BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Lanny Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sepatu Converse merupakan sepatu yang berbahan kanvas yang sangat popular pada zaman ini dan selalu menjadi tren di kalangan anak muda, sepatu Converse di buat pertama kali oleh Marquis Miils Converse pada Februari 1908 yang merupakan manager perusahaan sepatu karet yang dinamai sesuai dengan nama belakangnya yaitu Converse Inc. berpusat di North Andover, Massachussetts, Amerika Serikat. Pada awalnya perusahaan hanya membuat sepatu karet dan sepatu karet yang berhubungan dengan pekerjaan lain secara musiman. Namun pada akhirnya perusahaan mengambil keputusan untuk membuat sepatu atletik, dengan melihat popularitas basket perusahaan Converse mulai mengembangkan sepatu basket dan melakukan penelitian agar bisa membuat sepatu untuk bisa dipakai saat bermain basket. Setelah banyak penelitian dan pengembangan, versi pertama dari sepatu basket All Star diproduksi pada tahun Sepatu All Star yang diproduksi untuk kebutuhan pemain basket yaitu warna coklat alami dengan lis hitam. Pada tahun 1920, Converse All Stars dibuat dalam versi kanvas atau kulit hitam. All Star adalah yang pertama diproduksi massal sepatu basket di Amerika Utara. Ini terdiri dari sol karet sangat tebal, dengan kanvas yang menutupi pergelangan kaki (atau kadang-kadang kulit) atas. Pada penjualan pertama yang lambat. Mereka dengan cepat akan meningkatkan beberapa tahun kemudian, berkat Charles 'Chuck' H. Taylor. ( Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015 ) 1
2 Gambar 1.1 Sepatu Basket Pertama Converse Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015 Charles H. Taylor adalah seorang pemain basket untuk Akron Firestones. Dia menyukai apa yang dia lihat di sepatu All Star dan melihat potensinya untuk olahraga basket. Lalu pada tahun 1921 ia bergabung dengan perusahaan Converse sebagai salesman dan kemudian menjadi pemain atau pelatih untuk Converse All- Stars, tim basket liga industri perusahaan. Sepanjang karirnya dengan Converse, Taylor melakukan perjalanan di seluruh Amerika Serikat tuan klinik basket dan mempromosikan sepatu All Star. Keahlian menjual pribadinya ditambah perangkat pemasaran yang cerdik seperti Converse Basketball Buku Tahunan menempatkan jejaknya pada olahraga di semua tingkat tim. Tapi Converse Corporation juga diberikan sesuatu yang lain pada dirinya. Karena dia begitu sukses dalam mempromosikan Converse All Stars, serta membuat perubahan penting dalam desain sepatu All Star, pada tahun 1932, namanya "Chuck Taylor" telah ditambahkan ke patch pergelangan kaki. "Chuck Taylor" All Star sepatu basket lahir. (Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015) 2
3 Gambar 1.2 Patch Logo Converse Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015 Pada 1930 Chuck Taylor dirancang model tinggi atas putih untuk Olimpiade 1936, dan sepatu dengan garis merah dan biru patriotik yang menjadi sangat populer bersama dengan semua kanvas dan kulit model hitam dari All Star. Pada perang dunia ke II di tahun 1941, Converse beralih memproduksi alas kaki, pakaian luar dan pakaian pelindung untuk militer yang akhirnya membuat mereka sepatu ini sangat populer di era tahun 1950-an dan 1960-an. Sayang, Marquis Mills Converse akhirnya meninggal pada tahun 1931 di saat perusahaan sepatunya meningkat. Setelah perang dunia ke II Taylor memperkenalkan memperkenalkan Converse All Star warna hitam klasik dan putih pada tahun 1949, yang jauh lebih eye catching dibandingkan dengan model sepatu yang telah diproduksi sebelumnya. Pada saat itu basket merupakan cabang olah raga besar, dengan merger dari liga basket nasional dan asosiasi bola basket amerika yang menjadi National Basket Association (NBA). Chuck Taylor All Star digunakan oleh pemain basket professional, perguruan tinggi, sekolah menengah, dan semua pemain yang serius, dan ini khas hitam atau putih tinggi puncak merupakan bagian dari tampilan dari setiap tim. Pada tahun 1957 Taylor memperkenalkan sepatu Converse All Star dengan model yang rendah dan menjadi populer menjadi alternatif yang lebih santai. Pada saat ini Taylor telah mempunyai 80% saham dari seluruh industri sneakers, namun Taylor tidak lelah untuk mempromosikan 3
4 produk Converse di cabang olah raga dan menjadi ambassador to basketball. Dan masuk pada tahun 1968 Charles H. Taylor diangkat menjadi hall of fame bola basket. Tapi sayang nya taylor meninggal pada tahun berikutnya. (Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015) Seiring dengan kepergian Chuck Taylor, dalam beberapa tahun kemudian dominasi Converse pun mulai goyah dengan adanya saingan-saingan baru seperti Nike Coporation. Dominasi pasar Converse pun menurun karena Nike mengeluarkan merek sepatu dengan model berwarna dan bagian seluruh bagian atasnya kulit dan inovasi teknologi tinggi seperti pompa dan ruang udara, sehingga banyak orang yang memakai sepatu dengan merek lain. Dengan semakin jatuh nya perusahaan Converse, pada tahun 2001 perusahaan Converse mengajukan kebangkrutan, namun pada tahun 2003 Nike Corporation mengakuisisi perusahaan Converse dengan harga $305 juta dan di tahun 2008 Converse merayakan 100 tahun berdirinya perusahaan. Converse terkenal sebagai merek sepatu original Amerika serta menjadi merek yang merepresentasikan personalitas dan citra penduduk Amerika. Saat ini sepatu Converse merupakan ikon dari industri fashion dan budaya Amerika. Merek Converse telah berubah dari merek yang fokus terhadap fungsi produk menjadi sebuah merek simbolis. Converse membangun citra sebagai America s Original Sports Company. Sepatu Converse erat kaitannya dengan remaja Amerika dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang yang mengekspresikan dirinya dalam menggunakan sepatu, contohnya dalah band Punk Rock asal Amerika The Ramones, dan penyanyi rap Wiz Khalifa terkenal menggunakan sepatu Converse sepanjang penampilannya dihadapan publik, hal ini membantu Converse untuk memberi status Worldwide Counterculture khususnya di Amerika Serikat dimana band The Ramones dan Wiz khalifa diasosiasikan sebagai budaya anak muda. Converse telah melewati banyak perubahan dalam rentang waktu perjalanannya menjadikan Converse mengalami masa percobaan yang panjang baik dari desain produk maupun finansial hingga menjadikannya sebuah merek yang memiliki nilai originalitas dari sebuah sepatu. Saat ini sepatu Converse terdiri dari berbagai desain seperti Jack Purcell, Chucks, All Stars, Converse, 4
5 Chuckies, dan Chuckie T s, Converse. (Sumber: diakses tanggal 24 juni 2015) 1.2 Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Teori kebutuhan menurut Maslow dalam Kotler & Keller (20 09:227) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya. Gambar 1.3 Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow Sumber : Kotler & Keller (2009:227) 1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen dan kebutuhan jasmani lainnya. 2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. 5
6 3. Kebutuhan social: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki kasih sayang, diterima baik dan persahabatan 4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup factor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi, serta factor ekternal seperti status, pengakuan, dan perhatian 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Fashion merupakan salah satu pilihan bisnis yang sangat menarik dan menguntungkan, karena merupakan salah satu kebutuhan dasar dari manusia yaitu kebutuhan akan sandang. Semua manusia membutuhkan fashion yang dapat mencerminkan dirinya, karena pada zaman moderen ini first impression itu sangatlah penting, seorang individu yang memberikan first impression yang baik akan membuat dirinya diterima, dihargai, dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Fashion tidak hanya berupa baju atau celana saja namun ada juga aksesoris seperti gelang, kalung, cincin, sepatu, dan lain sebagainya. Tren fashion Indonesia saat ini hampir menyerupai fashion orang-orang barat seperti Eropa, Amerika, Italia, dan negara barat lainnya. Ketika orang barat memakai jaket tebal dan panjang dikarenakan cuaca disana memang dingin namun orang-orang diindonesia tetap mengikuti untuk memakai jaket dengan tipe yang sama walaupun Indonesia merupakan negara yang tropis. Hal itu terjadi karena semakin berkembangnya media elektronik dan jejaring sosial, banyak orang-orang atau publik figur yang meng-upload foto nya di jejaring sosial seperti Instagram yang memamerkan gaya fashion mereka sehingga bisa dilihat oleh seluruh orang didunia termasuk di indonesia. Mudahnya berkomunikasi atau mencari informasi tentang negara yang berada di belahan dunia manapun merupakan salah satu contoh dari globalisasi. Menurut Suwatna dan Priansa (2013:2) Globalisasi merupakan istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya, yang menyebabkan batas suatu negara menjadi bias. 6
7 Banyak brand terkenal yang bergerak di bidang fashion seperti Zara, Giordano, Nike, Adidas, dan Converse. Mereka pelaku bisnis terutama produsen saling bersaing dalam menciptakan inovasi dan kreasi baru untuk setiap jenis produk yang dijualnya. Di lain pihak, konsumen semakin jeli terhadap produkproduk yang ditawarkan. Dengan selektifnya para konsumen, produsen dituntut untuk membuat produk yang berbeda, lebih menarik dan dapat terima oleh konsumen. Sesuai dengan teori konsep produk yaitu konsumen akan lebih menyukai prodik-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi, atau inovasi. (Kotler & Keller, 2007:18) Produk bisa berupa barang atau jasa yang dibuat melalui beberapa tahapan proses yang didalam nya memerlukan sumber daya seperti sumber daya manusia sumber daya alam dan teknologi namun ada beberapa produk yang dibuat tanpa teknologi yang biasa disebut hand made. Produk menurut Kotler & Amstrong (2008:266) dapat didefinisikan produk dapat di definisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar benda nyata, seperti mobil, komputer, atau ponsel. Didefinisikan secara luas, produk juga mencakup layanan, peristiwa, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran ini. Produk merupakan elemen kunci dalam penawaran pasar secara keseluruhan. Menurut Warlop et.al dalam Ferrinadewi (2005) Atribut produk merupakan alat bagi perusahaan untuk menciptakan nilai konsumen yang tinggi karena itu konsumen perlu merasakan atau mengalami terlebih dahulu fitur produk ini untuk sampai pada tahap evaluasi. Nama merek dan kemasan yang merupakan salah satu atribut produk yang secara empiris ternbukti mampu memberi ;dampak positif dalam proses evaluasi kualitas produk. Converse merupakan salah satu brand yang mengusai pasar sepatu casual, yang selalu popular dikalangan anak muda, tidak hanya Converse tapi ada brand lain yang tidak kalah populer seperti Nike, Adidas, Vans. Karena dalam hakekatnya remaja Penampilan fisik merupakan prioritas utama yang menjadi perhatian para remaja, bahkan banyak yang hanya mau membeli produk fashion dengan merek tertentu saja yang harganya mahal, hanya untuk meningkatkan 7
8 harga diri dan menambah kepercayaan dirinya. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penampilan fisik merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa percaya diri remaja, (Santrock dalam Wahyu Pranoto, 2010). TABEL 1.1 TOP BRAND SURVEY SEPATU CASUAL TOP BRAND 2013 MEREK TBI TOP BATA 21,7% TOP NIKE 13,8% TOP ADIDAS 10,9% TOP CONVERSE 9,4% ALL STAR 6,2% PUMA 4,0% KASOGI 3,9% TOP BRAND 2014 TOP BRAND 2015 MEREK TBI TOP MEREK TBI TOP BATA 25,3% TOP BATA 27,1% TOP NIKE 17,9% TOP NIKE 18,1% TOP CONVERSE 17,3% TOP CONVERSE/ALL 17,0% TOP STAR KASOGI 5,8% ADIDAS 5,4% ADIDAS 4,9% KASOGI 5,4% PUMA 4,2% DALLAS 3,9% ALL STAR 3,3% Sumber : diakses tanggal 30 juni 2015 Pada tabel diatas menunjukan bahwa sepatu Converse All Star menunjukan peningkatan persentase pada tahun sehingga pada tahun 2015 Converse All Star masuk kategori Top Brand dimana pada dua tahun sebelumnya Converse All star tidak masuk kategori Top Brand. Walaupun pada tahun 2015 Converse All Star masuk dalam kategori Top Brand namun masih dalam posisi yang kurang baik dibandingkan dengan Nike dan Bata. Pertanyaan nya mengapa produk Converse All Star belum bisa menempati posisi pertama 8
9 dalam persaingan sepatu casual. Dengan segala keunggulannya yang dimiliki produk sepatu Converse All Star tetap menduduki peringkat ketiga dalam tabel diatas. Top Brand Award adalah merek yang dirumuskan oleh Frontier Consulting Group berdasarkan mind share, market share, dan commitment share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang (Suyanto, 2007). Top Brand Award merupakan rangkuman hasil survei dua lembaga yaitu majalah marketing dan SWA yang berfokus pada dunia pemasaran di Indonesia. Hasil survei dua lembaga dalam Top Brand Award sekaligus menjadi ajang bergengsi di atas persaingan antar merek. Top Brand Survey sendiri dilakukan di enam kota besar, yaitu: Bandung, Jakarta, Medan, Makasar, Semarang, dan Surabaya. Jumlah sampel random yang diambil di masing-masing kota adalah sebanyak 500 orang. Kriteria responden adalah pria atau wanita dengan tingkat SES ( Social Economy Status ). Tingkat SES TABEL 1.1 TINGKAT SOCIAL ECONOMY STATUS Penghasilan per bulan SES E < Rp SES D Rp Rp SES C2 Rp Rp SES C1 Rp Rp SES B Rp Rp SES A1 Rp Rp SES A2 > Rp Sumber: diakses pada 14 november 2015 Dapat dikatakan bahwa Top Brand Award merupakan cerminan keberhasilan suatu produk perusahaan di pasaran. Hal ini dikarenakan Top Brand Index diukur dengan menggunakan tiga parameter, yaitu top of mind awarness 9
10 (yaitu berdasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/ konsumsi di masa mendatang),dan future intention (yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan/dikonsumsi di masa mendatang). Nilai masing-masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung presentase frekuensi keseluruhan merek. Top Brand Index selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing (sumber: diakses pada tanggal 14 november 2015). Atribut produk menurut Kotler & Amstrong (2008:272) adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Atribut produk memiliki beberapa unsur yaitu kualitas produk, fitur produk, dan design produk. Dengan adanya atribut produk setiap pelaku bisnis memiliki karakteristik yang digunakan sebagai senjata dalam persaingan untuk menjadikan produknya lebih unggul dalam bersaing. Atribut produk disini maksudnya adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen seperti yang dikatakan oleh Hartimbul Ginting (2011) dalam Suswardji et.al. (2012) perilaku konsumen adalah tindakan perorangan dalam memperoleh, menggunakan serta membuang barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan sebelum menetapkan tindakan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:179) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan perilaku pasca pembelian. Converse All Star merupakan produk sepatu yang memiliki desain yang simple dan karena desain yang simple itu membuat sepatu Converse All Star 10
11 dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama bahan canvas dan karet yang dipakai juga sebagai penunjang kualitas dari sepatu ini, banyak fitur yang di berikan oleh sepatu Converse All Star seperti warna yang beraneka ragam, tidak hanya satu warna dalam sepatu namun ada perpaduan dari dua warna atau tiga warna bahkan lebih, dan bentuk dari sepatu yang memiliki dua jenis yaitu yang tinggi dan pendek, ada juga bentuk lain dari sol karet nya yaitu sol karet tipis dan tebal. Peneliti ingin melakukan survey kepada mahasiswa S1 Admininstrasi Bisnis angkatan 2013 Telkom University yang berlokasi di Jl. Telekomunikasi No. 01, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan yang dilakukan dalam bentuk penyebaran kuesioner kepada 30 responden pengguna sepatu Converse All Star terkait dengan atribut produk dan keputusan pembelian sepatu merek Converse All Star, diperoleh data sebagai berikut: TABEL 1.2 Kondisi Atribut Produk dan Keputusan Pembelian No Kondisi atribut produk % Kondisi keputusan pembelian 1 Converse All Star menawarkan beraneka ragam pilihan kualitas produk ( dilihat dari bahan yang digunakan) 2 Produk Converse All Star memberikan informasi objektif mengenai penggunaan dan perawatan 3 Kemasan produk Converse All Star mampu melindungi produk didalam nya agar tidak rusak 36,67 Saya tidak memperdulikan merek sepatu selain Converse All Star 36,67 16,67 % 66,67 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat permasalahan mengenai atribut produk sepatu merek Converse All Star yaitu bahwa 63,33% pengguna sepatu merek Converse All Star menyatakan bahwa masih terdapat kekurangan yang meliputi keragaman pilihan kualitas yang masih terbatas, 63,33% pemberian informasi mengenai penggunaan dan perawatan yang 11
12 kurang jelas, dan 83,33% kemasan produk Converse All Star belum mampu melindungi produk didalamnya agar tidak rusak. Sedangkan permasalahan mengenai keputusan pembelian sepatu merek Converse All Star yaitu masih adanya kepedulian pengguna sepatu merek Converse All Star terhadap merek sepatu selain Converse All Star sebesar 33,33%. Tjiptono (2008:103) menyatakan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Hal tersebut didukung pula oleh penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Aqsa et al. (2013:1) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara atribut produk dengan keputusan pembelian. Ketika atribut produk memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil judul PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU CONVERSE ALL STAR (SURVEY PADA MAHASISWA ADMINISTRASI BISNIS ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana atribut produk sepatu Converse All Star? 2. Bagaimana keputusan pembelian sepatu Converse All Star? 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian sepatu Converse All Star? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah: 12
13 1. Untuk mengetahui atribut produk sepatu Converse All Star. 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian sepatu Converse All Star. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian sepatu Converse All Star. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan sumber informasi yang berguna bagi pengelola manajerial Converse khususnya terkait dengan atribut produk dan keputusan pembelian produk sepatu Converse. Hasil penelitian ini pun dapat dijadikan bahan referensi bagi berbagai pihak yang membutuhkan dan bagi penelitian selanjutnya Kegunaan Teoritis Peneliatian ini memperluas wawasan dari teori pemasaran dan perilaku konsumen khususnya terkait dengan atribut produk dan keputusan pembelian yang diteliti dan sekaligus hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa atribut produk mempengaruhi keputusan pembelian sepatu Converse All Star 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penilitian yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori dan model yang digunakan serta literature yang berkaitan dengan penelitian, 13
14 kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang mengandalkan artikel-artikel ilmiah nasional dan internasional. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, operasionalisasi variable, tahapan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan Pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian sepatu Converse All Star yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan Pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian sepatu Converse All Star. 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada tahun 1908 sebuah perusahaan kecil di Malden, Massachusetts bernama Marquis Mills menginvestasikan dananya sebesar $ 250.000 kepada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern ini, kemajuan teknologi membuat kebutuhan konsumen menjadi lebih berkembang dan mengalami perubahan yang sangat pesat. Konsumen secara tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dunia bisnis saat ini mengalami perubahan inovasi produk yang begitu cepat, di mana konsumen sadar akan memahami merek produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama dalam segala bidang salah satunya dalam bidang pemasaran. Suatu perusahaan harus berhadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produknya terutama consumer goods. Consumer goods adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi, konsumen menjadi makin cerdas dalam membuat keputusan pembelian. Konsumen menuntut suatu produk yang sesuai dengan selera, kebutuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dan kemajuan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (BPS, 2015). Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, maka variasi dari kebutuhannya pun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. Seperti halnya terjadi pada perkembangan industri bisnis sepatu yang saat ini tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. : fashion, aksesories. Tahun Berdiri : : Marquis Mills Converse
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan Jenis Perusahaan Industri : Converse, Inc. : Perusahaan Publik : fashion, aksesories Tahun Berdiri : 1908 Pendiri Kantor Pusat Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin pesat berkembang, sehingga dunia bisnis yang lebih modern bergerak begitu cepat. Konsumenpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus selalu terpenuhi yaitu kebutuhan primer. Sepatu merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia semakin komplek. Dari kebutuhankebutuhan yang ada di dalam kehidupan manusia, salah satu kebutuhan yang harus selalu terpenuhi yaitu kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Nike, Inc.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Nike, Inc. Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah sekaligus mahasiswa akuntansi di Universitas Oregon, bersama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pastinya ingin menjadi pemimpin pasar pada persaingan yang dihadapi di dalam dunia bisnis. Hal tersebut membuat para pelaku usaha dituntut untuk berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam
Lebih terperincinilai merek nya di mata para pelanggan setianya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para produsen sepatu berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi dalam memasarkan produk sepatu mereka. Para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan informasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan individu baik laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini, fungsi olahraga yang pada awalnya hanya sekedar media untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang di era globalisasi ini, fungsi olahraga yang pada awalnya hanya sekedar media untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Abraham Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang digambarkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk dapat menyusun strategi bisnis yang tepat dalam rangka mempertahankan eksistensinya dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah jadi rahasia umum kebanyakan masyarakat kini menjadikan belanja sebagai hobi, bukan lagi sebagai kebutuhan. Bukan hanya kaum hawa yang gemar berbelanja, kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat yang diakibatkan oleh selera, kebutuhan, dan daya beli konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya hidup going mobile, dimana seseorang ingin menghubungi dan dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu kebutuhan yang wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah kesehatan dan kebersihan. Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan zaman dan teknologi, maka perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen untuk menjamin kelangsungan hidup. Salah satu dari kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sepatu saat ini semakin berkembang pesat di dalam negri maupun di luar negri. Banyak perusahaan sepatu bermunculan terutama di dalam negri. Dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat, persaingan semakin terbuka dan peranan telekomunikasi juga mempunyai pengaruh yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu mempertahankan perusahaanya. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti mengambil obyek penelitian pada wilayah SMA Negri 5 Kota Tangerang, yang
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Peneliti mengambil obyek penelitian pada wilayah SMA Negri 5 Kota Tangerang, yang pernah melakukan pembelian dan pemakaian produk merek sepatu Converse.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya sebagai kebutuhan, namun olahraga juga sudah dianggap sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini olahraga mulai menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Hal ini disebabkan karena adanya tren gaya hidup sehat yang saat ini sudah mulai berkembang dalam masyarakat.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai
PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sebesar 1,4 % kurun waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai dengan pertumbuhan pendapatan penduduk atau Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim di Indonesia yang tropis menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SOSRO merupakan pelopor/perusahaan pertama di Indonesia untuk produk teh siap minum dalam kemasan. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin sengit. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Industri di bidang kecantikan mempunyai kecenderungan yang terus meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia tidak hanya memberikan pengaruh terhadap bidang perekonomian dan bisnis di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap Word Of Mouth, dengan demikian, hal tersebut dapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepercayaan merek, kecintaan dan komitmen merek saat ini sangat berpengaruh terhadap Word Of Mouth, dengan demikian, hal tersebut dapat di kaitkan dengan kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami perubahan yang begitu cepat. Konsumen menuntut suatu produk yang sesuai dengan selera, kebutuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara produsen kopi ketiga terbesar dunia setelah Brazil (3.049.560 ton pertahun) dan Vietnam (1.320.000 ton pertahun) dengan menghasilkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan
Lebih terperinciPENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya)
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya) SKRIPSI Diajukan Oleh Dwi Satrio Widodo 0812010065/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia
49 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia yang tropis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka, dengan menjadikan produk mereka produk nomor satu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar serta sikap masyarakatnya yang cendrung konsumtif menjadi sasaran empuk bagi perusahaan-perusahaan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha di era globalisasi ini semakin meningkat, hal ini mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga bermunculan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas masyarakat di Indonesia saat ini mulai berorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat di Indonesia saat ini mulai berorientasi pada teknologi dan menjadikan komputer sebagai penunjang utama kegiatannya. saat ini kebanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut melakukan berbagai upaya untuk meraih pangsa pasar konsumen. Konsumen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi perdagangan seperti sekarang ini, membuat bisnis mengalami perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis
BAB 1 PENDAHULUANAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dihadapkan pada persaingan yang ketat, karena banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis sehingga menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik lokal maupun impor. Merek-merek sepatu tersebut bersaing dalam harga, kualitas, dan desain guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya para produsen alat-alat olahraga untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat.semua halmenjadi praktis dan sangat mudah untuk didapatkan.seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan bertujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Selain mencapai angka penjualan yang tinggi untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan alat komunikasi telepon genggam saat ini telah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Ada beberapa perusahaan operator telepon genggam yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga iklan yang terlihat kurang menarik yang membuat kita tidak bisa mengingat. untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari kita diperlihatkan oleh ratusan tampilan iklan baik di televisi, radio, majalah, dan media yang lainya. Ada iklan yang terlihat menarik dan ada juga iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan salah satu penunjang kepercayaan diri seseorang. Penampilan yang menarik tidak hanya dilihat dari pakaian namun juga dari kebersihan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini semakin digemari oleh kalangan anak muda. Skateboard juga bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skateboard adalah sebuah olah raga menggunakan papan luncur yang akhir-akhir ini semakin digemari oleh kalangan anak muda. Skateboard juga bisa dikategorikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri telekomunikasi di Indonesia kian berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek atau produk merupakan hal-hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek atau produk merupakan hal-hal yang mendasar untuk mengarah kepada keputusan konsumen untuk membeli bahkan untuk loyal pada
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu terdorong untuk memiliki sebuah alat yang mampu memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para produsen sepatu berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi dalam memasarkan produk sepatu mereka. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya pasar modern akhir-akhir ini membuat para produsen bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang sesuai dengan perkembangan pasar, produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masyarakat Indonesia sudah mempunyai kebutuhan yang cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap harinya, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit nomor 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaaarbank, dengan tujuan mendidik masyarakat agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman dahulu, manusia hanya membutuhkan barang-barang sehari-hari (barang-barang kebutuhan umum) untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan konsumen pada zaman tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang signifikan di Kota Bandung. Hal ini berdampak pada semakin banyaknya produsen pakaian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHUL UAN. diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market share.
BAB 1 PENDAHUL UAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di era globalisasi saat ini sangat ketat, hal ini dapat diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya seiring terus meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk dan jasa, suatu perusahaan dituntut untuk memilih sistem promosi bagi perusahaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami perkembangan. Berkembangnya perdagangan bebas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin canggih dan seiring dengan hal tersebut dunia perindustrian di Indonesia semakin mengalami perkembangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Hal ini menuntut pelaku bisnis untuk dapat menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan jumlah konsumen di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo UNKL347
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, perkembangan industri bisnis makanan dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana produsen berlomba-lomba untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Intensitas persaingan yang semakin ketat dalam bisnis fashion dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Intensitas persaingan yang semakin ketat dalam bisnis fashion dewasa ini mengakibatkan perusahaan harus selalu mawas diri. Perusahaan tidak hanya harus dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu terdorong untuk memiliki sebuah alat yang mampu memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Abad ke-21 berkembang sangat pesat dan telah mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Uni-Charm Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya. Untuk tahun 2013-2015 Charm meraih predikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek (brand) merupakan sebuah nama atau simbol (seperti logo, merek dagang, desain kemasan, dan sebagainya) yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan
Lebih terperinci