LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.

Transkripsi

1 UKURAN PERUSAHAAN DAN MARGIN LABA KOTOR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN ) LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.id @mhs.dinus.ac.id ABSTRACT This research aims to examine the effect of firm size and gross profit margin on the selection of inventory valuation methods in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange. This research is examining over the period 2011 to 2014 and obtaining 66 samples. The purposive sampling method is used in sample determination. The research data is secondary data obtained from Annual Report, IDX (Indonesia Stock Exchange). The analitycal technique uses Logistic Regression Analysis. The result of this research shows that firm size has significant effect on the selection of inventory valuation methods. Gross profit margin has no significant effect on the selection of inventory valuation methods. Keywords : firm size; gross profit margin; inventory valuation methods. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan dan margin laba kotor terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dengan periode tahun dan diperoleh sebanyak 66 sampel. Penentuan sampel denganmenggunakan metodepurposive sampling. Datapenelitian ini dengan data sekunder yang diperoleh dari Laporan keuangan, BEI. Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Logistik.Hasil penelitian dinyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.margin laba kotor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Kata kunci : Ukuran perusahaan; margin laba kotor; metode pemilihan persediaan. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam mendirikan perusahaan pasti mempunyai banyak tujuan, salah satu dari tujuan itu adalah untuk memperoleh laba demi kelangsungan hidup perusahaan serta untuk mengembangkan usahanya agar lebih meningkat. Gambaran kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan. Penilaian persediaan, merupakan stok barang yang akan terus dalam berputar dan pasti mengalami perubahan.persediaan itu harus seimbang, tidak boleh

2 terlalu banyak dan tidak boleh juga terlalu sedikit. Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan yang diproduksi dan kemudian dijual. Beberapa metode penelitian persediaan bisa digunakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan bebas menentukan metode penilaian persediaan yang akan digunakan asalkan konsisten dari tahun ke tahun dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Metodemetode persediaan adalah 1) First In First Out (FIFO) yaitu persediaan yang pertama masuk akan di jual lebih dahulu, 2) Last In First Out (LIFO) yaitu persediaan yang terakhir masuk akan di jual lebih dahulu, 3) Weighted Average (Rata-rata) yaitu barang yang di terjual dibebankan padasuatu biaya rata -rata, dan 4) Specific Identification (Identifikasi Khusus) yaitu arus barang sama dengan arus biaya. Peneliti ingin mereplika dari Sangeroki (2013) dikarenakan banyak penelitian terdahulu yang tidak konsisten. Namun, penelitian sekarang maupun penelitian sebelumnya terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak di variabel penelitian dan objek penelitian.perbedaan penelitian sebelumnya adalah periode tahun , sedangkan penelitian sekarang periode tahun TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI PERSEDIAAN Persediaan biasanya dianggap sama dengan stock barang, meskipun perhitungan akuntansi untuk arus barang dagangan biasanya dianggap lebih penting. Dalam proses penilaian, persediaan dapat dibedakan dari aktiva moneter dan biaya yang dibayar di muka. Aktiva moneter menunjukkan jumlah daya beli yang tersedia suatu saar di masa mendatang. Sedangkan, biaya yang di bayar di muka merupakan jasa yang akan diterima oleh perusahaan dalam proses mempeoleh pendapatan. Dengan demikian persediaan berperan untuk mempertahankan stabilitas operasional perusahaan dan menentukan tingkat keuntungan perusahaan ( Syailendra, 2013). METODE PENILAIAN PERSEDIAAN Skousen (2009),Ada 4 metode yang dapat dipakai untuk menilai metode persediaan. Metode First In First Out (FIFO) didasarkan pada asumsi bahwa persediaan yang pertama dibeli akan di jual terlebih dahulu. Metode Last In First Out (LIFO) didasarkan pada asumsi bahwa persediaan yang terakhir masuk akan di jual lebih dahulu. Metode Rata-rata didasarkan pada asumsi bahwa barang yang tejual seharusnya dibebankan dengan biaya rata-rata. Metode identifikasi khusus didasarkan pada asumsi dengan cara mengidentifikasi biaya historis dari setiap unit persediaan. UKURAN PERUSAHAAN Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Sangeroki (2013), menyatakan ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dengan ukuran perusahaan akan mengetahui seberapa besar tingkat kemakmuran dan kesejahteraan perusahaan tersebut. MARGIN LABA KOTOR

3 Margin laba kotor merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungandibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan semakin bagus,karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah. KERANGKA PEMIKIRAN Metode Penilaian Persediaan merupakan variable dependen dalam penelitian ini. Sedangkan ukuran perusahaan dan margin laba kotor merupakan variabel independen, sehingga dibuat kerangka konseptual: Rumusan Hipotesis Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Metode Penilaian Persediaan Ukuran perusahaan mengarahkan kemampuan pencapaian operasi dalam kegiatan produksi dan pengontrol persediaan. Perusahaan dengan ukuran besar mempunyai akses yang besar untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar mempunyai kekuatan lebih besar untuk bersaing. Sehingga rumusan hipotesisnya : H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap metode penilaian persediaan. Pengaruh Margin Laba Kotor terhadap Metode Penilaian Persediaan Margin laba kotor merupakan suatu kemampuan di perusahaan untuk mendapakan keuntungan atau laba yang dibandingkan dengan hasil dari perolehan penjualan. Semakin besar margin laba kotor akan semakin baik keadaan operasi pada perusahaan, disebabkan karena harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan penjualan, dan sebaliknya semakin rendah margin laba kotor akan semakin kurang baik operasi pada perusahaan. Jadi besarnya persentase laba kotor untuk periode berjalan diasumsikan sama dengan besarnya persentase laba kotor yang dihasilkan dalam periode-periode sebelumnya (Hery, 2013). Sehingga rumusan hipotesisnya : H2 : Margin laba kotor berpengaruh terhadap metode penilaian persediaan

4 METODE PENELITIAN Metode penilaian persediaan merupakan variable dependen pada penelitian ini.sedangkan ukuran perusahaan dan margin laba kotor merupakan variabel independen. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder.data penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahun yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, Kantor Perwakilan Semarang. Populasi dan Sampel Perusahaan manufaktur yang terdaftar tahun merupakan populasi dalam penelitian ini.penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu (1) Laporan keuangan tahun yang dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2) Laporan keuangan tahun yang dinyatakan dalam rupiah (3) metode FIFO/ rata rata yang digunakan oleh perusahaan. Metode Analisis Analisis regresi logistik digunakan dalam penelitian ini. Sehingga dapat dirumuskan bahwa :

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.2. menunjukkan ukuran perusahaan diketahui nilai minimum sebesar 24.64, nilai maksimum sebesar 32.94, mean sebesar , dan standar deviasi sebesar Margin laba kotor diketahui nilai minimum sebesar 0.00, nilai maksimum sebesar 0.72, mean sebesar , dan standar deviasi sebesar Uji Regresi Logistik Pada pengujian regresi logistik ini yang dilakukan dengan tingkat signifikansi yaitu 5%. Kelayakan Model Regresi

6 Dari hasil tabel 1.3.dapat dilihat besarnyanilai Hosmer and Lemeshow Test sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar yang nilainya diatas Maka artinya bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya.sehingga berarti model regresi layak untuk digunakan. Model Fit (Overall Model Fit)

7 Dari hasil tabel 1.4.nilai -2LL awal (BlockNumber = 0) adalah Kemudian pada tabel 1.5 akhir (Block Number = 1) terjadi penurunan menjadi Penurunan Log Likelihood ini menunjukkan model regresi yang baik atau layak dan model yang dihipotesiskan fit dengan data. Dari hasil tabel 1.6. nilai Cox & Snell s Square sebesar dan nilai Nagelkeke R Square adalah yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel

8 independen sebesar 3,4 % sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini. Hasil Pengujian Regresi Logistik Dari hasil uji regresi logistik pada tabel 1.7.pada variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar Artinya lebih kecil signifikansi 0.05 sehingga hipotesis1(h1) diterima, yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan metode persediaan. Sedangkan pada variabel margin laba kotor diperoleh signifikansi sebesar Maka nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 sehingga hipotesis2(h2) ditolak, hal ini berarti margin laba kotor tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode persediaan. PEMBAHASAN Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Metode Penilaian Persediaan Penelitian ini mendapatkan hasil ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan maka dijelaskan bahwa ukuran perusahaan mengarahkan kemampuan operasi dalam kegiatan produksi dan pengonrol persediaan Hasil yang didapatkan sesuai penelitian Sangeroki (2013), Habel (2010), menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode persediaan. Dan hasil penelitian diatas tidak sesuai dengan penelitian Sangadah dan Kusmuriyanto (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap metode persediaan. Pengaruh Margin Laba Kotor terhadap Metode Penilaian Persediaan Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan maka dapat dijelaskan bahwa hal ini kemungkinan terjadi

9 karena perbedaan nilai laba yang diperoleh akibat dari penggunaan metode yang berbeda tidak menjadi pertimbangan saat pengambilan keputusan. Hasil ini didapatkan sesuai penelitian Sangeroki (2013), Sangadah dan Kusmuriyanto (2014) yang menyatakan margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap metode persediaan Dan hasil penelitian diatas tidak sesuai dengan penelitian Habel (2010) yang menyatakan bahwa margin laba kotor berpengaruh terhadap metode persediaan. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapatkan yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan (H1 diterima) yang berarti besar kecilnya ukuran perusahaan dapat mempengaruhi metode penilaian persediaan. Sedangkan margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan (H2 ditolak) dengan demikian perusahaan tidak terpengaruh dengan besar kecilnya yang diperoleh dari laba kotor dalam metode penilaian persediaan. Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu (1) periode penelitian terlalu pendek selama (4 tahun) dan (2) banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuangan yang tidak lengkap tahun Saran bagi investor dapat menjadi salah satu referensi agar lebih cermat dalam melakukan investasi pada sebuah perusahaan, bagi perusahaan penelitian ini dapat membantu dalam membuat kebijakan akuntansinya secara khusus kebijakan mengenai metode penilaian persediaan, bagi pemerintah dalam hubungannya dengan menetapkan aturan perpajakan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pembuatan aturan pajak yang ada kaitannya dengan masalah persediaan perusahaan, dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperpanjang waktu penelitian dan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

10 DAFTAR PUSTAKA