PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING

Transkripsi

1 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listed di BEI periode tahn 2013 dan 2014) ANISA RIZKY NUR ALBANIA Akutansi-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : @mhs.dinus.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress, rentabilitas, pertumbuhan perusahaan dan opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2013 dan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 35 perusahaan yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tahun 2013 dan Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi logistik dan uji beda. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hanya pertumbuhan perusahaan yang berepengaruh signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan financial distress, rentabilitas dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching Kata kunci : financial distress ; rentabilitas ; pertumbuhan perusahaan ; opini audit ; auditor switching Abstract This research aims to know the effect of financial distress, rentability,companies growth and audit opinion on the auditor switching in the companies listed on BEI during 2013 and This sample used in this research are 35 companies by purposive sampling method. The sources of data obtained from financial statements of the year on 2013 and The hypothesis is tested using the logistic regresion analysis and paired sample t-test. The result of this study can be concluded that only the companies growth has a significant effect on the auditor switching. While financial distress, rentability and audit opinion have nosignificant effect on auditor switching. keyword : financial distress ; rentability ; companies growth ; audi opinion ; auditor switching

2 Pendahuluan Perusahaan yang sudah go public memiliki kewajiban untuk menerbitkan laporan keuangannya. Menurut Robittasari (2013), laporan keuangan suatu perusahaan merupakan sumber informasi mengenai kegiatan operasional dan posisi keuangan. Dengan demikian suatu LK(laporan keuangan) mestimenginformasikankondisi perusahaan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi yang kemudian akan digunakan rujukan/acuan mengambil keputusan. Perbedaan keperluanantara pihakmanajemen sama pemegang saham(stakeholder) dapat dihubungkan sama adanya Auditor (Setiawan, 2006). Auditor disini berperan sebagi pihak tengah yang tidak terikat/independen antara agen samaprinsipal. Independensi auditor menggambarkan suatusikap yang paling utama untuk auditor pada saat mengerjakan tugas auditnya yang memprioritaskanauditor menyatakanopinisesuaistandarlk perusahaan kliennya. terdapat ketidakpercayaan mengenai independensi apabila terjadi kedekatanantara KantorAkuntanPublik(KAP) dengan perusahaan klien. Relasiyg terjalin lama akan menimbulkan ancaman, dikarenakan dpt mempengaruhi obyektifitas dan independensi KAP. Auditor yang memiliki relasi yg lama dengan klien diyakini bisamenyebabkanpermasalahan, sehingga dapat meciptakan relasi kesetiaan yang hebat dan pada akhirnya mempengaruhi sikap mental serta pernyataan mereka sebagai auditor (Sumarwoto, 2006). waktu perikatan audit yaitu salah satu cara untuk mencegah auditor terlalu lengket dengan klien, sehingga mengganggu independensi auditor. Penerapan pergantian auditor (KAP) secara wajib mampu meningkatkan independensi auditor baik secara fakta, sikap maupun penampilan (Giri, 2010). Di Indonesia, peraturan yang mengatur tentang auditor switcing atau pergantian auditor (KAP) dituangkan dalam Kep.No423/KMK.06/2001 mengenai Jasa Akuntan Publik dan dikoreksi dengan Kep.MenKeu.No.359/KMK.06/2003 tgl yang mengharuskan perusahaan untuk mengkuota waktu penugsan KAP selama 5th dan akuntan publik(ap) selama 3th. Bagi perusahaan yang waktu

3 penugasan audit telah mencapai 5 thn pada tahun 2003 masih dapat melaksanakan audit umum atas laporan keuangan entitas tersebut sampai dengan tahun buku Dengan adanya auditor switching atau pergantian auditor (KAP), diharapkan KAP tetap mempertahankan independensi dalam melaksanakan tugas auditnya. Proses pergantian auditor dapat terjadi karena keadaan posisi keuangan perusahaan. Perusahaan yang cenderung mengalami pertumbuhan penjualan negative akan melakukan auditor switching (pergantian auditor), dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhannya positive (Nabila, 2011). TINJAUAN PUSTAKA Auditor switching Auditor switching merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor.dalam Auditor Switching atau pergantian auditor terbagi menjadi dua, yaitu Mandatory Auditor Switching (pergantian auditor secara wajib) dan Voluntary Auditor Switching (pergantian auditor secara sukarela). Financial distress Financial distressyakni sebuah situasi perusahaan yang mengalami kesukaran pada keuangannya.kemungkinankebangkrutanyakni kesukaran solvabilitas, yakni kesukaranberlangsung pada saat kewajiban/hutang perusahaan melampauiaset / kekayaanya. Rekankerja/parnert yang bangkrut atau keuanganyamngalamidefisit akan lebihmemilih diauditauditor yang memiliki independensiterbaeqguna memulihkan keyakinan pemegang saham(stakeholder) dan pemberihutang(kredito) yang berguna meminimalisirkesalahan (Chadegani et al, 2011). Rentabilitas Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalammnya. Suatu perusahaan yang menunjukan

4 perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2001). Pertumbuhan perusahaan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda yang baik bagi perusahaan. Pertumbuhan Perusahaan dapat dihubungkan dengan auditor switching (pergantian KAP). Seiring dengan pertumbuhan perusahaan maka semakin kompleks kegiatan operasional perusahaan. Apabila kegiatan perusahaan semakin kompleks menyebabkan audit yang dilakukan semakin kuas, sehingga memerlukan KAP yang mampu memenuhi tuntutan perusahaan.manajemen membutuhkan KAP yang mampu memenuhi tuntutan perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak bisa dipenuhi maka kemungkinan perusahaan akan mengganti auditor yang ada pada saat ini. Jadi semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin tinggi juga kemungkinan perusahaan untuk mengganti auditornya (Nuryanti, 2012). Opini audit Opini Audit merupakan pernyataan atau pendapat dari seorang auditor atas kewajaran suatu laporan keuangan yang diperikasa agar perusahaan mengetahui laporan keuangan perusahaan. Menurut Tuanakotta (2015) terdapat dua bentuk opini auditor, yaitu: 1. Opinitanpamodifikasian 2. Opini modifikasian 3. Opini tidak menyatakan pendapat Kerangka Konseptual Kerangkakonseptualpenelitianinidisajikanpadagambar 1 sebagai berikut:

5 Hipotesis Definisi penelitian dapat di hipotesiskan sebagai berikut: H1 H2 H3 H4 : Financial distress berpengaruh terhadap auditor switching. :Rentabilitas berpengaruh terhadap auditor switching. :Pertunmbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching. : opini audit berpengaruh terhadap auditor switching. H5 : ada perbedaan pengaruh financial distress terhadap perusahaan yang tdk menjalanii auditorswitching dan perusahaan yang menjalaniauditor switching. H6 : ada perbedaan pengaruh rentabilitas terhadap perusahaan yang tdkmenjalaniauditorswitching dan perusahaan yang menjalaniauditorswitching. H7 : ada perbedaan pengaruh opini audit terhadap perusahaan yangtdkmenjalaniauditorswitching dan perusahaan yang menjalani auditorswitching. H8 : ada perbedaan pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap perusahaan yang tdkmenjalaniauditorswitching dan perusahaan yang menjalaniauditorswitching. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini meliputi perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Dari populasi tersebut diambil Perusahaan yang akan menjadi sampel untuk penelitian ini. Metodepurposive samplingdigunakansebagaicarapeengambilansampel. JenisdanSumberData

6 Data sekunderadalah data yang digunakanpada penelitian ini. Sumber data didapatkandariindonesiacapitalmarketdirectory(icmd) yang terdapatdipusat Informasi Pasar Modal Semarang alamatnya Jalan M.H. Thamrin Nomor 123 Semarang.Dan jugadalam proses penelitian inimengumpulkan data daninformasidari internet, artikel, jurnal, dan mempelajari dari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian ini. Metode Pengumpulan Data Padametodepengumpulan datadalampenelotiandilakukansecaradokumentasi. Data perusahaan yang melakukan auditorswitching(y) atau rotasi KAP diperoleh dari LK yang dishare oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian. Metode Analisa Analisis yang digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan analisis regresi berganda. Selain analisis regresi beganda penelitian ini juga menguji uji beda paired sample T test. Dengan bantuan software SPSS 20 model regresi yang digunakan sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN Menguji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Testdigunakanuntukmenilaiujikelayakan model regresi. Hasil dari data output menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow Goodness of Fit Test sebesar 24,928

7 nialisignifikansi sejumah 0,002. Sesuai hasil tersebut, nilai signifikansi kurang dari(<) 0,050dissimpulkan model tidak mampu memprediksi nilai observasinya. koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square) Koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai Negelkerke s R2. Nagelkerke R square merupakan modifikasi dari Cox and Snell R Square yang dapat diinterprestasikan seperti nilai R square pada regresi linier berganda. Dari hasil data output nilai Negekerke R. Square sebesar 0,243 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel indepdenden sebesar 24,3% sedangkan sisanya sebesar 75,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian, sepertifinancial distress, rentabilitas, pertumbuhan perusahaan dan opini audit.

8 Menilai keseluruhan model Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number =0) dengan nilai-2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Setelah dimasukkan keempat variabel independen, nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi 82,955, sebelumkemasukanvariabelnilainya- 2Log Likelihood awal sebesar 97,041. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Persamaan Regresi Logistik Hasil pengolahan data spss, pengaruh financial distress, rentabilitas, pertumbuha perusahaan dan opini audit terhadap auditor switching adalah:

9 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: Nilai signifikansi dibawah 0,05 memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan nilai signifikansi diatas 0,05 tidak memiliki pengaruh terhadap variable dependen. Uji beda paired sample T test Pengujian yang dilakukan untuk membandingkan variable dilihati dari nilai Sig (2-tailed) Hasil dari data output uji beda paired sample T test, dapat ditarik kesimpulan:

10 Nilai sig 2-tailed yang dibawah 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan pada variabel, sedangkan nilai sig 2-tailed yang diatas 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan pada variabel. PEMBAHASAN Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor Switching Penelitian ini menunjukkan bahwa Financial Distresstidak merupakan alasan perusahaan mengalami auditor switching. Dapat disimpulkan perusahaan yang tidak mengganti auditornya berfikir bahwa lebih baik tetap mengggunakan auditor lama. Sebab auditor yang lama lebih mengetahui kondisi baik dan buruknya perusahaan. Pengaruh Rentabilitas Terhadap Auditor Switching Penelitian ini menunjukkan bahwa Rentabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Rentabilitas atau presentasi perubahan ROA merupakan salah satu proksi dari reputasi klien, selain itu presentasi perubahan ROA dapat digunakan sebagai indicator prospek bisnis dari perusahaan tersebutperusahaan yang memiliki nilai ReturnOnAsset(ROA)kecillebihberdampak merotasi auditornya dikarenakan kinerjanyatidakseusaiygdiharapkan maka prospek bisnisnya menurun, manajemen cenderung menyembunyikan keadaan perusahaan. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Auditor Switching Penelitian ini menunjukkan bahwa TingkatPertumbuhanPerusahaan merupakan salah satu sebab dari perusahaan untuk mengalami pergantian auditor. Artinya dengan perusahaan yang semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, maka perusahaan semakin

11 memerlukan auditor yang mampu memenuhi tuntutan perusahaan. Sehingga perusahaan perlu melakukan pergantian auditor untuk dapat memenuhi tingkat pertumbuhan perusahaan yang cepat. Pengaruh Opini Audit terhadap Auditor Switching Penelitian ini menjelaskanpernyataan auditor tidak mempengaruhi terhadap AuditorSwitching(Y). Dapat diartikan,barang kali adanya pendapat dari seorang auditor tidak menjadikan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching karena dicemaskan mengakibatkantanggapan yang buruk oleh para pemakailk pada mutu pengungkapan keuangan yg dipunyai oleh perusahaan sesuai anggapan Wijayani dan Januarti (2011). Uji beda Hasil penelitian pertumbuhan perusahaan sebesar 0,022 lebih kecil dari 0,05. Penelitian menunjukka bahwa hanya perusahaan yang mengalami pertumbuhan perusahaan terdapat perbedaan pada pengambilan keputusan untuk tidak mengganti auditornya ditahun 2013 dan mengganti auditornya di tahun 2014 SIMPULAN 1. Nilaisignifikansidari variable Financial Distresssebesar 0,083 > 0,05 dandarihasilujibedafinancial distresssebesar 0,324 > 0,05. Hipotesis yang menyatakan financial distress berpebngaruh terhadap auditor switchingditolak.

12 2. Nilai signifikansi dari variabel Rentabilitas0,093 > 0,05 dandarihasilujibedarentabilitassebesar 0,373 > 0,05. Hipotesis yang menyatakan rentabilitas berpebngaruh terhadap auditor switchingditolak. 3. Nilai signifikansi variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 0,018< 0,05 dandarihasilujibedapertumbuhan perusahaan sebesar 0,022< 0,05. Hipotesis yang menyatakan pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching di terima. 4. Nilaisignifikansidari variable Opini Audit sebesar 0,121> 0,05 dandaarihasilujibedaopini auditsebesar 0,571> 0,05. Hipotesis yang menyatakan opini audit berpengarug terhadap auditor switchingditolak. Daftar Pustaka Aprilia, Ekka Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Auditor Switching. Accounting Analysis Journal AJJ, 2(2). Giri, Efraim Ferdinan Pengaruh Tenure Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto. Ghozali, Imam AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21. Semarang. UniversitasDiponegoro. Muthaher, Osmad Metode Penelitian. Semarang : Unissula Press. Putra, I Wayan Deva Widia Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Dan Opini Audit Terhadap Auditor Switching.E- JurnalAkutansiUniversitasUdayana 8.2 (2014): Tuanakotta, Theodorus M Audit Kontemporer. Jakarta: SalembaEmpat.