Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi
|
|
- Hadian Suparman Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Hilman Talihan Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan variabel input yakni siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mananggu, guru mata pelajaran Ekonomi serta sarana yang mendukung pembelajaran. Variabel prosesnya adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, yang diukur dari daya atau kemampuan guru membimbing siswa dalam mengelola pembelajaran di luar kelas. Sementara itu, variabel output-nya adalah hasil belajar Ekonomi yang diukur dari peningkatan kualitas pembelajaran. Adapun langkah-langkah/prosedur penelitian yang dilakukan peneliti, secara berurutan, dimulai dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi. Data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran dianalisis secara kuantitatif dengan mencari ketuntasan perorangan, ketuntasan klasikal, dan nilai rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu dapat ditingkatkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Hal ini dibuktikan dengan kualitas pengelolaan pembelajaran mengalamai peningkatan. Kualitas aktivitas guru pada siklus I sebesar 52,63%. Angka ini mengalami peningkatan pada siklus II, yakni menjadi 73,68%, dan kualitas belajar siswa pada siklus I hanya memperoleh 55,56%, dan pada siklus II meningkat menjadi 77,77%. Nilai ketuntasan siswa pada siklus I sejumlah 20 orang atau sebesar 74,07%, dan pada siklus II meningkat menjadi 23 orang atau sebesar 85,19%. Sementara itu, untuk daya serap siswa, pada siklus I mencapai 74,81%, dan pada siklus II meningkat menjadi 78,52%. Kata- Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif, Think Pair Share
2 I. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar di sekolah akan berhasil dengan baik terletak pada kemampuan sebagai tenaga pengajar, intstruktur maupun sebagai fasilitator belajar dalam mengelola pembelajaran. Dengan demikian tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercepai. Guru dalam kedudukannya sebagai inovator atapun mediator memegang peranan penting dalam mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun demikian, bukan berarti keberhasilan pembelajaran dalam kelas mengesampingkan peran peserta didik. Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, bila guru dalam implementasi pengajarannya menggunakan metode pengajar yang tepat. Guru hendaknya dapat memandang peserta didik sebagai mitra dalam pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keefektifan proses belajar mengajar di kelas. Disisi lain, perlunya penggunaan prinsip-prinsip saling menghargai serta demokratis. Peserta didik akan termotifasi, jika dalam kegiatan pembelajaran diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan tanggapan,saran ataupun ide-ide terhadap materi yang dibawakan guru. Artinya, terdapat hubungan secara timbal balik yang berkesinambungan antara peserta didik dan guru selama proses belajar berlangsung. Namun, hal ini dapat terlaksana bila guru dalam kedudukannya sebagai pemimpin (Leader) dalam kelas mampu memilih metode pengajaran yang dapat memberdayakan serta meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan karateristik anak didik. Berdasarkan observasi awal dan keterangan dari guru Ekonomi SMA Negeri 1 Mananggu menunjukan bahwa ketuntasan siswa hanya mencapai 66,67% sedangkan sesuai tuntutan kurikulum 75 % siswa harus tuntas belajar atau angka ketuntasan untuk masing-masisng siswa minimal 75 keatas. Pada siswa kelas XI IPS di SMA 1 Mananggu jumlah siswa yang mencapai nilai 75 keatas sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 18 orang siswa (66,67 %) dari jumlah keseluruhan yaitu 27 siswa sedangkan 9 orang siswa (33.33 %) dikatakan tidak tuntas. Hal ini terjadi karena dalam penyajian materi-materi pembelajaran Ekonomi guru hanya terpaku pada penggunaan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa lebih cenderung pasif dalam pembelajaran. Perhatian siswa pada materi ajar hanya terjadi pada awal pembelajaran saja. Kondisi ini pada akhirnya berdampak pada sulitnya siswa menguasai materi.
3 maka solusi yang ditawarkan oleh peneliti adalah guru perlu menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share atau sering dikenal dengan singkatan TPS dalam pembelajaran Ekonomi. Melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ini, aktivitas siswa akan lebih berperan dalam pembelajaran yang pada akhirnya suasana pembelajaran di kelas akan terjalin secara kondusif dan interaktif. Disarankan demikian, karena Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share akan mengajak guru untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran serta mengharuskan siswa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran Ekonomi. Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share menuntut guru untuk keratif dan inovatif sehingga gaya mengajarnya mampu menyesuaikan dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Belajar pada hakekatnya merupakan proses alami dan komplek karena proses belajar terjadi dalam diri seseorang tanpa bisa terlihat secara lahiriah. Hasil dari sebuah proses belajar hanya dapat diketahui dengan adanya perubahan yang dialami oleh siswa. Perubahan-perubahan tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan dan pemahaman, perubahan tingkah laku, sikap dan perkembangan pola berpikir dari yang bersangkutan. Setiap kegiatan pembelajaran diarahkan pada upaya pencapaian belajar secara maksimal. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat memiliki perubahan tingkah laku dan prestasi secara baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Purwanto (1990:86) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan. Sejalan dengan hal ini, Dimyati dan Mudjiono (1994:26) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan (prestasi yang dicapai memiliki sejumlah keterampilan ditandai dengan standarisasi nilai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan). Prestasi yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan dalam kegiatan proses belajar mengajar dan ditandai dengan standarisasi penilaian. Menurut Sudjana (2006: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajajrnya. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah hasil perubahan tingkah laku seseorang siswa setelah memperoleh pelajaran hasil belajar biasanya digambarkan dengan nilai angka atau huruf. Dalam hal ini Hamalik (1983:56) mengemukakan bahwa hasil belajar seseorang merupakan perilaku yang dapat diukur hasil belajar menunjukkan kepada idividu sebagai pelakunya, hasil belajar dapat dievaluasi dengan
4 menggunakan standar tertentu baik berdasarkan kelompok atau norma yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjukkan pula hasil kegiatan yan dilakukan secara sengaja dan sadar. Menurut Gagne dalam Dimiyati dan Mudjiono (2006: 10) hasil belajar adalah kapasitas yang memungkinkan beragam penampilan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yakni timbulnya pengertian-pengertian baru dari tidak tahu menjadi tahu, terjadinya perubahan sikap, keterampilan baru, dan perkembangan sifat-sifat sosial. Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar. Hasil belajar yang diinginkan adalah hasil belajar yang maksimal, sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai hasil belajar tersebut sangat diperlukan kesiapan alat dan bahan mengajar serta mental siswa yang selalu termotivasi dalam menerima materi yang akan dibelajarkan. Hasil belajar akan maksimal jika dimotivasi oleh rasa ingin tahu terhadap materi yang dibelajarkan. Gagne dalam Sudjana (2006: 22) menyebutkan ada 5 kategori hasil belajar, yaitu: a) informasi verbal, b) keterampilan intelektual, c) strategi kognitif, d) sikap, dan e) keterampilan motoris. Menurut Bloom dalam Sudjanan (2006: 22-32) taksonomi hasil belajar dibagi dalam tiga kawasan, yaitu: (1) kognitif: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi; (2) afektif: penerimaan, pemberian respon, penilaian, penorganisasian, pengkarakterisasian; dan (3) psikomotorik: peniruan, manipulasi, ketepatan, artikulasi, pengalamian. Kalau dihubungkan dengan fokus penelitian ini, tentu yang diharapkan kepada siswa adalah hasil belajar mereka khususnya pada mata pelajaran Ekonomi meningkat atau memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan yang digariskan tujan pendidikan. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan melalui perubahan peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan penerapan konsep-konsep dalam menyelesaikan masalah. Menurut Anita Lie (dalam Isjoni, 2009) Model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Cooperatif learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan aktivitas belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student
5 oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang minder dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif, antara lain: (Sanjaya, 2008) 1. Prinsip ketergantungan positif (Positive interdependence) Perlu disadari oleh setiap anggota kelompok bahwa keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. 2. Tanggung jawab perseorangan (Individual Accountabillity) Setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama. 3. Interaksi tatap muka (Face to Face Promotion Interaction) Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka, saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerjasama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang sosial dan kemampuan akademik yang berbeda. 4. Partisipasi dan komunikasi (Participation Communication)
6 Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu: (Suprijono, 2009) 1. Penjelasan materi. Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama pada tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok (Tim) pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah, curah pendapat dan tanya jawab, bahkan kalau perlu guru dapat menggunakan demonstrasi. Disamping itu, guru juga dapat menggunakan berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat lebih menarik siswa. 2. Belajar dalam kelompok. Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokan dalam pembelajaran kooperatif learning bersifat heterogen. Heterogen dikelompokan dalam bebrapa bagian antara lain Pertama, kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung. Kedua, kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnis dan gender. Terakhir, kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas. Melalui pembelajaran dalam tim siswa didorong untuk melakukan tukar-menukar (sharing) informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat. 3. Penilaian. Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang dilakukan baik secara individual maupun secara kelompok. Tes individual nantinya akan
7 memberikan informasi kemampuan setiap siswa dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Pengakuan tim. Pengakuan tim (tim recognition) adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi mereka Model pembelajaran Think Pair Share ini terdiri atas tahapan-tahapan yaitu tahap berpikir individu, tahap berpasangan, dan tahap berbagi. Setiap tahapan dalam model menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak cenderung pasif. Langkah-langkah dalam pembelajaran Think Pair Share sederhana, namun penting terutama dalam menghindari kesalahan-kesalahan kelompok. Dalam model ini guru meminta siswa lainnya mendiskusikan kemudian berbagi dengan seluruh kelas. Tahap utama dalam pembelajaran Think-Paire-Share menurut Ibrahim (2000:26-27) adalah sebagai berikut: Tahap 1. Thinking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran. Kemudian siswa diminta memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Tahap 2. Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan merumuskan jawaban yang dianggap paling benar atau paling meyakinkan. Tahap 3. Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan, keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melapirkan
8 hasil kerja kelompoknya atau bergiliran dengan pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. II. METODE PENULISAN Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mananggu dan siswa yang dikenakan tindakan adalah kelas XI IPS dengan jumlah 27 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Keseluruhan siswa yang dikenakan tindakan merupakan kelas dengan prestasi sedang pada mata pelajaran Ekonomi. Adapun yang menjadi variabel input berupa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mananggu yang menjadi objek penelitian, guru mata pelajaran Ekonomi, sarana yang mendukung proses pembelajaran, serta kondisi lingkungan sekitar sekolah. Variabel proses dalam penelitian ini adalah menyangkut penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) yang diukur dari daya atau kemampuan guru membimbing siswa dalam mengelola pembelajaran di kelas. Variabel output yang diharapkan adalah hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mananggu, khususnya mata pelajaran Ekonomi khususnya pada materi pasar modal yang diukur dari peningkatan kualitas pembelajaran III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pelaksanaan observasi awal, dapat dilihat kemampuan siswa pada pelajaran ini, sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data Hasil Belajar (Observasi Awal) Nilai Jumlah Siswa Total Prosentase Jumlah
9 Nilai 75 Keatas Daya Serap Untuk pengamatan kegiatan guru pada pembelajaran TPS, pada siklus I akumulasi kriteria sangat baik dan baik hanya memperoleh 52,63%. Nilai ini mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus II menjadi 73,68%. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Pengamatan Aktivitas Guru No. Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Demikian halnya dengan aktivitas belajar siswa, juga mengalami peningkatan kualitas. Dimana pada pelaksanaan tindakan siklus I bahwa akumulasi kriteria sangat baik dan baik hanya memperoleh 55,56%. Angka ini mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus II, yakni menjadi 77,77%. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Pengamatan Aktivitas Siswa No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sementara untuk pencapaian hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Ekonomi menggunakan pembelajaran TPS diperoleh gambaran sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
10 Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Kualitas Pembelajaran Nilai 75 Keatas (%) Daya Serap (%) Siklus I Siklus II IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu dapat ditingkatkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Hal ini dibuktikan dengan penelitian sebagaimana penjelasan berikut. 1) Kualitas aktivitas guru pada siklus I sebesar 52,63%. Angka ini mengalami peningkatan pada siklus II, yakni menjadi 73,68%. 2) Kualitas belajar siswa pada siklus I hanya memperoleh 55,56%, dan pada siklus II meningkat menjadi 77,77%. 3) Nilai ketuntasan siswa pada siklus I berjumlah 20 orang (74,07%) dan pada siklus II meningkat menjadi 23 orang (85,19%). Sementara itu, untuk daya serap siswa, pada siklus I mencapai 74,81%, dan pada siklus II meningkat menjadi 78,52%. Kaitannya dengan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengekukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, kiranya pengajaran dengan menggunakan pembelajaran TPS tidak hanya dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi, namun dapat diterapkan ke semua mata pelajaran karena hakekat dari metode ini adalah menghadirkan pengalaman keseharian siswa sebagai materi pembelajaran di kelas. 2. Pemahaman mengenai pengajaran menggunakan TPS diharapkan tidak hanya terbatas pada kerangka teoritisnya, tetapi yang dipelukan adalah bagaimana mengimplementasikan metode tersebut dalam proses pembelajaran secara optimal.
11 3. Guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekomomi, maka yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah adalah menyediakan fasilitas yang memadai sehubungan dengan sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran Ekonomi. Guna meningkatkan peran dan fungsi pengajaran Ekonomi, maka diharapkan kepada Dinas Pendidikan Nasional (Provinsi/Kab. Boalemo) serta sekolah-sekolah yang menjadi pilot projet untuk melakukan kegiatan sosialisasi yang utuh dan menyeluruh sehubungan dengan peningkatan kompetensi guru.
12 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktek). Rineka Cipta: Jakarta. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Gagne, Robert M Principles of Instructional Design. Holt Rinehart and Winston: New York. Ibrahim, Muslimin, dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya University Press Isjoni Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita.2004.Cooperative Learning:Mempraktikan Coorperative Learning di Ruang Ruang Kelas.Jakarta : Grasindo Purwanto, Ngalim Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yunus, Hamjah Pedoman Penelitian Skripsi dan Makalah serta Prosedur Pelaksanaannya. Wawasan: Gorontalo
METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING
PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Parulian simanjuntak 1,2, Utami Widiati 2, Ach.Amirudin 2 1 SMP N 5 Sentajo Raya, Kuantan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori Hakikat Pembelajaran Matematika Menurut H.W. Fowler dalam Pandoyo (1997:1) Matematika merupakan mata
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakikat Pembelajaran Matematika Menurut H.W. Fowler dalam Pandoyo (1997:1) Matematika merupakan mata pelajaran yang yang bersifat abstrak, sehingga dituntut
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata presentasi hasil belajar siswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kegiatan proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Banyak perhatian
Lebih terperinciAkhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Istiningrum
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIra Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan potensi tersebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2011:201) Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori kontruktivisme. Soejadi dalam Teti Sobari,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI
244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli
Lebih terperinciMEIDITA CAHYANINGTYAS K
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM
JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNNES
FAKULTAS EKONOMI UNNES MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KONSEP DASAR PENGANTAR ILMU EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE Nina Oktarina 1 Abstrak: Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model. pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembelajaran sejarah melalui penerapan Metode Think Pair Share langkah-langkahnya:
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI Prima Sadewa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: primasadewa@gmail.com
Lebih terperinciDedi Kurniawan ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciReny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU
PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU Budi Utomo budiutomo@mail.ugm.ac.id Pendidikan Geografi FKIP Universitas
Lebih terperinciARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG KELAS XI AKUNTANSI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif 1. Teori Belajar Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah yang lebih baik. Menurut Sardiman (1986: 22), secara
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada bagian ini peneliti akan membahas beberapa kajian-kajian teori diantaranya ialah tentang hakikat matematika serta pembelajaran matematika dan tujuan pembelajaran
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan pada umumnya dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan melalui pembelajaran. Oleh karena itu, ada beberapa komponen yang menentukan keberhasilan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Oleh : Bambang Sumantri Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciEdudikara, Vol 1 (2); 34-41,
PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Pendidikan memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sasar, terencana untuk mewujudkan proses belajar dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik peserta didik. Namun,
Lebih terperincimengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik
8 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2..1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan
Lebih terperinciAlumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014 Tutia
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan
8 BAB II KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil
Lebih terperinciABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciUpaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)
Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan
Lebih terperinciLathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
II. KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar Matematika Belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap situasi tertentu atau adanya proses internal
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Istilah belajar menurut beberapa ahli, di antaranya oleh Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa dapat belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru diharapkan mengupayakan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO, GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi siswa (peserta didik) dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu setiap upaya pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Menurut Nurhadi (2004:112) model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. siklus II naik menjadi 76,92%.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Implementasi model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciIlmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta
104 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI AZAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR MATA PELAJARAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pemahaman Konsep Matematis Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD USWATUN HASANAH NASUTION Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni
Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V Endah Tri Wahyuni 1 1 Universitas Negeri Malang Email: 1 endahtriw7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciREVITALISASI COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Oleh: N U R D I N
REVITALISASI COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Oleh: N U R D I N ABSTRAK Pada umumnya, proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) masih bersifat klasikal,
Lebih terperinci