LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN 2017"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2018

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat-nya maka Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (KSAK) Tahun dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. LAKIP Direktorat IKM KSAK merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan selama tahun yang berlangsung selama kurun waktu satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Laporan ini menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan Direktorat IKM KSAK yang dibiayai anggaran DIPA Direktorat Jenderal IKM Tahun, meliputi kegiatan internal organisasi dan sumber daya manusia, serta pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah kimia, sandang, aneka dan kerajinan. Melalui LAKIP, Direktorat IKM KSAK melaporkan kinerjanya yang diukur dari pencapaian kinerja, visi, misi, sasaran, program, dan kegiatan yang dilakukan pada tahun, sesuai dengan ketetapan yang tertuang dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal IKM Tahun dan Perjanjian Kinerja Direktorat IKM KSAK Tahun. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan merujuk pada indikator kinerja input, output, dan outcome yang telah ditetapkan dan direalisasikan per tahun. LAKIP Direktorat IKM KSAK disusun berdasarkan masukan dari seluruh penanggungjawab kegiatan di Direktorat IKM KSAK. Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan maupun kegagalan Direktorat IKM KSAK dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada tahun. Akhirnya, kami berharap Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat bermanfaat bagi pengembangan industri kecil dan menengah khususnya di sektor Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan pada masa mendatang. Jakarta, Januari 2018 Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, E. Ratna Utarianingrum i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian tahun, terdiri dari 4 (empat) Bagian. Bagian pertama berisi pendahuluan yang berisikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh organisasi. Pada bagian selanjutnya berisikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan beserta rincian anggaran berdasarkan masing-masing kegiatan. Kemudian pada bagian ke-3 (tiga) berisikan capaian kinerja organisasi berdasarkan perjanjian kinerja dan dokumen rencana strategis organisasi termasuk diantaranya analisis penyebab keberhasilan/kegagalan serta alternatif solusi yang dilakukan. Selain itu pada bagian ini juga menjelaskan tentang realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. Pada bagian ke-4 atau bagian terakhir diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa yang akan datang yang akan dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis Direktorat IKM KSAK tersebut telah dapat tercapai dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Meskipun demikian, terdapat kendala yang tidak terlalu signifikan khususnya pada teknis pelaksanaan walaupun tidak berpengaruh terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan. Untuk masa yang akan datang, dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan program/kegiatan perlu ditingkatkan lagi dalam hal koordinasi lintas sektor baik itu kepada kementerian/lembaga lain, Pemerintah Daerah/Dinas yang membidangi sektor industri dan stakeholder lain. Direktorat IKM KSAK ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... Halaman i ii iii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 1 B. Peran Strategis Organisasi... 2 C. Struktur Organisasi... 4 D. Permasalahan Utama BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perjanjian Kinerja B. Rencana Anggaran C. Penyesuaian Program/Kegiatan BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja B. Akuntabilitas Keuangan C. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan D. Langkah Tindak Lanjut BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN Pengukuran Perjanjian Kinerja Direktorat IKM KSAK Tahun Pengukuran Rencana Aksi Direktorat IKM KSAK Tahun Rincian Hasil Pencapaian Kegiatan Direktorat IKM KSAK Tahun iii

5 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, tugas pokok Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan saran dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitas industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 451, Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan (KSAK) menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; 2. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; 3. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; 1

6 4. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; 5. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat. B. Peran Strategis Organisasi Direktorat IKM KSAK merupakan unit kerja yang berkedudukan di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian. Direktorat IKM KSAK bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang industri kecil dan menengah khususnya pada komoditi kimia, sandang, aneka dan kerajinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan maka pengembangan IKM diarahkan agar IKM menjadi pelaku ekonomi yang makin berbasis iptek dan berdaya saing dengan produk impor, khususnya dalam menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik. Untuk itu, pengembangan IKM dilakukan dengan pendekatan kompetensi perkuatan kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang sehat dan kondusif. Renstra Kementerian Perindustrian Tahun mengamanatkan bahwa Program Penumbuhan dan IKM meliputi (1) Pemberian intensif kepada industri besar yang melibatkan IKM dalam rantai nilai industri (2) Meningkatkan akses IKM terhadap pembiayaan, termasuk fasilitasi pembentukan pembiayaan bersama (modal ventura) IKM (3) Mendorong tumbuhnya kekuatan bersama sehingga terbentuk kekuatan kolektif untuk menciptakan skala ekonomis melalui standardisasi, procurement dan pemasaran bersama (4) Perlindungan dan fasilitasi terhadap inovasi baru dengan mempermudah pengurusan hak kekayaan 2

7 intelektual bagi kreasi baru yang diciptakan IKM (5) Diseminasi informasi dan fasilitasi promosi dan pemasaran di pasar domestik dan ekspor (6) Menghilangkan bias kebijakan yang menghambat dan mengurangi daya saing industri kecil (7) Peningkatan kemampuan kelembagaan sentra IKM dan sentra industri kreatif, serta UPT, TPL, dan konsultan IKM (8) Kerjasama kelembagaan dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian dan pengembangan (9) Kerjasama kelembagaan dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan/atau asosiasi industri, serta asosiasi profesi, dan (10) Pemberian fasilitas bagi IKM. Selain itu, terdapat Sasaran Strategis Direktorat IKM KSAK yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja yang mengikat Direktorat IKM KSAK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya membina IKM. Perjanjian Kinerja tersebut menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai program/kegiatan pada tahun anggaran ini. Perjanjian Kinerja terdiri atas sasaran program/kegiatan, indikator kinerja, dan target. Adapun Sasaran Strategis sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kinerja Direktorat IKM KSAK adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya pertumbuhan populasi sektor IKM; 2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri; 3. Meningkatnya kemampuan sentra, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan serta Konsultan Industri Kecil dan Menengah; 4. Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi; 5. Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis; 6. Kemudahan dalam akses bahan baku dan penolong; 7. Fasilitasi bantuan mesin/peralatan; 8. Peningkatan pengembangan produk; 9. Peningkatan segmen dan perluasan pasar, dan; 10. Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya. 3

8 C. Struktur Organisasi Struktur organisasi Direktorat IKM KSAK adalah sebagai berikut: DIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENEGAH KIMIA, SANDANG, ANEKA, DAN KERAJINAN SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KIMIA, SANDANG, ANEKA, DAN KERAJINAN SUBDIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KIMIA DAN BAHAN BANGUNAN SUBDIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH SANDANG DAN KULIT SUBDIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENEGAH ANEKA DAN KERAJINAN SEKSI PROGRAM SEKSI SUMBER DAYA INDUSTRI DAN SARANA PRASARANA INDUSTRI SEKSI SUMBER DAYA INDUSTRI DAN SARANA PRASARANA INDUSTRI SEKSI SUMBER DAYA INDUSTRI DAN SARANA PRASARANA INDUSTRI SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI PEMBERDAYAQAN INDUSTRI SEKSI PEMBERDAYAQAN INDUSTRI SEKSI PEMBERDAYAQAN INDUSTRI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat IKM KSAK Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan terdiri atas: 1. Subdirektorat Program Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan.dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan; dan 4

9 b. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan. Subdirektorat Program Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan terdiri atas: a. Seksi Program Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan. b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah kimia, sandang, aneka, dan kerajinan. 2. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Kimia dan Bahan Bangunan Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah kimia dan bahan bangunan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Kimia dan Bahan Bangunan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi 5

10 industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industrimenengah kimia dan bahan bangunan; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah kimia dan bahan bangunan. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Kimia dan Bahan Bangunan terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah kimia dan bahan bangunan. b. Seksi Pemberdayaan Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama minternasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan 6

11 standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah kimia dan bahan bangunan. 3. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Sandang dan Kulit Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah sandang dan kulit. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Sandang dan Kulit menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah sandang dan kulit; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah sandang dan kulit. 7

12 Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Sandang dan Kulit terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah sandang dan kulit. b. Seksi Pemberdayaan Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah sandang dan kulit. 4. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Aneka dan Kerajinan Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah aneka dan kerajinan. 8

13 Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Aneka dan Kerajinan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah aneka dan kerajinan; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah aneka dan kerajinan. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Aneka Kerajinan terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan 9

14 informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah aneka dan kerajinan. b. Seksi Pemberdayaan Industri Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah aneka dan kerajinan. 5. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. D. Permasalahan Utama Permasalahan utama yang dihadapi oleh Direktorat IKM KSAK dalam meningkatkan daya saing IKM adalah masih kurangnya tingkat penguasaan teknologi, rendahnya pangsa pasar, standarisasi produk yang masih rendah dan kemampuan SDM IKM masih kurang dan masih kecilnya jumlah wirausaha baru IKM. Disamping tugas meningkatkan daya saing IKM, Ditjen IKM juga ditugaskan untuk mendorong penyerapan tenaga kerja melalui penumbuhan wirausaha baru industri. Berdasarkan hal tersebut diatas, aspek strategis organisasi yang dijabarkan dalam perjanjian kinerja sudah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi organisasi. Sehingga program yang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kinerja diharapkan bisa menjawab permasalahan yang dihadapi organisasi. Meskipun demikian pembaharuan langkah-langkah pembinaan IKM senantiasa dilakukan dan diperkaya diperkaya dengan pilihan-pilihan alternatif sistem pembinaan yang berkembang, antara lain setelah menerapkan mekanisme umpan-balik dari 10

15 kegiatan pengendalian dan pengawasan dengan titik berat meningkatkan efektifitas program yang kini semakin difungsikan di lingkungan Ditjen IKM. 11

16 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Bab ini membahas perencanaan kinerja disertai dengan perencanaan anggaran untuk mencapai kinerja tersebut. Selain itu juga dibahas kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat IKM KSAK pada tahun anggaran disertai perubahannya dari Triwulan I hingga Triwulan IV. Pagu awal anggaran Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan adalah sebesar Rp ,- (Empat puluh delapan milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah). Dengan adanya efisiensi belanja negara yang mengacu pada Inpres Nomor 4 Tahun tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran, maka terjadi penghematan anggaran yang berdampak kepada penurunan pagu anggaran Direktorat IKM KSAK menjadi sebesar Rp ,- (Empat puluh tujuh milyar lima ratus juta dua ratus enam puluh ribu rupiah). A. Perjanjian Kinerja Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Tahun Anggaran : Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Direktorat IKM KSAK Tahun No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Perspektif Pemangku Kepentingan 1 Meningkatnya pertumbuhan populasi sektor IKM 2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri Perspektif Proses Bisnis Internal 1 Meningkatnya Kemampuan Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Jumlah Wirausaha Industri Baru Jumlah Sentra IKM yang Direvitalisasi Jumlah Unit Pelayanan Teknis (UPT) 800 wirausaha 12 sentra 4 UPT 12

17 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Lapangan 2 Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi Kompetensi 3 Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis 4 Kemudahan dalam akses bahan baku dan penolong 5 Fasilitasi bantuan mesin/peralatan 6 Peningkatan pengembangan produk 7 Peningkatan segmen dan perluasan pasar 8 Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Jumlah Anggaran Awal: Jumlah IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi (SKKNI) Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan penolong Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/peralatan melalui program Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pameran/promosi Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi kemitraan 20 IKM 110 IKM 20 IKM 65 IKM 112 IKM 124 IKM 10 IKM Kegiatan Penumbuhan dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan adalah sebesar Rp ,- (Empat puluh delapan milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah) B. Rencana Anggaran Pagu awal anggaran Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan adalah sebesar Rp ,- (Empat puluh delapan milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah). Dengan adanya efisiensi belanja negara yang mengacu pada Inpres Nomor 4 Tahun tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran, maka terjadi penghematan anggaran yang berdampak kepada penurunan pagu anggaran Direktorat IKM KSAK menjadi sebesar Rp ,- (Empat puluh tujuh milyar lima ratus juta dua ratus enam puluh ribu rupiah). Rincian kegiatan dan anggaran Direktorat IKM KSAK setelah adanya penghematan anggaran adalah sebagai berikut: 13

18 Tabel 2.2. Struktur Anggaran Direktorat IKM KSAK Tahun KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) Program Penumbuhan dan Industri Kecil dan Menengah 1838 Penumbuhan dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Sentra Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Mesin/peralatan Sentra Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Mesin/peralatan Meningkatkan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit A B Koordinasi Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit Pendampingan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Bagi Ikm Tenun Di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat Ntt C D E Bimbingan Teknis Bagi IKM Pakaian Jadi Di Kab. Morowali Workshop Peningkatan Daya Saing Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Bimbingan Teknis Produksi Ikm Alas Kaki Di Jawa Timur Meningkatkan Kemampuan Sentra IKM Kerajinan A Koordinasi Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Aneka Kerajinan

19 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) B Produk IKM Perhiasan Batu Mulia C Pendampingan Bagi IKM Mainan Anak D e-smart IKM KSAK Meningkatkan Kemampuan Sentra IKM KBB A B C D Koordinasi Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM KBB Bimbingan Teknis Sentra Minyak Atsiri Di Aceh Sosialisasi Penerapan Mutu Herbal Di Jawa Tengah Bimbingan Teknis GMP Minyak Atsiri Di Sulawesi Tenggara Wirausaha Industri Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital Wirausaha Industri Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital 051 Membangun Wirausaha Industri Kecil Sandang Kulit A AA AB Koordinasi Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Sandang Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Tengah Penumbuhan Wirausaha Ikm Sandang Di Sumatera Selatan AC AD Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Kerajinan Kerudung Di Jawa Barat Penumbuhan Wub Ikm Sandang Di Kepulauan Riau

20 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) AE Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jawa Tengah AF AG AH AI AJ AK AL AM AN C D E F G H I J Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bondowoso, Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bekasi, Jabar Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Sampang Penumbuhan Wub Ikm Sandang Di Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Dki Jakarta Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Sumatera Selatan Fasilitasi Mesin Peralatan Ikm Alas Kaki Di Jawa Timur Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Konveksi/pakaian Jadi Di Kab. Pidie Jaya Pendampingan Ikm Kulit/produk Barang Jadi Kulit Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Utara Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah Penumbuhan WUB IKM Di Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Selatan Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Gresik Kab. Lamongan

21 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) K Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Pamekasan L M N O P Q Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Situbondo Bondowoso Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Lamongan Kab. Gresik Penumbuhan Wub Ikm Di Kota Surabaya Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jakarta Selatan Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jambi Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Aceh (aceh Utara Aceh Timur) R S T U V W X Y Z Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Kalimantan Barat Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Kalimantan Selatan Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jakarta Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jakarta Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Pidie Jaya, Aceh Penumbuhan Wub Pakaian Jadi Di Banten Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Riau Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Barat Membangun Wirausaha Industri Kecil KBB A Bimbingan Teknis Ikm Pupuk Organik Di Jawa Barat

22 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) B Penumbuhan Wub Ikm Di Sulawesi Utara C G H I J Penumbuhan Wub Ikm Di Lampung Penumbuhan Wub Ikm Pupuk Organik Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Batako Di Riau Penumbuhan Wub Ikm Minyak Atsiri Di Jawa Tengah Penumbuhan Ikm Konveksi Di Kab. Langkat Di Sumatera Utara L Penumbuhan Wub Ikm Pengolahan Kayu Batako Di Jawa Timur Membangun Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan A Koordinasi Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan B Pendampingan Bagi IKM Anyaman Di Papua E F G H I J Fasilitasi Mesin/peralatan Bagi IKM Kerajinan Logam Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Bali Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jakarta Pusat

23 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) K Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Kalimantan Barat L M N P Q R S T V W X Y Z Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Riau Penumbuhan Wub Ikm Pengolahan Kayu Resin Di Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Barat Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Ukiran Kayu Di Bali Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Bordir Di Rembang, Jawa Tengah Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Situbondo, Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Timur Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Barat Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Kepulauan Riau Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Diy (yogyakarta) Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Sumatera Selatan Membangun Wirausaha IKM Di Daerah Tertinggal A B Koordinasi Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Di Daerah Tertinggal Penumbuhan Wirausaha Bagi IKM Anyaman Rotan Di Bengkayang

24 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) E Bimbingan Teknis Fasilitasi Bantuan Mesin/peralatan Wirausaha IKM Minyak Atsiri Di Kota Tidore Kepulauan IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran IKM Dalam Luar Negeri IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran IKM Dalam Luar Negeri 051 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Pameran IKM Sandang Kulit Di Luar Negeri A Koordinasi Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Sandang Kulit B Partisipasi Pameran Collection Premiere Moscow (CPM) C Gelar Batik Nusantara D Partisipasi Pameran Produk Unggulan Indonesia E Partisipasi Pameran Produk Tenun Nusantara G Partisipasi Indonesian Fashion Week H Fasilitasi Promosi Ikm Alas Kaki Di Kab. Bogor I Partisipasi Pameran Muffest

25 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) J Pameran Dekranas Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Pameran IKM KBB Di Dalam Negeri A B Koordinasi Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM KBB Partisipasi Dalam Beauty Professional Indonesia Di Jakarta C Promosi Produk Herbal Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri A Koordinasi Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri B Partisipasi Pameran Ambiente Di Jerman C Partisipasi Pameran Hongkong Jewellery And Gem Fair 056 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri A Koordinasi Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri B Partisipasi Pameran Perhiasan Di Jakarta Surabaya IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Penguatan Mesin/peralatan IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Penguatan Mesin/peralatan

26 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) 051 Mengembangkan Produk IKM Sandang Kulit A B Koordinasi Fasilitasi Produk IKM Sandang Kulit Pendampingan Penerapan Sertifikasi SNI Pakaian Bayi C Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin F Pendirian Material Center G Bimbingan Teknis Bagi IKM Busana Muslim Di Jawa Timur H Pembuatan Video Tenun Nusantara Mengembangkan Produk IKM KBB A Koordinasi Fasilitasi Produk IKM KBB B Bimbingan Teknis IKM Herbal Di Jawa Tengah D E Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Batu Bata Di Papua Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Daur Ulang Sampah Di Pondok Pesantren Kota Kediri Mengembangkan Produk IKM Aneka Kerajinan A Koordinasi Fasilitasi Produk IKM Aneka Kerajinan B Fasilitasi SNI Mainan Anak C Bantuan Mesin Peralatan Dalam Rangka Produk IKM Kerajinan IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan

27 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) 051 Merestrukturisasi Mesin Peralatan IKM A Koordinasi Restrukturisasi Mesin Peralatan B Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM D Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM Industri Menengah (2016) UPT Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Penguatan Mesin/peralatan UPT Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Penguatan Mesin/peralatan Mengembangkan Unit Pelayanan Teknis KBB A B Koordinasi Unit Pelayanan Teknis Fasilitasi Mesin/peralatan UPT Minyak Atsiri Padang C Rakor UPT IKM KSAK H Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Alas Kaki Di Kab. Bogor Layanan Internal (overhead) Laporan Kegiatan/monev IKM Menyusun Laporan Kegiatan/monev IKM A Penyusunan PP39 LAKIP B Monitoring Evaluasi IKM D E F Database Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Penyusunan Rencana Kerja Direktorat IKM KSAK Penyusunan RKAKL Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan G Kegiatan Ketatausahaan

28 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp.) (1) (2) (3) H Program Kegiatan Peningkatan Kinerja Organisasi I Partisipasi Aktif Output Cadangan Jumlah Output Cadangan Jumlah Output Cadangan C. Penyesuain Program/Kegiatan Sepanjang pelaksanaan tahun anggaran, terdapat beberapa kali penyesuaian dalam rincian kegiatan, hal tersebut dilakukan untuk merespon perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan program dan isu - isu strategis yang muncul. Secara umum, perubahan rincian kegiatan bisa diuraikan sebagai berikut: 1. Sentra Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Mesin/peralatan No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Meningkatkan Kemampuan n Sentra IKM Sandang & Kulit Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Sandang & Kulit b. Pendampingan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Bagi IKM Tenun Di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan NTT b. Pendampingan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Bagi IKM Tenun Di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat NTT b. Pendampingan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Bagi IKM Tenun Di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTT b. Pendampingan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Bagi IKM Tenun Di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTT c. Bimbingan Teknis Bagi IKM c. Bimbingan Teknis Bagi IKM c. Bimbingan Teknis Bagi IKM c. Bimbingan Teknis Bagi IKM Pakaian 24

29 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Pakaian Jadi di Kab. Morowali Pakaian Jadi Di Kab. Morowali Pakaian Jadi di Kab. Morowali Jadi Di Kab. Morowali d. Workshop Peningkatan Daya Saing Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal e. Workshop IKM Fashion bagi Santri d. Workshop Peningkatan Daya Saing Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal e. Bimbingan Teknis Produksi Ikm Alas Kaki Di Jawa Timur 2. Meningkatkan Kemampuan n Sentra IKM Kerajinan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Aneka Kerajinan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Aneka Kerajinan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Aneka Kerajinan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Aneka Kerajinan b. Produk IKM Perhiasan dan Batu Mulia b. Produk IKM Perhiasan dan Batu Mulia b. Produk IKM Perhiasan dan Batu Mulia b. Produk IKM Perhiasan dan Batu Mulia c. Pendampingan Bagi IKM Mainan Anak c. Pendampingan Bagi IKM Mainan Anak c. Pendampingan Bagi IKM Mainan Anak c. Pendampingan Bagi IKM Mainan Anak d. e-smart IKM Ksak d. e-smart IKM Ksak d. e-smart IKM Ksak d. e-smart IKM Ksak 3. Meningkatkan Kemampuan n Sentra IKM KBB Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM KBB Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM KBB Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM KBB Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM KBB b. Bimbingan Teknis Sentra Minyak Atsiri Di Aceh b. Bimbingan Teknis Sentra Minyak Atsiri Di Aceh b. Bimbingan Teknis Sentra Minyak Atsiri Di Aceh b. Bimbingan Teknis Sentra Minyak Atsiri Di Aceh c. Lomba c. Lomba c. Sosialisasi Penerapan Mutu Herbal di Jawa c. Sosialisasi Penerapan Mutu Herbal di Jawa 25

30 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Usaha IKM Atsiri Usaha IKM Atsiri Tengah Tengah d. Bimbingan Teknis Gmp Minyak Atsiri Di Sulawesi Tenggara d. Bimbingan Teknis Gmp Minyak Atsiri Di Sulawesi Tenggara d. Bimbingan Teknis Gmp Minyak Atsiri Di Sulawesi Tenggara d. Bimbingan Teknis Gmp Minyak Atsiri Di Sulawesi Tenggara 2. Wirausaha Industri Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Membangun Wirausaha Industri Kecil Sandang Kulit Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Sandang Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Sandang Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Sandang Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Sandang b. Penumbuhan n WUB IKM (tambahan) b. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Tengah b. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Jawa Tengah b. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Tengah c. Pendampingan IKM Kulit/produk Barang Jadi Kulit c. Penumbuhan Wub Ikm Alas Kaki Di Sumatera Selatan c. Penumbuhan n Wub Ikm Alas Kaki Di Sumatera Selatan c. Penumbuhan Wirausaha Ikm Sandang Di Sumatera Selatan d. Penumbuhan n WUB IKM Di Kab. Bandung d. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Kerudung Di Jawa Barat d. n Wub Ikm Konveksi dan Kerajinan Kerudung Di Jawa Barat d. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi dan Kerajinan Kerudung Di Jawa Barat e. Penumbuhan e. Penumbuhan e. Penumbuhan e. Penumbuhan 26

31 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV n WUB IKM Di Situbondo Wub Ikm Sandang Di Kepulauan Riau n Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jawa Tengah Wub Ikm Sandang Di Kepulauan Riau f. Penumbuhan n WUB IKM Di Bondowoso f. Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jawa Tengah f. Penumbuhan n Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jawa Tengah f. Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jawa Tengah g. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bondowoso, Jawa Timur g. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Bondowoso, Jawa Timur g. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bondowoso, Jawa Timur h. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bekasi, Jabar h. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Bekasi, Jabar h. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Bekasi, Jabar i. Pendampingan IKM Kulit/produk Barang Jadi Kulit j. Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Utara i. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Sampang (jawa Timur Ix) j. Penumbuhan n Wub Ikm Sandang Di Jawa Timur i. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Sampang j. Penumbuhan Wub Ikm Sandang Di Jawa Timur k. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah k. Penumbuhan n Wub Ikm Ksak Di Dki Jakarta k. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Dki Jakarta 27

32 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV l. Penumbuhan WUB IKM Di Jawa Timur m. Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Selatan l. Penumbuhan n Wub Ikm Batik Di Jawa Tengah m. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Sumatera Selatan l. Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jawa Tengah m. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Sumatera Selatan n. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah o. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara Kab. Kudus p. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Gresik Kab. Lamongan q. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Pamekasan r. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Situbondo n. Pendampinga n Ikm Kulit/produk Barang Jadi Kulit o. Penumbuhan n Wub Ikm Di Sumatera Utara p. Penumbuhan n Wub Ikm Di Jawa Tengah q. Penumbuhan n WUB IKM Di Jawa Timur r. Penumbuhan n Wub Ikm Di Sumatera Selatan n. Fasilitasi Mesin Peralatan Ikm Alas Kaki Di Jawa Timur o. Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Konveksi/pakaian Jadi Di Kab. Pidie Jaya p. Pendampingan Ikm Kulit/produk Barang Jadi Kulit q. Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Utara r. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah 28

33 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Bondowoso s. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Lamongan Kab. Gresik t. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Timur u. Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jakarta Selatan v. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jambi w. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Aceh (aceh Utara Aceh Timur) x. Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jawa Timur y. Penumbuhan s. Penumbuhan n Wub Ikm Di Jawa Tengah t. Penumbuhan n Wub Ikm Di Kab. Jepara u. Penumbuhan n Wub Ikm Di Kab. Gresik Kab. Lamongan v. Penumbuhan n Wub Ikm Di Kab. Pamekasan w. Penumbuhan n Wub Ikm Di Kab. Situbondo Bondowoso x. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Di Kab. Lamongan Kab. Gresik y. Penumbuhan s. Penumbuhan WUB IKM Di Jawa Timur t. Penumbuhan Wub Ikm Di Sumatera Selatan u. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah v. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara w. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Gresik Kab. Lamongan x. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Pamekasan y. Penumbuhan 29

34 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jakarta Pengembang an Wub Ikm Di Kota Surabaya Wub Ikm Di Kab. Situbondo Bondowoso z. Penumbuhan Wub Ikm Kain Sasirangan Di Kalimantan Selatan aa. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jakarta Iii bb. Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jakarta Iii cc. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Pidie Jaya, Aceh dd. Penumbuhan Wub Pakaian Jadi Di Banten ee. Penumbuhan Wub Ikm z. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jakarta Selatan aa. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Konveksi Di Jambi bb. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Konveksi Di Aceh (aceh Utara Aceh Timur) cc. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Batik Di Jawa Timur dd. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Konveksi Di Kalimantan Barat ee. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Kerajinan Di z. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Lamongan Kab. Gresik aa. Penumbuhan Wub Ikm Di Kota Surabaya bb. Penumbuhan Wub Ikm Pakaian Jadi Di Jakarta Selatan cc. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jambi dd. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Aceh (aceh Utara Aceh Timur) ee. Penumbuhan Wub Ikm Batik Di 30

35 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Konveksi Di Riau Kalimantan Selatan Jawa Timur ff. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Barat ff. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Konveksi Di Jakarta III gg. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Batik Di Jakarta III hh.penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Pidie Jaya, Aceh ff. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Kalimantan Barat gg. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Kalimantan Selatan hh. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jakarta ii.penumbuhan n Wub Pakaian Jadi Di Banten jj.penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Riau ii. jj. Penumbuhan Wub Ikm Batik Di Jakarta Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Pidie Jaya, Aceh kk. Penumbuhan n Wub Ikm Konveksi Di Jawa Barat kk. Penumbuhan Wub Pakaian Jadi Di Banten ll. Penumbuhan Wub Ikm 31

36 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Konveksi Di Riau mm. Penumbuhan Wub Ikm Konveksi Di Jawa Barat 2. Membangun Wirausaha Industri Kecil KBB a. Sosialisasi Penerapan Standar Pupuk Organik b. Penumbuhan n WUB IKM Di Kab Cianjur c. Penumbuhan n WUB IKM Di Kab. Bogor a. Sosialisasi Penerapan Standar Pupuk Organik b. Penumbuhan Wub Ikm Di Sulawesi Utara c. Penumbuhan Wub Ikm Di Lampung a. Bimbingan Teknis Ikm Pupuk Organik Di Jawa Barat b. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Di Sulawesi Utara c. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Di Lampung a. Bimbingan Teknis Ikm Pupuk Organik Di Jawa Barat b. Penumbuhan Wub Ikm Di Sulawesi Utara c. Penumbuhan Wub Ikm Di Lampung d. Penumbuhan n WUB IKM Di Sampang e. Penumbuhan WUB IKM Di Lamongan f. Penumbuhan WUB IKM Di Gresik d. Penumbuhan Wub Ikm Pupuk Organik Di Jawa Tengah e. Penumbuhan Wub Ikm Batako Di Riau f. Penumbuhan Wub Ikm Minyak Atsiri Di Jawa Tengah d. Penumbuhan Pengembang an Wub Ikm Pupuk Organik Di Jawa Tengah e. Penumbuhan n Wub Ikm Batako Di Riau f. Penumbuhan n Wub Ikm Minyak Atsiri Di Jawa Tengah d. Penumbuhan Wub Ikm Pupuk Organik Di Jawa Tengah e. Penumbuhan Wub Ikm Batako Di Riau f. Penumbuhan Wub Ikm Minyak Atsiri Di Jawa Tengah 32

37 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV g. Penumbuhan WUB IKM Di Sulawesi Utara h. Penumbuhan WUB IKM Di Kalimantan Selatan i. Penumbuhan WUB IKM (tambahan) g. Penumbuhan Wub Ikm Minyak Atsiri Di Sumatera Utara h. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Diy (yogyakarta) g. Penumbuhan n Ikm Konveksi Di Kab. Langkat Di Sumatera Utara h. Penumbuhan n Wub Ikm Pengolahan Kayu Batako Di Jawa Timur g. Penumbuhan Ikm Konveksi Di Kab. Langkat Di Sumatera Utara h. Penumbuhan Wub Ikm Pengolahan Kayu Batako Di Jawa Timur 3. Membangun Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Kecil Aneka Kerajinan b. Pendampingan Bagi IKM Anyaman Di Papua b. Pendampingan Bagi IKM Anyaman Di Papua b. Pendampinga n Bagi IKM Anyaman Di Papua b. Pendampingan Bagi IKM Anyaman Di Papua c. Fasilitasi Mesin/peralatan Bagi IKM Kerajinan Logam c. Fasilitasi Mesin/peralata n Bagi IKM Kerajinan Logam c. Fasilitasi Mesin/peralata n Bagi IKM Kerajinan Logam c. Fasilitasi Mesin/peralatan Bagi IKM Kerajinan Logam d. Penumbuhan WUB IKM (tambahan) d. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah d. Penumbuhan n Wub Ikm Di Jawa Tengah d. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah 33

38 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV e. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara e. Penumbuhan n Wub Ikm Di Kab. Jepara e. Penumbuhan Wub Ikm Di Kab. Jepara f. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah g. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Gianyar h. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jakarta Pusat i. Penumbuhan Wub Ikm Perhiasan Di Jakarta j. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Riau k. Penumbuhan Wub Ikm Pengolahan Kayu Resin Di Jawa Timur f. Penumbuhan n Wub Ikm Di Jawa Tengah g. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Bali h. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Jakarta Pusat i. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan di Kalimantan Barat j. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Riau k. Penumbuhan n Wub Ikm Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Di Jawa Tengah f. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Tengah g. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Bali h. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jakarta Pusat i. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan di Kalimantan Barat j. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Riau k. Penumbuhan Wub Ikm Pengolahan Kayu Resin Di Jawa Timur 34

39 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV l. Penumbuhan Wub Ikm Gerabah Di Jawa Tengah l. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Barat l. Penumbuhan Wub Ikm Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Di Jawa Tengah m. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Dki Jakarta n. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Jawa Tengah o. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Barat p. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Ukiran Kayu Di Bali q. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Bordir Di Rembang, Jawa Tengah r. Penumbuhan m. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Ukiran Kayu Di Bali n. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Bordir Di Rembang, Jawa Tengah o. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Situbondo, Jawa Timur p. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Timur q. Penumbuhan n Wub Ikm Di Jawa Barat r. Penumbuhan n Wub Ikm m. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Jawa Tengah n. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Barat o. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Ukiran Kayu Di Bali p. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Bordir Di Rembang, Jawa Tengah q. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Situbondo, Jawa Timur r. Penumbuhan 35

40 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Wub Ikm Kerajinan Di Situbondo, Jawa Timur Kerajinan Di Kepulauan Riau Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Timur s. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Sampang (jawa Timur Ix) s. Penumbuhan n Wub Ikm Ksak Di Diy (yogyakarta) s. Penumbuhan Wub Ikm Di Jawa Barat t. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Jawa Timur t. Penumbuhan n Wub Ikm Kerajinan Di Sumatera Selatan t. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Kepulauan Riau u. Wub Ksak u. Penumbuhan Wub Ikm Ksak Di Diy (yogyakarta) 4. Membangun Wirausaha IKM Di Daerah Tertinggal Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Di Daerah Tertinggal Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Di Daerah Tertinggal Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Di Daerah Tertinggal v. Penumbuhan Wub Ikm Kerajinan Di Sumatera Selatan Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Di Daerah Tertinggal b. Penumbuhan Wirausaha Bagi IKM Anyaman Rotan Di Bengkayang c. Bimbingan Teknis b. Penumbuhan Wirausaha Bagi IKM Anyaman Rotan Di Bengkayang c. Bimbingan Teknis b. Penumbuhan n Wirausaha Bagi IKM Anyaman Rotan Di Bengkayang c. Bimbingan Teknis b. Penumbuhan Wirausaha Bagi IKM Anyaman Rotan Di Bengkayang c. Bimbingan Teknis Fasilitasi 36

41 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Fasilitasi Bantuan Mesin/peralatan Wirausaha IKM Minyak Atsiri Di Kota Tidore Kepulauan Fasilitasi Bantuan Mesin/peralatan Wirausaha IKM Minyak Atsiri Di Kota Tidore Kepulauan Fasilitasi Bantuan Mesin/peralata n Wirausaha IKM Minyak Atsiri Di Kota Tidore Kepulauan Bantuan Mesin/peralatan Wirausaha IKM Minyak Atsiri Di Kota Tidore Kepulauan 3. IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran IKM Dalam Luar Negeri No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Pameran IKM Sandang Kulit Di Luar Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Sandang Kulit Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Sandang Kulit Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Sandang Kulit Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Sandang Kulit b. Partisipasi Pameran Collection Premiere Moscow (CPM) b. Partisipasi Pameran Collection Premiere Moscow (CPM) b. Partisipasi Pameran Collection Premiere Moscow (CPM) b. Partisipasi Pameran Collection Premiere Moscow (CPM) c. Gelar Batik Nusantara c. Gelar Batik Nusantara c. Gelar Batik Nusantara c. Gelar Batik Nusantara d. Partisipasi Pameran Sail Sabang d. Partisipasi Pameran Sail Sabang d. Partisipasi Pameran Produk Unggulan Indonesia d. Partisipasi Pameran Produk Unggulan Indonesia e. Partisipasi Pameran Produk Tenun Nusantara e. Partisipasi Pameran Produk Tenun Nusantara e. Partisipasi Pameran Produk Tenun Nusantara e. Partisipasi Pameran Produk Tenun Nusantara f. Partisipasi Indonesian f. Partisipasi f. Partisipasi Indonesian f. Partisipasi 37

42 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Fashion Week Indonesian Fashion Week Fashion Week Indonesian Fashion Week g. Fasilitasi Promosi IKM Alas Kaki Di Kab. Bogor g. Fasilitasi Promosi IKM Alas Kaki Di Kab. Bogor g. Partisipasi Pameran Muffest g. Fasilitasi Promosi Ikm Alas Kaki Di Kab. Bogor h. Partisipasi Pameran Muffest h.pameran Dekranas h. Partisipasi Pameran Muffest i. Pameran Dekranas 2. Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Pameran IKM KBB Di Dalam Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM KBB Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM KBB Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM KBB Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM KBB b. Partisipasi Dalam Beauty Professional Indonesia Di Jakarta b. Partisipasi Dalam Beauty Professional Indonesia Di Jakarta b. Partisipasi Dalam Beauty Professional Indonesia Di Jakarta b. Partisipasi Dalam Beauty Professional Indonesia Di Jakarta c. Promosi Produk Herbal 3. Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Luar Negeri b. Partisipasi Pameran Ambiente Di b. Partisipasi Pameran Ambiente Di b. Partisipasi Pameran Ambiente Di b. Partisipasi Pameran Ambiente Di 38

43 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Jerman Jerman Jerman Jerman c. Partisipasi Pameran Hongkong Jewellery And Gem Fair c. Partisipasi Pameran Hongkong Jewellery And Gem Fair c. Partisipasi Pameran Hongkong Jewellery And Gem Fair c. Partisipasi Pameran Hongkong Jewellery And Gem Fair 4. Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi, Pameran IKM Aneka Kerajinan Di Dalam Negeri b. Partisipasi Pameran Perhiasan Di Jakarta Surabaya b. Partisipasi Pameran Perhiasan Di Jakarta Surabaya b. Partisipasi Pameran Perhiasan Di Jakarta Surabaya b. Partisipasi Pameran Perhiasan Di Jakarta Surabaya 4. IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Penguatan Mesin/peralatan No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Mengembangkan Produk IKM Sandang Kulit Fasilitasi Produk IKM Sandang Kulit Fasilitasi Produk IKM Sandang Kulit Fasilitasi Produk IKM Sandang Kulit Fasilitasi n Produk IKM Sandang Kulit b. Pendampingan Penerapan Sertifikasi SNI Pakaian Bayi b. Pendampingan Penerapan Sertifikasi SNI Pakaian Bayi b. Pendampingan Penerapan Sertifikasi SNI Pakaian Bayi b. Pendampinga n Penerapan Sertifikasi SNI Pakaian Bayi c. Produk Tas Sepatu Tanggulangin c. Produk Tas Sepatu c. Produk Tas Sepatu Tanggulangin c. Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin 39

44 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Tanggulangin d. Pendirian Material Center d. Pendirian Material Center d. Pendirian Material Center d. Pendirian Material Center e. Bimbingan Teknis Bagi IKM Busana Muslim Di Jawa Timur e. Bimbingan Teknis Bagi IKM Busana Muslim Di Jawa Timur e. Bimbingan Teknis Bagi IKM Busana Muslim Di Jawa Timur e. Bimbingan Teknis Bagi IKM Busana Muslim Di Jawa Timur f. Pembuatan Video Tenun Nusantara f. Pembuatan Video Tenun Nusantara f. Pembuatan Video Tenun Nusantara f. Pembuatan Video Tenun Nusantara 2. Mengembangkan Produk IKM KBB Fasilitasi Produk IKM KBB Fasilitasi Produk IKM KBB Fasilitasi Produk IKM KBB Fasilitasi n Produk IKM KBB b. Bimbingan Teknis IKM Herbal Di Jawa Tengah b. Bimbingan Teknis IKM Herbal Di Jawa Tengah b. Bimbingan Teknis IKM Herbal Di Jawa Tengah b. Bimbingan Teknis IKM Herbal Di Jawa Tengah c. Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) Di Malang c. Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) Di Malang c. Partisipasi Dalam Penyelenggaraa n Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) Di Malang c. Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Batu Bata Di Papua d. Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Batu Bata Di Papua d. Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Batu Bata Di Papua d. Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Batu Bata Di Papua d. Fasilitasi Bantuan Mesin Peralatan Daur Ulang Sampah Di Pondok Pesantren Kota Kediri 3 Mengembangkan Produk IKM Aneka Fasilitasi Fasilitasi Fasilitasi Fasilitasi Pengembang 40

45 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV Kerajinan Produk IKM Aneka Kerajinan Produk IKM Aneka Kerajinan Produk IKM Aneka Kerajinan an Produk IKM Aneka Kerajinan b. Fasilitasi SNI Mainan Anak b. Fasilitasi SNI Mainan Anak b. Fasilitasi SNI Mainan Anak b. Fasilitasi SNI Mainan Anak c. Bantuan Mesin Peralatan Dalam Rangka Produk IKM Kerajinan c. Bantuan Mesin Peralatan Dalam Rangka Produk IKM Kerajinan c. Bantuan Mesin Peralatan Dalam Rangka Produk IKM Kerajinan c. Bantuan Mesin Peralatan Dalam Rangka Pengembang an Produk IKM Kerajinan 5. IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW III 1. Merestrukturisasi Mesin Peralatan IKM Restrukturisasi Mesin Peralatan Restrukturisasi Mesin Peralatan Restrukturisasi Mesin Peralatan Restrukturis asi Mesin Peralatan b. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM b. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM b. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM b. Restrukturis asi Mesin Peralatan IKM c. Sosialisasi Program c. Sosialisasi Program c. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM Industri Menengah (2016) c. Restrukturis asi Mesin Peralatan IKM Industri Menengah (2016) d. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM Industri Menengah (2016) d. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM Industri Menengah (2016) 41

46 6. UPT Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Penguatan Mesin/peralatan No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Mengembangkan Unit Pelayanan Teknis KBB Unit Pelayanan Teknis Unit Pelayanan Teknis Unit Pelayanan Teknis Pengembang an Unit Pelayanan Teknis b. Fasilitasi Mesin/peralatan UPT Minyak Atsiri Padang b. Fasilitasi Mesin/peralatan UPT Minyak Atsiri Padang b. Fasilitasi Mesin/peralatan UPT Minyak Atsiri Padang b. Fasilitasi Mesin/peralat an UPT Minyak Atsiri Padang c. Rakor UPT IKM KSAK c. Rakor UPT IKM KSAK c. Rakor UPT IKM KSAK c. Rakor UPT IKM KSAK d. Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Alas Kaki Di Kab. Bogor d. Fasilitasi Mesin/peralat an Ikm Alas Kaki Di Kab. Bogor 7. Layanan Internal (overhead) No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW III 1. Menyusun Laporan Kegiatan/monev IKM a. Penyusunan PP39 LAKIP a. Penyusunan PP39 LAKIP a. Penyusunan PP39 LAKIP a. Penyusunan PP39 LAKIP b. Monitoring Evaluasi IKM b. Monitoring Evaluasi IKM b. Monitoring Evaluasi IKM b. Monitoring Evaluasi Pengemban gan IKM c. Database Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan c. Database Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan c. Database Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan c. Database Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan d. Penyusunan Rencana Kerja Direktorat IKM KSAK d. Penyusunan Rencana Kerja Direktorat IKM KSAK d. Penyusunan Rencana Kerja Direktorat IKM KSAK d. Penyusunan Rencana Kerja Direktorat IKM KSAK e. Penyusunan e. Penyusunan e. Penyusunan e. Penyusunan 42

47 No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW III RKAKL Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan RKAKL Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan RKAKL Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan RKAKL Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka Kerajinan f. Kegiatan Ketatausahaan f. Kegiatan Ketatausahaan f. Kegiatan Ketatausahaan f. Kegiatan Ketatausaha an g. Program Kegiatan Peningkatan Kinerja Organisasi g. Program Kegiatan Peningkatan Kinerja Organisasi g. Program Kegiatan Peningkatan Kinerja Organisasi g. Program Kegiatan Peningkatan Kinerja Organisasi h. Partisipasi Aktif h. Partisipasi Aktif h. Partisipasi Aktif h. Partisipasi Aktif 8. Output Cadangan No. Sub Output Revisi TW I Revisi TW II Revisi TW III Revisi TW IV 1. Jumlah Output Cadangan 43

48 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja Pada Tahun Anggaran, pagu awal anggaran Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan adalah sebesar Rp ,- (Empat puluh delapan milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah). Dengan adanya efisiensi belanja negara yang mengacu pada Inpres Nomor 4 Tahun tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran, maka terjadi penghematan anggaran yang berdampak kepada penurunan pagu anggaran Direktorat IKM KSAK menjadi sebesar Rp ,- (Empat puluh tujuh milyar lima ratus juta dua ratus enam puluh ribu rupiah). Dengan pagu anggaran sebesar Rp ,-, realisasi kegiatan Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (KSAK) mencapai 100% dengan realisasi keuangan mencapai 96,39%. Rincian realisasi pada tahun adalah sebagai berikut: 44

49 Tabel 3.1. Realisasi Output Triwulan I IV Direktorat IKM KSAK Tahun Keterangan: S: Sasaran R: Realisasi Capaian Kinerja Direktorat IKM KSAK berdasarkan POK pada tahun dapat dilihat pada tabel berikut: 45

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA DIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH LMEA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Kementerian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN 2017 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006

Lebih terperinci

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA -------------------------------------------------------------------------------- I. Gambaran Umum

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal

Lebih terperinci

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY Tahun : 2014 No. Sasaran strategis Indikator Program/Kegiatan Anggaran Kinerja Realisasi Fisik Keuangan % % KOPERASI

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Oleh: EUIS SAEDAH Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian B A H A N

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH. Disampaikan pada acara : Sosialisasi Juknis OVOP Surabaya, April 2017

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH. Disampaikan pada acara : Sosialisasi Juknis OVOP Surabaya, April 2017 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan pada acara : Sosialisasi Juknis OVOP Surabaya, 27 28 April 2017 Peraturan Menteri Perindustrian No 64/M-PER/IND/7/2016 Tentang Besaran Jumlah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA 2010) Oleh : Dirjen Industri Kecil dan Menengah Disampaikan ik pada acara : Rapat Kerja Departemen

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016 KODE PROGRAM RUPIAH MURNI 19.1.2 19.2.7 19.3.6 19.4.8 19.5.9 19.6.3 19.7.12 19.8.1 19.9.11 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Program Peningkatan Sarana

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 215 BERDASARKAN JENIS NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN TA 215 (dalam ribuan rupiah) BARANG MODAL JUMLAH 1 RUPIAH MURNI 629459711 1.468.836.8 42882193 2.527.117.694

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014 RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN JAKARTA, APRIL DAFTAR ISI I. Laporan Rekapitulasi Rencana Kerja Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran II. Rekapitulasi Per Program Rincian kegiatan

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46 RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015 Jakarta, 5 Februari 2015 Rapat Kerja Menteri Perindustrian Tahun 2015 dengan tema Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing Menuju

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015-2019 Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara Jakarta, 16 Februari 2016 I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2 I. TUJUAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012

PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012 PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012 Oleh: EUIS SAEDAH Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI 1. Industri Kreatif 2. Industri Existing KLASTER

Lebih terperinci

PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015

PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015 PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015 Yth. : 1. Bapak Wakil Presiden RI; 2. Ketua Umum IWAPI beserta Pengurus Pusat IWAPI; 3. Para Peserta MUNAS IWAPI

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012 NO KODE UNIT KERJA/PROGRAM PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 212 BARANG MODAL (Dalam ribuan rupiah) 1 SEKRETARIAT JENDERAL 12,47,993 53,265,361 283,213,727

Lebih terperinci

II Tahun Anggaran 2013

II Tahun Anggaran 2013 Tahun Anggaran 2013 II Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Fungsi dan Subfungsi Kendala Yang Dihadapi dan Tindak Lanjut Tahun Anggaran 2013

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PERKEMBANGAN DAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 18 Januari 2016 Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Edy Sutopo

KATA PENGANTAR. Jakarta, 18 Januari 2016 Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Edy Sutopo KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA KELOMPOK I KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TOPIK : PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO DAN KIMIA MELALUI PENDEKATAN KLASTER KELOMPOK INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN, KIMIA HULU DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2012 Laporan Konsolidasi Program Dirinci

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI INDUSTRI WILAYAH II TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI INDUSTRI WILAYAH II TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI INDUSTRI WILAYAH II TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2017 I I.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 107/M-

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 I. VISI No 1. URAIAN VISI sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing global dan berperan sebagai

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 250,0 275,0 320,0 360,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 2 Pengembangan SDM Industri Tersebarnya informasi,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2017 DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERDAGANGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERDAGANGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERDAGANGAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NO JABATAN RINGKASAN TUGAS RINCIAN TUGAS FUNGSI 1 Kepala Dinas merumuskan bahan kebijakan tehnis, perencanaan strategis, pembinaan, fasilitasi,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

Digital Trade untuk Penguatan Pasar UKM

Digital Trade untuk Penguatan Pasar UKM Digital Trade untuk Penguatan Pasar UKM Disampaikan pada Seminar Nasional Standar Membuat Kota lebih Smart Oleh IR Eddy Siswanto, MAM Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-033.13-0/AG/2014 DS 7804-5726-2315-9037 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 JAKARTA, 16 FEBRUARI 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Pimpinan Komisi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENJELASAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG RKA-KL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2016 DALAM RAPAT KERJA DENGAN KOMISI VI DPR-RI Yth.: TANGGAL, 1 SEPTEMBER

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Disampaikan pada acara : Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000 RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 No. A SEKRETARIAT 1,949,470,000 1) Program Pelayanan Administrasi 1,082,400,000

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DAN KELAS JABATAN SERTA TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET TOLOK UKUR (KELUARAN) DAN TARGET KINERJA KEGIATAN LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA sampai dengan Juni BULAN JUNI NO PROGRAM

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.13-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Pasal I...

MEMUTUSKAN : Pasal I... PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 64/Menhut-II/2008 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

6. Sekretariat Ditjen PPHP C. Revisi Penetapan Kinerja Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Pengembangan

6. Sekretariat Ditjen PPHP C. Revisi Penetapan Kinerja Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Pengembangan DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 2 C. Struktur Organisasi... 2 1. Sekretariat Direktorat Jenderal... 3 2. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian...

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH Jakarta, 2 Maret 2012 Rapat Kerja dengan tema Akselerasi Industrialisasi Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, seluruh Pejabat Eselon II, Pejabat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci