Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur
|
|
- Veronika Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 71 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur terdiri atas 18 Kecamatan dengan luas wilayah ha. Luas wilayah tersebut terdiri dari daratan ( ha) dan luas wilayah perairan ( ha). Kabupaten ini menurut garis lintang dan bujur pada peta bumi, terletak pada posisi geografis diantara BT dan LU seperti pada Gambar 22. Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur Sebelah utara Kabupaten Kutai Timur berbatasan dengan Kecamatan Kelay dan Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Bontang dan Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kertanegara, Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sulawesi, Sebelah Barat dengan Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kertanegara.
2 72 Secara umum wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai topografi yang beragam dengan komposisi. Tabel 8 Klasifikasi Ketinggian Wilayah Di Atas Muka Air Laut Kabupaten Kutai Timur No Klasifikasi ketinggian muka tanah diatas air laut Luas wilayah Keterangan Kemiringan (%) 1 s/d 7 m, msl ha dataran landai s/d 25 m, msl 26 s/d 1 m, msl 11 s/d 1 m, msl ha ha 73.7 ha bergelombang berbukit pegunungan 5 11 s/d 16 m,msl 6.93 ha gunung, di wilayah Kecamatan Muara Ancalong dan Muara Wahau Sumber BPS Kabupaten Kutai Timur dalam angka tahun 22. Dari data seperti pada Tabel 8 menunjukan wilayah Kabupaten Kutai Timur didominasi daerah perbukitan. Curah hujan tertinggi 3.56 mm/ tahun terdapat di Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong dengan jumlah hari hujan 129 hari per tahun. Jumlah hari hujan terbanyak pada bulan November, yaitu selama 17 hari. Jumlah curah hujan tertinggi kedua adalah Kecamatan Sanggata sebesar mm/tahun yaitu dengan jumlah hari 96 per tahun. Jumlah hari hujan terbanyak ada dibulan Desember yaitu 15 hari hujan. Hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah (LPT) Bogor tahun 22, terdapat lima jenis tanah di Kabupaten Kutai Timur yaitu Podsolik, Alluvial, Andosol, Organosol dan Molisol yang penyebarannya sangat beragam. Data penggunaan lahan yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK), dengan rincian dari total luas daratan kabupaten Kutai Timur ha, adalah sebagai berikut: lahan dialokasikan untuk kawasan hutan 68% atau ha. sedangkan luasan yang dialokasikan untuk kawasan budidaya 32% atau ha. Kawasan untuk sektor pertanian pangan, perikanan, perternakan sebesar 7.5% atau ha terletak di dalam luasan budidaya. Sektor ini belum diusahakan secara optimal, meskipun lebih 6% penduduknya mengandalkan kehidupannya dari sektor tersebut. Indikatornya, sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan pada
3 73 tahun 22 hanya menyumbang 9.27% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB ). Hal ini disamping luas lahan sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan perternakan masih sangat kecil, pada Tabel 9 beberapa komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi justru tingkat produktifitasnya rendah. Penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten adalah sektor pertambangan dengan nilai konstribusi sebesar 72.86%. No Jenis Komoditas Tabel 9 Produksi,Tanaman Pangan, Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur Luas Panen (ha) Produksi Total (ton) No Jenis Komoditas A. Tanaman Pangan B Tanaman perkebunan Luas Panen (ha) Produksi Total (ton) 1 Padi sawah Karet Padi Ladang Kelapa Jagung Kopi Ubi kayu Cengkeh Ubi Jalar Lada Pala Jambu mete Jahe Kacang tanah Kapuk Kedelai Kemiri Aren Kacang Hijau Kakao Panili Kayu manis Kelapa sawit Sumber: BPS, Kabupaten Kutai Timur dalam Angka, Tahun Saat ini jumlah penduduk menurut sensus BPS Kabupaten Kutai Timur, tahun 2 sebesar jiwa. Jumlah tersebut mengalami kenaikan rata-rata tiap tahun sebesar 4%. Kenaikan yang relatif signifikan terjadi pada periode tahun 199 sampai dengan tahun 2. Jumlah penduduk jiwa bertambah menjadi Kenaikan jumlah penduduk tersebut disebabkan antara lain banyaknya pendatang baru. Hal itu, karena kota Kecamatan Sangata menjadi ibu kota Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk pada tahun 1999, merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kutai. Dengan luas daratan ha, maka kepadatannya sekitar 17 jiwa atau 4 kepala keluarga setiap Km 2. Prediksi kedepan menurut BPS Kabupaten Kutai Timur jumlah penduduk diperkirakan akan meningkat menjadi jiwa pada tahun 21. Gambar 23 menyajikan prediksi kenaikan pertambahan
4 74 penduduk sampai dengan tahun 21, sedangkan jumlah penduduk berdasarkan usia di sajikan pada Gambar 24. GRAFIK PROYEKSI PENDUDUK Penduduk 35, 3, 25, 2, 15, 1, 5, 58,187 99, , ,84 147,48 216,89 33, Tahun Gambar 23. Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun 21 GRAFIK PROSENTASE PENDUDUK MENURUT UMUR 34.5%.8% 1.9% 35.5% Usia 4-15 Usia 16-3 Usia Usia Usia % Sumber BPS Kabupaten Kutai Timur 24 Gambar 24. Penduduk Kabupaten Kutai Timur Berdasarkan Usia
5 Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas 18 Kecamatan dengan luas wilayah ha. Luas wilayah tersebut terdiri dari daratan ( ha) dan luas wilayah perairan ( ha). Kabupaten ini menurut garis lintang dan bujur pada peta bumi, terletak pada posisi geografis diantara B T dan LU LS seperti pada Gambar 25 Gambar 25. Peta Kabupaten Kutai Kartanegara Sebelah Utara Kabupaten Kutai Timur berbatasan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai Timur. Sebelah Selatan Kodya Samarinda dan Kodya Balikpapan dan Kabupaten Pasir. Sebelah Timur berbatasan dengan selat Makasar. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Secara umum wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai topografi yang beragam dengan komposisi.
6 76 Tabel 1 Klasifikasi Ketinggian Wilayah Di Atas Muka Air Laut Kabupaten Kutai Kartanegara No Klasifikasi ketinggian muka tanah diatas air laut s/d 7 m, msl 8 s/d 25 m, msl 26 s/d 1 m, msl 11 s/d 5 m, msl Luas wilayah ha ha ha ha dataran landai bergelombang berbukit pegunungan Keterangan 5 51 s/d >1 m,msl ha gunung, di wilayah Kecamatan Tabang Sumber BPS Kabupaten Kutai Timur dalam angka tahun 22 Dari data tersebut wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara lebih banyak didominasi daerah perbukitan. Luas wilayah bukit sampai dengan pegunungan hampir lebih dari satu juta lima ratus ribu hektar Curah hujan tertinggi mm/tahun terdapat di Kecamatan Kembang Janggut, hampir setiap hari turun hujan sepanjang tahun setelah menjelang sore. Pada daerah kecuali kecamatan Kembang Janggut, curah hujan hampir sama,sebagai contoh di Kecamatan Tenggarong Kota besarnya curah hujan mm / tahun, jumlah hari hujan 97 hari per tahun. Kecamatan Sanga-Sanga besarnya curah hujan 1475 mm/tahun, dengan jumlah hari hujan 85 hari per tahun. Hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah (LPT) Bogor tahun 22, terdapat empat jenis tanah di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Podsolik, Alluvial, Andosol, rezina yang penyebarannya sangat beragam. Tata guna lahan yang ada saat ini merupakan hasil evaluasi sumberdaya lahan dan rencana pemerintah daerah dalam melakukan optimalisasi kawasan yang dituangkan kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK). RTRWK Kutai Kartanegara memuat secara garis besar penggunaan lahan untuk kawasan-kawasan hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi, kawasan budidaya yang berupa pertambangan, perkebunan, pertanian pangan, perikanan, perternakan dan industri. Selain itu RTRWK juga memuat kawasan permukiman dan perluasannya, serta wilayah / kawasan pantai. Arahan pembangunan yang dibagi menjadi wilayah-wilayah prioritas yang mendasarkan pada keadaan daya dukung wilayah atau resources juga tergambar pada RTRWK.
7 77 Secara garis besar tata guna lahan di Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai pola yang hampir sama dengan Kabupaten Kutai Timur. Perbedaan terlihat pada jumlah luasan tiap sektor. Total luas daratan kabupaten Kutai Kartanegara ha. Alokasi yang diperuntukan untuk kawasan lindung sebesar 59.4 % atau ha, sedangkan luasan yang dialokasikan untuk kawasan budidaya 4.6 % atau ha. Kawasan untuk sektor pertanian pangan, perikanan, perternakan sebesar 15% atau ha terletak di dalam kawasan budidaya. Sektor ini juga belum diusahakan secara optimal meskipun lebih dari 75% penduduknya mengandalkan kehidupannya dari sektor tersebut. Indikatornya, sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan perternakan pada tahun 22 hanya menyumbang 13% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Beberapa komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi justru tingkat produktifitasnya rendah, seperti terlihat pada Tabel 11. Tabel 11 Produksi, Tanaman Pangan, Perkebunan di Kabupaten Kutai Kartanegara No Jenis Komoditas Luas Panen (ha) Produksi Total (ton) No Jenis Komoditas Luas Panen (ha) Produksi Total (ton) A. Tanaman Pangan B Tanaman perkebunan 1 Padi Karet sawah 2 Padi Kelapa 8.3, Ladang 3 Jagung Kopi 1.613, Ubi kayu Cengkeh 48,5.3 5 Ubi Jalar Lada Pala Jambu mete Jahe 3.93,75 9,5 47, Kacang Kapuk 36,47 19 tanah 7 Kedelai Kemiri Aren 83,8 48, Kacang Hijau Kakao Panili Kayu manis Kelapa hibrida Sumber: BPS, Kabupaten Kutai Kertanegara dalam Angka, Tahun ,65 2, Penyumbang terbesar PDRB Kabupaten adalah sektor pertambangan dengan nilai kontribusi sebesar 6 %
8 78 Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 199 sebesar jiwa. Pada Tahun 2 jumlah penduduk naik menjadi sebesar jiwa, terdapat kenaikan sekitar 2.4 % per tahunnya. Tahun 22 jumlah penduduk mencapai jiwa. Dengan luas ,1 Km 2 maka kepadatan penduduk tiap-tiap 1 Km 2 di huni oleh 17 jiwa atau 4 kepala keluarga. Laju Kenaikan pertambahan penduduk setiap tahun hampir dua setengah persen. Gambar 26 meyajikan prediksi kenaikan jumlah penduduk sehingga mencapai sebesar jiwa di tahun 21. Jumlah penduduk berdasarkan usia disajikan pada Gambar 27. GRAFIK PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Penduduk 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 679, , , ,965 34,69 GRAFIK PROSENTASE 219,46 PENDUDUK MENURUT UMUR Tahun Gambar 26. Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 21. 2,4% 5,9% 1,36% 24,21% Usia 4-15 Usia 16-3 Usia Usia Usia ,13% Gambar 27. Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Berdasarkan Usia.
9 Profil Pertambangan Batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur Pada tahun 23 deposit batubara nasional adalah sebesar 58.8 milyar ton, dari jumlah tersebut 33.8 persen atau 19.5 milyar ton berada di Provinsi Kalimantan Timur (DIT PM&B,24). Deposit batubara Kalimantan Timur tersebut tersebar di tiga belas wilayah Kabupaten dan Kota. Saat ini deposit terbanyak berada di Kutai Kartanegara sejumlah 6.8 milyar ton atau persen terhadap deposit Kalimantan Timur dan Kabupaten Kutai Timur sejumlah 5.3 milyar ton atau persen terhadap deposit Kalimantan Timur ( Gambar 28) 41.64% 31.18% 27.18% Kutai Kartanegara Kutai Timur Kabupaten lainnya Sumber: Diolah dari data Dit. Pengusahaan Batubara dan Mineral 23 Gambar 28 Deposit Batubara Kutai Kartanegara dan Deposit Batubara Kutai Timur. Saat ini terdapat 41 perusahaan yang secara resmi beroperasi di Provinsi Kalimantan Timur dengan konsesi lahan yang diberikan ijinnya dari pemerintah pusat seluas ha. Menurut Soelarno(27) meskipun lahan yang diperuntukan untuk pertambangan sangat luas, tetapi dalam penggunaannya akan menyusut sesuai dengan kandungan deposit yang ada. Saat ini di Kabupaten Kutai Timur luas lahan yang dibuka (asumsi tanpa reklamasi ) 6. ha. Terkait dengan rencana pemerintah yang akan mengganti bahan minyak dan gas bumi untuk keperluan sektor energi dan industri ditahun 21 sebesar 75% dan untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang cukup besar dengan harga yang bagus, maka deposit yang ada di Provinsi Kalimantan Timur akan mempunyai peran sangat besar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas. Kondisi ini akan mendorong pelaku bisnis dibidang sumberdaya energi dari mineral batubara
10 8 berlomba untuk melakukan aktifitas kegiatan penggalian / eksploitasi batubara dan berebut pasar dengan permintaan yang sangat signifikan. Hal ini menggambarkan berapa jumlah luasan lahan yang dapat diperkiraan akan rusak oleh penambang-penambang yang tidak bertanggung jawab. Secara lebih rinci profil pertambangan batubara di provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Kutai kartanera dan Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Profil Pertambangan Batubara Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara No Kaltim Kutai Kertanegara Kutai Timur Keterangan 1 Deposit/Cadan 19.5 Milyar Ton 6.8 Milyar 4.4 Milyar Sisanya terdapat gan (posisi Ton atau Ton 27.18% di 11 Kabupaten Tahun 23) 31.18% /Kota 2 Produksi Tahun 23 3 Ekspor Tahun 23 4 Jumlah Perusahaan 57.7 Juta Ton 19.9 Milyar Ton 5.3 Juta Ton Milyar Ton 16.2 Milyar Ton 16.3 Milyar Ton s.d.a Berasal 13Perusahaan dari Sisanya berada 5 Luas Lahan ha ha ha s.d.a di lain Kabupaten Sumber: Indonesia Mineral & Coal Statistics 24, Journal Ditjen Geologi dan Mineral Resources Aktifitas kegiatan penambangan batubara terbuka tersebut akan membawa dampak, berupa dampak positif maupun negatif terhadap daerah yang bersangkutan. Pada Tabel 12 nampak bahwa pada saat ini perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 15 perusahaan dan di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 perusahaan. Jumlah penambang / pelaku penggalian mineral batubara terbuka yang tertera di Tabel 12 tersebut belum termasuk pengusahaan penambangan batubara yang ijinnya diberikan oleh pemerintah daerah setempat dengan luasan dibawah 1 ha. Terdapat juga pengusahaan penggalian Batubara yang tidak mendapat ijin dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
11 81 Penggalian batubara jenis ini adalah pengusahaan eksploitasi Batubara terbuka secara illegal dan biasanya tidak mengindahkan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan sehingga dampak yang ditimbulkan banyak merugikan terhadap ekosistem alam terutama lingkungan. Seperti disebutkan di atas terdapat dampak positif dan negatif dari aktiftas penambangan batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur. Dampak positif secara ekonomi terhadap daerah antara lain; Pertama, kontribusi terhadap neraca pemasukan keuangan didalam PDRB, nilai kontribusi dari batubara Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 7% dan di Kabupaten Kutai Timur sebesar 8%. Kedua,dapat menggairahkan perputaran ekonomi masyarakat secara nyata. Sebagai contoh dampak terhadap ekonomi riil adalah tingginya frekwensi transpotasi yang digunakan untuk mendukung aktifitas produksi, akibat dari aktifitas tersebut dibangunnya sarana dan prasarana fisik. Terkait dengan perekonomian di sektor riil, dampak positif dari aktifitas eksploitasi batubara di dua kabupaten tersebut terlihat banyaknya jumlah atau arus barang yang masuk, sehingga berdampak positif terhadap sektor perdangangan dan pembangunan. Indikasi ini terlihat dengan meningkatnya kenaikan dua sektor tersebut sebesar 15 % tiap tahun. Dampak positif terhadap sosial budaya antara lain terdapatnya assimilasi antara penduduk asli dengan pendatang. Penduduk pendatang usia kerja yang rata-rata tiap tahun bertambah 2.4 % di Kabupaten Kutai Kartanegara dan 6.8 % tiap tahun di Kutai Timur. Kenaikan angka-angka tiap sektor per tahun di kedua Kabupaten (Kutai kartanegara dan Kutai Timur) disebabkan karena terdapatnya aktifitas pertambangan batubara terbuka. Di samping dampak positif seperti diuraikan diatas, terdapat juga dampak negatif dari aktifitas eksploitasi batubara terbuka yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh adalah terhadap keseimbangan kehidupan biotik dan abiotik sehingga sistem alam (ecosystem) rusak yang ditandai dengan turunnya kualitas lingkungan. Kenampakan nyata dampak negatif tersebut dapat terlihat insitu terutama pada lahan. Lahan pasca tambang batubara terbuka yang ditinggalkan begitu saja / derelict land akan menyisakan sejumlah persoalan teknis maupun non teknis. Secara teknis, terdapat perubahan permukaan tanah, salah satu contoh bentuk topografi dengan
12 82 kemiringan yang ekstrim antara titik terendah dan tertinggi dengan sudut elevasi > 45. Tanah dengan bentuk lereng seperti tersebut sangat rentan terhadap terjadinya erosi. Aktifitas dengan alat-alat berat juga dapat menekan dan memadatkan tanah sehingga berakibat terjadinya perubahan struktur tanah. Aktifitas-aktifitas seperti yang diuraikan diatas, dapat berakibat pada perubahan sifat fisik dan kimia tanah sehingga tidak dapat untuk mendukung pertumbuhan tanaman (Koch dan Ward, 21). Gambar 29 menunjukkan lahan pasca tambang yang ditinggalkan begitu saja tanpa di reklamasi (berada di Kabupaten Kutai Kartanegara). Gambar 29. Lahan Pasca Tambang Batubara Terbuka Tidak di Reklamasi Dampak negatif secara non teknis adalah timbulnya berbagai persoalan antara lain menurunnya tingkat kesehatan warga yang letak permukimannya dekat dengan lahan pasca tambang yang ditinggalkan begitu saja. Hasil wawancara dan kuesioner terhadap warga masyarakat di sekitar lahan pasca tambang batubara yang tidak direklamasi, menyatakan sulitnya untuk mendapatkan air yang berkualitas. Persoalan sosial budaya dan kelembagaan hak-hak adat terhadap tanah menjadi kabur, karena penduduk setempat beranggapan tanah tersebut sudah tidak bisa menghasilkan untuk membantu kehidupan mereka. Lahan pada kondisi seperti yang diuraikan di atas akan menjadi lahan yang diterlantarkan, lama-kelamaan tanah akan terus terdegradasi dan pada gilirannya menjadi gersang
13 83 dan sulit sebagai media tumbuh tanaman untuk keperluan produksi pertanian/perkebunan. Lahan pasca tambang batubara untuk dapat mendukung berlangsungnya ekosistem alam secara berkesinambungan, menurut Lorenzo et al. (1996) dalam kesimpulan penelitiannya di Pocos de Caldas, Spanyol diperlukan waktu lebih kurang 5 tahun.
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006
KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinciMagrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN
Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
45 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi Administrasi Secara geografis, Kabupaten Garut meliputi luasan 306.519 ha yang terletak diantara 6 57 34-7 44 57 Lintang Selatan dan 107 24 3-108 24 34 Bujur Timur.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
38 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Hutan Mangrove di Tanjung Bara termasuk dalam area kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Letaknya berada di bagian pesisir timur Kecamatan Sangatta
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM LOKASI
21 4 GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terletak terletak di bagian selatan dengan jarak kurang lebih 153 kilometer dari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah- Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 dapat kami susun dan sajikan.
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Pati merupakan salah satu bagian dari 35 Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara
GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat
51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN 4.. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten PPU secara geografis terletak pada posisi 6 o 9 3-6 o 56 35 Bujur Timur dan o 48 9 - o 36 37 Lintang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon
KONDISI UMUM LOKASI Gambaran Umum Kabupaten Cirebon Letak Administrasi Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat. Selain itu, Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain
III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA
31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Kutai, dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 dan diresmikan pada tanggal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENNELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENNELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Letak Geografi Kabupaten Seluma adalah salah satu daerah dalam provinsi Bengkulu yang beribukotakan di Tais. Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)
No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Administratif Kabupaten Indramayu, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yang membentang sepanjang pesisir pantai utara P.Jawa,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011
No. 06/05/62/Th.V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2011 dibanding Triwulan yang sama tahun 2010 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3
39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang
51 IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang 52 Kota Bontang terletak antara 117 23 BT - 117 38 BT dan 0 01 LU - 0 12 LU atau berada pada
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 2012
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.17/3/61/Th. XVI, 1 Maret 213 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 212 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan Angka Sementara (ASEM)
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu dalam penyediaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energi nasional yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional. Informasi mengenai sumberdaya
Lebih terperinciNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan
Lebih terperinciBab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG
KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan 1. Geografi Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 15 kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)
NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar
Lebih terperinciAnalisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :
1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN USAHA PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 1, Maret 2015 ISSN : 1412 6885 STUDI PENGEMBANGAN USAHA PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman
Lebih terperinciPerekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian
1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian Perekonomian Daerah Kegiatan pertanian sampai saat ini masih memberikan peran yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya. Kegiatan pertanian masih didominasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor strategis yang memegang peranan penting di Kalimantan Tengah; salah satunya sebagai kontribusi dengan nilai tertinggi terhadap total
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka tidak hanya
Lebih terperinciPERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK
Jurnal S. Pertanian 1 (3) : 213 222 (2017) PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 1 Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA
IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA 4.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak diwilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kabupaten Muna adalah 488.700 hektar
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Geografi Kabupaten Bone Bolango secara geografis memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Bolaang Mongondow
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan
47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undangundang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM KABUPATEN MUSI RAWAS
46 IV. KONDISI UMUM KABUPATEN MUSI RAWAS 4.1. Keadaan Alam 4.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, letaknya disebelah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
50 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Sumatera Barat Sumatera Barat yang terletak antara 0 0 54' Lintang Utara dan 3 0 30' Lintang Selatan serta 98 0 36' dan 101 0 53' Bujur Timur, tercatat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian dan sektor basis baik tingkat Provinsi Sulawsi Selatan maupun Kabupaten Bulukumba. Kontribusi sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM
BAB I PENDAHULUAN Sesuai amanat Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa kepala daerah mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan
68 V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan tingkat produksi gula antar daerah. Selain itu Jawa Timur memiliki jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai proses kenaikan pendapatan perkapita penduduk dalam suatu daerah karena hal tersebut merupakan kejadian
Lebih terperinci