ADVERB OF MINANGKABAU LANGUAGE IN SINGGALANG NEWSPAPER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADVERB OF MINANGKABAU LANGUAGE IN SINGGALANG NEWSPAPER"

Transkripsi

1 ADVERB OF MINANGKABAU LANGUAGE IN SINGGALANG NEWSPAPER Ruci Anggraini 1, Eriza Nelfi 2, Elvina A. Saibi 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Bung Hatta ruci_ anggraini@yahoo.com 2 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Bung Hatta Abstract Research of Minangkabau Language in Singgalang Newspaper did because there are many adverb variation of from, function, and meaning ini Singgalang Newspaper. This research has purpose to describe from, function, and meaning of adverb of Minangkabau language in Singgalang Newspaper. The writer use Alwi et al and Chaer s theory to analyse adverb of Minangkabau Language in Singgalang Newspaper. Method that used to collecting data is observation method and note taking technique. Next to analysing data used substitution and deletion technique. Adverb that found in Singgalang Newspaper is single adverbs and combines adverbs that have function to explain verb, noun, and adjective. Position of adverb that found adverb that precedes word explained and adverb that follow word describe. There fourteen meaning of adverb that found, (1) disclaimer adverb, (2) qualitative adverb, (3) limitation adverb, (4) degreeadverb, (5) time adverb, (6) completed adverb, (7) certainty adverb, (8) offering adverb, (9) compulsion adverb, (10) wish adverb, (11) frequentative adverb, (12) addition adverb, (13) ability adverb, and (14) expectation adverb. Key words: adverb, noun, verb, adjektive Pendahuluan Secara umum adverbia adalah kategori yang mendampingi nomina, verba, dan adjektiva. Dalam pembentukan frase, adverbia berfungsi untuk menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lainnya dalam pembentukan frase. Menurut Chaer (2009:49) adverbia disebut juga dengan kata keterangan. Adverbia dapat dikaji dari tiga segi, yaitu segi bentuk, segi perilaku sintaktis, dan segi perilaku semantisnya. Menurut Alwi, dkk (2003: ) dilihat dari segi bentuknya, adverbia terdiri atas dua, yaitu (1) adverbia tunggal, dan (2) adverbia gabungan. Dilihat dari segi sintaksisnya adverbia terdiri atas empat, yaitu (1) adverbia yang mendahului kata yang diterangkan, (2) adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan, (3) adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan, dan (4) adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan. Menurut Chaer (2009:49) Dilihat dari segi perilaku semantisnya adverbia terdiri atas empat belas, yaitu (1) adverbia sangkalan, (2) adverbia penjumlahan, (3) adverbia pembatasan, (4) adverbia derajat, (5) adverbia kala, (6) adverbia keselesaian, (7) adverbia kepastian, (8) adverbia menyungguhkan, (9) adverbia

2 keharusan, (10) adverbia keinginan, (11) adverbia frekuensi, (12) adverbia penambahan, (13) adverbia kesanggupan, dan (14) adverbia harapan Kajian adverbia yang penulis lakukan adalah adverbia dalam surat kabar Singgalang. Surat kabar Singgalang adalah surat kabar yang terdiri atas berbagai bentuk tulisan yang berupa berita dan rubrik. Salah satunya rubrik yang terdapat dalam surat kabar Singgalang adalah Rubrik Palanta. Rubrik Palanta ini memberikan informasi yang berhubungan dengan masyarakat. Semua informasi yang disampaikan dalam Rubrik Palanta ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca. Penggunaan adverbia yang ditemukan dalam Rubrik Palanta bervariasi, misalnya, penggunaan/posisi adverbia. Posisi adverbia dalam Rubrik Palanta yang ditemukan adalah adverbia yang mendahului kata yang diterangkan dan adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan. Di samping itu, adverbia yang banyak ditemukan adalah adverbia yang mendampingi verba, nomina, dan adjektiva. Untuk lebih jelasnya perhatikan kutipan berikut. (1) Banyak rumah nan tatingga dek urang punyonyo pai batarawih. Banyak rumah yang ditinggal oleh pemiliknya pergi shalat tarawih Pada data (1) terdapat adverbia yang berupa kata dasar yaitu kata banyak. Adverbia banyak banyak pada data (1) berfungsi menerangkan nomina rumah. Posisi adverbia banyak banyak pada data (1) mendahului kata yang diterangkan. Jika posisi adverbia banyak banyak dibalik, kalimatnya akan tetap berterima. Dilihat dari segi makna adverbia bahasa Minangkabau adverbial banyak banyak pada data (1) mempunyai makna menyatakan jumlah yang lebih terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina rumah rumah. Jika adverbia banyak banyak dilesapkan, makna pada data (1) tidak lagi menyatakan semua rumah, tetapi mempunyai makna hanya satu rumah. Dari uraian di atas, terlihat bahwa kajian adverbia bahasa Minangkabau dalam surat kabar Singgalang menarik untuk dilakukan. Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian terhadap adverbia bahasa Minangkabau dalam surat kabar Singgalang belum pernah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah penulis lakukan, penelitian tentang adverbial sudah pernah dilakukan oleh Lamtio (2005) mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan judul Adverbia dalam Bahasa Batak Toba. Hasil yang diperoleh dari penelitiannya adalah adverbia dalam bahasa Batak Toba ada dua yaitu adverbia monomorfemis ialah adverbia yang terdiri atas satu kata dasar contohnya naeng (hendak), nungnga (sudah), leleng (lama). Adverbia polimorfemis ialah adverbia yang terdiri atas lebih dari satu morfem yang disebabkan oleh kata pengulangan kata dasar 2

3 dan afiksasi contohnya hotop-hotop (cepatcepat). Sementara itu, Agustin (2013) dari Universitas Padjajaran meneliti adverbia yang berjudul Pemakaian Adverbia Penanda Kualitas dalam Bahasa Indonesia. Hasil penelitiannya adalah keterangan cara dalam bahasa Indonesia terbagi atas dua, yaitu (1).Keterangan cara yang berupa kata contoh: malam itu saya tidur nyenyak. Keterangan cara pada contoh tersebut yaitu kata nyenyak, kata nyenyak pada contoh (a) menerangkan cara verba tidur terjadi. (2). Keterangan cara berupa frase, contoh (b) Pak De Sosro tak henti-hentinya berkomat-kamit. Keterangan cara pada contoh (b) tersebut yaitu frasa tak henti-henti. Penelitian yang dilakukan Lamtio dan Agustin berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Penulis mengkaji adverbia dari segi bentuk, fungsi, dan makna dalam surat kabar Singgalang khususnya pada Rubrik Palanta. Teori yang digunakan untuk mengkaji adverbia dari segi bentuk dan fungsi adalah teori Alwi, dkk (2003: ), sedangkan untuk mengkaji makna adverbia digunakan teori Chaer (2009:49). Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk adverbia bahasa Minangkabau dalam surat kabar Singgalang. Metodologi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1993:62) metode deskriptif itu menyaran bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret, paparan seperti apa adanya. Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto (1993:133) metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan terhadap penggunaan bahasa yang diteliti. Dalam hal ini penulis menyimak penggunaan bahasa yang berkaitan dengan adverbial pada Rubrik Palanta dalam surat kabar Singgalang. Selanjutnya, teknik yang digunakan untuk pengumpulan data ialah teknik catat. Menurut Sudaryanto (1993:135) teknik catat adalah teknik yang dilakukan dengan pencatatan pada kartu data yang dilanjutkan 3

4 dengan klasifikasi atau pengelompokan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode agih. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode agih adalah metode penelitian yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Untuk menganalisis data digunakan teknik balik dan teknik lesap. Teknik balik adalah teknik analisis yang berupa pembalikan unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan antara lain berbentuk ABDC, ACBD, DABC,dan BCDA, bila tuturan data semula berbentuk ABCD. Teknik lesap dilaksanakan dengan (melesapkan,menghilangkan, menghapuskan, mengurangi) unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan. Teknik lesap digunakan untuk mengetahui kadar keintian unsure yang dilesapkan. Hasil dan Pembahasan Adverbia yang dibahas pada artikel ini adalah bentuk, fungsi, dan makna adverbia bahasa Minangkabau dalam surat kabar Singgalang. Bentuk dan fungsi ini akan dianalisis sekaligus. Bentuk adverbia yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ada dua, yaitu (1). adverbia tunggal adalah adverbia yang terdiri dari satu morfem yang berupa kata dasar. Contoh: Nan ado cuma menyengsarakan kehidupan bangsa. Yang ada cuma menyengsarakan kehidupan bangsa. Pada data di atas terdapat advebia yang berupa kata dasar yaitu kata cuma cuma (2). adverbia gabungan adalah gabungan dua buah adverbia yang berbentuk dasar. Contoh : Indak saluruah rumah sakik nan mode itu malayani pasien doh. Tidak semua rumah sakit yang seperti itu melayani pasiennya Pada data di atas terdapat adverbia berdampingan yaitu kata indak saluruah tidak semua. Fungsi adverbia yang ditemukan ada dua, yaitu (1) adverbia yang mendahului kata yang diterangkan adalah adverbia yang posisinya berada di awal kata yang diterangkan. Contoh: Kalau nan sanang pasti indak patani jawek kari. Kalau yang senang pasti tidak petani jawab kari Pada data di atas terdapat adverbia yang berdampingan yaitu kata pasti indak pasti tidak. Adverbia pasti indak pasti tidak pada data di atas berfungsi menerangkan nomina patani petani. Adverbia pasti indak pasti tidak pada data di atas posisinya mendahului kata yang diterangkan (2).adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan adalah adverbia yang posisinya berada sesudah yang diterangkan. 4

5 Contoh : Kain saruang, jo tarompa baru untuk hari rayo. Kain sarung, dengan sendal baru untuk hari lebaran Pada data di atas terdapat adverbia yang berupa kata dasar Adverbia yaitu kata baru. baru baru pada data di atas berfungsi menerangkan nomina tarompa sendal. Posisi adverbia baru baru pada data di atas mengikuti kata yang diterangkan. Sementara itu, makna adverbia yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ada empat belas macam, yaitu (1) adverbia sangkalan, (2) adverbia penjumlahan, (3) adverbia pembatasan, (4) adverbia derajat, (5) adverbia kala, (6) adverbia keselesaian, (7) adverbia kepastian, (8) adverbia menyungguhkan, (9) adverbia keharusan, (10) adverbia keinginan, (11) adverbia frekuensi, (12) adverbia penambahan, (13) adverbia kesanggupan, dan (14) adverbia harapan. 1. Adverbia Sangkalan Adverbia sangkalan yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ditandai dengan kata indak tidak. Pemakaian adverbia tersebut dapat pada data (4 ) berikut ini. (4) Samantaro anak jo kamanakan mancaliak indak dapek. Sementara anak dan kemenakan melihat tidak dapat... Adverbia indak tidak pada data (4) mempunyai makna menyangkal terhadap kategori yang didampinginya yaitu verba dapek dapat. Jika adverbia indak tidak dilesapkan, makna kalimat tersebut pada data (4) tidak lagi menyatakan sangkalan. Akan tetapi, mempunyai makna boleh melihat. Untuk lebih jelasnya perhatikan data (4a) berikut ini. (4a) Samantaro anak jo kamanakan mancaliak dapek... Sementara anak dengan kemenakan melihat dapat Adverbia Penjumlahan Adverbia penjumlahan yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ditandai dengan kata babarapo beberapa. Perhatikan data (5) berikut. (5) Babarapourang hebat tatangkok KPK dek ulah pakaro dagiang. Beberapa orang hebat ditangkap KPK karena masalah daging Adverbia babarapo beberapa pada data (5) mempunyai makna menyatakan jumlah banyak terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina urang orang. Adverbia babarapo beberapa ini dapat dilesapkan. Jika dilesapkan, makna pada data (5) bukan lagi menyatakan penjumlahan, melainkan mempunyai makna hanya satu orang (5a) berikut. Untuk lebih jelasnya perhatikan data (5a) Babarapo urang hebat tatangkok KPK dek ulah pakaro dagiang Orang hebat tertangkap KPK karena masalah daging 5

6 3. Adverbia Pembatasan Adverbia pembatasan yang ditemukan adverbia yang ditandai dengan kata cuma cuma. Perhatikan data (6) berikut ini. (6) Dana be-el-es-em cuma urang bansaik se yang dapek. Dana be-el-es-em cuma urang susah saja yang dapat Pada data (6) adverbia cuma cuma mempunyai makna pembatasan terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina urang orang. Adverbia cuma cuma ini dapat dilesapkan, makna pada data (6) tetap meyatakan pembatasan. Perhatikan data (6a) berikut. (6a) Dana be-el-es-em urang bansaik se yang dapek. Dana be-el-es-em orang susah saja yang dapat 4. Adverbia Derajat Adverbia derajat yang ditemukan adverbia sangaik sangat. Perhatikan data (7) berikut. (7) Iyo sangaik baguno sertifikasi jo SIM kalau awak mambaok kandaraan. Ia sangat perlu sertifikat dengan sim kalau kita membawa kendaraan. Adverbia sangaik sangat pada data (7) mempunyai makna derajat terhadap kategori yang didampinginya yaitu adjektiva baguno perlu. Jika adverbia sangaik sangat dilesapkan, makna pada data (7) tidak lagi menyatakan derajat, tetapi mempunyai makna kepastian. Simak data (7a) berikut. (7a) Iyo baguno sertifikasi jo SIM kalau awak mambaok kandaraan. Ia perlu sertifikasi dengan SIM kalau kita membawa kendaraan 5. Adverbia Kala Adverbia kala yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang adalah adverbia sadang sedang. Cermati data (8) berikut. (8) Pak wali mancaliak surang anak nan sadang sakik. Pak wali melihat seorang anak yang sedang sakit Pada data (8) adverbia sadang sadang mempunyai makna kala terhadap kategori yang didampinginya yaitu verba sakik sakit.adverbia sadang sedang pada data (8) mempunyai makna kala terhadap ketegori yang didampinginya yaitu verba sakik sakit. Jika adverbia sadang sedang dilesapkan, makna pada data (8) tidak lagi menyatakan kala, tetapi menyatakan makna keselesaian. Untuk lebih jelasnya perhatikan data (8a) berikut. (8a) Pak wali mancaliak urang nan sakik. Pak wali melihat orang yang sakit 6. Adverbia Keselesaian Adverbia keselesaian yang ditemukan daam surat kabar Singgalang adalah adverbia baru baru.cermati data (9) berikut. (9) Dilua hujanbarubaranti. Di luar hujan baru berhenti 6

7 Adverbia baru baru pada data (9) mempunyai makna keselesaian terhadap kategori yang didampinginya yaitu verba baranti berhenti. Jika adverbia baru baru dilesapkan, makna pada data (9) akan tetap menyatakan keselesaian. 7. Adverbia Kepastian Adverbia kepastian yang ditemukan adverbial pasti pasti. Perhatikan data (10) berikut. (10) Kalau harago minyak naik, pasti harago barang kabutuhan awak naik. Kalau harga minyak naikpasti harga barang kebutuhan kita naik Pada data (10) adverbia pasti pasti mempunyai makna kepastian terhadap kategori yang didampinginya yaitu verba harago harga. Jika adverbia pasti pasti dilesapkan, makna pada data (10) akan tetap menyatakan kepastian. Untuk lebih jelasnya perhatikan data (10a) berikut. (10a) Kalau harago minyak naik, harago barang kabutuhan awak naik. Kalau harga minyak naik, harga barang kebutuhan kita naik 8. Adverbia Menyungguhkan Adverbia menyungguhkan yang ditemukaan dalam surat kabar Singgalang adalah adverbia Perhatikan data (11) berikut ini. sabananyo sebenarnya. (11) Nan sakik sabananyo urang tuo yang dalam pajalanan. Yang sakit sebenarnya orang tua yang dalam perjalanan pada data (11) adverbia sabananyo sebenarnya mempunyai makna menyungguhkan terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina urang orang. Adverbia sabananyo sebenarnya jika dilesapkan, makna pada data (11) tidak lagi menyatakan menyungguhkan, tetapi mempunyai makna kala. Untuk lebih jelas perhatikan data (11a) berikut. (11a) Nan sakik urang tuo yang dalam pajalanan. Yang sakit orang tua yang dalam perjalanan 9. Adverbia Keharusan Adverbia keharusan yang ditemukan adverbia musti mesti. Perhatikan data (12) berikut. (12) Samati-mati angin musti pandai mamakai komputer. Semati-mati angin mesti pandai memakai komputer Adverbia musti mesti pada data (12) mempunyai makna keharusan terhadap kategoriyang mendampingi verba pandai pandai. Jika adverbia musti mesti dilesapkan, makna pada data (12)akan tetap menyatakan keharusan. Untuk lebih jelasnya cermati data (12a) berikut. (12a) Samati-mati angin pandai mamakai komputer. Semati-mati angin pandai memakai komputer 10. Adverbia keinginan Adverbia keinginan yang ditemukan 7

8 adverbia ingin ingin. Perhatikan data (13) berikut. (13) Kini ko banyak urang yang ingin mancalonkan diri untuak manjadi walikota. Sekarang banyak orang yang ingin mancalonkan diri untuk menjadi walikota Pada data (13) adverbia ingin ingin mempunyai makna keinginan terhadap kategori yang didampinginya yaitu verba mencalonkan mencalonkan. Jika adverbia ingin dilesapkan makna pada data (13) akan tetap menyatakan keinginan. Untuk lebih jelasnya simak data (13a) berikut ini. (13a) Kini ko banyak urang yang mencalonkan diri untuak manjadi walikota. Sekarang ini banyak orang yang mencalonkan diri untuk menjadi walikota. 11. Adverbia Frekuensi Adverbia frekuensi yang ditemukan adverbia kadang-kadang kadang-kadang. Perhatikan data (14) berikut. (14) Kadang-kadang pitih untuak pambali samba dibalian juo ka rokok. Kadang-kadang uang untuk membeli sambal dibelikan juga ke rokok Adverbia kadang-kadang kadang-kadang pada data (14) mempunyai makna frekuensi terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina pitih uang. Jika adverbia kadangkadang kadang-kadang dilesapkan, makna pada data (14) tidak lagi meyatakan frekuensi, tetapi mempunyai makna keselesaian. Perhatikan data (14a) berikut. (14a) Pitih untuak pambali samba dibalian juo ka rokok. Uang untuk pembeli sambal dibelikan juga ke rokok 12. Adverbia Penambahan Adverbia penambahan yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang adalah adverbia pulo pulo. Perhatikan data (15) berikut. (15) Salain marampok maliang tu mambunuh pulo urang punyo rumah. Selain merampok maling itu juga membunuh urang yang punya rumah Pada data (15) adverbia pulo pula mempunyai makna penambahan akan tindakan hal atau keadaan terhadap kategori yang mendampinginya yaitu verba urang urang. Jika adverbia pulo pula dilesapkan, makna pada data (15) tidak lagi menyatakan penambahan, tetapi mempunyai makna keselesaian. Perhatikan data (15a) berikut. (15a) Salain marampok maliang tu mambunuah urang punyo rumah. Selain merampok maling itu membunuh orang punya rumah 13. Adverbia Kesanggupan Adverbia kesanggupan yang ditemukan yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang adalah adverbia bisa bisa. Perhatikan data (16) berikut. (16) Harus ado nan bisa awak yakini untuak jadi pamimpin. Harus ada yang bisa kita yakini untuk jadi pemimpin. 8

9 Adverbia bisa pada data (16) mempunyai makna kesanggupan terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina awak kita. Jika adverbia bisa bisa dilesapkan, makna pada data (16) tidak lagi menyatakan kesanggupan, melainkan mempunyai makna keharusan. Perhatikan data (16a) berikut. (16a) Harus ado nan awak yakini untuak jadi pamimpin. Harus ada yang kita yakini untuk jadi pemimpin 14. Adverbia Harapan Adverbia harapan yang ditemukan adverbia saharusnyo seharusnya. Perhatikan data (17) berikut. (17) Saharusnyojalan balubang yang rusak tu harus capek di pelokan. Seharusnya jalan berlubang yang rusak itu harus cepat diperbaiki. Adverbia saharusnyo seharusnya pada data (17) mempunyai makna harapan terhadap kategori yang didampinginya yaitu nomina jalan balubang jalan berlubang. Jika adverbia saharusnyo seharusnya dilesapkan, makna pada data (17) tidak lagi menyatakan harapan, melainkan mempunyai makna keharusan. Perhatikan data berikut. (17a) (17a) Jalan balubang yang rusak tu harus capek dipelokan. Jalan berlubang yang rusak itu harus cepat diperbaiki. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa bentuk adverbia bahasa Minangkabau yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ada dua, yaitu (a) adverbia tunggal dan (b) adverbia gabungan. a. Adverbia tunggal yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ada dua, yaitu (1) adverbia yang berupa kata dasar ditandai dengan kata cuma cuma, amuah mau, sadang sedang, handak hendak, juo juga, biasa biaso, banyak banyak, kasado semua. (2) adverbia yang berupa kata berafiks sa-nyo se-nya ditandai dengan kata saharusnyo seharusnya, saeloknyo sebaiknya,dan saindaknyo setidaknya yang berfungsi menerangkan verba, nomina, dan adjektiva. b. Adverbia gabungan yang ditemukan adverbia yang berdampingan ditandai dengan kata indak saluruah tidak seluruh ; indak hanyo tidak hanya lah banyak sudah banyak ; pasti indak pasti tidak, paralu pulo perlu pula ; wajib juo wajib juga yang berfungsi menerangkan nomina, verba, dan adjektiva. Makna adverbia yang ditemukan dalam surat kabar Singgalang ada 14 yaitu: (1) adverbia sangkalan tandai dengan kata indak tidak dan kata bukan bukan ; (2) adverbia penjumlahan ditandai dengan kata babarapo beberapa ; dan kata saluruah seluruh ; (3) adverbia pembatasan ditandai 9

10 dengan kata sajo saja ; cuma cuma ; dan kata hanyo hanya ; (4) adverbia derajat ditandai dengan kata sangaik sangat dan kata kurang kurang ; (5) adverbia kala ditandai dengan kata sadang sedang dan kata alah sudah ; (6) adverbia keselesaian ditandai dengan kata baru baru ; kata sadang sadang, dan kata pernah pernah ; (7) adverbia kepastian ditandai dengan kata pasti pasti, kata memang memang ; dan kata tantu tentu ; (8) adverbia menyungguhkan ditandai dengan kata sabananyo sebenarnya ; (9) adverbia keharusan ditandai dengan kata musti mesti dan kata harusnyo harusnya ; (10) adverbia keinginan ditandai dengan kata ingin ingin dan kata amuah mau ; (11) adverbia frekuensi ditandai dengan kata sakali sekali ; kata kadang-kadang kadangkadang, dan kata sakali-sakali sekali-sekali ; (12) adverbia penambahan ditandai dengan kata pulo pula ; (13) adverbia kesanggupan ditandai dengan kata bisa bisa dan kata dapek dapat ; (14) adverbia harapan ditandai dengan kata saharusnyo seharusnya dan kata mudah-mudahan mudah-mudahan Ucapan Terima Kasih Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Adverbia Bahasa Minangkabau dalam Surat Kabar Singgalang. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Umat Islam yang mulia Nabi Muhammad saw yang telah memberikan penerangan bagi umatnya dalam menjalankan kehidupan ini. Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, arahan, dan kritikan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih secara tulus kepada: Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yang telah memberikan izin untuk penelitian; Ketua dan Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana guna pembelajaran; Ibu Dra. Eriza Nelfi, M. Hum, sebagai Pembimbing I dan ibu Dra. Elvina A. Saibi, M. Hum. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan, motivasi, bimbingan, saran, ide-ide, dan kritikan kepada penulis, serta dengan sabar meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini; Bapak-bapak dan ibu-ibu staf pengajar Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yang telah memberikan ilmu dan seluruh staf karyawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan segala urusan akademik; 10

11 Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga tersayang dan tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta memberikan dukungan moril dan materil. Terima kasih atas semua pengorbanan, kepercayaan, dan semangat serta kasih sayang yang diberikan;teman-teman angkatan 2009 dan teman dekat yang selalu memberikan bantuan, dorongan, saran, dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan ketulusan hati penulis senantiasa menerima semua masukan, saran, dan kritikan yang diberikan untuk perbaikan penulisan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Kridalaksana, Harimurti Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Simanjuntak, Lamtio Adverbia dalam Bahasa Batak Toba. Thesis: Universitas Sumatra Utara. Sudaryanto Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Metode dan Aneka Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wacana.Padjajaran. Daftar Pustaka Agustin, Ekar Pemakaian Adverbia Penanda Kualitas dalam Bahasa Indonesia. Skripsi: Universitas Agustin, Ekar Pemakaian Adverbia Penanda Kualitas dalam Bahasa Indonesia. Skripsi: Universitas Padjajaran. Alwi, Hasan dkk Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ayub, Asni Tata Baku Bahasa Minangkabau. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Chaer, Abdul Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 11

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora KALIMAT IMPERATIF BAHASA MINANGKABAU DI LUBUK MALAKO SOLOK SELATAN ARTIKEL untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora OLEH FITRI IRDA GUSTI NPM 0910014111022 JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Terkait dengan kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap sebagai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. 09080103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2

KONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 KONJUNGSI SUBORDINATIF BAHASA MINANGKABAU DI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Afrima Yosi 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA

ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA Nusarini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pos-el: nusarini@ust.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu. KESALAHAN KEBAHASAAN PADA SURAT DINAS YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAHAHAN DESA GRUGU KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH Oleh: Desi Ria

Lebih terperinci

PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR.

PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR. PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR Yenti 1, Elvina A. Saibi 2, Iman Laili 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BENTUKAN KATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU-PATANI (SEBUAH KAJIAN MORFOLOGIS) SKRIPSI. Oleh SAINAB SENG NIM

PERBANDINGAN BENTUKAN KATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU-PATANI (SEBUAH KAJIAN MORFOLOGIS) SKRIPSI. Oleh SAINAB SENG NIM PERBANDINGAN BENTUKAN KATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU-PATANI (SEBUAH KAJIAN MORFOLOGIS) SKRIPSI Oleh SAINAB SENG NIM 201110080311100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

MAKNA IDIOM DALAM TABLOID NOVA SEBUAH TINJAUAN SEMANTIK

MAKNA IDIOM DALAM TABLOID NOVA SEBUAH TINJAUAN SEMANTIK MAKNA IDIOM DALAM TABLOID NOVA SEBUAH TINJAUAN SEMANTIK oleh SISKA RAMAYANTI NPM 0910013111019 Artikel Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Wisuda PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh SURYA NIM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Budaya pada Jurusan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Lebih terperinci

REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV. SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV. SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan oleh: YUGO WINANTO A310 100 251 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah. Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang linguistik

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Ditulis Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah KESALAHAN STRUKTUR DAN PEMAKAIAN KATA PADA TUTURAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TKIT AMANAH UMMAH 3 DUWET KECAMATAN WONOSARI DAN TK ABA JAMBU KULON KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERAN SEMANTISNYA

PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERAN SEMANTISNYA PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERAN SEMANTISNYA Nusarini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pos-el: nusarini@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

Cakrawala, ISSN , Volume 3, November KEDUDUKAN BAHASA JAWA DAN BAHASA ARAB DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA Oleh : Drs. Bowo Hermaji, M.Pd.

Cakrawala, ISSN , Volume 3, November KEDUDUKAN BAHASA JAWA DAN BAHASA ARAB DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA Oleh : Drs. Bowo Hermaji, M.Pd. Cakrawala, ISSN 1858-449, Volume 3, November 2008 KEDUDUKAN BAHASA JAWA DAN BAHASA ARAB DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA Oleh : Drs. Bowo Hermaji, M.Pd. Abstrak Bahasa Jawa dan bahasa Arab sangat terlihat

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2013- FEBRUARI 2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Pronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau

Pronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau Pronomina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau Iman Laili Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract: Demonstrative pronouns in Minangkabau language consist of demonstrative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (dalam Noviatri dan Reniwati 2010:4), pada komponenkomponen bahasa manusia, baik bahasa yang dipakai manusia di masa lampau, maupun sekarang, dijumpai

Lebih terperinci

RISKI EKA AFRIANTI NIM

RISKI EKA AFRIANTI NIM ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kompas edisi Senin bulan Februari Data itu diambil dari rubrik politik dan hukum, opini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kompas edisi Senin bulan Februari Data itu diambil dari rubrik politik dan hukum, opini, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini yaitu singkatan dan akronim yang terdapat dalam surat kabar Kompas edisi Senin bulan Februari 2011. Data itu diambil

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA ANGKATAN 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS BUNG HATTA 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA MODALITAS DALAM BAHASA JAWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah OLEH EDI CAHYANTO NIM: E1C112026

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN UNSUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NANDA PUTRA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui berbagai tahap penelitian, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Istilah-Istilah dalam Register Fotografi pada Majalah Digital Camera ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominalisasi sebagai salah satu fenomena kebahasaan, mesti mendapatkan perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai peran yang

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU SKRIPSI T. KASA RULLAH 080710005 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2.

KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2. KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013 BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini akan diuraikan, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut.

Lebih terperinci

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence

Lebih terperinci

VERBA BAHASA MINANGKABAU BINJAI, KECAMATAN BASA AMPEK BALAI TAPAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN Lidya Emilda 1, Eriza Nelfi 2, Iman Laili 2

VERBA BAHASA MINANGKABAU BINJAI, KECAMATAN BASA AMPEK BALAI TAPAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN Lidya Emilda 1, Eriza Nelfi 2, Iman Laili 2 VERBA BAHASA MINANGKABAU BINJAI, KECAMATAN BASA AMPEK BALAI TAPAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN Lidya Emilda 1, Eriza Nelfi 2, Iman Laili 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM 10080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM Supadmi, A310090132, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF KATA BANTU BILANGAN ( 汉印量词对比分析 )

ANALISIS KONTRASTIF KATA BANTU BILANGAN ( 汉印量词对比分析 ) ANALISIS KONTRASTIF KATA BANTU BILANGAN DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA ( 汉印量词对比分析 ) SKRIPSI Disusun oleh : CHERRY CERIANTI 070710001 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Oleh: RIA SUSANTI A

Oleh: RIA SUSANTI A ANALISIS REDUPLIKASI DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA PADA HARIAN KOMPAS SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL Rahmi Harahap Program Studi S-1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstract Research on the structural

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Oleh: Ummu Atika 201010080311056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2

BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas

Lebih terperinci

PENANDA WAKTU DALAM BAHASA MINANGKABAU DAERAH BALAI SELASA KABUPATEN PESISIR SELATAN: KAJIAN STRUKTUR

PENANDA WAKTU DALAM BAHASA MINANGKABAU DAERAH BALAI SELASA KABUPATEN PESISIR SELATAN: KAJIAN STRUKTUR PENANDA WAKTU DALAM BAHASA MINANGKABAU DAERAH BALAI SELASA KABUPATEN PESISIR SELATAN: KAJIAN STRUKTUR Winda¹, Iman Laili 2 Elvina A. Saibi² ¹ Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANALISIS KONTRASTIF KATA KETERANGAN WAKTU DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MANDARIN SKRIPSI DISUSUN OLEH : HENDRASINURAT 070710017 PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Interferensi Bahasa Indonesia dalam Pemakaian Bahasa (Lilik Uzlifatul Jannah) 81 INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Lilik Uzlifatul Jannah Alumni Pascasarjana

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M. ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M. Jakfar Is Dosen Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kata Keterangan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG Yesa Yuli Hadianis 1), Marsis 2),

Lebih terperinci

REGISTER SEPAK BOLA PADA TABLOID BOLA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2013

REGISTER SEPAK BOLA PADA TABLOID BOLA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2013 REGISTER SEPAK BOLA PADA TABLOID BOLA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2013 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun oleh: FANDY

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pada bagian pendahuluan telah disampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini diwujudkan dalam tipe-tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena bersifat deskriptif dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

Lebih terperinci

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015 Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh PUTRA PRASETIYO NIM 100388201301 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN 再 (ZAI) DAN

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN 再 (ZAI) DAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN 再 (ZAI) DAN 又 (YOU) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN SKRIPSI Oleh: HARNIDAR FEBRINA HARAHAP 080710027 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) oleh HARIYANTO 1101040107 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas NAMA-NAMA PENGGEMAR GRUP BAND DI INDONESIA TINJAUAN MORFOLOGI SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Andalas Oleh Muhammad Fadlan BP

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

GAYA BAHASA SINDIRAN PADA RUBRIK KARTUN TERBITAN KOMPAS EDISI APRIL JUNI 2014

GAYA BAHASA SINDIRAN PADA RUBRIK KARTUN TERBITAN KOMPAS EDISI APRIL JUNI 2014 1 GAYA BAHASA SINDIRAN PADA RUBRIK KARTUN TERBITAN KOMPAS EDISI APRIL JUNI 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) oleh : HENDRA BHARATA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian morfosemantik istilah-istilah pertukangan kayu di Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan

Lebih terperinci

REGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER BAHASA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Oleh Devi Mai Candra 1), Syofiani 2), Gusnetti 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Unsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Unsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Unsur Tambahan dalam Frase Ary Setyadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro arysetyadi58@gmail.com Abstract The adjective phrase consists of two functional elements, namely the core function which

Lebih terperinci

ADJEKTIVA DALAM WACANA IKLAN KATALOG PRODUK KECANTIKAN THE ADJECTIVES IN ADVERTISING MEDIA BEAUTY PRODUCTS CATALOGUES

ADJEKTIVA DALAM WACANA IKLAN KATALOG PRODUK KECANTIKAN THE ADJECTIVES IN ADVERTISING MEDIA BEAUTY PRODUCTS CATALOGUES Adjektiva dalam Wacana Iklan Katalog Produk Kecantikan 229 ADJEKTIVA DALAM WACANA IKLAN KATALOG PRODUK KECANTIKAN THE ADJECTIVES IN ADVERTISING MEDIA BEAUTY PRODUCTS CATALOGUES Nur Hidayati Bunga Khodarina,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL NURATMAN NIM 100388201104 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN

ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN DALAM BERITA OPINI HARIAN KOMPAS SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XII SMK N 1 BANYUDONO Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG Yesa Yuli Hadianis 1), Marsis 2), Elvina A Saibi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk Siti Junawaroh

HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk Siti Junawaroh KAJIAN DESKRIPTIF STRUKTURAL WACANA GRAFITI PADA TRUK Oleh : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ABSTRACT This paper is entitled A Descriptive Study of Graffiti Discourse Structure on Trucks. This

Lebih terperinci

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen

Lebih terperinci

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Kumairoh Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipnegoro Abstrak Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar (S.Pd.) Sarjana

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu frasa, FP, kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana Pendidikan S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Kolom Tajuk Surat Kabar Haluan Kepri Edisis Maret 2014 oleh Puspawati. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Ahada Wahyusari,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENIYULIA FITRI NIM 090388201253 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AFIKS BAHASA INDONESIA DAN AFIKS BAHASA JAWA PADA RUBRIK EDUTAINTMENT

PERBANDINGAN AFIKS BAHASA INDONESIA DAN AFIKS BAHASA JAWA PADA RUBRIK EDUTAINTMENT PERBANDINGAN AFIKS BAHASA INDONESIA DAN AFIKS BAHASA JAWA PADA RUBRIK EDUTAINTMENT DAN RUBRIK MBLAKETAKET DALAM SURAT KABAR RADAR BANYUMAS EDISI JANUARI 2016 Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh: YESI NUR

Lebih terperinci