BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PROFIL PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan Periode Sebelum Tahun 1942 Dalam upaya memperkuat pertahanan Perancis dalam perang melawan Inggris, maka dibentuklah pertahanan militer di Kawasan India Timur. Belanda yang merupakan jajahan Perancis ditugaskan untuk membentuk pertahanan militer di wilayah Pulau Jawa, saat itu menjadi awal lahirnya Pindad. Di beberapa tempat di Pulau Jawa mulai didirikan beberapa pabrik/bengkel senjata dan munisi untuk memenuhi kebutuhan perang Belanda. Pabrik/bengkel senjata yang didirikan adalah sbb: 1. Bengkel pemeliharaan alat alat perkakas senjata dan perbaikan senjata yang rusak bernama Artillerie Van Constructie atau dikenal dengan nama Constructie Winkel (CW) di Surabaya pada tahun Bengkel pembuatan dan perbaikan munisi bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW) di Surabaya pada tahun 1850, serta di Bandung pada tahun Bengkel mesiu di Ngawi pada tahun Bengkel berbagai jenis munisi kaliber besar, bernama Proyectiel Fabriek (PF) dan laboratorium kimia di Semarang pada tahun Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata, bernama Werkplaats Voor Draagbare Wapenen (WDW) di Jatinegara pada tahun Pada tahun 1851, diadakan penggabungan nama Constructie Winkel (CW) dan Pyrotechnische Werkplaats (PW) Surabaya menjadi Artillerie Constructie Winkel (ACW). Relokasi perbengkelan kemudian dipindahkan dan dipusatkan ke Bandung sejak tahun 1918 menjadi Artillerie Inrichtingen (AI), dengan maksud agar pembinaannya lebih efektif, hal ini dilakukan karena dengan 1

2 adanya keterlibatan Belanda dalam Perang Dunia I yang mengharuskan penanganan pengamanan yang lebih baik secara teknis maupun strategis militer Periode Pendudukan Jepang Pada masa pendudukan Jepang, Artillerie Inrichtingen (AI) diambil alih oleh Jepang. Tidak ada perubahan fungsi maupun penambahan instalasi, hanya perubahan nama dalam bahasa Jepang; ACW, WDW, PF, dan PW berubah menjadi Dai Ichi Kozo, Dai Ni Kozo, Dai San Kozo dan Dai Shi Kozo. Sedangkan kegiatan instalasi tetap meneruskan produksi lama ditambah dengan memproduksi peralatan untuk Angkatan Laut Jepang Periode Awal Kemerdekaan sampai Tahun 1950 Pada periode awal kemerdekaan, revolusi banyak terjadi di segala bidang, termasuk diantaranya pengambilalihan instalasi instalasi penting dari kekuasaan Jepang termasuk Artillerie Constructie Winkel (ACW). ACW kemudian berubah nama menjadi Pabrik Senjata Kiaracondong. Namun dalam waktu singkat berhasil direbut kembali oleh pemerintah Jepang dengan bantuan Sekutu. ACW kemudian diserahkan kepada NICA pada tanggal 1 Juni Pada masa pemerintahan NICA terjadi perubahan struktur pabrik, yakni adanya pengelompokan kegiatan menjadi dua bagian, yaitu: 1. ACW, PF dan PW digabung menjadi Leger Prodllctie Bedrijven (LPB) yang memusatkan kegiatannya pada: a. Membuat bagian bagian metal produk munisi b. Membuat bagian bagian senjata, tempat tidur lapangan, rantang dan barang barang untuk keperluan militer c. Membuat perkakas untuk pembuatan senjata ringan, pesawat mortar dan sebagainya 2

3 2. WDW memusatkan kegiatan pada bengkel perbaikan yang bernama Centra Reporatie Werkplaats. Selanjutnya terjadi perubahan kegiatan di LPB dengan cara memisahkan: 1. Central Munisi Werkplaats (CMW) yang mempunyai tugas membuat bagianbagian metalik mesin, melaksanakan pekerjaan konfeksi granat dan revisi peluru caliber ringan. 2. Aigemene Constmctie Winkel (ACW) yang mempunyai tugas membuat bagian bagian senjata dan alat peralatan perkakas. Pada tanggal 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Belanda mengakui kedaulatan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 29 April 1950, pemerintah Belanda menyerahkan instalasi LPB kepada pemerintah RIS. Pada tanggal inilah terjadi perubahan nama LPB menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) Periode Tahun Hal pertama yang dilakukan sejak diserahkan ke pemerintah Indonesia adalah reorganisasi dengan sistem sentralisasi sebagai upaya pengendalian pelaksanaan tugas pokok. Pembelian mesin mesin baru untuk pembuatan senjata beserta suku cadangnya, munisi munisi kaliber ringan maupun pembuatan alat peralatan militer pun dilakukan. Dalam upaya peningkatan potensi sumber daya manusia, dilakukan pengiriman personil potensial untuk mendapatkan pendidikan di beberapa negara asing. Pada tanggal 1 Desember 1958 terjadi perubahan nama Pabrik Senjata Mesiu menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan darat (Pabal AD). Sebagai upaya negara Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan senjata dan munisi beserta alat peralatan militer dari negara lain, maka Pabal AD mendapat tugas pokok memenuhi kebutuhan peralatan dan perlengkapan militer angkatan darat. Setelah pabrik munisi ringan berhasil dimodernisasi, langkah berikutnya dalan bentuk pembangunan pabrik senjata ringan. 3

4 Keberhasilan dalam peningkatan kemampuannya menempatkan Pabal AD sebagai badan pelaksana utama dalam organisasi TNI AD, dalam bentuk instalasi industri. Tanggal 31 Januari 1972, Pabal AD berubah nama menjadi Komando Perindustrian TNI Angkatan Darat (Kopindad). Keterlibatan Kopindad pada program program pemerintah meliputi berbagai bidang yakni pertanian, perkebunan, pertambangan, industri dan transportasi. Kopindad berhasil menempatkan produk komersial sebagai salah satu produk yang dibutuhkan, baik oleh instalasi instalasi pemerintah, perusahaan swasra maupun masyarakat pada umumnya. Kopindad berubah nama menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad) sejak tanggal 17 Oktober 1979, dimana kedudukan Pindad dalam organisasi TNI AD menjadi suatu badan pelaksana utama. Pindad berubah statusnya menjadi suatu BUMN yang bergerak dalam bidang industri logam. Sebagai realisasi dari kebijakan pemerintah tersebut, diterbitkan Peraturan Pemerintah RI No.4 tahun 1983 tanggal 11 Februari 1983, yang menetapkan penyertaan modal negara atas pendirian perusahaan perseroan (persero) dalam bidang industri logam Periode Tahun 1983 sampai dengan Sekarang Pindad diserahterimakan oleh Jendaral Rudini sebagai Kasad kepada Prof. Dr. Ing. B.J Habibie selaku Menteri Riset dan Teknologi saat itu, pada tanggal 29 April Berdasarkan Akta Notaris Hadi Moentoro, S.H No 30 Tahun 1983, PT Pindad (Persero) resmi didirikan. PT. Pindad (Persero) berkedudukan di Bandung, dengan Divisi Munisi terpisah lokasinya di Turen, Malang. Pada tahun 1989, PT Pindad (Persero) dimasukan ke dalam jajaran BUMN industri strategis. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi PT Pindad (Persero) adalah BUMN industri strategis berbentuk perseroan, berkantor pusat 4

5 di Bandung. PT Pindad (Persero) memiliki tugas pokok mencapai tujuan perusahaan secara berhasil guna, berdaya guna dan ekonomis. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, PT. Pindad (Persero) menyelenggarakan fungsi fungsi sebagai berikut: a. Pemasaran dan Penjualan Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan penjualan dalam arti seluas luasnya atas barang dan jasa. b. Alih Teknologi Segala usaha yang pemilihan, penelitian, dan penemuan teknologi serta penelitian dan pengembangan produk. c. Produksi Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian produksi. d. Manajemen Material Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian, persediaan dan distribusi material. e. Manajemen Keuangan Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, perolehan, pegamanan dan pemanfaatan dana secara optimal, akuntasi keuangan serta perhitungan dan pengendalian biaya. f. Manajemen Sumber Daya Manusia Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, penyediaan dan pemisahan, pengembangan dan pelayanan kesejahteraan pegawai. g. Manajemen Mutu Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan dan penyusunan spesifikasi mutu, pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan dan 5

6 pengujian guna tercapainya mutu yang diminta pelanggan serta diakui baik secara nasional maupun internasional. h. Pengelolaan Fasilitas Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan. i. Administrasi Umum Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan rumah tangga perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan lingkungan kerja, pengamanan perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan, asuransi, klaim dan hukum. j. Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan strategis, pengorganisasian, pemantauan, evaluasi terhadap pelaksanaan termasuk pengendalian program program. k. Manajemen Informasi Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan serta pengendalian informasi. l. Pengawasan Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan untuk mencegah pemborosan, peningkatan hasil guna dan daya guna berdasarkan perundang undangan, peraturan, kebijakan dan norma yang berlaku. 1.2 Lingkup Bidang Usaha Lingkup bidang usaha yang dijalani oleh PT. Pindad adalah sebagai berikut: 1. Produksi a. Kelompok produksi senjata, munisi dan kendaraan militer khusus. b. Kelompok produksi penggerak mula dan elektro mekanik. c. Kelompok produksi komponen otomotif, kereta api dan prasaranannya, kapal laut dan pesawat terbang. 6

7 d. Kelompok produksi peralatan industri logam. e. Kelompok produksi phyroteknik dan komponen bahan peledak. 2. Perdagangan Melaksanakan pemasaran, distribusi dan penjualan produk atau komponen yang tersebut di atas baik di dalam maupun di luar negeri. 3. Jasa a. Perekayasaan industri logam dan sistem pendukungnya. b. Pemeliharaan produk atau peralatan industri. c. Perekayasaan proses manufaktur. d. Pengujian mutu dan pengembangan sistem mutu. e. Pendidikan di bidang industri logam. f. Produk dan jasa lain dalam rangka memanfaatkan fasilitas yang telah dimiliki perusahaan. 1.3 Visi dan Misi, Strategi dan Tujuan Perusahaan Visi Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial. (Sumber: data internal perusahaan) Misi Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang: 1. Alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian Pertahanan dan Keamanan Negara. 2. Alat dan peralatan industri, mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi. 7

8 1.3.3 Strategi Perusahaan Strategi bisnis PT. Pindad (Persero) adalah sebagai berikut: 1. PT. Pindad adalah perusahaan Multi Bisnis/Produk yang terdiri dari Bisnis/Produk Militer dan Bisnis/Produk Komersial, saling bersinergi satu sama lain dalam kegiatan litbang, produksi maupun distribusi produk dan jasa yang dihasilkan. 2. Pengelolaan bisnis secara desentralistik dalam hal operasional dan secara sentralistik dalam hal pengembangan bisnis, teknologi dan SDM. 3. Pengembangan bisnis dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan mitra, berlandaskan kepada kemampuan yang dimiliki. 4. Seluruh pilar komponen bisnis harus sehat secara keuangan maupun non keuangan Motto Dalam menjaga komitmen perusahaan terhadap mutu produk, maka motto Tidak ada kompromi dalam Kualitas mendasari pola pikir dan tindakan seluruh jajaran operasional perusahaan. Konsistensi komitmen manajemen tersebut selalu dipelihara dengan melakukan peningkatan dan penyesuaian sistem manajemen mutu secara berkesinambungan. Dengan demikian diharapkan produk produk PT. PINDAD dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan dapat membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk produk PT. PINDAD Tujuan Melaksanakan serta menunjang kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya dalam bidang industri alat/peralatan militer, industri manufaktur, energi, dan transportasi dengan memperhatikan pronsip prinsip yang berlaku bagi perusahaan perseroan. 8

9 1.4 Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero) merupakan paduan karakteristik organisasi menurut fungsi dan organisasi menurut produk. Susunan organisasinya terdiri dari: Direksi, Unit unit Pusat, dan Unit unit usaha. Berdasarkan struktur dan susunan organisasi tersebut maka PT.Pindad (Persero) dipimpin oleh: 1. Direksi, yang terdiri dari: a. Direktur Utama. b. Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Dirrenbang). c. Direktur Produk Militer (Dirprodukmil). d. Direktur Produk Komersial (Dirprodukkom). e. Direktur Administrasi dan Keuangan (Dirminku). 2. Pimpinan teras yang terdiri dari staf pembantu direksi yang berada di unitunit pusat; a. Kepala Satuan Pengawas Intern. b. Kepala Sekretariat Perusahaan. c. Kepala Pusat Pengamanan. d. Deputi Dirrenbang Bidang Pengembangan Usaha. e. Deputi Dirrencang Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. f. Deputi Dirprodukmil Bidang Penelitian dan Pengembangan. g. Deputi Dirprodukmil Bidang Pemasaran dan Penjualan. h. Deputi Dirprodukkom Bidang Pemasaran. i. Deputi Dirminku Bidang Administrasi. j. Deputi Dirminku Bidang Keuangan. 3. Unit unit usaha a. Kepala Divisi Munisi. b. Kepala Divisi Senjata. c. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa. d. Kepala Divisi Tempa dan Cor. 9

10 e. Kepala Divisi Rekayasa Industri. f. Kepala Unit Kendaraan Fungsi Khusus. 4. Pejabat lainnya yang setingkat dengan pimpinan teras DIREKTORAT UTAMA SATUAN PENGAWASAN INTERN SEKRETARIAT PERUSAHAAN PUSAT PENGAMANAN UNIT PENELITIAN & PENGEMBANGAN DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN DIREKTUR PRODUK MILITER DIREKTUR PRODUK KOMERSIAL DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN DEPUTI DIREKTUR BIDANG PENGEMBANGAN USAHA DEPUTI DIREKTUR BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DEPUTI DIREKTUR BIDANG PENELITIAN & PENGEMBANGAN DEPUTI DIREKTUR BIDANG PEMASARAN & PENJUALAN DEPUTI DIREKTUR BIDANG PEMASARAN DEPUTI DIREKTUR BIDANG ADMINISTRASI DEPUTI DIREKTUR BIDANG KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PATUNGAN DIVISI MUNISI DIVISI SENJATA DIVISI MESIN INDUSTRI & JASA DIVISI TEMPA & COR DIVISI REKAYASA INDUSTRI UNIT KENDARAAN FUNGSI KHUSUS Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero) Gambar 1.2 Lokasi PT. Pindad (Persero), Divisi Mesin Industri dan Jasa (Sumber: googleearth.com) 10

11 Pada proyek akhir ini, akan lebih dibahas secara internal mengenai budaya organisasi pada Divisi Mesin Industri di PT. Pindad (Persero) dalam dan Jasa. Struktur organisasi Divisi MIJAS ini pada gambar dibawah ini: 11

12 KEPALA DIVISI MESIN INDUSTRI & JASA PENGEMBANGAN PRODUK DEPARTEMEN ADMINISTRASI & KEUANGAN BIRO PENGADAAN KASIR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN DEPARTEMEN PRODUK ALAT & PERALATAN KAPAL LAUT DEPARTEMEN PEMESINAN DEPARTEMEN SARANA KERETA API DEPARTEMEN PEMELIHARAAN MESIN LISTRIK DEPARTEMEN LABORATORIUM PENJUALAN ENGINEERING MUTU PENJUALAN ENGINEERING PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI SERTA PERSEDIAAN MUTU PENJUALAN ENGINEERING MUTU PENJUALAN ENGINEERING MUTU PENJUALAN MUTU PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI SERTA PERSEDIAAN PRODUKSI SEKSI PERSIAPAN PERAKITAN SEKSI PERAKITAN PEMESINAN I SEKSI BUBUT KONVENSIONAL SEKSI FRANS KONVENSIONAL PEMESINAN II SEKSI COMPUTER NUMERIC CONTROL I SEKSI COMPUTER NUMERIC CONTROL II PERAKITAN & FINISHING SEKSI PERAKITAN & FINISHING SEKSI PERAKITAN ELEKTRIK PEMELIHARAAN MESIN SEKSI PEMELIHARAAN ELEKTRIK SEKSI PEMELIHARAAN MEKANIK PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI SERTA PERSEDIAAN PRODUKSI SEKSI PERAKITAN MEKANIK SEKSI PERAKITAN PNEUMATIK PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI SERTA PERSEDIAAN JASA MEKANIK SEKSI PERALATAN PENDUKUNG SEKSI INSTALASI MEKANIK JASA LISTRIK SEKSI WINDING SEKSI INSTALASI LISTRIK PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI SERTA PERSEDIAAN LABORATORIUM UJI SEKSI DESTRUCTIVE SEKSI NON DESTRUCTIVE SEKSI PLATING METROLOGI & KALIBRASI SEKSI METROLOGI SEKSI KALIBRASI DIMENSI SEKSI KALIBRASI ELEKTRIK & SUHU SEKSI SELEP SEKSI COMPUTER NUMERIC CONTROL III SEKSI FINISHING SEKSI KIMIA SEKSI KALIBRASI MEKANIK Gambar 1.3 Struktur Organisasi Divisi Mesin Industri dan Jasa PT. Pindad (Persero) 12

13 1.5 Sumber Daya Perusahaan Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan asset yang berharga dan mitra kerja yang strategis bagi perusahaan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, PT. Pindad memiliki total karyawan sebesar 3001 karyawan, dengan jumlah karyawan pada divisi Mesin Industri dan Jasa adalah sebesar 244 karyawan, disamping itu dalam PT. Pindad ada 200 karyawan yang diperbantukan pada anak perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai komposisi tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Pegawai PT. Pindad berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase (%) SLTA % D % D % S % S % S % Jumlah Dalam divisi Mesin Industri dan Jasa, komposisi pegawai dalam divisi Mesin Industri dan Jasa ditampilkan pada table dibawah ini: Tabel 1.2 Pegawai PT. Pindad (Divisi MIJAS) berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase (%) SMP % SLTA % D % D % S % S % S % Jumlah % 13

14 Persentase pegawai PT. Pindad dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa berdasarkan tingkat pendidikan diperlihatkan dalam gambar dibawah ini: D - 3 D - 2 S - 1 S - 2 SLTA SLTA D - 2 D - 3 S - 1 S - 2 Gambar 1.4 Persentase Pegawai PT. Pindad (Divisi Mesin Industri & Jasa) Berdasarkan Tingkat Pendidikan Untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas, PT. Pindad melakukan pengembangan SDM melalui berbagai bentuk pendidikan, pelatihan dan alih tugas (rotasi dan promosi). Jenis pelatihan yang diberikan kepada pegawai PT. Pindad antara lain kepemimpinan manajerial, manajemen sumber daya manusia, manajemen strategis, bahasa dan administrasi, manajemen pemasaran, proses produksi dan perancangan, manajemen produksi dan mutu, pengembangan pendidikan formal, seminar, lokakarya, dan crash program. Pelatihan pelatihan tersebut dilakukan baik secara internal maupun di lembaga pendidikan yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, antara lain SIEMENS AG Jerman, KNORR BREMSE Jerman, FANUC Jepang, General Electric AS, HOLEC MA Belanda, KADIN Jerman, serta Universitas lokal dan luar negeri Teknologi Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi terutama dalam bidang pemesinan, PT. Pindad melakukan pengembangan dan penyesuaian 14

15 jenis produk sesuai dengan kemajuan perkembangan teknologi. Pembelian alat alat baru yang lebih canggih, presisi, handal dan memiliki kapasitas besar dilakukan dengan harapan bahwa dengan penggunaan teknologi baru akan cenderung lebih hemat energi dan output yang dihasilkan lebih besar. Penguasaan teknologi sendiri dianggap merupakan hal yang kritikal dalam memenangkan persaingan bisnis, perusahaan telah mengusahakan perkembangan teknologi produk melalui cara cara praktis reverse engineering. Pengembangan kemampuan desain dilakukan dengan tahapantahapan sebagai berikut: 1. Imitatif, yaitu peniruan dari produk yang ada. 2. Asimilasi, yaitu peningkatan pemahaman terhadap teknologi produk sehingga mampu menambahkan ciri ciri (features) produk yang baru terhadap produk yang lama. 3. Perbaikan, yaitu peningkatan kemampuan sehingga dapat menghasilkan rancangan produk baru berdasarkan teknologi produk yang ditiru. Dari segi peningkatan kemampuan personil, pada tahun 2003 telah dilakukan kegiatan pengenalan reverse engineering, peningkatan kemampuan dasar engineering, dan studi kasus aplikasi reverse engineering. Mesin mesin produksi yang digunakan PT. Pindad merupakan mesin yang fleksibel dan cukup canggih apabila dibandingkan dengan mesin mesin manufaktur di Indonesia. PT. Pindad pun telah menggunakan teknologi seperti CNC (Computer Numerically Controlled), CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer Aided Manufacturing Process) serta mesin mesin yang dioperasikan secara manual Finansial Melalui pengendalian likuiditas, PT. Pindad selalu memantau kegiatan pengadaan dan penjualan dengan tujuan mempercepat perputaran persediaan dan mengintensifkan penagihan piutang untuk menjaga likuiditas 15

16 perusahaan. Biaya investasi untuk kebutuhan rutin dan pengembangan bisnis yang telah ada, didanai dari dana internal. Sementara itu, dana eksternal dibatasi untuk keperluan modal kerja. Adapun kepemilikan PT. Pindad adalah 100% Pemerintah Republik Indonesia. 1.6 Tantangan Bisnis PT. Pindad adalah satu satunya penghasil produk pertahanan di Indonesia, memiliki hubungan yang baik dengan TNI serta POLRI, dan tentunya Sumber Daya Manusia yang memiliki pengalaman dalam bidang peralatan militer dan komersial. Akan tetapi, dalam menjalankan bisnisnya, PT. Pindad menghadapi tantangan bisnis, diantaranya adalah: 1. Budaya kerja di PT. Pindad adalah berpikir praktis, dalam artian karyawan PT. Pindad secara umum kurang memiliki kreativitas, mereka cenderung bekerja berdasarkan prosedur yang sudah ada. Hal ini disimpulkan berdasarkan audit budaya yang sudah pernah dilakukan pada tahun (Sumber: data internal perusahaan) 2. Regulasi pemerintah dalam hal penetapan standar ekspor dan impor yang cenderung memudahkan perusahaan asing untuk mengimpor barangnya ke Indonesia. 3. Untuk divisi komersial, pesaing yang dihadapi tidak hanya pesaing luar negeri tetapi juga pesaing dari dalam negeri. 16

BAB I PENDAHULUAN. 1. Produk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT Pindad (Persero) adalah salah satu BUMN industri strategis berbentuk perseroan, berkantor pusat di Bandung. PT Pindad (Persero) memiliki tugas pokok mencapai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Penelitian Tugas Akhir Objek tugas akhir ini adalah mengenai akuntansi penggajian serta prosedur penggajian yang dilakukan pada perusahaan PT. Pindad (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Sumber yang dipergunakan untuk membuat profil PT PINDAD adalah www.pindad.com dan www.wikipedia.org. Dengan menggunakan kedua website tersebut sebagai sumber,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH 2.1 Gambaran Umum PT PINDAD (Persero) 2.1.1 Sejarah Singkat PT PINDAD (Persero) PT PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero)

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI- AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT.

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT. PINDAD

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung BAB II GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung PT.PINDAD (Persero) Bandung pada mulanya adalah suatu usaha komando TNI AD yang bergerak dalam bidang instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber: wikipedia, 2013 PT Pindad adalah perusahaan industri manufaktur Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI AD yang bergerak dalam bidang instasnsi industri. Oleh karena itu, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perkembangan industri alat perang di Indonesia saat ini mengalami peran penting dalam meningkatkan ketahanan pemerintahan diberbagai bidang, diantaranya bidang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang rusak. Herman Willem Deandels, Gubernur Jenderal Belanda mendirikan

BAB I PENDAHULUAN. yang rusak. Herman Willem Deandels, Gubernur Jenderal Belanda mendirikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artillerie Constructie Winkel (ACW) yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda, berfungsi sebagai tempat persediaan dan peralatan militer yang rusak. Herman Willem

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan BAB II Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT. PINDAD mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk melakukan segala sesuatu terhadap informasi dengan tujuan untuk memudahkan aktifitas kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Pada periode tahun 1808-1850 didirikan bengkel peralatan militer bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang berfungsi mengadakan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Pindad adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat-alat persenjataan, munisi serta manufaktur alat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT X

BAB IV GAMBARAN UMUM PT X BAB IV GAMBARAN UMUM PT X IV.1. Sejarah Singkat PT X PT X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur (industri logam dan jasa). PT X adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) PT. Pindad (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya PT. PINDAD hanya bengkel perbaikan senjata di Semarang dan Surabaya yang dimiliki oleh pemerintah Belanda pada tahun 1808 dengan nama Artilleriee

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di semua bidang pasca krisis moneter yang melanda beberapa

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama PT. Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian, khusunya produk senjata dan produk produk pendukung lainnya. Kegiatan utama PT. Pindad

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada dua kelompok besar badan usaha di negara Republik Indonesia, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMN merupakan badan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim BAB II GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) 2.1 Sejarah Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim maka dalam hal ini pemerintah membuka perusahaan galangan kapal yaitu PT. PAL

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT Perindustrian Angkatan Darat (Persero) yang lebih dikenal dengan PT Pindad (Persero) adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahaya, sekaligus kesempatan bagi organisasi. Menurut pakar perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahaya, sekaligus kesempatan bagi organisasi. Menurut pakar perubahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perjalanan sejarahnya, angkutan kereta api di tanah air membuktikan peranannya yang berarti pada sektor perhubungan disamping menunjang

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang BAB II GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1983, merupakan tonggak awal cita-cita bangsa Indonesia membangun

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1983, merupakan tonggak awal cita-cita bangsa Indonesia membangun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan panjang telah ditempuh industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan sarana pertahanan. Sejak ditetapkannya Keputusan Presiden nomor 59 tahun 1983,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Dirgantara Indonesia Pada tahun 1976 merupakan era baru bagi bangsa Indonesia karena dengan dikeluarakanya peraturan Pemerintah No. 12 tanggal 5

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk 24 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dalam rangka menunjang laju perkembangan industri logam dan mesin, pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, kemajuan suatu perusahaan sangat tergantung pada usaha perusahaan tersebut menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan lainnya, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Setiap pelaku usaha

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang 1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang kegiatannya mencakup desain dan pengembangan, rekayasa,

Lebih terperinci

Bab III Gambaran Umum PT. X

Bab III Gambaran Umum PT. X Bab III Gambaran Umum PT. X PT. X adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang terletak di Jawa Barat serta bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT. X mencakup desain

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dalam industri manufakatur kini semakin meningkat, membuat persaingan indsutri manufaktur pun semakin ketat. Di Indonesia sendiri harus bersiap mengahadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor industri telah menjadi salah satu tulang punggung dalam perkembangan dunia ekonomi dan pembangunan di negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Tempat dan Kedudukan Perusahaan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan dan data yang berhubungan dengan produksi E-Clip R-54. Data tersebut meliputi urutan

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PAL INDONESIA (PERSERO), bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939.

Lebih terperinci

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.423, 2016 KEMHAN. Telekomunikasi Khusus. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS Pengendalian atas penerimaan kas akan membantu perusahaan untuk mencapai tingkat penerimaan kas sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan yang dihadapi oleh perusahaan khususnya perusahaan domestik semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (ASEAN-China

Lebih terperinci

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero) Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Freight Express Medan (PT. FEM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. PT FEM merupakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan. No.227, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero)

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap PT. PINDAD (Persero) 1.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat berubah. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah berdirinya PT. Pindad (Persero) Turen adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

: Wawancara seputar siklus penjualan perusahaan. : Bpk Direktur PT Solihin Jaya (Hau Thye Joon).

: Wawancara seputar siklus penjualan perusahaan. : Bpk Direktur PT Solihin Jaya (Hau Thye Joon). Lampiran 1. Hasil Wawancara Waktu : Jumat, 15 Maret 2013. Tempat Topik Narasumber : PT Solihin Jaya. : Wawancara seputar siklus penjualan perusahaan. : Bpk Direktur PT Solihin Jaya (Hau Thye Joon). Ringkasan

Lebih terperinci

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 392/KA/XI/2005 14 TAHUN 2013 1 Kepala Badan Tenaga Nasional 2 Sekretaris

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR Proses manufaktur sangat penting : - Teknologi - Ekonomi - Sejarah - Teknologi dibutuhkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan termasuk segala hal yang

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III. Gambaran Umum PT Lautan Teduh Interniaga. Yamaha di Lampung, dan penyalur resmi suku cadang Yamaha, juga

BAB III. Gambaran Umum PT Lautan Teduh Interniaga. Yamaha di Lampung, dan penyalur resmi suku cadang Yamaha, juga BAB III Gambaran Umum PT Lautan Teduh Interniaga 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Lautan Teduh Interniaga merupakan perusahaan yang meliputi berbagai bidang usaha antara lain, sebagai dealer utama penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatasi pasar persaingan yang semakin ketat di zaman globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatasi pasar persaingan yang semakin ketat di zaman globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk mengatasi pasar persaingan yang semakin ketat di zaman globalisasi seperti saat ini perusahaan harus terus meningkatkan kulitas sistem di dalam perusahaannya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Divisi Tempa dan Cor adalah salah satu unit usaha yang berada di PT Pindad (Persero). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Tempa dan Cor adalah menghasilkan produk tempa dan produk cor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bulan Februari 1982 Lembaga Instrumentasi Nasional, sekarang Puslitbang KIM-LIPI, mulai giat melaksanakan proyek crash program Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia perusahaan atau badan usaha tidak hanya dimiliki oleh swasta, tetapi ada juga badan usaha yang dimiliki oleh negara. Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015)

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan komponen persediaan (inventori) dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindarkan, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, perkantoran maupun dalam unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk tetap memiliki kinerja yang optimal. Dalam melakukan hal tersebut diperlukan manajemen

Lebih terperinci

PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTAHANAN MELALUI ALIH TEKNOLOGI

PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTAHANAN MELALUI ALIH TEKNOLOGI PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTAHANAN MELALUI ALIH TEKNOLOGI Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M 1. Teknologi Militer saat ini berkembang sangat pesat, bahkan beberapa Negara industri tidak mampu

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TATA CARA PEMBERIAN KERINGANAN BEA MASUK ATAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN OLEH INDUSTRI/INDUSTRI JASA YANG MELAKUKAN PEMBANGUNAN/ PENGEMBANGAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO. 135/KMK.05/2000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi 1.1.1 Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC)

Lebih terperinci

b. Akte Notaris Imah Fatimah.S.H Nomor 66 tanggal 9 Februari 1984,

b. Akte Notaris Imah Fatimah.S.H Nomor 66 tanggal 9 Februari 1984, BAB III METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perikanan Samudera Besar didirikan pada tanggal 12 Mei 1972. Kantor pusat berada di Jakarta dan hingga saat ini

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang semakin berkembang dan terus menerus berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam berbisnis, penguasaan

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO)

STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO) STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO) DIREKTUR UTAMA SATUAN PENGAWASAN SEKRETARIAT PUSAT DIREKTUR PERENCANAAN & DIREKTUR PRODUK DIREKTUR PRODUK DEPUTI DIREKTUR BIDANG DEPUTI DIREKTUR BIDANG DEPUTI DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Objek Penelitian. fabrikan serta perawatan. Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Objek Penelitian. fabrikan serta perawatan. Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) PT. Pindad (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP - 02/BC/1999 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP - 02/BC/1999 TENTANG KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP - 02/BC/1999 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN OLEH INDUSTRI/INDUSTRI JASA PMA/PMDN DAN NON PMA/PMDAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industrialisasi saat ini berkembang pesat dan bersaing hebat, hal ini memicu perusahaan untuk selalu melakukan perkembangan teknologi, inovasi produk,

Lebih terperinci

BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan

BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan 9.1. Lembaga Penyelenggara Organisasi yang bertanggung jawab untuk penyediaan air minum di Kota Dumai saat ini adalah Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) atau UPT Air minum

Lebih terperinci

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BUKU I PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA INFORMASI UMUM PERUSAHAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI KODE AKUN PENJELASAN AKUN INSTRUKSI UNTUK KALANGAN SENDIRI & TIDAK DIPERJUALBELIKAN

Lebih terperinci

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Tinjauan Umum Obyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Tinjauan Umum Obyek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian Berdasarkan surat keputusan direksi PT. XYZ nomor: SKEP/1/P/BD/VII/2009 yang diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2009 tentang struktur organisasi dan tata

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman Hindia Belanda dan terus berkembang hingga saat ini. PT. PLN (Persero) sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis saat ini bergerak dengan sangat cepat dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis saat ini bergerak dengan sangat cepat dan dinamis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini bergerak dengan sangat cepat dan dinamis. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk bersikap lebih tanggap dan proaktif dalam melakukan

Lebih terperinci