KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING UNTUK PERLINDUNGAN SUMBERDAYA HUTAN DI INDONESIA BETTY SETIANINGSIH P

Transkripsi

1 KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING UNTUK PERLINDUNGAN SUMBERDAYA HUTAN DI INDONESIA BETTY SETIANINGSIH P SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 ABSTRACT BETTY SETIANINGSIH. Combating Illegal Logging Policy for Forest Resources Protection in Indonesia. Under supervision of CECEP KUSUMA as promoter and SURJONO H. SUTJAHJO and BAMBANG PRABOWO SOEDARSO as co-promoter. The lost of world s natural tropical forest is the highest in Indonesia (2,83 million ha per year). Combating illegal logging in Indonesia has become the priority of national program. The purpose of the research is to analyze the policy related to the combating illegal logging in Indonesia, the role of stakeholders and the formula of effective and legal way to to eliminate illegal logging in Indonesia. The research method uses the 4Rs method (Responsibilities, Rights, Revenues, and Relationship) to analyze the role of stakeholder in practicing the policy to eliminate the illegal logging in Indonesia. The analytical approach uses the Analytical Hierarchy Process, AHP, to create decision by using mathematical model. Data analysis in this research uses critical approach. The data compiled in this research are secondary data in the form of laws based on forest management regulation in Indonesia. The research observed illegal logging in Indonesia generally and Jambi specifically. The tendency of illegal logging in the prone forest territory with the potential of standing stocks shows that the illegal logging practice is influenced by the illegal log market. This is supported by the fact that operation to combat massive illegal logging happened in the Riau province, directly bordered to the Jambi province. The finding is the regulation related to illegal logging in Indonesia is appropriate to be used as law outside the forest territory but still related to the derivative act. Even though the law is sufficient, it is not effectively implemented due to the weak law enforcement and weak law compliance. The relation between law enforcer in order to eliminate illegal logging is approximately enough, yet weak between the forest technical and environmental institution with the regional institution. The priority of policy to combat illegal logging in Indonesia based on the data analysis result using AHP approach by showing factor, actor, purpose, and alternative policy which has the highest priority value is the law enforcement factor, government actor, the goal to recover the forest economy, and application of command-andcontrol-natured policy, respectively.

3 Key Word: Illegal Logging, Combating Policy, 4Rs, Analytical Hierarchy Process(AHP).

4 Judul Penelitian : Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Nama Mahasiswa : Betty Setianingsih Nomor Pokok : P Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Disetujui, Komisi Pembimbing Prof.Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS Ketua Prof.Dr.Ir.Surjono H. Sutjahjo, MS Anggota Dr.Bambang Prabowo Soedarso, SH,MES Anggota Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro, MS Tanggal ujian: 15 Oktober 2008 Tanggal lulus:

5 KATA PENGANTAR Hutan di Indonesia yang merupakan sumberdaya alam (SDA) yang memiliki peran sangat strategis dan vital sebagai sistem penyangga kehidupan masyarakat dan makhluk hidup lainnya, yaitu dengan menyediakan beragam manfaat berupa produk dan jasa yang bersifat tangible dan intangible, perlindungan ekosistem, dan penyedia jasa lingkungan saat ini mengalami degradasi yang hebat akibat praktek Illegal logging (IL). Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam pemberantasan IL, tetapi dampaknya belum menunjukkan hasil maksimal yang diindikasikan dengan masih maraknya praktek IL di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk : (a) menganalisis kebijakan yang terkait dengan pemberantasan IL di Indonesia; (b) menganalisis peranan stakeholders yang terlibat dalam pemberantasan IL di Indonesia; dan (c) merumuskan kebijakan pemberantasan IL yang efektif dan sesuai diterapkan di Indonesia. Dengan terselesaikannya disertasi ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komisi Pembimbing dan Anggota Pembimbing lainnya yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan usulan penelitian ini. Bogor, Agustus 2009 Betty Setianingsih

6 ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR...v DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Kebaruan (Novelty)...7 II. TINJAUAN PUSTAKA Dampak Praktek Illegal logging Pemberantasan Illegal logging Analisis Stakeholders Proses Hirarki Analitis...24 III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Rancangan Penelitian Analisis Kebijakan Terkait Pemberantasan IL Metode Pengumpulan Data Parameter yang Diamati Metode Analisis Data Analisis Kelembagan Pemberantasan IL Metode Pengumpulan Data Parameter yang Diamati Metode Analisis Data Penentuan Prioritas Alternatif Kebijakan Pemberantasan IL Metode Pengumpulan Data Parameter yang Diamati Metode Analisis Data Definisi Operasional...38 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH Kondisi Kehutanan di Indonesia Kondisi Kehutanan Provinsi Jambi Topografi, Jenis Tanah dan Iklim Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Provinsi Jambi Kondisi Pengelolaan Hutan di Provinsi Jambi...50 V. ANALISIS KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA Pendahuluan...54

7 5.2. Metode Analisis Kebijakan Pemberantasan Illegal logging...55 a. Metode Pengumpulan Data...55 b. Analisis Data Hasil dan Pembahasan Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia Kesimpulan...67 VI. ANALISIS EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING Pendahuluan Metode...74 a. Metode Pengumpulan Data...74 b. Analisis Data Hasil dan Pembahasan Penanganan Kasus Illegal logging di Indonesia Penanganan Kasus Illegal logging di Provinsi Jambi Kesimpulan...94 VII. KELEMBAGAAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING...96 DI INDONESIA Pendahuluan Metode Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia...97 a. Metode Pengumpulan Data...97 b. Analisis Data Hasil dan Pembahasan Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia Kesimpulan VIII. PRIORITAS KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA Pendahuluan Metode Analisis Prioritas Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia a. Metode Pengumpulan Data b. Analisis Data Hasil dan Pembahasan Analisis Prioritas Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia Kesimpulan IX. PEMBAHASAN UMUM X. REKOMENDASI KEBIJAKAN Kebijakan Umum Kebijakan Operasional XI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. iii

8 iv DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Sumber-Sumber Yang Dianggap Legal Dan Ilegal Kategori Masalah Illegal logging pada Beberapa Wilayah di Dunia Beberapa Aspek yang Dipengaruhi Praktek Illegal logging Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Indeks Random (Saaty, 2001) Matriks Ringkasan Metodologi Penelitian Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Paduserasi TGHK dan RTRWP, serta Penunjukkan dan TGHK Realisasi Produksi Hasil Hutan Provinsi Jambi Tahun Realisasi Produksi Industri Hasil Hutan Provinsi Jambi Tahun Klasifikasi Aktor Putusan IL di Mahkamah Agung Perkara Tindak Pidana IL yang Dibebaskan Pengadilan Perkara Tindak Pidana IL yang Divonis Penjara dan Denda Luas Kawasan Hutan Di Provinsi Jambi menurut Fungsinya (Ha) Jumlah Kasus IL di Provinsi Jambi ( ) Kerangka Dasar Pendekatan 4R Relationship Stakeholders dalam Pemberantasan IL di Indonesia Aspek Hak dan Kewajiban Stakeholders dalam Pemberantasan IL di Indonesia Revenues (Manfaat) yang Dapat Diperoleh dari Pemberantasan IL Tingkat Hubungan (Relationhship) antar Stakeholders dalam Pemberantasan IL Di Indonesia...112

9 v DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tiga Pilar Pengelolaan Hutan Wilayah Administratif Provinsi Jambi (PIK Jambi, 2009) Kondisi Topografi Wilayah Provinsi Jambi (PIK Jambi, 2009) Peraturan Perundang-undangan Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Hubungan antara IL dengan Korupsi (Kishor,2006) Jumlah kasus IL di Indonesia (2006-Juli 2008) Jumlah Tersangka kasus IL di Indonesia (2006-Juli 2008) Jumlah Kayu Olahan Sitaan di Indonesia (2006-Juli 2008) Jumlah Kayu Bulat Sitaan di Indonesia (2006-Juli 2008) Efektifitas Pemberantaan IL di Operasi Hutan Lestari-2 (OHL-2) (Masduki,2009) Kasus IL di Mahkamah Agung Persentase Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Fungsinya Sebaran Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Fungsinya Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Kabupaten Perkembangan Kasus IL di Provinsi Jambi Jumlah Tersangka Kasus IL di Provinsi Jambi Jumlah Kayu Olahan Sitaan di Provinsi Jambi Jumlah Kayu Bulat Sitaan di Provinsi Jambi Jumlah Kasus IL di Provinsi Jambi menurut Wilayah Polres Peta Kecenderungan Kegiatan IL di Provinsi Jambi Persentase Hutan Per Kabupaten dan Kasus IL di Jambi Jumlah Kasus dan Persentase Vonis Kasus IL di Provinsi Jambi Persentase Kasus yang Sudah P.21 dan Vonis Kasus IL di Provinsi Jambi...93

10 25. Kerangka 4R untuk Mendefinisikan Peranan Stakeholders (Dubois, 1998) Pendapat Responden terhadap Keberadaan Aparat Hukum Pendapat Responden Terhadap Keberadaan Instansi Pusat Dalam Kaitannya dengan Pemberantasan IL Di Indonesia Pendapat Responden terhadap Keberadaan Stakeholders dalam Kaitannya dengan Pemberantasan IL di Indonesia Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman Aparat Hukum dalam Kaitannya dengan Pemberantasan IL di Indonesia Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman Instansi Pusat dalam Kaitannya dengan Pemberantasan IL di Indonesia Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman Stakeholders dalam Kaitannya dengan Pemberantasan IL di Indonesia Hirarki Desain Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia Hirarki Hasil AHP Kebijakan Pemberantasan IL Urutan Prioritas Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia Urutan Prioritas Aktor yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia Urutan Prioritas Tujuan yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia Urutan Prioritas Alternatif Kebijakan yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia vi

11 vii DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Peraturan perundang-undangan terkait Pemberantasan IL di Indonesia Identitas Responden Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia Peraturan-peraturan atau Kebijakan yang Terkait dengan Kegiatan Pemberantasan Illegal Loggging di Indonesia Efektifitas dan atau Kebijakan yang Terkait dengan Kegiatan Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Kepentingan Parapihak Terhadap Pentingnya Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Tingkat Pemahaman Parapihak Terhadap Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Bentuk Tanggung-jawab dari Instansi/Lembaga Responden Terhadap Pemeberantasan Illegal logging Bentuk Hak dan Kewajiban Instansi/Lembaga Responden dalam Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Manfaat Apabila Dampak Negatif Illegal logging di Indonesia Dapat Dikendalikan Tingkat Interaksi antar Stakeholders dalam Pemberantasan Ilegal Logging di Indonesia selama ini Kendala-kendala yang Telah dan Mungkin Terjadi dalam Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Bentuk kelembagaan yang dianggap efektif dalam Pemberantasan Illegal logging di Indonesia Apakah Pemerintah Perlu Mengeluarkan Kebijakan yang Bersifat Insentif atau Disinsentif untuk Mendorong Kesadaran Semua Pihak dalam Memberantas Praktek Illegal logging di Indonesia? Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Faktor Terhadap Fokus Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia...249

12 viii 15. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Faktor terhadap Fokus Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Penegakan Hukum Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Penegakan Hukum Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Ekonomi Masyarakat Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Ekonomi Masyarakat Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Sistem Pengelolaan Hutan Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Pengelolaan Hutan Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Sumber Pendapatan Nasional dan Daerah Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Sumber Pendapatan Nasional dan Daerah Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah dalam Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah Daerah dalam Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia...261

13 ix 27. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah Daerah dalam Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Aparat Penegak Hukum dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Aparat Penegak Hukum dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Masyarakat dalam Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Masyarakat dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Sumberdaya Hutan di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Pemulihan Ekosistem Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Pemulihan Ekosistem...270

14 x 36. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan Di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Peningkatan Nilai Ekonomi Hutan Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Peningkatan Nilai Ekonomi Hutan Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Peningkatan Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging Untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan Di Indonesia untuk Menjamin Tujuan: Peningkatan Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi Nilai (Bobot) Setiap Elemen dalam Hirarki Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Faktor terhadap Fokus Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Aktor terhadap Faktor dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Tujuan bagi Aktor dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Alternatif Kebijakan untuk Menjamin setiap Tujuan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia...282