untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora
|
|
- Yanti Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KALIMAT IMPERATIF BAHASA MINANGKABAU DI LUBUK MALAKO SOLOK SELATAN ARTIKEL untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora OLEH FITRI IRDA GUSTI NPM JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2013
2 KALIMAT IMPERATIF BAHASA MINANGKABAU DI LUBUK MALAKO SOLOK SELATAN Fitri Irda Gusti 1, Elvina A. Saibi 2, Puspawati 3 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta fitriirdagusti@yahoo.co.id 2 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta ABSTRAK Imperative sentence is a sentence which is asked to the listener, reader or listener take an action in accordance with the intent of the sentence. Imperative sentence in Minangkabau language in Lubuk Malako Solok Selatan have uniqueness. This can be seen in the form of imperative punctuation as it is used in Lubuk Malako language. The purpose of this research is to describe imperative sentence of Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan language. the researcher used Finoza and Alwi theory. Research method that is used here was descriptive method. Data collection techniques in this research are scrutiny in speech, free scrutiny in speech, recording, and transcription techniques. Method of analysis is distributional method. Tecniques of data analysis in this research are dissipative, reversal, and expansive techniques. Imperative sentence that found in Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan language consisted of 7 modes, which are: delicate imperative sentence, direct imperative language, prohibition imperative language, appealing imperative language, impulsive and expectation imperative language, permit imperative language, non transitive imperative language, and transitive imperatif language. Delicate imperative sentence examples such as tolong tolong, bo coba ; prohibition imperative language examples such as jan jangan janla janganlah ; appealing imperative language examples such as agia minta, mintak minta, and ambin ambilkan ; impulsive and expectation imperative language examlpes such as kinyak ke sini, baliak pulang, naiak naik, pai pergi, and buaok berharap ; permit imperative language examples such as beala biarlah, palapela biarkanlah. Key Word : imperative sentence, Minangkabau language, Lubuk Malako Solok Selatan. Pendahuluan Kalimat imperatif merupakan kalimat yang isinya meminta pendengar, pembaca atau lawan bicara untuk melakukan tindakan sesuai dengan maksud kalimat. Finoza (2010:169) menyatakan bahwa kalimat imperatif dipakai jika penutur ingin menyuruh atau melarang orang berbuat sesuatu. Kalimat imperatif yang dikaji dalam penelitian ini adalah kalimat imperatif bahasa Minangkabau yang terdapat di Lubuk Malako Solok Selatan. Lubuk Malako terletak di ujung Kabupaten Solok Selatan. Dari Kota Padang membutuhkan waktu enam jam untuk sampai ke Lubuk Malako. Bahasa Minangkabau yang digunakan oleh masyarakat Lubuk Malako berbeda dengan bahasa Minangkabau pada umumnya.
3 Kalimat imperatif bahasa Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat dilihat dari bagaimana bentuk penanda kalimat imperatif yang digunakan. Perhatikan contoh di bawah ini. (1) Antan, agia ma u untuak sado kasalahan yia! Kakek, minta maaf untuk segala kesalahan ya! Kek, mohon maaf atas segala kesalahan (2) Palapela nyo nak ngecek apo! Biarlah dia mau bicara apa! Biarlah dia berbicara apa saja Berdasarkan data (1) dan (2) dapat diamati bahwa kalimat pada data (1) merupakan kalimat imperatif permintaan. Kata agia pada data (1) bermakna minta. Kalimat pada data (2) merupakan kalimat imperatif pembiaran. Kata palapela pada data (2) bermakna biarlah. Berdasarkan data tersebut, penulis tertarik meneliti bahasa Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan. Sepanjang pengetahuan penulis kalimat imperatif dalam bahasa Minangkabau Lubuk Malako belum pernah diteliti. Penelitian tentang kalimat imperatif dalam bahasa Minangkabau sudah pernah dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan antara lain oleh Nenti (2005) mahasiswa Bung Hatta Jurusan Sastra Indonesia dengan judul kalimat perintah dalam bahasa Minangkabau Dialek Pasaman. Sementara itu, Saputri (2013) mahasiswa Bung Hatta Jurusan Sastra Indonesia dengan judul Analisis Tindak Tutur Bahasa Minangkabau di Daerah Sangir. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bentuk kalimat imperatif bahasa Minangkabau di Lubuk Malako Solok Selatan. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992:62) metode deskriptif menyarankan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomen yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti adanya. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah metode simak. Menurut Sudaryanto (1993:133) disebut metode simak karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Selanjutnya, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah teknik simak libat cakap. Menurut Sudaryanto (1993:133) teknik simak libat cakap dapat dilakukan bila kegiatan penyadapan data bahasa yang diteliti dilakukan oleh pengumpul data dengan cara berpartisipasi dalam pembicaraan dan
4 menyimak perbicaraan. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam dilakukan tanpa sepengetahuan informan dengan menggunakan tape recorder atau handphone. Teknik catat dilakukan langsung ketika teknik rekam selesai dilakukan (Sudaryanto, 1993:135). Metode yang digunakan untuk menganalisis data ialah metode agih. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode agih alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data ialah teknik lesap. Menurut Sudaryanto (1993:41) teknik lesap dimaksudkan sebagai sebuah teknik analisis yang berupa penghilangan atau pelesapan unsur satuan lingual. Selain menggunakan teknik lesap, penulis juga menggunakan teknik perluas dan teknik balik. Teknik perluas dilaksanakan dengan memperluas satuan lingual yang bersangkutan ke kanan dan ke kiri, dan perluasan itu menggunakan unsur tertentu (Sudaryanto, 1993:37). Menurut Sudaryanto (1993:38) teknik balik tidak mengubah jumlah serta wujud unsur satuan lingual yang ada. Yang berubah hanyalah wujud satuan lingualnya sebagai satu keseluruhan karena unsur yang ada berpindah tempatnya dalam susunan beruntun. Hasil dan Pembahasan Kalimat imperatif yang akan dibahas pada artikel ini adalah kalimat imperatif bahasa Minangkabau Lubuk Malako ditinjau dari segi Bentuk. Bentuk kalimat imperatif yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan ada delapan macam, yaitu kalimat imperatif halus, kalimat imperatif langsung, kalimat imperatif larangan, kalimat imperatif permintaan, kalimat imperatif ajakan dan harapan, kalimat imperatif pembiaran, kalimat imperatif taktransitif, dan kalimat imperatif transitif. Perhatikan data berikut. 1. Kalimat Imperatif Halus Kalimat imperatif halus yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau Lubuk Malako ditandai dengan kata tolong. Simak data berikut. (5) Tolong suwun piti tu lu! tolong simpan uang itu dulu! Tolong simpan uang itu dulu! Pemarkah imperatif tolong pada data (5) merupakan penanda kalimat imperatif halus. Pemarkah tolong pada data (5) dapat dilesapkan seperti data (5a). Selain dilesapkan pemarkah tolong pada data (5) juga dapat diperluas dengan menambahkan partikel -lah di antara kata tolong dan barasin seperti data (5b). Perhatikan data berikut. (5a) Suwun piti du lu! simpan uang itu dulu!
5 (5b) Simpan uang itu dulu! Tolongla suwun piti du lu! tolonglah simpan uang itu dulu! Tolonglah simpan uang itu dulu! Kalimat pada data (5a) merupakan kalimat imperatif langsung yang ditandai oleh kata suwun simpan. Perluasan pada data (5b) dengan menambahkan partikel la lebih memperjelas maksud dari kalimat pada data (5). 2. Kalimat Imperatif Langsung Data di bawah ini menunjukkan bentuk kalimat imperatif langsung dengan menggunakan konstituen yang berupa variasi verba dasar. Lihat data berikut. (7) Baliak Ang lai! pulang kamu lagi! Pulanglah kamu lagi! Kalimat pada data (7) yang ditandai oleh kata baliakla merupakan kalimat imperatif langsung. Kata baliakla pada data (7) dapat dilesapkan, seperti data (7a). Selain dapat dilesapkan data (7) juga dapat diperluas dengan menambahkan kata yo di awal kalimat, seperti data (7b). Perhatikan data berikut. (7a) Ang lai! kamu lagi! Kamu lagi! (7b) Yo, baliakla Ang lai! Ya, pulanglah kamu lagi! Ya, pulanglah kamu lagi! Pelesapan pada data (7a) mengakibatkan makna kalimat berubah menjadi menunggu giliran. Perluasan pada data (7b) dengan menambahkan kata yo lebih memperjelas maksud kalimat pada data (7). 3. Kalimat Imperatif Larangan Kalimat imperatif larangan dalam bahasa Minangkabau Lubuk Malako Solok Selatan dapat diungkapkan dengan menggunakan konstituen Perhatikan data berikut. jan jangan. (12) Jan duduak di simin No, dingin! Jangan duduk di semen Nek, dingin! Jangan duduk di semen Nek, dingin! Kalimat pada data (12) merupakan bentuk kalimat imperatif larangan yang ditandai oleh kata jan. Kata jan pada data (12) dikatakan kalimat imperatif larangan karena kata jan menyatakan perbuatan untuk melarang melakukan sesuatu. Data (12) dapat dibalik posisinya yaitu dengan meletakkan kata jan di tengah kalimat seperti data (12a). Data (12) dapat menjadi (12b) dengan menambahkan partikel -lah di antara kata jan dan duduak. Selanjutnya, dapat menjadi (12c) dengan menambahkan frase kok dapek di awal kalimat. Simak data berikut: 12a) No, jan duduak di simin, dingin! Nek, jangan duduk di semen, dingin! Nek, jangan duduk di semen, dingin! (12b) Janla duduak di simin No, dingin!
6 janganlah duduk di semen Nek, dingin! Janganlah duduk di semen Nek, dingin! (12c) Kok dapek jan duduak di simin No, dingin! Kalau bisa jangan duduk di semen Nek, dingin! Kalau bisa jangan duduk di semen Nek, dingin! Makna kalimat pada data (12a) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. Perluasan pada data (12b) dan (12c) dengan menambahkan partikel la dan frase kok dapek juga tidak mengubah makna, tetapi lebih memperjelas (12). makna kalimat pada data 4. Kalimat Imperatif Permintaan Data di bawah ini merupakan variasi bentuk kalimat imperatif permintaan dengan menggunakan konstituen agia minta. Perhatikan data berikut. (14) Ni, agia kecap du tek! Kak, minta kecap itu sedikit! Kak, minta kecap tu sedikit! Kata agia pada data (14) merupakan kalimat imperatif permintaan Kata agia dikatakan kalimat imperatif permintaan karena kata agia menyatakan perbuatan meminta. Data (14) dapat dibalik posisinya dengan meletakkan kata agia di awal kalimat, seperti data (14a). Selain itu, data (14) juga dapat diperluas dengan menambahkan partikel -la di antara kata agia dan kecap, seperti data (14b). Simak data berikut. (14a) Agia kecap du tek, Ni! minta kecap itu sedikit, Ni! Minta kecap itu sedikit, Kak! (14b) Ni, agiala kecap du tek! Kak, mintalah kecap itu sedikit! Kak mintalah kecap tu sedikit! Makna kalimat pada data (14a) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. Perluasan pada data (14b) dengan menambahkan partikel la lebih memperjelas maksud dari kalimat pada data (14). 5. Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan Data di bawah ini menunjukkan variasi bentuk kalimat imperatif ajakan dan harapan dengan menggunakan konstituen berikut. kinyak ke sini. Simak data (17) kinyak jalan Ta! Kesini jalan ta! Ta kesini jalan! Kalimat pada data (17) merupakan salah satu bentuk kalimat imperatif ajakan yang ditandai oleh kata kinyak. Kata kinyak pada data (17) dikatakan kalimat imperatif ajakan karena kata kinyak menyatakan perbuatan mengajak. Di akhir kalimat dapat diperluas dengan menambahkan frase bea capek tibo,
7 sehingga kalimat pada data (17) dapat menjadi (17a) yang maknanya tidak berubah. Di samping itu, kalimat pada data (17) dapat pula di balik posisinya dengan meletakkan kinyak di tengah kalimat seperti data (17b). Untuk lebih jelas simak data berikut. (17a) Kinyak jalan Ta bea capek tibo! ke sini jalan Ta biar cepat sampai! Ke sini jalan Ta biar cepat sampai! (17b) Ta, kinyak jalan! Ta, ke sini jalan! Ta, ke sini jalan! Perluasan pada data (17a) dengan menambahkan frase bea capek tibo lebih memperjelas maksud dari kalimat. Makna kalimat (17b) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. 6. Kalimat Imperatif Pembiaran Data di bawah ini menunjukkan variasi bentuk Kalimat imperatif pembiaran dengan menggunakan konstituen bea la biarlah. perhatikan data berikut. (22) Beala ino du nan mangarajon! Biarlah nenek itu yang mengerjakan! Biarlah nenek itu yang mengerjakan! Kalimat pada data (22) yang ditandai oleh kata beala merupakan kalimat imperatif pembiaran. kata beala dikatakan kalimat imperatif pembiaran karena kata beala menyatakan perbuatan tidak melarang. Data (22) dapat ditambah dengan frase kok dapek dan kata Anto (sapaan terhadap orang yang diperintah) di awal kalimat, sehingga menjadi data (22a) dan (22b). Perhatikan data berikut. (22a) Kok dapek beala Ino du nan mangarajon! kalau bisa biarlah Nenek itu yang mengerjakan! Kalau bisa biarlah Nenek itu yang mengerjakan! (22b) Anto, beala Ino du nan mangarajon! Anto, biarlah Nenek itu yang mengerjakan! Anto, biarlah Nenek itu yang mengerjakan! Perluasan bentuk kalimat pada data (22a) dan (22b) dengan menambahkan frase kok dapek dan kata Anto (sapaan untuk orang yang disuruh) lebih memperjelas informasi yang disampaikan. 7. Kalimat Imperatif Taktransitif Variasi bentuk kalimat imperatif taktransitif dapat diungkapkan dengan verba dasar, adjektiva dasar dan frase preposisional. (24) Makan naiak Ta! Makan naik Ta! makan ke rumah Ta! Kalimat pada data (24) yang ditandai verba dasar makan merupakan kalimat imperatif taktransitif. Verba dasar makan pada data (24) dapat dilesapkan sehingga menjadi data (24a). kemudian juga dapat menjadi data (24b) dengan membalikkan
8 posisi kata dengan meletakkan kata makan di tengah kalimat. Selain itu, data (24) dapat diperluas dengan menambahkan partikel-la, seperti data (24c). Perhatikan data berikut. (24a) Naik Ta! naik Ta! Ke rumah Ta! (24b) Ta, makan naik! Ta, makan naik! Ta, makan ke rumah! (24c) Makanla naik Ta! makanlah naik Ta! Makanlah ke rumah Ta! Kalimat pada data (24a) masih merupakan kalimat imperatif taktransitif verba dasar meskipun verba dasar makan sudah dilesapkan. Kalimat pada data (24b) maknanya tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. Perluasan kalimat pada data (24c) dengan menambahkan partikel la makna juga tidak berubah, tetapi lebih memperjelas informasi yang disampaikan. (27) capek mua Yen! Cepat ya Yen!,cepat ya Yen! Kalimat pada data (27) merupakan bentuk kalimat imperatif taktransitif adjektiva dasar yang ditandai oleh kata capek. Kata capek pada data(27) dikatakan kalimat imperatif taktransitif adjektiva dasar karena kata capek menyatakan adjektiva dasar. Data (27) dapat dibalik posisinya dengan meletakkan kata capek di tengah kalimat seperti data (27a). Data (27) dapat menjadi (27b) dengan menambahkan partikel la di antara kata capek dan mua. Selanjutnya, dapat menjadi (27c) dengan menambahkan frase kok dapek di awal kalimat. Simak data berikut. (27a) Yen, capek mua! Yen, cepat ya! Yen, Cepat ya! (27b) capekla mua Yen! Cepatlah ya Yen!,cepatlah ya Yen! (27c) kok dapek capek mua Yen! Kalau bisa cepat ya Yen! Kalau bisa cepat ya Yen! Makna kalimat pada data (27a) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. Perluasan pada data (27b) dan (27c) dengan menambahkan partikel la dan frase kok dapek lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan. (29) Ci, bak ken kumua tu ka sumu! Ci, bawa kain kotor itu ke sumur! Ci, bawa kain kotor itu ke sumur! Kalimat pada data (29) merupakan bentuk kalimat imperatif taktransitif frase preposisional yang ditandai oleh kata ka sumu. Frase pada data (29) dapat dilesapkan seperti data (29a). Selain dilesapkan Data (29) dapat dibalik posisinya dengan meletakkan kata ka sumu di tengah kalimat dan ditambah kata mua di antara kata kau dan Yen, seperti data (29b) dan (29c). Simak data berikut.
9 (29a) Ci, bak ken kumua tu! Ci, bawa kain kotor itu! Ci, bawa kain kotor itu! (29b) Bak ken kumua tu ka sumu Ci,! bawa kain kotor itu ke sumur Ci,! Bawa kain kotor itu ke sumur Ci! (29c) Bak ken kumua tu ka sumu mua Ci! bawa kain kotor itu ke sumur mua Ci! Bawa kain kotor itu ke sumur mua Ci! Kalimat pada data (29a) merupakan kalimat imperatif langsung yang ditandai oleh kata bak. Makna kalimat pada data (29b) dan data (29c) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. 8. Kalimat Imperatif Transitif Data di bawah ini menunjukkan bentuk kalimat imperatif transitif dengan menggunakan konstituen tanam tanam. Lihat data berikut. (30) Tanam mangga ko Ndra a! Tanam mangga ko Ndra! Ndra tanam mangga ko! Kata tanam pada data (30) merupakan penanda kalimat imperatif transitif. Data (30) dapat menjadi data (30a) jika diperluas dengan menambahkan partikel -la di antara kata tanam dan mangga. Selanjutnya, data (30) dapat menjadi data (30b) dengan membalikkan posisi kata tanam di tengah kalimat. Perhatikan data berikut. (30a) Tanamla mangga ko Ndra! tanamlah mangganko Ndra! Tanamlah mangga ko Ndra! (30b) Ndra, tanam mangga ko! Ndra, tanam mangga ko! Ndra, tanam mangga ko! Perluasan kalimat pada data (30a) dengan menambahkan partikel -la lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan. Makna kalimat pada data (30a) dan (30b) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatifnya berubah. Kesimpulan Dari uraian yang telah disampaikan dalam analisis, penulis menyimpulkan bahwa kalimat : 1. Kalimat imperatif dalam bahasa Minangkabau Lubuk Malako sangat variatif dan masyarakat Lubuk Malako tersebut juga menggunakan kata sapaan untuk memerintah. 2. Kalimat imperatif ditandai oleh kata tolong, bo digunakan untuk kalimat imperatif halus. Kalimat imperatif langsung ditandai oleh verba dasar baliakla, paila, bak, ambiakla, dan pakaila. Untuk kalimat imperatif larangan ditandai oleh jan, dan janla. Pada kalimat imperatif permintaan konstituen yang digunakan adalah agia, mintak, dan ambin. Untuk kalimat imperatif ajakan dan harapan ditandai oleh kinyak, baliak, naiak, pai dan buaok.
10 3. Adapun kalimat imperatif taktransitif juga ditemukan yang diungkapkan melalui verba dasar, adjektiva dasar, dan frase preposisional. Disamping itu, juga ditemukan kalimat imperatif transitif. Daftar Pustaka Alwi, Hasan, dkk Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insane Mulia. Nenti, Syafri Kalimat Perintah Dalam Bahasa Minangkabau Dialek Pasaman. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Samarin, William J Field Linguistics: A Guide to Linguistics Field Work. New york: holt. Rinehart and wiston. Saputri, Yoffi Desi Analisis Tindak Tutur Bahasa Minangkabau di Daerah Sangir. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Sudaryanto Metode linguistik. Yogyakarta: Gaja Mada University Press Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2
BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas
Lebih terperinciFORM OF IMPERATIVE SENTENCE IN MINANGKABAU LANGUAGE, SUPAYANG VILLAGE, PAYUNG SEKAKI DISTRICT, SOLOK REGENCY
FORM OF IMPERATIVE SENTENCE IN MINANGKABAU LANGUAGE, SUPAYANG VILLAGE, PAYUNG SEKAKI DISTRICT, SOLOK REGENCY Nurfitra Anska 1, Iman Laili 2, Eriza Nelfi 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas
Lebih terperinciPENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.
PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. 09080103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciJENIS KALIMAT IMPERATIF PADA TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI
JENIS KALIMAT IMPERATIF PADA TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
Lebih terperinciKALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI
KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI
BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung menggunakan ragam lisan. Dalam ragam lisan terdapat kekhususan atau kekhasan suatu bahasa. Salah satu
Lebih terperinciKALIMAT IMPERATIF DALAM ACARA TALK SHOW THE COMMENT NET. TV Heru Candriko 1, Elvina A. Saibi 2, Puspawati 2
KALIMAT IMPERATIF DALAM ACARA TALK SHOW THE COMMENT NET. TV Heru Candriko 1, Elvina A. Saibi 2, Puspawati 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail : herucandriko12@gmail.com
Lebih terperinciKONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2
KONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciBentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep
Andriyanto, Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia... 9 Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto Bahasa Indonesia-Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR.
PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR Yenti 1, Elvina A. Saibi 2, Iman Laili 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)
DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia
Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.
KESALAHAN KEBAHASAAN PADA SURAT DINAS YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAHAHAN DESA GRUGU KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH Oleh: Desi Ria
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciREALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI
REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1
ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh: ERNI FITRIANA A. 310090015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU
PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Budaya pada Jurusan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI
PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI Fitri Rahmawati Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG
ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh SURYA NIM
Lebih terperinciTINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO
TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO Ventyana Haedar 48, Muji 49, Anita Widjajanti 50 Abstract : Directive speech act is
Lebih terperinciTINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG
25 TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG Charlina dkk.* Dosen FKIP Universitas Riau Pekanbaru Abstrak: Penelitian ini menganalisis Tindak Tutur Imperatif dalam Bahasa Sidang. Aspek yang dianalisis
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EKA PUTRI ANDAYANI NIM 120388201067 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT
KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SINTANG KECAMATAN SERAWAI KAJIAN PRAGMATIK
ANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SINTANG KECAMATAN SERAWAI KAJIAN PRAGMATIK Eti Ramaniyar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Secara garis besar kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat
Lebih terperinciANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM
ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM Supadmi, A310090132, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciFUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO
FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciKESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA
KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh EKANA FAUJI A 310 080 133 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 UNIVERSITASS
Lebih terperinciPEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA
PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA Himawatul Azmi Nur dan Prembayun Miji Lestari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, FBS, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENIYULIA FITRI NIM 090388201253 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA
Lebih terperinciKaidah Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Kaidah Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Dewi Kusumaningsih Jl. Slamet Riyadi 100 Sukoharjo. Telp. 087736303068 Email: dewikusumaningsih@gmail.com
Lebih terperinciKALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2.
KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail
Lebih terperinciKALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF
Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 1 KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF INTERROGATIVE SENTENCE OF SMART GENIUS TUTORING CENTER S STUDENTS
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen
Lebih terperinciBENTUK IMPERATIF PADA BANNER DAN POSTER DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
BENTUK IMPERATIF PADA BANNER DAN POSTER DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh WARDAH AGUSTIANI 1201040001
Lebih terperinciPronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau
Pronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau Iman Laili Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract: Demonstrative pronouns in Minangkabau language consist of demonstrative
Lebih terperinciANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU
ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Ditulis Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU
Lebih terperinciREGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
REGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Oleh Devi Mai Candra 1), Syofiani 2), Gusnetti 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Ditemukan 58 kalimat yang menyatakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa sumber kajian yang dijadikan acuan dari penelitian ini yaitu hasil penelitian sebelumnya.
Lebih terperinciRealisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa
REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciABSTRACT
KESANTUNAN BERBAHASA MELAYU JAMBI DIALEK LIMBUR DALAM TINDAK TUTUR ANAK KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA DI DUSUN RENAH SUNGAI BESAR KECAMATAN LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Idris 1),
Lebih terperinciOleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ABSTRAK
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI KANTOR DESA TULUSREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SMA Oleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 13 KOTA MAGELANG
Penggunaan Kalimat Imperatifoleh Guru... 443 PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 13 KOTA MAGELANG THE USE OF IMPERATIVE SENTENCES BY A TEACHER
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG Yesa Yuli Hadianis 1), Marsis 2),
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar
Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,
Lebih terperinciPRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.
PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Herdiana 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT IMPERATIF KUMPULAN DRAMA DOMBA-DOMBA REVOLUSI KARYA B. SOELARTO ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS KALIMAT IMPERATIF KUMPULAN DRAMA DOMBA-DOMBA REVOLUSI KARYA B. SOELARTO ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ariska Handayani NIM 110388201010 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciREALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI
REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG Yesa Yuli Hadianis 1), Marsis 2), Elvina A Saibi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciDEIKSIS DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SAKO UTARA KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH CITRA YULDESRI NPM
DEIKSIS DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SAKO UTARA KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH CITRA YULDESRI NPM 1108149 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH
Lebih terperinciOleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH UTAMA DALAM FILM KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG SUTRADARA TYA SUBIYAKTO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA DI KELAS X SMA Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
Lebih terperinciPERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA
PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciDESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE
DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciADVERB OF MINANGKABAU LANGUAGE IN SINGGALANG NEWSPAPER
ADVERB OF MINANGKABAU LANGUAGE IN SINGGALANG NEWSPAPER Ruci Anggraini 1, Eriza Nelfi 2, Elvina A. Saibi 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Bung Hatta E-mail : ruci_
Lebih terperinciTINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati
TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND Sucy Kurnia Wati Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui menjelaskan tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND dan menjelaskan
Lebih terperinciSPEECH DISFEMISM IN SOCIETY DISTRICT TAPUNG HULU
1 SPEECH DISFEMISM IN SOCIETY DISTRICT TAPUNG HULU Muhammad Rizki 1, Dudung Burhanudin 2, Charlina 3 rizkimuhammad231@gamil.com, DudungBurhanudin@yahoo.com Charlinahadi@yahoo.com No.Hp 085274414321 Language
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH
STUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Lebih terperinciTINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah
0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciOleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciRISKI EKA AFRIANTI NIM
ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan unsur budaya Indonesia yang hidup. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.
1 PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa. Dalam interaksi sosial masyarakat Jawa, lebih cenderung menggunakan komunikasi
Lebih terperinciKESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG
KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG Gusmaweni 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Dosen Program
Lebih terperinciKALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA PETUNJUK ARTIKEL E-JOURNAL
KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA PETUNJUK ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,
ABSTRACT: KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF MAHASISWA KELAS A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU ANGKATAN 2007 Oleh: Rika Ningsih This research
Lebih terperinciANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL Oleh TIARA CITRA IDILA NIM 090388201337 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciMAKNA IDIOM DALAM TABLOID NOVA SEBUAH TINJAUAN SEMANTIK
MAKNA IDIOM DALAM TABLOID NOVA SEBUAH TINJAUAN SEMANTIK oleh SISKA RAMAYANTI NPM 0910013111019 Artikel Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Wisuda PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPenguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)
Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang Sri Fajarini Mahasiswa Universitas Andalas) Abstract: This study explains and describes mastery of the Indonesian language
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan komunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai makhluk individual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kompas edisi Senin bulan Februari Data itu diambil dari rubrik politik dan hukum, opini,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini yaitu singkatan dan akronim yang terdapat dalam surat kabar Kompas edisi Senin bulan Februari 2011. Data itu diambil
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori (1994:710),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa, kemampuan untuk memilih jenis ungkapan yang tepat sangat penting. Dalam bahasa, ungkapan disebut dengan
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, melainkan juga memberikan sarana kepada pembaca untuk menyampaikan gagasan, baik pada redaksi maupun
Lebih terperinciABSTRACT
KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI
ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciPEMEROLEHAN SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI KAMBANG
PEMEROLEHAN SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI KAMBANG Oleh: Melza Marta 1, Emidar 2, Nursaid 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email:
Lebih terperinciRELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI
RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA
Lebih terperinciCAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT
1 CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN Dina Oktavia¹, Putri Dian Afrinda², Risa Yulisna² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak
Lebih terperinciALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG
ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG Randi Alamhuri 1), Syofiani 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciREALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah
0 REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciAbstract
KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM ACARA KOMEDI OPERA VAN JAVA Dini Fitriah 1, Puspawati 2, Elvina A. Saibi 3 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Dini_maniess05@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012
ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU
ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh ZAINUDIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian metafora merupakan analogi atau perbandingan suatu yang memiliki kemiripan dengan sesuatu yang lainya. Sebagai contoh sifat manusia yang dianalogikan atau diperbandingkan
Lebih terperinciPEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK
PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) Oleh : Fitria Dwi Apriliawati pendidikan bahasa dan sastra jawa Fitria_Dwi97@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita
Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Kolom Tajuk Surat Kabar Haluan Kepri Edisis Maret 2014 oleh Puspawati. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Ahada Wahyusari,
Lebih terperinci