuskan selalu dapat memperhatikan complaint guest, sehingga tidak ada complaint pada saat bekerja. Karena dari kecepatan, ketepatan dan ketelitian dapat mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan kerja pada Food and Beverage. Kata kunci: Kecepatan, ketepatan, ketelitian, tingkat kualitas pelayanan kerja. PENDAHULUAN Latar Belakang Industri pariwisata telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dari masa ke masa. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk mencari hiburan ditengah kesibukan yang dihadapi. Mengingat pentingnya pariwisata maka wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata harus membuat perencanaan yang matang dalam melakukannya, agar kegiatan berwisata berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisatawan dan usaha-usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Dari uraian pengertian pariwisata dapat disampaikan bahwa wisatawan adalah seorang atau sekelompok orang yang sedang melakukan perjalanan wisata. Industri pariwisata merupakan hospitality industry yang menyediakan jasa penginapan bagi wisatawan bagi produk utamanya. akan tetapi industri perhotelan juga menawarkan produk yang

2 lain seperti jasa pelayanan makanan dan minuman dan fasilitas lain yang mendukung, seperti convention hall, pool, fitness center, taxi, dll. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan atau yang disebut tamu. Di mana keberadaannya selalu dituntut untuk lebih berkualitas dalam memenuhi kebutuhan para wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Tujuan utama dari dasar pelayanan yang diberikan adalah untuk mendapatkan kepuasan tamu, sehingga tujuan akhir industri ini dapat tercapai yaitu menghasilkan profit. Hotel dalam kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari departemen-departmen yang selalu bekerja sama antara satu dengan yang lainnya yang semata-mata bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada tamu. Sekian dari penjualan kamar yang menghasilkan income terbesar pertama di hotel, Food and Beverage Department juga merupakan penghasil income terbesar kedua bagi hotel. Food and Beverage di bagi menjadi 2 bagian yaitu: Food and Beverage Service dan Food Beverage Product. Hotel Ibis Surakarta merupakan hotel bisnis berbintang 3 internasional yang termasuk accord management. Hotel Ibis mempunyai beberapa outlet antara Lain Lable Restaurant, Rendevouz Bar, Room Service, Kalasan Meeting Room, Sewu Meeting Room, Pawon Meeting Room, Ratu Boko Meeting Room. Fungsi restoran yaitu menjual makanan dan minuman baik untuk tamu hotel maupun tamu dari luar hotel. Untuk mencapai optimalisasi peran kerja waiter dalam melayani tamu maka dibutuhkan kecepatan kerja, ketepatan kerja, ketelitian kerja, agar dapat menghasilkan kualitas pelayanan kerja yang baik. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi topik penelitian yang selanjutnya diberi judul Optimalisasi Peran Kerja Waiter terhadap Kualitas Pelayanan Operasional bagi Tamu pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Surakarta. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas adapan rumusan masalah yang dapat di tuangkan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah kecepatan kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan operasional bagi tamu pada Food and Beverage Service? 2. Apakah ketepatan kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan operasional bagi tamu pada Food and Beverage Service? 3. Apakah ketelitian kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan operasional bagi tamu pada Food and Beverage Service? LANDASAN TEORI Pengertian Hotel Definisi hotel menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.37/PW304/MPT/86 tanggal & Juni 1986, Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Hotel memiliki produk-produk yang dijual, secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu: A. Produk nyata (Tangible), adalah produk hotel yang secara jelas dan dapat dilihat dan untuk memperolehnya tamu harus membayar. Contoh: makanan dan minuman, serta fasilitas lainnya. B. Produk tak nyata (Intangible), adalah produk hotel yang tidak nyata diterima

3 dalam bentuk beda, akan tetapi mempengaruhi nilai daripada tangible product. Contoh: suasana lingkungan, ketenangan, keamanan dan keramahtamahan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan jenis akomodasi yang diperlukan oleh wisatawan untuk beristirahat sejenak serta menyediakan makan dan minuman. Pengertian Restoran Restoran atau biasa disebut rumah makan merupakan istilah untuk menyebut usaha yang menyajikan hidangan kepada masyarakat serta menyediakan tempat guna menikmati hidangan, dan juga menetapkan biaya tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Specialties Restaurant Specialties Restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tersebut. Contoh: Indonesian food restaurant, Chinese food restaurant, Japannese food restaurant etc (rinakurniawati.wordpress.com Di Unduh 29 April 2015, Jam 14.00). Pengertian Food and Beverage Department Food and Beverage Department adalah bagian penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman di suatu hotel. Selain itu departemen ini juga merupakan section terbesar setelah bagian kamarkamar hotel. Di samping mempunyai peranan penting sebagai sarana pelengkap utama di hotel, juga mempunyai peranan sebagai peningkat pendapatan (income) apabila dikelola secara profesional. Bagian makanan dan minuman mempunyai 3 kelompok besar, yang mana antara 1 dengan yang lainnya. Saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Namun kegiatan yang ada di dalamnya memerlukan pengendalian dan pengawasan secara khusus, disamping ketrampilan yang dimiliki juga harus secara khusus. Secara garis besar Food and Beverage Department dibedakan menjadi dua bagian yaitu Food and Beverage Service Department (Tata Hidang) dan Food and Beverage Product (Dasar-dasar Tata Boga), (Sihite 2003:15). A. Food and Beverage Service Department (Tata Hidang) Tata hidang atau dalam bahasa Inggris disebut Food and Beverage Service adalah bagian yang bertanggung jawab atas pelayanan makanan dan minuman di hotel. Bagian ini mempunyai peranan atau fungsi yang sangat penting di departemen makanan dan minuman di hotel, karena bagian inilah yang berhubungan langsung dengan tamutamu pembeli. Bagian ini juga dapat dikatakan sebagai pengangkat citra hotel apabila dapat melakukan pelayanan makanan dan minuman yang memuaskan. B. Pengertian Food and Beverage Product Department (Dasar-dasar Tata Boga) Food and Beverage Product Department yang bertugas atas penyediaan makanan dan minuman yang akan dijual kepada yang berada di hotel (Sihite, 2003: 130). Departemen ini sangat berhubungan erat dengan Food and Beverage Service karena kedua section ini mempunyai peranan penting yang sama dalam beroperasinya suatu restoran. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Food and

4 Beverage Department adalah suatu departemen yang ada di hotel yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengadaan, pengolahan, penataan, penyajian dan penyediaan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait dari tamu yang tinggal di hotel maupun tamu yang tidak tinggal di hotel secara komersial dan profesional. Kerangka Pemikiran Variabel Independen Optimalisasi Peran Kerja Waiter (X) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran X1 : Kecepatan Kerja X2 : Ketepatan Kerja X3 : Ketelitian Kerja Variabel Dependen Kualitas Pelayanan (Y) 1. Tidak Ada Komplain 2. Mendapat kan Bonus 3. Guest Komen Baik Gambar 1. Kerangka Pemikiran Secara skematik konseptual bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri perhotelan pada departemen Food and Beverage Service di Hotel Ibis Surakarta merupakan obyek dasar yang sangat diperlukan sebagai kajian pendukung komprehensif sebelum kita masuk pada Optimalisasi Peran Kerja Waiter sebagai variabel bebas (X) dan Kualitas Pelayanan Operasional Bagi Tamu (Y) kecepatan kerja, X1: ketepatan kerja, X2: ketelitian kerja, X3: tidak ada komplain, Y1: mendapatkan bonus, Y2: guest comment baik, Y3. Jenis Penelitian Penyusunan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menggunakan bentuk dan strategi deskriptif analisis kualitatif dalam hal ini adalah mengenai hubungan antara pengaruh Kecepatan Kerja, Ketepatan Kerja, Ketelitian Kerja di Hotel Ibis Surakarta. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendefinisikandan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Sukmadinata, 2006: 72). Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kumpulan dari sejumlah individu, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain. (Nana Sudjana, 1989 : 84). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini sebagai populasi adalah keseluruhan karyawan di Food and Beverage Department berjumlah 10 orang.

5 b. Sampel Menurut Sutrisno Hadi sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai sifat yang sama, baik sifat maupun bukan kodrati/pengkhususan (1994: 221). Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil populasi sebagai sampel yaitu keseluruhan dari karyawan Food and Beverage Department yang berjumlah 8 orang. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi langsung adalah pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang terjadi di lokasi penelitian ini, sehingga mendapat informasi tentang fakta lapangan. Metode observasi tidak langsung adalah pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah optimalisasi peranan kerja waiter terhadap kualitas pelayanan operasional bagi tamu pada Food and Beverage Service. b. Metode Wawancara Metode wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data atau informasi dengan cara melakukan tanya jawab terhadap seseorang dengan kegiatan-kegiatan yang relevan. Wawancara adalah alat utama untuk mendapatkan informasi sebanyak dan seakurat mungkin. Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan wawancara dengan sebagian staf Food and Beverage Service. c. Studi Pustaka Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh peneliti-peneliti terdahulu. (Sugiyarto, 2001: 19). Tujuannya adalah untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan untuk menyelesaikan penelitian. Dalam penelitian ini studi pustaka yang digunakan adalah buku-buku tentang perhotelan khususnya tentang Food and Beverage Department dan internet. d. Kuesioner (Daftar Pertanyaan) Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis, mempelajari sikap-sikap keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. (ikom.unsri.ac.id). Dalam penelitian ini yang diajukan kuesioner adalah seluruh waiter Food and Beverage Department. Teknik Analisis Analisis data merupakan langkah selanjutnya setelah mengumpulkan data penentuan sampel penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan datadata yang ada dan dipelajari dan menggambarakan hasil analisis tersebut dengan kata-kata atau kalimat sehingga dapat diperoleh kesimpulan (Pabundu Tika, 1997: 53). Cara prosentase jumlah sampel dan populasi adalah: n PS = x 100% N

6 Keterangan: PS : prosentase n : jumlah sampel N : total populasi yang ada Analisis Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Selain menggunakan teknik analisis data di atas, penulis juga akan menganalisis data dari hasil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam bentuk tabel. HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya Ibis Hotel Ibis Surakarta berlokasi di Jln Gajah mada 23 Solo Soft opening since July 10, Grand opening 9 August 2008 oleh Bapak Joko Widodo-The Mayor of Solo. Pemilik dari hotel Ibis adalah ibu Imelda, seorang Warga Negara Indonesia. Hotel Ibis Surakarta ini merupakan hotel bintang tiga yang berlokasi di jantung Kota Solo. Sangat ideal untuk melakukan perjalanan bisnis dan digunakan sebagai pusat bisnis dan ruang pertemuan. Tamu juga dapat memanfaatkan kolam renang dan pusat fitness, menikmati hidangan di restoran dan bersantai di bar hotel ini memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu dekat pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan tempat wisata. Pemilik hotel, Ibu Imelda, tidak hanya memiliki satu Hotel Accor di Indonesia tetapi beliau juga memiliki enam hotel lain yang terletak di Yogyakarta, Solo dan Semarang. Di Yogyakarta terdapat tiga hotel diantaranya Grand Mercure, Novotel, dan Ibis Hotel. Di Kota Semarang terdapat Hotel Novotel, di Solo terdapat dua hotel yaitu Novotel dan Ibis Hotel. Dipilihnya Kota Surakarta sebagai lokasi dari Ibis Hotel karena Kota Surakarta terkenal dengan warisan dan berbagai industri pariwisata yang terkenal sehingga akan menarik wistawan asing dan wisatawan domestik. Perkembangan Ibis Tidak hanya dari huniannya tetapi minat masyarakat yang semakin meningkat untuk menggunakan fasilitas hotel seperti coffee shop, lobby lounge, restoran, bar, kolam renang, spa, pusat bisnis, laundry, dan lain-lain. Ibis Surakarta selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas, baik dari segi fasilitas ataupun pelayanan dan pekerja professional dalam menjamin kepuasan pelanggan. Ibis Surakarta memiliki visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi a. Menjadi tempat yang ingin dan harus dikunjungi. b. Menjamin kenyamanan kamar. c. Layanan makanan 24 jam dimanapun, kapanpun, dan apapun yang diinginkan. d. Menjamin kesuksesan acara perjamuaan di Ibis hotel. e. Ibis Hotel menawarkan pelayanan secara kekeluargaan. f. Menawarkan fasilitas yang menciptakan kenyamanan dan relaksasi. g. Menawarkan weekend yang menyenangkan. h. Menjaga hubungan baik yang telah terjalin dengan pelanggan. i. Mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari staf yang profesional. 2. Misi a. Kepercayaan b. Kehormatan c. Inovasi d. Kinerja e. Kekuatan untuk menaklukan

7 Pengaruh Dampak Kecepatan terhadap Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Surakarta Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dalam hal ini fungsi kecepatan yaitu: 1. Memperlancar tugas waiter/waiters 2. Mengetahui dengan jelas hambatanhambatanya dan mudah dilacak 3. Mengarahkan waiter/waiters untuk sama-sama disiplin dalam bekerja 4. Sebagi pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin Standard Operating Procedure (SOP) di Ibis Hotel yaitu: 1. Pick up phone: Order taker menerima panggilan telepon dari tamu dan memberikan salam sesuai dengan Room Service Ibis Hotel Good morning/good afternoon Feri speaking, How may i help you? 2. Taking Order: Semua pesanan dicatat dalam captain order dan dipastikan mengulang pesanan setelah selesai, ucapkan terimakasih dan kata-kata seperti thank you. 3. Punch the Guest Order: Order taker harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang dipesan tamu tepat dan benar sebelum masuk ke kitchen dan bar. 4. Double check the guest order in kitchen: Memastikan bahwa printing order keluar dari order printer dan memastikan bahwa makanan dan minuman sesuai dengan pesanan tamu. 5. Preparing (adjusting cutleries) Menyiapakan cutleries dan perlengkapan makan sesuai dengan pesanan tamu (salt, paper, toothpick, napkin) dan cutleries dimasukan di napkin, apabila pesanan tamu cukup banyak dan sekiranya makanan tidak cukup diletakkan di dalam tray, siapkan trolley dan pastikan trolley dalam keadaan bersih seta layak,dan setelah semua siap, lalu set up tray di atas trolley. 6. Pick-up food and beverage from kitchen and bar Cek semua makanan dan perlengkapan sebelum membawa makanan dari kitchen, apabila pesanan banyak maka disimpan di warmer. Pengaruh Dampak Ketepatan terhadap Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Dampak ketepatan ini berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Food and Beverage khususnya untuk pembagian tugas dalam bekerja, jika ketepatan berjalan dengan baik, maka akan berdampak dengan kepuasaan tamu di Hotel Ibis dan mengurangi complaint tamu. Pengaruh Dampak Ketelitian terhadap Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service Ketelitian ialah pemerhatian tingkah laku atau kelakuan, untuk suatu pengukuran yang dilakukan berulang.

8 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dampak Kecepatan Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Tabel 1. Tanggapan Responden Tentang Dampak Kecepatan N = 10 Kadangkadang Tidak Jumlah No Kuesioner 1 Menurut anda apakah kecepatan kerja berpengaruh dengan tidak adanya complaint? 2 Setujukah anda jika kecepatan kerja dapat meningkatkan peran kerja waiter? 3 Apakah setiap kecepatan kerja menjamin tidak adanya complaint dari tamu? n % n % n % N % Rata-rata % Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner pertanyaan pertama dapat disimpulkan sebanyak 10 orang (100%) dari responden mengatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 hampir seluruh waiter/waitress sudah memperhatikan kualitas pelayanan sebelum bekerja. pertanyaan kedua dapat disimpulkan sebanyak 10 orang (100%) dari responden menyatakan ya.0 orang (0%) menyatakan kadang kadang 0 orang (0%) yang menyatakan tidak. Dari data tersebut dapat dianalisa bahwa kualitas pelayanan yang digunakan waiter/waitress dlm bekerja sudah sesuai standard. pertanyaan ketiga dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (70%) dari responden menyatakan ya. 3 orang (30%) menyatakan kadang - kadang 0 orang (0%) yang menyatakan tidak. Dari data tersebut dapat dianalisa bahwa waiter/waitress hampir sepenuhnva memahami isi kualitas pelayanan dalam bekerja dan 3 orang responden yang menyatakan kadang - kadang memahami kualitas pelayanan dalam bekerja karena dalam keadaan ramai biasanya waiter/waitrees tidak terlalu memahami kualitas pelayanan dengan alasan memperlambat pekerjaan.

9 Dampak Ketepatan Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Tabel 2. Tanggapan Responden Tentang dampak ketepatan N=10 Kadangkadang Tidak Jumlah No Kuesioner 1 Pada saat melayani tamu, apakah pernah Saudara mendapatkan bonus dari tamu? 2 Apakah Saudara pernah memberikan pelayanan tetapi tidak sesuai dengan permintaan? 3 Apakah ada tamu yang complaint karena pelayanan tidak sesuai dengan permintaan? n % n % n % N % Rata-rata % Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner pertanyaan yang pertama dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakar kadang - kadang dan 0 orang (0%) yang menyatakan tidak. Dan waiter/waitress sudah melaksanakan pekerjaan sesuai tugas masing-masing. pertanyaan yang kedua dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 seluruh waiter/waitress boleh mengantar orderan makanan ke kamar tamu. pertanyaan yang ketiga dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (70%) dari responden menyatakan ya. 3 orang (30%) menyatakan kadang - kadang dan 0 waiterlwaitress di Room Service hampir sepenuhnya melaksanakan tugas sesuai jadwal dalam bekerja. 3 orang responden yang menyatakan kadang - kadang melaksanakan tugas sesuai jadwal dalam bekerja karena seringnya ada function dan waiter/waitress tersebut dipanggil untuk mengikuti function tersebut. Dampak Ketelitian Kualitas Pelayanan pada Food and Beverage Service di Hotel Ibis Tabel 3. Tanggapan Responden Tentang dampak ketelitian N= 10 Kadang- No Kuesioner kadang Tidak Jumlah n % n % n % N % 1 Apakah anda pernah kurang

10 teliti dalam melayani tamu? 2 Apakah atasan pernah complain dengan ketelitian kerja anda? 3 Jika pernah, berapa kali dalam sebulan anda mendapatkan complaint? Rata-rata % Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Berdasarkan tabel di atas dan pertanyaan yang pertama dapat disimpulkan sebanyak 9 orang (90%) dari responden menyatakan ya. 1 orang (10%) menyatakan kadang - kadang dan 0 hampir seluruh waiter/waitress mendapat ketelitian pada saat operasional berlangsung. pertanyaan yang kedua dapat disimpulkan sebanyak 9 orang (90%) dari responden menyatakan ya. 1 orang (10%) menyatakan kadang - kadang dan 0 hampir semua waiter/waitress tetap bekerja sesuai kualitas pelayanan walaupun tidak ada atasan yang memantau sedangkan 1 responden menjawab kadang-kadang karena merasa tidak diawasi oleh atasan. pertanyaan yang ketiga dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 kualitas pelayanan kerja yang berfungsi untuk meningkatakan kualitas Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Prosentase Dampak Kecepatan, Ketepatan, Ketelitian Tanggapan No. Indikator Kadang kadang Tidak Total N % N % N % N % 1 Dampak kecepatan (X1) 75% 25% 0% 100% 2 Dampak ketepatan (X2) 90% 10% 0% 100% 3 Dampak ketelitian ( X3) 90% 10% 0% 100% Rata - Rata % (X) 88% 12% 0% 100% Sumber : Hasil Pengolahan Variabel (X) Berdasarkan tabel di atas yang telah diambil dari 10 orang responden maka dapat disimpulkan bahwa (90%) responden menjawab ya, (10%) menjawab kadang-kadang, dan 10% menjawab tidak. Berarti dampak kecepatan, ketepatan, ketelitian ada pengaruh terhadap tingkat kualitas pelayanan Food and Beverage Service di Hotel Ibis Surakarta

11 No Tabel 5. Tanggapan Responden Tentang tidak ada complain N=10 Kadang- Tidak Kuesioner kadang 1 Apakah anda pernah mendapat complaint tamu dengan kinerja yang anda lakukan? 2 Apakah kecepatan kerja berpengaruh dengan tidak adanya complaint? 3 Apakah tidak adanya complaint berpengaruh terhadap kualitas pelayanan operasional Jumlah n % n % n % N % hotel? Rata-rata % Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner pertanyaan yang pertama dapat disimpulkan sebanyak 10 orang (0%) dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 seluruh waiter/waitress dapat melayani sesuai permintaan tamu. pertanyaan yang kedua dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (70%) dari responden menyatakan ya. 3 orang (30%) menyatakan kadang - kadang dan 0 kebanyakan tamu menunggu orderan No ketika dalam keadaan rame sedangkan 3 responden menjawab kadang-kadang karena cepat atau tidaknya pelaksanaan tergantung dari proses pemasakannya. Berdasarkan tabel di atas dan pertanyaan yang ketiga dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (70%) dari responder menyatakan pernah. 3 orang (30%) menyatakan kadang-.kadang dan 0 waiter/waitress sering terlambat dalam mengantar orderan dan 3 reponden (30%) menjawab kadang-kadang karena cepatnya pengantar orderan tergantung banyaknya orderan dan jumlah waiter waitress yang masuk. Tabel 6. Tanggapan Responden Tentang Mendapatkan Bonus N=10 Kuesioner 1 Apakah ketepatan kerja berpengaruh dengan Kadangkadang Tidak Jumlah n % n % n % N %

12 mendapatkan bonus dari tamu? 2 Setujukah anda kualitas pelayanan operasional hotel yang baik, waiter dapat menghasilkan bonus dari tamu? 3 Menurut anda, apakah mendapatkan bonus dari tamu berpengaruh dengan tingkat kinerja pelayanan anda? Rata-rata % Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Berdasarkan tabel di atas dan pertanyaan yang pertama dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 seluruh waiter/waitress selalu memberikan pelayanan yang baik, Berdasarkan tabel di atas dan pertanyaan yang kedua dapat disimpulkan sebanyak 10 orang (0%) dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 orang (0%) yang menyatakan tidak. Dan dalam memberikan pelayanan kepada tamu seluruh waiter/waitress selalu fokus walaupun dalam keadaan ramai. Berdasarkan tabel di atas dan pertanyaan yang ketiga dapat dari responden menyatakan pernah. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 orang (0%) yang menyatakan tidak. Dan seluruh waiter-waitress selalu memberikan pelayanan terbaik kepada tamu. No Tabel 7. Tanggapan Responden Tentang Guest Comment Baik N = 10 Kadang- Tidak Kuesioner kadang 1 Apakah kualitas service waiter, akan berpengaruh pada guest comment yang baik? 2 Apakah mendapatkan guest comment yang baik, berpengaruh dengan tingkat kinerja anda? 3 Menurut anda ketelitian kerja, berpengaruh terhadap guest comment Jumlah n n % n % N %

13 yang baik? Rata-rata % Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner pertanyaan yang pertama dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 seluruh waiter/waitress sudah berpenampilan sesuai dengan yang ditetapkan pihak hotel. Berdasarkan tabel di atas dar' pertanyaan yang kedua dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 No orang (0%) yang menyatakan tdak. Dari seluruh waiter/waitress selalu teliti dalam melayani tamu untuk menghindari complaint dari tamu. pertanyaan yang ketiga dapat dari responden menyatakan ya. 0 orang (0%) menyatakan kadang - kadang dan 0 seluruh ketelitian adalah kunci kupuasan tamu. Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Prosentase Tidak Complaint, Mendapatkan Bonus, Guest Comment Baik Indikator Kadangkadang Tanggapan Tidak Total N % N % N % N % 1 Tidak ada compalin (Y1 ) 80% 20% 0% 100% 2 Mendapatkan Bonus (Y2) 100% 0% 0% 100% 3 Guest comment Baik (Y3) 100% 0% 0% 100% Rata - Rata % ( Y) 93% 7% 0% 100% Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Berdasarkan perhitungan tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari kuesioner di atas sebanyak (93%) menyatakan ya, (7%) menyatakan kadang - kadang dan (0%) menyatakan tidak. Dari data tersebut dapat dianalisa bahwa tidak complaint, mendapatkan bonus, guest comment baik mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan Food and Beverage Service. Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan kemudian membandingkan dengan teori yang ada, penulis menyatakan bahwa adanya hubungan erat antar variabel (X1 kecepatan, X2 ketepatan, X3 ketelitian), sehingga dampak kecepatan, ketepatan, ketelitian supaya tidak ada complaint, mendapatkan bonus, guest comment baik. Dilihat dari kecepatan tentang kualitas pelayanan harus memperhatikan, memahami isi dan menjalankan SOP

14 yang sudah direncanakan sesuai standart. Dilihat dari ketepatan, seluruh waiter/waitress harus melaksanakan tugas dan jadwal yang sudah ditentukan karena dengan adanya ketepatan tersebut akan berjalan dengan lancar. Dilihat dari ketelitian dapat dikatakan bahwa seluruh waiter/waitress selalu bekerja sesuai dengan yang sudah ditetapkan baik ada atasan yang memantau atau tidak, jadi tingkat kualitas pelayanan tetap terjaga kualitasnya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh penulis, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kecepatan kerja mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan Food and Beverage Service, pernyataan tersebut didukung oleh responden yang menjawab 9 orang (90%) yang menyatakan ya karena seluruh waiter/waitress di Hotel Ibis selalu memperhatikan dan menjalankan pekerjaan sesuai dengan standar hotel yang berlaku. 2. Pengaruh ketepatan terhadap kualitas pelayanan Food and Beverage Service, pernyataan tersebut didukung oleh responden yang menjawab 9 orang (90%) yang menyatakan ya karena seluruh waiter/waitress menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas yang sudah ditentukan. 3. Ketelitian terhadap kualitas pelayanan Food and Beverage Service, pernyataan tersebut didukung oleh responden yang menjawab 9 orang DAFTAR PUSTAKA (90%) yang menyatakan ya karena seluruh waiter/waitress menjalankan operasional dengan tepat baik ada pengawasan dan atasan maupun tidak. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dan selama penelitian dilakukan selama On The Job Training, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi karyawan di Food and Beverage Service pada Hotel Ibis Surakarta: 1. Seluruh karyawan Food and Beverage harus memahami dan menjalankan dengan baik standar yang sudah ditetapkan agar tingkat kualitas pelayanan Food and Beverage Service. 2. Atasan harus selalu mengadakan breaking untuk meningkatkan kualitas pelayanan Food and Beverage Service tetap terjamin. 3. Setiap karyawan Food and Beverage harus selalu meningkatkan ketelitian orderan tamu, agar tidak terjadi kesalahan order. 4. Kecepatan bagi karyawan waiter/waiters harus ditingkatkan agar sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan bagi Room Service. 5. Ketepatan harus diterapkan kepada setiap karyawan Food and Beverage agar tidak melakukan kesalahan saat menyajikan makanan/minuman ke meja tamu. 6. Waiter/waitress harus selalu bekerja dengan cepat walaupun dalam keadaan sepi atau ramai sehingga tidak ada tamu yang complaint. Pabundu, Tika, 1997: 53 html?id Sihite.Richard. Food Service (Tata Hidang). Surabaya: SIC

15 Sihite. Richard, Sales Marketing. Surabaya: SIC Sihite. Richard Surabaya: SIC SK Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/MPPT -86 Steadmon. Charles E dan Kasavana, Michael L. Managing Front Office Operation. Amerika. AHMA Soekresno Manajemen Food and Beverage Service Hotel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sudjana. Nana Tuntunan Penyusuran Karva Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Sugiarto, Endar.Ir. MM DAN Sulartiningrum, Sri, SE Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: PG. Gramedia Pustaka Utama. Sugiarto, Endar. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. W. A. Marsum Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset Young, dikutip oleh Koentjarangningrat, 1991:23, Definsi Operasional Variabel penelitian, defoter.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dunia kepariwisataan dewasa ini sedang mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara maupun di berbagai dunia, hal ini terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang seharusya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia sebagai sumber devisa yang penting dan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PERANAN BANQUET SERVICE TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DALAM PENYELENGGARAAN EVENT DI HOTEL THE SUNAN SURAKARTA.

TINJAUAN TENTANG PERANAN BANQUET SERVICE TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DALAM PENYELENGGARAAN EVENT DI HOTEL THE SUNAN SURAKARTA. TINJAUAN TENTANG PERANAN BANQUET SERVICE TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DALAM PENYELENGGARAAN EVENT DI HOTEL THE SUNAN SURAKARTA Oleh P. Ichtiarto Sunyoto dan E. Widdyatatik (Dosen pada Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel,

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, industri jasa makanan dan minuman telah berkembang pesat dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, semua kini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA. STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah dan berpengaruh terhadap pendapatan negara. Kepariwisataan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta sebagai kota pariwisata, sedang giat dalam membangun industri pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan domestik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam menghasilkan devisa negara. Pariwisata merupakan sektor yang potensial yang harus dikembangkan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait pada kegiatan pariwisata seperti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja Reservation Section dalam

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja Reservation Section dalam BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja Reservation Section dalam melaksanakan SOP di Hotel Aziza Surakarta, dan telah di bahas pada bab sebelumnya maka dapat menarik kesimpulan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang semakin maju telah memicu perkembangan usaha di berbagai dunia. Perubahan kondisi tersebut mempengaruhi dunia usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di Indonesia telah bertumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang berdiri sendiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Namun ada pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri di bidang jasa saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring perkembangan jaman, terutama di bidang perhotelan, dulu hotel hanya menyediakan tempat tinggal

Lebih terperinci

PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER

PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata saat ini mempunyai peran yang besar dalam membantu meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan nilai dan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern seperti sekarang ini sarana kebutuhan akomodasi semakin banyak. Ini ditandai dengan mulai banyaknya bangunan hotel di tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22).

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jogja adalah sebutan pendek dari sebuah kata yang bernama lengkap Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa disebut Ngayoja, yang berasal dari kata Ayodia. Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Lounge Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : 364), : Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada tamu yang menginap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia. Banyak negara yang mulai memunculkan obyek daya tarik wisatanya untuk menarik wisatawan

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah berdirinya Hotel Beringin Salatiga Hotel Beringin didirikan oleh Bpk. Handoko dan mulai beroperasional sejak 01-Maret-1969. Pada awal mulanya Hotel Beringin berdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan

Lebih terperinci

PELAYANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DALAM MEMPERTAHANKAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL SAHID SURABAYA

PELAYANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DALAM MEMPERTAHANKAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL SAHID SURABAYA PELAYANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DALAM MEMPERTAHANKAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL SAHID SURABAYA The Service Of Food & Beverage Department To Keep The Satisfaction Of Guest In Sahid Hotel Surabaya LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa keramahtamahan berupa pelayanan penginapan, pelayanan makanan serta minuman.selain menginap, tamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran strategis dalam pembangunan Kota Bandung. Posisi Kota Bandung sebagai pusat bisnis, pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 0 Salah satu elemen pariwisata yang menyerap banyak sumber daya manusia adalah usaha perhotelan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata yang tumbuh di Indonesia berkembang cukup pesat. Wisatawan yang melakukan wisata bukan hanya dari dalam negeri melainkan juga dari mancanegara. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penunjang majunya pariwisata adalah usaha hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Agar para wisatawan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti,1996 : 18). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menghadapi persaingan industri pada abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak dikunjungi para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya para wisatawan yang berkunjung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan yang mencakup beberapa komponen dan bidang-bidang yang saling berhubungan. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

TUGAS WAITER DAN WAITRESS TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TAMU DI FOOD AND BEVERAGE SERVICE PADA SUMMER PALACE CHINESE RESTAURANT HOTEL TENTREM YOGYAKARTA

TUGAS WAITER DAN WAITRESS TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TAMU DI FOOD AND BEVERAGE SERVICE PADA SUMMER PALACE CHINESE RESTAURANT HOTEL TENTREM YOGYAKARTA TUGAS WAITER DAN WAITRESS TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TAMU DI FOOD AND BEVERAGE SERVICE PADA SUMMER PALACE CHINESE RESTAURANT HOTEL TENTREM YOGYAKARTA Oleh Tedi Safpria Sunyoto Denny Asmara (Dosen pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia telah mengalami perkembangan yang cukup besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

PERANAN RECEIVING DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN OPERASIONAL BARANG DI HOTEL SAHlD KUSUMA RAYA. Oleh

PERANAN RECEIVING DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN OPERASIONAL BARANG DI HOTEL SAHlD KUSUMA RAYA. Oleh 1 PERANAN RECEIVING DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN OPERASIONAL BARANG DI HOTEL SAHlD KUSUMA RAYA Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Peranan penerimaan barang

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA.

TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA. TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA. Abstrak Review About Standard Operating Procedure Of Service Greeter In Kemangi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai keanekaragaman, memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor kepariwisataan dalam upaya mencapai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi

Lebih terperinci

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting sebagai penunjang suksesnya program pembangunan nasional. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi individu untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. pusat kebudayaan dan pusat pendidikan, Che-eS resto juga mempunyai ciri khas

BAB IV PENUTUP. pusat kebudayaan dan pusat pendidikan, Che-eS resto juga mempunyai ciri khas BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Che-eS resto merupakan rumah makan unggulan dan favorit di Kota Surakarta karena selain letaknya yang berlokasi dekat dengan pusat transportasi, perdagangan, pusat kebudayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam

Lebih terperinci

Oleh. Ni Wayan Putri Satya Dewi Budi Purnomo ABSTRAK

Oleh. Ni Wayan Putri Satya Dewi Budi Purnomo ABSTRAK PENGARUH KUALITAS RESEPSIONIS TERHADAP TINGKAT PELAYANAN INFORMASI DALAM MEWUJUDKAN KEPUASAN TAMU DI WAPA DI UME RESORT & SPA UBUD BALI Oleh Ni Wayan Putri Satya Dewi Budi Purnomo ABSTRAK Wapa Di Ume Resort

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Data Jumlah Hotel Di Jawa Barat Tahun Jumlah Hotel Kota Bogor 47. Kota. Sukabumi. Kota

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Data Jumlah Hotel Di Jawa Barat Tahun Jumlah Hotel Kota Bogor 47. Kota. Sukabumi. Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya untuk umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN PUBLIC AREA ATTENDANT TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PADA HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA PREMIERE SEMARANG.

OPTIMALISASI PERAN PUBLIC AREA ATTENDANT TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PADA HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA PREMIERE SEMARANG. OPTIMALISASI PERAN PUBLIC AREA ATTENDANT TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PADA HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA PREMIERE SEMARANG Oleh Sugiman dan W. Dwi Maryanto (Dosen pada Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hampir di tiap-tiap kota terdapat hotel yang memberikan jasa penginapan berikut service lainnya. Bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring dengan laju pembangunan. Bidang ini merupakan salah satu sumber penghasil devisa yang juga mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat meningkat di berbagai negara belahan dunia. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat meningkat di berbagai negara belahan dunia. Terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Pariwisata saat ini sedang mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara belahan dunia. Terutama dengan dunia perhotelan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (Sumber:http://www.parekraf.go.id)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (Sumber:http://www.parekraf.go.id) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk mengembangkan potensi-potensi tiap daerah yang bertujuan untuk memperkenalkan daerahnya melalui pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan wisatawan memiliki hubungan erat dengan kualitas pelayanan (jasa). Terjadinya loyalitas konsumen disebabkan adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perhotelan dalam upaya penyediaan jasa akomodasi pariwisata di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai alam dan budaya yang unik dan beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha jasa hotel dan akomodasi merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam kemajuan sebuah kawasan wisata. Hotel merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang sangat berkembang pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang bergerak dalam industri pariwisata.

Lebih terperinci

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT TO INCREASE BINTANG MULIA HOTEL REGENCY JEMBER LAPORAN PRAKTEK

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN KINERJA ROOM ATTENDANT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DI AGAS INTERNASIONAL HOTEL SURAKARTA. Oleh ABSTRAK

ANALISIS PERAN KINERJA ROOM ATTENDANT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DI AGAS INTERNASIONAL HOTEL SURAKARTA. Oleh ABSTRAK ANALISIS PERAN KINERJA ROOM ATTENDANT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DI AGAS INTERNASIONAL HOTEL SURAKARTA Oleh E. Sri Purwanti Sugiman dan B. Teguh Irawan (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota dengan perkembangan bisnis yang pesat dan cukup signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terkait dengan sarana dan prasarana penunjang perekonomian

Lebih terperinci