LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN"

Transkripsi

1

2

3

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini menyajikan informasi atas upaya pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis, selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis. Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja 33 (tiga puluh tiga) sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Gresik selama tahun 2017 menunjukkan keberhasilan dalam mewujudkan misi dan tujuan dalam RPJMD sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam konteks pengklasifikasian tingkat keberhasilan yang diukur dari tingkat capaian yang telah ditetapkan, maka secara umum kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik dapat dinyatakan sangat berhasil. Dari 54 indikator sasaran strategis yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja 2017, indikator sasaran yang dapat diukur capaian kinerjanya sebanyak 50 indikator sasaran, sedangkan 4 indikator sasaran masih belum bisa diukur capaian kinerjanya karena belum tersedianya data yang dirilis oleh Instansi yang berwenang sampai dengan laporan ini dibuat. Dari 50 Capaian indikator sasaran yang diukur, ada 46 indikator sasaran atau 92 % telah mencapai kategori sangat tinggi, 3 indikator kinerja sasaran strategis atau 6% dalam kategori tinggi, 1 indikator kinerja sasaran strategis atau 2% dalam kategori sedang. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis RINGKASAN EKSEKUTIF ii

5 Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik didukung dengan adanya alokasi anggaran belanja daerah dalam APBD Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 1,327,182,323, Jumlah tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 1,154,495,228, atau 86,99%. ALOKASI DAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 Keberhasilan capaian kinerja Tahun 2017 tidak terlepas dari Komitmen dan keterlibatan Kepala Daerah yang didukung Aparatur di bawahnya untuk semakin memperbaiki kualitas manajemen kinerja serta didukung oleh dukungan dan partisipasi aktif masyarakat. Uraian tingkat ketercapaian dan ketidaktercapaian indikator kinerja sasaran strategis akan diuraikan lebih detail pada Bab III. Terhadap berbagai target capaian yang tidak tercapai, Pemerintah Kabupaten Gresik akan melakukan langkah yang konstruktif dan kongkrit melalui analisis dan evaluasi kinerja agar dapat dilakukan perbaikan di masa mendatang. RINGKASAN EKSEKUTIF iii

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iv v xi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang 1 B. Maksud Dan Tujuan 2 C. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Gresik 3 D. Sistematika Penyusunan 9 BAB II PERENCANAAN 10 BAB III AKUNTABILITAS A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik 15 B. Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja 21 C. Realisasi Keuangan 119 BAB IV PENUTUP LAMPIRAN A. Kesimpulan 130 B. Rekomendasi Perbaikan 131 Daftar Isi iv

7 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Gresik 8 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 15 Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 21 Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD 22 Sasaran Strategis 1 Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD 22 Sasaran Strategis 1 Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 24 Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 s.d. Akhir 24 Periode RPJMD Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan 25 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 26 Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 s.d. Akhir 26 Periode RPJMD Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan 27 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.12 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 29 Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 s.d. Akhir 29 Periode RPJMD Tabel 3.14 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan 29 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.15 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 32 Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 s.d. Akhir 32 Periode RPJMD Tabel3.17 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan 33 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel3.18 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 36 Daftar Tabel v

8 Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 s.d. Akhir 36 Periode RPJMD Tabel3.20 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan 37 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.21 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 39 Tabel3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 s.d. Akhir 39 Periode RPJMD Tabel3.23 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan 40 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel3.24 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 41 Tabel 3.25 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 s.d. Akhir 41 Periode RPJMD Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan 42 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.27 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 43 Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 s.d. Akhir 43 Periode RPJMD Tabel 3.29 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan 43 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.30 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 s.d. Akhir 46 Periode RPJMD Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan 46 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 s.d. Akhir 49 Periode RPJMD Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan 49 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.36 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 s.d. Akhir Periode RPJMD 52 Daftar Tabel vi

9 Tabel 3.38 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan 52 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.39 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 s.d. Akhir 55 Periode RPJMD Tabel 3.41 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan 56 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.42 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 s.d. Akhir 58 Periode RPJMD Tabel 3.44 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan 58 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.45 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 s.d. Akhir 60 Periode RPJMD Tabel 3.47 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan 60 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.48 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 s.d. Akhir 62 Periode RPJMD Tabel 3.50 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 dengan 63 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.51 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 s.d. Akhir 65 Periode RPJMD Tabel 3.53 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan 66 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.54 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.55 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 s.d. Akhir 68 Periode RPJMD Tabel 3.56 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur 69 Daftar Tabel vii

10 Tabel 3.57 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.58 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 s.d. Akhir 70 Periode RPJMD Tabel 3.59 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 dengan 71 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.60 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.61 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 s.d. Akhir 73 Periode RPJMD Tabel 3.62 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan 74 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.63 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.64 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 s.d. Akhir 79 Periode RPJMD Tabel 3.65 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan 79 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.66 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.67 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 s.d. Akhir 82 Periode RPJMD Tabel 3.68 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan 82 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.69 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.70 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 23 s.d. Akhir 85 Periode RPJMD Tabel 3.71 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 23 dengan 85 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.72 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.73 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 24 s.d. Akhir 88 Periode RPJMD Tabel 3.74 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 24 dengan 89 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.75 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.76 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 25 s.d. Akhir 91 Daftar Tabel viii

11 Periode RPJMD Tabel 3.77 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 25 dengan 92 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.78 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.79 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 26 s.d. Akhir 94 Periode RPJMD Tabel 3.80 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 26 dengan 95 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.81 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.82 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 27 s.d. Akhir 97 Periode RPJMD Tabel 3.83 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 27 dengan 98 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.84 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.85 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 28 s.d. Akhir 100 Periode RPJMD Tabel 3.86 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 28 dengan 101 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.87 Tabel 3.88 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 29 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 29 s.d. Akhir Periode RPJMD Tabel 3.89 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 29 dengan 104 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.90 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.91 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 30 s.d. Akhir 107 Periode RPJMD Tabel 3.92 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 30 dengan 107 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.93 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.94 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 31 s.d. Akhir 112 Periode RPJMD Tabel 3.95 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 31 dengan 113 Daftar Tabel ix

12 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.96 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel 3.97 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 32 s.d. Akhir 115 Periode RPJMD Tabel 3.98 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 32 dengan 115 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel 3.99 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 33 s.d. Akhir 117 Periode RPJMD Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 33 dengan 117 Realisasi Provinsi Jawa Timur Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran 119 Tabel Efisiensi Capaian Anggaran 125 Daftar Tabel x

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Jumlah Pegawai Di Lingkungan PemerintahKabupaten Gresik 8 Gambar 3.1 Ppenanganan Pelanggaran Keamanan, Ketertiban dan 26 Keindahan (K3) Gambar 3.2 Pelatihan Desa Tangguh Bencana 25 Gambar 3.3 Kabupaten Gresik ikut menyukseskan Gowes Pesona 28 Nusantara dalam rangka HAORNAS Tahun 2017 Gambar 3.4 Kabupaten Gresik menjadi tuan rumah Kejuaraan Voli Asia 28 Pasifik Tahun 2017 Gambar 3.5 Glowing Run Damar Kurung Tahun Gambar 3.6 Greak Jalan Tradisional Balongpanggang Gresik Tahun Gambar 3.7 Bangunan Cagar Budaya di Kabupaten Gresik 30 Gambar 3.8 Pelayanan Jemput Bola Administrasi Kependudukan 33 Gambar 3.9 Gelar Top 99 Inovasi Pelayanan Publik KAKEKKU DATANG* 34 yang dihadiri Menteri PAN RB Gambar 3.10 Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan 35 Gambar 3.11 Kabupaten Gresik terpilih sebagai Salah Satu Kabupaten/Kota dalam Greakan Menuju 100 Smart City 38 Gambar 3.12 Diagram pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya 44 akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Gambar 3.13 Indeks Kedisiplinan Satker di Lingkungan Pemerintah 47 Kabupaten Gresik Gambar 3.14 Bupati Gresik menerima hasil Evaluasi Akuntabilitas dari Menteri PAN RB 53 Gambar 3.15 Penguatan SAKIP Pemerintah Kabupaten Gresik oleh 54 Kementerian PAN RB dan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur Gambar 3.16 Upaya Peningkatan PAD Kabupaten Gresik 61 Gambar 3.17 Perbandingan jumlah kunjungan wisata Tahun 2017 dengan 63 Tahun 2016 Gambar 3.18 Wisata Religi Kabupaten Gresik 64 Gambar 3.19 Obyek Wisata Alam Kabupaten Gresik 64 Daftar Gambar xi

14 Gambar 3.20 Bantuan rumah burung hantu (CSR PT. Petrokimia Gresik) 67 Gambar 3.21 Capaian indikator sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan 71 Gambar 3.22 Pencapaian Kinerja Sssaran Menciptakan pembangunan 75 infrastruktur daerah yang berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang Gambar 3.23 Angkutan Umum di Kabupaten Gresik 80 Gambar 3.24 Operasi Gabungan terhadap Angkutan Umum yang tidak 81 memenuhi persyaratan operasional Gambar 3.25 Penyediaan sarana prasarana angkutan umum 81 Gambar 3.26 Gresik Job Fair Gambar 3.27 Rusunawa di Kabupaten Gresik 99 Gambar 3.28 Capaian kinerja menghadirkan pelayanan pendidikan yang 105 berkualitas Gambar 3.29 Capaian kinerja sasaran meningkatkan derajat kesehatan 108 masyarakat, ibu dan anak, didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan Gambar 3.30 Optimalisasi RSUD Umar Mas ud di Pulau Bawean 110 Gambar 3.31 Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penurunan angka 110 kematian ibu dan bayi Gambar 3.32 Pendaftaran Rawat Jalan Terpadu RSUD Ibnu Sina 111 Gambar 3.33 Peralatan Medis Modern RSUD Ibnu Sina (CT SCAN SLICE) Gambar 3.34 Pelayanan Mobil Perpustakaan Keliling 113 Gambar 3.35 Pendampingan korban kekerasan perempuan dan anak 116 Gambar 3.36 Peningkatan Kualitas Pelayanan KB 118 Daftar Gambar xii

15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik ini berdasarkan pada amanat Peraturan perundangan sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengisyaratkan pentingnya Akuntabilitas dalam Perencanaan anggaran dan pertanggungjawaban anggaran. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4663); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4689); 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Pendahuluan 1

16 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 juga berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun , Peraturan Bupati Gresik Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 ini merupakan Laporan Pelaksanaan Kinerja tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode Tahun Maksud disusunnya Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun 2017 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik selama Tahun Anggaran 2017; Pendahuluan 2

17 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik pada Tahun 2017; 3. Hasil evaluasi yang berupa kritik/saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang; 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan accountable (dapat dipertanggungjawabkan). C. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK 1. Kedudukan Pemerintah Kabupaten Gresik Kedudukan Pemerintah Kabupaten Gresik tahun 2017 berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai Daerah Otonom, yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kabupaten Gresik Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kabupaten Gresik adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, Perangkat Daerah terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah, dan Kecamatan. Adapun tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut : Pendahuluan 3

18 a. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan administratif, dengan fungsi sebagai berikut: 1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan daerah; 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah; 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah; 4. Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur daerah; dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya, dengan fungsi sebagai berikut: 1. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan DPRD; 2. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan administrasi keuangan DPRD; 3. Fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD; dan 4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. c. Dinas Daerah Dinas Daerah mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten, menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup Pendahuluan 4

19 tugasnya; 4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya Dinas Daerah dipimpin oleh kepala Dinas. Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. d. Badan Daerah Badan Daerah mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/wali kota sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Kecamatan Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang meliputi : 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; Pendahuluan 5

20 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; 6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa dan/atau kelurahan. 3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Gresik terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 3 Asisten dan 10 Bagian, Sekretariat DPRD yang membawahi 3 Bagian, Inspektorat, 21 Dinas Daerah, 4 Badan Daerah, 18 Kecamatan dan 26 Kelurahan, dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. Sebagaimana diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik. Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik sebagaimana pada halaman berikut : Pendahuluan 6

21 Pendahuluan 7

22 Personil/Pegawai Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas dan fungsi OPD adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan, dan berkompetensi. Jumlah Pegawai yang ada di Pemerintah Kabupaten Gresik seluruhnya sebesar 8149 pegawai dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Gresik NO PERANGKAT DAERAH JUMLAH PNS 1 Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD 39 4 Inspektorat 28 5 Badan Daerah Dinas Daerah Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik 11 8 Kecamatan Komisi Pemilihan Umum 4 10 RSUD Ibnu Sina 475 JUMLAH TOTAL 8149 Gambar 1.1 : Jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik Keadaan : 31 Desember 2017 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik Pendahuluan 8

23 D. Sistematika Penyusunan Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan. BAB II. PERENCANAAN Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan. BAB III. INSTANSI PEMERINTAH Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : pembandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2017; pembandingan capaian kinerja tahun 2017 dengan capaian kinerja pada baseline tahun 2015 berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2016 sampai tahun 2021; Analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran. BAB IV. PENUTUP Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik 2017 dan upaya/langkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dalam rangka peningkatan kinerjanya. Pendahuluan 9

24 BAB II PERENCANAAN Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur, Sebagai wujud nyata komitmen, Sebagai dasar penilaian dan pemberian penghargaan dan sanksi, sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur serta sebagai dasar untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun , Peraturan Bupati Gresik Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2017, Serta Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mencapainya dalam Tahun Perjanjian Kinerja Tahun 2017 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan. Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 adalah sebagai berikut : Perencanaan Kinerja 10

25 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 1 Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat 2 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran 3 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah dengan menumbuh-kembangkan olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme 4 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi 6 Mewujudkan penyelenggaraan e- Government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui 8 komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Persentase Penanganan Konflik Sosial Persentase Desa Tangguh Bencana Persentase Pemuda pelopor berprestasi Persentase Cagar Budaya Kelestarian Persentase kepemilikan e- KTP a. Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda b. Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan Nilai Pangripta a. Persentase Tindak lanjut Audit Internal b. Persentase Tindak lanjut Audit Eksternal TARGET % % 45-55% 100% 73,87% 2,7-3,7% 100% 65-75% B 100% 70% c. Persentase Tindak lanjut Aduan Masyarakat 100% 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif Indeks Profesionalitas ASN 72% Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD 12% Perencanaan Kinerja 11

26 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan 13 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. 14 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah 15 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual 16 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif 17 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. a. Persentase standardisasi pelayanan publik b. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) Persentase Capaian Alih Media Arsip Realisasi Investasi TARGET % B 80% Rp.31,45 Triliun Pendapatan Asli Daerah ( Milyar) Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata Rasio Ketersediaan Pangan Utama Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan 0,18% 194 Kg/Kpt/T hn 4,25-42,45% a. Indeks Kualitas Air Sungai b. Indeks Kualitas Udara a. Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap 72.2% b. Persentase panjang saluran drainase 43.85% dan saluran pembuang dalam kondisi mantap c. Persentase Jaringan Irigasi kondisi 24,23% baik d. Persentase Akses Air Bersih/Minum 67.63% e. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW 100% Perencanaan Kinerja 12

27 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Menguatkan konektivitas transportasi Rasio Konektivitas Transportasi 0,28 antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan 22 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan 100% 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif 26 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. 27 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. 29 Mewujudkan pendidikan dasar yang bekualitas berlandaskan peningkatan aksesibilitas, pemerataan kesempatan belajar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diukung perlindungan finansial pendidikan a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b. Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial a. Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) b. Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) a. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil b. Angka Pertumbuhan Koperasi sehat Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas 67.90% 89% 5% 1,42% 0,66% 3,62% 4,5-5% a. Luas Penurunan kawasan 10 ha permukiman kumuh b. Persentase Rumah Layak Huni 85,75% Indeks Pembangunan Desa 70,90 a. Partisipasi Pendidikan Usia Dini 84.00% (PAUD); b. Angka Partisipasi Murni (APM) 98.96% SD dan Sederajat c. Angka Partisipasi Murni (APM) 86.80% SMP sederajat ; d. Angka Rata-rata lama sekolah Perencanaan Kinerja 13

28 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatnya kualitas derajat a. Angka Kematian Ibu per kesehatan masyarakat kelahiran hidup; b. Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; c. Angka Harapan Hidup d. Nilai Survey Kepuasan 65-75% Masyarakat layanan RSUD 31 Membangun Gresik Cerdas melalui Indeks Minat Baca Daerah 1 : 6,6 inisiasi budaya gemar membaca 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan a. Persentase penyelesaian 100% dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender b. penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Indeks Pemberdayaan Gender Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga (IDG) a. Angka laju pertumbuhan penduduk b. Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; % Perencanaan Kinerja 14

29 BAB III AKUNTABILITAS A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Format Pengukuran Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik tahun 2017 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Gresik dan indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana pada Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Akuntabilitas Kinerja 15

30 Adapun tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 berdasarkan hasil pengukuran diatas dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 : Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET CAPAIAN (%) 1 Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat Persentase Penanganan Konflik Sosial 100% 98,87% 98,87% 2 Mewujudkan ketangguhan Persentase Desa % 57,57% 100% Daerah dalam menghadapi Tangguh Bencana dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran 3 Membangun partisipasi Persentase Pemuda 45-55% 45,16% 100% pemuda dalam pelopor berprestasi pembangunan daerah dengan menumbuhkembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian 4 Mewujudkan karakter Persentase 100% 100% 100% bangsa yang berakhlak Kelestarian Cagar mulia berlandaskan Budaya keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi 6 Mewujudkan penyelenggaraan e- Government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Persentase kepemilikan e-ktp a. Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda b. Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan 73,87% 82.44% % 2,7-3,7% 18,09% 488,92% 100% 100% 100% 65-75% 76,69% 102,25% Akuntabilitas Kinerja 16

31 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 8 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif CAPAIAN (%) Nilai Pangripta B B tercapai Persentase Tindak lanjut Audit Internal Persentase Tindak lanjut Audit Eksternal 100% 100% 100% 70% 76.38% 109,11% Persentase lanjut Masyarakat Tindak Aduan 100% 100% 100% 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan 13 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. 14 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah 15 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual Indeks Profesionalitas ASN Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD a. Persentase standardisasi pelayanan publik b. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) Persentase Capaian Alih Media Arsip 72% 71% % 13.30% % 60% 60.42% B BB Tercapai Melebihi target 80% 61,05% 76,31% Realisasi Investasi Rp.31,45 T Rp. 50,59 T 160,85% Pendapatan Asli Daerah; ( Milyar) Rp ,91% Akuntabilitas Kinerja 17

32 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 16 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pengembangan ekonomi kreatif 17 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. 21 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan 22 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan a. b. a. b. c. d. e. Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata Rasio Ketersediaan Pangan Utama Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan Indeks Kualitas Air Sungai CAPAIAN (%) 0,18% 8,77% 487, Kg/Kpt/T hn 4,25-42,45% ,5 Kg/Kpt/Thn 107, % Indeks Kualitas Udara ,41% Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap Persentase Jaringan Irigasi kondisi baik Persentase Akses Air Bersih/Minum Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Rasio Konektivitas Transportasi Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan 72.2% 73% 101, % 44.42% 101,3 24,23% 22.16% 91, % 68.98% 101,99 100% 100% 100% ,28 100% 100% 100% 100% Akuntabilitas Kinerja 18

33 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b. Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial a. Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) b. Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) a. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil b. Angka Pertumbuhan Koperasi sehat CAPAIAN (%) 67.90% 68,04% 100,2 89% 93,03% 104,52 5% 13,75% 275 1,42% 1,42% 100 0,66% 0.89% 134,85 3,62% 4.02% 111,05 26 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. 27 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas a. Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh b. Persentase Rumah Layak Huni Indeks Pembangunan Desa 4,5-5% 4,63% ha 19,93 Ha 199,3 85,75% 86,95 % 101,39 70, Akuntabilitas Kinerja 19

34 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 29 Mewujudkan pendidikan dasar yang bekualitas berlandaskan peningkatan aksesibilitas, pemerataan kesempatan belajar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diukung perlindungan finansial pendidikan a. Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat c. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat ; d. Angka Rata-rata lama sekolah CAPAIAN (%) 84.00% 75.53% % 98.76% % 82.43% Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat a. Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; b. Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; c. Angka Harapan Hidup Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender 33 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga d. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD Indeks Minat Baca Daerah a. Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) a. Angka laju pertumbuhan penduduk b. Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; 65-75% 77.29% : 6,6 1 : 9,6 145,45 100% 90,44% 90, % % Akuntabilitas Kinerja 20

35 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai pencapaian kinerja sebagaimana yang telah ditargetkan pada misi dan tujuan RPJMD Pemerintah kabupaten Gresik Tahun melalui 33 (tiga puluh tiga) sasaran strategis dan 52 (lima puluh dua) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 33 (tiga puluh tiga) sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 tersebut adalah sebagai berikut : Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Menciptakan Persentase 100% 100% 98.87% ketentraman dan Penanganan ketertiban umum Konflik Sosial Akuntabilitas Kinerja 21

36 dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat Tabel 3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD Sasaran Strategis 1 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menciptakan ketentraman dan umum ketertiban menguatkan peran dengan keberdayaan masyarakat dan INDIKATOR Persentase Penanganan Konflik Sosial TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100% 98.87% 98.87% Tabel 3.5. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menciptakan ketentraman ketertiban dan umum dengan menguatkan peran keberdayaan masyarakat dan INDIKATOR Persentase Penanganan Konflik Sosial 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 98.87% 100% - Jumlah Konflik sosial yang terjadi pada Tahun 2017 sebanyak 797 konflik dengan rincian sebagai berikut : 1. Konflik bernuansa SARA sebanyak 5 konflik 2. Pelanggaran K3 sebanyak 781 pelanggaran 3. Konflik Nelayan sebanyak 2 konflik Akuntabilitas Kinerja 22

37 4. Konflik sengketa tanah sebanyak 8 konflik 5. Konflik galian pipa sebanyak 1 konflik Dari 797 konflik yang terjadi pada Tahun 2017, hanya 788 dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Sarana dan Prasarana penegakan Perda yang masih kurang ; 2. Kurangnya jumlah PPNS Upaya yang dilakukan : 1. Penambahan sarana dan prasarana penegakan Perda 2. Pengiriman Diklat PPNS ; 3. Kerjasama yang intensif dengan Instansi terkait 4. Meningkatkan monitoring wilayah 5. Penyusunan SOP (Standart Operasional Procedure) tentang penanganan Pelanggaran Keamanan, Ketertiban dan Keindahan (K3) 6. Koordinasi yang baik antara aparatur pemerintah dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dalam penyelesaian konflik bernuansa SARA Gambar 3.1. Penanganan Pelanggaran Keamanan, Ketertiban dan Keindahan (K3) Akuntabilitas Kinerja 23

38 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana INDIKATOR Persentase Desa Tangguh Bencana TARGET % 51,51% 56,06% Tabel 3.7. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana INDIKATOR Persentase Desa Tangguh Bencana TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100 % 56,06% 56,06% Akuntabilitas Kinerja 24

39 Tabel 3.8. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana INDIKATOR Persentase Desa Tangguh Bencana 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 56,06% - - Desa Tangguh merupakan program Nasional dari BNPB dalam rangka mewujudkan Indonesia Tangguh. Program ini merupakan wujud tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakatnya dalam hal Penanggulangan Bencana. Karena masyarakat yang merupakan penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespon bencana disekitarnya, Maka masyarakat perlu diberdayakan agar menjadi Tangguh dalam menghadapi bencana yang terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik sampai dengan tahun 2017 telah berhasil menetapkan 37 desa tangguh bencana dari 66 Desa yang teridentifikasi Desa Rawan Bencana (56,06%). Upaya yang dilakukan dalam merealisasikan target tersebut BPBD Kabupaten Gresik bekerja sama dengan instansi terkait (Kodim dan Polres Gresik) melaksanakan kegiatan secara rutin dan berkala melalui pelatihan dan simulasi dalam mengahadapi bencana di desadesa yang rawan terdampak bencana di Kabupaten Gresik. Gambar 3.2. Pelatihan Desa Tangguh Bencana Sinergitas semua pihak terkait menjadi kata kunci terciptanya ketangguhan dalam menghadapi bencana di desa. Saat masyarakat telah memahami akan langkah antisipasi dan upaya penyelamatan, maka ketika terjadi bencana, jumlah korban bencana akan bisa ditekan. Akuntabilitas Kinerja 25

40 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.9. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Membangun Persentase 45 55% 42% 45,16% partisipasi pemuda Pemuda dalam pembangunan Pelopor/Berprestasi daerah Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun partisipasi pemuda pembangunan daerah dalam INDIKATOR Persentase Pemuda Pelopor/Berpre stasi TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN % 45,16% 67.66% Akuntabilitas Kinerja 26

41 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah INDIKATOR Persentase Pemuda Pelopor/Berprestasi 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 45,16% Prestasi pemuda adalah masa depan dan potret bangsa. Prestasi pemuda yang berhasil diraih meliputi bidang kepemudaan dan bidang olah raga. Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pemuda Olah Raga memberikan pembinaan kepada semua pemuda yang bertujuan meningkatkan pemberdayaan pemuda dalam pembangunan daerah. Pada Tahun 2017, Persentase Pemuda Pelopor/Berprestasi mengalami peningkatan sebesar 7%, dari 42% menjadi 45,16%. Dari pemuda yang dibina pada Tahun 2017, sebanyak 644 pemuda berhasil meraih Prestasi baik di bidang kepemudaan maupun olah raga dengan rincian sebagai berikut : 1. Prestasi di Bidang kepemudaan sebanyak 77 pemuda 2. Prestasi di Bidang Olah Raga sebanyak 567 pemuda Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan prestasi pemuda adalah sebagai berikut : 1. Seleksi pemuda pelopor dan paskibraka secara berkala ; 2. Pelatihan usaha dan kewirausahaan ; 3. Kompetisi Olah raga bagi pemuda/usia dini secara berkala ; 4. Peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana olah raga 5. Membangun sistem pembinaan pemuda yang komprehensif, sinergi, kontinu dan efektif dengan berbagai pihak untuk mengurangi kesenjangan pemuda dalam pembangunan 6. Mengembangkan model best practices upaya-upaya mengurangai permasalahan pemuda di berbagai bidang Akuntabilitas Kinerja 27

42 Gambar 3.3. Kabupaten Gresik ikut menyukseskan Gowes Pesona Nusantara dalam rangka HAORNAS Tahun 2017 Gambar 3.4. Kabupaten Gresik menjadi tuan rumah Kejuaraan Voli Asia Pasifik Tahun 2017 Gambar 3.5. Glowing Run Damar Kurung Tahun 2017 Gambar 3.6. Gerak Jalan Tradisional Balongpanggang - Gresik Tahun 2017 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 28

43 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 1 Mewujudkan karakter Persentase bangsa yang berakhlak Kelestarian mulia berlandaskan Cagar Budaya keluhuran budaya TARGET % 100 % 100 % Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya INDIKATOR Persentase Kelestarian Cagar Budaya TARGET AKHIR RPJMD % 100 % TINGKAT KEMAJUAN Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan karakter bangsa yang mulia berakhlak berlandaskan keluhuran budaya INDIKATOR Persentase Kelestarian Cagar Budaya 2017 PROV. JATIM 100 % 100% KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 29

44 Pada tahun 2017 dari 24 cagar budaya yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2011 tentang cagar budaya, seluruhnya dilestarikan dengan baik, sehingga capaian indikator kinerja ini tercapai 100% Gambar 3.7. Bangunan Cagar Budaya di Kabupaten Gresik Cagar Budaya di Kabupaten Gresik Tahun 2017 yang dilestarikan sebagai berikut : 1. Makam Sunan Giri Situs - SK Menteri 2. Kompleks Makam Maulana Malik Ibrahim Situs SK Menteri 3. Kompleks Makam Sunan Prapen Situs SK Menteri 4. Gedung Nasional Indonesia Bangunan 5. Kompleks Makam Leran Situs SK Menteri 6. Toko Garling I Bangunan SK Bupati 7. Rumah Mochammad Chisni Bangunan SK Bupati 8. Hotel Bahagia Bangunan 9. Bagian Rumah Kopel No. 5 Bangunan SK Bupati 10. Rumah Lusi Hidayati Bangunan SK Bupati 11. Struktur di Sidayu Struktur SK Bupati 12. Rumah F. Rahmah Bangunan SK Bupati 13. Benteng Lodewijk Situs 14. Bangkai Kapal SS Bengal di Ghusong Gili Bawean Situs 15. Kawedanan Sangkapura Bawean Situs 16. Komplek Kubur Purbonegoro Situs 17. Meriam Kuna di Kantor Koramil Sangkapura Benda 18. Eks. Asrama VOC Bangunan Akuntabilitas Kinerja 30

45 19. Gardu Menara Suling Gresik Struktur 20. Gedung DPRD Kabupaten Gresik Bangunan 21. Kafe House of De Lodji Bangunan 22. Masjid Jami Gresik Bangunan 23. Perkantoran Gouw Van Nederland Indie Bangunan 24. Toko Garling III Bangunan Kendala yang dihadapi dalam pengembangan jumlah cagar budaya di Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut : 1. Bangunan yang akan diusulkan menjadi cagar budaya dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gresik sebagian besar adalah milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat pemilik bangunan tersebut yang bersedia bangunan miliknya dijadikan Bangunan Cagar Budaya 2. Kurangnya tim ahli cagar budaya yang bersertifikat nasional. Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala tersebut adalah : 1. intensifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan yang akan dijadikan cagar budaya 2. Menambah jumlah tim ahli cagar budaya yang bersertifikat nasional. Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pelaku usaha;. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 31

46 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Meningkatkan Persentase 73,87% 77,95 % 82,44 % kualitas dan kepemilikan e-ktp kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta berbasis teknologi inovatif INDIKATOR Persentase kepemilikan e- KTP TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 93.12% 82,44% 88,53% Akuntabilitas Kinerja 32

47 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Meningkatkan Persentase 82,44% - kualitas dan kepemilikan e- kebermanfaatan KTP pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi Sampai dengan Tahun 2017 penerbitan E-KTP di Kabupaten Gresik mencapai 82,44%. Dari wajib KTP di Kabupaten Gresik, yang sudah diterbitkan E-KTP sebanyak orang. Dari target penerbitan E-KTP pada Tahun 2017 sebesar 73,87 %, terealisasi sebesar 82,44%, dengan demikian capaian kinerja sasaran ini mencapai 111, 60%. Keberhasilan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Adanya kegiatan pelayanan jemput bola Kegiatan Pelayanan Jemput Bola adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan dengan cara memberikan pelayanan langsung ke desa-desa tempat penduduk yang membutuhkan pelayanan dokumen administrasi kependudukan. Sasaran kegiatan ini antara lain : Gambar 3.8 Pelayanan Jemput Bola a. Desa yang lokasinya jauh Administrasi Kependudukan Akuntabilitas Kinerja 33

48 b. Desa yang menurut Database Kependudukan mempunyai : Penduduk yang banyak belum memiliki dokumen Administrasi kependudukan (KTP-el, Akta Kelahiran/Kematian, KK, dll); Penduduk yang banyak memiliki KK count:0; Desa yang penduduknya banyak termasuk data ganda dan anomaly; c. Desa yang minta diadakan pelayanan administrasi kependudukan di desanya, disebabkan banyak yang mengurus dokumen kependudukan. Dengan adanya kegiatan ini, tingkat penerbitan dokumen Administrasi Kependudukan meningkat cukup tinggi, karena setiap kali menyelenggarakan pelayanan jemput bola ratusan penduduk yang memenuhi persyaratan dapat diterbitkan dokumen kependudukan sesuai yang diminta. Kegiatan ini pada Tahun 2017 dilaksanakan secara rutin rata-rata 2 s/d 3 kali setiap minggu, kecuali pada bulan Ramadhan. 2. Adanya SE Ditjen Dukcapil Kemendagri yang isinya mewajibkan setiap WNI harus ber-ktp-el per 30 September Dengan adanya Surat Edaran yang mewajibkan setiap penduduk harus mempunyai KTP-el paling lambat tanggal 30 September 2016, antusiasme penduduk untuk mengurus KTP-el besar sekali. Sehingga pelayanan sampai perlu diadakan pada hari Sabtu dan Minggu. 3. Adanya inovasi Kakekku Datang. Kegiatan inovasi kakekku Datang adalah kegiatan inovasi pelayanan Kependudukan Administrasi dengan mengambil Kartu Keluarga (KK) Count:0 atau KK lama yang sudah meragukan kevalidannya sebagai basic pelayanan. Kegiatan ini dimulai dengan mendata Kartu keluarga (KK) cetakan lama, seperti KK yang Gambar 3.9. Gelar Top 99 Inovasi Pelayanan Publik KAKEKKU DATANG Yang dihadiri oleh Menteri PAN RB masih ditandatangani Camat, dll, yang disinyalir atau yang berpotensi datadata di KK tersebut tidak sesuai dengan data terbaru. Dari KK tersebut atau KK count:0 tersebut dibagikan ke penduduk terkait melalui Pemerintah Kecamatan dan Desa untuk dilakukan validasi. Setelah secara simultan divalidasi dari Kelurahan, Kecamatan dan Dinas, selanjutnya dientri ke Database SIAK dan Akuntabilitas Kinerja 34

49 diterbitkan KK baru yang sudah tervalidasi. Dengan adanya kegiatan ini akhirnya bisa menyadarkan penduduk untuk segera mengurus dokumen kependudukannya yang lain, termasuk KTP-el. Namun masih terdapat kendala dalam pelayanan penerbitan KTP-el sebagai berikut : 1. Kurangnya pasokan blanko KTP-el dari Ditjen. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, sehingga penduduk yang telah direkam tidak bisa segera diterbitkan KTP-el. 2. Peralatan rekam dan cetak masih kurang. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah : 1. Menerbitkan Surat Keterangan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik bagi Penduduk yang sudah dilakukan perekaman E-KTP tetapi masih belum bisa dicetak E-KTP nya sebagai pengganti KTP-el yang asli untuk keperluan pelayanan publik 2. Melakukan koordinasi ke Ditjen Dukcapil Kemendagri, dalam upaya mendapatkan jatah blanko e-ktp 3. Setiap tahun selalu berupaya menambah peralatan pelayanan Adminduk, khususnya utk cetak e-ktp 4. Melakukan inovasi pelayanan, seperti : pengembangan pelayanan online (dr.kepo dll) Gambar Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Akuntabilitas Kinerja 35

50 Mewujudkan penyelenggaraan e-government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pelaku usaha;. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 NO 1 SASARAN STRATEGIS Mewujudkan penyelenggaraan e- Government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data INDIKATOR Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) TARGET ,7-3,7% 4,76 % 18,09% 100% 100% 100% Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 s.d. Akhir Periode RPJMD NO 1 SASARAN STRATEGIS Mewujudkan penyelenggaraan e- Government menjamin keterbukaan informasi ketersediaan validitas data yang didukung dan INDIKATOR Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda Persentase Ketersediaan Data Report (Online) Based TARGET AKHIR RPJMD REALI SASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN % 18,09% 402% 100% 100% 100% Akuntabilitas Kinerja 36

51 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Mewujudkan Persentase 18,09% - penyelenggaraan Pertumbuhan e-government kumulatif yang menjamin pengakses keterbukaan Website Resmi informasi Pemda didukung Persentase 100% - ketersediaan dan Ketersediaan validitas data Data Report sektoral yang Based (Online) komprehensif Jumlah pengunjung website resmi Pemerintah Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 sebanyak pengunjung, mengalami kenaikan sebesar 18,09% dibandingkan Tahun 2016 dengan jumlah pengunjung sebanyak pengunjung. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Pembangunan hotspot diruang publik. 2. Informasi yang tersedia pada menu website Pemkab Gresik diupdate secara berkala dengan tampilan yang semakin dinamis, variatif dan menarik. 3. Dilaksanakannya maintenance secara berkala baik hardware maupun software. 4. Peningkatan bandwith untuk web server dari 20 Mbps menjadi 30 Mbps 5. Penambahan kapasitas webhosting dari 16 gb memory ram menjadi 32 gb. Untuk ketersediaan data report base online, dari 148 Data report base yang berasal dari 49 urusan seluruhnya telah dipublikasikan secara online melalui Website Resmi Pemerintah Kabupaten Gresik yang bisa digunakan sebagai bahan penyusunan laporan Penyelenggaraan ppemerintahan maupun sebagai dasar pengambilan kebijakan Kepala Daerah. Upaya yang dilakukan dalam rangka optimalisasi TIK di Kabupaten sebagai berikut : 1. Seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik sudah terkoneksi secara online Akuntabilitas Kinerja 37

52 2. Telah dibangunnya jaringan fiber optic antar OPD sepanjang 8 km 3. Optimalisasi Tim TIK Kabupaten Gresik 4. Penambahan jumlah SDM di bidang TIK Atas Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gresik dibidang pengembangan Informasi dan Telekomunikasi, Kabupaten Gresik terpilih menjadi bagian dari program pengembangan 100 smart city di Indonesia yang diprakarsai oleh Kemenkominfo. Smart City adalah kota yang berdaya saing dan berbasis teknologi informasi didukung sinergi Pembangunan Ekonomi Gambar Kabupaten Gresik terpilih sebagai Salah Satu Kabupaten/Kota dalam Gerakan Menuju 100 Smart City Cerdas (Smart Economy), Partisipasi Cerdas Masyarakat (Smart People), Tata Pemerintahan Cerdas (Smart Government), Pengelolaan Sarana Transportasi Cerdas (Smart Mobility), Pengelolaan Sumber Daya Alam Cerdas (Smart Living), serta Pemeliharaan Lingkungan Cerdas (Smart Environment). Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pelaku usaha;. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 38

53 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 NO SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. INDIKATOR Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan TARGET % 74,95 % 76,69% Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta di Kecamatan. partisipatif tingkat INDIKATOR Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik Tingkat Kecamatan di TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 85-95% 76,69% 90,22% Akuntabilitas Kinerja 39

54 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Terwujudnya Nilai Kepuasan 76,69% - koordinasi Masyarakat penyelenggaraan Pelayanan Publik pemerintahan dan di Tingkat fasilitasi Kecamatan pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Berdasarkan hasil pengukuran capaian indikator kinerja sasaran Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di tingkat Kecamatan pada tahun 2017 tercapai 102,25%. Dari target Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di tingkat Kecamatan yang ditetapkan sebesar 65-75, terealisasi sebesar 76,69% dengan kategori Baik. Pengukuran Survey Kepuasan Masyarakat tentang Pelayanan Publik di tingkat Kecamatan dilakukan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman survei kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja ini disebabkan oleh : 1. Fasilitasi dan Asistensi peningkatan Pelayanan Publik di tingkat Kecamatan secara berkala oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda. Kabupaten Gresik ; 2. Adanya SOP Pelayanan Publik ; 3. Diadakannya Kompetisi penyelenggaraan pelayanan publik tingkat Desa The Sunan Giri Award Akuntabilitas Kinerja 40

55 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. INDIKATOR TARGET Nilai Pangripta B B B Tabel 3.25 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan INDIKATOR Nilai Pangripta TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN A B Belum tercapai Akuntabilitas Kinerja 41

56 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. INDIKATOR 2016 PROV. JATIM Nilai Pangripta B - KET (+/-) Nilai Pangripta adalah Pengukuran terhadap kualitas Dokumen Perencanaan (keterkaitan, Konsistensi,kelengkapan dan kedalaman, keterukuran) baik dokumen Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan di Tingkat Nasional. Pada Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Gresik berhasil meraih Nilai Pangripta B, sebagaimana yang ditargetkan pada Tahun Keberhasilan ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Fasilitasi penyusunan Renstra dan Renja dilaksanakan dan ditetapkan tepat waktu ; 2. Telah dilaksanakannya penyelarasan kinerja utama dalam perencanaan strategis (RPJMD dan RENSTRA) serta perencanaan operasional (RKPD dan RENJA) ; 3. Telah disusun standar pedoman dalam pengukuran capaian kinerja pembangunan di level tujuan, sasaran dan program pembangunan ; 4. Disemenasi substansi Rencana Strategis RPJMD telah dilaksanakan kepada seluruh Perangkat Daerah. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja 42

57 tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif INDIKATOR Persentase Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat TARGET Tindak lanjut : audit internal 100% audit ekternal 70% Aduan Masyarakat 100% % 71,8% 100% 100% 76.38% 100% Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif INDIKATOR Persentase Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat TARGET AKHIR RPJMD Tindak lanjut : audit internal 100% audit ekternal 100% Aduan Masyarakat 100% % 76.38% 100% TINGKAT KEMAJUAN 100% 76.38% 100% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM 1 Meningkatnya Persentase 100% 100% KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 43

58 akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat Gambar Diagram Pencapaian Indikator sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Berdasarkan Gambar 3.8. Pada Tahun 2017 temuan audit internal Inspektorat Kabupaten Gresik sebanyak 488 temuan. Dari temuan tersebut seluruhnya dapat ditindaklanjuti oleh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Jumlah temuan hasil audit eksternal yang dilakukan oleh BPK Tahun 2017 sebanyak 222 temuan. Dari 222 temuan tersebut terdapat 525 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Rekomendasi yang berhasil ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Gresik sebanyak 401 rekomendasi atau sebesar 76,38%, sedangkan jumlah pengaduan masyarakat yang masuk melalui Inspektorat Kabupaten Gresik sebanyak 97 aduan seluruhnya dapat diselesaikan. Akuntabilitas Kinerja 44

59 Beberapa faktor pendukung keberhasilan pencapaian indikator sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap Penyelesaian Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal ; 2. Mengundang setiap OPD yang masih memiliki temuan untuk melakukan pembahasan dalam setiap temuan yang belum selesai. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan membentuk Tim Pendampingan Penyelesaian Tindak Lanjut bagi setiap OPD 3. Menghadirkan auditor dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur yang berperan sebagai narasumber pada saat mendampingi OPD dalam penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI. 4. Melaksanakan Diklat/Bimtek/Workshop baik fungsional maupun substansional. 5. Melakukan self assestment secara mandiri dalam rangka peningkatan kapabilitas APIP ; 6. Melakukan evaluasi kinerja secara berkala ; 7. Mengusulkan penambahan jumlah auditor. Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Indeks 72% 70,86 71,43 Akuntabilitas Kinerja 45

60 Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance Profesionalitas ASN Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kualitas kapasitas birokrat Pemerintahan daerah rangka mewujudkan dan dalam good and clean governance INDIKATOR Indeks Profesionalitas ASN TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 76% 71,43 93,42% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kualitas kapasitas birokrat Pemerintahan daerah rangka mewujudkan dan dalam good and clean governance INDIKATOR Indeks Profesionalitas ASN 2017 PROV. JATIM 71,43 - KET (+/- ) Akuntabilitas Kinerja 46

61 Indeks Profesionalitas ASN adalah suatu alat ukur terhadap tingkat integritas pegawai. Indeks ini merupakan Indeks komposit dari Penilaian Kinerja, Kesesuaian pejabat dengan syarat jabatan, Disiplin Pegawai dan Kompensasi Pegawai. Indeks Profesionalitas ASN Pemerintah Kabupaten Gresik pada tahun 2017 sebesar 71,43 atau sebesar 71,43 % dari skor maksimum (100). Pencapaian ini ditunjang oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil Rekapitulasi Absensi Elektronik terhadap 69 Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik per Desember 2017 diperoleh data Indeks Kedisiplinan Pegawai sebagai berikut : a. Indeks Kedisplinan Baik (80 100) : 54 Satker (78,26%) b. Indeks Kedisplinan Cukup (60 79) : 9 Satker (13,04%) c. Indeks Kedisplinan Kurang (di bawah 60) : 6 Satker (8,7%) Gambar Indeks Kedisplinan Satker di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik 2. Dari 2679 pegawai yang mengumpulkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik, sebesar 98,66% (2643 pegawai) nilai SKP nya masuk kategori baik. 3. Dari 5934 Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik seluruhnya sudah ditempatkan sesuai dengan syarat jabatan dan kompetensinya. Hal ini ditunjang dengan dilaksanakannya fit and propper test secara berkala oleh Badan Kepegawaian Kabupaten Gresik bagi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Akuntabilitas Kinerja 47

62 4. Mulai Tahun 2017, Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja sebagaimana diatur melalui Peraturan Bupati Gresik No.1 Tahun 2017 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dan Pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai, dimana Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai yang diterimakan setiap bulan salah satu dasar perhitungannya diperoleh dari nilai capaian SKP pegawai. Langkah ke depan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dalam rangka Meningkatkan kualitas dan kapasitas ASN adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan sistem perekrutan pegawai ASN yang sesuai dengan kebutuhan formasi jabatan dan beban kerja; 2. Pemberlakuan uji kompetensi dalam pengisian jabatan struktural; 3. Pemanfaatan standar kompetensi jabatan dan standar penilaian kinerja dalam kebijakan penempatan pegawai ASN dengan memanfaatkan profil kompetensi ASN dan sistem informasi elektronik peta pegawai ASN berdasar nama dan syarat jabatan; 4. Pemenuhan pejabat fungsional tertentu dan PNS yang berkompeten melalui pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi; 5. Meningkatkan kedisiplinan dan kinerja pegawai ASN melalui penggunaan E- Absent dan pengembangan sistem reward and punishment berdasar hasil pencapaian kinerja pegawai ASN secara jelas, terukur dan berkeadilan; 6. Pengembangan sistem aplikasi pencatatan kerja pegawai yang terhubung secara elektronik dengan Sasaran Kerja Pegawai; pengembangan sistem database kepegawaian yang mengintegrasikan secara elektronik manajemen kepegawaian dengan penilaian kinerja; 7. Peningkatan kualitas kesejahteraan dan tunjangan kinerja pegawai ASN. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola Akuntabilitas Kinerja 48

63 kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif dan aspiratif INDIKATOR Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD TARGET % 30% 13,30% Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif dan aspiratif INDIKATOR Persentase Produktivitas Perda DPRD Inisiatif TARGET AKHIR RPJMD REALI SASI 2017 TINGKAT KEMAJUAN 20% 13,30% 66,5% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif dan aspiratif INDIKATOR Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD 2017 PROV. JATIM 13,30% - KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 49

64 Pada Tahun 2017 Perda inisiatif yang diusulkan oleh DPRD sebanyak 10 Perda. Rancangan Perda yang diusulkan di Tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa. 2. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa. 3. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Penanaman Modal. 4. Pengelolaan Dan Perlindungan Sumber Daya Air. 5. Perlindungan Tenaga Kerja Lokal. 6. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2002 Tentang Pelarangan Pelacuran Dan Perbuatan Cabul 7. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pembentukan Perundang-Undangan Daerah. 8. Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Dan Buruh Tani. 9. Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja 10. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota DPRD Kabupaten Gresik. Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan produktifitas Perda Inisiatif DPRD : 1. Swakelola dengan instansi Pemerintah lain dalam rangka penyusunan naskah akademik Perda Inisiatif DPRD. 2. Kunjungan kerja/study banding oleh Komisi maupun Bapemperda DPRD dalam rangka pengumpulan bahan untuk penyusunan Ranperda inisiatif yang diusulkan oleh Komisi maupun Bapemperda DPRD. 3. Menyerap aspirasi dari masyarakat atau stakeholder sebagai bahan Penyusunan Ranperda. 4. Pengkajian atas Peraturan-peraturan yang sudah ada oleh DPRD. Akuntabilitas Kinerja 50

65 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Menghadirkan Persentase 60% 60% 60,42% birokrasi yang standardisasi mampu pelayanan publik menyelenggarakan Nilai Sistem B B BB pelayanan publik Akuntabilitas berkualitas dalam Kinerja rangka mencapai Pemerintahan efisiensi dan Daerah (SAKIP) efektifitas penyelenggaraan pemerintahan Akuntabilitas Kinerja 51

66 Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan birokrasi mampu yang menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka efisiensi efektifitas mencapai dan penyelenggaraan pemerintahan INDIKATOR Persentase standardisasi pelayanan publik Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100% 60,42% 60,42% A BB Belum tercapai Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Menghadirkan Persentase 60,42% - birokrasi yang standardisasi mampu pelayanan publik menyelenggarakan Nilai Sistem BB A pelayanan publik Akuntabilitas berkualitas dalam Kinerja rangka mencapai Pemerintahan efisiensi dan Daerah (SAKIP) efektifitas penyelenggaraan pemerintahan Akuntabilitas Kinerja 52

67 Berdasarkan Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 oleh Kementerian PAN RB, Pemerintah Kabupaten Gresik memperoleh nilai 71,68 atau predikat BB (sangat baik). Gambar Bupati Gresik menerima hasil Evaluasi Akuntabilitas dari Menteri PAN RB Hasil penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya sudah baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di pemerintah kabupaten Gresik sudah mulai berjalan. 2. Pemerintah Kabupaten Gresik telah menindaklanjuti sebagian besar rekomendasi yang diberikan pada tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari komitmen Bupati Gresik beserta jajarannya untuk semakin memperbaiki kualitas manajemen kinerja 3. Penguatan Budaya kinerja dilakukan melalui pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja internal, dimana Bupati terlibat aktif dalam memberikan masukan dan arahan atas pertanggungjawaban kinerja setiap OPD 4. Melalui refocusing kegiatan, Pemerintah Kabupaten Gresik telah berhasil menekan terjadinya pemborosan anggaran akibat tidak relevannya kegiatan yang dilaksanakan OPD dengan sasaran pemerintah daerah 5. Pemerintah Kabupaten Gresik telah mengintegrasikan Sistem Informasi perencanaan dan Penganggaran. Akuntabilitas Kinerja 53

68 Gambar Penguatan SAKIP Pemerintah Kabupaten Gresik oleh Kementerian PAN RB dan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur UPAYA PENINGKATAN SAKIP DI KAB. GRESIK 1. Mendorong Penerapan Budaya Kinerja dengan menyelaraskan ukuran kinerja organisasi, proses bisnis yang mendasari pencapaian, kualitas SDM sesuai dengan kinerja yang diharapkan 2. Pengintegrasian Aplikasi manajemen kinerja antara perencanaan, penganggaran dan informasi kinerja 3. Memastikan anggaran dialokasikan hanya untuk pencapaian sasaran strategis pembangunan melalui Pemilihan Program/Kegiatan yang mendukung tujuan/sasaran 4. Menyempurnakan model pengukuran kinerja individu yang dikaitkan dengan tunjangan kinerja 5. Menyajikan pelaporan kinerja yang dapat menggambarkan efektifitas program dan efisiensi anggaran 6. Inspektorat, Bappeda dan Bag. Ortala terus berkolaborasi dalam membangun inovasi pelaksanaan manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja Akuntabilitas Kinerja 54

69 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata kelola kepemerintahan yang baik dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Mewujudkan Persentase 80% 96.04% 61.05% penyelenggaraan Capaian Alih pemerintahan darah Media Arsip yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable INDIKATOR Persentase Capaian Alih Media Arsip TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100% 61.05% 61,05% Akuntabilitas Kinerja 55

70 melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kerasipan kelola berbasis teknologi informasi melindungi memori rakyat. dan kolektif INDIKATOR Persentase Capaian Media Arsip Alih % PROV. JATIM KET (+/-) Berdasarkan data dari Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Gresik, Jumlah Arsip Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebanyak Arsip. Arsip tersebut terdiri dari arsip statis, arsip dalam bentuk foto/video serta arsip vital. Arsip yang berhasil dialih mediakan sampai dengan tahun 2017 sebanyak Arsip atau sebesar 61.05%. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan alih media arsip : 1. Keterbatasan perangkat alih media arsip. 2. Keterbatasan SDM dalam mengelola arsip di LKD. 3. Kurangnya pemahaman di petugas pengelola arsip pada OPD. Akuntabilitas Kinerja 56

71 Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan alih media arsip adalah : 1. Dengan menambah perangkat alih media Arsip menjadi peningkatan kinerja dalam mengalihmediakan arsip. 2. Membina lebih dalam pemahaman Kearsipan agar petugas pengelola arsip Daerah sadar akan pentingnya Arsip. 3. Penambahan SDM pengelola arsip di LKD ( Lembaga Kearsipan Daerah ). Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 14 NO SASARAN STRATEGIS 1 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah INDIKATOR Realisasi Investasi TARGET Rp.31,45 Triliun Rp Triliun Rp. 50,59 Triliun Akuntabilitas Kinerja 57

72 Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas investasi iklim dan frekuensi usaha di Daerah INDIKATOR Realisasi Investasi TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN Rp.48T Rp. 50,59 T 105.4% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas investasi iklim dan frekuensi usaha di Daerah INDIKATOR Pertumbuhan Realisasi Investasi 2017 PROV. JATIM KET (+/-) Rp. 50,59 T 72,90 - Nilai Realisasi investasi Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebesar Rp. 50,59 Triliun mengalami kenaikan sebesar 39,75% dibandingkan Tahun 2016 sebesar 30,48. Nilai Realisasi investasi Kabupaten Gresik diperoleh dari realisasi Akuntabilitas Kinerja 58

73 penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Realisasi tersebut pada tahun 2017 masih didominasi sektor industri, dikarenakan Kabupaten Gresik yang merupakan kota industri sebagai Kabupaten penyangga Kota Surabaya. 1. Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan realisasi investasi : 2. Desiminasi perizinan online kepada stakeholder 3. Deregulasi peraturan yang menjadi bottlenecking investasi 4. Peningkatan sarana prasarana penunjang e-perizinan 5. Menyiapkan regulasi yang mendukung Penanaman Modal di Daerah; 6. Menjamin ketersediaan infrastruktur dan penataan perwilayah untuk mendukung realisasi penanaman modal; 7. Peningkatan kegiatan promosi akan Potensi Daerah. Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 15 NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung kemandirian daerah INDIKATOR Pendapatan Asli Daerah; TARGET Milyar 2016 (Rupiah) 2017 (Rupiah) Akuntabilitas Kinerja 59

74 Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan pendapatan asli guna mendukung daerah kemandirian daerah INDIKATOR Pendapatan Asli Daerah; TARGET AKHIR RPJMD ( Milyar) 2017 TINGKAT KEMAJUAN ,85% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan pendapatan asli daerah mendukung kemandirian daerah guna INDIKATOR Pendapatan Asli Daerah; 2017 PROV. JATIM KET (+/-) Pendapatan asli daerah Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut : No. Sumber Pendapatan Asli Daerah Jumlah (Rp) 1 Pajak Daerah ,49 2 Retribusi Daerah ,00 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang ,28 Dipisahkan 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah ,43 Pendapatan asli daerah Kabupaten Gresik Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 18% dibandingkan Tahun 2016 sebesar Rp Walaupun mengalami kenaikan sebesar 18% dari Tahun sebelumnya, namun Akuntabilitas Kinerja 60

75 Perlolehan PAD Tahun 2017 masih belum mencapai target yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan Tahun 2017 sebesar Rp. 900 Milyar, realisasinya sebesar Rp (96,91%). Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : 1. Kesadaran Wajib Pajak (WP) dalam membayar Pajak Daerah belum merata dan belum sesuai dengan harapan; 2. Sebagian SPPT PBB tidak dapat diterima langsung oleh Wajib Pajak (WP) karena Subjek Pajak berada di luar Kabupaten Gresik; 3. Belum sesuainya antara database Pajak Daerah dengan Retribusi Daerah dengan kondisi terkini. Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2017 : 1. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi PAD dengan SKPD penghasil; 2. Melaksanakan penagihan pajak daerah dengan cara terjun ke masyarakat melalui door to door; 3. Melakukan pemutakhiran data Objek Pajak (OP) dan Wajib Pajak (WP); 4. Melakukan penilaian individu Objek Pajak (OP) PBB; 5. Melaksanakan pelayanan pembayaran PAD dengan mobil keliling; 6. Melaksanakan Bulan Panutan pelunasan PBB; 7. Melaksanakan sosialisasi pajak daerah ke desa maupun kecamatan. Gambar Upaya Peningkatan PAD Kabupaten Gresik Akuntabilitas Kinerja 61

76 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 16 NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan INDIKATOR Persentase Pertumbuhan jumlah wisata kunjungan TARGET ,18% 1,33% 8,77% Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan INDIKATOR Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 0,26% 8,77% 337% Akuntabilitas Kinerja 62

77 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan INDIKATOR Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata 2017 PROV. JATIM 8,77% KET (+/-) Jumlah kunjungan wisata Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebanyak orang yang terdiri dari jumlah wisatawan asing sebanyak Orang wisatawan dan wisatawan lokal sebanyak Orang wisatawan. Jumlah kunjungan Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 8,77% dibanding jumlah kunjungan wisata pada tahun 2016 dengan jumlah kunjungan wisata sebesar Grafik Perbandingan jumlah kunjungan wisata Tahun 2017 dengan Tahun 2016 Capaian kinerja indikator pertumbuhan jumlah kunjungan wisata Tahun 2017 tercapai 706%. Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata yang ditargetkan pada Tahun 2017 sebesar 0,18% terealisasi sebesar 8,77%. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini disebabkan oleh beberapa hal : Akuntabilitas Kinerja 63

78 1. Kabupaten Gresik mempunyai wisata religi yang tidak dimiliki Kabupaten/Kota lain yaitu makam Sunan giri dan Makam Maulana Malik Ibrahim yang merupakan tokoh agama penyebar agama Islam di Pulau Jawa. 2. Selain wisata religi, Kabupaten Gresik mempunyai objek wisata unggulan yang tidak kalah menarik dengan obyek daya tarik wisata yang ada di Kabupaten/Kota lain seperti wisata alam, buatan dan objek wisata budaya seperti yang ada di kepulauan Bawean. Sehingga menjadi destinasi menarik bagi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. 3. Keunikan Objek wisata budaya yang ada di Kabupaten Gresik terutama di Kepulauan Bawean seperti Seni Krencengan, atraksi pencak silat, mandailing, seni hadrah, tari hadrah. Gambar Wisata Religi Kabupaten Gresik Gambar Obyek Wisata Alam Kabupaten Gresik Akuntabilitas Kinerja 64

79 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 17 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan INDIKATOR Rasio Ketersediaan Pangan Utama TARGET 194 Kg/Kpt/Thn ,21 Kg/Kpt/Thn 208,5 Kg/Kpt/Thn Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi INDIKATOR Rasio Ketersediaan Pangan Utama TARGET AKHIR RPJMD 194 Kg/Kpt/Thn ,5 Kg/Kpt/Thn TINGKAT KEMAJUAN 107,47% Akuntabilitas Kinerja 65

80 pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan INDIKATOR Rasio Ketersediaan Pangan Utama ,5 Kg/Kpt/Thn PROV. JATIM - KET (+/-) Salah satu sasaran strategis pembangunan pertanian adalah meningkatnya swasembada pangan lokal melalui peningkatan lahan dan komoditas pangan unggulan lokal. Hal ini merupakan salah satu langkah perwujudan tercapainya ketahanan pangan sampai tingkat rumah tangga, terutama dalam keberlanjutan ketersediaan pangan. Keadaan ini dicirikan antara lain dengan tersedianya pangan yang cukup serta harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat dan terwujudnya diversifikasi konsumsi pangan yang tercermin dari tersedianya berbagai komoditas pangan, baik produk segar maupun produk olahan. Akuntabilitas Kinerja 66

81 Dalam rangka mengukur keberhasilan kemandirian pangan daerah tercermin dari nilai Rasio ketersediaan pangan utama. Rasio ketersediaan pangan utama dihitung dari Rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun dibagi Jumlah penduduk. Pada tahun 2017 Rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun Kabupaten Gresik sebesar ,63 ton. Dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa, maka Rasio Ketersediaan pangan Kabupaten Gresik pada tahun 2017 sebesar kg/kpt/tahun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rasio ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan sebesar 3,02 % dari 202,21 kg/kpt/tahun pada Tahun 2016 menjadi 208,5 kg/kpt/tahun di Tahun Namun demikian masih terdapat kendala dalam hal produksi pangan utama yang disebabkan oleh : 1. Serangan hama wereng dan tikus 2. Biaya tenaga kerja semakin mahal 3. Kelangkaan pupuk Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan rasio ketersediaan pangan utama : 1. Melaksanakan Inovasi penanganan hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu yang merupakan predator alami tikus. Inovasi ini didukung oleh program CSR dari PT. Petrokimia Gresik melalui bantuan rumah burung hantu ; 2. Memberikan bantuan mesin tanam dan panen (combine harvester) guna meminimalisir pemakaian tenaga kerja yang semakin mahal ; 3. Dalam mengatasi kelangkaan pupuk, Pemerintah Kabupaten Gresik bekerja sama dengan proudusen pupuk terbesar di Indonesia (PT. Petrokimia Gresik) serta BRI menerbitkan Kartu Tani untuk pelayanan pupuk bersubsidi bagi petani. Gambar Bantuan rumah burung hantu (CSR PT. Petrokimia Gresik ) Akuntabilitas Kinerja 67

82 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 18 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi INDIKATOR Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan TARGET 4,25-42,45% % - Tabel 3.55 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai swasembada produksi pengelolaan INDIKATOR Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan TARGET AKHIR RPJMD 43,4-45,4% TINGKAT KEMAJUAN Akuntabilitas Kinerja 68

83 perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan keberdayaan dan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas kontinuitas inovasi dan INDIKATOR Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan 2017 PROV. JATIM - - KET (+/-) Realisasi persentase PDRB sektor perikanan Kabupaten Gresik pada tahun 2017 belum bisa diukur dikarenakan belum keluarnya rilis data dari BPS Kabupaten Gresik. Akuntabilitas Kinerja 69

84 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 19 NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan INDIKATOR Indeks Kualitas Air Sungai Indeks Udara Kualitas TARGET Tabel 3.58 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan INDIKATOR Indeks Air Sungai Indeks Udara Kualitas Kualitas TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN Akuntabilitas Kinerja 70

85 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Meningkatnya Indeks Kualitas kualitas Air Sungai lingkungan hidup Indeks Kualitas secara Udara menyeluruh dan berkelanjutan Gambar Capaian Indikator Sasaran Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan Berdasarkan Gambar Capaian kedua Indikator Sasaran Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan Tahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan Tahun Untuk indikator Indeks kualitas air sungai mengalami kenaikan sebesar 8,6% dibandingkan Akuntabilitas Kinerja 71

86 dengan Tahun 2016, sedangkan untuk indeks kualitas udara mengalami kenaikan sebesar 2,9%. Kendala yang dihadapi dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan hidup : 1. Peningkatan jumlah industry/usaha/kegiatan tidak disertai dengan penambahan SDM pengawasan/pengendalian 2. Minimnya validasi data dan informasi secara berkala 3. Keterbatasan SDM Pengawas 4. Minimnya kesadaran masyarakat terutama pelaku usaha/kegiatan untuk mentaati regulasi Lingkungan Hidup Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan hidup : 1. Pengawasan dan pengendalian secara berkala, serta koordinasi intensif dengan instansi terkait 2. Peningkatan peran serta pelaku usaha/kegiatan melalui pemberian reward and punishment. 3. Melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan Uji Laboratorium lingkungan Si Bling (Sistem Informasi Laboratorium Lingkungan) dan SABER TPA (inovasi pengelolaan sampah di TPA) 4. Peningkatan kapasitas SDM dan sarana prasarana pengelolaan lingkungan hidup 5. Peningkatan keterlibatan CSR dan kemitraan. Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. Akuntabilitas Kinerja 72

87 Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 20 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. INDIKATOR Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap Persentase Jaringan Irigasi kondisi baik Persentase Akses Air Bersih/Minum TARGET % 71.7 % 73% 43.85% 37.05% 44.42% 24,23% 15,23 % 22.16% 67.63% 58.2% 68.98% Kesesuaian pemanfaatan dengan RTRW ruang 100% 100% 100% Tabel 3.61 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. INDIKATOR Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 89,51% 73% 81.55% 92% 44.42% 48,48% Akuntabilitas Kinerja 73

88 Persentase Jaringan Irigasi kondisi baik Persentase Akses Air Bersih/Minum Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW 65,23% 22.16% 33.97% 100% 68.98% 68,98% 100% 100% 100% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. INDIKATOR Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap Persentase Jaringan Irigasi kondisi baik Persentase Akses Air Bersih/Minum Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 73% 88, % % % 72,06-100% - Akuntabilitas Kinerja 74

89 Gambar Pencapaian Kinerja sasaran Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang Pada tahun 2017 dari 512,16 km jalan kabupaten, 371,93 km dalam kondisi mantap (73%). Pencapaian kinerja tahun 2017 ini mengalami kenaikan sebesar 1,78 % dibandingkan dengan Tahun 2016, dimana pada tahun 2016 persentase kondisi jalan mantap hanya sebesar 71,7%, keberhasilan tersebut ditunjang dengan adanya Tim URC (Unit Reaksi Cepat) Bina Marga, sehingga kerusakan jalan yang terjadi dapat diperbaiki secepat mungkin. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelayanan jalan Kabupaten antara lain terjadinya anomali cuaca serta adanya pembebanan berlebih pada beberapa ruas jalan Kabupaten sehingga mengakibatkan kerusakan dini jalan kabupaten. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan pembatasan pada kendaraan yang melebihi beban jalan Kabupaten, serta lebih mengoptimalkan peran URC (Unit Reaksi Cepat) Bina Marga dalam pemeliharaan jalan. Pada capaian indikator Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap diperoleh analisa sebagai berikut : Akuntabilitas Kinerja 75

90 Pada tahun 2017 dari 350 km saluran pengendalian banjir di Kabupaten Gresik, baru km dalam kondisi mantap (44.42%). Pencapaian kinerja tahun 2017 ini mengalami kenaikan sebesar % dibandingkan dengan Tahun 2016, dimana pada tahun 2016 persentase saluran pengendalian banjir dalam kondisi mantap sebesar 37.05%. Faktor yang berpengaruh terhadap belum optimalnya pengendalian banjir di Kabupaten Gresik disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Tidak berfungsinya saluran drainase secara optimal sebagai pematus air hujan yang disebabkan karena banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke saluran drainase, 2. Rendahnya penegakan hukum khususnya dalam perambahan badan air termasuk saluran drainase di kawasan perkotaan. Langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah : 1. Melaksanakan kerjasama antar instansi terkait maupun antar pemerintah daerah dalam penanganan drainase khususnya pengurangan luas daerah genangan atau banjir ; 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah pada saluran pengendalian banjir ; 3. Penegakan hukum yang tegas dan tidak tebang pilih khususnya dalam perambahan badan air termasuk saluran drainase di kawasan perkotaan. Pada capaian indikator persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik diperoleh analisa sebagai berikut : Pada tahun 2017 dari km saluran jaringan irigasi di Kabupaten Gresik, baru km dalam kondisi baik (22,16%). Pencapaian kinerja tahun 2017 ini mengalami kenaikan sebesar 31,27 % dibandingkan dengan Tahun 2016, dimana pada tahun 2016 persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik sebesar 15,23%. Namun masih terdapat kendala terhadap belum optimalnya fungsi jaringan irigasi di Kabupaten Gresik yang disebabkan oleh Waduk/ embung/ bozem yang seharusnya menjadi hak sumber air secara umum, namun karena dibudidayakan menjadikan keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan air disekitarnya. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan Optimalisasi infrastruktur jaringan irigasi serta penambahan kapasitas air waduk. Akuntabilitas Kinerja 76

91 Capaian indikator persentase Rumah tangga akses air bersih Non PDAM diperoleh analisa sebagai berikut : Pada tahun 2017 dari rumah tangga di Kabupaten Gresik, baru sebanyak rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air bersih (68,98%). Pencapaian kinerja tahun 2017 ini mengalami kenaikan sebesar 15,63 % dibandingkan dengan Tahun 2016, dimana pada tahun 2016 persentase Rumah tangga akses air bersih Non PDAM sebesar 58,2%. Kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator kinerja ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Kotoran atau material tumbuhan berupa daun dan ranting yang masuk ke dalam saluran air bersih mengakibatkan penyumbatan aliran air dalam saluran air, sehingga biaya pemeliharaan meningkat 2. Rendahnya peningkatan air bersih di perkotaan dan perdesaan serta khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan Langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah : 1. Meminimalisir kotoran atau material tumbuhan berupa daun dan ranting yang masuk ke dalam saluran air bersih melalui monitoring dan pemeliharaan saluran secara berkala ; 2. Meningkatkan kinerja pengelola air bersih melalui restrukturisasi kelembagaan dan meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan air bersih. capaian indikator persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Pada tahun 2017 dari 189 ijin pemanfatan ruang yang diterbitkan di Kabupaten Gresik, seluruhnya sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana diatur dalam Perda Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun , sehingga capaian kinerja ini dapat tercapai 100%. Faktor faktor yang berpengaruh tehadap keberhasilan capaian indikator ini disebabkan oleh tingkat kepatuhan dan kedisiplinan yang tinggi pada regulasi/aturan pemanfaatan ruang, serta adanya monitoring dan evaluasi yang intensif terhadap pemanfaatan tata ruang dan wilayah di Kabupaten Gresik. Akuntabilitas Kinerja 77

92 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 21 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan konektivitas transportasi wilayah dengan keselamatan, ketepatan layanan, kelengkapan sarana penunjang transportasi, antar Gresik prioritas waktu prasarana dan mempertimbangkan daya lingkungan dukung INDIKATOR Rasio Konektivitas Transportasi TARGET ,26 0,28 Akuntabilitas Kinerja 78

93 Tabel 3.64 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan INDIKATOR Rasio Konektivitas Transportasi TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN ,28 68,42% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan INDIKATOR Rasio Konektivitas Transportasi ,28 PROV. JATIM KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 79

94 Rasio Konektivitas Transportasi menggambarkan ketersediaan angkutan jalan dan kemantapan jalan dibanding per penduduk. Pada tahun 2017 jumlah angkutan umum di Kabupaten Gresik sebanyak 1414 unit dengan perincian : Angkutan Kota 206 unit Angkutan pedesaan 321 Unit Angkutan taksi 100 unit Angkutan perbatasan 787 unit. Gambar Angkutan Umum di Kabupaten Gresik Dengan Panjang jalan kondisi mantap di Tahun 2017 sepanjang 371,93 km serta jumlah penduduk pada tahun 2017 berjumlah jiwa, maka rasio konektivitas transportasi pada tahun 2017 adalah 0,28, sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahun Kendala yang dihadapi dalam rangka menguatkankonektivitastransportasi: 1. Masih Banyaknya Kendaraan Angkutan Umum yang tidak laik jalan/ belum sesuai dengan Standar Pelayanan Angkutan Umum. 2. Kurangnya Kesadaran Pemilik/Pengusaha Angkutan umum terhadap kelaikan kendaraan Angkutan yang dimiliki. 3. Kurangnya Disiplin Pengemudi / Sopir Angkutan dalam mengoperasionalkan angkutan yang mengakibatkan pelanggaran bahkan kecelakaan lalu lintas. 4. Minimnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum pada waktu bepergian. 5. Kurangnya Sarana Prasarana Penunjang Transportasi. Akuntabilitas Kinerja 80

95 Upaya yang dilakukan dalam rangka menguatkankonektivitastransportasi: 1. Melaksanakan kegiatan Temu Wicara dengan Pengusaha Angkutan guna meningkatkan keselamatan Angkutan dan memberikan himbauan agar Angkutan yang dimiliki disesuaikan dengan Standar Pelayanan Angkutan Umum. 2. Melaksanakan Operasi Gabungan terhadap Angkutan umum yang tidak memenuhi Persyaratan Operasional. 3. Melaksanakan Kegiatan Pembinaan dan Pemberian Penghargaan terhadap Sopir / Pengemudi yang menjalankan/ mengoperasionalkan Angkutan dengan baik sehingga dapat menjadi teladan bagi Sopir/ Pengemudi Angkutan yang lain. 4. Melaksanakan Pembangunan Halte Angkutan Umum di titik titik lokasi yang telah ditetapkan. 5. Melaksanakan Operasi Gabungan secara berkala terhadap Perusahaan perusahaan yang memiliki kendaraan Angkutan dan memberikan tindakan bagi kendaraan yang tidak sesuai dengan Standar pelayanan Angkutan. Gambar Operasi Gabungan terhadap Angkutann Umum yang tidak memenuhi persyaratan operasional Gambar Penyediaan sarana prasarana angkutan umum Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang Akuntabilitas Kinerja 81

96 usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 22 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 1 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan TARGET % 100% 100% Tabel 3.67 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan INDIKATOR Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100% 100% 100% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan INDIKATOR Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan 2017 PROV. JATIM 100% - KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 82

97 Penanganan konflik pertanahan dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum atas penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, serta untuk memastikan tidak terdapat tumpang tindih pemanfaatan, tumpang tindih penggunaan, tumpang tindih penguasaan dan tumpang tindih pemilikan tanah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bukti kepemilikan tanah bersifat tunggal untuk setiap bidang tanah yang diperselisihkan. Penanganan konflik pertanahan dilaksanakan secara komprehensif melalui kajian akar permasalahan, pencegahan dampak konflik, dan penyelesaian konflik. Penanganan sengketa dan konflik pertanahan dilakukan dengan : 1. Penelitian/pengolahan data pengaduan yang meliputi : penelitian kelengkapan dan keabsahan data, pencocokan data yuridis dan data fisik serta data dukung lainnya, kajian kronologi sengketa dan konflik, dan analisis aspek yuridis, fisik dan administrasi. 2. Penelitian lapangan; meliputi penelitian keabsahan atau kesesuaian data dengan sumbernya, pencarian keterangan dari saksi-saksi terkait, peninjauan fisik tanah obyek yang disengketakan, penelitian batas tanah, gambar situasi, peta bidang, Surat Ukur, dan kegiatan lain yang diperlukan. Dari 28 Kasus sengketa tanah negara/daerah pada tahun 2017 yang terjadi di Kabupaten Gresik, seluruhnya bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Kabupaten Gresik, sehingga capaian indikator kinerja ini tercapai 100%. Faktor keberhasilan ini disebabkan antara lain dengan dilakukannya penyelesaian konflik pertanahan yang dilakukan dengan cara negosiasi, musyawarah mufakat dan mediasi. Negosiasi dilakukan dengan jalan dimana para pihak yang berkonflik duduk bersama untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaian konflik dengan prinsip bahwa penyelesaian itu tidak ada pihak yang dirugikan (win-win solution), kedua pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Musyawarah mufakat adalah lengkah lebih lanjut dari negosiasi. Jika dalam negosiasi tidak terdapat kesepakatan yang saling menguntungkan, maka langkah lebih lanjut adalah melakukan musyawarah mufakat dengan melibatkan pihak lain selaku penengah. Hasil musyawarah tersebut selanjutnya dibuatkan surat kesepakatan bersama yang ditanda tangani oleh para pihak dan para saksi. Akuntabilitas Kinerja 83

98 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan aksesibilitas kesempatan kerja didukung pengembangan ekonomi kerakyatan pemberdayaan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 23 NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial INDIKATOR Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial TARGET % 66,04 % 68,04% 89% 87,38% 93,03 Akuntabilitas Kinerja 84

99 Tabel 3.70 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 23 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial INDIKATOR Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 67,98% 68,04% % 90.5% 93, % Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 23 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun tenaga kerja yang berdaya disertai peningkatan kualitas kapasitas saing dan produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial INDIKATOR Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 2017 PROV. JATIM 68,04% ,03 - KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 85

100 Jumlah penduduk berdasarkan angkatan kerja Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebesar jiwa, sedangkan jumlah penduduk berdasarkan usia kerja sebanyak jiwa. Dengan demikian Tingkat partisipasi Kerja Kabupaten Gresik pada Tahun 2016 mencapai 68,04 %, mengalami peningkatan sebesar 2,29 % dibandingkan tahun 2016 yang mencapai angka 66,04%. Dengan Target yang ditetapkan pada tahun 2017 untuk indikator kinerja Tingkat partisipasi Kerja sebesar 67,90%, maka capaian indikator kinerja ini mencapai 100,20%. Keberhasilan ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Optimalisasi penempatan tenaga kerja di sektor formal dan informal ; 2. Pengembangan dan perluasan kesempatan kerja melalui Gresik Job Fair yang dilaksanakan rutin tiap Tahun. Pada Gresik Job Fair yang diadakan tahun 2017, jumlah perusahaan yang berpartisipasi sebanyak 50 perusahaan menengah ke atas, mengalami kenaikan 30 % dibandingkan Tahun 2016 yang diikuti 35 perusahaan baik yang termasuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan menawarkan 2500 lowongan kerja yang juga mengalami kenaikan 40% dibandingkan Tahun 2016 yang menawarkan 1500 peluang kerja. 3. Membuka jaringan Bursa Kerja ke daerah lain dan provinsi lain secara online; 4. Pelatihan Berbasis Kompetensi disertai sertifikasi kompetensi tenaga kerja di UPT Pelatihan Kerja (BLK), didukung dengan implementasi Pola 3 in1 (pelatihan-sertifikasi-penempatan). 5. Revitalisasi UPT Pelatihan Kerja (BLK) melalui upgrading Instruktur, penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan, dan modernisasi peralatan pelatihan. 6. Pembinaan di sektor informal melalui pelatihan/pembinaan dan pendampingan usaha mandiri (wirausaha). 7. Memperbanyak program magang di perusahaan bagi peserta pelatihan di UPT Pelatihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Akuntabilitas Kinerja 86

101 Gambar Gresik Job Fair 2017 Realisasi Indikator Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial pada Tahun 2017 sebesar 93,03%. Artinya pada Tahun 2017 dari 101 jumlah perselisihan hubungan industrial yang terjadi, dapat diselesaikan sebanyak 94 kasus. Capaian Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 6,07% dibandingkan tahun 2016 sebesar 87,38%. Namun masih dijumpai beberapa kendala permasalahan penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara lain sebagai berikut : 1. Dari 101 perselisihan yang masuk ke Disnaker yang terbanyak adalah Perselisihan PHK, karena Perusahaan mengadakan efisiensi sebab perusahan tidak mampu membayar upah (UMK terlalu tinggi kenaikanya). 2. Pekerja / SP banyak melakukan Unjuk Rasa / Mogok kerja menuntut kenaikan upah sesuai Pergub yang ada. 3. Masih adanya perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan PP dan PKB karena masih dalam proses perundingan. Upaya yang ditempuh dalam mengatasi permasalahan di atas adalah : 1. Pembinaan Ketenagakerjaan dan Sosialisasi aturan ketenagakerjaan 2. Pembinaan Ketenagakerjaan dan Sosialisasi PP, PKB dan aturan ketenagakerjaan Akuntabilitas Kinerja 87

102 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan aksesibilitas kesempatan kerja didukung pengembangan ekonomi kerakyatan pemberdayaan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 24 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan INDIKATOR Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) TARGET % 11,48% 13,75% 1,42% 0,17 % 1,42% Tabel 3.73 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 24 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan kemandirian INDIKATOR Angka Pertumbuhan TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 53,41% 13,75% 25.74% Akuntabilitas Kinerja 88

103 ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) 4,26% 1,42% 33.33% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 24 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan didukung pertumbuhan industri kecil, menengah secara berkelanjutan mikro, dan Angka INDIKATOR Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Kecil (IKM) Industri Menengah 2017 PROV. JATIM 13,75% - 1,42% - KET (+/-) Angka pertumbuhan nilai ekspor Barang/Komoditi Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 sebesar 13,75%. Angka ini diperoleh dari kenaikan nilai ekspor Barang/Komoditi Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 yang mencapai Akuntabilitas Kinerja 89

104 US $ dibandingkan nilai ekspor Barang/Komoditi Kabupaten Gresik pada Tahun 2016 sebesar US $. Pertumbuhan nilai ekspor Barang/Komoditi Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 16,50% dibandingkan pertumbuhan nilai ekspor Barang/Komoditi Kabupaten Gresik pada Tahun 2016 yang hanya sebesar 11,48 Keberhasilan pencapaian target indikator ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah eksportir di Kabupaten Gresik; 2. Meningkatnya permintaan importir untuk komoditi tertentu; 3. Meluasnya segmen pasar luar negeri eksportir di kabupaten gresik; 4. Adanya regulasi dari pemerintah yang memudahkan para eksportir dalam mengekspor komoditinya ( bebas terbatas ) Angka Pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Gresik sebesar Tahun 2017 sebesar 1,42%. Angka ini diperoleh dari kenaikan jumlah IKM di Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 sebanyak 7136 IKM dari tahun sebelumnya sebanyak 7086 IKM. Angka Pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Gresik mengalami kenaikan sebesar 88.03% pada Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016 sebesar 0.17%. Namun masih terdapat kendala dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM yaitu : 1. Masih minimnya Akses permodalan bagi IKM baik dari Pemerintahan maupun Non pemerintahan 2. Masih minimnya pengetahuan tentang pemasaran produk IKM 3. Masih minimnya pengetahuan tentang teknologi alat produsksinya Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan IKM : 1. Pelatihan bagi para IKM secara berkala 2. Adanya Fasilitasi tentang akses permodalan dan pemasaran Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 90

105 kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan aksesibilitas kesempatan kerja didukung pengembangan ekonomi kerakyatan pemberdayaan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 25 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif INDIKATOR TARGET Angka Pertumbuhan 0,66% 1,89% 0.89% Komulatif usaha mikro dan kecil Angka Pertumbuhan Koperasi sehat 3,62% 0.93% 4.02% Tabel 3.76 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 25 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan daya peningkatan kinerja, menstimulasi saing, pertumbuhan usaha dan dan UMKM Koperasi yang inovatif INDIKATOR Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil Angka Pertunbuhan Koperasi sehat TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 2.00% 0.89% 44,5% 10,20% 4.02% 39,41% Akuntabilitas Kinerja 91

106 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 25 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menguatkan daya peningkatan kinerja, menstimulasi pertumbuhan usaha dan yang inovatif saing, dan UMKM Koperasi INDIKATOR Angka Pertumbuhan Komulatif mikro dan kecil Angka Pertumbuhan Koperasi sehat usaha 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 0.89% 11% % - Angka pertumbuhan UMKM pada tahun 2017 mencapai 0.89%. Angka ini diperoleh dari jumlah UMKM pada Tahun 2017 sebanyak sedangkan UMKM pada tahun 2016 berjumlah UMKM. Guna mewujudkan UMKM yang berkualitas maka dilakukan upaya upaya sebagai sebagai berikut : 1. Memberikan pelatihan Kualitas Produk ; 2. Memberikan Kesempatan untuk memasarkan produk dalam kegiatan pameran dalam daerah dan luar daerah ; 3. Memfasilitasi pendaftaran merek ; 4. Memfasilitasi Akses pembiayaan ke Bank dan Perusahaan ; 5. Mengupayakan untuk mendapatkan bantuan Dana Hibah ; 6. Mengupayakan kesempatan Ekspor ; 7. Mengupayakan untuk menjadi UKM Berprestasi ; 8. Mengupayakan untuk di bentuk WADAH UKM ; 9. Mengupayakan Pemberian Insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan. Koperasi Sehat adalah koperasi yang sehat organisasi, sehat usaha dan sehat mental. Pada Tahun 2017 pertumbuhan koperasi sehat di Kabupaten Gresik mencapai 4,02%. Angka ini diperoleh dari jumlah koperasi sehat pada tahun 2016 sebanyak 289 koperasi, pada tahun 2017 bertambah menjadi 385 koperasi sehat. Namun masih terdapat beberapa kendala yang dialami dalam mewujudkan koperasi sehat, antara lain : Akuntabilitas Kinerja 92

107 1. Dengan kemudahan pendirian dan fasilitasi kelembagan koperasi sehingga seringnya terjadi penyalahgunaan lembaga yang mengakibatkan pada kerugian anggota 2. Peran AD/ART sering diabaikan dalam pengelolaan Koperasi 3. Sistim Akuntasi belum dilaksanakan secara optimal 4. Pengawas belum menjalankan fungsinya secara optimal Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan di atas adalah : 1. Penyuluhan pada saat awal pendirian koperasi 2. Mewajibkan Standar Akuntasi (SAK E-TAP) dalam pelaporan keuangan Koperasi 3. Independensi gerakan koperasi perlu dimantapkan sebagai wadah pembangunan ekonomi kerakyatan sehingga koperasi benar-benar sebagai agen pembangunan ekonomi kerakyatan 4. Peningkatan SDM dan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan persiapan penyesuaian pelaksanaan UU 17/ identifikasi ulang terhadap keberadaan koperasi 6. Pembubaran/pencabutan Badan Hukum bagi koperasi yang tidak memenuhi syarat. Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu.. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 93

108 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 26 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. INDIKATOR Persentase penanganan terhadap PMKS, Penyandang Penyakit penyandang disabilitas jumlah eks Sosial, TARGET ,5-5% 5,43% 4,63% Tabel 3.79 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 26 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. INDIKATOR Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 5,3-5,8% 4,63% Akuntabilitas Kinerja 94

109 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 26 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Menghadirkan Persentase 4,63% - peningkatan penanganan kualitas layanan terhadap jumlah sosial yang PMKS, eks berkelanjutan, Penyandang berkeadilan dan Penyakit Sosial, merata dengan penyandang mendekatkan disabilitas jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Yang dimaksud dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang atau keluarga yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial maupun perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung atau menguntungkan. Jumlah PMKS yang berhasil ditangani oleh Dinas Sosial Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 berjumlah orang dari jumlah seluruh PMKS di Kabupaten Gresik yang berjumlah orang. Hal ini berarti Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS di Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 Akuntabilitas Kinerja 95

110 mencapai 4,63 %. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 4,5-5%, capaian indikator kinerja ini mencapai 100%. Penyebab keberhasilan penanganan PMKS di Kabupaten Gresik antara lain: 1. Semakin menguatnya komitmen pemerintah daerah dalam penanganan PMKS yaitu dengan diimplementasikannya program prioritas Bupati Gresik dalam penanganan PMKS. 2. Optimalnya dukungan pilar Partisipasi Sosial Masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Dalam rangka peningkatan Realisasi kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Gresik telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penanganan PMKS 2. Mengoptimalkan peran Komite Penanganan PMKS di Kabupaten Gresik 3. Meningkatkan peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Kabupaten Gresik dalam penyediaan sarana pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu.. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 96

111 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 27 SASARAN NO STRATEGIS 1 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. INDIKATOR TARGET Luas Penurunan 10 ha 0,64 Ha 19,93 kawasan Ha permukiman kumuh Persentase Rumah 85,75% 85,57 % 86,95 % Layak Huni Tabel 3.82 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 27 s.d. Akhir Periode RPJMD SASARAN NO STRATEGIS 1 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. INDIKATOR Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh Persentase Rumah Layak Huni TARGET TINGKAT AKHIR 2017 KEMAJUAN RPJMD 40 ha 19,93 Ha 49,83% 86,19% 86,95 % 100,08% Akuntabilitas Kinerja 97

112 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 27 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur SASARAN NO STRATEGIS 1 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. INDIKATOR PROV JATIM KET (+/-) Luas Penurunan 40 ha - kawasan permukiman kumuh Persentase 86,19% - Rumah Layak Huni Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik, pada Tahun 2017 penurunan luas kawasan kumuh di Kabupaten Gresik sebesar Ha mengalami kenaikan sebesar 96,94% dibandingkan Tahun 2016 sebesar 0,64 Ha. Kendala yang dihadapi dalam rangka menurunkan luas kawasan permukiman kumuh : Belum sinerginya program usulan Kelurahan/Desa yang mengarah pada lokasi-lokasi kumuh, sehingga Dinas Teknis yang melaksanakan kegiatan dimaksud belum optimal menyentuh wilayah kumuh. Upaya yang dilakukan adalah dengan sinkronisasi program usulan Kelurahan/Desa terkait dengan percepatan pengurangan kawasan kumuh, peningkatan peran serta masyarakat, serta peningkatan peran CSR untuk penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Gresik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik, pada Tahun 2017 jumlah rumah layak huni di Kabupaten Gresik mengalami kenaikan sebesar 1,95% dibandingkan Tahun pada Tahun 2017 jumlah rumah layak huni di Kabupaten Gresik berjumlah unit, sedangkan jumlah rumah layak pada tahun 2016 sebanyak Akuntabilitas Kinerja 98

113 unit. Keberhasilan indikator ini ditunjang oleh program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai berikut : 1. Pemugaran rumah keluarga miskin ; 2. Keramikisasi melalui insentif pajak Bumi dan Bangunan 3. Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa Karangturi, Kebomas, Gulomantung dan Bambe) 4. Menciptakan iklim yang memungkinkan bagi MBR dalam mencukupi kebutuhan rumah layak Gambar Rusunawa di Kabupaten Gresik Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Akuntabilitas Kinerja 99

114 Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi tiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan dan juga untuk mencapai tujuan : Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu.. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 28 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 1 Mewujudkan pembangunan Indeks desa yang berkelanjutan Pembangunan menuju kemandirian Desa ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat TARGET ,90% - - Tabel 3.85 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 28 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat INDIKATOR Indeks Pembangunan Desa TARGET AKHIR RPJMD ,91% - TINGKAT KEMAJUAN Akuntabilitas Kinerja 100

115 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 28 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat serta penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. INDIKATOR Indeks Pembangunan Desa 2017 PROV. JATIM KET (+/-) Indikator yang dipakai dalam pengukuran indeks pembangunan desa (IPD) meliputi : 1. Pelayanan dasar 2. Kondisi infrastruktur 3. Aksesibilitas/transportasi 4. Pelayanan publik 5. Penyelenggaraan pemerintahan Nilai dari indikator ini diterbitkan berdasarkan Survey based Kementerian Desa dengan klasifikasi desa berindeks "tertinggal" (desa dengan indeks < 50), kemudian "berkembang" (desa dengan indeks >50 dan <75), dan "mandiri" (desa dengan indeks >75, pada Tahun 2015 Indeks Pembangunan Desa Kabupaten Gresik sebesar 65,94 menunjukkan bahwa secara umum Desa di Kabupaten Gresik masuk dalam kategori Desa berkembang. Jumlah Desa cepat berkembang sesuai dengan criteria Permendagri No.81 Tahun 2015 Tahun 2017 berjumlah 54 Desa. Mengalami kenaikan sebesar 33,33% dibandingkan Tahun 2016 dengan jumlah Desa Cepat Berkembang sebanyak 36 Desa. Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan Jumlah Desa cepat berkembang adalah : 1. Strategi pembangunan desa berbasis pada aspek partisipatif. Pembangunan partisipatif dilakukan sebagai upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan Akuntabilitas Kinerja 101

116 masyarakat desa dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. 2. Penguatan koordinasi dan keterlibatan aktif seluruh stakeholder, termasuk Non Government Organization (NGO)/LSM, dunia usaha, Universitas, dan media. 3. Pembangunan Ekonomi Lokal Mandiri Berbasis Produksi. Hal ini akan menunjang upaya penguatan ekonomi nasional dengan ketahanan pangan dan energi yang kuat. Capaian Kinerja untuk indikator Indeks Pembangunan Desa pada Tahun 2017 masih belum dapat dilaporkan dikarenakan Kementerian Desa belum mengeluarkan hasil survey Indeks Pembangunan Desa pada Tahun Menghadirkan pelayanan pendidikan yang bekualitas berlandaskan perluasan aksesibilitas, penguatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan serta peningkatan penyelenggaran pendidikan yang menyeluruh pada aspek suprastruktur dan infrastruktur pendidikan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. dan juga untuk mencapai tujuan : Meingkatkan kualitas hidup manusia melalui peguatan atribusi layanan pendidikan dan kesehatan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 102

117 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 29 NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan pelayanan pendidikan bekualitas berlandaskan perluasan aksesibilitas, penguatan kualitas pendidik kependidikan yang tenaga dan INDIKATOR Persentase Partisipasi Pendidikan Dini (PAUD); Usia Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat Persentase Angka Partisipasi (APM) sederajat; Murni SMP Angka Rata rata lama sekolah TARGET % 70.66% 75.53% 98.96% 98.62% 98.76% 86.80% 82,43% 86.04% ,2% 9.31% Tabel 3.88 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 29 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan pelayanan pendidikan yang bekualitas berlandaskan perluasan aksesibilitas, penguatan kualitas pendidik tenaga dan INDIKATOR Persentase Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); Persentase Angka Partisipasi Murni SD Sederajat (APM) dan TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 90.00% 75.53% 83,9% 99.20% 98.76% 99.75% Akuntabilitas Kinerja 103

118 kependidikan serta peningkatan penyelenggaran pendidikan yang menyeluruh pada aspek suprastruktur dan infrastruktur pendidikan Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat; Angka Rata rata lama sekolah 87.23% 86.04% 98.64% % 100 % Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 29 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Menghadirkan pelayanan pendidikan yang bekualitas berlandaskan perluasan aksesibilitas, penguatan kualitas pendidik kependidikan serta peningkatan tenaga dan penyelenggaran pendidikan yang menyeluruh INDIKATOR Persentase Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat; Angka Rata rata lama sekolah 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 75.53% 79, % 98, % 88, % 8,7 + Akuntabilitas Kinerja 104

119 Gambar Capaian kinerja Menghadirkan pelayanan pendidikan yang berkualitas Berdasarkan Gambar dari keempat indikator kinerja Sasaran Menghadirkan pelayanan pendidikan yang berkualitas hanya indikator Persentase Angka Partisipasi Murni PAUD yang tidak mencapai target. Target Angka Partisipasi Murni PAUD pada Tahun 2017 adalah 84%, realisasinya hanya tercapai 75,53%, hal ini disebabkan karena Jumlah guru PAUD dengan kuota kegiatan peningkatan mutu pendidik PAUD masih belum terpenuhi. Upaya yang dilakukan dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gresik akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan sinkronisasi antara program/ kegiatan pembinaan PAUD antara pemerintah pusat dan provinsi ; 2. Memberikan pelatihan peningkatan mutu pendidikan PAUD. Akuntabilitas Kinerja 105

120 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. dan juga untuk mencapai tujuan : Meingkatkan kualitas hidup manusia melalui peguatan atribusi layanan pendidikan dan kesehatan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 30 NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan INDIKATOR Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; Angka Usia Harapan Hidup Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD TARGET ,46 per per ,44 per per tahun % 75, Akuntabilitas Kinerja 106

121 Tabel 3.91 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 30 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan INDIKATOR Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; Angka Usia Harapan Hidup Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD TARGET AKHIR RPJMD per per 1000 TINGKAT KEMAJUAN % 72.73% % Tabel 3.92 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 30 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2017 PROV. JATIM KET (+/-) 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; Angka Usia Harapan Hidup Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD per per Akuntabilitas Kinerja 107

122 Gambar Capaian Kinerja Sasaran Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan Berdasarkan Gambar hanya untuk indikator angka usia harapan hidup yang masih belum bisa diukur capaian kinerjanya, dikarenakan data angka usia harapan hidup Kabupaten Gresik Tahun 2017 belum dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Gresik. Analisa capaian Kinerja Sasaran Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan selengkapnya sebagai berikut : 1. Angka kematian ibu per kelahiran hidup Angka kematian ibu per kelahiran hidup Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 sebesar 95,91 per kelahiran hidup. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 110 per kelahiran hidup, berarti capaian kinerja indikator kinerja ini mencapai %. Namun demikian Jumlah absolute kematian ibu real mengalami peningkatan disbanding tahun sebelumnya sebanyak 13 orang, dengan penyumbang terbanyak dari pulau Bawean, yang kematiannya sejumlah 8 orang. Hal ini disebabkan : a. Belum optimalnya operasional RS Umar Mas ud P. Bawean b. Rujukan terkendala oleh cuaca dan transportasi Akuntabilitas Kinerja 108

123 Upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian Ibu : a. Optimalisasi RS Umar Mas ud Bawean b. Pemberdayaan Masyarakat, organisasi profesi, lintas sector, dan lintas program, untuk ikut peduli dalam penanggulangan masalah sesuai dengan tugas dan fungsinya c. ANC (Ante Natal Care) terpadu d. Pengembangan Desa P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi 2. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 sebesar 5,5 per 1000 kelahiran hidup. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 4,12 per kelahiran hidup, berarti capaian kinerja indikator kinerja ini hanya mencapai %. Penyebab terbanyak angka kematian bayi di Kabupaten Gresik yaitu BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yang disebabkan oleh ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronik) terutama pada wanita yang bekerja di Industri dengan sistem kerja shift. Upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian bayi : a. Melakukan kerjasama dengan serikat pekerja Indonesia (SPSI), organisasi kewanitaan untuk terlibat dalam penanggulangan kehamilan berisiko dan ikut serta dalam penyuluhan kehamilan yang sehat b. Penyediaan PMT bagi bumil KEK c. Rujukan dini terencana d. Screening dan kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas dan kader terhadap ibu dan bayi yang tergolong beresiko tinggi Akuntabilitas Kinerja 109

124 Gambar Optimalisasi RSUD. Umar Mas ud di P. Bawean Gambar Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Akuntabilitas Kinerja 110

125 3. Survey Kepuasan Masyarakat Layanan RSUD Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Layanan RSUD adalah gambaran persepsi masyarakat atas kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Kabupaten Gresik sebagai instansi pelayanan publik. Karena pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang komponennya saling berhubungan, berkaitan dan saling mempengaruhi dalam meningkatkan derajat kesehatan Gambar Pendaftaran Rawat Jalan Terpadu RSUD Ibnu Sina masyarakat sehingga institusi pelayanan publik yg memberikan layanan kesehatan harus dapat mewujudkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dalam memberikan kepuasan pasien. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 adalah 77,29, mengalami kenaikan sebesar 2,76% dibandingkan Tahun 2016 yang hanya sebesar 75,16, yang berarti tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan RSUD dalam kategori baik. Faktor yang mendukung keberhasilan indikator kinerja ini adalah : 1. RSUD Ibnu Sina terus memperbaiki sarana dan prasarana baik gedung maupun peralatan kedokteran. 2. RSUD Ibnu Sina terus mengembangkan SDM baik medis maupun non medis melalui diklat dan workshop 3. RSUD Ibnu Sina berhasil meraih Sertifikasi Akreditasi RS Versi 2012 dengan predikat lulus paripurna, sehingga mutu pelayanan semakin meningkat. Gambar Peralatan Medis Modern RSUD Ibnu Sina (CT SCAN 128 SLICE) Akuntabilitas Kinerja 111

126 Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca. Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. dan juga untuk mencapai tujuan : Meingkatkan kualitas hidup manusia melalui peguatan atribusi layanan pendidikan dan kesehatan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 31 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca. Indeks Minat Baca Daerah 1 : 6,6 1 : 6,92 1 : 9.6 Tabel 3.94 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 31 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun Gresik melalui budaya membaca. Cerdas inisiasi gemar INDIKATOR Indeks Baca Daerah Minat TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 1 : 6,3 1 : ,8 % Akuntabilitas Kinerja 112

127 Tabel 3.95 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 31 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Membangun Gresik melalui budaya membaca. Cerdas inisiasi gemar INDIKATOR Indeks Baca Daerah Minat 2017 PROV. JATIM 1 : KET (+/-) Indeks Minat Baca merupakan pengukuran terhadap minat baca melalui Rasio Pemustaka Daerah dibandingkan dengan Jumlah penduduk. Jumlah pemustaka di Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 berjumlah orang dengan jumlah penduduk umur 5 70 tahun sebanyak orang, maka Indeks minat baca Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 adalah 1: 9.6, mengalami kenaikan sebesar 28,12% dibandingkan dengan Tahun 2016 sebesar 1 : 6,9. Upaya yang dilakukan dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah jumlah koleksi buku menyesuaikan kebutuhan pemustaka. 2. Meningkatkan sarana dan prasarana guna meningkatkan kenyamanan pengunjung di Perpustakaan Daerah. 3. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola Perpustakaan. 4. Adanya kegiatan pelayanan Perpustakaan Reguler dan Hari Libur. 5. Adanya Pelayanan Mobil Perpustakaan Keliling di sekolah maupun tempattempat umum. 6. Adanya inovasi pelayanan PUSMINTALI (Perpustakaan Mini Kota Wali ) Gambar Pelayanan Mobil Perpustakaan Keliling Akuntabilitas Kinerja 113

128 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan keadilan dan kesetaraan Gender dalam pembangunan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 32 NO SASARAN INDIKATOR TARGET STRATEGIS Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Persentase penyelesaian penanganan aduan 100% 100% 90.44% kualitas keluarga terhadap Pusat dalam rangka Pelayanan Terpadu perlindungan terhadap Perlindungan Perempuan dan perempuan dan Anak anak serta Indeks ,26 - mewujudkan Pemberdayaan pembangunan Gender (IDG) berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender Akuntabilitas Kinerja 114

129 Tabel 3.97 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 32 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak mewujudkan serta pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender INDIKATOR Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN 100% 90.44% 90.44% Tabel 3.98 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 32 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO 1 SASARAN STRATEGIS Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender INDIKATOR Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 2017 PROV. JATIM 90.44% 100% - - KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 115

130 Dari 216 orang jumlah perempuan dan anak korban kekerasan di Kabupaten Gresik pada Tahun 2017, yang mendapat penanganan oleh petugas terlatih sebesar 123 orang, sehingga realisasi indikator Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap korban kekerasan Perempuan dan Anak tercapai 90,44%. Gambar Pendampingan Korban Kendala yang dihadapi dalam rangka Kekerasan Perempuan dan Anak pencapaian indikator ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pencegahan dan pelaporan terhadap tindak kekerasan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut adalah dengan lebih intensif dalam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang Pencegahan terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Indikator Indeks Pemberdayaan Gender pada tahun 2017 belum bisa diukur dikarenakan data Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) belum dirilis BPS Kabupaten Gresik. Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi empat sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. dan juga untuk mencapai tujuan : Menghadirkan keadilan dan kesetaraan Gender dalam pembangunan. Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Akuntabilitas Kinerja 116

131 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 33 NO SASARAN STRATEGIS 1 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana INDIKATOR Angka pertumbuhan penduduk laju Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; TARGET , % 81,47 105,42 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 33 s.d. Akhir Periode RPJMD NO SASARAN STRATEGIS 1 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana INDIKATOR Angka laju pertumbuhan penduduk Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; TARGET AKHIR RPJMD 2017 TINGKAT KEMAJUAN % 92% 105,42 114,52% Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 33 dengan Realisasi Provinsi Jawa Timur NO SASARAN STRATEGIS 1 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, INDIKATOR Angka pertumbuhan penduduk laju 2017 PROV. JATIM 1, KET (+/-) Akuntabilitas Kinerja 117

132 pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; % % Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Gresik Tahun 2017 sebesar 1,17 %, mengalami peningkatan sebesar 0.85% dibanding Tahun 2016 sebesar 1,18 %, sedangkan Persentase Prevalensi peserta KB Aktif Kabupaten Gresik Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 13,23 % dibandingkan dengan tahun Pada Tahun 2016 Persentase Prevalensi peserta KB Aktif Kabupaten Gresik sebesar 81,47 %, sedangkan pada Tahun 2017 menjadi % Faktor keberhasilan program KB di Kabupaten Gresik diantaranya sebagai berikut : 1. Terdapat alat kesehatan KB yang memadai 2. Tersedianya alat kontrasepsi yang mencukupi 3. Tersedianya tenaga kesehatan pemasang alat kontrasepsi yang terlatih. 4. Komitmen Bupati terhadap program KB dan Dalduk sangat tinggi 5. Dukungan lintas sektor dan lintas program terhadap program KB 6. Adanya fatwa MUI terkait program KB Gambar Peningkatan Kualitas Pelayanan KB Akuntabilitas Kinerja 118

133 C. KEUANGAN Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 33 sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017, maka besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat sebagai berikut : Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 1 Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat 2 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran 3 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah dengan menumbuh-kembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian 4 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi Persentase Penanganan Konflik Sosial Persentase Desa Tangguh Bencana Persentase Pemuda pelopor berprestasi Persentase Cagar Budaya Kelestarian Persentase kepemilikan e- KTP TAHUN 2017 ANGARAN TAHUN 2017 TARGET CAPAIAN PAGU CAPAIAN (%) (Rp) (Rp) (%) 100% 98,87% 98,87% 15,792,335,400 13,300,092, % 57,57% 100% 3,771,273, ,421,740, % 45,16% 100% 4,476,046, ,428,014, % 100% 100% ,87% 82.44% % 9,965,701, ,970,230, AKUNTABILITAS 119

134 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 6 Mewujudkan penyelenggaraan e- Government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. 8 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan a. Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda b. Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan TARGET TAHUN 2017 ANGARAN TAHUN 2017 CAPAIAN (%) PAGU (Rp) (Rp) CAPAIAN (%) 2,7-3,7% 18,09% 488,92% 3,794,584, ,614,409, % 100% 100% 65-75% 76,69% 102,25% 18,181,124, ,424,697, Nilai Pangripta B B tercapai 13,151,940, ,593,861, a. Persentase Tindak lanjut Audit Internal 100% 100% 100% 4,767,443, ,627,369, b. Persentase Tindak lanjut 70% 76.38% 109,11% Audit Eksternal c. Persentase Tindak lanjut 100% 100% 100% Aduan Masyarakat Indeks Profesionalitas ASN 72% 71% ,115,907, ,064,594, Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD a. Persentase standardisasi pelayanan publik b. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) 12% 13.30% % 58,095,699, ,813,200, % 60.42% ,350,633, ,742,246, B BB Tercapai Melebihi target AKUNTABILITAS 120

135 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 13 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. 14 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah 15 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual 16 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif 17 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi Persentase Capaian Alih Media Arsip TARGET TAHUN 2017 ANGARAN TAHUN 2017 CAPAIAN (%) PAGU (Rp) (Rp) CAPAIAN (%) 80% 61,05% 76,31% 270,026, ,815, Realisasi Investasi Rp.31,45 T Rp. 50,59 T 160,85% 7,269,963, ,704,424, Pendapatan Asli Daerah; Milyar Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata Rasio Ketersediaan Pangan Utama Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan Rp ,91% 22,179,277, ,498,454, ,18% 8,77% 487,22 4,304,578, ,790,531, Kg/Kpt/Thn 4,25-42,45% 208,5 Kg/Kpt/Thn 107,47 15,267,004,159 10,491,527, ,211,731, ,992,217, AKUNTABILITAS 121

136 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan TARGET TAHUN 2017 ANGARAN TAHUN 2017 CAPAIAN (%) PAGU (Rp) (Rp) CAPAIAN (%) a. Indeks Kualitas Air Sungai % 26,566,258, ,120,086, b. Indeks Kualitas Udara ,41% 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. 21 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan 22 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan a. Persentase Kemantapan Infrastruktur Jalan b. Persentase Kemantapan Saluran Pengendalian Banjir c. Persentase Kemantapan Jaringan Irigasi d. Persentase Akses Air Bersih/Minum e. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Rasio Konektivitas Transportasi Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b. Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 72.2% 73% 101,11 310,418,223, ,222,961, % 44.42% 101,3 24,23% 22.16% 91, % 68.98% 101,99 100% 100% 100% ,28 100% 15,797,847, ,253,964, % 100% 100% 29,748,265, ,510,458, % 68,04% 100,2 5,601,189, ,592,445, % 93,03% 104,52 AKUNTABILITAS 122

137 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif a. Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) b. Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) a. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil b. Angka Pertumbuhan Koperasi sehat TARGET TAHUN 2017 ANGGARAN TAHUN 2017 CAPAIAN (%) PAGU (Rp) (Rp) CAPAIAN (%) 5% 13,75% 275 8,691,894, ,163,535, ,42% 1,42% 100 0,66% 0.89% 134,85 6,272,389, ,718,325, ,62% 4.02% 111,05 26 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. 27 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas a. Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh b. Persentase Rumah Layak Huni 4,5-5% 4,63% 100 5,367,506, ,373,256, ha 19,93 Ha 199,3 25,278,928, ,365,191, ,75% 86,95 % 101,39 Indeks Pembangunan Desa 70,90-4,778,327, ,504,882, AKUNTABILITAS 123

138 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 29 Mewujudkan pendidikan dasar yang bekualitas berlandaskan peningkatan aksesibilitas, pemerataan kesempatan belajar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diukung perlindungan finansial pendidikan a. Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat c. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat ; TARGET TAHUN 2016 ANGARAN TAHUN 2017 CAPAIAN (%) PAGU (Rp) (Rp) CAPAIAN (%) 84.00% 75.53% ,151,415, ,032,558, % 98.76% % 82.43% d. Angka Rata-rata lama sekolah Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat a. Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; b. Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; ,395,020, ,845,918, ,73 31 Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender Indeks Minat Baca Daerah 1 : 6,6 1 : 9,6 145,45 3,458,937, ,301,982, a. Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 100% 90,44% 90,44 1,214,537, ,476, c. Angka Harapan Hidup d. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD 65-75% 77.29% , Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga a. Angka laju pertumbuhan penduduk b. Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; ,615,657, ,998,671, % % AKUNTABILITAS 124

139 D. TINGKAT EFISIENSI Tingkat Efisiensi capaian anggaran terhadap capaian target kinerja 33 sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN (%) RATA-RATA CAPAIAN (%) CAPAIAN ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI (%) 1 Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat 2 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran 3 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah dengan menumbuh-kembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian 4 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi 6 Mewujudkan penyelenggaraan e-government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi Persentase Penanganan Konflik Sosial 98,87% 98,87% Persentase Desa Tangguh Bencana 100% 100% Persentase Pemuda pelopor berprestasi 100% 100% Persentase Kelestarian Cagar Budaya 100% 100% Persentase kepemilikan e-ktp % % a. Persentase Pertumbuhan kumulatif pengakses Website Resmi Pemda b. Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) 488,92% % 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan 102,25% 102,25% AKUNTABILITAS 125

140 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN (%) RATA-RATA CAPAIAN (%) CAPAIAN ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI (%) 8 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan 13 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi 14 Memajukan kualitas layanan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi 15 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah Nilai Pangripta tercapai 100% a. Persentase Tindak lanjut Audit Internal 100% b. Persentase Tindak lanjut Audit Eksternal 109,11% c. Persentase Tindak lanjut Aduan Masyarakat 100% Indeks Profesionalitas ASN Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD % % a. Persentase standardisasi pelayanan publik b. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) Tercapai Melebihi target Persentase Capaian Alih Media Arsip 76,31% 76,31% Realisasi Investasi 160,85% 160,85% Pendapatan Asli Daerah; 96,91% 96,91% Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pengembangan ekonomi kreatif Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata 487,22 487, Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan Rasio Ketersediaan Pangan Utama 107,47 107, Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan AKUNTABILITAS 126

141 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN (%) RATA-RATA CAPAIAN (%) CAPAIAN ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI (%) 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan a. Indeks Kualitas Air Sungai 100% b. Indeks Kualitas Udara 93,41% 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. a. Persentase Kemantapan Infrastruktur Jalan 101, b. Persentase Kemantapan Saluran Pengendalian Banjir 101,3 c. Persentase Kemantapan Jaringan Irigasi 91,46 d. Persentase Akses Air Bersih/Minum 101,99 e. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan 22 Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan Rasio Konektivitas Transportasi 100% 100% Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan 100% 100% a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 100, b. Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 104,52 AKUNTABILITAS 127

142 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN (%) RATA-RATA CAPAIAN (%) CAPAIAN ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI (%) 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif a. Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) b. Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) a. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil b. Angka Pertumbuhan Koperasi sehat 111,05 134, Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. 27 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas a. Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh b. Persentase Rumah Layak Huni 101, , Indeks Pembangunan Desa AKUNTABILITAS 128

143 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN (%) RATA-RATA CAPAIAN (%) CAPAIAN ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI (%) 29 Mewujudkan pendidikan dasar yang bekualitas berlandaskan peningkatan aksesibilitas, pemerataan kesempatan belajar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diukung perlindungan finansial pendidikan a. Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat c. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat ; d. Angka Rata-rata lama sekolah Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat a. Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; b. Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; c. Angka Harapan Hidup - d. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender 33 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga Indeks Minat Baca Daerah 145,45 145, a. Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) - 90, a. Angka laju pertumbuhan penduduk b. Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; AKUNTABILITAS 129

144 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil evaluasi terhadap capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2017 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sasaran strategis yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mayoritas dapat tercapai sesuai target bahkan ada beberapa indikator yang melebihi target, namun ada beberapa target yang belum dapat dipenuhi yang disebabkan oleh factor eksternal. 2. Keberhasilan pencapaian target kinerja dimaksud tidak terlepas dari komitmen Kepala Daerah beserta jajarannya untuk semakin memperbaiki kualitas manajemen kinerja. Beberapa perbaikan yang dihasilkan selama Tahun 2017 adalah : a. Perbaikan tujuan dan sasaran strategis seluruh OPD menjadi lebih berorientasi hasil ; b. Penyempurnaan berbagai ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran menjadi lebih terukur dan relevan; c. Penjabaran kinerja sampai dengan Jabatan Fungsional Umum (Staf) yang diimplementasikan melalui Perjanjian Kinerja Berjenjang ; d. Mematangkan rencana pembangunan terintegrasi (integrated Development Plan) yang melibatkan lintas sector/opd dalam melaksanakan berbagai program-program pembangunan makro. e. Penguatan budaya kinerja melalui pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja internal. Dalam evaluasi akuntabilitas kinerja internal tersebut, setiap Kepala OPD menyampaikan paparan capaian kinerjanya di hadapan Kepala Daerah, Bappeda, Inspektorat dan Bagian Organisasi. Pada forum tersebut, Kepala Daerah terlibat aktif dalam memberikan masukan dan arahan atas pertanggungjawaban kinerja OPD. 3. Melalui refocusing kegiatan, Pemerintah kabupaten Gresik juga telah berhasil menekan terjadinya pemborosan anggaran akibat tidak relevannya kegiatan yang dilaksanakan OPD dengan sasaran Pemerintah Daerah PENUTUP 130

145 4. Pemerintah Kabupaten Gresik telah membangun sistem informasi pelaporan kinerja (SiLakip) sebagai media untuk memudahkan pimpinan memantau capaian kinerja perangkat daerah. Namun demikian, system informasi tersebut belum sepenuhnya terintegrasi dengan Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran ; 5. Pemerintah Kabupaten Gresik juga telah mencoba membangun model pengukuran kinerja individu yang dikaitkan dengan pemberian tunjangan kinerja. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong produktivitas dan keberlanjutan kinerja individu. Namun demikian, penyempurnaan model pengukuran ini masih perlu dilakukan penyempurnaan, karena masih terdapat ukuran kinerja yang belum tentu dapat diukur secara bulanan, tiga bulanan ataupun enam bulanan Rekomendasi Perbaikan Sebagai bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan, dapat diusulkan beberapa rekomendasi sebagai berikut : 1. Mendorong penerapan budaya kinerja dengan menyelaraskan ukuranukuran kinerja organisasi, proses bisnis yang mendasari pebcapaian kinerja serta kualitas dan kapasitas SDM aparatur yang sesuai dengan kinerja yang diharapkan ; 2. Menyempurnakan aplikasi pelaporan kinerja yang terintegrasi dengan aplikasi perencanaan dan penganggaran sehingga dapat terwujud mekanisme pengumpulan data kinerja yang semakin handal serta meningkatkan kualitas pelaporan kinerja ; 3. Melakukan reviu terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran dengan mengacu pada penyempurnaan tujuan dan sasaran, guna memastikan bahwa anggaran memang hanya dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis pembangunan dan pemilihan program/kegiatan yang mendukung tujuan dan sasaran ; 4. Menyempurnakan model pengukuran kinerja individu yang dikaitkan dengan tunjangan kinerja sehingga tercipta mekanisme reward yang berbasis kinerja namun tetap mempertimbangkan prinsip keadilan. PENUTUP 131

146 L A M P I R A N LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018

147 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN TAHUN 2017

148 PERJANJIAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST, M.Si Jabatan : Bupati Gresik berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Gresik, Januari 2017 Bupati Gresik, TTD Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST, M.Si

149 PERJANJIAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat Persentase Penanganan Konflik Sosial 100% 2 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam Persentase Desa Tangguh Bencana 60,60% menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran 3 Membangun partisipasi pemuda dalam Persentase Pemuda pelopor berprestasi 45-55% pembangunan daerah dengan menumbuhkembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian 4 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia Persentase Kelestarian Cagar Budaya 100% berlandaskan keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi 6 Mewujudkan penyelenggaraan e-government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi Persentase kepemilikan e-ktp 73,87% Persentase Pertumbuhan jumlah pengunjung website resmi Pemerintah Daerah Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) 2,7-3,7% 100% 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. Nilai Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan 65-75% 8 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah Nilai Pangripta 3 melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Persentase Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 70%, dan Aduan Masyarakat 100% 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif Indeks Profesionalitas ASN 72% Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD 12% 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan Persentase standardisasi pelayanan publik 60% Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) B 13 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. 14 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah Persentase Capaian Alih Media Arsip 80% Pertumbuhan Realisasi Investasi 24,12% (Rp.31,45 T) Halaman 1 dari 8

150 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual Angka Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah; 13-25% ( Milyar) 16 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata 0,18% 17 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan Rasio Ketersediaan Pangan Utama 194 Kg/Kpt/Thn 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan 4,25-42,45% 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. Indeks Kualitas Air Sungai Indeks Kualitas Udara Persentase Kemantapan Infrastruktur Jalan 84,81% Jalan Persentase Kemantapan Saluran 37% Pengendalian Bannjir Persentase Kemantapan Jaringan Irigasi 25,23% 21 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan Persentase Akses Air Bersih/Minum 75.95% Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan 100% RTRW Rasio Konektivitas Transportasi Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan 100% Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67.90% Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 89% 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) 5% ( ,74) 1,42% (7136) 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif 26 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro 0,66% ( ) dan kecil Angka Pertumbuhan Koperasi sehat 3,62% (315) Persentase penanganan terhadap jumlah 4,5-5% PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas Halaman 2 dari 8

151 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Mendorong percepatan pengentasan lingkungan Luas Penurunan kawasan permukiman 10 ha kumuh didukung kemudahan akses terhadap kumuh perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak Persentase Rumah Layak Huni 85,75% huni. 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Indeks Pembangunan Desa 70,90 29 Mewujudkan pendidikan dasar yang bekualitas berlandaskan peningkatan aksesibilitas, pemerataan kesempatan belajar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diukung perlindungan finansial pendidikan 30 Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat 31 Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender 33 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); 84.00% Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat 98.96% Angka Partisipasi Murni (APM) SMP 86.80% sederajat Angka Rata-rata ; lama sekolah Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; 110 Angka Kematian bayi per kelahiran hidup; 4.12 Angka Harapan Hidup Nilai Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD 65-75% Indeks Minat Baca Daerah 1 : 6,6 Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak 100% Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Angka laju pertumbuhan penduduk Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; 88% PROGRAM URUSAN WAJIB I Urusan Pendidikan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan II Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Non Formal Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Urusan Kesehatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya Program Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Program Kesehatan Keluarga Dan Perbaikan Gizi Masyarakat Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaaan Masyarakat Program Kesehatan Lingkungan, Kerja Dan Olah Raga Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit ANGGARAN (Rp.) Halaman 3 dari 8

152 III IV V VI PROGRAM Program Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan Dan Tradisional Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Program Peningkatan Mutu Pelayanan BLUD Program Pembinaan Sosial Dampak Tembakau Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebinamargaan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Kebinamargaan Program Pengendalian Banjir Program Pembangunan Dan Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa Dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Penyediaan Dan Pengolahan Air Baku Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih/Minum Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Program Pengembangan Dan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Strategis Program Pengembangan Dan Pembangunan Gedung Negara Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pengaturan Jasa Konstruksi Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Lingkungan Sehat Permukiman Program Pengembangan Permukiman Program Pengembangan Rumah Swadaya Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Program Pengembangan Dan Pengelolaan Rumah Umum Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, Dan Perlindungan Masyarakat Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan Program Pemeliharaan Ketertiban Masyarakat Dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Program Kedaruratan Dan Logistik Penanggulangan Bencana Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Urusan Sosial Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat Terpencil (KAT) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ANGGARAN (Rp.) Halaman 4 dari 8

153 VII VIII PROGRAM Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan Dan Kesetiakawanan Sosial Urusan Tenaga Kerja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Informasi Pasar Kerja Dan Peningkatan Produktifitas Urusan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak ANGGARAN (Rp.) IX X XI XIII XIV Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Keluarga Berencana Program Keluarga Sejahtera Program Pengendalian Penduduk Program Pemberdayaan Dan Peningkatan Peran Perempuan Dalam Pembangunan Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan Dan Anak Urusan Pertanahan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Urusan Lingkungan Hidup Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Urusan Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil Program Peningkatan Pengelolaan Informasi Dan Inovasi Administrasi Kependudukan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa Urusan Perhubungan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Halaman 5 dari 8

154 XV XVI XVII XVIII XIX PROGRAM Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas Urusan Komunikasi Dan Informatika Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pengembangan E-Government Program Kerjasama Informasi Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Program Pembangunan Komunikasi Dan Persandian Daerah Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Urusan Penanaman Modal Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengembangan Iklim, Promosi Dan Data Dan Informasi Penanaman Modal Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Program Pelayanan Perizinan Usaha Dan Perizinan Tertentu Program Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan Dan Lingkungan Urusan Kepemudaan Dan Olahraga Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan, Pengembangan Kebijakan Dan Manajemen, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga Urusan Kebudayaan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pengembangan Kemitraan Program Pengembangan Nilai Budaya Dan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya ANGGARAN (Rp.) XX Program Pengelolaan Keragaman Dan Kekayaan Budaya Urusan Perpustakaan Dan Kearsipan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan Program Pelayanan Kearsipan Daerah Halaman 6 dari 8

155 XXI PROGRAM Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana Dan Prasarana Kearsipan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Urusan Pemerintahan Umum Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan ANGGARAN (Rp.) XXII Program Penguatan Pengawasan Daerah Program Peningkatan Pengelolaan Penganggaran Program Pembinaan Dan Fasilitasi Penatausahaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah Program Peningkatan Pendapatan PBB Dan BPHTB Program Peningkatan Pelayanan Dan Intensifikasi Penerimaan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Aset Dan Barang Daerah Program Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara Program Pembinaan Dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara Program Mutasi Dan Kepangkatan Aparatur Sipil Negara Programdata Formasi Dan Pengembangan Aparatur Sipil Negara Program Pelayanan Administrasi Keuangan Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Program Fasilitasi Kehumasan Daerah Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Pengelolaan Keuangan, Aset, Dan Barang Daerah Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Pemerintahan Umum Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Perekonomian Daerah Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat Program Peningkatan Kualitas Tata Laksana Dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Program Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Fasilitasi Pelaksanaan Hubungan DPRD Dengan Masyarakat Program Koordinasi Pemberdayaan Dan Pembinaan Kemasyarakatan Desa. Program Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Dan Pelayanan Publik Program Koordinasi Pengelolaan Keuangan, Aset Dan Perekonomian Desa Program Koordinasi Ketentraman Dan Ketertiban Umum Program Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Urusan Perencanaan Pembangunan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam Program Penelitian Dan Pengembangan Program Pengembangan Data Dan Informasi URUSAN PILIHAN I Urusan Perikanan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Halaman 7 dari 8

156 II III IV V PROGRAM Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) Program Pengembangan Budidaya Perikanan Urusan Pertanian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis SKPD Program Pemberdayaan Kelompok Tani Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan/ Peternakan Program Perlindungan Tanaman Pangan Dan Horikultura Program Peningkatan Produksi Pangan Dan Hortikultura Program Peningkatan Produksi Perkebunan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan/ Peternakan Lapangan Program Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pertanian/ Perkebunan/ Peternakan Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Perlindungan Tanaman Perkebunan Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Pangan Urusan Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Urusan Perdagangan Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Pasar Urusan Perindustrian Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial ANGGARAN (Rp.) Gresik, Januari 2017 BUPATI GRESIK TTD Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST, M.Si Halaman 8 dari 8

157 Lampiran Nomor Tanggal : Peraturan Bupati Gresik : 73 Tahun 2016 : 18 Nopember 2016 I. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Gresik NO UTAMA INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1 Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah daerah. Nilai Peduli Hak Asasi Manusia Komposit nilai terhadap indikator kepeduliaan HAM sesuai dengan Regulasi Kementerian Hukum dan HAM Indeks peduli HAM Kemenkumham Kantor Kesbangpol, Satpol PP, Dinas Kepemudaan dan Olahraga 2 Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pengusaha melalui tata kelola kepemerintahan yang baik; 3 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan penguatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara komprehensif Nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Indeks Reformasi Birokrasi Rata-rata nilai survey kepuasan masyarakat per unit layanan 50 = Kurang = Cukup = Baik = Sangat Baik Komposit nilai evaluasi Reformasi Birokrasi dengan area Kelambagaan, Budaya Organisasi, Ketatalaksanaa, Regulasi Deregulasi Birokrasi, dan Sumber Daya Manusia Hasil nilai Survey Kepuasan Masyarakat Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah, Dispendukcapil, Diskominfo, Kecamatan Sekretariat Daerah, Inspektorat, BKD, BAPPEDA 4 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. 5 Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. Nilai Opini BPK Pernyataan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan Hasil Nilai Opini BPK Inspektorat, BPPKAD dalam laporan keuangan dan didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Angka Pertumbuhan Ekonomi Perbandingan Produk Domestik Regional Bruto secara year on year Report base BPS BPPKAD, Dinas PM dan PTSP, Diskoperindag, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Rata-rata indeks pencemaran udara, pencemaran air sungai, dan Report base BPS DLH, Dinas Pekerjaan Umum tutupan hutan dan Tata Ruang, Dinas Perkim - 1 -

158 NO UTAMA INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 6 Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui Persentase Tingkat Report base data Dinas Tenaga Kerja, penguatan aksesibilitas kesempatan kerja Pengangguran Terbuka tingkat pengangguran Diskoperindag Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja didukung pengembangan ekonomi kerakyatan X 100% terbuka pemberdayaan Jumlah penduduk angkatan kerja 7 Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu. Persentase Tingkat Kemiskinan Persentase penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Report base data tingkat kemiskinan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas PMD 8 Meingkatkan kualitas hidup manusia melalui peguatan atribusi layanan pendidikan dan kesehatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Komposit dari nilai angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan Pengeluaran Per Kapita Report base BPS Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, RSUD 9 Menghadirkan keadilan dan kesetaraan Gender dalam pembangunan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Komposit antara proporsi penduduk, angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, pengeluaran per kapita Report base BPS Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak II. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Gresik NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1 Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum Persentase Penanganan Konflik Jumlah konfik sosial yang tertangani Indeks peduli HAM Satuan Polisi Pamong Praja / dengan menguatkan peran dan keberdayaan Sosial Kemenkumham Kantor Kesbangpol masyarakat X 100% Jumlah konflik sosial 2 Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran Persentase Desa Tangguh Bencana Jumlah Desa Tangguh Bencana Jumlah Desa X 100% Report base Jumlah Desa Tangguh Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3 Membangun partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah dengan menumbuhkembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian Persentase pemuda pelopor berprestasi Jumlah Pemuda pelopor/berprestasi Jumlah pemuda yang difasilitasi X 100% Report base data Pemuda pelopor/berprestasi Dinas Pemuda Olahraga - 2 -

159 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 4 Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak Persentase Kelestarian Cagar Report base data cagar Dinas Pariwisata dan mulia berlandaskan keluhuran budaya serta Budaya budaya yang dilestarikan Kebudayaan meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif Jumlah Cagar budaya yang dilerstarikan X 100% terhadap perkembangan global Jumlah Cagar Budaya 5 Meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat serta inovatif berbasis teknologi Persentase kepemilikan e-ktp Jumlah Kepemilikan e-ktp Jumlah Wajib KTP X 100% Report base data kepemilikan e-ktp Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 6 Mewujudkan penyelenggaraan e-government yang menjamin keterbukaan informasi didukung ketersediaan dan validitas data sektoral yang komprehensif serta perlindungan terhadap akses informasi 7 Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pelayanan publik yang berkualitas serta partisipatif di tingkat Kecamatan. 8 Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifitas perencanaan dan inovasi daerah Persentase Pertumbuhan jumlah pengunjung website resmi Pemerintah Daerah Persentase Ketersediaan Data Report Based (Online) Persentase kecamatan dengan nilai IKM sangat baik Pertumbuhan jumlah pengunjung website resmi Pemerintah Daerah tahun ke- n Jumlah Data Report Based secara online Jumlah Data Report Based Jumlah Kecamatan dengan nilai IKM sangat baik Jumlah Kecamatan X 100% X 100% Report base data Publishing Informasi Official Website Pemerintah Daerah Data Report Base SKPD yang bisa diakses dari Website resmi Pemerintah Daerah Hasil survey IKM Kecamatan Nilai Pangripta Bappenas BAPPEDA Pengukuran terhadap kualitas dokumen perencanaan (keterkaitan, konsistensi, kelengkapan, kedalaman dan keterukuran) baik dokumen jangka panjang, jangka menengah dan tahunan di tingkat nasional Dinas Komunikasi dan Informasi 9 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Persentase Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat Jumlah Temuan yang ditindaklanjuti Jumlah Temuan X 100% Hasil audit internal dan eksternal Inspektorat 10 Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance Indeks Profesionalitas ASN Hasil pengukuran indeks komposit variabel : kinerja, kesesuaian syarat jabatan, kompensasi, displin Survey base indeks Profesionalitas ASN BKD - 3 -

160 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 11 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Persentase Produktivitas Perda Report base perda Sekretariat DPRD daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif Inisiatif DPRD Jumlah Perda Inisiatif Tahun n-n0 inisiatif Jumlah Perda Inisiatif Tahun dasar(n0) X 100% 12 Menghadirkan birokrasi yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan Persentase standardisasi pelayanan publik Jumlah Pelayanan Publik yang sudah berstandarisasi Jumlah PD Pelayanan publik X 100% Report base data Pelayanan Publik yang sudah berstandarisasi Selretariat Daerah Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah (SAKIP) Capaian nilai evaluasi SAKIP (minimal B) Hasil evaluasi SAKIP oleh Kemenpan RB Sekretariat Daerah 13 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Kearsipan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik Persentase Capaian Alih Media Jumlah PD yang telah menerapkan alih media Arsip Jumlah PD X 100% Data arsip elektronik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 14 Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah Pertumbuhan Realisasi Investasi Angka Pertumbuhan Realisasi Investasi Permodalan Asing (PMA) dan Permodalan Dalam Negeri (PMDN) pada tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Report base realisasi investasi Dinas PM dan PTSP 15 Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual Angka Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah; Pertumbuhan Jumlah Pendapatan Asli Daerah tahun ke-n dibanding tahun dasar Report base PAD BPPKAD 16 Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif Persentase Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata Peningkatan jumlah kunjungan wisata Gresik tahun ke n dibanding tahun dasar (2015) Report base jumlah kunjungan wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 17 Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan Rasio Ketersediaan Pangan Utama Rata2 jumlah ketersediaan pangan utama per Tahun (kg) Jumlah penduduk X 100% Report base data BPS Dinas Pertanian - 4 -

161 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 18 Mencapai swasembada produksi pengelolaan Peresentase Kontribusi PDRB Report base data BPS Dinas Perikanan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan Subsektor Perikanan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan PDRB Sub Sektor Perikanan kontinuitas inovasi PDRB Total X 100% 19 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan 20 Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. Indeks Kualitas Air Sungai Indeks Kualitas Udara Persentase Kemantapan Infrastruktur Jalan Persentase Kemantapan Saluran Pengendalian Banjir Nilai komposit kualitas air Nilai komposit kualitas udara Panjang Jalan dalam Kondisi Baik Jumlah Panjang Jalan Kabupaten Jumlah saluran pengendalian banjir dalam kondisi baik Jumlah saluran pengendalian banjir X 100% X 100% Report base kementerian LH Report base kementerian LH Report base jalan kabupaten kondisi baik Report base jembatan kondisi baik Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Persentase Kemantapan Jaringan Irigasi Panjang jaringan irigasi kondisi baik Panjang jaringan irigasi X 100% Report base jaringan irigasi kondisi baik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Persentase Akses Air Bersih/Minum Jumlah RT pemanfaat Air Bersih Jumlah seluruh rumah tangga X 100% Report base RT pemanfaat Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Jumlah pemanfaatan Tata Ruang yang sesuai dengan RTRW Jumlah pemanfaatan Tata Ruang X 100% Hasil Monev pemanfaatan ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 21 Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan Rasio Konektivitas Transportasi Rasio ketersediaan angkutan angkutan jalan dan kemantapan jalan dibanding per penduduk Report base angkutan jalan Dinas Perhubungan - 5 -

162 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 22 Mewujudkan kepastian hukum didukung Persentase Penyelesaian Konflik Jumlah konflik yang diselesaikan Berita Acara Dinas Pertanahan optimalisasi performance pelayanan pertanahan pertanahan Jumlah Pengajuan sengketa Tanah X 100% penyelesaian konflik pertanahan 23 Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Penduduk Angkatan Kerja Jumlah Usia Kerja Jumlah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Jumlah Perselisihan Hubungan Industrial X 100% X 100% Report base BPS Berita Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja 24 Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komoditi (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) Pertumbuhan Jumlah nilai ekspor komoditi (dalam $) tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Pertumbuhan Jumlah pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Report base nilai ekspor Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Report base Industri Kecil Menengah (IKM) Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan 25 Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi yang inovatif 26 Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil Angka Pertumbuhan Koperasi sehat Angka pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil per tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Angka pertumbuhan Koperasi sehat per tahun tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang Jumlah PMKS yang ditangani disabilitas Jumlah PMKS X 1000 Report base Usaha Mikro dan Kecil Report base Koperasi sehat Report base PMKS yang ditangani Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Dinas Sosial 27 Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh Persentase Rumah Layak Huni Luas penurunan kawasan pemukiman kumuh tahun ke-n Jumlah Rumah Layak Huni Jumlah Rumah X 100% Report base Luas kawasan pemukiman kumuh Report base Rumah Layak Huni Dinas Perumahan dan Pemukiman Dinas Perumahan dan Pemukiman - 6 -

163 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Indeks Pembangunan Desa Survey base Dinas Pemberdayaan kementerian Desa Masyarakat dan Desa 28 Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Survey based Kementerian Desa Dengan klasifikasi desa berindeks "tertinggal" (desa dengan indeks < 50), kemudian "berkembang" (desa dengan indeks >50 dan <75), dan "mandiri" (desa dengan indeks >75 29 Menghadirkan pelayanan pendidikan yang bekualitas berlandaskan perluasan aksesibilitas, penguatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan serta peningkatan penyelenggaran pendidikan yang menyeluruh pada aspek suprastruktur dan infrastruktur pendidikan Persentase Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD); Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Kober Usia 4-6 Tahun Jumlah anak usia 4 6 Tahun X 100% Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan Sederajat Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP sederajat; Jumlah siswa usia 7-12 Tahun dijenjang SD/MI/Paket A Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 Tahun Jumlah siswa usia Tahun dijenjang SMP/MTs/Paket B X X 100% 100% Report base BPS Report base BPS Report base BPS Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan 20 Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat Jumlah penduduk kelompok usia Tahun Angka Rata rata lama sekolah Rata-rata lama lama masa pendidikan dibagi Report base BPS Dinas Pendidikan penduduk usia lebih dari 15 tahun Angka Kematian Ibu per Jumlah Kematian ibu pada tahap kehamilan dan Report base BPS Dinas Kesehatan kelahiran hidup; kelahiran Jumlah Kelahiran Hidup X 1000 Angka Kematian bayi per Jumlah kasus kematian bayi pada usia 0-1 tahun Report base BPS Dinas Kesehatan kelahiran hidup; X 1000 Jumlah Kelahiran Hidup pada tahun tertentu Angka Usia Harapan Hidup Berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Report base BPS Dinas Kesehatan Rate/ASDR) diperoleh dari catatan registrasi mortalitas secara time series atau cara tidak langsung dengan program Mortpak Lite 31 Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD Indeks Minat Baca Daerah Pengukuran terhadap survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di RSUD Rasio Pemustaka Daerah dibandingkan dengan Jumlah penduduk Hasil Survey Kepuasan Masyarakat layanan RSUD Report base data pemustaka RSUD Ibnu Sina Dinas Perpustakaan dan Kearsipan - 7 -

164 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 32 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yg mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas Report base jumlah penanganan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan terlatih Jumlah Aduan X 1000 perempuan dan anak korban kekerasan kesetaraan dan keadilan Gender Anak Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks Keterlibatan Perempuan di Parlemen, Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi Teknisi, Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja Report base BPS Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 33 Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga Angka laju pertumbuhan penduduk Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; r = {(Pt /P0)(1/t)-1} x 100 Jumlah peserta KB Aktif Jumlah Pasangan Usia Subur X 100% Report base BPS Report base BPS BUPATI GRESIK TTD Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST, M.Si - 8 -

165 Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri Mewujudkan keharmonisan sosial berlandaskan keluhuran Budaya Gresik 48,48% 32 desa tangguh dari 66 Desa terdampak 56,06% 60,60% 71,2 % 78,78% 86,36% 100% 100% didukung kondusifitas dan ketangguhan daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% MATRIKS RPJMD KABUPATEN GRESIK TAHUN MISI PERTAMA Tujuan Sasaran Uraian Indikator Uraian Indikator Definisi Operasional Formulasi Base Line Kondi si Akhir Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum dengan menguatkan peran dan keberdayaan masyarakat Persentase Penanganan Konflik Sosial Pengukuran terhadap peanganan konflik sosial serta menunjukkan upaya penurunan konflik sosial Nilai Peduli HAM Mewujudkan ketangguhan Daerah dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana dan Kebakaran Persentase Desa Tangguh Bencana Status Desa Tangguh Bencana dibandingkan dengan desa terdampak bencana

166 0 buah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5 Cagar Budaya N/A 40-50% 45-55% 50-60% 55-65% 60-70% 65-75% 65-75% MISI PERTAMA Tujuan Sasaran Uraian Indikator Uraian Indikator Membangun Persentase partisipasi Pemuda pemuda dalam Pelopor/Berpresta pembangunan si daerah dengan menumbuhkembangkan budaya olahraga dan prestasi, menguatkan jiwa kepemipinan dan pratiotisme, dan menggunggah kreatifitas dalam kemandirian Definisi Operasional Pengukuran terhadap cakupan fasilitasi terhadap pemuda dibandingkan dengan capaian pemuda pelopor atau berprestasi Formulasi Base Line Kondi si Akhir Mewujudkan karakter bangsa yang berakhlak mulia berlandaskan keluhuran budaya serta meningkatkan inovasi dan kreasi karya seni dan budaya berbasis kearifan lokal maupun adaptif terhadap perkembangan global Persentase Kelestarian Cagar Budaya Persentase cagar budaya yang dilestarikan tahun ken

167 Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat melalui tata 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 710 Informasi dalam 1 kelola kepemerintahan yang baik; Tahun 2,5-3,5% 2,7-3,7% 2,9-3,9% % % % 923 Informasi dalam 1 Tahun pelaku usaha; 66,38% 69,72% 73,87% 76.67% 83,45% 88.16% 93.12% % MISI KEDUA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Persentase Pengukuran Meningkatkan kualitas dan Ketunggalan terhadap kebermanfaatan pelayanan Identitas ketunggalan identitas melalui administrasi Berbasis e-ktp registrasi kependudukan dan penduduk dengan pencatatan sipil yang membandingkan akurat serta inovatif Kepemilikan e- KTP berbasis teknologi terhadap penduduk yang wajib memiliki KTP Pertumbuhan Persentase kumulatif Nilai Pertumbuhan pengunjung Survey kumulatif informasi resmi Kepuasan Mewujudkan pengakses pemerintahan Masyaraka penyelenggaraan e- Website Resmi daerah yang t (SKM) Government yang Pemda dipublikasikan di Website Resmi menjamin keterbukaan Pemda informasi didukung Persentase Ketersediaan atau ketersediaan dan validitas Ketersediaan capaian data sektoral yang Data Report pemenuhan Data komprehensif serta Report Based (data Based (Online) sektoral) yang perlindungan terhadap dihasilkan oleh akses informasi perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Tujuan 1 Menghadirkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan Formulasi Pertumbuhan kumulatif pengunjung Website Resmi Pemerintah Daerah tahun ke- n Base Line Kondis i Akhir

168 pemerintahan yang baik berlandaskan profesionalisme birokrasi dan N/A B B B A A A A N/A 60-70% 65-75% 70-80% 75-85% 80-90% 85-95% 85-95% MISI KEDUA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Terwujudnya koordinasi Nilai Kepuasan penyelenggaraan Pengukuran Masyarakat pemerintahan dan fasilitasi terhadap survey Pelayanan pelayanan publik yang Kepuasan Publik di berkualitas serta Masyarakat Tingkat partisipatif di tingkat Pelayanan Publik di Kecamatan Kecamatan. Tingkat Kecamatan Formulasi Pengukuran terhadap survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di Tingkat Kecamatan Base Line Kondis i Akhir Tujuan 2 Mewujudkan tata kelola Indeks Reformasi Birokrasi Nilai Opini BPK Menghadirkan keselarasan pembangunan daerah melalui komprehensifiitas perencanaan dan inovasi daerah. Nilai Pangripta Pengukuran terhadap kualitas Dokumen Perencanaan (keterkaitan, Konsistensi,kelengk apan dan kedalaman, keterukuran) baik dokumen Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan di Tingkat Nasional Pengukuran terhadap kualitas Dokumen Perencanaan (keterkaitan, Konsistensi,kelengkapa n dan kedalaman, keterukuran) baik dokumen Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan di Tingkat Nasional

169 36 Perda 10% 12% 14% 16% 18% 20% 20% N/A 71% 72% 73% 74% 75% 76% 76% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 50%, dan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 60%, dan Aduan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 70%, dan Aduan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 80%, dan Aduan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 90%, dan Aduan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 100%, dan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 100%, dan Aduan Masyarakat 100% Tindak lanjut audit internal 100%, audit ekternal 100%, dan Masyarakat 100% MISI KEDUA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondis i Akhir Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan didukung pengawasan komprehensif dan konstruktif Persentase Tindak lanjut Audit dan Aduan Masyarakat Capaian tindak lanjut terhadap Jumlah temuan audit internal dan eksternal (Audit dan Aduan Masyarakat) yang ditemukan Meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrat Pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan good and clean governance Indeks Profesionalitas ASN Pengukuran terhadap Peningkatan Integritas Pegawai Negeri Sipil Indeks komposit dari Penilaian Kinerja, Kesesuaian pejabat dengan syarat jabatan, Disiplin Pegawai dan Kompensasi Pegawai Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akomodatif, aspiratif, dan inklusif Persentase Produktivitas Perda Inisiatif DPRD Pengukuran terhadap pertumbuhan perumusan Perda Inisiatif DPRD

170 N/A 75% 80% 85% 90% 95% 100% 100% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100% MISI KEDUA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Menghadirkan birokrasi Persentase Cakupan perangkat yang mampu standardisasi daerah yang menyelenggarakan pelayanan melaksanakan standardisasi pelayanan publik publik pelayanan publik berkualitas dalam rangka (PD Pelayanan ) mencapai efisiensi dan atau Kepatuhan efektifitas terhadap penyelenggaraan Pelaksanaan UU pemerintahan Pelayanan Publik (Zona Hijau) dan/atau penerapan Standar Pelayanan Minimal Nilai Sistem Predikat Nilai Akuntabilitas evaluasi SAKIP yang diperoleh Kinerja Pemerintah Daerah Pemerintahan tahun ke- n Daerah (SAKIP) Formulasi Base Line Kondis i Akhir Capaian nilai evaluasi SAKIP (minimal B) C CC B B BB BB A A Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan darah yang akuntable melalui tata kelola kerasipan berbasis teknologi informasi dan melindungi memori kolektif rakyat. Persentase Capaian Alih Media Arsip Capaian Perangkat Daerah yang telah menerapkan alih media arsip pemerintahan daerah.

171 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan; % ( Milyar) 13-25% ( Milyar) 25-50% ( Milyar) 50-75%( Milyar) % ( Milyar) % ( Milyar) % ( Milyar) Rp23,45 Trilliun 17,06% (Rp.27,45 T) 24,12% (Rp.31,45 T) 51,17% (Rp35,45T) 68.23% (Rp39,45T) 85,29% (Rp.43,45 T) 104,69% (Rp.48T) 104,69% (Rp.48 Trilliun) MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Tujuan 1 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah. Angka Pertumbuhan Ekonomi Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka meningkatkan kuantitas iklim investasi dan frekuensi usaha di Daerah Meningkatkan pendapatan asli daerah guna mendukung keberdayaan pembangunan dan kemandirian daerah serta mewujudkan penatausahaan asset dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan tertib administrasi berbasis akuntansi akrual Pertumbuhan Realisasi Investasi Angka Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah; Jumlah Realisasi Investasi Permodalan Asing (PMA) dan Permodalan Dalam Negeri (PMDN) pada tahun n Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah; Angka Pertumbuhan Realisasi Investasi Permodalan Asing (PMA) dan Permodalan Dalam Negeri (PMDN) pada tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Pertumbuhan Jumlah Pendapatan Asli Daerah tahun ke-n dibanding tahun dasar

172 193,23 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn 194 Kg/Kpt/Thn wisatawan 0,16% 0,18% 0,20% 0,22% 0,24% 0,26% 0,26% MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Meningkatnya kunjungan wisata yang didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan ketersediaan fasilitas publik untuk berekspresi, berpromosi, dan berinteraksi dalam pengembangan ekonomi kreatif Persentase Apresiasi Wisata Pengukuran terhadap peningkatan apresiasi wisata Gresik Peningkatan apresiasi wisata Gresik tahun ke n dibanding tahun dasar (2015) Mencapai kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pangan daerah didukung peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya pertanian secara berkelanjutan Rasio Ketersediaan Pangan Utama Ketersediaan pangan secara fisik di daerah

173 berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah. 419 km Jalan (81,81%) 83,31 % Jalan 84,81% Jalan 86,11% Jalan 87,21 % Jalan 88,41% Jalan 89,51% Jalan 89,51% Jalan IPU 72, ,5 87, IPA 47, (juta Rp terhadap juta (4,30%) 4,2-42,4% 4,25-42,45% 4,27-42,47% ,5% 43,2-45,2% 43,4-45,4% 43,4-45,4% MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Mencapai swasembada produksi pengelolaan perikanan dan keberdayaan ekonomi nelayan dengan memacu optimalisasi kapasitas dan kontinuitas inovasi Peresentase Kontribusi PDRB Subsektor Perikanan Kontribusi PDRB sektor perikanan terhadap PDRB total Tujuan 2 Menghadirkan pembangunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh dan berkelanjutan Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang berkelanjutan,dan berdaya saing serta mewujudkan Indeks Kualitas Air Sungai Indeks Kualitas Udara Persentase Kemantapan Infrastruktur Jalan Pengukuran terhadap kualitas air Pengukuran terhadap kualitas air Capaian Infrastruktur Jalan dalam kondisi Baik Nilai komposit kualitas air Nilai komposit kualitas udara

174 55,95% 65.95% 75.95% 85.95% 100% 100% 100% 100% 7.699,49 m' kondisi baik dari m' (5,23%) 15,23% 25,23% 35,23% 45,23% 55,23% 65,23% 65,23% 70 km kondisi baik dari 350 km (20%) 25% 37% 50% 64% 78% 92% 92% MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir harmonisasi pembangunan berlandaskan tata ruang. Persentase Kemantapan Saluran Pengendalian Bannjir Capaian Kemantapan Saluran Pengendalian Bannjir Persentase Kemantapan Jaringan Irigasi Panjang jaringan irigasi dengan kondisi baik dibanding dengan Panjang jaringan irigasi keseluruhan Persentase Akses Air Bersih/Minum Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Cakupan rumah tangga pengakses air bersih/minum Perpipaan dan non Perpipaan Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

175 Tujuan 3 Menciptakan kesejahteraan masyarakat penduduk angkatan kerja dari penduduk usia 67.88% 67.90% 67,92% 67,94% 67,96% 67,98% 67,98% 100% 3 fasilitasi dari 3 pengajuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% dibandingkan 419 km (0.25per penduduk) ,36 MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Menguatkan konektivitas transportasi antar wilayah Gresik dengan prioritas keselamatan, ketepatan waktu layanan, kelengkapan sarana prasarana penunjang transportasi, dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan Rasio Konektivitas Transportasi Pengukuran terhadap ketersediaan angkutan terhadap panjang jalan kondisi mantap dibanding jumlah penduduk Rasio ketersediaan angkutan angkutan jalan dan kemantapan jalan dibanding per penduduk Mewujudkan kepastian hukum didukung optimalisasi performance pelayanan pertanahan Persentase Penyelesaian Konflik pertanahan Cakupan keberhasilan Fasilitasi Pengajuan penyelesaian sengketa tanah negara/daerah Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Membangun tenaga kerja yang berdaya saing disertai peningkatan kualitas dan kapasitas produktifitas serta mewujudkan harmonisasi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase pencari kerja yang berhasil ditempatkan dibanding jumlah pencari kerja

176 ,33% ( ) 0,66% ( ) 0,99% ( ) 1,33% ( ) 1,66% ( ) 2.00% ( ) 2.00% ( ) 7036 IKM 0,71% (7086) 1,42% (7136) 2,13% (7186) 2,84% (7236) 3,55% (7286) 4,26% (7336) 4,26% (7336 IKM) ,55 1-5% ( ,55) 5%( ,74) 13,4% ( ) 24,74% ( ) 40.96% ( ,40) 53,41% ( ,42) 53,41% ( ,42) 88,04% 81 penyelesaian dari 92 pengajuan 88,54% 89% 89,42% 89,81% 90,17% 90.5% 90.5% MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir hubungan industrial yang selaras dengan kondusifitas iklim ketenagakerjaan Persentase Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Capaian keberhasilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan menengah secara berkelanjutan Angka Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang/Komodit i (US $) Angka Pertumbuhan Komulatif Industri Kecil Menengah (IKM) Pertumbuhan Jumlah nilai ekspor komoditi (dalam $) Pertumbuhan Jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) Pertumbuhan Jumlah nilai ekspor komoditi (dalam $) tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Pertumbuhan Jumlah pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Menguatkan daya saing, peningkatan kinerja, dan menstimulasi pertumbuhan usaha UMKM dan Koperasi Angka Pertumbuhan Komulatif usaha mikro dan kecil Pengukuran pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil per tahun Angka pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil per tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015)

177 secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu. 4,49% dari PMKS, 18.2% 131 dari 727 eks Penyandang Penyakit Sosia 1.2% 86 dari orang penyadang disabilitas 4,3-4,8% 4,5-5% 4,7-5,2% 4,9-5,4% 5,1-5,6% 5,3-5,8% 5,3-5,8% 304 1,97% (310) 3,62% (315) 5,26% (320) 6,91% (325) 8,55% (330) 10,20% (335) 335 Koperasi Sehat MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir yang inovatif Angka Pertunbuhan Koperasi sehat Pengukuran pertumbuhan koperasi sehat. Angka pertumbuhan Koperasi sehat per tahun tahun ke-n dibanding tahun dasar (2015) Tujuan 4 Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat Persentase Tingkat Kemiskinan Menghadirkan peningkatan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan, berkeadilan dan merata dengan mendekatkan jangkauan layanan kepada masyarakat dan keberdayaan partisipatoris serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Persentase penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas Capaian kuantitatif penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas x 100%

178 85.53% ( rumah layak huni dari rumah) 85,64% 85,75% 85,86% 85,97% 86,08% 86,19% 86,19 181,92 Ha 10 ha 10 ha 15 ha 30 ha 40 ha 40 ha 38,92 ha MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Mendorong percepatan pengentasan lingkungan kumuh didukung kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas rumah layak huni. Luas Penurunan kawasan permukiman kumuh Persentase Rumah Layak Huni Pengukuran terhadap penanganan lokasi kawasan pemukiman kumuh. Persentase kondisi rumah dengan status layak huni dibandingkan dengan jumlah rumah keseluruhan. Luas penurunan kawasan pemukiman kumuh tahun ke-n

179 65,94% 66,45 70,90% 74,35% 78,80% 82,35% 86,91% 86,91% MISI KETIGA Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan menuju kemandirian ditopang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa yang professional, optimalisasi perekonomian desa, dan keberdayaan masyarakat yang sejahtera serta penguatan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh. Indeks Pembangunan Desa Dimensi indeks pembangunan desa (IPD) meliputi (1) Pelayanan dasar, (2) Kondisi infrastruktur, (3) Aksesibilitas/tra nsportasi, (4)Pelayanan publik, (5)Penyelenggar aan pemerintahan. Survey based Kementerian Desa Dengan klasifikasi desa berindeks "tertinggal" (desa dengan indeks < 50), kemudian "berkembang" (desa dengan indeks >50 dan <75), dan "mandiri" (desa dengan indeks >75

180 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. layanan pendidikan dan kesehatan Siswa 98.88% 98.96% 99.02% 99.10% 99.15% 99.20% 99.20% Siswa 83.00% 84.00% 85.00% 87.00% 89.00% 90.00% 90.00% MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Menghadirkan Bentuk pelayanan pendidikan Penyelenggar yang bekualitas aan berlandaskan Persentase Pendidikan Indeks perluasan aksesibilitas, Partisipasi Anak Usia Pembangunan penguatan kualitas Pendidikan Dini melalui Manusia tenaga pendidik dan Usia Dini jalur kependidikan serta (PAUD); pendidikan peningkatan formal, penyelenggaran nonformal, pendidikan yang dan/atau menyeluruh pada informal. aspek suprastruktur Persentase dan infrastruktur siswa dengan pendidikan usia yang 7- Persentase 12 tahun Angka pada jenjang Partisipasi SD Sederajat Murni (APM) dibanding SD dan jumlah Sederajat penduduk padan kelompok usia yang 7-12 Tahun Tujuan 1 Meingkatkan kualitas hidup manusia melalui peguatan atribusi Formulasi Base Line Kondisi Akhir

181 Tahun Tahun Siswa 86.75% 86.80% 86.83% 86.99% 87.10% 87.23% 87.23% MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Persentase siswa dengan usia yang tahun Persentase pada jenjang Angka SMP Partisipasi Sederajat Murni (APM) dibanding SMP sederajat; jumlah penduduk padan kelompok usia yang Tahun Rata-rata lama sekolah penduduk Angka Rata rata dalam lama sekolah menentukan jenjang pendidikan formal Formulasi Rata-rata lama lama masa pendidikan dibagi penduduk usia lebih dari 15 tahun Base Line Kondisi Akhir

182 93.65 per per MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ibu dan anak, status gizi, dan pengendalian penyakit secara berkelanjutan didukung pemerataan akses dan mutu pelayanan Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; Angka kematian ibu (AKI) adalah Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaanny a, dan bukan karena sebabsebab clain, per kelahiran hidup. Formulasi Base Line Kondisi Akhir

183 Tahun tahun per per 1000 MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap Angka Kematian 1000 kelahiran hidup pada bayi per tahun tertentu kelahiran hidup; atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun Rerata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil Angka Usia mencapai Harapan Hidup umur" X", pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkngan masyarakatnya. Formulasi Berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) diperoleh dari catatan registrasi mortalitas secara time series atau cara tidak langsung dengan program Mortpak Lite Base Line Kondisi Akhir

184 192,498 pemustaka dibanding 1,303,773 jiwa (1 :6,8) 1 : 6,7 1 : 6,6 1 :6,4 1 : 6,5 1 : 6,4 1 : 6,3 1 : 6,3 N/A 75% 76% 77% 78% 79% 80% 80% MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Pengukuran terhadap survey Survey Kepuasan Kepuasan Masyarakat Masyarakat layanan RSUD Pelayanan Publik RSUD Formulasi Pengukuran terhadap survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik di RSUD Base Line Kondisi Akhir Membangun Gresik Cerdas melalui inisiasi budaya gemar membaca. Indeks Minat Baca Daerah Pengukuran terhadap minat baca melalui Rasio Pemustaka Daerah dibandingkan dengan Jumlah penduduk Rasio Pemustaka Daerah dibandingkan dengan Jumlah penduduk

185 MISI KEEMPAT pembangunan 300 orang 100% Tujuan 2 Menghadirkan keadilan dan kesetaraan Gender dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Indeks Pembangunan Gender (IPG) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas keluarga dalam rangka perlindungan terhadap perempuan dan anak serta mewujudkan pembangunan berlandaskan kesetaraan dan keadilan Gender Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Persentase penyelesaian penanganan aduan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak umlah Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2T- P2A); Formulasi Base Line Kondisi Akhir

186 0.65 Tahun 2015 sejumlah jiwa dengan tahun dasar 2011 sejumlah Tahun 2014 sebesar MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional KEIndeks Indeks yang Pemberdayaan digunakan Gender (IDG) untuk mengkaji lebih jauh peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik Formulasi Indeks Keterlibatan Perempuan di Parlemen, Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi Teknisi, Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja Base Line Kondisi Akhir Mengendalikan kuantitas, jumlah kelahiran, pertambahan, dan laju pertumbuhan penduduk didukung optimalisasi program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga Angka laju pertumbuhan penduduk Laju pertambahan penduduk dibandingkan dengan tahun dasar r = {(Pt /P0)(1/t)-1} x 100

187 86,45% peserta KB aktif dari PUS 87% 88% 89% 90% 91% 92% 92% MISI KEEMPAT Tujuan Sasaran Definisi Uraian Indikator Uraian Indikator Operasional Formulasi Base Line Kondisi Akhir Persentase Prevalensi peserta KB Aktif; Persentase peserta KB Aktif dari jumlah pasangan usia subur

188 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK TAHUN Indonesia s Attractiveness Award 2017 Indonesia Attractiveness merupakan survey yang dilakukan dengan cara pengukuran level daya Tarik suatu daerah. Metode yang digunakan adalah kontribusi PDRB dan sejumlah sektor yang menjadi kategori penilaian meliputi investasi, infrastruktur, pariwisata dan pelayanan publik. Di Tahun 2017 Kabupaten kembali dinobatkan sebagai salah satu kabupaten terbaik se Indonesia dalam Indonesia Attractiveness Index (IAI) Award tahun Goverment Award Bidang Investasi Infrastruktur 2017 Penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi kepada kepala daerah yang dinilai berhasil dalam melahirkan inovasi dan kreatifitas tinggi di bidang investasi infrastruktur dalam kapasitasnya sebagai pemimpin lokal Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Flores Ballroom Hotel Borobudur Jakarta pada tanggal 3 April 2017 LAMPIRAN

189 3. Penghargaan Swasti Saba Wiwerda dan Desa Tangguh Bencana Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, ST, M.Si kembali menerima penghargaan Desa Tangguh bencana bidang partisipasi kategori utama Tahun 2017 Penghargaan ini diberikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo diterima pada acara puncak peringatan HUT Provinsi Jatim ke 72, di lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, tanggal 12 Oktober Gresik Smart City Atas Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gresik dibidang pengembangan Informasi dan Telekomunikasi, Kabupaten Gresik terpilih menjadi bagian dari program pengembangan 100 smart city di Indonesia yang diprakarsai oleh Kemenkominfo. Smart City adalah kota yang berdaya saing dan berbasis teknologi informasi didukung sinergi Pembangunan Ekonomi Cerdas (Smart Economy), Partisipasi Cerdas Masyarakat (Smart People), Tata Pemerintahan Cerdas (Smart Government), Pengelolaan Sarana Transportasi Cerdas (Smart Mobility), Pengelolaan Sumber Daya Alam Cerdas (Smart Living), serta Pemeliharaan Lingkungan Cerdas (Smart Environment). LAMPIRAN

190 5. Hasil Laporan Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan dengan Predikat WTP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian terkait pengelolaan keuangan tahun anggaran 2016 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Timur. Predikat tersebut diberikan oleh Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Timur Novian Herodwijanto kepada Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto dalam agenda penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2016 kepada 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berlangsung di Auditorium kantor BPK perwakilan Jawa Timur, pada tanggal 31 Mei Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja berpredikat BB (Sangat Baik). Pada tahun 2017 Kabupaten Gresik berhasil meraih predikat BB (sangat baik) atas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil ini menunjukkan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gresik sudah baik, yang disebabkan oleh kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah Kabupaten Gresik sudah mulai berjalan. LAMPIRAN

191 7. Wahana Tata Nugraha Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada Kabupaten/kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Kabupaten Gresik terpilih kembali sebagai penerima Piala WTN tahun 2017 dalam kategori Lalu Lintas. 8. Penghargaan Pembina K3 Terbaik tahun 2017 Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 kembali meraih penghargaan dibidang ketenagakerjaan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri kepada Bupati Gresik usai upacara peringatan Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi. LAMPIRAN

Gresik, City of Investment Anchorage s

Gresik, City of Investment Anchorage s BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan Tema Pembangunan Nasional pada RKP Tahun Memacu Investasi dan Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Dr. Ir.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK VISI : Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera, dan Berkehidupan yang Berkualitas Misi 1 : Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Bab V Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

Bab V Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Bab V Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 5.1 Visi Permata Pulau Jawa di antara Pelabuhan Dagang sebagaimana digurat Tome Pires dalam Suma Oriental-nya hanyalah segelintir bukti

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017 SKPD KECAMATAN BENJENG TAHUN 2018 LAPORAN KINERJA KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK Jl. Raya Kedamean No. 51 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadlirat

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Bab III Indikator Sasaran dan Program Pembangunan Daerah

Bab III Indikator Sasaran dan Program Pembangunan Daerah Bab III Indikator Sasaran dan Program Pembangunan Daerah 3.1 Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Kabupaten Gresik yang mengacu pada Indikator Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

Bab V Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

Bab V Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Bab V Visi Misi,, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 5.1 Visi Permata Pulau Jawa di antara Pelabuhan Dagang sebagaimana digurat Tome Pires dalam Suma Oriental-nya hanyalah segelintir bukti dari kebesaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : BIMA TAHUN ANGGARAN : 2016 VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadlirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Instansi Pemerintah se - Kabupaten Ponorogo, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 1. Latar Belakang Dengan adanya Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG Batang, 9 Sept 2017

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG Batang, 9 Sept 2017 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG 2017-2022 Batang, 9 Sept 2017 RPJMD: penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat 5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 dapat diselesaikan,

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK

KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK TAHUN 207 KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK JL. RAYA MANYAR NO.37 GRESIK TELP.03-395593 MANYAR 65 KATA PENGANTAR Puji syukur hidayah-nya

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KECAMATAN DUKUN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KECAMATAN DUKUN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA KECAMATAN DUKUN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK KECAMATAN DUKUN Jl. Raya Dukun No. 04 Dukun Gresik Email dukun@gresikkab.go.id Telp. 031-3949890 Jl.:Raya Dukun No. 04 Dukun Gresik

Lebih terperinci