ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd
|
|
- Utami Makmur
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2013 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Gorontalo yang berjumlah 27 orang dan penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran akuntansi. Data hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara kepada guru mata pelajaran, melakukan observasi pada kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pemberian tes hasil belajar pada akhir pembelajaran. Data hasil penelitian ini menunjukaan bahwa siswa yang memperoleh hasil belajar 75 ke atas meningkat dari 37,03% hasil observasi awal menjadi 62,96% hasil siklus I dan meningkat lagi menjadi 81.48% hasil siklus II, dan hasil pengamatan kegiatan guru yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat dari 76,67% siklus I menjadi 100% pada siklus II, selain itu, hasil pengamatan kegiatan siswa yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat 56,52% siklus I menjadi 86,96% hasil siklus II. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi akan meningkat dan dapat terbukti. Kata kunci : Hasil Belajar, cooperative learning, dan metode drill. 1
2 PENDAHULUAN Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru berperan bukan hanya sebagai pemberi materi pelajaran akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik dan pemberi motivasi kepada peserta didik. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang baik dengan cara menerapkan strategi atau model-model pembelajaran yang mungkin dapat menambah motivasi belajar siswa. Berhasilnya tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada guru yang melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Permasalahan yang sering kali timbul dalam proses belajar mengajar yaitu seperti yang sudah disebutkan diatas, dimana siswa sulit untuk menerima materi yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan atau siswa tidak termotivasi dalam proses pembelajaran tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki model dan metode mengajar yang baik dan mampu memilih model serta metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsepkonsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Guru harus mampu menemukan model atau strategi pembelajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sulit untuk menentukan model atau metode pembelajaran yang sesuai. Sehingga guru sering kali hanya menggunakan model pembelajaran konvensional atau metode ceramah. Hal ini akan mengakibatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi akan sangat rendah. Oleh karena itu peneliti mencoba menerapkan model cooperative learning dengan metode drill, dimana metode pembelajaran ini dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan 2
3 menyenangkan karena dalam pembelajaran ini, siswa bekerja sama memecahkan suatu permasalahan dalam bentuk latihan-latihan. untuk Cooperative learning dengan metode drill merupakan salah satu model dan metode pembelajaran yang cukup baik untuk diterapkan pada mata pelajaran akuntansi, karena metode pembelajaran ini lebih melatih siswa untuk mengerjakan soal-soal dalam bentuk praktek. Sehingga siswa dengan cepat memahami materimateri yang telah diajarkan. Permasalahan yang peneliti temukan dilapangan yaitu dimana hasil belajar siswa kelas X 5 SMA Negeri 2 Gorontalo pada materi kertas kerja mata pelajaran akuntansi sangat rendah, di mana dari jumlah siswa 27 orang yang tuntas dengan nilai/kkm (kriteria ketuntasan minimal) di atas 75 berjumlah 10 orang atau 37,04%, sedangkan yang tidak tuntas dengan nilai/kkm (kriteria ketuntasan minimal) di bawah 75 berjumlah 17 orang atau 62,96%. Hal ini salah satunya diakibatkan karena guru mengajar hanya bersifat monoton dan hanya menggunakan model pembelajaran konvensional/ceramah sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran berlangsung dan sulit untuk menyerap materi yang diajarkan oleh guru tersebut. Dari penjelasan di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Metode Drill Pada Materi Kertas Kerja (Worksheet) Mata Pelajaran Akuntansi kelas X 5 SMA Negeri 2 Gorontalo. TINJAUAN PUSTAKA Hasil Belajar Menurut Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sementara itu, Purwanto (2009:34) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan ini diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya hasil 3
4 belaja menurut Suprijono (2009:5) adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bloom (dalam Suprijono, 2009:6-7) mengemukakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evalution (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakteristik). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan itelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dansikap. Howard Kingsley (dalam Sudjana, 2009: 45) membagi tiga macam hasil belajar, yaitu : a) keterampilan dan kebiasan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita. Ketiganya dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sedangkan Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni : a) verbal information, b) intelektual skill, c) cogniive strategy, d) attitude, dan e) motor skill. Namun demikian, kelimanya secara prinsip adalah sama dengan tiga aspek yang dikemukanan Latuheru. Jadi, hasil belajar merupakan perupahan sikap atau tingkah laku setelah adanya proses pembelajaran. Hasil belajar juga sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Model Pembelajaran Cooperative Learning Menurut Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif dideinisikan sebagai falsafa mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Sementara itu, Eggen and Kauchak (dalam Trianto, 2007:42), mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok 4
5 strategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Selanjutnya menurut Priyanto (dalam Wena, 2011:189), pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menurut Nurhadi dan Senduk (dalam Wena, 2011:198), adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa buku hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa. Sedangkan menurut Lie (dalam Wena, 2011: ), pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Selain itu, Menurut Riyanto (2009:267), pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus keterampilan sosial (socil skill) termaksud interpersonal skill. Kemudian Isjoni (2009:14) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan srtategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Sedangkan pembelajaran kooperati (cooperetive learning) menurut Slavin (dalam Isjoni, 2009), adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang, dengan struktur kelompok heterogen. Menurut Alma (2010:85), cooperative berarti bekerja sama dan learning berarti belajar, jadi belajar melaluki kegiatan bersama. Namun tidak semua belajar bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama melalui teknikteknik tertentu. Kemudian, Alma berpendapat bahwa cooperative learning 5
6 merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama. Metode Drill Menurut Alma (2010:75), drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan ini merupakan kegiatan yang selalu diulang-ulang seperti melatih keterampilan motoris: menggunakan alat-alat musik, olah raga, kesenian, kecakapan mental seperti menghafal, mengalih, menjumlah, dan sebagainya. Sementara itu, Roestiyah (2012:125) berpendapat bahwa drill ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kigiatan-kigiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Metode latihan (drill) atau metode training menurut Sagala (2003:217) merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan kebiasaan. Metode drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan dan ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X 5 SMA Negeri 2 Gorontalo pada materi kertas kerja (Worksheet) mata pelajaran akuntansi melalui model pembelajaran cooperatif learning dengan metode drill. METODE PENULISAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X 5 semester genap berjumlah 27 orang. Siswa yang ditetapkan sebagai obyek penelitian adalah terdiri dari 9 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. pada umumnya subyek penelitian tersebut memiliki latar belakang social ekonomi yang berbeda-beda juga memiliki tingkat kemampuan fisik dan intelektual yang bervariasi. 6
7 Yang menjadi dasar pertimbangan dalam memilih kelas X 5 sebagai obyek penelitian adalah hasil belajar siswa di kelas ini masih sangat rendah sehingga belum dapat memenuhi tuntutan kurikulum serta harapan orang tua dan masyarakat. Harapan penulis dalam mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas X 5 adalah untuk mengetahui penyebab belum optimalnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa, serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi khususnya penjurnalan di kelas X 5 dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill. Dimana dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel output. Prosedur penelitian terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi dan pemberian tes. Dan untuk teknik analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif serta menggunakan kriteria penilaian hasil belajar. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo khususnya di kelas X-5 dengan jumlah siswa 27 orang, siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa perempuan 18 orang, Serta 1 orang guru mitra. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Data penelitian yang diperoleh berupa wawancara langsung untuk memperoleh beberapa hal terkait dengan masalah pembelajaran sehingga menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini. Selain itu ada pula data observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, dan data hasil evaluasi siswa pada setiap siklus. Setelah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini melalui model cooperative learning dengan metode driil, diperoleh hasil sebagai berikut: Kegiatan Siklus I Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I Pengamatan penelitian ini dilakukan oleh guru mintra dalam proses pembelajaran berlangsung. Dimana dalam lembar observasi kegiatan guru terdiri 7
8 dari 30 aspek, dengan kriterian penilaian yaitu: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (tidak baik). Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1: Lembar observasi kegiatan guru siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Tidak Baik Kurang 2 06,67 3 Cukup 5 16,67 4 Baik 23 76,67 5 Sangat Baik - - Jumlah Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I Dalam lembar observasi kegiatan siswa terdapat 23 aspek yang akan dinilai dan kriteria penilaiannya yaitu : sangat baik, baik, cukup dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 : Lembar observasi kegiatan siswa siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik 13 56,52 3 Cukup 6 26,09 4 Kurang 4 17,39 Jumlah Hasil belajar siswa siklus I Tahap selanjutnya yaitu dengan dilakukan penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan soal evaluasi siklus I yang terkait tentang materi yang diajar pada tahap tindakan siklus I. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu dari jumlah siswa 27 orang yang mencapai nilai 75 ke atas sejumlah 17 orang atau 62,96% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 berjumlah 10 orang atau 37,04%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel analisis hasil belajar dan tabel rekapitulasi hasil belajar siswa di bawah ini. 8
9 Tabel 3 : Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Presentase (%) ,96 < ,04 Jumlah Tabel 4 : Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 Nilai Rata-rata Kelas 78,70 2 Rata-rata Daya Serap 78,70% 3 Nilai 75 Ke Atas 62,96% Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas hanya mencapai 78,70, sedangkan untuk rata-rata daya serap pada materi yang diajar hanya mencapai 78,70% dan untuk nilai 75 ke atas hanya mencapai 62,96%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 62,96% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 80%. Oleh sebab itu adanya perbaikan dan upaya tindak lanjut untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Refleksi Hasil Belajar Berdasarkan hasil pengamatan siklus I di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar seperti yang diharapkan, dimana dari jumlah siswa 27 orang yang mendapatkan nilai 75 ke atas berjumlah 17 orang atau 62,96% hal ini lebih kecil dari presentasi ketuntasan yang diharapkan yaitu 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. Tahap refleksi ini merupakan tahap perbaikan dimana peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan pelaksanaan tindakan kelas atau melaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II. Tahap refleksi ini dilakukan dengan melihat kembali hasil pengamatan dan hasil evaluasi siswa yang dilakukan pada siklus I. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I maka ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran yaitu memberikan motivasi awal masih 9
10 kurang, antusisme dalam penampilan, mobilitas posisi mengajar, ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu, kurang membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, menginformasikan meteri belajar yang akan dipelajari berikutnya, serta tidak memberikan motivasi untuk selalu belajar. Kegiatan Siklus II Sebagaimana hasil penelitian pada siklus I yang masih memiliki kelemahan sehingga perlu diadakannya tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Pada siklus II lebih ditekankan pada perbaikan siklus I yaitu pemberian motivasi kepada siswa, meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran, dan menumbuhkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran serta hal-hal lainnya yang masih perlu diperbaiki. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II Kegiatan guru pada siklus II ini merupakan kelanjutan dari siklus I, Dimana dalam lembar observasi kegiatan guru pada sislus II ini sama dengan lembar observasi kegiatan guru pada siklus I yang terdiri dari 30 aspek, dengan kriterian penilaian yaitu: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (tidak baik). Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 : Lembar observasi kegiatan guru siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Tidak Baik Kurang Cukup Baik 22 73,33 5 Sangat Baik 8 26,67 Jumlah Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II Dalam lembar observasi kegiatan siswa pada siklus II sama dengan lembar observasi yang terdapat pada siklus I yang terdapat 23 aspek yang akan dinilai dan kriteria penilaiannya yaitu : sangat baik, baik, cukup dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 10
11 Tabel 6 : Lembar observasi kegiatan siswa siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 4 17,39 2 Baik 16 69,57 3 Cukup 3 13,04 4 Kurang - - Jumlah Hasil belajar siswa siklus II Tahap selanjutnya yaitu dengan dilakukan penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan soal evaluasi siklus II yang terkait tentang materi yang diajar pada tahap tindakan siklus II. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu dari jumlah siswa 27 orang yang mencapai nilai 75 ke atas sejumlah 22 orang atau 81,48% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 berjumlah 5 orang atau 18,52%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel analisis hasil belajar dan tabel rekapitulasi hasil belajar siswa di bawah ini. Tabel 7 : Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II Nilai Jumlah siswa Presentase (%) ,48 < ,52 Jumlah Tabel 8 : Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1 Nilai Rata-rata Kelas 85,74 2 Rata-rata Daya Serap 85,74% 3 Nilai 75 Ke Atas 81,48% Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas hanya mencapai 85,74. Sedangkan untuk rata-rata daya serap pada materi yang diajar hanya mencapai 85,74% dan untuk nilai 75 ke atas hanya mencapai 81,48%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II secara klasikal siswa sudah mencapai ketuntasan belajar, karena 11
12 siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 81,48% lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 80%. Refleksi Hasil Tindakan Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran cooperative learning dengan metode drill. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut: 1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. 3) Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. Pada siklus II guru telah menerapkan model cooperative learning dengan metode drill dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dengan model cooperative learning dengan metode drill dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X-5 semester 2 SMA Negeri 2 Gorontalo bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi khususnya pada materi kertas kerja dengan menggunakan model cooperatil learning dengan metode drill dimana indikator yang ingin dicapai yaitu 12
13 80%. Siswa yang menjadi subyek penelitian akan dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai 75 ke atas. Berdasarkan penelitian siklus I dapat dilihat bahwa dari 30 aspek yang dinilai dari pengamatan kegiatan guru dimana kriteria baik berjumlah 23 aspek atau 76,67%, kriteria cukup berjumlah 5 aspek atau 16,67%, dan untuk kriteria kurang berjumlah 2 aspek atau 6,67%. Kemudian untuk pengamatan aktivitas belajar siswa dari 23 aspek yang dinilai dimana kriterian baik mencapai 13 aspek atau 56,52%, untuk kriteria cukup mencapai 6 aspek atau 26,09% dan untuk kriteria kurang berjumlah 4 aspek atau 17,39%. Pada tahap selanjutnya, untuk hasil belajar siswa dari jumlah 27 orang yang memiliki nilai 75 ke atas berjumlah 17 orang atau 62,96% dan untuk siswa yang memiliki nilai 75 ke bawah berjumlah 10 orang atau 37,03%. Walaupun hasil penelitian pada siklus I cukup meningkat, tetapi peningkatan ini masih belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu 80%. Untuk itu peneliti melakukan penelitian kembali pada siklus II dengan melihat kelemahankelamahan yang ditemukan pada siklus I dan akan diperbaiki pada siklus II. Hasil penelitian siklus II memberikan hasil yang lebih baik dari siklus I yaitu pada pengamatan aktivitas guru dimana dari 30 aspek yang dinilai untuk kriteria sangat baik mencapai 8 aspek atau 26,67% dan untuk kriterian baik mencapai 22 aspek atau 73,33%. Selanjutnya untuk pengamatan kegiatan belajar siswa juga memiliki peningkatan dimana dari 23 aspek yang dinilai untuk kriterian sangat baik berjumlah 4 aspek atau 17,39%, kriteria baik berjumlah 16 aspek atau 69,57% dan untuk kriteria cukup berjumlah 3 aspek atau 13,04%. Kemudian yang terakhir yaitu data hasil belajar siswa dimana dari jumlah 27 orang yang memperoleh nilai 75 ke atas mencapai 22 orang atau 81,48% dan untuk siswa yang memperoleh nilai 75 ke bawah mencapai 5 orang atau 18,52%. Dilihat dari hasil capaian siklus I dan siklus II maka penelintian tindakan kelas ini dikatakan berhasil karena telah meningkatnya hasil belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill dimana hasil belajar siswa dari 37,03% dapat mencapai 81,48% atau melebihi hasil capainya yang diharapkan yaitu 80%. 13
14 Maka hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa Jika guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi akan meningkat telah teruji dan dapat diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa akan meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill pada mata pelajaran akuntansi kelas X 5 SMA Negeri 2 Gorontalo dengan jumlah siswa 27 orang, dimana indikator yang ingin dicapai yaitu 80%. Siswa yang menjadi subjek penelitian akan dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai 75 ke atas. Hipotesis tindakan yang berbunyi Jika guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi akan meningkat dapat diterima karena didukung dengan hasil analisis data: 1) siswa yang memperoleh hasil belajar 75 ke atas meningkat dari 37,03% atau 10 orang yang memperoleh nilai di atas standar ketuntasan dari jumlah siswa 27 orang pada hasil observasi awal kemudian menjadi 62,96% atau 17 orang yang memperoleh nilai di atas standar ketuntasan dari jumlah siswa 27 orang pada hasil siklus I dan meningkat lagi menjadi 81.48% atau 22 siswa yang memperoleh nilai di atas standar ketuntasan dari jumlah siswa 27 orang pada hasil siklus II, 2) hasil pengamatan kegiatan guru yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat dari 76,67% siklus I menjadi 100% pada siklus II, dan 3) hasil pengamatan kegiatan siswa yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat 56,52% siklus I menjadi 86,96% hasil siklus II. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Model pembelajaran cooperative learning dengan metode drill ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka model dan metode pembelajaran ini dapat menjadi alternatif bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, akan tetapi harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan. 14
15 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai model dan metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan. 3. Untuk penelitian tindakan kelas ini agar kiranya mendapat perhatian dan dukungan dari pihak yang terkait, karena sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Alma Buchari. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif : Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogakarta: Pustaka Pelajar Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riyanto Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sagala Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA Sudjana Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. Suprijono Agus. (2009). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Perpustakaan Nasional Wena Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tujuan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara 15
Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Piutang mata pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Limboto. Oleh Nama : Risnawati Lahiya,
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snow Balling (Bola Salju) Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VII SMP Negeri I Paguat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciPendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan (Trianto,2013:1).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJAR 1 AN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 SATU ATAP WONOSARI Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinci1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK SIPIL PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN Choiri Katon B 1), Agus Wahyudi 2), Prodi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika SMP
Lebih terperinciKata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika
Lebih terperinciOpin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3
1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Pada Materi Pajak Kelas VIII A SMP Negeri 2 Wonosari Opin Ahmad
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI
Lebih terperinciHesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciKata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana 1, Sri Sumarni
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR Dian Artanti, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik
digilib.uns.ac.id 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Hilman Talihan Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA
12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM
JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN Dewi Wulan R 1), Edy Purwanto 2) Mahasiswa Fisika IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di SD selalu mengacu kepada kurikulum SD yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang berkembang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana wahana yang sangat baik di dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciIra Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini berbagai lembaga pendidikan tinggi berkompetisi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas yang baik, dalam bentuk memiliki keterampilan yang memadai,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciWenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI
Lebih terperinciReny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE PROBLEM-BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK NEGERI 1 BOALEMO DI KAB.BOALEMO ARTIKEL Diajukan Sebagai
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBismar Yogaswara Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Make a Match 2.1.1 Pengertian Model pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran sebagai hasil penurunan teori psikologi pendidikan
Lebih terperinciDiyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095
ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS IV SDN 17/I RANTAUPURI SKRIPSI Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Hakekat Belajar Menurut Teori Konstruktivisme
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran 2.1.1. Hakekat Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Belajar dan pembelajaran merupakan istilah yang erat kaitannya dalam proses pendidikan. Sedangkan pembelajaran
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan
Lebih terperinci758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017
758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN TANGGUNG JAWAB SERTA HASIL BELAJAR IPA Oleh Endang Retnowati
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciReni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teori 1. Teknik Pembelajaran Pertemuan Ganda a. Pengertian Teknik Pembelajaran Slameto menjelaskan teknik pembelajaran adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Ada empat unsur utama dalam proses belajar-mengajar, yakni tujuanbahan-metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses belajar
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan
Lebih terperinciDesra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup Sarto Doka, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Jurusan Fisika, Prodi Pendidikan Geografi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI MAN 2 MADIUN
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI MAN 2 MADIUN Tanti Erwinda Listiyawan 1), Darmiati 2) Mahasiswa IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika
Lebih terperinciABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciRusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas
Lebih terperinciMETODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan matematika memiliki sifat khas yang berbeda dari ilmu pengetahuan yang lain. Ilmu matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik
8 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2..1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya
Lebih terperinciPenggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn
Lebih terperinciNurdian Jurusan S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo 2013 ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR BUKTI TRANSAKSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor. Perubahan itu meliputi cara berpikir,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 137-143 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciAnna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI
Lebih terperinciMultin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. KAJIAN TEORI 1. Belajar Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, tetapi belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) JURNAL OLEH LUTFIAH PAKAYA NIM.
Lebih terperinciIlmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta
104 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI AZAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR MATA PELAJARAN
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciLuwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI ANNOUNCEMENT DI KELAS IX A SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Winda Maulina 1, Thamrin Kamaruddin 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email: winda.maulina04@gmail
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH Joko Prayitno 11144100066 Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinci