LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

2 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian yang memiliki tugas dan fungsi dalam pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah, Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun Anggaran yang disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur ini menggambarkan pencapaian sasaran-sasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun. Hasil capaian kinerja Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun Anggaran merupakan hasil kerjasama semua pihak, baik seluruh jajaran pada Ditjen IKM maupun partisipasi semua pihak terkait dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dicanangkan. Akhirnya, kami berharap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yang nantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja pengembangan IKM pada masa yang akan datang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program dan kegiatan hingga penyusunan laporan pertanggungjawaban ini. Jakarta, Januari Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Dr. Ir. Sudarto, MM i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun Secara umum Direktorat IKM, Barang dari Kayu dan Furnitur sebagai salah satu unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penumbuhan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah sesuai dengan visi yang diemban yaitu Mewujudkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berdaya saing global, sedangkan Misi pengembangan IKM adalah "Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM berbasis kompetensi, mendorong tumbuhnya wirausaha baru IKM, mendorong peningkatan penguasaan dan penerapan teknologi modern, mendorong peningkatan perluasan pasar, mendorong peningkatan nilai tambah, mendorong perluasan akses ke sumber pembiayaan, mendorong penyebaran pembangunan IKM di Luar Jawa". Pada Tahun Anggaran, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian mengelola Kegiatan Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur dengan total pagu anggaran sebesar Rp ,-, setelah adanya perubahan alokasi anggaran pada kegiatan pasca penghematan menjadi sebesar Rp ,-. Realisasi keuangan Tahun Anggaran sebesar Rp ,- atau persen dari alokasi anggaran yang tersedia. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun Anggaran telah sesuai dengan target yang ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari hasil Pengukuran Kinerja. Sasaran-sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur tahun berhasil dicapai meskipun belum seluruhnya menunjukkan nilai capaian yang ditargetkan. Sasaran yang dicapai pada tahun terbagi dalam 2 Perspektif yaitu Perspektif Pemangku Kepentingan dan Perspektif Proses Bisnis Internal. Capaian kinerja Direktorat IKM PBKF antara lain 1540 WUI IKM yang telah dibina untuk menjadi calon WUB dengan pemberian bimbingan teknis; 19 sentra yang mendapatkan fasilitasi untuk meningkatkan daya saing produktivitas sektor industri; 4 UPT ii

4 mendapat fasilitasi peningkatan kemampuan; 1 kerjasama dengan lembaga pendidikan, 9 IKM mendapatkan fasilitasi peningkatan kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi; 135 IKM telah mendapat bantuan bimbingan teknis; 27 IKM mendapatkan fasilitasi kemudahan dalam akses bahan baku penolong; 21 IKM mendapatkan bantuan mesin dan peralatan melalui program restrukturisasi mesin/peralatan; 112 IKM mendapat fasilitasi peningkatan pengembangan produk; 2 IKM mendapatkan fasilitasi terkait bantuan pencegahan pencemaran lingkungan; 96 IKM mengikuti pameran di dalam negeri; dan 3 IKM mendapatkan fasilitasi untuk menguatkan keterkaitan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya. Adapun terdapat kenaikan hampir di setiap capaian dibandingkan dengan tahun Untuk pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif, dan tentunya secara sinergi dapat mengembangkan jejaring kerja/kolaborasi dengan semua pihak, instansi terkait, swasta/lsm, perguruan tinggi, sektor keuangan/perbankan, asosiasi dunia usaha dan sebagainya dalam bentuk sumbangan pemikiran yang bersifat konstruktif dalam bentuk usulan bagi Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur dalam rangka perumusan kebijakan, program dan kegiatan agar dapat lebih menyentuh pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah pada masa yang akan datang. iii

5 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar...i Ikhtisar Eksekutif... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... v Daftar Tabel......vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Tugas dan Fungsi Organisasi... 1 B. Peran Strategis Organisasi Direktorat IKM PBKF... 8 C. Struktur Organisasi Direktorat IKM PBKF BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Direktorat IKM PBKF B. Perjanjian Kinerja Tahun C. Rencana Anggaran Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja B. Akuntabilitas Keuangan BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Permasalahan Dan Kendala C. Rekomendasi Untuk Perbaikan Kinerja LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja Direktorat IKM PBKF Tahun 2. Rincian Pencapaian Kinerja Kegiatan Direktorat PBKF Tahun iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Ditjen IKM PBKF Tahun. BAB II Gambar 2. Peta Strategis Gambar 3. Sebaran alokasi pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan Dit. IKM PBKF Gambar 4. Progres per Triwulan Gambar 5. Perbandingan Realisasi Tahun 2015, 2016, dan v

7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen IKM PBKF Tahun Tabel 2. Rencana Anggaran Ditjen IKM PBKF Tahun Tabel 3. Realisasi Berdasarkan Output RKAKLRealisasi Berdasarkan Output RKAKL Tabel 4. Pencapaian Kinerja Berdasarkan Perkin Tahun 2015, 2016 dan 26 Tabel 5. Data Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan IKM PBKF Tahun Tabel 6. Data Kegiatan Fasilitasi Bantuan Mesin/Peralatan dalam kegiatan kewirausahaan Tahun Tabel 7. Data Sentra Binaan Tahun Tabel 8. Data Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT Tahun Tabel 9. Data Kegiatan Bimbingan Teknis IKM PBKF Tahun Tabel 10. Data Kegiatan Fasilitasi Akses Bahan Baku dan Bahan Penolong Tahun Tabel 11. Data Peerusahaan IKM Penerima BAntuan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Tahun Tabel 12. Data Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Produk Tahun Tabel 13. Data Kegiatan Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan Tahun Tabel 14. Data Kegiatan Pameran Tahun Tabel 15. Data IKM yang mendapat kemitraan tahun Tabel 16. Realisasi Anggaran Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tabel 17. Realisasi Anggaran dan Kegiatan Ditjen IKM PBKF Tahun Berdasarkan Perkin vi

8 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M- IND/PER/11/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, tugas pokok Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian adalah tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; 2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; 3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; 4. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 1

9 5. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur terdiri atas: 1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur; dan; b. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur terdiri atas: a. Seksi Program Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitu. b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi industri kecil dan industri menengah pangan, barang dari kayu, dan furnitur. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 2

10 2. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Makanan Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Makanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah makanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Makanan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah makanan; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah makanan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 3

11 Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Makanan terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah makanan. b. Seksi Pemberdayaan Industri Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah makanan. 3. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Minuman dan Bahan Penyegar Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Minuman dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah minuman dan bahan penyegar. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Minuman dan Bahan Penyegar menyelenggarakan fungsi: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 4

12 a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah minuman dan bahan penyegar; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah minuman dan bahan penyegar. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Minuman dan Bahan Penyegar terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 5

13 Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah minuman dan bahan penyegar. b. Seksi Pemberdayaan Industri. Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaanproduk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah minuman dan bahan penyegar. 4. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Barang Dari Kayu dan Furnitur Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Barang Dari Kayu dan Furnitur mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah barang dari kayu dan furnitur. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Barang Dari Kayu dan Furnitur menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan,perizinan, dan informasi industri, sert bahan pelaksanaan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 6

14 pengawasan Stand Indonesia dan Standar Kompetensi Ke Indonesia di bidang industri kecil dan menengah barang dari kayu dan furnitur; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri kecil dan industri menengah barang dari kayu dan furnitur. Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Barang Dari Kayu dan Furnitur terdiri atas: a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri; dan Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kecil dan industri menengah barang dari kayu dan furnitur. b. Seksi Pemberdayaan Industri. Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 7

15 industri di bidang industri kecil dan industri menengah barang dari kayu dan furnitur. 5. Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. B. Peran Strategis Organisasi Direktorat IKM PBKF Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional yaitu: 1. Merevitalisasi sektor IKM dan meningkatkan peran sektor IKM dalam perekonomian nasional; 2. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah; 3. Meningkatkan kemampuan IKM agar terkait dan lebih seimbang dengan kemampuan industri skala besar; 4. Mendorong pertumbuhan IKM di Luar Jawa; dan 5. Mendorong sinergi kebijakan berbagai sektor dalam mendukung pembangunan industri nasional. Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal IKM, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur (PBKF) berperan sebagai pembina industri, khususnya terkait dengan komoditi Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur. Direktorat IKM PBKF mempunyai peran startegis dalam penyebaran dan pemerataan industri, pembangunan sumber daya industri, pemberdayaan industri, perizinan industri, penumbuhan wirausaha, pelaksanaan fasilitasi industri, promosi industri dan jasa industri serta membantu peningkatan ekonomi daerah melalui peningkatan ekonomi para pelaku IKM khususnya IKM yang bergerak di bidang Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Fokus pembinaan pada Direktorat IKM PBKF diarahkan pada penumbuhan wirausaha baru berdasarkan pada kompetensi masing-masing daerah. Dengan demikian pengembangan industri kecil dan menengah di daerah khususnya industri potensial dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah, dan sekaligus Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 8

16 kemakmuran daerah serta pemerataan pertumbuhan industri sehingga daerah akan memiliki daya saing yang lebih tinggi. IKM mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan suatu negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. Namun dibalik potensi yang dimiliki IKM juga masih dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain: a. Rendahnya tingkat pendidikan, keterampilan dan produktivitas tenaga kerja b. Lemahnya penguasaan teknologi menyebabkan daya saing IKM lemah dalam menghadapi persaingan c. Masih banyak IKM yang belum menerapkan standar industri hijau dalam kegiatan produksinya d. Konsep pemasaran yang masih terfokus pada produksi belum memperhatikan keinginan pasar baik dari segi kualitas maupun disain produk e. Semakin derasnya arus impor produk yang berpotensi mengancam IKM f. Masih tingginya ketergantungan IKM terhadap impor bahan baku, barang modal dan bahan penolong Dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur melaksanakan Kegiatan Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur dengan 7 (tujuh) output, yaitu Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra, Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri, Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran IKM, Fasilitasi Pengembangan Produk IKM, Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM, Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT dan Layanan Internal. Hal tersebut berkaitan dengan peran penting Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur dalam rangka menumbuhkembangkan IKM yang berdaya saing global. Pembinaan diimplementasikan melalui program-program aksi dan kegiatankegiatan sesuai dengan rencana strategis Direktorat Industri Kecil dan Menengah PBKF tahun Laporan akuntabilitas kinerja Direktorat IKM PBKF tahun serta dan Rencana Strategis Program kegiatan Direktorat IKM PBKF tahun mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, dari pendekatan berbasis per wilayah menjadi per komoditas. Direktorat IKM PBKF sebelumnya merupakan hasil reorganisasi dari Direktorat IKM Wilayah I. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat IKM PBKF ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 9

17 disusun dalam rangka memberikan informasi kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Direktorat IKM PBKF dan sebagai upaya perbaikan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. C. Struktur Organisasi Direktorat IKM PBKF Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur terdiri dari Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur, Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Makanan; Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Minuman dan Bahan Penyegar; Subdirektorat Industri Kecil dan Menengah Barang Dari Kayu dan Furnitur; dan Subbagian Tata Usaha Gambar 1. Struktur Organisasi Ditjen IKM PBKF Tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 10

18 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Direktorat IKM PBKF 1. Visi dan Misi Direktorat IKM PBKF Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja pelaksanan pembangunan industri selama kurun waktu 5 (lima) tahun, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah telah menyusun dan merumuskan Rencana Strategis (Renstra) tahun Renstra ini berfungsi sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada periode tahun Renstra Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan dan pengembangan terhadap industri kecil dan menengah sesuai dengan arah kebijakan pembangunan industri nasional yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Renstra Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur merupakan penjabaran dari Renstra Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah tahun , yang menggambarkan implementasi dari tugas dan fungsi Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur dan langkah strategis dari kebijakan, tujuan, sasaran dan rencana aksi pembinaan yang ingin dicapai, meliputi kebijakan pengembangan program, standardisasi dan teknologi, iklim dan kelembagaan usaha, sumber daya dan fasilitasi pembiayaan, promosi investasi dan pemasaran. Setiap kebijakan program merupakan rangkuman dari berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 11

19 Berdasarkan analisis potensi, peluang dan tantangan yang dihadapi serta didukung oleh harapan stakeholder visi dan misi Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur untuk 5 (lima) tahun ke depan dirumuskan sebagai berikut. Visi Mewujudkan tumbuh dan berkembangnya industri kecil dan menengah Pangan, Barang Dari Kayu Dan Furniture yang berdaya saing. Misi Meningkatnya pertumbuhan populasi industri kecil dan menengah pangan, barang dari kayu dan furniture. Meningkatnya daya saing produk industri kecil dan menengah pangan, barang dari kayu dan furniture. Kemudian dengan mempertimbangkan potensi, kondisi spesifik dari objek binaan serta memperhitungkan peluang dan ancaman yang ada dan yang mungkin timbul, ditetapkanlah Tujuan Organisasi, Arah Kebijakan, Program Utama, serta Program dan Kegiatan Pokok Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur yang akan dilaksanakan agar tercapainya visi dan misi organisasi. 2. Tujuan Penumbuhan dan Pengembangan IKM PBKF Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas, Direktorat Industri Kecil Menengah (IKM) PBKF menetapkan tujuan pembangunan IKM PBKF yang akan dicapai dalam 4 (empat) tahun ke depan yaitu Tumbuh Dan Berkembangnya IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furniture Yang Berdaya Saing. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 12

20 PETA STRATEGIS DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITURE VISI : Tumbuh Dan Berkembangnya Industri Kecil Dan Menengah Pangan Barang Dari Kayu Dan Furniture Yang Berdaya Saing MISI: 1. Meningkatnya Populasi IKM Pangan Barang Dari Kayu Dan Furniture 2. Meningkatnya Daya Saing Produk IKM Pangan Barang Dari Kayu Dan Furnitur Perspektif Pemangku Kepentingan Meningkatnya Pertumbuhan Populasi IKM PBKF IKM PBKF Tumbuh Dan Berkembangnya IKM PBKF Yang Berdaya Saing Meningkatnya Daya Saing Produk IKM PBKF Perspektif Proses Internal Perumusan Kebijakan Tersusunnya kebijakan pembangunan dan pemberdayaan Potensi IKM Pangan Barang Dari Kayu dan Furnitur. Penguatan Kapasitas Kelembagaan 1. Meningkatnya kemampuan sentra, unit pelayanan teknis 2. Meningkatnya kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait Pemberian Fasilitas 1. Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi 2. Terlaksananya fasilitasi bantuan dan bimbingan teknis 3. Terlaksananya fasilitasi bahan baku dan bahan penolong 4. Terlaksananya fasilitasi bantuan mesin dan peralatan 5. Terlaksananya fasilitasi pengembangan produk 6. Terlaksananya fasilitasi bantuan pencegahan pencemaran lingk hidup untuk mewujudkan industri hijau 7. Terlaksananya fasilitasi bantuan informasi pasar, promosi dan pemasaran. 8. Terlaksananya fasilitasi akses pembiayaan termasuk mengusahakan penyediaan modal awal bagi wirausaha baru. 9. Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya 10. Terlaksananya fasilitasi HKI terhadap IKM 11. Terlaksananya fasilitasi penerapan standar mutu produk bagi IKM Pengendalian Melaksanakan monitoring dan evaluasi pembangunan dan pemberdayaan potensi IKM Pangan Barang Dari Kayu dan Furnitur Perspektif Pembelajara n Organisasi Perencanaan tersedianya sistem perencanaan penganggaran yang berkualitas Akuntabilitas 1. Sistem pengendalian internal yang efektif 2. Sistem pelaporan yang handal 3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pengembangan IKM Pangan Barang Dari Kayu dan Furnitur Gambar 2. Peta Strategis Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 13

21 3. Sasaran Pengembangan IKM PBKF Keberhasilan Direktorat IKM PBKF diukur melalui dua indikator kinerja utama (IKU) : 1. IKU pertama : Tumbuhnya Populasi IKM Pangan Barang Dari Kayu dan Furnitur di Indonesia 2. IKU kedua : Meningkatkan IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furniture Yang Berdaya Saing 4. Program/Kegiatan Direktorat IKM PBKF Program yang dilakukan dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas meliputi : a. Pemberian insentif kepada industri besar yang melibatkan IKM dalam rantai nilai industrinya b. Meningkatkan akses IKM terhadap pembiayaan, termasuk fasilitasi pembentukan Pembiayaan Bersama (Modal Ventura) IKM. c. Mendorong tumbuhnya kekuatan bersama sehingga terbentuk kekuatan kolektif untuk menciptakan skala ekonomis melalui standardisasi, procurement dan pemasaran bersama. d. Perlindungan dan fasilitasi terhadap inovasi baru dengan mempermudah pengurusan hak kekayaan intelektual bagi kreasi baru yang diciptakan IKM. e. Diseminasi informasi dan fasilitasi promosi dan pemasaran di pasar domestik dan ekspor. f. Menghilangkan bias kebijakan yang menghambat dan mengurangi daya saing industri kecil. g. Peningkatan kemampuan kelembagaan Sentra IKM dan Sentra Industri Kreatif, serta UPT, TPL, dan Konsultan IKM; h. Kerjasama kelembagaan dengan lembaga pendidikan, dan lembaga penelitian dan pengembangan; i. Kerjasama kelembagaan dengan Kamar Dagang dan Industri dan/atau asosiasi industri, serta asosiasi profesi. j. Pemberian fasilitas bagi IKM yang mencakup: 1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan sertifikasi kompetensi; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 14

22 2) Bantuan dan bimbingan teknis; 3) Bantuan bahan baku dan bahan penolong, serta mesin atau peralatan; 4) Pengembangan produk; 5) Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup untuk mewujudkan Industri Hijau; 6) Bantuan informasi pasar, promosi, dan pemasaran; 7) Penyediaan Kawasan Industri untuk IKM yang berpotensi mencemari lingkungan; dan/atau 8) Pengembangan dan penguatan keterkaitan dan hubungan kemitraan (link and match dengan stakeholder terkait). 5. Pengembangan Sentra IKM PBKF Pengembangan Sentra IKM PBKF dilakukan pada setiap wilayah Kabupaten/Kota (minimal sebanyak satu sentra IKM, terutama di luar Pulau Jawa) yang dapat berada di dalam atau di luar kawasan industri. Bagi kabupaten/kota yang tidak memungkinkan dibangun kawasan industri karena tidak layak secara teknis dan ekonomis, maka pembangunan industri dilakukan melalui pengembangan Sentra IKM PBKF yang perlu diarahkan baik untuk mendukung industri besar sehingga perlu dikaitkan dengan pengembangan WPPI, maupun sentra IKM PBKF yang mandiri yang menghasilkan nilai tambah serta menyerap tenaga kerja. Program pengembangan sentra IKM tahun adalah sebagai berikut: 1. Survey dan pemetaan potensi pembangunan sentra IKM 2. Penyusunan rencana pembangunan sentra IKM 3. Pembentukan kelembagaan sentra IKM oleh pemerintah kabupaten/kota 4. Pengadaan tanah oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk pembangunan sentra IKM 5. Pembangunan infrastrastruktur untuk mendukung sentra IKM 6. Pembangunan sentra IKM 7. Revitalisasi sentra IKM 8. Pembinaan dan pengembangan sentra IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 15

23 6. Strategi Pengembangan IKM PBKF Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah bertujuan untuk meningkatkan daya saing IKM, menumbuhkan populasi IKM, perluasan kesempatan kerja, serta pemerataan pembangunan industri. Secara struktural kebijakan pengembangan IKM akan diimplementasikan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi daerah. Adapun dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan industri nasional, upaya pengembangan IKM PBKF perlu terus dilakukan melalui strategi pembangunan berikut: a. Pemanfaatan sumber daya industri (SDA) Indonesia memiliki sumber bahan baku nasional yang sangat potensial, namun secara alamiah berada pada lokasi yang tersebar. Pemanfaatan sumber daya tersebut akan efisien jika dilakukan pada skala ekonomi tertentu (umumnya skala menengah dan besar) yang seringkali memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan, sesuai dengan skala operasinya, IKM PBKF dapat berperan signifikan sebagai pionir dengan melakukan pengolahan yang memberikan nilai tambah pada bahan baku tersebut. b. Penyerapan tenaga kerja (SDM) Sebagaimana diketahui bahwa IKM PBKF memiliki potensi dalam penyerapan tenaga kerja karena umumnya IKM PBKF merupakan industri padat karya. Melalui dukungan sederhana pada sentra IKM PBKF, penyiapan operasi IKM baru dan pengembangan IKM yang ada dapat dilakukan relatif lebih mudah dibanding industri besar sehingga berpotensi membuka lapangan kerja yang lebih luas dalam waktu yang relatif singkat. Namun, upaya ini perlu diikuti dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja IKM PBKF secara langsung melalui berlatih sambil bekerja (on the job training), baik dalam aspek manajerial maupun aspek teknis, yang akan berpengaruh terhadap peningkatan daya saing IKM PBKF. c. Pemanfaatan teknologi, inovasi dan kreativitas Teknologi dikembangkan dalam berbagai tingkatan, dari yang sederhana sampai yang canggih. Berbagai teknologi sederhana, terbukti mampu memberikan manfaat yang besar pada aplikasi di industri yang memiliki Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 16

24 sumber daya (bahan baku, pemodalan, dan tenaga kerja) yang terbatas namun memiliki tingkat inovasi dan kreativitas yang tinggi. Pemanfaatan teknologi yang disertasi inovasi dan kreativitas sesuai dengan karakteristik IKM PBKF yang memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Selain itu, strategi pengembangan IKM PBKF juga mendorong tersedianya ruang dan wilayah untuk masyarakat dalam berkreativitas dan berinovasi. Dengan cara tersebut, IKM mampu menghasillkan produk dengan biaya yang relatif rendah namun dengan kualitas yang memadai sehingga dapat memperluas pasarnya. d. Sumber pembiayaan Salah satu aspek yang dapat membantu IKM PBKF untuk meningkatkan produktivitas IKM PBKF yaitu dari segi financial, yaitu sumber pembiayaan yang dipermudah untuk IKM-IKM yang sudah eksisting ataupun baru 7. Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan IKM PBKF Dalam Rencana Pembangunan Industri Nasional serta memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009 telah ditentukan 10 industri prioritas yang akan dikembangkan tahun Kesepuluh industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6 (enam) industri andalan, 1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga) industri hulu dengan rincian sebagai berikut: Industri Pangan; Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan; Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka; Industri Alat Transportasi; Industri Elektronika dan Telematika (ICT); Industri Pembangkit Energi; Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan Penolong; Industri Hulu Pangan, Barang dari kayu dan Furnitur; Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam; dan Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara). Pembangunan industri prioritas periode tahun dilaksanakan dengan mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional. Didalam ke sepuluh industri prioritas tersebut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 17

25 telah termasuk IKM, namun demikian kebijakan yang berpihak kepada IKM tidak hanya ditujukan kepada industri prioritas dimaksud, tetapi juga ditujukan pada industri-industri seperti IKM kerajinan dan barang seni, gerabah/keramik hias, batu mulia dan perhiasan, serta tenun/kain tradisional. Untuk meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah, selain langkahlangkah strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan, juga akan diberlakukan berbagai langkah kebijakan yang berpihak kepada IKM, yang antara lain meliputi: Dalam rangka keberpihakan terhadap Industri Kecil dan Menengah dalam negeri ditetapkan bahwa Industri Kecil hanya dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia, Industri yang memiliki keunikan dan merupakan warisan budaya bangsa hanya dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan industri menengah tertentu dicadangkan untuk dimiliki oleh warga negara Indonesia. Dalam rangka penguatan struktur industri nasional, peran IKM perlu ditingkatkan secara signifikan dalam rantai suplai industri prioritas. Dalam upaya meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan IKM, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan perumusan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan pemberian fasilitas bagi IKM. B. Perjanjian Kinerja Tahun Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran lebih lanjut dari Renstra untuk suatu tahun tertentu, ditetapkan pada awal setiap tahun anggaran dan sebagai suatu kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu organisasi. Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal IKM kepada Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian Kinerja memuat standar pengukuran dan evaluasi keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 18

26 1. Maksud dan Tujuan a. Maksud Perjanjian Kinerja disusun untuk memenuhi amanat dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturam Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi. Maksud penyusunan Perjanjian Kinerja adalah untuk menetapkan target yang harus dicapai, sebagai acuan untuk pengukuran kinerja, serta membantu proses monitoring dan evaluasi dalam penyusunan Laporan Kinerja. b. Tujuan Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah mengintegrasikan sasaran yang ingin dicapai dan kegiatan yang akan dilaksanakan agar penyelenggaraan pembangunan IKM dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. 2. Sasaran Strategis Sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun , terdapat 12 sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun yaitu : a. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1) Meningkatnya pertumbuhan populasi sektor IKM; 2) Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri b. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1) Meningkatnya Kemampuan sentra, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan serta Konsultan Industri Kecil dan Menengah; 2) Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait; 3) Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi Kompetensi; 4) Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis; 5) Kemudahan dalam akses bahan baku dan penolong; 6) Fasilitasi bantuan mesin/peralatan; 7) Peningkatan pengembangan produk; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 19

27 8) Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan; 9) Peningkatan segmen dan perluasan pasar; 10) Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya 3. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dalam rangka mengukur tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan pada tahun, dibutuhkan indikator kinerja sasaran strategis yang merupakan ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Indikator kinerja sasaran strategis untuk masing-masing sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2. Perjanjian Kinerja Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun. Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen IKM PBKF Tahun No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Meningkatnya pertumbuhan populasi sektor IKM Jumlah Wirausaha Industri Kecil Baru 880 orang 2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri Jumlah Sentra IKM yang Direvitalisasi 10 Sentra Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) Tersusunnya arah pembangunan IKM Jumlah rencana pembangunan IKM 1 dokumen 1 Meningkatnya Kemampuan sentra, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan serta Konsultan Industri Kecil dan Menengah Jumlah Unit Pelayanan Teknis (UPT) 3 UPT 2 Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait 3 Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi Kompetensi 4 Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis Jumlah kerjasama Jumlah IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis 5 Kemudahan dalam akses bahan baku dan penolong Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan penolong 6 Fasilitasi bantuan mesin/peralatan Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/peralatan dan program Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM 7 Peningkatan pengembangan produk Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk 8 Bantuan pencegahan pencemaran Jumlah IKM yang mendapatkan lingkungan bimbingan teknis pencegahan pencemaran lingkungan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 20 1 kerjasama 5 IKM 120 IKM 10 IKM 65 IKM 35 IKM 1 IKM

28 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 9 Peningkatan segmen dan perluasan Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi 15 IKM pasar pameran/promosi 10 Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi 2 IKM C. Rencana Anggaran Tahun Pada Tahun Anggaran, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian mengelola Kegiatan Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur dengan total pagu anggaran sebesar Rp ,-, setelah adanya perubahan alokasi anggaran pada bulan September pasca penghematan menjadi sebesar Rp ,- yang tertuang dalam DIPA Direktorat Industri Kecil dan Menengah Tahun Anggaran. Rincian dari Rencana Anggaran Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Rencana Anggaran Ditjen IKM PBKF Tahun KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL PAGU SETELAH PENGHEMATAN 9 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1837 Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Sentra Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Dan Mesin/peralatan 1 Sentra Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Dan Mesin/peralatan 51 Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Makanan Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Wirausaha Industri Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Dan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 21

29 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 22 PAGU SETELAH PENGHEMATAN 1 Wirausaha Industri Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Dan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital Membangun Wub Industri Kecil Makanan Membangun Wub Industri Kecil Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Membangun Wub Industri Kecil Barang Dari Kayu Dan Furnitur 54 Menumbuhkan Industri Menengah Membangun Wirausaha Industri Berbasis Pendidikan Formal (perguruan Tinggi) Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran Ikm Dalam Dan Luar Negeri 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran Ikm Dalam Dan Luar Negeri 51 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Makanan 52 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Minuman Dan Bahan Peyegar 53 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Dan Penguatan Mesin/peralatan 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Dan Penguatan Mesin/peralatan 51 Memberi Bimbingan, Sertifikasi Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Makanan 52 Memberi Bimbingan, Sertifikasi Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Memberi Bimbingan, Sertifikasi Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan 51 Merestrukturisasi Mesin/peralatan Ikm Upt Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Penguatan Mesin/peralatan Upt Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Penguatan Mesin/peralatan Meningkatkan Kemampuan Upt Makanan

30 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU AWAL PAGU SETELAH PENGHEMATAN 52 Meningkatkan Kemampuan Upt Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Meningkatkan Kemampuan Upt Barang Dari Kayu Dan Furnitur Layanan Internal (overhead) Laporan Kegiatan/monev Pengembangan Ikm Menyusun Laporan Kegiatan/monev Pengembangan Ikm Penyusunan Perencanaan Program Menyusun Program Pembinaan Ikm Pangan, Barang Dari Kayu Dan Furnitur 52 Menyusun Norma, Standar Dan Prosedur Output Cadangan Jumlah Output Cadangan Jumlah Output Cadangan T O T A L Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 23

31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pada Tahun Anggaran, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian mengelola Kegiatan Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur dengan total pagu anggaran sebesar Rp ,-, setelah adanya perubahan alokasi anggaran pada bulan September pasca penghematan menjadi sebesar Rp ,-. Realisasi keuangan Tahun Anggaran sebesar Rp ,- atau persen dari alokasi anggaran yang tersedia, dengan realisasi fisik sebesar 100% dimana seluruh kegiatan telah dilaksanakan. Hasil yang telah dicapai berdasarkan target dari masing-masing output RKAKL yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Realisasi Berdasarkan Output RKAKLRealisasi Berdasarkan Output RKAKL KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp) TARGET OUTPUT REALISASI OUTPUT Sentra Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Dan Mesin/peralatan Wirausaha Industri Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Dan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital IKM Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran Ikm Dalam Dan Luar Negeri IKM Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Dan Penguatan Mesin/peralatan IKM Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan UPT Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Penguatan Mesin/peralatan 3,566,159, SENTRA 19 SENTRA 25,329,235, WUB 1540 WUB 2,697,605, IKM 96 IKM 2,915,329, IKM 112 IKM 5,344,145, IKM 21 IKM 1,383,109,000 3 UPT 4 UPT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 24

32 KODE OUTPUT/RINCIAN PAGU (Rp) TARGET OUTPUT REALISASI OUTPUT Layanan Internal (overhead) 4,691,897,000 2 layanan 2 layanan Output Cadangan 308,000,000 Pencapaian Kinerja Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur pada tahun berdasarkan Perjanjian Kinerja mengalami perbedaan Sasaran Strategis dengan Perjanjian Kinerja tahun 2016 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 25

33 Tabel 4. Pencapaian Kinerja Berdasarkan Perkin Tahun 2015, 2016 dan Kode SS No. Sasaran Strategis Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) S1 1 Meningkatnya pertumbuhan populasi sektor IKM S2 2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) Tersusunnya arah pembangunan IKM T.1 1 Meningkatnya kemampuan sentra IKM, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan dan Konsultan Industri Kecil dan Menengah T.2 2 Meningkatnya kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait T.3 3 Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi Kompetensi Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Jumlah Wirausaha Industri Kecil Baru Jumlah sentra IKM yang direvitalisasi Jumlah rencana pembangunan IKM Jumlah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jumlah kerjasama Jumlah IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi Satuan Target Capaian % Capaian % Perban dingan dgn Capaian % Perban dingan dgn orang , ,28 sentra , ,36 dokumen UPT , ,76 kerjasam a IKM ,47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 26

34 Kode SS No. Sasaran Strategis T.4 4 Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis T.5 5 Kemudahan dalam akses bahan baku dan bahan penolong T.6 6 Fasilitasi bantuan mesin/ peralatan T.7 7 Peningkatan pengembangan produk T.8 8 Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan T.9 9 Peningkatan segmen dan perluasan pasar T Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan bahan penolong Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/ peralatan dan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan Jumlah IKM yang mendapatkan bimbingan teknis pencegahan pencemaran lingkungan Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pameran/promosi Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi Satuan Target Capaian % Capaian % Perban dingan dgn Capaian % Perban dingan dgn IKM , , ,89 IKM IKM , IKM , ,63 IKM IKM , ,1 IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 27

35 Secara umum target IKSS tahun dapat tercapai, namun masih ada 1 (satu) target yang belum dapat tercapai serta 2 (dua) target yang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 yaitu: 1. Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan bahan penolong mengalami penurunan 10% dibanding tahun 2016, dimana jumlah capaian tahun 2016 sebesar 30 IKM pada tahun menjadi 27 IKM. 2. Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/ peralatan dan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM dengan target 65 IKM tidak mencapai target hanya mencapai 21 orang (32,31% dari target). 3. Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk mengalami penurunan 62,54% dibanding tahun 2016, dengan jumlah capaian tahun sebanyak 112 IKM sementara pada tahun 2016 sebanyak 299 IKM. Apabila dibandingkan dengan capaian target tahun 2015, sebagian besar capaian di tahun mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan penurunan total alokasi anggaran yang cukup signifikan dimana pada tahun 2015 anggaran kegiatan Penyebaran dan Pengembangan IKM Wilayah I sebesar Rp ,- sementara di tahun alokasi anggaran Kegiatan Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur dengan total pagu anggaran sebesar Rp ,-. A. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perencanaan Kinerja Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun bahwa yang akan dicapai sebanyak 12 sasaran strategis yang diukur melalui 12 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS). Dengan sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan serta dilakukan langkahlangkah operasional melalui pelaksanaan kegiatan. 1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya pertumbuhan populasi sector IKM Target IKSS : Jumlah Wirausaha Industri Kecil Baru sebanyak 880 orang. Capaian Kinerja : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 28

36 Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Meningkat nya Jumlah Wirausaha Industri Baru Jumlah Wirausaha Industri Kecil Baru Orang , ,28 Jumlah Wirausaha Industri Kecil Baru tahun sebanyak orang, dengan pencapaian melebihi target (175%), mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebanyak orang dengan perbandingan capaian 133,10%. Peningkatan capaian tersebut sejalan dengan penambahan alokasi anggaran Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur semula pada tahun 2016 senilai Rp ,- tahun menjadi Rp ,- dengan proporsi 54,78% dari total anggaran DIPA Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur tahun. Capaian tahun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan perbandingan capaian 65,28%. Data kegiatan Pelatihan Kewirausahaan IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur tahun dapat dilihat pada tabel 5, sedangkan data kegiatan Fasilitasi Bantuan Mesin/Peralatan dalam kegiatan kewirausahaan pada tabel 6. Tabel 5. Data Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan IKM PBKF Tahun No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 1 Bimbingan Dan Pelatihan Ikm Kopi Di Jakarta Jakarta 2-4 Maret 10 IKM 2 Bimbingan Teknis Produksi Industri Kecil Kopi di Timika Kota Timika, Papua 30 Maret - 2 April 15 IKM 3 Bimbingan Teknis Produksi Diversifikasi Produk IKM Barang dari Kayu dan Furniture di Kawasan Perbatasan dan daerah Tertinggal (Kalbar) Kab. Sambas, Kalimantan Barat April 25 IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 29

37 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan 4 5 Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Makanan Olahan berbasis Perikanan di Nunukan Bimtek Manajemen Kewirausahaan Bagi Ikm Pangan Di Kab. Sragen Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kab. Sragen, Jawa Tengah Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM Mei 20 IKM 5-9 Juni 20 IKM 6 Bimtek Ikm Produksi Meubel Di Kab. Banyumas Kab. Banyumas, Jawa Tengah 5-9 Jun 30 IKM 7 Bimtek Ikm Pengolahan Hasil Laut Di Kab. Cilacap Kab. Cilacap, Jawa Tengah 6-10 Jun 30 IKM Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Minuman Dan Bahan Penyegar Di Denpasar Bimbingan Teknis Ikm Pengolahan Gula Aren dan Produk Olahan Pangan Kab. Karangasem Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Pangan Di Kab. Klaten Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Kue Dan Pastry Modern Di Jakarta Selatan Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Minuman Ringan Di Jakarta Pusat Bimbingan Kewirausahaan dan Teknis Produksi Industri Kecil Kopi Robusta di Lampung Kota Denpasar, Bali 9-13 Juni 20 IKM Kab. Karangasem, Bali 17 Juni 20 IKM Kab. Klaten, Jateng Jun 20 IKM Kota Jakarta Selatan Juli 25 IKM Kota Jakarta Pusat Juli 25 IKM Kab. Tanggamus, Lampung Juli 15 IKM 14 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Makanan Ringan Di Kab. Bandung Kab. Bandung, Jawa Barat Jul 20 IKM 15 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Furniture Di Kab. Bandung Kab. Bandung, Jawa Barat Jul 20 IKM 16 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Olahan Pangan Di Kab. Cianjur Kab. Cianjur, Jawa Barat Jul 20 IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 30

38 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 17 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Furnitur Di Kab. Cianjur Kab. Cianjur, Jawa Barat Jul 20 IKM 18 Bimbingan Teknis Ikm Pangan Di Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru, Riau Jul 20 IKM 19 Bimbingan Teknis (Roasting) untuk IKM Kopi Kab. Sumbawa, NTB Jul 25 IKM 20 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Olahan Jagung Di Kota Probolinggo Kota Probolinggo, Jawa Timur Juli 25 IKM 21 Bimbingan Teknis Ikm Pengolahan Pangan Di Kab. Banyuwangi Kab. Banyuwangi, Jawa Timur Juli 20 IKM 22 Bimbingan Teknis Ikm Pengolahan Makanan Ringan Di Kab. Situbondo Kab. Situbondo, Jawa Timur Juli 20 IKM 23 Bimbingan Teknis Desain Kemasan Produk Pangan Di Merangin Kab. Merangin, Jambi Juli 25 IKM 24 Bimbingan Teknis Ikm Furniture Bambu Di Kab Situbondo Kab. Situbondo, Jawa Timur 31 Jul - 4 Agst 25 IKM 25 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Kue Dan Roti Di Langsa Kota Langsa, Aceh 1-5 Agustus 20 IKM 26 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Pangan Di Kota Bogor Kota Bogor, Jawa Barat 1-5 Agust us 20 IKM 27 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Gula Kelapa Di Jawa Tengah Kab. Banyumas, Jawa Tengah 2-5 Agustus 30 IKM 28 Bimtek Ikm Pengolahan Keripik Buah Di Kab. Pemalang Kab. Pemalang, Jawa Tengah 3-7 Agustus 30 IKM 29 Bimtek Ikm Pengolahan Emping Di Kab. Batang Kab. Batang, Jawa Tengah 3-7 Agustus 30 IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 31

39 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 30 Bimtek Wub Ikm Olahan Pangan Berbahan Baku Lokal Di Trenggalek Kab. Trenggalek, Jatim 5-8 Agustus 20 IKM 31 Bimtek Wub Ikm Olahan Keripik di Ponorogo Kab. Trenggalek, Jatim 5-8 Agustus 20 IKM 32 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Olahan Kue Kering Di Jakarta Selatan Kota Jakarta Selatan 7-11 Agustus 25 IKM 33 Bimbingan Teknis Wub Ikm Produksi Berbasis Tepung Di Kab. Tegal Kab. Tegal, Jawa Tengah 7-11 Agustus 20 IKM 34 Bimbingan Teknis Wub Ikm Pangan Di Kab. Gresik Kab. Gresik, Jawa Timur 7-14 Agustus 20 IKM 35 Bimtek Ikm Pengolahan Pangan Di Semarang Kab. Semarang, Jawa Tengah 8-12 Agustus 20 IKM 36 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Makanan Ringan Di Grobogan Kab. Grobogan, Jawa Tengah 8-12 Agustus 20 IKM 37 Fasilitasi Pengembangan IKM Olahan Susu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Kota Yogyakarta 9-12 Agustus 20 IKM 38 Bimbingan Teknis Wub Ikm Mebel Di Kab. Brebes Kab. Brebes, Jawa Tengah Agustus 20 IKM 39 Bimbingan Teknis Wub Ikm Pangan Di Kota Tegal Kota Tegal, Jawa Tengah Agustus 20 IKM 40 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Pakan Ternak di Kota Palembang Kota Palembang, Sumatera Selatan Agustus 20 IKM 41 Bimbingan Teknis Pengolahan Kopi Di Kab. Karo Kab. Karo, Sumatera Utara Agustus 20 IKM 42 Bimbingan Teknis Wub Ikm Olahan Pangan Di Kab. Demak Kab. Demak, Jateng Agustus 20 IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 32

40 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 43 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Minuman Di Kota Probolinggo Kota Probolinggo, Jawa Timur Agustus 25 IKM 44 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Olahan Ikan Dan Hasil Laut Di Kab. Banjar Baru Kab. Kota Baru, Kalimantan Selatan Agustus 20 IKM 45 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Furnitur Di Jakarta Kota Jakarta Selatan Agustus 25 IKM 46 Bimtek Pengolahan Makanan Berbasis Ikan Di Jakarta Selatan Kota Jakarta Selatan 1 September 25 IKM 47 Bimtek Wub Ikm Kemasan Produk Olahan Makan Di Jakarta Selatan Kota Jakarta Selatan 1 September 25 IKM 48 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Furnitur Di Sampang (jawa Timur Ix) Kab. Sampang, Jawa Timur 4-8 September 25 IKM 49 Bimbingan Teknis Ikm Furnitur Di Ngada, Ntt Kab. Ngada, NTT September 20 IKM 50 Bimbingan Teknis Ikm Pangan Olahan Berbasis Coklat Di Kabupaten Jembrana Kab. Jembrana, Bali September 20 IKM 51 Bimbingan Teknis Ikm Olahan Pangan Di Kab. Cianjur Dan Kota Bogor Kab. Cianjur dan Kota Bogor, Jawa Barat September 20 IKM 52 Bimbingan Teknis Wub Ikm Desain Kemasan Di Kab. Cianjur Dan Kota Bogor Kab. Cianjur dan Kota Bogor, Jawa Barat September 20 IKM 53 Bimbingan Teknis Untuk Ikm Pengolahan Kopi Di Jabar Kota Bandung, Jawa Barat September 6 IKM 54 Bimbingan Teknis Ikm Makanan Ringan Di Kota Batam Kota Batam, Kepri 28 September - 2 Oktober 20 IKM 55 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Pengolahan Pangan Kab. Bantul, DIY 29 Sept - 3 Okt 20 kub Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 33

41 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 56 Bimbingan Teknis Wirausaha Ikm Furniture Kab. Gunung Kidul, DIY 29 Sept - 3 Okt 20 kub 57 Bimbingan Teknis Wub Ikm Pangan Berbasis Pengolahan Tempe Di Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan, Banten 4-8 Oktober 20 IKM 58 Bimbingan Teknis Wub Ikm Furnitur Bambu Di Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan, Banten 4-8 Oktober 20 IKM 59 Bimbingan Teknis Pengolahan Keripik Kab. Tangerang, Banten 4-8 Oktober 20 IKM 60 Bimbingan Teknis Pembuatan Kue Kab. Tangerang, Banten 4-8 Oktober 20 IKM 61 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Makanan di Kalimantan Barat Kota Pontianak, Kalimantan Barat 24 Oktober 25 IKM 62 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Bagi Ikm Minuman di Kalimantan Barat Kota Pontianak, Kalimantan Barat 24 Oktober 25 IKM 63 Bimbingan Teknis Ikm Teknis Produksi Minuman Tradisional Kota Surabaya, Jawa Timur 2-6 November 22 IKM 64 Bimbingan Teknis Ikm makanan kering di Kota Surabaya Kota Surabaya, Jawa Timur 2-6 November 22 IKM 65 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Makanan Di Karawang, Jabar Kabupaten Karawang, Jawa Barat 4-8 November 20 IKM 66 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Makanan Di Jawa Tengah Kab. Demak, Jawa Tengah 8-12 November 25 IKM 67 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Furnitur Di Jawa Tengah Kab. Jepara, Jawa Tengah 8-12 November 25 IKM 68 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Makanan Di Ogan Komering Ulu Timur Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan November 30 orang santri Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 34

42 No. Kegiatan Lokasi Kegiatan 69 Bimbingan Teknis Produksi Dan Kewirausahaan Ikm Furnitur Di Ogan Komering Ulu Timur Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan Waktu Pelaksanaan November Jumlah IKM 30 orang santri 70 Dampingan Teknis Produksi Bagi IKM Kecap di Jawa Timur Kab. Lamongan, Jawa Timur November 20 IKM 71 Dampingan Teknis Produksi Bagi IKM Garam di Jawa Timur Kab. Lamongan, Jawa Timur November 15 IKM Tabel 6. Data Kegiatan Fasilitasi Bantuan Mesin/Peralatan dalam kegiatan kewirausahaan Tahun No. Kegiatan Tanggal Fasilitasi Sarana Produksi IKM Makanan Olahan berbasis Perikanan di Nunukan Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Tempe Di Kab. Deli Serdang Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Gula Aren Kab. Karangasem Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Olahan Pangan Di Kab. Sragen Fasilitasi Sarana Produksi Industri Kecil Kopi Robusta di Lampung Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Kue Kering Di Kab. Muara Enim Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Kopi Di Kab. Muara Enim Fasilitasi Sarana Produksi Industri Kecil Kopi Di Sumbawa Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kota Pekanbaru Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Ikm Pangan Di Merangin Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Olahan Pangan Di Kab. Pamekasan Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Mebel Di Kab. Pamekasan Fasilitasi Mesin Peralatan WUB IKM Kue Dan Roti Di Langsa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 35 Jumlah KUB Jenis Mesin/Peralatan Mei 9 Peralatan olahan ikan Juni 1 17 Juni 1 19 Juni 1 Mesin produksi & pendukung olahan tempe Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin produksi & pendukung olahan pangan Juli 5 Peralatan olahan kopi 14 Juli 3 14 Juli 4 Mesin pengolahan & pendukung olahan kue Mesin pengolahan & pendukung produksi kopi Juli 5 Peralatan olahan kopi Juli Juli 5 27 Juli 2 27 Juli Agustus 1 Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin peralatan olahan pangan Peralatan olahan pangan & pendukungnya Mesin peralatan produksi meubel Mesin peralatan pembuatan kue

43 No. Kegiatan Tanggal Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Tahu Di Kab. Pringsewu Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Kopi Di Kab. Lampung Barat Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Olahan Singkong Di Kab. Tanggamus Dan Pesawaran Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kab.situbondo Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Pangan Di Kab. Gresik Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kab. Lamongan Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kab. Lamongan Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Makanan Ringan Di Grobogan Fasilitasi Mesin/peralatan Pengolahan Kopi Di Kab. Karo Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Musi Banyuasin Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Makanan Di Kota Tegal Fasilitasi Mesin/peralatan Wirausaha Ikm Pangan Di Kab. Klaten Fasilitasi Mesin/peralatan Pengasapan Ikan Di Kab. Demak Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kab. Jepara Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Kue Di Pidie Jaya, Aceh Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Garam Di Pidie Jaya, Aceh Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Makanan Di Situbondo, Jawa Timur Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Meubel Di Bondowoso, Jawa Timur Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Gula Kelapa Di Jawa Tengah Jumlah KUB 3 Agst 1 3 Agst 1 3 Agst 1 4 Agustus Agustus 4-8 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus 1 19 Agustus 1 21 Agustus 3 21 Agustus Agustus Agustus Agustus 3 26 Agustus 1 29 Agustus 2 Jenis Mesin/Peralatan Mesin produksi pembuatan tahu Mesin pengupas kulit kopi Mesin peralatan produksi olahan singkong Peralatan pengolahan pangan Mesin peralatan produksi & pendukungnya Mesin peralatan pendukung & pengolahan Peralatan olahan pangan & pendukungnya Peralatan pengolahan tempe Peralatan produksi dan pendukungnya Peralatan produksi dan pendukungnya Peralatan olahan maknaan & penunjangnya Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin peralatan produksi & pendukungnya Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin peralatan pembuatan kue Peralatan pembuatan garam dan penunjangnya Peralatan olahan pangan Peralatan meubel dan penunjangnya Rumah produksi dan peralatan pengolahan gula kelapa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 36

44 No. Kegiatan Tanggal Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Tempe Di Kuantan Singingi Fasilitasi Mesin Peralatan Bagi Wub Ikm Es Kristal Di Pelalawan Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Furnitur Di Sampang, Jawa Timur Ix Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Olahan Ikan Dan Hasil Laut Di Kab. Kota Baru Fasilitasi Mesin/peralatan Wub Ikm Produksi Berbasis Tepung Di Kab. Tegal Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Makanan Di Karawang, Jabar Fasilitasi Mesin/peralatan Wirausaha Ikm Pangan Di Kab. Cianjur Fasilitasi Mesin Peralatan Wub Ikm Pangan Di Jawa Tengah Fasilitasi Mesin/peralatan Pengolahan Susu Di Kab. Boyolali Fasilitasi Mesin/peralatan IKM Funitur Di Kab. Klaten Fasilitasi Mesin/peralatan IKM Jamu di Kab. Sukoharjo Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Makanan Ringan Di Kota Batam Fasilitasi Mesin Peralatan Ikm Furnitur Di DIY Fasilitasi Sarana Produksi Ikm Pengolahan Kopi Di Jabar Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pangan Di Kab. Minahasa Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Mebel Di Kab. Minahasa Tenggara Fasilitasi Mesin/peralatan Ikm Pengolahan Pangan Di Semarang 50 Fasilitasi Industri Hijau di Ciamis Fasilitasi Sarana Produksi Wub Ikm Garam Di Jawa Timur Fasilitasi Sarana Produksi Wub Ikm Garam Di Jawa Tengah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal Agustus Agustus 4-8 September September 15 September 4 November Jumlah KUB Jenis Mesin/Peralatan Peralatan pengolahan tempe Alat pengolahan es kristal, Sealer Peralatan meubel dan penunjangnya 4 Peralatan olahan ikan Oktober 3 8 November 1 9 Oktober 1 9 Oktober 1 9 Oktober 2 19 Okt 1 21 November 22 November 1 24 Oktober 1 24 Oktober 4 27 Oktober 1 11 Desember 12 Desember 13 Desember Total 125 Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin peralatan olaham pangan Peralatan produksi dan pendukungnya Peralatan pembuatan kripik singkong dan penunjangnya Peralatan produksi dan pendukungnya Peralatan pendukung pembuatan furnitur Peralatan produksi dan pendukungnya Peralatan produksi dan pendukungnya Mesin potong kayu log dan mesin diesel 3 Peralatan olahan kopi Peralatan pengolahan pangan dan peralatan pendukungnya Peralatan pendukung pembuatan meubel Peralatan produksi dan pendukungnya Pipa filterisasi, kolam, batu, tanaman dan pompa air Mesin peralatan pengolahan garam & pendukungnya Peralatan pengolahan garam konsumsi beryodium

45 2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri. Target IKSS: Jumlah sentra IKM yang direvitalisasi sebanyak 10 sentra Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Meningkat nya daya saing dan produktivi tas sektor industri Jumlah sentra IKM yang direvitalis asi Sentra , ,36 Jumlah capaian Sentra sebanyak 19 sentra Sentra merupakan suatu wilayah/kawasan tertentu, tempat sekelompok perusahaan IKM yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis atau melakukan proses pengerjaannya sama yang dapat diperkuat melalui pengembangan kemampuan SDM, pengembangan teknologi, perluasan informasi dan pengembangan pasar sentra. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun dalam rangka Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur antara lain melalui Bimbingan Teknis Produksi, Fasilitasi Mesin dan Peralatan dan Workshop IKM PBKF Berbasis Elektronik (e-smart). e-smart merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, baik sentra dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Kegiatan e-smart IKM pertama kali dilaksanakan pada tahun dengan sasaran IKM yang termasuk dalam 9 komoditi prioritas, yaitu makanan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, industri kreatif, kerajinan dan furnitur. Adapun yang termasuk komoditi binaan IKM Pangan, Barang dari kayu dan Furnitur adalah makanan minuman dan furnitur. Melalui e-smart ini, diharapkan pelaku IKM dapat mengenal dan menguasai metode pemasaran melalui e-commerce, salah satunya sebagai alat branding bagi IKM maupun produk-produknya, Kegiatan e- Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 38

46 Smart tahun pelaksanaannya bekerjasama dengan Buka Lapak untuk turut memasarkan produk IKM binaan Ditjen IKM secara online. Pada tahun telah difasilitasi sebanyak 19 Sentra IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur capaian ini melampaui target sebesar 190% dan meningkat dengan perbandingan capaian 135,71% dibanding tahun 2016 yang hanya sebanyak 14 sentra. Capaian yang melampui target ini diantaranya karena dari 13 kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra yang dilaksanakan sebanyak 6 kegiatan berupa Bimbingan Teknis, 6 kegiatan berupa Workshop sedangkan Fasilitasi Mesin Peralatan hanya dilaksanakan pada satu kegiatan, sehingga dengan alokasi anggaran yang tersedia jumlah sentra yang terlibat menjadi lebih banyak. Pada tahun 2016 capaian relative kecil disebabkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena termasuk pada alokasi penghematan anggaran sementara tahun seluruh kegiatan dapat terlaksana sehingga capaian sentra yang difasilitasi lebih tinggi. Capaian tahun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan perbandingan capaian 86,36%. Tabel 7. Data Sentra Binaan Tahun No Nama Sentra Kab/Kota Provinsi Komoditi 1 Sentra Garam Kab. Pati Jawa Tengah Garam Konsumsi 2 Sentra Olahan Ikan Kab. Pati Jawa Tengah Olahan ikan 3 Sentra Rumput Laut Pulau Buru Maluku Rumput Laut 4 Sentra Kopi Kab. Tanjung Jambi Kopi Jabung Barat 5 Sentra Teh Kab. Pekalongan Jawa Tengah Teh 6 Sentra Kopi Kab. Bandung Jawa Barat Kopi 7 Sentra Furnitur Kab. Klaten Jawa Tengah Furnitur Kayu 8 Sentra Makanan Kota Bandung Jawa Barat Makanan Ringan 9 Sentra Makanan Kota Cimahi Jawa Barat Makanan Ringan 10 Sentra Makanan Kab. Bandung Barat Jawa Barat Makanan Ringan 11 Sentra Makanan Kota Semarang Jawa Tengah Makanan 12 Sentra Furnitur Kab. Cirebon Jawa Barat Furnitur rotan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 39

47 No Nama Sentra Kab/Kota Provinsi Komoditi 13 Sentra Makanan Kab. Banjanegara Jawa Tengah Gula Palma dan Makanan 14 Sentra Makanan Kab. Purbalingga Jawa Tengah Gula Palma dan Makanan 15 Sentra Makanan Kab. Banyumas Jawa Tengah Gula Palma dan Makanan 16 Sentra Makanan Kab. Cilacap Jawa Tengah Gula Palma dan Makanan 17 Sentra Makanan Kab. Kebumen Jawa Tengah Gula Palma dan Makanan 18 Sentra Furnitur Kota Solo Jawa Tengah Furnitur kayu 19 Sentra Makanan Kab. Sidoarjo Jawa Timur Makanan dan bumbu masak 3. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya kemampuan sentra IKM, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan dan Konsultan Industri Kecil dan Menengah Target IKSS : Jumlah Unit Pelayanan Teknis (UPT) sebanyak 3 UPT Capaian Kinerja : Sasaran Strategis Meningkatn ya kemampua n sentra IKM, Unit Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan dan Konsultan Industri Kecil dan Menengah IKSS Jumlah Unit Pelayana n Teknis (UPT) Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian UPT , ,76 Jumlah capaian Unit Pelayanan Teknis (UPT) sebanyak 4 UPT. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 142/M- IND/PER/10/2009 tentang Pedoman Pengelolaan UPT-IKM, Unit Pelayanan Teknis (UPT) IKM merupakan suatu unit kerja yang dikelola secara professional dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 40

48 prinsip nirlaba yang mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan kepada perusahaan atau pelaku IKM dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM, termasuk pencetakan pelaku usaha atau wirausaha baru. Capaian tahun sebanyak 4 UPT yang telah difasilitasi lebih banyak daripada yang ditargetkan dengan perbandingan sebesar 133,33% serta meningkat dibanding tahun 2016 yang tidak ada realisasi UPT disebabkan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT tidak dapat dilaksanakan karena termasuk pada alokasi penghematan anggaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun tidak hanya berupa fasilitasi mesin/peralatan tetapi juga magang operator yang melibatkan lebih banyak UPT sehingga capaian yang diperoleh melampui target. Dibanding capaian tahun 2015, ditahun capaian yang diraih menurun dengan perbandingan yang cukup signifikan sebesar 30.76%. Tabel 8. Data Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT Tahun No. Nama UPT Kegiatan Lokasi Tanggal 1 UPTD Kemasan Kota Jambi 2 UPTD Kemasan Kota Tarakan Magang Operator Rumah Kemasan Ke Jawa Timur Magang Operator Rumah Kemasan Ke Jawa Timur Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Agustus Agustus 3 Rumah Kemasan Kota Ternate 4 UPT Furnitur Kab. Jepara Fasilitasi Mesin/Peralatan Rumah Kemasan di Maluku Utara Fasilitasi Mesin/Peralatan UPT Furnitur Kota Ternate, Maluku Utara Kab. Jepara, Jawa Tengah November 28 November 4. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait Target IKSS : Jumlah kerjasama sebanyak 1 kerjasama Capaian Kinerja : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 41

49 Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Meningkat nya kerjasama dengan Lembaga Pendidika n, Lembaga Penelitian dan Pengemba ngan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait Jumlah Kerjasama Kerjasama Jumlah capaian Kerjasama sebanyak 1 kerjasama Susu kambing merupakan susu yang dihasilkan dari kambing betina setelah melahirkan. Sama halnya dengan manusia, dalam jangka waktu 1-3 hari kambing betina tersebut akan menghasilkan susu kolostrum yang kaya kan zat gizi. Meskipun susu kambing belum cukup populer di Indonesia, namun susu kambing memiliki kualitas yang tinggi serta kaya akan vitamin seperti, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin 82, Vitamin C, Vitamin 0, laktosa, nitrogen, kalsium, zat besi, fosfor dan juga protein. Sehingga susu kambing sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dalam sehari-hari. Manfaat mengkonsumsi susu kambing antara lain : menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, menurunkan berat badan, dan menguatkan ulang. Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi pengembangan susu kambing, salah satunya adalah Yogyakarta. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan SOM serta produktivitas IKM makanan di Indonesia, maka pada tahun, Direktorat lndustri Kecil dan Menegah Kementerian Perindustrian akan melaksanakan beberapa kegiatan melalui pendekatan kerjasama dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 42

50 perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan IKM Olahan Susu. Bentuk kerjasama berupa Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur dengan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada dimana UGM memfasilitasi penyediaan tenaga ahli, instruktur serta lokasi praktek produksi menggunakan mesin/peralatan bantuan dari Ditjen IKM. Kegiatan yang dilaksanakan tahun adalah: 1. Pelatihan dalam rangka Fasilitasi Pengembangan IKM Olahan Susu Kambing dilaksanakan di Wisma MM UGM Kabupaten Sleman tanggal 9 12 Agustus dengan peserta sebanyak 25 IKM 2. Fasilitasi sarana produksi IKM Olahan Susu Kambing yang diserahkan pada tanggal 8 Desember untuk 1 KUB berupa Alkohol Gun Test, Laktodensimeter, Mesin Pasteurisasi Susu, Mesin Cheese Vat dan Meja Whey Capaian tahun berupa 1 kerjasama dalam rangka Fasilitasi Pengembangan IKM Olahan Susu Kambing dalam bentuk Perjanjian Kerjasama sesuai dengan target dan sama dengan capaian yang diraih pada tahun Ditahun 2015 tidak ada Sasaran Strategis tersebut pada Perjanjian Kinerja sehingga tidak ada realisasi. 5. Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi Target IKSS : Jumlah IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi sebanyak 5 IKM Capaian Kinerja : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 43

51 Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Meningkatny a kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi Jumlah IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi IKM ,47 Jumlah capaian IKM yang memperoleh sertifikat kompetensi sebanyak 9 IKM Pada tahun sebanyak 15 IKM Kopi difasilitasi mengikuti Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM menuju SKKNI dan proses asesmen sebagai Barista pada sektor/sub sektor/bidang profesi : Penyediaan Minuman Kelompok Rumah Minuman/Kafe oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Barista Indonesia di Esperto Barista Course, Jakarta, sebanyak 9 IKM dinyatakan lulus dan kompeten sebagai Barista. Target jumlah IKM yang difasilitasi sertifikasi kompetensi tahun adalah 5 IKM, adapun dalam pelaksanaannya dicapai realisasi sebanyak 9 IKM. Capaian ini melebihi target serta melampui capaian tahun 2016 yang hanya sebesar 5 IKM dengan perbandingan capaian 300%. Hal ini disebabkan sebelum pelaksanaan asesmen kompetensi peserta diberikan pelatihan sehingga lebih siap, peserta yang lulus mencapai 60% dari total keseluruhan. Dibandingkan capaian tahun 2015, terjadi penurunan capaian ditahun yang cukup signifikan dengan perbandingan capaian 9,47%. 6. Sasaran Strategis 6 : Terfasilitasinya Bantuan Bimbingan Teknis Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis sebanyak 120 IKM Capaian Kinerja : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 44

52 Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Terfasilitasiny a bantuan bimbingan teknis Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis IKM , , ,89 Jumlah capaian IKM yang mendapat bimbingan teknis 135 IKM Untuk meningkatkan daya saing IKM, pada tahun Direktorat IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur telah melaksanakan peningkatan kualitas SDM IKM salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis. Pada tahun telah dilatih sebanyak 135 IKM, sehingga capaian target sebesar 112,50%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebanyak 120 IKM, terjadi peningkatan dengan perbandingan capaian sebesar 112,50%. Namun bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terjadi penurunan dengan perbandingan capaian 27.89%. Tabel 9. Data Kegiatan Bimbingan Teknis IKM PBKF Tahun No Kegiatan Lokasi Kegiatan Tanggal Jumlah IKM Bimtek IKM Pengolahan Rumput Laut di P.Buru Bimbingan dan Sertifikasi SNI Garam Konsumsi Beryodium di Pati, Jawa Tengah Bimbingan Teknis Produksi IKM Pengolahan Ikan di Pati, Jawa Tengah Bimbingan Teknis untuk IKM Pengolahan Kopi di Jambi Fasilitasi Pengembangan IKM Olahan Susu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Bimbingan Teknis untuk IKM Teh di Jateng Bimbingan Teknis Produksi Industri Kecil Kopi di Jawa Barat Pulau Buru, Maluku April 2018 Pati, Jawa Tengah Mei 15 Pati, Jawa Tengah Mei 25 Jambi Mei 10 Rembang, Jawa Tengah Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Kab. Bandung, Jawa Barat 9-12 Agustus Oktober November Total Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 45

53 7. Sasaran Strategis 7 : Kemudahan dalam akses bahan baku dan penolong Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan bahan penolong sebanyak 10 IKM Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Terfasilitasiny a bantuan bimbingan teknis Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis IKM , , ,89 Jumlah capaian IKM yang mendapat fasilitasi akses bahan baku dan bahan penolong 27 IKM Ketersediaan bahan baku yang ekonomis merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh IKM. Kondisi demikian menuntut perhatian dari pemerintah agar biaya produksi yang melambung tinggi akibat dari langkanya bahan baku ini dapat segera diatasi. Untuk itu perlu adanya fasilitasi ketersediaan bahan baku dari pemerintah yang berkesinambungan dan ekonomis bagi IKM. Sebanyak 27 IKM mendapat fasilitasi akses bahan baku dan bahan penolong pada tahun, melebihi target dengan capaian 270%. Namun capaian ini sedikit lebih rendah nilainya dibanding tahun 2016 dengan perbandingan capaian 90% dan mengalami penurunan signifikan dibanding tahun 2015 dengan perbandingan capaian 27,89%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 46

54 Tabel 10. Data Kegiatan Fasilitasi Akses Bahan Baku dan Bahan Penolong Tahun No. Kegiatan Lokasi 1 Fasilitasi Mesin/Peralatan Rumah Kemasan di Maluku Utara 2 Fasilitasi Mesin Peralatan Ikm Furnitur Di DIY Kota Ternate Kab. Gunung Kidul Jumlah IKM yang Jenis Mesin/Peralatan difasilitasi 6 Semi Automatic bottle blowing machine 21 Mesin potong kayu log & mesin diesel Jenis Fasilitasi Akses bahan kemasan Akses bahan baku kayu 8. Sasaran Strategis 8 : Fasilitasi bantuan mesin / peralatan Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat bantuan mesin/ peralatan dan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM sebanyak 65 IKM Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Fasilitasi bantuan mesin / peralatan Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/ peralatan dan program restrukturisasi mesin/peralat an IKM IKM , Jumlah capaian IKM yang mendapat fasilitasi bantuan mesin/peralatan dan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM 21 IKM Salah satu permasalahan yang dihadapi IKM adalah penggunaan mesin dan/atau peralatan yang masih sederhana, sehingga produktivitas dan kualitas produknya rendah, yang mengakibatkan rendahnya daya saing produk. Untuk itu Ditjen IKM telah melaksanakan Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM yang telah diluncurkan sejak tahun 2009 dan disambut positif oleh IKM. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah pemohon/peserta untuk program tersebut. Maksud pelaksanaan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 47

55 adalah merevitalisasi mesin peralatan IKM untuk membantu perusahaan IKM melakukan peremajaan mesin/peralatan dalam meningkatkan teknologi, daya saing, efisiensi dan produktivitas. Di tahun telah diberikan bantuan potongan harga kepada 21 IKM penerima Restrukturisasi terjadi peningkatan capaian jumlah IKM Penerima sebesar 150% dari tahun 2016 sebanyak 14 IKM. Namun target capaian tidak tercapai dikarenakan keterlambatan terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian No. 27/M-IND/PER/7/ tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah melalui program Restrukturisasi baru terbit tanggal 11 Juli sehingga program baru berjalan di bulan Agustus. Periode pendaftaran menjadi lebih singkat dari 1 Agustus - 10 November yang mengakibatkan banyak IKM tidak bisa mengikuti program karena belum sempat melengkapi persyaratan administrasi. Capaian di tahun dan 2015 sama nilainya. Tabel 11. Data Peerusahaan IKM Penerima BAntuan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Tahun No. Nama IKM Sektor IKM Lokasi Nilai Potongan Kab./Kota 1 Ohayo Bakery N Cake Makanan Padang 2 Tawakal Makanan Padang 3 Maju Bersama (Sambal) Makanan Padang 4 Maju Bersama (Kecap) Makanan Padang 5 Ra Bread Dan Bakery Makanan Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Rp 105,850,000 Rp 22,825,000 Rp 27,500,000 Rp 23,400,000 Rp 16,583,000 6 Citra Kasih, CV Furnitur Temanggung Jawa Tengah Rp 359,708,000 7 Fiva Food & Meet Supplay, CV 8 Usaha Kue Dona Makanan Pariaman 9 Classic Bread Makanan Padang Makanan Bekasi Jawa Barat Rp 88,695,000 Sumatera Barat Sumatera Barat Rp 20,510,000 Rp 20,093, Rapi Furniture Furnitur Yogyakarta Diy Rp 98,926,000 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 48

56 No. Nama IKM Sektor IKM Lokasi Nilai Potongan 11 Ud. Dede Satoe Makanan Surabaya Jawa Timur Rp 19,025, Pk. Cipta Rasa Makanan Kab. Tegal Jawa Tengah Rp 44,300, Adiwraksa Atyanta, PT Furnitur Kab. Sukoharjo Jawa Tengah Rp 39,882, Koffe Mang Badar Cap Gunung Dempo Minuman Pagar Alam Sumatera Selatan Rp 18,475, Indomex Dwijaya Lestari, PT Minuman Padang Sumatera Barat Rp 260,500, Cemara Minuman Kab. Pagar Alam Sumatera Selatan Rp 13,275, Yudhistira, CV Furnitur Boyolali Jawa Tengah Rp 84,415, Multi Global Mineral, PT Minuman Kendari Sulawesi Tenggara Rp 115,000, Karya Mitra Seraya Furnitur Bogor Jawa Barat Rp 463,683, Farhan Cake's & Bakery Makanan Luwu Utara Sulawesi Selatan Rp 27,175,000 Jumlah Rp 1,893,215, Sasaran Strategis 9 : Peningkatan pengembangan produk Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk sebanyak 35 IKM Capaian Kinerja : Sasaran Strategis Peningkatan Pengembang an Produk IKSS Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pengembang an produk Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian IKM , ,63 Jumlah capaian IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk 112 IKM Pengembangan produk IKM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pembinaan IKM dalam mendesain, mengembangkan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 49

57 meluncurkan sebuah produk yang berdaya saing di pasar dalam dan luar negeri melalui fasilitasi-fasilitasi baik terhadap SDM IKM maupun produk yang dihasilkan. Pada tahun telah tercapai 112 IKM yang mendapat fasilitasi pengembangan produk, capaian tersebut melebihi target sebesar 320%, namun mengalami penurunan dengan perbandingan 37,46% dari tahun Demikian juga bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 mengalami penurunan dengan perbandingan 33,63%. Hal ini antara lain disebabkan penurunan alokasi anggaran Fasilitasi Pengembangan Produk pada tahun dibanding tahun 2016 dan Tabel 12. Data Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Produk Tahun No. Kegiatan Lokasi Kegiatan Tanggal Jumlah IKM Sertifikasi GMP IKM Minuman dan Bahan Penyegar Fasilitasi Sertifikasi GMP/HACCP Fasilitasi Sertifikasi SVLK IKM Barang dari Kayu dan Furniture Fasilitasi Sertifikasi Halal di Yogyakarta, Jawa Barat, NTB, dan Sumatera Selatan Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Yogjakarta Semarang, Surabaya, Gresik, Palembang Solo raya DIY, Jabar, NTB, Sumsel April - November 3 11 Juli 9 Sep - Nov September - Desember Total Sasaran Strategis 10 : Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis pencegahan pencemaran lingkungan sebanyak 1 IKM Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan Jumlah IKM yang mendapat bimbingan teknis pencegahan pencemaran lingkungan IKM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 50

58 Jumlah capaian IKM yang mendapat bimbingan teknis pencegahan pencemaran lingkungan sebanyak 2 IKM. Sebanyak 2 IKM pengolahan tepung aren memperoleh fasilitasi pendampingan serta instalasi pengolahan limbah cair dan air bersih pada tahun melebihi target dengan pencapaian 200%. Dibanding tahun 2016, capaian ini lebih tinggi dengan perbandingan 200%, hal ini disebabkan tidak seluruh kegiatan di tahun 2016 terealisasikan karena masuk alokasi penghematan anggaran. Pada tahun 2015, belum ada perencanaan kegiatan untuk pencapaian IKSS tersebut sehingga tidak ada realisasi. Tabel 13. Data Kegiatan Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan Tahun No Nama Kegiatan Tanggal Lokasi (Kab/Kota, Provinsi) 1 Fasilitasi Industri Hijau di Ciamis 11 Desember Kab. Ciamis Jawa Barat Jumlah IKM 2 Total Sasaran Strategis : Peningkatan segmen dan perluasan pasar Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pameran/promosi sebanyak 15 IKM Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Peningkatan segemen dan perluasan pasar Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi pameran/pr omosi IKM , ,1 Jumlah capaian IKM yang mendapat fasilitasi pameran/promosi sebanyak 96 IKM. Salah satu kelemahan IKM adalah kemampuan penetrasi pasar karena minimnya modal, karena itu menjadi tugas bagi pembina IKM untuk memfasilitasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 51

59 IKM mengikuti pameran baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai ajang promosi produk dan memperluas pangsa pasar IKM di dalam negeri dan luar negeri. Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur pada tahun telah mengikutsertakan sebanyak 96 IKM dalam partisipasi pameran dalam negeri sehingga capaian melebihi target 640%. Hal ini disebabkan adanya perubahan alokasi anggaran partisipasi pameran luar negeri dialihkan menjadi dalam negeri, sehingga seluruh kegiatan pameran yang diikuti merupakan pameran dalam dengan jumlah IKM yang terlibat menjadi lebih banyak. Jika dibandingkan tahun 2016 yang telah memfasilitasi sebanyak 14 IKM, terjadi peningkatan capaian realisasi dengan perbandingan sebesar 685,71%, hal ini disebabkan pada tahun 2016 terjadi penurunan alokasi anggaran pasca penghematan sehingga tidak dapat seluruh kegiatan dapat terealisasikan. Dibanding tahun 2015, capaian tahun juga meningkat dengan perbandingan capaian 141,1%. Tabel 14. Data Kegiatan Pameran Tahun No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 1 Pameran IFEX 2 Pameran JIFFINA JIE Kemayoran, Jakarta Jogyakarta Expo Center, D.I.Y 3 Pameran Agrinex JCC, Jakarta 4 Promosi Produk IKM PBKF Kemenperind, Jakarta 5 World Coffee Day Di Lampung Lampung 6 Trade Expo Indonesia bagi IKM OVOP dan IKM Binaan 7 Pameran Halal 8 9 Launching Rumah Promosi Furnitur di Solo Raya GERMAS SAPA (Gerakan Masyarakat Sadar Pangan) ICE BSD Serpong, Banten Surabaya, Jawa Timur Surakarta, Jawa Tengah TMII, Jakarta 10 Partisipasi Pameran Hotel Week Jakarta Maret Maret 31 Maret-2 April Agustus 29 September- 1 Oktober Oktober 8-11 Nopember 20 November 23 November November Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 52

60 No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah IKM 11 Festival Kopi pada Sail Sabang Sabang, Aceh 12 Pameran Katumbiri JCC, Jakarta 1-5 Desember 6-10 Desember Total Sasaran Strategis : Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Target IKSS : Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi kemitraan dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya Capaian Kinerja : Sasaran Strategis IKSS Satuan Target Capaian % Capaian % Perbandingan Capaian Capaian % Perbandingan Capaian Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi IKM Jumlah capaian IKM yang mendapat fasilitasi sebanyak 3 IKM. Sebanyak 3 IKM yang berpartisipasi dalam kegiatan Forum diskusi antar stakeholder Barang dari Kayu dan Furnitur di Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur melalui kegiatan dimaksud menjalin kerjasama dengan Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI) dan memperoleh fasilitasi desain showroom di Mall Solo Baru. Capaian tersebut melebihi target dengan perbandingan persentase 150% serta lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya karena pada tahun 2016 belum membuat perencanaan kegiatan untuk pencapaian IKSS tersebut. Ditahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 53

61 tidak ada Sasaran Strategis tersebut pada Perjanjian Kinerja sehingga tidak ada realisasi. Tabel 15. Data IKM yang mendapat kemitraan tahun No. Nama IKM Kabupaten/Kota Mitra Bentuk Kemitraan 1 Ribka Furniture, CV Solo Himpunan Desainer Mebel Indonesia 2 Sentana Art Wood Solo Himpunan Desainer Mebel Indonesia 3 Yudhistira, CV Solo Himpunan Desainer Mebel Indonesia Fasilitasi desain Fasilitasi desain Fasilitasi desain B. Akuntabilitas Keuangan Pagu kegiatan Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun Anggaran setelah adanya penghematan anggaran sebesar Rp ,-, setelah adanya perubahan alokasi anggaran pada bulan September pasca penghematan menjadi sebesar Rp ,-. Realisasi keuangan Tahun Anggaran sebesar Rp ,- atau persen dari alokasi anggaran yang tersedia, sesuai tabel 16 sebagai berikut : Tabel 16. Realisasi Anggaran Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Tahun KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN JUMLAH PAGU REALISASI % 9 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1837 Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Sentra Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Dan Mesin/peralatan , , ,02 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 54

62 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN JUMLAH PAGU REALISASI % 1 Sentra Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Teknis Produksi, Penguatan Kelembagaan Dan Mesin/peralatan 51 Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Makanan 52 Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Meningkatkan Kemampuan Sentra Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Wirausaha Industri Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Dan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital 1 Wirausaha Industri Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan Dan Teknis Produksi, Bantuan Start Up Capital 51 Membangun Wub Industri Kecil Makanan 52 Membangun Wub Industri Kecil Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Membangun Wub Industri Kecil Barang Dari Kayu Dan Furnitur 54 Menumbuhkan Industri Menengah 55 Membangun Wirausaha Industri Berbasis Pendidikan Formal (perguruan Tinggi) Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran Ikm Dalam Dan Luar Negeri 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Yang Mendapatkan Partisipasi Pameran Ikm Dalam Dan Luar Negeri 51 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Makanan 52 Memberi Bantuan Informasi Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Minuman Dan Bahan Peyegar , , , , , , , , , , , , , , ,42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 55

63 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN JUMLAH PAGU REALISASI % 53 Memberi Bantuan Informasi ,17 Pasar, Promosi Dan Pameran Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, ,00 Dan Furnitur Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Dan Penguatan Mesin/peralatan 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, ,00 Dan Furnitur Yang Mendapatkan Penerapan Sertifikasi Produk Dan Penguatan Mesin/peralatan 51 Memberi Bimbingan, Sertifikasi ,21 Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Makanan 52 Memberi Bimbingan, Sertifikasi ,28 Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Memberi Bimbingan, Sertifikasi ,13 Produk Dan Kompetensi Dan Pengembangan Produk Ikm Barang Dari Kayu Dan Furnitur Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, ,86 Dan Furnitur Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan 1 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu, ,86 Dan Furnitur Yang Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin/peralatan 51 Merestrukturisasi ,86 Mesin/peralatan Ikm Upt Pangan, Barang Dari Kayu, ,52 Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Penguatan Mesin/peralatan 1 Upt Pangan, Barang Dari Kayu, ,52 Dan Furnitur Yang Mendapatkan Pelatihan Manajemen Dan Penguatan Mesin/peralatan 51 Meningkatkan Kemampuan Upt ,41 Makanan 52 Meningkatkan Kemampuan Upt ,89 Minuman Dan Bahan Penyegar 53 Meningkatkan Kemampuan Upt ,37 Barang Dari Kayu Dan Furnitur Layanan Internal (overhead) ,78 1 Laporan Kegiatan/monev Pengembangan Ikm ,06 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 56

64 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN JUMLAH PAGU REALISASI % 51 Menyusun Laporan Kegiatan/monev Pengembangan Ikm ,06 2 Penyusunan Perencanaan Program ,64 51 Menyusun Program Pembinaan ,77 Ikm Pangan, Barang Dari Kayu Dan Furnitur 52 Menyusun Norma, Standar Dan ,82 Prosedur Output Cadangan ,00 1 Jumlah Output Cadangan ,00 51 Jumlah Output Cadangan ,00 T O T A L ,96 Sebaran alokasi pagu anggaran per output kegiatan sebagai berikut : Gambar 3. Sebaran alokasi pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan Dit. IKM PBKF Tahun Tidak tercapainya target realisasi anggaran sesuai yang ditetapkan disebabkan adanya kegiatan Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM dengan jumlah IKM mendaftar yang lolos dan ditetapkan sebagai penerima bantuan sesuai hasil keputusan Tim Teknis tidak mencapai target yang diharapkan, sehingga alokasi anggaran yang tersedia tidak terealisasikan seluruhnya. Berdasarkan informasi pada Laporan Triwulan, diperoleh data bahwa terjadi kenaikan realisasi keuangan dan realisasi fisik yang sangat signifikan pada triwulan 4 seperti gambar berikut. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 57

65 Persen Progres per Triwulan Triwulan 1Triwulan 2Triwulan 3 Triwulan 4 Target Keuangan Realisasi Keuangan Target Fisik Realisasi Fisik Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Target Keuangan Realisasi Keuangan Target Fisik Realisasi Fisik Gambar 4. Progres per Triwulan Kenaikan realisasi keuangan dan fisik yang sangat signifikan pada Triwulam 4 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Adanya penghematan anggaran yang ditetapkan pada bulan September, perubahan terkait lokasi maupun bentuk kegiatan serta kegiatan baru yang harus dialokasikan, sehingga dilakukan revisi penyesuaian anggaran yang mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tertunda 2. Terdapat kegiatan proses pengadaannya melalui Pelelangan Umum, yaitu : Fasilitasi Mesin/Peralatan Rumah Kemasan di Maluku Utara yang periode pekerjaan sesuai kontrak berakhir di bulan November serta Fasilitasi Mesin Dan Peralatan Peningkatan Produksi Sentra Ikm Furnitur Solo Raya, Fasilitasi Sertifikasi Halal yang berakhir di bulan Desember. 3. Terdapat kegiatan Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM yang sesuai Pedoman Teknis, periode pencairan bantuan keringanan pembelian mesin/peralatan IKM baru dapat dilaksanakan pada bulan November Desember. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dit. IKM Pangan, Barang dari kayu, dan Furnitur Tahun Anggaran Hal 58

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA DIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH LMEA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2018

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015-2019 Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara Jakarta, 16 Februari 2016 I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2 I. TUJUAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 JAKARTA, 16 FEBRUARI 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Pimpinan Komisi

Lebih terperinci

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46 RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015 Jakarta, 5 Februari 2015 Rapat Kerja Menteri Perindustrian Tahun 2015 dengan tema Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing Menuju

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Kementerian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN 2017 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN DALAM KULIAH UMUM UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI (UIGM) DI PALEMBANG MENGENAI GERAKAN NASIONAL DALAM RANGKA MEMASUKI ERA MASYARAKAT

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Saudara Rektor Universitas Nusa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.:

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Ringkasan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Surabaya, 8 Oktober 2015 DAFTAR ISI Hal I Kinerja Makro Sektor Industri 3 II Visi, Misi,

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH Jakarta, 2 Maret 2012 Rapat Kerja dengan tema Akselerasi Industrialisasi Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, seluruh Pejabat Eselon II, Pejabat

Lebih terperinci

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah Pengantar D alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional. Untuk

Lebih terperinci

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PERKEMBANGAN DAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENJELASAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG RKA-KL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2016 DALAM RAPAT KERJA DENGAN KOMISI VI DPR-RI Yth.: TANGGAL, 1 SEPTEMBER

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN 2016 Ringkasan Eksekutif Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Restrukturisasi Mesin. Industri Kecil dan Menengah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Restrukturisasi Mesin. Industri Kecil dan Menengah. No.958, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Restrukturisasi Mesin. Industri Kecil dan Menengah. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 98/M-IND/PER/12/2011

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN MISI EKONOMI FEDERASI EKONOMI KANSAI (KANKEIREN) JAKARTA, 08 MARET 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN MISI EKONOMI FEDERASI EKONOMI KANSAI (KANKEIREN) JAKARTA, 08 MARET 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN MISI EKONOMI FEDERASI EKONOMI KANSAI (KANKEIREN) JAKARTA, 08 MARET 2016 Yang terhormat Mr. Shosuke Mori, Chairman Kansai Economic Federation, Jepang; Rekan-rekan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA) REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKART TA Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Lebih terperinci

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA -------------------------------------------------------------------------------- I. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Urusan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Lebih terperinci

PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015

PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015 PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015 Yth. : 1. Bapak Wakil Presiden RI; 2. Ketua Umum IWAPI beserta Pengurus Pusat IWAPI; 3. Para Peserta MUNAS IWAPI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perindustrian ini disusun

Lebih terperinci

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN H. ISKANDAR ANDI NUHUNG Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian ABSTRAK Sesuai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 18 Januari 2016 Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Edy Sutopo

KATA PENGANTAR. Jakarta, 18 Januari 2016 Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Edy Sutopo KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.: 021-5255509

Lebih terperinci

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development Jakarta, 19 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia BUTIR-BUTIR BICARA MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH, DAN BANK INDONESIA MEMPERCEPAT DAYA SAING INDUSTRI UNTUK

Lebih terperinci

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ii DAFTAR ISI Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii RINGKASAN EKSEKUTIF iv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 LATAR BELAKANG 1 I.2 LANDASAN HUKUM 2 I.3 TUJUAN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 7 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perindustrian Kota Semarang Dinas Perindustrian Kota Semarang terletak di Jalan Pemuda No. 175 Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang, sebelum menempati

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012

PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012 PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012 Oleh: EUIS SAEDAH Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI 1. Industri Kreatif 2. Industri Existing KLASTER

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Renstra Ditjen IA

Renstra Ditjen IA Renstra Ditjen IA 20209 3 PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS AGRO 34.789,8 646.848,3 660.630, 692.396, 72.96,9 Ditjen Industri Agro Tingginya laju pertumbuhan industri agro (persen)

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROGRAM KERJA TAHUN 2014 ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Disampaikan pada acara : Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13 RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2014 Jakarta, 5-7 Februari 2014 Rapat Kerja dengan tema Undang-Undang Perindustrian Sebagai Landasan Pembangunan Industri Untuk Menjadi Negara

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Direktorat Pengolahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAPKIN DIT. PPPDN

KATA PENGANTAR LAPKIN DIT. PPPDN KATA PENGANTAR Salah satu upaya mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan dan guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012 Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF i Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci