TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati
|
|
- Hamdani Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND Sucy Kurnia Wati Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui menjelaskan tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND dan menjelaskan modus kalimat pengungkapan tindak ilokusi tersebut dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. Dalam artikel ini membahas tentang mengenai tindak tutur, dengan batasan masalah tindak ilokusi. Dengan demikian batasan masalah adalah Apa sajakah tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. Searle dalam Wijana (1996:17-20) menyatakan bahwa secara pragmatik ada tiga jenis tindak tutur yang diwujudkan oleh seorang penutur, yaitu 1) tindak lokusi. Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak lokusi adalah tindak tutur yang relatif mudah untuk diidentifikasi. Dalam pengidentifikasian tindak lokusi cenderung dapat dilakukan tanpa menyertakan konteks yang tercakup dalam situasi tutur. 2) Tindak ilokusi. Tindak ilokusi adalah sebuah tuturan selain berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, jugaberfungsi untuk melakukan sesuatu. Dalam mengidentifikasi tindak ilokusi terlebih dahulu harus dipertimbangkan siapa penutur dan mitra tutur, kapan dan dimana tindak tutur itu terjadi, dan sebagainya. Oleh karena itu, tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Metode yang digunakan adalah metode simak, yakni menyimak tindak tutur yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. Teknik lanjutan yang digunakan. Teknik simak bebas libat cakap (SBLC), yaitu kegiatan menyadap dilakukan peneliti sambil menyimak dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur dengan memperhatikan calon data. Kata Kunci : Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN Segala aktifitas yang akan kita lakukan diatas muka bumi ini harus diawali dengan bahasa. Diera globalisasi saat ini seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dan infomasi sangat mempengaruhi penggunaan bahasa sebagai media berkomunikasi, ada dua sisi yang mempengaruhi sistem komunikasi dibalik kecanggihan teknologi informasi yang juga bagian dari media komunikasi yang pertama adalah pengaruh positif dimana media teknologi informasi sangat memperlancar hubungan komunikasi antar sesama. Disisi yang
2 lain majunya perkembangan teknologi informasi dalam tanda kutip sangat mencendrai kaidah atau tata cara bahasa terutama bahasa kita yang tercinta ini Bahasa Indonesia. Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui sistem, tanda atau tingkah laku yang umum. Menurut Brown dalam Tarigan (1986:11), komunikasi dipandang sebagai suatu kombinasi perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur, yang mengandung maksud dan tujuan. Komunikasi tidak hanya berupa kejadian, peristiwa, atau sesuatu yang terjadi, tetapi juga sesuatu yag fungsional, mengandung maksud dirancang untuk menghasilkan beberapa efek serta akibat pada lingkungan pembaca dan pendengar. Searle dalam Wijana (1996:17-20) menyatakan bahwa secara pragmatik setidaktidaknya ada tiga jenis tindakan yang diwujudkan oleh seorang penutur, yaitu 1) tindak lokusi, ialah tindak tutur yang mengatakan sesuatu; 2) tindak ilokusi, ialah sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan sesuatu dan juga berfungsi untuk melakukan sesuatu; dan 3) tindak perlokusi, ialah sebuah tuturan yang diutarakan seseorang yang memiliki daya atau efek terhadap pendengar. Tindak tutur sebenarnya merupakan salah satu fenomena dalam masalah yang lebih luas, yang dikenal dengan istilah pragmatik. Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-beda. Yule, misalnya, menyebutkan empat definisi pragmatik, yaitu (1) bidang yang mengkaji makna pembicara; (2) bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya; (3) bidang yang, melebihi kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara; dan (4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi partisipan yang terlibat dalam percakapan tertentu. Thomas menyebut dua kecenderungan dalam pragmatik terbagi menjadi dua bagian, pertama, dengan menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik
3 dengan makna pembicara (speaker meaning); dan kedua, dengan menggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi ujaran (utterance interpretation). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu mengenai tindak tutur, dengan batasan masalah tindak ilokusi. Dengan demikian batasan masalah adalah Apa sajakah tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND dan menjelaskan modus kalimat pengungkapan tindak ilokusi tersebut dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. 1.4 Landasan Teori Tindak Tutur Searle dalam Wijana (1996:17-20) menyatakan bahwa secara pragmatik ada tiga jenis tindak tutur yang diwujudkan oleh seorang penutur, yaitu: 1. Tindak lokusi Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak lokusi adalah tindak tutur yang relatif mudah untuk diidentifikasi. Dalam pengidentifikasian tindak lokusi cenderung dapat dilakukan tanpa menyertakan konteks yang tercakup dalam situasi tutur. 2. Tindak ilokusi
4 Tindak ilokusi adalah sebuah tuturan selain berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, jugaberfungsi untuk melakukan sesuatu. Dalam mengidentifikasi tindak ilokusi terlebih dahulu harus dipertimbangkan siapa penutur dan mitra tutur, kapan dan dimana tindak tutur itu terjadi, dan sebagainya. Oleh karena itu, tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Beberapa klasifikasi tindak ilokusi yang dikemukakan oleh Searle dalam Traigan (1986: 47-48) yaitu, pertama asertif, pada ilokusi ini pembicara terikat pada kebenaran yang diekspresikannya. Kedua direktif, merupakan ilokusi yang dipakai untuk menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan pendengar. Ketiga komisif, pada ilokusi ini penutur terikat kepada sesuatu tindakan yang akan datang. Keempat ekspresif, mempunyai fungsi untuk mengutarakan atau mengungkapkan sikap psikologis penutur terhadap keadaan ang tersirat. Kelima deklaratif, ilokusi yang bila peformasinya berhasil akan menyebabkan korespodensi yang baik antar proporsional dengan realitasnya. 1.5 Metode Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode yang digunakan adalah metode simak, yakni menyimak tindak tutur yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini,terdiri dari teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik sadap, yaitu menyadap tindak tutur yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahanunand. Teknik lanjutan yang digunakan. Teknik simak bebas libat cakap (SBLC), yaitu kegiatan menyadap dilakukan peneliti sambil menyimak dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur dengan memperhatikan calon data Metode dan Teknik Analisis Data
5 Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode padan. Metode padan pragmatik, alat penentunya adalah mitra tutur. Metode padan pragmatik, digunakan untuk melihat bentuk tuturan dari tindak tutur yang ada. Metode padan memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) yang alatnya berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki peneliti, dalam hal ini adalah daya pilah pragmatis Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam analisis data adalah metode penyajian informal. Hasil analisis data dengan metode informal diuraikan melalui katakata biasa (Sudaryanto, 1993: 145). II. PEMBAHASAN Tindak Ilokusi Asertif dalam Tuturan Remaja Komplek Perumahan UNAND Tindak Ilokusi asertif merupakan suatu tindakan yang melibatkan penutur pada kebenaran dari setiap kata-kata atau kalimat yang diungkapkan. Tindak ilokusi asertif yang ditemukan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND adalah tindak ilokusi asertif berupa menyatakan, menyarankan, menjelaskan, memberitahukan, dan mengeluh. Menyatakan Bentuk tindak ilokusi menyatakan adalah mengungkapkan suatu pernyataan tentang suatu hal. Pada tindak asertif menyatakan ini, remaja komplek perumahan UNAND mencoba untuk mengungkapkan suatu pernyataan kepada mitra tuturnya. Tindak ilokusi menyatakan dapat terlihat pada contoh berikut ini. Pn: Disiko urangnyo elok-elok disini orangnya baik-baik. Pt: Iyo ndak, hari rayo acok maagiah pitih.
6 Iya, hari raya sering memberi uang. Pada peristiwa tutur di atas ditemukan tindak ilokusi asertif dengan verba ilokusi menyatakan. Penutut (Pn) menyatakan kepada Petutur (Pt) bahwa masyarakat di sekitar tempat tinggalnya memiliki sifat yang baik. Tindak ilokusi menyatakan ditandai dengan tuturan Disiko urangnyo elok-elok. Berdasarkan modus kalimat pengungkapannya, tuturan di atas diutarakan dengan modus pengungkapan tindak tutur langsung literal, karena maksud menyatakan diungkapkan dengan modus kalimat informatif. Penutur (Pn) mengucapkan sebuah pernyataan secara langsung kepada petutur (Pt). Literalkarena makna kata yang menyusun tuturan itu sesuai dengan apa yang dimaksudkan Penutur (Pn) pada peristiwa tutur (PT) di atas, yaitu penutur bermaksud menyatakan kepada petutur (Pt) bahwa masyarakat di sekitar tempat tinggalnya memiliki sifat yang baik. Menyarankan Bentuk tindak ilokusi menyarankan adalah memberi saran atau menganjurkan tentang sesuatu. Tindak ilokusi ini dapat dilihat pada contoh dibawah berikut. (Pn): Ga, rancak pakai baju warna biru ko lai! Kamu lebih baik pakai baju warna biru ini! (Pt) : Tapi, baju tu siap dipakai Devi lo patang. Baju itu sudah dipakai Devi kemarin. Dalam peristiwa tutur (Pt) di atas, terdapat tindak ilokusi asertif dengan verba ilokusi menyarankan. Pada peristiwa tutur tersebut Pn menyarankan bahwa sebaiknya Pt memakai baju warna biru karna bajunya berwarna biru. Tindak ilokusi menyarankan ditandai dengan tuturan Ga, rancak pakai baju warna biru ko lai!. Berdasarkan modus kalimat pengungkapannya, tuturan di atas diutarakan dengan modus pengungkapan tindak tutur langsung literal, karena maksud menyarankan diungkapkan dengan modus kalimat imperatif. Pn bermaksud memberikan saran kepada Pt secara langsung, bahwa sebaiknya Pt memakai baju warna biru. Literal karena makna kata yang menyusun tuturan itu sesuai dengan apa yang dimaksudkan Pn, yaitu Pt bermaksud menyarankan agar Pt memakai baju warna biru.
7 Menjelaskan Bentuk tindak ilokusi asertif menjelaskan adalah mengungkapkan sesuatu dengan jelas kepada lawan tutur agar ia paham dan mengerti. Tindak ilokusi menjelaskan dapat dilihat pada contoh berikut. Pn : Urang ma se yang tingga disiko pak? Orang mana saja yang tinggal disini pak? Pt :Di komplek ko ado urang Medan, urang Cino, urang Jawa ado lo. Di komplek ini ada orang Medan, orang Cina, dan orang Jawa juga ada. Pada PT di atas, ditemukan tindak ilokusi asertif dengan verba ilokusi menjelaskan. Pada peristiwa tutur di atas, Pn menjelaskan kepada Pt bahwakomplek disitu banyak terdapat orang yang berasal dari berbagai daerah yaitu dari Medan, Cina dan ada juga yang berasal dari Jawa. Tindak ilokusi menjelaskan ditandai dengan tuturan Di komplek ko ado urang Medan, urang Cino, urang Jawa ado lo. Berdasarkan modus kalimat pengungkapannya, tuturan di atas diutarakan dengan modus pengungkapan tindak tuturlangsung literal, karena maksud menjelaskan diungkapkan dengan modus kalimat informatif. Pt menjelaskan secara langsung bahwa di komplek tersebut banyak orang yang berasal dari berbagai daerah. Literal karena makna kata yang menyusun tuturan itu sesuai dengan apa yang dimaksudkan Pt, yaitu Pt bermaksud menjelaskan. Memberitahukan Bentuk ilokusi asertif memberitahukan adalah memberitahukan sesuatu kepada lawan tutur. Tindak ilokusi menjelaskan dapat dilihat pada contoh berikut. Pn : Pak RT berang-berang tadi. Lampu lah siang ndak jo bamatian. Pak RT marah-marah. Sudah siang lampu belum juga dimatikan. Pt : Kan masih kalam hari mah. hari masih gelap. Pn :Tu lah, namo e kakek-kakek. Ya begitulah kalau kakek-kakek.
8 Dalam PT di atas, ditemukan tindak ilokusi asertif dengan verba ilokusi memberitahukan. Pada peristiwa tutur di atas, Pn memberitahukan kepada Pt bahwa Pak RT baru saja marahmarah karena lampu belum juga dimatikan padahal hari sudah siang. Tindak ilokusi memberitahukan ditandai dengan tuturan Pak RT berang-berang tadi. Lampu lah siang ndak jo bamatian.berdasarkan modus kalimat pengungkapannya, tuturan di atas diutarakan dengan modus pengungkapan secara langsung yaitu tindak tutur literal, karena maksud memberitahukan diungkapkan dengan modus kalimat informatif. Pn bermaksud memberitahukan kepada Pt secara langsung bahwa Pak Rt baru saja marah-marah karena lampu belum juga dimatikan padahal udah siang. Literal karena makna kata yang menyusun tuturan itu sesuai dengan apa ayang dimaksudkan Pn, yaitu Pn bermaksud memberitahukan bahwa Pak RT marah-marah karena listrik belum dimatikan. Mengeluh Bentuk ilokusi asertif mengeluh merupakan suatu tindak atau ekspresi dalam menyatakan sesuatu karena penderitaan dan kekecewaan. Tindak ilokusi ini dapat terlihat pada contoh di bawah ini. Pn : Ndak lamak tingga disiko do Ni, Ibuk tu pamberang bana. Tidak asyik tinggal disini kak. Iibuk tu pemarah sekali Pt : Jan lah dimasuakkan ka hati, nyo tu bantuak se pamberang tu nyo padahal ibuk tu elok bana Pada PT di atas, Pn menyatakan keluhannya kepada Pt bahwa Pn merasa kurang nyaman tinggal di komplek perumahan itu karena Ibuk itu pemarah. Tindak ilokusi mengeluh ditandai dengan tuturan Ndak lamak tingga disiko do Ni, Ibuk tu pamberang bana. Berdasarkan modus kalimat pengungkapannya, tuturan di atas diutarakan dengan modus pengungkapan tindak tutur langsung literal, karena maksud mengeluh diungkapkan degan modus kalimat informatif. Pn bermaksud mengeluh secara langsung kepada Pt, bahwa Pn merasa kurang nyaman tinggal di komplek tersebut karena Ibuk itu pemarah. Literal karena makna kata
9 ayang menyusun tuturan itu sesuai dengan apa yang dimaksudkan Pn, yaitu Pn bermaksud mengeluh. III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu ada tindak ilokusi yang ditemukan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND, tindak ilokusi tersebut ialah tindak ilokusi asertif dengan verba ilokusi menyatakan, menyarankan, menjelaskan, memberitahukan, dan mengeluh. 3.2 Saran Artikel ini membahas tentang tindak tutur remaja komplek perumahan UNAND. Untuk itu, artikel ini diharapkan dapat membuka celah bagi pembaca selanjutnya yang tertarik untuk membahas bahasa anak remaja komplek. DAFTAR PUSTAKA Tarigan, Hendry Guntur, Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Wijana, I Dewa Putu Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offse. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
10
BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi
BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;
Lebih terperinciRealisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa
REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Sutedi (2003: 2) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Dalam berkomunikasi, manusia saling menyampaikan informasi berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Di dalam dirinya terdapat dorongan untuk berinteraksi satu sama lain. Mereka membutuhkan
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA
TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA SUTRADARA HERWIN NOVIANTO, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Sri Utami Fatimah Program
Lebih terperinciTINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah
0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukanoleh
Lebih terperinciOleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH UTAMA DALAM FILM KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG SUTRADARA TYA SUBIYAKTO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA DI KELAS X SMA Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbicara menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpesona
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh manusia untuk
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Tindak Tutur Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin (1962) dengan mengemukakan pendapat bahwa pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, perkawinan, tindak tutur, dan konteks situasi. Keempat konsep ini perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh: BERLIANA NITA KUMALASARI A 310090010 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa tutur terjadinya atau berlangsung pada interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur;
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari interaksi yang menggunakan sebuah media berupa bahasa. Bahasa menjadi alat komunikasi yang digunakan pada setiap ranah profesi.
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan dengan sesama anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain, alat yang
Lebih terperinciTINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada
TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada Abstrak Guru sebagai insan akademik memiliki peranan untuk menyampaikan materi
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi oleh alat ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya senantiasa melakukan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena dengan bahasa orang dapat menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Levinson (dalam Manaf 2009:6) Bahasa dapat dikaji, berdasarkan pragmatik, pragmatik adalah cabang linguistik yang membahas pemakaian bentuk bahasa untuk fungsi komunikasi.
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) sucimuliana41@yahoo.com Abstrak Penelitian yang berjudul tindak tutur ekspresif
Lebih terperinciTUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK
TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH 1. Pendahuluan KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK Ratna Zulyani Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, melainkan juga memberikan sarana kepada pembaca untuk menyampaikan gagasan, baik pada redaksi maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan
BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN 2.1. Pengertian Tindak Tutur Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan pengaruh yang besar di bidang filsafat dan lingustik. Gagasannya yang
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Atik Kartika Nurlaksana Eko Rusminto Mulyanto Widodo Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER
ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi S-1 Jurusan Sastra Indonesia dan mencapai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur komisif bahasa Jawa dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu
67 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan peranan yang sangat penting, tanpa bahasa manusia tidak akan bisa sempurna dalam berinteraksi. Manusia dapat memenuhi semua kebutuhan sosialnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa sebagai wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi bahasa adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan alat komunikasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesamanya, manusia memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan untuk menyampaikan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu tuturan pasti mempunyai maksud serta faktor yang melatarbelakangi penutur dalam menyampaikan tuturannya kepada mitra tutur. Yule (2006: 82-83) mengemukakan
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO
TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Progam Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik manusia. Bahasa merupakan salah satu ciri pembeda utama umat manusia dengan makhluk
Lebih terperinciTINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR
TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa berbahasa. Sebagian orang menggunakan bahasa lisan atau tulisan dengan menggunakan kata-kata yang jelas
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property
7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Berbahasa dalam bentuk berbicara merupakan bagian dari keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana,
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, dan konversasi atau percakapan (Tarigan, 2009:22). Wacana direalisasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berintekrasi. Kridalaksana (2008:24) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang
Lebih terperinciTINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA
TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Oleh Septia Uswatun Hasanah Mulyanto Widodo Email: septiauswatunhasanah@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dan mencapai kerja sama antarmanusia. Terjadinya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan melakukan komunikasi dengan sesamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (dalam Noviatri dan Reniwati 2010:4), pada komponenkomponen bahasa manusia, baik bahasa yang dipakai manusia di masa lampau, maupun sekarang, dijumpai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya untuk komunikasi. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk komunikasi. Fungsi bahasa tersebut bergantung
Lebih terperinciTINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi
TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017
ABSTRAK TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Kamaruddin, Aripudin, dan Teja Pratama* FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang tindak tutur belum begitu banyak dilakukan oleh mahasiswa di
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang tindak tutur belum begitu banyak dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo. Dari sekian banyak mahasiswa yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap
1 BAB 1 PENDAHULUAN Di dalam pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang politisi yang menggunakan bahasa lisan dalam berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M., yang biasa disapa Ahok adalah seorang politisi yang memiliki fungsi dan kedudukan khusus di DKI Jakarta. Ahok dikenal sebagai seorang
Lebih terperinciREALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI
REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK
0 ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM 209210020 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengdeskripsikan tindak tutur lokusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
BAB I PENDAHULUAN Di dalam pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan beberapa definisi kata kunci
Lebih terperinciJurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA.
TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA Oleh Linda Apriyanti Nurlaksana Eko Rusminto Sumarti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : lindaapriyanti1251@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media masa baik lisan maupun tulisan. Dalam media lisan, pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pembicara)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan berkomunikasi antar manusia terbagi menjadi dua bentuk komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua bentuk yaitu lisan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut massa berperan dalam memberitahukan atau menginformasikan hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa bahasa, manusia tidak akan saling terhubung. Berkomunikasi pada umumnya melibatkan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi
Lebih terperinciKOMPONEN DAN JENIS-JENIS TINDAK TUTUR "STAF RECEPTION" DENGAN TAMU JEPANG DI SAKURA BALI ESTHETICS SPA. Dewa Gede Anggri Pinandikha
1 KOMPONEN DAN JENIS-JENIS TINDAK TUTUR "STAF RECEPTION" DENGAN TAMU JEPANG DI SAKURA BALI ESTHETICS SPA Dewa Gede Anggri Pinandikha Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diperlukan dalam pencapaian sasaran penelitian, seperti yang ditegaskan oleh Sudaryanto (1992:25) bahwa metode dalam penelitian sangat dibutuhkan karena
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII C DI KELAS VIII C SMPN 26 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII C DI KELAS VIII C SMPN 26 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH ADI AKHMAD ZAHIDIN A1B110025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar guru mempunyai peran penting dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui komunikasi. Komunikasi adalah alat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Komunikasi dapat dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, manusia memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesan. Berbagai alat komunikasi diciptakan hanya untuk mempermudah manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam kehidupannya. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia saling berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tindak tutur direktif, bentuk-bentuk tindak tutur direktif, tayangan Reality Show Janji
7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam penelitian ini, untuk mendukung penelitian digunakan beberapa teori yang dianggap relevan yang diharapkan dapat mendukung temuan di lapangan agar dapat memperkuat teori dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai dua peran dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, yaitu sebagai pemberi informasi dan sebagai penerima informasi. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Bahasa sangat penting untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mengalami perubahan signifikan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Banyaknya
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI. Oleh
TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI Oleh Sutik Susmiati NIM 080210402043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu (Effendy, 1986:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan sesama untuk memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa
Lebih terperinciBAB 2 PRAGMATIK DAN PROGRAM TV BERSAMA ROSSY. Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-beda. Yule
BAB 2 PRAGMATIK DAN PROGRAM TV BERSAMA ROSSY 2.1 Pragmatik Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-beda. Yule (1996) dalam Makyun Subuki (http://tulisanmakyun.blogspot.com/2007/07/linguistikpragmatik.html)
Lebih terperinci