758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017
|
|
- Ivan Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN TANGGUNG JAWAB SERTA HASIL BELAJAR IPA Oleh Endang Retnowati Firosalia Kristin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Karakter Disiplin,Tanggung Jawab dan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan model Hopkins dengan langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi, refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I dan siklus II masing-masing terdiri dari 3 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kebundowo 01 Banyubiru yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil belajar berupa nilai tes dan data hasil observasi yang terdiri dari data observasi terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa serta hasil olah data angket untuk mendapatkan data karakter displin dan tanggung jawab. Dari hasil analisis data diperoleh hasil kedisplinan siswa siklus I berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 32, 14%, meningkat pada siklus II menjadi 57, 14%. Karakter tanggung jawab pada siklus I berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 28, 57% meningkat pada siklus II menjadi 64, 28%. Sedangkan untuk hasil belajar diperoleh hasil pada siklus I siswa yang tuntas 25 siswa (89, 28%) dan yang belum tuntas 3 siswa (21,43%). Pada Siklus II siswa yang tuntas 28 siswa (100%). Hasil penelitian ini dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% dengan KKM 70. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Karakter Disiplin Tanggung Jawab, Hasil Belajar IPA PENDAHULUAN Pendidikan tidak hanya mendidik para peserta didiknya untuk menjadi manusia yang cerdas, tetapi juga membangun kepribadiannya agar berakhlak mulia. Saat ini, pendidikan di Indonesia dinilai oleh banyak kalangan tidak bermasalah dengan peran pendidikan dalam mencerdaskan para peserta didiknya, namun dinilai kurang berhasil dalam membangun kepribadian peserta didiknya agar berakhlak mulia. Oleh karena itu, pendidikan karakter dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak. Pendidikan
2 Endang Retnowati 759 karakter sudah tentu penting untuk semua tingkat pendidikan, yakni dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang berbunyi Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Slavin (2005: 12) menjelaskan bahwa gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Siswa bekerja sama dalam tim mempelajari suatu materi pelajaran. Kerjasama tim dimaknai sebagai usaha para siswa secara bersama-sama untuk memahami dan menguasai materi pelajaran dalam perbedaan tim yang bersifat heterogen. Berdasarkan hasil observasi kelas IV SD Negeri Kebundowo 01 terdapat masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut disebabkan karena guru lebih mendominasi proses pembelajaran dengan menggunakan media cetak (buku cetak) dengan berceramah, sehingga peserta didik kurang memahami konsep ketika pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran IPA yang sering berlangsung adalah peserta didik hanya mempelajari IPA dengan menghafal materi. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tampak dalam pembelajaran. Peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya. Akibatnya peserta didik cenderung menjadi malas untuk berpikir secara mandiri sehingga hasil belajar yang dicapai rendah dibawah KKM 70. Diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa kelas 4 SDN Kebundowo 01 Banyubiru yang berjumlah 28 siswa, 9 siswa memperoleh nilai 70 (32,14%) dan 19 siswa memperoleh nilai 70 (67,85%). Rata-rata hasil tes hanya mencapai 68,57, sehingga pencapaian tersebut kurang dari KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Peneliti merencanakan pembelajaran terhadap siswa kelas 4 SDN Kebundowo 01 pada mata pelajaran IPA materi energi dengan menggunakan model pembelajaran STAD yang dituangkan dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul: Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan karakter disiplin dan tanggung jawab serta hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SDN Kebundowo 01 Banyubiru tahun pelajaran 2016/2017 Rumusan Masalah yaitu 1). Apakah penerapan model pembelajaran Koopratif tipe STAD dapat meningkatkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN Kebundowo 01. 2). Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Kebundowo 01. Tujuan Penelitian yaitu 1) Untuk meningkatkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Kebundowo 01 semester II tahun pelajaran 2016/ ) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Kebundowo 01 semester II tahun pelajaran 2016/2017.
3 760 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 Manfaat Teoritis penelitian ini adalah sebagai pengetahuan tentang model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran IPA sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan media yang sesuai untuk keperluan optimalisasi keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar. Manfaat Praktis antara lain sebagai berikut: 1) Bagi siswa untuk memahami konsepkonsep IPA dengan menumbuhkan semangat kerjasama serta menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bagi guru untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. 3) Bagi sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. KAJIAN PUSTAKA Pengertian IPA Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science itu sendiri merupakan singkatan dari kata natural science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya adalah pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma (2011:18) IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan yang tepat pada gejala-gejala alam yang didapatkan dengan cara observasi maupun eksperimen sehingga menciptakan sikap rasa ingin tahu, ilmiah, terbuka dan jujur. Karakter Disiplin Pengertian nilai menurut Kemendiknas (2010:9) mendeskripsikan disiplin sebagai tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Selanjutnya Husdarta (2010:110), disiplin berarti kontrol penguasaan diri terhadap impuls yang tidak diinginkan atau proses mengarahkan impuls pada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai dampak yang lebih besar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat dari nilai disiplin ialah perilaku individu yang menunjukan pada ketaatan pada sebuah aturan tertentu dan apabila melanggarnya akan dikenakan sanksi yang berlaku. Karakter Tanggung Jawab Kemendiknas (2010:10) mendeskripsikan tanggung jawab sebagai sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan Abdullah Munir (2010:90) menyatakan bahwa tanggung jawab pada taraf yang paling rendah adalah kemampuan seseorang untuk menjelaskan kewajiban karena dorongan dari dalam dirinya. Kemudian tanggung jawab menurut Thomas Lickona (2012:73) berarti melaksanakan sebuah
4 Endang Retnowati 761 pekerjaan atau kewajiban dalam keluarga, di sekolah, maupun di tempat bekerja dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik. Berdasarkan pengertian nilai yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya dan beberapa pengertian tanggung jawab di atas dapat simpulkan bahwa hakikat dari nilai tanggung jawab ialah sikap atau perilaku yang dilakukan seseorang untuk menjalankan kewajibannya. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Agus Supridjono (2009:5) mendefinisikan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Menurut Sudjana (2009:22) mengemukakan Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman dari proses belajar mengajar. Benyamin S. Bloom (Sudjana, 2009:22) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu: 1. Ranah kognitif : berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. 2. Ranah afektif : berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lama jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3. Ranah psikomotorik : meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan dan mengamati). Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran Kooperatif tipe STAD merupakan Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kelas adalah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin, dkk. Di Universitas John Hopkins pada tahun Menurut Trianto (2009:68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Slavin (2005:12-13) mengemukakan terdapat tiga konsep penting dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu : 1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. 3. Kesempatan sukses yang sama, bermakna bahwa semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar kelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Hopkins dengan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada
5 762 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 semester II tahun pelajaran 2016/2017 mulai dari bulan januari hingga bulan april di SD Negeri Kebundowo 01 Banyubiru yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Dalam model pembelajaran ini dapat memotivasi siswa serta meningkatkan aktivitas belajar yang pada akhirnya hasil belajar akan meningkat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakter disiplin tanggung jawab dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kebundowo 01 Banyubiru Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran Kooperatif tipe STAD sedangkan Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran Kooperatif tipe STAD pembelajaran IPA. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif sedangkan tes digunakan setelah selesai siklus I maupun siklus II untuk mengetahui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD serta untuk mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap siklusnya. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi aktivitas siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan kegiatan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dikelas IV SD Negeri Kebundowo 01 banyak siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM. Hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA juga disebabkan oleh guru kelas 4 SD Negeri Kebundowo 01 belum menggunakan metode yang inovatif. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa kurang aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari nilai hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70). Tabel 1 : Hasil Belajar Kognitif Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus I Kelas IV SDN Kebundowo 01 Banyubiru No Nilai Jumlah Siswa Frekuensi Persentase ,57% ,14% ,85% ,42% Jumlah % Nilai Rata-Rata 73,21 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 55 Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2017
6 Endang Retnowati 763 Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,57%. Siswa yang mendapat nilai sebanyak 2 siswa dengan persentase 7,14%. Siswa yang mendapat nilai sebanyak 19 siswa dengan persentase 67,85%, Siswa yang mendapat nilai sebanyak 6 siswa dengan persentase 21,42%, dan Siswa yang mendapat nilai sebanyak 0 siswa dengan presentase 0. Nilai rata-rata yang diperoleh dari data hasil belajar siklus I adalah 73,21 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 55. Tabel 2 : Hasil Belajar Kognitif Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus II Kelas IV SDN 01 Kebundowo 01 Banyubiru No Nilai Frekuensi Persentase ,86% ,43% ,71% Jumlah siswa 100% Nilai Rata-Rata 79,46 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 70 Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai dan Siswa yang mendapat nilai sebanyak 12 siswa dengan persentase 42,86%. Siswa yang mendapat nilai sebanyak 13 siswa dengan persentase 46,43%, dan siswa yang mendapat nilai sebanyak 3 siswa dengan persentase 10,71%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari data hasil belajar siklus I adalah 79,46 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Tabel 3 : Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Ketegori Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II Jml Siswa Persentase (%) Jml Siswa Persentase (%) Jml Siswa Persentase (%) Tidak < ,14% 3 21,43% 0 0% Tuntas Tuntas ,85% 25 89,28% % Jumlah % % % Rata-rata 65,35 73,03 79,46 Nilai tertinggi Nilai terendah Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2017
7 764 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 Berdasarkan tabel diatas mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 19 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 67,85%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 25 siswa dengan persentase 89,28%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 28 siswa dengan persentase 100%. Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II. Tabel 4 : Rekapitulasi Hasil Angket Disiplin Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Siklus I dan Siklus II No Kategori Interval Frekuensi Presentase Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1. Sangat Tinggi ,14% 57,14% 2. Tinggi ,71% 42,85% 3. Sedang ,85% - 4. Rendah ,28% - 5. Sangat Rendah Jumlah % 100% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2017 Berdasarkan tabel diatas tentang rekapituasi angket disiplin belajar siswa siklus I dan Siklus II dapat dideskripsikan bahwa siswa yang memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi 9 anak (32,14%) dan 16 anak (57,14%), siswa yang memiliki kedisiplinan tinggi 10 anak (35,71%) dan 12 anak (42,85%), siswa yang memiliki kedisiplinan sedang 5 anak (17,85%), siswa yang memiliki kedisiplinan rendah ada 4 anak (14,28%), dan siswa yang memiliki kedisipinan sangat rendah tidak ada. Tabel 5 : Rekapitulasi Hasil Angket Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Siklus I dan Siklus II No Kategori Interval Frekuensi Presentase Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1. Sangat Tinggi ,57% 64,28% 2. Tinggi ,71% 28,57% 3. Sedang ,42% 7,14% 4. Rendah ,14% - 5. Sangat Rendah Jumlah % 100% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2017
8 Endang Retnowati 765 Berdasarkan tabel diatas tentang rekapituasi angket tanggung jawab belajar siswa siklus I dan Siklus II dapat dideskripsikan bahwa siswa yang memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi 8 anak (28,57%) dan 18 anak (64,28%), siswa yang memiliki tanggung jawab tinggi 10 anak (35,71%) dan 8 anak (28,57%), siswa yang memiliki tanggung jawab sedang 6 anak (21,42%) dan 2 anak (7,14), siswa yang memiliki tanggung jawab rendah ada 2 anak (7,14%), dan siswa yang memiliki tanggung jawab sangat rendah tidak ada. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada siklus I dan II. Sebelum diberikan tindakan siklus I dan siklus II (pra siklus) hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kebundowo 01 Banyubiru masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa pada kondisi awal yang mendapat nilai tidak tuntas sebanyak 9 siswa dengan presentase 32,14% dan siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 19 siswa dengan presentase 67,85%. Selain itu nilai rata-rata 65,35. Setelah itu dilakukan tindakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siklus I hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siklus I ini ditandai dengan perolehan nilai tuntas sebanyak 25 siswa dengan presentase 89,28% dan perolehan nilai tidak tuntas sebanyak 3 siswa dengan presentase 10,71%. Nilai rata-rata siswa pada siklus I meningkat menjadi 73,03. Kemudian pada tindakan siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai tuntas sebanyak 28 siswa dengan presentase 100%. Nilai rata-rata siswa pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,46. Dalam penelitian ini tidak hanya hasil belajar saja yang meningkat, akan tetapi karakter disiplin tanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan karakter disiplin tanggung jawab siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Pada siklus I setelah peneliti menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD diperoleh kedisiplinan siswa sangat tinggi sebesar 32,14%, Siklus II terjadi peningkatan sebesar 57,14%. Kedisiplinan tinggi pada siklus I adalah 35,71%, Siklus II mengalami peningkatan diperoleh 42,85%. Sedangkan pada Siklus I Tanggung Jawab sangat tinggi sebesar 28,57%, Siklus II terjadi peningkatan sebesar 64,28%. Tanggung jawab tinggi pada Siklus I adalah 35,71%, Siklus II mengalami penurunan diperoleh sebesar 28,57%. Akan tetapi setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan karakter disiplin tanggung jawab dan hasil belajar siswa karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif mencari permasalahan yang dihadapi, memiliki sikap disiplin dan yang paling penting yaitu pada kegiatan bekerjasama menyatukan pikiran sehingga semua anggota mengerti. Sehingga akan melatih siswa untuk aktif, pandai mengemukakan pendapatnya dan memiiki sikap tanggung jawab terhadap tugasnya. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa karena siswa akan lebih memhami materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu, guru juga hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator karena guru bukan satu-satunya sumber ilmu dan pengetahuan.
9 766 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 Penelitian ini sejalan dengan penelitian tindakan kelas yang pernah dilakukan oleh Sulastri (2012), Sugiati (2012) dan Eko Hartanto (2013) yang menunjukan adanya keberhasilan. Berdasarkan penelitian diatas, hasil penelitian menunjukan adanya keberhasilan. Model Kooperatif tipe STAD terbukti dapat meingkatkan karakter disiplin tanggung jawab dan hasil belajar siswa, karena hasil yang diperoleh dalam penelitian dapat meningkatkan hasil yang signifikan. Kondisi ini berdampak pada peingkatan nilai akademik siswa. Keunggulan penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD saja tanpa menambah standar proses dalam penerapannya. Pada penelitian ini langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe STAD dimodifikasi dengan standar proses yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan kegiatan penutup.pada penelitian ini juga yang diteliti mencakup 3 ranah yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Selain itu peneliti menggunakan lembar observasi sehingga data yang dikumpulkan lebih lengkap. Dengan demikian hasil penelitian ini berbeda dengan peneliti-peneliti sebelumnya karena penilaian yang digunakan lebih lengkap dan penerapan model pembelajaran sesuai dengan sintaknya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari hasil analisis data diperoleh hasil kedisplinan siswa siklus I berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 32,14%, meningkat pada siklus II menjadi 57,14%. Karakter tanggung jawab pada siklus I berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 28,57% meningkat pada siklus II menjadi 64,28%. Sedangkan untuk hasil belajar diperoleh hasil pada siklus I siswa yang tuntas 25 siswa (89,28%) dan yang belum tuntas 3 siswa (21,43%). Pada Siklus II siswa yang tuntas 28 siswa (100%). Hasil penelitian ini dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% dengan KKM 70. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Bagi siswa Dapat membantu siswa memahami konsep-konsep IPA dengan menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa serta menumbuhkan motivasi belajar terutama pada pembelajaran IPA. 2. Bagi guru Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias dalam mengikuti pembelajaran seperti model Kooperatif tipe STAD. Pembelajaran ini lebih berpusat kepada siswa dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari agar siswa mudah menyerap pembelajaran.
10 Endang Retnowati Bagi sekolah a. Menyediakan media pembelajaran untuk mendukung proses KBM. b. Memberikan dorongan kepada guru untuk meningkatkan keterampilan belajar. c. Menyediakan buku-buku sumber penunjang proses KBM. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Munir Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Sejak dari Rumah. Yogyakarta: Pedagogia. Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen pendidikan Husdarta, Nurlan. (2010). Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta Kemendiknas Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Lickona, Thomas. (2012). Educating For Character How Our School Can Teach Respect and Repository. Jakarta: PT. Bumi Aksara Slavin, Robert E. (2005). Cooperative learning: theory, research and practice (N. Yusron. Terjemahan). London: Allymand Bacon. Buku asli diterbitkan tahun Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: Remaja Rosadakarya Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka pelajar Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Wardani, Naniek. dkk Pengaruh Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Tematik. Universitas Kristen Satya Wacana
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan menyatakan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciWenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciAgusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini
Fivi Nuraini 369 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD Oleh Fivi Nuraini 292013122@student.uksw.edu Firosalia Kristin Firosalia.kristin@staff.uksw.edu
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor kemajuan suatu bangsa adalah melalui bidang pendidikan. Pendidikan dalam suatu negara menjadi sarana untuk mencetak sumber daya manusia
Lebih terperinciIkmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciTaofikoh NIP MTs Negeri Kendal
PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 11 November 2017 PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
Lebih terperincidengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS IV SD NEGERI NO.76/IX MENDALO DARAT SKRIPSI OLEH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif BAB II KAJIAN TEORI Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65
Lebih terperinciWahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar Aunurrahman ( 2012 : 35 ) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan memilih menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Annie Resmisari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Permendiknas No. 41 tahun 2007 mengenai standar proses, pelaksanaan pembelajaran di sekolah terdiri atas tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan,
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA Al Esa Hanafi, H. Soegiyanto, Joko Daryanto PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VB SDN 01 Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo. Waktu penelitian dilakukan pada semester II Tahun pelajaran
Lebih terperinci562 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
562 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING DIPADUKAN DENGAN METODE NHT Oleh Indri Puspita Sari 292013097@student.uksw.edu
Lebih terperinciSumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember
PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu di muka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak
Lebih terperinciPenerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana
Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses kehidupan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan merupakan bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciIRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SDN I BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA IRAWATI (Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan sains dan teknologi di era modern ini. Dalam mempelajari matematika tidak cukup bila hanya dibaca dihafal
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 41 51 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIb
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG 1 Diah Kurniawati, 2 Sunardi Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sekolah sebagai tempat pembentuk generasi bangsa yang berkualitas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 DELINGAN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA
12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian IPA Menurut H. W. Fowler (Trianto 2010:136), IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01
Yudha Widhiatma 447 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Oleh Yudha Widhiatma 292013095@student.uksw.edu Wasitohadi wasitohadi@staff.uksw.edu
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang di sengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (CATATAN TERBIMBING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEMUNING NGARGOYOSO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan terarah agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sehingga peserta didik memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat semakin meningkatkan tuntutan hidup masyarakat di segala bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Dalam kedudukannya pada kerangka pembangunan nasional, pendidikan bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Model pembelajaran kooperatif merupakan istilah yang mengacu kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda-beda mampu bekerja bersama
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciJurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:
Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN: 2355-3790 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI SISTEM EKSRESI DI KELAS
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD OLEH ERMALINDA Abstrak The researc start from the fart in the school that learning often dominated by
Lebih terperinciFika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah
Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Dengan Pemanfaatan Kit Mekanika Siswa Kelas VII SMP PGRI 1 Klirong Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Tanggung Jawab
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tanggung Jawab a. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan.
Lebih terperinci