BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Transkripsi

1 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum MAN Batang Tabel 4.1 Peta Pendidikan di Kabupaten Batang No Nama Sekolah Jumlah 1 MI Negeri 2 2 MI Swasta MA 10 4 SD SMP 54 6 SMA 12 7 SMK 9 Jumlah 662 Tabel 4.2 Peta Pendidikan di Kecamatan Batang No Nama Sekolah Jumlah 1 MTs NU 2 2 MTs Negeri 1 3 SMP Negeri 9 4 SMP Swasta 2 5 MA Negeri 1 6 MA NU 1 7 SMA Negeri 2 8 SMK Negeri 1 9 SMA/ SMK Swasta 5 Jumlah Gambaran Umum Responden Responden penelitian ini adalah 1 orang pengawas dan 72 orang guru MAN Batang. Dengan bantuan Kepala madrasah dan pengawas pengambilan data tidak menemui hambatan sehingga 100% responden dapat terambil datanya.

2 76 a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Secara rinci deskripsi karakteristik responden menurut perbedaan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Deskrìpsi Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekunensi Presentase (%) 1 Laki-laki 34 47,22 2 Perempuan 38 52,78 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel 4.3 diketahui bahwa di 72 orang responden, terdapat 34 orang (47,22%) berjenis kelamin laki-laki, dan 38 orang (52,78%) berjenis kelamin perempuan. Jika dilihat proporsionalnya, maka responden dengan jenis kelamin perempuan adalah yang terbanyak. b. Deskripsi Responden Menurut Umur Secara rinci deskripsi karakteristik responden menurut perbedaan kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Responden Menurut Umur No Umur Frekunensi Presentase (%) , , ,78 4 > ,67 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti

3 77 Berdasar tabe1 4.4 dikehtahui bahwa dari 53 orang responden, terdapat 13 orang (18,56%) berada dalam kelompok umur antara tahun, 27 orang(37,50%) berada dalam kelompok urnur tahun, 20 orang (27,78%) berada dalam umur tahun, dan 12 orïg (16,67%) dalam kelompok umur> 40 tahun. Jika dilihat proporsionalnya, maka responden dengan kelompok umur tahun adalah yang terbanyak. c. Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja Secara rinci deskripsi karakteristik responden menurut masa kerja dapatdilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Desknipsi Responden Menurut Masa Kerja No Umur Frekunensi Presentase (%) tahun 15 20, tahun 26 36, tahun 20 27,78 4 > 17 tahun 12 16,67 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel 4.5 diketahui bahwa dari 72 orang responden, 15 orang (20,83%) memiliki masa kerja 2-6 tahun, 26 orang (36,11%) memiliki masa kerja 7-11 tahun, 20 orang (27,78%) memiliki masa kerja tahun, dan 12 orang (16,67%) memiliki masa kerja > 17 tahiin. Jika dilihat proporsionalnya, maka sebagian besar responden memiliki masa kerja 7-11 tahun.

4 78 d. Deskripsi Responden Menurut Pangkat/Golongan Secara rinci deskripsi karaketristik responden rnenurut pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Responden Menurut Kepangkatan Golongan No Umur Frekunensi Presentase (%) 1 Penata Muda/IIIa 37 51,89 2 Penata Muda TK I/IIIb 11 15,78 3 Penata /IIIc 8 11,11 4 Penata TK I/IIId 7 09,72 5 Pembina/Iva 4 05,56 6 GTT 5 06,94 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel 4.6 diketahui bahwa dan 72 orang responden, terdapat 37 orang (51,89%) memiliki pangkat/golongan Penata Muda/IIIa, 11 orang (15,78%) memiliki pangkat/golongan Penata Muda TK I/IIIb, 8 orang (11,11%) memiliki pangkat/ golongan Penata/IIIc, dan 5 orang (09,72%) memiliki pangkat /golongan Penata TK I/IIId, dan 6 orang (05,56%) memiliki pangkat/ golongan Pembina/IVa,dan 5 orang (06,94%) GTT. Jika di1ihat proporsionalnya, maka sebagian besar responden adalah golongan IIIb. e. Deskripsi Responden Menurut Status Pernikahan Secara rinci deskripsi karakteristik responden menurut status pernikahan dapat dilihat pada tabel berikut:

5 79 Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Status Pernikahan No Jenis Kelamin Frekunensi Presentase (%) 1 Menikah 62 86,11 2 Belum menikah 10 13,89 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabe1 4.7 diketahui bahwa dari 72 orang responden, terdapat 62 orang (86,11%) telah menikah, dan selebihnya 10 orang (13,89%) belum menikah. Jika dilihat proporsionalnya, maka sebagian besar responden telah menikah. f. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Secara rinci deskripsi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Jenis Kelamin Frekunensi Presentase (%) 1 Sarjana Muda/Diploma 6 8,33 2 Sarjana (S-1) 61 84,72 3 Pasca Sarjana (S-2) 5 6,94 Jumlah Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel 4.8 diketahui bahwa dari 72 orang responden, terdapat 6 orang (8,33%) berpendidikan Sarjana Muda/Diploma, 61 orang (84,72%) Berpendidikan Sarjana (S-1), dan 5 orang (6,94%) berpendidikan Pasca Sarjana (S-2).

6 80 B. Deskripsi Karakteristik Variabel 1. Pengawas Sekolah (X1) Pengawas sekolah adalah pegendalian atau kontrol terhadap ketuntasan dalam pencapaian sasaran akademik melalui pengawasan dan pembimbingan terhadap guru agar proses mengajarnya efektif, yang pengukurannya berdasarkan hasil jawaban informan atau responden kepala madrasah melalui instrumen angket yang dikembangkan sebanyak 20 item pertanyaan untuk menilai indikator perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dari 72 orang guru. Deskripsi lengkap hasil pengumpulan data variabel pengawas sekolah (XI) dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Deskripsi Nilai Variabel Pengawas Sekolah (XI) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation E E

7 81 Variance Range Minimum Maximum Sum Sumber Data : Hasil Komputasi SPSS 16 berdasar lampiran 7 Untuk mempermudah kerja analisis variabel pengawas sekolah (Xl) terlebih dahulu dibuatkan pedoman analisisnya sebagai berikut: Nilai tertinggi 134, nilai terendah = 129. Besar interval kelas ditentukan = 5. Dengan menggunakan range dan besar interval kelas, jumlah interval kelas dapat ditentukan berikut: K=R/I dan i =R/k di mana : k = jumlah interval kelas i = besar interval kelas R = range (Nazir, 1999:446). Jadi, range = = 5. Jika besar interval kelas ditetapkan 5, maka jumlah kelasnya = 5 : 5 = 1. Berdasar perhitungan tersebut dapat dibuatkan tabel pedoman analisis pengawas sekolah (XI) sebagai berikut:

8 82 Tabel 4.10 Pedoman Analisis Pengawas sekolah (X1) No Interval Kelas Kategori Nilai Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Sangat Kurang Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel 5.8.dapat diketahui bahwa dengan total N = 72, nilai 132 merupakan nilai variabel pengawas sekolah (X1) terbanyak yang diperoleh responden dengan frekuensi 20 orang (3 0.6%), nilai paling sedikit yang diperoleh responden adalah 129 dengan frekuensi 3 (4.2%). Sedangkan nilai meannya =1.3179, nilai mediannya = 1.32, nilai modusnya = , nilai standar deviasinya =1.31, nilai maksimumnya = 134 dan nilai minimum-nya = 129. Bertumpu pada perhitungan nilai mean yang sebesar dan berdasar pedoman analisis tabel 5.8. selanjutnya dapat dianalisis bahwa pengawas sekolah (X1) dinilai cukup baik. 2. Penilaian Kinerja Guru (X2) Penilaian kinerja guru adalah suatu proses yang dilakukan pengawas sekolah dalam menilai Kinerja Guru dalam melaksanakan tugas dalam suatu periode tertentu yang pengukurannya berdasarkan jawaban instrumen angket yang dikembangkan sebanyak 20 item pertanyaan dengan indikator berikut: 1) Kompetensi Pedagogik, 2)

9 83 Kompetensi Kepribadian, 3) Kompetensi Profesional, 4) Kompetensi Sosial. Deskripsi lengkap hasil pengumpulan data variabel penilaian kinerja guru (X2) dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

10 84 Tabel Deskripsi Nilal Variabel Kinerja Guru (X2) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total N Mean Median Mode Valid Missing a Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Sumber Data : Hasil Komputasi SPSS 16 berdasar lampiran 14 Untuk mempermudah kerja analisis variabel penilaian kinerja guru(x2) terlebih dahulu dibuatkan pedoman analisisnya sebagai berikut: Nilai tertinggi = 46, nilai terendah = 38. Besar interval kelas ditentukan =

11 85 5. Dengan menggunakan range dan besar interval kelas, jumlah interval kelas dapat dicari sebagai berikut: Range = = 8. Jika besar interval kelas ditetapkan 5, maka jumlah kelasnya = 8 : 5, = 4.2. Berdasar perhitungan tersebut dapat dibuatkan tabel pedoman analisis Penilaian Kinerja Guru (X2) berikut: Tabel 4.12 Pedoman Analisis Penilaian Kinerja Guru (X2) No Interval Kelas Kategori Nilai Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Sangat Kurang Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasar tabel dapat diketahui bahwa dengan total N = 72, nilai 46 merupakan nilai variabel penilaian kinerja guru (X2) terbanyak yang diperoleh responden dengan frekuensi 41 dan 42 dengan frekuensi 18 orang (2 5%), nilai paling sedikit yang diperoleh responden adalah skor 38 dengan frekuensi 1 (1.4%).Sedangkan nilai mean-nya = , nilai mediannya = 42, nilai modusnya = 41,nilai standar deviasinya = , nilai maksimunmya = 46 dan nilai minimumnya=38. Bertumpu pada perhitungan nilai mean yang sebesar dan berdasar pedoman analisis tabel 4.12 selanjutnya dapat dianalisis bahwa penilaian kinerja guru (X2) dinilai baik. 3. Kualitas Belajar siswa (Y)

12 86 Definisi operasional kualitas belajar adalah kualitas penyelenggaraan pendidikan di madrasah yang mencakup input, dan hasil pendidikan, baik berupa output maupun outcomes yang pengukurannya berdasarkan jawaban instrumen angket sebanyak 20 pertanyaan dengan responden guru dengan indikator: 1) Intelektual siswa/belajar siswa, 2) Kreativitas belajar siswa, 3) Motivasi belajar siswa, 4) Kecenderungan minat jabatan peserta didik. Deskripsi lengkap hasil pengumpulan data variabel kualitas belajar siswa (Y) dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Deskripsi Nilai Variabel Kualitas Belajar Siswa (Y) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid N Total Mean

13 87 Median Mode a Std. Deviation Variance Range 8.00 Minimum Maximum Sum Sumber Data: Hasil Komputasi SPSS 16 berdasar lampiran 14 Untuk mempermudah kerja analisis terlebih dahulu dibuatkan pedoman analisis variabel kualitas belajar siswa (Y) sebagai berikut: Nilai tertinggi = 99, nilai terendah = 89. Besar interval kelas ditentukan = 5. Dengan menggunakan range dan besar interval kelas, jumlah interval kelas dapat dicari sebagai berikut: Range = 10. Jika besar interval kelas ditetapkan =5, maka jumlah kelasnya = 10: 5 = 2. Berdasar perhitungan tersebut dapat dibuatkan tabel pedoman analisis kualitas belajar siswa (Y) berikut. Tabel 4.14 Pedoman Analisis Kualitas Belajar Siswa (Y) No Interval Kelas Kategori Nilai Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Sangat Kurang Sumber : Hasil Olahan Peneliti

14 88 Berdasar tabel 4.14.dapat diketahui bahwa dengan total N = 72, nilai 92 merupakan nilai variabel kualitas pembelajaran (Y) terbanyak yang diperoleh responden dengan frekuensi 14 orang (19.4%), nilai paling sedikit yang diperoleh responden adalah nilai 89, 90 dan 91 dengan frekuensi 1 orang (1.4%). Sedangkan nilai mean-nya = , nilai mediannya = , nilai modusnya = 92.00, nilai standar deviasinya = , nilai maksimumnya 99 dan nilai minimunmya = 89.Bertumpu pada perhitungan nilai mean yang sebesar dan berdasar pedoman analisis pada tabel 4.14 selanjutnya dapat dianalisis bahwa kualitas belajar siswa (Y) dinilai cukup baik. C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Model Regresi Linier Berganda Analisis model dan pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil uji statistik menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Model yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh Pengawas Sekolah (Xl),variabel penilaian kinerja guru (X2) dan variabel kualitas belajar siswa (Y) MAN Batang baik secara simultan atau bersama-sama maupun secara parsial atau individual. Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 disajikan pada tabel berikut:

15 89 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No. Variabel Koefisien Regresi (B) Nilai F hitung Sig. 1. Constanta ,000(a) 2. X X R = 0,934 R 2 = 0,872 N = 72 dfl = 2 df2 = 69 F tabel = 3, Sumber: Hasil Olahan Peneliti berdasar lampiran 15 Keterangan: perhitungan nilal f tabel menggunakan rumus program exel=finv(o.50, 2,69) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda untuk penelitian ini sebagai berikut: Y 1 = -124, ,602X1 +0,197X2 Hasil persamaan di atas dapat dianalisis berikut: 1. Nilai konstanta = berarti bahwa tanpa adanya variabel Pengawas Sekolah (Xl), dan variabel kinerja guru (X2) maka variabel kualitas belajar siswa (Y) adalah negatif.

16 90 2. Penambahan nilai variabel pengawasan sekolah (Xl) sebesar 1 satuan akan meningkatkan nilai kualitas belajar siswa (Y) sebesar satuan, dengan asumsi nilai variabel kinerja guru (X2) tetap atau tidak berubah. 3. Penambahan nilai variabel kinerja Guru (X2) sebesar 1 satuan akan meningkatkan nilai keefektifan kualitas belajar siswa (Y) sebesar satuan, dengan asumsi nilai variabel pengawas sekolah (Xl) tetap atau tidak berubah. Selanjutnya koefisien korelasi (R) menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Dari tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa nilai R = Hasil ini berarti bahwa pengaruh hubungan antara variabel yang diteliti yaitu variabel Pengawas Sekolah (Xl), dan variabel kinerja guru (X2) terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) adalah positif dan sangat kuat. Hasil analisis di atas berdasarkan kriteria berikut: bila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara variabel X dengan variabel Y dikatakan positif dan sangat kuat. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya dinyatakan sangat kuat dan negatif. Tanda + dan - pada koefisien memiliki arti yang khas. Bila r positif, maka korelasi antara variabel X dengan Y bersifat searah, dengan lain perkataan, kenaikan dan penurunan nilai-nilai variabel X terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau penurunan nilai-nilai variabel Y. Sebaliknya bila r negatif kenaikan nilai-nilai variabel X terjadi bersama-sama penurunan nilai Y atau sebaliknya ( Dajan, 1996 : 18).

17 91 Kemudian nilai R 2 (koefisien determinasi) menunjukkan tingkat kesesuaian (fit) sebuah model. Hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 4.15 di atas menunjukkan nilai R 2 = 0,872. Hal ini berarti bahwa sebesar 87,2% variasi naik turunnya nilai variabel kualitas belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya yaitu variabel pengawas sekolah (Xl), dan variabel kinerja guru (X2), sedangkan sisanya sebesar (100% - 87,2% = 12,8%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model atau variabel lain yang tidak diteliti. 2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Secara Simultan Pengujian secara simultan (uji-f) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian pertama yaitu menguji ada tidaknya pengaruh hubungan positif dan signifikan secará simultan atau bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Langkah-langkah pengujian hipotesis secara simultan ini adalah berikut: 1) Data yang dibutuhkan Data yang dibutuhkan untuk dianalisis adalah data tentang: a) Variabel pengawas sekolah (Xl); b) Variabel kinerja guru (X2); c) Variabel kualitas belajar siswa (Y). 2) Hipotesis Kerja (Ha) yang diajukan

18 92 Hipotesis kerja (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. 3) Hipotesis Nihil (Ho) yang diuji Hipotesis nihil (Ho) atau hipotesis statistik yang diuji adalah: tidak ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. 4) Kriteria atau kaidah uji Hipotesis Kriteria atau kaidah uji hipotesis untuk menentukan analisis dan kesimpulan penelitian dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel berikut: a) Jika nilai F hitung > F tabel = Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwanilai F hitung variabel independen (X 1..n ) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau Ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang; b) Jika nilai F hitung > F tabel = Ho ditolak dan Ha ditolak yang berarti bahwa nilai F hitung variabel independen (X 1..n ) secara simultan atau bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau

19 93 tidak ada Ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. 5) Analisis Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yangdisajikan pada tabel 4.15., dapat diketahui bahwa F hitung lebih besar daripada nilai F tabel (36.086> ) dan nilai signikansi F hitung (sig) = 0,000 lebih kecil dari a = 0,05, hasil ini membuktikan bahwa secara simultan atau secara bersama-sama variabel pengawas sekolah (Xl), dan variabel kinerja guru (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) di MAN Batang.Dengan demikian dapat dianalisis bahwa hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan: Ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang dapat diterima atau dengan kata lain didukung oleh fakta empiris. Berdasarkan analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengawas sekolah (Xl) dan kinerja guru (X2) berpengaruh signifikan terhadap kualitas belajar siswa (Y) di MAN Batang. b. Pengujian Secara Parsial Pengujian secara parsial (Uji-t) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian kedua yaitu menguji ada tidaknya pengaruh

20 94 hubungan positif dan signifikan secara parsial atau sendiri-sendiri varibel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Langkah-langkah pengujian hipotesis secara parsial ini adalah berikut: 1) Data yang dibutuhkan Data yang dibutuhkan untuk dianalisis adalah data tentang : a) Variabel pengawas sekolah (Xl). b) Variabel kinerja guru (X2). c) Variabel kualitas belajar siswa (Y). 2) Hipotesis Kerja (Ha) yang diajukan Hipotesis kerja (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh signifikan secara parsial atau sendirisendiri variabel pengawas sekolah, dan variabel Kinerja Guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. 3) Hipotesis Nihil (Ho) yang diuji Hipotesis nihil (Ho) yang diuji adalah: Tidak ada pengaruh signifikan secara parsial atau sendiri-sendiri variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang.. 4) Kriteria atau kaidah uji Hipotesis Kriteria atau kaidah uji hipotesis untuk menentukan analisis dan kesimpulan penelitian dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel berikut:

21 95 a) Jika nilai t hitung> t = Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa nilai t hitung variabel independen (X1 ) secara parsial atau sendiri-sendiri mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau Ada pengaruh signifikan secara parsial atau sendiri-sendiri variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. b) Jika nilai t hitung > ti = Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa nilai t hitung variabel indenpenden (X 1.n ) secara parsial atau sendiri-sendiri tidak mempunyai pengaruh hubungan positif dan signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau tidak ada pengaruh signifikan secara parsial atau sendiri-sendiri variabel pengawas sekolah, dan variabel kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. 5) Analisis Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.15, maka hasil pengujian secara parsial (uji-t) dapat disajikan pada tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji-t) No. Variabel Nilai t hitung Sig. Keterangan 1. X 1 14,343 0,000 Signifikan 2. X 2 2,503 0,000 Signifikan 3. N = 72 Df = N -1 = 71

22 96 t-tabel = 1, α = 0,05 Sumber: Hasil Olahan Peneiti Keterangan : perhitungan nilai t tabel menggunakan rumus program eksel=finv(o.50, 71) Hasil pengujian secara parsial (uji-t) yang telah dirangkum pada tabel di atas dapat dianalisis berikut: a) Pada taraf signifikan 5 % Nilai t hitung variabel pengawas sekolah (Xl) berpengaruh besar terhadap nilai t tabel (14,343> 1,993943). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel pengawas sekolah (Xl) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y). b) Pada taraf signifikan 5 % Nilai t hitung variabel kinerja guru (X2) lebih besar daripada nilait tabel (2,503 > 1,993943). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kinerja guru (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y). c) Variabel bebas yang mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas belajar siswa (Y) adalah variabel bebas yang memiliki nilai t hitung lebih besar dibanding dengan nilai t hitung variabel bebas lainnya. Berdasarkan tabel 5.14.di atas, dapat dianalisis bahwa pada taraf signifikansi 5 % nilai t hitung variabel pengawas sekolah (Xl) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kinerja guru (X2) atau 14,343 >2,503. Sehingga dapat disimpukan bahwa variabel

23 97 pengawas sekolah (XI) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) selain variabel kinerja guru (X2). Hasil analisis di atas diperkuat dengan hasil perhitungan dengan korelasi pearson (r xy ) sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Pengujian r Product Moment (r1) Y X1 X2 Pearson Correlation Y X X Sig. (1-tailed) Y X X N Y X X Nilai r table Sumber Data: Hasil Komputasi SPSS 16 Keterangan : penghitungan nilai r tabel menggunakan rumus program exel=tinv(b$2,$a3)/sqrt($a3+(tinv(b$2,$a3)y2. Kaidah atau kriteria uji hipotesis rumus Korelasi Pearson ini adalah: a) Jika nilai rxy hitung r xy tabel (nilai kritik), taraf signifikansi 5%, maka nilai r xy hitung signifikan, akibatnya Ho ditolak,

24 98 b) Jika nilai r xy hitung r xy, tabel (nilai kritik), taraf signifikansi 5%, maka tidak signifikan, akibatnya Ho diterima (gagal untuk ditolak). Berdasarkan bukti-bukti perhitungan komputasi SPSS 16 selanjutnya dapat dianalisis berikut: a) Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai r x1y = 0,928. Dengan N = 72 nilai r tabel = Hal ini berarti nilai r x1y =. 0,928 > nilai r tabel = Berdasarkan kaidah uji hipotesis maka Ho ditolak, dan Ha diterima dengan signifikan, hal ini dapat dianalisis berikut: Ada pengaruh hubungan signifikan antara pengawas sekolah (Xl) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y). b) Berdasarkan tabel 4.17 diketahui pula bahwa nilai r x2y = 0,702. Dengan N =72 nilai r tabel = Hal ini berarti nilair x2y = 0,702 > r tabel = Berdasarkan kaidah uji hipotesis maka Ho ditolak, dan Ha diterima dengan signifikan, hal ini dapat dianalisis berikut: Ada pengaruh hubungan signifikan antara kinerja guru (X2) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y). c) Variabel bebas yang paling dominan hubungannya dengan variabel terikat adalah variabel bebas yang mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Berdasar tabel 4.17 diketahui bahwa nilai r x1y = 0,928 > r x2y = 0,702, hal ini dapat disimpulkan bahwa

25 99 variabel pengawas sekolah (Xl) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) selain variabel kinerja guru (X2). D. Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga maka dapat disimpulkan berikut: a. Hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2) terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) diterima atau terbukti; b. Hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah (X1) dan kinerja guru (X2) terhadap kualitas belajar siswa (Y) diterima atau terbukti; c. Hipotesis penelitian ketiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan variabel kinerja guru (X2) terhadap kualitas belajar siswa (Y) diterima atau terbukti; d. Hipotesis penelitian keempat yang menyatakan bahwa diantara variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2), diduga bahwa variabel pengawas sekolah (X1) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) MAN Batang diterima atau terbukti. E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa F hitung lebih besar daripada nilai F tabel ( > ) dan nilai signikansi F hitung (sig) = 0,000 lebih kecil dari a =

26 100 0,05, hasil ini membuktikan bahwa secara simultan atau secara bersamasama variabel pengawas sekolah (X1), dan variabel kinerja guru (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) di MAN Batang. Dengan demikian dapat dianalisis bahwa hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan: Ada pengaruh signifikan variabel pengawas sekolah, dan variabel penilaian kinerja guru terhadap variabel kualitas belajar siswa di MAN Batang. dapat diterima atau dengan kata lain didukung oleh fakta empiris. Berdasarkan analisis diatas maka pengawas sekolah (X1) dan kinerja guru (X2) berpengaruh signifikan terhadap kualitas belajar siswa (Y) di MAN Batang. 2. Hasil Analisis Secara Parsial Hasil pengujian secara parsial (Uji-t) yang telah dirangkum dapat dianalisis bahwa pada taraf signifikan 5 % Nilai t hitung variabel pengawas sekolah (X1) lebih besar dari pada nilai t tabel (14,343> 1,993943). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel pengawas sekolah (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y). Pada taraf signifikan 5 % Nilai t hitung variabel kinerja guru (X2) lebih besar dari pada nilai t tabel (2,503> 1,993943). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kinerja guru (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y).Variabel bebas yang mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas belajar siswa (Y) adalah variabel bebas yang memiliki nilai t hitung lebih besar dibanding dengan nilai t hitung variabel bebas lainnya. Berdasarkan tabel 4.17 di atas, dapat dianalisis bahwa pada taraf signifikansi 5 % nilai t pengawas

27 101 sekolah (X1) mempunyai pengaruh besar dengan variabel kinerja guru (X2) atau 14,343 > 2,503. Dapat disimpulkan bahwa variabel pengawas sekolah (X1) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) selain variabel kinerja guru (X2). Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis di atas selanjutnya hasilnya dapat diinterpretasikan berikut: 1. Ada pengaruh hubungan positif dan signifikan antara variabel Pengawas sekolah (X1) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y) yang dikorelasikan,artinya nilai variabel pengawas sekolah (X1) mempunyai hubungan linier dengan nilai variabel kualitas belajar siswa (Y). 2. Arah pengaruh hubungan variabel pengawas sekolah (X1) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y) dinyatakan positif karena nilai r hitungnya bernilai positif atau + 0, Ada pengaruh hubungan positif dan signifikan antara variabel kinerja guru (X2) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y) yang dikorelasikan, artinya nilai variabel kinerja guru (X2) mempunyai hubungan linier dengan nilai variabel kualitas belajar siswa (Y). 4. Arah pengaruh hubungan variabel kinerja guru (X2) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y) dinyatakan positif karena nilai r hitungnya bernilai positif atau 0, Secara bersama-sama variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2) mempunyai pengaruh hubungan positif dan signifikan terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y), karena nilai F

28 102 hitung, nilai t hitung dan nilai r hitung mempunyai nilai lebih besar daripada nilai F tabel, nilai t tabel dan nilai r tabel. 6. Arah pengaruh hubungan variabel pengawas sekolah (X1) berpengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) daripada variabel kinerja guru (X2). karena nilai t hitung dan nilai r hitung variabel pengawas sekolah (X1) lebih besar dari pada nilai t hitung dan nilai r hitung variabel Kinerja guru (X2)terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y). 7. Variasi naik turunnya nilai variabel kualitas belajar siswa (Y) yang sebesar 87,2% dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya yaitu variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2), sedang sisanya (12,8%) dipengaruhi variabel lain. Artinya variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2) dapat dijadikan parameter peramalan atau prediktor untuk meningkatkan nilai variabel kualitas belajar siswa (Y). 8. Arah pengaruh hubungan variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel n kinerja guru (X2) terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) di atas mempunyai arti berikut: a. Kenaikan nilai variabel pengawas sekolah (X1) dan variabel n kinerja guru (X2) diikuti dengan kenaikan nilai variabel kualitas belajar siswa (Y), dan sebaliknya b. Penurunan nilai variabel Pengawas sekolah (X1) dan variabel kinerja guru (X2) diikuti dengan penurunan nilai variabel kualitas belajar siswa (Y).

29 103 c. Semakin baik atau tinggi tingkat pengawas sekolah (X1) dan kinerja guru (X2), maka semakin baik atau tinggi pula kualitas belajar siswa (Y),sebaliknya semakin rendah tingkat pengawas sekolah (X1), dan kinerja guru (X2), maka semakin rendah pula kualitas belajar siswa (Y) dengan variabel bebas lainnya. 3. Hasil Analisis Product Moment Hasil analisis di atas diperkuat dengan hasil perhitungan dengan korelasi pearson (rxy) sebagai berikut: a) Jika nilai r xy hitung r xy tabel (nilai kritik), taraf signifikansi 5%, maka nilair xy hitung signifikan, akibatnya Ho ditolak, b) Jika nilai r xy hitung < rxy tabel (nilai kritik), taraf signifikansi 5%, maka tidak signifikan, akibatnya Ho diterima (gagal untuk ditolak). Berdasarkan bukti-bukti perhitungan komputasi SPSS 16 selanjutnya dapat dianalisis berikut: a) Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai rxy = 0,928. Dengan N = 72 nilai r tabel = Hal ini berarti nilai rxy =. 0,928 > nilai r tabel = Berdasarkan kaidah uji hipotesis maka Ho ditolak, dan Ha diterima dengan signifikan, hal ini dapat dianalisis berikut: Ada pengaruh hubungan signifikan antara pengawas sekolah (X1) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y). b) Berdasarkan tabel 4.17 diketahui pula bahwa nilair x2y = 0,702. Dengan N = 72 nilai r tabel Hal ini berarti nilai r x2y = 0,702 > r tabel = Berdasarkan kaidah uji hipotesis maka Ho ditolak, dan Ha diterima dengan signifikan, hal ini dapat dianalisis

30 104 berikut: Ada pengaruh hubungan signifikan antara kinerja guru (X2) dengan variabel kualitas belajar siswa (Y). c) Variabel bebas yang berpengaruh besar hubungannya dengan variabel terikat adalah variabel bebas yang mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Berdasar tabel 4.17 diketahui nilai rxy = 0,928 > rx2y, = 0,702, hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel pengawas sekolah (X1) mempunyai pengaruh besar terhadap variabel kualitas belajar siswa (Y) selain dengan variabel kinerja guru (X2).