Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
|
|
|
- Doddy Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kementerian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN 2017
2 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2017 DEPARTEMEN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : 019 [DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN] No / SP DIPA / SP DIPA / SP DIPA / SP DIPA /2017 ( ) Program Pengembangan Sdm Dan Dukungan Manajemen Kementerian ,68 13,08 24,24 20,72 1 (1824) Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi 2 (1825) Peningkatan Layanan Administrasi, Layanan Pengadaan, Layanan Kesehatan Dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi 3 (1826) Pengembangan Sdm 4 (1827) Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional 5 (1828) Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan 6 (1829) Pembangunan Sistem Informasi Yang Terintegrasi Dan Handal 7 (1831) Peningkatan Kualitas Kehumasan ,78 3,54 1. Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi ,69 17,13 1. Peningkatan Layanan Administrasi, Layanan Pengadaan, Layanan Kesehatan Dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi ,18 14,54 1. Pengembangan Sdm ,74 16,77 1. Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional ,05 6,53 1. Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan ,28 11,28 1. Pembangunan Sistem Informasi Yang Terintegrasi Dan Handal ,48 2,61 1. Peningkatan Kualitas Kehumasan 24,87 13,59 1. Sekretariat Jenderal 20,06 17,47 1. Sekretariat Jenderal 24,18 25,22 1. Sekretariat Jenderal 25,07 21,87 1. Sekretariat Jenderal 2. PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI 3. EROPA BARAT 24,31 17,54 1. Sekretariat Jenderal 24,04 23,26 1. Sekretariat Jenderal 25,79 20,48 1. Sekretariat Jenderal
3 /2017 ( ) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian 1 (1832) Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja ,34 10,63 32,50 37, ,34 10,63 1. Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja 32,50 37,00 1. Sekretariat Jenderal 3 1. SP DIPA /2017 ( ) Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian 1 (1841) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat I ,79 14,23 14,59 11, ,42 14,10 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat I 16,98 16,67 1. Inspektorat Jenderal 2 (1842) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Ii ,93 16,71 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Ii 18,13 18,76 1. Inspektorat Jenderal 3 (1843) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Iii ,73 11,80 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Iii 19,09 18,78 1. Inspektorat Jenderal 4 (1844) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Iv ,81 12,79 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Inspektorat Iv 18,58 18,27 1. Inspektorat Jenderal 5 (1845) Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal ,30 14,39 1. Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal 12,95 8,55 1. Inspektorat Jenderal
4 4 1. SP DIPA /2017 ( ) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kimia, Tekstil, Dan Aneka 1 (1875) Penumbuhan Tekstil, Kulit, Alas Kaki, Dan Aneka ,37 9,55 21,36 22, ,73 5,65 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Tekstil, Kulit, Alas Kaki, Dan Aneka 28,19 35,67 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka 2 (1876) Penumbuhan Kimia Hilir ,62 7,75 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Kimia Hilir 9,76 17,42 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka 3 (1877) Penumbuhan Kimia Hulu ,01 5,50 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Kimia Hulu 20,95 17,72 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka 4 (1879) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kimia, Tekstil, Dan Aneka ,67 14,18 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kimia, Tekstil, Dan Aneka 20,06 20,23 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka 5 (5881) Penumbuhan Bahan Galian Non-logam ,77 7,29 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Bahan Galian Non-logam 22,32 6,18 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka 5 1. DIPA /2017 ( ) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Berbasis Agro 1 (1833) Penumbuhan Hasil Hutan Dan Perkebunan ,18 4,42 11,34 11, ,05 3,19 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Hasil Hutan Dan Perkebunan 14,15 14,09 1. Direktorat Jenderal Agro 2 (1834) Penumbuhan Minuman, Hasil Tembakau, Dan Bahan Penyegar ,44 2,02 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Minuman, Hasil Tembakau, Dan Bahan Penyegar 6,46 4,35 1. Direktorat Jenderal Agro 3 (1835) Penumbuhan Makanan, Hasil Laut, Dan Perikanan ,82 4,96 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Makanan, Hasil Laut, Dan Perikanan 7,88 8,33 1. Direktorat Jenderal Agro 4 (1836) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Berbasis Agro ,88 11,03 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Berbasis Agro 24,60 29,06 1. Direktorat Jenderal Agro
5 6 1. DIPA /2017 ( ) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika 1 (1846) Penumbuhan Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan ,02 8,89 13,87 14, ,19 1,14 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan 13,55 6,77 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika 2 (1848) Penumbuhan Elektronika Dan Telematika ,14 1,88 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Elektronika Dan Telematika 7,10 7,70 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika 3 (1849) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika 4 (1850) Penumbuhan Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian ,52 19,48 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika ,34 5,90 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian 22,90 25,00 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika 9,47 10,89 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika 5 (5882) Penumbuhan Logam ,58 13,30 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Logam 13,18 19,08 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
6 7 1. DIPA / SP DIPA / DIPA / DIPA / / / DIPA / DIPA / / / DIPA / / DIPA / DIPA / DIPA / DIPA / DIPA / / / / / SP /AG/ / / ,S / / SP DIPA / DIPA / DIPA / SP DIPA- ( ) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah 1 (1837) Penumbuhan Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur ,49 6,05 18,74 13, ,07 4,07 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur 10,42 10,55 1. Direktorat Jenderal Kecil Dan Menengah 2 (1838) Penumbuhan Kecil Dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka Dan Kerajinan ,95 5,10 1. Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka Dan Kerajinan 23,08 15,98 1. Direktorat Jenderal Kecil Dan Menengah 3 (1839) Penumbuhan Kecil Dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, Dan Alat Angkut ,82-1. Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, Dan Alat Angkut 17,91 8,08 1. Direktorat Jenderal Kecil Dan Menengah
7 4 (1840) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah 8 1. SP DIPA /2017 ( ) Program Percepatan Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan 1 (1851) Pengembangan Wilayah I ,15 11,70 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Dan Pengembangan Kecil Dan Menengah ,83 2,88 8,46 6, ,59 4,57 1. Pengembangan Wilayah I 21,59 16,37 1. Direktorat Jenderal Kecil Dan Menengah 10,58 10,58 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. JAWA TIMUR 6. ACEH 7. SUMATERA UTARA 8. SUMATERA BARAT 9. RIAU 10. JAMBI 11. SUMATERA 12. LAMPUNG 13. KALIMANTAN BARAT 14. KALIMANTAN TENGAH 15. KALIMANTAN 16. KALIMANTAN TIMUR 17. SULAWESI UTARA 18. SULAWESI TENGAH 19. SULAWESI 20. SULAWESI TENGGARA 21. MALUKU 2 (1852) Pengembangan Wilayah Ii ,85 0,67 1. Pengembangan Wilayah Ii 1,67 1,17 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan 3 (1853) Pengembangan Wilayah Iii ,35 1,63 1. Pengembangan Wilayah Iii 5,26 1,46 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan 4 (1854) Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan ,99-1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan 23,00 5,63 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan
8 9 1. DIPA /2017 ( ) Program Peningkatan Ketahanan Akses Internasional ,59 7,32 9,46 10,82 1 (1855) Peningkatan Ketahanan ,74 9,61 1. Peningkatan Ketahanan 17,50 24,11 1. Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional 2 (1856) Pengembangan Akses Sumber Daya Internasional ,78 13,31 1. Pengembangan Akses Sumber Daya Internasional 14,25 19,99 1. Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional 3 (1857) Pengembangan Akses Pasar Internasional ,76 13,10 1. Pengembangan Akses Pasar Internasional 16,00 10,25 1. Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional 4 (1858) Peningkatan Koordinasi Dan Fasilitasi Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional ,46 3,00 1. Peningkatan Koordinasi Dan Fasilitasi Ketahanan Akses Internasional 4,15 4,30 1. Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional
9 10 1. DIPA /2017 ( ) 2. SP DIPA /2017 Program Pengembangan 3. SP DIPA /2017 Teknologi Dan Kebijakan 4. DIPA / DIPA / SP DIPA / DIPA / SP DIPA / SP.DIPA / SP DIPA / SP DIPA / DIPA / SP DIPA / Dipa / SP DIPA / DIPA / DIPA / SP-DIPA / / DIPA / SP DIPA / DIPA / Dipa / SP DIPA / ,52 15,15 22,39 22,77 1 (1859) Penelitian Kebijakan Iklim Usaha ,57 9,51 1. Penelitian Dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha 14,05 9,21 1. Badan Penelitian 2 (1860) Perencanaan Kebijakan Standardisasi ,22 7,93 1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi 23,18 18,81 1. Badan Penelitian 3 (1861) Penelitian Hijau Dan Lingkungan Hidup ,48 9,04 1. Penelitian Dan Pengembangan Hijau Dan Lingkungan Hidup 12,36 3,56 1. Badan Penelitian 4 (1862) Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan ,72 15,86 1. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Dan Kebijakan 24,55 27,51 1. Badan Penelitian 5 (1863) Penelitian Teknologi Dan Kekayaan Intelektual ,65 10,22 1. Penelitian Dan Dan Kekayaan Intelektual 35,21 27,17 1. Badan Penelitian
10 6 (1864) Penelitian Teknologi Kimia Dan Kemasan ,24 20,16 1. Penelitian Dan Kimia Dan Kemasan 20,04 20,27 1. Badan Penelitian 7 (1865) Penelitian Teknologi Tekstil ,44 18,30 1. Penelitian Dan Tekstil 35,43 27,58 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 8 (1866) Penelitian Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik ,67 16,70 1. Penelitian Dan Kulit, Karet Dan Plastik 20,78 20,58 1. Badan Penelitian 1. DI YOGYAKARTA 9 (1867) Penelitian Teknologi Agro ,82 13,99 1. Penelitian Dan Agro 17,23 18,01 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 10 (1868) Penelitian Teknologi Pulp Dan Kertas ,38 18,99 1. Penelitian Dan Pulp Dan Kertas 23,64 23,88 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 11 (1869) Penelitian Teknologi Hasil Perkebunan ,06 21,33 1. Penelitian Dan Hasil Perkebunan 23,61 23,66 1. Badan Penelitian 1. SULAWESI 12 (1870) Penelitian Teknologi Logam Dan Mesin ,80 16,61 1. Penelitian Dan Logam Dan Mesin 24,53 24,75 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 13 (1871) Penelitian Teknologi Keramik ,11 14,11 1. Penelitian Dan Keramik 21,54 21,83 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 14 (1872) Penelitian Teknologi Bahan Dan Barang Teknik ,09 8,84 1. Penelitian Dan Bahan Dan Barang Teknik 21,44 22,20 1. Badan Penelitian 1. JAWA BARAT 15 (1873) Penelitian Teknologi Pencegahan Pencemaran ,82 18,63 1. Penelitian Dan Pencegahan Pencemaran 25,27 25,97 1. Badan Penelitian 1. JAWA TENGAH 16 (1874) Penelitian Teknologi Kerajinan Dan Batik ,28 18,18 1. Penelitian Dan Kerajinan Dan Batik 23,04 21,98 1. Badan Penelitian 1. DI YOGYAKARTA
11 17 (3986) Riset Dan Standardisasi Bidang ,86 14,98 1. Riset Dan Standardisasi Bidang 22,41 24,48 1. Badan Penelitian 2. JAWA TIMUR 3. ACEH 4. SUMATERA UTARA 5. SUMATERA BARAT 6. SUMATERA 7. LAMPUNG 8. KALIMANTAN BARAT 9. KALIMANTAN 10. KALIMANTAN TIMUR 11. SULAWESI UTARA 12. SULAWESI 13. MALUKU 18 (5242) Sertifikasi /2017 ( ) /2017 Program Pengembangan Sdm 3. SP DIPA /2017 Dan Dukungan 4. SP DIPA /2017 Manajemen Kementerian 5. SP DIPA / SP DIPA / SP DIPA / DIPA / ,97 7,47 1. Sertifikasi 18,14 19,41 1. Badan Penelitian ,48 15,68 19,09 13,96 1 (1830) Peningkatan Kualitas Sdm ,48 15,68 1. Peningkatan Kualitas Sdm 19,09 13,96 1. Sekretariat Jenderal 2. DI YOGYAKARTA 3. JAWA TIMUR 4. SUMATERA UTARA 5. SUMATERA BARAT 6. SULAWESI 7. BALI
12 12 1. SP DIPA /2017 ( ) 2. DIPA /2017 Program Pengembangan Sdm 3. SP DIPA /2017 Dan Dukungan 4. DIPA /2017 Manajemen Kementerian 5. SP DIPA / DIPA / SP DIPA / DIPA / SP DIPA / DIPA / SP DIPA / SP DIPA / SP DIPA / DIPA / DIPA / SP DIPA / SP DIPA / / / ,08 9,28 18,91 14,31 1 (5277) Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi ,08 9,28 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi 18,91 14,31 1. Sekretariat Jenderal 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. ACEH 6. SUMATERA UTARA 7. SUMATERA BARAT 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. SULAWESI JUMLAH ,30 11,83 20,93 17,87 Keterangan S : Sasaran; R : Realisasi *) Untuk Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan rumus tertimbang Jakarta, 21 April 2017 Penanggung Jawab Menteri ttd Airlangga Hartanto
13 LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB, FUNGSI DAN PROGRAM TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2017 Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *) Instansi Penanggung Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program Satuan T R Jawab PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) (04) EKONOMI ,49 9,15 17,03 15,76 (04.07) INDUSTRI DAN KONSTRUKSI ,49 9,15 17,03 15,76 ( ) Program Pengembangan SDM dan ,68 13,08 24,24 20,72 1. Sekretariat Jenderal Dukungan Manajemen Kementerian ( ) Program Peningkatan Sarana dan ,34 10,63 32,50 37,00 1. Sekretariat Jenderal Prasarana Aparatur Kementerian ( ) Program Pengawasan dan Peningkatan ,79 14,23 14,59 11,54 1. Inspektorat Jenderal Akuntabilitas Aparatur Kementerian ( ) Program Penumbuhan dan Pengembangan Kimia, Tekstil, dan Aneka ,37 9,55 21,36 22,31 1. Direktorat Jenderal Kimia, Tekstil Dan Aneka ( ) Program Penumbuhan dan Pengembangan ,18 4,42 11,34 11,23 1. Direktorat Jenderal Berbasis Agro Agro ( ) Program Penumbuhan dan Pengembangan ,02 8,89 13,87 14,45 1. Direktorat Jenderal Logam, Mesin, Alat Transportasi, Logam, Mesin, Alat dan Elektronika Transportasi Dan Elektronika ( ) Program Penumbuhan dan Pengembangan ,49 6,05 18,74 13,21 1. Direktorat Jenderal Kecil dan Menengah Kecil Dan Menengah ( ) Program Percepatan Penyebaran dan ,83 2,88 8,46 6,82 1. Direktorat Jenderal Pemerataan Pembangunan Pengembangan Perwilayahan
14 Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *) Instansi Penanggung Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program Satuan T R Jawab PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) ( ) Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Internasional ,59 7,32 9,46 10,82 1. Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Internasional ( ) Program dan ,52 15,15 22,39 22,77 1. Badan Penelitian Dan Kebijakan Pengembangan (10) PENDIDIKAN ,22 11,52 18,97 14,19 (10.05) PENDIDIKAN KEDINASAN ,48 15,68 19,09 13,96 ( ) Program Pengembangan SDM dan ,48 15,68 19,09 13,96 1. Sekretariat Jenderal Dukungan Manajemen Kementerian (10.06) PENDIDIKAN TINGGI ,08 9,28 18,91 14,31 ( ) Program Pengembangan SDM dan ,08 9,28 18,91 14,31 1. Sekretariat Jenderal Dukungan Manajemen Kementerian J U M L A H ,30 11,83 20,93 17,87
15 LANJUTAN FORMULIR C KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN Pihak yang Diharapkan No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Penumbuhan Tekstil, Kulit, Alas Kaki, Dan Aneka Pelaksanaan Bantuan Mesin/Peralatan untuk Pembuatan Zat warna yang sedianya akan dilaksanakan untuk zat warna alam di Solo setelah dilakukan koordinasi dengan AKOM, UNS, API Jawa Tengah dan Pemda, kemungkinan tidak dapat direalisasikan tahun ini karena berbagai kendala teknis Bantuan rencananya dialihkan untuk pengembangan DIklat di Solo khususnya untuk industri garmen dan telah dilakukan koordinasi awal AKOM, UNS, API Jawa Tengah dan Pemda Penumbuhan Tekstil, Kulit, Alas Kaki, Dan Aneka Penumbuhan Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian Peluncuran Pendidikan Vokasi dengan Akan dilakukan revisi dengan anggaran prioritas SMK sesuai dengan arahan kombinasi swakelola dan pihak ketiga pimpinan dilakukan tahun ini, peluncuran telah dilakuka di surabaya, sedangkan peluncuran untuk Jawa Tengah rencananya akan dilaksanakan bulan Mei 2017 oleh Presiden, namun anggaran belum ada dalam DIPA sehingga diperlukan revisi Pemberian bantuan di tahun 2017 diutamakan untuk PPTI MP-AK agar pusat pengembangan teknologi tersebut dapat segera beroperasi Merevisi anggaran peruntukan bantuan di tahun Setditjen, Biro Perencanaan, Biro Umum, DJA, KPPN, Biro Humas Inspektorat IV, DJA, Bappenas Penumbuhan Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian Target penyusunan 3 (tiga) SNI Wajib di tahun 2017 dirasakan cukup berat, terutama karena keterbatasan infrastruktur lab uji. Merevisi target capaian penyusunan SNI Wajib tahun 2017 Bappenas, DJA
16 No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Penumbuhan Kecil Dan Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Dan Furnitur Terdapat kegiatan untuk daerah potensial yang masih dalam proses koordinasi dengan Dinas Perindag Provinsi/Kab/Kota dan pihak terkait. Diperlukan pada pelaksanaan kegiatan Dinas Perindag di triwulan mendatang adalah koordinasi Provinsi/Kab/Kota dan pihak dengan Dinas Perindag terkait dan Direktorat Provinsi/Kab/Kota dan pihak terkait untuk Jenderal Anggaran, mempercepat proses pelaksanaan Kementerian Keuangan kegiatan daerah potensial Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Kecil Dan Menengah Perlu Survei Ke lapangan untuk kelengkapan data pendukung SKKNI Akan dilakukan survei ke SMK Kriya Logam khususnya kriya industri perhiasan Kementerian tenaga Kerja, Asosiasi dan Para Pelaku IKM Penelitian Teknologi Tekstil Belanja bahan litbang menunggu konfirmasi ketersediaan bahan dan pengiriman dari pihak penyedia Koordinasi dengan pihak pengguna dan follow up permintaan bahan ke pihak penyedia PPK, Pejabat Pengadaan, Koordinator Kegiatan Jakarta Selatan, April 2017 Menteri ttd Airlangga Hartanto
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT
II Tahun Anggaran 2013
Tahun Anggaran 2013 II Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Fungsi dan Subfungsi Kendala Yang Dihadapi dan Tindak Lanjut Tahun Anggaran 2013
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2012 Laporan Konsolidasi Program Dirinci
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT
Tahun Anggaran 2013 III
Tahun Anggaran 2013 III Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015 Kementerian Perindustrian
ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016
KODE PROGRAM RUPIAH MURNI 19.1.2 19.2.7 19.3.6 19.4.8 19.5.9 19.6.3 19.7.12 19.8.1 19.9.11 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Program Peningkatan Sarana
SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA
SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 215 BERDASARKAN JENIS NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN TA 215 (dalam ribuan rupiah) BARANG MODAL JUMLAH 1 RUPIAH MURNI 629459711 1.468.836.8 42882193 2.527.117.694
PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012
NO KODE UNIT KERJA/PROGRAM PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 212 BARANG MODAL (Dalam ribuan rupiah) 1 SEKRETARIAT JENDERAL 12,47,993 53,265,361 283,213,727
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2012 Laporan Konsolidasi Program Dirinci
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian
Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan
Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2011
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015
Kementerian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015 Kementerian 2015 Formulir C Peraturan
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015 Kementerian Perindustrian
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian
Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan IV Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan IV Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015 Kementerian Perindustrian
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2012 Laporan Konsolidasi Program Dirinci
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan IV Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2011 Laporan Konsolidasi Program Dirinci
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014
RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN JAKARTA, APRIL DAFTAR ISI I. Laporan Rekapitulasi Rencana Kerja Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran II. Rekapitulasi Per Program Rincian kegiatan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1984 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN SEBAGAIMANA TELAH DUA PULUH SATU KALI DIUBAH,
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2011 Laporan Konsolidasi Program Dirinci
RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010
RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010 Gol Alokasi JUMLAH FORMASI 328 I. UNIT FASILITATIF 30 SEKRETARIAT JENDERAL 30 1 Biro Perencanaan 3 Penyusun Program
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1988 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1984 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH, TERAKHIR
BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
- 257 - BAB X INSPEKTORAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 633 (1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Inspektorat Jenderal dipimpin
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT
TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DAN KELAS JABATAN SERTA TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1996 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1984 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN SEBAGAIMANA TELAH DUA PULUH LIMA KALI DIUBAH,
2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN
b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.
No.701, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 250,0 275,0 320,0 360,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 2 Pengembangan SDM Industri Tersebarnya informasi,
FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013
FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN I. VISI No 01 II. MISI No 01 02 03 04 05 06 07 Uraian Visi Visi Kementerian Perindustrian
- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL
- 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa
Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 32/M-IND/PER/6/2006 T E N T A N G
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 32/M-IND/PER/6/2006 T E N T A N G PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN MENTERI PERINDUSTRIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015-2019 Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara Jakarta, 16 Februari 2016 I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2 I. TUJUAN KEBIJAKAN
B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014
FORMULIR RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 24 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN I. VISI No III. SASARAN STRATEGIS No Uraian Visi Visi Kementerian Perindustrian sampai
2012, No
2012,.1305 12 LAMPIRAN I PERATURAN DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 JAKARTA, 16 FEBRUARI 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Pimpinan Komisi
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1993 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1984 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN SEBAGAIMANA TELAH DELAPAN BELAS KALI DIUBAH,
LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016 CAPAIAN KINERJA PENYERAPAN ANGGARAN PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan II Tahun 2016 Kode Dan Nama Program
GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
KELOMPOK I KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TOPIK : PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO DAN KIMIA MELALUI PENDEKATAN KLASTER KELOMPOK INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN, KIMIA HULU DAN
REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR
REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan
2013, No.1531
11 2013,.1531 LAMPIRAN I DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Daftar Isi Kata Pengantar Pembentukan struktur organisasi baru Kementerian Perindustrian yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian nomor 105/M-IND/
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016 PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan I Tahun 2016 Kode Dan Nama Program [035.01.06] Program Koordinasi
Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENJELASAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG RKA-KL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2016 DALAM RAPAT KERJA DENGAN KOMISI VI DPR-RI Yth.: TANGGAL, 1 SEPTEMBER
GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 103 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN JABATAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas data penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Penyerapan Realisasi Anggaran Departemen Perindustrian periode tahun 2008. 4.1.
Organisasi. struktur. Kementerian Perindustrian
Organisasi struktur Kementerian Perindustrian 2 3 Daftar Isi Kata Pengantar 3 4 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kata Pengantar Struktur Organisasi Kementrian Perindustrian Arah Kebijakan Pembangunan
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
7 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perindustrian Kota Semarang Dinas Perindustrian Kota Semarang terletak di Jalan Pemuda No. 175 Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang, sebelum menempati
KEPALA BADAN KOORDlNASl PENANAMAN MODAL REPUBUK INDONESIA
KEPALA BADAN KOORDlNASl PENANAMAN MODAL REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 01 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN
KESIAPAN SKKNI UNTUK TENAGA KERJA INDUSTRI YANG KOMPETEN
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian KESIAPAN SKKNI UNTUK TENAGA KERJA INDUSTRI YANG KOMPETEN Disampaikan pada Sosialisasi SKKNI Kementerian Komunikasi
2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
No.991, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Akun SIINas. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/M-IND/PER/6/2016 TENTANG AKUN SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL DENGAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016 PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan III Tahun 2016 Kode dan Nama Unit Organisasi Kode Dan Nama Program
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon
- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1
- 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan
- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN
BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENJELASAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014, REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN BULAN APRIL TAHUN 2015, DAN RKA K/L TAHUN 2016
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 104 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN TIM NASIONAL UNTUK PERUNDINGAN PERDAGANGAN MULTILATERAL DALAM KERANGKA WORLD TRADE
2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 81.406.623 88.821.300 25.893.402 0 196.121.325 14.349.217
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 281.961.663 34.630.463 0 337.698.323 10.833.500
Contents
Contents suhuindonesia.com Kementerian Perindustrian telah mengusulkan anggaran sebesar Rp800 miliar untuk tahun 2018 sebagai kebutuhan merevitalisasi sekitar 1.700 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Saudara Rektor Universitas Nusa
WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN
REKAPITULASI KEBUTUHAN PEGAWAI MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2009 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
NO UNIT ORGANISASI DAN NAMA JABATAN 1 2 3 4 5 6 7 9 JUMLAH SELURUHNYA REKAPITULASI KEBUTUHAN PEGAWAI MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2009 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN USUL TAMBAHAN PEGAWAI BARU TA 2009 PROGRAM
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DIREKTORAT IKM KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN KERAJINAN TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2018
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 305.536.058 24.747.625 0 351.389.880 13.550.500
SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA
SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA TA 2013 (dalam ribuan rupiah) PEGAWAI BARANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 79.185.200 117.232.724 20.703.396 0 217.121.320 13.993.473
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET216 BAGIAN PELAKSANA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN : LRBKW 1 : 16 Juni 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.:
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI
KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto
KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDOARJO
2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 454, 2016 ANRI. Dana. Dekonsentrasi. TA 2016. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA
GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI