KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2."

Transkripsi

1 KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta rahmisusi77@yahoo.com 2 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract Interrogative Sentence on Film Dalam Mihrab Cinta Work Habiburahman El Shirazy Interrogative sentence generally serves to ask something. This sentence has a different sentence intonation news. The difference lies in the end of the sentence intonations rises. The research problem is how the question form on the film Dalam Mihrab Cinta work Habiburrahman El Shirazy. This study aims to describe a guestion from on the film Dalam Mihrab Cinta work Habiburrahman El Shirazy. Meanwhile, the theory used is the theory Ramlan. The method used in this research is descriptive method. The method used to collect data refer to techniques capable. The method used to analyze the data is agih method with reverse engineering techniques and vanished. Based on the results of research on film Dalam Mihrab Cinta work Habiburrahman El Shirazy found the types, namely (1) interrogative sentence yes-no, which consists of four groupings, namely (a) consists of the word begins, (1) begins with the word noun category, (2) begins with the word adjective category, (3) begins with the word adverd category, (b) begins phrase consisting of, (1) begins with a noun phrase, (2) begins with verbal phrase, (3) begins clause, begins what, (2) sentence anwer a question thet needs explanation interrogative sentence which require anwers that provide into eight, namely (1) what, (2) who, (3) why, (4) why, (5) how, (6) where, (7) when, (8) an how. Keywords: Interrogative sentence, Film Dalam Mihrab Cinta. Pendahuluan Menurut Chaer (2009: 44) kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. Menururt Chaer (2008: 45) jenis atau macam kalimat dibagi 3 berdasarkan kriterianya, yaitu (1) berdasarkan kategori klausanya, (2) berdasarkan jumlah klausanya, (3) berdasarkan modusnya. Berdasarkan modusnya kalimat dapat dibedakan menjadi (1) kalimat berita (deklaratif), (2) kalimat tanya (interogatif), (3) kalimat perintah ( imperatif), (4) kalimat seruan (interjektif), (5) kalimat harapan (optatif). Pada penelitian ini fokusnya adalah salah satu jenis kalimat berdasarkan modusnya, yaitu kalimat tanya (interogatif). Menurut Ramlan (2010: 28) kalimat tanya pada umumnya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada akhirnya. Selain itu, Page 1

2 kalimat tanya dapat dilihat dari kalimat tanya ya-tidak. Di samping itu, terdapat kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Kalimat tanya golongan ini ditandai oleh adanya kata tanya yang bersifat menggantikan kata atau katakata yang ditanyakan. Kata-kata yang ditanyakan itu adalah (1) apa, (2) siapa (3) mengapa, (4) kenapa, (5) bagaimana, (6) mana, (7) bilamana, bila dan kapan, (8) berapa (Ramlan, 2010: 28-30). Kalimat tanya yang akan dikaji pada penelitian ini adalah kalimat tanya yang terdapat dalam film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Pada film Dalam Mihrab Cinta banyak terdapat variasi kalimat tanya. Hal ini dapat dilihat pada data berikut ini: tanya (1) A: Apa benar, kamu meminta Samsul, untuk mengambilkan uang di lemarimu? B: Tidak benar Pak Kiayi. (2) A: Oh ya, Mbak mau ke mana sekarang? B: Pulang. Pada data (1) di atas terdapat kalimat ya-tidak. Pada data (2) terdapat kalimat tanya ke mana untuk menanyakan tempat tujuan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menganalisis kalimat tanya pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrman El Shirazy. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif itu menyarankan bahwa penelitian yang dilakukan sematamata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomen yang memang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti apa adanya (Sudaryanto, 1992: 62). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto (1993:133) metode simak adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik catat. Menurut Sudaryanto (1993: 135) teknik catat adalah pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode agih. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode agih itu alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik lesap dan teknik balik. Page 2

3 Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini penulis menganalisis kalimat tanya yang terdapat pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dari segi bentuk. Kalimat tanya yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta ada dua macam, yaitu (1) kalimat tanya yatidak, dan (2) kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan, yang terdiri dari delapan kelompok, yaitu: (a) apa (opo), (b) siapa (sopo), (c) mengapa, (d) kenapa (kok, kenopo), (e) bagaimana (gimana), (f) mana (ke mana, dari mana, di mana, ke manakan), (g) kapan, (h) berapa. 1. Kalimat Tanya ya-tidak Kalimat tanya ya-tidak pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yang ditemukan adalah diawali dengan kata, frasa, dan klausa. Selain itu, kata apa juga dapat digunakan pada kalimat tanya ya-tidak sebagai pembentuk kalimat tanya. Hal ini dapat dilihat pada uraian 1.1 Diawali Kata Kalimat tanya ya-tidak yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy diawali dengan kata yang berkategori nomina, ajektiva, adverbia, demonstrativa, dan pronomina. Hal ini dapat dilihat pada uraian Diawali dengan Kata yang Berkategori Nomina Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori nomina pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (5) Zizi suka ya sama Samsul? Data (5) merupakan kalimat tanya ya-tidak yang diawal dengan kata yang berkategori nomina. Pada data (5) kalimat tanya yang diawali dengan nomina Zizi merupakan nama orang. Sebagai penanda kalimat tanya ya- tidak, kata yang diawali dengan nomina Zizi pada data (5) dapat dilesapkan, seperti pada data (5a) (5a) Suka ya sama Samsul? Pelesapan nomina Zizi pada data (5a), tidak mengubah kalimat tersebut dari kalimat tanya ya-tidak. Akan tetapi, makna kalimat tanyanya berubah. Tujuan kalimat (5a) menjadi tidak jelas siapa lawan bicaranya. Hal ini memperlihatkan bahwa kadar keintian nomina Zizi dan Mas relatif rendah. Selain itu, juga digunakan teknik balik untuk data (5), seperti (5b) Suka ya Zizi sama Samsul? Page 3

4 Kalimat tanya pada data (5b) merupakan kalimat tanya dengan menggunakan teknik balik. Kalimat tanya pada data tersebut tetap tergolong kepada kalimat tanya ya-tidak, hanya saja posisinya berubah. Kata yang berada di awal kalimat atau kata yang dikedepankan pada data tersebut yaitu suka pada data (5b), Pada data (5b) yang ditanyakan apakah Zizi yang suka sama Samsul. Selain itu, pada data (5b) pembicara dekat dengan lawan bicara. Pembalikan unsur Zizi pada (5b) memperlihatkan bahwa unsur Zizi memiliki ketegaran yang rendah Diawali dengan Kata yang Berkategori Ajektiva Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori ajektiva pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (6) Benar kamu yang mencuri? Data (6) merupakan kalimat tanya ya-tidak. Pada data (6) tersebut, kalimat tanya diawali dengan kata yang berkategori ajektiva, yaitu benar. Ajektiva benar yang mengawali kalimat tanya (6) dapat dilesapkan, seperti (6a) Kamu yang mencuri? Pelesapan ajektiva benar menjadikan kalimat pada data (6a) tetap gramatikal. Selain itu, data (6) dapat juga dianalis dengan teknik balik. Hal ini dapat dilihat pada data (6b) *Kamu yang mencuri, benar? Kalimat (6b) tersebut tidak gramatikal. Artinya dengan pembalikan ajektiva benar, kalimat tersebut tidak berterima Diawali dengan Kata yang Berkategori Adverbia Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori adverbia pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ditemukan dua macam adverbia, yaitu (a) adverbia derajat (kualitas) dan (b) adverb ia sangakalan. Hal ini dapat dilihat pada uraian a. Adverbia Derajat (Kualitas) Adverbia derajat (kualitas) adalah adverbia yang menyatakan tingkatan mutu keadaan atau kegiatan. Kalimat tanya yatidak yang diawali dengan kata yang berkategori adverbia derajat (kualitas) yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah agak, seperti data (7) Agak aneh, ya Pak? Data (7) merupakan kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan adverbia derajat (kualitas) agak. Sebagai penanda kalimat Page 4

5 tanya, adverbia derajat agak dapat dilesapkan, seperti data (7a) Aneh ya Pak? Pelesapan adverbia derajat (kualitas) agak pada data (7a) menjadikan kalimat tersebut tetap gramatikal, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Namun, makna kalimat berubah. Makna kalimat pada data (7) adalah sedikit, sedangkan data (7a) tidak menyatakan sedikit. Untuk menganalisis pada data (7) juga dapat digunakan teknik balik, seperti data (7b) Pak, agak aneh ya? Pada data (7b ) kata yang dibalik adalah adverbia derajat (kualitas) agak. Kalimat tanya dengan adverbia derajat (kualitas) agak pada data (7) terletak di awal kalimat. Setelah dibalik kata tersebut terletak di tengah kalimat (7b). Pembalikan pada data (7b) menjadikan susunan kalimat berubah. Kata yang dipentingkan adalah kata sapaan Pak. Perubahan urutan kata pada data (7) menjadi (7b) tidak menyebabkan makna kalimat berubah. b. Adverbia Sangkalan Adverbia sangkalan adalah adverbia yang menyatakan ingkar atau menyangkal kata yang didampinginya. Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori adverbia sangkalan yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah bukankah, seperti data (8) Bukankah sampah itu didaur ulang agar bisa berguna? Data (8) merupakan kalimat tanya ya-tidak. Pada data (8) kalimat tanya ya-tidak diawali dengan kata yang berkategori adverbia sangkalan bukan ditambah partikel kah. Sebagai penanda kalimat tanya ya-tidak, adverbia sangkalan bukankah pada data (8) tidak dapat dilesapkan, seperti data (8a) Sampah itu didaur ulang agar bisa berguna. Pelesapan adverbia sangkalan bukankah pada data (8a) menyebabkan jenis kalimat berubah menjadi kalimat berita. Pada data (8) tidak dapat digunakan teknik balik, seperti (8b) *Sampah bukankah itu didaur ulang agar bisa berguna? Pada data (8b) kata yang dibalik adalah adverbia sangakalan bukankah. Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori adverbia sangkalan bukankah terletak di awal kalimat, setelah dibalik menjadi di tengah kalimat seperti (8b). Pembalikan data (8b) menjadi kan susunan kalimat berubah. Perubahan urutan kata pada data (8) menjadi (8b) membuat kalimatnya tidak gramatikal. Page 5

6 1.1.4 Diawali dengan Kata yang Berkategori Demonstrativa Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori demonstrativa yang terdapat pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (9) Ini Dela ya? Kalimat tanya pada data (9) m erupakan kalimat tanya ya-tidak. Pada data (9) kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori demonstrativa ini. Sebagai penanda kalimat tanya ya-tidak, demonstrativa ini dapat dilesapkan, seperti pada data (9a) (9a) Dela ya? Pelesapan demonstrativa ini pada (9a) membuat kalimat tersebut tetap gramatikal, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Teknik balik juga dapat digunakan pada data (9b), (9b) Dela ini ya? Pada data (9b) terlihat susunan kalimat berubah, demonstrativa ini terletak di tengah kalimat. Perubahan urutan kalimat pada (9b) tidak menyebabkan makna kalimat berubah, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Kata yang dipentingkan pada data (9b) adalah Dela Diawali dengan Kata yang Berkategori Pronomina Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata yang berkategori prononima pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (10) Kamu benar ni, mau traktir aku? Data (10) merupakan kalimat tanya yatidak. Pada data (10) kalimat tanya ya-tidak diawali dengan kata yang berkategori pronomina, yaitu kamu. Sebagai penanda kalimat tanya ya-tidak, pronomina kamu dapat dilesapkan, seperti data (10a) Benar ni, mau traktir aku? Dengan pelesapan pronomina kamu pada data (10a) kalimat tersebut tetap gramatikal, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Data (10) dapat juga dianalisis dengan teknik balik. Hal ini dapat dilihat pada data (10b) Benar ni, kamu mau traktir aku? Pada data (10b) k ata yang dibalik adalah pronomina kamu, yang terletak di tengah kalimat. Perubahan urutan kata pada data (10) menjadi (10b) tidak menyebabkan makna kalimat ikut berubah, tetapi frasa yang dipentingkan pada data (10b) adalah benar ni. Page 6

7 1.2 Diawali Frasa Kalimat tanya ya-tidak yang berbentuk frasa yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy diawali dengan frasa nominal dan verbal. Hal ini dapat dilihat pada uraian Diawali dengan Frasa Nominal Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan frasa nominal pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (11) Akankah hamba terus tersesat seperti ini? Data (11) merupakan kalimat tanya ya-tidak. Pada data (11) kalimat tanya ya-tidak diawali dengan frasa nominal, yaitu akankah hamba. Frasa nominal yang mengawali kalimat tersebut tidak dapat dilesapkan karena memiliki kadar keintian yang tinggi, seperti data (11a) (11a) *Terus tersesat seperti ini? Pelesapan frasa nominal pada data (11a) menjadikan kalimat tersebut tidak gramatikal. Di samping itu, posisi frasa nominal tidak dapat dibalikkan, seperti (11b) (11b) *Terus tersesat seperti ini akankah hamba? Pada data (11b) terlihat susunan kalimat berubah. Frasa nominal akankah hamba terletak di awal kalimat pada data (11), setelah dibalik menjadi di akhir kalimat pada data (11b). Perubahan susunan kalimat tanya ya-tidak tersebut membuat kalimat tersebut tidak gramatikal Diawali dengan Frasa Verbal Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan frasa verbal pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada data (12) Mau ngajar si Dela ngaji Ustad? Data (12) merupakan kalimat tanya yatidak. Pada data (12) tersebut, kalimat tanya diawali dengan frasa verbal, yaitu mau ngajar. Frasa verbal yang mengawali kalimat tersebut dapat dilesapkan, seperti data (12a) (12a) Si Dela ngaji Ustad? Pelesapan frasa verbal mau ngajar pada data (12a) tidak mengubah bentuk kalimat tersebut dari kalimat tanya ya-tidak, tetapi makna kalimatnya berubah. Makna kalimat pada data (12a) menanyakan orang yang mengaji, yaitu Dela, sedangkan pada data (12) menanyakan pekerjaan yang akan dilakukan seseorang, yaitu Ustad. Selain itu, data (12) juga dianalisis dengan teknik balik, seperti data (12b) Page 7

8 (12b) Ustad mau ngajar si Dela ngaji? Pada data (12b) frasa yang dibalik adalah frasa verbal mau ngajar yang terletak di tengah kalimat. Perubahaan urutan kalimat pada data (12) menjadi (12b) tidak membuat makna kalimat berubah. Pada data (12b) kata yang dipentingkan adalah kata sapaan Ustad. 1.3 Diawali Klausa Kalimat tanya ya-tidak yang diawali klausa yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ada dua macam klausa, yaitu (a) klausa koordinatif dan (b) klausa terikat. Hal ini dapat dilihat pada uraian a. Diawali dengan Klausa Koordinatif Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan klausa koordinatif yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta dapat dilihat pada data (13) Kamu ndak tidur, kamu ndak makan, apa kamu pikir itu bisa mengembailkan Silvi? Data (13) merupakan kalimat tanya ya-tidak. Data (13) tersebut diawali dengan klausa koodinatif, yaitu kamu ndak tidur, kamu ndak makan. Klausa koordinatif yang mengawali data (13) tersebut dapat dilesapkan, seperti (13a) Apa kamu pikir itu bisa mengembalikan Silvi? Walaupun klausa koordinatif pada data (13a) dilesapkan kalimat tersebut tetap gramatikal. Akan tetapi, kalimat tanya tersebut berubah menjadi satu klausa. Klausa koordinatif pada data (13) tidak dapat dibalik, seperti data (13b) *Apa kamu pikir itu bisa mengembalikan Silvi, kamu ndak makan, kamu ndak tidur? Pada data (13b) terlihat susunan kalimat berubah. Perubahan tersebut menyebabkan kalimat tidak gramatikal karena klausa koordinatif kamu ndak makan, kamu ndak tidur memiliki kadar ketegaran keintian yang tinggi. b. Diawali dengan Klausa Terikat Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan klausa terikat yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman dapat dilihat pada data (14) Jika kami meminta Ustad menjadi calon suami Silvi anak kami, apakah Ustad bersedia? Data (14) merupakan kalimat tanya yatidak. Kalimat tanya pada data (14) diawali dengan klausa terikat. Klausa terikat pada data (14) didahului oleh konjungsi jika, yang menyatakan syarat. Klausa terikat pada data Page 8

9 tersebut dapat dilesapkan. Hal ini dapat dilihat pada data (14a) Apakah Ustad bersedia? Pelesapan klausa terikat pada data (14a) tidak mengubah makna kalimat dari kalimat tanya ya-tidak. Kalimat tersebut tetap gramatikal, tetapi hanya terdiri dari atas satu klausa. Klausa terikat pada data (14) dapat dibalik, seperti data (14b) Apakah Ustad bersedia jika kami meminta Ustad menjadi calon suami anak kami Silvi? Pada data (14b) terlihat susunan kalimat tanya berubah. Kalimat tanya pada data (14) berbentuk klausa terikat setelah dibalik menjadi (14b) kalimat tersebut tetap gramatikal, tetapi menjadi kalimat tanya ya tidak yang tidak lagi berkategori klausa terikat. 1.4 Diawali dengan Apa Kalimat tanya ya-tidak dapat juga diawali dengan kata tanya apa dan apakah. Hal ini dapat dilihat pada data (15)Apa kamu akan terus mencopet? Data (15) merupakan kalimat tanya yatidak. Kalimat tanya (15) diawali dengan kata tanya apa. Kalimat tanya yang diawali dengan apa pada data (15), seperti data (15b) *Kamu apa akan terus mencopet? Pada data (15b) kata yang dibalik adalah kata tanya apa yang terletak di tengah kalimat. Perubahan urutan kata pada data (15) menjadi (15b) menyebabkan data tersebut tidak gramatikal karena kata tanya apa selalu terletak pada awal kalimat sebagai pembentuk kalimat tanya. 2. Kalimat Tanya yang Memerlukan Jawaban yang Memberikan Penjelasan Kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah apa, apakah, opo, siapa, sopo, mengapa, kenapa, kok, kenopo, bagaimana, gimana, mana, kemana, dari mana, di mana, ke makanan, kapan, dan berapa, antara lain dapat dilihat pada data 2.1 Apa Kata tanya apa dipakai untuk menanyakan benda. Kata tanya apa yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai variasi, yaitu opo apa. Hal ini dapat dilihat pada data (16) Samsul : Apa ini Pak? Pak Broto: Ini uang sepuluh juta. Page 9

10 Kata tanya apa pada data (16) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan benda. Benda yang ditanyakan adalah uang yang terlihat dari jawaban lawan bicara. Kata tanya apa pada data (16) dapat dilesapkan, seperti data (16a) Samsul : Ini pak? Pak Broto: Ini uang sepuluh juga. Pelesapkan kata tanya apa pada (16a) menyebabkan kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak. Kata tanya apa pada data (16) juga dapat dibalik, seperti data (16b) Samsul : Ini apa Pak? Pak Broto: Ini uang sepuluh juta. Pada kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan pada data (16b) terlihat urutan susunan kalimatnya berubah dengan kata yang dipentingkan ini. Perubahan tersebut tidak menyebabkan makna kalimat berubah. 2.2 Siapa Kata tanya siapa dipakai untuk menanyakan orang. Kata tanya siapa yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai variasi, yaitu sopo siapa. Hal ini dapat dilihat pada data (17) Samsul: Siapa silvi ini? Kalimat tanya siapa pada data (17 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Kata tanya siapa digunakan untuk menanyakan orang. Orang yang ditanya adalah Silvi. Kata tanya siapa pada data (17) dapat dilesapkan, seperti terlihat pada data (17a) Silvi ini? Pelesapan kata tanya siapa pada data (17 a) menyebabkan kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Kata tanya siapa pada data (17) juga dapat dibalik posisinya, seperti (17b) Silvi ini siapa? Pada kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan pada data (17 b) terlihat urutan susunan kalimatnya berubah. Kata tanya siapa yang awalnya teletak di awal kalimat, setelah dibalik terletak pada akhir kalimat (17 b), dengan kata yang dikedepankan nomina Silvi. Perubahan posisi ini tidak menyebabkan makna kalimat berubah. 2.3 Mengapa Page 10

11 Kata tanya mengapa dipakai untuk menanyakan sebab. Kalimat tanya mengapa yang ditemukan dalam film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy sebagai (18) Pak Anwar: Mengapa Pak Heru menolak lamaran kami? Pak Heru : Saya tidak perlu menjelaskannya Pak. Saya rasa sudah jelas. Kalimat tanya dengan kata mengapa pada data (18 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Penanda tanya mengapa digunakan untuk menanyakan sebab. Hal itu terlihat dari jawaban lawan bicara. Kalimat tanya mengapa pada data (18 ) dapat dilesapkan, seperti (18a) Pak Anwar: Pak Heru menolak lamaran kami? Pelesapan kata tanya mengapa pada (18 a) menyebabkan kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak. Selanjutnya, kata tanya mengapa juga dapat dibalik posisinya. Hal ini dapat dilihat pada data (18b) Pak Anwar: Pak Heru mengapa menolak lamaran kami? Pak Heru: Saya tidak perlu menjelaskannya Pak. Saya rasa sudah cukup jelas. Pada data (18 b) terlihat susunan kalimatnya berubah. Kata tanya mengapa yang awalnya terletak pada awal kalimat, dibalik menjadi di tengah kalimat dan kata yang dipentingkan adalah Pak Heru. Perubahan posisi ini tidak membuat makna kalimat berubah. 2.3 Kenapa Kata tanya kenapa dipakai untuk menanyakan sebab, seperti halnya kata tanya mengapa. Kata tanya kenapa yang ditemukan dalam film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai variasi, yaitu kok dan kenopo kenapa. Kata tanya kok merupakan sinonimi dari kata tanya kenapa, sedangkan kata tanya kenopo kenapa merupakan kosakata bahasa Jawa. Hal ini dapat dilihat, antara lain pada data (19) Nadia : Kenapa ada Ustad yang berprofesi menjadi maling? Mama: Jangan bicara sembarangan. Setiap orang pernah berbuat khilaf. Kalimat tanya yang menggunakan kenapa, kok, dan kenopo kenapa pada data (19 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Kata tanya kenapa, kenapa pada data (19 ) digunakan untuk menanyakan sebab, hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan lawan bicara. Kata tanya kenapa pada data Page 11

12 (19) dapat dilesapkan, Perhatikan data (19a) Silvi: Ada Ustad yang berprofesi menjadi maling? Kata tanya kenapa pada data ( 19a) dilesapkan. Dengan pelesapan kata tanya kenapa pada data (19 a) kalimat tersebut berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Pada data (22a) dan (23a) dengan pelesapan kata tanya kok dan kenopo kenapa kalimat tersebut menjadi tidak gramatikal. Kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan pada data (19b) terlihat urutan susunan kalimatnya berubah. Perubahan pada data (19 b) membuat kalimat menjadi tidak gramatikal Bagaimana Kata tanya bagaimana dipakai untuk menanyakan keadaan. Kata tanya bagaimana yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah bagaimana dan gimana. Hal ini dapat dilihat pada data (20) Nadia: Bagaimana ini bisa terjadi Mas? Samsul: Mas terpaksa. Kalimat tanya yang menggunakan bagaimana pada data (20 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan, yang terlihat dari jawaban lawan bicara. Kata tanya bagaimana pada (20) tidak dapat dilesapkan. Perhatikan data (20a) Nadia: * Ini bisa terjadi Mas? Dengan pelesapan kata tanya bagaimana pada data (20 a) kalimat menjadi tidak gramatikal. Kata tanya bagaimana pada data (20) dapat dibalik posisinya seperti data di bawah ini. (20b) Nadia : Mas bagaimana ini bisa terjadi? Pada data (20 b) kata tanya bagaimana terletak di tengah kalimat. Perubahan urutan susunan kata tanya pada data (20b) tidak membuat makna kalimat berubah. 2.6 Mana, Ke mana ( -kan), Dari Mana, dan Di Mana Kata tanya mana dipakai untuk menanyakan tempat; di mana menanyakan tempat berada, dari mana menanyakan tempat asal atau tempat yang ditinggalkan, dan ke mana menanyakan tempat yang dituju. Selain itu, kata tanya mana juga sering digunakan sesuatu atau seseorang dari suatu kelompok. Kalimat tanya yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah mana, ke mana, dari mana, di mana, dan kemanakan. Hal ini dapat dilihat pada data Page 12

13 (21) Dodi :Lulusan universitas mana, Madinah? Samsul: Bukan Pak, saya pernah mondok di Kediri. Kata tanya mana pada data (21) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang terlihat dari jawaban lawan bicara. Kata tanya mana digunakan untuk menanyakan tempat. Kata tanya pada data (21 ) dapat dilesapkan, seperti (21a) Dodi: Lulusan universitas Madinah? Samsul: Bukan Pak, saya pernah mondok di Kediri. Pelesapan kata tanya mana pada data (21 a) kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya- tidak, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Akan tetapi, bila intonasi turun atau datar pada akhir kalimat, jenis kalimat itu berubah menjadi kalimat berita. Selain itu, data (21) juga dapat dianalisis dengan teknik balik. Hal ini dapat dilihat pada data (21b) Dodi: Mana lulusan universitas Madinah? Pada data (21 b) terlihat urutan susunan kalimat berubah. Kata tanya mana pada data (21b) terletak di awal kalimat. Perubahan urutan kalimat pada (21 b) menyebabkan makna kalimat berubah. Makna kalimat pada data (21 ) menanyakan tempat, sedangkan pada data (21b) makna kalimat menanyakan orang. Selanjutnya, juga ditemukan kata ke mana pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Hal ini dapat dilihat pada data berikut: (22) Zizi : Mas mau ke mana? Samsul: Saya mau ke Kediri Mbak. Kalimat tanya yang menggunkan frasa ke mana pada data (22 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan, yang terlihat dari jawaban lawan bicara. Kalimat tanya ke mana digunakan untuk menanyakan tempat tujuan. Kata tanya ke mana pada data (22) dapat dilesapkan, seperti (22a) Zizi: Mas mau? Pelesapan frasa ke mana pada (22 a) menyebabkan kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak. Frasa ke mana dapat dibalik posisinya, seperti data di bawah ini. (22b) Zizi : Mau ke mana Mas? Samsul: Saya mau ke Kediri Mbak. Pada data (22 b) terlihat susunan kalimat tanya berubah. Frasa ke mana pada data (22b) terletak di tengah kalimat dengan kata yang dipentingkan ma. Perubahan urutan kalimat tanya pada data (22 b) membuat Page 13

14 kalimat tetap gramatikal. Pada data (22 b) makna kalimat tidak berubah. Kemudian, juga terdapat kata tanya dari mana pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, seperti (23) Ibu Samsul: Dari mana ya pak? Kiayi : Dari pesantren Kediri. Kalimat yang menggunkan frasa dari mana pada data (24 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang terlihat dari jawaban yang diberikan lawana bicara. Frasa dari mana digunakan untuk menanyakan tempat asal atau tempat yang ditinggalkan. Frasa dari mana pada data (24) dapat dilesapkan. Hal ini dapat dilihat pada data (23a) Ibu Samsul: Ya Pak? Pelesapan frasa dari mana pada (23 a) kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya- tidak, bila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Akan tetapi jika intonasi menurun atau datar jenis kalimat berubah menjadi kalimat berita. Data (23 ) dapat juga dianalisis dengan teknik balik, seperti (23b) Ibu Samsul: Pak dari mana ya? Kiayi : Dari pesantren Kediri. Pada data (23 b) telihat urutan susunan kalimat berubah. Kata tanya dari mana terletak di tengah kalimat pada data (23 b). Perubahan urutan susunan kalimat (23 b) tidak membuat makna kalimat berubah. Selain itu, juga terdapat kata tanya di mana pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Hal ini dapat dilihat pada data (25) Samsul: Kamu tinggal di mana di Semarang? Nadia : Di rumah Bu Dedi Candi Mas. Kalimat yang menggunkan frasa di mana pada ( 25) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang terlihat dari jawaban yang diberikan lawan bicara. Kata tanya di mana digunakan untuk menanyakan tempat berada. Kata tanya di mana pada (25) dapat dilesapkan, seperti (25a) Samsul: Kamu tinggal di Semarang? Pelesapan kata tanya di mana pada (25 a) kalimat tanya itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak. Frasa di mana juga dapat dibalik posisinya seperti data berikut ini. (25b) Samsul: Di mana kamu tinggal di Semarang? Pada data (25b) Nadia: Di rumah Bu Dedi Candi Mas. terlihat urutan susunan kalimat berubah. Kata tanya di mana terletak di awal kalimat dan di akhir kalimat. Page 14

15 Perubahan urutan susunan kalimat (25) menjadi (25b) tidak membuat makna kalimat berubah. Selain kata tanya mana, ke mana, dari mana, dan di mana, juga terdapat kata tanya ke manakan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Kata tanya ke manakan merupakan kata tanya mana yang mendapat kata depan ke dan akiran kan. Kata depan ke dan akiran - kan pada kata ke manakan harus muncul bersamaan. Hal ini dapat dilihat pada data (26) Samsul: Terus, Damayanti mau kamu ke manakan? Burhan: Oh Damayanti, itu tetap disimpanlah. Kata tanya ke manakan pada data (26) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan, yang terlihat dari jawaban yang diberikan lawan bicara. Kata tanya ke manakan digunakan untuk menanyakan tujuan. Kata tanya ke manakan pada (26) dapat dilesapkan. Hal ini dapat dilihat pada data berikut (26a) Samsul: *Terus, Damayanti mau kamu? Pelesapan frasa ke manakan pada data (26a) tidak menjadikan kalimat tersebut tidak gramatikal, tetapi kalimat tanya tersebut berubah menjadi kalimat tanya ya- tidak dan maknanya berubah. Pada data (26 ) ke manakan tidak dapat dibalikan, seperti (26b) Samsul: *Mau kamu ke manakan terus Damayanti? Pembalikan kata tanya ke manakan pada data (26 b) membuat kalimat tidak gramatikal. 2.7 Kapan Kata tanya kapan dipakai untuk menanyakan waktu. Kalimat tanya yang menggunakan kata tanya kapan yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta kaya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat sebagai (27) Nadia : Mas kapan pulang? Samsul: Belum tahu. Kalimat tanya denga kata kapan pada (27 ) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang terlihat dari jawaban yang diberikan lawan bicara. Kata tanya kapan pada (27 ) dapat dilesapkan, seperti (27a) Nadia: Mas pulang? Pelesapan kata tanya kapan pada (27 a) menyebabkan kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak apabila diberi intonasi naik pada akhir kalimat. Kata tanya kapan juga dapat dibalikkan, seperti data (27b) dan (27b) Page 15

16 (27b) Nadia : Kapan pulang Mas? Samsul: Belum tahu. Pada data (27 b) terlihat susunan kalimat berubah. Kata tanya kapan terletak di tengah kalimat pada data (27 ), setelah dibalik menjadi di awal kalimat dengan kata yang dipentingkan kata tanya kapan pada (27 b) Perubahan urutan kalimat (27) menjadi (27b) tidak membuat makna kalimat berubah Berapa Kata tanya berapa dipakai untuk menanyakan jumlah dan bilangan. Kata tanya berapa yang ditemukan dalam film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah sebagai (28) Samsul: Ada berapa uang mu di ATM? Nadia : Empat jutaan Mas. Kalimat tanya dengan kata berapa pada data (28) merupakan kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan yang terlihat dari jawaban yang diberikan lawan bicara. Kata tanya berapa pada (28) dapat dilesapkan, seperti (28a) Samsul: Ada uangmu di ATM? Dengan pelesapan kata tanya berapa pada (28a) kalimat itu berubah menjadi kalimat tanya ya-tidak. Kata tanya berapa dapat dibalik posisinya, seperti berikut ini. (28b) Samsul: Uangmu ada berapa di ATM? Nadia: Empat jutaan Mas. Pada (29b) terlihat susunan kalimat berubah. Kata tanya berapa di tengah kalimat setelah kata ada pada data (29b). Perubahan urutan susunan (29 ) menjadi (29b) tidak membuat makna kalimat berubah. Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya yang ditemukan pada film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy terdiri dari dua jenis kalimat tanya. Kedua jenis kalimat tanya itu adalah kalimat tanya ya-tidak, kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan. Kalimat tanya ya-tidak diawali oleh kata, frasa, klausa, dan diawali apa. Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan kata terbagi menjadi lima kategori, yaitu (1) diawali dengan kata yang berkategori nomina ( Zizi dan Mas), (2) diawali dengan kata yang berkategori ajektiva ( benar), (3) diawali dengan kata yang berkategori adverbia, yaitu adverbia derajat (kualitas) agak dan adverbia sangkalan nggak tidak, (4) diawali dengan kata yang berkategori demonstrativa ini, (5) Page 16

17 diawali dengan kata yang berkategori pronomina kamu. Kalimat tanya ya-tidak yang diawali dengan frasa terbagi dua, yaitu diawali dengan frasa nominal akankah hamba dan diawali dengan frasa verbal mau ngajar. Kalimat tanya ya- tidak yang diawali dengan klausa terdiri dari dua macam, yaitu diawali dengan klausa koordinatif kamu ndak makan, kamu ndak tidur, diawali dengan klausa terikat adalah konjungsi jika,kalau, dan apabila. Kalimat tanya yatidak yang diawali dengan kata tanya apa yang ditemukan ada dua, yaitu apa dan apakah. Kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberikan penjelasan ada delapan macam, yaitu (1) apa dengan variasi opo apa, (2) siapa dengan variasi sopo siapa (3) mengapa, (4) kenapa dengan variasi kok dan kenopo kenapa, (5) bagaimana dengan variasi gimana, (6) mana, ke mana ( -kan), dari mana, dan di mana, (7) kapan, dan (8) berapa. Ucapan Terima Kasih Syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah swt karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kalimat Tanya pada Film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Selanjutnya, salawat dan salam untuk Nabi Muhammad saw yang menjadi suri teladan dalam setiap sikap dan tindakan setiap muslim. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S-1 pada Program Studi Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Padang. Dalam penulisannya penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis sampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setulusnya kepada: Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta yang telah memberikan izin penelitian. Ibu Dra. Elvina A. Saibi, M. Hum. Ketua dan sekretaris ibu Dra. Aimifrina. M.Hum. Jurusan Sastra Indonesia dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, informasi, dan saran penyusunan skripsi ini. Ibu Dra. Iman Laili, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing I, dan Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S., selaku Dosen Pembimbing II, dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, informasi, dan saran penyusunan skrispsi ini. Ibu Dr. Diana Kartika yang telah memberikan semangat, arahan, dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan. Kepada kedua orang tua, ayah (Amir Husin), ibu (Zahari) dan keluarga Page 17

18 yang memberikan semangat dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Kakak-kakak dan teman teman seperjuang yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis mendoakan semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpa dari Allah swt. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya waktu, tenaga, dan wawasan penulis yang masih dalam tahap belajar. Meskipun demikian, semoga apa yang tertuang dalam skrispsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti serta dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak yang memerlukan. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta Chulsum, Umi dkk Kamus Besar Gusti, Fitri Irda Kalimat Imperatif Bahasa Minangkabau Di Lubuak Malako Solok Selatan. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mayora, Febri Kalimat interogatif dalam Bahasa Minangkabau di Nagari Kunangan Parit Rantang Kabupaten Sijunjung. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Moviegoersmagazine.com. diakses tanggal 1 September Ramlan Sintaksis. Yogyakarta: Karyono. Shirazy, El Habiburrahman. Dalam Mihrab Cinta. Sudaryanto Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sumarlam Teori dan Praktik Analisis wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko. Page 18

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2

BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 1 KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF INTERROGATIVE SENTENCE OF SMART GENIUS TUTORING CENTER S STUDENTS

Lebih terperinci

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence

Lebih terperinci

INTEROGATIF DALAM NOVEL HATIKU BUKAN PUALAM KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN (Interrogative in Novel Hatiku Bukan Pualam By Saut Poltak Tambunan

INTEROGATIF DALAM NOVEL HATIKU BUKAN PUALAM KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN (Interrogative in Novel Hatiku Bukan Pualam By Saut Poltak Tambunan SAWERIGADING Volume 15 No. 3, Desember 2009 Halaman 372 379 INTEROGATIF DALAM NOVEL HATIKU BUKAN PUALAM KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN (Interrogative in Novel Hatiku Bukan Pualam By Saut Poltak Tambunan Rahmatiah

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM Supadmi, A310090132, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satuan-satuan sintaksis meliputi wacana, kalimat, klausa, frase dan kata. Kalimat termasuk dalam tata bahasa dalam bab sintaksis. Pernyataan yang mengatakan bahwa

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

KAJIAN DIALEK DALAM CAMPUR KODE TUTURAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

KAJIAN DIALEK DALAM CAMPUR KODE TUTURAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) 1 KAJIAN DIALEK DALAM CAMPUR KODE TUTURAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL JURNAL untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan

Lebih terperinci

JENIS PRAANGGAPAN DALAM FILM MERRY RIANA MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH

JENIS PRAANGGAPAN DALAM FILM MERRY RIANA MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH JENIS PRAANGGAPAN DALAM FILM MERRY RIANA MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) oleh INDRIANI 1201040044 PROGRAM

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah

PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Oleh Suci Sundusiah 1. Klausa sebagai Pembentuk Kalimat Majemuk Dalam kajian struktur bahasa Indonesia, kumpulan dua kluasa

Lebih terperinci

DESKRIPSI STRUKTUR FRASA BERDASARKAN JENIS KATA UNSUR PEMBENTUKNYA PADA WACANA TEKS EKSPLANASI DALAM BUKU TEKS SMP KELAS VII

DESKRIPSI STRUKTUR FRASA BERDASARKAN JENIS KATA UNSUR PEMBENTUKNYA PADA WACANA TEKS EKSPLANASI DALAM BUKU TEKS SMP KELAS VII i DESKRIPSI STRUKTUR FRASA BERDASARKAN JENIS KATA UNSUR PEMBENTUKNYA PADA WACANA TEKS EKSPLANASI DALAM BUKU TEKS SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukanoleh : ANDI WINDARTO

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora KALIMAT IMPERATIF BAHASA MINANGKABAU DI LUBUK MALAKO SOLOK SELATAN ARTIKEL untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora OLEH FITRI IRDA GUSTI NPM 0910014111022 JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti.

BAB I PENDAHULUAN. Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti. Pertama, klasifikasi proposisi menurut hal yang menyungguhkan atau mengingkari kemungkinan atau

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia YULI ASTUTI

Lebih terperinci

DESKRIPSI KELAS KATA BERSINONIM DAN HOMONIM: KASUS BAHASA MELAYU THAILAND SELATAN DENGAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI

DESKRIPSI KELAS KATA BERSINONIM DAN HOMONIM: KASUS BAHASA MELAYU THAILAND SELATAN DENGAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI DESKRIPSI KELAS KATA BERSINONIM DAN HOMONIM: KASUS BAHASA MELAYU THAILAND SELATAN DENGAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: KISWADI A

Diajukan Oleh: KISWADI A KODE, BAHASA, DAN JENIS KALIMAT BAHASA LISAN DOSEN PADA SITUASI RESMI : SEBUAH KAJIAN SINTAKSIS SERTA IMPLEMENTASI SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMPN 2 KARTASURA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF PEMBAWA ACARA HITAM PUTIH DI TRANS 7 EDISI PERTENGAHAN APRIL- MEI 2014

ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF PEMBAWA ACARA HITAM PUTIH DI TRANS 7 EDISI PERTENGAHAN APRIL- MEI 2014 ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF PEMBAWA ACARA HITAM PUTIH DI TRANS 7 EDISI PERTENGAHAN APRIL- MEI 2014 ARTIKELE-JOURNAL Diajukanuntukmememenuhisebagianpersyaratanmemeperolehgelar SarjanaPendidikan (S. Pd.)

Lebih terperinci

REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV. SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV. SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan oleh: YUGO WINANTO A310 100 251 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2013- FEBRUARI 2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016 ARTIKEL E-JOURNAL NURFADILAH NIM 120388201098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ANALISIS NILAI MORAL NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Maini Fitri NIM 080320717117 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan

Lebih terperinci

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung menggunakan ragam lisan. Dalam ragam lisan terdapat kekhususan atau kekhasan suatu bahasa. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF DAN KALIMAT INTEROGATIF DALAM TALK SHOW MATA NAJWA DI YOUTUBE UNGGAHAN JANUARI 2017

ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF DAN KALIMAT INTEROGATIF DALAM TALK SHOW MATA NAJWA DI YOUTUBE UNGGAHAN JANUARI 2017 ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF DAN KALIMAT INTEROGATIF DALAM TALK SHOW MATA NAJWA DI YOUTUBE UNGGAHAN JANUARI 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh : Defi Saputri A

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh : Defi Saputri A TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA PEMBERITAAN POLITIK DI MEDIA SOLO POS DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PELESAPAN ARGUMEN PADA PENGGABUNGAN KLAUSA BAHASA INDONESIA

PELESAPAN ARGUMEN PADA PENGGABUNGAN KLAUSA BAHASA INDONESIA PELESAPAN ARGUMEN PADA PENGGABUNGAN KLAUSA BAHASA INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. Pendefinisian kalimat, baik segi struktur, fungsi, maupun maknanya banyak ditemukan dalam buku-buku tata

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan BahasaSastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti mengatur bersama-sama (Verhaar dalam Markhamah, 2009: 5). Chaer (2009: 3) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

PENGINVERSIAN KALIMAT PADA TEKS PROSEDUR SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI

PENGINVERSIAN KALIMAT PADA TEKS PROSEDUR SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI PENGINVERSIAN KALIMAT PADA TEKS PROSEDUR SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM ZODIAC PADA MAJALAH ANEKA YESS! EDISI APRIL 2011

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM ZODIAC PADA MAJALAH ANEKA YESS! EDISI APRIL 2011 VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM ZODIAC PADA MAJALAH ANEKA YESS! EDISI APRIL 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: NOVIANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS PADA REMAJA AKHIR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS PADA REMAJA AKHIR HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur komisif bahasa Jawa dalam

Lebih terperinci

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN 1412-9418 APA DAN MANA DALAM KALIMAT DEKLARATIF Oleh : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ABSTRACT Kalimat merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan maksud

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 SKRIPSI INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagiaan Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh: YESI NUR

Lebih terperinci

KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI AJEKTIVA DAN ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI AJEKTIVA DAN ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI AJEKTIVA DAN ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA Oleh Dra. Dwi Haryanti, M.Hum. Drs. Zainal Arifin, M. Hum. DIBIAYAI OLEH PROYEK

Lebih terperinci

BAHASA DAN KELAS SOSIAL: STUDI KASUS VARIASI BAHASA SOPIR DAN KONDEKTUR ANGKUTAN KOTA DI YOGYAKARTA

BAHASA DAN KELAS SOSIAL: STUDI KASUS VARIASI BAHASA SOPIR DAN KONDEKTUR ANGKUTAN KOTA DI YOGYAKARTA BAHASA DAN KELAS SOSIAL: STUDI KASUS VARIASI BAHASA SOPIR DAN KONDEKTUR ANGKUTAN KOTA DI YOGYAKARTA Itaristanti Abstrak Variasi bahasa merupakan bentuk yang muncul karena eratnya hubungan bahasa dengan

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA i FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR CEPOGO BOYOLALI: KAJIAN PRAGMATIK

ANALISIS TINDAK TUTUR ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR CEPOGO BOYOLALI: KAJIAN PRAGMATIK ANALISIS TINDAK TUTUR ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR CEPOGO BOYOLALI: KAJIAN PRAGMATIK Untuk memenuhi Sebagian Pernyataan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Ditulis Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA

DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun:

Lebih terperinci

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dalam kehidupannya manusia tidak terpisahkan dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, manusia

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

FORM OF IMPERATIVE SENTENCE IN MINANGKABAU LANGUAGE, SUPAYANG VILLAGE, PAYUNG SEKAKI DISTRICT, SOLOK REGENCY

FORM OF IMPERATIVE SENTENCE IN MINANGKABAU LANGUAGE, SUPAYANG VILLAGE, PAYUNG SEKAKI DISTRICT, SOLOK REGENCY FORM OF IMPERATIVE SENTENCE IN MINANGKABAU LANGUAGE, SUPAYANG VILLAGE, PAYUNG SEKAKI DISTRICT, SOLOK REGENCY Nurfitra Anska 1, Iman Laili 2, Eriza Nelfi 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULI WIDIASTUTI NINGSIH NIM 090388201361 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL Rahmi Harahap Program Studi S-1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstract Research on the structural

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA DI MADRASAH ALIYAH TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012 KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA: Suatu Tinjauan Sintaksis

KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA: Suatu Tinjauan Sintaksis KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA: Suatu Tinjauan Sintaksis SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012 ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata

Lebih terperinci

BENTUK DEIKSIS SOSIAL DALAM WACANA RUBRIK KHAZANAH PADA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2015

BENTUK DEIKSIS SOSIAL DALAM WACANA RUBRIK KHAZANAH PADA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2015 BENTUK DEIKSIS SOSIAL DALAM WACANA RUBRIK KHAZANAH PADA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) oleh: NURUL APRIL LIANI

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT YUSUF SKRIPSI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT YUSUF SKRIPSI ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT YUSUF SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Progdi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI

TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS

MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia,

Lebih terperinci

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS SINTAKSIS Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. A. STRUKTUR SINTAKSIS Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci