Penyakit blas yang disebabkan oleh jamur
|
|
- Suharto Kusuma
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Reaksi Galur Padi Monogenik Pembawa Gen Ketahanan Penyakit Blas dari Beberapa Isolat Pyricularia grisea di Indonesia Reflinur 1, Masdiar Bustamam 1, Utut Widyastuti 2, dan Hajrial Aswidinnoor 2 1 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 3A, Bogor Institut Pertanian Bogor Kampus Darmaga, Bogor, Jawa Barat ABSTRACT. Reaction of Rice Monogenic Lines Carrying Blast Disease Resistance Genes to Pyricularia grisea Isolate in Indonesia. Rice blast disease caused by Pyricularia grisea is one of the most important diseases of upland rice in Indonesia. The use of resistant varieties is an effective way to control rice blast disease. A set of resistance monogenic lines is now available, yet how effective these monogenic lines are still unknown in Indonesia. Therefore, to investigate the effectiveness of rice blast resistance gene carried by monogenic lines, phenotypic tests using Indonesian blast isolates are required. The effectiveness of the 31 monogenic lines were tested across nine rice blast isolates. The young leaves of 21 day old plants were sprayed with 50 ml of inoculum suspension (2x10 6 conidia/ml). The symptom of disease as observed at seven days after inoculation was determined. Score 0-3 is categorized as resistant, 4-6 as moderately resistant, and 7-9 is susceptible reaction. The phenotypic analysis indicated that seven major resistant genes (Pik, Pik-h, Piz, Piz5, Pi1, Pi7(t) and Pik-m) were incompatible to nine tested isolates. The other three resistant genes which are also effective namely Pik-p, Pish, and Pi9 are just compatible to one isolate but incompatible to the other isolates. Three resistant genes are Piz-t, Pit, and Pi19 showed specific interaction to one of the tested isolates. The specific interaction is an incompatible reaction between Piz-t gene and R-173Skb isolate but compatible to the others, while both Pit and Pi19 genes are incompatible to isolate and compatible to the other isolates. Keywords: Pyricularia grisea, rice blast, resistance genes ABSTRAK. Penyakit blas yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea merupakan salah satu penyakit penting padi gogo. Penggunaan varietas tahan merupakan cara yang efektif dalam pengendalian penyakit ini. Beberapa galur padi monogenik yang membawa gen ketahanan terhadap penyakit ini telah tersedia, namun keefektifannya di Indonesia belum diketahui sehingga perlu pengujian terhadap isolat-isolat blas Indonesia. Sebanyak 31 galur monogenik padi pembawa gen ketahanan blas telah diuji keefektifannya terhadap sembilan isolat. Tanaman berumur 21 hari setelah tanam diinokulasi dengan menyemprotkan 50 ml inokulum (2 x 10 6 konidia/ml). Pengamatan dilakukan terhadap gejala penyakit tujuh hari setelah inokulasi dimana skor 0-3 dikategorikan tahan, 4-6 agak tahan, dan 7-9 peka. Analisis fenotipik menunjukkan bahwa tujuh gen ketahanan mayor pada galur monogenik berinteraksi secara tidak sesuai (tahan) dengan sembilan isolat uji. Gen-gen ketahanan mayor tersebut adalah Pik, Pik-h, Piz, Piz5, Pi1, Pi7(t) dan Pik-m. Tiga gen ketahanan mayor lainnya, yaitu Pik-p, Pish, dan Pi9 cukup efektif dimana hanya sesuai dengan satu isolat dan tidak sesuai dengan delapan isolat. Tiga gen ketahanan mayor, yaitu Piz-t, Pit, dan Pi19 memperlihatkan interaksi spesifik dengan salah satu isolat uji. Interaksi spesifik tersebut adalah reaksi tidak sesuai antara gen Piz-t dengan isolat R-173Skb dan sesuai (peka) terhadap delapan isolat lainnya. Gen Pit and Pi19 bereaksi tidak sesuai terhadap isolat dan sesuai dengan isolat yang lain. Kata kunci: Pyricularia grisea, blas padi, gen ketahanan Penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea Sacc. (Rossman et al. 1990) merupakan salah satu faktor pembatas produksi padi di dunia (Koga 2001). Patogen ini dapat menyebabkan kehilangan hasil 1-50%. Penyebaran penyakit ini sangat luas (85 negara) dan bersifat destruktif pada kondisi lingkungan menguntungkan (Scardaci et al. 1997). Bahkan kehilangan hasil padi akibat blas leher (neck blast) mencapai lebih dari 80% (Chen 1993). Di Indonesia kehilangan hasil akibat penyakit blas 50-59% pada varietas peka Bicol, sedangkan pada varietas PB36 dan PB50 mencapai 90% (Amir & Kardin 1991). Usaha pengendalian penyakit blas perlu terus dikembangkan. Beberapa usaha pengendalian antara lain adalah penggunaan varietas tahan, penggunaan pupuk yang tepat, dan pemakaian fungisida (Amril 1992). Pembentukan dan pengembangan varietas tahan merupakan salah satu usaha yang efisien dan ekonomis dalam menanggulangi penyakit ini. Informasi yang diperoleh dari gen ketahanan dan jenis isolat (ras) bermanfaat sebagai dasar perakitan dan penggabungan gen-gen Pi dalam satu varietas. Pada varietas tahan terdapat suatu gen resisten (R gene) yang akan mengenali suatu gen avirulen (Avr) yang terdapat pada patogen. Sinyal patogen yang dikenali oleh gen ketahanan ini selanjutnya akan mengaktifkan sistem pertahanan (defense response). Belum tersedianya informasi mengenai varietas diferensial tanaman padi untuk penyakit blas di daerah tropik akan menyulitkan mempelajari sinyal tranduksi pada sistem ketahanan tanaman padi terhadap blas (Fukuta et al. 2002). Di Indonesia telah dikarakterisasi varietas diferensial padi terhadap penyakit blas (Mogi et al. 1991). Namun gen-gen yang mengatur ketahanan pada tanaman diferensial belum diketahui sehingga perlu ditentukan varietas diferensial baru yang memiliki gen ketahanan yang berinteraksi dengan isolat blas tertentu. Penentuan varietas diferensial berguna untuk memilih materi genetik tahan atau peka yang spesifik terhadap isolat blas tertentu. Pada gilirannya varietas ini akan digunakan sebagai sumber gen dalam perbaikan varietas padi tahan penyakit blas. 9
2 REFLINUR ET AL.: GALUR PADI MONOGENIK TAHAN PENYAKIT BLAS Tabel 1. Identitas isolat yang digunakan dalam penelitian. Asal isolat Isolat Tahun Keterangan Lokasi Inang Lampung Wr x Ol 2004 Koleksi BB Biogen Sukabumi Ciherang 2004 Koleksi BB Biogen Lampung Wr x Ol 2004 Koleksi BB Biogen R-001Skb Sukabumi Unknown 2004 Koleksi Balitpa R-173Skb Sukabumi Unknown 2004 Koleksi Balitpa R-033Lamp Lampung Unknown 2004 Koleksi Balitpa Lampung Wr x Ol 2004 Koleksi BB Biogen Lampung Wr x Ol 2004 Koleksi BB Biogen Lampung Wr x Ol 2004 Koleksi BB Biogen Sebelum varietas diferensial tanaman padi untuk penyakit blas ditentukan, informasi tentang ras blas yang spesifik merusak varietas tertentu sangat diperlukan. Informasi hubungan antara jenis gen yang terlibat dalam ketahanan terhadap blas dengan isolat tertentu merupakan dasar perakitan varietas padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi beberapa gen ketahanan padi terhadap cendawan P. grisea. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetik dan Rumah Kaca Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor mulai bulan Januari sampai September Bahan-bahan yang digunakan meliputi 31 galur padi monogenik dengan satu galur cek peka (Fukuta et al. 2002), cek peka Kencana Bali dan Lth, sembilan isolat blas yang terdiri atas enam isolat koleksi Kelti Biologi Molekuler BB Biogen, dan tiga isolat koleksi Kelti Hama dan Penyakit Tumbuhan Balai Penelitian Tanaman Padi (Tabel 1). Isolasi Cendawan Blas Isolasi cendawan P. grisea mengikuti metode monokonidia oleh Bonman et al (1986). Daun sakit (lesio) dipotong sepanjang 5 cm dan ditempatkan dalam cawan petri yang telah diisi kertas saring basah dan diinkubasikan pada ruang lembab (25 0 C) selama 24 jam sampai terjadi sporulasi. Lesio yang sudah bersporulasi digoreskan secara hati-hati pada bagian atas media water agar 4% (w/v) (agar bacto 40 g/l, dan streptomisin 40 mg/l), diinkubasikan selama 24 jam. Satu konidia diidentifikasi dengan stereomicroscope dan ditransfer secara aseptis ke media prune agar slants (3 biji prune/l, lactosa 5 g/l, yeast ekstrak 1 g/l, agar bacto 17 g/l), dan diinkubasikan selama empat hari pada kondisi suhu ruang. Selanjutnya biakan yang tumbuh pada media Tabel 2. Skor penyakit blas daun berdasarkan sistem evaluasi standar IRRI. Skor Gejala 0 Tidak ada bercak 1 Bercak kecil sebesar ujung jarum atau lebih, berwarna coklat, dan tanpa pusat sporulasi 2 Bercak abu-abu berbentuk bundar agak lonjong diameter 1-2 mm, memiliki tepi warna coklat, umumnya ditemukan pada daun bawah 3 Tipe bercak sama dengan skala 2 tetapi umumnya pada daun atas 4 Bercak khas blas berukuran 3 mm atau lebih panjang, luas daun terinfeksi kurang dari 4% 5 Bercak khas blas, luas daun terinfeksi 4-10% 6 Bercak khas blas, luas daun terinfeksi 11-25% 7 Bercak khas blas, luas daun terinfeksi 26-50% 8 Bercak khas blas, luas daun terinfeksi 51-75% dan banyak daun yang mati 9 Lebih dari 75% luas daun terinfeksi prune agar slants digunakan sebagai sumber isolat pada kegiatan preparasi isolat untuk uji fenotipik. Uji Fenotipik Percobaan ini bertujuan untuk melihat interaksi sejumlah galur monogenik padi terhadap sembilan isolat uji. Sepuluh benih untuk setiap galur uji ditanam pada bak plastik (34 cm x 27 cm x 12 cm). Inokulum disiapkan mengikuti prosedur Bonman et al. (1986). Infeksi tanaman dilakukan mengikuti metode Valent & Chumley (1994). Tanaman uji yang berumur hari setelah tanam (HST) atau sudah muncul daun kelima diinokulasi dengan cara menyemprotkan 50 ml inokulum (2 x 10 6 konidia/ml) isolat uji. Pada suspensi tersebut ditambahkan 0,02% Tween 20 untuk membantu penempelan konidia pada permukaan daun. Isolat yang dipakai adalah yang baik pertumbuhannya di antara isolat-isolat yang dikoleksi oleh BB Biogen. Pengamatan terhadap penularan blas daun dilakukan satu minggu setelah inokulasi dengan menskor tipe reaksi penyakit (Tabel 2) berdasarkan Standard Evaluation System for Rice (IRRI 1996). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan galur monogenik memiliki respon yang berbeda terhadap isolat uji. Ada yang bereaksi sesuai (peka) dan ada yang tidak sesuai (tahan), serta ada yang menunjukkan respon sedang (Tabel 3). Beberapa contoh respon gen ketahanan galur-galur monogenik terhadap beberapa isolat uji dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1a dapat dilihat galur monogenik IRBLzt-T pembawa gen Piz-t bereaksi tahan 10
3 Tabel 3. Reaksi galur-galur monogenik padi terhadap sembilan isolat blas. Varietas R-1 R-173 R Generasi Donor IRBLa-A (Pia) P T P S T T S T T BC 1 AICHI ASAHI IRBLa-C (Pia) S P P P S S P P P BC 1 CO 39 IRBLi-F5 (Pii) T P S S T T T T T BC 1 FUJISAKA 5 IRBLks-F5(Pik-s) T P T P S S T T T BC 1 FUJISAKA 5 IRBLks-S (Pik-s) T S T S S S T T T BC 1 SHIN 2 IRBLk-ka (Pik) T T T T T T T T T BC 1 F 13 KANTO 51 IRBLkp-K60 (Pik-p) T T T T T T T S T BC 1 K 60 IRBLkh-K3 (Pik-h) T T T T T T T T T BC 1 F 9 K 3 IRBLz-Fu (Piz) T T T T T T T T T BC 1 FUKUNISHIKI IRBLz5-Cap (Piz5) T T T T T T T T T BC 3 C101A51 IRBLzt-T (Piz-t) P P P P T P P P S BC 1 TORIDE 1 IRBLta-K1 (Pita) P T T P S P R T S BC 2 K1 IRBLta-CT2 (Pita) S T T P S S R T S BC 3 C105TTP2L9 IRBLb-B (Pib) P P P P S P P P P BC 1 F 9 BL 1 IRBLt-K59 (Pit) P P S P P P S P T BC 2 F9 K 59 IRBLsh-S (Pish) T T T T T T S T T BC 1 SHIN 2 IRBLsh-B (Pish) T T T T P T T T T BC 1 BL 1 IRBL1-CL (Pi1) T T T T T T T T T BC 3 C101LAC IRBL3-CP4 (Pi3) T P T T T T S T T BC 2 C104PKT IRBL5-M (Pi5(t)) T P T T T T T T T BC 3 RIL 249 (Moro.) IRBL7-M (Pi7(t)) T T T T T T T T T BC 3 RIL 29 (Moro.) IRBL9-W (Pi9) T T T T T T T S T BC 3 WHD-1S IRBL12-M (Pi12(t)) P P P P S P P P P BC 2 RIL 10 IRBL19-A (Pi19) P S S P P P P P T BC 1 F 11 AICHI ASAHI IRBLkm-Ts (Pik-m) T T T T T T T T T BC 1 TSUYUAKE IRBL20-IR24 (Pi20) P P S P P P P P P BC 1 ARL 24 IRBLta2-Pi (Pita2) P T T P P P T T S BC 1 F 8 Pi No. 4 IRBLta2-Re (Pita2) P T T P T P T S S BC 1 REIHO IRBLta-CP1 (Pita) T T T P P T T T S BC 5 C101PKT IRBL11-Zh (Pi11(t)) P P P P S P P P S BC 2 ZHAIYEQING IRBLz5-CA(R) (Piz5) T T T T T T T T T BC 5 C101A51 Lth P P P P P P P P P Kencana Bali P P P P P P P P P T = toleran, S = sedang, P = peka dengan skor 0 terhadap isolat (tanda panah dengan angka 1), sedangkan terhadap delapan isolat lain bereaksi peka. Reaksi yang termasuk kategori sedang dicontohkan pada Gambar 1c yang ditunjukkan oleh tanda panah dengan angka 4, yaitu galur monogenik IRBLa-A pembawa gen Pia, dimana galur ini tertular blas dengan nilai skor 4. Reaksi peka, antara lain, dapat dilihat pada kontrol peka, yaitu Lth yang sangat peka terhadap isolat R-173Skb dengan nilai skor 9 (tanda panah dengan angka 2), galur monogenik IRBLb-B pembawa gen Pib yang bereaksi peka terhadap isolat dan R-001Skb dengan nilai skor masing-masing 7 dan 9 (berturut-turut ditunjukkan oleh tanda panah dengan angka 3 dan 5). Berbeda dengan penelitian Amir dan Nasution (2001) yang menyatakan bahwa gen-gen ketahanan yang telah diintroduksikan ke dalam 34 galur isogenik pada umumnya tidak efektif di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan beberapa isolat blas yang digunakan dan perbedaan generasi galur monogenik dengan penelitian terdahulu. Meskipun demikian, pada penelitian ini ditemukan beberapa gen yang sama berubah respon ketahanannya terhadap beberapa isolat yang juga digunakan dalam penelitian sebelumnya. Pada Tabel 4 dapat dilihat tingkat virulensi isolat blas Indonesia maupun keefektifan gen-gen ketahanan yang dimiliki oleh galur-galur monogenik terhadap beberapa isolat blas. Pengujian ketahanan galur-galur monogenik terhadap tiga ras standar, yaitu R-001Skb, R-033Lamp, dan R-173Skb (Tabel 4) yang juga digunakan dalam penelitian sebelumnya (Amir dan Nasution 2001) menunjukkan reaksi gen ketahanan yang berbeda terhadap masingmasing isolat. Sebelumnya dilaporkan bahwa isolat R- 001Skb sesuai dengan gen Pia, Pii, Pi-k, Pi-kp, Pi-ks, Pish, Pita, Pita2, Pi-z, Pi-z5, Pi-zt, Pi1, Pi-9t, Pi-12t, dan Pi- 19. Namun pada penelitian ini menunjukkan reaksi yang tidak sesuai antara isolat dan gen-gen ketahanan tersebut. 11
4 REFLINUR ET AL.: GALUR PADI MONOGENIK TAHAN PENYAKIT BLAS a b c d 4 5 Gambar 1. Respon tanaman monogenik terhadap isolat uji. a = Respon tahan gen Piz-t pada tanaman monogenik IRBLzt-T (1) dan respon peka varietas Lth (2) terhadap isolat R-173Skb; b = Respon peka gen Pib pada tanaman monogenik IRBLb-B (3) terhadap isolat ; c = Respon sedang Pia pada tanaman monogenik IRBLa-A (4) terhadap isolat R-001Skb; d = Respon peka gen Pib pada tanaman monogenik IRBLb-B terhadap isolat R- 001Skb (5). Tabel 4. Jumlah gen virulensi masing-masing isolat uji dan kesesuaiannya dengan gen ketahanan. Isolat Jumlah gen Kesesuaian dengan gen ketahanan virulensi Pia, Piz-t, Pita, Pib, Pit, Pi12(t), Pi19, Pi20, Pita2, dan Pi11(t) Pii, Pik-s, Piz-t, Pib, Pit, Pi3, Pi5(t), Pi12(t), Pi19, Pi20, dan Pi11(t) Pia, Pii, Piz-t, Pib, Pit, Pi12(t), Pi19, Pi20, dan Pi11(t) R-001Skb 12 Pia, Pii, Pik-s, Piz-t, Pita, Pib, Pit, Pi12, Pi19, Pi20, Pita2, dan Pi11 R-173Skb 11 Pia, Pik-s, Pita, Pit, Pib, Pish, Pi12(t), Pi19, Pi20, Pita2, dan Pi11(t) R-033Lamp 11 Pia, Pik-s, Piz-t, Pita, Pib, Pit, Pi12(t), Pi19, Pi20, Pita2, dan Pi11(t) Pia, Piz-t, Pib, Pit, Pish, Pi3, Pi12(t), Pi19, Pi20, dan Pi11(t) Pia, Pik-p, Piz-t, Pib, Pit, Pi9, Pi12(t), Pi19, Pi20, Pita2, dan Pi11(t) Pia, Piz-t, Pita, Pib, Pi12(t), Pi20, Pita2, Pita, dan Pi11(t) Respon dari masing-masing gen ketahanan yang dibawa oleh masing-masing galur monogenik menunjukkan bahwa gen-gen tersebut efektif terhadap beberapa ras dominan. Hal ini sangat kontras dengan respon Kencana Bali yang merupakan tanaman cek peka Indonesia terhadap penyakit blas. Dalam pengujian ini Kencana Bali memberikan reaksi yang sesuai terhadap ketiga isolat uji. Hal lain yang mendukung gen-gen ini lebih efektif dibanding dalam penelitian sebelumnya adalah karena galur-galur monogenik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan galur monogenik pada tingkatan generasi lebih lanjut (Ebron et al. 2003; Tsunematsu et al. 2003) sehingga gen ketahanan pada galur tersebut lebih stabil. Berdasarkan interaksi gen ketahanan terhadap semua isolat uji (Tabel 3) diperoleh tujuh gen ketahanan mayor yang sangat efektif atau bereaksi tidak sesuai (tahan) terhadap semua isolat uji, yaitu gen Pik, Pik-h, Piz, Piz5, Pi1, Pi7(t), dan Pik-m. Tiga gen lain yang cukup 12
5 efektif adalah Pik-p, Pish, dan Pi9. Ketiganya hanya sesuai (peka) terhadap satu isolat dan tahan terhadap delapan isolat uji. Gen-gen tersebut sangat potensial sebagai sumber gen ketahanan dalam program perbaikan varietas padi tahan blas di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya ras R-173Skb sesuai dengan galur monogenik yang memiliki gen Pii, Pi1, dan Pi9. Pada penelitian ini ketiga gen tersebut bereaksi tahan (tidak sesuai) terhadap isolat R-173Skb. Demikian pula ras R-033Lamp, pada penelitian sebelumnya dinyatakan sesuai dengan gen Pia, Pii, Pik, Pi-kh, Pi-sh, dan Pi9, sedangkan dalam penelitian ini bereaksi tahan. Interaksi gen-gen ketahanan yang dibawa oleh masing-masing galur monogenik dengan isolat-isolat blas Indonesia perlu diketahui oleh pemulia tanaman padi. Hal ini penting artinya dalam mempertimbangkan pemilihan calon tetua donor dalam suatu persilangan. Dengan demikian harapan untuk mendapatkan suatu varietas dengan tingkat ketahanan yang durable dan spektrum ketahanan yang lebih luas terhadap berbagai isolat atau ras blas akan semakin mudah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat empat gen ketahanan mayor, yaitu Pib, Pi12(t), Pi20, dan Pi11(t) yang tidak efektif terhadap isolat Indonesia, dimana gen-gen tersebut sesuai terhadap semua isolat uji (Tabel 3). Hal yang menarik adalah adanya tiga gen ketahanan yang berinteraksi secara spesifik terhadap isolat uji, yaitu Piz-t, Pit, dan Pi19. Interaksi spesifik tersebut adalah reaksi tidak sesuai antara gen Piz-t dengan isolat R- 173Skb dan sesuai terhadap isolat lainnya. Gen Pit dan Pi19 berinteraksi tidak sesuai dengan isolat dan sesuai terhadap isolat uji lainnya. Jadi isolat-isolat tersebut dapat dijadikan standar dalam menguji keberadaan gen tertentu, yaitu isolat R-173Skb adalah penciri gen Piz-t, sedangkan isolat sebagai penciri gen Pit dan Pi19. Respon yang terdapat pada gen Piz-t sangat berbeda jika diuji dengan menggunakan isolat blas yang dimiliki IRRI, dimana gen ini memperlihatkan respon tahan (reaksi tidak sesuai) pada semua isolat uji (Kiyosawa 1981). Hal ini menunjukkan bahwa isolat blas yang ada di Indonesia memiliki keragaman yang tinggi dan berbeda dengan isolat blas yang dimiliki oleh IRRI. Hal ini penting artinya untuk melihat penyebab terjadinya keragaman pada isolat blas di Indonesia dan gen Avr yang dimiliki oleh setiap isolat. KESIMPULAN 1. Gen ketahanan mayor yang tidak sesuai (tahan) terhadap sembilan isolat terpilih adalah Pik, Pik-h, Piz, Piz5, Pi1, Pi7(t), dan Pik-m. Ketujuh gen ini dapat digunakan sebagai sumber gen ketahanan terhadap blas dalam perakitan varietas padi dengan menggabungkan beberapa gen ketahanan dalam satu tanaman (pyramiding gene). 2. Gen Pik-p, Pish, dan Pi9 cukup efektif terhadap isolat uji. Gen ini hanya sesuai (peka) terhadap satu isolat dan tahan terhadap delapan isolat terpilih. 3. Gen ketahanan yang berinteraksi spesifik terhadap isolat uji adalah Piz-t, Pit, dan Pi19. Interaksi spesifik tersebut adalah reaksi tidak sesuai antara gen Piz-t dengan isolat R-173Skb dan reaksi sesuai terhadap isolat lainnya. Gen Pit dan Pi19 bereaksi tidak sesuai dengan isolat dan sesuai terhadap isolat uji lainnya. 4. Gen Pia, Pib, Pi12, Pi20, dan Pi11(t) disarankan untuk tidak digunakan sebagai sumber ketahanan dalam perakitan piramiding gene karena tidak efektif terhadap isolat-isolat Indonesia. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Fukuta dan Dr. C. Vera Cruz (IRRI) yang telah mengirimkan galurgalur monogenik sebagai material yang digunakan dalam penelitian ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Mahrup atas bantuannya dalam penyiapan isolat blas yang dikoleksi di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor. DAFTAR PUSTAKA Amril, B Pengendalian penyakit blas padi gogo. Risalah Seminar Hasil-hasil Penelitian Balittan Sukarami. Vol. 1. p Amir, M. dan MK. Kardin Pengendalian penyakit jamur. p In: Soenarjo, E., D.S. Damardjati dan M. Syam (Eds.) Padi. Jilid 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Amir, M. and A. Nasution Identification of major genes for blast resistance.pp In: Kardin, M.K., I. Prasaja, M. Syam. (Eds.) Upland Rice Research in Indonesia. Central Research Institute for Food Crops. Bogor, Indonesia. Bonman, JM, TI Vergel de Dios, and M.M Khin Physiologic specialization of P. oryzae in the Philippines. Plant Disease. 70: Chen, D Population structure of Pyricularia grisea at two screening site and quantitative characterization of major and minor resistance genes. A Thesis Doctor of Philosophy. University of the Phillippines at Los Banos. Ebron, LA, Y. Fukuta, H. Kato, T. Imbe, M.J.T. Yanoria, H. Tsunematsu, D.L. Adorada, and G.S. Khush Developing near isogenic lines for blast resistance in two genotypes of indica rice, 13
6 REFLINUR ET AL.: GALUR PADI MONOGENIK TAHAN PENYAKIT BLAS IR24 and IR In: Khush, G.S., D.S. Brar, and B. Hardy (Eds.). Advances in rice genetics. International Rice Research Institute. Los Banos, Philippines. Fukuta, Y., M.J.T. Yanoria, H. Tsunematsu, T. Imbe, H. Kato, A. Leodegario, Ebron, and G.S. Khush Development of differential varieties for blast resistance in IRRI-Japan Collaborative Research Project. 3 rd International Rice Blast Conference. Tsukuba-Japan. Kiyosawa S Gene analysis for blast resistance. Oryza 18, Koga H Cytological aspects of infection by the rice blast fungus Pyricularia oryzae. In: Sreenivasaprasad, S, and R. Johnson (Eds.). Major Fungal Disease of rice recent advances. Kluwer Academic Publishes. pp IRRI (International Rice Research Institute) Standard evaluation system for rice. 4 th ed. IRRI. Philippines. 52p. Mogi et al Establishment of the differential variety series for pathogenic race identification of rice blast fungus and the distribution of race based on the new differentials in Indonesia. Rice Disease Study Group Karawang, Jatisari. 30p. Rossman AY, R.J. Howard, and B. Valent Pyricularia grisea, the correct name for the rice blast disease fungus. J. Mycologia 82: Scardaci, S.C., R.K. Webster, C.A. Greer, J.E. Hill, J.F. William, D.M. Mutters, R.G. Brandon, K.S. McKenzie, and J.J. Oster Rice blast: A new disease in California. J Agr Fact Sheet Ser.1 : 2-5. Tsunematsu, H., M.J.T. Yanoria, L.A. Ebron, N. Hayashi, I. Ando, D.M. Mercado, H. Kato, Y. Fukuta, and T. Imbe Developing near-isogenic lines for rice blast resistance. In: Khush, G.S., D.S. Brar, and B. Hardy (Eds.). Advances in rice genetics. International Rice Research Institute. Los Banos, Philippines. 14
7 15
Blas merupakan salah satu penyakit utama padi
Pewarisan Sifat Ketahanan Penyakit Blas pada Padi Varietas Dupa, Malio, dan Asahan Erwina Lubis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Jl. Tentara Pelajar
Lebih terperinciKeragaan Sifat Tahan Penyakit Blas dan Agronomi Populasi Silang Balik dan Haploid Ganda Turunan IR64 dan Oryza rufipogon
Keragaan Sifat Tahan Penyakit Blas dan Agronomi Populasi Silang Balik dan Haploid Ganda Turunan IR64 dan Oryza rufipogon Dwinita W. Utami*, A. Dinar Ambarwati, Aniversari Apriana, Atmitri Sisharmini, Ida
Lebih terperinciKeragaman genetik cendawan Pyricularia oryzae berdasarkan primer spesifik gen virulensi
Keragaman Jurnal Bioteknologi genetik cendawan Pertanian, Pyricularia Vol. 10, No. oryzae 2, 2005,... pp. 55-60 55 Keragaman genetik cendawan Pyricularia oryzae berdasarkan primer spesifik gen virulensi
Lebih terperinciSpektrum Ketahanan Galur Haploid Ganda Turunan IR64 dan Oryza rufipogon yang mengandung QTL Ketahanan terhadap Penyakit Blas (Pir)
Jurnal AgroBiogen 3(1):1-8 Spektrum Ketahanan Galur Haploid Ganda Turunan IR64 dan Oryza rufipogon yang mengandung QTL Ketahanan terhadap Penyakit Blas (Pir) Dwinita W. Utami 1, A. Dinar Ambarwati 1, Aniversari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.
11 BAHAN DAN METODE I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera. Waktu dan Tempat Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Babakan, Kecamatan Darmaga, Bogor Jawa Barat. Kebun terletak
Lebih terperinciANALISIS KETAHANAN PADI GOGO DAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) TERHADAP EMPAT RAS PENYAKIT BLAS (Pyricularia grisea Sacc) ABSTRACT
ANALISIS KETAHANAN PADI GOGO DAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) TERHADAP EMPAT RAS PENYAKIT BLAS (Pyricularia grisea Sacc) Sri Indrayani 1, Anggiani Nasution 2 dan Enung S. Mulyaningsih 1 1. Pusat Penelitiasn
Lebih terperinciPengelompokan Isolat Xanthomonas oryzae pv. oryzae dengan Menggunakan Galur Isogenik Padi IRRI
Hayati, September 1998, him. 66-72 - ISSN 0854-8587 Pengelompokan Isolat Xanthomonas oryzae pv. oryzae dengan Menggunakan Galur Isogenik Padi IRRI (Grouping of Xanthomonas oryzae pv. oryzae Isolates Using
Lebih terperinciPembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai
Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai Sri G. Budiarti, Sutoro, Hadiatmi, dan Haeni Purwanti Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian ABSTRAK Varietas hibrida
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih
BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penapisan galur-galur padi (Oryza sativa L.) populasi RIL F7 hasil persilangan varietas IR64 dan Hawara Bunar terhadap cekaman besi ini dilakukan
Lebih terperinciWildanya Hafiah, Abdul Latief Abadi, Luqman Qurata aini. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 ISSN : 2338-4336 KETAHANAN LIMA GALUR PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP DUA ISOLAT Xanthomonas oryzae pv. oryzae PENYEBAB PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI
Lebih terperinciHASIL. Gambar 1 Tempat menempelnya primer ekson1 dan ekson2.
3 sebanyak 2x volume supernatan. Presipitasi dilakukan dengan menginkubasi di lemari pembeku selama 30 menit kemudian disentrifugasi lagi dengan kecepatan 10.000 rpm (5590 x g ) selama 15 menit. Selanjutnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanaman Padi Gogo Pemuliaan Padi Tipe Baru
4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanaman Padi Gogo Padi gogo adalah padi yang diusahakan di tanah tegalan secara menetap (terus menerus). Padi gogo dapat tumbuh sampai ketinggian 1300 m dari permukaan
Lebih terperinciJurnal Agrotek Indonesia 1 (1) : (2016) ISSN :
Uji Virulensi 100 Isolat Cendawan Blas (Pyricularia oryzae Cavara) terhadap Satu Set Varietas Padi Diferensial Indonesia Ani Lestari 1), Utut Widyastuti 2), Wening Enggarini 3) 1). Staf pengajar Fakultas
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI Disusun Oleh : WASIS BUDI HARTONO PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN BP3K SANANKULON Penyakit Blas Pyricularia oryzae Penyakit
Lebih terperinciINTROGRESI GEN TAHAN BLAS DARI ORYZICA LLANOS-5 PADA POPULASI SILANG BALIK LANJUT WAY RAREM X ORYZICA LLANOS-5 WENING ENGGARINI
INTROGRESI GEN TAHAN BLAS DARI ORYZICA LLANOS-5 PADA POPULASI SILANG BALIK LANJUT WAY RAREM X ORYZICA LLANOS-5 WENING ENGGARINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciRESISTANCE TEST OF 10 GENOTYPES OF RED RICE (Oryza sativa L.) TO LEAF BLAST DISEASE (Pyricularia oryzae Cav.) RACE 173
UJI KETAHANAN 10 GENOTIP PADI MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryzae Cav.) RAS 173 RESISTANCE TEST OF 10 GENOTYPES OF RED RICE (Oryza sativa L.) TO LEAF BLAST DISEASE (Pyricularia
Lebih terperinciOleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)
PERTUMBUHAN, HASIL, DAN MUTU BERAS GENOTIPE F5 DARI PERSILANGAN PADI MENTIK WANGI X POSO DALAM RANGKA PERAKITAN PADI GOGO AROMATIK GROWTH, YIELD, AND RICE QUALITY OF F5 GENOTYPES PROGENY OF CROSSING BETWEEN
Lebih terperinciKAJIAN FAKTOR IKLIM TERHADAP DINAMIKA POPULASI Pyricularia oryzae PADA BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH (Oryza sativa)
Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor, Oktober 01 ISSN : KAJIAN FAKTOR IKLIM TERHADAP DINAMIKA POPULASI Pyricularia oryzae PADA BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH (Oryza sativa) Sopialena 1 1 Fakultas Pertanian, Laboratorium
Lebih terperinciKetahanan Galur Isogenik IRBBN dan Galur Harapan Padi terhadap Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Dominan pada Tanaman Padi di Indonesia
Bul. Plasma Nutfah 23(1):23 32 Ketahanan Galur Isogenik IRBBN dan Galur Harapan Padi terhadap Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Dominan pada Tanaman Padi di Indonesia (The Resistance of IRBBN Isogenic
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pyricularia grisea Saccardo
TINJAUAN PUSTAKA Pyricularia grisea Saccardo Pada tahun 1637 Soong Yin-Shin di Cina dalam bukunya Utilization of Natural Resources telah melaporkan adanya penyakit padi yang dikenal sebagai rice fever.
Lebih terperinciKetahanan Lapangan Lima Genotipe Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri
ISSN: 0215-7950 Volume 11, Nomor 5, Oktober 2015 Halaman 159 165 DOI: 10.14692/jfi.11.5.159 Ketahanan Lapangan Lima Genotipe Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Field Resistance of Five Rice Genotypes
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG
PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG Burhanuddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Tanaman
Lebih terperinciDAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT
INFEKSI Fusarium sp. PENYEBAB PENYAKIT LAPUK BATANG DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET Eko Heri Purwanto, A. Mazid dan Nurhayati J urusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciKarakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial
Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial Suyono, M. Iman, Sutrisno, D. Suwenda, dan Isak Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor ABSTRAK Wereng batang
Lebih terperinciPENAPISAN GALUR PADI GOGO (Oryza sativa L.) HASIL KULTUR ANTERA UNTUK KETENGGANGAN ALUMINIUM DAN KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BLAS BAKHTIAR
1 PENAPISAN GALUR PADI GOGO (Oryza sativa L.) HASIL KULTUR ANTERA UNTUK KETENGGANGAN ALUMINIUM DAN KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BLAS BAKHTIAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 2 PERNYATAAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Serangga, dan Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperincimelakukan inokulasi langsung pada buah pepaya selanjutnya mengamati karakter yang berhubungan dengan ketahanan, diantaranya masa inkubasi, diameter
PEMBAHASAN UMUM Pengembangan konsep pemuliaan pepaya tahan antraknosa adalah suatu kegiatam dalam upaya mendapatkan genotipe tahan. Salah satu metode pengendalian yang aman, murah dan ramah lingkungan
Lebih terperinciPengendalian penyakit hawar daun bakteri
SUDIR DAN SUPRIHANTO: PERUBAHAN VIRULENSI STRAIN XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE PADA PADI Perubahan Virulensi Strain Xanthomonas oryzae pv. oryzae, Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi
Lebih terperinciSANTOSO ET AL.: PATOGEN BLAS ASAL JAWA BARAT DAN SUMATERA. Variasi Genetik dan Spektrum Virulensi Patogen Blas pada Padi Asal Jawa Barat dan Sumatera
SANTOSO ET AL.: PATOGEN BLAS ASAL JAWA BARAT DAN SUMATERA Variasi Genetik dan Spektrum Virulensi Patogen Blas pada Padi Asal Jawa Barat dan Sumatera Santoso 1, A. Nasution 1, D.W. Utami 2, I. Hanarida
Lebih terperinciBLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.
BLAS (BLAST) Patogen penyebab blas: Pyricularia grisea P. oyzae Cavara Magnaporthe grisea Magnaporthe oryzae Peyakit blas berkembang terbawa udara melalui konidia cendawan yang mungkin berasal dari inang.
Lebih terperinciIntegrasi Teknologi Pengendalian Penyakit Blas pada Tanaman Padi di Lahan Sub-Optimal
Integrasi Teknologi Pengendalian Penyakit Blas pada Tanaman Padi di Lahan Sub-Optimal Blas Disease Control Technology Integration on Rice in Sub-Optimal Land Dini Yuliani 1*), Yeni Eliza Maryana 2 1 Balai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
3 0.2 g lalu ditambahkan 600 µl buffer ekstrak (dengan komposisi 2% Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide [CTAB] (w/v), 0.1 M Tris HCl ph 8.0, 1.5 M NaCl, 0.02 M Ethylene Diamine Tetra acetic Acid [EDTA] ),
Lebih terperinciGen Pengendali Sifat Ketahanan Penyakit Blas (Pyricularia grisea Sacc.) pada Spesies Padi Liar Oryza rufipogon Griff. dan Padi Budi Daya IR64
Jurnal AgroBiogen 1(1):1-6 Gen Pengendali Sifat Ketahanan Penyakit Blas (Pyricularia grisea Sacc.) pada Spesies Padi Liar Oryza rufipogon Griff. dan Padi Budi Daya IR64 Dwinita W. Utami 1, Sugiono Moeljopawiro
Lebih terperinciKetahanan galur harapan padi fungsional terhadap hama wereng coklat dan penyakit blas
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 162-166 DOI: 10.13057/psnmbi/m010128 Ketahanan galur harapan padi fungsional terhadap hama wereng coklat dan penyakit
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan dan Rumah Kaca University Farm, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciUJI PERGANTIAN ANTAR SPESIES INANG Pyricularia grisea ASAL RUMPUT Digitaria ciliaris IKA MADONA PANDIA
UJI PERGANTIAN ANTAR SPESIES INANG Pyricularia grisea ASAL RUMPUT Digitaria ciliaris IKA MADONA PANDIA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Lebih terperinciEvaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blas, dan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai
Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blas, dan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai Hadiatmi, Tiur S. Silitonga, Sri A. Rais, dan Sri G. Budiarti ABSTRAK
Lebih terperinciBibliografi Khusus BLAST
Bibliografi Khusus BLAST AHMAD Warsun Keterpautan marka molekuler mikrosatelit dengan ketahanan terhadap penyakit Blas pada tanaman padi / Ahmad Warsun, Neni Rostini, aan Dradjat dan Masdiar Bustamam.
Lebih terperinciEFISIENSI PENULARAN PENYAKIT BLAS MELALUI BENIH PADA VARIETAS PADI UNGGUL NASIONAL YANG UMUM DITANAM PETANI DI KABUPATEN JEMBER
EFISIENSI PENULARAN PENYAKIT BLAS MELALUI BENIH PADA VARIETAS PADI UNGGUL NASIONAL YANG UMUM DITANAM PETANI DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Muhammad Samsul Arifin NIM 081510501091 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciInduksi Mutasi dan Keragaman Somaklonal untuk Meningkatkan Ketahanan Penyakit Blas Daun pada Padi Fatmawati
Induksi Mutasi dan Keragaman Somaklonal untuk Meningkatkan Ketahanan Penyakit Blas Daun pada Padi Fatmawati Endang. G. Lestari*, Iswari S. Dewi, Rosa Yunita, dan Deden Sukmadjaja Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciSTUDI KERAGAMAN RAS ISOLAT Pyricularia oryzae Cavara PENYEBAB PENYAKIT BLAS PADA TANAMAN PADI DARI BEBERAPA KABUPATEN DI SULAWESI SELATAN
STUDI KERAGAMAN RAS ISOLAT Pyricularia oryzae Cavara PENYEBAB PENYAKIT BLAS PADA TANAMAN PADI DARI BEBERAPA KABUPATEN DI SULAWESI SELATAN RIANINGSIH P4100215003 PROGRAM MAGISTER ILMU HAMA DAN PENYAKIT
Lebih terperinciDormansi biji atau benih padi penting untuk diketahui.
TEKNIK PENGUJIAN MASA DORMANSI BENIH PADI (Oryza sativa L.) Ade Santika 1 Dormansi biji atau benih padi penting untuk diketahui. Dengan adanya dormansi, benih tidak akan berkecambah di lapangan sebelum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciKetahanan Beberapa Genotipe Padi Hibrida (Oryza Sativa L.) Terhadap Pyricularia oryzae Cav. Penyebab Penyakit Blas Daun Padi.
Jurnal HPT Volume 1 Nomor 2 Juni 2013 19 Ketahanan Beberapa Genotipe Padi Hibrida (Oryza Sativa L.) Terhadap Pyricularia oryzae Cav. Penyebab Penyakit Blas Daun Padi. Sheila Desi Kharisma, Abdul Cholil
Lebih terperinciINHIBITOR PERTUMBUHAN Pyricularia oryzae DENGAN EKSTRAK CAIR DAUN PRONOJIWO (Euchresta horsfeildii) SECARA IN VITRO. Astini 1 dan T.
Stigma 10 (2): 80-87; September 2017 ISSN: 1412 1840 INHIBITOR PERTUMBUHAN Pyricularia oryzae DENGAN EKSTRAK CAIR DAUN PRONOJIWO (Euchresta horsfeildii) SECARA IN VITRO Astini 1 dan T. Sopandi 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciEKSPRESI GEN PENYANDI PATHOGENESIS RELATED PROTEIN (PR1&PBZ1) PADA PADI INDICA YANG TERLIBAT DALAM SISTEM TOLERANSI TERHADAP PENYAKIT BLAS ISOLAT 001
EKSPRESI GEN PENYANDI PATHOGENESIS RELATED PROTEIN (PR1&PBZ1) PADA PADI INDICA YANG TERLIBAT DALAM SISTEM TOLERANSI TERHADAP PENYAKIT BLAS ISOLAT 001 LAELA SARI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciMODUL. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN (S1): Peranan Ketahanan Tanaman SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED)
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN (S1): Peranan Ketahanan Tanaman Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : @ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 3. KEGIATAN BELAJAR 4. REFERENSI 5.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universtitas Lampung dari Desember
Lebih terperinciPENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKE
PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKERINGAN Soeranto* ABSTRAK - ABSTRACT PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR MUTAN PADI TERHADAP KEKE KINGAN. Telah dilakukan pengujian ketahanan beberapa
Lebih terperinciPembinaan Terhadap Terpidana Lanjut Usia di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi
IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa) DI LUBUK RUSO KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATENBATANGHARI JAMBI Yuza Defitri 1 Abstract The research about identification of pathogenic
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciUJI KETAHANAN TERHADAP BLAS DAUN GALUR-GALUR F4:6 PADI GOGO HASIL SELEKSI TANAH MASAM
UJI KETAHANAN TERHADAP BLAS DAUN GALUR-GALUR F4:6 PADI GOGO HASIL SELEKSI TANAH MASAM Desta Wirnas 1, Trikoesoemaningtyas 1, Surjono H. Sutjahjol, Khoirul Hidayah2, dan Lestari Atmojo2 J Stf.pengajar Departemen
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GALUR-GALUR PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM
IDENTIFIKASI GALUR-GALUR PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM IDENTIFICATION OF UPLAND RICE LINES TOLERANCE TO ALLUMINIUM TOXICITY Ida Hanarida 1), Jaenudin Kartahadimaja 2), Miftahudin 3), Dwinita
Lebih terperinci121 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
PENGARUH WAKTU TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BLAST DAN KEBERADAAN SPORA Pyricularia grisea (Cooke) Sacc.PADA LAHAN PADI SAWAH (Oryzae sativa) DI KECAMATAN SAMARINDA UTARA (Effect of Time to Blast Disease
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GEN PENANDA MOLEKULER KADAR ISOFLAVON KEDELAI HITAM ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
IDENTIFIKASI GEN PENANDA MOLEKULER KADAR ISOFLAVON KEDELAI HITAM ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM IDENTIFICATION OF MOLECULAR MARKER GENES FOR ISOFLAVONE CONTENT ON BLACK SOYBEAN ADAPTIVE TO CLIMATE CHANGE Tati
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Perbanyakan isolat jamur B. bassiana dilaksanakan
Lebih terperinciKetahanan Penyakit Antraknosa terhadap Cabai Lokal dan Cabai Introduksi. Resistance to Anthracnose on Local and Introduction Chilies
Ketahanan Penyakit Antraknosa terhadap Cabai Lokal dan Cabai Introduksi Resistance to Anthracnose on Local and Introduction Chilies Abdul Hakim 1, Muhamad Syukur 1*, Widodo 2 1 Departemen Agronomi dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Bidang Proteksi Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, pada bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung Timur dan PT. Nusantara Tropical Farm, Lampung
Lebih terperinciKarakterisasi Sifat Morfologi dan Ketahanan terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Beberapa Varietas Padi
YULIANI ET AL.: MORFOLOGI DAN KETAHANAN HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI Karakterisasi Sifat Morfologi dan Ketahanan terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Beberapa Varietas Padi Morphological Characterization
Lebih terperinciEvaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Tanaman terhadap Hama (Wereng Coklat pada Padi dan Hama Lanas pada Ubi Jalar)
Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Tanaman terhadap Hama (Wereng Coklat pada Padi dan Hama Lanas pada Ubi Jalar) Nani Zuraida, Tiur S. Silitonga, Suyono, Minantyorini, dan Dodin Koswanudin ABSTRAK Evaluasi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun
17 III. BAHAN DAN MEODE 3.1 empat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit umbuhan dan ebun Percobaan di dalam kampus di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciKETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA
8 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA (THE
Lebih terperinciINTENSITAS SERANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp) PADA VARIETAS/GALUR DAN HASIL SORGUM
INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp) PADA VIETAS/GALUR DAN HASIL SORGUM Soenartiningsih dan A. Haris Talanca Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros ABSTRAK Penyakit antraknosa yang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman padi sawah di Desa Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian
Lebih terperinciRESPON KETAHANAN BERBAGAI VARIETAS TOMAT TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum)
JURNAL AGROTEKNOS Juli 2012 Vol.2. No.2. hal. 63-68 ISSN: 2087-7706 RESPON KETAHANAN BERBAGAI VARIETAS TOMAT TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Resistance Response of Tomato Varieties
Lebih terperinciRespons ketahanan berbagai galur padi rawa terhadap wereng cokelat, penyakit blas, dan hawar daun bakteri
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 2, Nomor 1, Agustus 2016 ISSN: 2407-8050 Halaman: 85-92 DOI: 10.13057/psnmbi/m020117 Respons ketahanan berbagai galur padi rawa terhadap wereng cokelat, penyakit blas,
Lebih terperinciREAKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI KOMERSIAL TERHADAP PATOTIPE XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE ISOLAT SULAWESI TENGGARA
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012 Vol. 1 No. 2 Hal. 132-138 ISSN: 2089-9858 PS AGRONOMI PPs UNHALU REAKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI KOMERSIAL TERHADAP PATOTIPE XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE
Lebih terperinciPerbaikan Varietas Padi melalui Seleksi dengan Markah Molekuler dan Kultur Anter
Perbaikan Varietas Padi melalui Seleksi dengan Markah Molekuler dan Kultur Anter Suwarno, E. Lubis, Alidawati, I.H. Somantri, Minantyorini, dan M. Bustamam Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan,
Lebih terperinciGen Pengendali Sifat Ketahanan Penyakit Blas (Pyricularia grisea Sacc.) pada Spesies Padi Liar Oryza rufipogon Griff. dan Padi Budi Daya IR64
Jurnal AgroBiogen 1(1):1-6 Gen Pengendali Sifat Ketahanan Penyakit Blas (Pyricularia grisea Sacc.) pada Spesies Padi Liar Oryza rufipogon Griff. dan Padi Budi Daya IR64 Dwinita W. Utami 1, Sugiono Moeljopawiro
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi
Lebih terperinciKetahanan Genotipe Padi terhadap Xanthomonas oryzae pv. oryzae Patotipe III, IV, dan VIII
Ketahanan Genotipe Padi terhadap Xanthomonas oryzae pv. oryzae Patotipe III, IV, dan VIII Untung Susanto dan Sudir Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi Subang Email: untungsus2004@yahoo.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili rumput berumpun yang berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat. Sampai saat ini
Lebih terperinciKETAHANAN BEBERAPA JAGUNG GALUR PERSILANGAN PLASMA NUTFAH TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN
KETAHANAN BEBERAPA JAGUNG GALUR PERSILANGAN PLASMA NUTFAH TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN Resistancy of Several Maize Germplasm Crossed Lines to Leaf Blight Disease (Bipolaris maydis) A. Haris Talanca 1)
Lebih terperinciPERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI
PERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI BREEDING OF BLACK RICE VARIETY FOR DROUGHT TOLERANCE AND HIGH YIELD I Gusti Putu Muliarta Aryana 1),
Lebih terperinciKETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO
Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 ISSN : 2338 4336 KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO Samsul Huda Asrori, Tutung Hadiastono, Mintarto Martosudiro
Lebih terperinciSIFAT KEGENJAHAN DAN TOLERAN KEKERINGAN BEBERAPA GALUR PADI SEBAGAI CALON TETUA
AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN 1979-5777 125 SIFAT KEGENJAHAN DAN TOLERAN KEKERINGAN BEBERAPA GALUR PADI SEBAGAI CALON TETUA Yuniati P.Munarso Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Perbanyakan P. citrophthora dan B. theobromae dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciYulin Lestari 1) Rasti Saraswati 2) Chaerani 2)
PENGEMBANGAN Streptomyces SEBAGAI AGEN PENGENDALI MIKROB PATOGEN TULAR TANAH Yulin Lestari 1) Rasti Saraswati 2) Chaerani 2) 1) Institut Pertanian Bogor 2) Badan Litbang Pertanian LATAR BELAKANG Implementasi
Lebih terperinciAnalisis lokus kuantitatif sifat ketahanan penyakit blas pada populasi antarspesies IR64 dan Oryza rufipogon
Analisis Jurnal Bioteknologi lokus kuantitatif Pertanian, sifat ketahanan Vol. 10, No. penyakit 1, 2005, blas pp.... 7-14 7 Analisis lokus kuantitatif sifat ketahanan penyakit blas pada populasi antarspesies
Lebih terperinciKetahanan Galur-Galur Padi Pup1 terhadap Penyakit Blas
TASLIAH ET AL.: KETAHANAN GALUR-GALUR PADI Pup1 TERHADAP PENYAKIT BLAS Ketahanan Galur-Galur Padi Pup1 terhadap Penyakit Blas Tasliah, Joko Prasetiyono, Tintin Suhartini, dan Ida Hanarida Soemantri Balai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan di Rumah Kaca, University Farm,
Lebih terperinciBeras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian
Ade Santika dan Rozakurniati: Evaluasi mutu beras ketan dan beras merah pada beberapa galur padi gogo 1 Buletin Teknik Pertanian Vol. 15, No. 1, 2010: 1-5 TEKNIK EVALUASI MUTU BERAS KETAN DAN BERAS MERAH
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Bahan dan Alat Isolasi dan Uji Reaksi Hipersensitif Bakteri Penghasil Siderofor
BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari Oktober 2010
Lebih terperinciUJI KETAHANAN 48 GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT BLAST (Pyricularia oryzae) RAS 001 YULITA FITRIANNA
i UJI KETAHANAN 48 GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT BLAST (Pyricularia oryzae) RAS 001 YULITA FITRIANNA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciDaya Hasil 15 Galur Cabai IPB dan Ketahanannya terhadap Penyakit Antraknosa yang Disebabkan oleh Colletotrichum acutatum
Daya Hasil 15 Galur Cabai IPB dan Ketahanannya terhadap Penyakit Antraknosa yang Disebabkan oleh Colletotrichum acutatum Yield and Resistance to Anthracnose Disease Caused by Colletotrichum acutatum of
Lebih terperinciPenyakit Blas Pyricularia grisea pada Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya
SUDIR ET AL.: PENYAKIT BLAS DAN STRATEGI PENGENDALIAN Penyakit Blas Pyricularia grisea pada Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya Sudir, A. Nasution, Santoso, dan B. Nuryanto Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciUJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 135-139, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) Endurance Test Several
Lebih terperinciEVALUASI KETAHANAN PADI GOGO LOKAL TERHADAP PENYAKIT BLAS
68 EVALUASI KETAHANAN PADI GOGO LOKAL TERHADAP PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae) DI LAPANG Oleh: Muhammad Taufik -1) ABSTRACT This study aimed to know upland rice cultivars response to blast disease (Pyrricularia
Lebih terperinciKetahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan
Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan Mansur Loka Penelitian Penyakit Tungro Jl. Bulo no. 101 Lanrang, Sidrap, Sulsel E-mail : mansurtungro09@yahoo.co.id Abstrak Tujuan
Lebih terperinciPENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH
PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH Dotti Suryati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Lebih terperinciSELEKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (ORYZA SATIVA) TERHADAP PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT HAWAR PELEPAH DAUN (RHIZOCTONIA SOLANI KHÜN)
SELEKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (ORYZA SATIVA) TERHADAP PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT HAWAR PELEPAH DAUN (RHIZOCTONIA SOLANI KHÜN) Ana F.C. Irawati 1 dan Sri Hartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPADI LOKAL POTENSI HASIL TINGGI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE III DAN IV
PADI LOKAL POTENSI HASIL TINGGI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE III DAN IV Wage Ratna Rohaeni dan Dini Yuliani Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya IX Sukamandi Subang 41256 Email: wagebbpadi@gmail.com/wa:
Lebih terperinciPenyaringan Galur Kedelai terhadap Penyakit Karat Daun Isolat Arjasari di Rumah Kaca
Penyaringan Galur Kedelai terhadap Penyakit Karat Daun Isolat Arjasari di Rumah Kaca Budi Santosa Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor 26 ABSTRACT So for, soybean inprovement
Lebih terperinciOPT PADA TANAMAN PADI
OPT PADA TANAMAN PADI Penyakit blas pada tanaman padi pada umumnya dapat menyerang tanaman pada bagian daun, batang, malai, dan gabah, tetapi umum pada daun dan leher malai. Gejala serangan yang muncul
Lebih terperinciOBSERVASI DAYA HASIL GALUR-GALUR PADI TURUNAN CODE DAN CIHERANG BERUMUR GENJAH DAN PRODUKSI TINGGI HASIL MAB
KEMENTAN X-106 Click to edit Master subtitle style OBSERVASI DAYA HASIL GALUR-GALUR PADI TURUNAN CODE DAN CIHERANG BERUMUR GENJAH DAN PRODUKSI TINGGI HASIL MAB JokoPenelitian Prasetiyono Kementerian PertanianBadan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca Hama dan Penyakit dan rumah kaca Balai penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO), Bogor; pada bulan Oktober
Lebih terperinci