Wildanya Hafiah, Abdul Latief Abadi, Luqman Qurata aini. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145
|
|
- Suharto Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 ISSN : KETAHANAN LIMA GALUR PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP DUA ISOLAT Xanthomonas oryzae pv. oryzae PENYEBAB PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI Wildanya Hafiah, Abdul Latief Abadi, Luqman Qurata aini Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang ABSTRACT One of important disease of rice in Indonesia is bacterial leaf blight disease (BLB) caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). The use of resistant or tolerant cultivar is more effective, cheap, and environment friendly for control measure of BLB on rice. This study aimed to examine the resistance of five rice lines against BLB caused by Xoo and to investigate the virulence of two isolates of Xoo. This experiment was conducted using split plot design with three replication. Major plot was two kind of Xoo isolates i.e. UB-PXO1 and XOL1. Minor plot was five lines of rice plants, i.e. MVM37, MVM39, MVM40, MVM45 and MVM49. Variable of observation included the intensity of BLB disease, plant height, number of tillering, fresh weight, and dry weight. The result showed that BLB disease intensity on MVM49 and MVM40 lines were lower than those on other three lines (MVM37, MVM39 dan MVM45). MVM40 and MVM49 lines were categorized as near resistant against XOL infection, whereas MVM45 was categorized moderate resistant. MVM37 and MVM39 were included in high susceptible against XOL infection. MVM40 and MVM49 lines were included as resistant against UB-PXO1 infection whereas MVM45 was included in moderate resistant. MVM37 and MVM39 were included in near susceptible against UB-PXO1 infection. In general the severity of BLB disease was higher in the inoculation with XOL compared with that of UB-PXO1, consequently affected to the growth of rice plants. Keywords: Resistant cultivar, Xanthomonas oryzae pv. oryzae, rice lines, bacterial leaf blight, virulence ABSTRAK Salah satu penyakit penting tanaman padi di Indonesia adalah hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Penggunaan varietas tahan merupakan cara pengendalian yang efektif, murah, dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan lima galur padi terhadap penyakit HDB yang disebabkan Xoo dan untuk mengetahui tingkat virulensi dua isolat Xoo. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan, petak utama adalah jenis isolat, dan anak petak adalah lima galur tanaman padi. Variabel yang diamati adalah intensitas penyakit, tinggi tanaman, jumlah anakan, berat basah dan berat kering tanaman padi. Hasil pergujian menunjukkan bahwa intensitas HDB pada MVM49 dan MVM40 lebih rendah dibandingkan dengan intensitas HDB pada tiga galur yang lain (MVM37, MVM39 dan MVM45). Galur MVM40 dan MVM49 termasuk dalam kategori agak tahan terhadap infeksi isolat XOL, sedangkan MVM45 termasuk dalam kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori sangat rentan terhadap infeksi isolat XOL. Galur MVM40 dan MVM49 termasuk tahan terhadap infeksi isolat UB-PXO1 sedangkan galur MVM45 9
2 Hafiah et al., Ketahanan lima galur padi (Oryza sativa. L) terhadap termasuk kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori agak rentan. Tingkat keparahan (intensitas) HDB secara umum lebih tinggi pada inokulasi dengan XOL dibandingkan dengan inokulasi dengan UB-PXO1 dan hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. Kata kunci: Varietas tahan, Xanthomonas oryzae pv. oryzae, hawar daun bakteri, galur padi, virulensi PENDAHULUAN Padi termasuk salah satu produk utama pertanian di negara-negara agraris tropis khususnya di Indonesia. Salah satu penyakit penting tanaman padi di Indonesia adalah hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Kadir (1999) menyatakan bahwa di Indonesia, kehilangan hasil yang diakibatkan oleh penyakit tersebut mencapai 70-80%. Beberapa upaya pengendalian penyakit HDB telah dilakukan diantaranya dengan antibiotik, peramalan, sanitasi, kombinasi antagonis (Djatmiko dan Fatichin 2009). Keller et al., (2000) menyatakan bahwa pengendalian tersebut belum memuaskan karena keragaman Xoo yang tinggi yang disebabkan oleh lingkungan, varietas yang digunakan, dan mengalami mutasi gen. Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif, murah, dan ramah lingkungan (Tjubarjat et al., 1999). Selain itu penggunaan varietas tahan merupakan cara pengendalian yang paling umum dan mudah dilakukan oleh petani (IRRI, 2003). Oleh karena itu, diperlukan penelitian pengujian ketahanan galur padi terhadap penyakit HDB untuk mendapatkan galur-galur yang berpotensi toleran atau tahan terhadap HDB. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan beberapa galur padi terhadap penyakit HDB yang disebabkan Xoo. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian ± 450 mdpl dan suhu rata-rata harian o C. Pelaksaaan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai dengan Mei Metode Percobaan Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah dua jenis isolat Xoo yaitu; 1) isolat UB-PXO1 yang berasal dari koleksi Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya; 2) isolat yang dipersiapkan dari daun terinfeksi di lapangan (XOL). Anak petak berupa lima galur tanaman padi yaitu MVM37, MVM39, MVM40, MVM45 dan MVM49. Masing-masing galur ditanam sebanyak tiga baris, masing-masing baris terdapat 10 tanaman. Dengan demikian jumlah total adalah 30 tanaman dengan jarak tanam 20 x 20 cm dan jarak antar ulangan 40 cm. Persiapan Isolat Xoo Isolat Xoo yang digunakan untuk penelitian ini adalah isolat UB-PXO1 dengan konsentrasi 10 9 Colony Forming Unit (CFU)/ml, dan isolat dari daun padi yang menunjukkan gejala HDB yang diambil langsung di lahan padi yang terletak di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang (XOL). Inokulum UB-PXO1 disiapkan 10
3 Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 dengan membiakkan isolat pada media NA (Nutrient Agar) dalam cawan Petri selama dua hari. Sel bakteri dipanen dengan mengambil koloni Xoo yang tumbuh dan disuspensikan dalam aquades steril. Populasi Xoo kemudian disesuaikan pada 10 9 CFU/ml dengan menggunakan prosedur pegeceran dan pengukuran absorbansi dengan Spektrofotometer. Inokulum XOL disiapkan dengan mengumpulkan daun-daun yang terinfeksi HDB. Daun-daun tersebut kemudian dipotong kecil-kecil direndam dalam aquades dan diremas-remas selama ±15 menit kemudian siap untuk diinokulasikan. Tabel 1. Perlakuan Uji Ketahanan Beberapa Galur Tanaman Padi terhadap Bakteri Xoo Petak utama (Isolat) Xanthomonas oryzae pv. oryzae (UB-PXO1) Xanthomonas oryzae pv. oryzae (XOL) Anak petak 1. MVM MVM MVM MVM MVM MVM MVM MVM MVM MVM 49 Inokulasi Suspensi Xoo Padi yang telah berumur ± 60 hari setelah semai (HSS) kemudian diinokulasi dengan inokulum Xoo dengan metode leaf clipping yaitu daun dipotong pada ± 5 cm dari ujung daun menggunakan gunting steril. Ujung daun yang telah dipotong kemudian dirundukan dan dicelup dengan suspensi bakteri Xoo selama 5 menit (Herlina dan Silitonga, 2011). Tanaman padi diinokulasi Xoo sebanyak 12 tanaman untuk setiap galur. Sebanyak tiga tanaman padi dari setiap ulangan dipilih secara acak sebagai sampel pengamatan. Variabel Pengamatan Intensitas Penyakit. Intensitas penyakit diamati pada tiga minggu setelah inokulasi (MSI). Penentuan skala intensitas penyakit HDB berdasarkan pada Standard Evaluation System for Rice (IRRI,1996) seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan Intensitas Penyakit menggunakan rumus menurut Suparyono et al., (2004) sebagai berikut: IP = Keterangan : IP : Intensitas Penyakit a : Panjang Gejala Xoo (cm) b : Panjang Daun Keseluruhan (cm) Pertumbuhan tanaman. Variabel pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, berat basah, dan berat kering tanaman. Tinggi tanaman padi diukur mulai dari pangkal batang di atas permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi. Pengukuran dilakukan setiap tiga hari sekali selama satu bulan. Jumlah anakan dihitung dengan cara menghitung jumlah anakan tanaman padi yang tumbuh dari batang padi utama. Berat basah tanaman diukur dengan cara menimbang berat tanaman segera setelah panen. Berat kering tanaman diukur dengan menimbang berat tanaman setelah dikeringkan dalam oven pada suhu C selama 48 jam. Analisis Data Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 95%. 11
4 Hafiah et al., Ketahanan lima galur padi (Oryza sativa. L) terhadap Tabel 2. Skoring Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit HDB Berdasarkan IRRI (Standar Evaluation System for Rice) (IRRI, 1996) Skala Luasan Gejala Area pada Area Daun (%) Tingkat Ketahanan 0 Tidak ada serangan Sangat Tahan (ST) 1 Luas daun yang bergejala hawar 1-5% Tahan (T) 3 Luas daun yang bergejala hawar 6-12% Agak Tahan (AT) 5 Luas daun yang bergejala hawar 13-25% Sedang (S) 7 Luas daun yang bergejala hawar 26-50% Agak Rentan (R) 9 Luas daun yang bergejala hawar % Sangat Rentan (SR) HASIL DAN PEMBAHASAN Intensitas Penyakit HDB pada Tanaman Padi Hasil pengamatan menunjukkan bahwa inokulasi dua isolat Xoo mampu menimbulkan gejala pada daun tanaman padi pada tiga minggu setelah inokulai (3 MSI). Perkembangan penyakit termasuk HDB dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu. Percobaan ini dilakukan di lokasi yang memiliki suhu harian rata-rata antara C yang memungkinkan perkembangan Xoo pada tanaman padi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Huang et al. (1988) yang menyatakan suhu optimum bagi perkembangan Xoo adalah C. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan intensitas penyakit HDB pada masing-masing galur yang diuji (Tabel 3). Intensitas HDB pada MVM49 dan MVM40 lebih rendah dibandingkan dengan intensitas HDB pada tiga galur yang lain (MVM37, MVM39 dan MVM45). Hasil ini menunjukkan bahwa galur MVM49 dan MVM40 mempunyai ketahanan lebih tinggi terhadap HDB dibandingkan galur MVM37, MVM39 dan MVM45. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor genetik sebagaimana hasil penelitian Suryadi dan Kadir (2009) yang menyatakan bahwa adanya perbedaan perkembangan gejala serangan HDB selain ditentukan oleh virulensi patogen juga dipengaruhi ketahanan tanaman terhadap patogen yang ditentukan oleh faktor genetik. Tabel 4 menunjukkan tingkat ketahanan lima galur tanaman padi yang diinokulasi dengan isolat Xoo (UB- PXO1). Galur MVM40 dan MVM49 termasuk tahan terhadap infeksi isolat Xoo (UB-PXO1) sedangkan galur MVM45 termasuk kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori agak rentan. Tabel 3. Intensitas Penyakit HDB pada Tanaman Padi Intensitas Penyakit Perlakuan (%) Galur MVM 37 58,39 b Galur MVM 39 Galur MVM 40 Galur MVM 45 46,09 b 13,33 a 18,39 ab Galur MVM 49 3,91 a Keterangan : Pengamatan dilakukan 3 minggu setelah inokulasi (MSI) Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% 12
5 Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 Tabel 4. Ketahanan Lima Galur Tanaman Padi Terhadap Infeksi Isolat UB-PXO1 Galur Panjang Daun Bergejala (cm) Panjang Daun Keseluruhan (cm) Intensitas Penyakit (%) Skala Keterangan MVM 37 11,29 30,20 37,37 7 Agak Rentan MVM 39 11,66 30,20 38,62 7 Agak Rentan MVM 40 1,55 30,20 5,13 1 Tahan MVM 45 5,37 30,20 17,79 5 Sedang MVM 49 1,52 30,20 5,03 1 Tahan Tabel 5. Ketahanan Lima Galur Tanaman Padi Terhadap Infeksi Isolat XOL Galur Panjang Daun Bergejala (cm) Panjang Daun Keseluruhan (cm) Intensitas Penyakit (%) Skala Keterangan MVM 37 19,44 32,4 60,00 9 Sangat Rentan MVM 39 19,52 32,4 60,24 9 Sangat Rentan MVM 40 4,01 32,4 12,38 3 Agak Tahan MVM 45 7,25 32,4 22,39 5 Sedang MVM 49 3,51 32,4 10,85 3 Agak Tahan Tabel 5 menunjukkan tingkat ketahanan lima galur tanaman padi yang diinokulasi dengan isolat XOL. Galur MVM40 dan MVM49 termasuk dalam kategori agak tahan terhadap infeksi isolat XOL, sedangkan MVM45 termasuk dalam kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori sangat rentan terhadap infeksi isolat XOL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat sedikit perbedaan tingkat ketahanan galur padi yang diuji terhadap dua isolat Xoo yang digunakan. Secara umum galur tanaman padi yang diinokulasi dengan isolat XOL menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan galur tanaman padi yang diinokulasi dengan isolat UB-PXO1. Hal ini diduga karena isolat XOL merupakan isolat lapangan yang berasal dari daun bergejala. Hasil analisis data menunjukan bahwa perbandingan intensitas HDB pada galur tanaman padi yang diinokulasi isolat UB-PXO 1 dan isolat XOL tidak berbeda nyata secara statistik, walaupun rata-rata angka intensitas penyakitnya berbeda (Tabel 6). Hal ini disebabkan variasi gejala HDB yang timbul sangat besar. Tabel 6. Intensitas Penyakit HDB Menggunakan Dua Isolat Xoo Perlakuan (Isolat) Intensitas Penyakit (%) Xanthomonas oryzae pv. oryzae (UB-PXO 1 ) 19,91 a Xanthomonas oryzae pv. oryzae (XOL) 36,14 a Keterangan : Pengamatan dilakukan 3 minggu setelah inokulasi (MSI) Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% 13
6 Hafiah et al., Ketahanan lima galur padi (Oryza sativa. L) terhadap (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 1. Tinggi Tanaman Padi setelah Diinokulasi Bakteri Xoo pada berbagai galur (a) MVM 37 (b) MVM 39 (c) MVM 40 (d) MVM 45 (e) MVM 49 Tinggi Tanaman Secara umum inokulasi bakteri isolat XOL pada masing-masing galur tanaman padi menunjukkan rata-rata tinggi tanaman yang lebih rendah dibandingkan pada galur tanaman yang diinokulasi isolat UB-PXO1 (Gambar 15). Hal ini diduga disebabkan tingkat keparahan (intensitas) HDB secara umum lebih tinggi pada inokulasi dengan XOL dibandingkan dengan inokulasi dengan UB-PXO1. Rata-rata tinggi tanaman padi pada galur MVM37 lebih tinggi dibandingkan dengan galur yanng lain (Tabel 7). Hal ini diduga dipengaruhi oleh sifat genetik dari galur MVM37, dan tidak dipengaruhi oleh jenis isolat Xoo yang diinokulasikan. Jumlah Anakan Terdapat kecenderungan jumlah anakan pada masing-masing galur tanaman padi lebih rendah pada tanaman yang diinokulasi Xoo isolat XOL, kecuali pada pada galur MVM49 yang menunjukkan hal sebaliknya (Gambar 2). Hal ini mirip dengan data tinggi tanaman, diduga disebabkan tingkat keparahan (intensitas) HDB pada tanaman yang diinokulasi dengan isolat XOL lebih tinggi dibandingkan tanaman yang diinokulasi dengan isolat UB-PXO1. 14
7 Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 Tabel 7. Tinggi Tanaman pada Lima Galur Padi Galur Hari Setelah Inokulasi (HSI) MVM 37 86,09 b 88,06 b 94,89 b 97,25 b 98,50 b 99,53 b 100,72 b 101,56 b MVM 39 67,09 a 64,65 a 71,90 a 73,89 a 75,03 a 76,47 a 76,89 a 77,56 a MVM 40 66,03 a 64,80 a 70,07 a 71,83 a 73,17 a 73,11 a 73,69 a 74,23 a MVM 45 63,17 a 67,06 a 67,71 a 70,44 a 71,72 a 72,78 a 73,08 a 73,49 a MVM 49 61,40 a 88,06 a 67,67 a 67,56 a 70,28 a 71,42 a 71,67 a 72,28 a Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% Gambar 2. Jumlah Anakan Tanaman Padi Gambar 3. Rerata Berat Basah dan Berat Kering Tanaman Padi Berat Basah dan Berat Kering Tanaman Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa tanaman padi yang diinokulasi bakteri Xoo isolat XOL cenderung memiliki berat basah dan berat kering yang lebih rendah daripada yang diinokulasi isolate UB- PXO1. Senada dengan data tinggi tanaman dan jumlah anakan diduga disebabkan tingkat keparahan (intensitas) HDB pada tanaman yang diinokulasi dengan isolat XOL lebih tinggi dibandingkan tanaman yang diinokulasi dengan isolat UB-PXO1. KESIMPULAN 15
8 Hafiah et al., Ketahanan lima galur padi (Oryza sativa. L) terhadap Intensitas HDB pada MVM49 dan MVM40 lebih rendah dibandingkan dengan intensitas HDB pada tiga galur yang lain (MVM37, MVM39 dan MVM45). Hasil pergujian menunjukkan galur MVM40 dan MVM49 termasuk dalam kategori agak tahan terhadap infeksi isolat XOL, sedangkan MVM45 termasuk dalam kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori sangat rentan terhadap infeksi isolat XOL. Galur MVM40 dan MVM49 termasuk tahan terhadap infeksi isolat UB-PXO1 sedangkan galur MVM45 termasuk kategori sedang. Galur MVM37 dan MVM39 termasuk dalam kategori agak rentan terhadap infeksi UB-PXO1. Tingkat keparahan (intensitas) HDB secara umum lebih tinggi pada inokulasi dengan XOL dibandingkan dengan inokulasi dengan UB-PXO1 dan hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. DAFTAR PUSTAKA Agrios, G.N Plant Pathology. Third Edition. Deprtement of Plant Pathology. University of Florida. Gainesville. Diterjemahkan oleh Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Djatmiko, H.A. dan Fatichin Ketahanan Dua Puluh Satu Varietas Padi Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri. J. HPT Tropika 9(2): Herlina, L. dan S.T. Silititonga. Seleksi Lapang Ketahanan Beberapa Varietas Padi terhadap Infeksi Hawar dan Bakteri Strain IV dan VII. Buletin Plasma Nutfah Vol. 17 No. 2 Th Huang, J.S dan M. De Cleene How Rice Plants Are Infected By Xanthomonas campestris pv. oryzae. dalam: Bacterial Blight Of Rice. Proc. Of The International Workshop On Bacterial Blight Of Rice IRRI. Phillipines. hlm International Rice Research Institute Standard Evaluation System Rice. 4th edition. INGER, Genetic Resources Center-Los Banos, Philippines. International Rice Research Institute Bacterial Leaf Blight. Diakses dari Diakses pada 6 Maret Kadir, T.S Variasi Patogen Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Purwokerto September Prosiding Konggres Nasioanal XV dan Seminar Ilmiah PFI. Kadir, T.S Menangkal HDB dengan Menggilir Varietas. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 31(5):1-3. Keller, B.C. Feuillet, dan M. Messmer Basic Conceps and Aplication in Resistance Breeding. Mechanism of Resistance to Plant Disease. Kluwer Academic Publisher. London. hlm Machmud, M Penyakit Bakteri Pada Padi dan Pengendaliannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor. Bogor. hlm Sastrahidayat, I. R Fitopatologi (Ilmu Penyakit Tumbuhan). UB Press. Malang. Suparyono dan Sudir Perkembangan Penyakit Hawar Daun pada Stadia Tumbuh yang Berbeda dan Pengaruhnya terhadap Hasil Padi. Media Penelitian Sukamandi 12:
9 Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 Ogawa, T., G.A. Busto, R.E. Tabien, dan G.S. Khush Further Study of Xa-4 b Gene for Resistance to Bacterial Blight of Rice. Diakses dari Diakses pada 8 Maret Tjubarjat, T., T.S. Kadir, dan E. Sumadi Skrining Varietas terhadap Hawar Daun Bakteri. Purwokerto September Prosiding Kongres Nasional XV dan Seminar Ilmiah PFI. 17
PADI LOKAL POTENSI HASIL TINGGI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE III DAN IV
PADI LOKAL POTENSI HASIL TINGGI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE III DAN IV Wage Ratna Rohaeni dan Dini Yuliani Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya IX Sukamandi Subang 41256 Email: wagebbpadi@gmail.com/wa:
Lebih terperinciPengendalian penyakit hawar daun bakteri
SUDIR DAN SUPRIHANTO: PERUBAHAN VIRULENSI STRAIN XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE PADA PADI Perubahan Virulensi Strain Xanthomonas oryzae pv. oryzae, Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi
Lebih terperinciKetahanan Lapangan Lima Genotipe Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri
ISSN: 0215-7950 Volume 11, Nomor 5, Oktober 2015 Halaman 159 165 DOI: 10.14692/jfi.11.5.159 Ketahanan Lapangan Lima Genotipe Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Field Resistance of Five Rice Genotypes
Lebih terperinciKETAHANAN DUA PULUH SATU VARIETAS PADI TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI
J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525 168 J. HPT Tropika, 9(2) September 2009 Vol. 9, No. 2: 168 173, September 2009 KETAHANAN DUA PULUH SATU VARIETAS PADI TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI Heru Adi Djatmiko
Lebih terperinciPenyakit hawar daun bakteri (HDB) (Xanthomnas
SUPARYONO ET AL.: PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI Komposisi Patotipe Patogen Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi Stadium Tumbuh Berbeda Suparyono, Sudir, dan Suprihanto Balai Penelitian
Lebih terperinciHawar daun bakteri (HDB) merupakan salah satu
SUDIR DAN SUPRIHANTO: PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI Hubungan antara Populasi Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae dengan Keparahan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Beberapa Varietas Padi Sudir
Lebih terperinciRESPON KETAHANAN BERBAGAI VARIETAS TOMAT TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum)
JURNAL AGROTEKNOS Juli 2012 Vol.2. No.2. hal. 63-68 ISSN: 2087-7706 RESPON KETAHANAN BERBAGAI VARIETAS TOMAT TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Resistance Response of Tomato Varieties
Lebih terperinciKata kunci : padi, ketahanan, hawar daun bakteri, xanthomonas oryzae, pertumbuhan
Pertumbuhan, Hasil dan Ketahanan Enam varietas Padi (Oryza sativa L.) Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae) (Growth, Yield, and Resilience of Six Rice Varieties to Bacterial
Lebih terperinciPerkembangan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tiga Varietas Padi Sawah yang Diinokulasi pada Beberapa Fase Pertumbuhan
ISSN: 0215-7950 Volume 10, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 119 125 DOI: 10.14692/jfi.10.4.119 Perkembangan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tiga Varietas Padi Sawah yang Diinokulasi pada Beberapa Fase Pertumbuhan
Lebih terperinciMengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi
Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 Maret 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciREAKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI KOMERSIAL TERHADAP PATOTIPE XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE ISOLAT SULAWESI TENGGARA
Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012 Vol. 1 No. 2 Hal. 132-138 ISSN: 2089-9858 PS AGRONOMI PPs UNHALU REAKSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI KOMERSIAL TERHADAP PATOTIPE XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE
Lebih terperinciPengelompokan Isolat Xanthomonas oryzae pv. oryzae dengan Menggunakan Galur Isogenik Padi IRRI
Hayati, September 1998, him. 66-72 - ISSN 0854-8587 Pengelompokan Isolat Xanthomonas oryzae pv. oryzae dengan Menggunakan Galur Isogenik Padi IRRI (Grouping of Xanthomonas oryzae pv. oryzae Isolates Using
Lebih terperinciKetahanan Galur Isogenik IRBBN dan Galur Harapan Padi terhadap Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Dominan pada Tanaman Padi di Indonesia
Bul. Plasma Nutfah 23(1):23 32 Ketahanan Galur Isogenik IRBBN dan Galur Harapan Padi terhadap Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Dominan pada Tanaman Padi di Indonesia (The Resistance of IRBBN Isogenic
Lebih terperinciPenyakit hawar daun bakteri (HDB) merupakan
PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN VOL. 28 NO. 3 2009 Identifikasi Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae, Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri di Sentra Produksi Padi di Jawa Sudir, Suprihanto, dan Triny
Lebih terperinciUji Ketahanan Galur-galur Harapan Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Ras III, IV, dan VIII
Uji Ketahanan Galur-galur Harapan Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Ras III, IV, dan VIII Siti Yuriyah*, Dwinita W. Utami, dan Ida Hanarida Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciAviva Aviolita Parama Putri, M. Martosudiro dan T. Hadiastono
Jurnal HPT Volume 1 Nomor 3 September 2013 ISSN : 2338-4336 1 PENGARUH PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP INFEKSI SOYBEAN MOSAIC VIRUS (SMV), PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA TANAMAN KEDELAI
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan dan Rumah Kaca University Farm, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK
UJI EFEKTIFITAS Corynebacterium DAN DOSIS PUPUK K TERHADAP SERANGAN PENYAKIT KRESEK (Xanthomonas campestris pv oryzae) PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK 050302018
Lebih terperinciKETAHANAN EMPAT VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaic Virus (TMV)
Jurnal HPT Volume 4 Nomor 3 September 2016 ISSN : 2338-4336 KETAHANAN EMPAT VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaic Virus () Nevi Linda Purnamasari, Tutung Hadiastono,
Lebih terperinciPerkembangan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tiga Varietas Padi Sawah yang Diinokulasi pada Beberapa Fase Pertumbuhan
ISSN: 0215-7950 Volume 10, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 119 125 DOI: 10.14692/jfi.10.4.119 Perkembangan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tiga Varietas Padi Sawah yang Diinokulasi pada Beberapa Fase Pertumbuhan
Lebih terperinciDAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT
INFEKSI Fusarium sp. PENYEBAB PENYAKIT LAPUK BATANG DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET Eko Heri Purwanto, A. Mazid dan Nurhayati J urusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciKarakterisasi Sifat Morfologi dan Ketahanan terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Beberapa Varietas Padi
YULIANI ET AL.: MORFOLOGI DAN KETAHANAN HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI Karakterisasi Sifat Morfologi dan Ketahanan terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Beberapa Varietas Padi Morphological Characterization
Lebih terperinciPEMETAAN PATOTIPE PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (HDB) ENDEMIS SUBANG MAPPING PATOTIPE BACTERIAL LEAF BLIGHT (BLB) ENDEMIC SUBANG Gustiani Riva
PEMETAAN PATOTIPE PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (HDB) ENDEMIS SUBANG MAPPING PATOTIPE BACTERIAL LEAF BLIGHT (BLB) ENDEMIC SUBANG Gustiani Riva ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
Lebih terperinciUji Tanaman Padi Hasil Persilangan Varietas Lokal dengan IRBB-27 terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Hawar Daun Bakteri
Uji Tanaman Padi Hasil Persilangan Varietas Lokal dengan IRBB-27 terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Hawar Daun Bakteri (Test results of the rice crops of local Varieties with Intersecting IRBB-27 against
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan di Rumah Kaca, University Farm,
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG
PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG Burhanuddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Tanaman
Lebih terperinciPEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN
PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)
35 PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) EFFECTS OF AGE DIFFERENCES OF SEEDS ON GROWTH AND PRODUCTION OF PADDY RICE (Oryza sativa L) Vikson J. Porong *) *)
Lebih terperinciKETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA
8 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA (THE
Lebih terperinciUJI KETAHANAN 7 KLON TANAMAN KENTANG (Solanum Tuberosum L.) TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytopthora Infestans (Mont.) de Barry)
540 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 6 JANUARI-2014 ISSN: 2338-3976 UJI KETAHANAN 7 TANAMAN KENTANG (Solanum Tuberosum L.) TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytopthora Infestans (Mont.) de Barry) RESISTANCE
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono
Lebih terperinciSELEKSI CALON TETUA GALUR MANDUL JANTAN (F1) PADI HIBRIDA
SELEKSI CALON TETUA GALUR MANDUL JANTAN (F1) PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) TERHADAP STERILITAS POLEN DAN KETAHANAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas oryzae) THE SELECTION OF CANDIDATE-PARENT CYTOPLASMIC
Lebih terperinciPEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN
PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung Timur dan PT. Nusantara Tropical Farm, Lampung
Lebih terperinciKETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO
Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 ISSN : 2338 4336 KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO Samsul Huda Asrori, Tutung Hadiastono, Mintarto Martosudiro
Lebih terperinciserum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan, spesimenklinis (Joklik WK, Willett HP, Amos DB, Wilfert CM, 1988)
anaerobic fakultatif. Meskipun demikian, Corynebacterium diphtheria tumbuh lebih bagus dalam keadaan aerobik. Pada Loeffler coagulated serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan,
Lebih terperinciBAHAN. bulan Juli diremajakan. pertumbuhan. Gambar 4
14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian serta di Rumah Kaca University Farm, Institut
Lebih terperinciKAJIAN MIKROBA RIZOSFER DI KAWASAN PERTANIAN ORGANIK KEBUN PERCOBAAN CANGAR PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 51 KAJIAN MIKROBA RIZOSFER DI KAWASAN PERTANIAN ORGANIK KEBUN PERCOBAAN CANGAR Restu Rizkyta Kusuma, Luqman Qurata Aini, dan Luthfiyyah Khoirunnisaa 1) Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Lebih terperinciPERLAKUAN AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN HAWAR DAUN BAKTERI, MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH PADI AHMAD ZAMZAMI
PERLAKUAN AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN HAWAR DAUN BAKTERI, MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH PADI AHMAD ZAMZAMI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN
Lebih terperinciPengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA
Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA Oleh: Nurhayati (Dosen J urusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Lebih terperinciKetahanan Genotipe Padi terhadap Xanthomonas oryzae pv. oryzae Patotipe III, IV, dan VIII
Ketahanan Genotipe Padi terhadap Xanthomonas oryzae pv. oryzae Patotipe III, IV, dan VIII Untung Susanto dan Sudir Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi Subang Email: untungsus2004@yahoo.com
Lebih terperinciRizka Zahara 1, Marlina 1, Abduh Ulim 1. Darussalam Banda Aceh *
Volume 1, Nomor 1, November 2016 Pengaruh Corynebacterium sp. Dalam Menekan Pertumbuhan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) The influencedof Corynebacteriumsp. in suppressing
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tabel 1 Kombinasi perlakuan yang dilakukan di lapangan
13 BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor serta di Laboratorium Bakteriologi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciInstitut Pertanian Bogor 2) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3) Universitas Pattimura ABSTRAK
APLIKASI TEKNIK METAGENOM DALAM EKSPLORASI AGENS HAYATI DAN INDUKSI RESISTENSI TERHADAP PENYAKIT KRESEK YANG DISEBABKAN OLEH XANTHOMONAS ORYZAE PV. ORYZAE PADA TANAMAN PADI APPLICATION OF METAGENONOMIC
Lebih terperinciKomposisi dan Dominasi Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Penyebab Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi dengan Pola Tanam Tidak Serempak
YULIANI ET AL.: HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI Komposisi dan Dominasi Patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae Penyebab Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi dengan Pola Tanam Tidak Serempak Composition
Lebih terperinciSISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13
52 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 2 MEI-2013 ISSN: 2338-3976 SISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13 CROPPING SYSTEM AND SEEDLING AGE ON PADDY (Oryza
Lebih terperinciReaksi Padi Hibrida Introduksi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Hubungannya dengan Hasil Gabah
Reaksi Padi Hibrida Introduksi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Hubungannya dengan Hasil Gabah Sudir 1 dan Bambang Sutaryo 2 1 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9, Sukamandi, Subang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di Desa Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dari bulan Maret sampai bulan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Inokulasi Virus Tungro pada Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Padi di Rumah Kaca Pengaruh Infeksi Virus Tungro terhadap Tipe Gejala Gambar 2 menunjukkan variasi
Lebih terperinciKETAHANAN LIMA VARIETAS TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) TERHADAP INFEKSI Turnip Mosaic Virus (TuMV)
Jurnal HPT Volume 1 Nomor 3 September 2013 ISSN : 2338-4336 9 KETAHANAN LIMA VARIETAS TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) TERHADAP INFEKSI Turnip Mosaic Virus (TuMV) Esti Yuliastri Sa idah, Mintarto
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciKata kunci: galur mandul jantan, sterilitas polen, wild abortive, kalinga, gambiaca, hawar daun bakteri, padi
TRANSFER SIFAT MANDUL JANTAN DAN PEMBENTUKAN GALUR MANDUL JANTAN MELALUI SILANG BALIK Abstrak Sterilitas polen yang tinggi dan stabil sangat penting dalam pengembangan galur mandul jantan (GMJ) baru. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikologi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan Laboratorium Mikrobiologi dan Kesehatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2
Lebih terperinciKarakter Agronomi dan Ketahanan Beberapa Galur Pelestari Dihaploid terhadap Hawar Daun Bakteri
Karakter Agronomi dan Ketahanan Beberapa Galur Pelestari Dihaploid terhadap Hawar Daun Bakteri Iswari S. Dewi 1*, Indrastuti A. Rumanti 2, Bambang S. Purwoko 3, dan Triny S. Kadir 2 1 Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciKetahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan
Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan Mansur Loka Penelitian Penyakit Tungro Jl. Bulo no. 101 Lanrang, Sidrap, Sulsel E-mail : mansurtungro09@yahoo.co.id Abstrak Tujuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Stabilitas Galur Sidik ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter pengamatan. Perlakuan galur pada percobaan ini memberikan hasil berbeda nyata pada taraf
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman padi sawah di Desa Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian
Lebih terperinciPembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai
Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai Sri G. Budiarti, Sutoro, Hadiatmi, dan Haeni Purwanti Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian ABSTRAK Varietas hibrida
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
7 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107 02-107 40 BT dan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah yang relatif rendah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang dan mencukupi kebutuhan pangan Indonesia memerlukan peningkatan produksi padi
Lebih terperinciPengaruh Waktu Inokulasi dan Jumlah Inokulum Terhadap Patogenisitas Phytophthora nicotianae pada Bibit Tembakau
Buletin N. Tanaman Hidayah Tembakau, dan T. Yulianti: Serat Waktu & Minyak inokulasi, Industri jumlah 2(2), Oktober inokulum, 2010:75 80 patogenisitas Phytophthora nicotianae, bibit tembakau ISSN: 2085-6717
Lebih terperinciEvaluasi Ketahanan Populasi Haploid Ganda Silangan IR64 dan Oryza rufipogon terhadap Hawar Daun Bakteri pada Stadia Bibit
Evaluasi Ketahanan Populasi Haploid Ganda Silangan IR64 dan Oryza rufipogon terhadap Hawar Daun Bakteri pada Stadia Bibit Triny S. Kadir 1, I. Hanarida 2, D.W. Utami 2, S. Koerniati 2, A.D. Ambarwati 2,
Lebih terperinciKIRANA NUGRAHAYU LIZANSARI
1 Perlakuan Benih dan Perendaman Akar Bibit dengan Agens Hayati untuk Mengendalikan Serangan Xanthomonas oryzae pv. oryzae serta Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Padi di Rumah Kaca KIRANA NUGRAHAYU LIZANSARI
Lebih terperinciUJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 135-139, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) Endurance Test Several
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK KALIUM (KNO 3 ) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaik Virus (TMV) PADA BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU VIRGINIA (Nicotiana tabacum L.
Jurnal HPT Volume 2 Nomor 1 Januari 2014 ISSN: 2338-4336 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KALIUM (KNO 3 ) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaik Virus (TMV) PADA BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU VIRGINIA (Nicotiana tabacum
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPOS TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT BUSUK HATI (Phytophthora sp.) PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus) ABSTRACT
Jurnal HPT Volume 2 Nomor 4 Desember 2014 ISSN : 2338-4336 PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT BUSUK HATI (Phytophthora sp.) PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus) Ganestya Indina Sari,
Lebih terperinciEvaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blas, dan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai
Evaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blas, dan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai Hadiatmi, Tiur S. Silitonga, Sri A. Rais, dan Sri G. Budiarti ABSTRAK
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT
KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun
17 III. BAHAN DAN MEODE 3.1 empat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit umbuhan dan ebun Percobaan di dalam kampus di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBudidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati
Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati Rice Organic Cultivation with Different Times of Manure Application and Biological Fertilizer Application
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kombinasi Agens Biokontrol terhadap Kejadian Penyakit Layu Bakteri
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kombinasi Agens Biokontrol terhadap Kejadian Penyakit Layu Bakteri Kejadian penyakit adalah angka yang menunjukkan jumlah tanaman sakit dibandingkan dengan jumlah tanaman
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN ASAP CAIR DALAM PENGENDALIAN Xanthomonas oryzae pv. oryzae DAN Pyricularia grisea PADA PADI GOGO GALUR G136
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 20, No. 2, 2016: 95 100 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN ASAP CAIR DALAM PENGENDALIAN Xanthomonas oryzae pv. oryzae DAN Pyricularia grisea PADA PADI GOGO GALUR
Lebih terperinciRESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN
RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com
Lebih terperinciUJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.
UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var. Domba) Onesia Honta Prasasti (1509100036) Dosen Pembimbing : Kristanti Indah
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda
Lebih terperinciEFETIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP INFEKSI Colletotrichum capsici PADA BUAH CABAI. Nurhayati
EFETIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP INFEKSI Colletotrichum capsici PADA BUAH CABAI Nurhayati Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Kampus unsri Indralaya Jl. Raya
Lebih terperinciPENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI. Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM SKRIPSI OLEH : MUKLIS ADI PUTRA HPT
PENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM SKRIPSI OLEH : MUKLIS ADI PUTRA 080302017 HPT PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN MEDAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Bahan dan Alat Isolasi dan Uji Reaksi Hipersensitif Bakteri Penghasil Siderofor
BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari Oktober 2010
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih
BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penapisan galur-galur padi (Oryza sativa L.) populasi RIL F7 hasil persilangan varietas IR64 dan Hawara Bunar terhadap cekaman besi ini dilakukan
Lebih terperinciYulin Lestari 1) Rasti Saraswati 2) Chaerani 2)
PENGEMBANGAN Streptomyces SEBAGAI AGEN PENGENDALI MIKROB PATOGEN TULAR TANAH Yulin Lestari 1) Rasti Saraswati 2) Chaerani 2) 1) Institut Pertanian Bogor 2) Badan Litbang Pertanian LATAR BELAKANG Implementasi
Lebih terperinciFitria Yuliani, Giyanto*, Kikin Hamzah Mutaqin Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK
ISSN: 0215-7950 Volume 13, Nomor 2, Maret 2017 Halaman 59 66 DOI: 10.14692/jfi.13.2.59 Galur Isogenik Xanthomonas oryzae pv. oryzae Hasil Penyinaran Ultraviolet dan Potensinya Sebagai Penginduksi Resistensi
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK KALIUM TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA PADA PEMBIBITAN KARET
PENGARUH PUPUK KALIUM TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA PADA PEMBIBITAN KARET The effect of Potassium Fertilizer to Corynespora Leaf Fall Disease At Rubbers Nurseries M. Idrus Aminuddin, Nurhayati,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.
I. METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan sekitar laboratorium Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) tunggal, dengan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009
KARAKTERISTIK PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT HAWAR DAUN PADA DAUN BIBIT TANAMAN Eucalyptus spp. DI PT. TOBA PULP LESTARI Tbk. KABUPATEN TOBA SAMOSIR, SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh Klara A Sembiring 041202003/
Lebih terperinciCARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA
CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA SKRIPSI OLEH: RAFIKA HUSNA 110301021/AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembiakan Streptomyces katrae pada Formulasi Media Beras, Jagung dan Limbah Baglog Jamur S. katrae merupakan aktinomiset dari golongan Streptomyces yang pertama diisolasi dari tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
18 BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di kebun percobaan Institut Pertanian Bogor, Sawah Baru Babakan Darmaga, selama 4 bulan, dari bulan Mei-September 2010. Bahan dan Alat Bahan-bahan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh PGPR terhadap Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai
23 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh PGPR terhadap Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai PGPR sebagai rizobakteria memberikan pengaruh tertentu terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang diujikan di rumah
Lebih terperinciPENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD
PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD Wahyu Istiyar Arumingtiyas *), Sisca Fajriani, Mudji Santosa *) Jurusan
Lebih terperinciEvaluasi Ketahanan Tanaman Padi Haploid Ganda Calon Tetua Padi Hibrida terhadap Wereng Batang Coklat dan Hawar Daun Bakteri
Evaluasi Ketahanan Tanaman Padi Haploid Ganda Calon Tetua Padi Hibrida terhadap Wereng Batang Coklat dan Hawar Daun Bakteri Resistance Evaluation of Doubled Haploid Plants Potential as Hybrid Rice Parental
Lebih terperinciEfektivitas Frekuensi dan Volume Penyemprotan Daun dengan Agens Hayati Filosfer dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Padi
Efektivitas Frekuensi dan Volume Penyemprotan Daun dengan Agens Hayati Filosfer dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Padi Effectiveness of Frequency and Volume of Foliar Spray with Phyllosphere
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III. METODE PELAKSANAAN. Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600
BAB III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di area persawahan yang terletak di Desa Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600 mdpl. Penelitian
Lebih terperinciAbstract. Thesis (2010), Master s program In Biology, School of Live Sciences and Technology-ITB,
Virulence selection of Phytophthora infestans ( Mont. ) de Bary population in West Java to transformed potato plant (Solanum tuberosum L.) containing RB gene Student : Hani Susanti Thesis (2010), Master
Lebih terperinciPENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA BIBIT TANAMAN Acacia crassicarpa
142 PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA BIBIT TANAMAN Acacia crassicarpa EFFECT OF RAINFALL ON DEVELOPMENT OF BACTERIAL LEAF BLIGHT DISEASE ON Acacia crassicarpa
Lebih terperinci