BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total laba atau rugi bersih yang relatif rendah selama bulan Oktober Desember Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana sebanyak 74 perusahaan terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa total sampel dalam penelitian ini adalah 222 perusahaan selama periode penelitian tahun Selanjutnya 222 sampel penelitian yang telah terpilih, akan menjadi kumpulan data observasi yang akan diproses untuk mendapat bukti empiris atas pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada model regresi logistik berganda (multiple logistic regression model) melalui program SPSS versi

2 IV.1.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian IV Opini Audit Going Concern (OPDIT) Berdasarkan hasil analisis atas laporan auditor independen, maka dapat dikelompokkan opini audit going concern (GCAO) dan opini audit non going concern (NON GCAO) yang diterima oleh 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun Hasil analisis tersebut disajikan pada lampiran 3. Secara ringkas, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO), disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Opini Audit Going Concern Kategori Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) GCAO % % % NON GCAO % % % Total % % % Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui bahwa 1. Pada tahun 2006, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 30 perusahaan (40.54%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 44 perusahaan (59.46%). 58

3 2. Pada tahun 2007, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 32 perusahaan (43.24%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 42 perusahaan (56.76%). 3. Pada tahun 2008, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 32 perusahaan (43.24%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 42 perusahaan (56.76%). IV Kualitas Audit (KAP) Hasil analisis terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun berdasarkan variabel kualitas audit, dikelompokkan menjadi the big four dan non the big four, yang disajikan pada lampiran 4. Secara ringkas, perusahaan yang diaudit oleh auditor yang termasuk dalam the big four dan perusahaan yang diaudit oleh auditor yang tidak termasuk dalam the big four (non the big four), disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Kualitas Audit Kategori Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) The Big Four % % % Non The Big Four % % % Total % % % 59

4 Berdasarkan Tabel 4.2, maka dapat diketahui bahwa 1. Pada tahun 2006, perusahaan yang diaudit oleh auditor yang termasuk dalam the big four sebanyak 13 perusahaan (17.57%) dan perusahaan yang diaudit oleh auditor yang tidak termasuk dalam the big four sebanyak 61 perusahaan (82.43%). 2. Pada tahun 2007, perusahaan yang diaudit oleh auditor yang termasuk dalam the big four sebanyak 13 perusahaan (17.57%) dan perusahaan yang diaudit oleh auditor yang tidak termasuk dalam the big four sebanyak 61 perusahaan (82.43%). 3. Pada tahun 2008, perusahaan yang diaudit oleh auditor yang termasuk dalam the big four sebanyak 11 perusahaan (14.86%) dan perusahaan yang diaudit oleh auditor yang tidak termasuk dalam the big four sebanyak 63 perusahaan (85.14%). IV Komite Audit (OUTSIDE) Hasil analisis terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun berdasarkan variabel komite audit, dikelompokkan menjadi perusahaan yang memiliki komite audit dan perusahaan yang tidak memiliki komite audit, yang disajikan pada lampiran 4. 60

5 Secara ringkas, perusahaan yang memiliki komite audit dan perusahaan yang tidak memiliki komite audit, disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Komite Audit Kategori Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Komite audit % % % Non Komite Audit % % % Total % % % Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapat diketahui bahwa seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu 74 perusahaan (100%) dalam periode penelitian tahun , memiliki komite audit pada masing masing perusahaan. IV Default Hutang (DEFAULT) Hasil analisis terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun berdasarkan variabel default hutang, dikelompokkan menjadi perusahaan yang dalam keadaan default hutang dan perusahaan yang tidak dalam keadaan default hutang, yang disajikan pada lampiran 5. Secara ringkas, perusahaan yang dalam keadaan default hutang dan perusahaan yang tidak dalam keadaan default hutang, disajikan dalam tabel berikut: 61

6 Tabel 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Default Hutang Kategori Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Default Hutang % % % Non Default Hutang % % % Total % % % Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat diketahui bahwa 1. Pada tahun 2006, perusahaan yang dalam keadaan default hutang sebanyak 16 perusahaan (21.62%) dan perusahaan yang tidak dalam keadaan default hutang sebanyak 58 perusahaan (78.38%). 2. Pada tahun 2007, perusahaan yang dalam keadaan default hutang sebanyak 12 perusahaan (16.22%) dan perusahaan yang tidak dalam keadaan default hutang sebanyak 62 perusahaan (83.78%). 3. Pada tahun 2008, perusahaan yang dalam keadaan default hutang sebanyak 11 perusahaan (14.86%) dan perusahaan yang tidak dalam keadaan default hutang sebanyak 63 perusahaan (85.14%). IV Kondisi Keuangan Perusahaan (ZSCORE) Berdasarkan hasil analisis atas laporan keuangan tahunan, JSX Statistics, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun , maka 62

7 didapatkan data keuangan dari masing-masing perusahaan untuk menghitung ke-empat rasio dari model Z -Score yang disajikan pada Lampiran 6. Kemudian hasil perhitungan dari ke-empat rasio tersebut dikalikan dengan koefisien dari masing-masing rasio untuk menghasilkan nilai Z -Score, yang disajikan pada Lampiran 7. Model Z -Score selain digunakan untuk memprediksi tingkat kebangkrutan suatu perusahaan, dapat juga digunakan sebagai ukuran untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, model Z -Score merupakan suatu analisis yang menghasilkan suatu indeks untuk menentukan perusahaan yang termasuk kategori perusahaan sehat, perusahaan rawan bangkrut, dan perusahaan bangkrut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu, yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.5 Kriteria titik cut off Model Z -Score Kriteria Nilai Z"-Score Kategori Daerah Bangkrut jika Z -Score < 1.10 Bangkrut Daerah Rawan bangkrut (grey area) Rawan Bangkrut Daerah Tidak bangkrut jika Z"-Score > 2.60 Sehat Pengelompokkan hasil perhitungan nilai Z -Score yang telah dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Tabel 4.5, disajikan dalam Tabel 4.6 yaitu sebagai berikut: 63

8 Tabel 4.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Kriteria titik cut off Model Z -Score Kategori Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Bangkrut % % % Rawan Bangkrut % % % Sehat % % % Total % % % Berdasarkan Tabel 4.6, maka dapat diketahui bahwa 1. Perusahaan yang termasuk kategori perusahaan bangkrut, tahun 2006 sebanyak 31 perusahaan (41.89%), tahun 2007 sebanyak 29 perusahaan (39.19%), dan tahun 2008 sebanyak 33 perusahaan (44.59%). Banyaknya perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan bangkrut dikarenakan sampel yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki total laba atau rugi bersih yang relatif rendah selama bulan Oktober Desember Sehingga, hal ini menunjukkan adanya indikasi masing-masing perusahaan tersebut akan menghadapi ancaman kebangkrutan,. 2. Perusahaan yang termasuk kategori perusahaan rawan bangkrut, tahun 2006 sebanyak 17 perusahaan (22.97%), tahun 2007 sebanyak 18 perusahaan (24.32%), dan tahun 2008 sebanyak 18 perusahaan (24.32%). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kemungkinan mengalami masalah kesulitan keuangan, yang akan memungkinkan perusahaan menghadapi ancaman kebangkrutan. Namun ada kemungkinan pula perusahaan dapat bertahan, 64

9 tergantung bagaimana kebijakan manajemen dalam mengambil tindakan secara tepat untuk mengatasi masalah kesulitan keuangan pada masing-masing perusahaan. 3. Perusahaan yang termasuk kategori perusahaan sehat, tahun 2006 sebanyak 26 perusahaan (35.14%), tahun 2007 sebanyak 27 perusahaan (36.49%), dan tahun 2008 sebanyak 23 perusahaan (31.08%). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat sehingga kemungkinan perusahaan akan mengalami kebangkrutan sangat kecil.. IV Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) Berdasarkan hasil analisis dari data laporan keuangan tahunan, JSX Statistics, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun , maka didapatkan hasil perhitungan atas variabel pertumbuhan perusahaan berdasarkan rasio pertumbuhan laba masing-masing perusahaan, yang disajikan pada lampiran 8. IV Ukuran Perusahaan (SIZE) Berdasarkan hasil analisis dari data laporan keuangan tahunan, JSX Statistics, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) terhadap 74 perusahaan yang menjadi 65

10 sampel dalam penelitian ini selama tahun , maka didapatkan hasil perhitungan atas variabel ukuran perusahaan berdasarkan nilai dari total aktiva masing-masing perusahaan, yang disajikan pada lampiran 8. IV Umur Perusahaan (LIFE) Hasil analisis dan perhitungan terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun atas variabel umur perusahaan berdasarkan sejak masingmasing perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang disajikan pada lampiran 8. IV Opini Audit Tahun Sebelumnya (OPINITS) Hasil analisis terhadap 74 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun berdasarkan variabel opini audit tahun sebelumnya, dikelompokkan menjadi opini audit going concern (GCAO) dan opini audit non going concern (NON GCAO), yang disajikan pada lampiran 5. Secara ringkas, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO), disajikan dalam tabel berikut: 66

11 Tabel 4.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) GCAO % % % NON GCAO % % % Total % % % Berdasarkan Tabel 4.7, maka dapat diketahui bahwa 1. Pada tahun 2006, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 30 perusahaan (40.54%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 44 perusahaan (59.46%). 2. Pada tahun 2007, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 30 perusahaan (40.54%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 44 perusahaan (59.46%). 3. Pada tahun 2008, perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) sebanyak 32 perusahaan (43.24%) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO) sebanyak 42 perusahaan (56.76%). IV.2 Hasil Pengujian Data IV.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Penulis menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan informasi mengenai nilai terendah (minimum), nilai tertinggi 67

12 (maksimum), nilai purata (mean), dan simpangan baku (std. deviation) atas variabel independen yang terdiri dari kualitas audit, komite audit, default hutang, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian statistik deskriptif pada 222 data observasi, dimana disajikan berdasarkan perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) dan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern (NON GCAO). Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Opini Audit Going Concern (GCAO) Opini Audit Non Going Concern ( NON GCAO) Std. Std. Minimum Maximum Mean Minimum Maximum Mean Deviation Deviation KAP OUTSIDE DEFAULT ZSCORE GROWTH SIZE LIFE OPINITS Valid N (listwise) Total 222 Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan hasil output pengujian statistik deskriptif pada Tabel 4.8, maka dapat dikatakan bahwa 1. Variabel kualitas audit (KAP), baik pada perusahaan yang menerima opini audit going concern maupun perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maximum sebesar 1. Selain itu, perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.19 dan std. deviation sebesar 68

13 Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.15 dan std. deviation sebesar Variabel komite audit (OUTSIDE), baik pada perusahaan yang menerima opini audit going concern maupun perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum dan nilai maximum sebesar 1, mean sebesar 1.00, dan std. deviation sebesar Variabel default hutang (DEFAULT), baik pada perusahaan yang menerima opini audit going concern maupun perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maximum sebesar 1. Selain itu, perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.36 dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.04 dan std. deviation sebesar Variabel kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE), pada perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Hanson International Tbk., 2008), nilai maximum sebesar (Mas Murni Indonesia Tbk., 2006), mean sebesar , dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Indoexchange Tbk., 2006), nilai maximum sebesar (Bumi Teknokultura Unggul Tbk., 2008), mean sebesar , dan std. deviation sebesar

14 5. Variabel pertumbuhan perusahaan (GROWTH), pada perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Barito Pasific Tbk., 2008), nilai maximum sebesar (Polysindo Eka Perkasa Tbk., 2007), mean sebesar , dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Tirta Mahakam Resources Tbk., 2008), nilai maximum sebesar (Aneka Kemasindo Utama Tbk., 2008), mean sebesar , dan std. deviation sebesar Variabel ukuran perusahaan (SIZE), pada perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Indoexchange Tbk., 2007), nilai maximum sebesar (Barito Pasific Tbk., 2008), mean sebesar , dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar (Indoexchange Tbk., 2006), nilai maximum sebesar (Energi Mega Persada Tbk., 2008), mean sebesar , dan std. deviation sebesar Variabel umur perusahaan (LIFE), pada perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar 2, nilai maximum sebesar 28, mean sebesar 13.13, dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar 2, nilai maximum sebesar 29, mean sebesar 10.00, dan std. deviation sebesar

15 8. Variabel opini audit tahun sebelumnya (OPINITS), baik pada perusahaan yang menerima opini audit going concern maupun perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maximum sebesar 1. Selain itu, perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.90 dan std. deviation sebesar Sedangkan, perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern memiliki mean sebesar 0.05 dan std. deviation sebesar IV.2.2 Analisis Statistik Inferensial Penulis melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan model regresi logistik berganda (multiple logistic regression model), dimana menguji beberapa variabel independen, yaitu kualitas audit (KAP), komite audit (OUTSIDE), default hutang (DEFAULT), kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (LIFE), dan opini audit tahun sebelumnya (OPINITS) terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern. Namun demikian, ketika proses pengolahan data untuk pengujian hipotesis dilakukan, terdapat satu variabel independen yaitu komite audit (OUTSIDE) yang secara otomatis dikeluarkan dari proses pengolahan data. Pengeluaran variabel komite audit dari proses pengolahan data disajikan dalam output SPSS dengan suatu pernyataan The variable Komite Audit is constant for the selected cases. Since a constant term was 71

16 specified, the variable will be remove from the analysis. Sehingga, dapat dikatakan bahwa alasan atas pengeluaran variabel komite audit dari proses pengolahan data yaitu bahwa nilai variabel komite audit adalah konstan sebesar 1 untuk semua data observasi. Dimana hal tersebut dapat menunjukkan bahwa semua sampel penelitian yang menjadi data observasi memiliki komite audit dalam perusahaannya. Oleh karena itu, persamaan model regresi logistik berganda yang selanjutnya digunakan dalam penelitian ini adalah: OPDIT = α + β 1 KAP + β 3 DEFAULT + β 4 ZSCORE + β 5 GROWTH + β 6 SIZE + β 7 LIFE + β 8 OPINITS + ε Keterangan: α : Konstanta β i : Koefisien peubah variabel independen KAP : Kualitas audit [KAP the big four (1), KAP non the big four (0)] DEFAULT : Default hutang [default hutang (1), non default hutang (0)] ZSCORE : Kondisi keuangan perusahaan [berdasarkan model modifikasi Edward I. Altman: Z -Score tahun 2006] 72

17 GROWTH : Pertumbuhan perusahaan [berdasarkan rasio dari pertumbuhan total laba atau rugi bersih] SIZE : Ukuran perusahaan [berdasarkan nilai dari total aktiva perusahaan] LIFE : Umur perusahaan [berdasarkan tahun listing perusahaan di Bursa Efek Indonesia] OPINITS : Opini audit tahun sebelumnya [opini audit going concern (1), opini audit non going concern (0)] ε : Error Beberapa tahap yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan pengujian terhadap hipotesis atas penelitian ini adalah sebagai berikut: IV Pengujian Overall Model Fit Langkah pertama yang dilakukan oleh penulis adalah menilai overall model fit terhadap data. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu model, fit atau tidak terhadap data sebelum dan setelah ditambahkan variabel independen. 73

18 Tabel 4.9 Perbandingan nilai -2LL Awal dengan -2LL Akhir - 2LL Awal (Block Number = 0) LL Akhir (Block Number = 1) Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan Tabel 4.9, maka dapat diinterprestasikan bahwa setelah seluruh variabel independen yang berupa kualitas audit (KAP), default hutang (DEFAULT), kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (LIFE), dan opini audit tahun sebelumnya (OPINITS) ditambahkan dalam model regresi logistik berganda, maka terjadi penurunan nilai -2LL dari menjadi Adanya penurunan nilai -2LL sebesar ( ), diartikan bahwa model regresi adalah fit dengan data atau penambahan variabel independen ke dalam model regresi logistik berganda dapat memperbaiki model regresi menjadi fit. IV Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen. Koefisien determinasi pada model regresi logistik berganda dapat dianalisis dari nilai Nagelkerke s R Square, yang disajikan dalam tabel berikut: 74

19 Tabel 4.10 Nilai Nagelkerke s R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a a. Estimation terminated at iteration number 9 because parameter estimates changed by less than Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan Tabel 4.10, maka dapat diinterprestasikan bahwa nilai Nagelkerke s R Square adalah sebesar Hal ini berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang berupa opini audit going concern dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen yang terdiri dari kualitas audit (KAP), default hutang (DEFAULT), kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (LIFE), dan opini audit tahun sebelumnya (OPINITS) sebesar 81.90%. Sedangkan sisanya sebesar 18.10%, dijelaskan oleh variabilitas variabel independen lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini. IV Pengujian Kelayakan Model Regresi Pengujian kelayakan model regresi logistik berganda dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square. Hasil output pengujian kelayakan model regresi logistik berganda disajikan dalam tabel berikut: 75

20 Tabel 4.11 Nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan Tabel 4.11, maka dapat diinterprestasikan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test adalah sebesar dengan nilai signifikan (Sig.) adalah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan (Sig.) yang diperoleh lebih besar dari 0.05, sehingga H o tidak dapat ditolak yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau model layak untuk digunakan dalam tahap analisis selanjutnya karena tidak ditemukan perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati (observasi). IV Matrik Klasifikasi Matrik klasifikasi digunakan untuk menunjukkan ketepatan prediksi dari model regresi logistik berganda terhadap variabel dependen. Matrik klasifikasi pada model regresi logistik berganda dapat dianalisis dari classification table, yang disajikan dalam tabel berikut: 76

21 Tabel 4.12 Nilai Matrik Klasifikasi Classification Table a Step 1 Observed Opini Audit Going Concern (OPDIT) Predicted Opini Audit Going Concern (OPDIT) Percentage Non Going Concern Going Concern Correct Non Going Concern Going Concern Overall Percentage a. The Cut Value is Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan Tabel 4.12, maka dapat diinterprestasikan bahwa ketepatan nilai prediksi atas perusahaan yang menerima opini audit going concern adalah sesuai dengan nilai observasi yang sesungguhnya yaitu sebanyak 85 perusahaan. Sehingga, ketepatan model regresi logistik berganda atas perusahaan yang menerima opini audit going concern adalah sebesar 90.40% (85:94). Sedangkan, ketepatan nilai prediksi atas perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern juga sesuai dengan nilai observasi yang sesungguhnya yaitu sebanyak 121 perusahaan. Sehingga, ketepatan model regresi logistik berganda atas perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern adalah sebesar 94.50% (121:128). Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa ketepatan nilai prediksi dalam model regresi logistik berganda adalah sebesar 92.80% terhadap nilai observasi yang sesungguhnya atas variabel dependen yang menjadi data observasi. 77

22 IV Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yang terdiri dari kualitas audit (KAP), default hutang (DEFAULT), kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (LIFE), dan opini audit tahun sebelumnya (OPINITS) terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern. Hasil output dari pengujian hipotesis dapat dianalisis dari variabel in the equation, yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.13 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a KAP DEFAULT ZSCORE GROWTH SIZE LIFE OPINITS Constant a. Variabel (s) entered on step 1: KAP, DEFAULT, ZSCORE, GROWTH, SIZE, LIFE, OPINITS Sumber: Hasil pengolahan data sekunder (2009) Berdasarkan Tabel 4.13, maka didapatkan persamaan model regresi logistik berganda atas pengujian hipotesis dengan tingkat signifikasi sebesar 10%, yaitu sebagai berikut: 78

23 OPDIT = KAP DEFAULT ZSCORE GROWTH SIZE LIFE OPINITS + ε H A1 : Terdapat pengaruh positif antara kualitas audit terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel kualitas audit (KAP) menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikasi > 0.10, yang berarti H o1 tidak dapat ditolak atau H A1 tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa kualitas audit tidak memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany et al. dan Santosa et al., yang menunjukkan bahwa kualitas audit tidak memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa baik auditor dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berskala besar (the big four) maupun yang berskala kecil (non the big four), akan selalu mempertahankan sikap independensi dan objektif dalam melakukan penugasan audit sampai menyatakan pendapatnya atas kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan yang diauditnya. Sehingga auditor yang tidak termasuk the big four pun, dapat menyatakan opini audit going concern, apabila suatu 79

24 perusahaan mengalami masalah atas ketidakpastian kelangsungan hidup usahanya. Misalkan: Surabaya Agung Industri Pulp Tbk. menerima opini audit going concern, meskipun perusahaan tersebut diaudit oleh auditor yang tidak termasuk the big four (2006: Drs. Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan; 2007: Yansen Pasaribu; 2008: Anwar & Rekan). H A2 : Tidak ada hipotesis. Variabel komite audit dikeluarkan secara otomatis dari proses pengolahan data, karena memiliki nilai konstan sebesar 1. Sehingga variabel komite audit tidak memiliki hasil pengujian hipotesis yang dapat dianalisis apakah komite audit memiliki pengaruh atau tidak terhadap penerimaan opini audit going concern. H A3 : Terdapat pengaruh positif antara default hutang terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel default hutang (DEFAULT) menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikasi < 0.10, yang berarti H o3 ditolak atau H A3 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa default hutang memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. 80

25 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany et al., yang menunjukkan bahwa default hutang memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Oleh kerena itu, penulis berpendapat bahwa hasil penelitian ini juga dapat mendukung pernyataan Standar Profesional Akuntan Publik PSA 30 SA Seksi 9341, yang menyatakan bahwa masalah kesulitan keuangan pada suatu perusahaan dapat berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan tersebut (going concern) yang berkaitan dengan kegagalan atau kelalaian suatu perusahaan untuk membayar hutang pokok dan/atau bunganya pada saat jatuh tempo. H A4 : Terdapat pengaruh negatif antara kondisi keuangan perusahaan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan (ZSCORE) menunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikasi < 0.10, yang berarti H o4 ditolak atau H A4 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa kondisi keuangan perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany et al. dan Santosa et al.,yang 81

26 menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Meskipun model prediksi kebangkrutan yang digunakan berbeda-beda dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan, yaitu Santosa et al. menggunakan The Edward I. Altman Model (Z-Score), Ramadhany et al. menggunakan The Revised Edward I. Altman Model (Z -Score), sedangkan penulis menggunakan The Modification Edward I. Altman Model (Z -Score). Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa apabila nilai Z -Score semakin kecil menandakan kondisi keuangan perusahaan memburuk atau perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan bangkrut, sehingga akan semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk menerima opini audit going concern. Sebaliknya apabila nilai Z -Score semakin besar menandakan perusahaan tidak mengalami masalah kesulitan keuangan atau perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan sehat, sehingga akan semakin kecil pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk menerima opini audit going concern. 82

27 H A5 : Terdapat pengaruh negatif antara pertumbuhan perusahaan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan (GROWTH) menunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikasi > 0.10, yang berarti H o5 tidak dapat ditolak atau H A5 tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Santosa et al., yang menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki rasio pertumbuhan laba negatif, belum tentu menerima opini audit going concern. Misalkan: Tirta Mahakam Resources Tbk. (2008) yang memiliki rasio pertumbuhan laba negatif sebesar 86.96%, tetapi tidak menerima opini audit going concern. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki rasio pertumbuhan laba positif, ada kemungkinan menerima opini audit going concern. Misalkan: Polysindo Eka Perkasa Tbk. (2007) yang memiliki rasio pertumbuhan laba positif sebesar 31.10%, tetapi menerima opini audit going concern. 83

28 H A6 : Terdapat pengaruh negatif antara ukuran perusahaan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikasi > 0.10, yang berarti H o6 tidak dapat ditolak atau H A6 tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany et al., yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santosa et al., yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki total aktiva lebih kecil, belum tentu akan menerima opini audit going concern. Begitu pula sebaliknya, perusahaan yang memiliki total aktiva lebih besar, ada kemungkinan menerima opini audit going concern. Misalkan: Barito Pasific Tbk. yang memiliki total aktiva terbesar sebesar ± Rp (2007) dan ± Rp (2008), tetapi menerima opini audit going concern, karena 84

29 perusahaan mengalami defisit keuangan sebesar ± Rp (2007) dan ± Rp (2008) serta perusahaan telah menangguhkan sebagian pelunasan pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo, yang akhirnya mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan selama tahun H A7 : Terdapat pengaruh negatif antara umur perusahaan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel umur perusahaan (LIFE) menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikasi > 0.10, yang berarti H o7 tidak dapat ditolak atau H A7 tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan yang baru beroperasi, belum tentu akan menerima opini audit going concern. Misalkan: umur perusahaan dari Bumi Teknokultura Unggul Tbk. adalah ± 2-4 tahun ( ), tetapi tidak menerima opini audit going concern. Sebaliknya, perusahaan yang telah beroperasi lebih lama, ada kemungkinan menerima opini audit going concern. Misalkan: umur perusahaan dari Unitex Tbk. ± tahun ( ), tetapi menerima opini 85

30 audit going concern, karena perusahaan telah mengalami kerugian yang berulang kali atas kegiatan operasinya, sehingga mengakibatkan jumlah kewajiban lancar melebihi jumlah aktiva lancar. H A8 : Terdapat pengaruh positif antara opini audit tahun sebelumnya terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan Tabel 4.13, maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya (OPINITS) menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikasi > 0.10, yang berarti H o8 tidak dapat ditolak atau H A8 tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany et al. dan Santosa et al., yang menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit going concern sangat memperhatikan dan mempertimbangkan opini audit going concern yang telah diterima oleh perusahaan pada tahun sebelumnya atau perusahaan yang menerima opini going 86

31 concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini audit yang sama pada tahun berikutnya atau tahun berjalan. 87

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. yaitu penelitian yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel. antara variabel-variabel tersebut (Kuncoro, 2003).

BAB III DESAIN PENELITIAN. yaitu penelitian yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel. antara variabel-variabel tersebut (Kuncoro, 2003). BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian kausal, yaitu penelitian yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat

Lebih terperinci

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat PENGARUH KONDISI KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( ) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing di BEI pada tahun 2013-2015. Berdasarkan metode purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2008-2013 N0 NAMA PERUSAHAAN KODE PERSAHAAN 1 PT. Barito Pasific Tbk BRPT 2 PT. Budi Acid Jaya, Tbk BUDI 3 PT. Duta

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran singkat objek penelitian mengenai asumsi going concern: analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran singkat objek penelitian mengenai asumsi going concern: analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Gambaran singkat objek penelitian mengenai asumsi going concern: analisis asumsi going concern dan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk BAB 4 PEMBAHASAN A. Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk kedalam suatu kategori

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian Lampiran 1. Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian NO KODE ND_ACC 2009 2010 2011 2012 1 AMFG 0.000000

Lebih terperinci

A. Perbedaan Status Gizi Z-Score (IMT/U) berdasarkan Usia Remaja

A. Perbedaan Status Gizi Z-Score (IMT/U) berdasarkan Usia Remaja A. Perbedaan Status Gizi Z-Score (IMT/U) berdasarkan Usia Remaja Descriptives N Std. Deviation 95% Confidence Interval for Minimum Maximum Bound Bound 13 1269 -.4046.90633.02544 -.4545 -.3546-2.00 2.86

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RB AMANDA Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang terletak di dusun Patukan, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 agar dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan 22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013 dan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model dummy pada variabel dependennya sehinnga metode analisa data yang tepat adalah menggunakan regresi logistik (Ghozali,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci