LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.PINDAD(PERSERO)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.PINDAD(PERSERO)"

Transkripsi

1 LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.PINDAD(PERSERO) ANDREAS WILLI WIBOWO PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2018 i

2 HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT.Pindad (Persero) mulai tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan 2 Februari 2018 disusun oleh: Nama : Andreas Willi Wibowo NPM : Program Studi : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri Telah diperiksa dan disetujui. Bandung, 31 Januari 2018 Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Herman Detiawan, A.Md. Dr. A.Teguh Siswantoro Kasubdep Yantek Rendalprod ii

3 SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK DARI PT.Pindad(Persero) (Terlampir) iii

4 KATA PENGANTAR Puji Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan bimbingan-nya, Saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek tepat pada waktunya di PT.Pindad(Persero). Tujuan dari disusunnya Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai laporan kegiatan yang telah dilakukan selama kerja praktek dan sebagai syarat untuk menyelesaikannya Program Strata I Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan kegiatan di Divisi Tempa-Cor dan Alat Perkeretaapian (TC-AP) yang dikunjungi selama kegiatan kerja praktek. Pada laporan ini juga akan membahas tinjauan umum perusahaan, tinjauan sistem perusahaan, serta tinjuan pekerjaan penulis. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan laporan Kerja Praktek selama satu bulan ini diantaranya: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan pengharapan bagi penyusun dalam melaksanakan kerja praktek dan penyusunan laporan. 2. Bapak Herman selaku pembimbing lapangan yang telah banyak mengijinkan dan membantu selama pelaksanaan kerja praktek serta telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam bekerja. 3. Bapak Ngatman, Bapak Supriatna, Bapak Entom, dan Bapak Wartan serta staf PT.Pindad (Persero) yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan pengetahuan dan arahan selama kerja praktek di PT.Pindad. 4. Bapak Dr. A. Teguh Siswantoro. selaku dosen pembimbing kerja praktek atas bimbingannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek. 5. Mas Valentinus,mas Jeffry Firman, dan mas Jonathan Purwanto yang telah bekerja sama dan saling membantu selama melaksanakan kerja praktek. 6. Teman-teman yang telah memberikan semangat selama pelaksanaan dan penyusunan. iv

5 Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi penulis dan semua pihak yang terkait. Yogyakarta, 31 Januari 2018 Penyusun v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... 2 BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Manajemen Perusahaan BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN Proses Bisnis Perusahan Produk yang dihasilkan Proses Produksi Fasilitas Produksi BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA Lingkup Pekerjaan Tanggung jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Hasil Pekerjaan BAB 5 PENUTUP DAFTAR PUSTAKA vi

7 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Data Waktu Siklus Pembersihan Mold Tabel 4.2. Data Waktu Siklus Pemasangan Mold dan Rangka Cetak Tabel 4.3. Data Waktu Siklus Penaburan Grafit Powder Tabel 4.4. Data Waktu Siklus Pengisian Pasir Tabel 4.5. Data Waktu Siklus Pelepasan Cetakan Tabel 4.6. Subgrup Pembershian Cetakan Tabel 4.7. Subgrup Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak Tabel 4.8. Subgrup Penaburan Grafit Powder Tabel 4.9. Subgrup Pengisian Pasir Tabel Subgrup Pelepasan Cetakan Tabel Tingkat Kepercayaan Tabel Bantuan Standar Deviasi Pembersihan Mold Tabel Bantuan Standar Deviasi Pemasangan mold dan Rangka Cetak Tabel Bantuan Standar Deviasi Pemberian Grafit Powder Tabel Bantuan Standar Deviasi Pemberian Pasir Tabel Bantuan Standar Deviasi Pelepasan Cetakan Tabel Score Keterampilan Tabel Score Kondisi Kerja Tabel Score Usaha Kerja Tabel Score Konsistensi Pekerja Tabel Score Penilaian Faktor Kelonggaran Tabel Waktu Normal Tiap Elemen Pekerjaan Tabel Faktor Kelonggaran Tabel Score Total Faktor Kelonggaran Tabel Waktu Baku Tiap Elemen Pekerjaan vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Perusahaan PT.Pindad(Persero)... 4 Gambar 2.2. Logo Perusahaan Bergambar Roda Gigi di Luar Bintang... 5 Gambar 2.3. Logo Perusahaan Bergambar Bintang... 5 Gambar 2.4. Logo Perusahaan Bergambar Anak Panah... 5 Gambar 2.5. Logo Dari Budaya Perusahaan PT.Pindad(Persero)... 6 Gambar 2.6. Penghargaan Proper Biru... 7 Gambar 2.7. Penghargaan TOP IT... 7 Gambar 2.8. Penghargaan Industri Hijau... 8 Gambar 2.9. Piagam Penghargaan LIPI... 8 Gambar Penghargaan Zero Accident Nihil... 8 Gambar Penghargaan Website BUMN Terbaik... 9 Gambar Penghargaam BUMN Peduli... 9 Gambar Penghargaan BUMN Marketing Award Gambar Struktur Organisasi PT.Pindad(Persero) Gambar Struktur Organisasi Divisi Tempa-Cor & Alat Perkeretaapian Gambar 3.1 Proses Bisnis Pesanan Produk PT.Pindad(Persero) Gambar 3.2. Produk Bucket Teeth Gambar 3.3. Produk Casing Block Gambar 3.4. Produk Kabel Protektor Gambar 3.5. Produk Pompa Air Gambar 3.6. Produk Walking Beam Gambar 3.7. Produk Counter Weight Gambar 3.8. Produk Strat Handle Gambar 3.9. Produk Shoulder for E-Clip Gambar Produk Base Plate Gambar Flowchart Furan Line Gambar 4.1. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan viii

9 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1. BKA dan BKB Pembersihan Mold Grafik 4.2. BKA dan BKB Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak Grafik 4.3. BKA dan BKB Pemberian Grafit Powder Grafik 4.4. BKA dan BKB Pengisian Pasir Grafik 4.5. BKA dan BKB Pelepasan Cetakan ix

10 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dan tujuan dilaksanakannya kerja praktek. Selain itu bab ini akan dijelaskan juga mengenai tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek tersebut Latar Belakang Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan Kerja Praktek/ Magang (untuk selanjutnya disebut Kerja Praktek saja) sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. Kurikulum Berbasis KKNI Program Studi Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2017 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menempuh jalur Kerja Praktek atau Magang. Perbedaan jalur Kerja Paktek dan Magang adalah pada bobot SKS dan waktu pelaksanaan. Kerja Praktek dilaksanakan selama minimal 25 hari kerja dengan bobot 2 SKS, sedangkan Magang dilaksanakan selama minimal 75 hari kerja dengan bobot 3 SKS. Peraturan dan prosedur Magang sama dengan peraturan dan prosedur Kerja Paktek, sehingga pelaksanaan maupun penulisan laporan Magang mengikuti ketentuan dan prosedur Kerja Praktek yang diuraikan pada Buku Pedoman ini. Untuk melaksanakan Kerja Praktek maupun Magang, mahasiswa memerlukan bekal ilmu yang cukup, karena itu syarat untuk melaksanakan Kerja Praktek/ Magang ini adalah mahasiswa telah menempuh kuliah minimal 5 semester dan mata kuliah Kuliah Lapangan untuk mendukung pemahaman akan lingkungan yang akan dihadapi ketika melaksanakan Kerja Praktek/ Magang. Untuk melaksanakan Kerja Praktek ini, mahasiswa dapat memilih sendiri perusahaan tempat Kerja Praktek dan kemudian mengajukan ke PSTI UAJY untuk mendapatkan persetujuan dan surat pengantar dari Fakultas Teknologi Industri UAJY kepada perusahaan tempat Kerja Praktek yang dituju. PSTI UAJY memandang Kerja Praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, mengembangkan, dan mensimulasikan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja Praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama Kerja Praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. 1

11 Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam Kerja Praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah: a. Mengenali ruang lingkup perusahaan b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu c. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan d. Mengamati perilaku sistem e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis (setelah pelaksanaan Kerja Praktek berakhir) f. Melaksanakan ujian Kerja Praktek Secara khusus, dalam lingkup Teknik Industri haruslah selalu disadari bahwa yang dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia, Mesin, Material, Metode, Uang, Energi, Lingkungan dan Informasi. Artinya, dalam melaksanakan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, Sarjana Teknik Industri harus selalu memandang aktivitasnya dalam kerangka sistem yang melingkupi aktivitas itu Tujuan Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja praktek ini adalah: a. Melatih kedisiplinan. b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan. c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja. d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis. e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan. f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja praktek ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan 2 Februari 2018 di PT.Pindad(Persero), Jalan Gatot Subroto, No 517 Bandung Indonesia. Selama pelaksanaan kerja praktek, Penulis ditempatkan pada Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretapaian, Departemen Tempa dan Cor di bawah pengawasan Bapak Herman selaku pembimbing lapangan. 2

12 BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan secara umum tentang PT.Pindad (Persero), seperti sejarah singkat, struktur organisasi, dan menejemen perusahaaan Sejarah Singkat Perusahaan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat PT.Pindad mulai dari awal mula berdiri sampai saat ini Sejarah Singkat PT.Pindad (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.Pindad (Persero) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan pabrikan serta perawatan. PT.Pindad (Persero) berlokasi di Bandung - Jawa Barat dan Turen - Jawa Timur. Area pabrik dan perkantoran di Bandung seluas 66 ha (hektar) dengan karyawan, sedangkan di Turen area pabrik dan perkantoran seluas 159 ha dengan karyawan. Perusahaan ini telah mengalami pergantian nama beberapa kali sebelum menjadi PT. Pindad. Berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW). Bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola menjadi Artillerie Inrichtingen (AI) kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun Pada tahun 1942, di masa penjajahan Jepang, namanya berganti menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB). Setelah kemerdekaan, Pemerintah Belanda menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 April Kemudian tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi Perusahaan. Setelah diserahkan oleh pihak Belanda, pabrik tersebut kemudian diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) oleh pihak Indonesia. 3

13 Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) berubah menjadi sebuah industri peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga namanya menjadi Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD). PT.Pindad berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT.Pindad (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Prakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero). Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT.PINDADberalih status menjadi PT.Pindad (Persero) yang langsung di bawah pembinaan Kementrian BUMN. Dengan keputusan Menteri Keuangan No.178/KMK.016/1998 tanggal 28 Februari 1998 jabatan direktur utama PT.Pindad (Persero) telah diserahterimakan dari Prof.Ing.B.J Habibie kepada Dr.Ir. Budi Santoso. Seiring dengan peristiwa ini berdasarkan SK direksi PT.Pindad (Persero) No. SKEP/13/P/BD/VI/1998 tanggal 15 Juni 1998 telah ditetapkan direksi yang terdiri dari direktur utama, direksi produk militer, direktur produk komersial, direktur administrasi dan keuangan serta direktur perencanaan dan pengembangan Profil Perusahaan. Pada sub bab ini menjelaskan Profil dari PT.Pindad (Persero) dengan logo perusahaan dan ciri khas dari perusahaan serta penghargaan, pencapaian dan juga produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. a. Logo Perusahaan PT.Pindad (Persero) Gambar 2.1. Logo Perusahaan PT.Pindad (Persero) 4

14 Gambar 2.2. Logo Perusahaan Bergambar Roda Gigi di luar Bintang Lambang pada roda gigi di luar bintang tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Pindad dalam teknologi serta produksinya Gambar 2.3. Logo Perusahaan Bergambar Bintang Lambang bintang yang ada melambangkan landasan Pancasila yang memiliki lima sila Gambar 2.4. Logo Perusahaan Bergambar Anak Panah Lambang anak panah yang ada menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut menunjukkan gerak dan laju pengendalian yang serasi b. Tujuan dan sasaran perusahaan Setiap perusahaan industri pastinya mempunyai tujuan dan sasaran yang berbeda-beda yang telah ditentukan oleh tiap-tiap perusahaan sesuai dengan ketentuan masing-masing. Berikut ini akan dijelaskan tujuan serta sasaran dari PT.Pindad (Persero) yaitu sebagai berikut : Tujuan Perusahaan: Mampu menyediakan kebutuhan alat utama sistem persenjataan serta mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia 5

15 Sasaran Perusahaan: Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal c. Budaya dari Perusahaan PT.Pindad(Persero) PT.Pindad (Persero) mempunyai budaya perusahaan yang selalu diingatkan secara terus menerus, di mana setiap karyawanya harus memegang teguh serta memahami budaya perusahaan tersebut. Budaya perusahaan tersebut memili logo seperti pada gambar 2.5. Gambar 2.5. Logo dari Budaya Perusahaan PT.Pindad(Persero) Pada Lambang tersebut memiliki arti dari tiap-tiap kata yang ditekankan dalam budaya perusahaan PT.Pindad (Persero) yang akan di jelaskan sebagai berikut : i. JUJUR (J) - Jujur dalam sikap, kata dan tindakan - Bebas dari kepentingan - Menjaga Integritas di setiap aspek ii. BELAJAR (B) - Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti -Terus mengembangkan diri - Melakukan perbaikan berkelanjutan iii. Unggul (U) - Menjaga keunggulan mutu, harga dan waktu - Berdaya saing tinggi - Mampu menjadi pemain global iv. SELAMAT (S) - Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga Lingkungan hidup - Menaati hukum dan perundang-undangan - Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) 6

16 d. Pencapaian dari PT.Pindad(Persero) Terdapat banyak Pencapaian atau Penghargaan yang telah diraih PT.Pindad (Persero), baik penghargaan dari pemerintah maupun dari lembaga-lembaga lainnya. Penghargaan yang telah diraih PT.Pindad antara lain sebagai berikut ini; Pengharagaan dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan tentang penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Gambar 2.6 Penghargaan Proper Biru Penghargaan dari TOP IT dan TELCO pada tahun 2015 dengan kategori Top IT implementation on difence industry sector. Gambar 2.7 Penghargaan TOP IT 7

17 Penghargaan Industri Hijau 2015 dari kementrian perindustrian Penghargaan LIPI SBII AWAR 2015 Gambar 2.8 Penghargaan Industri Hijau Gambar 2.9 Piagam Penghargaan LIPI Penghargaan kecelakaan kerja nihil dari Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia. Gambar 2.10 Penghargaan Zero Accident 8

18 Penghargaan website BUMN terbaik 2014 Penghargaan BUMN peduli Gambar 2.11 Penghargaan Website BUMN Terbaik Gambar 2.12 Penghargaan BUMN Peduli 9

19 Penghargaan BUMN Marketing Award 2014 Gambar 2.13 Penghargaan BUMN Marketing Award e. Produk yang di hasilkan PT.Pindad(Persero) Produk utama yang dihasilkan PT.Pindad (Persero) adalah peralatan-peralatan militer siperti senjata, amunisi, dan kendaraan khusus. Peralatan-peralatan tersebut diproduksi untuk mendukung pertahanan negara serta untuk dipasarkan secara global. Selain membuat peralatan-peralatan militer, PT.Pindad (Persero) juga membuat produk non militer seperti excavator, generator, peralatan pertanian, peralatan kapal laut, alat perkeretaapian serta jasa tempa cor dan perbaikan peralatan perkeretaapian. Manufaktur Proses manufaktur adalah proses di mana melibatkan mesin di dalamnya yang pada umumnya digunakan untuk merubah bentuk dari raw material menjadi bentuk produk yang diinginkan dengan melewati proses permesinan. Produk manufaktur yang dihasilkan PT.Pindad seperti produk senjata dan amunisi, produk kendaraan khusus, bahan peledak militer dan komersil, produk konversi energi, produk sarana dan prasarana transportasi, produk mesin industri dan peralatan industry. 10

20 Jasa Selain menghasilkan produk dari proses manufaktur PT.Pindad (Persero) juga bergerak pada bidang jasa. Seccara umum, jasa dapat diartikan sebagai unit usaha yang menghasilkan produk yang intangible (produk yang tidak berwujud) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya dan mendapatkan profit atau keuntungan. Dalam bidang jasa, PT.Pindad (Persero) melayani jasa seperti perekayasaan sistem industrial, pemeliharaan produk atau peralatan industri, pengujian mutu dan kalibrasi, konstruksi dan peledakan Kekhasan Perusahaan PT.Pindad(Persero) Kekhasan yang dimiliki PT.Pindad (Persero) adalah zero accident atau tidak ada kecelakaan kerja. Hal ini dapat terwujud dengan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di setiap sudud perusahaan. Peraturan K3 tersebut bersifat wajib dipatuhi seluruh karyawan perusahaan. Ketatnya aturan K3 di Pindad dikarenakan perusahaan ini memproduksi alat-alat yang berbahaya seperti alat peledak, kendaraan berat, dan senjata Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dibuat perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri, dengan demikian lalu lintas kegiatan dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Struktur organisasi PT. Pindad (Persero) Bandung diatur berdasarkan surat keputusan direksi PT. Pindad (Persero) Bandung dengan nomor SKEP/2/P/BD/II/2017 tanggal 10 Februari 2017 mengenai organisasi dan tugas perusahaan PT. Pindad (Persero) Bandung. Melalui surat keputusan direksi tersebut, ditetapkan struktur organisasi PT. Pindad (Persero) Bandung adalah sebagai berikut: 1). Direktur Utama. a. Direktur Utama b. Direktur Keuangan & Kinerja c. Direktur Produk Bisnis dan HANKAM d. Direktur Produk Bisnis dan INDUSTRIAL e. Direktur Teknologi dan Supply 2) Divisi Perusahaan a. Sekretaris Perusahaan b. Kepala Divisi Pengawasan Internal 11

21 c. Kepala Divisi Pengamanan & Pengolahan Aset d. Kepala Divisi Perencaanaan & Kinerja Perusahaan e. Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan f. Kepala Divisi Human Capital & Pengembangan Organisasi g. Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen h. Kepala Divisi Bisnis HANKAM i. Kepala Divisi Bisnis Industrial j. Kepala Divisi Manajemen Senjata k. Kepala Divisi Teknologi & Pengembangan l. Kepala Divisi Quality Assurance & K3LH m. Kepala Divisi Supply Chain n. General Manajer Senjata o. General Manajer Amunisi p. General Manajer Kendaraan Khusus q. General Manajer Alat Berat r. General Manajer Tempa Cor & Alat Perkeretaapian s. General Manajer Bahan Peledak Komersial 12

22 Gambar Struktur Organisasi PT.PINDAD(Persero) 14

23 Gambar Struktur Organisasi Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretaapian PT.Pindad(Persero) 15

24 2.3. Manajemen Perusahaan Visi dan Misi PT. PINDAD (PERSERO) Visi Perusahaan : Menjadi produsen peralatan pertahanan dan kemanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategi. Misi Perusahaan : Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan kemanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara Ketenagakerjaan PT. PINDAD (Persero) mempekerjakan karyawan setidaknya 3000 karyawan baik dari sektor perkantoran maupun operator yang bekerja pada lantai produksi. PT. PINDAD menerapkan sistem lima hari kerja dengan ketentuan hari kerja dari Senin Jumat dengan jam kerja dari pukul dengan jam istirahat pada pukul dan khusus pada hari Jumat untuk jam istirahat pada pukul Pada hari Sabtu atau Minggu dimungkinkan juga untuk melakukan jam lembur dalam memenuhi target produksi, maintenanance alat pada lantai produksi Fasilitas Perusahaan PT. PINDAD juga memiliki beberapa fasilitas yang berguna untuk mensejahterakan karyawan yang ada agar kinerja dari karyawan bisa berjalan dengan baik. Fasilitas fasilitas yang ada pada PT. PINDAD berlaku bagi semua karyawan dari PT. PINDAD dengan fasilitas fasilitas yang ada seperti : 1) Masjid dan Musholla Terdapat dua masjid utama di PT. Pindad (Persero) yang digunakan untuk beribadah para karyawanya tidak hanya masjid saja tempat-tempat ibadah kecilpun disediakan di setiap unitnya seperti mushola yang terdapat di dalam lini produksi excavator sehingga mempermudah karyawan dalam melakukan ibadah. Untuk akses menuju masjid pekerja dari berbagai divisi cukup berjalan kaki saja untuk menuju ke lokasi tersebut karena letaknya yang strategis dan tidak terlalu jauh. 16

25 2) Kantin PT.Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar merupakan fasilitas yang di berikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat karyawan dari berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan prasmanan secara gratis. Selain itu karyawan juga akan mendapat susu segar setiap harinya sebagai dari kesejahteraan karyawan tersebut. 3) Koperasi PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koperasi yang menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan-karyawan PT. Pindad (Persero) tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam wearpack untuk operator PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di dalam koperasi tersebut juga menjual berbagai macam pernak pernik aksesoris seperti gantungan kunci dengan logo PT. Pindad (Persero), stiker,topi dan lain sebagainya, biasanya digunakan untuk oleholeh bagi tamu yang berdatangan pada saat melakukan kerja praktek. 4) Smoking Area dan Smoking Time Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) khususnya di area lini produksi dan di dalam kantor dilarang keras untuk merokok. Smoking area yang disediakan terdapat di luar ruangan jika karyawan ingin merokok maka harus keluar ruangan terlebih dahulu. Ada terdapat area-area atau titik-titik tertentu yang dilarang untuk merokok walaupun tempat tersebut sudah berada di luar ruangan hal itu disebabkan oleh banyaknya tempat penyimpanan bahan bakar yang berada di luar ruangan sehingga para karyawan tidak boleh merokok di dekat area tersebut. Perusahaan ini menerapkan sistem smoking time pada karyawan yakni pada jam-jam tertentu diperbolehkan untuk merokok. 5) Komputer yang Terintegrasi dengan Sistem Di PT. Pindad (Persero) khususnya karyawan yang bekerja di dalam kantor telah disediakan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga para karyawan tidak perlu membawa peralatan seperti laptop dari rumah. Serta pada divisi - divisi tertentu seperti divisi PPC setiap komputernya telah didukung dengan sistem ERP atau SAP yang telah terintegrasi. Untuk mengakses sistem tersebut hanya pegawai - pegawai tertentu saja yang diberikan akses karena rahasia di dalam sistem ERP atau SAP tersebut sangat penting bagi perusahaan. 17

26 6) Fasilitas Komunikasi Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu pekerjaan atau job desk yang mengharuskan karyawan - karyawan tersebut berhubunngan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya dan juga untuk berhubungan dengan pihak luar seperti costumer atau supplier. PT. Pindad (Persero) telah memberikan fasilitas yaitu berupa telepon dan juga komputer yang tersabung ke jaringan internet supaya memudahkan para pegawai untuk melakukan komunikasi baik komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan pihak luar. 7) Area Parkir PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk semua karyawannya dengan area parkir yang tersedia untuk parkir mobil dan motor serta area parkir tamu yang dipisah dengan parkir karyawan. 8) Safety tools Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya terutama di area lini produksi dan permesinan. Baik pengunjung dan karyawan diwajibkan memakai helm keselamatan pada saat memasuki area produksi dan juga diwajibkan untuk berjalan di area yang telah di sediakan supaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Para operator yang bekerja di bagian lantai produksi juga diwajibkan untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata pelindung, helm keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero accident. 9) Fasilitas Sepeda Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang berfungsi untuk alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu ke divisi lainnya. Karena jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero) letaknya cukup berjauhan. 10) Truk Pemadam Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) terdapat truck pemadam kebakaran yang siap siaga jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) tersebut. 18

27 11) Mobil Ambulance Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) juga terdapat mobil ambulance yang berguna sebagai transportasi untuk mengantar karyawan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. 12) Bantuan Biaya Transportasi Bantuan biaya Transportasi ini adalah termasuk biaya transportasi karyawan yang menuju ke PT. Pindad (Persero) yang sudah termasuk dalam gaji karyawan tersebut. 13) Rumah Sakit Pindad Fasilitas rumah sakit ini adalah sebagai bentuk dari kepedulian perusahaan terhadap kesehatan semua karyawannya. Semua karyawan yang mengalami cedera atau keluhan fisik akibat pekerjaanya dapat berobat di rumah sakit ini. Biaya rumah sakit ditanggung oleh asuransi yang dimiliki oleh perusahaan. 14) Jaminan Kesehatan Melalui (BPJS) Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dengan mendaftarkan setiap karyawan ke dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan yang meliputi kecelakaan kerja, jaminan di hari tua, biaya rumah sakit dan kematian. 15) Tunjangan Hari Raya Menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya. 16) Tunjangan Lembur Tunjangan lembur diberikan pada para karyawan yang hanya melakukan lembur yang nantinya akan digabung dengan peemberian gaji pada karyawan tersebut. 17) Tunjangan Keluarga Tunjangan keluarga juga diberikan untuk para karyawan PT.Pindad (Persero) berdasarkan dengan jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga. Tunjangan ini diberikan langsung pada saat penerimaan gaji karyawan. 19

28 Pemasaran Pemasaran berbagai macam produk di PT. Pindad (Persero) tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah mencapai pasar internasional. Karena PT. Pindad ingin mewujudkan visinya yaitu menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategi. Produk - produk PT. Pindad yang sudah dikenal oleh dunia pada umumnya adalah produk - produk militernya seperti kendaraan tempur anoa yang telah dipercaya dan digunakan oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB). Selain itu senjata-senjata seperti Senapan Serbu Pindad sudah dipasarkan ke berbagai negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Uganda dan Timor Leste. Dengan animo negara-negara yang membeli produk-produk PT. Pindad tentunya bukan tidak mungkin bagi PT. Pindad untuk mencapai visinya tersebut, karena dari tahun ke tahun produk PT. Pindad terus mengalami kenaikan penjualan produk-produk militernya ke berbagai negara. Selain produk militer, inovasi produk terus dilakukan oleh PT. PINDAD dan salah satunya adalah produk pertambangan. Produk pertambangan yang diproduksi oleh PT. PINDAD sudah berhasil dipasarkan pada perusahaan perusahaan tambang yang ada di Indonesia. 20

29 BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pada sistem perusahaan, khususnya pada Divisi Tempa Cord an Alat Perkeretaapian Proses Bisnis Perusahaan Proses Bisnis merupakan perkumpulan aktivitas suatu pekerjaan yang terstruktur atau memiliki hubungan yang saling berkaitan dalam suatu kegiatan yang pada proses penghasilan produk atau layanan. Berikut merupakan proses bisnis pesanan produk pada PT.Pindad Proses Bisnis Pemesanan Produk CUSTOMER MARKETING RENDALPROD ENGINEERING PRODUKSI DELIVERY Mulai Permintaan pemesanan produk Menerima permintaan pesanan produk Konsultasi permintaan pesanan produk Menerima permintaan pesanan produk Pengecekan jadwal pemenuhan pesanan Menerima kesepakatan pemenuhan pesanan Menerima konfirmansi pemenuhan pesanan Kesepakatan pemenuhan pesanan Konfirmasi pemenuhan pesanan Pembuatan BOM, Routing dan Gambar design Produk sesuai pesanan Kesepakatan pemenuhan pesanan Membuat Sales Order dalam SAP Mengolah Sales Order dalam SAP Pembuatan Production Order (PO) Proses produksi pesanan Proses quality control pesanan Proses finishing pesanan Proses packing pesanan Pesanan siap dikirim Menerima pesanan Proses delivery pesanan Selesai Gambar 3.1 Proses Bisnis Pesanan Produk PT.Pindad Gambar di atas merupakan aliran proses pemesanan produk aliran proses dimulai dari customer melakukan permintaan atau pemesanan barang pada divisi marketing. Kemudian dari divisi marketing melakukan konsultasi pesanan dari customer sebelum masuk ke tahap berikutnya. Bagian Marketing berdiskusi dengan Bagian Rendalprod (Rencana dan Pengendalian Produksi) untuk menentukan harga produk, serta penentuan jadwal produk selesai atau akan 21

30 dikirim. Apabila Bagian Rendalprod telah menyetujui permintaan konsumen maka Bagian Rendalprod akan mengirimkan dafar orderan konsumen ke Bagian Engineering untuk pembuatan SAP, BOM, dan gambar. Kemudian Bagian Engineering memberikan dokumen-dokumen yang telah dibuat tersebut ke Bagian Rendalprod kemudian dari Bagian Rendalprod memberikan pernyataan pada Bagian Marketing menyatakan bahwa kesanggupan dalam pemenuhan permintaan konsumen. Kemudiaan Bagian Marketing akan membuat Sales Order pada SAP. Kemudian SAP tersebut akan diteruskan ke Bagian Rendalprod untuk melakukan tahapan produksi. Kemudian setelah produk selesai diproduksi maka akan masuk ke tahapan quality control, finishing dan packing. Kemudian setelah selesai packing Bagian Produksi akan mengirimkan pesanan ke Bagian Delivery untuk mengirimkan pesanan ke customer Produk yang Dihasilkan PT.Pindad (Persero) mengawali bisnis dengan memproduksi sarana dan prasarana kereta api di tahun 1983 dan pada tahun 1984 mulai memproduksi alat penambat rel tipe DE-Clips (DE-Clips Rail Fastener). Dan sampai sekarang ini terus berkembang hingga memproduksi kendaraan khusus seperti panser dan berbagai macam jenis amunisi dan senjata. Produk yang dihasilkan PT.Pindad (Persero) secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi 2 jenis produk, yaitu produk militer dan produk non-militer. Pada laporan kerja praktek ini akan lebih dibahas mengenai produk berjenis non-militer yang dihasilkan dari Divisi Tempa Cor dan Alat Perkeretaapian, pada kerja praktek dilakukan pada divisi pengecoran. Berikut adalah produk-produk yang dihasilkan PT.Pindad (Persero) melalui Divisi Pengecoran. a. Bucket Teeth Produk pengecoran ini yaitu produk yang digunakan pada alat berat khususnya pada excavator. Produk ini digunakan sebagai kuku pada excavator yang memiliki fungsi untuk mengeruk tanah, dll. Produk ini juga biasa digunakan pada proses pertambangan. 22

31 Gambar 3.2. Produk Bucket Teeth b. Casing Block Casing block adalah produk yang memiliki fungsi sebagai cover pada suatu block mesin diesel. Gambar 3.3. Produk Casing Block c. Kabel Protektor Kabel protektor memiliki fungsi sebagai pelindung pada kabel agar kabel tidak mudah mengelupas, sobek atau putus. Gambar 3.4. Produk Kabel Protektor 23

32 d. Pompa Air PT.Pindad juga memproduksi pompa air. Komponen di dalam pompa air dihasilkan oleh pihak supplier, Pt.Pindad hanya memproduksi casing pompa air dan perakitan pompa air tersebut. Gambar 3.5. Produk Pompa Air e. Walking Beam Produk ini merupakan produk dari divisi pengecoran PT.Pindad (Persero) yang dinamakan walking beam. Walking beam sendiri memiliki fungsi sebagai lengan atau penggerak ke rangkaian pompa angguk yang berada di dalam sumur bor yang biasa digunakan pada proses pertambangan. Gambar 3.6. Produk Walking Beam 24

33 f. Counter Weight Produk ini merupakan bagian dari pompa angguk yang biasa digunakan dalam industri pertambangan minyak. Produk ini merupakan pemberat pada pompa angguk yang memiliki fungsi untuk memberikan keseimbangan pada pompa angguk terhadap beban yang diterima. Gambar 3.7. Produk Counter Weight g. Start Handle Produk ini merupakan produk dari lini disamatik dan diproduksi dalam jumlah yang banyak. Produk ini memiliki fungsi sebagai tuas atau alat yang digunakan untuk menyalakan mesin diesel. Gambar 3.8. Produk Start Handle 25

34 h. Shoulder for E - Clip Produk ini memiliki fungsi sebagai sebagai pengikat rel ke bantalan rel kereta api. Gambar 3.9. Produk Shoulder for E - Clip i. Base Plate Produk ini merupakan produk dari lini disamatik yang biasanya diproduksi dalam jumlah yang banyak. Produk ini memiliki fungsi sebagai sebagai bantalan rel pada rel kereta api. Produk ini memiliki dua tipe produk yaitu base plate R42 dan base plate R54. Gambar Produk Best Plate 26

35 3.3. Proses Produksi Proses produksi yang akan dijelaskan pada sub bab ini merupakan proses produksi furan line. Furan line merupakan lini produksi yang melewati sebuah mesin yang bernama mesin furan, dan lini produksi tersebut nenjadi objek yang diamati oleh penulis saat melakukan kegiatan kerja praktek. Proses produksi furan line sendiri dimulai dari pengadaan bahan baku oleh supplier. Bahan baku yang telah datang terlebih dahulu dilakukan pengecekan kualitas, jika dinyatakan lolos sesuai spesifikasi yang diminta maka bahan baku tersebut disimpan digudang dan jika tidak lolos pengecekan kualitas maka akan dikembalikan ke supplier. Tahap selanjutya adalah pembuatan cetakan, terdapat dua jenis cetakan yang akan dibuat, yaitu cetakan bentuk produk dan cetakan inti atau cetakan yang membentuk rongga / lubang pada bentuk produk. Cetakan yang telah dibuat kemudian dilakukan pengecekan, jika terdapat kecacatan cetakan tetapi masih dapat diperbaiki maka akan segera diperbaiki, tetapi jika terdapat cetakan yang tidak bisa diperbaiki maka akan kembali ke proses awal pembuatan cetakan. Setelah dinyatakan lolos pemeriksaan, cetakan bentuk produk dan cetakan inti disatukan dan kemudian dilakukan pengecoran. Setelah dilakukan pengecoran maka cetakan tersebut kemudian dibongkar. Pasir yang digunakan sebagai media cetak kemudian diolah untuk digunakan pada proses pembuatan produk selanjutnya atau dibuang jika dinyatakan sudah tidak layak digunakan kembali. 27

36 Bahan / Material Masuk Pemeriksaan 1 NO Supplier YES Masuk ke Gudang Material Persiapan Cetak Pasir bekas Pasir baru Binder Katalis Pengolahan Pasir NO adjustment NO Pemeriksaan 2 NO YES Pembuatan Cetakan Pembuatan Cetakan Inti Pelepasan Model Pelepasan / Pembukaan Box Inti adjustment adjustment Pemeriksaan 3 NO Perbaikan NO Pemeriksaan 3 YES YES Pelaburan / coating Pelaburan / coating FC FCD Aluminium Baja Assembly / Setting Cetakan FC FCD Aluminium Baja Batu super Grafit Powder Methanol Zircon Methanol Pengecoran Batu super Grafit Powder Methanol Zircon Methanol Pembongkaran Pasir Bekas Debu / dibuang Gambar Flowchart Furan Line 28

37 3.4. Fasilitas Produksi Untuk menjalankan proses produksi, departemen cor di PT.Pindad (Persero) didukung dengan berbagai fasilitas produksi yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Melting Facilities Salah satu lini produksi dalam departemen cor adalah lini peleburan atau melting. Untuk mendukung proses melting, PT.Pindad didukung dengan mesin-mesin sebagai berikut: 1.) Tiga unit of induction furnance MF 2000 Dari ketiga unit mesin induction furnance MF 2000 ini mempunyai kapasitas sebesar 2 ton/2.5jam. 2.) Satu unit of induction furnance MF 300 Mesin ini mempunyai kapasitas sampai 350kg/2.5jam. 3.) Satu unit of induction furnance MF 500 Mesin ini berkapasitas sebesar 500kg/2.5jam. 4.) Satu unit of induction furnance MF 15 Berkapasitas 15kg/2hour. Mesin-mesin tersebut pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai dapur untuk meleburkan bahan baku yang membentuk logam cair. Perbedaan antar mesin teletak pada kapasitas leburnya Moulding Facilities Untuk membuat cetakan produk yang akan dilakukan pengecoran, PT.Pindad (Persero) memiliki beberapa mesin untuk mendukung kegiatan tersebut, diantaranya: 1.) Satu Mesin line disamatic moulding (green sand) Berkapasitas 200moulding/jam jika tanpa inti dan /jam jika dengan inti. Mesin ini digunakan untuk memproduksi produk yang mempunyai ukuran yang kecil tetapi kuantitas produksinya sangat banyak. Ciri lain dari mesin ini adalah proses yang ada lebih banyak yang telah terotomasi jika dibandingkan dengan lini mesin yang lain pada kegiatan pembuatan cetakan. 29

38 2.) Satu Mesin line furan moulding Lini furani memiliki kapasitas untuk mengeluarkan pasir cetak kurang lebih sebesar 10ton/hari. Ciri dari lini furan ini adalah memproduksi cetakan untuk produk yang memiliki ukuran besar, seperti Bucket Teeth untuk komponen eskavator dalam industri pertambangan. Untuk kuantitas produksi, lini mesin ini mengerjakan produk yang memiliki kuantitas order yang kecil. 3.) Dua mesin line shell moulding (RCS atau resin coated sand process) Berkapasitas 10mould/jam. Perbedaan RCS dengan mesin yang lainnya terletak pada ukuran produk yang akan dihasilkan. Produk yang dikerjakan melalui RCS memiliki dimensi yang lebih kecil dari produk yang dikerjakan mesin furan dan lebih besar dari yang dikerjakan pada mesin disamatik. 4.) Dua Unit mesin core making (cold box) Berkapasitas 16L dan 25L. Mesin ini digunakan untuk membuat inti dari produk yang aka diletakkan pada cetakan. Proses pembuatan inti pada mesin ini tidak menggunakan pemanas atau tidak melalui proses yang membutuhkan temperature tinggi sehingga dinamakan cold box. 5.) Dua unit mesin core making (hot box) Berkapasitas 25 blow/jam. Perbedaan dengan cold box hanyalah pada temperature yang digunakan untuk membuat inti, pada hot box menggunakan proses pemanasan bahan sehingga membutuhkan temperature yang tinggi Finishing Facilities Untuk mendukung proses finishing dari produk yang telah dihasilkan, PT.Pindad didukung dengan mesin-mesin sebagai berikut: 1.) Satu unit shot blasting machine hanger Berkapasitas 2 ton. Mesin ini digunakan untuk mebersihkan dan menghaluskan permukaan produk setelah proses pengecoran selesai. 2.) Satu unit shot blasting machine barrel Berkapasitas 0,75 ton. Mesin ini digunakan untuk mebersihkan dan menghaluskan permukaan produk setelah proses pengecoran selesai. 3.) Satu Unit shot blasting machine Berkapasitas 1 ton. Mesin ini digunakan untuk mebersihkan dan menghaluskan permukaan produk setelah proses pengecoran selesai. 30

39 4.) tiga mesin gerinda tangan dan tiga mesin gerinda duduk Gerinda yang ada berfungsi untuk menghaluskan permukaan yang dirasa kurang rapih, selain itu gerinda juga berfungsi untuk mengurangi permukaan yang berlebih akibat proses pengecoran Quality Control Facilities Proses penjaminan kualitas dan mutu produk yang dihasilkan dari setiap proses produksi departemen cor ini didukung dengan fasilitas sebagai berikut: 1.) Spectrometer shimatsu Alat ini berfungsi untuk mengecek kandungan unsur kimia yang terdapat dalam produk yang telah dihasilkan. Dengan alat ini, kita dapat mengetahui apakah kompoisisi unsur yang terdapat dari suatu produk telah sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki atau belum, karena unsur-unsur yang terdapat di dalam sebuah produk menentukan kualitas dari produk itu sendiri. 2.) Sand moulding tester Alat ini digunakan untuk menguji kualitas dari pasir cetak yang ada. Dengan alat ini kita dapat mencari tahu apakah pasir cetak yang akan digunakan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan atau belum. 3.) Hardness tester Alat ini dgunakan untuk menguji tingkat kekerasan produk. Hal ini bertujuan untuk mengetahui beban atau tekanan maksimum yang dapat diterima sebuah produk yang telah dihasilkan. 4.) Digital CE meter CE merupakan kepanjangan dari Carbon Equivalent. Dengan alat ini kita dapat menguji kandungan karbon yang ada terhadap sebuah objek, baik itu dari produk maupun bahan baku. 5.) Micro structure tester Alat ini digunakan untuk melihat struktur mikro dari produk yang dihasilkan, seperti misalnya susunan atom. 6.) Universal strength machine quality system Alat ini digunakan untuk menguji kekuatan dari produk. Pengujian yang dilakukan pada kategori mesin ini seperti uji kelelahan benda atau fatigue, uji tarik, uji patah. 31

40 BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA Pada bab ini akan dijelasakan mengenai penugasan yang diberikan kapada penulis selama menjalankan kerja praktek di PT.Pindad (Persero) serta hasil dari penugasan tersebut Lingkup Pekerjaan Dalam melakukan kerja praktek di PT.Pindad(Persero), penulis ditempatkan pada Divisi Tempa Cor dan Alat Perkeretaapian (TC & AP). Divisi ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian atau departemen, yaitu Departemen Rendalpord-Gudang (Rencana Pengendalian Produksi dan Gudang), Departemen Engineering, dan Departemen Produksi yang terdiri dari Departemen cor, tempa praska (prasarana kereta api), dan sarka (sarana kereta api). Departemen Rendalprod memiliki wewenang dalam kegiatan pengadaan bahan baku, menetapkan target produksi mingguan, menetapkan estimasi pengeluaran biaya sebelum melakukan produksi (Plan Cost), dan membuat laporan tentang biaya-biaya actual yang terjadi selama produksi berlangsung serta mengevaluasi biaya-biaya tersebut. Departemen Produksi (cor, tempa praska, dan sarka) memiliki wewenang untuk mengatur jadwal produksi harian, jadi bagian prosuksi memiliki kewajiban untuk mengatur produk apa yang akan dibuat di setiap harinya dan bertanggung jawab penuh terhadap target produksi yang telah ditetapkan. Departemen Engineering bertugas untuk membuat gambar desain teknik, mengatur proses produksi seperti urutan proses produksi, mesin yang digunakan, jumlah komposisi bahan yang akan digunakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan lain-lain yang bersangkutan dengan proses produksi. Penulis ditempatkan pada Divisi TC dan AP dengan pembimbing Bapak Herman Setiawan yang berada pada Departemen Rendalprod-Gudang. Di sini penulis belajar mengenai alur proses pengerjaan yang menjadi tanggung jawab bagian Rendalprod, seperti melihat order yang masuk, melihat kuantitas yang harus diproduksi untuk memenuhi order tersebut, menentukan target produksi mingguan yang harus dipenuhi, sampai membuat laporan actual cost yang terjadi selama produksi tersebut berlangsung. 32

41 Untuk penugasan secara khusus, penulis diberikan tugas untuk mencoba mengamati dan megukur waktu baku pada lini produksi furan. Furan Line sendiri berada pada bengkel produksi Cor 1 dan digunakan untuk memproduksi part atau komponen yang memiliki ukuran besar. Dalam melakukan tugas ini, penulis mendapatkan pendampingan dari Bapak Herman dan Bapak Andri dari bagian Rendalprod, Bapak Ade dari bagian Produksi Cor, dan Bapak Wartan dari bagian Engineering Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Bekerja Selama melakukan kerja praktek di PT.Pindad (Persero) penulis memiliki tanggung jawab untuk melakukan perhitungan waktu baku pada furan line khususnya pada pengerjaan produk Bucket Teeth PTC 145 dan penulis harus memperlihatkan laporan kerja praktek kepada pembimbing lapangan dan kepada bagian PPA (Pengamanan dan Pengelolaan Aset) perusahaan. Dalam pelaksanaan kerja praktek ini terdapat beberapa wewenang yang harus dipatuhi oleh penulis, antara lain: a. Penulis diperbolehkan masuk ke perusahaan mengikuti jam kerja perusahaan. b. Penulis hanya diperbolehkan masuk ke area yang telah ditentukan, yaitu pada divisi TC & AP. c. Penulis wajib mengenakan almamater universitas dan tanda pengenal yang telah diterbitkan perusahaan selama berada di area perusahaan, serta wajib mengenakan helm dan sepatu safety jika ingin masuk ke area bengkel atau plan produksi. d. Penulis diperbolehkan mengambil gambar secara langsung jika telah mendapatkan ijin dari pihak menejerial yang bersangkutan. e. Penulis diperbolehkan berinteraksi dengan operator atau pekerja di lini produksi cor. f. Semua laporan yang telah ditulis harus diperiksa terlebih dahulu oleh Pelatihan dan Pengembangan Kepemimpinan (PPK) dan harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dipublikasikan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan, penulis akan melakukan pengukuran waktu baktu dengan cara waktu kerja setempat pada operator lini furan yang sedang mengerjakan produk Bucket Teeth PTC 145. Sebelum melakukan pengamatan secara langsung, penulis terlebih dahulu berdiskusi 33

42 dengan Bapak Wartan bagian engineering untuk mengetahui urutan proses yang ada di lini furan tersebut. Setelah itu penulis berdiskusi dengan Bapak Ade mengenai kapan produk Bucket Teeth PTC 145 diproduksi. Setelah mengetahui kegiatan apa saja yang akan diobservasi dan mengetahui kapan akan melakukan observasi, kemudian penulis mengamati secara langsung dan mengukur waktu siklus masing-masing kegiatan di lini furan saat pengerjaan produk Bucket Teeth PTC 145. Kemudian waktu siklus tersebut diolah menjadi waktu baku dan hasilnya akan menajdi bahan diskusi dengan pembimbing serta dengan departemen yang terkait. Saat melakuan pengamatan, terdapat order 10 produk Bucket Teeth PTC 145, karena jumlah populasi yang terbilang sedikit maka penulis memutuskan untuk melakukan pengamatan terhadap 10 produk tersebut sebagai sampelnya. Dalam mendapatkan data yang diperlukan, penulis mendapatkannya dengan cara: a. Wawancara Metode ini dilakukan dengan proses tanya jawab secara lisan dan langsung kepada narasumber yang mendukung terkumpulnya data yang akan dicari. b. Observasi Metode ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung dilapangan dan dilajutkan dengan pengambilan data. Alur proses pengerjaan tugas yang diberikan jika digambarkan melalui diagram alir adalah sebagai berikut: 34

43 Mulai Mencari Tahu Kuantitas Produk yang akan diamati prosesnya Menentukan kegiatan yang akan diobservasi Mencari tahu kapan produk yang akan diamati dibuat Menentukan jumlah sampel Menentukan operator yang akan diamati Pengambilan data waktu siklus Uji kecukupan data Uji keseragaman data Pembuatan waktu baku Diskusi hasil pembuatan waktu baku Selesai Gambar 4.1. Metologi Pelaksanaan Pekerjaan 35

44 4.4. Hasil Pekerjaan Pada Subbab ini akan dijelaskan mengenai tugas yang didapat penulis serta tahapan proses yang dilalui penulis untuk memperoleh hasil dari penugasan selama pelaksanaan kerja praktek ini Penulis mendapatkan tugas untuk menghitung waktu baku pada furan line dengan proses pembuatan produk Bucket Teeth PTC 145. Saat mendapatkan penugasan ini, produk Bucket Teeth PTC 145 akan diproduksi sebanyak 10 buah. Pengukuran waktu baku yang akan dilakukan adalah dengan cara pengukuran waktu kerja setempat, dimana penulis akan melakukan pengukuran waktu baku bukan untuk keseluruhan lini furan tetapi pengukuran waktu baku untuk setiap elemen aktivitas di lini furan. Proses atau kegiatan yang akan diamati pada furan line saat memproduksi produk Bucket Teeth 145 ini adalah Pembersihan mold atau cetakan, pemasangan mold pada rangka cetak, penaburan grafit powder, pengisian pasir cetak, dan pelepasan rangka cetak Data Waktu Siklus Waktu siklus merupakan waktu penyelesaian sebuah aktivitas atau kegiatan kerja yang tertera dalam stopwatch pada saat pengukuran waktu secara langsung terhadap suatu kegiatan secara langsung. Waktu siklus didapatkan secara langsung dengan cara mengamati operator yang sedang melakukan tugasnya. Terdapat lima elemen pekerjaan yang akan dilakukan pengukuran waktu baku sehingga terdapat lima waktu siklus yang diukur oleh penulis. Dalam pengukuran waktu siklus ini, Jumlah populasi dari objek pengamatan adalah 10 unit dan karena jumlahnya yang tergolong sedikit maka penulis tidak menentukan jumlah sampel dan memutuskan untuk mengamati waktu proses dari kesepuluh produk yang akan dibuat tersebut. Tabel 4.1. Data Waktu Siklus Pembersihan Mold Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan (Detik) 1 25, , , ,72 36

45 Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan (Detik) 5 25, , , , , ,17 Jumlah Rata-rata 250,09 detik 25,009 Detik Tabel 4.2. Data Waktu Siklus Pemasangan Mold dan Rangka Cetak Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan (Detik) 1 12, , , , , , , , , ,59 Jumlah 124,6 Rata-rata 12,46 37

46 Tabel 4.3. Data Waktu Siklus Penaburan Grafit Powder Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan 1 5,17 2 4,87 3 5,28 4 4,88 5 5,31 6 4,92 7 5,23 8 5,17 9 4, ,27 Jumlah 50,97 Rata-rata 5,097 Tabel 4.4. Data Waktu Siklus Pengisian Pasir Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan 1 2 menit 58 detik = 2,97 menit 2 2 menit 58 detik = 2,97 menit 3 3 menit 2 detik = 3,03 menit 4 2 menit 58 detik = 2,97 menit 5 3 menit 2 detik = 3,03 menit 6 3 menit 2 detik = 3,03 menit 7 3 menit 1 detik = 3,02 menit 8 2 menit 59 detik = 2, 98 menit 38

47 Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan 9 2 menit 59 detik = 2, 98 menit 10 2 menit 58 detik = 2, 97 menit Jumlah Rata-rata 29,95 menit 2, 995 menit Tabel 4.5. Data Waktu Siklus Pelepasan Cetakan Pengamatan ke- Waktu Penyelesaian Elemen Pekerjaan 1 52, , , , , , , , , ,32 Jumlah 531,19 Rata-rata 53, Pembuatan Subgrup Dari kesepuluh data yang ada, tahap selanjutnya adalah membuat subgrup. Banyaknya subgrup dibuat dengan cara menghitung dengan rumus. = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 10 = 4,3 Setelah dibulatkan keatas, maka banyaknya subgrup adalah 5 buat. Sehingga Tabel subgrup menjadi seperti berikut ini: 39

48 a. Pembersihan cetakan Tabel 4.6. Subgrup Pembersihan Mold Subgrup Waktu penyelesaian (Xi) Rata-rata 1 25,06 25,62 25, ,33 25,37 24, ,28 24,71 24, ,72 25,02 25, ,81 24,17 24,99 Rata-rata subgroup 25,009 b. Pemasangan cetakan dan rangka cetak Tabel 4.7. Subgrup Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak Subgrup Waktu penyelesaian (Xi) Rata-rata 1 12,04 13,03 12, ,02 12,27 12, ,02 12,51 12, ,03 13,07 12, ,02 12,59 12,805 Rata-rata subgrup 12,46 c. Penaburan Grafit Powder Tabel 4.8. Subgrup Pemberian Grafit Powder Subgrup Waktu penyelesaian (Xi) Rata-rata 1 5,17 4,92 5, ,87 5,23 5,05 3 5,28 5,17 5, ,88 4,87 4, ,31 5,27 5,29 Rata-rata subgroup 5,10 40

49 d. Pengisian Pasir Tabel 4.9. Subgrup Pengisian Pasir Subgrup Waktu penyelesaian (Xi) Rata-rata 1 2,97 2,97 2,97 2 3,03 2, ,03 3,03 3,03 4 3,02 2, ,98 2,97 2,97 Rata-rata subgrup 2,99 e. Pelepasan Cetakan Tabel Subgrup Pelepasan Cetakan Subgrup Waktu penyelesaian (Xi) Rata-rata 1 52,57 53,17 52, ,68 52,97 52, ,67 52,89 53, ,64 53,57 53, ,71 53,32 53,015 Rata-rata subgrup 53, Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah diambil telah cukup atau masih kurang. Untuk melakukan pengujian ini, diperluan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang merupakan pencerminan dari orang yang melakukan suatu pengamatan. Tingkat ketelitian sendiri menunjukkan besarnya eror yang mungkin ada saat pengukuran waktu penyelesaian elemen kerja atau penyimpangan waktu antara waktu yang dicata dalam pengukuran dengan waktu sebenarnya. Tingkat keyakinan merupakan tingkat seberapa yakin pengukur terhadap data yang ia dapat. Pada kasus ini, penulis menetapkan tingkat kepercayaan atau keyakinan sebesar 90% dan tingkat ketelitian sebesar 10%. Untuk mencari tahu apakah jumlah data yang penulis miliki (N) sudah cukup, maka haruslah dibandingkan dengan jumlah data yang dibutuhkan melalui perhitungan teori (N ). Jika N > N maka jumlah data yang penulis miliki dapat dikatakan telah cukup. 41

50 Sebelum menghitung N, terlebih dahulu mencari nilai K atau nilai tingkat kepercayaan yang dimiliki dengan cara melihat pada tabel berikut. Tabel Tingkat Kepercayaan Dari Tabel 4.6. didapatkan nilai K yang ada adalah 2. Sehingga perhitungan nilai N pada masing-masing elemen pekerjaan seperti berikut ini; a. Pembersihan Mold N = N = 2,75 ( 2 10 (6257,94) 62545,01)2 0,1 250,09 Dari uji kecukupan data, maka jumlah data waktu siklus pembersihan mold dapat dikatakan sudah cukup. b. Pemasangan Mold dan Rangka Cetak N = N = 2,91 ( 2 10 (1554,33) 15525,16)2 0,1 124,6 Dari uji kecukupan data, maka jumlah data waktu siklus pemasangan mold dan rangka ceetak dapat dikatakan sudah cukup. c. Penaburan Grafit Powder N = N = 1,25 ( 2 10 (260,11) 2597,94)2 0,1 50,97 Dari uji kecukupan data, maka jumlah data waktu siklus penaburan grafit powder dapat dikatakan sudah cukup. 42

51 d. Pengisian pasir N = N = 0,05 ( 2 10 (89,70) 897)2 0,1 29,95 Dari uji kecukupan data, maka jumlah data waktu siklus pengisian pasir dapat dikatakan sudah cukup. e. Pelepasan Rangka Cetak N = N = 0,58 ( 2 10 (28217,84) ,8)2 0,1 531,19 Dari uji kecukupan data, maka jumlah data waktu siklus pelepasan rangka cetakdapat dikatakan sudah cukup Uji Keseragaman Data atau Kenormalan Pengujian ini akan membuktikan apakah data yang dimiliki terdistribusi normal atau tidak, karena jika data terbukti tidak tersitribusi normal maka data yang dimiliki dapat dikatakan tidak valid untuk digunakan. Syarat untuk dikatakan normal adalah dengan memplotkan pada U Chart dan tidak ada plot yang melebihi BKA dan BKB (Batas Kendala Atas dan Batas Kendala Bawah). a. Pembersihan mold Tabel Bantuan Standar Deviasi Pembersihan Mold No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) ,06 628,0036 0,051 0, ,33 591,9489-0,679 0, ,28 589,5184-0,729 0, ,72 661,5184 0,711 0, ,81 666,1561 0,801 0, ,62 656,3844 0,611 0, ,37 643,6369 0,361 0, ,71 610,5841-0,299 0, ,02 626,0004 0,011 0, ,17 584,1889-0,839 0, , ,94 3,

52 Setelah membuat tabel tahap selanjutnya adalah perhitungan standar deviasi dengan perumusan sebagai berikut: σ = (x i x ) 2 N 1 σ = 3, = 0,61 Standar deviasi yang didapat adalah sebesar 0,61. Kemudian dilanjutkan untuk mencari standar deviasi tiap subgrupnya dengan cara: σx = σ n σx = 0,61 2 = 0,44 Tahap selanjutnya menghitung batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB) dengan rumus: BKA = x + kσ x BKA = x kσ x BKA = 25, x 0,44 = 25,88 BKA = 25,01 2 x 0,44 = 24,13 Grafik 4.1 BKA dan BKB Pembersihan Mold Dari grafik 4.1. dapat dilihat bahwa tidak ada data yang keluar dari batas kendali, baik batas kendali atas dan batas kendali bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang dimiliki telah terdistribusi secara normal dan data yang dimiliki dapat dikatakan layak untuk diolah lebih lanjut. 44

53 b. Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak Tabel Tabel Bantuan Standar Deviasi Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) ,04 144,9616-0,42 0, ,02 144,4804-0,44 0, ,02 144,4804-0,44 0, ,03 144,7209-0,43 0, ,02 169,5204 0,56 0, ,03 169,7809 0,57 0, ,27 150,5529-0,19 0, ,51 156,5001 0,05 0, ,07 170,8249 0,61 0, ,59 158,5081 0,13 0, ,6 1554,331 1,8146 Perhitungan standar deviasi: σ = 1, = 0,45 Perhitungan standar deviasi tiap subgroup: σx = 0,45 2 = 0,32 Perhitungan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB); BKA = x + kσ x BKA = x kσ x BKA = 12, x 0,32 = 13,10 BKA = 12,46 2 x 0,32 = 11,82 45

54 Grafik 4.2. BKA dan BKB Pemasangan Cetakan dan Rangka Cetak Grafik 4.2. membuktikan bahwa data waktu kerja pemasangan cetakan dan rangka cetak telah terdistribusi secara normal, dan data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut. c. Pemberian Grafit Powder Tabel Tabel Bantuan Standar Deviasi Pemberian Grafit Powder No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) 2 1 5,17 26,7289 0,073 0, ,87 23,7169-0,227 0, ,28 27,8784 0,183 0, ,88 23,8144-0,217 0, ,31 28,1961 0,213 0, ,92 24,2064-0,177 0, ,23 27,3529 0,133 0, ,17 26,7289 0,073 0, ,87 23,7169-0,227 0, ,27 27,7729 0,173 0, ,97 260,1127 0,

55 Perhitungan standar deviasi; σ = 0, = 0,19 Perhitungan standar deviasi tiap subgroup; σx = 0,19 2 = 0,13 Perhitungan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB); BKA = x + kσ x BKA = x kσ x BKA = 5, x 0,13 = 5,36 BKA = 5,097 2 x 0,13 = 4,83 Grafik 4.3. BKA dan BKB Pemberian Grafit Powder Grafik 4.3. membuktikan bahwa data waktu kerja pemberian grafit powder telah terdistribusi secara normal, dan data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut. d. Pengisian pasir Tabel Tabel Bantuan Standar Deviasi Pengisian pasir No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) 2 1 2,97 8,8209-0,025 0, ,03 9,1809 0,035 0, ,03 9,1809 0,035 0, ,02 9,1204 0,025 0, ,98 8,8804-0,015 0,

56 No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) 2 6 2,97 8,8209-0,025 0, ,97 8,8209-0,025 0, ,03 9,1809 0,035 0, ,98 8,8804-0,015 0, ,97 8,8209-0,025 0, ,95 89,7075 0,00725 Perhitungan standar deviasi; σ = 0, = 0,03 Perhitungan standar deviasi tiap subgroup; σx = 0,03 2 = 0,02 Perhitungan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB); BKA = x + kσ x BKA = x kσ x BKA = 2, x 0,02 = 3,04 BKA = 2,995 2 x 0,02 = 2,95 Grafik 4.4. BKA dan BKB Pengisian pasir Grafik 4.4. membuktikan bahwa data waktu kerja pemberian grafit powder telah terdistribusi secara normal, dan data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut. 48

57 e. Pelepasan cetakan Tabel Tabel Bantuan Standar Deviasi Pelepasan Cetakan No Xi Xi 2 (Xi-x ) (Xi-x ) , ,605-0,549 0, , ,182-0,439 0, , ,469 0,551 0, , ,25 0,521 0, , ,344-0,409 0, , ,049 0,051 0, , ,821-0,149 0, , ,352-0,229 0, , ,745 0,451 0, , ,022 0,201 0, , ,84 1,55749 Perhitungan standar deviasi; σ = 1, = 0,42 Perhitungan standar deviasi tiap subgroup; σx = 0,42 2 = 0,29 Perhitungan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB); BKA = x + kσ x BKA = x kσ x BKA = 53, x 0,29 = 53,71 BKA = 53,119 2 x 0,29 = 52,53 49

58 Grafik 4.5. BKA dan BKB Pelepasan Cetakan Grafik 4.5. membuktikan bahwa data waktu kerja pemberian grafit powder telah terdistribusi secara normal, dan data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut Menghitung Faktor Penyesuaian dan Waktu Normal Faktor penyesesuaian berguna untuk menyesuaikan data waktu penyelesaian tiap elemen kerja yang telah ada dengan berbagai kondisi atau tipe pekerja. Dalam mengukur waktu siklus, pengamat hanya mengamati seorang pekerja yang sedang melakukan elemen pekerjaan sehingga waktu yang didapatkan belum tentu dapat mewakili kemampuan pekerja yang lain. Dalam kata lain, bisa saja satu operator menyelesaikan suatu elemen kerja dengan sangat cepat dan pekerja yang lain dapat menyelesaikan suatu elemen kerja yang sama dengan waktu yang lebih lama. Sehingga waktu yang didapatkan dari kegiatan pengukuran waktu siklus tersebut diperlukan sebuah penyesuaian agar waktu tersebut dapat menjadi sebuah ketetapan waktu kerja yang mewakili seluruh kemampuan pekerja. Metode pemberian faktor penyesuaian yang akan digunakan adalah metode Westinghouse. Metode ini memberikan penilaian terhadap 4 faktor, yaitu ketrampilan pekerja, kondisi kerja, usaha dan konsistensi pekerja. Penilaian 4 faktor tersebut dilakukan terhadap pekerja atau operator yang menjadi subjek pengamatan selama pengukuran waktu siklus. Penilaian ini dilakukan kepada pekerja di lini furan yang berjumlah empat orang, dan tiap elemen pekerjaan dilakukan secaara bersama-sama. Oleh karena itu penulis cukup membuat satu 50

59 faktor penyesuaian dan faktor penyesuaian tersebut berlaku untuk setiap elemen pekerjaan. Berikut merupakan penilaian yang telah dilakukan: a. Keterampilan Pekerja Penilaian keterampilan kerja dilihat dari kemampuan pekerja tersebut mengikuti cara kerja yang telah ditetapkan. Tabel berikut ini merupakan ketetapan penilaian yang telah disediakan berdasarkan metode Westinghouse. Tabel Tabel Score Keterampilan Operator lini furan telah bekerja selama bertahun-tahun dan sangat paham tentang instruksi kerja yang harus dilakukan. Ketrampilan keempat pekerja dapat dikategorikan B2 dengan pertimbangan pekerja tidak bekerja secara sangat cepat tetapi tidak terlalu lambat. Pekerja tergolong trampil untuk melakukan elemen pekerjaannya tanpa kebingungan harus berbuat bagaimana. Tindakan yang diambil untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi saat melakukan elemen kerja juga tergolong cepat dan terlihat sudah berpengalaman dibidangnya. b. Kondisi Kerja Kondisi kerja merupakan sesuatu yang berada di luar operator dan diterima oleh operator tersebut tanpa dapat dirubah secara langsung serta dapat mempengaruhi kinerja dari operator tersebut. Kondisi kerja yang akan dinilai adalah kondisi fisik lingkungan misalnya saja seperti, pencahayaan, suhu atau temperatur udara, dan kebisingan ruang kerja. 51

60 Berikut ini merupakan klasifikasi penilaian kondisi kerja berdasarkan metode Westinghouse: Tabel Tabel Score Kondisi Kerja Kondisi kerja yang terjadi saat dilakukan pengukuran waktu kerja ini adalah dengan tingkat kebisingan sebesar 93,7 dba, intensitas pecahayaan sebesar lux, dan suhu ruangan rata-rata sebesar 24,6 o C. Sedangkan ambang batas untuk bekerja di sebuah industri pengecoran logam adalah dengan tingkat kebisingan maksimum sebesar 85 dba, intensitas pencahayaan sebesar 200 lux, dan suhu ruangan sebesar 28 o C. Tingkat kebisingan yang terjadi di lini pengecoran logam ini diatas ambang batas yang dianjurkan, ditambah lagi pekerja tidak mengggunakan alat pelindung telinga untuk mengurangi kebisingan tersebut, begitu pula dengan kondisi kerja faktor yang lain dalam artian tidak ada yang sesuai dengan ketetapan anjuran yang telah ditetapkan. Perbedaan kondisi kerja actual dengan anjuran atau ambang batas tidak telalu berbeda signifikan, Oleh karena itu penulis memberikan nilai D pada faktor kondisi kerja. c. Usaha pekerja Usaha yang akan dinilai merupakan kesungguhan yang dicerminkan oleh operator saat melakukan pekerjaannya. Berikut ini merupakan klasifikasi penilaian pada faktor usaha: 52

61 Tabel Tabel Score Usaha Pekerja Saat kegiatan pengukuran ini berlangsung, pekerja tidak memiliki tekanan untuk menyelesaikan target produksi harian dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu terlihat pekerja tidak terlalu memberikan efford yang tinggi tetapi melalui penilaian dan wawancara secara langsung, pekerja tersebut menyukai pekerjaannya dan bersungguh-gungguh menjalankannya hanya saja pada saat dilakukan pengukuran ini pekerja tersebut tidak mempunyai tekanan untuk memberikan usaha yang lebih keras. Saat melakukan pekerjaannya, pekerja tersebut juga tidak pernah melakukan kesalahan. Karena dasar-dasar tersebut, penulis memberikan nilai B2 pada penilaian faktor usaha. d. Konsistensi pekerja Konsistensi pekerja dapat dilihat dari variansi waktu yang tercatat saat melakukan pengukuran waktu kerja. Saat melakukan pengukuran tersebut waktu yang didapatkan selalu berubah-ubah tidak pernah sama persis. Perbedaan waktu tersebut dapat menjadi dasar penilaian konsistensi dalam bekerja, jika perbedaan tidak signifikan dan relatif tidak berbeda jauh maka dapat dikatakan pekerja tersebut konsisten dalam melakukan pekerjaannya. Tetapi jika variabilitasnya tinggi maka itu harus menjadi perhatian khusus karena konsistensi pekerja tersebut tergolong rendah. Berikut dasar pengklasifikasian konsistensi pekerja: 53

62 Tabel Tabel Score Konsistensi Pekerja Dari Data waktu siklus yang didapatkan sangat terlihat bahwa variabilitas waktu yang didapat ketika melakukan pengukuran pada pekerja di lini furan tergolong sangat rendah. Hal ini menunjukkan konsistensi operator yang menjadi subjek pengukuran memiliki konsistensi yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena ini, penulis memberikan nilai B yaitu excellent. Tidak perfect karena tidak persis sama dan terkadang penulis mendapatkan data waktu pekerjaan yang memiliki variabilitas tinggi. Dari penilaian keempat faktor yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa penilaian yang telah diberikan sebagai berikut: Tabel Score Penilaian Faktor Penyesuaian Faktor Lambang Score Keterampilan B2 +0,08 Kondisi Kerja D 0,00 Usaha B2 +0,08 Konsistensi Pekerjaan B +0,03 Jumlah +0,19 Total score yang didapatkan untuk faktor penyesuaian pengukuran waktu normal adalah sebesar +0,19 sehingga besarnya faktor kelonggaran (P) yang diberikan adalah 1+0,19 = 1,19. Sebelum pengukuran waktu baku diperlukan perhitungan waktu normal, waktu normal merupakan waktu kerja yang telah 54

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Penelitian Tugas Akhir Objek tugas akhir ini adalah mengenai akuntansi penggajian serta prosedur penggajian yang dilakukan pada perusahaan PT. Pindad (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber: wikipedia, 2013 PT Pindad adalah perusahaan industri manufaktur Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH 2.1 Gambaran Umum PT PINDAD (Persero) 2.1.1 Sejarah Singkat PT PINDAD (Persero) PT PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial.

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung BAB II GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung PT.PINDAD (Persero) Bandung pada mulanya adalah suatu usaha komando TNI AD yang bergerak dalam bidang instalasi

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO) LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO) Oleh: IGNATIUS IVAN PRASETYO NPM : 14 06 07916 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017 i SURAT KETERANGAN

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Sumber yang dipergunakan untuk membuat profil PT PINDAD adalah www.pindad.com dan www.wikipedia.org. Dengan menggunakan kedua website tersebut sebagai sumber,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang dengan pesatnya dunia usaha di era globalisasi ini, dan semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perkembangan industri alat perang di Indonesia saat ini mengalami peran penting dalam meningkatkan ketahanan pemerintahan diberbagai bidang, diantaranya bidang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI AD yang bergerak dalam bidang instasnsi industri. Oleh karena itu, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk melakukan segala sesuatu terhadap informasi dengan tujuan untuk memudahkan aktifitas kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industrialisasi saat ini berkembang pesat dan bersaing hebat, hal ini memicu perusahaan untuk selalu melakukan perkembangan teknologi, inovasi produk,

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT. PINDAD

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan BAB II Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT. PINDAD mencakup

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Pindad adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat-alat persenjataan, munisi serta manufaktur alat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Pada periode tahun 1808-1850 didirikan bengkel peralatan militer bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang berfungsi mengadakan

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero)

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI- AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT Perindustrian Angkatan Darat (Persero) yang lebih dikenal dengan PT Pindad (Persero) adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG YOSHUA DIO AUGUSTA

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG YOSHUA DIO AUGUSTA LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG YOSHUA DIO AUGUSTA 140607917 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017 i HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang 1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang kegiatannya mencakup desain dan pengembangan, rekayasa,

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO) LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PINDAD (PERSERO) Oleh: BARTOLOMEUS HARJUNA WIBAWA NPM : 14 06 07774 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017 ii iii SURAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. molding) dan pembuatan checking fixture. Injection molding/plastic molding

BAB I PENDAHULUAN. molding) dan pembuatan checking fixture. Injection molding/plastic molding BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri komponen otomotif di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan industri otomotif. Industri penunjang komponen otomotif juga ikut berkembang salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional semakain meningkat. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. internasional semakain meningkat. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaanperusahaan industri manufaktur baik di pasar nasional maupun di pasar internasional semakain

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pemborosan menjadi suatu hal yang hampir selalu terjadi di setiap perusahaan, baik perusahaan logistik, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, ataupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia sekarang ini tak lepas dengan transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting karena dapat menghubungkan satu daerah ke daerah lain

Lebih terperinci

Bab III Gambaran Umum PT. X

Bab III Gambaran Umum PT. X Bab III Gambaran Umum PT. X PT. X adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang terletak di Jawa Barat serta bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT. X mencakup desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dalam industri manufakatur kini semakin meningkat, membuat persaingan indsutri manufaktur pun semakin ketat. Di Indonesia sendiri harus bersiap mengahadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di semua bidang pasca krisis moneter yang melanda beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG Disusun Oleh: Nama : Anda Daniel Siallagan NPM : 30412733 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero) Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) PT. Pindad (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian..

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian.. DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi x xii xiii BAB I BAB II PENDAHULUAN.. 1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1.2

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan PT PINDAD merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer komersial di Indonesia. Salah satu produk yang dibuat oleh perusahaan ini adalah kendaraan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki waktu siklus yang sama. Waktu siklus sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki waktu siklus yang sama. Waktu siklus sangat berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri pada saat ini menuntut perusahaan untuk melakukan produksi dengan sempurna. Namun, pada kenyataan di lapangan banyak perusahaan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan batas-batas, hak-hak, dan kedaulatan yang ditetapkan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor industri telah menjadi salah satu tulang punggung dalam perkembangan dunia ekonomi dan pembangunan di negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Periode Sebelum Tahun 1942 Dalam upaya memperkuat pertahanan Perancis dalam perang melawan Inggris, maka dibentuklah pertahanan militer di Kawasan India

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan secara global terjadi didalam bidang teknologi dan informasi, dengan perkembangan secara cepat ini menyebabkan persaingan di antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat Simulasi Perancangan Smart Temporary Bogie pada divisi Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. membuat Simulasi Perancangan Smart Temporary Bogie pada divisi Teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini penulis menjelaskan latar belakang mengapa penulis membuat Simulasi Perancangan Smart Temporary Bogie pada divisi Teknologi Produksi PT. INKA (Persero) Madiun, serta

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan 48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan persediaan pada suatu unit usaha, khususnya perusahaan, merupakan sesuatu yang tidak bisa terhindarkan. Bagaimana tidak, perusahaan dapat melibatkan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Alpha Swara Pratama yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 77, Kalideres, Jakarta merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD 1 Vita Ardiana Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Widia Juliani Program Studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. Sudah berapa lama APP berdiri? APP sudah berdiri selama 16 tahun, didirikan pada tanggal 25 April 1997 yang dibuat di hadapan notaris Rachmat Santoso, S.H agar dapat memproduksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dewasa ini menuntut berkembangnya perindustrian pula. Perkembangan dunia industri dewasa ini menuntut banyak perusahaan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam

Lebih terperinci

transportasi yang tidak dapat dipastikan membuat perusahaan khawatir akan mengalami kehabisan stok raw coal. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki

transportasi yang tidak dapat dipastikan membuat perusahaan khawatir akan mengalami kehabisan stok raw coal. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Holcim Indonesia Pabrik Cilacap memiliki beberapa mesin pada lantai produksi yaitu Mesin Raw Mill, Mesin Kiln, Mesin Finish Mill, dan Mesin Coal Mill. Pabrik

Lebih terperinci

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya pembangunan di bidang offshore yang membutuhkan berbagai jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan membuat perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Judul Resume : Pengawasan

Lebih terperinci